Jawaban: C
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata kedai berarti bangunan tempat berjualan. Jadi,
kedai kasur berarti bangunan tempat berjualan kasur. Pilihan jawaban A, B, dan D tidak tepat
karena tidak sesuai dengan arti kata kedai.
Cerpen dan fabel merupakan jenis prosa fiksi. Cerpen dan fabel memiliki unsur pembangun
yang sama. Berikut unsur-unsur pembangun cerpen dan fabel.
1. Perwatakan: cara pengarang menggambarkan watak tokoh (penokohan)
2. Latar: keterangan tentang tempat, waktu, dan suasana
3. Alur: rangkain peristiwa membentuk cerita dengan dasar hubungan sebab akibat
4. Tema: pokok pikiran pengarang
5. Amanat: pesan yang disampaikan pengarang
6. Gaya bahasa: corak pemakaian bahasa
7. Sudut pandang: cara pandang pengarang
a. Sudut pandang orang ketiga
Pengisahan cerita pada umumnya mempergunakan sudut pandang orang ketiga. Pengarang
adalah seseorang yang berada diluar cerita yang menampilkan tokoh-tokoh cerita dengan
menyebut nama diri atau kata ganti orang ketiga. Kata ganti tersebut misalnya Delia, Rahmat,
ia, dia, dan mereka.
Penokohan, perwatakan, atau karakter tokoh dapat digambarkan dengan dua cara sebagai
berikut.
1. Teknik analitik, karakter tokoh diceritakan secara langsung oleh pengarang
2. Teknik dramatik, karakter tokoh dikemukakan melalui:
a. penggambaran fisik dan perilaku tokoh;
b. penggambaran lingkungan kehidupan tokoh;
c. penggambaran tindakan tokoh;
d. pengungkapan jalan pikiran tokoh;
e. penggambaran oleh tokoh lain; serta
f. penggambaran melalui dialog tokoh.
Jadi, kamu harus memahami teknik penggambaran tokoh dan cara karakter tersebut
digambarkan tokoh dalam cerita cerpen.
Konflik dapat ditentukan dari kehadiran masalah dalam cerita. Berbagai perbedaan
antartokoh menjadi masalah yang menimbulkan konflik antarpelaku. Masalah tersebut
membuat cerita menjadi hidup.
Contoh Soal
Kutipan cerpen berikut untuk soal nomor 1-2.
1) Pada waktu istirahat sekolah Diva bersama kedua temannya, Andi dan Rifa, berjalan
menuju kantin. 2) Sesampainya di kantin Diva seperti biasanya membeli jajanan. 3) Diva tidak
sempat berpikir akan keputusannya yang dibuat kemarin. 4) Diva diingatkan oleh Rifa dan
menurutinya. 5) Hati riuh sedang mengelayuti hatinya. 6) Sikap yang Diva pilih ternyata
memberikan hikmah tersendiri baginya.
Jawaban: B
Latar waktu dalam kutipan cerpen tersebut adalah siang hari. Latar waktu tersebut
ditunjukkan oleh kalimat 1). Waktu istirahat sekolah adalah siang hari.
Jawaban: B
Tokoh Diva digambarkan memiliki watak sabar. Sifat tokoh Diva sabar ditunjukkan ketika ia
menuruti kata Rifa. Kesabaran itu ternyata memberikan hikmah tersendiri baginya.
C. Simpulan Makna Simbol dan Isi Tersirat dalam Cerpen dan Fabel
Cerpen dan fabel memiliki simbol-simbol tersendiri yang biasanya diungkapkan dalam bahasa
yang digunakan penulis. Cerpen adalah salah satu prosa fiksi yang merupakan dunia simbol.
Penulis mengungkapkan perasaan, pikiran, dan idenya dengan bahasa khas. Simbol-simbol
yang digunakan penulis untuk mengungkapkan ide dan perasaannya tersebut memiliki makna
tersendiri. Simbol-simbol itulah yang akan ditafsirkan atau dimaknai oleh pembaca.
Makna tersirat adalah arti sebuah bacaan yang tidak tertulis secara jelas dalam bacaan
tersebut. Baik cerpen maupun fabel didalamnya mengandung makna tersirat. Makna tersirat
isi cerpen dan fabel dapat diketahui setelah pembaca memahami unsur-unsur intrinsik kedua
karya sastra tersebut.
Contoh Soal
Kutipan cerpen berikut untuk soal nomor 1 dan 2.
Ayah mengamati aku dari atas ke bawah. Ia berdiri dan menjangkau tangan kananku. Katanya:
"Untuk apa bunga ini.heh."
Aku tidak tahu karena apa, telah mencintai bunga di tanganku ini.
Ayah meraih. Merenggutnya dari tanganku. Kulihat bungkah oto tangan ayah menggenggam
bunga kecil-kecil itu. Aku menahan untuk tidak berteriak.
"Lali-laki tidak perlu bunga, Buyung. Kalau perempuan, bolehlah. Tetapi engkau laki-laki."
Ayah melemparkan bunga itu. Aku menjerit. Ayah pergi. Ibu masih berdiri. Aku membungkuk,
mengambil mengambil bunga itu, membawanya ke kamar.
Jawaban: C
Perhatikan kalimat yang menyatakan bahwa laki-laki tidak perlu bunga. Oleh karena itu,
bunga identik dengan perempuan yang memiliki hati lembut. Jadi, jawaban tepat terdapat
pada pilihan jawaban C.
Jawaban: A
Isi tersirat dalam kutipan cerpen berarti simpulan atau inti sari dari cerpen tersebut. Kutipan
cerpen tersebut menceritakan kemarahan tokoh ayah Buyung ketika melihat tokoh Buyung
menggenggam bunga. Menurut tokoh ayah, tokoh Buyung tidak pantas menggenggam
bunga. Perempuanlah yang lebih pantas menggenggam bunga. Dalam kutipan tersebut
tersirat bahwa bunga melambangkan kelembutan yang pantas untuk perempuan. Tokoh
Buyung adalah anak laki-laki yang tidak memerlukan bunga. Jadi, jawaban yang tepat terdapat
pada pilihan jawaban A.
D. Simpulan Sebab/Akibat Konflik dalam Cerpen dan Fabel
Konflik merupakan kejadian yang tergolong penting atau unsur esensial dalam
pengembangan alur atau plot. Kemampuan pengarang untuk membangun konflik melalui
berbagai peristiwa akan menentukan kadar kemenarikan cerita yang dihasilkan. Biasanya
pembuka akan menyukai karya narasi tersebut jika ada konflik antartokoh di dalamnya.
Sebenarnya yang dihadapi dan menyita perhatian pembaca sewaktu membaca karya narasi
adalah peristiwa-peristiwa konflik, konflik yang semakin memuncak, klimaks, dan
penyelesaian.
Konflik adalah sesuatu yang dramatik, yakni pertarungan antara dua kekuatan dan seimbang
yang menyiratkan adanya aksi dan aksi balasan. Kehidupan yang tenang dalam cerpen dan
fabel tanpa adanya masalah yang memacu munculnya konflik berarti tidak ada cerita.
Peristiwa dan konflik berkaitan erat dan saling menyebabkan terjadinya satu dengan yang
lain. Ada peristiwa tertentu yang dapat menimbulkan terjadinya konflik. Sebaliknya, karena
terjadi konflik, peristiwa-peristiwa lain dapat bermunculan. Konflik demi konflik yang disusul
oleh peristiwa demi peristiwa akan menyebabkan konflik meningkat. Konflik yang semakin
meruncing disebut klimaks.
Contoh Soal
Kutipan cerpen berikut untuk nomor 1 dan 2.
Ketika esoknya Tini mesti belanja lagi, toko itu kelihatan begitu ramai. Semua buah tomat
terjual habis. "Kali ini saya tidak bisa memberimu tomat. Besok saja, ya? Doakan dangangan
saya laku," kata pemilik toko menghibur Tini.
Tini kemudian melempar belanjaannya. Dia tidak pulang ke rumah. Tini merasa semua orang
mencuri tomatnya.
Di tengah sebuah jalan raya Tini berhenti. Ia melihat semua benda bergerak ramai ke sana ke
mari. Keasyikan yang rasanya belum pernah didapatinya.
Jawaban: C
Konflik akan muncul jika ada penyebabnya. Konflik dalam kutipan cerpen tersebut dialami
oleh tokoh Tini. Tini merasa kecewa. Penyebab konflik Tini kecewa adalah ia tidak diberi tomat
oleh pemilik toko karena tomat terjual habis. Jadi, penyebab konflik dalam kutipan cerpen
tersebut terdapat pada pilihan jawaban C.
Kunci jawaban: A
Konflik yang dialami tokoh Tini akan menimbulkan akibat. Tokoh Tini kecewa karena tidak
diberi tomat oleh pemilik tokoh. Ia marah, lalu melempar belanjaannya dan tidak pulang ke
rumah. Jadi, akibat konflik dalam kutipan cerpen tersebut terdapat pada pilihan jawaban A.
E. Perbandingan Pola Pengembangan dan Penggunaan Bahasa dalam Cerpen dan Fabel
Alur (plot) merupakan bagian dari unsur intrinsik suatu karya sastra. Alur merupakan pola
pengembangan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab-akibat. Akan tetapi, pola
pengembangan cerita suatu cerpen atau fabel tidaklah seragam.
Alur dapat dikategorikan dalam dua kategori. Yaitu kronologis dan tak kronologis. Alur
berkategori kronologis adalah alur lurus atau atau alur maju disebut progresif. Alur
berkategori tak kronologis adalah sorot balik (flash-back), mundur, disebut regresif. Alur lurus
atau maju jika peristiwa-peristiwa yang dikisahkan bersifat kronologis. Peristiwa pertama
diikuti oleh peristiwa-peristiwa kemudian. Alur sorot balik jika cerita tidak dimulai dari tahap
awal, tetapi mungkin dari tahap tengah atau bahkan tahap akhir, baru kemudian tahap awal
cerita dikisahkan. Karya yang beralur jenis ini langsung menyuguhkan adegan-adegan konflik
yang telah meruncing. Alur campuran, secara garis besar dalam cerita terdapat alur maju,
tetapi didalamnya sering terdapat adegan-adegan sorot balik.
Alur atau plot dibedakan kedalam beberapa tahapan. Secara umum tahapan dibagi dalam
bagian-bagian berikut.
Selain alur, pola pengembangan cerita dapat berupa cerita dalam bentuk dialog atau narasi.
Pola pengembangan cerita juga dapat berupa penyebutan tokoh.
Bahasa dalam cerpen dan fabel akan berbeda. Cerpen biasanya menggunakan cerita Pop
sesuai tuntutan zaman. Sementara itu, bahasa yang digunakan dalam fabel menggunakan
bahasa Melayu dan bahasa Indonesia.
Ada beberapa pengarang cerpen menggunakan bahasa lokal tempat ia berasal. Pemilihan
bahasa tersebut menandakan kekhasan pengarang cerpen tersebut. Sebagai contoh
sastrawan Umar Kayam dalam cerpennya sering diselipi penggunaan istilah bahasa Jawa.
Contoh Soal
Bacalah kedua kutipan fabel berikut!
Kutipan Fabel I
Seekor singa merungut dan menderam kepada seekor nyamuk yang asyik terbang berlegar di
kepalanya ketika dia cuba melelapkan mata.
"Pergi kamu dari sini sebelum aku memijakmu dengan kakiku," ngaumnya.
"Aku tidak takut padamu." kata nyamuk memperolok-olokkannya.
"Kamu mungkin digelar Raja Rimba, tapi aku lebih kuat daripada kamu. Aku juga boleh
membuktikannya. Mari berlawan dan lihat siapa yang menang." singa pun bersetuju.
Nyamuk dengan pantas menjunam ke arah singa dan mengigitnya bertalu-talu di hidung dan
telinganya. Ketika cuba memijak nyamuk itu, singa tercakar diri sendiri dengan kukunya yang
tajam hingga berdarah.
"Cukup, cukuplah!" kamu menang, jerit singa.
Kutipan Fabel II
Pada suatu musim yang sangat kering, dimana saat itu burung-burung pun sangat sulit
mendapatkan sedikit air untuk diminum, seekor burung gagak menemukan sebuah kendi
yang berisikan sedikit air. Tetapi kendi tersebut merupakan sebuah kendi yang tinggi dengan
leher kendi sempit. Bagaimana pun burung gagak tersebut berusaha untuk mencoba
meminum air yang berada dalam kendi, dia tetap tidak dapat mencapainya. Burung gagak
tersebut hampir merasa putus asa dan merasa akan meninggal karena kehausan.
Jawaban: D
Kutipan fabel 1 menggunakan bahasa Melayu. Penggunaan kata-kata melayu dalam kutipan
tersebut antara lain perkara, mengelirukan, dan dicucuk. Kutipan fabel 2 menggunakan
bahasa Indonesia. Jadi, jawaban yang tepat pada pilihan jawaban D.'
F. Komentar Isi, Pola Pengembangan, dan Bahasa
Setiap karya sastra perlu diberi komentar atau penilaian oleh pembaca. Komentar atau
penilaian terhadap karya sastra dari segi isi, pola pengembangan, dan bahasa. Seseorang yang
akan memberi komentar harus membaca karya itu terlebih dahulu. Jika sudah dicermati
benar, barulah ia dapat mengomentari karya yang bersangkutan.
Memberi komentar atau penilaian terhadap suatu karya terdapat dalam resensi. Salah satu
unsur resensi tersebut berupa keunggulan atau kelemahan karya tersebut.
Jawaban: A
Kelemahan buku terdapat pada pilihan jawaban A. Perhatikan kata kunci kekurangan. Pilihan
jawaban B merupakan kelebihan buku. Pilihan jawaban C merupakan identitas pengarang.
Pilihan jawaban D merupakan sinopsis.