Anda di halaman 1dari 3

REKAM MEDIS KEDOKTERAN GIGI DAN ODONTOGRAM

DENGAN MENGGUNAKAN RFID.


Budi Purnomo
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik
Univeristas Mercu Buana, Meruya, Jakarta, Indonesia
E-mail: digitalodontogram@gmail.com
Dosen : DR Ir Iwan Krisnadi MBA

Abstrak
Rekam medis kedokteran gigi dengan odontogram merupakan dokumen terpenting dalam
bidang pelayanan medis kedokteran gigi, karena di dalamnya tercatat data rinci mengenani
keadaan pasien dan semua tindakan yang dilakukan tenaga medis kedokteran gigi untuk pasiennya.
Rekam medis sebagai sarana komunikasi antar para tenaga medis dalam menangani pasien yang
sama sehingga perlu diatur oleh peraturan perundangan bahwa setiap dokter gigi wajib membuat
rekam medis.
Untuk membuat kekuatan hukum pada rekam medis kedokteran gigi yang dibuat, dan memudahkan
komunikasi antar tenaga medis kedokteran gigi, maka diperlukan Standar Rekam Medis
Kedokteran Gigi Indonesia dengan odontogram , dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan gigi dan mulut.
Pemanfaatan RFID dalam bidang kedokteran gigi, dapat dijadikan solusi alternatif sebagai salah
satu sarana untuk identifikasi manusia terhadap kejadian suatu musibah.
Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan gambaran penerapan sistem informasi rekam
medis gigi yang sesuai standar nasional serta terwujud dan terujinya sistem informasi rekam medis
gigi yang mampu digunakan sebagai sarana pengambilan keputusan terhadap identifikasi manusia.

Kata kunci: RFID, Rekam Medis Kedokteran Gigi, Odontogram

I. Pendahuluan dengan frekuensi tertentu menggunakan suatu


Rekam Medis merupakan salah satu bukti tertulis peralatan yang disebut RFID tags atau transponders.
tentang proses pelayanan yang wajib dibuat oleh RFID menggunakan chip yang dapat dideteksi
dokter dan dokter gigi dalam menjalankan praktik pada range beberapa centimeter oleh pembaca RFID.
kedokteran, yang memuat tentang identitas pasien, Dengan memadukan aplikasi dari penggunaan
tanggal dan waktu, hasil anamnesis, hasil komputer dengan RFID, sehingga proses
pemeriksaan fisik dan penunjang, diagnosa, rencana penyimpanan data rekam medis kedokteran gigi
penatalaksanaan, pengobatan / tindakan, persetujuan akan menjadi lebih sederhana didalam kartu RFID.
tindakan dan odontogram untuk pasien gigi
(Permenkes No 269, 2008). Saat ini, di kalangan II. LANDASAN TEORI
praktisi pelayanan gigi dan mulut masih terdapat Teori-teori dasar yang berguna untuk melandasi
ketidak seragaman tata cara penulisan, istilah ataupun pembuatan aplikasi sistem Rekam Medis Kedokteran
catatan yang digunakan untuk mendokumentasikan Gigi dan Odontogram dengan penyimpanan data
tindakan yang dilakukan dalam menjalankan praktik kedalam kartu RFID. Antara lain RFID, komunikasi
kedokteran gigi. Hal ini dapat menimbulkan kesalah serial, pemrograman viual basic.
pahamaan saat catatan medik tersebut dimanfaatkan
oleh pihak lain yang berwenang, misalnya dalam 2.1 RFID (Radio Frecuency Identification)
suatu proses hukum. Dengan adanya buku RFID ( Radio Frekuensi IDentification ) adalah
pedoman ini diharapkan akan terdapat persamaan tata proses identifikasi seseorang atau objek dengan
cara penulisan rekam medik diantara petugas Menggunakan frekuensi transmisi sinyal radio.
kesehatan khususnya di bidang Kedokteran Gigi. RFID menggunakan frekuensi radio untuk membaca
Pentingnya pengelolaan data rekam medis atau menulis informasi dari atau ke sebuah tag atau
pasien gigi yang baik dan sesuai standar sangat transponder (Transmitter + Responder). Tag RFID
diinginkan oleh kalangan medis sebab telah terbukti akan mengenali dirinya sendiri ketika mendeteksi
bahwa gigi telah mampu menjadi alat identifikasi sinyal RFID reader.
manusia dalam berbagai kasus, terutama kasus
musibah yang menyebabkan kematian dengan 2.1.1 Konfigurasi Umum
kondisi korban sulit untuk dikenali dan perlu RFID merupakan teknologi yang berfungsi untuk
diidentifikasi. Radio Frequency Identification melakukan deteksi dan identifikasi terhadap suatu
(RFID) adalah suatu metode penyimpan dan obyek melalui data yang ditransmisikan melalui
mengambil kembali data melalui gelombang radio frekuensi radio. Sistem tersebut minimal
1
memerlukan sebuah tag (yang berfungsi sebagai pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan
transponder), sebuah reader (yang berfungsi lain kepada pasien.
sebagai interrogator). Reader biasanya terhubung
dengan sebuah host komputer atau perangkat
lainnya yang memiliki aplikasi Rekam Medis
Kedokteran Gigi dan Odontogram untuk memproses
lebih lanjut tag, seperti yang diilustrasikan pada
gambar berikut ini.

Gambar 1. Sistem RFID

RFID terbagi menjadi dua jenis yaitu RFID yang


menggunakan baterai (RFID aktif) dan yang tanpa
menggunakan baterai (RFID pasif). Metode
pengiriman data kartu RFID pasif ke piranti pembaca
dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu:

1) Inductive Coupling
Gulungan tembaga pada piranti pembaca
membangkitkan medan elektromagnetik, kemudian
gulungan yang ada di kartu RFID terinduksi oleh
medan ini. hasil induksi inilah yang menjadi sumber
tenaga bagi kartu RFID untuk mengirimkan kembali
sinyal yang berisi data ke piranti pembaca.

2) Propagation Coupling
Pada sistem ini, energi yang digunakan berasal
dari energi elektromagnetik (gelombang radio) yang
dipancarkan oleh piranti pembaca. Kartu RFID
kemudian akan mengumpulkan energi
elektromagnetik ini untuk digunakan sebagai
sumber daya mengirimkan data yang dimilikinya ke
piranti pembaca.

Gambar 2. Prinsip kerja RFID Reader

2.1.2 Rekam Medis


Berdasarkan Peraturan Mentri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 269/Menkes/Per/III/2008 rekam
medis adalah berkas yang berisikan catatan dan Gambar 3. Contoh Rekam Medis Kedokteran
dokumen tentang identitas pasien, Gigi Standar Nasional

2
Thank you for using www.freepdfconvert.com service!

Only two pages are converted. Please Sign Up to convert all pages.

https://www.freepdfconvert.com/membership

Anda mungkin juga menyukai