Anda di halaman 1dari 47

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website:www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

PEDOMAN
PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENSI
KOMPREHENSIF (PONEK) 24 JAM
DI RUMAH SAKIT

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
JL. MAJAPAHIT NO 62 MATARAM
2019
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website:www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................................ i


BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................... 1
B. Tujuan Pedoman ............................................................................................................ 2
C. Batasan Operasional....................................................................................................... 5
D. Landasan Hukum ........................................................................................................... 5
BAB II. STANDAR KETENAGAAN .................................................................................... 7
BAB III. STANDAR FASILITAS .......................................................................................... 9
A. Denah Ruangan ............................................................................................................... 9
B. Standar Fasilitas .............................................................................................................. 9
BAB IV. TATA LAKSANA PELAYANAN .......................................................................... 16
BAB V. LOGISTIK ................................................................................................................. 20
BAB VI. KESELAMATAN PASIEN ..................................................................................... 23
BAB VII. KESELAMATAN KERJA .................................................................................... 24
BAB VIII. PENGENDALIAN MUTU ................................................................................... 26
IX. PENUTUP .......................................................................................................................... 32
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 33

i
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website:www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Seperti kita ketahui bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian
Neonatal (AKN) di Indonesia masih tertinggi,di antara Negara ASEAN dan
penurunannya sangat lambat. AKI dari 390/100.000 kelahiran hidup (SDKI tahun
1994), menjadi 307/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2002-2003. Demikian pula
AKN 28,2/1000 kelahiran hidup tahun 1987-1992 menjadi 21,8/1000 kelahiran hidup
pada tahun 1992-1997. Seharusnya sesuai dengan rencana strategis Depkes tahun
2005-2009 telah ditetapkan target penurunan angka kematian bayi dari 35 menjadi
26/1.000 kelahiran hidup dan angka kematian ibu dari 307 menjadi 226/100.000
kelahiran hidup tahun 2009. Disamping itu index pembangunan manusia di Indonesia
berada pada urutan ke 107 dibandingkan dengan bangsa lain dan selama 5 tahun
terahir ini mengalami perbaikan namun sangat lambat.
Pada konferensi tingkat tinggi perserikatan bangsa-bangsa pada tahun 2000
di sepakati bahwa terdapat dan tujuan embangunan Millenium (Millenium D
evelopment Goals) pada tahun 2015. Dua di antara tujuan tersebut mempunyai
sasaran dan indikator yang terkait dengan kesehatan ibu, bayi, dan anak yaitu :
1. Mengurangi angka kematian bayi dan balita sebesar 2/3 dari AKB pada tahun
1990 menjadi 20 dari 25/1000 kelahiran hidup.
2. Mengurangi angka kematian ibu sebesar 3/4 dari AKI pada tahun 1990 dari
307 menjadi 125/100.000 kelahiran hidup.
Meskipun tampak target tersebut cukup tinggi, namun tetap dapat dicapai apabila
dilakukan upaya terobosan yang inovatif untuk mengatasi penyebab utama kematian tersebut
yang didukung kebijakan dan system yang efektif dalam mengatasi berbagai kendala yang
timbul selama ini.
Kematian bayi baru lahir umum nya dapt dihindari penyebabnya seperti berat
badan lahir rendah (40,45%), asfiksia (24,6%), dan infeki sekitar (10%). Hal tersebut
kemungkinan disebabkan oleh keterlambatan pengambilan keputusan, merujuk dan
mengobati. Sedangkan kematian ibu umumnya disebabkan oleh perdarahan 25%, infeksi
15%, pre-eklamsia 15%, persalianan macet dan abortus. Mengingat kematian bayi
mempunyai hubungan yang erat dengan mutu penanganan ibu, maka proses persalinan dan
perawatan bayi harus dilakukan dalam system terpadu ditingkat rasional dan regional.
Sedangkan kematian ibu di NTB tahun 2012 sebesar 251 per 100.000 kelahiran

1
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website:www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

hidup. Berdasarkan laporan dari kabupaten/kota angka kematian ibu di Provinsi NTB selama
lima tahun terakhir terdapat penurunan angka kematian ibu. Selama periode tahun 2013-2017
terjadi penurunan jumlah kematian ibu di Provinsi NTB sebesar 32 orang, dalam periode yang
sama rata-rata penurunan jumlah kemtian mencapai 8,45% pertahun. Dibandingkan dengan
keadaan tahun 2016, jumlah kematian ibu berkurang sebanyak 7 orang dalam setahun.Jadi,
dapat disimpulkan angka kematian ibu di NTB mengalami penurunan yang signifikan (Dikes
NTB, 2017).
Adapun untuk kematian bayi di Indonesia dari tahun ke tahun menunjukan
penurunan. Hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017 menunjukkan
angka kematian neonatal sebesar 15 per 1.000 kelahiran hidup, angka kematian bayi 24 per
1.000 kelahiraan hidup, dan angka kematian balita 32 per 1.000 kelahiran hidup (Kemenkes
RI,2017). Sedangkan, angka kematian bayi di NTB telah mengalami penurunan dalam kurun
waktu 2003-2012, namun masih diatas angka nasional. Menurut data dari Survei Demografi
dan Kesehatan Indonesia (SDKI) di Provinsi NTB pada tahun 2007 sebesar 72/1000 kelahiran
hidup mengalami penurunan menjadi 57/1000 kelahiran hidup. Berdasarkan laporan tahun
2017 jumlah kasus kematian bayi adalah 953 kasus dari 103.926 kelahiran hidup, mengalami
penurunan dibandingkan pada tahun 2016 dengan jumlah kasus kematian bayi adalah 1.006
kasus dari 103.132 kelahiran hidup (Dikes NTB, 2017).

2
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website:www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

B. Tujuan Pedoman
1. Umum
Meningkatkan Pelayanan Maternal dan Perinatal yang bermutu dalam upaya
penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi di Indonesia
2. Khusus
a) Terlaksananya manajemen pelayanan maternal dan perinatal dari aspek
administrasi & manajemen,kompetensi SDM, fasilitas dan sarana serta
prosedur pelayanan di RS
b) Terklaksananya system rujukan pelayanan maternal dan perinatal
c) Pembinaan dan pengawasan pelayanan maternal dan perinatal di RS
C. Ruang Lingkup Pelayanan
Upaya Pelayanan PONEK:
1. Stabilisasi di UGD dan persiapan untuk pengobatan definitif.
2. Penanganan kasus gawat darurat oleh tim PONEK RS di ruang tindakan.
3. Penanganan operatif cepat dan tepat meliputi laparotomi, dan sectio caesaria.
4. Perawatan intensif ibu dan bayi.
5. Pelayanan Asuhan Ante Natal Risiko Tinggi
1. PONEK RUMAH SAKIT KELAS C
1. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal Fisiologis.
a) Pelayanan Kehamilan.
b) Pelayanan Persalinan.
c) Pelayanan Nifas.
d) Asuhan Bayi Baru Lahir (Level 1).
e) Immunisasi dan Stimulasi, Deteksi, Intervensi Dini Tumbuh Kembang
(SDIDTK)
2. Pelayanan kesehatan Maternal dan Neonatal dengan risiko tinggi :
Masa antenatal
a) Perdarahan pada kehamilan muda
b) Nyeri perut dalam kehamilan muda dan lanjut
c) Gerak janin tidak dirasakan
d) Demam dalam kehamilan dan persalinan
e) Kehamilan ektopik (KE) & Kehamilan Ektopik Terganggu (KET)

1
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website:www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

f) Kehamilan dengan Nyeri kepala, gangguan penglihatan, kejang dan/koma,


tekanan darah tinggi
Masa intranatal
a) Persalinan dengan parut uterus
b) Persalinan dengan distensi uterus
c) Gawat janin dalam persalinan
d) Pelayanan terhadap syok
e) Ketuban pecah dini
f) Persalinan lama
g) Induksi dan akselerasi persalinan
h) Aspirasi vakum manual
i) Seksio sesarea
j) Epiotomi
k) Malpresentasi dan malposisi
l) Distosia bahu
m) Prolapsus tali pusat
n) Plasenta manual
o) Perbaikan robekan serviks
p) Perbaikan robekan vagina dan perineum
q) Perbaikan robekan dinding uterus
r) Histerektomi
s) Sukar bernapas
t) Kompresi bimanual dan aorta
u) Dilatasi dan kuretase
v) Ligase arteri uterina
w) Bayi baru lahir dengan asfiksia
x) BBLR
y) Resusitasi bayi baru lahir
z) Anestesia umum dan regional untuk seksio sesaria
Masa Post Natal
a) Masa nifas
b) Demam pasca persalinan
c) Perdarahan pasca persalinan
d) Nyeri perut pasca persalinan

2
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website:www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

e) Keluarga Berencana
f) Asuhan bayi baru lahir sakit (level 2)
3. Pelayanan Kesehatan Neonatal
a) hiperbilirubinemi,
b) asfiksia,
c) trauma kelahiran,
d) hipoglikemi
e) kejang,
f) sepsis neonatal
g) gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.
h) gangguan pernapasan,
i) kelainan jantung (payah jantung, payah jantung bawaan,PDA),
j) gangguan pendarahan,
k) renjatan (shock),
l) aspirasi mekonium,
m) koma,
n) Inisiasi dini ASI (Breast Feeding),
o) Kangaroo Mother Care,
p) Resusitasi Neonatus,
q) Penyakit Membran Hyalin,
r) Pemberian minum pada bayi risiko tinggi,
4. Pelayanan Ginekologis
a) Kehamilan ektopik
b) Perdarahan uterus disfungsi
c) Perdarahan menoragia
d) Kista ovarium akut
e) Radang Pelvik akut
f) Abses Pelvik
g) Infeksi Saluran Genitalia
5. Perawatan Khusus / High Care Unit dan Transfusi Darah.
2. PELAYANAN PENUNJANG MEDIK
a. Pelayanan Darah
1) Jenis Pelayanan
a) Merencanakan kebutuhan darah di RS

3
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website:www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

b) Menerima darah dari UTD yang telah memenuhi syarat uji saring (non
reaktif) dan telah dikonfirmasi golongan darah.
c) Menyimpan darah dan memantau suhu simpan darah.
d) Memantau persediaan darah harian/ mingguan.
e) Melakukan pemeriksaan golongan darah ABO dan Rhesus pada darah
donor dan darah recipient Melakukan uji silang serasi antara darah donor
dan darah recipient.
f) Melakukan rujukan kesulitan uji silang serasi dan golongan darah ABO/
rhesus ke Unit Tranfusi darah /UTD secara berjenjang.
2) Kompetensi
a) Mempunyai kemampuan manajemen pengelolaan tranfusi darah dan
Bank Darah Rumah Sakit.
b) Mempunyai sertifikasi pengetahuan dan ketrampilan
tentangTransfusi darah, penerimaan darah, penyimpanan darah,
pemeriksaaan golongan darah,pemeriksaan uji silang serasi, pemantapan
mutu internal, pencatatan, pelaporan, pelacakan dan dokumentasi,
kewaspadaan universal (universal precaution).
D. Batasan Operasional
1. PONEK merupakan singkatan dari Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency
Komprehensif
2. Regionalisasi Pelayanan Obstetri dan Neonatal adalah suatu sistem pembagian
wilayah kerja rumah sakit dengan cakupan area pelayanan yang dapat dijangkau
oleh masyarakat dalam waktu kurang dari 1 jam, agar dapat memberikan
tindakan darurat sesuai standar. Regionalisasi menjamin agar sistem rujukan
kesehatan berjalan secara optimal.
3. Rujukan adalah pelimpahan tanggung jawab timbal balik dua arah dari sarana
pelayanan primer kepada sarana kesehatan sekunder dan tersier.
4. Rumah Sakit PONEK 24 Jam adalah Rumah sakit yang menyelenggarakan
pelayanan kedaruratan maternal dan neonatal secara komprehensif dan terintegrasi
24 jam.
5. Periode Perinatal adalah jangka waktu dari masa kehamilan 22 minggu sampai 7
hari setelah lahir. Sebagai batasan operasional periode perinatal dimulai pada usia
kehamilan 28 minggu hingga bayi baru lahir usia 0-7 hari.

4
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website:www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

6. Perinatologi adalah ilmu yang mempelajari tumbuh kembang manusia sejak masa
konsepsi hingga 1 bulan setelah kelahiran, sehat, utuh, serta sanggup berkembang
secara optimal sehingga tercipta generasi masa depan yang berkualitas.
7. Kematian Perinatal adalah kematian yang terjadi pada janin dalam kandungan usia 28
minggu sampai bayi baru lahir usia 0-7 hari.
8. Kematian Maternaladalah kematian yang terjadi pada ibu hamil, ibu bersalin, sampai
masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tidak memandang usia dan letak
kehamilan, disebabkan atau berhubungan dengan kehamilan atau penanganannya
tetapi bukan disebabkan kecelakaan
E. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor.
340/Menkes/PER/III/2010 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit.
5. Kepmenkes. RI No. 1045/Menkes/Per/ XI/2006 tentang Pedoman Organisasi Rumah
Sakit di Lingkungan Departemen Kesehatan.
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1051/MENKES/SK/XI/2008 Tentang Pedoman Penyelenggaraan / Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) 24 Jam Di Rumah Sakit.
7. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008 Tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit.
8. Pedoman Rumah Sakit Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif
(PONEK) 24 Jam Direktorat Jendreral Bina Pelayanan Medik Departemen
Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2007.

5
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website:www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
Berdasarkan buku Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan PONEK, maka standar
tenaga di Rumah Sakit Universitas Mataram dijabarkan sebagai berikut.
Kualifikasi
Nama Jabatan
Formal Non Formal
Ketua TIM PONEK Dokter Spesialis Kebidanan dan Pelatihan
Kandungan PONEK
Dokter Spesialis Anestesi Dokter Spesialis Anestesi Pelatihan
PONEK
Dokter Spesialis Anak Dokter Spesialis Anak Pelatihan
PONEK
Dokter umum Pendidikan dokter Pelatihan
PONEK
Koordinator VK IGD D III Kebidanan Pelatihan
PONEK
Koordinator VK rawat inap dan rawat D III Kebidanan Pelatihan
gabung PONEK
Koordinator Poli Kebidanan dan D III Kebidanan Pelatihan
Kandungan PONEK
Anggota D III Kebidanan Pelatihan
PONEK

B. Distribusi Ketenagaan
Pelayanan PONEK dipimpin oleh dokter dan staf yang terdiri dari tenaga medis,
tenaga keperawatan yang berkualitas untuk menjamin dilaksanakannya pelayanan
yang telah ditentukan, yang dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Ketua Tim PONEK adalah spesialis kebidanan dan penyakit kandungan yang terlatih
2. Koordinator VK IGD adalah bidan yang bertugas di IGD
3. Koordinator VK rawat inap dan rawat gabung adalah lulusan DIII Kebidanan yang
bertugas di ruang bersalin dan rawat gabung
4. Koordinator Poli kebidanan adalah lulusan DIII Kebidanan
C. Pengaturan Jaga / Dinas

6
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website:www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

Jam dinas:
1. Dinas Pagi : 07.30 – 14.00
2. Dinas Siang : 14.00 – 20.00
3. Dinas Malam : 20.00 – 08.00
4. Dokter spesialis kebidanan dan kandungan siap 24 jam menangani kasus maternal
(terjadwal).
5. Dokter spesialis anak siap 24 jam menangani kasus neonatal dan pediatrik
(terjadwal).
6. Tenaga bidan siap 24 jam melayani kasus maternal neonatal (terjadwal).

7
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website:www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruangan

KETERANGAN :
1 :Ruang oksigen
2: Ruang ganti
3 :Ruang tindakan
4 :Ruang alat
5: Ruang linen
6: Ruang cuci alat
7: Ruang observasi
8: Wastafel
9: Meja Jaga
10: Resusitasi
11: Bed
12: Bed
13: Bed
14 :Bed

8
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website:www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

B. Standar Fasilitas
1. Kriteria Umum Rumah Sakit PONEK.
a. Ada dokter jaga yang terlatih di IGD untuk mengatasi kasus emergency
baik secara umum maupun emergency obstetric neonatus.
b. Dokter, bidan dan perawat telah mengikuti pelatihan tim PONEK di rumah sakit
meliputi resusitasi neonatus, kegawat-daruratan obstetrik dan neonatus.
c. Mempunyai Standar Operasional Prosedur penerimaan dan penanganan pasien
kegawat-daruratan obstetrik dan neonatus.
d. Kebijakan tidak ada uang muka bagi pasien kegawat-daruratan obstetrik dan
neonatus.
e. Mempunyai prosedur pendelegasian wewenang tertentu
f. Mempunyai standar respon time di IGD selama 10 menit, di kamar bersalin
kurang dari 30 menit, pelayanan darah kurang dari 1 jam.
g. Tersedia kamar operasi yang siap (siaga 24 jam) untuk melakukan operasi, bila
ada kasus emergency obstetrik atau umum.
h. Tersedia kamar bersalin yang mampu menyiapkan operasi dalam waktu kurang
dari 30 menit.
i. Memiliki kru/petugas yang siap melakukan operasi atau melaksanakan tugas
sewaktu-waktu, meskipun on call.
j. Adanya dukungan semua pihak dalam tim pelayanan PONEK, antara lain
dokter kebidanan, dokter anak, dokter/petugas anestesi, dokter penyakit dalam,
dokter spesialis lain serta dokter umum, bidan dan perawat.
k. Tersedia pelayanan darah yang siap 24 jam.
l. Tersedia pelayanan penunjang lain yang berperan dalam PONEK, seperti
laboratorium dan radiologi selama 24 jam, recovery room 24 jam, obat dan alat
penunjang yang selalu siap tersedia.
m. Perlengkapan
1) semua perlengkapan harus bersih (bebas, debu, kotoran, bercak, cairan dll)
2) permukaan metal harus bebas karat atau bercak
3) semua perlengkapan harus kokoh (tidak ada bagian yang longgar atau
tidak stabil)
4) permukaan yang dicat harus utuh dan bebas dari goresan besar
5) roda perlengkapan (jika ada) harus lengkap dan berfungsi baik

9
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website:www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

6) instrumen yang siap digunakan harus disterilisasi


7) semua perlengkapan listrik harus berfungsi baik (saklar, kabel dan steker
menempel kokoh)
n. Bahan
Semua bahan harus berkualitas tinggi dan jumlahnya cukup untuk memenuhi
kebutuhan unit ini.
2. Kriteria Khusus
1. Sumber Daya Manusia
Memiliki Tim PONEK esensial yang terdiri dari:
a. 1 dokter spesialis kandungan
b. 1 dokter spesialis anak
c. 1 dokter di Umit Gawat Darurat
d. 3 orang Bidan (1 koordinator dan 2 pelaksana)
e. 2 orang perawat
Tim PONEK Ideal adalah:
a. 1 dokter spesialis anastesi / perawat anastesi
b. 6 bidan pelaksana
c. 10 perawat (tiap shift 2-3 perawat jaga)
d. 1 petugas laboraturium
e. 1 pekarya kesehatan
f. 1 petugas administrasi
2. Sarana dan Prasarana
Dalam rangka Program Menjaga Mutu pada penyelenggaraan PONEK harus
dipenuhi adalah:
a. Ruang rawat inap yang leluasa dan nyaman
b. Ruang tindakan gawat darurat dengan instrumen dan bahan yang lengkap.
c. Ruang pulih/observasi pasca tindakan.
d. Protokol pelaksanaan dan uraian tugas pelayanan termasuk koordinasi
internal
1) Kriteria umum ruangan:
a) Sruktur Fisik
(1) Lantai dari porselin atau plastic
(2) Dinding di cat dengan bahan yang bisa dicuci
b) Kebersihan

10
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website:www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

(1) Cat dan lantai berwarna terang sehingga kotoran dapat terlihat
dengan mudah.
(2) Ruang bersih dan bebas debu, kotoran, sampah atau limbah rumah
sakit.
(3) Hal tersebut berlaku pula untuk lantai, mebel, perlengkapan,
instrumen, pintu, jendela, dinding, steker listrik dan langit-
langit.
c) Pencahayaan
(1) Pencahayaan terang dari cahaya alami atau listrik.
(2) Semua jendela diberi kawat nyamuk agar serangga tidak masuk.
(3) Listrik berfungsi baik, kabel dan steker tidak membahayakan
dan semua lampu berfungsi baik dan kokoh.
(4) Tersedia peralatan gawat darurat.
(5) Ada cukup lampu untuk setiap neonates
d) Ventilasi
(1) Ventilasi, termasuk jendela cukup jika dibandingkan dengan
ukuran ruang.
(2) Kipas angin atau pendingin ruang harus berfungsi baik.
(3) Suhu ruangan harus dijaga 24-26ºC.
(4) Pendingin ruang harus dilengkapi filter (sebaiknya anti
bakteri).
e) Pencucian tangan
(1) Wastafel harus dilengkapi dengan dispenser sabun atau
desinfektan yang dikendalikan dengan siku atau kaki.
(2) Wastafel, kran dan dispenser harus dipasang pada ketinggian
yang sesuai (dari lantai dan dinding).
(3) Tidak boleh ada saluran pembuangan air yang terbuka.
(4) Pasokan air panas harus cukup dan dilengkapi pemanas air yang
dipasang kokoh di dinding, pipa ledeng sesuai dan tidak ada
kawat terbuka.
(5) Harus ada handuk (kain bersih) atau tisu untuk mengeringkan
tangan, diletakkan di sebelah wastafel.
2) Kriteria khusus ruangan
a) Area cuci tangan di ruang obstetrik dan neonates

11
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website:www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

Di ruang dengan lebih dari satu tempat tidur, jarak tempat tidur adalah
6 meter dengan wastafel.
b) Area resusitasi dan stabilisasi di Ruang Obstetri dan
Neonatus/IGD
(1) Paling kecil, ruangan berukuran 6 meter dan ada di dalam Unit
Perawatan Khusus
(2) Kamar PONEK di unit gawat darurat harus terpisah dari kamar
gawat darurat lain.Sifat privasi ini penting untuk kebutuhan ibu
bersalin dan bayi.
(3) Tujuan kamar ini ialah: memberikan pelayanan darurat untuk
stabilisasi kondisi pasien, misalnya syok, henti jantung,
hipotermi, asfiksia dan apabila perlu menolong darurat serta
resusitasi.
(4) Perlu dilengkapi dengan meja resusitasi bayi, dan inkubator.
(5) Kamar PONEK membutuhkan :
(a) ruang berukuran 15 m²
(b) berisi : lemari dan troli darurat
(c) tempat tidur bersalin serta tiang infus.
(d) incubator transport
(e) pemancar pemanas
(f) meja, kursi
(g) aliran udara bersih dan sejuk
(h) pencahayaan
(i) lampu sorot dan lampu darurat
(j) mesin isap
(k) defibrillator
(l) oksigen dan tabungnya atau berasal dari sumber dinding (
outlet)
(m) lemari isi : perlengkapan persalinan, vakum, forceps, kuret,
obat/infuse
(n) alat resusitasi dewasa dan bay
(o) wastafel dengan air mengalir dan antiseptic
(p) alat komunikasi dan telepon ke kamar bersalin
(q) nurse station dan lemari rekam medic

12
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website:www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

(r) USG mobile


(s) Sarana pendukung, meliputi : toilet, kamar tunggu keluarga,
kamar persiapan peralatan (linen dan instrument), kamar
kerja kotor, kamar jaga, ruang sterilisator dan jalur ke ruang
bersalin/kamar operasi terletak saling berdekatan dan
merupakan bagian dari unit gawat darurat
c) Ruangan Maternal
(1) Kamar Bersalin.
a) Lokasi berdekatan dengan kamar operasi dan IGD
b) Luas minimal : 6 m² per orang. Berarti bagi 1 pasien, 1
penunggu dan 2 penolong diperlukan 4x4m²=16 m².
c) Paling kecil, ruangan berukuran 12 m² (6 m² untuk
masingmasing pasien).
d) Harus ada tempat untuk isolasi ibu di tempat terpisah.
e) Tiap ibu bersalin harus punya privasi agar keluarga dapat hadir.
f) Ruangan bersalin tidak boleh merupakan tempat lalu
lalang orang.
g) Bila kamar operasi juga ada dalam lokasi yang sama,upayakan
tidak ada keharusan melintas pada ruang bersalin.
h) Minimal 2 kamar bersalin terdapat pada setiap rumah sakit
umum.
i) Kamar bersalin terletak sangat dekat dengan kamar
neonatal, untuk memudahkan transport bayi dengan komplikasi
ke ruang rawat.
j) Idealnya sebuah ruang bersalin merupakan unit ter-integrasi :
kala 1, kala 2 dan kala 3 yang berarti setiap pasien
diperlakukan utuh sampai kala 4 bagi ibu bersama bayinya
secara privasi.Bila tidak memungkinkan, maka diperlukan dua
kamar kala 1 dan sebuah kamar kala 2.
k) Kamar bersalin harus dekat dengan ruang jaga perawat (nurse
station agar memudahkan pengawasan ketat setelah pasien
partus sebelum dibawa ke ruang rawat (post
partum).Selanjutnya bila diperlukan operasi, pasien akan

13
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website:www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

dibawa ke kamar operasi yang berdekatan dengan kamar


bersalin.
l) Harus ada kamar mandi-toilet berhubungan kamar bersalin
m) Ruang post partum harus cukup luas,
n) Ruang tersebut terpisah dari fasilitas : toilet, kloset, lemari.
o) Pada ruang dengan banyak tempat tidur, jarak antar tempat
tidur minimum 1 m s.d 2 m dan antara dinding 1 m.
p) Jumlah tempat tidur per ruangan maksimal 4.
q) Tiap ruangan harus mempunyai jendela sehingga cahaya
dan udara cukup.
r) Harus ada fasilitas untuk cuci tangan pada tiap ruangan.
s) Tiap pasien harus punya akses ke kamar mandi privasi (tanpa
ke koridor)
t) Ruang perawat (nurse station) berisi meja, telepon, lemari
berisi perlengkapan darurat atau obat
(1) Unit perawatan intensif / Eklampsia / Sepsis
(a) Unit ini harus berada disamping ruang bersalin, atau
setidaknya jauh dari area yang sering dilalui
(b) Paling kecil ruangan berukuran 18 m2 (6-8 m2 untuk masing-
masing pasien)
(c) Diruang dengan beberapa tempat tidur sedikit ada jarak 8 kaki
(2,4 m) antara Bed pasien
(d) Ruangan harus dilengkapi paling sediit enam stiker listrik yang
dipasang dengan tempat untuk peralatan listrik. Stiker harus
mampu memasok beban listrik yang diperlukan, aman dan
berfungsi baik.
d) Ruang Neonatal
(1) Unit perawatan intensif
(a) Unit ini harus berada disamping ruang bersalin, atau
setidaknya jauh dari area yang sering dilalui
(b) Minimal ruangan berukiran 18 m2 (6-8 m2 untuk masing-
masing pasien)
(c) Diruangn dengan beberapa tempat tidur sedikitnya ada jarak 8
kaki (2,4 m) antara ranjang bayi

14
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website:www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

(d) Harus adaa tempat untuk isolasi bayi diarea terpisah


(e) Ruang hars dilengkapi paling sedikir enam steker yang dipisah
dengan tempat untuk peralatan listrik
(2) Unit perawatan khusus
(a) Unit ini harus berada disamping ruang bersalin, atau setidaknya
jauh dari area yang sering dilalui
(b) Minimal ruangan berukuran 12 m2 (4 m2 untuk masing-masing
pasien)
(c) Harus ada tempat untuk isolasi bayi ditempat terpisah
(d) Paling sedikit harus ada jarak 1 m2 antara inkubator atau
tempat tidur bayi.
(3) Area laktasi
Terdapat ruangan yang berisi meja, kursi, wastafel.
(4) Area pencucian inkubator
Minimal ruangan berukuran 6-8m2
e) Ruang Operasi
(1) Instalasi kamar operasi diperlukan untuk tindakan operasi seksio
sesaria dan laparatomi.
(2) Disediakan unit komunikasi dengan kamar bersalin. Di dalam
kamar operasi tersedia: pemancar panas dan perlengkapan
resusitasi dewasa dan bayi.
(3) Kamar pulih ialah ruangan bagi pasien pasca bedah berisi: meja,
kursi, perawat, lemari obat, mesin pemantau tensi/nadi oksigen
dan sebagainya, tempat rekam medic, troli darurat.
(4) Pengawasan langsung dari meja perawat ke tempat pasien
(5) Fasilitas pelayanan berikut untuk unit operasi :
(a) Nurse station yang juga berfungsi sebagai tempat pengawas lalu
lintas orang.
(b) Ruang kerja kotor yang terpisah dari ruang kerja bersih
ruang ini berfungsi membereskan alat dan kain kotor, tempat
cuci wastafel besar untuk cuci tangan dan fasilitas air panas
atau dingin, ada meja kerja dan kursi kursi,troli.
(c) Saluran pembuangan kotoran atau cairan.
(d) Ruang tunggu keluarga

15
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website:www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

(e) Kamar sterilisasi yang berhubungan dengan kamar operasi. Ada


autoklaf besar berguna bila darurat.
(f) Kamar obat berisi lemari dan meja untuk distribusi obat.
(g) Ruang cuci tangan (scrub) sekurangnya untuk 2 orang
terdapat di depan kamar operasi atau kamar bersalin.Wastafel
itu dirancang agar tidak membuat basah lantai.Air cuci
tangan haruslah steril.
(h) Ruang kerja bersih .Ruang ini berisi meja dan lemari berisi
linen, baju dan perlengkapan opersi.Juga terdapat troli
pembawa linen
f) Ruangan penunjang
Ruang penunjang yang harus tersedia :
(1) Ruang perawat/bidan
(2) Kantor perawat
(3) Ruang rekam medic
(4) Toilet staf
(5) Ruang staf medic
(6) Ruang loker staf/perawat
(7) Ruang rapat/konferensi
(8) Ruang keluarga pasien
(9) Ruang cuci
(10) Ruang persiapan diperlukan bila ada kegiatan persiapan alat/bahan
(11) Gudang peralatan
(12) Ruang linen bersih
(13) Unit tranfusi darh (Bank Darah) 24 jam
(14) Laboratorium 24 jam
(15) Radiologi

3. SARANA DAN PRASARANA PENUNJANG


a. Unit transfusi darah
1) Unit ini harus melakukan tes kecocokan, pengambilan donor dan tes laboraturium:
infeksi VDRL, hepatitis, dan HIV
2) Diperlukan ruangan 25 m2 berisi lemari pendingin, meja kursi, lemari, telfon, dan
kamar petugas

16
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website:www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

3) Memiliki peralatan sesuai dengan standar minimal peralatan maternal dan


neonatal.
4) Bagi rumah sakit yang tidak memiliki fasilitas unit transfusi darah/ bank darah
dianjurkan untuk membuat kerjasama dengan penyediaan fasilitas tersebut.
b. Laboraturium
Unit ini harus berfungsi untuk melakukan es laboraturium dalam penanganan
kedaruratan maternal dalam pemeriksaan hemostasis penunjang untuk pre eklampsia
dan neonatal.
c. Radiologi dan USG
Unit ini harus berfungsi untuk diagnosis Obstetri dan Thoraks.
4. PERALATAN ESENSIAL
a. Peralatan maternal essensial
NO JENIS PERALATAN JUMLAH
1 Kotak resusitasi:
1. Ambubag dan sungkup 1
2. Laringoskope dewasa berfungsi dengan baik 1
3. Laringoskope bayi 1
4. Selang reservoir oksigen 1
5. Spuit 1, 3, 5, 10, 20 cc 1
6. Infus set 1
7. Obat-obatan : cairan infus RL, adrenalin, atropine, NaCL, MgSO4 40
%, sodium bikarbonat, dexamethasone
8. Stilet 1
9. Alat endotrakela ukuran 2 1/2, 3, 3 1/3 1
2 Incubator 4
3 Infant warmer 1
4 Ekstraktor vakum 2
5 Forceps naegele -
6 Monitor denyut jantung/pernapasan 1
7 Pompa vakum listrik -
8 AVM (aspirasi Vakum Manual) -
9 Fetal Doppler 1
10 Set sectio caesarea 2
b. Peralatan Neonatal Essensial

17
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website:www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

No Jenis Peralatan Jumlah


1 Infant Warmer 1 (Satu) Unit Di Instalasi Kamar Operasi 1
2 Pulse Oxymeter Neonates 1
3 Terapi Sinar 3
4 Syringe Pump 1
5 Tabung Oksigen (Mobile) 1
6 Lampu Tindakan 1
5. PERALATAN IDEAL
a. Peralatan medis
Peralatan medis yang harus ada di masing-masing unit:
1) Unit perawatan intensif/eklamsia/sepsis untuk maternal
a) Oksigen melalui pipa dinding, pengisap lender, system udara
bertekanan, harus ada 3-4, outlet 1-2 oksigen, satu outlet udara
bertekanan, dan satu outlet pengisap lender untuk setiap tempat tidur.

b) Tempat tidur Obstetri / bersalin, tiang infuse bagian dada / kepala


dapat turun naik, bagian kaki untuk lototomi.
c) Meja instrument obstetric 80x40
d) Lampu sorot obstetric
e) Kursi penolong dapat turun naik
f) Harus ada satu lemari dan meja untuk penyimpanan bahan pasokan
umum, rak dan lemari kaca tidak boleh retak (agar tidak luka).
g) Ada lemari es untuk obat oksitosin
h) Harus ada meja di area administrasi dan penyuluhan, dan dicat
dengan bahan yang dibersihkan.
i) Harus ada tiga tiga kursi dikamar bersalin.
j) Pasokan oksigen.
k) Lampu darurat
l) Minimal ada satu monitor denyut jantung/pernafasan yang
berfungsi dengan baik untuk setiap tempat tidur.
m) Harus ada pompa vacuum pengisap melalui pipa dengan pengatur
hisapan, selang dan reservoir atau canister bersih.
n) Harus ada pompa vacuum listrik yang bisa dipindah dengan
regulator pengisap, selang dan reservoir bersih atau canister

18
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website:www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

sebagai cadangan.
o) Ada satu oximeter nadi untuk setiap tempat.
p) Ada stetoskop yang berfungsi baik setiap tiga tempat tidur.
q) Generator listrik cadangan yang dapat dioperasikan bila pasokan
listrik utama tidak ada.
r) Pompa infuse yang berfungsi baik setiap tempat tidur.
s) Ventilator.
t) Analisis gas darah.
2) Unit perawatan intensif neonatal
Paling sedikit harus memiliki :
a) Satu alat penghangat (radiant warmer) yang berfungsi baik
b) Satu pompa tabung yang berfungsi baik untuk setiap 3 inkubator
c) Satu monitor denyut jantung/pernafasan yang berfungsi baik untuk
setiap incubator
d) Satu monitor denyut jantung/pernafasan yang berfungsi baik untuk
setiap 3 inkubator.
e) Satu unit terapi sinar yang berfungsi baik untuk setiap tiga incubator
atau tempat tidur bayi
f) Satu oximeter nadi untuk setiap incubator.
g) Stetoskop yang berfungsi baik.
3) Kamar bersalin
Harus dilengkapi lemari dengan perlengkapan darurat medic termasuk :
vacum, KTG, ECG, mesin penghisap, inkubator bayi, pemancar panas (radian
warmer), oksigen, dan lampu sorot.
6. PERALATAN UMUM
a. Area cuci tangan
1) Wastafel
Wastafel cuci tangan ukurannya cukup besar sehingga air tidak terciprat
dan dirancang agar tidak tergenang atau tertahan.
2) Wadah gaun bekas
3) Rak gantungan pakaian
4) Rak sepatu
5) Lemari untuk barang pribadi
6) Wadah tertutup dengan kantung plastic harus disediakan wadah

19
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website:www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

terpisah untuk limbah organic dan non organic.


7) Sabun : tersedia sabun dalam jumlah cukup, sebaiknya sabun cair
antibakteri dalam dispenser dengan pompa
8) Handuk : untuk mengeringkan tangan, sebaiknya menggunakan tissue
sekali pakai.
b. Area resuisitasi dan stabilisasi diruang neonatus/UGD
1) Steker listrik
Ruang harus dilengkapi minimal tiga striker yang dipasang dengan tempat
untuk peralatan listrik. Steker harus mampu memasok beban listrik yang
diperlukan, aman dan berfungsi baik.
2) Meja periksa untuk ibu
Meja harus ditutup dengan lapisan kasur busa, lembar plastik utuh dan sprei
bersih. Bagian logam harus bebas karat.
3) Jam dinding
Harus menunjukan waktu yang tepat dan berfungsi baik.
4) Meja perlengkapan
5) Selimut
Harus cukup untuk menutupi ibu dalam jumlah yang sesuai dengan perkiraan
persalinan
6) Perlengkapan Tingkat II :
a) 2 tabung oksigen dengan regulator dan pengukur aliran (jika ada
oksigen dengan system pipa didinding, lihat standar untuk tingkat
III.NICU)
b) Tabung oksigen cadangan harus selalu terisi penuh
c) Ada pengatur kadar oksigen.
Tingkat III/NICU:
a) Harus ada oksigen dengan pipa dengan jumlah outlet yang sama
dengan jumlah penghangat
b) Harus ada dua tabung oksigen dengan satu regulator dan pengatur
aliran sebagai cadangan
c) Tabung oksigen cadangan harus selalu terisi penuh.

7) Lampu darurat
8) Stetoskop dewasa

20
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website:www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

9) Balon yang bisa mengembung sendiri berfungsi baik


10) Bilah laringoskop dewasa berfungsi baik
11) Batre AA (cadangan) untuk bilah laringoskop
12) Bola lampu laringoskop cadanga
13) Selang reserver oksigen
14) Masker oksigen (ukuran bayi cukup bulan dan premature)
15) Pipa endotrakeal
16) Plester
17) Gunting
18) Kateter penghisap
19) Naso gastric tube
20) Spuit 1cc, 3cc, 5cc, 10cc, 20cc dan 50cc
21) Epinephrine injeksi
22) Sodium bikarbonat 8,4%
23) Penghangat (radian warmaer) berfungsi baik
24) Kateter vena
c. Unit perawatan khusus
1) Steker listrik
2) Ruang harus dilengkapi paling sedikit enam steker yang dipasang dengan
tempat untuk peralatan listrik. Steker harus mampu memasok beban listrik
yang diperlukan, aman dan berfungsi dengan baik.
3) Mebel lemari instrument : harus ada satu lemari dan meja untuk
penyimpanan bahan pasokan umum, selain dari lemari dan meja untuk
menyimpan bahan-bahan untuk ruang isolasi, rak dan lemari kaca tidak
boleh retak (agar tidak luka).
4) Kulkas obat
5) Meja dan kursi : di area administrasi dan penyuluhan, harus dicat dengan
bahan bisa dibersihkan/ dicuci
6) Wadah sampah tertutup dengan kantong plastic didalam
7) Jam dinding
8) Bahan dan peralatan Pasokan oksigen tingkat II:
Harus ada 2 Tabung oksigen dengan satu regulator dan pengukur aliran (jika
ada oksigen dengan sistem pipa di dinding).
Pasokan oksigen tingkat III:

21
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website:www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

Harus ada oksigen dengan system pipa dengan jumlah outlet yang sama
dengan jumlah alat penghangat, dan harus ada 2 tabung oksigen dengan satu
regulator dan pengatur aliran sebagai cadangan, tabung cadangan harus
selalu terisi penuh.
9) Lampu darurat
10) Inkubator : minimal 3 inkubator yang berfungsi baik. Dengan jarak 1m²
antara inkubator atau tempat tidur bayi.
11) Penghangat (radiant warmer) minimal 1 berfungsi baik
12) Timbangan bayi : minimal 1 disetiap ruangan
13) Alat/instrument : ekstraktor vacum, forceps, AVM, selang dan resrvator
bersih atau canister sebagai cadangan.
14) Oximeter
15) Generator listrik darurat
d. Kamar bersalin
Harus memiliki wastafel besar untuk cuci tangan penolong, dan sumber listrik
sebanyak 4 pada titik berbeda.
7. Obat-obatan
a. Obat-obatan maternal khusus PONEK

1) Ringer Asetat
2) Dextrose 10%
3) Dextran 40 / HS
4) Saline 0,9 %
5) Adrenalin/ Epinefrin
6) Metronidazole
7) Kadelex atau Ampul KCL
8) Larutan Ringer Laktat
9) Kalsium Glukonat 10%
10) Ampisilin
11) Gentamisin
12) Kortison / Dexametason
13) Aminophyline
14) Transamin
15) Dopamin
16) Dobutamin
22
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website:www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

17) Sodium Bikarbonat 40%


18) MgSO4 20% dan atau 40%
19) Nifedipin
20) Oksitosin
b. Obat-obatan Neonatal khusus PONEK
1) Adrenalin / Ephinefrin
2) Dextrose 10%
3) Dextrose 40%
4) Dopamin
5) Dobutamin
6) N5
7) KCl
8) NaCl 0,9% 25 ml
9) NaCl 0,9 % 500 mlNaCl 3%
10) Kalsium Glukonas 10 ml
11) Morphin
12) Sulfas Atropin
13) Midazolam
14) Phenobarbital Injeksi (iv)
15) MgSO4 20 %
16) Sodium Bikarbonat 8,4%
17) Ampisilin
18) Gentamisin
8. MANAJEMEN
Direktur Rumah Sakit melaksanakan komitmen untuk menyelenggarakan
program PONEK, menyelaraskan program Rumah Sakit untuk mendukung
program PONEK dalam bentuk SK Direktur.
9. SISTEM INFORMASI
PONEK merupakan suatu program pelayanan setiap unsure tim yang ada
didalamnya melakukan fungsi berbeda, sangat membutuhkan keterpaduan,
kecepatan dan ketepatan informasi yang ditunjukan kepada peningkatan mutu,
cakupan dan efektifitas layanan kepada masyarakat.
Keberadaan system informasi ditujukan untuk mendukung proses

23
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website:www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

pelaksanaan kegiatan pelayanan dirumah sakit dalam rangka pencapaian misi


yang ditetapkan. System informasi pada PONEK adalah :
a. Sistem informasi sehubungan dengan PONEK yang sejalan dengan visi dan
misi rumah sakit
b. Sistem informasi yang dapat mengintegrasikan seluruh data penting dari
kamar bersalin dan ruang neonatal yang melaksanakan PONEK yang dapat
diakses secara transparan melalui workstation.
c. Sistem informasi yang mampu memberikan peningkatan mutu pelayanan
PONEK bagi pasien, yaitu dengan ketersediaanya data PONEK yang lengkap
dan akurat.
d. Sistem informasi yang dapat mendukung mekanisme pemantauan dan
evaluasi
e. Sistem informasi yang dapat membantu para pengambil keputusan dengan
adanya ketersediaan data yang lengkap, akurat dan tepat waktu.
f. Sistem informasi yang dapat mendukung kegiatan operasional (rutin) serta
dapat meminimalkan pekerjaan yang kurang memberikan nilai tambah,
meningkatkan kecepatan aktivitas rumah sakit serta dapat menciptakan titik
kontak tunggal atau case manager bagi pasien.
g. Sistem informasi yang dapat memberdayakan karyawan (empowering).
h. Sistem informasi yang dapat mengakomodasi aktivitas yang dibutuhkan
untuk keperluan penelitian dan pengembangan keilmuannya dibidang obstetri
dan ginekologi dengan ketersediaan teknologi informasi yang mampu untuk
memperoleh, menstramisikan, menyimpan, mengolah atau memproses dan
menyajikan informasi dan data baik data internal maupun data eksternal.

3. Ruangan Maternal
a. Kamar Bersalin.
(2) Lokasi berdekatan dengan kamar operasi dan IGD
(3) Luas minimal : 6 m² per orang. Berarti bagi 1 pasien, 1 penunggu
dan 2 penolong diperlukan 4x4m²=16 m².
(4) Paling kecil, ruangan berukuran 12 m² (6 m² untuk
masingmasing pasien).
(5) Harus ada tempat untuk isolasi ibu di tempat terpisah.
(6) Tiap ibu bersalin harus punya privasi agar keluarga dapat hadir.

24
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website:www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

(7) Ruangan bersalin tidak boleh merupakan tempat lalu lalang


orang.
(8) Bila kamar operasi juga ada dalam lokasi yang sama,upayakan
tidak ada keharusan melintas pada ruang bersalin.
(9) Minimal 2 kamar bersalin terdapat pada setiap rumah sakit
umum.
(10) Kamar bersalin terletak sangat dekat dengan kamar
neonatal, untuk memudahkan transport bayi dengan komplikasi
ke ruang rawat.
(11) Idealnya sebuah ruang bersalin merupakan unit ter-
integrasi : kala 1, kala 2 dan kala 3 yang berarti setiap pasien
diperlakukan utuh sampai kala 4 bagi ibu bersama bayinya secara
privasi.Bila tidak memungkinkan, maka diperlukan dua kamar
kala 1 dan sebuah kamar kala 2.
(12) Kamar bersalin harus dekat dengan ruang jaga perawat
(nurse station agar memudahkan pengawasan ketat setelah pasien
partus sebelum dibawa ke ruang rawat (post partum).Selanjutnya
bila diperlukan operasi, pasien akan dibawa ke kamar operasi
yang berdekatan dengan kamar bersalin.
(13) Harus ada kamar mandi-toilet berhubungan kamar bersalin
(14) Ruang post partum harus cukup luas,
(15) Ruang tersebut terpisah dari fasilitas : toilet, kloset, lemari.
(16) Pada ruang dengan banyak tempat tidur, jarak antar tempat
tidur minimum 1 m s.d 2 m dan antara dinding 1 m.
(17) Jumlah tempat tidur per ruangan maksimal 4.
(18) Tiap ruangan harus mempunyai jendela sehingga
cahaya dan udara cukup.
(19) Harus ada fasilitas untuk cuci tangan pada tiap ruangan.
(20) Tiap pasien harus punya akses ke kamar mandi privasi
(tanpa ke koridor)
(21) Ruang perawat (nurse station) berisi meja, telepon, lemari
berisi perlengkapan darurat atau obat
b. Pojok Laktasi
Terdapat ruangan yang berisi meja, kursi, wastafel.

25
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website:www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

c. Ruang Operasi
1) Instalasi kamar operasi diperlukan untuk tindakan operasi seksio sesaria dan
laparatomi.
2) Disediakan unit komunikasi dengan kamar bersalin. Di dalam kamar operasi
tersedia: pemancar panas dan perlengkapan resusitasi dewasa dan bayi.
3) Kamar pulih ialah ruangan bagi pasien pasca bedah berisi: meja, kursi,
perawat, lemari obat, mesin pemantau tensi/nadi oksigen dan sebagainya,
tempat rekam medic, troli darurat.
4) Pengawasan langsung dari meja perawat ke tempat pasien
5) Fasilitas pelayanan berikut untuk unit operasi :
(i) Nurse station yang juga berfungsi sebagai tempat pengawas lalu
lintas orang.
(j) Ruang kerja kotor yang terpisah dari ruang kerja bersih
ruang ini berfungsi membereskan alat dan kain kotor, tempat
cuci wastafel besar untuk cuci tangan dan fasilitas air panas
atau dingin, ada meja kerja dan kursi kursi,troli.
(k) Saluran pembuangan kotoran atau cairan.
(l) Ruang tunggu keluarga
(m) Kamar sterilisasi yang berhubungan dengan kamar operasi. Ada
autoklaf besar berguna bila darurat.
(n) Kamar obat berisi lemari dan meja untuk distribusi obat.
(o) Ruang cuci tangan (scrub) sekurangnya untuk 2 orang
terdapat di depan kamar operasi atau kamar bersalin.Wastafel
itu dirancang agar tidak membuat basah lantai.Air cuci
tangan haruslah steril.
(p) Ruang kerja bersih .Ruang ini berisi meja dan lemari berisi
linen, baju dan perlengkapan opersi.Juga terdapat troli
pembawa linen
(q) Kamar ganti
(r) Ruangan penunjang harus disediakan seperti:
a. Ruang perawat/bidan
b. Kantor perawat
c. Ruang rekam medic
d. Toilet staf

26
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website:www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

e. Ruang staf medic


f. Ruang loker staf/perawat
g. Ruang rapat/konferensi
h. Ruang keluarga pasien
i. Ruang cuci
j. Ruang persiapan diperlukan bila ada kegiatan persiapan alat/bahan
k. Gudang peralatan
l. Ruang linen bersih
m. Unit tranfusi darh (Bank Darah) 24 jam
n. Laboratorium 24 jam
o. Radiologi
d. Peralatan Esensial
Tabel Peralatan Maternal Esensial
NO JENIS PERALATAN JUMLAH
1 Kotak resusitasi:
10. Ambubag dan sungkup 1
11. Laringoskope dewasa berfungsi dengan baik 1
12. Laringoskope bayi 1
13. Selang reservoir oksigen 1
14. Spuit 1, 3, 5, 10, 20 cc 1
15. Infus set 1
16. Obat-obatan : cairan infus RL, adrenalin, atropine, NaCL, MgSO4 40
%, sodium bikarbonat, dexamethasone
17. Stilet 1
18. Alat endotrakela ukuran 2 1/2, 3, 3 1/3 1
2 Incubator 4
3 Infant warmer 1
4 Ekstraktor vakum 2
5 Forceps naegele -
6 Monitor denyut jantung/pernapasan 1
7 Pompa vakum listrik -
8 AVM (aspirasi Vakum Manual) -
9 Fetal Doppler 1
10 Set sectio caesarea 2

27
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website:www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

Tabel Peralatan Maternal Esensial


No Jenis Peralatan Jumlah
1 Infant Warmer 1 (Satu) Unit Di Instalasi Kamar Operasi 1
2 Pulse Oxymeter Neonates 1
3 Terapi Sinar 3
4 Syringe Pump 1
5 Tabung Oksigen (Mobile) 1
6 Lampu Tindakan 1

28
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website:www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

IGD

Keuangan Laboraturium

Tim
Ponek
Rekam Medis Farmasi

Kamar
Radiologi
Operasi

A. PELAYANAN RAWAT JALAN

Tata laksana pelayanan perinatal resiko tinggi dalam ruangan lingkup pelayanan
rawat jalan terkait dengan kegiatan terprogram dari instalasi rawat jalan terkait dengan
kegiatan terprogram dari intalassi rawat jalan yaitu dalam pelayanan di poli kebidanan
dan kandungan. Poliklinik anak yang terjadwal setiap hari kerja senin sampai dengan
sabtu jam 07.00 samapai dengan jam 14.00.

Kegiatan Pelayanan Rawat Jalan adalah:

1. Poliklinik Anak
a. Imunisasi
Layanan imunisasi di poliklinik anak meliputi program imunisasi wajib
dan imunisasi yang dianjurkan. Pelaksanaan imunisasi di atas dilakukan setiap
kerja jam 07.00 samoai dengan jam 14.00, kecuali campak dan BCG hanya
dilakukan setiap Rabu. Selain imunisasi wajib, poliklinik anak juga melayani
imunisasi lain seperti : MMR, Hib, Tifoid, Hepatitis A, dan Varicella.

29
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website:www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

b. Pemeriksaan rutin bayi baru lahir dan perawatan tali pusat


Pemeriksaan rutin bayi baru lahir dilakukan setiap hari kerja pukul 07.00
sampai dngan 14.00 oleh dokter spesialis anak meliputi penimbangan berat badan,
pemeriksaan kondisi umum dan fisik, pemantauan pemberian ASI dan
kemampuan minum bayi. Pada saat perawatan tali pusat, dilakukan juga
pemeriksaan tanda-tanda adanya infeksi tali pusat, serta edukasi mengenai cara
perawtan tali pusat yang benar kepada orang tua. Dalam pemantauan pada bayi
kurang bulan dilakukan pemantauan secara berkala terhadap pertumbuhan dan
perkembangan apakah sudah dapat tumbuh kelenjar pada kronologis
pertumbuhannya, komplikasi atau gangguan perkembangan yang mungkin terjadi.
2. Poliklinik kebidanan dan kandungan
a. Pelayanan pasien di poliklinik kebidanan dan kandungan oleh dokter spesialis
kebidanan dan kandungan setiap hari kerja 07.00 sampai dengan 14.00 meliputi :
1) Perawatan masa hamil yang meliputi kondisi kandungan pada kasus tertentu
dapat dilakukan pemeriksaan laboraturium dan USG.
a) Perawatan masa nifas bagi ibu post partum, meliputi pencatatan
keluhan, pemeriksaan fisik, perawatan luka episiotomi atau lika post
operasi.
b) Senam hamil diadakan bagi ibu hamil trimester II dan III yang
diizinkan mengikuti senam hamil oleh dokter spesialis kebidanan dan
kandungan. Senam hamil dilaksanakkan setiap hari Sabtu pukul 09.00
di ruang senam hamil oleh bidan.
c) Dalam pelayanan pasien di poliklinik ini dilakukan juga deteksi dini
kehamilan yang mempunyai resiko tinggi serta penatalaksanaannya
bahkan pencegahan komplikasi lebih lanjut dengan intervensi
pengobatan yang diperlukan, dilakukan pencatatan serta perencanaan
dalam proses persalinan untuk resiko tinggi.
2) Pelayanan KB
a) Sasaran : setiap pasangan suami istri usia produktif, untuk mengatur
kehamilan.
b) Jenis pelayanan kontrasepsi : IUD, pil KB, implan atau susuk, suntik,
kondom, MOW.
3) Kandungan

30
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website:www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

a) Pelayanan pemeriksaan wanita dengan gangguan ginekologis, misal


mioma, kista uteri, endometriosis.
B. PELAYANAN RAWAT INAP
Pelayanan rawat inap terkait secara fungsional dengan instalasi rawat inap dengan
pintu masuk baik dari poliklinik maupun rawat darurat dengan kasus-kasus kehamilan
patologis yang persalinan yang direncanakan maupun kasus-kasus rujukan dengan
kondisi gawat darurat dengan kasus-kasus rujukan dengan kondisi gawat darurat.
Pelayanan rawat inap ada pada lantai 1 rumah sakit dengan kapasitas 24 tempat tidur, dan
untuk neonatus yang lahir di luar rumah sakit di rawat di ruang neonatus luar dengan
kapasitas 2 box, 1 inkubator.
1. Klarifikasi penyakit
Berbagi klarifikasi kasus yang dapat menjadi bagian dalam pelayanan perinatal resikio
tinggi adalah:
Kasus terkaitdengan kehamilan ibu:
a. Kehamilan normal
b. Pelayanan ksehatan maternal dengan masalah
c. Kasus terkait dengan kesehatan neonatus
2. Penyelesaian dan Pengabalian Rekan Medis
Data rekam medis yang berkaitan dengan pelayanan perinatal resiko tinggi
disesuaikan dengan segala persyarataan dan ketetuan dari instalasi rekam medis baik
dalam pengisian, waktu penyelesaian kelengkapan serta pengembalian data. Pengisian
rekam medis sesuai dengan ketentuan rekam medis dan pengambilan rekam medis 2 x
24 jam.
C. SISTEM RUJUKAN
1. Pengertian rujukan
Sistem rujukan merupakan penyelenggaraan kesehatan yang mengatur pelimpahan
tugasn dan tanggung jawab secara timbaal balikvertikal maupun horizontal, maupun
struktural daan fungsional terhadap kasus penyakit atau masalah penyakit atau
permaslaahan kesehatan. Kegiatan rujukan mencakup:
a. Rujukan pasien
Rujukan pasien internal adalah rujukan antara spesialis dalam satu rumah sakit.
Rujukan eksternal adalah rujukan antar spesialis keluar rumah sakit dengan
mengikuti sistem rujukan yang ada.

31
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website:www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

b. Rujukan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk peningkatan kemampuan


tenaga kesehatan (dana,alat, dana sarana).
c. Rujukan manajemen
Dapat berupa permintaan kepada unit yang lebih mampu atau bantuan kepada unit
yang kurang mampu untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu yang dapat
diatasi sendir.
2. Sistem pelayanan rujukan maternal dan perinatal di rumah sakit
Bila pasien maternal dan perinatal tidak dapat ditangani sendiri segera rujuk ke
sarana kesehatan yang lebih lengkap fasilitas dan tenaga kesehatannya. Harus ada
koordinasi, mudah sehingga tidak merugikan pasien. Mudah, cepat dan tepat yang
lebih uatama. Rujukan internal rumah sakit berpedoman kepada prosedur rujukan di
dalam rumah sakit dan mekanisme kerja di bagian / intalasi anak, obstetri, dan
ginekologi. Rujukan eksternal mengikuti mekanisme rujukan sesuai jenjang
pelayanan.
a. Persiapan rujukan pasien ke jenjang pelayanan yang lebih tinggi :
1) Menyiapkan petugas yang terlatih untuk mendapingi pasien
2) Memberi penjelasan kepada pihak keluarga alasan pasein dirujuk ke rumah
sakit lain.
3) Memberi penjelasan kepada pasien dan keluarganya bahwa segala tindakan
yang dilakukan adalah untuk menyelamatkan ibu dan banyinya.
4) Pada saat merujuk pasien harus disertakan surat rujukan dan resume medik
pasien meliputi: riwayat penyakit, penilaian kondisi pasien yang dibuat saat
kasus diterima perujuk, teindakan atau pengobatan yang telah diberikan
keterangan lain yang perlu atau ditemukan sehubungan dengan kondisi
pasien.
5) Proses pelaksanaan rujukan harus mendapat persetujuan dari doketr dan
keluarga.
b. Rumah sakit sebagai penerima rujukan:
1) Memberi penjelassan kepada pasien dan keluarganya bahwa segala tindakan
yang dilakukan adalah untuk menyelamatkan ibu dan bayi.
2) Persiapan pihak keluarga untuk memberikan darah jika dibutuhkan
3) Pasien/keluarga diberi penjelasan mengenai tindakan/perawtan yang akan
dilaksanakan.
4)

32
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website:www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

BAB V
LOGISTIK

A. PENGADAAN BARANG OPERASIONAL


1. Barang Umum (Alat Tlulis)
No Persediaan barang Jumlah

2. Barang Umum (Percetakan)


No Persediaan barang Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

3. Barang Umum (Rumah Tangga)

33
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website:www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

No Persedian Barang Jumlah


1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

4. Barang Umum
No Persediaan Barang Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

34
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website:www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

B. PENGADAAN INVESTASI

Anggaran investasi
Kelompok Investasi
Tahun 2018
Usulan ket
NO Level
Investasi Level of Minimal
Estimasi of
sat jum Revenu Redirement
Service
Harga
1
2
3

35
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website:www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

A. DEFINISI
Keselamatan pasien (patient safety) rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit
membuat asuhan pasien lebih aman.
B. TUJUAN
1. terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit.
2. Meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasein dan masyarakat.
3. Menurunkan Kejadian Tidak diharapkan (KTD) si rumah sakit.
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian tidak diharapkan.
C. SETANDAR KESELAMATAN PASIEN
Standar keselamatan pasien untuk pelayanan intalansi rawat inap ibu dan anak :
1. Ketepatan identitas
Targer 100% labet identitas tidak tepat apabila tidak terpasang, salah pasang, salah
penulisan nama, salah penulisan gelar, salah jenis kelamin, dan salah alamat.
2. Terpasang gelang identitas pasien rawat inap.
Target 100% pasien yang masuk ke rawat inap terpassang gelang identitas pasein.
3. Pelaksanaan SBAR
Target 100% konsul ke dokter via telponmenggunakan metode SBAR.
4. Ketepatan penyimpanan hasil pemeriksaan penunjang.
Target 100% yang dimaksud tidak tepat apabila salah ketik hasil, mengetik terbalik
dengan hassil lain, hasil tidak terketik, salah identitas.
5. Ketepatan pemberian obat.
Target 100% yang dimaksud tidak tepat apabila salah obat, salah jumlah, salah jenis,
kurang/kelebihan dosis, salah rute pemberian, salah identitas pada etika, salah pasien.
6. Ketepatan transfusi
Target 100% yang dimaksud tidak tepat apabila salah identitas pada permintaan, salah
tulis jenis produk darah, dan salah pasien.

36
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website:www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

BAB VII
KESELAMATAN KERJA
A. PENGERTIAN
Keselamatan kerja merupakan suati sistem dimana rumah sakit membuat kerja/aktifitas
karyawan lebih aman. Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cidera ang
disebabkan oleh kesalahan pribadi ataupun rumah sakit.
B. TUJUAN
1. Terciptanya budaya keselamatan kerja di rumah sakit.
2. Menceegah dan mengurangi kecelakaan.
3. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses
kerja.
4. Menyelesaikan dan meyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.
C. TATA LAKSANA KESELAMATAN KARYAWAN
1. Setiap petugas medis maupun non medis menalankan prinsip pencegahan infrksi,
yaitu:
a. Mengaggap bahwa pasien maupun dirinya sendiri dapat menularkan infeksi.
b. Menggunakan alat pelindung (sarung tangan, kacamata, sepatu boot/alas kaki
tertutup, celemek, masker dal lain-lain), terutama bila terdapat spesimen pasien
yaitu: urin, darah, muntah, sekret, dan lain-lain.
c. Melakukan perasat yang aman bagi petugas maupun pasien, sesuai prosedur yang
ada, misalnya: memassang kateter, menyuntik, menjahit luka, memasang infus,
dan lain-lain.
d. Mencuci tangan dengan sabun antiseptik sebelum dan sesudah mnangani pasien.
2. Terdapat tempat sampah infeksius dan non infeksius.
3. Mengelola alat dengan mengindahkan prinsip sterilisasi yaitu:
a. Dekontaminasi dengan larutan klorin.
b. Pencucian dengan sabun.
c. Pengeringan.
4. Menggunakan baju kerja yaang bersih.
5. Melakukan uapaya-uapaya madis yang tepat dalam menangangi kasus :
a. HIV/AIDS (sesuai prinsip pencegahan infeksi).
b. Flu burung.
c. Hepatitis B/C (sesuai prinsip pencegahan infeksi).

37
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website:www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

A. Profil Angka Keterlambatan Operasi Sectio Caesarea (SC) ( > 30 menit)

Judul Angka Keterlambatan Operasi Sectio Caesarea (SC) ( > 30 menit)


Dimensi mutu Keselamatan dan efektifitas
Tujuan Terselenggaranya pelayanan SC Emergency yang cepat, responsif, dan
mampu menyelamatkan pasien gawat darurat dalam waktu < 30 menit
Definisi operasional Pemberi pelayanan persalinan dengan tindakan operasi adalah dokter
spesialis kandungan, doter spesialis anak,dokter spesialis anestesi.
Frekuensi 1 bulan
pengmpulan data
Periode analisis 3 bulan
Numerator Jumlah pelayanan SC Emergency di Kamar Bersalin< 30 menit
Denominator Tidak ada
Sumber data Kepegawaian, SMF Kebidanan
Standar 0%
Penanggung jawab Kepala Instalasi Maternal/Neonatal
Tim mutu

B. Profil Angka Keterlambatan Penyediaan Darah ( > 60 menit)

Judul Angka keterlambatan penyediaan darah ( > 60 menit)


Dimensi mutu Efektifitas, keselamatan dan efisiensi
Tujuan Tergambarnya pertolongan persalinan di rumah sakit dalam
menyediakan darah < 60 menit
Definisi Waktu yang diperlukan saat ditegakkan diagnosis kebutuhan darah
operasional sampai dengan saat darah diterima petugas adalah < 60 menit
Frekuensi 1 bulan
pengmpulan data
Periode analisis 3 bulan
Numerator Penyediaan darah > 60 menit

38
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website:www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

Denominator Jumlah permitaan darah


Sumber data Buku register/ buku respon time permintaan darah
Standar 0%
Penanggung jawab Kepala Instalasi Maternal Perinatal

C. Profil Angka Kematian Ibu dan Bayi

Judul Kejadian Kematian Ibu Karena Persalinan


Dimensi mutu keselamatan
Tujuan Mengetahui mutu pelayanan rumah sakit terhadap pelayanan kasus
persalinan
Definisi Kematian ibu melahirkan yang disebabkan karena pendarahan, pre-
operasional eklampsia, dan sepsis.
Pendarahan adalah pendarahan yang terjadi saat kehamilan semua
skala persalinan dan nifas.
Pre-eklamasi dan eklmpsia mulai terjadi pada kehamilan tri mester
kedua, pre-eklampsia dan elmpsia merupakan kumpulan dari dua
dari tiga tanda, yaitu :
 Tekanan darah sistolik >150mmHg dan distolik >110mmHg
 Protein uria >5 gr/24 jam 3+/4+ pada pemeriksaan kualitatis
 Odem tungkai
Eklampsia adalah tanda –tanda pre-eklmpsia yang disertai dengan
kejang dan atau penurunan kesadaran.
Sepsis adalah tanda – tanda yang terjadi akibat penanganan aborsi,
persalinan dan nifas yang tidak ditangani dengan tepat oleh pasien
atau penolong.
Frekuensi Tiap bulan
pengmpulan data
Periode analisis 3 bulan
Numerator Jumlah kematin pasien persalinan karena pendarahan, pre-
eklmpsia/eklampsia, spesis ( masing-masing penyebab)
Denominator Jumlah pasien –pasien persalinan dengan dengan pendarahan, pre-
eklmpsia/eklmpsia dan sepsis

39
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website:www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

Sumber data Rekam medis Rumah Sakit


Standar 0%
Penanggung jawab komite medic

Judul Kejadian Kematian Bayi


Dimensi mutu keselamatan
Tujuan Tergambarnya angka kematian bayi di Rumah Sakit
Definisi Kematian bayi usia 0 sampai 28 hari yang terjadi di Rumah Sakit
operasional Universitas Mataram, baik yang lahir di Rumah Sakit Universitas
Mataram maupun di luar Rumah Sakit Universitas Mataram
Frekuensi Tiap bulan
pengmpulan data
Periode analisis 3 bulan
Numerator Jumlah kematian bayi usia 0 sampai 28 hari yang meninggal
Denominator Jumlah kematian bayi usia 0 sampai 28 hari yang dirawat di Rumah
Sakit Universitas Mataram
Sumber data Rekam Medis
Standar 0%
Penanggung jawab Kepala Instalasi Neonatal, dan TIM mutu

D. Profil Kejadian Tidak Dilakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)

Judul Kejadian Tidak Dilakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)


Dimensi mutu Kontak dini antara ibu dan bayi
Tujuan Terlaksananya IMD pada bayi baru lahir sehingga meningkatkan
terjadinya skin to skin kontak antara ibu dan bayi secara dini
Definisi Pelaksanaan IMD adalah proses membiarkan bayi menyusu sendiri,
operasional dengan cara segera setelah kelahiran, bayi diletakkan di dada ibu
yang dilakukan oleh bidan/petugas kesehatan
Frekuensi 1 bulan
pengmpulan data
Periode analisis 3 bulan
Numerator Jumlah bayi yang dilakukan IMD

40
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website:www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

Denominator Jumlah persalinan/kelahiran


Sumber data Buku tindakan VK / Buku catatan IMD
Standar 100%
Penanggung jawab Kepala Instalasi Maternal
Tim mutu

41
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website:www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

BAB IX
PENUTUP

Perawatan perinatal tidak dapat dipisahkan dengan riwayat kehamilan seorang ibu,
sedangkan angka kematian maternal sendiri masih sangat tinggi yang banyak disebabkan karena
perdarahan, infeksi dan hipertensi. Oleh sebab itu peningkatan kualitas daari pelayanan obstetri
dari pusat rujukan adalah sangat penting. Rumah sakit sebagai tempat pelayanan yang terkait
secara khusus dalam pelayanan perinatal resiko tinggi berperan juga untuk meningkatkan
kualitas pelayanan dalam keikutsertaan untuk menurunkan angka kemtaian maternal neonatal.
Telah disusun suatu pedoman Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif sebagai
acuan untuk melaksanakan dan mengelola pelayanan kesehatan maternal neonatal di ruang
lingkup Rumah Sakit.

42
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website:www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

DAFTAR PUSTAKA

Azwar A. Pengantar Administrasi Kesehatan. Jakarta: Binarupa Aksar; 1996


Departemen Kesehatan RI. Sistem Kesehatan Nasional, Jakarta; 2009
Depkes RI. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan 2005-2015.
Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2009.
Depkes RI. Pedoman Operasional dan Pemeliharaan Peralatan Kesehatan.Jakarta; 2001.
Juni, Tri, Angkasawati, dkk. Kajian Pemanfaatan dan Pemeliharaan Sarana dan Alat Kesehatan
di Rumah
Sakit dan Puskesmas.Web Page [Online] 2006.Dari http://www.p3skk.litbang.depkes.go.id
[diakses
tanggal 15 September 2016].
Prasetyo, Adi. Peralatan Kesehatan. Bandung: Angkasa; 2002.
Setia Putra, Abdi. Manajemen Logistik.Padang: PSIKM FK Unand; 2010.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2011.
SDKI.2012. Angka Kematian Ibu dan Bayi di Indonesia.Diakses tanggal 15 September 2016.
WHO. 2009. Indonesia Country Profile. Tersedia
http://www.who.int/making_pregnancy_safer/co.untries/ino.pdf. diakses tanggal 14 September
2016.

43

Anda mungkin juga menyukai