April 2007
D E P A R T E M E N P E K E R J A A N U M U M
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
D I R E K T O R A T B I N A T E K N I K
Jl. Pattimura No. 20 Gd. Sapta Taruna Lt. VI Keb-Baru Telp/Fax (021) 7251544 - 7247283 Jkt 12110
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR
I. Maksud
Dokumen ini merupakan pedoman bagi perencana untuk menyampaikan hasil
perencanaaan teknis struktur jembatan yang berkualitas dan juga menjadi pegangan
bagi aparatur pemerintah yang berkompeten dalam proses persetujuan/pengesahan
hasil perencanaan.
II. Tujuan
Dokumen ini bertujuan menyeragamkan kualitas penyampaian hasil perencanaan teknis
struktur jembatan sehingga memudahkan proses persetujuan/pengesahan.
III. Acuan
1. Undang-Undang No.18 Tahun 1999, tentang Jasa Konstruksi yang berkaitan dengan
kegagalan bangunan.
2. Keputusan Presiden No. 80 Tahun 2003 Pasal 9 ayat (5), tentang Pedoman
Pelaksanaan Barang/Jasa Pemerintah.
3. Peraturan Pemerintah No.34 Tahun 2006 Pasal 86 ayat (1) tentang Jalan.
V. Ketentuan Umum
A. Wewenang Merencana dan Mengetahui
a. Penyiapan DED melalui kontrak
Melakukan/
No Jenis Bangunan Atas Mengetahui Keterangan
Menyetujui
Rangka, Gelagar Dua
1 Tumpuan & Jembatan P2JJ Balai -
Sistem Lantai.
Gelagar Menerus,
Penyiapan Rencana Teknis
Pelengkung & Jembatan
dibantu Tim Teknis/
2 Sistem Kabel serta P2JJ Bintek
Konsultan Independent Proof
Jembatan Non-Standar
Checker *)
lainnya
Penyiapan Rencana Teknis
Semua Jenis Jembatan
Subdit Teknik dapat dibantu Tim Teknis/
3 termasuk dengan Sumber Bintek
Jembatan Konsultan Independent Proof
Dana Loan
Checker *)
*) tergantung pada kompleksitas struktur jembatan dan yang disiapkan dalam format Engineering
Procurement Contract/Turn-key.
G. Laporan Perencanaan
1. Laporan perhitungan detail harus dalam bahasa Indonesia, jika diperlukan bisa
dalam bahasa Inggris.
2. Ringkasan dan Penjelasan dari laporan perhitungan harus dalam bahasa
Indonesia.
3. Laporan perhitungan harus jelas dan sistimatis, diberi nomor halaman dan daftar
isi agar mudah dibaca dan diikuti jalan pikiran dari perencana.
4. Perencana harus konsisten, dimana dalam melakukan perhitungan harus sesuai
dengan penjelasan yang diberikan pada awal laporan perhitungan struktur
ataupun penjelasan singkat.
5. Pada perencanaan yang bersifat perubahan terhadap desain yang pernah
diajukan, selain perhitungan baru yang disampaikan, bagian laporan lama yang
terkait wajib disertakan berikut penjelasan secara sistematik mengenai hal-hal
yang berubah dan pertimbanga yang ada.
6. Laporan hasil perencanaan teknis, antara lain berisi:
a. Hasil pengumpulan data primer
b. Hasil survey detail/primer
c. Hasil kajian
d. Hasil analisa struktur
e. Hasil perencanaan teknik yang meliputi lokasi jembatan, alinyemen, geometri,
bentuk bangunan atas, bentuk bangunan bawah, pondasi, utilitas, komponen
pelengkap.
f. Gambar rencana teknik jembatan
g. Spesifikasi Teknik
h. Hasil perhitungan volume pekerjaan dan rencana anggaran biaya
H. Gambar-Gambar
1. Sampul luar dan sampul dalam
2. Daftar isi
3. Peta lokasi jembatan yang diengkapi dengan peta jaringan jalan eksisiting dan
petunjuk arah utara mata angin
4. Daftar simbol (legenda) dan singkatan
5. Daftar rangkuman volume pekerjaan
6. Denah dan potongan memanjang jembatan dengan skala 1:100
7. Potongan melintang (cross section) dibuat dengan skala horisontal 1:100, dalam
gambar potongan melintang harus mencakup:
8. Gambar detail dengan skala 1:20, yang mencakup pelat lantai kendaraan,
bangunan atas, bangunan bawah dan pondasi jembatan
3. Kolom ketiga ditangatangani oleh Institusi Organisasi Struktural yang lebih tinggi
(Subdit Teknik Jembatan)