Anda di halaman 1dari 5

Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya 17

INOVASI PENGUKURAN HASIL BELAJAR

PEMAHAMAN BACAAN BAHASA INGGRIS

Hananto
Universitas Pelita Harapan
hananto.fip@uph.edu

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan mengukur kemampuan pemahaman bacaan bahasa Inggris mahasiswa di Universitas
Pelita Harapan (UPH) Karawaci Tangerang pada awal semester ganjil (Agustus-Desember 2018) dengan
memanfaatkan teknologi informasi berupa Google Form sebagai lebar jawaban elektronik dan Google Sheet untuk
mengolah datanya. Metode yang digunakan adalah penelitian eksperimen dengan memberikan tes di awal semester
(minggu kedua perkuliahan) dan di akhir semester (minggu ke 15) yang melibatkan 13 kelas mata kuliah bahasa
Inggris dari berbagai program studi di UPH. Tes awal diikuti oleh 671 mahasiswa sedangkan tes akhir hanya
diikuti oleh 567 mahasiswa. Test pemahaman bacaan diambil dari buku TOEFL (Test of English as a Foreign
Language) Paper-Based Test yang terdiri dari lima bacaan dan 50 pertanyaan pilihan-ganda. Jawaban di kertas
kemudian dipindahkan dengan menggunakan gawai mereka masing-masing di Google Form di mana hasilnya
dapat segera dapat dilihat di Google Sheet setelah form tersebut dikirim. Jumlah jawaban benar dari setiap
mahasiswa dan statistik deskriptif dari kelasnya dihitung secara otomatis oleh Google Sheet. Reliabilitas
pengukuran dihitung menggunakan konsistensi internal (Cronbach’s Alpha) dan koefisien yang diperoleh di setiap
kelas bervariasi antara .64 sampai .87 di tes awal dan .68 sampai .90 di tes akhir. Hasil rata-rata jumlah jawaban
benar secara keseluruhan dari 13 kelas adalah 62% di tes awal dan 71% di tes akhir atau ada peningkatan sebesar
9 % atau N-Gain sebesar .31. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan Google Form
sebagai lembar jawaban elektronik yang mungkin dapat mempengaruhi hasil tes tersebut. Pelaksanaan tes dijaga
oleh masing-masing dosen pengampu yang mungkin ada perbedaan pelaksanaannya, misalnya kapan gawai boleh
mulai digunakan. Makalah ini juga membahas rencana pengembangan/perbaikan dari lembar jawaban dengan
Google Form agar lengkap perhitungan statistiknya (misalnya analisa butir) dan dapat dengan mudah dipakai oleh
guru lainnya agar tidak perlu lagi meluangkan banyak waktu untuk mengoreksi/menilai lembar jawaban pilihan
ganda dan menganalisis hasilnya.

Kata kunci/Keywords: tes pemahaman bacaan, bahasa Inggris, Google Form

PENDAHULUAN
Teknologi Pendidikan memiliki cakupan yang sangat luas (Erwinsyah, 2015; Mukminan, 2012)
yang tentunya termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (ICT). Teknologi ini
menawarkan banyak inovasi dalam banyak bidang, termasuk dunia pendidikan, misalnya e-learning.
Inovasi ini memanfaatkan sarana pendidikan berbasis online dengan menggunakan Learning
Management System (LMS) seperti Moodle. Kegiatan e-learning biasanya dilakukan dengan
menggunakan personal computer (PC).Perkembangan selanjutnya setelah e-learning adalah m-learning
(mobile learning) dengan memanfaatkan perangkat seluler/telepon genggam.

Hardware/perangkat keras untuk TI canggih dan semakin murah sehingga semakin terjangkau biayanya
oleh sebagian besar masyarakat kita. Dulu dibutuhkan seperangkat komputer yang cukup mahal untuk
akses Internet, tapi kini Internet bisa diakses lewat smartphone/telepon genggam. Perangkat ini banyak
dipilih karena alat ini sangat populer yang sedang diadopsi pada kecepatan yang sangat tinggi (Falaki,
Mahajan, Kandula, Lymberopoulos, Govindan, & Estrin, 2010). Salah satu penyebab populernya telepon
genggam karena alat ini bisa memiliki banyak kegunaan. Ponsel pintar dapat digunakan baik sebagai
telepon seluler dan sebagai komputer genggam (Verkasalo, Nicolás, Molina-Castillo, & Bouwman, 2010).
Sebagai komputer pribadi genggam, telepon pintar mewakili langkah terbaru dalam evolusi teknologi
informasi dan komunikasi portabel (Oulasvirta, Rattenbury, Ma, & Raita, 2012). Teknologi global ini
dipandang sebagai perangkat serbaguna yang dominan digunakan oleh orang muda atau generasi
milenium (Sedek, Mahmud, Jali, & Daud, 2014).

1
Unika Atma Jaya, 10−12 April 2019

Salah satu komponen dari proses belajar-mengajar adalah evaluasi untuk memperoleh informasi,
misalnya, hasil dari proses belajar-mengajar tersebut. Proses evaluasi bisa menggunakan pengukuran dan
proses pengukuran bisa menggunakan alat tes yang bersifat kuantitatif/pemberian bilangan kepada atribut
dari subjek menurut prosedur/aturan tertentu (Naga, 2013).
Tes dapat dibedakan menjadi tes subjektif (misalnya esai atau makalah) atau tes objektif
(misalnya pilihan ganda). Tes subjektif relatif lebih mudah dan cepat membuatnya, tetapi memakan waktu
yang banyak untuk penilaiannya. Sudah ada beberapa orang yang berusaha membuat program aplikasi
untuk memeriksa jawaban tes subjektif secara online (Gunjal, Sanap, Sable, Nannaware, & Ghuge, Maret
2017; Mathew, Chavan, & Baikar, Maret 2017). Sebaliknya, tes objektif memerlukan waktu yang lebih
banyak dalam pembuatannya, tetapi pemeriksaannya bisa lebih cepat dan bahkan bisa dilakukan secara
otomatis secara online dan jauh lebih mudah pembuatannya bila dibandingkan pemeriksaan tes subjektif.
Ada beberapa program yang dapat dipakai untuk membuat tes objektif online, misalnya Google
Form. Google Form dapat digunakan untuk merekam dan menampilkan respons siswa (Roseth,
Akcaoglu, & Zellner, 2013). Aplikasi ini biasanya untuk survei online (Gehringer, 2010), tetapi dapat juga
digunakan untuk banyak tujuan lain (Valent´ın, Pardo, & Kloos, 2009), misalnya, dalam penelitian ini
digunakan sebagai media lembar jawaban online.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengujicobakan pemanfaatan Google Form sebagai lembar
jawaban online untuk mengumpulkan dan menganalisis hasil tes pemahaman bacaan bahasa Inggris di
Universitas Pelita Harapan (UPH) Karawaci untuk melihat hasil belajar dari mata kuliah bahasa Inggris
dalam satu semester. Mata kuliah bahasa Inggris di UPH menekankan keterampilan pemahaman bacaan
teks akademik dalam bahasa Inggris. Reading comprehension/pemahaman bacaan merupakan salah satu
keterampilan berbahasa Inggris yang sangat penting, terutama para mahasiswa karena mereka sering
diharuskan membaca buku teks dalam bahasa Inggris. Ada hubungan yang erat di antara pemahaman
bacaan dan sukses akademik (Shoebottom, 2011).
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi dosen pengampu mata kuliah bahasa Inggris
dengan memberikan gambaran tentang efektivitas proses belajar-mengajar di kelas mereka untuk
perbaikan perkuliahan di semester yang akan datang. Dosen jarang melakukan penelitian ini karena sering
terkendala oleh waktu yang dibutuhkan untuk memeriksa lembar jawaban. Dengan memanfaatkan
Google Form, dosen dibebaskan dari hambatan ini dan dapat segera melihat hasil/nilai setiap mahasiswa.

METODOLOGI
Rancangan penelitian ini menggunakan desain pra-experiment di mana satu kelompok diberikan pre- dan
post tes tanpa ada kelompok pembanding (Cresswell, 2013). Penelitian ini dilakukan di Kampus UPH
Karawaci di 13 kelas mata kuliah bahasa Inggris dari beberapa jurusan/program di UPH Karawaci
(Hukum, Teknologi Pangan, Farmasi, Pariwisata/Turisme). Pre-test dilakukan di minggu kedua semester
genap 2018-2019 (minggu terakhir bulan Agustus 2018), sedangkan post-test diberikan di minggu ke-15.
Tes untuk mengukur tingkat pemahaman bacaan teks akademik dalam bahasa Inggris yang
dipakai adalah TOEFL (Test of English as a Foreign Language), Section 3 (Reading Comprehension)
Model Test 1 – Paper and Pencil TOEFL dari buku Barron’s How to Prepare for the TOEFL edisi ke-9
(Sharpe, 2000). Tes ini terdiri dari 5 bacaan singkat (sekitar 1/3 sampai 1/2 halaman) dan masing-masing
bacaan diikuti dengan 10 soal pilihan ganda meliputi pertanyaan menemukan gagasan utama dalam
bacaan (main idea), informasi detail, kosa kata, menyimpulkan dan acuan kata ganti (reference).
Mahasiswa membaca dan menjawab pertanyaan bacaan di kertas lembar jawaban yang telah
disediakan. Setelah selesai, dengan menggunakan gawai masing-masing, mereka memindahkan jawaban
dari kertas ke lembar jawaban di online yang telah disediakan. Ada beberapa pilihan lembar jawaban
online yang bisa dipakai (misalnya Quiz di Moodle). Setiap pilihan memiliki kelebihan dan
kekurangannya masing-masing. Peneliti memilih menggunakan Google Form karena keterbatasan peran
sebagai teacher yang diberikan oleh pengelola Moodle di UPH.. Lembar jawaban di Google Form tidak
memuat bacaan dan pertanyaan pemahaman bacaan karena hal tersebut bisa menimbulkan
ketidaknyamanan untuk membaca teks lewat gawai mereka yang layarnya sangat terbatas. Lembar
jawaban di Google Form hanya memuat identitas pengisi form (nama, surel, dan Nomor Induk
Mahasiswa) dan jawaban pilihan ganda mereka (A, B, C, atau D).

ANALISA/ANALYSIS

2
Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya 17

Google Form yang dikirim akan tersimpan dalam bentuk Google Sheet. Data yang ada kemudian
diolah dengan menggunakan functions/fungsi-fungsi yang sangat mirip dengan fungsi-fungsi Microsoft
Excel. Pertama, jawaban mereka dicocokkan dengan kunci jawaban yang telah disediakan: bila
jawabannya benar/sama dengan kunci jawaban maka akan diberi 1 poin, bila tidak sama diberi 0 poin.
Poin dari setiap soal kemudian dijumlahkan dan dikalikan 2 untuk diubah menjadi persentase.

Dari setiap poin setiap soal dan setiap responden maka dapat dihitung reliabilitasnya
menggunakan internal consistency atau rumus Cronbach’s Alpha. Perhitungan Cronbach’s Alpha
dilakukan dengan menggunakan program Paket Statistik Pendidikan online (PSPo) di:
https://sites.google.com/view/pspo/home yang dapat diakses oleh umum secara gratis.
Sedangkan dari persentase jumlah jawaban yang benar untuk setiap kelas dapat dihitung statistik
deskriptifnya. Nilai setiap mahasiswa dan perhitungan statistik deskriptif setiap kelas akan segera
ditampilkan secara otomatis setelah setiap respond di Google Form terkirim. Dosen dan mahasiswa dapat
segera mengetahui hasilnya lewat link yang telah disediakan (Gambar 1). Nama mahasiswa tidak
ditampilkan, hanya Nomor Induk Mahasiswa (NIM) sebagai identitas mereka (kolom B). Kolom
berikutnya menampilkan jumlah jawaban benar (kolom C) dan nilai mereka dalam bentuk persentase
(kolom D). Kolom E dan F menunjukkan distribusi frekuensi dari nilai mahasiswa dimulai dengan nilai
yang terendah/minimum. Kolom G dan H menunjukkan statistik deskriptif kelas berupa nilai rata-rata,
nilai tengah (median), nilai yang paling sering (mode), nilai terkecil (minimum), nilai terbesar
(maximum), dan jumlah mahasiswa/responden.

Gambar 1. Sebagian tampilan nilai mahasiswa dan statistik deskriptifnya

Deskrepsi Temuan Penelitian dan Pembahasan

Jumlah mahasiswa/responden, hasil perhitungan reliabilitas, dan deskriptif statistik (purata, median,
mode, nilai terendah dan tertinggi dari setiap kelas dapat dilihat di Tabel 1. Perhitungan statistik deskriptif
dalam bentuk persentase. Cronbach’s Alpha dari instrumen penelitian cukup tinggi (terendah .64 dan
tertinggi .90). Hasil purata setiap kelas bervariasi antara 46 dan 91. Efektivitas pengajaran dihitung
dengan membandingkan purata tes di awal semester dengan purata di tes di akhir semester dengan rumus
N-gain (Normalized Gain).

Tabel 1. Hasil Perhitungan Reliabilitas dan Statistik Deskriptif Pre/Post Test

Perbedaan
Kelas Peserta Reliabilitas Purata Purata N-Gain
1 69/71 .75/.82 73/73 0 0
2 39/39 .85/.90 50/69 19 .38
3 38/34 .85/.85 58/63 5 .12
4 71/49 .87/.86 66/91 25 .74
5 46/42 .76/.81 68/75 7 .22
6 66/46 .87/86 46/74 28 .52
7 66/58 .64/.89 65/71 6 .17

3
Unika Atma Jaya, 10−12 April 2019

8 57/42 .80/.74 60/60 0 0


9 42/25 .86/.90 65/68 3 .09
10 54/56 .85/.82 58/61 3 .07
11 29/27 .64/.68 69/69 0 0
12 44/39 .83/.74 64/72 8 .22
13 50/39 .85/.88 64/77 13 .36
Kriteria yang sering dipakai adalah N-gain dianggap tinggi kalau lebih besar dari .70, sedang kalau di
antara .30 dan .70, dan rendah kalau di lebih kecil dari .30. Dengan kriteria tersebut maka peningkatan
hasil belajar sebagian besar (sembilan kelas) masuk dalam kategori rendah, hanya tiga kelas masuk dalam
kategori sedang, dan hanya satu yang masuk dalam kategori tinggi. Bila dihitung secara keseluruhan,
maka N-gain yang diperoleh hanya .31.
Ada beberapa hal yang mungkin dapat mempengaruhi hasil tes tersebut. Efektivitas kegiatan proses
belajar mahasiswa tentunya dipengaruhi oleh jumlah mahasiswa dalam kelas. Jumlah mahasiswa yang
terlalu banyak bisa menyebabkan proses belajar bahasa Inggris menjadi kurang efektif. Motivasi
mahasiswa dalam mengerjakan post-test juga dapat ikut mempengaruhi nilai tes tersebut. Ada beberapa
mahasiswa yang kurang serius dalam mengerjakan post test. Hal tersebut terlihat dari jumlah peserta
post- test yang cenderung menurun bila dibandingkan dengan jumlah peserta pre-test. Sebagian besar
dosen tidak memberikan nilai yang mempengaruhi nilai akhir mereka. Dengan kata lain post-test
dianggap hanya sebagai latihan/bukan kuis. Waktu yang diberikan untuk menyelesaikan tes mungkin
bervariasi: ada dosen yang memberikan waktu hanya 55 menit sesuai dengan standar TOEFL dan ada
dosen yang memberikan waktu lebih sampai akhir kuliah (2 sks/100 menit).
Kapan gawai mulai boleh dipakai juga mempengaruhi nilai tes. Ada dosen yang memperbolehkan
penggunaan awal sejak tes dimulai dan ada dosen yang memperbolehkan penggunaan gawai hanya untuk
memindahkan jawaban di kertas ke lembar jawaban di Google Form. Penggunaan gawai mulai awal tes
bisa memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk berbuat curang dalam menjawab pertanyaan
tersebut. Kecurangan kemungkinan bisa dilakukan dengan dua cara: (1) membuka kamus
elektronik/online, dan/atau (2) memberitahukan jawaban kepada teman mereka yang meminta bantuan
(lewat WhatsApp, misalnya). Penggunaan gawai seharusnya hanya diperbolehkan setelah mereka selesai
menjawab semua pertanyaan dan hanya untuk memindahkan jawaban mereka dari lembar jawaban di
kertas ke lembar jawaban di Google Form. Setelah mereka menggunakan gawai, mereka tidak
diperbolehkan menulis/mengubah jawaban mereka yang di kertas. Menulis lembar jawaban di kertas
terlebih dulu juga untuk mencegah apabila terjadi masalah teknis dengan gawai mereka atau kalau terjadi
masalah dengan jaringan internet.

SIMPULAN
Smartphone semakin banyak dipakai, terutama oleh anak muda/mahasiswa. Alat ini dapat
dimanfaatkan oleh pengajar untuk membantu pengukuran hasil belajar dengan memanfaatkan lembar
jawaban online. Karena keterbatasan lebar layar yang relatif kecil, alat ini kurang nyaman digunakan
untuk membaca soal/bacaan yang panjang. Masalah tersebut dapat diatasi dengan cara menggunakan
gabungan media kertas dan elektronik : bacaan, pertanyaan, dan jawaban menggunakan kertas, kemudian
jawaban pilihan ganda dipindahkan secara online. Kalau sekedar untuk mengisi/menyentuh layar gawai
untuk memilih jawaban A, B, C, atau D, telepon pintar dapat digunakan dengan nyaman/tanpa habatan
yang berarti.
Pelaksanaan tes pemahaman bacaan dengan media campuran ini sangat membantu meringankan
pekerjaan pengajar dalam memeriksa/memberi nilai tes tersebut, terutama bila melibatkan peserta tes
yang sangat banyak. Selain itu, mahasiswa dapat segera dapat mengetahui hasilnya.
Hasil belajar pemahaman bacaan bahasa Inggris di kelas-kelas yang diteliti menunjukkan hasil
yang bervariasi dari yang tidak ada peningkatan, ada peningkatan yang kecil, dan ada peningkatan yang
cukup besar. Banyak faktor yang bisa mempengaruhi hasil belajar tersebut seperti metode mengajar
dosen, kemampuan/motivasi mahasiswa, lamanya waktu yang diberikan, cara pelaksanaan tes dan
penggunaan telepon pintar. Hasil belajar tersebut bisa digunakan sebagai masukan bagi para dosen yang
bersangkutan untuk mengevaluasi kelas mereka masing-masing.
Google Form sebagai lembar jawaban secara online masih sedang dikembangkan terus agar bisa
dimanfaatkan oleh guru untuk mempermudah menilai jawaban dari soal pilihan ganda.

4
Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya 17

REFERENSI

Cresswell, J. W. 2013. Educational Research. New Jersy: Pearson.


Erwinsyah, A. 2015. Pemahaman Mengenai Teknologi Pendidikan dan Teknologi Pembelajaran. TADBIR Jurnal
Manajemen Pendidikan Islam, 3/1, 12-19.
Falaki, H., Mahajan, R., Kandula, S., Lymberopoulos, D., Govindan, R., & Estrin, D. (2010). Diversity in
Smartphone Usage. The 8th international conference on Mobile systems, (pp. 179-194).
Gehringer, E. F. 2010. Daily Course Evaluation with Google Forms. American Society for Engineering Education
Annual Conference & Exposition.
Mukminan. 2012. Teknologi Pendidikan untuk Peningkatan Kualitas Pembelajaran. Seminar Nasional Teknologi
Pendidikan. Tanjungpura.
Naga, D. S. 2013. Teori Sekor pada Pengukuran Mental. Jakarta: PT Nagarani Citrayasa.
Oulasvirta, A., Rattenbury, T., Ma, L., & Raita, E. 2012. Habits Make Smartphone Use More Pervasive. Personal
and Ubiquitous Computing, 16, 105-114.
Roseth, C., Akcaoglu, M., & Zellner, A. 2013. Blending Synchronous Face-to-Face and Computer-supported
Cooperative Learning in a Hybrid Doctoral seminar. TechTrends, 57, 54-59.
Sedek, M., Mahmud, R., Jali, H. A., & Daud, S. M. 2014. Factors Influencing Ubiquitous Technology Usage among
Engineering Undergraduates: A Confirmatory Factor Analysis. Middle-East Journal of Scientific Research,
19, 18-27.
Sharpe, P. J. 2000. Barron's How to Prepare for the TOEFL, 9th edition. Jakarta: Binarupa Aksara.
Shoebottom, P. 2011. The Importance of Reading. Retrieved December 16, 2016, from
http://esl.fis.edu/parents/advice/read.htm
Valent´ın, L. d., Pardo, A., & Kloos, C. D. 2009. Using Third Party Services to Adapt Learning Material: A Case
Study with Google Forms. European Conference on Technology Enhanced Learning, (pp. 744-750).
Verkasalo, H., Nicolás, C., Molina-Castillo, F. J., & Bouwman, H. 2010. Analysis of Users and Non-users of
Smartphone Applications. Telematics and Informatics, 27, 242-255.

RIWAYAT HIDUP/CURRICULUM VITAE


Nama Lengkap/Complete Name : Hananto
Institusi/Institution : Universitas Pelita Harapan
Pendidikan/Education : Linguistik Terapan Bahasa Inggris, Katolik Indonesia Atma Jaya
Minat Penelitian/Research Interests: Tes bahasa, kosa kata, teknologi pendidikan

Riwayat Hidup / Curriculum Vitae


Minat
Nama Lengkap/
Institusi/Institution Pendidikan/Education Penelitian/Research
Complete Name
Interests
Linguistik Terapan Bahasa
Universitas Pelita Tes bahasa, kosa kata,
Hananto
Harapan
Inggris, Katolik Indonesia
teknologi pendidikan
Atma Jaya

Anda mungkin juga menyukai