Anda di halaman 1dari 260

DATA

BENCANA INDONESIA
TAHUN 2015

Pusat Data, Informasi dan Humas


Badan Nasional Penanggulangan Bencana

Data Bencana Indonesia 2015 |i


Data Bencana Indonesia Tahun 2015
Penasihat : Kepala BNPB
Sekretaris Utama BNPB
Inspektur Utama BNPB
Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan
Deputi Bidang Penanganan Darurat
Deputi Bidang Logistik dan Peralatan
Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi

Penyusun : Suprapto
Ratih Nurmasari
Ainun Rosyida

Kontributor : Kementerian Koordinasi Pembangunan Manusia & Kebudayaan


Kementerian Kesehatan
Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat
Kementerian Sosial
Kementerian ESDM
Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan
Kementerian Dalam Negeri
Kementerian Pertanian
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kementerian Perhubungan
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Tentara Nasional Indonesia
Kepolisian Republik Indonesia
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Badan Pusat Statistik
Badan Informasi Geospasial
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
Badan SAR Nasional
Palang Merah Indonesia

Pengolah Peta : Nurul Maulidhini


Aulia Ismi Savitri
Meysita Noormasari
Ni Made Kusuma Putri
Danang Wijaya

Editor : Sutopo Purwo Nugroho


Hermawan Agustina
Dian Oktiari
Teguh Harjito

Desain & Foto : Budi Assaudi & Andri Cipto Utomo

Administrasi : Bangun Yoga Pratomo

Diterbitkan oleh : Pusat Data, Informasi dan Humas


Badan Nasional Penanggulangan Bencana

ISBN : 978 - 602 - 73947 - 8 - 0

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi
buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit.

ii | Data Bencana Indonesia 2015


DATA BENCANA INDONESIA
TAHUN 2015

Data Bencana Indonesia 2015 | iii


KATA SAMBUTAN

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,


dengan telah diterbitkannya Buku Data Bencana Indonesia
Tahun 2015. Buku ini merupakan potret bencana di
Indonesia sepanjang tahun 2015, dan menyajikannya
dalam bentuk ulasan beberapa bencana.

Dengan banyaknya kejadian bencana alam yang menimpa


Indonesia pada tahun 2015, pengurangan risiko bencana
adalah upaya yang tepat untuk menghadapi suatu
bencana. Dalam Kerangka Sendai Untuk Pengurangan
Risiko Bencana 2015-2030 dijelaskan bahwa 4 prioritas
tindakan yang dilaksanakan adalah memahami risiko
bencana, penguatan tata kelola risiko untuk mengelola
risiko bencana, investasi pengurangan risiko bencana
untuk ketangguhan dan meningkatkan kesiapsiagaan
bencana yang efektif. Buku data ini merupakan bagian
dalam pembelajaran ke depan sehingga mampu untuk
mengambil strategi dalam pengurangan risiko bencana.

Sesuai dengan RPJMN 2015-2019 bahwa pengurangan


indeks risiko bencana di 136 kabupaten/kota harus
diturun­
kan, maka ketersediaan data dan informasi
bencana menjadi bagian yang penting dalam parameter
pengukuran indeks risiko bencana. Buku ini juga dapat
dimanfaatkan sebagai edukasi kepada masyarakat dan
pembaca khususnya untuk meningkatkan kapasitas
masyarakat Indonesia.

Semoga Buku Data Bencana Indonesia Tahun 2015 ini


dapat memberikan manfaat dan pelajaran bagi kita untuk
melakukan kegiatan yang bertujuan untuk pengurangan
risiko bencana, agar bencana yang terjadi tidak
menimbulkan korban jiwa dan harta benda, serta dapat
meningkatkan pengetahuan masyarakat luas tentang
pengelolaan bencana.

Jakarta, Agustus 2016


Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana

Willem Rampangilei

iv | Data Bencana Indonesia 2015


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat
dan karunia-Nya sehingga Buku Data Bencana Tahun 2015 ini dapat diselesaikan.
Buku Data Bencana merupakan salah satu media publikasi yang dikeluarkan oleh
Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB. Buku ini diterbitkan
setiap tahun dan isinya membahas kejadian bencana yang terjadi di Indonesia
sepanjang tahun tersebut. Kejadian bencana yang disajikan merupakan data
yang dihimpun oleh Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB
yang berasal dari berbagai sumber diantaranya pusdalops BNPB, laporan BPBD,
media massa dan kementerian/lembaga terkait.

Buku Data Bencana Tahun 2015 mengulas dan menyajikan kejadian bencana
yang terjadi selama tahun 2015 dan ditampilkan dalam bentuk peta, grafik,
tabel maupun infografis. Buku ini secara garis besar membahas secara rinci
beberapa kejadian bencana yang telah terjadi seperti kebakaran hutan dan
lahan, gempabumi Sorong, Alor dan Maluku, letusan Gunung Bromo, Gamalama,
Sinabung, Karangetang, dan Raung, tanah longsor Sukabumi, Pangalengan dan
Bogor, kekeringan, dan banjir Jakarta.

Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat
dalam penyusunan buku ini, yaitu Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Energi
dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pertanian,
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, TNI, Polri, BASARNAS, PMI,
BPPT serta semua pihak yang turut berperan yang tidak bisa kami sebutkan satu
per satu.

Semoga buku ini dapat menjadi rujukan dalam dokumentasi bencana Indonesia
tahun 2015, baik untuk tujuan akademis, maupun untuk penanggulangan bencana
di Indonesia di masa mendatang. Selain itu, kami juga sangat mengharapkan
masukan berupa saran dan kritik yang membangun untuk penyempurnaan edisi-
edisi berikutnya.

Jakarta, Agustus 2016


Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat

DR. Sutopo Purwo Nugroho, M.Si, APU

Data Bencana Indonesia 2015 |v


INFOGRAFIS DATA BENCANA INDONESIA 2015

PADA TAHUN 2015


92,67% DIDOMINASI 3 BENCANA

1.732 KEJADIAN TANAH LONGSOR, PUTING


BELIUNG & BANJIR
BENCANA 7,33% BENCANA LAINNYA
DI INDONESIA (Bab 1, hal. 4)

Sebagian besar bencana yang terjadi di Indonesia merupakan bencana hidrometeorologi.


Rata-rata dalam setiap tahun, bencana hidrometeorologi terjadi lebih dari 90 persen.
(Bab 1, Hal. 2)

Jawa paling banyak


mengalami bencana JUMLAH KEJADIAN BENCANA TAHUN 2015
0-19 20-49 50-99 100-199 200-399
MALUKU &
1,5%
3%
BALI
KA

& NU
6,3 IMA

PAPUA
L

SU 6,6%
% NTA
SA
TENG

LA
W
GARA

ES

60,1%
N

22,5%
SUMATERA
JAWA

3
bencana yang
mendominasi
Tahun 2015.
600 565
504 492
500

400 Kejadian Bencana

23% Bencana alam


300

200 terjadi di Sumatera


100

Sebanyak17,8% terjadi di
PUTING BELIUNG

0
PUTING TANAH BANJIR
Jawa Timur, 12,7% di
TANAH LONGSOR

BELIUNG LONGSOR

600
Jawa Barat dan serta
Korban akibat bencana
sisanya tersebar di
BANJIR

pada Tahun 2015.


seluruh Indonesia

276 Jiwa 400


(Bab 1, hal. 5-6).

Meninggal &
KEBAKARAN HUTAN & LAHAN

GELOMBANG PASANG & ABRASI


BANJIR & TANAH LONGSOR

Hilang

60 23,3%
LETUSAN GUNUNGAPI

200
Juta
Jiwa
GEMPABUMI

KEKERINGAN

Menderita &
Mengungsi Terjadi di Provinsi
0 Jawa Tengah
(Bab 1, hal. 5)

vi | Data Bencana Indonesia 2015


Dampak Erupsi Sinabung
Gunungapi Sinabung
masih aktif, belum
370 KK Telah
Relokasi 1.683 KK
menunggu
menunjukkan akan untuk direlokasi
berhenti.
10.110 Jiwa
Mengungsi (Bab 2, hal. 20)

Dana Siap Pakai (Provinsi)


TOTAL DSP Tersalurkan pada Tahun 2015 Selain untuk penanganan bencana
di Indonesia, BNPB juga memberikan
1,795 bantuan DSP ke Negara Vanuatu &
Nepal akibat Bencana Gempabumi
VANUATU

33,04
Triliun Rupiah
(Lampiran 10, hal. 193-194)

7 Daerah/Provinsi Penerima DSP Terbesar Miliar Rupiah


300

Sumatera Utara 71,3 M


Jawa Tengah 101 M

Papua Barat 83,3 M


250
Jambi 91,3 M
SUMATERA 254,2 M

200
KALIMANTAN 215,6 M

150
SUMSEL 180 M

NEPAL
100
50 8,172
Miliar Rupiah
0

SEBARAN BANTUAN DSP TAHUN 2015


Sumatera Utara
Jambi
71,3
MILIAR 91,3 Papua Barat
MILIAR
Sumatera Selatan 83,3
MILIAR
180
254,2
MILIAR

MILIAR 215,6
MILIAR
Sumatera Kalimantan

101
MILIAR
Jawa Tengah

Data Bencana Indonesia 2015 | vii


Dana Siap Pakai (Bencana)
Bantuan DSP Tahun 2015 terbesar dialokasikan dalam
penanganan Karhutla di Sumatera dan Kalimantan.
992,9
DSP Terbesar dalam Penanganan Miliar Rupiah
Kebakaran Hutan & Lahan di Tahun 2015

7 DSP Terbesar Tahun 2015 Berdasarkan Bencana

1000

800
KARHUTLA 992,9 M

Banjir & Tanah Longsor 127,4 M

600
Gunungapi Sinabung 50,7M
Gempabumi 150,2 M

Kekeringan 129,1 M

Lahar Dingin 71 M

400
Banjir 72,7 M

200

viii | Data Bencana Indonesia 2015


KERUSAKAN RUMAH AKIBAT BENCANA TAHUN 2015

Banjir Puting Beliung

3.342 14.346
Unit Rumah Unit Rumah
Rusak Akibat Rusak Akibat
Banjir Puting Beliung
10000

9.895
2500
8000

2000
2.425 6000

2.586
1500

1.865
657

4000
1000
260

2000
500

0 0
RB RS RR RB RS RR

(Lampiran 1, hal. 141-149) (Lampiran 2, hal. 151-159)

Tanah Longsor Gempabumi

1.443 5.678
Unit Rumah Unit Rumah
Rusak Akibat Rusak Akibat
Tanah Longsor Gempabumi

800
3500
700
3000
508

2.024

600
3.107

2500
636

500
2000
299

400

1500
300
547

200
1000

100 500

0 0
RB RS RR RB RS RR

(Lampiran 3, hal. 161-167) (Lampiran 5, hal. 173-175)

Rusak Ringan Rusak Sedang Rusak Berat

Data Bencana Indonesia 2015 | ix


DAFTAR ISI
KATA SAMBUTAN
Kerusakan
Akibat Bencana
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Indonesia
dengan telah diterbitkannya Buku Data Bencana Indonesia Tahun 2015 RR: 1 RR: 1 RR: 226 RR: 675 RR: 2.469 RR: 3.107 RR: 9.968
Tahun 2015. Buku ini merupakan potret bencana di RS: - RS: 5 RS: 71 RS: 312 RS: 261 RS: 547 RS: 2.678
Indonesia sepanjang tahun 2015, dan menyajikannya Total Rumah Rusak akibat RB: 7 RB: 5 RB: 121 RB: 511 RB: 657 RB: 2.024 RB: 1.894
dalam bentuk ulasan beberapa bencana. Bencana di Tahun 2015 Sebanyak

Dengan banyaknya kejadian bencana alam yang menimpa


25.540 Rumah FK: -
FP: -
FK: -
FP: -
FK: -
FP: 3
FK: 1
FP: 11
FK: 16
FP: 221
FK: 10
FP: 28
FK: 6
FP: 46
Indonesia pada tahun 2015, pengurangan risiko bencana FI: - FI: 1 FI: 6 FI: 11 FI: 58 FI: 48 FI: 35
adalah upaya yang tepat untuk menghadapi suatu Fasilitas Rusak Terbanyak
akibat Banjir di Tahun 2015
bencana. Dalam Kerangka Sendai Untuk Pengurangan
Risiko Bencana 2015-2030 dijelaskan bahwa 4 prioritas 295 Unit
tindakan yang dilaksanakan adalah memahami risiko
bencana, penguatan tata kelola risiko untuk mengelola Rumah Rusak Ringan Terbanyak
akibat Angin Puting Beliung
risiko bencana, investasi pengurangan risiko bencana di Tahun 2015
untuk ketangguhan dan meningkatkan kesiapsiagaan
bencana yang efektif. Buku data ini merupakan bagian 9.968 Rumah
dalam pembelajaran ke depan sehingga mampu untuk Rumah Rusak Ringan
mengambil strategi dalam pengurangan risiko bencana. Terbanyak akibat
Gempabumi di Tahun 2015

Sesuai dengan RPJMN 2015-2019 bahwa pengurangan 3.107 Rumah


indek risiko bencana di 136 kabupaten/kota harus
diturunkan, maka ketersediaan data dan informasi
bencana menjadi bagian yang penting dalam parameter RR: Rusak Ringan FK: Fasilitas Kesehatan
pengukuran indek risiko bencana. Buku ini juga dapat RS: Rusak Sedang FP: Fasilitas Pendidikan

1
RB: Rusak Berat FI: Fasilitas Ibadah
dimanfaatkan sebagai edukasi kepada masyarakat dan
pembaca khususnya untuk meningkatkan kapasitas

iv
masyarakat Indonesia. Banjir &

Kata
Jenis Bencana Gunungapi Abrasi Tanah Gempabumi Puting

Bencana Indonesia
Tanah Banjir
Pantai Longsor Beliung
Semoga Buku Data Bencana Indonesia Tahun 2015 ini Longsor
dapat memberikan manfaat dan pelajaran bagi kita untuk

Sambutan melakukan kegiatan yang bertujuan untuk pengurangan


risiko bencana, agar bencana yang terjadi tidak Tahun
Gambar 2015
1.6. Infografis Kerusakan Rumah dan Fasilitas Umum Akibat Bencana di Tahun 2015
menimbulkan korban jiwa dan harta benda, serta dapat Sumber: BNPB
meningkatkan pengetahuan masyarakat luas tentang
pengelolaan bencana.
Penanggulangan Bencana 2015 bencana lain yang terjadi pada musim kemarau adalah
Tahun 2015 hampir seluruh wilayah Indonesia dilanda kebakaran hutan dan lahan. Kebakaran hutan dan lahan
Jakarta, April 2016 bencana. Mulai dari awal hingga akhir tahun, berbagai tahun 2015 terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana wilayah di Indonesia dilanda bencana hidrometeorologi Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di tahun 2015
seperti banjir, tanah longsor, dan puting beliung. Awal mengakibatkan banyaknya korban dan kerugian. Korban
tahun 2015 terjadi bencana yang cukup besar melanda meninggal tercatat sebanyak 24 jiwa dan lebih dari
Indonesia, yaitu tanah longsor yang terjadi di Sukabumi 600.000 jiwa menderita ISPA. Hutan dan lahan yang
yang mengakibatkan banyak korban dan kerusakan. Dan di terbakar mencapai 2,61 juta ha dan kerugian yang dialami
Willem Rampangilei penghujung tahun terjadi bencana besar yaitu gempabumi diperkirakan mencapai Rp 221 Triliun.
di Alor dan Halmahera Barat, serta tanah longsor yang
terjadi di Bengkulu. Beragamnya bencana yang terjadi di Indonesia membutuhkan
penanganan yang khusus dan mendalam. Pemerintah
iv | Data Bencana Indonesia 2015 Selain itu, Gunung Sinabung terus menunjukkan aktivitas melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana telah
vulkaniknya sepanjang tahun 2015. Hingga tahun 2015 melakukan berbagai upaya dalam usaha meningkatkan
masih tercatat 10.110 jiwa berada di pengungsian. Sebanyak manajemen penanggulangan bencana di Indonesia. Upaya
370 kepala keluarga telah direlokasi dan sebanyak 1.683 penanggulangan bencana yang telah dilakukan selama
kepala keluarga menunggu untuk direlokasi dan masih tahun 2015 dilakukan baik pada tahap pra bencana, tanggap
tinggal di hunian sementara. darurat, dan pasca bencana. Pengurangan risiko bencana
menjadi mainstream dalam penanggulangan bencana.
Di pertengahan tahun, memasuki musim kemarau berbagai Artinya pencegahan, kesiapsiaagaan, peningkatan kapasitas,
wilayah di Indonesia dilanda kekeringan. Selain kekeringan, sosialisasi dan lainnya dalam kegiatan pra bencana menjadi

Data Bencana Indonesia 2015 |7

13 Erupsi Gunungapi
Tahun 2015

Diterbitkan dalam
Bahasa Indonesia oleh
Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
GRAHA BNPB Lt. 11 - 12
Jl. Pramuka Kav. 38
Jakarta Timur 13120

Email :
contact@bnpb.go.id

Facebook :
www.facebook.com/bnpb.indonesia
Twitter :
@BNPB_Indonesia
http://twitter.com/BNPB_Indonesia

39
Youtube :
BNPBIndonesia
http://www.youtube.com/user/BNPBIndonesia Banjir
Tahun 2015

x | Data Bencana Indonesia 2015


DATA BENCANA INDONESIA 2015

55 Tanah Longsor
Tahun 2015

77 Kekeringan
Tahun 2015 93 Kebakaran Hutan & Lahan
Tahun 2015

141 Lampiran 1. Banjir Tahun 2015


151 Lampiran 2. Puting Beliung Tahun 2015
161 Lampiran 3. Tanah Longsor Tahun 2015
169 Lampiran 4. Banjir & Tanah Longsor Tahun 2015
173 Lampiran 5. Gempabumi Tahun 2015
177 Lampiran 6. Erupsi Gunungapi Tahun 2015
181 Lampiran 7. Kebakaran Hutan & Lahan Tahun 2015
185 Lampiran 8. Kekeringan Tahun 2015
189 Lampiran 9. Gelombang Pasang & Abrasi Tahun 2015
193 Lampiran 10. Dana Siap Pakai Tahun 2015 (Berdasarkan Provinsi)
197 Lampiran 11. Dana Siap Pakai Tahun 2015 (Berdasarkan Bencana)
201 Daftar Pustaka Buku Data Bencana Tahun 2015
205 Daftar BPBD Provinsi & Kabupaten/Kota Seluruh Indonesia Tahun 2015
231 Struktur Organisasi BNPB Tahun 2015

117 Gempabumi
Tahun 2015 141 Lampiran Data Bencana
Tahun 2015

Data Bencana Indonesia 2015 | xi


DAFTAR GAMBAR DAN TABEL

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Timeline Bencana Besar di Indonesia Tahun 2015 .................................................................................. 2
Gambar 1.2. Grafik Kejadian Bencana Per Bulan Tahun 2015 ..................................................................................... 3
Gambar 1.3. Kejadian Bencana Menurut Jenis Bencana di Indonesia Tahun 2015...................................................... 4
Gambar 1.4. Tren Kejadian Bencana di Indonesia Tahun 2002 - 2015 ......................................................................... 5
Gambar 1.5. Jumlah Kejadian Bencana Menurut Provinsi Tahun 2015 ....................................................................... 6
Gambar 1.6. Infografis Kerusakan Rumah dan Fasilitas Umum Akibat Bencana di Tahun 2015 .................................. 7
Gambar 1.7. Grafik Korban Meninggal dan Mengungsi Menurut Kejadian Bencana Tahun 2015 ............................... 8
Gambar 1.8. Grafik Kerusakan Rumah Menurut Jenis Bencana di Tahun 2015 ........................................................... 9
Gambar 2.1. Sebaran Gunungapi Aktif Menurut Tipenya ............................................................................................ 16
Gambar 2.2. Penanganan Pengungsi Sinabung ........................................................................................................... 20
Gambar 2.3. Peta Kawasan Rawan Bencana Gunung Bromo ...................................................................................... 23
Gambar 2.4. Peta Kawasan Rawan Bencana Gunungapi Gamalama ........................................................................... 31
Gambar 2.5. Sejarah Erupsi Gunungapi Raung 1928-2015 .......................................................................................... 35
Gambar 3.1. Peta Sebaran Curah Hujan Menurut Tabel Stasiun BMKG (9 Februari 2015) .......................................... 46
Gambar 3.2. Grafik Curah Hujan Menurut Stasiun BMKG (9 Februari 2015) ............................................................... 46
Gambar 3.3. Peta Distribusi Curah Hujan Menurut Stasiun BMKG (Pukul 07.00, tanggal 10 Februari 2015) .............. 47
Gambar 3.4. Peta Distribusi Curah Hujan Menurut Stasiun BMKG (Pukul 07.00 WIB, tanggal 9 Februari 2015) ........ 48
Gambar 4.1. Beberapa Kejadian Bencana Tanah Longsor Bulan Desember 2015 ....................................................... 59
Gambar 4.2. Pemasangan Sensor Peringatan Dini Gerakan Tanah .............................................................................. 59
Gambar 4.3. Peta Lokasi Pemasangan Sistem Peringatan Dini Gerakan Tanah ........................................................... 61
Gambar 4.4. Peta Prakiraan Wilayah Potensi Terjadi Gerakan Tanah pada Bulan Maret 2015, Provinsi Jawa Barat ... 71
Gambar 5.1. Peta Hari Tanpa Hujan Bulan November 2015 ........................................................................................ 83
Gambar 5.2. Peta Anomali Curah Hujan 1997 dan 2015 ............................................................................................. 84
Gambar 5.3. Perbandingan Anomali Curah Hujan Oktober - Desember 1997 dan 2015 ............................................ 86
Gambar 7.1. Sebaran Gempabumi di Wilayah Halmahera .......................................................................................... 121
Gambar 7.2. Lokasi Gempabumi ................................................................................................................................. 125
Gambar 7.3. Lokasi Gempabumi (berwarna biru) pada Tanggal yang Sama (4 November 2015)
di Kabupaten Alor, NTT ........................................................................................................................... 125
Gambar 7.4. Peta Pusat Gempabumi .......................................................................................................................... 126
Gambar 7.5. Pada Skala Magnitude 0,5 - 10 Telah Terjadi 19 Kali Gempabumi di Kabupaten Alor, NTT ..................... 126

xii | Data Bencana Indonesia 2015


DATA BENCANA INDONESIA 2015

Gambar 7.6. Peta Intensitas Gempabumi Alor ............................................................................................................ 127


Gambar 7.7. Hasil Survei Gempabumi Alor ................................................................................................................. 128
Gambar 7.8. Peta 3 Dimensi Sebaran Pertemuan Lempeng-lempeng di Indonesia .................................................... 134
Gambar 7.9. Shakemap Gempa Sorong ....................................................................................................................... 135
Gambar 7.10. Pusat Gempa Sorong ............................................................................................................................... 135

DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Data Curah Hujan Jabodetabek Diukur pada Pukul 07.00 WIB (dalam mm) ................................................ 46
Tabel 6.1. Luas Lahan Terbakar Per Provinsi Tahun 2015 ............................................................................................. 112
Tabel 7.1. Sebagian Data Gempabumi Swarm di Halmahera yang Terekam BMKG ..................................................... 120

Data Bencana Indonesia 2015 | xiii


xiv | Data Bencana Indonesia 2015
Data Bencana Indonesia 2015 | xv
1
BENCANA INDONESIA
TAHUN 2015

xvi | Data Bencana Indonesia 2015


BAB
1
Bencana Indonesia
Tahun 2015

Data Bencana Indonesia 2015 |1


1
Bencana Indonesia
BENCANA INDONESIA
TAHUN 2015

Tahun 2015

S
ejarah kejadian bencana menunjukkan bahwa sebagian Pada dasarnya beberapa kejadian bencana merupakan bentuk
besar wilayah Indonesia memiliki ancaman bencana perulangan, artinya bahwa ada beberapa wilayah yang hampir
yang begitu komplek, mulai dari gempabumi, letusan setiap tahun terjadi banjir, letusan gunungapi yang berulang
gunungapi, banjir, tanah longsor hingga puting beliung. dan mungkin kejadian gempabumi. Data menjadi peranan
Bencana yang terjadi di Indonesia dalam beberapa tahun yang sangat penting untuk menentukan kapan kemungkinan
terakhir didominasi oleh bencana hidrometeorologi seperti besar bencana akan terjadi kembali. Seperti banjir yang terjadi
banjir, tanah longsor dan puting beliung. Pada musim di wilayah DKI Jakarta, perlu adanya penanganan dan mitigasi
kemarau biasanya akan sering terjadi kekeringan, namun pada khusus agar tidak terjadi setiap tahun.
saat musim penghujan ancaman banjir dan tanah longsor
meningkat. Musim peralihan/pancaroba perubahan cuaca Selama tahun 2015, bencana yang terjadi memberikan
yang ekstrim menyebabkan puting beliung sering terjadi. pembelajaran dan pengetahuan akan pentingnya upaya

28 Maret 2015: Longsor Sukabumi:


Jan • 12 tewas
• 11 rumah RB Berat
Feb
24 September 2015: Gempabumi Sorong:
Januari - Desember
Mar • 19 luka berat dan 13 luka ringan
2015: • 1.661 RB, 1.247 RS, 2.860 RR,
Erupsi Gunung Apr 27 fasum rusak
Sinabung:
• 370 KK direlokasi Mei 27 Oktober 2015: Tanah longsor Bogor:
• 1.633 KK menunggu • 12 orang meninggal
direlokasi (masih
di huntara) Juni
• 10.110 jiwa 4 November 2015: Gempabumi Alor (NTT):
mengungsi Juli • 3 orang luka-luka
• 5.439 orang mengungsi
Agt • 579 rumah RB, 382 RS, 1.114 RR,
Juni - Oktober 47 fasum rusak
Karhutla: Sep
• 24 orang meninggal 16 November 2015: Gempabumi Halmahera Barat:
• 10.165 orang mengungsi
• 2,61 juta ha hutan & Okt • 145 rumah RB, 273 RS, 1.175 RR
lahan terbakar
• 600.000 jiwa
menderita ISPA
Nov 2 Desember 2015: Longsor Bengkulu:
• Kerugian Rp 221 • 3 tewas dan 15 orang hilang
Triliun Des • 1 orang luka-luka
• 20 rumah RB

Gambar 1.1. Timeline Bencana Besar di Indonesia Tahun 2015

2 | Data Bencana Indonesia 2015


316
296

215

183
170

141

99 103
85

39 39 45

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Juli Agt Sep Okt Nov Des

Gambar 1.2. Grafik Kejadian Bencana Per Bulan Tahun 2015

kesiapsiagaan dan mitigasi. Letusan Gunung Sinabung hingga Desember jumlah bencana meningkat tajam,
yang hingga tahun 2015 belum menunjukkan penurunan mencapai puncak pada bulan Januari. Di Bulan Februari
aktivitas, memaksa ribuan orang harus meninggalkan bencana sedikit menurun dibandingkan Januari namun
rumah mereka ke tempat pengungsian. Bahkan ada masih dalam skala sering terjadi.
sebanyak 370 KK direlokasi ke wilayah Siosar dan 1.683 KK
menunggu untuk direlokasi ke hunian tetap. Bulan Maret, Memasuki musim kemarau, biasanya bencana juga
tanah longsor terjadi di Sukabumi menyebabkan 12 orang cenderung mengalami penurunan intensitas kejadian.
tewas dan 11 rumah mengalami rusak berat. Bencana yang Walaupun pada musim kemarau bencana seperti banjir
paling banyak menyita perhatian adalah adanya kebakaran dan tanah longsor jarang terjadi, namun ancaman dari
hutan dan lahan (karhutla), di mana asap akibat karhutla bencana lain meningkat seperti kekeringan dan kebakaran
tertiup angin sampai ke negara tetangga seperti Malaysia hutan dan lahan. Kekeringan menyebabkan masyarakat
dan Singapura. Karhutla yang terjadi pada tahun ini cukup mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan akan air
besar karena dibarengi adanya El Nino yang menyebabkan bersih. Terkadang masyarakat harus berjalan jauh untuk
musim penghujan mengalami kemunduran. Berbagai mendapatkan air bersih atau mereka membeli dengan
upaya dilakukan untuk menanggulangi karhutla, mulai harga yang cukup tinggi.
dari pemadaman darat, udara hingga penggunaan bahan
kimia. November 2015, bencana gempabumi terjadi di Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Indonesia
wilayah Alor, Nusa Tenggara Timur dan Halmahera Barat, sering terjadi di wilayah Kalimantan dan Sumatera. Enam
Maluku Utara. Pada bulan Desember tanah longsor terjadi provinsi yang selalu menjadi perhatian ketika terjadi
di wilayah Bengkulu yang menyebabkan 3 orang tewas dan bencana karhutla adalah Sumatera Selatan, Riau, Jambi,
15 lainnya hilang. Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat dan Kalimantan
Timur. Indikasi karhutla yang biasanya digunakan adalah
Bencana seperti gempabumi, letusan gunungapi dan jumlah titik-titik hotspot di suatu wilayah. Titik hotspot
tsunami memang tidak dapat diprediksi kapan akan terjadi. akan mulai bermunculan ketika memasuki musim kemarau
Bencana ini dapat terjadi setiap saat sehingga tingkat hingga memasuki musim penghujan. Karhutla cenderung
kesiapan masyarakat menjadi kunci supaya korban dan sulit dipadamkan jika terjadi di wilayah lahan gambut.
kerusakan dapat diminimalisir. Lebih dari 90% bencana
yang terjadi di Indonesia dalam kurun beberapa tahun Kajian penduduk terpapar yang dilakukan oleh BNPB bekerja
merupakan jenis hidrometeorologi. Hal ini dapat diperjelas sama dengan BPS yang didukung oleh UNFPA memberikan
dengan melihat gambar 1.2 di mana mulai bulan November hasil bahwa berdasarkan jumlah penduduk hasil Sensus

Data Bencana Indonesia 2015 |3


1
BENCANA INDONESIA
TAHUN 2015

Penduduk 2010 banyak penduduk yang terpapar bencana. terjadi di Kota Sorong, Kabupaten Alor, dan Kabupaten
148,4 juta jiwa masyarakat terpapar bahaya gempabumi, Halmahera Barat. Bencana sangat erat kaitanya dengan
4,2 juta jiwa terpapar bahaya tsunami, 3,9 juta jiwa terpapar masyarakat/penduduk. Artinya bahwa sesuai dengan
bahaya gunungapi, 63,7 juta jiwa terpapar bahaya banjir, 40,9 Undang-Undang 24/2007 bencana merupakan kejadian
juta jiwa terpapar bahaya tanah longsor dan 11,1 juta jiwa yang mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat,
terpapar bahaya gelombang ekstrim dan abrasi. Banyaknya hal ini mengindikasikan bahwa kejadian dikatakan bencana
penduduk yang terpapar bahaya menunjukkan bahwa apabila telah bersentuhan dengan masyarakat/penduduk.
peningkatan kapasitas masyarakat menjadi kunci dalam Melihat dari tren jumlah penduduk Indonesia yang semakin
menanggulangi bencana. Data tren bencana dapat menjadi naik, maka bukan tidak mungkin masyarakat yang tinggal
rujukan dalam menentukan kapan sebaiknya masyarakat di daerah rawan bencana semakin banyak. Proyeksi jumlah
bersiap-siap menghadapi bencana. Misalnya memasuki penduduk BPS menyebutkan bahwa jumlah penduduk tahun
musim penghujan, masyarakat yang tinggal di daerah rawan 2015 adalah 255,4 juta jiwa mengalami kenaikan sekitar
bencana banjir sebaiknya mempersiapkan diri. 3 juta dibandingkan dengan proyeksi tahun 2014. Angka
ini mengindikasikan bahwa kebutuhan akan lahan untuk
Pada tahun 2015 terjadi berbagai macam bencana di permukiman maupun lapangan kerja menjadi semakin naik,
Indonesia. Tercatat 1.732 bencana terjadi pada tahun 2015. bukan tidak mungkin lahan yang rawan bencana diubah
Tiga kejadian bencana yang mendominasi di tahun 2015 menjadi kawasan permukiman.
adalah puting beliung, tanah longsor, dan banjir. Kejadian
bencana puting beliung terjadi sebanyak 584 kejadian, Laju deforestasi hutan di Indonesia menurut Kementerian
tanah longsor terjadi sebanyak 517 kali kejadian, dan Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyebutkan bahwa
kejadian bencana banjir terjadi sebanyak 504 kali. Total dari secara periodik angka deforestasi berturut-turut tahun
ketiga bencana tersebut mencapai 92,67% dari keseluruhan 1990-1996 yaitu sebesar 1,87 juta ha/tahun, tahun 1996-
kejadian bencana yang terjadi pada tahun 2015. Selain 2000 sebesar 3,51 juta ha/tahun, tahun 2000-2003 sebesar
ketiga bencana yang mendominasi tersebut, pada tahun 1,08 juta ha/tahun, tahun 2003-2006 sebesar 1,17 juta ha/
2015 di Indonesia juga terjadi beberapa bencana besar di tahun, tahun 2006-2009 sebesar 0,83 juta ha/tahun, tahun
antaranya kebakaran hutan dan lahan yang terjadi hampir 2009-2011 sebesar 0,45 juta ha/tahun dan tahun 2011-2012
di seluruh provinsi di Indonesia, dan gempabumi yang sebesar 0,61 juta ha/tahun. Angka deforestasi pada periode

584
600
517 504
500

400

300

200

100 45 31 27 10 7 7
0
Puting Tanah Banjir Kebakaran Banjir Gempabumi Letusan Gelombang Kekeringan
Beliung Longsor Hutan dan dan Tanah Gunungapi Pasang/
Lahan Longsor Abrasi

Gambar 1.3. Kejadian Bencana Menurut Jenis Bencana di Indonesia Tahun 2015

4 | Data Bencana Indonesia 2015


1.967
2000
1.941
1.811
1800 1.732
1.633 1.674

1600

1400
1.246
1200 1.073

1000
775 816
800
740
599
600
403
400

143
200

0
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Tsunami Gempabumi dan Tsunami Gempabumi Letusan Gunungapi


Gelombang Pasang / Abrasi Kebakaran Hutan dan Lahan Kekeringan Banjir dan Tanah Longsor
Tanah Longsor Puting Beliung Banjir

Gambar 1.4. Tren Kejadian Bencana di Indonesia Tahun 2002 - 2015

penghitungan terakhir yaitu tahun 2012-2013 diperoleh nilai ini diprediksi akan terus meningkat pada tahun-tahun
sebesar 0,73 juta ha/tahun. mendatang. Namun, intensitas kerusakan bencana
hidrometeorologi relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan
Angka deforestasi mengalami peningkatan dan bencana geologi yaitu letusan gunungapi, gempabumi, dan
pengurangan di setiap tahun perhitungannya. Hal itu tsunami yang frekuensinya lebih sedikit.
terjadi karena dinamisnya perubahan tutupan lahan
akibat aktivitas manusia dalam memanfaatkan lahan Sebaran Kejadian Bencana
sehingga mengakibatkan hilangnya tutupan hutan Kejadian bencana yang terjadi pada tahun 2015 tersebar di
atau penambahan tutupan hutan karena penanaman. seluruh provinsi di Indonesia. Pulau dengan kejadian paling
Kerusakan di kawasan hutan akan berdampak langsung banyak adalah Pulau Jawa dengan persentase kejadian
pada bencana yang terjadi. Kerusakan hutan sebagai bencana sebesar 59,3 persen. Selanjutnya persentase
kawasan serapan air hujan, akan mengakibatkan banjir kejadian bencana secara berturut-turut terjadi di Pulau
sering terjadi, terlebih lagi dapat menyebabkan banjir Sumatera (23 persen), Pulau Sulawesi (6,4 persen), Pulau
bandang di kawasan-kawasan tertentu. Kalimantan (6,2 persen), Pulau Bali dan Nusa Tenggara (2,9
persen), dan Kepulauan Maluku dan Papua (2,2 persen).
Tren Kejadian Bencana
Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, jumlah kejadian Dampak Kejadian Bencana
bencana pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar Kejadian bencana yang terjadi pada tahun 2015 telah
14%. Penurunan terjadi pada hampir seluruh kejadian mengakibatkan cukup banyak korban dan kerusakan. Pada
bencana. Seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya, tahun 2015, korban meninggal dan hilang mencapai 276
bencana hidrometeorologi masih mendominasi dari segi jiwa, korban luka-luka sebanyak 370 orang, sedangkan
frekuensi terjadinya. Setiap tahun persentase bencana korban menderita dan mengungsi lebih dari 60 juta jiwa.
hidrometeorologi yang terjadi selalu lebih dari 85%. Untuk kerusakan rumah akibat bencana tercatat sebanyak
25.540 unit rumah rusak, baik kerusakan dengan tingkat
Seiring dengan perubahan iklim global, frekuensi bencana kerusakan ringan, sedang, maupun berat. Jumlah tersebut
yang dipicu oleh cuaca dan buruknya tata kelola lingkungan belum mencakup jumlah rumah yang terendam akibat

Data Bencana Indonesia 2015 |5


1
BENCANA INDONESIA
TAHUN 2015

450

403
400

350

308
300

250
220

200

150

96
100 90

63 63 63
46 47
50 33 28 30
18 21 19 18 19 21
14 12 12 15 13
5 5 8 5 6 6 8 8 8 1
0
M A EH

B A
NG AT
LU
UA IAU
AU

SE BI

BA A
KA MP N
G
I J NG

JA BA AT
DI T EN

KA JA YAK H
KA IM WA RTA
KA AN TAN UR

KA NT TEN AT
KA AN SEL H
AN N T N

UT R
A
NG A LI

LA A T T
R
T
SU LAW I SE RA

ES TE N
H
RO ARA
M M ALO

U KU

PA PA A

BA A
T
SU AR ARA

LA ES RA

RA
W RT

SU WE IMU
TA IMU

PU PU
AR
ER AR

AR
G GA

EN A
BE UN
NG LA ATA

W SI TA
TE AR BA
A M

A N R
BE AR

R
KU
SU TER AC

A
T

LIM TA AT

UK LU
LIM AN TIM

LIM AN G
RI

I T NG
DK LITU
LA R

JA KA

LIM TA BA

SU AW I BA

LA E LA

NT
W N
AT UT

SU WES UT

UT
ER JA

GO GG
YO EN

G B
L
N

AL A
M TAH

A
A

A
N

I
L S
A
SU RIN

SA GG
A

PU

AT
E

NU TEN
M

KE

L
PE

BA
SU

SA
NU

Gambar 1.5. Jumlah Kejadian Bencana Menurut Provinsi Tahun 2015

banjir yaitu sebanyak 180.686 unit. Selain kerusakan rumah, terjadi bencana. Banyaknya jumlah penduduk di Pulau Jawa
juga terdapat keru­sakan yang menimpa beberapa fasilitas juga mempengaruhi seringnya terjadi bencana di pulau ini.
umum. Selama tahun 2015 sebanyak 501 unit fasilitas umum
mengalami kerusakan. Kerusakan fasilitas umum tersebut Korban meninggal dan hilang paling banyak disebabkan
di antaranya fasilitas pendidikan sebanyak 309 unit, fasilitas karena bencana tanah longsor sebanyak 174 jiwa. Tercatat
peribadatan sebanyak 159 unit, dan sisanya sebanyak 33 tiga kejadian tanah longsor yang mengakibatkan banyak
unit merupakan fasilitas kesehatan. Jumlah tersebut jauh korban yang meninggal dan hilang. Bencana tanah longsor
lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah kerusakan yang tersebut terjadi di Sukabumi pada tanggal 28 Maret 2015
terjadi pada tahun 2014 yang mencapai 55.604 unit rumah menyebabkan korban meninggal dan hilang sebanyak 12
rusak dan lebih dari 1.000 unit fasilitas umum. jiwa, Bogor pada tanggal 27 Oktober 2015 sebanyak 12 jiwa
meninggal dan hilang, dan pada tanggal 2 Desember 2015
Bencana paling banyak terjadi di Provinsi Jawa Tengah terjadi di Bengkulu sebanyak 17 jiwa meninggal dan hilang.
dengan jumlah kejadian bencana sebanyak 403 kejadian
(23,3 persen), kemudian Provinsi Jawa Timur dengan Pada tahun 2015, korban menderita dan mengungsi paling
kejadian bencana sebanyak 308 kejadian (17,8 persen), dan banyak disebabkan oleh bencana banjir dan kebakaran
Provinsi Jawa Barat sebanyak 220 kejadian bencana (12,7 hutan dan lahan. Masyarakat terpaksa mengungsi karena
persen). Pulau Jawa masih menjadi pulau yang paling sering rumah yang mereka tinggali terendam karena bencana

6 | Data Bencana Indonesia 2015


Kerusakan
Akibat Bencana
Indonesia
Tahun 2015 RR: 1 RR: 1 RR: 226 RR: 675 RR: 2.469 RR: 3.107 RR: 9.968
RS: - RS: 5 RS: 71 RS: 312 RS: 261 RS: 547 RS: 2.678
Total Rumah Rusak akibat RB: 7 RB: 5 RB: 121 RB: 511 RB: 657 RB: 2.024 RB: 1.894
Bencana di Tahun 2015 Sebanyak

25.540 Rumah FK: -


FP: -
FK: -
FP: -
FK: -
FP: 3
FK: 1
FP: 11
FK: 16
FP: 221
FK: 10
FP: 28
FK: 6
FP: 46
FI: - FI: 1 FI: 6 FI: 11 FI: 58 FI: 48 FI: 35
Fasilitas Rusak Terbanyak
akibat Banjir di Tahun 2015

295 Unit
Rumah Rusak Ringan Terbanyak
akibat Angin Puting Beliung
di Tahun 2015

9.968 Rumah
Rumah Rusak Ringan
Terbanyak akibat
Gempabumi di Tahun 2015

3.107 Rumah
RR: Rusak Ringan FK: Fasilitas Kesehatan
RS: Rusak Sedang FP: Fasilitas Pendidikan
RB: Rusak Berat FI: Fasilitas Ibadah

Banjir &
Jenis Bencana Gunungapi Abrasi Tanah Tanah Gempabumi Puting
Banjir
Pantai Longsor Longsor Beliung

Gambar 1.6. Infografis Kerusakan Rumah dan Fasilitas Umum Akibat Bencana di Tahun 2015

banjir. Sedangkan kebakaran hutan dan lahan membuat wilayah di Indonesia dilanda bencana hidrometeorologi
masyarakat terpaksa menghirup udara yang tercemar. seperti banjir, tanah longsor, dan puting beliung. Awal
Hal ini mengakibatkan banyaknya korban yang menderita tahun 2015 terjadi bencana yang cukup besar melanda
dikarenakan kebakaran hutan dan lahan. Indonesia, yaitu tanah longsor yang terjadi di Sukabumi
yang mengakibatkan banyak korban dan kerusakan. Dan di
Kerusakan rumah warga akibat bencana pada tahun 2015 penghujung tahun terjadi bencana besar yaitu gempabumi
paling banyak disebabkan oleh bencana puting beliung di Alor dan Halmahera Barat, serta tanah longsor yang terjadi
dan gempabumi. Pada bencana puting beliung, intensitas di Bengkulu.
kerusakan rumah sebagian besar adalah ringan, yaitu
sebanyak 9.968 unit. Sedangkan kerusakan rumah akibat Selain itu, Gunung Sinabung terus menunjukkan aktivitas
bencana gempabumi sebagian besar adalah rusak berat dan vulkaniknya sepanjang tahun 2015. Hingga tahun 2015
rusak ringan yang mencapai lebih dari 5.000 unit rumah. masih tercatat 10.110 jiwa berada di pengungsian. Sebanyak
Kerusakan yang paling banyak adalah ketika gempabumi 370 kepala keluarga telah direlokasi dan sebanyak 1.683
Sorong yang terjadi pada tanggal 24 September 2015. kepala keluarga menunggu untuk direlokasi dan masih
tinggal di hunian sementara.
Penanggulangan Bencana 2015
Tahun 2015 hampir seluruh wilayah Indonesia dilanda Di pertengahan tahun, memasuki musim kemarau berbagai
bencana. Mulai dari awal hingga akhir tahun, berbagai wilayah di Indonesia dilanda kekeringan. Selain kekeringan,

Data Bencana Indonesia 2015 |7


1
BENCANA INDONESIA
TAHUN 2015

60,000,000

843,097

232,348

54,499 46,779
25,952
17,382
7,860

174

39 29
24
16
9

1 0 0 0

BANJIR BANJIR GELOMBANG GEMPABUMI KEBAKARAN KEKERINGAN LETUSAN PUTING TANAH


DAN TANAH PASANG/ HUTAN DAN GUNUNGAPI BELIUNG LONGSOR
LONGSOR ABRASI LAHAN

Meninggal dan Hilang Menderita dan Mengungsi

Gambar 1.7. Grafik Korban Meninggal dan Mengungsi Menurut Kejadian Bencana Tahun 2015

bencana lain yang terjadi pada musim kemarau adalah penanggulangan bencana
kebakaran hutan dan lahan. Kebakaran hutan dan lahan 3. Melaksanakan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko
tahun 2015 terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia. Bencana (PRB) Nasional di Solo yang diikuti 6.000
Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di tahun 2015 orang pelaku PRB di Indonesia.
mengakibatkan banyaknya korban dan kerugian. Korban 4. Melakukan kajian-kajian kejadian bencana di Indonesia
meninggal tercatat sebanyak 24 jiwa dan lebih dari sebagai masukkan pengambilan kebijakan di masa
600.000 jiwa menderita ISPA. Hutan dan lahan yang mendatang.
terbakar mencapai 2,61 juta ha dan kerugian yang dialami 5. Mengembangkan Desa Tangguh Bencana.
diperkirakan mencapai Rp 221 Triliun. 6. Sertifikasi relawan penanggulangan bencana.
7. Pembangunan pusat pengendali operasi
Beragamnya bencana yang terjadi di Indonesia membutuhkan penanggulangan bencana di BPBD provinsi dan
penanganan yang khusus dan mendalam. Pemerintah kabupaten/kota.
melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana telah 8. Membangun sistem peringatan dini banjir dan longsor.
melakukan berbagai upaya dalam usaha meningkatkan 9. Penanganan darurat secara cepat dan tepat.
manajemen penanggulangan bencana di Indonesia. Upaya 10. Pembangunan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca
penanggulangan bencana yang telah dilakukan selama bencana di banyak daerah.
tahun 2015 dilakukan baik pada tahap pra bencana, tanggap 11. Penguatan Manajemen Logistik dan Peralatan di
darurat, dan pasca bencana. Pengurangan risiko bencana daerah rawan bencana.
menjadi mainstream dalam penanggulangan bencana. 12. Pengadaan Logistik dan Peralatan dalam rangka
Artinya pencegahan, kesiapsiaagaan, peningkatan kapasitas, penguatan Kelembagaan BPBD Provinsi/kabupaten/
sosialisasi dan lainnya dalam kegiatan pra bencana menjadi kota serta dukungan tanggap darurat Bencana.
lebih prioritas. Upaya penanggulangan bencana yang 13. Distribusi Logistik ke 33 BPBD Provinsi dan Distribusi
dilakukan sesuai dengan RPJMN 2015-2019 dan Rencana Peralatan ke 274 kabupaten/kota.
Nasional Penanggulangan Bencana 2015-2019. 14. Monitoring dan Evaluasi Logistik dan Peralatan di 33
Provinsi dan 66 kabupaten/kota.
Beberapa upaya yang telah dilakukan antara lain:
1. Peningkatan kapasitas BPBD, pemerintah daerah, Paradigma penanggulangan bencana dewasa ini sudah
relawan, masyarakat dalam penanggulangan bencana. berubah, yang berawal dari khusus kegiatan darurat sudah
2. Menyusun Standar Nasional Indonesia tentang menitikberatkan pada upaya pencegahan dan kesiapsiagaan

8 | Data Bencana Indonesia 2015


14.540

5.678

3.387

1.498
418 11 8 0 0

PUTING GEMPABUMI BANJIR TANAH BANJIR GELOMBANG LETUSAN KEBAKARAN KEKERINGAN


BELIUNG LONGSOR DAN TANAH PASANG/ GUNUNGAPI HUTAN DAN
LONGSOR ABRASI LAHAN

Rumah Rusak Berat Rumah Rusak Sedang Rumah Rusak Ringan

Gambar 1.8. Grafik Kerusakan Rumah Menurut Jenis Bencana di Tahun 2015

serta mitigasi bencana. Dengan mengidentifikasi bencana 2. Meningkatkan peran serta masyarakat, khususnya
yang kemungkinan terjadi maka masyarakat yang tinggal kelompok rentan, dalam pengelolaan sumber daya
di kawasan tersebut dilakukan pelatihan dan pemahaman untuk mengurangi risiko bencana.
mengenai kebencanaan agar kapasitas mereka menjadi 3. Meningkatkan kapasitas kelembagaan masyarakat
meningkat. Upaya mitigasi dan kesiapasiagaan merupakan dalam pengelolaan sumber daya dan pemeliharaan
salah satu jalan agar korban dan kerusakan akibat bencana kearifan lokal bagi Pengurangan Risiko Bencana.
dapat diminimalisir. 4. Meningkatkan kapasitas pemerintah dalam
memberikan dukungan sumber daya dan teknis bagi
Dalam meningkatkan kapasitas ini, BNPB secara khusus telah Pengurangan Risiko Bencana.
membuat desa tangguh bencana atau yang sering disebut 5. Meningkatkan kerjasama antara para pemangku
dengan destana sesuai dengan Peraturan Kepala BNPB kepentingan dalam Pengurangan Risiko Bencana,
Nomor 1 tahun 2012. Hingga tahun 2015 sudah terbentuk pihak pemerintah daerah, lembaga usaha, perguruan
276 destana yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. tinggi, lembaga swadaya masyakarat (LSM), organisasi
Melalui destana ini diharapkan peran masyarakat secara masyarakat, dan kelompok-kelompok lainnya yang
langsung dalam penanggulangan bencana dapat terwujud peduli.
secara nyata dan mampu untuk menciptakan kawasan
yang tangguh bencana. Tujuan khusus dari pengembangan Pelatihan tentang penanggulangan bencana terus dilakukan
destana yaitu: baik oleh pemerintah, swasta maupun dunia usaha.
1. Melindungi masyarakat di kawasan rawan bahaya Pelatihan ini mempunyai tujuan untuk mengubah perilaku
dari dampak-dampak kerugian bencana. masyarakat dalam menghadapi bencana.

Data Bencana Indonesia 2015 |9


1
BENCANA INDONESIA
TAHUN 2015

10 | Data Bencana Indonesia 2015


Data Bencana Indonesia 2015 | 11
2
ERUPSI GUNUNGAPI
TAHUN 2015

12 | Data Bencana Indonesia 2015


BAB
2
Erupsi Gunungapi
Tahun 2015

Data Bencana Indonesia 2015 | 13


2
ERUPSI GUNUNGAPI
TAHUN 2015

Keindahan
Dibalik

Gunungapi

Keindahan Gunung Sinabung, abu


vulkaniknya seperti rambut yang
tersibak tertiup angin.

14 | Data Bencana Indonesia 2015


Gunungapi merupakan lubang kepundan atau rekahan
dalam kerak bumi tempat keluarnya cairan magma atau gas atau cairan lainnya
ke permukaan bumi. Material yang dierupsikan ke permukaan bumi umumnya
berbentuk kerucut terpancung (PVMBG. 2010). Berdasarkan sumber erupsi gunungapi
dikelompokkan menjadi erupsi pusat (erupsi keluar melalui kawah utama) dan erupsi
samping (erupsi keluar melalui lereng tubuh gunungapi), erupsi celah (erupsi yang
muncul melalui retakan/sesar yang memanjang hingga beberapa kilometer) dan erupsi
eksentris (erupsi samping tetapi yang keluar bukan dari kepundan pusat
yang menyimpang ke samping melainkan langsung
dari dapur magma melalui kepundan sendiri).

Data Bencana Indonesia 2015 | 15


2
ERUPSI GUNUNGAPI
TAHUN 2015

Pembentukan gunungapi terjadi pada empat busur yaitu


busur tengah benua terbentuk akibat pemekaran kerak
benua, busur tepi benua terbentuk akibat penunjaman
kerak samudera ke kerak benua, busur tengah samudera
terjadi akibat pemekaran kerak samudera dan busur dasar
samudera yang terjadi akibat terobosan magma basa pada
penipisan kerak samudera.

Indonesia memiliki 127 gunungapi yang masuk kedalam 3


tipe, yaitu tipe A, B, dan C. Tipe-A merupakan gunungapi
yang pernah mengalami erupsi magmatik sesudah tahun
1600. Tipe-B adalah gunungapi yang sesudah tahun 1600
belum lagi erupsi magmatik, namun masih memperlihatkan
gejala kegiatan seperti kegiatan solfatara. Tipe-C merupakan
gunungapi yang erupsinya tidak diketahui dalam sejarah
manusia, namun masih terdapat tanda-tanda kegiatan
masa lampau berupa lapangan solfatara/fumarola pada
tingkat lemah. Sebaran gunungapi secara jelas dapat dilihat
pada gambar 2.1.

Letusan gunungapi merupakan jenis bencana yang dapat


diprediksi melalui peningkatan aktivitas dan pengamatan
visual yang dilakukan oleh pos pemantau gunungapi.
Bahaya dari letusan gunungapi dapat berpengaruh baik
secara langsung maupun tidak langsung bagi kehidupan
manusia. Bahaya langsung dari gunungapi adalah leleran
lava, aliran piroklastik (awan panas), jatuhan piroklastik,
lahar letusan dan gas vulkanik beracun. Bahaya sekunder
terjadi setelah atau saat gunungapi aktif seperti lahar hujan,
banjir bandang, dan longsoran vulkanik.

Sebaran Gunungapi Aktif dengan Tipe A, B & C


Total Gunungapi yang aktif Kepulauan
di Indonesia sebanyak Sangihe :
Sulawesi :
127 Gunungapi Tipe A: 6
Tipe B: 2
Tipe A: 5
Tipe B: -
Pulau
Tipe C: -
Tipe C: 5 9 Halmahera :
Tipe A: 5
10 Tipe B: -
Tipe C: -
1

Sumatera :
Tipe A: 13
Tipe B: 12 7
Tipe C: 6
2
3 5
Gunungapi 4 6
Terbanyak di Jawa :
Bali : Tipe Laut Banda :
Pulau Jawa Tipe A: 21
A: 2 Tipe A: 8
sebanyak Tipe B: 9 Lombok :
Tipe B: - Flores : Tipe Tipe B: 1
35 Tipe C: 5
Tipe C: -
Tipe A: 1
Tipe B: -
Tipe C: -
Sumbawa :
Tipe A: 2
A: 16
Tipe B: 3
Tipe C: -
Gunungapi Tipe B: -
Tipe C: 5
Tipe C: -

Gambar 2.1. Sebaran Gunungapi Aktif Menurut Tipenya

16 | Data Bencana Indonesia 2015


Warga mengamati abu vulkanik
yang keluar dari Gunung
Sinabung dari kejauhan.

Seperti yang telah diketahui bersama aktivitas peningkatan Dari hasil penelitian arang batuannya, letusan terakhirnya
gunungapi terbagi menjadi 4 level yaitu Aktif Normal (level adalah sekitar 1.200 tahun lalu atau pada tahun 800-an.
I), Waspada (level II), Siaga (level III) dan Awas (level IV). Sebaran abu vulkanik menyebar ke timur - tenggara Gunung
Ketika kegiatan gunungapi berdasarkan pengamatan dari Sinabung dan menutupi Desa Sukameriah, Gungpitu,
hasil visual, kegempaan dan gejala vulkanik lainnya tidak Sigarang-garang, Sukadebi, dan Susuk. Sejak saat itulah
memperlihatkan adanya kelainan maka gunungapi berstatus Gunung Sinabung kemudian diklasifikasikan pada tipe A.
Aktif Normal (level I). Waspada (level II) terjadi apabila
gunungapi terjadi peningkatan kegiatan berupa kelainan Erupsi Gunungapi Sinabung
yang tampak secara visual atau hasil pemeriksaan kawah,
kegempaan dan gejala vulkanik lainnya. Siaga (level III) Aktivitas Gunung Sinabung tahun 2015
adalah ketika gunungapi terjadi peningkatan semakin nyata Pada awal tahun 2015, tepatnya pada Sabtu, 3 Januari
hasil peng­amatan visual/pemeriksaan kawah, kegempaan 2015 sejak letusan awal pada 27 Agustus 2010 lalu,
dan metoda lain saling mendukung. Berdasarkan analisa, Gunung Sinabung terus aktif mengeluarkan awan panas,
perubahan kegiatan cenderung diikuti letusan. Dan yang Status Gunung juga sempat berubah beberapa kali dalam
terakhir ya­itu Awas (level IV) menjelang letusan utama, kurun waktu 5 tahun terakhir, dengan status gunung yang
letusan awal mulai terjadi berupa abu/asap. Berdasarkan terbaru adalah Awas. Pada awal tahun 2015, pada Sabtu
analisa data pengamatan, segera akan diikuti letusan utama. 3 Janu­ari 2015 Gunung Sinabung kembali meletus dengan
tinggi kolom mencapai 3 kilometer yang disertai awan
Awalnya Gunung Sinabung adalah gunungapi strato tipe B panas 4 kilometer ke selatan. Tercatat 24 kali awan panas
atau sejarah letusannya tidak tercatat meletus sejak tahun guguran dari puncak ke arah selatan sejauh 2 - 4 kilometer
1600-an. Barulah pada 27 Agustus 2010 terjadi letusan dan tinggi abu 500 - 3.000 meter. Terjadi 56 kali guguran
freatik, setelah lebih dari 400 tahun tidak ada aktivitasnya. dan tremor menerus. Hujan abu terjadi di Desa Payung,

Data Bencana Indonesia 2015 | 17


2
ERUPSI GUNUNGAPI
TAHUN 2015

Aktivitas Gunung Sinabung masih


terjadi, diperlukan kesiapsiagaan
masyarakat sekitarnya.

Tiganderket, Selandi, Juhar dan Laubaleng yang cukup jauh Di lain sisi, para pengungsi korban letusan Gunung Sinabung
jaraknya karena terbawa angin. Erupsi selanjutnya kembali yang sudah sekitar 1,5 tahun tinggal di hunian sementara,
terjadi pada Kamis 5 Maret 2015 pagi, terjadi letusan yang berharap segera direlokasi. Harapan para pengungsi
meruntuhkan kubah lava yang terbentuk pada 19 Februari kepada pemerintah agar bisa memindahkan seluruh
2015. Sedikitnya 1,5 juta meter kubik material vulkanik pengungsi yang berasal dari satu desa secara serentak
dilontarkan sehingga menyebabkan hujan abu hingga dengan lahan kebun yang dijanjikan agar juga bisa segera
radius 10 kilometer dan guguran awan panas sejauh 4,7 diolah. Melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Karo Saberina
kilometer. Gunung Sinabung kembali mengeluarkan awan menyampaikan bahwa pemerintah juga bakal membangun
panas dan debu vulkanik pada Kamis 2 April 2015 setelah fasilitas pendidikan dan kesehatan di permukiman baru
sekitar dua minggu tidak erupsi dan kondisi erupsi ini masih tersebut, proses memetakan fasilitas tersebut terus
terus terjadi sepanjang tahun 2015, termasuk pada Selasa, berjalan paralel dengan rencana dibangunnya fasilitas
12 September 2015 dini hari terjadi erupsi sebanyak tiga kali kesehatan setara puskesmas pembantu serta sekolah
yang berakibat terjadi hujan abu cukup tebal menyelimuti untuk warga pengungsi. Pemberian pelatihan keterampilan
Brastagi, Kabanjahe dan sekitarnya untuk memulai industri rumahan bagi para pengungsi
juga akan dilaksanakan dengan harapan dapat menopang
Tanggap Darurat perekonomian korban bencana sembari menunggu hasil
Petugas BPBD dan TNI melakukan patroli sepanjang jalur kebun se­luas 0,5 hektar per keluarga yang dijanjikan bisa
Sungai Lau Borus untuk antisipasi ancaman banjir lahar digarap dengan sistem pinjam. Data jumlah pengungsi pada
dingin. Sementara itu, semua kebutuhan perumahan, mata tanggal 29 Juni 2016 sejumlah 2.592 KK terdiri dari 9.319
pencarian, pendidikan dan lainnya disiapkan dengan baik jiwa di 9 pos peng­ungisan yang berasal dari sembilan desa
sehingga warga tidak kembali lagi ke tempat asal mereka yang direkomendasikan mengungsi oleh PVMBG, dengan
karena desa tersebut berada dalam zona bahaya Sinabung. kebutuh­an dasar tercukupi dan anak - anak bisa tetap

18 | Data Bencana Indonesia 2015


bersekolah. Masya­ rakat diimbau untuk tetap waspada Keseriusan Pemerintah menyelesaikan Bencana
dan tidak mela­kukan aktivitas dalam radius lima kilometer Sampai 18 September 2015, tercatat ada 9.538 jiwa dari
untuk sektor Selatan hingga Tenggara (cenderung ke sekitar 2.500 kepala keluarga yang mengungsi sejak 2013.
Timur) Gunung Sinabung, yang merupakan bukaan lembah Relokasi dan penyediaan lahan akan dilakukan bertahap
gunung tempat terjadinya aliran lava dan awan panas. sampai 2016. Sejak terjadi erupsi, pada 13 September
2013, BNPB telah memberi bantuan kepada Kabupaten
Dampak Karo, Sumatera Utara, sebanyak Rp 171.831.699.626,-
Dampak erupsi Gunung Sinabung makin meluas ditahun Dana tersebut dialokasikan untuk pemenuhan kebutuhan
2015, ditandai dengan terbakarnya belasan rumah serta dasar peng­ ungsi, operasi tanggap darurat, pemberian
sejumlah ruas jalan dan jembatan terputus. Tercatat 4 insentif padat karya untuk kepala keluarga terdampak,
rumah adat dan 10 rumah warga di Desa Gurukinayan, sewa rumah dan lahan pertanian, serta pembangunan
Kecamatan Payung, terbakar. Jembatan di Desa Perbaji 370 hunian tetap dan pembangunan jalan sepanjang 9,20
dan dua ruas jalan putus di Desa Sukatendel, Kecamatan kilometer.
Pembangunan rumah (hunian tetap) tahap I
Tiganderket. Kebakaran rumah adat dan rumah warga untuk 370 rumah masing - masing :
itu tidak menimbulkan korban jiwa karena telah ditinggal
pemiliknya sejak desa itu masuk zona merah akibat aktivitas l 112 Huntap Desa Bekerah, listrik sudah masuk
Sinabung setahun ini. Namun, peristiwa itu membuat l 128 Huntap Desa Sukameriah sudah selesai dibangun,
warga kehilangan aset yang diwariskan leluhurnya. namun pam dan listrik belum
Setidaknya ada 32 keluarga atau sekitar 130 jiwa yang l 130 Huntap Desa Simacem juga sudah selesai
menempati 4 rumah adat dan 10 keluarga atau sekitar 40 dibangun, pam dan listrik belum
jiwa yang memiliki 10 rumah lain. Kerusakan jalan yang
terjadi membuat akses warga terhambat, terlebih jalan Sementara itu, pembangunan Jl. Poros dari Simpang Si­
itu merupakan akses satu-satunya bagi warga ke desa lain. nga ke Kacinambung tahap I dengan panjang 1,5 km
Dampak erupsi Gunung Sinabung juga terasa lebih luas dilaksanakan pekerjaan pengerasan dengan lebar jalan 4,5
karena banyak hutan di lereng yang gundul. Material yang meter dan tebal hotmix 4,5 cm, selesai akhir September
terbawa oleh erupsi, berupa awan panas, tidak ada yang 2015. Penebangan kayu untuk lahan pertanian telah
menghadang lagi. dikerjakan dan selesai pada November 2015.

Huntap bagi 370 KK Pengungsi Gunung


Sinabung dari Desa Bekerah, Simacem dan
Sukameriah di Siosar, Sumatera Utara.

Data Bencana Indonesia 2015 | 19


2
ERUPSI GUNUNGAPI
TAHUN 2015

Sebanyak 370 KK Telah Direlokasi Ke Siosar untuk relokasi tahap kedua yaitu 1.683 KK dibutuhkan dana
Erupsi Gunung Sinabung merupakan salah satu fenomena Rp 522 miliar. Kebutuhan ini di luar dari pembangunan
yang sangat unik karena aktivitas terjadi dalam jangka sabo dam untuk menahan lahar hujan di sekitar Gunung
waktu yang cukup lama sejak tahun 2013 dan sampai Sinabung. Di akhir tahun 2015 hunian tetap telah diserahkan
2015 masih belum menunjukkan penurunan aktivitas. kepada masyarakat yang direlokasi pada tahap pertama.
Erupsi ini menyebabkan 2.053 KK (6.179 jiwa) dari 7 desa Pembangunan kawasan Siosar tidak hanya rumah saja
yang dinyatakan dilarang untuk kembali ke desa asalnya, melainkan fasilitas peribadatan, air dan lahan pertanian.
sehingga mereka harus direlokasi ke tempat yang lebih
aman. Relokasi tahap pertama adalah 370 KK dari Desa Penanganan pengungsi Sinabung terbagi menjadi tiga yaitu
Sukameriah, Simacem, dan Bekerah. Kebutuhan anggaran pengungsi yang wajib relokasi segera, relokasi menyusul
untuk relokasi 370 KK sebesar Rp 141,3 miliar. Ini untuk yang akan datang dan masyarakat yang masih mengungsi
pembangunan permukiman, infrastruktur, ekonomi karena status Awas. Secara jelas penanganannya dapat
produktif, sosial budaya, dan lintas sektor. Sedangkan dilihat pada gambar di bawah ini.

Petugas sedang
melakukan survei
huntap Siosar bagi
pengungsi Gunung
Sinabung KRB I.

Gambar 2.2. Penanganan Pengungsi Sinabung

20 | Data Bencana Indonesia 2015


Sebanyak 370 KK sudah direlokasi ke Siosar, di mana
perumahan telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas.
Jaringan listrik telah terpasang di Desa Bekerah 112 unit
(50 unit berkapasitas 900 watt dan 62 unit 450 watt), Desa
Suka Meriah 128 unit (450 watt) dan Desa Simacem sudah
terpasang (450 watt dan dalam proses menaikkan menjadi
900 watt). Sedangkan untuk jaringan air bersih Desa
Bekerah 112 unit sudah dialiri air bersih, Desa Suka Meriah
dan Desa Simacem (258 unit) serta 1 unit reservoir sudah
dipasang dan berfungsi dan 1 unit sedang dalam proses
penyelesaian.
Petugas BNPB yang terlibat survei huntap Siosar bagi
Dengan menggunakan aplikasi Kobocollect tim dari
pengungsi Gunung Sinabung KRB I.
BNPB telah melakukan survei terhadap masyarakat yang
menerima hunian tetap di lokasi Siosar pada tanggal 15-18
September 2015. Survei dilakukan terhadap 112 responden
di lokasi Siosar di mana hasilnya menunjukkan bahwa 21
hunian tetap (huntap) sudah dihuni dan 91 lainnya belum
dihuni. Berbagai alasan dikemukakan oleh masyarakat
kenapa belum menempati huntap yang telah dibangun.
Sebagian besar belum menghuni huntap dengan alasan
menunggu masa sewa rumah habis.

Pemberian lahan pertanian untuk setiap KK diharapkan


mampu untuk mengembalikan perekomonian masyarakat
terutama yang tergantung pada hasil pertanian. Pekerjaan
utama penerima huntap menurut lapangan usaha atau
sektor pekerjaan sebagian besar bergerak dalam bidang
holtikultura, perkebunan dan pertanian padi/palawija. Jika
demikian, maka lahan pertanian yang subur merupakan
unsur utama dalam menggerakkan roda perekonomian
masyarakat Siosar. Keahlian yang dimiliki masyarakat
dalam hal pertanian juga perlu mendapatkan bimbingan,
terutama dalam hal pembuatan dan penyediaan bibit serta
pengelolaan pertanian yang lebih efisien. Petugas sedang mempersiapkan drone untuk
pemetaan huntap Siosar.
Dari hasil survei diketahui bahwa 62% responden yang
tinggal di Siosar merupakan masyarakat yang memiliki
penghasilan kurang dari 3 juta per bulan dan hanya
6% masyarakat berpenghasilan lebih dari 5 juta per
bulan. Menjadi tantangan ke depan adalah peningkatan
pendapatan masyarakat di lingkungan yang baru sehingga
mereka akan betah dan mampu untuk mencukupi
kebutuhan hidup. Hal yang menjadi ukuran utama dalam
relokasi masyarakat adalah seberapa puas mereka terhadap
lingkungan yang baru. Hasil olahan survei menunjukkan
bahwa 50% masyarakat sudah puas dan 7% sangat puas
terhadap huntap yang telah mereka miliki.

Dengan memindahkan masyarakat ke lokasi yang lebih


aman yaitu Siosar, diharapkan masyarakat tidak lagi terkena
dampak letusan gunung Sinabung. Menjauhkan masyarakat
dari bencana yang ada merupakan upaya untuk mengurangi
baik dampak maupun korban yang mungkin terjadi di masa Abu vulkanik aktivitas Gunung Sinabung menutupi
yang akan datang. mobil yang dipakai untuk survei.

Data Bencana Indonesia 2015 | 21


2
ERUPSI GUNUNGAPI
TAHUN 2015

Keindahan panorama
eksotis saat Gunung Bromo
mengeluarkan asapnya.

Letusan Gunungapi Bromo


Gunung Bromo merupakan salah satu gunungapi yang tremor dengan amplitudo maksimum 3 mm terjadi di
aktif di Indonesia, terletak di 4 kabupaten di Jawa Timur perut Gunung Bromo. Peringatan untuk wisatawan sudah
yaitu Kabupaten Probolinggo, Lumajang, Pasuruan, dan dilakukan oleh pemerintah setempat, untuk jarak aman
Kabupaten Malang. Gunungapi yang mempunyai ketinggian sejauh 1 kilometer dari pusat kawah. Meskipun begitu
2.392 meter di atas permukaan laut ini memiliki sebuah status Gunung Bromo masih dalam level Siaga (level III).
kawah dengan garis tengah ±800 meter (utara - selatan) Pada pertengahan Desember Gunung Bromo kembali
dan ±600 meter (timur - barat). Gunung Bromo merupakan menunjukkan aktivitas kegempaan dan abu vulkaniknya.
gunungapi yang memiliki siklus letusan cukup pendek. Berdasarkan pos pengamatan Gunung Bromo PVMBG, jika
Letusan terakhir yaitu tahun 2010/2011 yang dirasakan sebelumnya tremor maksimal 3-22 mm dominan 5 mm pada
merupakan salah satu letusan Bromo yang cukup besar. 12 Desember 2015, maka telah meningkat menjadi 3-28
mm dominan 7 mm pada 13 Desember 2015. Semburan abu
Gunung Bromo mengalami peningkatan aktivitas sejak 30 vulkanik juga meningkat menjadi 1.500 m di atas puncak
Oktober 2015 hingga November 2015 dan menyemburkan Gunung Bromo. Asap kelabu tebal mengarah ke Barat-
abu vulkanik setinggi 150 meter ke arah barat daya. Gempa Barat Laut, akibatnya penutupan Bandara Abdul Rachman

22 | Data Bencana Indonesia 2015


Gambar 2.3. Peta Kawasan Rawan Bencana Gunung Bromo

Kawasan pertanian warga juga terkena dampak dari hujan


abu vulkanik tersebut. Diperkirakan banyak tanaman sayur
yang tidak dapat dipanen karena dampak erupsi Gunung
Bromo ini.

Pada peta di atas ditunjukkan batas kawasan rawan bencana


II pada radius 3 km dari pusat kawah dan batas kawasan
rawan bencana I berada pada radius 6 km dari pusat kawah
Gunung Bromo. Menurut PVMBG letusan ataupun erupsi
Gunung Bromo ini sudah memasuki siklus 5 tahunan.
Gunung Bromo merupakan gunungapi yang fluktuatif, dia
membutuhkan waktu yang lama untuk masa erupsi, butuh
waktu berbulan-bulan dari masa pertama erupsi hingga
benar-benar berhenti dan aman untuk dikunjungi kembali
oleh wisatawan.

Saleh ditutup hingga Senin (14/12). Rambu-rambu dan


jalur evakuasi sudah terpasang, posko lapangan pun telah
didirikan. Gunung Bromo mengalami peningkatan aktivitas
pada 4 Desember 2015, hal tersebut menyebabkan kenaikan
status oleh PVMBG dari status Waspada (level II) menjadi
Siaga (level III). Aktivitas yang terpantau sangat fluktuatif, Kepulan asap Gunung
setelah erupsi yang menyebabkan kenaikan status, Gunung Bromo yang aktif, berakibat
Bromo kembali mengalami kenaikan aktivitasnya pada pelarangan kunjungan
16 - 20 Desember 2015. Radius aman berada di 6 km dari wisatawan.
bibir kawah. Sampai saat ini status Gunung Bromo masih
pada Siaga (level III). Data terakhir menunjukkan 11 desa
di 2 kecamatan di Probolinggo terkena dampak dari hujan
abu vulkanik. Terdapat 3 desa yang terkena dampak paling
parah yaitu Desa Ngadirejo, Desa Jetak, dan Desa Wonotoro.

Data Bencana Indonesia 2015 | 23


2
ERUPSI GUNUNGAPI
TAHUN 2015

Lava Pijar merona diselimuti asap


Gunung Karangetang dengan latar
malam bertabur sinar jutaan bintang
di langit Sulawesi Utara.

Gunungapi Karangetang
Gunung Karangetang juga dikenal dengan nama Api Siau. Erupsi eksplosif terkadang diikuti oleh awan panas, tetapi
Gunung Karangetang merupakan gunung berapi yang terletak di yang sering terjadi setiap leleran lava selalu menimbulkan
bagian utara Sulawesi Utara, tepatnya di Kabupaten Kepulauan awan panas guguran. Awan panas tersebut terjadi akibat
Siau Tagulandang Biaro (Sitaro). Gunung Karangetang adalah menumpuknya lava di suatu titik atau di ujung aliran dan
salah satu gunung berapi teraktif di Indonesia dengan letusan rubuh (collapse) karena faktor gravitasi. Berbeda dengan
sebanyak lebih dari 40 kali sejak 1675. Sejak tahun 2013, status kejadian awan panas guguran di Gunungapi Merapi
Gunung Karangetang tidak pernah turun dari status Siaga, yang terjadi dari kubah yang runtuh. Lava di Gunungapi
meskipun aktivitas vulkaniknya naik-turun. Karangetang hampir selalu mengalir meskipun suatu ketika
sebagian membangun kubah. Salah satu ciri khas Gunungapi
Sebagai gunungapi yang sangat aktif, masa istirahat Gunungapi Karangetang yang patut dicatat, adalah peran gempa tektonik
Karangetang sangat singkat, berlangsung beberapa bulan (lokal) sangat besar dalam memotori terjadinya suatu erupsi.
kemudian meningkat kembali. Pada umumnya kegiatan
dimulai dengan erupsi asap/abu dan biasanya berlangsung Sejarah letusan Gunung Karangetang
2 atau 3 bulan. Kegiatan berlanjut berupa erupsi magmatik Selama 5 tahun terakhir, terjadi 5 kali letusan Gunung
(eksplosif) diikuti dengan leleran lava (efusif). Dalam beberapa Karangetang. Kejadian tersebut terjadi pada tanggal 6
kasus, efusif biasa juga terjadi tanpa didahului oleh eksplosif. Agustus 2010, 18 Maret 2011, 19 Mei 2012, 9 September

24 | Data Bencana Indonesia 2015


Personil TNI sedang menyisir
kawasan yang tertutup abu
vulkanik sekitar Gunung
Karangetang, Sulawesi Utara.

berkabut puncak Gunungapi Karangetang dapat terlihat


jelas dari pos, sehingga fenomena kepulan asap kawah
serta fenomena lain dapat teramati dengan jelas.

Kegempaan Gunung Karangetang dipantau dengan sebuah


sistem pemantauan yang terdiri dari seismometer L4C satu
komponen (vertikal) yang ditempatkan di tubuh Gunungapi
Karangetang dengan posisi geografis 02° 45’ 40,04” LU
dan 125° 23’ 41,10” BT. Data kegempaan yang terekam
dikirimkan ke Pos PGA melalui sistem RTS. Data tersebut
direkam menggunakan rekorder PS-2. Hasil pemantauan
setiap hari dicatat, dianalisa dan dilaporkan ke pusat
(Bandung) guna menentukan status kegiatan gunungapi
tersebut.

2012, dan yang terakhir terjadi pada tanggal 7 Mei 2015. Warga mengungsi
Dari kejadian letusan tahun 2010 hingga 2012 menyebabkan ke tempat yang
korban 4 orang hilang, dan 1.711 jiwa menderita dan lebih aman dari
mengungsi. Selain itu, juga menyebabkan kerusakan di Gunung Karangetang,
antaranya rumah rusak berat sebanyak 11 unit dan 1 Sulawesi Utara.
fasilitas peribadatan mengalami kerusakan.

Sistem Pemantauan
Pemantauan Gunung Karangetang dilakukan secara menerus
baik secara visual maupun instrumental (seismograf).
Pemantauan berkala dilakukan dengan metoda deformasi
(GPS dan EDM). Pos Pengamatan Gunung Karangetang
secara administratif terletak di Desa Salili, Kecamatan Siau
Barat, Kabupaten Sitaro, Propinsi Sulawesi Utara dengan
letak geografis 020 44’ 46,56” LU dan 1250 23’ 01,26” BT
pada ketinggian 331 m. Secara visual dalam keadaan tidak

Data Bencana Indonesia 2015 | 25


2
ERUPSI GUNUNGAPI
TAHUN 2015

Letusan Gunung Karangetang 2015


Erupsi Gunung Karangetang terjadi pada Kamis, 7 Mei
2015 pukul 14.00 WITA. Erupsi terjadi disertai guguran lava
pijar yang menimbulkan awan panas dan debu vulkanik
tebal. Awan panas meluncur ke sisi timur sejauh 4 km ke
Batu Awang. Pada Jumat, 8 Mei 2015 pagi terjadi satu
kali luncuran awan panas dengan jarak luncur 2,5 km.
Luncuran awan panas mengarah ke selatan pusat letusan
atau mengarah ke Kali Kahetang dan Kali Awang. Aktivitas
Gunung Karangetang cenderung menurun pada tanggal 10
Mei 2015.

Akibat dari letusan itu, masyarakat terpaksa harus


mengungsi ke tempat yang aman. Padahal sebenarnya
masyarakat sudah terbiasa dengan letusan Gunung
Karangetang, namun karena letusan awan panas yang
terjadi kali ini adalah letusan terbesar sehingga masyarakat
langsung mengungsi. Dikarenakan letusan terjadi secara
mendadak, maka masyarakat mengungsi tanpa ada
persiapan dan tidak membawa apa-apa. Berdasarkan data
yang tercatat di BNPB, sebanyak 465 orang mengungsi di 3
titik pengungsian. Tiga titik pengungsian tersebut berada
di Gereja Tampuna, Gereja Saili, dan Museum. Letusan kali
ini tidak menimbulkan korban jiwa. Selain itu, kejadian
letusan Gunung Karangetang ini juga menyebabkan
sedikitnya 35 unit rumah rusak dan rusaknya lahan
perkebunan pala seluas 50 Ha.

Upaya Penanganan
BPBD Kabupaten Sitaro dan BPBD Provinsi Sulawesi Utara
memberikan pelayanan kebutuhan dasar bagi pengungsi.
Selain itu, juga membuka posko kesehatan dari Puskesmas
Siau Timur di lokasi pengungsian untuk memantau kondisi
kesehatan para pengungsi.

Aktivitas Gunung Karangetang semakin meningkat dan


Status Gunung Karangetang masih Siaga. Bahkan Pusat
Vulkanologi dan Miitigasi Bencana Geologi (PVMBG)
memberikan rekomendasi agar warga tidak mendekati Kepulan asap runtuhan
Gunung Karangetang dalam radius 4 km dari kawah. Banyak material vulkanik erupsi
pemu­kiman warga yang sebenarnya tidak layak huni, karena Gunung Karangetang,
merupakan daerah aliran lahar yang sangat berbahaya Sulawesi Utara.
untuk keselamatan. Maka dari itu, Pemerintah dan DPRD
Kabupaten Sitaro sepakat untuk merelokasi warga di
sekitar aliran lahar gunungapi tersebut, di antaranya Desa
Babali dan Batu Awang. Badan Nasional Penanggulangan
Bencana menyalurkan bantuan dana siap pakai sebesar Rp.
1.668.000.000 untuk penanganan darurat letusan Gunung
Karangetang

26 | Data Bencana Indonesia 2015


Kepulan asap abu vulkanik
efek longsoran lava
yang keluar dari Gunung
Karangetang, Sulawesi Utara.

Lava pijar merah candra


di muka yang disertai
asap abu vulkanik Gunung
Karangetang, Sulawesi Utara.

Data Bencana Indonesia 2015 | 27


2
ERUPSI GUNUNGAPI
TAHUN 2015

Erupsi Gunungapi Gamalama


Gunungapi Gamalama terletak di Kepulauan Ternate kilometer. Satu hari setelah terjadi erupsi pertama, tercatat
Maluku Utara merupakan Gunungapi tipe Strato atau gempa tremor hembusan amplitude 0,5 - 2 mm dan secara
gunungapi berlapis tipe A. Berdasarkan data dari Badan visual abu vulkanik teramati tebal setinggi 1.000 meter dari
Geologi, Gunungapi Gamalama memiliki puncak dengan permukaan kawah Gunung Gamalama. Gunung Gamalama
ketinggian sekitar 1.715 m dpl, 1.690 m di atas Kota juga tercatat enam kali gempa tektonik jauh, amplitude 44
Ternate. mm, S-P 0,32-11,14 dengan lama gempa tercatat 130,61
detik. Sejak awal meletus, Gunung Gamalama tercatat
Kronologis kejadian sudah empat kali meletus dan pada Sabtu, 18 Juli 2015,
Pada Kamis 16 Juli 2015 pagi, sebagian wilayah Kota Gunung Gamalama kembali menyemburkan abu vulkanik
Ternate, Maluku Utara, diselimuti abu vulkanik akibat erupsi setinggi 800 meter, dengan gempa tremor hembusan
Gunung Gamalama dengan ketinggian abu vulkanik 300 - menerus dengan amplitude 0,5 - 1,5 mm dengan 15 kali
500 kilometer dan disertai gempa tremor. Meski demikian, gempa hembusan. Terdengar juga suara gemuruh lemah
status Gunung Gamalama masih tetap pada Waspada di kawah Gunung Gamalama yang terekam dan Gunung
(level II), begitu pula untuk radius aman bagi masyarakat Gamalama terus aktif mengeluarkan abu tipis yang condong
ataupun pendaki gunung, batasnya masih tetap, yaitu 1,5 ke arah barat Pulau Ternate.

28 | Data Bencana Indonesia 2015


Kepulan asap keluar dari Gunung
Gamalama yang diselimuti
pepohonan dan perumahan
penduduk setempat, Ternate,
Maluku Utara.

Data Bencana Indonesia 2015 | 29


2
ERUPSI GUNUNGAPI
TAHUN 2015

Kondisi Gunung Gamalama


saat terjadi erupsi.

Masa Tanggap Darurat


Pasca meletusnya Gunung Gamalama pada Kamis 16 Juli
2015, maka diberlakukan masa tanggap darurat yang
dimulai dari 18 - 31 Juli 2015. Dinas Kesehatan Pemerintah
Provinsi Maluku Utara, Dinas Kesehatan Kota Ternate dan
Palang Merah Indonesia (PMI) membagikan 8.000 masker
kepada masyarakat, terutama pengendara kendaraan roda
dua dan empat. Penambahan stok masker dari Jakarta
maupun dari Manado juga dilakukan untuk mengantisipasi
kekurangan masker. Selain pembagian masker, Dinkes juga
Erupsi Gunung Gamalama
menyiapkan 4 (empat) unit mobil ambulans untuk melayani
mengeluarkan abu vulkanik
kebutuhan di tiga kelurahan, yakni Togafo, Loto danTakome.
membumbung ke angkasa.

30 | Data Bencana Indonesia 2015


Gambar 2.4. Peta Kawasan Rawan Bencana
Gunungapi Gamalama
Takome tidak terlalu parah, sehingga banyak warga lebih
memilih bertahan di rumah masing-masing. Tercatat jumlah
pengungsi di SKB sebanyak 378 jiwa atau 112 KK, sementara
di Pangkalan AL Ternate sebanyak 301 jiwa atau 80 KK.
Sejumlah bantuan seperti beras, matras serta mie instan
juga sudah siap di lokasi pengungsian tersebut. Pada lokasi
pengungsian di SKB dibangun dapur umum dari Taruna Siaga
Bencana (Tagana) Maluku Utara, yang difungsikan untuk
mendistribusikan makanan ke lokasi pengungsian yang
lain. Dan pada Jumat, 31 Juli 2015 bertepatan dengan hari
terakhir berlakunya masa tanggap darurat, sebanyak 1.718
jiwa pengungsi Gunung Gamalama, Ternate, Maluku Utara,
kembali ke rumah masing-masing. Pemulangan pengungsi
sejak semburan abu vulkanik Gunung Gamalama tanggal
16 Juli 2015 itu dilepas oleh Walikota Ternate, Burhan
Abdurahman, didampingi Kapolres Ternate dan Dandim
1501 Ternate.

Dampak
Pada Jumat, 17 Juli 2015, di mana bertepatan dengan Hari
Raya Idul Fitri, para warga di Kelurahan Loto yang hendak
Jumlah pengungsi akibat erupsi Gunung Gamalama di Kota melaksanakan shalat Ied tidak bisa keluar ke masjid, dan
Ternate, Maluku Utara, sebanyak 679 jiwa atau 192 KK, yang para jamaah tersebut mencari tempat yang aman karena
didominasi oleh anak-anak, wanita dan lanjut usia. Terdapat halaman masjid diselimuti abu vulkanik.
empat lokasi titik pengungsian yang disiapkan pemerintah
Kota Ternate dengan dua lokasi pengungsian utama yakni Peningkatan aktivitas Gunung Gamalama memberi dampak
Aula SKB dan Aula Pangkalan Angkatan Laut Ternate. Semua langsung pada kegiatan transportasi udara di Ternate
warga yang dievakuasi ke tempat pengungsian tersebut dengan ditutupnya Bandara Sultan Baabulah Ternate
hanya berasal dari satu kelurahan yaitu Kelurahan Loto. sejak Kamis 16 Juli 2015. Pihak bandara terus melakukan
Sementara itu, warga dari dua kelurahan lainnya yaitu pemantauan terkait semburan abu vulkanik. Barulah pada
Kelurahan Togafo dan Kelurahan Takome tidak dievakuasi, Minggu, 18 Juli 2015 pagi sekitar jam 8 pagi, bandara
melainkan hanya dibangunkan enam sampai tujuh tenda kembali dibuka setelah aktivitas Gunung Gamalama
untuk di Kelurahan Togafo, sedangkan untuk Kelurahan mereda dan abu vulkaniknya tidak mencapai bandara.

Data Bencana Indonesia 2015 | 31


2
Erupsi Gunungapi Raung
ERUPSI GUNUNGAPI
TAHUN 2015

Gunung Raung dengan puncak tertinggi 3.344 m dpl


merupakan gunung berapi kerucut yang terletak di ujung
timur Pulau Jawa, Indonesia. Secara administratif, kawasan
gunung ini termasuk dalam wilayah tiga kabupaten di
wilayah Jawa Timur, yaitu Banyuwangi, Bondowoso, dan
Jember.

Secara geografis, lokasi gunung ini berada dalam kawasan


kompleks Pegunungan Ijen dan menjadi puncak tertinggi
dari gugusan pegunungan tersebut. Dihitung dari titik
tertinggi, Gunung Raung merupakan gunung tertinggi kedua
di Jawa Timur setelah Gunung Semeru, serta menjadi yang
tertinggi keempat di Pulau Jawa. Kaldera Gunung Raung
juga merupakan kaldera kering yang terbesar di Pulau Jawa
dan terbesar kedua di Indonesia setelah Gunung Tambora
di Nusa Tenggara Barat. Terdapat empat titik puncak, yaitu
Puncak Bendera, Puncak 17, Puncak Tusuk Gigi, dan, yang
tertinggi, Puncak Sejati (3.344 m).

Letusan Gunung Raung bertipe letusan Strombolian, yaitu


letusan kecil tetapi terus-menerus mengeluarkan lava
yang menjulang setinggi 15 meter hingga 100 meter ke
udara dengan letupan-letupan pendek. Gunung Raung juga
memiliki sistem kawah yang terbuka, yang menyebabkan
lava pijar yang dihasilkan akan kembali ke dalam kawah dan
kecil kemungkinan meluber keluar kaldera.

Menurut data yang diambil dari Pos Pemantauan Gunungapi


(PPGA) Sumberarum, Songgon, Banyuwangi, Gunung Raung
meletus pertama kali pada tahun 1586. Letusan pertama ini
merupakan letusan yang dahsyat karena mengakibatkan
semua wilayah di sekitarnya rusak dan memakan banyak
korban jiwa. Selama periode 1953 hingga 1903 tercatat
terdapat 20 letusan Gunung Raung. Namun tak semua
letusan tersebut mengakibatkan dampak yang terlalu
buruk. Ini dikarenakan tipe Gunung Raung yang berjenis
strombolian yaitu hanya mengakibatkan letusan letusan
kecil yang terus menerus mengeluarkan lava yang berpijar. Aktivitas petani tebu dengan latar Gunung Raung
Pada tahun 1597 tepatnya 11 tahun setelah meledaknya sedang erupsi di Melaten, Bondowoso, Jawa Timur.
letusan pertama, gunung yang memiliki nama lain Gunung
Rawon ini kembali dengan dahsyat yang tak kalah dengan
letusan yang pertama. Pada letusan ini terjadi erupsi
eksplosif yang menelan korban jiwa.

Letusan dahsyat kembali terjadi pada tahun 1638. Kali


ini Gunung Raung mengakibatkan bencana banjir besar
dan lahar yang menerjang di daerah antara Kali Setail,
Kecamatan Sempu dan kali Klatak, Kecamatan Kalipuro,
Banyuwangi. Namun letusan yang paling dahsyat terjadi
pada tahun 1730. Pada letusan ini erupsi eksplosif disertai
dengan hujan abu serta lahar. Bahkan wilayah terdampak
erupsi meluas dibanding letusan dahsyat pertama,

32 | Data Bencana Indonesia 2015


Gunung Raung mengeluarkan
awan panas, Melaten,
Bondowoso, Jawa Timur.

Erupsi Gunung Raung diselimuti awan


di atas Bondowoso, Jawa Timur.

Data Bencana Indonesia 2015 | 33


2
ERUPSI GUNUNGAPI
TAHUN 2015

Citra satelit asap vulkanik


Gunung Raung mengarah
ke tenggara Melaten,
Bondowoso, Jawa Timur.

kedua dan ketiga. Korban jiwa pun kembali berjatuhan Pada periode 1928 hingga 1999 tercata terdapat 31 catatan
pada letusan ini. Setelah letusan pada tahun 1730 letusan Gunung Raung yang terjadi antara tahun 1928-
terjadi, Gunung Raung meletus lagi namun tidak sampai 1999, yaitu letusan pada tahun 1928, 1929, 1933, 1936,
menimbulkan korban. Hanya terjadi hujan abu lebat dan 1937, 1938-1939, 1940, 1941, 1943, 1944-1945, 1953, 1955,
suara bergerumuh yang menyelimuti 3 kabupaten di 1956, 1971, 1973, 1974, 1975, 1976, 1977, 1978, 1982,
sekitarnya, yaitu Besuki, Kabupaten Situbondo, Kabupaten 1985, 1987-1989, 1990, 1991, 1993, 1994, 1995, 1995,
Banyuwangi dan Kabupaten Probolinggo. 1997, dan 1999. Setelah sekian lama tidak menunjukkan
aktivitasnya, akhirnya aktivitas vulkanik Gunung Raung
Sempat 44 tahun tenang, akhirnya Gunung Raung kembali meningkat pada 17 Oktober 2012. Statusnya yang
menunjukkan aktivitasnya pada tahun 1859. 5 tahun Normal naik menjadi Waspada, satu hari kemudian. Satelit
kemudian tepatnya pada tanggal 6 juli 1864 Gunung Raung NASA mendeteksi adanya satu lubang magma. Tak berapa
mengeluarkan abu vulkaniknya disertai suara gemuruh lama kemudian, tepatnya 22 Oktober 2012 statusnya
yang mengakibatkan sinar matahari tertutup hingga kembali naik menjadi Siaga.
siang hari menjadi gelap. Selanjutnya tahun 1881, 1885,
1890, 1896, terjadi aktivitas vulkanik yang mengakibatkan Kronologis Kejadian
suara gemuruh, Paroksisma, hujan abu tipis di kawasan sejak tanggal 21 Juni 2015 terjadi kembali peningkatan
Banyuwangi. Dan gempabumi di kawasan Besuki, aktivitas letusan abu dan lontaran pijar di kawah puncak
Situbondo. Hingga akhirnya pada 16 Februari 1902 muncul serta kegempaan tremor. Amplitudo tremor meningkat
kerucut pusat. Pada periode 1913-1924 terdapat 7 letusan terus secara signifikan dengan amplitude rata-rata 21 mm.
yang terjadi secara berturut-turut di tahun selanjutnya. Berdasarkan hasil pengamatan kegempaan dan visual
Ledakan pertama terjadi 1913 antara bulan Mei hingga serta analisis data, maka tingkat aktivitas Gunung Raung
Desember Gunung Raung kembali bergemuruh, bahkan terhitung tanggal 29 Juni 2015 pukul 09.00 WIB dinaikkan
terjadi dentuman keras. Hal yang sama terjadi tiga tahun dari level II (Waspada) menjadi level III (Siaga). Satelit
berturut-turut. Yakni tahun 1915, 1916 dan 1917. Aliran lava Landsat 8 NASA mendeteksi adanya dua lubang magma
di dalam kaldera terjadi tahun 1921 dan 1924. Pada tahun sehingga diperkirakan tidak akan terjadi letusan besar.
1927 aktivitas vulkanik Gunung Raung kembali meningkat. Material pijar mulai menyembur pada tanggal 26 Juni 2015
Letusan asap cendewan dan hujan abu sejauh 30 kilometer dan rangkaian letusan terjadi sejak tanggal 4 Juli 2015.
keluar dari puncaknya. Di tahun yang sama, tepatnya 2 Karena lubang magma terletak pada kawah yang dalam,
Agustus-Oktober terdengar dentuman bom dan terlontar semburan material pijar tidak keluar dari kawah. Meskipun
sejauh 500 meter. Setahun berikutnya, 1928 terlihat celah demikian, daerah di sekitar Gunung Raung dituruni hujan
merah di dasar kaldera dan mengelu­arkan lava. abu serta merasakan gempa tremor.

34 | Data Bencana Indonesia 2015


Dampak TRC BNPB berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten
Rangkaian letusan ternyata terus berlanjut pada hari-hari Banyuwangi, BPBD Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten
selanjutnya sehingga mulai mengganggu perhubungan Jember untuk meninjau lokasi KRB Gunungapi Raung dan
udara. Terhitung mulai tanggal 10 Juli 2015, akibat melakukan pendataan hal-hal yang sudah dilaksanakan
dikeluarkannya notice to airmen dari regulator penerbangan oleh Pemda setempat.
udara (Kementerian Perhubungan Republik Indonesia),
lima bandar udara ditutup dan tidak melayani penerbangan BPBD Kabupaten Bondowoso menyiapkan sejumlah tenda
rutin. Lima bandara tersebut adalah Bandara Internasional yang telah didirikan di Tlagasari dan di Sumberwaringin,
Ngurah Rai, Bali; Bandara Internasional Lombok; Bandara beberapa truk sudah disiapkan untuk evakuasi. Sebanyak 13
Selaparang, Lombok; Bandara Blimbingsari, Banyuwangi; ribu masker sudah dibagikan di Tlagasari, Sumber­waringin
dan Bandara Notohadinegoro, Jember. Pada tanggal 16 Juli dan Sempol.
2015, tiga bandar udara utama Jawa Timur yaitu Bandara
Internasional Juanda, Sidoarjo; Bandara Abdul Rachman BPBD Provinsi Jawa Timur menyalurkan sebanyak 160
Saleh, Malang; serta Bandara Trunojoyo, Sumenep juga ribu masker yang disebarkan ke area terdampak abu di
ditutup. Pada hari-hari berikutnya, secara tidak tetap 3 kabupaten, sebagiannya juga dibagikan di Kabupaten
bandar-bandar udara tersebut ditutup untuk sementara Probolinggo dan Situbondo.
kemudian dibuka kembali. Bandara paling terdampak
adalah Bandara Notohadinegoro (Jember) dan Bandara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten
Blimbingsari (Banyuwangi). Sampai tanggal 5 Agustus Bondowoso menerima bantuan berupa paket sembako
2015, Bandara Blimbingsari adalah satu-satunya bandara sebanyak 120 paket. Bantuan yang diberikan oleh Badan
yang masih ditutup Asosiasi Antar Gereja (BAMAG) dikhususkan untuk korban
bencana erupsi Gunung Raung.
Upaya Penanganan
Agar upaya penanganan darurat bencana erupsi Gunung Pembelajaran
Raung berjalan efektif, tepat waktu dan tepat sasaran, Gunungapi merupakan bagian alam yang banyak dijumpai
Bupati Jember dan Bupati Bondowoso menetapkan Status di daerah Indonesia. Kesiapan pemerintah daerah terlihat
Siaga Darurat Ancaman Letusan Gunungapi Raung di optimal dan berperan aktif dalam upaya penanganan siaga
Kabupaten Jember dan Kabupaten Bondowoso. darurat bencana Erupsi Gunung Raung.

Sejarah Erupsi Gunung Raung 1928-2015


1941 1940 1939 1937 1936 1938 1933 1929 1928

1943
1944 1945 1953 1955 1956 1971 1973 1974 1975

1976
1993 1991 1990 1989 1987 1985 1982 1978 1977

Tanggal 26 Juni 2015 material pijar mulai menyembur,


1994
1995 1997 1999 2012 2015 aktivitas Gunung Raung meningkat hingga pada tanggal 29
Juni 2015 pukul 09.00 WIB dinaikkan dari level II (Waspada)
menjadi level III (siaga).

Dampaknya lima bandar udara ditutup yaitu Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali;
 Bandara Internasional Lombok; Bandara Selaparang, Lombok; Bandara Blimbingsari,
Banyuwangi; dan Bandara Notohadinegoro, Jember.

Gambar 2.5. Sejarah Erupsi Gunungapi Raung 1928-2015

Data Bencana Indonesia 2015 | 35


2
ERUPSI GUNUNGAPI
TAHUN 2015

36 | Data Bencana Indonesia 2015


Data Bencana Indonesia 2015 | 37
3
BANJIR TAHUN 2015

38 | Data Bencana Indonesia 2015


BAB
3
Banjir
Tahun 2015

Data Bencana Indonesia 2015 | 39


3
BANJIR TAHUN 2015

Salah satu sudut jalan di Jakarta


yang tergenang karena saluran
tidak mampu menampung volume
air hujan, Jl. Pramuka, Jakarta.

40 | Data Bencana Indonesia 2015


BANJIR
Bencana yang Masih Dominan

B
anjir merupakan suatu keadaan dimana daerah Banjir Jakarta, Masalah yang Belum Terpecahkan
tertentu tergenang air dalam kurun waktu yang Sejarah panjang Jakarta tidak terlepas dari bencana
singkat maupun kurun waktu yang lama. Banjir banjir yang hampir setiap tahun terjadi di wilayah
memiliki beberapa jenis golongan, seperti banjir ini. Permasalahan banjir di wilayah DKI Jakarta telah
genangan, banjir bandang, dan banjir rob. Banjir ada sejak lama, bahkan sudah ada sejak Jakarta
bandang terjadi akibat dari jebolnya suatu tanggul dibangun oleh Jan Pieters Z Coen di awal abad ke
alam yang terbentuk secara alami, banjir bandang 17 dengan konsep kota air (waterfront city). Secara
juga dapat disebabkan oleh adanya penebangan historis semenan­ jung dan Teluk Jakarta memang
pohon secara liar di bagian hulu. Kebanyakan dari rawan banjir akibat peningkatan debit air sungai-
banjir bandang datang secara tiba-tiba dan biasanya sungai Cisadane, Angke, Ciliwung, Bekasi dan Citarum
memakan korban serta kerugian materiil yang tidak pada musim hujan. Rencana kontijensi banjir Jakarta
sedikit. Banjir rob merupakan banjir yang biasanya 2015 menyebutkan bahwa berdasarkan analisis risiko
terjadi di bagian pesisir, banjir ini merupakan peristiwa bencana yang dilakukan oleh BPBD DKI Jakarta salah
naiknya air laut ke daratan sehingga menyebabkan satu ancaman bencana yang dihadapi oleh warga
banjir di sekitar daratan tersebut. Namun, seiring Jakarta adalah banjir. Dari catatan sejarah kejadian
perkembangan jaman saat ini adanya penurunan banjir, banjir besar pernah ter­jadi pada tahun 1621,
daratan akibat dari beban berat kota-kota besar 1654, 1918, 1976, 1996, 2002, 2007 dan terakhir
menyebabkan banjir rob dapat terjadi hingga di area tahun 2013. Peristiwa banjir di Jakarta, pada tahun
perkotaan, terutama di kota besar di pesisir. 1980 daerah genangan Jakarta ada­lah seluas 7,7 km2.

Data Bencana Indonesia 2015 | 41


3
BANJIR TAHUN 2015

Pada tahun 1996 seluas 22,59 km2, pada tahun 2002 adalah
seluas 167,88 km2, dan pada tahun 2002 daerah genangan
diperkirakan mencapai sekitar 13 persen dari wilayah DKI
Jakarta dan berdampak pada sebanyak 381.266 jiwa dan
menelan korban jiwa sebanyak 21 orang. Sedangkan pada
banjir tahun 2007 sekitar 45 persen dari wilayah DKI Jakarta
dan menelan korban meninggal sebanyak 80 jiwa Banjir
2007 juga menimbulkan kerusakan dan kerugian terhadap
aset terkena banjir yang melanda DKI Jakarta, Bogor, Depok,
Tangerang dan Bekasi (JABODETABEK) tahun 2007, baik
milik pemerintah, aset dunia usaha dan aset masyarakat
diperkirakan senilai Rp. 5,16 triliun. Sementara banjir pada
tahun 2013 menggenangi 508 RW di 124 kelurah­an di DKI
Jakarta. Banjir ini menyebabkan 83.930 orang mengungsi
selama beberapa hari dan 38 orang meninggal dunia.

Masalah akan banjir bukan hanya persoalan yang dikerjakan


pemerintah tapi juga dari seluruh pihak yang turut andil
menjaga kelestarian lingkungan, maka dari itu ada beberapa
masalah yang harus diantisipasi dan tetap dijaga kelestarian
alamnya. Berikut 12 ragam masalah banjir Jakarta :
1. Hambatan sepanjang sungai
2. Urbanisasi dan peningkatan properti
3. Pembuangan limbah pada saluran
4. Institusional
5. Delta area, tanah lunak
6. Sebagian wilayah di bawah muka air laut/muka air
sungai
7. Kondisi 13 sungai
8. Penyedotan air dan amblesan
9. Pemanasan global dan kenaikan muka air Laut
10. Luas badan air (Waterbody ratio)
11. Hidrologi
12. Kondisi hidrogeologi
Banjir yang terjadi di Jakarta digolongkan menjadi dua
kate­gori yaitu in-land dan banjir rob. Banjir in-land lebih
disebabkan oleh meluapnya kali/sungai akibat curah hujan
di dae­rah hulu, sedangkan banjir rob (coastal flooding)
disebabkan oleh gelombang pasang air laut. Banjir tersebut
tidak saja disebabkan oleh kenaikan tinggi permukaan air
laut akibat pasang surut laut tetapi juga karena banyak
lokasi di pesisir utara seperti Jakarta memang berupa
dataran rendah dengan ketinggian di bawah permukaan
laut, se­hingga bila terjadi gelombang pasang laut agak besar
banjir pun melanda permukiman warga. Jakarta merupakan
wilayah yang menjadi hilir dari 13 anak sungai sehingga
sangat rentan terhadap bencana banjir. Ketiga belas sungai Jantung Ibu Kota melambat
tersebut adalah: karena kurang mengantisipasi
1. Kali Mookervart, menghubungkan Kali Angke intensitas hujan, Bundaran Hotel
dengan Cisadane di Kota Tangerang. Saluran dengan Indonesia, Jakarta.
diameter sekitar 25 - 30 meter ini merupakan salah
satu saluran penting dalam sistem pengendalian
banjir kota Jakarta.

42 | Data Bencana Indonesia 2015


Data Bencana Indonesia 2015 | 43
3
BANJIR TAHUN 2015

Banjir yang melanda sekitar jalan


depan istana negara, Jakarta Pusat.

44 | Data Bencana Indonesia 2015


Dampak hujan menghambat
kelancaran transportasi dan
perekonomian warga,
Jl. Jenderal Sudirman, Jakarta.

2. Kali Angke, Sungai ini berhulu di Bogor, Jawa Barat. menuju hilir melewati wilayah Jakarta Timur dan
Kemudian melewati Kabupaten Tangerang Selatan, bermuara di Jakarta Utara di wilayah Kecamatan
Kota Tangerang dan bermuara di Jakarta Barat di Koja.
Muara Angke. Sungai ini tidak pernah kering selama 10. Kali Sunter, melewati wilayah Jakarta Selatan dan
musim kemarau, karena berhulu langsung di wilayah menjadi batas alami antara wilayah Jakarta Selatan
pegunungan di daerah Bogor, sebagaimana Kali dengan Kabupaten Bekasi dan menuju hilir setelah
Pesanggrahan dan Ciliwung. bergabung dengan Kali Cipinang.
3. Kali Pesanggrahan, melewati wilayah Jakarta Selatan 11. Kali Buaran, melewati Kabupaten Bekasi membelah
dan Jakarta Selatan wilayah Jakarta Timur menjadi dua dan menuju
4. Kali Grogol, bergabung dengan kali Pesanggrahan di muara di Jakarta Utara di Kecamatan Cilincing.
wilayah Jakarta Selatan dan menuju hilir melewati 12. Kali Jati Kramat, melewati Kabupaten Bekasi dan
wilayah Jakarta Barat dan bermuara di Muara Angke menuju hilir bergabung dengan Kali Buaran.
setelah bergabung dengan Kali Angke dan Kali 13. Kali Cakung, melewati wilayah Jakarta Timur dan
Mookervart di Jakarta Barat. menuju hilir bergabung dengan Kali Buaran.
5. Kali Krukut, melewati wilayah Jakarta Selatan dan
menuju hilir melewati wilayah Jakarta Pusat dan Dampak Banjir Jakarta 2015
bermuara di wilayah Jakarta Utara Hujan deras yang mengguyur wilayah Jakarta dan sekitarnya
6. Kali Baru Barat/Pasar Minggu, melewati wilayah telah menyebabkan banjir di beberapa wilayah Ibukota.
Jakarta Selatan dan menuju hilir bergabung dengan Berdasarkan data Senin (9‐2‐2015) pukul 16.00 WIB, ada 93
Kali Krukut. titik genangan di Jakarta. Banjir tersebar di 35 titik di Jakarta
7. Kali Ciliwung, melewati wilayah Jakarta sebagai batas Pusat, 28 titik di Jakarta Barat, 17 titik di Jakarta Utara, 8
alami wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Di titik di Jakarta Timur, dan 5 titik di Jakarta Selatan. Tinggi
daerah Manggarai aliran Ciliwung banyak dialihkan banjir bervariasi antara 10‐80 cm. Dampaknya kemacetan
alirannya dalam rangka untuk mengendalikan banjir. parah terjadi di banyak tempat. Banyaknya genangan banjir
8. Kali Baru Timur, melewati wilayah Jakarta Selatan yang terjadi di Jakarta Pusat, Jakarta Barat dan Jakarta
dan menuju hilir bergabung dengan Kali Cipinang. Utara ini sesuai dengan konsentrasi sebaran hujan yang
9. Kali Cipinang, melewati wilayah Jakarta Selatan dan berada di Jakarta bagian utara. Hujan sangat lebat terjadi

Data Bencana Indonesia 2015 | 45


3
BANJIR TAHUN 2015

di Kemayoran (177 mm per hari). Jika dibandingkan dengan Masyarakat di sekitar bantaran Sungai Ciliwung yang
hujan pada banjir Jakarta 2013 dan 2014 lalu, curah hujan langganan terkena banjir adalah Kampung Pulo, Gang
pada 2015 tercatat lebih rendah. Namun demikian, buruknya Arus, dan Pengadegan. Di Kali Krukut wilayah yang terkena
drainase perkotaan dan kurangnya kawasan resapan air banjir adalah Pondok Raya, Pasar Mampang, Pulau Raya,
menyebabkan pasokan air permukaan melimpah sehingga Jati Padang, Cipete Selatan, Pondok Labu, Benhil dan
drainase tidak mampu mengatasi limpasan permukaan. RS Mintoharjo. Di bantaran Kali Pesanggarahan adalah
Cirendeu Indah, Sepolwan, Deplu, IKPN, Ulujami, Perdatam,
Sementara itu, pada hari yang sama tinggi muka air sebagian Tanah Kusir, Cipulir, Cidodol, Kedoya, Perum Kelapa Dua,
besar sistem sungai di Jakarta telah naik menjadi Siaga III, yaitu Pos Pengumben.
Bendung Katulampa 80 cm (Siaga III), pintu air Depok (210
cm (Siaga III), Manggarai 820 cm (Siaga III), Krukut Hulu 165 Banjir di Jakarta sangat dipengaruhi oleh curah hujan dan
cm (Siaga III), Pesanggarahan 190 cm (Siaga III), Angke Hulu air kiriman dari hulu sungai. Berdasarkan pengukuran curah
190 cm (Siaga III), Pulo Gadung 675 cm (Siaga III). Sedangkan hujan menggunakan penakar hujan obs yang tersebar di
pintu air Karet 650 (Siaga I). Kondisi ini menyebabkan daerah‐ wilayah Jakarta berupa stasiun BMKG dan pos hujan dapat
daerah bantaran sungai terendam banjir. terlihat dalam Tabel 3.1, sebagai berikut :

Tabel 3.1 Data Curah Hujan Jabodetabek Diukur


20
pada Pukul 07.00 WIB (dalam mm) 3

Tanggal Tanggal 22 16
No Pos Hujan No Pos Hujan 19
8 9 10 8 9 10
2
1 Angke Hulu 0 12 63 16 Rorotan 21 50 261 5
23 13
2 Kemayoran 12 177 198 17 Setiabudi Timur 4 67 220 7 6
1
8 14
3 Cengkareng 7 73 9 18 Sunter Hulu 16 28 116 7
4 Depok 0 12 104 19 Sunter Kodamar 19 79 367 24 10

5 Istana 6 137 97 20 Tanjung Priok 32 38 361 17


6 Karet 8 83 178 21 Tanjungan 0 86 140
7 Kedoya 3,6 99 213 22 Teluk Gong 11 110 202
8 Krukut Hulu 0 72 90 23 Tomang Barat 8 120 195
12 11 21
9 Lebak Bulus 8,2 23 102 24 Waduk Melati 4 112 181
10 Manggarai 5 85 214 25 Ciganjur 0 79 88
11 Pasar Minggu 4,5 62 110 26 Serang 24 26 31 9

12 Pesanggrahan 0 15 210 27 Stage of Tangerang 1 78 24 15


13 Pompa Cideng 4 113 120 28 Katulampa 0 10 77 25
14 Pulo Gadung 0 132 272 29 Citeko 8,2 37 38,6
15 Ragunan 20 31 79 30 Darmaga Bogor 1,7 16,9 88,8
18
Sumber: Stasiun Klimatologi Pondok Betung dan
Darmaga Bogor
Gambar 3.1. Peta Sebaran Curah Hujan Menurut Tabel
500
Stasiun BMKG (9 Februari 2015)
:Tanggal 10 Feb 2015
:Tanggal 9 Feb 2015
400
:Tanggal 8 Feb 2015 26 27
4
30 28
300 29
Curah Hujan (dalam mm)

200

100

0
pa

r a
o
Ro g

go ag
ulu

ng n
ng

lu

lus

gu

an

ulu

an

ng

C ig ti
jur
n

ng
Wa rat ng
g
i
ra

ek
n
re

ma
ur bud

lam
oy
po

an

Kaeran f
en
ra

tu g
ta

iok n

ela
Hu

ng o
du

Bo rm
ah
g
re

ng
ga

Go
Bu

ra
Ba oma
Ka

an
Pr anju

C it
eH

yo

Su ter H
d

ro
De

Ist

C id

Ta tage
n

da
ka

Ga

kM
Ke

T im etia

Se
gr
Mi
ut

ng

De
nju
ma

luk
ak
gk

Ko

T
ng

T
uk

lo
Ma

Ps

du
n

S
b

Ta
Ke
An

Te
Su
Ce

Pu

er
Le

sa
Kr

nt
Pe

Gambar 3.2. Grafik Curah Hujan Menurut Stasiun BMKG (9 Februari 2015)

46 | Data Bencana Indonesia 2015


Data di atas menjelaskan bahwa curah hujan mengalami awan di daerah Jawa Barat dan terkonsentrasi serta bertahan
peningkatan di beberapa pos pada tanggal 9 Februari 2015, lama di DKI Jakarta (Kadarsah, et al. 2015).
peningkatan ini dapat dilihat dari curah hujan di stasiun
pengamatan banyak yang lebih dari 50 mm. Pos yang memiliki Secara umum, total volume air hujan DKI Jakarta pada 9
hujan antara 50-100 mm/hari yaitu Cengkareng, Karet, Kedoya, Februari 2015 sebesar 52.867.002 m3 sedangkan pada
Krukut Hulu, Manggarai, Pasar Minggu, Rorotan, Setiabudi, tanggal 10 Februari sebesar 91.820.890 m3. Volume air
Kodamar, Tanjungan, Ciganjur dan Stasiun Geofisika Tangerang di Jakarta Utara pada tanggal 10 Februari 2015 mencapai
dan yang memiliki nilai >100 mm/hari Kemayoran (177 mm), 36.670.726 m3 disusul Jakarta Timur 27.302.559 m3. Artinya,
Istana (137 mm), Cideng (113 mm), Pulo Gadung (132 mm), dapat dimengerti kenapa Jakarta Utara dan Timur mengalami
Teluk Gong (110 mm), Tomang (120 mm) dan Waduk Melati banjir atau genangan yang sangat parah.
(112 mm). Kemudian pada tanggal 10 Pebruari 2015, curah
hujan tercatat > 100 mm/hari mulai mendominasi, bahkan ada Hasil rekapitualsi data kejadian banjir selama bulan Januari
beberapa titik yang memiliki nilai > 200 mm/hari yaitu Kedoya menyebutkan bahwa banjir menyebar di 36 kelurahan yang
(213 mm), Manggarai (214 mm), Pesanggrahan (210 mm), Pulo berada di 25 kecamatan. 13 ribu lebih masyarakat Jakarta
Gadung (272 mm), Rorotan (261 mm), Setiabudi (220 mm), terdampak banjir di 126 RT/221 RW. Jumlah pengungsi yang
Sunter Kodamar (367 mm), Tanjung Priok (361 mm), Teluk tertinggi tercatat berada di Jakarta Utara yaitu 3.255 jiwa
Gong (202 mm), Tomang Barat (195 mm), dan Waduk Melati yang tersebar di 59 tempat pengungsian. Banjir pada bulan
(181 mm). Tingginya curah hujan yang terjadi pada tanggal Januari ini terjadi antara tanggal 23-24 (2 hari) di wilayah
9-10 Februari menjadi penyebab banjir di beberapa wilayah Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan Jakarta Utara, sedangkan
DKI Jakarta. Analisis berbagai faktor menghasilkan bahwa di Jakarta Selatan terjadi tanggal 22-23 dan Jakarta Timur
penyebab curah hujan tinggi diakibatkan pemampatan angin merupakan wilayah yang paling lama tergenang yaitu dari
dari timur sehingga berpengaruh terhadap pembentukan tanggal 22 sampai 24.

Gambar 3.3. Peta Distribusi Curah Hujan Menurut Stasiun BMKG (Pukul 07.00, Tanggal 10 Februari 2015)

Data Bencana Indonesia 2015 | 47


3
BANJIR TAHUN 2015

Gambar 3.4. Peta Distribusi Curah Hujan Menurut Stasiun BMKG (Pukul 07.00 WIB, Tanggal 9 Februari 2015)

Bulan berikutnya yaitu Februari, banjir yang terjadi di pengerahan sumber daya manusia dan pemantauan tinggi
wilayah DKI Jakarta semakin bertambah besar, hal ini muka air (TMA) di beberapa pintu air. BNPB bersama
terlihat dari banyaknya kelurahan yang terdampak banjir dengan BPBD DKI Jakarta beserta kementerian/lembaga
yaitu 133 kelurahan di 38 kecamatan. Lebih dari 231 ribu dan dinas terkait melakukan koordinasi sebagai langkah
jiwa terdampak dan menyebabkan 41 ribu jiwa mengungsi dalam hal penanggulangan bencana banjir. Badan Nasional
di 337 titik lokasi pengungsian. Tidak hanya menyebabkan Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan pendirian pos
masyarakat mengungsi, tetapi banjir telah menyebabkan perkuatan di sejumlah titik di Jakarta dan wilayah sekitar.
5 orang meninggal dunia yang tersebar di Jakarta Pusat (1 Pos perkuatan sebagai dukungan terhadap pemerintah
orang), Jakarta Timur (1 orang) dan Jakarta Utara (3 orang). daerah setempat. BNPB tetap mengedepankan pemerintah
Genangan air paling lama terjadi di wilayah Jakarta Barat (7 daerah untuk memimpin dan mengkoordinir penanganan
hari), dan Jakarta Utara (7 hari), sedangkan untuk wilayah ancaman banjir di wilayah masing-masing. BNPB dan
lainnya kurang dari 4 hari. Banjir mulai mereda pada bulan lembaga lain di tingkat pusat hanya sebagai pendukung. Pos
Maret dan April, seiring dengan intensitas hujan yang mulai perkuatan ini sebagai bentuk kesiapsiagaan bersama dalam
menurun. Maret banjir hanya terdampak di 15 kelurahan penanggulangan bencana banjir di Jakarta dan wilayah
dan pada bulan April banjir hanya menggenangi 6 kelurahan sekitar. Pos dibangun sejumlah 28 yang tersebar dan setiap
di 4 kecamatan. pos perkuatan beranggotakan tim dari BNPB, TNI, Senkom,
dan resimen mahasiswa.
Berbagai upaya dilakukan untuk memperkecil dampak
dan kerusakan yang diakibatkan banjir ini. Dalam hal Pemerintah DKI Jakarta setiap tahunnya telah berupaya
mengantisipasi banjir ini, informasi ramalan cuaca oleh untuk mengurangi wilayah genangan dan dampak yang
BMKG menjadi patokan dan penentuan status siaga darurat. ditimbulkan dari banjir tahunan ini. Normalisasi bantaran
Pada masa ini berbagai upaya antisipasi akan datangnya kali menjadi bagian dalam memperbanyak daya tampung
banjir dilakukan seperti pendampingan pos lapangan, sungai sehingga air tidak meluber ke kanan kiri sungai.

48 | Data Bencana Indonesia 2015


Pembangunan saluran/kanal barat dan timur difungsikan melimpah masuk melalui lubang saluran air tersebut.
untuk menanggulangi banjir dan sebagai prasarana 5. Pastikan bahwa Anda tahu benar di mana POSKO
konservasi air untuk pengisian kembali air tanah dan sumber banjir terdekat dari rumah Anda.
air baku serta prasarana transportasi air. Banjir Kanal Timur 6. Buat perencanaan dengan keluarga, kalau perlu
(BKT) direncanakan untuk menampung aliran Kali Cipinang, latihan evakuasi keluarga, sebagai persiapan jika
Kali Sunter, Kali Buaran, Kali Jati Kramat, dan Kali Cakung. banjir benar-benar datang.
Pembersihan gorong-gorong yang ada di DKI Jakarta juga 7. Sediakan Perlengkapan P3K dan alat-alat standard
dilakukan agar dapat diketahui mana saja gorong-gorong penyelamatan.
yang tersumbat sehingga dapat segera dilakukan perbaikan 8. Pastikan seluruh anggota keluarga Anda mengetahui
agar air tidak menggenang dan menyebabkan banjir. langkah darurat jika banjir tiba.

Upaya Mitigasi dan Kesiapsiagaan Banjir Apa yang Harus Dilakukan untuk Mewaspadai Banjir
Dikutip dari website BPBD DKI Jakarta panduan sederhana 1. Dengar pengumuman dari radio.
menghadapi banjir (http://bpbd.jakarta.go.id/education/ 2. Penuhi tong, bak mandi, ember dan segala wadah
detail/80 diakses tanggal 22 Maret 2016). air lainnya dengan air bersih. Karena saat banjir, air
Apa yang Harus Dilakukan Sebelum Banjir mungkin menjadi kotor dan sulit mendapatkan air
1. Dapatkan pengumuman resmi dari sumber yang bersih.
dapat dipercaya tentang banjir di wilayah Anda. 3. Bawalah masuk perabot atau perkakas di luar rumah.
2. Pastikan Anda memantau perkembangan banjir 4. Letakkan dokumen penting di tempat yang aman
melalui radio FM/AM atau televisi Anda, juga via RT/ atau masukkan pada wadah yang kedap/tahan air,
RW lingkungan Anda. agar tidak rusak.
3. Periksa lubang saluran pembuangan air, juga kloset 5. Tutuplah dengan aman stop kontak listrik, jika perlu
Anda. padamkan listrik dan saluran gas rumah Anda.
4. Bersihkan dari segala penghalang dan pastikan 6. Beritahu anggota keluarga Anda dan bersiaplah
saluran tertutup rapat supaya air banjir tidak untuk mengungsi.

Sesi foto bersama aparat terkait


di salah satu posko penanganan
bencana banjir Jakarta.

Data Bencana Indonesia 2015 | 49


3
BANJIR TAHUN 2015

Suasana dapur umum dalam


memenuhi kebutuhan dasar
korban banjir Jakarta.

Perlengkapan Standard Penyelamatan Banjir 3. Jangan berjalan-jalan / melihat-lihat / berenang-


1. Radio kecil dengan baterai - untuk mendapatkan renang di kawasan banjir, baik dengan rakit maupun
informasi tentang banjir. berjalan kaki, berbahaya!
2. Handphone dengan baterai penuh - untuk 4. Jangan sampai menyentuh kabel-kabel yang jatuh
berkomunikasi. atau tiang listrik.
3. Pelampung renang - untuk anak-anak dan mereka 5. Awasi anak-anak, jangan biarkan mereka bermain-
yang tidak bisa berenang. main di saluran air, sungai atau kawasan banjir dan
4. Senter - alat penerang, tanda bahaya, dan minta arus deras lainnya.
pertolongan. 6. Jangan minum dan memasak dengan air banjir.
5. Peluit - tanda bahaya, dan minta pertolongan.
6. Obat-obatan sederhana (diare, masuk angin, flu, Saat Banjir Terjadi [ Posisi Sedang Di Dalam Kendaraan ]
demam). 1. Jangan terus mengarungi/melalui kawasan banjir,
7. P3K - Pertolongan Pertama jika terjadi Kecelakaan. segeralah berbalik arah.
8. Air bersih dalam wadah yang mudah dibawa (bisa 2. Jika kendaraan Anda terhenti (mogok atau terjebak
dengan gula untuk menambah energi). dalam kemacetan), segera kunci kendaraan Anda dan
9. Tali - menghidari dari tarikan arus. tinggalkanlah.
3. Segeralah pergi ke tempat yang aman. Nyawa Anda
Saat Banjir Terjadi [ Posisi Sedang Di Dalam Rumah ] jauh lebih berharga.
1. Terus pantau pengumuman dan berita dari radio.
2. Siap sedialah dengan semua peralatan darurat Saat Banjir Terjadi [ Saat Evakuasi ]
standard. 1. Apabila menerima pengarahan untuk evakuasi/
3. Jika diarahkan oleh POSKO dan/atau RT/RW untuk mengungsi, segeralah mengungsi.
keluar dan mengungsi, segera lakukan. 2. Segeralah mengungsi lebih awal, jauh sebelum air
banjir meningkat atau saat hari masih siang, karena
Saat Banjir Terjadi [ Posisi Sedang Di Luar Rumah ] lebih mudah dan aman bagi Anda dan keluarga Anda.
1. Pergilah ke tempat yang tinggi dan aman. 3. Ikuti pengarahan yang diberikan POSKO dan/atau RT/
2. Hindari melalui kawasan banjir, arus yang deras dapat RW.
menghanyutkan Anda dan keluarga Anda.

50 | Data Bencana Indonesia 2015


Setelah Banjir Reda di lantai rumah Anda, untuk menghindari segala
1. Dengar pengumuman radio atau tunggu pengarahan risiko seperti tersengat listrik atau digigit binatang
dari POSKO dan/atau RT/RW, jangan kembali ke beracun.
rumah sebelum diperbolehkan atau sebelum 5. Perhatikan atap/eternit dan plaster dinding yang
keadaan benar-benar aman. mungkin retak, rusak dan jatuh, agar tidak menimpa
2. Beri bantuan kepada anggota keluarga Anda yang anggota keluarga.
lemah (Orang tua, anak-anak, orang-orang sakit
atau cacat). Setelah Banjir Reda [ Periksa Ancaman Bahaya ]
3. Periksa rumah Anda, lihat jika ada tanda-tanda 1. Periksa pipa saluran gas yang mungkin pecah atau
retakan di dinding atau kerusakan-kerusakan bocor.
lainnya, mungkin berbahaya. 2. Periksa kabel-kabel listrik yang terendam dalam air.
4. Jangan memasuki rumah yang masih dibanjiri air, 3. Periksa peralatan listrik yang tenggelam/terendam
berhati-hatilah dengan berbagai bahaya-bahaya air.
yang tersembunyi. 4. Periksa bahan-bahan yang mudah terbakar yang
mungkin mengalir masuk saat banjir (minyak tanah,
Setelah Banjir Reda [ Saat Memasuki Ruangan ] bensin, solar dan sebagainya).
1. Pakai sepatu bot karet. 5. Buang bahan-bahan makanan yang terendam atau
2. Periksa kerusakan dinding, lantai, pintu dan atap. terkena air banjir, termasuk makanan dalam kaleng.
3. Periksa kemungkinan binatang atau serangga 6. Periksa kerusakan tangki septic tank/WC Anda,
beracun dan berbahaya di dalam rumah (ular, karena dapat mengakibatkan bahaya biologi/
kalajengking, kelabang dll). keracunan/diare.
4. Gunakan batang kayu (kering) untuk memindahkan 7. Laporkan kerusakan-kerusakan pada POSKO dan/
berbagai kotoran/timbunan barang yang berserak atau RT/RW terdekat.

Ibu-ibu bahu membahu


membuat masakan dalam
memenuhi kebutuhan makan
petugas dan pengungsi
korban banjir Jakarta.

Data Bencana Indonesia 2015 | 51


3
BANJIR TAHUN 2015

52 | Data Bencana Indonesia 2015


Data Bencana Indonesia 2015 | 53
4
TANAH LONGSOR TAHUN 2015

54 | Data Bencana Indonesia 2015


BAB
4
Tanah Longsor
Tahun 2015

Data Bencana Indonesia 2015 | 55


4

Gerakan
TANAH LONGSOR TAHUN 2015

Minoritas
MEMATIKAN

56 | Data Bencana Indonesia 2015


Tanah longsor merusak saluran
pembangkit listrik panas
bumi dan pemukiman warga,
Pangalengan, Jawa Barat.

B
encana tanah longsor merupakan salah satu jiwa penduduk Indonesia yang tinggal di daerah dengan
bencana hidrometeorologi yang menimbulkan tingkat bahaya sedang sampai tinggi bencana tanah
banyak korban. Jumlah kota/kabupaten yang longsor (BNPB-UNFPA-BPS, 2015). Mereka tinggal di
berada di daerah rentan sedang - tinggi gerakan tanah daerah perbukitan dan pegunungan yang tersebar di
adalah 270 kota/kabupaten (lebih dari 50% jumlah 274 kabupaten/kota. Jenis tanah, tutupan vegetasi,
kota/kabupaten di Indonesia) dengan jumlah penduduk dan kondisi curah hujan juga memicu terjadinya tanah
terancam se­besar 124 juta jiwa. longsor, terlebih sebagian besar wilayah dengan
kerentanan tinggi tersebut belum mempunyai mitigasi
Dalam 5 tahun terakhir, terjadi 2.020 kali tanah longsor dan sistem peringatan dini yang baik.
di Indonesia. Kejadian terbanyak terjadi di tahun
2014, meningkat lebih dari 100% dari tahun-tahun BNPB mencatat 504 kejadian bencana tanah longsor
sebelumnya. Pada tahun 2015, jumlah kejadian tanah di 2015 telah menyebabkan 128 jiwa meninggal dunia,
long­sor menurun dari tahun 2014, namun masih di 29 orang hilang, 120 orang mengalami luka-luka,
atas rata-rata kejadian pada tahun-tahun sebelumnya. serta 22.108 penduduk menderita dan mengungsi
Tahun 2014-2015, bencana tanah longsor merupakan 3.816 jiwa. Adapun selama 5 tahun terakhir telah
bencana yang menimbulkan korban kematian terbanyak menyebabkan korban jiwa meninggal dunia mencapai
dibandingkan dengan bencana lain. Terdapat 40,9 juta 929 orang, 80 orang dilaporkan hilang, dan 665

Data Bencana Indonesia 2015 | 57


4
TANAH LONGSOR TAHUN 2015

terluka. Bencana tanah longsor juga telah menyebabkan


Dampak Lingkungan Kejadian 36.000 penduduk terdampak, dan 44.824 penduduk
mengungsi.

Dalam kurun waktu 5 tahun kerusakan bangunan, baik


rumah maupun fasilitas umum, akibat bencana tanah
Tahun 2011-2015 longsor mencapai 12.439 unit rumah dan 124 fasilitas
umum. Total luas lahan yang rusak selama 5 tahun
mencapai 16.283,63 hektar. Pada tahun 2015 terdapat
508 rumah rusak berat, 299 rumah rusak sedang, dan 636
rumah rusak ringan.
Meninggal Terbanyak
akibat Tanah Longsor BNPB telah menggelontorkan dana sebesar 17,89M
di Tahun
2014 Meninggal
rupiah untuk penanggulangan bencana tanah longsor.

349Jiwa
Dana tersebut melalui Dana Siap Pakai (DSP) untuk
Kejadian
kegiatan penanganan darurat tanah longsor.
349

128
600
Landslide Early Warning System (LEWS)
504
169
171
Belajar dari kejadian longsor di Banjarnegara pada bulan
112
329
Desember 2014, BNPB bekerja sama dengan UGM dan
296
291
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)
Badan Geologi, telah memasang 75 unit Sistem Peringatan
Dini Tanah Longsor (Landslide Early Warning System/LEWS)
2011 2012 2013 2014 2015 di 39 kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Tengah,
Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Barat, Sumatera Utara,
Jumlah Rumah Rusak Terbanyak akibat Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Aceh, Sulawesi Utara,
Tanah Longsor di Tahun
2014 Bali, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Banten, yang

4.518 Rumah mempunyai risiko tinggi bencana tanah longsor.

Rusak Ringan Salah satu bukti keberhasilan alat LEWS yang sudah
2011 Rusak Sedang
dipasang adalah kejadian longsor di Aceh. Pada tanggal 28
2012 Rusak Berat
Desember 2015, sirine LEWS di Desa Neuhun, Kecamatan
: 300 unit
2013 Masjid Raya, Kabupaten Aceh Besar berbunyi 5 (lima) jam
2014 sebelum longsor dan banjir bandang. Longsoran sedimen
2015 dari banjir bandang masuk ke dalam 10 rumah dari 40 rumah
yang terancam. Tidak ada korban jiwa akibat peristiwa itu,
Fasilitas Rusak Terbanyak akibat karena warga dari 100 Kepala Keluarga (KK), yang terdiri dari
Tanah Longsor di Tahun
2014 40 KK di bagian atas yang berisiko tinggi terdampak banjir

26 Fasilitas dan longsor serta 60 KK di bagian bawah dapat dievakuasi


Ibadah sebelum bencana terjadi. Dengan kejadian tersebut,
terbukti bahwa sistem peringatan dini dapat digunakan
Menderita & mengungsi akibat untuk mengurangi korban jiwa akibat bencana longsor.
Tanah Longsor Terbanyak Selain itu LEWS yang telah terpasang di Karanganyar oleh
UGM terbukti mampu menyelamatkan masyarakat.
di Tahun
2014
17.107 Terlihat bahwa dengan pemasangan alat LEWS di lokasi
tersebut maka dapat melindungi jiwa penduduk kurang
Jiwa lebih sebanyak 57.000 jiwa. Jumlah ini masih relatif
kecil dibandingkan dengan potensi jiwa yang terpapar di
Mengungsi
Indonesia.
Menderita
: 5.000 jiwa
2011 2012 2013 2014 2015

58 | Data Bencana Indonesia 2015


BENCANA TANAH LONGSOR
Desember 2015
Bengkulu
1

Korban Meninggal
akibat Tanah Longsor Nusa Tenggara Barat
(2/12/15) di Desa 2
2 Desember 2015
Lebong Tandai, Kec.
Napal Putih, Kab.
Bengkulu Utara, 19 Desember 2015
Provinsi Bengkulu

2 Jiwa Korban Meninggal akibat Tanah Longsor


Rumah/Pondok (19/12/15) di Desa Guntur Macan, Kec.
Tertimbun Tanah Gunungsari, Kab. Lombok Barat - NTB
Longsor di Bengkulu
3 Jiwa
20 Rumah/
Pondok Jumlah Rumah Tertimbun
Tanah Longsor di NTB

1 : Kejadian Bencana
4 Rumah
Gambar 4.1. Beberapa Kejadian Bencana Tanah Longsor Bulan Desember 2015

Gambar 4.2. Pemasangan Sensor Peringatan Dini Gerakan Tanah

Data Bencana Indonesia 2015 | 59


4
TANAH LONGSOR TAHUN 2015

Lokasi dan Jumlah Alat Early Warning System (EWS) Longsor dari 57 Unit Terpasang
per Kabupaten/Kota Terpapar Tanah Longsor (Sedang - Tinggi)

9
4
6

12
2
1 3
11
10

1 : Kejadian Bencana

No. Lokasi Jumlah Kejadian Jiwa Terpapar No. Lokasi Jumlah Kejadian Jiwa Terpapar
Alat Longsor (Potensi Alat Longsor (Potensi
(2002 - 2011) sedang tinggi) (2002 - 2011) sedang tinggi)
A Provinsi Jawa Tengah 1 468 D Propinsi Sumater Barat 50
1. Kab. Cilacap 1 1.774.704 1. Kab. Agam 1 381.723
2. Kab. Kebumen 1 1.289.282 2. Kab. Padang Pariaman 1 375.176
3. Kab. Semarang 1 805.283 3. Kab. Pesisir Selatan 1 461.227
4. Kab. Karanganyar 2 872.724 E Propinsi Sumatera Utara 17
5. Kab. Magelang 1 1.195.739 1. Kab. Karo 1 344.809
6. Kab. Banjarnegara 6 916.888 F Propinsi Sulawesi Tengah 8
7. Kab. Banyumas 1 1.629.003 1. Kota Palu 1 305.616
8. Kab. Pekalongan 1 913.174 2. Kab. Donggala 1 224.642
9. Kab. Wonosobo 5 789.295 G Propinsi Sulawesi Selatan 17
B Propinsi Jawa Barat 314 1. Kab. Bone 1 731.982
1. Kab. Garut 4 2.327.586 2. Kab. Gowa 1 548.155
2. Kab. Kuningan 1 1.064.408 H Propinsi Aceh 27
3. Kab. Sukabumi 1 2.215.067 1. Aceh Besar 1 313.073
4. Kab. Sumedang 1 828.907 2. Bener Meriah 1 117.838
5. Kab. Tasikmalaya 3 1.653.501 I Propinsi Sulawesi Utara 14
6. Kab. Cianjur 2 2.119.258 1. Kota Tomohon 1 84.596
7. Kab. Majalengka 2 1.122.105 2. Kab. Minahasa 1 304.339
8. Kab. Bogor 1 4.189.677 J Propinsi Bali 15
9. Kab. Bandung Barat 2 1.383.796 1. Kab. Bangli 1 129.859
C Propinsi Jawa Timur 122 2. Kab. Karangasem 1 621.310
1. Kab. Pacitan 1 545.290 K Propinsi D.I. Yogyakarta 10
2. Kab. Trenggalek 1 696.580 1. Kab. Kulon Progo 1 467.510
3. Kota Malang (Batu) 1 815.737 L Propinsi Banten 12
4. Kab. Pasuruhan 1 1.453.206 1. Kab. Lebak 1 1.104.877
5. Kab. Magetan 1 644.083 TOTAL 57 37.762.025

60 | Data Bencana Indonesia 2015


Gambar 4.3. Peta Lokasi Pemasangan Sistem Peringatan Dini Gerakan Tanah

Data Bencana Indonesia 2015


| 61
4
TANAH LONGSOR TAHUN 2015

Pencarian korban longsor


Pangalengan, Jawa Barat dengan
mengerahkan alat berat.

62 | Data Bencana Indonesia 2015


Longsor Pangalengan
Pembelajaran Pentingnya Kesiapsiagaan dan Mitigasi
Kabupaten Bandung merupakan dataran tinggi berbentuk
cekungan di mana sungai Citarum sebagai sentral cekungan
menjadi muara bagi anak-anak sungai dari utara, selatan,
dan timur. Kondisi geografis tersebut menyebabkan tingkat
kerentanan bencana alam di Kabupaten Bandung cukup
tinggi. Menurut Indeks Risiko Bencana Indonesia tahun
2011, Kabupaten Bandung menduduki peringkat ke empat
tingkat rawan bencana di antara 494 kabupaten yang ada
di Indonesia. Sedangkan di tingkat Provinsi Jawa Barat
menempati ranking ketiga setelah Kabupaten Garut dan
Kabupaten Tasikmalaya. Tingginya tingkat kerentanan
bencana diukur dari berbagai faktor di antaranya jumlah
kasus yang terjadi hingga potensi wilayahnya.

Kondisi geografis Kabupaten Bandung yang berupa


dataran tinggi berbentuk cekungan dikombinasikan
dengan banyaknya alih fungsi lahan yang terjadi, baik
dari daerah pertanian dan resapan menjadi permukiman,
maupun kawasan hutan menjadi lahan pertanian musiman
menyebabkan tingginya sedimentasi dan bencana banjir.
Selain itu, terganggunya sistem jaringan irigasi dan drainase
juga berakibat pada timbulnya genangan dan banjir di
beberapa titik lokasi terutama wilayah permukiman seperti
banjir di Cieunteung- Baleendah, Dayeuhkolot serta jalan
terusan Kopo dan lain sebagainya.

Dampak Kejadian
Tanah longsor yang terjadi pada hari Selasa Tanggal 5 Mei
2015 pukul 14.15 WIB, berada di RT 01, RW 15, Kampung
Cibitung, Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan,
Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Tanah longsor
tersebut mengakibatkan 5 orang meninggal dunia, 4 orang
terkubur, 7 orang luka berat, 7 orang luka ringan dan 10
rumah tertimbun material longsoran. Sebanyak 52 KK yang
terdiri dari 203 jiwa mengungsi di Balai Desa Margamukti.
Longsoran itu juga menimpa pipa saluran geotermal milik
Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd. Saat longsor
terjadi, pipa saluran rusak dan langsung mengeluarkan
material uap panas dalam jumlah besar sehingga terdengar
seperti bunyi ledakan yang terjadi 600 kali.

Lokasi Bencana
Lokasi bencana tanah longsor di Pangalengan terletak di kaki
lereng Gunung Bedil, dengan ketinggian antara 1.710-1.760
m di atas permukaan air laut. Kemiringan lereng sekitar 12°
- 15° dan pada bagian atas lebih terjal dengan kemiringan
lereng sekitar 45° - 50°. Berdasarkan Peta Geologi Lembar
Garut - Pameungpeuk (Alzwar M, dkk, 1992), terlihat adanya
sesar normal di daerah tersebut, yang berarah Utara -
Selatan, sehingga daerah tersebut merupakan zona lemah.

Data Bencana Indonesia 2015 | 63


4
TANAH LONGSOR TAHUN 2015

Alat berat diantara tumpukan


tanah bercampur pepohonan yang
tumbang oleh Tanah Longsor,
Pangalengan, Jawa Barat.

Berdasarkan atlas peta zona kerentanan gerakan tanah bergerak. Adanya bidang lemah yang terdiri dari batuan
Kabupaten Bandung (Badan Geologi, 2014), lokasi bencana tuff dan batuan vulkanik yang telah mengalami pelapukan,
longsor termasuk zona kerentanan gerakan tanah (tanah berwarna hitam bersifat kedap air sehingga dapat berfungsi
longsor) menengah hingga tinggi, artinya daerah tersebut sebagai bidang gelincir gerakan tanah. Resapan air dari
mempunyai potensi menengah hingga tinggi untuk terjadi lereng atas yang masuk ke dalam retakan yang sudah
gerakan tanah (longsoran). Pada zona ini dapat terjadi terbentuk meningkatkan bobot massa tanah. Perubahan
gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, sedangkan tata guna lahan pada daerah tersebut yaitu dari pepohonan
gerakan tanah lama dapat aktif kembali. yang berakar kuat dan dalam menjadi tanaman rumput
gajah menyebabkan adanya erosi pada daerah kaki lereng
Berdasarkan Peta Prakiraan Potensi Gerakan Tanah Bulan bawah serta pemotongan lereng untuk penempatan pipa,
Mei 2015 memperlihatkan bahwa Kecamatan Pangalengan sehingga lereng kehilangan tahanan.
Kabupaten Bandung termasuk dalam potensi menengah
untuk terjadi gerakan tanah dan potensi aliran banjir Upaya Penanganan
bandang. Upaya penanganan bencana yang dilakukan meliputi:
1. Pendampingan oleh TIM TRC BNPB melakukan.
Penyebab 2. BPBD Kab. Bandung Sudah memperingatkan kepada
Penyebab gerakan tanah adanya curah hujan yang deras penduduk adanya retakan diperbukitan akibat Hujan
dan berlangsung lama. Litologi pada darah tersebut bagian deras pada 4 hari sebelumnya.
atas merupakan batuan vulkanik berupa breksi tuffan 3. BPBD Prov. Jabar, Basarnas, TNI Polri Relawan
dengan tanah pelapukan bersifat gembur, sedangkan di Masyarakat dan OPD terkait lainya di Kab. Bandung
bagian bawah berupa tuff yang bersifat kedap air. Pada melakukan evakuasi terhdap korban hilang dengan
kondisi tanah yang jenuh air dan kemiringan lereng yang mengerahkan alat berat.
terjal maka tanah di atasnya akan cenderung untuk 4. Pemkab Kab. Bandung menetapkan Masa Tanggap

64 | Data Bencana Indonesia 2015


Aparat dan warga sedang
melakukan pencarian korban Tanah
Longsor, Pangalengan, Jawa Barat.

darurat selama 7 hari terhitung mulai hari ini, Rabu, ditutup dengan tanah lempung dan dipadatkan. Apabila
06 Mei 2015. retakan tetap berkembang, maka masyarakat agar tidak
beraktivitas di daerah tersebut terutama pada saat dan
Upaya mitigasi bencana tanah longsor yang dilakukan adalah: setelah terjadi hujan yang berlangsung lama.
1. Memasang Sistem Peringatan Dini Longsor; BNPB 4. Melakukan penanaman kembali pepohonan yang
bersama Universitas Gadjah Mada serta Pusat berakar kuat dan dalam, agar sistem perakarannya
Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan dapat mengikat tanah.
Geologi memasang 20 alat peringatan dini longsor di 5. Merelokasi Jalur pipa PLTP PT. Star Energy yang sudah
Jawa Tengah dan Jawa Barat. rusak akibat longsor menjauhi daerah yang berpotensi
2. Merelokasi Kampung Cibitung, Desa Margarmukti, gerakan tanah.
Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, 6. Lokasi yang berpotensi mengalami gerakan tanah
Provinsi Jawa Barat ke tempat yang lebih aman. tidak dijadikan permukiman dan tata guna lahannya
3. Jika pada lereng bagian atas gerakan tanah masih ditanami pepohonan yang berakar kuat dan dalam
terdapat retakan maka retakan tersebut agar segera supaya sistem perakarannya dapat mengikat tanah.

Data Bencana Indonesia 2015 | 65


4
TANAH LONGSOR TAHUN 2015

Aparat dan petugas memasuki lorong


tambang emas dalam pencarian
korban Tanah Longsor, Gunung
Halimun-Salak, Bogor, Jawa Barat.

Tanah Longsor Kabupaten Bogor Potensi sumberdaya alam yang terdapat di Kabupaten
Bogor antara lain pertanian, peternakan, galian sumberdaya
Kabupaten Bogor memiliki tipe morfologi wilayah yang alam seperti pasir, batu hingga emas dan mineral lainnya.
bervariasi, dari dataran yang relatif rendah di bagian Wilayah Gunung Pongkor di kawasan Taman Nasional
utara hingga dataran tinggi di bagian selatan, yaitu sekitar Gunung Halimun-Salak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat jadi
29,28% berada pada ketinggian 15-100 meter di atas ‘legenda’ tempat penambangan emas di Jawa. Kawasan ini
permukaan laut (mdpl), 42,62% berada pada ketinggian sejak berpuluh tahun lalu jadi saksi maraknya penambang­
100-500 mdpl, 19,53% berada pada ketinggian 500-1.000 an emas liar, hingga banyak korban berjatuhan.
mdpl, 8,43% berada pada ketinggian 1.000-2.000 mdpl dan
0,22% berada pada ketinggian 2.000-2.500 mdpl. Sebagian Pertambangan emas di Gunung Pongkor telah menjadi
besar wilayahnya yang berupa dataran tinggi, perbukitan magnet bagi warga untuk menjalani hidup sebagai gurandil,
dan pegunungan, batuan penyu­sunnya didominasi oleh meskipun itu pekerjaan ilegal dan dianggap tikus yang
hasil letusan gunung, yang terdiri dari andesit, tufa dan merongrong emas yang sah dikelola PT Antam Tbk. Nyatanya,
basalt. Gabungan batu tersebut termasuk dalam sifat kilauan emas telah menyedot ribuan orang untuk menguji
jenis batuan relatif lulus air. Kemampu­annya meresap air nasib di kaki Gunung Pongkor, walau dengan jalan tidak
hujan tergolong besar. Jenis pelapuk­an batuan ini rawan halal dan penuh risiko. Mereka datang dari berbagai daerah
terhadap gerakan tanah bila mendapatkan siraman curah untuk menambang emas secara ilegal, meski tahu daerah itu
hujan yang tinggi. Kabupaten Bogor dijuluki sebagai kota dikelola perusahaan pertambangan emas PT Antam Tbk.
hujan karena memiliki tingkat curah hujan yang relatif
sangat tinggi. Jenis tanah penutup didominasi oleh material Cara yang dilakukan gurandil dalam mengeruk batu
vulkanik lepas agak peka dan sa­ngat peka terhadap erosi, yang mengandung emas itu berbeda jauh dengan teknik
antara lain latosol, aluvial, regosol, podsolik dan andosol. pertambangan yang dilakukan perusahaan. Jika PT Antam
Oleh karena itu, beberapa wilayah rawan terhadap tanah Tbk menambang emas dari dasar kaki gunung, gurandil
longsor. menggali dari permukaan tanah menembus tubuh gunung.

66 | Data Bencana Indonesia 2015


Dengan berbekal linggis, martil, pemahat, panci kecil, korek yang sudah diurug (ditutup) pada operasi penertiban Peti
api, lilin, dan mi instan secukupnya, mereka mengadu yang dilakukan Polres dan Muspida Kabupaten Bogor
nasib mencari bebatuan mengandung emas di perut September 2015. Lubang tersebut memiliki kedalaman yang
Gunung Pongkor. Untuk mencapai urat emas ini, dibuatlah cukup dalam sekitar 50 meter, karena kondisi lubang yang
lubang tikus seukuran tubuh manusia, dengan kedalaman rapuh, tanah di sekitar lokasi yang labil dan posisi lubang
bervariasi, yaitu 10, 30, atau 40 meter, dengan berbagai di tepian jurang, lubang tersebut pun akhirnya ambruk dan
sudut miring. Kadang mereka tak segan membangun menimpa para penambang liar.
lubang hingga menembus level terowongan milik PT Antam
Tbk. Lubang yang mirip sumur atau terowongan ini hanya Longsor ini memakan korban paling banyak. Tercatat 12 orang
bisa dimasuki dengan berjalan jongkok. Sekali masuk meninggal dan hilang tertimbun material longsoran di tempat
lubang, para gurandil ini bisa menghabiskan waktu dua penggalian emas. Selama 2015, terjadi 16 kejadian tanah
sampai tiga hari bahkan hingga berminggu-minggu hanya longsor di Kabupaten Bogor. Total korban meninggal sebanyak
untuk menemukan urat emas. Begitu mendapati urat emas 14 jiwa dan 388 jiwa menderita dan mengungsi. Selain itu
di dinding lubang, mereka akan terus menggali. Jika nasib longsor di Kabupaten Bogor juga mengakibatkan 49 rumah
sedang mujur, belasan juta rupiah bisa mereka dapatkan rusak berat, 52 rumah rusak sedang, 49 rumah rusak ringan,
dari berjualan bongkahan-bongkahan batu mengandung 4 unit fasilitas peribadatan dan 1 unit fasilitas kesehatan rusak.
emas tersebut. Tapi tidak jarang pula, mereka pulang
dengan tangan hampa. Lubang itu sempit dengan diameter hanya 50 cm. Kondisi
ini menyulitkan proses evakuasi. Selain itu kondisi tanah
Kronologis dan Dampak yang labil dan posisi lubang berada berada di atas bukit
Tanggal 27 Oktober 2015 12 orang penambang emas ilegal dengan kemiringan 100-120 derajat, juga membuat proses
sedang melakukan aktivitas penambangan, tiba-tiba tanah evakuasi terhambat. Upaya evakuasi dilakukan oleh 200
runtuh sehingga korban tertimbun material longsor yang personel tim penyelamat gabungan, yang terdiri dari polisi,
terjadi sekitar pukul 11.00 WIB di kawasan galian emas TNI, pemerintah daerah, Palang Merah Indonesia dan
milik PT Antam sekitar Gunung Pongkor Desa Bantar Karet, masyarakat. Polisi mendatangkan Tim DVI (Disaster Victim
Kec. Nanggung, Kab. Bogor. Para penambang emas ilegal Identification) dari Mabes Polri untuk membantu evakuasi.
tersebut masuk ke areal PT Antam Senin pagi, melalui jalur Tim DVI ini dibutuhkan untuk mengidentifikasi penambang
ilegal kemudian menggali Lubang Kunti di Blog Longsoran liar yang tertimbun dalam lubang galian ilegal.

Pertambangan ilegal oleh warga selain


merusak lingkungan juga menyebabkan
timbulnya Tanah Longsor, Gunung
Halimun-Salak, Bogor, Jawa Barat.

Data Bencana Indonesia 2015 | 67


4
TANAH LONGSOR TAHUN 2015

Aparat dan relawan bahu membahu


dalam pencarian korban Tanah
Longsor, Desa Tegal Panjang,
Kecamatan Cireunghas, Jawa Barat.

68 | Data Bencana Indonesia 2015


Longsor Kabupaten Sukabumi
Kondisi Topografi dan Hidrometeorologi
Bentuk topografi wilayah Kabupaten Sukabumi pada
umumnya meliputi permukaan yang bergelombang di
daerah selatan dan bergunung di daerah bagian utara
dan te­ngah. Dengan ketinggian berkisar antara 0-2.960 m.
Dengan adanya daerah pantai dan gunung-gunung antara
lain Gunung Salak dan Gunung Gede yang masing-masing
mempunyai puncak ketinggian 2.211 m dan 2.958 m
menyebabkan keadaan lereng sangat miring (lebih besar dari
35°) meliputi 29% dari luas Kabupaten Sukabumi. Sementara
kemiringan antara [13°-35°] meliputi 37% dan kemiringan
antara [2°-13°] meliputi 21% dari luas kabupaten. Sisanya
daerah datar meliputi 13% dari luas kabupaten. Keadaan
topografi yang demikian menyebabkan wilayah Kabupaten
Sukabumi menjadi rawan terhadap longsor, erosi tanah dan
lain-lain.

Struktur geologi wilayah Kabupaten Sukabumi terbagi


menjadi dua zona yaitu zona Utara dan zona Selatan, dengan
batas Sungai Cimandiri yang mengalir dari arah Timur
Laut ke Barat Daya. Zona Utara merupakan kawasan yang
dipenga­ruhi oleh vulkan dan sebagian besar merupakan
daerah yang subur, di mana terdapat kawasan perkebunan,
persawahan dan kegiatan pertanian lainnya. Sedangkan
zona Selatan merupakan kawasan yang berbukit-bukit yang
terdiri atas kawasan pertanian lahan kering, perkebunan
dan kehutanan. Jenis tanah di bagian utara pada umumnya
terdiri dari tanah latosol, andosol dan regosol. Di bagian
tengah pada umumnya terdiri dari tanah latosol dan
podzolik, sedangkan di bagian selatan sebagian besar
terdiri dari tanah laterit, grumosol, podzolik dan alluvial.
Jenis tanah ini termasuk tanah yang agak peka erosi.

Beberapa Kejadian Tanah Longsor di Sukabumi


Berdasarkan data yang terdapat di DIBI dari tahun 2001-
2015 Kabupaten Sukabumi mengalami tanah longsor
sebanyak 120 kejadian dengan korban meninggal 69 orang
dan 3.268 orang terpaksa mengungsi.

Kronologis
Telah terjadi tanah longsor di Kampung Cimerak RT 25/7, Desa
Tegal Panjang, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi,
Provinsi Jawa Barat. Menurut keterangan penduduk dan
aparat desa, gerakan tanah terjadi pada hari Sabtu, tanggal
28 Maret 2015, sekitar pukul 22.30 WIB, setelah turun hujan
seharian dengan intensitas tinggi dan durasi yang lama.
Dampak gerakan tanah mengakibatkan 12 (duabelas) orang
meninggal dunia, 11 (sebelas) unit rumah tertimbun material
longsoran dan 268 orang meng­ungsi. Jalan desa sepanjang 40
meter tertimbun material longsoran, berdasarkan pendataan
dari pihak Pemda 97 rumah yang terancam.

Data Bencana Indonesia 2015 | 69


4
TANAH LONGSOR TAHUN 2015

Alat berat sedang membersihkan tanah


longsor dan pencarian korban tanah
longsor, Desa Tegal Panjang, Kecamatan
Cireunghas, Jawa Barat.

Tim dari personil BPBD, Kodim, Polres, Basarnas, Tagana, Lahan di sekitar lokasi tanah longsor umumnya
Sarda, Dinas Bina Marga dan sejumlah relawan bahu- dimanfaatkan sebagai permukiman yang diselingi juga oleh
membahu untuk menolong korban selamat, serta persawahan dan kebun campuran. Pada tebing yang longsor,
melakukan pencarian korban yang tertimbun tanah longsor. dimanfaatkan sebagai tegalan. Permukiman yang tersebar
Menurut info dari BNPB, lebih dari 667 personil gabungan di sekitar lokasi gerakan tanah, umumnya didirikan dekat
diterjunkan untuk membantu melakukan pencarian korban tebing-tebing sangat terjal dengan kemiringan lereng >45°.
yang tertimbun longsor. Kementerian PU mengerahkan 10
alat berat dan 7 dump truck, dan dari Polri mengerahkan Tanah longsor yang terjadi adalah longsoran bahan rombak­
anjing pelacak untuk pencarian korban. Menanggapi an pada tebing yang menimpa jalan desa dan permukiman.
kejadian bencana tanah longsor yang terjadi, Bupati Permukiman di sekitar lokasi ini sudah banyak terbangun
Kabupaten Sukabumi mengeluarkan surat tanggap darurat pada lokasi yang berada dekat tebing, di bagian bawahnya.
yang berlaku mulai tanggal 28 Maret 2015 - 3 April 2015. Tanah longsor ini terjadi akibat interaksi kondisi litologi,
penambahan bobot massa tanah akibat akumulasi air
Berdasarkan Peta Prakiraan Wilayah Potensi Terjadi Gerak­an permukaan, morfologi tebing yang sangat terjal, dengan
Tanah pada bulan Maret 2015 di Provinsi Jawa Barat (PVMBG, pemicu utama curah hujan yang turun dengan durasi lama
Badan Geologi), daerah gerakan tanah terletak pada zona sebelum gerakan tanah terjadi. Akibat kemiringan lereng
kerentanan gerakan tanah menengah - tinggi, artinya zona yang agak terjal sampai sangat terjal dan beban yang ada di
berpotensi menengah sampai tinggi untuk terjadi gerakan atas permukaan tanah oleh penambahan bobot massa tanah,
tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah dan pelunakan yang dipengaruhi akumulasi air hujan pada
yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan bagian atas lereng mengakibatkan tanah pada lokasi gerakan
atau jika lereng mengalami gangguan. tanah di sekitar permukiman mudah bergerak ke arah luar
lereng sehingga terjadi gerakan tanah dengan tipe longsoran.
Morfologi di sekitar lokasi bencana merupakan daerah
perbukitan dengan kemiringan lereng agak terjal sampai Selain Kampung (Kp.) Cimerak, tanah longsor juga terjadi
sangat terjal, dengan kemiringan lereng 250 - > 450. Di lokasi di Kampung Cipeundeuy RT 02/01, Kp. Cibongkok RT
bencana kemiringan lereng mencapai 400. 04/08, dan Kampung Jagamukti RT 05/08, Desa Cikurutug,

70 | Data Bencana Indonesia 2015


Gambar 4.4. Peta Prakiraan Wilayah Potensi Terjadi Gerakan Tanah pada Bulan Maret 2015, Provinsi Jawa Barat

Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi. Menurut ke dalam retakan dan nendatan yang dapat menimbulkan
keterangan penduduk dan aparat desa, tanah longsor di pelunakan dan penambahan beban massa tanah. Potensi
Kp. Cipeundeuy dan Kp. Cibongkok terjadi pada pada hari yang besar juga ditunjukkan oleh terdapatnya saluran irigasi
Sabtu, tanggal 28 Maret 2015, sekitar pukul 22.30 WIB, pada kaki lereng yang belum kedap air dan retak-retak.
dan di Kp. Jagamukti pada hari Minggu, tanggal 29 Maret
2015, sekitar pukul 04.00 WIB setelah turun hujan seharian Menurut keterangan aparat setempat, gerakan tanah di
dengan intensitas tinggi dan durasi yang lama. lokasi ini pernah terjadi tahun 2009. Dampak tanah longsor
2 (dua) rumah mengalami keretakan, 10 rumah yang berada
Desa Cikurutug merupakan daerah perbukitan dengan di bawah bukit yang terdapat nendatan terancam longsor.
kemiringan lereng landai sampai terjal dengan kemiringan
lereng mencapai 15°- 45°. Lahan di sekitar lokasi gerakan Tanah longsor yang terjadi di Cibongkok adalah longsoran
tanah yang terletak di Cipeundeuy dan Kp. Cibongkok bahan rombakan dan nendatan pada persawahan yang
umumnya dimanfaatkan sebagai persawahan yang mengancam permukiman di dekatnya. Longsoran yang
diselingi oleh permukiman dan tegalan di bukit atas yang terjadi memiliki lebar mencapai 100 m, tinggi nendatan
terdapat retakan. Sedangkan di Kp. Jagamukti umumnya mencapai 3 meter, dengan arah N 250° E.
permukiman di lereng bagian atas, dan di bagian bawahnya
berupa persawahan. Tanah longsor di lokasi ini memiliki potensi besar untuk
berkembang karena aliran air permukaan masih bisa masuk
Tanah longsor yang terjadi di Cipeundeuy berupa retakan pada ke dalam retakan dan nendatan serta lahan pertanian basah
pemukiman, dan nendatan pada bukit di atas pemukiman. yang dapat menimbulkan pelunakan dan penambahan
Secara umum tanah longsor yang terjadi adalah tipe rayapan. beban massa tanah. Menurut keterangan aparat setempat,
Lebar retakan pada pemukiman 5-15 cm, nendatan pada tanah longsor di lokasi ini pernah terjadi tahun 2004.
bukit dengan kedalaman 5-20 cm telah membentuk bakal Dampak yang ditimbulkan 2 (dua) rumah terancam, lahan
mahkota dengan arah gerakan tanah N 150° E. persawahan di bawah tebing terancam longsor.

Gerakan tanah di lokasi ini memiliki potensi besar untuk Gerakan tanah tipe nendatan dan retakan pada lokasi
berkembang karena masih terdapatnya aliran air yang masuk ini dikontrol oleh interaksi kondisi litologi, penjenuhan,

Data Bencana Indonesia 2015 | 71


4
TANAH LONGSOR TAHUN 2015

pelunakan, dan penambahan bobot massa tanah akibat


akumulasi air pada penggunaan lahan, serta curah hujan
yang turun dengan durasi lama sebelum gerakan tanah
terjadi sebagai pemicu utama. Kemiringan lereng yang
terjal, curah hujan yang tinggi dan peresapan air yang cepat,
semakin mempercepat proses penjenuhan dan penambahan
bobot massa tanah.

Upaya Mitigasi
Upaya mitigasi yang perlu dilakukan antara lain
• Meningkatkan kewaspadaan bagi penduduk yang
bermukim dan beraktivitas di sekitar lokasi gerakan
tanah terutama pada saat dan setelah turun hujan.
• Memantau perkembangan retakan dan jika terjadi
perkembangan yang cepat segera menjauh dari lokasi
gerakan tanah dan melaporkannya kepada instansi
yang berwenang.
• Memperlambat peresapan air dan mengantisipasi
terjadinya perkembangan gerakan tanah agar segera
dilakukan :
- Mengarahkan aliran air permukaan menjauh dari
retakan dan nendatan.
- Segala aktivitas hendaknya selalu dilakukan dengan
memperhatikan kondisi cuaca dan keselamatan
jiwa.
- Segera menutup retakan dan memadatkannya
dengan tanah.
• Tidak mengembangkan permukiman mendekat ke
arah tebing.
• Menata dan memperbaiki saluran air permukaan dan
irigasi dengan konstruksi yang kedap air.
• Tidak melakukan aktivitas yang dapat mengganggu
kestabilan lereng, seperti pemotongan lereng dengan
tidak memperhatikan kaidah kestabilan lereng.
• Jika gerakan tanah terus berkembang, segera lakukan
evakuasi bagi rumah-rumah yang terancam dan
merelokasinya ke tempat yang aman dari ancaman
gerakan tanah.
• Merelokasi 1 (satu) rumah yang terletak di ujung
tebing yang longsor di Kp. Cibongkok.
• Pertanian lahan basah di Kp. Cibongkok dapat
memicu terjadinya gerakan tanah di wilayah ini,
untuk menanggulanginya maka pertanian lahan
basah diubah menjadi pertanian lahan kering dengan
diselingi tanaman berakar kuat dan dalam.
• Memperbaiki tembok penahan di Kp. Jagamukti,
dengan melandaikannya, dan membuat pondasi
sampai ke batuan dasar serta memperbanyak lubang
pori.
• Meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat untuk
lebih mengenal dan memahami gerakan tanah dan
gejala-gejala yang mengawalinya sebagai upaya
mitigasi bencana akibat gerakan tanah.

72 | Data Bencana Indonesia 2015


Aparat dan warga bekerja sama dalam
membersihkan tanah longsor dan pencarian
korban tanah longsor, Desa Tegal Panjang,
Kecamatan Cireunghas, Jawa Barat.

Data Bencana Indonesia 2015 | 73


4
TANAH LONGSOR TAHUN 2015

74 | Data Bencana Indonesia 2015


Data Bencana Indonesia 2015 | 75
5
KEKERINGAN TAHUN 2015

76 | Data Bencana Indonesia 2015


BAB
5
Kekeringan
Tahun 2015

Data Bencana Indonesia 2015 | 77


5
KEKERINGAN TAHUN 2015

Pembelajaran
BENCANA
KEKERINGAN
Terus Berulang
Sejarah bencana di Indonesia telah membuktikan bahwa lebih dari
90% merupakan bencana hidrometeorologi. Salah satu bencana ini
adalah kekeringan, yang menyebabkan masyarakat kesulitan dalam
memenuhi kebutuhan akan air untuk keberlangsungan hidupnya.
Masyarakat harus mengeluarkan biaya dan tenaga lebih untuk
mendapatkan air hanya untuk sekedar mencukupi kebutuhan hidup
mereka. Pengairan sawah, peternakan dan pemenuhan kebutuhan
untuk rumah tangga menjadi permasalahan yang pelik apabila
kekeringan sudah melanda.

78 | Data Bencana Indonesia 2015


Warga melintas di dasar Waduk Dawuhan yang
mengering Kabupaten Madiun, Jawa Timur,
Agustus 2015.

K
ekeringan adalah keadaan kekurangan pasokan Kekeringan yang terjadi di Indonesia, disebabkan oleh
air pada suatu daerah dalam masa yang banyak faktor. faktor ini antara lain penyimpangan
berkepanjangan (beberapa bulan hingga bertahun- iklim, gangguan keseimbangan hidrologis dan
tahun). Biasanya kejadian ini muncul bila suatu wilayah kekeringan agronomis. Penyimpangan iklim
secara terus-menerus mengalami curah hujan di bawah menyebabkan produksi uap air dan awan di sebagian
rata-rata. Musim kemarau yang berkepanjangan akan Indonesia bervariasi dari kondisi sangat tinggi ke
menyebabkan kekeringan karena cadangan air tanah rendah atau sebaliknya. Hal itu menyebabkan
akan habis karena penguapan (evaporasi), hilangnya terjadinya penyimpangan iklim terhadap kondisi
air dari permukaan tumbuhan (transpirasi), atau normalnya. Jumlah uap air dan awan yang rendah
penggunaan lain oleh manusia. Kekeringan dapat akan berpengaruh terhadap curah hujan, apabila
menjadi bencana alam apabila mulai menyebabkan curah hujan dan intensitas hujan rendah, maka akan
suatu wilayah kehilangan sumber pendapatan menyebabkan kekeringan. Kekeringan menjadi lebih
akibat gangguan pada pertanian dan ekosistem parah apabila dibarengi dengan El Nino. El Nino
yang ditimbulkannya. Dampak ekonomi dan ekologi menyebabkan kemarau yang terjadi menjadi lebih
kekeringan merupakan suatu proses sehingga batasan panjang sehingga hujan lama tidak turun.
kekeringan dalam setiap bidang dapat berbeda-beda.
Namun, suatu kekeringan yang singkat tetapi intensif Kerusakan yang terjadi pada daerah aliran sungai
dapat pula menyebabkan kerusakan yang signifikan. (DAS) terlebih di bagian hulu sungai menyebabkan
penyerapan air tidak sempurna. Kerusakan
Kekeringan berkaitan erat dengan menurunnya tingkat hulu sungai akibat perubahan alih fungsi lahan,
curah hujan di bawah normal dalam satu musim. menyebabkan air hujan tidak terserap secara
Pengukuran kekeringan meteorologis merupakan maksimal dan langsung turun ke hilir. Pendangkalan
indikasi pertama adanya bencana ini. Tahap kekeringan sungai dan waduk karena adanya sedimentasi,
selanjutnya adalah terjadinya kekurangan pasokan menyebabkan daya tampung menjadi berkurang,
air permukaan dan air tanah. Kekeringan ini diukur kondisi ini berakibat pemenuhan kebutuhan
berdasarkan elevasi muka air sungai, waduk, danau masyarakat akan air menjadi terkendala karena
dan air tanah. Namun, kekeringan hidrologis bukan air waduk cepat mengering dan habis. Pola tanam
merupakan indikasi awal terjadinya bencana. yang salah dari petani juga berpotensi menyebabkan
Kekeringan pada lahan pertanian ditandai dengan kekeringan. Kesalahan pola tanam ini, berakibat
kekurangan lengas tanah (kandungan air di dalam pada kebutuhan air untuk pertanian yang terlalu
tanah) sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan banyak sehingga petani mengupayakan untuk
tanaman tertentu pada periode waktu tertentu pada mendapatkan air dengan mesin-mesin pompa yang
wilayah yang luas yang menyebabkan tanaman menjadi berakibat cepat habisnya kandungan air di dalam
kering dan mengering. tanah.

Data Bencana Indonesia 2015 | 79


5
KEKERINGAN TAHUN 2015

Dampak dan Upaya Mengatasi Kekeringan 2015 ini telah membawa dampak kekeringan panjang di
Kemarau panjang yang terjadi di tahun 2015 telah beberapa daerah seperti Sumatera Selatan, Lampung,
menyebabkan beberapa daerah di Indonesia Jawa, Bali, NTB, NTT dan Sulawesi Selatan.
mengalami kekeringan. Kondisi ini menyebabkan
masyarakat mengalami kesulitan dalam mendapatkan Menurut artikel dari Badan Meteorologi, Klimatologi
air untuk keperluan sehari-hari seperti pengairan lahan dan Geofisika (BMKG), menjelaskan bahwa El Nino
pertanian, peternakan dan kebutuhan rumah tangga. adalah suatu gejala penyimpangan kondisi laut yang
Kekeringan di tahun 2015 lebih parah dibandingkan ditandai dengan meningkatnya suhu permukaan laut
dengan tahun-tahun sebelumnya, seiring dengan (Sea Surface Temperature-SST) di samudra Pasifik
meningkatnya fenomena El-Nino. BMKG dan berbagai sekitar equator (equatorial pacific) khususnya di bagian
lembaga meteorologi di dunia menyatakan bahwa tengah dan timur (sekitar pantai Peru). Karena lautan
tahun 2015 sedang terjadi EL-Nino moderat menuju dan atmosfer adalah dua sistem yang saling terhubung,
kuat dan diprediksi akan berlangsung hingga awal maka penyimpangan kondisi laut ini menyebabkan
tahun 2016. EL-Nino 2015 diperkirakan akan sekuat terjadinya penyimpangan pada kondisi atmosfer yang
bahkan lebih kuat dibandingkan dengan fenomena pada akhirnya berakibat pada terjadinya penyimpangan
serupa yang terjadi pada tahun 1997, hanya saja karena iklim. Di Indonesia, masih jelas dalam ingatan kita, pada
faktor pengendali cuaca lain yaitu Indian Ocean Dipole tahun 1997 terjadi bencana kekeringan yang luas. Pada
(IOD) masih dalam kondisi netral, maka dampaknya tahun itu, kasus kebakaran hutan di Indonesia menjadi
bagi Indonesia diperkirakan tidak akan separah 1997. perhatian internasional karena asapnya menyebar
Namun demikian, dampak fenomena iklim global ini ke negara-negara tetangga. Kebakaran hutan yang
sudah sangat terasa pada bulan Agustus ini dan akan melanda banyak kawasan di Pulau Sumatera dan
semakin parah pada bulan September mendatang. Kalimantan saat itu, memang bukan disebabkan oleh
BMKG juga memperkirakan bahwa datangnya musim fenomena El-Nino secara langsung. Namun kondisi
hujan akan mundur di beberapa wilayah di Indonesia, udara kering dan sedikitnya curah hujan telah membuat
khususnya di bagian timur dan selatan. EL-Nino saat api menjadi mudah berkobar dan merambat, sehingga

80 | Data Bencana Indonesia 2015


Anak-anak bermain di
hamparan sawah yang
mengering, 2015.

Data Bencana Indonesia 2015 | 81


5
KEKERINGAN TAHUN 2015

Seorang warga menjaring


di Sungai Cimanuk yang
mengering, 2015.

sulit dikendalikan. Di sisi lain, kekeringan dan kemarau Sula­wesi Selatan. Sesuai dengan peringatan dini dari BMKG,
panjang juga menyebabkan banyak wilayah sentra pertanian maka untuk mengantisipasi kekeringan BPBD di tingkat
mengalami gagal panen karena distribusi curah hujan yang provinsi maupun kabupaten/kota telah membuat rencana
tidak memenuhi kebutuhan tanaman. Dampak lain dari El kontijensi untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan.
Nino adalah beberapa wilayah menjadi rentan mengalami Bencana kekeringan merupakan bencana yang bersifat
kebakaran hutan. slow on set. Artinya berlangsung secara perlahan sehingga
lebih mudah mengatasinya. Untuk kelangkaan air dilakukan
Pada tahun 2015, kekeringan kembali melanda dengan dengan pengerahan tangki air dan logistik ke daerah rawan
dampak yang cukup besar karena dibarengi dengan El kekeringan. Himbauan hemat air dan pengaturan air untuk
Nino. Dampak ini cukup terasa karena sebagian besar irigasi pertanian.
wilayah Indonesia mengalami penurunan curah hujan serta
awal musim penghujan mengalami kemunduran. Tercatat Berdasarkan analisis BMKG dan LAPAN, pada bulan Juli -
bahwa kekeringan telah melanda 16 provinsi, meliputi 102 November 2015 kondisi iklim di wilayah Indonesia terutama
kabupaten/kota dan 721 kecamatan di Indonesia. Pada yang berada di bagian selatan khatulistiwa dipengaruhi
musim kemarau ini di Jawa, Bali dan Nusa Tenggara terjadi El Nino Moderate. Kondisi ini akan memberikan efek
defisit air sekitar 20 miliar meter kubik. EL-Nino telah pada tingkat intensitas dan frekuensi curah hujan akan
membawa dampak kekeringan panjang di beberapa daerah semakin berkurang dan bahkan kemungkinan awal musim
seperti Sumatera Selatan, Lampung, Jawa, Bali, NTB, NTT dan penghujan 2015/2016 di beberapa wilayah akan mengalami

82 | Data Bencana Indonesia 2015


Gambar 5.1. Peta Hari Tanpa Hujan Bulan November 2015

kemunduran. Untuk mengatasi kekeringan jangka pendek, mendirikan posko hujan buatan yang terletak di Halim
BNPB menyediakan dana Rp 75 miliar. Dana ini sebagian Perdana Kusuma. Posko ini akan melakukan hujan buatan
besar digunakan untuk membantu BPBD dalam penanganan jika ada informasi dari BMKG ada awan yang bisa disemai.
darurat kekeringan dengan distribusi air bersih dengan Kampanye hemat air juga didengungkan ketika kekeringan
tangki air, perbaikan pipa, dan pembangunan bak-bak semakin parah dan hujan tidak kunjung datang. Dengan
penampungan air. Penanganan jangka panjang memerlukan kampanye ini diharapkan masyarakat lebih bijak dalam
upaya yang menyeluruh perbaikan kualitas lingkungan dan menggunakan air yang ada. Pola pertanian juga diganti
pembangunan infrastruktur keairan. dengan tanaman yang sedikit membutuhkan air agar
konsumsi air untuk pengairan berkurang.
Hingga pertengahan Oktober 2015, hujan juga belum
turun di semua wilayah Indonesia. Tampak bahwa hampir El Nino pernah terjadi di Indonesia pada tahun 1997 yang
sebagian besar Pulau Jawa, Sulawesi, Maluku, Nusa menyebabkan kekeringan di sebagian besar wilayah. Jika
Tenggara dan sebagian Sumatera serta Kalimantan dalam dilihat dari gambar di atas anomali curah hujan pada bulan
90 hari terakhir tidak terjadi hujan. Jawa sebagai sentra Juli-September di tahun 1997 dan 2015 tampak bahwa
produksi pertanian secara langsung terkena dampak dari
kekeringan ini karena Jawa merupakan penyumbang 44%
produksi padi nasional, di mana 22% sawah di Pulau Jawa
merupakan jenis tadah hujan. Kekeringan ini juga secara
langsung mengubah jadwal tanam bagi petani, karena
pasokan air yang kurang untuk kebutuhan pertanian. Pada
tahun ini juga pemerintah melalui kementerian pertanian
menyalurkan bantuan pompa sebanyak 4.180 unit untuk
membantu petani dalam mengairi lahan pertanian. Bantuan
ini diharapkan mampu untuk membantu petani dalam
memenuhi pasokan air untuk keperluan pertanian sehingga
mampu untuk meminimalkan dampak kekeringan.

Daerah yang menjadi prioritas penanganan kekeringan di


tahun 2015 ada 3 provinsi yaitu Jawa Tengah, Jawa Barat
dan Jawa Timur, tanpa mengecualikan daerah-daerah lain
yang terkena bencana kekeringan. Langkah awal adalah

Data Bencana Indonesia 2015 | 83


5
KEKERINGAN TAHUN 2015

Gambar 5.2. Peta Anomali Curah Hujan 1997 dan 2015

hampir sebagian besar Indonesia curah hujan di bawah 176.501 hektare atau 1,71% dari luas total tanam selama
normal. Sebaran El Nino yang terjadi tahun 2015 masih tidak Januari-Oktober 2015. Kekeringan terbesar terjadi di Jawa
sebanding dengan tahun 1997, namun di tahun 2015 banyak Barat, Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan.
wilayah yang anomali curah hujannya <10% (di bawah
normal). Kekeringan sudah menjadi ancaman bagi wilayah- Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah untuk
wilayah sentra pertanian seperti di Pulau Jawa. Dampak mengatasi kekeringan yang melanda, mulai dari distribusi
kekeringan ini mampu untuk menurunkan produksi pertanian air bersih hingga penerapan teknologi seperti modifikasi
dan menyebabkan petani mengalami kerugian. Kekeringan cuaca. Pengeluaran masyarakat yang terdampak kekeringan
yang terjadi menyebabkan pola tanam petani menjadi mengalami peningkatan diakibatkan oleh pengeluaran
berubah, karena ketersediaan air yang sangat minim. untuk mendapatkan air bersih. Letak sumber air yang cukup
jauh dan biaya transportasi yang mahal menyebabkan
Luas lahan persawahan di Indonesia tahun 2015 tercatat 8,1 harga air juga ikut mengalami kenaikan. Guna meringankan
juta hektar dan sebanyak 42,49% tersebar di Pulau Jawa, kebutuhan dan melayani masyarakat maka pemerintah
29,59% di Pulau Sumatera dan 11,57% di Pulau Kalimantan. daerah melalui BPBD (Badan Penanggulangan Bencana
Kementerian Pertanian mencatat hingga bulan November Daerah) melakukan droping air bersih ke wilayah-wilayah
2015 puso yang terjadi akibat kekeringan telah mencapai terdampak. Pada tanggal 10 Agustus 2015, bertempat di

84 | Data Bencana Indonesia 2015


Kementerian Pertanian digelar Rapat Koordinasi lintas daerah target Pulau Jawa terutama Jawa Barat dan Jawa
kementerian dan lembaga untuk membahas rencana Tengah. TMC dikerjakan dengan melakukan analisis dan
aksi untuk menanggulangi bencana kekeringan. Dalam prediksi cuaca harian, memantau pertumbuhan awan,
rapat yang dihadiri langsung oleh Menteri Pertanian, lalu melakukan penyemaian awan menggunakan pesawat
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Menteri CN-295 milik TNI-AU yang mampu mengangkut bahan
Perdagangan, Menteri Koordinator Bidang Maritim, semai sebanyak 2,8 ton. Sementara untuk memantau
Kapolri, Panglima TNI, Kepala BPS, Kepala BMKG, Kepala pertumbuhan awan digunakan radar cuaca milik BMKG yang
BNPB, dan Kepala UPT Hujan Buatan BPPT diputuskan terpasang di Cengkareng, Cilacap, Semarang dan Surabaya.
bahwa salah satu rencana aksi yang akan dilakukan untuk Selain itu juga dilakukan pengukuran cuaca pada pos-pos
penanggulangan bencana kekeringan adalah melalui upaya meteorologi (Posmet) di Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau yang lebih dikenal
dengan istilah hujan buatan. Hujan buatan yang akan Strategi Mitigasi dan Upaya Pengurangan Risiko
dibentuk bekerjasama dengan UPT Hujan Buatan BPPT dan Kekeringan
TNI dengan mengerahkan pesawat CN-295. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kekeringan
merupakan kejadian yang slow on set, sehingga banyak
TMC dilakukan dengan Lapangan Udara Halim Perdana kegiatan mitigasi yang dapat dilakukan sebelum bencana
Kusuma Jakarta sebagai pos operasi. Pelaksanaan hujan tersebut benar-benar terjadi. BMKG selalu memberikan
buatan dilakukan oleh UPT Hujan Buatan BPPT di bawah informasi mengenai awal masuknya musim kemarau.
koordinasi BNPB dan diprioritaskan pada daerah-daerah Hal ini menjadi peringatan dini bagi pemerintah agar
endemis kekeringan yang juga merupakan lumbung beras lebih meningkatkan kewaspadaan untuk menghadapi
nasional, yaitu Jawa barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. Strategi
Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Lampung, Nusa mitigasi dan upaya pengurangan risiko kekeringan di
Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Operasi resmi antaranya adalah:
dibuka oleh Menteri Pertanian dengan disaksikan oleh n Penyusunan peraturan pemerintah tentang pengaturan
Asops Panglima TNI, Danlanud Halim Perdanakusuma, sistem pengiriman data iklim dari daerah ke pusat
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Sekretaris Utama BPPT, pengolahan data. Peringatan dini pada setiap bencana
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Hujan Buatan BPPT, menjadi hal yang sangat penting dilakukan untuk
dan Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB. Aktivitas mencegah dampak yang bisa semakin meluas. Pada
TMC akan dikendalikan dari Pos Komando (Posko) yang prinsipnya semua informasi harus dapat diterima
bertempat di Lanud Halim Perdanakusuma, dengan oleh pemangku kepentingan secepat mungkin, agar

Data Bencana Indonesia 2015 | 85


5
KEKERINGAN TAHUN 2015

Gambar 5.3. Perbandingan Anomali Curah Hujan Oktober - Desember 1997 dan 2015

86 | Data Bencana Indonesia 2015


Petani menjual tanahnya di Banyumas,
karena sawahnya tidak dialiri air pada
musim kemarau Agustus 2015.

pencegahan dapat dilakukan lebih awal. Kekeringan berkurang dan air tanah semakin cepat habis.
berkaitan dengan iklim yang terjadi di suatu wilayah, Penebangan hutan masih marak terjadi di Indonesia
sehingga informasi iklim menjadi hal yang penting yang mengakibatkan luas hutan semakin berkurang,
untuk memprediksi kapan akan tejadi kekeringan. ditambah lagi dengan hutan yang sengaja dibakar
untuk dijadikan lahan pertanian atau perkebunan.
Perlu adanya penyusunan peraturan khusus mengenai Kenyataan ini perlu disikapi agar penggunaan air
sistem pengiriman data iklim dari daerah ke pusat tanah dapat diawasi dan dikelola dengan baik,
pengolahan data, agar hasil analisa dapat akurat dan sehingga kebutuhan masyarakat di musim kemarau
realistis. Peraturan ini akan mengikat kepada setiap dapat tercukupi. Pemerintah daerah sebagai
lembaga yang mempunyai informasi iklim, dan pusat pembuat kebijakan perlu mengeluarkan regulasi/
pengolahan data. Hasil dari analisa dapat digunakan peraturan daerah terkait dengan skala prioritas
sebagai acuan untuk mengambil tindakan mitigasi penggunaan air tanah. Tentu saja peraturan ini harus
kekeringan. Dengan demikian semua persiapan memperhatikan historical right dan azas keadilan,
untuk menghadapi kekeringan bisa dilakukan seperti agar tidak menimbulkan masalah dikemudian hari.
penyiapan dana, manajemen distribusi bantuan air, Slogan Hemat Air juga sebisa mungkin diterapkan
dan lain sebagainya. Tentu saja peraturan ini juga dengan tujuan air tidak cepat mengering dan selama
bersifat mengikat terhadap wilayah-wilayah yang musim kemarau kebutuhan air tercukupi.
setiap tahun terjadi kekeringan, sehingga mampu
untuk dijalankan dan didukung oleh pendanaan yang n Pembentukan pokja dan posko kekeringan pada
memadai. Peraturan pemerintah ini akan menjadi tingkat pusat dan daerah.
payung hukum baik oleh pemerintah pusat maupun Pertukaran informasi yang dimiliki oleh setiap
pemerintah daerah dalam upaya pencegahan dan orang dapat menjadi titik terang dan usulan dalam
mitigasi kekeringan. me­nanggulangi kekeringan. Dengan memadukan
ilmu dari beberapa pakar dan tim ahli maka
n Penyusunan Perda untuk menetapkan skala prioritas penanggulangan akan lebih komprehensif dan
penggunaan air dengan memperhatikan historical terarah. Pembentukan kelompok kerja (pokja)
right dan azas keadilan. kekeringan sebagai wadah pertukaran informasi,
Semakin tingginya permintaan tanah untuk akan sangat efektif apabila benar-benar dilakukan.
perumahan dan laju deforestasi hutan, menyebabkan Dalam pokja ini akan disusun berbagai langkah dan
kemampuan tanah untuk menyerap air menjadi kebijakan terkait dengan penanganan kekeringan

Data Bencana Indonesia 2015 | 87


5
KEKERINGAN TAHUN 2015

baik dalam jangka pendek, menengah maupun dilakukan dengan menggunakan data pengamatan iklim
jangka panjang. Pada saat kekeringan sudah terjadi, yang terbaru dan data historis yang telah lampau.
koordinasi merupakan kunci utama dalam keberhasilan
penanganan. Koordinasi ini dapat dilakukan oleh posko n Memberikan sistem reward dan punishment bagi
pada tingkat pusat dan daerah. Posko sebagai wadah masyarakat yang melakukan upaya konservasi dan
dalam koordinasi sangat efektif untuk mengumpulkan rehabilitasi sumber daya air dan hutan/lahan.
data, menganalisa sampai kepada pengambilan kebijakan Penanggulangan kekeringan tidak hanya menjadi
dan langkah-langkah konkret lainnya. Semua informasi tanggung jawab pemerintah, melainkan juga masyarakat
mengenai kekeringan dikumpulkan untuk dikompilasi yang terkena. Masyarakat mempunyai peranan yang
menjadi prediksi yang akan terjadi ke depannya. sangat vital dalam upaya penanggulangan kekeringan
karena mereka sudah sering kali terjadi. Seringnya
n Penyediaan anggaran khusus untuk mengembangkan/ kekeringan yang terjadi biasanya membuat masyarakat
memperbaiki jaringan pengamatan iklim pada daerah menjadi lebih tangguh dalam menghadapinya. Mereka
rawan kekeringan. akan menciptakan sendiri upaya-upaya dalam rangka
Peta rawan bencana kekeringan yang telah disusun menghadapi kekeringan. Kebiasaan ini biasanya akan
oleh BNPB dapat digunakan sebagai informasi awal diwariskan secara turun temurun. Terobosan yang
wilayah mana saja yang masuk dalam kelas tinggi rawan perlu dilakukan oleh masyarakat secara swadaya adalah
bencana kekeringan. Kekeringan yang terjadi setiap melakukan upaya konservasi terhadap sumber daya air
tahunnya di beberapa daerah digunakan sebagai data dan hutan/lahan. Konservasi ini akan membuat air selalu
dasar dalam penentuan lokasi yang rawan kekeringan. tersedia secara berkesinambungan. Hutan yang terjaga
Daerah-daerah rawan kekeringan perlu mendapatkan dengan baik, sangat membantu dalam penyerapan air ke
prioritas dalam upaya mitigasi dan kesiapsiagaan seperti dalam tanah dan menjaga mata air agar tidak mengering.
pengembangan/perbaikan jaringan pengamatan iklim. Guna merangsang kepedulian masyarakat, pemberian
Tentu saja langkah ini perlu penyediaan anggaran khusus reward dan pusnishment perlu dijalankan agar
agar dapat terlaksana dengan baik. Anggaran yang ada masyarakat semakin terpacu untuk menjaga lingkungan.
diharapkan berkelanjutan agar jaringan pengamatan Pemberian reward juga sebagai pengakuan kepada yang
iklim dalam kondisi baik dan mampu memberikan data bersangkutan dan upaya pengakuan kepada pihak lain
yang terbaru. Prakiraan dan prediksi kekeringan dapat bahwa kegiatan ini tidak sia-sia.

Salah satu embung atau kolam


tadah hujan untuk cadangan air
pertanian, Desa Karanganyar,
Musuk, Boyolali.

88 | Data Bencana Indonesia 2015


n Pembuatan embung/waduk kecil untuk menampung air. bisa produktif walaupun sungai telah mengering. Hal-
Selain sebagai pemenuhan kebutuhan hidup dan hal seperti ini yang perlu dijadikan contoh dan ditiru
ternak, air juga digunakan masyarakat untuk pengairan untuk wilayah yang selalu mengalami kekeringan. Dalam
pertanian. Masalah timbul bagi masyarakat di wilayah pembuatan embung yang perlu mendapatkan perhatian
sentral pertanian seperti Jawa Barat, Jawa Tengah dan adalah kepemilikan tanah yang akan dibuat embung, luas
Jawa Timur apabila kekeringan mulai terjadi. Kesulitan area pertanian, perkiraan luas area yang mampu dialiri
mendapatkan air menjadikan pertanian terancam gagal dan sumber dana. Hal ini perlu diperhitungkan sebagai
panen. Pada tahun 2015 sebanyak 17 ribu sawah puso upaya untuk meminimalisir permasalahan yang mungkin
karena kekeringan, hal ini jika terjadi secara terus-menerus muncul di kemudian hari. Tenaga ahli juga dibutuhkan
bukan tidak mungkin akan menyebabkan suplai dan dalam pembuatan ini, akan sangat bermanfaat jika tanah
cadangan kebutuhan pokok masyarakat menjadi terancam. yang akan digunakan sebagai embung terlebih dahulu
Beberapa kelompok tani memiliki cara yang unik dalam diteliti agar tidak terjadi kendala dan mengganggu
mengatasi masalah ini. Mereka membuat embung (kolam struktur tanah yang ada.
tadah hujan dengan ukuran besar) di area persawahan
yang berguna untuk menampung air hujan. Embung ini n Penerapan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), untuk
mampu menyediakan air untuk pertanian sehingga lahan mempercepat turunnya hujan.
masih produktif walaupun terjadi musim kemarau. Cara ini Kemajuan teknologi dan informasi telah mampu
cukup menarik dan patut untuk dicontoh karena mampu membawa perubahan yang sangat signifikan dewasa
memberikan solusi mengatasi kegagalan panen. Agar lebih ini. Dengan menggunakan informasi yang didapatkan
efektif embung dibangun dengan ukuran dan kedalaman dari BMKG, penerapan teknologi modifikasi cuaca dapat
tertentu disesuaikan dengan cakupan pertanian serta jika dilakukan. Teknologi ini memiliki kemampuan untuk
memungkinkan dibangun pada dataran yang lebih tinggi. menurunkan hujan menjadi lebih cepat dengan bantuan
Sebagai contoh embung yang ada di Desa Karanganyar, penyemaian awan. Tentu saja tidak semua awan dapat
Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali, dengan ukuran disemai dengan garam, namun butuh kriteria tertentu
kurang lebih 100 x 100 m dan kedalaman 3 meter mampu yang biasanya dianalisa oleh pihak BMKG. Teknologi
mengairi area pertanian di sekitarnya. Memang biaya ini banyak digunakan untuk merekayasa cuaca di saat
pembuatan embung ini cukup mahal, pada tahun 2009 kekeringan dan kebakaran lahan. Teknologi ini tentu saja
saja satu embung menghabiskan dana 350 juta rupiah. dilakukan oleh tenaga ahli yang terlatih dan penggunaan
dana yang cukup besar. Keberhasilan teknologi ini
n Membuat bak penampungan air hujan di setiap keluarga tergantung pada banyaknya awan yang dapat disemai.
Sebenarnya sebagian besar masyarakat sudah memiliki
cara tersendiri dalam mengatasi kekeringan yang sering
melanda. Dalam lingkup keluarga sebagian masyarakat
telah membangun wadah seperti kolam yang digunakan
untuk menampung air hujan guna keperluan di musim
kemarau. Kolam ini mampu menyuplai kebutuhan air,
walaupun masih sangat tergantung pada lama tidaknya
musim kemarau yang melanda. Bagi keluarga yang
memiliki perekonomian lebih mereka biasanya akan
mengisi kolam ini dengan langsung membeli beberapa
tangki air untuk persediaan. Konsep kolam tadah hujan
ini sangat menarik sebagai solusi jangka panjang, namun
yang menjadi permasalahan adalah biaya pembuatan
yang cukup mahal dan kondisi perekonomian masyarakat
yang berbeda satu dengan lainnya. Campur tangan
pemerintah dan lembaga swasta sangat penting untuk
mengembangkan konsep kolam tadah hujan ini. Melalui
kolam tadah hujan ini, setiap keluarga mampu untuk
mengelola ketersediaan air yang ada, sehingga mereka
mampu menghemat dalam penggunaannya. Sungai Cisadane
mengering akibat musim
Keberadaan embung mampu untuk menyelesaikan kemarau.
masalah pertanian di musim kemarau, petani masih

Data Bencana Indonesia 2015 | 89


5
KEKERINGAN TAHUN 2015

90 | Data Bencana Indonesia 2015


Data Bencana Indonesia 2015 | 91
KEBAKARAN HUTAN &
LAHAN TAHUN 2015
6

92
| Data Bencana Indonesia 2015
BAB
6
Kebakaran Hutan &
Lahan Tahun 2015

Data Bencana Indonesia 2015 | 93


6
KEBAKARAN HUTAN &
LAHAN TAHUN 2015

Satu unit helikopter sedang melakukan


pemadaman dengan waterbombing di
area hutan dan lahan yang terbakar,
Riau 2015.

94 | Data Bencana Indonesia 2015


DARURAT ASAP
Tantangan Penanggulangan
Kebakaran Hutan dan Lahan

Tahun 2015 merupakan salah satu pengalaman buruk Indonesia


dalam menghadapi bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan
(karhutla). Akibat ulah manusia dan kekuatan modal sekelompok
orang, karhutla menyebar masif di beberapa provinsi, seperti Riau,
Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan
Kalimantan Barat. Karhutla yang kerap terjadi pada musim kemarau ini
menjadi lebih parah karena dampak fenomena El Nino. Bencana asap
menjadi yang terburuk karena beberapa parameter seperti jumlah
korban, durasi kejadian, kerugian ekonomi, dan dampak yang
luas terhadap kesehatan dan lingkungan.

Data Bencana Indonesia 2015 | 95


6
KEBAKARAN HUTAN &
LAHAN TAHUN 2015

E
l Nino yang membawa dampak mundurnya hujan
Murid-murid sekolah dasar mengakibat­kan kebakaran hutan dan lahan semakin
terganggu kesehatannya akibat menjadi dan sulit dipadamkan. Karhutla menyebabkan
asap karhutla, September 2015. kualitas udara menurun tajam hingga berada di level
berbahaya, jarak pandang menurun (semakin pendek), dan
puluhan ribu masyarakat menderita gangguan pernapasan/
ISPA. Kabut asap tidak hanya menyelimuti langit Indonesia
tetapi sampai ke negara tetangga seperti Singapura dan
Malaysia. Dampak lainnya adalah penerbangan mengalami
gangguan karena jarak pandang (visibility) yang tidak
memungkinkan pesawat untuk take off dan landing. Anak
sekolah terpaksa beberapa hari diliburkan karena kualitas
udara yang semakin berbahaya dan alasan kesehatan.

Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi disinyalir


diakibatkan faktor kesengajaan dibakar untuk membuka
lahan baru. Pembukaan seperti ini dipandang lebih mudah
dan murah daripada harus menggunakan teknologi modern.
Kebakaran yang terjadi di tahun 2015 cukup luas hingga
merambah tidak hanya di Pulau Sumatera dan Kalimantan
saja tetapi mengarah ke Sulawesi, Maluku, Papua bahkan
sebagian lereng pegunungan yang ada di Pulau Jawa.
Beberapa penyebab kebakaran hutan dan lahan meliputi:

• Adanya kesengajaan membakar dengan pemanfaatan


lemahnya penegakan hukum.

96 | Data Bencana Indonesia 2015


BNPB selalu tanggap dalam
menanggulangi setiap bencana
termasuk bencana asap dampak
kebakaran hutan dan lahan, Riau 2015.

• Pembakaran dilakukan oleh profesional yang disewa dan kemungkinan berbagai jenis spesies yang belum
oleh korporasi untuk maksud-maksud tertentu, misalnya teridentifikasi ikut lenyap. Spesies satwa yang dilindungi
untuk perluasan kebun, pembersihan lahan untuk terancam, seperi orang utan, harimau sumatera, gajah
persiapan tanaman perkebunan. asia, tapir dan sebagainya. Berdasarkan data Kementerian
• Adanya sebagian masyarakat yang membuka lahan Lingkungan Hidup dan Kehutanan, karhutla memberi
dengan cara membakar untuk membersihkan lahan dan dampak kerugian dan kerusakan besar taman nasional di
persiapan penanaman. Sumatera dan Kalimantan. BNPB memonitor hotspot berada
• Pelaku illegal logging membakar sisa-sisa kayu untuk di delapan hutan di kawasan taman nasional. Delapan
menghilangkan jejak dan selanjutnya untuk menjadikan taman nasional tersebut antara lain empat di Sumatera,
lahan perkebunan baru. Taman Nasional (TN) Sembilang, TN Way Kambas, TN
• Buruknya pengelolaan ekosistem rawa gambut yang Bukit Tiga Puluh, TN Berbak, sedangkan empat lainnya di
sudah beralih fungsi menjadi perkebunan dengan Kalimantan, yaitu TN Gunung Palung, TN Danau Sentarum,
dikeringkan sehingga gambut menjadi mudah terbakar. TN Tanjung Puting, dan TN Bukit Baka Bukit Raya.
Jika sudah terbakar maka akan sulit dipadamkan.
• Musim kemarau yang panjang. Adanya El Nino Kejahatan luar biasa atau extraordinary crime, begitu
menyebabkan cuaca makin kering sehingga hutan dan ungkapan keras yang dilontarkan Susilo Bambang
lahan makin mudah terbakar. Yudhoyono saat menjabat Presiden Republik Indonesia
• Lemahnya pengawasan karena wilayah hutan dan lahan dan memimpin langsung Pengendali Operasi karhutla
yang harus dijaga sangat luas. Jumlah aparat untuk di Riau tahun lalu. Masih ada di ingatan kita satu tahun
mencegah kebakaran hutan dan lahan tidak sebanding berselang, karhutla di wilaya Riau saja telah memberikan
dengan luas yang harus diawasi. dampak ekonomi, kerusakan lingkungan, kesehatan.
• Terbatasnya sarana dan prasarana yang ada untuk Kerugian ekonomi dari Februari hinggal April 2014
melakukan pencegahan dan pemadaman. mencapai 20 triliun, sedangkan luas cagar biosfer terbakar
• Politik lokal di daerah dan minimnya alokasi APBD untuk 2.398 hektar dan lahan terbakar 21.914 hektar. Di sektor
pencegahan kebakaran hutan dan lahan. kesehatan, BNPB mencatat 58.000 orang terserang ISPA
Hutan yang terbakar dan hilang menyebabkan ekosistem dan peliburan aktivitas sekolah.

Data Bencana Indonesia 2015 | 97


6
KEBAKARAN HUTAN &
LAHAN TAHUN 2015

Kebakaran hutan selain berdampak pada


kerusakan ekosistem alam juga menebar
polusi udara, Riau.

98 | Data Bencana Indonesia 2015


Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
sejak Februari 2015 telah mengumumkan bahwa beberapa
wilayah Indonesia sangat rentan terhadap kemudahan
kebakaran atau fire danger rating system (FDRS) hutan dan
lahan karena dampak El Nino ini. Masih cukup waktu untuk
pemerintah daerah setempat untuk mengantisipasi dan
menyiagakan sumber daya untuk pencegahan kebakaran
hutan dan lahan. Di sisi lain, BNPB juga telah memberikan
peringatan terhadap potensi karhutla pada 2015 ini
dan menempatkan helikopter untuk penguatan lokal.
Namun peringatan dari BMKG dan himbauan BNPB belum
sepenuhnya mendapat respon positif dari pemerintah
daerah.

Memang diakui, karhutla 2015 diperparah karena dampak


El Nino. El Nino atau gejala penyimpangan kondisi laut
yang ditandai dengan peningkatan suhu permukaan laut
di Samudera Pasifik sekitar equator, khususnya di bagian
tengah dan timur. Berdasarkan Analis Badan Meteorologi,
Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Supari, fenomena
dilatarbelakangi keterkaitan lautan dan atmosfer sebagai
dua sistem yang saling terhubung. Kondisi ini menyebabkan
terjadinya penyimpangan pada dinamika atmosfer yang
pada akhirnya memicu penyimpangan iklim. Berdasarkan
pantauan BMKG, El Nino 2015 masih dalam kategori
moderate. Kondisi saat ini tidak separah dibandingkan pada
tahun 1997/1998 yang masuk kategori strong. Fenomena
penyimpangan iklim tahun 2015 diperkirakan berakhir pada
akhir November.

Dampak Karhutla 2015


Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)
menyebutkan bahwa 99% penyebab karhutla karena ulah
manusia. Latar belakang manusia melakukan pembakaran
hutan dan lahan karena kebiasaan, kebutuhan akan lahan
untuk pemukiman dan pertanian/perkebunan (hutan
dibuka dengan membakar karena lebih cepat, mudah dan
murah), konflik lahan, dan ketidaksengajaan/kegiatan lain
yang menimbulkan api (pencarian kayu bakar, rumput,
rotan, madu, ikan, berkemah, membakar sampah dan
sebagainya). Menurut penelitian Univeristas Riau pada
2014, pembukaan lahan melalui pembakaran hutan
hanya membutuhkan Rp 600.000-800.000 per hektar,
sedangkan dengan cara tanpa bakar mencapai Rp 3,4 juta
per hektar atau bahkan mencapai Rp 50 juta per hektar.
Dilema karena Pemerintah masih mengijinkan pembakaran
hutan maksimal 2 hektar dengan ketentuan yang diatur
pada Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Karhutla yang terjadi tahun 2015 disinyalir merupakan


yang terparah dalam beberapa tahun terakhir. Begitu lama

Data Bencana Indonesia 2015 | 99


6
KEBAKARAN HUTAN &
LAHAN TAHUN 2015

waktu sampai kebakaran benar-benar padam dan El Nino seperti jumlah hostpot, jarak pandang (visibility) dan indeks
yang menyebabkan hujan tidak turun-turun. Asap yang kualitas udara (ISPU). Indikator ini terus dipantau oleh
mengepung wilayah Sumatera dan Kalimantan sangat posko utama yang telah didirikan di provinsi-provinsi yang
mengganggu aktivitas masyarakat, sampai pemerintah mengalami karhutla. Posko juga dipakai sebagai ajang untuk
setempat menghimbau agar masyarakat tidak melakukan melakukan evaluasi terhadap hasil yang telah dicapai dan
aktivitas di luar ruangan. Kebakaran hutan dan lahan yang koordinasi lanjutan sebelum melakukan pemadaman di
luas telah menyebabkan bencana asap yang menimbulkan lapangan. Setiap hari selalu diadakan rapat koordinasi yang
kerugian korban jiwa, kerugian ekonomi, menurunnya dihadiri oleh kementerian/lembaga, SKPD, TNI, POLRI dan
kesehatan, pendidikan terganggu, meningkatnya emisi lainnya sebagai wadah agar penanggulangan lebih terarah.
karbon ke atmosfer, kehilangan plasma nutfah, dan lainnya.
Bahkan asap yang melintasi batas negara telah menimbulkan Penanganan Karhutla 2015
protes negara Singapura dan Malaysia kepada pemerintah Merespon meluasnya karhutla, BNPB dalam penanganan
Indonesia sehingga menjadi masalah geopolitik di ASEAN. telah melakukan berbagai upaya. Sumber daya nasional
telah dikerahkan, antara lain melalui pengiriman Pasukan
Dampak kebakaran hutan dan lahan tahun 2015 adalah: Reaksi Cepat yang meliputi pasukan gabungan TNI dan
l Sebanyak 24 orang meninggal dunia (baik dampak Polri, pengerahan armada BNPB dan Kementerian LHK.
langsung maupun tidak langsung). Namun demikian hingga pertengahan Oktober 2015, api
l Lebih dari 600 ribu jiwa menderita ISPA. dan asap masih tetap menjadi permasalahan di masyarakat
l Seluas 2,61 juta hektar hutan dan lahan terbakar. dan kerugian negara. Koordinasi lintas kementerian dan
l Kerugian ekonomi sekitar Rp 221 triliun (tidak termasuk lembaga masih menjadi tantangan demikian juga peran
kerugian sektor kesehatan dan pendidikan) dari pemerintah provinsi dan kabupaten di wilayah-wilayah
l Asap menyebar hingga Singapura, Malaysia, Thailand yang terlanda api dan asap.
dan Filipina Selatan.
l Kerugian hilangnya plasma nutfah, emisi karbon dan Secara garis besar upaya pemadaman karhutla dilakukan
lainnya. dengan memanfaatkan kekuatan darat dan udara.
Selama masa tanggap darurat pemantauan khusus Kekuatan darat didukung oleh personil TNI/Polri, lembaga
dilakukan terhadap indikator-indikator tentang karhutla masyarakat, Kementerian/Lembaga sampai ke dinas-dinas

Hotspot berkurang ketika musim hujan tiba,


personil TNI kembali ke barak, Riau.

100 | Data Bencana Indonesia 2015


Data Bencana Indonesia 2015 | 101
6
KEBAKARAN HUTAN &
LAHAN TAHUN 2015

TNI AD mengirimkan ribuan personilnya dalam Anggota personil TNI AD mengamati kobaran
menanggulangi kebakaran hutan dan lahan. api dan asap dari kejauhan.

Suasana udara yang pekat


dengan asap ketika TNI
sedang melakukan observasi
kebakaran hutan dan lahan,
Riau.

102 | Data Bencana Indonesia 2015


Sebuah helikopter sedang
melakukan pengisian air untuk
pemadaman kebakaran hutan
dan lahan melalui udara.

di pemerintah daerah. Mereka tersebar di semua titik api masyarakat setempat. Lebih dari 22 ribu personel gabungan
kemudian melakukan pemadaman dengan menggunakan beroperasi di bawah Satgas Darat di 6 provinsi. Mandat
peralatan yang telah disediakan. Pemadaman udara mereka membasmi api dan asap dari darat dengan berbagai
lebih menekankan pada pemanfaatan teknologi modern cara, seperti pemadaman langsung di titik api dan asap,
seperti menggunakan pesawat untuk pengeboman air dan pendinginan (mopping up) hingga pembuatan sumur bor
modifikasi cuaca. dan kanal untuk membasahi gambut dan embung sebagai
sumber air.
Di Provinsi Riau, pemerintah setempat sempat menyusun
standard operating procedures (SOP) penanggulangan Sementara itu, Satgas Udara menggunakan metode
karhutla, dengan dibantu BNPB pada tahun 2014 lalu. water-bombing dan teknologi modifikasi cuaca (TMC).
Selain SOP, dilakukan juga ikrar seluruh elemen di jajaran Upaya armada operasi udara telah bekerja keras dengan
pemerintah di tingkat provinsi hingga desa serta aparat melibatkan 19 helikopter untuk pengeboman air atau
penegak hukum yang dipimpin langsung Gubernur. Namun water-bombing. BNPB mendistribusikan armada tersebut
langkah tersebut belum mampu meredam ter­ ulangnya di beberapa wilayah, seperti Riau 3 unit, Sumatera Selatan
tragedi api dan asap di wilayah Riau. 7, Jambi 4, Kalimantan Barat 2, Kalimantan Tengah 3 dan
Kalimantan Selatan 2. Lebih dari 60 ton bahan kimia yang
Provinsi terdampak asap melakukan penanganan dengan tercampur dengan air dimanfaatkan untuk water-bombing.
strategi seperti pada tahun sebelumnya, yaitu operasi
satuan tugas (satgas) darat, udara, penegakan hukum dan Kebakaran hutan dan lahan sendiri terbagi menjadi tiga kelas,
pelayanan kesehatan. Satuan-satuan tugas ini berada di yaitu api dasar (ground fire), api permukaan (surface fire) dan
bawah kendali Pos Komando di masing-masing provinsi. mahkota api (crown fire). Kebakaran lahan gambut termasuk
Satgas Darat melibatkan personel dari berbagai organisasi sulit padam, mengingat kedalaman hingga delapan meter.
seperti TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Ketika api permukaan padam, kondisi ini belum memastikan
(BPBD), satuan pemadam kebakaran daerah, Satuan bahwa api dasar juga padam. Terkadang api dasar menyulut
Pamong Praja, Manggala Agni dari Badan Konservasi dan kembali sehingga api muncul di permukaan. Kondisi gambut
Sumber Daya Alam Kementerian Lingkungan Hidup dan yang telah direkayasa menjadikan gambut kering sehingga
Kehutanan, Masyarakat Peduli Api (MPA), relawan, mau­pun mudah terbakar. Pos Komando mengupayakan pemanfaatan

Data Bencana Indonesia 2015 | 103


6
KEBAKARAN HUTAN &
LAHAN TAHUN 2015

bahan kimia yang membantu proses pemadaman baik menjadi busa atau foam. Miracle Foam Alpha Plus yang
melalui udara dan darat. dibuat oleh Morita Holdings Corporation dapat digunakan
baik dengan air bersih maupun air laut. Produk yang tiba
Bahan Kimia Pemadam Api di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang,
Selama operasi udara dan darat berlangsung, Pos Sumatera Selatan, pada 17 Oktober 2015 terbungkus
Komando di beberapa wilayah menggunakan bahan di dalam jrigen dengan isi 20 liter. JICA membantu Pos
kimia sebagai pencampur air untuk pemadaman darat Komando sebanyak 100 jrigen Miracle Alpha Plus.
maupun water-bombing. Menurut data BNPB hingga awal
November 2015, sebanyak 60.000 kg bahan kimia untuk Morita Holdings Corporation sebagai produsen
water-bombing. Bahan kimia yang digunakan berjenis Miracle Foam diklaim sebagai bahan yang ramah
Anti Fire (AF) 31, flame freeze, dan Miracle Foam Alpha lingkungan. Foam tidak mengandung bahan beracun
Plus. AF31 yang berbahan dasar air merupakan bahan dan perfluorooctane sulfonate atau PFOS seperti
kimia tidak beracun dan aman terhadap lingkungan, hormon lingkungan dan logam berat. PFOS merupakan
karena bahan ini mudah terurai secara biologis dan tidak bahan yang mengandung senyawa organ fluoric yang
menyebabkan korosi. di masa depan akan diatur dalam undang-undang yang
berkenaan dengan larangan bahan kimia penelitian dan
Pemanfaatan bahan yang dapat berupa bubuk itu memiliki pabrikasi. Bahan ini dapat terurai lebih baik daripada
beberapa keunggulan AF31. Operator heli memantau bahan busa lainnya.
keunggulan langsung di lapangan pada saat pengeboman,
antara lain daya padam api yang efektif, peredam panas Busa yang memiliki tanggal kedaluwarsa 4 tahun ini
dan penyalaan kembali serta tidak menimbulkan uap merupakan cairan bertekanan rendah, hanya digunakan
beracun. Menurut pembuat bahan anti api, Hartindo, AF31 dengan 1% perbandingan campuran dengan air bersih
mampu menahan penjalaran api dan akan tetap efektif atau laut.
dalam waktu yang cukup lama atau sekitar 3 bulan.
Cairan Miracle Foam dicampur dengan air hingga
Strategi dengan AF31 dapat digunakan baik sebagai menimbulkan busa. Selanjutnya, tumpukan daun-daun
pemecah api untuk mencegah penjalaran atau pun dibakar hingga api membesar. Kemudian Komandan
pengeboman secara langsung di titik api. Pemanfaatan Posko Satgas melakukan pengujian dengan dua
dengan bahan kimia AF31 dilakukan dengan pesawat cara, yaitu pengujian pada daun yang terbakar dan
jenis Air Tractor yang mampu mengangkut air sebanyak pelokalisasian pada dedaunan terbakar. Pada pengujian
3.000 liter dengan komposisi campuran 1 liter AF31 per­tama api berhasil padam hingga memunculkan
dengan 3 liter air. Berdasarkan BNPB, beberapa catatan kepulan asap putih. Cairan Miracle Foam disiram untuk
dalam penggunaan bahan kimia jenis ini, antara lain melokalisir api menyala. Hasil pengujian tersebut, api
l Pencampuran dengan bahan AF31 harus dalam tidak dapat melewati tumpukan dedaunan yang telah
jumlah besar (1:3). tersiram cairan Miracle Foam.
l Operasional yang tinggi dalam mobilisasi transportasi
dan penyimpanan. Miracle foam ini telah diujicobakan pada water-
l Hanya pesawat Air Tractor yang bersedia bombing dengan menggunakan helikopter Mi 8 untuk
menggunakan bahan kimia ini. pemadaman di Air Sugihan selama Oktober. Uji coba
l Sitemukan korosi di bagian inlet dan outlet tangki cairan untuk lahan gambut ini merupakan yang pertama
Air Tractor. kali dilakukan oleh tim pembuat Morita Holding.

Miracle Foam Pencampur Air Partisipasi Internasional dalam Karhutla


Selain memanfaatkan AF31, Pos Komando menggunakan Pemadaman karhutla yang belum membuahkan hasil
bahan kimia bernama Miracle Foam Alpha Plus. Bahan yang memuaskan dan lamanya waktu masyarakat
kimia bantuan dari Japan International Cooperation terpapar asap, menjadikan segala upaya dilakukan
Agency (JICA) berupa bahan cair yang dapat berubah pemerintah untuk menanggulanginya. Asap yang

104 | Data Bencana Indonesia 2015


Petugas dan relawan sedang
berkoordinasi sebelum melakukan
pemadaman lahan sawit yang
terbakar, Riau.

Data Bencana Indonesia 2015 | 105


6
KEBAKARAN HUTAN &
LAHAN TAHUN 2015

TNI selalu siap membantu


dalam memadamkan
kebakaran hutan dan lahan,
Riau 2015.

106 | Data Bencana Indonesia 2015


Pemadaman Karhutla dengan Bahan Kimia
Anti Fire Flame Freeze Miracle Foam
Perbandingan : Perbandingan : Perbandingan :
1:3 1 : 1.000 1 : 200
Sumber : BNPB
ANTI FIRE
POWDER Sumber : Kemen LHK Sumber : JICA
Fungsi : Fungsi : Fungsi :
Daya padam • Konsentrasi • Konsentrasi
api yang efektif, pencampuran kecil pencampuran
peredam panas sehingga biaya yang relatif kecil
dan penyalaan ditimbulkan dalam
menyuplai bahan ini juga kecil • Hasil campuran memberikan
kembali serta tidak spread yang lebih luas
menimbulkan uap beracun • Bahan campuran memadamkan
Bentuk Bahan : api lebih cepat dari air saja Bahan campuran memadamkan api
Bubuk lebih cepat dari air saja
Bentuk Bahan : Bentuk Bahan :
Cair Cair

menyelimuti udara lebih dari 1 bulan, penderita ISPA Fahlefie. Selama beroperasi, Bombardier milik Malaysia
yang semakin meningkat dan jarak pandang yang belum mampu beroperasi optimal dengan total pengeboman
normal menjadi desakan untuk melakukan langkah- atau water-bombing sejumlah 1.416.000 liter. Pesawat
langkah startegis terkait dengan bencana ini. Pemerintah Bombardier rata-rata per hari mampu melakukan 20 kali
Indonesia memutuskan untuk menerima dukungan bantuan pengeboman dengan total 130.000 liter. Selama berada di
internasional dalam pemadaman kebakaran hutan dan lahan Sumatera Selatan, Bombardier beroperasi dengan jumlah
(karhutla) di Sumatera Selatan pada Kamis, 8 Oktober 2015. 176 pengeboman. Tim dari Malaysian Coast Guard ini
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta bantuan meninggalkan Indonesia pada Selasa 20 Oktober 2015.
kepada Pemerintah Singapura, Rusia, dan Malaysia untuk Penarikan pesawat yang mampu melakukan scooping air
mempercepat penanganan kebakaran khususnya di lahan di sungai ini karena perjanjian G to G antara Pemerintah
gambut. Beberapa hari kemudian Pemerintah setuju untuk Indonesia dan Malaysia serta jadwal yang sudah ditentukan
mengirimkan armada untuk pemadaman. untuk perawatan rutin.

Pada awalnya Pemerintah Singapura mengirimkan satu Bombardier mampu menampung 6.000 liter dalam waktu
helikopter berjenis Chinook Mustang 90 pada Minggu dua belas detik. Proses pengambilan air dari sungai
malam, 11 Oktober 2015. Namun beberapa hari setelah atau scooping ini perlu memperhatikan kedalaman
beroperasi heli tersebut mengalami kerusakan pada bagian sungai minimal 10 meter. Pesawat bercat dominan putih
rotor. Kemudian Singapura mengirimkan satu lagi armada dan merah ini dilengkapi inframerah sehingga mampu
dengan jenis yang sama. Di sisi lain, Malaysia mengirimkan menembus kabut asap pada saat melakukan pengeboman.
pesawat baling-baling berjenis Bombardier CL 415 Selama beberapa hari bertugas, sebuah pesawat kecil
Pelican. Satu pesawat Hercules mendampingi kedatangan jenis Seagull 01 AS365 Dolphin mendampingi Bombardier.
Bombardier di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Pesawat Dolphin bertugas sebagai spotter atau memantau
Palembang; pesawat ini mengangkut personel dan wartawan titik-titik di Pedamaran yang menjadi target pengeboman.
peliput bantuan Malaysia. Malam itu juga sebagian personel
dan wartawan kembali lagi menuju negara asal. Sementara itu, Chinook masih beroperasi hingga saat ini
(21/10) dengan catatan 55 pengeboman dan total 500.000
Kedua armada Chinook dan Bombardier memiliki liter. Tugas Chinook di Sumatera Selatan masih menunggu
kapasitas besar masing-masing 5.000 liter dan 6.000 liter. kepastian dari Pemerintah Singapura. Kekuatan 2 unit
Keberadaan mereka di Sumatera Selatan sangat membantu Chinook ini dioperasikan dan didukung oleh 48 personel
operasi satuan tugas (satgas) udara yang dipimpin oleh yang bertempat di pos Pangkalan TNI AU Palembang.
Letnan Kolonel Penerbang Muhammad Reza Yudha

Data Bencana Indonesia 2015 | 107


6
Pola Hotspot
KEBAKARAN HUTAN &
LAHAN TAHUN 2015

Sumatera & Kalimantan


Tahun 2006 - 2014
3 Wilayah Teratas Tren Kebakaran Hutan & Lahan (2006-2014):
Kalimantan : Juli- Oktober
Riau : Februari-April
Sumatera : Juni-Oktober

Periode hotspot di Indonesia Tahun 2006-2014


(BMKG, 2014)

Menurut data BMKG, pola hotspot di Sumatera timbul mulai


bulan Juni-Oktober sedangkan Kalimantan dari bulan Juli-
Oktober. Berbeda dengan Provinsi Riau memiliki curah hujan
terbatas atau mengalami kering pada bulan Februari-April
(BMKG, 2014), sehingga tumbuhan kering mudah terbakar
dan berpotensi kebakaran hutan dan lahan.

108 | Data Bencana Indonesia 2015


Dampak Karhutla Tahun 2015

221
Luas hutan &
lahan Karhutla Luas Terdampak
Tahun 1997 Karhutla 2015
Triliun Rupiah
(World Bank)
9,2
Juta
Hektar 2,61 Juta
Hektar

600
Ribu Jiwa
Menderita
ISPA

60 Triliun Rupiah
(World Bank)
24
Jiwa
Meninggal
Dunia

Terpapar Asap
2015 1997

Kerugian ekonomi akibat


60 Juta
Jiwa
Karhutla Tahun 2015 setara
dengan 1,9 % Produk Domestik
Bruto (PDB) Nasional

Helikopter sedang melakukan


pemadaman melalui udara dengan
langit diselimuti asap pekat.

Data Bencana Indonesia 2015 | 109


6
KEBAKARAN HUTAN &
LAHAN TAHUN 2015

Pesawat Rusia sedang melakukan Berbeda dengan armada Singapura dan Malaysia, Pemerintah
waterbombing di atas hutan Australia yang kemudian membantu operasi Satgas Udara
dan lahan yang terbakar, Riau, mengerahkan satu pesawat berjenis Hercules C130 Bomber
Oktober 2015. 132. Pesawat yang sudah dimodifikasi ini mampu mengangkut
15.000 liter air untuk sekali pengeboman. Sama seperti
tim Malaysia, Bomber 132 juga memiliki sebuah pesawat
pemandu atau spotter berjenis Bird Dog 376 TC690. Selama
bertugas di Sumatera Selatan, Hercules telah melakukan
pengeboman lebih dari 20 kali dengan total 330.000 liter
air. Target pemadaman Hercules milik Satuan Pemadam
Kebakaran atau New South Wales Fire Service berada di Air
Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir.

Setelah bantuan Malaysia dan Australia berakhir pada minggu


keempat Oktober, Pemerintah Rusia melalui Emergencies
and Elimination of Consequences and Natural Disasters
(Emercom), Kementerian Pertahanan Sipil mengirim
armada pengebom amphibi jenis Be-200 Beriev. Dukungan
pemadaman udara dari Pemerintah Rusia tiba Rabu pagi (12
Oktober 2015) di Pangkalan TNI AU Palembang. Pesawat
ini akan menargetkan pemadaman di Air Sugihan. Menurut
Kepala BNPB Willem Rampangilei, kebakaran di Air Sugihan
sangat besar. Di area ini temperatur daratan cukup panas dan
kebakaran menjalar di bawah permukaan dengan angin yang
cukup kencang sehingga membentuk tornado api.

Operasi udara, pesawat Be-200 akan berpangkalan di


Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang, Provinsi Bangka
Belitung. Hal tersebut disebabkan karena Pangkal Pinang
dekat dengan target pemadaman dan tidak terhalang kabut
asap. Air Sugihan sangat banyak titik api sporadis. Willem
Rampangilei menambahkan bahwa strategi pemadaman
di lokasi ini dengan dua cara, yaitu melakukan lokalisir
dengan blocking canal dan pengeboman dengan bahan
kimia yang ramah lingkungan. Kepala BNPB mengatakan
bahwa Be-200 akan beroperasi kurang lebih 1 bulan.

Spesifikasi pesawat Beriev Be-200 mampu melakukan


water-scooping di laut dengan waktu sekitar 14 detik dan
tampungan 12.000 liter. Pesawat jenis ini sebelumnya
pernah beroperasi di Indonesia di saat kebakaran hebat
di Kalimantan 8 tahun lalu. Be-200 yang didesain khusus
Beriev Aviation Company dapat beroperasi dalam
berbagai misi, seperti pengangkutan 72 penumpang atau
pun pencarian korban. Be-200 dilengkapi dengan lampu
pencarian dengan sensor, perlengkapan medis, maupun
sistem optik pemantauan. Pesawat Be-200 juga dapat
menampung air yang sudah tercampur dengan material
kimia sebelum mengudara. Pesawat dengan mesin berseri
D-436TP dapat bertahan terhadap karat karena pesawat
ini tergolong sebagai pesawat amphibi.

110 | Data Bencana Indonesia 2015


Selain Malaysia dan Australia,
Singapura juga turut membantu
memadamkan asap Riau.

Pesawat ini memiliki sejarah panjang dalam membantu Mitigasi dan Pencegahan Karhutla
operasi pemadaman. Operasi pertama kali berlangsung Hampir setiap tahun terjadi karhutla di wilayah Indonesia,
pada tahun 2004, yaitu beroperasi di Sardinia, Italia mulai yang berdampak di negara sendiri sampai ke negara-
dengan 90 jam terbang. Tercatat tujuh beroperasi, Be-200 negara tetangga. Bencana ini merupakan pembelajaran
mengebom kurang lebih 324 ton air dalam pemadaman yang sangat berharga dalam menentukan kegiatan mitigasi
hutan di wilayah tersebut. Selain itu, Be-200 juga beroperasi dan pencegahan di masa-masa yang akan datang. Tidak
di Portugal, Yunani, Azerbaijan, Israel, dan Indonesia untuk hanya melibatkan pemerintah saja, karhutla juga harus
pemadaman kebakaran hutan. menjadi tanggung jawab yang serius bagi masyarakat dan
dunia usaha. Masyarakat memiliki peranan yang sangat
Bantuan pemerintah asing terakhir dari Pemerintah penting karena mereka yang langsung bersandingan
Amerika Serikat melalui Departemen Kehutanan atau dengan hutan dan lahan.
United States Forest Service (USFS). Bantuan berupa
personal protection equipment atau PPE. Bantuan tersebut Beberapa langkah yang dapat menanggulangi karhutla
berupa baju dan celana pengaman, sarung tangan dan antara lain:
kaca mata berjumlah 700 unit. Selain itu, 235 peralatan • Pembenahan tata ruang dan pengelolaan ekosistem
pemadaman, 240 peralatan Pulaski, dan 235 unit sekop. rawa gambut yang berkelanjutan.
• Audit kesiapsiagaan korporasi dalam penanggulangan
Bantuan armada, personel, dan peralatan di atas tidak kebakaran hutan dan lahan.
hanya melalui mekanisme pemerintah ke pemerintah • Penegakan hukum yang tegas yang dapat menimbulkan
tetapi juga dukungan internasional yang didatangkan oleh efek jera dan dampak penangkalan.
pihak swasta perkebunan. Selain bantuan dari Pemerintah • Membangun menara pengawas api sebagai tempat
Singapura, Malaysia, dan Australia, Emercom dari Rusia untuk mendeteksi kebakaran.
merupakan dukungan dari pihak swasta. Bantuan asing • Memberikan insentif kepada desa yang berhasil
lain dari pihak swasta berupa 25 personil Working on mengamankan desanya dari kebakaran melalui program
Fire (WoF) dari Afrika Selatan. Mereka bertugas untuk pemberdayaan masyarakat.
memadamkan hingga menjadi tenaga ahli pemadaman. Di • Sosialisasi penggunaan teknologi pertanian tanpa bakar.
samping itu, secara independen, penanggulangan bencana • Melakukan patroli dengan melibatkan masyarakat.
kebakaran hutan dan lahan mendapatkan bantuan dari • Melibatkan penduduk setempat dalam melaksanakan
organisasi non pemerintah Relief Singapore (RSG) berupa pengawasan dan pelaporan secara sukarela.
masker khusus untuk personil satuan tugas darat dan • Memperkuat kapasitas BPBD dan Masyarakat Peduli
masker untuk masyarakat setempat. Api.

Data Bencana Indonesia 2015 | 111


6
KEBAKARAN HUTAN &
LAHAN TAHUN 2015

• Memberikan pendampingan dengan menempatkan sebagaimana sifatnya semula. Pembangunan sekat ini dapat
helikopter kecil untuk patroli dan water bombing pada melibatkan masyarakat secara langsung agar memiliki rasa
siaga darurat. memiliki dan bersedia untuk menjaganya.
• Melengkapi sarana dan prasarana karhutla yang
memadai. Pencegahan kebakaran hutan dan lahan dapat juga
• Melanjutkan pembangunan kanal bersekat, embung dilakukan dengan konsep pendekatan masyarakat. BNPB
dan sumur di lahan gambut. bekerja sama dengan BPBD provinsi/ Kabupaten/Kota
• Mempercepat proses penyelesaian penegakan hukum. untuk membentuk kelompok masyarakat (pokmas) sebagai
• Sinkronisasi peraturan perundang-undangan yang pemantau hutan dan lahan di sekitar mereka. Pokmas Desa
saling bertentangan. ini mampu melaksanakan upaya pencegahan karhutla secara
• Pemberian sanksi administratif bagi perusahaan yang terkoordinir, terpadu, terarah dan terukur di bawah KODAL
terbukti membakar. TNI-POLRI (Incident Commander) yang didukung penuh oleh
• Pembekuan ijin lingkungan. Gubernur, Bupati/Walikota, BPBD dan Pemerintah Pusat.
• Mengembalikan lahan eks area kebakaran dalam areal Konsep pelaksanaan dengan menerapkan Desa “Super
kepada negara sesuai dengan perundang-undangan Prioritas” yang dipilih untuk aktivasi pokmasnya (Desa
yang berlaku.

Ide yang muncul waktu penanggulangan karhutla adalah Tabel 6.1. Luas Lahan Terbakar Per Provinsi Tahun 2015
pembuatan sekat di kanal-kanal yang mengaliri lahan No. Provinsi Luas Lahan Terbakar (Ha)
gambut. Pembangunan sekat kanal diharapkan mampu untuk
mengembalikan kelembaban di daerah gambut sehingga 1 Sumatera Selatan 359.100
tidak mudah terbakar. Dalam buku panduan penyekatan 2. Riau 169.119
parit dan saluran di lahan gambut bersama masyarakat 3. Jambi 137.853
karya Suryadiputra dan team (2005) menyebutkan bahwa 4. Lampung 66.176
yang dimaksud dengan penyekatan parit atau saluran
adalah kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk menahan 5. Bangka Belitung 48.996
air di dalam parit atau saluran dengan membuat sekat di 6. Sumatera Barat 21.161
dalamnya. Dengan adanya penyekatan ini diharapkan akan 7. Bengkulu 5.805
menyebabkan air gambut tidak terlepas ke sungai atau 8. Aceh 4.315
lokasi lain di sekitarnya sehingga gambut akan tetap dapat
dipertahankan sebagai sebuah ekosistem lahan basah 9. Kepulauan Riau 2.034

Personil TNI AD bahu


membahu dalam
pembuatan sekat kanal.

112 | Data Bencana Indonesia 2015


1. Relawan sedang memadamkan hutan
dan lahan.
2. Salah satu komponen masyarakat
adalah dunia usaha seperti pertamina
ikut memadamkan kebakaran hutan
dan lahan.
3. Relawan dengan sabar dalam
memadamkan kebakaran hutan dan
lahan.

2 3

Peduli Api/Desa Bebas Api/dll sesuai dengan kebijakan tingkat desa bertanggungjawab atas keamanan desanya
daerah. Memberikan pelatihan kilat dan praktis tentang dari ancaman karhutla.
pencegahan dan pemadaman karhutla. Diberikan peralatan 2. Tokoh Masyarakat yang ditunjuk sebagai komandan dan
standar minimal untuk dapat melakukan tugas dan memberi anggota kelompok/regu standby 24/7.
pemahaman untuk bertindak dalam satu komando yang 3. Mampu dikerahkan dalam hitungan menit (kurang dari
terorganisir (Rencana Operasi/Perintah Operasi) yaitu 1 jam) secara terencana, terpadu dan terkoordinasi
memiliki rencana emergency dan SOP, memiliki kemampuan berdasarkan SOP.
berkomunikasi darurat dengan satuan di atasnya (kecamatan) 4. Mampu melakukan evakuasi warga jika kebakaran tidak
dan satuan desa di sekitarnya. Organisasi darurat pemadaman terkendali.
ini dipimpin oleh seorang koordinator/komandan yang Dengan adanya pokmas diharapkan di tahun mendatang
kompeten (kepala desa, tokoh masyarakat atas nama kebakaran hutan dan lahan dapat dicegah sedini mungkin,
kepala desa) dengan dibantu oleh Unit Perencana/Data sehingga karhutla tidak menyebabkan asap yang
dan Informasi, satgas pemadaman, unit pendukung/logistik berkelanjutan. Model ini akan membawa perubahan yang
peralatan, unit pendukung/administrasi dan keuangan. sangat besar jika benar-benar dapat berjalan sesuai dengan
konsep. Melalui masyarakat yang peduli dengan lingkungan
Konsep Operasi dari pokmas desa ini adalah: maka kebakaran hutan dan lahan dapat dicegah tanpa harus
1. Setiap satuan pencegahan kebakaran hutan dan lahan mengganggu aktivitas masyarakat.

Data Bencana Indonesia 2015 | 113


6
KEBAKARAN HUTAN &
LAHAN TAHUN 2015

114 | Data Bencana Indonesia 2015


Data Bencana Indonesia 2015 | 115
7
GEMPABUMI TAHUN 2015

116 | Data Bencana Indonesia 2015


BAB
7
Gempabumi
Tahun 2015

Data Bencana Indonesia 2015 | 117


7
GEMPABUMI TAHUN 2015

Harmoni
dengan
Getaran
Bumi
118 | Data Bencana Indonesia 2015
G
empabumi adalah getaran atau guncangan Gempabumi memiliki kekuatan yang diukur
yang terjadi di permukaan bumi akibat dengan skala richter (SR) yaitu : gempabumi
pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba sangat besar (8 SR), gempabumi besar dengan
yang menciptakan gelombang seismik. Gempabumi magnitude 7-8 SR, gempabumi merusak (5-6 SR),
biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi gempabumi sedang (4-5 SR), gempabumi kecil
(lempeng Bumi). Bencana yang tidak dapat diprediksi (3-4 SR), gempabumi mikro (2-3 SR) sedangkan
ini terjadi sepanjang tahun 2015 sebanyak 27 gempabumi ultra mikro (0-1 SR). Selain kekuatan,
kejadian. Pada buku data bencana tahun 2015 kali ini sumber gempabumi berasal dari lapisan bumi
membahas kejadian bencana gempabumi Kabupaten yang dinamis menimbulkan getaran. Gempabumi
Alor, Halmahera dan Sorong. yang berasal dari kedalaman lapisan bumi
yaitu gempabumi dalam (> 300km), menengah
Penyebab (80<300 km) dan dangkal(<80 km). Sedangkan tipe
Berdasarkan penyebabnya, gempabumi meliputi gempabumi terdiri dari gempabumi Tipe 1 yaitu
gempa tektonik (pergeseran lempeng-lempeng gempabumi yang terjadi dengan gempa utama
tektonik yang mempunyai kekuatan dari yang kecil kemudian gempa susulan tanpa diikuti gempa
hingga sangat besar), gempa tumbukan (gempa pendahulu ( fore shock) , gempabumi Tipe 2 yaitu
akibat tumbukan asteroid/meteor yang jatuh ke gempabumi yang terjadi sebelum gempa utama
bumi), gempabumi runtuhan (biasa terjadi didaerah diawali dengan gempa pendahulu diikuti gempa
pertambangan atau kapur bersifat gempa lokal), susulan yang banyak). Sedangkan gempabumi Tipe
gempabumi buatan (aktivitas manusia seperti 3 adalah gempa yang besar pada periode awal
meledakkan dinamit, nuklir atau palu yang dibenturkan berkurang pada periode akhir, biasanya tipe ini
ke bumi) dan gempabumi vulkanik (aktivitas magma disebut juga gempa swarm seperti gempabumi
yang biasanya terjadi sebelum gunungapi meletus). yang terjadi di provinsi Halmahera barat.

Relawan melintasi
longsoran bebatuan
Kabupaten Alor, NTT.

Data Bencana Indonesia 2015 | 119


7
GEMPABUMI TAHUN 2015

Tabel 7.1. Sebagian Data Gempabumi Swarm di Halmahera yang Terekam BMKG

Gempabumi Halmahera Barat yang kecil, gempabumi ini dirasakan oleh masyarakat di
Jailolo, Halmahera Barat. Setelah gempabumi tersebut
Maluku Utara menyusul puluhan gempabumi lainnya di sekitar Jailolo,
Sebagai negara yang wilayahnya terletak di antara 3 Halmahera Barat dengan kekuatan gempa yang kecil (<5 SR).
lempeng, yaitu Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia Gempabumi terakhir yang terjadi tercatat pada tanggal 5
dan Lempeng Pasific, sebagian besar wilayah Indonesia Desember 2015 dengan kekuatan 3,6 SR dan kedalaman 23
merupakan daerah yang rawan gempa. Oleh sebab itu KM. Berdasarkan data yang direkam oleh BMKG mayoritas
masyarakat Indonesia sudah tidak asing lagi dengan gempabumi yang mengguncang Maluku Utara merupakan
gempabumi. Sepanjang pantai barat Sumatera, pantai gempa dangkal dengan kedalam 10 KM. Gempa terbesar
selatan Jawa dan Bali, Nusa Tenggara, Utara Sulawesi, tercatat memiliki kekuatan 4,8 SR dengan kedalaman 10 KM
Maluku dan Papua merupakan wilayah yang akrab dengan dan gempa terkecil yang tercatat memiliki kekuatan 2,8 SR
gempabumi. Dalam 12 tahun terakhir, Indonesia sudah dengan kedalaman 10 KM.
beberapa kali diguncang gempabumi dengan kekuatan
besar. Diawali dari gempabumi Aceh yang diikuti tsunami Berdasarkan data yang ada, frekuensi gempa yang tinggi
(2004), gempabumi Yogyakarta (2006), gempabumi Padang dengan kekuatan gempa yang kecil disebut sebagai
(2009), dan gempabumi lainnya. gempabumi swarm. BMKG merilis bahwa gempabumi
yang terjadi di Jailolo, Halmahera Barat, Maluku Utara
Hari Minggu tanggal 15 November 2015, gempabumi merupakan kategori gempa swarm. Menurut Kepala Bidang
kembali terjadi di Halmahera Barat, Maluku Utara. Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono, kepada
Gempabumi tercatat memiliki kekuatan 3,2 SR dengan Kompas (25/11/2015), berdasarkan klasifikasi seismolog
kedalaman 10 KM. Meskipun mempunyai kekuatan gempa Jepang, Kiyoo Mogi (1963), gempabumi swarm merupakan

120 | Data Bencana Indonesia 2015


Gambar 7.1. Sebaran Gempabumi di Wilayah Halmahera (Sumber: daryonobmkg.wordpress.com)

fenomena di mana pada suatu kawasan terjadi peningkatan stratovolcano memang sudah lama tidak mengalami erupsi,
aktivitas gempa dengan magnitudo relatif kecil yang terus- tetapi ada bekas aliran lava muda di sisi timurnya.
menerus tanpa kemunculan gempa utama. Gempa swarm
akan hilang sendiri seiring peluruhan energi tegangan Selain berkaitan dengan kawasan gunungapi, beberapa la­
batuan yang tersimpan dan energi terus dilepaskan dalam poran menunjukkan bahwa aktivitas swarm juga dapat terjadi
bentuk gempa-gempa kecil. Gempabumi dengan skala di kawasan non vulkanik. Swarm memang dapat terjadi di
kecil yang terjadi terus menerus tanpa adanya gempa kawasan dengan karakteristik batuan yang rapuh sehingga
utama merupakan peristiwa yang langka terjadi. Meskipun mudah terjadi retakan (fractures). Swarm juga dilaporkan
demikian, gempabumi tipe swarm ini pernah terjadi di banyak terjadi di daerah dengan batuan penyusun yang
Kemiling, Bandar Lampung (2006) dan Kampak, Trenggalek heterogen. Kondisi batuan semacam ini memang banyak
(2011), dengan dampak yang tidak sebesar gempabumi terdapat di Jailolo. Berdasarkan data geologi, daerah ini
swarm di Jailolo, Halmahera Barat. memang tersusun oleh material batuan yang bervariasi,
seperti batupasir, napal, tufa, konglomerat, dan batu gamping.
Beberapa kasus gempabumi swarm terjadi di zona
gunungapi. Swarm dapat terjadi di kawasan yang mengalami Aktivitas swarm sudah beberapa kali terjadi di Indonesia,
medan tegangan berkaitan dengan desakan aktivitas namun belum didokumentasikan dengan baik. Februari
magmatik. Jika ditinjau kawasan yang dilanda gempabumi, 2011 di Kampak, Trenggalek, Jawa Timur pernah
ternyata pusat-pusat gempabumi berkedalaman dangkal ini terjadi serangkaian gempabumi berkekuatan kecil yang
membentuk klaster yang terkonsentrasi di Gunung Jailolo, berlangsung terus-menerus. Kekuatan gempabumi berkisar
di Desa Bobanehene. Desa Bobanehene adalah kawasan antara 2,0 hingga 4,0 Skala Richter. Selain di daerah Kampak,
yang mengalami kerusakan paling parah akibat gempabumi. gempabumi swarm juga pernah terjadi di Lampung, di bulan
Gunung Jailolo, yang termasuk dalam tipe stratovolcano, Juni 2006. Tepatnya di daerah Kemiling, Bandar Lampung
berada di kompleks gunungapi Halmahera, membentuk hampir setiap hari diguncang gempabumi jenis swarm, yang
semenanjung di sebelah barat Teluk Jailolo. Gunung Jailolo episentrumnya berada di Gunung Betung dan sekitarnya.

Data Bencana Indonesia 2015 | 121


7
GEMPABUMI TAHUN 2015

Rumah warga hancur total akibat


gempa Kabupaten Alor, NTT.

Dampak dari gempabumi dengan skala kecil pada guncangan. Sehingga, meskipun kekuatan gempabumi kecil,
umumnya hampir tidak ada (sangat kecil), tetapi karena tetapi jika kondisi bangunan terus mengalami guncangan
gempa di Halmahera Barat, Maluku Utara ini terjadi terus maka lama-kelamaan akan terjadi kerusakan. Apalagi jika
menerus (gempa swarm) maka dampaknya sangat terasa. struktur bangunannya lemah, maka kerusakan mudah terjadi.
BNPB mencatat tidak ada korban jiwa akibat gempabumi
ini. Namun kerusakan yang ditimbulkan oleh bencana ini Respon yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi
mencapai 1.593 unit rumah rusak, di mana 145 rumah bencana gempabumi di Halmahera Barat, Maluku Utara
rusak berat, 273 rusak sedang, dan 1.175 rusak ringan. adalah:
Selain itu juga merusak 2 sekolah, 8 unit sarana ibadah dan • Menerjunkan tim BNPB ke lokasi gempabumi untuk
3 kantor pemda. Gempa ini menyebabkan keresahan dan koordinasi serta pendampingan,
mengganggu aktivitas masyarakat. • Memberikan bantuan dana, yang merupakan Dana
Siap Pakai dari BNPB, sebesar Rp. 365.790.000,- pada
Kerusakan bangunan akibat gempabumi dipengaruhi oleh tahap pertama, dan Rp. 100.600.000,- pada tahap
3 faktor, yaitu amplitudo, frekuensi, dan durasi getaran. kedua,
Bangunan dapat mengalami kerusakan jika memenuhi • Pemasangan seismograf portable oleh tim dari BMKG
paling tidak 1 faktor tersebut. Bangunan dapat rusak untuk memantau gempabumi di Desa Bobanehene
akibat amplitudo bilamana kekuatan gempabuminya selama 4 hari,
besar. Rusaknya bangunan juga dapat terjadi jika frekuensi • Survei lokasi untuk mendata kerusakan fasilitas
bangunan sama dengan frekuensi dominan tanah. Ini terjadi umum dan maupun rumah tinggal, serta menyiapkan
bilamana terjadi resonansi gelombang gempabumi antara relokasi warga yang berada di jalur gempa, oleh tim
struktur bangunan dan tanah setempat. Bangunan juga dapat Kementerian PUPR
mengalami kerusakan karena durasi gempabumi. Hal ini • Penelitian terhadap lokasi titik gempa dilakukan oleh
terjadi bilamana gempabumi yang terjadi berlangsung lama, tim PVMBG.
atau bilamana struktur bangunan terus-menerus mengalami

122 | Data Bencana Indonesia 2015


Anak-anak sedang bermain
di samping tenda tempat
mengungsi sementara,
Kabupaten Alor, NTT.

Respon yang cepat dan tepat dari pemerintah dan masya­rakat Masyarakat perlu memahami gempabumi tipe swarm ini.
menjadi kunci utama dalam penanganan bencana gempa­bumi. Swarm dengan karakteriatiknya harus dikenal masyarakat.
Selain itu edukasi kepada masyarakat juga sangat diperlukan, Sehingga jika terjadi di tempat lain tidak menimbulkan
bahwa wilayahnya merupakan wilayah rawan gempabumi dan keresahan dan kepanikan, karena masyarakat sudah
harus siap untuk hidup berdampingan de­ngan gempabumi memahaminya.
yang bisa terjadi setiap saat mengingat sampai saat ini
gempabumi sangat sulit diprediksi kapan terjadinya. Terkait aktivitas swarm di Halmahera Barat, masyarakat
dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpancing isu dari
Kendala yang dialami dalam penanganan gempabumi di sumber yang tidak bertanggungjawab. Aktivitas swarm
Jailolo ini adalah: akses menuju lokasi yang sulit dijangkau, tidak akan diikuti oleh gempabumi dengan kekuatan besar,
hanya bisa menggunakan laut (dari udara cukup sulit sehingga tidak akan memicu terjadinya tsunami.
karena tidak ada bandara), isu yang muncul di masyarakat
tentang adanya gempa susulan yang lebih besar sehingga Dampak gempabumi swarm memang meresahkan karena
menimbulkan kepanikan, serta ditemukan adanya bantuan rentetannya yang berlangsung lama, sementara masyarakat
beras yang ternyata tidak layak konsumsi. awam belum mengenalinya. Dari berbagai kasus swarm
di berbagai tempat, sebenarnya aktivitas swarm tidak
Fenomena swarm di Halmahera Barat, dapat menjadi membahayakan jika kondisi bangunan rumah di zona
momentum tepat untuk pembelajaran masyarakat. gempabumi memiliki struktur yang kuat, dan tahan gempa.

Data Bencana Indonesia 2015 | 123


7
GEMPABUMI TAHUN 2015

Rumah yang tinggal atap menutupi


reruntuhan bangunan rumah
warga yang hancur akibat gempa,
Kabupaten Alor, NTT.

124 | Data Bencana Indonesia 2015


Gempabumi Alor
Kabupaten Alor merupakan salah satu bagian dari wilayah
administratif Provinsi Nusa Tenggara Timur. Ibukota
Kabupaten Alor terletak di Kalabahi. Secara geografis
Kabupaten Alor terletak pada 123°48” -125°48” BT dan
antara 8°6”-8°36” LS, dengan luas wilayah 2.864,64 km2.
Kabupaten Alor terdiri dari 17 kecamatan, yaitu Alor Barat
Daya, Alor Barat Laut, Alor Selatan, Alor Tengah Utara, Alor
Timur Laut, Alor Timur, Pantar Barat, Pantar, Teluk Mutiara,
Pantar Timur, Pantar Tengah, Pantar Barat Laut, Mataru,
Pureman, Pulau Pura, Lembur, dan Kabola.

Gambar 7.2. Lokasi Gempabumi


(Sumber: http://earthquake.usgs.gov/earthquakes/
eventpage/us200041ty#general_map)

Kronologi Kejadian
Gempabumi di Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara
Timur, yang terjadi pada tanggal 4 November 2015 pukul
10:44:19 WIB memiliki kekuatan gempa 6,4 Skala Richter.
Lokasi gempabumi berada pada 8,28° LS dan 124,93° BT di
kedalaman 89 km dan merupakan gempabumi yang terjadi
di darat. Hasil analisis dari peta intensitas gempabumi yang
dihasilkan oleh BMKG, gempabumi terasa sangat kuat di
Desa Watena dan Desa Parewau. Adapun tercatat gempa
susulan yang terjadi di tanggal yang sama sebanyak 19 kali
dengan lokasi di sekitar Kepulauan Alor.

Gambar 7.3. Lokasi Gempabumi (Berwarna Biru) pada Tanggal


yang Sama (4 November 2015) di Kabupaten Alor, NTT.
(Sumber: http://earthquake.usgs.gov/earthquakes/map/)

Data Bencana Indonesia 2015 | 125


7
GEMPABUMI TAHUN 2015

tersebut memang sangat tinggi. Gempabumi yang terjadi


cukup banyak dalam berbagai variasi magnitude dan
kedalaman. Tingginya aktivitas seismik daerah Kepulauan
Alor disebabkan kawasan kepulauan ini diapit oleh dua
generator sumber gempa, yaitu dari arah selatan Alor,
berupa desakan Lempeng Indo-Australia, dan di sebelah
utara Alor, terdapat sesar aktif busur belakang (Wetar
Thrust).
Gambar 7.4. Peta Pusat Gempabumi Dampak
(Sumber: Badan Geologi, ESDM) Bencana gempabumi ini mengakibatkan 5 kecamatan di
Kabupaten Alor terdampak, yaitu Kecamatan Alor Timur,
Berdasarkan analisis yang dikeluarkan oleh Badan Geologi Kecamatan Alor Timur Utara, Kecamatan Alor Timur Laut,
(http://vsi.esdm.go.id), bencana gempabumi yang terjadi Kecamatan Alor Selatan, dan Kecamatan Lembur. Tercatat
di Kabupaten Alor ini disebabkan oleh aktivitas subduksi juga ratusan rumah mengalami kerusakan parah. Terdapat
Lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah Lempeng 3 korban jiwa terluka, 2 di antaranya luka berat sedangkan 1
Eurasia. Kondisi geologi di daerah gempabumi yang terjadi luka ringan. Puluhan fasilitas umum mengalami kerusakan.
di darat ini merupakan daerah yang tersusun oleh endapan
alluvium, endapan sedimen kuarter, endapan, gunungapi Kendala
kuarter, dan endapan sedimen tersier. Secara letak, wilayah yang terkena dampak gempabumi
jauh dari pusat kota Alor. Membutuhkan waktu beberapa
Catatan sejarah menunjukkan bahwa daerah Kepulauan jam untuk mencapai lokasi ini dengan menggunakan jalan
Alor dikenal sebagai daerah yang sering dilanda darat. Kendala yang dihadapi pada saat pendistribusian
gempabumi. Tercatat, bencana gempa Alor pada 18 April bantuan adalah jarak antar desa yang sangat jauh, dan
1898 menewaskan 250 orang dan gempa pada 4 Juli 1991 akses melalui jalur darat sangat sulit. Beberapa desa cukup
menewaskan 28 orang, dengan kerugian harta benda terisolasi karena akses yang sulit dan tertutup material
yang sangat besar. Jika kita mengamati peta seismisitas longsor, sehingga pendistribusian bantuan harus melalui
Nusa Tenggara Timur (NTT) tahun 1990 sampai dengan jalur laut menggunakan speedboat. Alat komunikasi di
2015, tampak jelas tingkat aktivitas kegempaan di daerah wilayah ini hampir tidak ada baik sinyal maupun telepon

Gambar 7.5. Pada Skala Magnitude 0,5 - 10 Telah Terjadi 19 Kali Gempabumi di Kabupaten Alor, NTT
(Sumber: http://earthquake.usgs.gov/earthquakes/map/)

126 | Data Bencana Indonesia 2015


Gambar 7.6. Peta Intensitas Gempabumi Alor
(Sumber: BMKG dan USGS)

rumah, sehingga upaya koordinasi dalam melakukan


penanganan juga cukup sulit. Salah satu alat komunikasi
yang masih bisa digunakan adalah radio.

Upaya
Penanganan darurat yang telah dilakukan oleh BNPB
berhasil mendistribusikan bantuan dan operasional
darurat. Tim dari BNPB berkoordinasi dengan BPBD, TNI,
POLRI, dan SKPD terkait telah melakukan pendataan hingga
pendistribusian kebutuhan logistik ke daerah terdampak
bencana gempabumi. BNPB memberikan bantuan dana
siap pakai sebesar Rp. 33.665.720.000,- guna penanganan
darurat dan perbaikan rumah.

Informasi yang didapat dari hasil wawancara dengan


warga, selain merusak rumah, terdapat kejadian tanah
longsor di beberapa bukit namun tidak terdapat korban
jiwa pada kejadian tersebut. Namun, material longsoran
tersebut menutup aliran sumber mata air “Nira Nikah”
sebagai sumber mata air utama di Desa tersebut. Beberapa
kran PDAM yang terdapat di beberapa tempat di Desa
tersebut tidak bisa mengalirkan air, sehingga warga harus
berjuang mencari air di sumber mata air yang letaknya lebih
jauh. Prioritas utama dalam penanganan darurat adalah
mengembalikan kembali fungsi fasilitas umum yang telah Rumah yang tiang-tiangnya
rusak, seperti saluran air, tandon air, gedung sekolah, gereja roboh karena dampak gempa.
dan lain sebagainya.

Data Bencana Indonesia 2015 | 127


7
GEMPABUMI TAHUN 2015

Survei Cepat Gempa Alor dengan CAPI


Pasca gempa terjadi, BNPB melalui Pusdatinmas melakukan
survei di lokasi gempa tepatnya di Desa Tanglapui Timur,
Kecamatan Alor Timur, Kabupaten Alor pada tanggal 27
November- 1 Desember 2015. Survei ini menggunakan CAPI
(Computer-Assisted Personal Interviewing), yaitu melalui
aplikasi Kobocollect yang diinstall dalam smartphone
berbasis android. Dengan menggunakan perangkat
smartphone pekerjaan survei menjadi lebih mudah dan
tidak lagi menggunakan kertas.

Pengumpulan data dilakukan di Desa Tanglapui Timur,


Kecamatan Alor Timur, mencatat 94 rumah dan fasilitas
umum mengalami kerusakan dengan tingkatan rusak Petugas BNPB sedang
sedang hingga berat. Sebagian besar desain bangunan di melakukan pendataan rumah
lokasi terdampak berupa setengah bangunan berdinding warga yang hancur akibat
bata merah dan sebagian dinding hingga atap menggunakan gempa, Kabupaten Alor, NTT.
bahan kayu triplek, kayu, dan atap bervariasi (jerami dan

Gambar 7.7. Hasil Survei Gempabumi Alor

128 | Data Bencana Indonesia 2015


Dinding rumah warga
rontok akibat gempa,
Kabupaten Alor, NTT.

genteng). Gempabumi ini dirasakan sangat kuat di Desa pembangkit listrik untuk penerangan rumah mereka. Belum
ini, terlihat dari kerusakan bangunan seperti gereja, kantor ada sinyal telepon di desa ini mengakibatkan komunikasi
kelurahan, dan rumah warga yang hancur akibat getaran mengalami kendala. Hasil survei juga menyebutkan bahwa
gempabumi ini. Selain rumah yang rusak, juga beberapa masyarakat berharap bantuan untuk memperbaiki rumah
gudang milik warga juga mengalami kerusakan. mereka segera datang, karena jika musim penghujan datang
dikhawatirkan tenda darurat rubuh dan mereka tidak
Titik-titik merah pada Gambar 7.7. menunjukkan mempunyai tempat untuk berteduh. Hujan yang terjadi di
lokasi bangunan yang rusak akibat gempabumi. Survei wilayah ini sangat ekstrim dengan kecepatan angin yang
dilakukan terhadap 93 bangunan yang rusak akibat gempa tinggi. Kekhawatiran ini sangat mendasar karena hampir
yang sebagian besar merupakan rumah. Hasil survei semua rumah penduduk pada bagian temboknya mengalami
menunjukkan bahwa perkiraan kerusakan yang terjadi kerusakan parah bahkan rubuh.
pada rumah penduduk sebanyak 46% rusak berat, 33%
rusak sedang dan 20% rusak ringan. Jauhnya lokasi dari akses ke kabupaten menyebabkan
bantuan membutuhkan waktu pendistribusian. Hal ini
Pada saat dilakukan survei sebagian besar warga tinggal di diperparah dengan tidak adanya alat komunikasi sehingga
tenda-tenda darurat mengingat rumah mereka hancur dan pelaporan kejadian dan kondisi lapangan mengalami
masih belum diperbaiki. Untuk menjangkau Desa Tanglapui hambatan. Namun beberapa rumah warga juga sudah ada
Timur dapat menggunakan mobil, walaupun pasca kejadian yang diperbaiki sendiri menggunakan dana pribadi. Pasca
sempat mengalami kendala karena material longsor menutupi gempa terjadi, berbagai elemen masyarakat banyak yang
jalan. Desa ini masih belum terjangkau listrik sehingga datang untuk memberikan bantuan baik melalui lembaga
masyarakat masih menggunakan surya cel atau diesel sebagai LSM maupun swadaya masyarakat.

Data Bencana Indonesia 2015 | 129


7
GEMPABUMI TAHUN 2015

Relawan sedang menyiapkan


bantuan semen untuk rumah
warga yang rusak akibat
gempa, Kabupaten Alor, NTT.

130 | Data Bencana Indonesia 2015


Gereja yang mengalami kerusakan.

Sekolah yang mengalami kerusakan. Longsor, jalan dan jembatan rusak akibat gempabumi.

Data Bencana Indonesia 2015 | 131


7
GEMPABUMI TAHUN 2015

Aparat TNI sedang


memantau salah satu
rumah warga yang porak
poranda akibat gempa.

Gempabumi Sorong Secara administratif, Kota Sorong terdiri dari 10 distrik


(setingkat dengan kecamatan), yaitu Sorong, Sorong Barat,
Kota Sorong merupakan salah satu wilayah yang Sorong Kepulauan, Sorong Timur, Sorong Utara, Sorong
perkembangannya cukup pesat di Provinsi Papua Barat. Kota Manoi, Sorong Kota, Malaimsimsa, Klaurung dan Maladom
Sorong sangatlah strategis karena merupakan pintu keluar Mes. Kemudian dibagi lagi atas 41 kelurahan yang tersebar
masuk Provinsi Papua Barat, dan sebagai kota persinggahan. pada masing-masing distrik tersebut.
Kota Sorong juga merupakan kota industri, perdagangan
dan jasa. Kota Sorong dikelilingi oleh kabupaten lain yang Dengan wilayah seluas 1.105 km² yang didiami oleh
mempunyai sumber daya alam yang sangat potensial 190.341 jiwa, maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk
sehingga membuka peluang bagi investor dalam maupun Kota Sorong sebesar 91 jiwa/km². Kecamatan yang paling
luar negeri untuk menanamkan modalnya. tinggi tingkat kepadatannya adalah Distrik Sorong Manoi,
yakni sebesar 313 jiwa/km², sedangkan tingkat kepadatan
Kota Sorong terdiri dari pegunungan, perbukitan, dan terendah Distrik Sorong Kepulauan yakni 49 jiwa/km².
dataran yang rendah serta jurang. Wilayah ini juga dialiri
sungai-sungai, seperti Sungai Rufei, Sungai Klabala, Sungai Kronologis Kejadian
Duyung, Sungai Remu, Sungai Klagison, Sungai Klawiki, Gempabumi dengan kekuatan 6,8 Skala Richter mengguncang
Sungai Klasaman, dan Sungai Klabtin. Kota Sorong, Papua Barat dan sekitarnya, pada Kamis 24

132 | Data Bencana Indonesia 2015


BENCANA GEMPABUMI SORONG
Desember 2015

Shake map pada 0.59° LS dan


Korban akibat 131.27° BT berjarak 31 kilometer
Gempabumi di timur laut Kota Sorong dengan
(2/12/15) di Kab kedalaman gempa 10 km
Raja Ampat Provinsi
Papua Barat

2
1 : Kejadian Bencana
Jiwa Luka
Ringan Raja Ampat
(3MMI-4MMI)
Manokwari
Kota Sorong
(2MMI-3MMI)
(4MMI-5MMI)

Korban akibat
Gempabumi (2/12/15)
di Kota Sorong
Provinsi Papua Barat

40 Jiwa Luka
Ringan
Korban akibat
3 Jiwa Luka
Sedang
Gempabumi (2/12/15)
di Kab Sorong Provinsi
2 Jiwa
Berat
Luka Papua Barat

3 Jiwa Luka
Ringan

2 Jiwa
Berat
Luka

Rumah Rusak Akibat Gempa


di Kota Sorong sebanyak
5.768 Rumah
Fasilitas umum yang rusak di Kota Sorong
antara lain: 14 unit gereja, 7 unit sekolah,
Rumah Rusak Akibat Gempa 3 unit masjid, 3 ruas jalan, 2 unit tower, 2
di Kab. Sorong sebanyak unit fasilitas kesehatan, 1 unit ruang tunggu
bandara, 1 unit pelabuhan, dan 4 unit kantor
899 Rumah (1 kantor Walikota dan 3 kantor Kelurahan).

Data Bencana Indonesia 2015 | 133


7
GEMPABUMI TAHUN 2015

September 2015, pukul 22.53 WIB atau pada hari Jumat 25 Indo-Australia ke arah utara dengan jalur subduksi terdapat
September 2015, pukul 00.53 waktu setempat. di perairan utara Papua sampai perairan utara Biak dan
perairan barat Fakfak sampai perairan selatan Kaimana.
Intensitas gempa dirasakan pada skala IV-V MMI (Modified
Mercalli Intensity) di Kota Sorong, III-IV MMI di Raja Ampat Dari peta tektonik Papua, terlihat bahwa konvergensi busur
dan Maybrat, dan II-III MMI di Manokwari. Sumber gempa Melanesia dan lempeng Indo-Australia menghasilkan
terletak di daerah sesar Sorong. Guncangan gempa dirasakan banyak sesar lokal, jalur sesar pegunungan tengah yang
sangat kuat selama sekitar 15 detik oleh masyarakat Kota memanjang dari barat ke timur di bagian tengah pulau
Sorong. Masyarakat berhamburan keluar rumah untuk Papua, cekungan utara Papua dan pengangkatan di
menyelamatkan diri. Pasien yang berada di rumah sakit pesisir utara Papua dan di pegunungan Jayawijaya (2mm/
dievakuasi ke luar gedung. Lokasi gempa terletak pada tahun). Sedangkan batas lempeng tektonik di utara Papua
0.59° LS dan 131.27° BT yang berjarak 31 kilometer di timur membentuk sesar geser yang terjadi di bagian utara yaitu
laut Kota Sorong dengan kedalaman gempa 10 km yang Sesar Sorong-Yapen. Sesar ini merupakan sesar geser
guncangannya terasa di beberapa kabupaten. Meskipun mengiri, sebelah utara relatif bergeser ke barat dan bagian
guncangan yang dirasakan cukup kuat akan tetapi gempa selatan relatif bergerak ke timur. Sudut lereng di sebelah
tersebut tidak berpotensi tsunami. utara lebih curam dibandingkan sebelah selatan. Lereng
curam ini berpotensi longsor dan dapat membangkitkan
Gempa susulan terjadi beberapa kali, yaitu 4,7 SR pukul tsunami ketika ada getaran gempa. Gempa yang sering
23.05 WIB, 4,8 SR pada pukul 23.06 WIB, 4,8 SR pada pukul terjadi dengan kedalaman dangkal, di sekitar sesar dan di
07.41 WIB tanggal 25 September 2016, dan 4,8 SR pukul sekitar leher burung.
04.53 WIB pada tanggal 26 September 2016. Kekuatan
guncangan gempa susulan sekitar II-III MMI (lemah) oleh Korban
masyarakat Kota Sorong. Gempabumi ini menimbulkan korban jiwa dibeberapa
tempat, seperti Kota Sorong, Kabupaten Sorong, dan
Papua saat ini dipengaruhi oleh pergerakan 2 lempeng Kabupaten Raja Ampat dengan total 52 jiwa menderita.
besar, yaitu lempeng Pasifik kearah barat dan lempeng Di Kota Sorong jumlah warga yang menderita terdiri atas

Gambar 7.8. Peta 3 Dimensi Sebaran Pertemuan Lempeng-lempeng di Indonesia

134 | Data Bencana Indonesia 2015


40 jiwa luka ringan, 3 jiwa luka sedang, dan 2 jiwa luka
berat. Korban di evakuasi ke Rumah Sakit Sele De Solu. Di
Kabupaten Sorong terdapat 2 jiwa luka berat dan 3 jiwa luka
ringan. Sedangkan di Kabupaten Raja Ampat hanya terdapat
2 jiwa luka ringan.

Kerugian
Selain korban jiwa gempabumi ini telah menimbulkan
kerugian di Kota Sorong, Kabupaten Sorong dan Kabupaten
Raja Ampat. Dampak terparah adalah di Kota Sorong
dikarenakan pada daerah tersebut merupakan wilayah
yang padat penduduk dan bangunan. Menurut data
yang dilaporkan sebanyak 7.084 unit bangunan rusak, di
mana 5.768 unit di Kota Sorong dengan rincian 2.860 unit
bangunan rusak ringan, 1.247 unit bangunan rusak sedang,
dan 1.661 unit bangunan rusak berat. Selain itu fasilitas
umum di Kota Sorong juga terkena dampak yang berakibat
kerusakan, antara lain: 14 unit gereja, 7 unit sekolah, 3 unit
masjid, 3 ruas jalan, 2 unit tower, 2 unit fasilitas kesehatan,
1 unit ruang tunggu bandara, 1 unit pelabuhan, dan 4
unit kantor (1 kantor Walikota dan 3 kantor Kelurahan). Di
Kabupaten Sorong dilaporkan 899 unit bangunan rusak,
dengan perincian 397 unit bangunan rusak ringan, 209 unit
bangunan rusak sedang, dan 293 unit bangunan rusak berat.
Selain bangunan rumah sejumlah 17 unit fasilitas umum
rusak (5 unit fasilitas umum rusak berat dan 12 unit fasilitas

Gambar 7.9. Shakemap Gempa Sorong

Gambar 7.10. Pusat Gempa Sorong

Data Bencana Indonesia 2015 | 135


7
GEMPABUMI TAHUN 2015

Warga berdiri di antara


reruntuhan rumahnya
yang rusak akibat gempa.

umum rusak ringan). Di Kabupaten Raja Ampat dilaporkan 9 Oktober 2015. Dalam masa tanggap darurat tersebut,
sejumlah 417 unit bangunan rusak (295 unit bangunan Pemerintah Kota Sorong membuat keputusan tentang
rusak ringan, 83 unit bangunan rusak sedang dan 39 unit pembentukan  cluster  atau organisasi tugas penanganan
bangunan rusak berat) serta 2 unit rumah sakit rusak ringan. bencana beserta tugasnya, dan membuat posko terpadu di
Kantor Walikota Sorong. Selain hal tersebut juga dilakukan
Upaya pendataan kerusakan dan kerugian akibat bencana
BNPB juga mengirimkan Tim Reaksi Cepat ke lokasi bencana gempabumi tersebut.
untuk melakukan pendampingan, kaji cepat, dan verifikasi
dampak bencana. BPBD setempat bekerjasama dengan Selain hal tersebut Pemerintah setempat juga melakukan
SKPD dan TNI Korem 171/PVT untuk segera melakukan koordinasi untuk dilakukan upaya penyusunan kepada
evakuasi, mendirikan posko tanggap darurat (posko utama, pengisian personil untuk SKPD dimaksud dalam rangka
posko pembantu dan posko kesehatan), serta menyalurkan merehabilitasi  rumah-rumah masyarakat yang terkena
kebutuhan logistik baik untuk korban bencana dan tim bencana dan melakukan serangkaian kegiatan pembukaan
evakuasi. Korban luka segera dievakuasi dan mendapat TMMD (Tentara Manunggal Masuk Desa) di Kampung
perawatan medis di Rumah Sakit Sele De Solu Kota Sorong. Malawer, Distrik Klayili, dengan harapan agar masyarakat
Tim gabungan juga memfasilitasi warga yang berpindah bisa melakukan aktivitas seperti semula.
sementara ke rumah saudaranya.
Bantuan
Dengan terjadinya gempa pada 25 September 2015 Adapun bantuan logistik yang didistribusikan di Kota
Pemerintah setempat melakukan beberapa tindakan sesuai Sorong ke masing-masing kelurahan yang terdampak
dengan Perda yang baru disahkan terhadap pembentukan sejumlah 9.262 paket yang terdiri dari mie instan, minyak
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), yaitu goreng, kecap, sarden, biskuit, makanan penambah gizi,
penetapan status tanggap darurat sampai dengan tanggal dan beberapa perlengkapan rumah tangga. Di Kabupaten

136 | Data Bencana Indonesia 2015


TNI memberikan bantuan
dalam membersihkan
puing-puing rumah
warga akibat gempa.

Sorong didistribusikan sebanyak 500 paket sedangkan di beberapa kendala yang dialami antara lain: BPBD setempat
Kabupaten Raja Ampat sebanyak 400 paket. Selain bantuan tidak mempunyai tenda untuk menampung pengungsi,
berupa logistik, di beberapa daerah didirikan pos kesehatan kekurangan sumber air bersih, dan kebutuhan logistik
untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada korban berupa makanan siap saji yang cukup banyak.
bencana.
Pembelajaran
Kendala Sorong merupakan daerah yang cukup sering terjadi
Meskipun beberapa upaya telah dilaksanakan baik guncangan gempabumi. Tercatat bahwa sepanjang tahun
oleh BNPB maupun BPBD dan SKPD setempat, adapun 2015 daerah Sorong mengalami 25 kejadian gempabumi.

Data Bencana Indonesia 2015 | 137


7
GEMPABUMI TAHUN 2015

138 | Data Bencana Indonesia 2015


Data Bencana Indonesia 2015 | 139
1
LAMPIRAN
BANJIR TAHUN 2015

140 | Data Bencana Indonesia 2015


1
LAMPIRAN

Banjir
Tahun 2015

Data Bencana Indonesia 2015 | 141


1
LAMPIRAN
BANJIR TAHUN 2015

Lampiran 1. Jumlah Kejadian, Korban, dan Kerusakan Akibat Bencana Banjir Tahun 2015 Berdasarkan Kabupaten/Kota

Kabupaten/ Jumlah Korban (Jiwa) Kerusakan (Unit)


Kota Kejadian Meninggal & Luka / Menderita & Rumah Rumah Rumah Rumah Fasilitas Fasilitas Fasilitas
Hilang Sakit Mengungsi Rusak Rusak Rusak Terendam Pendidikan Peribadatan Kesehatan
Berat Sedang Ringan
Aceh
Aceh Barat 5 - - 31,736 7 - - -
Aceh Barat Daya 5 1 - 3,700 16 710 - - -
Aceh Besar 1 - - - 4 - - -
Aceh Jaya 2 - - 46,574 8,338 - - -
Aceh Selatan 4 1 - 5,131 10 4 1,428 - 1 -
Aceh Singkil 3 1 - 30,281 3,000 - - -
Aceh Tamiang 2 - - 18,979 1,644 - - -
Aceh Tengah 1 - 2 310 40 - - -
Aceh Tenggara 4 - 1 4,303 44 41 711 103 - - -
Aceh Timur 3 - - 796 162 - - -
Aceh Utara 3 - - 16,142 651 - - -
Bener Meriah 2 - - 366 15 26 4 6 - - -
Bireuen 3 - - 65,065 1 79 - - -
Gayo Lues 2 - - 1,080 1 20 - - -
Kota Langsa 1 - - - 1,120 - - -
Kota SubUlussalam 5 - - 6,824 2 543 - - -
Nagan Raya 5 - - 39,630 1 3 3,000 - - -
Pidie 7 4 - 14,466 17 299 7,279 50 3 -
SimeUlue 1 - - 2,668 70 26 330 - - -
Total Provinsi Aceh 59 7 3 288,051 184 91 1,043 28,437 50 4 -
Sumatera Utara
Dairi 1 1 - - - - -
Deli Serdang 2 - - 55 11 14 45 - - -
Kota Binjai 5 - - 3,980 1 2,464 - - -
Kota Medan 4 - - 14,817 9,000 - - -
Kota Pematang 1 - - - 43 - - -
Siantar
Kota Tebing Tinggi 1 - - - 1,000 - - -
Labuhan Batu 1 - - 1,670 - - -
Utara
Langkat 4 1 - 57,970 3 5,117 1 - -
Nias 1 - - - - - -
Nias Barat 1 - - - 200 - - -
Serdang Bedagai 2 - - 20 12 8 - - -
Simalungun 1 3 - - 20 - - -
Tapanuli Selatan 2 2 - - 375 - - -
Total Provinsi 26 7 - 78,512 24 11 14 18,264 1 - -
Sumatera Utara

142 | Data Bencana Indonesia 2015


Lampiran 1 (Lanjutan). Jumlah Kejadian, Korban, dan Kerusakan Akibat Bencana Banjir Tahun 2015 Berdasarkan Kabupaten/Kota

Kabupaten/ Jumlah Korban (Jiwa) Kerusakan (Unit)


Kota Kejadian Meninggal & Luka / Menderita & Rumah Rumah Rumah Rumah Fasilitas Fasilitas Fasilitas
Hilang Sakit Mengungsi Rusak Rusak Rusak Terendam Pendidikan Peribadatan Kesehatan
Berat Sedang Ringan
BengkUlu
Lebong 3 - - - 1 150 - - -
Mukomuko 2 - - 123 - - -
Rejang Lebong 1 - - - - - -
Total Provinsi 6 - - 123 1 150 - - -
BengkUlu
Jambi
Bungo 1 - - - 198 - - -
Kerinci 4 - - 185 2 5 6 105 - - 1
Kota Sungai Penuh 1 - - - 4 1 -
Merangin 3 1 - - 1 1,144 15 4 3
Total Provinsi 9 1 - 185 3 5 6 1,447 19 5 4
Jambi
Kepulauan Riau
Kota Tanjung 1 - - - 20 1 - -
Pinang
Total Provinsi 1 - - - 20 1 - -
Kepulauan Riau
Riau
Kampar 2 - - - 8 4 1,248 - - -
Kota Dumai 1 - - - 288 - - -
Rokan HUlu 4 - - 7,811 1,765 - 2 -
Total Provinsi Riau 7 - - 7,811 8 4 3,301 - 2 -
Lampung
Lampung Barat 1 - - - 4 - - -
Lampung Selatan 7 - - - 155 - - -
Lampung Tengah 1 - - 805 161 - - -
Lampung Utara 2 - - - 130 - - -
Pesawaran 1 - - - 2 1,016 - - -
Total Provinsi 12 - - 805 2 155 1,311 - - -
Lampung
Sumatera Barat
Agam 3 1 8 27 14 - - -
Kota Bukittinggi 3 - - 764 - - -
Kota Padang 3 - - 3,650 725 - - -
Kota Sawahlunto 1 1 - - - 2 -
Kota Solok 2 - - 75 107 - - -
Lima PUluh Koto 4 - - - 2 1 71 - - -
Padang Pariaman 1 - - - 76 - - -
Pasaman 2 - - 1,000 1 135 - - -

Data Bencana Indonesia 2015 | 143


1
LAMPIRAN
BANJIR TAHUN 2015

Lampiran 1 (Lanjutan). Jumlah Kejadian, Korban, dan Kerusakan Akibat Bencana Banjir Tahun 2015 Berdasarkan Kabupaten/Kota

Kabupaten/ Jumlah Korban (Jiwa) Kerusakan (Unit)


Kota Kejadian Meninggal & Luka / Menderita & Rumah Rumah Rumah Rumah Fasilitas Fasilitas Fasilitas
Hilang Sakit Mengungsi Rusak Rusak Rusak Terendam Pendidikan Peribadatan Kesehatan
Berat Sedang Ringan
Pasaman Barat 1 - - - 1 10 1 - -
Pesisir Selatan 2 2 - 13,431 24 2 633 2,336 2 - -
Sijunjung 1 - - - 10 - - -
Solok Selatan 1 - - - 4 - - -
Total Provinsi 24 4 8 18,947 28 12 634 3,478 3 2 -
Sumatera Barat
Sumatera Selatan
Banyuasin 1 - - 5,375 1,075 - - -
Empat Lawang 3 - - 4,423 1 1 867 3 - -
Kota Lubuk 1 - - 125 25 - - -
Linggau
Kota Pagar Alam 1 - - 24 2 - - -
Kota Palembang 2 - - - 500 8 - -
Lahat 3 - - 315 87 - - -
Muara Enim 1 - - - 1 - -
Musi Rawas 5 - - 9,570 1,529 4 2 -
Musi Rawas Utara 1 - - - - - -
Ogan Komering ilir 2 - - 296 74 - 1 -
Ogan Komering 2 - - 150 150 1 1 -
Ulu Selatan
Ogan Komering 2 - - 356 89 - - -
Ulu Timur
Penukal Abab 2 - - 1,515 601 - - -
Lematang Ilir
Total Provinsi 26 - - 22,149 1 3 4,997 17 4 -
Sumatera Selatan
Bangka Belitung
Bangka Tengah 1 - - 640 128 - - -
Kota Pang- 1 - - 85 19 - - -
kalpinang
Total Provinsi 2 - - 725 147 - - -
Bangka Belitung
Banten
Kota Cilegon 2 - - - 150 - - -
Kota Serang 1 - - 676 - - -
Kota Tangerang 1 - - 15,891 505 - - -
Kota Tangerang 1 - - 3,300 - - -
Selatan
Lebak 10 - - 10,300 7 2,533 - - -
Pandeglang 5 - - 34,078 13,054 - - -
Serang 4 - - 2,325 262 - - -
Tangerang 1 - - - 30 - - -
Total Provinsi 25 - - 66,570 7 16,534 - - -
Banten

144 | Data Bencana Indonesia 2015


Lampiran 1 (Lanjutan). Jumlah Kejadian, Korban, dan Kerusakan Akibat Bencana Banjir Tahun 2015 Berdasarkan Kabupaten/Kota

Kabupaten/ Jumlah Korban (Jiwa) Kerusakan (Unit)


Kota Kejadian Meninggal & Luka / Menderita & Rumah Rumah Rumah Rumah Fasilitas Fasilitas Fasilitas
Hilang Sakit Mengungsi Rusak Rusak Rusak Terendam Pendidikan Peribadatan Kesehatan
Berat Sedang Ringan
DKI Jakarta
Kota Jakarta Barat 1 - - 66,183 - - -
Kota Jakarta Pusat 1 - - 2,424 - - -
Kota Jakarta 1 - - 4,290 - - -
Selatan
Kota Jakarta Timur 1 - - 12,777 - - -
Kota Jakarta Utara 1 - - 6,131 - - -
Total Provinsi DKI 5 - - 91,805 - - -
Jakarta
Jawa Barat
Bandung 9 - - 9,257 2,035 - - -
Bekasi 1 - - 5,213 - - -
Bogor 5 1 - 2,857 1 2 1 558 - 2 -
Cianjur 1 - - 4 1 - - -
Cirebon 1 - - 70 - - -
Garut 5 - - 1,200 11 397 - - -
Gresik 1 3 - 9,577 2,481 - - -
Indramayu 1 - - 23,347 1 6,068 - - -
Kota Bogor 2 - - 8 2 - - -
Kuningan 2 - - 4 1 - - -
Majalengka 1 2 - - - - -
Sukabumi 3 - 1 477 29 58 - - -
Sumedang 2 - - 840 1 327 - - -
Tegal 1 - - - 500 - - -
Total Provinsi Jawa 35 6 1 52,854 43 2 2 12,427 - 2 -
Barat
Jawa Tengah
Banjarnegara 1 - - 119 2 7 - - -
Banyumas 2 - - - 237 - - -
Boyolali 1 - - - 47 - - -
Brebes 2 - - - 400 - - -
Cilacap 5 - - 345 2,594 - - -
Demak 4 - - 5,298 557 - 1 -
Grobogan 1 - - 1,050 286 - - -
Jepara 5 - - 3,835 1 260 - 2 -
Karanganyar 3 - - 340 36 - - -
Kebumen 1 - - 375 - - -
Kendal 1 - - - 1 22 - - -
Klaten 3 - - - 1,000 - - -
Kota Semarang 1 - - 11,875 2,253 - - -
Kota Surakarta 1 - - 80 - - -

Data Bencana Indonesia 2015 | 145


1
LAMPIRAN
BANJIR TAHUN 2015

Lampiran 1 (Lanjutan). Jumlah Kejadian, Korban, dan Kerusakan Akibat Bencana Banjir Tahun 2015 Berdasarkan Kabupaten/Kota

Kabupaten/ Jumlah Korban (Jiwa) Kerusakan (Unit)


Kota Kejadian Meninggal & Luka / Menderita & Rumah Rumah Rumah Rumah Fasilitas Fasilitas Fasilitas
Hilang Sakit Mengungsi Rusak Rusak Rusak Terendam Pendidikan Peribadatan Kesehatan
Berat Sedang Ringan
Kudus 4 - - - 1 1 40 - - -
Pati 1 - - 2,982 - - -
Pekalongan 2 - - 280 2,556 - - -
Pemalang 1 - - - - - -
Purworejo 1 - - 3,185 70 65 70 - - -
Rembang 1 - - - 1 - -
Semarang 1 - - - 30 - - -
Sleman 1 - - - - - -
Sragen 2 1 - 1,845 7 1 27 - 1 -
Sukoharjo 2 - - 1,500 15 - - -
Tegal 3 - - 254 751 - - -
Temanggung 1 - - 75 - - -
Wonogiri 1 - - 140 - - -
Total Provinsi Jawa 53 1 - 39,114 75 72 101 11,089 1 4 -
Tengah
DI Yogyakarta
Bantul 1 - - 22 2 - - -
Kulonprogo 1 - - - 1 1 - - -
Total Provinsi DI 2 - - 22 1 1 2 - - -
Yogyakarta
Jawa Timur
Banyuwangi 2 - - - 505 - - -
Blitar 1 - - - 132 - - -
Bojonegoro 29 - 1 2,370 10 40 289 2,600 - 6 1
Bondowoso 1 - - - 1 10 59 - - -
Gresik 4 - - 3,378 1,902 - - -
Jombang 4 - - 1,025 1,960 - - -
Kota Pasuruan 3 - - 11,277 834 - - -
Lamongan 1 - - - 3,957 - - -
Lumajang 1 - - - 100 - - -
Malang 1 - - - 1 4 - - -
Mojokerto 5 - - 385 80 - - -
Nganjuk 4 1 1 - 3 25 - - -
Ngawi 1 - - - 2 - - -
Pamekasan 2 - - - 1 694 - - -
Pasuruan 5 - - 10,780 24 20 - - -
Ponorogo 3 - - - 96 - - -
Probolinggo 1 - - - 20 - - -
Sampang 1 - - 2,000 1 1 400 - - -

146 | Data Bencana Indonesia 2015


Lampiran 1 (Lanjutan). Jumlah Kejadian, Korban, dan Kerusakan Akibat Bencana Banjir Tahun 2015 Berdasarkan Kabupaten/Kota

Kabupaten/ Jumlah Korban (Jiwa) Kerusakan (Unit)


Kota Kejadian Meninggal & Luka / Menderita & Rumah Rumah Rumah Rumah Fasilitas Fasilitas Fasilitas
Hilang Sakit Mengungsi Rusak Rusak Rusak Terendam Pendidikan Peribadatan Kesehatan
Berat Sedang Ringan
Situbondo 4 - - 513 28 37 - - -
Trenggalek 1 - - - - - -
Tuban 7 - - 555 1 115 - - -
Tulungagung 2 - - - 59 - - -
Total Provinsi Jawa 86 1 2 26,747 68 55 349 14,203 - 6 1
Timur
Nusa Tenggara
Barat
Dompu 1 - - 20,000 23 4,200 - - -
Kota Bima 1 - - - 10 3,000 - - -
Kota Mataram 1 - - 8,645 8 1,229 - - -
Lombok Barat 2 - - 600 - - -
Sumbawa 3 - - 19,435 12 259 - - -
Total Provinsi Nusa 8 - - 48,680 43 10 8,688 - - -
Tenggara Barat
Nusa Tenggara
Timur
Alor 1 1 - - - - -
Flores Timur 1 - - - 15 - - -
Kota Kupang 1 - - 20 4 1 - -
Kupang 1 - - 1,840 17 431 - - -
Lombok Barat 1 - - - - - -
Malaka 1 - - - 870 5 2 10
Rote Ndao 1 - - 85 91 - - -
Sumba Timur 1 2 - 55 - - -
Total Provinsi Nusa 8 3 - 2,000 17 1,411 6 2 10
Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Bengkayang 1 - - 1,240 20 1 - -
Kota Singkawang 3 - - 590 1 1,500 - - -
Landak 2 - - 4,726 4,534 - - -
Mempawah 1 - - - 227 3 1 -
Sanggau 2 - - - 1,566 - - -
Total Provinsi 9 - - 6,556 1 7,847 4 1 -
Kalimantan Barat
Kalimantan
Selatan
Banjar 1 - - - 2,200 - - -
Tapin 1 - - 13,880 - - -
Total Provinsi Kali- 2 - - 13,880 2,200 - - -
mantan Selatan

Data Bencana Indonesia 2015 | 147


1
LAMPIRAN
BANJIR TAHUN 2015

Lampiran 1 (Lanjutan). Jumlah Kejadian, Korban, dan Kerusakan Akibat Bencana Banjir Tahun 2015 Berdasarkan Kabupaten/Kota

Kabupaten/ Jumlah Korban (Jiwa) Kerusakan (Unit)


Kota Kejadian Meninggal & Luka / Menderita & Rumah Rumah Rumah Rumah Fasilitas Fasilitas Fasilitas
Hilang Sakit Mengungsi Rusak Rusak Rusak Terendam Pendidikan Peribadatan Kesehatan
Berat Sedang Ringan
Kalimantan
Tengah
Barito Utara 2 - - - 2,100 13 13 -
Kotawaringin 2 - - 520 - - -
Timur
Total Provinsi Kali- 4 - - 520 2,100 13 13 -
mantan Tengah
Kalimantan Timur
Kota Balikpapan 6 1 - 370 180 - - -
Kota Samarinda 6 2 1 - 3 1 1,340 3 1 -
Kutai Barat 2 - - 212 41 555 - - -
Kutai Kertanegara 6 1 - 12,433 782 13 6 -
Kutai Timur 2 - - 1,955 2,360 - - -
Paser 1 2 - - - - -
Penajam Paser 2 - - 16 125 - 1 -
Utara
Total Provinsi 25 6 1 14,986 44 1 5,342 16 8 -
Kalimantan Timur
Kalimantan Utara
Bulungan 1 1 - 2,238 74 - -
Malinau 2 - - - 250 - - -
Nunukan 3 - - 1,011 1 250 4 1 1
Total Provinsi 6 1 - 3,249 1 500 78 1 1
Kalimantan Utara
Sulawesi Barat
Mamuju 1 - - 22 4 17 - - -
Mamuju Utara 1 - - - 20 - - -
Total Provinsi 2 - - 22 4 37 - - -
Sulawesi Barat
Sulawesi Selatan
Barru 3 - - 9,613 2 1 899 1 - -
Enrekang 2 - - - 2 - 1 -
Gowa 1 - - - 158 - - -
Jeneponto 1 - - 350 60 - - -
Kota Makassar 1 - - 2,085 417 - - -
Luwu Utara 1 - - 6,578 4,000 - - -
Pinrang 1 - - - 110 - - -
Sidenreng 1 - - - 1 1,189 - - -
Rappang
Takalar 1 - - 770 150 - - -
Wajo 3 - - 53 11 16,320 - - -
Total Provinsi 15 - - 19,449 16 1 23,303 1 1 -
Sulawesi Selatan

148 | Data Bencana Indonesia 2015


Lampiran 1 (Lanjutan). Jumlah Kejadian, Korban, dan Kerusakan Akibat Bencana Banjir Tahun 2015 Berdasarkan Kabupaten/Kota

Kabupaten/ Jumlah Korban (Jiwa) Kerusakan (Unit)


Kota Kejadian Meninggal & Luka / Menderita & Rumah Rumah Rumah Rumah Fasilitas Fasilitas Fasilitas
Hilang Sakit Mengungsi Rusak Rusak Rusak Terendam Pendidikan Peribadatan Kesehatan
Berat Sedang Ringan
Sulawesi Tengah
Buol 1 - - - 270 - - -
Donggala 3 1 - 4,320 5 73 183 - - -
Morowali 2 - - 3,351 57 650 - - -
Morowali Utara 1 - - 4,335 - - -
Parigi Moutong 1 - - 1,080 270 1 3 -
Poso 1 - - 375 200 - - -
Tojo Una-una 1 - - - 128 - - -
Toli-toli 1 - - - 9 - -
Total Provinsi 11 1 - 13,461 62 73 1,701 10 3 -
Sulawesi Tengah
Sulawesi Tenggara
Kolaka 2 - - 349 12 640 - - -
Kota Baubau 1 - - - 42 - - -
Total Provinsi 3 - - 349 12 682 - - -
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Utara
Bolaang Mongon- 1 - - - 12 - - -
dow
Kepulauan Siau 1 - - 338 3 30 - - -
Tagulandang Biaro
Kota Manado 1 - - 4,031 2,000 - - -
Minahasa Selatan 1 - - - 3 7 245 1 - -
Minahasa 1 - - 1,000 - - -
Tenggara
Minahasa Utara 1 - - 1,960 1,000 - - -
Total Provinsi 6 - - 7,329 6 37 3,257 1 - -
Sulawesi Utara
Gorontalo
Boalemo 1 - - - 100 - - -
Bone Bolango 1 - - 522 1 155 - - -
Gorontalo 4 1 - 3,727 977 - - -
Gorontalo Utara 6 - - 10,667 2 1 1,474 - - -
Kota Gorontalo 1 - - 580 - - -
Total Provinsi 13 1 - 15,496 3 1 2,706 - - -
Gorontalo
Papua
Asmat 2 - - 1,233 274 - - -
Jayapura 1 - - - 201 - - -
Waropen 1 - - - 5 - - -
Total Provinsi 4 - - 1,233 5 475 - - -
Papua

Data Bencana Indonesia 2015 | 149


2
LAMPIRAN
PUTING BELIUNG
TAHUN 2015

150 | Data Bencana Indonesia 2015


2
LAMPIRAN

Puting Beliung
Tahun 2015

Data Bencana Indonesia 2015 | 151


2
LAMPIRAN
PUTING BELIUNG
TAHUN 2015

Lampiran 2. Jumlah Kejadian, Korban, dan Kerusakan Akibat Bencana Puting Beliung Tahun 2015 Berdasarkan Kabupaten/Kota

Kabupaten/ Jumlah Korban (Jiwa) Kerusakan (Unit)


Kota Kejadian Meninggal & Luka / Menderita & Rumah Rumah Rumah Fasilitas Fasilitas Fasilitas
Hilang Sakit Mengungsi Rusak Rusak Rusak Pendidikan Peribadatan Kesehatan
Berat Sedang Ringan
Aceh
Aceh Barat daya 1 - - - 45 - - -
Aceh Besar 1 - - - 4 - - -
Aceh Selatan 1 - - - 1 2 7 - - -
Aceh Singkil 1 - - 4 1 - - -
Aceh Tamiang 2 - - 15 5 49 - - -
Aceh Tengah 2 - - - 6 3 8 1 - -
Aceh Timur 1 - - - 83 147 2 - -
Bener Meriah 3 - - - 34 1 9 1 1 -
Bireuen 1 - - - 18 - - -
Nagan Raya 1 - - - 1 - - -
Pidie 1 - - - 6 - - -
Total Provinsi Aceh 15 - - 19 181 11 238 4 1 -
Sumatera Utara
asahan 1 - - 36 7 2 - - -
deli serdang 6 - - - 126 121 225 - - -
Kota binjai 2 - - - 16 3 14 - - -
Kota medan 4 - - 175 51 5 67 - - -
Kota tebing tinggi 1 - - - 1 - - -
labuhan batu 1 - - - 10 1 - -
langkat 6 - 4 - 23 40 70 2 2 -
serdang bedagai 2 - - - 11 21 - - -
simalungun 1 - - - 8 9 22 - - -
tapanuli 1 - - 217 35 10 6 3 - -
Total Provinsi 25 - 4 428 277 189 437 6 2 -
Sumatera Utara
Riau
Bengkalis 1 - - - 6 - - -
Indragiri Hilir 1 - - - 6 - - -
Kampar 1 - - - 23 257 121 - - -
Kota Pekanbaru 1 - 1 - 1 - - -
Rokan Hilir 1 - - 86 38 - 1 -
Rokan Hulu 1 - - 105 24 1 1 -
Total Provinsi Riau 6 - 1 191 23 282 171 1 2 -
Kepulauan Riau
Bintan 1 - 1 - 14 - - -
Kota Batam 1 - - 4 - - -
Natuna 1 - - 792 17 1 - -
Total Provinsi 3 - 1 796 31 1 - -
Kepulauan Riau

152 | Data Bencana Indonesia 2015


Lampiran 2 (Lanjutan). Jumlah Kejadian, Korban, dan Kerusakan Akibat Bencana Puting Beliung Tahun 2015 Berdasarkan Kabupaten/Kota

Kabupaten/ Jumlah Korban (Jiwa) Kerusakan (Unit)


Kota Kejadian Meninggal & Luka / Menderita & Rumah Rumah Rumah Fasilitas Fasilitas Fasilitas
Hilang Sakit Mengungsi Rusak Rusak Rusak Pendidikan Peribadatan Kesehatan
Berat Sedang Ringan
Bengkulu
Bengkulu Utara 1 - - - 1 - - -
Kepahiang 1 - - - 50 - - -
Rejang Lebong 1 - - 20 4 - - -
Total Provinsi 3 - - 20 55 - - -
Bengkulu
Lampung
Lampung Selatan 5 - - - 2 18 - - -
Tanggamus 1 - - - 6 28 - - -
Way Kanan 1 - - - 2 28 - - 1
Total Provinsi 7 - - - 8 2 74 - - 1
Lampung
Jambi
Kota Jambi 1 - - - 1 96 3 - - -
Tanjung Jabung 1 - - - 70 - - -
Timur
Total Provinsi 2 - - - 1 96 73 - - -
Jambi
Sumatera Barat
Agam 3 - - - 3 21 - - -
Kota Bukittinggi 1 - - - 15 - 1 -
Kota Padang 1 - - 40 1 7 - - -
Kota Sawahlunto 9 - - 9 1 4 15 - - -
Kota Solok 1 - 3 - 2 - - -
Lima Puluh Koto 3 - - 70 1 27 - - -
Padang Pariaman 1 - 2 - 1 - - -
Solok 1 - - 15 3 - - -
Total Provinsi 20 - 5 134 9 22 70 - 1 -
Sumatera Barat
Sumatera Selatan
Bone 1 - - - 3 23 - - -
Empat Lawang 1 - - 318 11 51 - - -
Kota Lubuk 1 - - 28 7 - - -
Linggau
Musi Banyu Asin 1 - - 140 1 34 - - -
Ogan Ilir 1 - - 244 11 46 4 - - -
Ogan Komering Ilir 1 - - 12 2 1 - - -
Ogan Komering Ulu 1 - - 44 1 10 - - -
Selatan
Total Provinsi 7 - - 786 26 93 86 - - -
Sumatera Selatan

Data Bencana Indonesia 2015 | 153


2
LAMPIRAN
PUTING BELIUNG
TAHUN 2015

Lampiran 2 (Lanjutan). Jumlah Kejadian, Korban, dan Kerusakan Akibat Bencana Puting Beliung Tahun 2015 Berdasarkan Kabupaten/Kota

Kabupaten/ Jumlah Korban (Jiwa) Kerusakan (Unit)


Kota Kejadian Meninggal & Luka / Menderita & Rumah Rumah Rumah Fasilitas Fasilitas Fasilitas
Hilang Sakit Mengungsi Rusak Rusak Rusak Pendidikan Peribadatan Kesehatan
Berat Sedang Ringan
Bangka Belitung
Bangka 1 - - - 1 11 - - -
Bangka Barat 5 - 1 - 7 9 35 1 - -
Bangka Tengah 2 - - - 16 8 - - -
Belitung 1 - 1 - 41 - - -
Total Provinsi 9 - 2 - 7 26 95 1 - -
Bangka Belitung
Banten
Kota Cilegon 1 - - - 2 2 - - -
Kota Serang 4 - 1 - 9 10 3 - - -
Lebak 11 2 - 14 21 3 111 - - 1
Pandeglang 4 - - - 44 - - -
Serang 4 - - - 2 3 1 - -
Total Provinsi 24 2 1 14 34 18 158 1 - 1
banten
Jawa Barat
Bandung 6 - 1 245 34 90 229 - 4 -
Bekasi 1 - - - 1 - - -
Bogor 7 - - 731 65 433 769 1 1 -
Ciamis 7 - - 1,247 57 178 340 - - -
Cianjur 3 - 17 792 11 7 91 2 - -
Cirebon 1 - 2 - 6 12 - - -
Garut 2 - - - 1 3 63 - - -
Kota Banjar 1 1 - - 7 12 22 - - -
Kota Bogor 4 4 22 8 11 6 19 - - -
Kota Cirebon 1 - - - 3 - - -
Kota Sukabumi 1 - - - 8 - - -
Kota Tasikmalaya 1 - - 119 1 30 - - -
Kuningan 7 - - 27 9 3 18 - - -
Majalengka 1 - - - 5 1 - -
Pangandaran 10 - - 164 23 37 58 - - -
Sukabumi 16 - - 395 38 50 159 6 2 -
Tasikmalaya 1 - - 4 1 - - -
Total Provinsi Jawa 70 5 42 3,732 264 822 1,824 10 7 -
Barat
Jawa Tengah
Banjarnegara 2 - 1 339 4 7 119 1 - -
Banyumas 5 - 2 - 5 7 20 - 1 -
Batang 1 - - - 1 - - -
Blora 1 - 3 - 11 - - -
Boyolali 11 - 1 - 9 39 196 - 1 1

154 | Data Bencana Indonesia 2015


Lampiran 2 (Lanjutan). Jumlah Kejadian, Korban, dan Kerusakan Akibat Bencana Puting Beliung Tahun 2015 Berdasarkan Kabupaten/Kota

Kabupaten/ Jumlah Korban (Jiwa) Kerusakan (Unit)


Kota Kejadian Meninggal & Luka / Menderita & Rumah Rumah Rumah Fasilitas Fasilitas Fasilitas
Hilang Sakit Mengungsi Rusak Rusak Rusak Pendidikan Peribadatan Kesehatan
Berat Sedang Ringan
Brebes 2 - - - 29 1 - -
Cilacap 33 - 1 5 23 29 173 1 1 -
Demak 1 1 1 - - - -
Grobogan 2 - - - 21 41 - - -
Jepara 4 - - - 3 2 - - -
Karanganyar 4 - 2 - 1 147 - 1 -
Karawang 1 - - - 24 - - -
Kebumen 3 - - - 50 5 3 - - -
Kendal 1 - - - 1 - - -
Klaten 6 1 1 - 3 1 12 - - -
Kota Semarang 2 - - 19 1 - - -
Kudus 2 - 6 - 1 - - -
Magelang 15 1 1 3 38 54 410 1 1 -
Pati 5 - 2 - 9 390 - - -
Pekalongan 2 - - - 1 1 - - -
Pemalang 2 - - - 1 - - -
Purbalingga 6 - - 15 15 7 49 - 1 -
Purworejo 1 - - - 1 - - -
Rembang 2 - 2 - 1 1 133 - - -
Semarang 3 - - - 22 11 - - -
Sragen 2 - - - 13 95 2 - -
Sukoharjo 4 - - - 3 63 2 - -
Tegal 4 - - - 2 19 - - -
Temanggung 19 1 2 55 43 2 224 - 3 1
Tulungagung 2 - - - 2 99 2 1 -
Wonogiri 6 1 2 - 2 1 29 - - -
Wonosobo 1 - - - 2 7 - - -
Total Provinsi Jawa 155 5 27 436 262 203 2,273 10 10 2
Tengah
DI Yogyakarta
Bantul 3 - 1 - 1 45 - - -
Gunungkidul 3 - - 3 2 18 - - -
Kota Yogyakarta 1 1 - - 2 1 - - -
Sleman 9 3 - 14 6 4 62 - 1 -
Total Provinsi DI 16 4 1 17 8 7 126 - 1 -
Yogyakarta
Jawa Timur
Bangkalan 2 3 1 - 1 - -
Banyuwangi 2 - - - 5 8 - - -
Blitar 3 - 2 - 2 4 438 1 - -
Bojonegoro 28 1 9 9 72 128 414 - - 1

Data Bencana Indonesia 2015 | 155


2
LAMPIRAN
PUTING BELIUNG
TAHUN 2015

Lampiran 2 (Lanjutan). Jumlah Kejadian, Korban, dan Kerusakan Akibat Bencana Puting Beliung Tahun 2015 Berdasarkan Kabupaten/Kota

Kabupaten/ Jumlah Korban (Jiwa) Kerusakan (Unit)


Kota Kejadian Meninggal & Luka / Menderita & Rumah Rumah Rumah Fasilitas Fasilitas Fasilitas
Hilang Sakit Mengungsi Rusak Rusak Rusak Pendidikan Peribadatan Kesehatan
Berat Sedang Ringan
Bondowoso 5 - - - 5 12 145 - - -
Jember 6 - 2 - 8 50 - - -
Jombang 2 - - - 6 - - -
Kediri 5 - - - 4 26 188 - - -
Kota Batu 1 - - - 1 - - -
Kota Kediri 2 - - - 4 2 3 - - -
Kota Madiun 2 - - - 1 - - -
Kota Surabaya 1 - - - 1 1 - -
Lamongan 1 - - - 45 1,138 - - -
Lumajang 5 1 - - 1 4 - - -
Magetan 4 - - - 1 6 2 3 - -
Malang 3 1 1 - 5 1 12 - - -
Mojokerto 2 - - - 2 1 - - -
Nganjuk 7 1 2 10 3 1 6 - - -
Ngawi 4 1 - - 24 13 285 - - -
Pacitan 1 - - - 1 4 1 - - -
Pamekasan 7 - 4 - 6 84 88 - - -
Pasuruan 4 - 2 - 34 50 50 1 1 -
Ponorogo 4 - - - 5 2 2 - - -
Probolinggo 5 - - - 7 9 65 - - -
Sampang 5 - 6 - 10 1 15 - 3 -
Sidoarjo 4 - 5 - 56 40 154 - 1 -
Situbondo 8 - 2 5 6 10 - - -
Sumenep 1 - - - 10 - - -
Trenggalek 2 - - - 30 - - -
Tuban 5 - 1 - 31 26 198 - - -
Tulungagung 4 - - - 5 2 121 2 1 -
Total Provinsi Jawa 135 8 37 24 339 416 3,445 9 6 1
Timur
Bali
Buleleng 2 - - - 2 41 - - -
Kota Denpasar 1 - - - 3 - - -
Total Provinsi Bali 3 - - - 2 44 - - -
Nusa Tenggara
Barat
Lombok Tengah 2 - 1 - 1 11 27 1 - 1
Lombok Timur 2 - - - 60 40 27 - - -
Total Provinsi Nusa 4 - 1 - 61 51 54 1 - 1
Tenggara Barat

156 | Data Bencana Indonesia 2015


Lampiran 2 (Lanjutan). Jumlah Kejadian, Korban, dan Kerusakan Akibat Bencana Puting Beliung Tahun 2015 Berdasarkan Kabupaten/Kota

Kabupaten/ Jumlah Korban (Jiwa) Kerusakan (Unit)


Kota Kejadian Meninggal & Luka / Menderita & Rumah Rumah Rumah Fasilitas Fasilitas Fasilitas
Hilang Sakit Mengungsi Rusak Rusak Rusak Pendidikan Peribadatan Kesehatan
Berat Sedang Ringan
Nusa Tenggara
Timur
Flores Timur 1 - - - 1 - - -
Kota Kupang 9 - - 39 4 3 - - -
Kupang 1 - - 5 2 - - -
Sikka 1 2 1 - 1 - - -
Sumba Timur 3 1 1 - 32 14 - - -
Total Provinsi Nusa 15 3 2 44 33 7 17 - - -
Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Bengkayang 1 - - - 2 9 - - -
Kota Pontianak 2 - - 6 13 - - -
Kubu Raya 1 - - - 7 - - -
Mempawah 1 - - - 22 7 - 2 -
Sambas 1 1 - 620 155 - - -
Sanggau 1 - - - 11 4 - - -
Total Provinsi 7 1 - 626 33 177 20 - 2 -
Kalimantan Barat
Kalimantan Selatan
Balangan 2 - - - 23 213 - - -
Banjar 1 - - - 16 16 1 - -
Barito Kuala 1 - 1 - 4 - - -
Hulu Sungai 1 - - - 2 1 - - -
Selatan
Hulu Sungai Utara 1 - 1 - 38 10 73 - - -
Tapin 2 - - 8 2 1 - - -
Total Provinsi 8 - 2 8 81 27 291 1 - -
Kalimantan Selatan
Kalimantan Tengah
Lamandau 1 - - - 2 43 - - -
Total Provinsi 1 - - - 2 43 - - -
Kalimantan Tengah
Kalimantan Timur
Kota Balikpapan 1 - - - 10 - - -
Kota Bontang 1 - 3 - 3 2 - - -
Kota Samarinda 1 - - 26 2 3 - - -
Kutai Kertanegara 3 - - 51 15 3 1 2 -
Paser 2 - 2 - 1 - 1 -
Total Provinsi 8 - 5 77 18 5 16 1 3 -
Kalimantan Timur

Data Bencana Indonesia 2015 | 157


2
LAMPIRAN
PUTING BELIUNG
TAHUN 2015

Lampiran 2 (Lanjutan). Jumlah Kejadian, Korban, dan Kerusakan Akibat Bencana Puting Beliung Tahun 2015 Berdasarkan Kabupaten/Kota

Kabupaten/ Jumlah Korban (Jiwa) Kerusakan (Unit)


Kota Kejadian Meninggal & Luka / Menderita & Rumah Rumah Rumah Fasilitas Fasilitas Fasilitas
Hilang Sakit Mengungsi Rusak Rusak Rusak Pendidikan Peribadatan Kesehatan
Berat Sedang Ringan
Sulawesi Barat
Majene 1 - - - 8 8 46 - - -
Mamasa 1 - - - 6 - - -
Polewali Mandar 1 - - 102 18 - - -
Total Provinsi 3 - - 102 14 26 46 - - -
Sulawesi Barat
Sulawesi Selatan
Barru 2 - - - 2 4 3 - - -
Bone 1 - - - 3 - - -
Bulukumba 2 - 3 40 43 72 - - -
Gowa 1 - - - 74 - - -
Kota Palopo 1 - - - 4 - - -
Luwu 1 - - 115 15 8 - - -
Luwu Utara 1 - - - 6 - - -
Maros 1 - - - 25 - - -
Pangkajene 6 1 - - 41 110 22 - - -
Kepulauan
Pinrang 1 - - - 36 - - -
Soppeng 1 - - 105 3 8 15 - - -
Takalar 2 - 1 - 12 22 - - -
Toraja Utara 2 - - - 3 - - -
Total Provinsi 22 1 4 260 119 154 258 - - -
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Bombana 1 - - - 2 - - -
Buton Utara 1 - 1 - 1 - - -
Konawe Utara 1 - - - 8 21 - - -
Total Provinsi 3 - 1 - 11 21 - - -
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Utara
Bolaang Mongon- 1 - - 30 4 3 - - -
dow
Bolaang Mongon- 1 - - - 1 3 - - -
dow Selatan
Total Provinsi 2 - - 30 5 3 3 - - -
Sulawesi Utara
Gorontalo
Gorontalo 1 - - - 1 - - -
Total Provinsi 1 - - - 1 - - -
Gorontalo
Maluku

158 | Data Bencana Indonesia 2015


Lampiran 2 (Lanjutan). Jumlah Kejadian, Korban, dan Kerusakan Akibat Bencana Puting Beliung Tahun 2015 Berdasarkan Kabupaten/Kota

Kabupaten/ Jumlah Korban (Jiwa) Kerusakan (Unit)


Kota Kejadian Meninggal & Luka / Menderita & Rumah Rumah Rumah Fasilitas Fasilitas Fasilitas
Hilang Sakit Mengungsi Rusak Rusak Rusak Pendidikan Peribadatan Kesehatan
Berat Sedang Ringan
Maluku Barat Daya 1 - - - 5 - - -
Maluku Tenggara 8 - 2 45 5 6 - - -
Barat
Total Provinsi 9 - 2 45 10 6 - - -
Maluku
Maluku Utara
Pulau Morotai 1 - - 71 12 8 79 - - -
Total Provinsi 1 - - 71 12 8 79 - - -
Maluku Utara

Data Bencana Indonesia 2015 | 159


3
LAMPIRAN
TANAH LONGSOR TAHUN 2015

160 | Data Bencana Indonesia 2015


3
LAMPIRAN

Tanah Longsor
Tahun 2015

Data Bencana Indonesia 2015 | 161


3
LAMPIRAN
TANAH LONGSOR TAHUN 2015

Lampiran 3. Jumlah Kejadian, Korban, dan Kerusakan Akibat Bencana Tanah Longsor Tahun 2015 Berdasarkan Kabupaten/Kota

Kabupaten/ Jumlah Korban (Jiwa) Kerusakan (Unit)


Kota Kejadian Meninggal & Luka / Menderita & Rumah Rumah Rumah Rumah Fasilitas Fasilitas Fasilitas
Hilang Sakit Mengungsi Rusak Rusak Rusak Terendam Pendidikan Peribadatan Kesehatan
Berat Sedang Ringan
Aceh
Aceh Jaya 1 - - 33 - - -
Aceh Selatan 1 1 - - - - -
Aceh Tengah 2 - - 98 9 - - -
Bener Meriah 2 1 6 16 1 4 - - -
Kota Subulussalam 1 - - 16 4 15 - - -
Pidie 2 - - - 2 1 - - -
Simeulue 1 2 - - - - -
Total Provinsi Aceh 10 4 6 163 16 5 15 - - -
Sumatera Utara
Deli Serdang 1 - - - 4 - - -
Karo 1 - - 22 4 - - -
Kota Padang 1 6 4 - 1 - - -
Sidempuan
Kota Sibolga 2 - 2 - 7 2 - - -
Langkat 1 - - - - - -
Simalungun 1 - - - - - -
Tapanuli Tengah 1 - - - - - -
Total Provinsi 8 6 6 22 16 2 - - -
Sumatera Utara
Riau
Indragiri hilir 1 - - - 5 - - -
Total Provinsi Riau 1 - - - 5 - - -
Bengkulu
Bengkulu Utara 5 34 1 - 20 21 1 1 -
Kepahiang 5 - - - - - -
Lebong 2 1 - - 2 - - -
Mukomuko 1 - - - - - -
Rejang Lebong 1 4 - - - - -
Total Provinsi 14 39 1 - 20 23 1 1 -
Bengkulu
Jambi
Kerinci 2 1 - - 4 - - -
Total Provinsi 2 1 - - 4 - - -
Jambi
Lampung
Tanggamus 1 - - - 1 - - -
Total Provinsi 1 - - - 1 - - -
Lampung

162 | Data Bencana Indonesia 2015


Lampiran 3 (Lanjutan). Jumlah Kejadian, Korban, dan Kerusakan Akibat Bencana Tanah Longsor Tahun 2015 Berdasarkan Kabupaten/Kota

Kabupaten/ Jumlah Korban (Jiwa) Kerusakan (Unit)


Kota Kejadian Meninggal & Luka / Menderita & Rumah Rumah Rumah Rumah Fasilitas Fasilitas Fasilitas
Hilang Sakit Mengungsi Rusak Rusak Rusak Terendam Pendidikan Peribadatan Kesehatan
Berat Sedang Ringan
Sumatera Barat
Agam 1 - - - - - -
Kota Bukittinggi 1 1 - - 1 - - -
Kota Padang 3 - 5 - 2 2 - - -
Kota Sawahlunto 29 1 - 1 2 2 8 - - -
Lima Puluh Koto 2 - - 10 4 9 - - -
Padang Pariaman 1 - - - 1 - - -
Pasaman 2 4 - - 1 - - -
Pasaman Barat 1 - - 75 - - -
Pesisir Selatan 1 - - - - - -
Sijunjung 2 4 8 - 2 - - -
Solok 2 1 - 32 5 - - -
Tanah Datar 3 1 3 - 1 - - -
Total Provinsi 48 12 16 118 16 7 17 - - -
Sumatera Barat
Sumatera Selatan
Empat Lawang 1 - - - - - -
Kota Pagar Alam 3 - - - - - -
Lahat 1 - - - - - -
Muara Enim 1 - - - - - -
Musi Banyu Asin 2 - - 8 2 2 - - -
Musi Rawas Utara 1 - - - - - -
Ogan Ilir 1 - - 28 2 7 - - -
Ogan Komering 1 - - - 1 - -
Ulu
Ogan Komering 1 - - - - - -
Ulu Selatan
Total Provinsi 12 - - 36 4 7 2 1 - -
Sumatera Selatan
Bangka Belitung
Bangka 1 2 - - - - -
Total Provinsi 1 2 - - - - -
Bangka Belitung
Banten
Lebak 8 - - - 23 13 - - -
Pandeglang 2 3 - - - - -
Total Provinsi 10 3 - - 23 13 - - -
Banten

Data Bencana Indonesia 2015 | 163


3
LAMPIRAN
TANAH LONGSOR TAHUN 2015

Lampiran 3 (Lanjutan). Jumlah Kejadian, Korban, dan Kerusakan Akibat Bencana Tanah Longsor Tahun 2015 Berdasarkan Kabupaten/Kota

Kabupaten/ Jumlah Korban (Jiwa) Kerusakan (Unit)


Kota Kejadian Meninggal & Luka / Menderita & Rumah Rumah Rumah Rumah Fasilitas Fasilitas Fasilitas
Hilang Sakit Mengungsi Rusak Rusak Rusak Terendam Pendidikan Peribadatan Kesehatan
Berat Sedang Ringan
Jawa Barat
Bandung 9 11 14 398 30 3 5 - - -
Bandung Barat 3 - 10 95 4 6 1 - - -
Bogor 16 14 5 388 49 52 49 - 4 1
Ciamis 6 - - 30 4 2 2 89 - - -
Cianjur 3 - - 577 52 4 9 - - -
Cirebon 2 13 - - - - -
Garut 6 - - 10 6 4 12 1 - -
Indramayu 1 - - - 5 4 - - -
Kota Banjar 1 - - - 1 2 - - -
Kota Bogor 4 2 3 - 1 1 4 - - -
Kota Depok 1 1 - - - - -
Kota Tasikmalaya 2 - - 226 6 10 - - -
Kuningan 14 2 - 62 3 8 1 - - -
Majalengka 3 - 1 8 1 6 8 - - -
Pangandaran 3 - - - 2 1 - - -
Purwakarta 3 2 1 - 2 - - -
Sukabumi 22 15 - 737 35 4 27 3 - -
Sumedang 2 1 1 32 12 - - -
Tasikmalaya 6 2 1 27 10 1 - 1 -
Total Provinsi Jawa 107 63 36 2,590 215 97 127 99 4 5 1
Barat
Jawa Tengah
Banjarnegara 9 2 - 689 6 16 - - -
Bantul 1 - - 7 - - -
Banyumas 7 2 - - 2 1 7 - - -
Batang 2 - - - 4 - - -
Blora 1 - - - 1 - - -
Boyolali 7 - 1 - 2 4 - - -
Brebes 4 3 - - 4 3 - - -
Cilacap 26 - - 88 10 16 64 1 1 -
Jepara 2 - - 235 1 - - -
Karanganyar 7 2 3 260 15 5 3 - - -
Kebumen 6 - 1 - 2 2 21 - - -
Klaten 3 2 - 20 2 - - -
Kota Semarang 5 - - 32 3 14 - - -
Kudus 1 - - 300 - - -
Magelang 21 - 3 29 15 8 12 2 - -
Pekalongan 14 1 3 555 4 2 34 - - -
Pemalang 2 - - 158 38 - - -
Purbalingga 3 - - 10 1 2 - - -

164 | Data Bencana Indonesia 2015


Lampiran 3 (Lanjutan). Jumlah Kejadian, Korban, dan Kerusakan Akibat Bencana Tanah Longsor Tahun 2015 Berdasarkan Kabupaten/Kota

Kabupaten/ Jumlah Korban (Jiwa) Kerusakan (Unit)


Kota Kejadian Meninggal & Luka / Menderita & Rumah Rumah Rumah Rumah Fasilitas Fasilitas Fasilitas
Hilang Sakit Mengungsi Rusak Rusak Rusak Terendam Pendidikan Peribadatan Kesehatan
Berat Sedang Ringan
Purworejo 9 1 2 57 3 36 - - -
Semarang 1 - - - - 1 -
Sragen 2 - - 16 9 - - -
Sumedang 1 - - 32 12 - - -
Tegal 4 - 2 - 1 3 2 - - -
Temanggung 19 - 1 50 18 6 26 - - -
Wonogiri 14 - 4 283 14 21 5 - - -
Wonosobo 3 - 2 - 1 1 - - -
Total Provinsi Jawa 174 13 22 2,821 125 88 269 3 2 -
Tengah
DI Yogyakarta
Bantul 4 - 3 133 1 3 - - -
Gunungkidul 5 5 2 - 2 1 6 1 - -
Sleman 1 - - - 3 - - -
Total Provinsi DI 10 5 5 133 3 1 12 1 - -
Yogyakarta
Jawa Timur
Blitar 1 - - - - - -
Bojonegoro 15 - - 200 3 4 - - -
Jember 3 - - 396 1 - - -
Kediri 2 - - - 70 - - -
Kota Batu 2 - 3 - 1 1 - - -
Kota Blitar 1 - - - - - -
Kota Malang 1 - - - 2 - - -
Lumajang 4 - 1 - 1 1 22 - - -
Madiun 3 - - 20 14 - - -
Malang 3 1 - - 2 1 2 - - -
Nganjuk 2 1 3 - - - -
Pacitan 2 - - - 1 1 5 - - -
Pasuruan 2 - - 17,945 14 - - -
Ponorogo 2 - - - 1 1 - - -
Probolinggo 1 - - - 8 - - -
Situbondo 2 - - 884 3 69 - - -
Trenggalek 3 - - - 2 4 2 - - -
Tuban 9 1 - 150 2 1 - - -
Tulungagung 6 - - - 8 1 - -
Total Provinsi Jawa 64 3 7 19,595 12 83 152 1 - -
Timur
Bali
Jembrana 1 - - - - 2 -
Karangasem 1 2 8 - 1 - - -

Data Bencana Indonesia 2015 | 165


3
LAMPIRAN
TANAH LONGSOR TAHUN 2015

Lampiran 3 (Lanjutan). Jumlah Kejadian, Korban, dan Kerusakan Akibat Bencana Tanah Longsor Tahun 2015 Berdasarkan Kabupaten/Kota

Kabupaten/ Jumlah Korban (Jiwa) Kerusakan (Unit)


Kota Kejadian Meninggal & Luka / Menderita & Rumah Rumah Rumah Rumah Fasilitas Fasilitas Fasilitas
Hilang Sakit Mengungsi Rusak Rusak Rusak Terendam Pendidikan Peribadatan Kesehatan
Berat Sedang Ringan
Klungkung 1 3 - - - - -
Total Provinsi Bali 3 5 8 - 1 - 2 -
Nusa Tenggara
Barat
Lombok Barat 1 4 5 - 4 - - -
Total Provinsi Nusa 1 4 5 - 4 - - -
Tenggara Barat
Nusa Tenggara
Timur
Kota Kupang 2 - - 12 2 - - -
Total Provinsi Nusa 2 - - 12 2 - - -
Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Bengkayang 1 8 2 - - - -
Kapuas Hulu 1 - - - 10 - 1 -
Total Provinsi 2 8 2 - 10 - 1 -
Kalimantan Barat
Kalimantan
Selatan
Tapin 1 - - - - - -
Total Provinsi 1 - - - - - -
Kalimantan
Selatan
Kalimantan
Tengah
Kotawaringin 1 2 - - 1 - - -
Barat
Total Provinsi Kali- 1 2 - - 1 - - -
mantan Tengah
Kalimantan Timur
Kota Balikpapan 16 - - 21 11 19 - - -
Kota Samarinda 2 - - 5 3 5 - - -
Kutai Kertanegara 5 - 4 107 14 - - -
Total Provinsi 23 - 4 133 28 24 - - -
Kalimantan Timur
Sulawesi Selatan
Barru 2 - - 39 1 9 2 - - -
Enrekang 2 - - 80 6 - - -
Tana Toraja 2 - - 50 2 - - -
Toraja Utara 1 - - - 1 - - -
Total Provinsi 7 - - 169 4 15 2 - - -
Sulawesi Selatan

166 | Data Bencana Indonesia 2015


Lampiran 3 (Lanjutan). Jumlah Kejadian, Korban, dan Kerusakan Akibat Bencana Tanah Longsor Tahun 2015 Berdasarkan Kabupaten/Kota

Kabupaten/ Jumlah Korban (Jiwa) Kerusakan (Unit)


Kota Kejadian Meninggal & Luka / Menderita & Rumah Rumah Rumah Rumah Fasilitas Fasilitas Fasilitas
Hilang Sakit Mengungsi Rusak Rusak Rusak Terendam Pendidikan Peribadatan Kesehatan
Berat Sedang Ringan
Sulawesi Tengah
Parigi Moutong 1 - - - - - -
Total Provinsi 1 - - - - - -
Sulawesi Tengah
Sulawesi Utara
Bolaang Mongon- 1 - - 125 8 - - -
dow
Kepulauan 1 - - - - - -
Sangihe
Kota Manado 1 - - - - - -
Minahasa Selatan 1 - - 27 8 4 170 - - -
Total Provinsi 4 - - 152 8 8 4 170 - - -
Sulawesi Utara
Gorontalo
Gorontalo Utara 1 - - - - - -
Kota Gorontalo 1 1 - - - - -
Total Provinsi 2 1 - - - - -
Gorontalo
Maluku
Kota Ambon 4 - - 8 2 1 4 - - -
Maluku Tenggara 2 - - - 2 - - -
Barat
Total Provinsi 6 - - 8 2 1 6 - - -
Maluku
Papua
Jayapura 1 - - - 2 13 - - -
Paniai 1 3 2 - - - -
Total Provinsi 2 3 2 - 2 13 - - -
Papua

Data Bencana Indonesia 2015 | 167


4
LAMPIRAN
BANJIR & TANAH LONGSOR
TAHUN 2015

168 | Data Bencana Indonesia 2015


LAMPIRAN
4
Banjir & Tanah Longsor
Tahun 2015

Data Bencana Indonesia 2015 | 169


4
LAMPIRAN
BANJIR & TANAH LONGSOR
TAHUN 2015

Lampiran 4. Jumlah Kejadian, Korban, dan Kerusakan Akibat Bencana Banjir dan Tanah Longsor Tahun 2015 Berdasarkan Kabupaten/Kota

Kabupaten/ Jumlah Korban (Jiwa) Kerusakan (Unit)


Kota Kejadian Meninggal & Luka / Menderita & Rumah Rumah Rumah Rumah Fasilitas Fasilitas Fasilitas
Hilang Sakit Mengungsi Rusak Rusak Rusak Terendam Pendidikan Peribadatan Kesehatan
Berat Sedang Ringan
Aceh
Aceh Selatan 1 1 - 10,072 1,000 - - -
Aceh Tengah 1 - - - 5 100 - - -
Aceh Tenggara 1 - - 15 3 - - -
Gayo Lues 1 - - - 115 - - -
Total Provinsi Aceh 4 1 - 10,087 8 1,215 - - -
Sumatera Utara
Kota Pematang 1 2 18 77 36 27 99 4 - - -
Siantar
Padang Lawas 1 - - - - - -
Tapanuli Selatan 1 - - 2,043 1 - - -
Sumatera Utara 3 2 18 2,120 37 27 99 4 - - -
Total
Lampung
Kota Bandar 1 - - - 11 60 - - -
Lampung
Total Provinsi 1 - - - 11 60 - - -
Lampung
Riau
Kampar 2 - - 10,500 8 73 - - -
Total Provinsi Riau 2 - - 10,500 8 73 - - -
Sumatera Barat
Kota Padang 1 - - 7,448 1 650 - - -
Lima Puluh Koto 1 - - 190 23 15 - - -
Solok Selatan 1 - - - 3 500 - - -
Total Provinsi 3 - - 7,638 3 23 16 1,150 - - -
Sumatera Barat
Jawa Barat
Bogor 1 - - 140 34 - 1 -
Sukabumi 2 - - 690 14 6 50 3 5 -
Total Provinsi Jawa 3 - - 830 14 6 84 3 6 -
Barat
Jawa Tengah
Cilacap 3 - - 25 8 3 5 - - -
Kebumen 1 - - 90 50 18 - - -
Magelang 1 - - - - - -
Purworejo 2 - - - 5 1 20 - - -
Total Provinsi Jawa 7 - - 115 13 1 73 23 - - -
Tengah

170 | Data Bencana Indonesia 2015


Lampiran 4 (Lanjutan). Jumlah Kejadian, Korban, dan Kerusakan Akibat Bencana Banjir dan Tanah Longsor Tahun 2015 Berdasarkan Kabupaten/Kota

Kabupaten/ Jumlah Korban (Jiwa) Kerusakan (Unit)


Kota Kejadian Meninggal & Luka / Menderita & Rumah Rumah Rumah Rumah Fasilitas Fasilitas Fasilitas
Hilang Sakit Mengungsi Rusak Rusak Rusak Terendam Pendidikan Peribadatan Kesehatan
Berat Sedang Ringan
Jawa Timur
Bojonegoro 1 - - - - - -
Madiun 2 2 - - 11 39 - - -
Pasuruan 1 - - - 24 20 20 - - -
Total Provinsi Jawa 4 2 - - 35 20 20 39 - - -
Timur
Nusa Tenggara
Barat
Lombok Barat 1 4 5 - 3 - - -
Total Provinsi Nusa 1 4 5 - 3 - - -
Tenggara Barat
Kalimantan
Selatan
Banjar 1 - - 22,649 - - -
Total Provinsi 1 - - 22,649 - - -
Kalimantan
Selatan
Sulawesi Utara
Kota Bitung 1 - - 560 1,000 - - -
Total Provinsi 1 - - 560 1,000 - - -
Sulawesi Utara
Maluku Utara
Kepulauan Sula 1 - - - 1 228 - - -
Total Provinsi 1 - - - 1 228 - - -
Maluku Utara

Data Bencana Indonesia 2015 | 171


5
LAMPIRAN
GEMPABUMI TAHUN 2015

172 | Data Bencana Indonesia 2015


LAMPIRAN
5
Gempabumi
Tahun 2015

Data Bencana Indonesia 2015 | 173


5
LAMPIRAN
GEMPABUMI TAHUN 2015

Lampiran 5. Jumlah Kejadian, Korban, dan Kerusakan Akibat Bencana Gempabumi Tahun 2015 Berdasarkan Kabupaten/Kota

Kabupaten/ Jumlah Korban (Jiwa) Kerusakan (Unit)


Kota Kejadian Meninggal & Luka / Menderita & Rumah Rumah Rumah Fasilitas Fasilitas Fasilitas
Hilang Sakit Mengungsi Rusak Rusak Rusak Pendidikan Peribadatan Kesehatan
Berat Sedang Ringan
Aceh
Aceh Jaya 1 - - - - - -
Kota sabang 1 - - - 1 - - -
Total Provinsi Aceh 2 - - - 1 - - -
Bengkulu
Kaur 1 - - - - - -
Total Provinsi 1 - - - - - -
Bengkulu
Sumatera Barat
Solok Selatan 1 - - - - - -
Total Provinsi 1 - - - - - -
Sumatera Barat
Banten
Pandeglang 2 - - - 2 2 1 - -
Total Provinsi 2 - - - 2 2 1 - -
Banten
Jawa Tengah
Cilacap 1 - - 3 2 2 - 1 -
Total Provinsi Jawa 1 - - 3 2 2 - 1 -
Tengah
Jawa Timur
Lumajang 1 - - - 14 - - -
Madiun 1 - - - 7 51 - - -
Trenggalek 1 - - - - - -
Total Provinsi Jawa 3 - - - 7 65 - - -
Timur
Nusa Tenggara
Timur
Alor 1 - 3 5,439 331 667 15 26 6
Sumba Timur 1 - - - - - -
Timor Tengah 1 - - - - - -
Selatan
Total Provinsi Nusa 3 - 3 5,439 331 667 15 26 6
Tenggara Timur
Kalimantan Timur
Kota Tarakan 1 - 5 - 2 5 2 - - -
Total Provinsi 1 - 5 - 2 5 2 - - -
Kalimantan Timur
Sulawesi Barat
Mamuju 1 - - 144 19 1 1 -
Total Provinsi 1 - - 144 19 1 1 -
Sulawesi Barat

174 | Data Bencana Indonesia 2015


Lampiran 5 (Lanjutan). Jumlah Kejadian, Korban, dan Kerusakan Akibat Bencana Gempabumi Tahun 2015 Berdasarkan Kabupaten/Kota

Kabupaten/ Jumlah Korban (Jiwa) Kerusakan (Unit)


Kota Kejadian Meninggal & Luka / Menderita & Rumah Rumah Rumah Fasilitas Fasilitas Fasilitas
Hilang Sakit Mengungsi Rusak Rusak Rusak Pendidikan Peribadatan Kesehatan
Berat Sedang Ringan
Sulawesi Utara
Kepulauan 1 - - - - - -
Sangihe
Minahasa Utara 1 - - - - - -
Total Provinsi 2 - - - - - -
Sulawesi Utara
Gorontalo
Bone Bolango 1 - - - - - -
Total Provinsi 1 - - - - - -
Gorontalo
Maluku
Kota Ambon 1 - - - - - -
Maluku Tenggara 1 - - - - - -
Seram Bagian 1 - - - 3 2 1 -
Barat
Total Provinsi 3 - - - 3 2 1 -
Maluku
Maluku Utara
Halmahera Barat 2 - 1 11,796 248 203 627 2 2 -
Total Provinsi 2 - 1 11,796 248 203 627 2 2 -
Maluku Utara
Papua
Mamberamo Raya 1 - 1 - 1 2 - - 1
Supiori 1 - - - - - -
Total Provinsi 2 - 1 - 1 2 - - 1
Papua
Papua Barat
Kota Sorong 1 - 62 - 1,439 328 1,720 7 17 3
Total Provinsi 1 - 62 - 1,439 328 1,720 7 17 3
Papua Barat

Data Bencana Indonesia 2015 | 175


6
LAMPIRAN
ERUPSI GUNUNGAPI
TAHUN 2015

176 | Data Bencana Indonesia 2015


LAMPIRAN
6
Erupsi Gunungapi
Tahun 2015

Data Bencana Indonesia 2015 | 177


6
LAMPIRAN
ERUPSI GUNUNGAPI
TAHUN 2015

Lampiran 6. Jumlah Kejadian, Korban, dan Kerusakan Akibat Bencana Erupsi Gunungapi Tahun 2015 Berdasarkan Kabupaten/Kota

Kabupaten/ Jumlah Korban (Jiwa) Kerusakan (Unit)


Kota Kejadian Meninggal & Luka / Menderita & Rumah Rumah Rumah Fasilitas Fasilitas Fasilitas
Hilang Sakit Mengungsi Rusak Rusak Rusak Pendidikan Peribadatan Kesehatan
Berat Sedang Ringan
Sumatera Utara
Karo 1 - - 11,113 - - -
Total Provinsi 1 - - 11,113 - - -
Sumatera Utara
Jawa Barat
Garut 1 - - - - - -
Total Provinsi Jawa 1 - - - - - -
Barat
Jawa Timur
Banyuwangi 0.25 - - - - - -
Bondowoso 0.25 - - - 1 - - -
Jember 0.25 - - - - - -
Probolinggo 1 - - - - - -
Situbondo 0.25 - - 33,325 - - -
Total Provinsi Jawa 2 - - 33,325 1 - - -
Timur
Nusa Tenggara
Barat
Lombok Timur 1 - - - - - -
Lombok utara 1 - - - - - -
Total Provinsi Nusa 2 - - - - - -
Tenggara Barat
Sulawesi Utara
Kepulauan Siau 1 - - 553 7 - - -
Tagulandang Biaro
Kota Tomohon 1 - - - - - -
Total Provinsi 2 - - 553 7 - - -
Sulawesi Utara
Maluku Utara
Kota Ternate 2 - - 1,788 - - -
Total Provinsi 2 - - 1,788 - - -
Maluku Utara

178 | Data Bencana Indonesia 2015


Data Bencana Indonesia 2015 | 179
7
LAMPIRAN
KEBAKARAN HUTAN &
LAHAN TAHUN 2015

180 | Data Bencana Indonesia 2015


LAMPIRAN
7
Kebakaran Hutan &
Lahan Tahun 2015

Data Bencana Indonesia 2015 | 181


7
LAMPIRAN
KEBAKARAN HUTAN &
LAHAN TAHUN 2015

Lampiran 7. Jumlah Kejadian, Korban, dan Kerusakan Akibat Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan
Tahun 2015 Berdasarkan Kabupaten/Kota

Kabupaten/ Jumlah Korban (Jiwa) Kerusakan (Unit)


Kota Kejadian Meninggal & Luka / Menderita & Rumah Rumah Rumah Hutan /
Hilang Sakit Mengungsi Rusak Rusak Rusak Lahan
Berat Sedang Ringan
Jambi
Kota Jambi 1 1 0 0
Total Provinsi 1 1 0 0
Jambi
Bengkulu
Bengkulu Utara 1 0 0 0 300
Total Provinsi 1 0 0 0 300
Bengkulu
Kepulauan Riau
Bintan 1 0 0 0 12
Total Provinsi 1 0 0 0 12
Kepulauan Riau
Riau
1 4 0 0
Total Provinsi Riau 1 4 0 0
Sumatera Selatan
1 5 0 0
Total Provinsi 1 5 0 0
Sumatera Selatan
Jawa Barat
Garut 1 0 0 0 25
Kuningan 1 0 0 0 30
Sumedang 1 0 0 0 80
Tasikmalaya 1 0 0 0 125
Total Provinsi Jawa 4 0 0 0 260
Barat
Jawa Tengah
Banyumas 1 0 0 0 3
Boyolali 1 0 0 0 50
Jepara 2 0 0 0 17.5
Karanganyar 0.5 0 0 0
Magelang 1 0 0 0 30
Pekalongan 2 0 0 0 24
Semarang 2 0 0 0 30
Total Provinsi Jawa 9.5 0 0 0 154.5
Tengah
Jawa Timur
Banyuwangi 2 0 0 0 5
Kota Batu 1 0 0 0 1.5

182 | Data Bencana Indonesia 2015


Lampiran 7 (Lanjutan). Jumlah Kejadian, Korban, dan Kerusakan Akibat Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan
Tahun 2015 Berdasarkan Kabupaten/Kota

Kabupaten/ Jumlah Korban (Jiwa) Kerusakan (Unit)


Kota Kejadian Meninggal & Luka / Menderita & Rumah Rumah Rumah Hutan /
Hilang Sakit Mengungsi Rusak Rusak Rusak Lahan
Berat Sedang Ringan
Lumajang 2 0 0 0 32
Madiun 1 0 0 0 55
Magetan 1.5 7 2 0 30
Malang 1 0 0 0
Mojokerto 1 0 0 0
Nganjuk 1 0 0 0 2.8
Ponorogo 2 5 0 0 5
Total Provinsi Jawa 12.5 12 2 0 131.3
Timur
Nusa Tenggara
Timur
Nagekeo 1 0 0 0 6
Total Provinsi Nusa 1 0 0 0 6
Tenggara Timur
Kalimantan Barat
1 1 0 0
Total Provinsi 1 1 0 0
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kota Palangkaraya 1 1 0 0
Total Provinsi 1 1 0 0
Kalimantan Tengah
Kalimantan Timur
Kutai Kertanegara 5 0 0 0 163
Total Provinsi 5 0 0 0 163
Kalimantan Timur
Sulawesi Selatan
Enrekang 2 0 0 0 60
Total Provinsi 2 0 0 0 60
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Kolaka 1 0 0 0 0.8
Total Provinsi 1 0 0 0 0.8
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Utara
Kepulauan Talaud 1 0 0 0 500
Total Provinsi 1 0 0 0 500
Sulawesi Utara
Gorontalo
Gorontalo Utara 2 0 0 0 1650
Total Provinsi 2 0 0 0 1650
Gorontalo

Data Bencana Indonesia 2015 | 183


8
LAMPIRAN
KEKERINGAN TAHUN 2015

184 | Data Bencana Indonesia 2015


LAMPIRAN
8
Kekeringan
Tahun 2015

Data Bencana Indonesia 2015 | 185


8
LAMPIRAN
KEKERINGAN TAHUN 2015

Lampiran 8. Jumlah Kejadian, Korban, dan Kerusakan Akibat Bencana Kekeringan Tahun 2015 Berdasarkan Kabupaten/Kota

Kabupaten/ Jumlah Kejadian Korban (Jiwa)


Kota Meninggal & Hilang Luka / Sakit Menderita & Mengungsi
Banten
Lebak 1 - - 15,000
Total Provinsi 1 - - 15,000
Banten
Jawa Tengah
Temanggung 2 - - -
Total Provinsi Jawa 2 - - -
Tengah
Jawa Timur
Tuban 2 - - 198,399
Total Provinsi Jawa 2 - - 198,399
Timur
Sulawesi Tenggara
Buton Utara 1 - - 18,114
Total Provinsi 1 - - 18,114
Sulawesi Tenggara
Maluku Utara
Halmahera Barat 1 - - 835
Total Provinsi 1 - - 835
Maluku Utara

186 | Data Bencana Indonesia 2015


Data Bencana Indonesia 2015 | 187
9
LAMPIRAN
GELOMBANG PASANG &
ABRASI TAHUN 2015

188 | Data Bencana Indonesia 2015


LAMPIRAN
9
Gelombang Pasang
& Abrasi Tahun 2015

Data Bencana Indonesia 2015 | 189


9
LAMPIRAN
GELOMBANG PASANG &
ABRASI TAHUN 2015

Lampiran 9. Jumlah Kejadian, Korban, dan Kerusakan Akibat Bencana Gelombang Pasang dan Abrasi Tahun 2015 Berdasarkan Kabupaten/Kota

Kabupaten/ Jumlah Korban (Jiwa) Kerusakan (Unit)


Kota Kejadian Meninggal & Luka / Menderita & Rumah Rumah Rumah Rumah Fasilitas Fasilitas Fasilitas
Hilang Sakit Mengungsi Rusak Rusak Rusak Terendam Pendidikan Peribadatan Kesehatan
Berat Sedang Ringan
Riau
Indragiri Hilir 1 - - 16 3 1 - - -
Total Provinsi Riau 1 - - 16 3 1 - - -
Banten
Pandeglang 1 - - - 20 - - -
Total Provinsi 1 - - - 20 - - -
Banten
Jawa Timur
Banyuwangi 1 1 - - 1 - - -
Total Provinsi Jawa 1 1 - - 1 - - -
Timur
Kalimantan
Tengah
Kotawaringin 1 - - - 2 - - -
Timur
Total Provinsi 1 - - - 2 - - -
Kalimantan
Tengah
Sulawesi Selatan
Takalar 1 - - - 4 - - -
Total Provinsi 1 - - - 4 - - -
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tengah
Banggai 1 - - - 27 - 1 -
Total Provinsi 1 - - - 27 - 1 -
Sulawesi Tengah
Maluku
Kepulauan Aru 1 - - - - - -
Total Provinsi 1 - - - - - -
Maluku

190 | Data Bencana Indonesia 2015


Data Bencana Indonesia 2015 | 191
DANA SIAP PAKAI TAHUN 2015
BERDASARKAN PROVINSI 10
LAMPIRAN

192
| Data Bencana Indonesia 2015
LAMPIRAN
10
Dana Siap Pakai
Tahun 2015
Berdasarkan Provinsi

Data Bencana Indonesia 2015 | 193


10
LAMPIRAN
BERDASARKAN PROVINSI
DANA SIAP PAKAI TAHUN 2015

Lampiran 10. Distribusi Dana Siap Pakai Tahun 2015 s.d bulan Oktober berdasarkan Provinsi (Dalam Rupiah)
No Lokasi Jumlah Bantuan DSP
1 Aceh 57,554,086,000
2 Banten 2,193,000,000
3 Bengkulu 6,904,715,468
4 BMKG Pekanbaru 44,550,000
5 DI Yogyakarta 4,053,500,000
6 DKI Jakarta dan Jawa Barat 41,622,283,000
7 Gorontalo 5,141,051,600
8 Jambi 91,317,023,260
9 Jawa Barat 16,348,545,500
10 Jawa Tengah 101,486,895,585
11 Jawa Tengah dan Jawa Barat 2,971,350,000
12 Jawa Timur 27,763,981,500
13 Kalimantan Barat 12,724,888,000
14 Kalimantan Selatan 17,059,181,000
15 Kalimantan Tengah 52,135,815,194
16 Kalimantan Timur 6,815,560,950
17 Lampung 8,994,275,000
19 Mabes POLRI 4,753,770,000
20 Mabes TNI 21,996,355,000
21 Maluku 1,104,950,000
22 Maluku Utara 29,173,572,200
23 Nepal 8,172,321,169
24 Nusa Tenggara Barat 13,721,347,000
25 Nusa Tenggara Timur 46,004,157,000
26 Papua 44,884,645,000
27 Papua Barat 83,321,340,000
28 Pulau Kalimantan 215,635,234,119
29 Pulau Sumatera 254,155,738,330
30 Pulau Sumatera dan Kalimantan 18,580,864,511
31 Riau 52,440,866,198
32 Riau dan Sumatera Selatan 75,606,356,100
33 Sulawesi Barat 1,208,470,000
34 Sulawesi Selatan 17,338,325,000
35 Sulawesi Tengah 13,215,865,000
36 Sulawesi Tenggara 20,791,430,000
37 Sulawesi Utara 58,180,957,000
38 Sumatera Barat 36,075,644,000
39 Sumatera Selasa 2,254,000,000
40 Sumatera Selatan 180,062,191,009
41 Sumatera Selatan, Jambi, Riau, dan Kalimantan tengah 7,125,350,000
42 Sumatera Utara 71,316,480,741
43 UPT Hujan Buatan 30,000,000,000
44 Vanuatu 33,040,916,300
Total 1,795,291,847,734

194 | Data Bencana Indonesia 2015


Data Bencana Indonesia 2015 | 195
DANA SIAP PAKAI TAHUN 2015
BERDASARKAN BENCANA 11
LAMPIRAN

196
| Data Bencana Indonesia 2015
LAMPIRAN
11
Dana Siap Pakai
Tahun 2015
Berdasarkan Bencana

Data Bencana Indonesia 2015 | 197


11
LAMPIRAN
BERDASARKAN BENCANA
DANA SIAP PAKAI TAHUN 2015

Lampiran 11. Distribusi Dana Siap Pakai Tahun 2015 s.d bulan Oktober berdasarkan Bencana (Dalam Rupiah)
No Jenis Bencana Jumlah Bantuan DSP
1 Abrasi pantai 28,451,643,000
2 Angin puting beliung 11,090,401,300
3 Angin, Banjir dan Tanah Longsor 10,568,000,000
4 Badai Angin Topan 111,200,000
5 Banjir 72,734,017,468
6 Banjir Bandang 5,998,463,000
7 Banjir Bandang /Banjir 40,461,622,400
8 Banjir dan Angin Puting Beliung 436,000,000
9 Banjir dan Erosi Sungai 3,780,478,000
10 Banjir dan Tanah Longsor 127,428,968,398
11 Banjir, Tanah Longsor dan Puting Beliung 11,466,275,000
12 Banjir, Tanah Longsor, Angin Siklon Tropis, Gelombang Pasang dan Abrasi 802,000,000
13 Bencana Tanah Amblas 471,786,000
14 Erupsi Gunungapi Sinabung 50,766,062,123
15 Erupsi Gunung Barujari 1,685,034,000
16 Erupsi Gunung Gamalama 688,375,000
17 Erupsi Gunungapi Karangetang 6,845,000,000
18 Erupsi Gunungapi Soputan 710,000,000
19 Gempabumi 150,277,240,369
20 Hujan 2,930,000,000
21 Kebakaran Hutan dan Lahan 992,906,388,673
22 Kekeringan 129,120,889,235
23 Kekeringan dan Kebakaran 4,970,040,000
24 Kekeringan dan Kebakaran Hutan dan lahan 2,131,150,000
25 Konflik Sosial 1,595,325,000
26 Lahar Dingin 71,017,874,400
27 Letusan Gunung Berapi 23,216,257,118
28 Pencarian dan Penanganan Korban Pesawat Air Asia 280,000,000
29 Tanah Longsor 14,224,357,250
30 Tanah Longsor dan Angin Puting Beliung 1,072,500,000
31 Tanah Longsor dan Angin Ribut 968,500,000
32 Taufan PAM 26,086,000,000
Total 1,795,291,847,734

198 | Data Bencana Indonesia 2015


Data Bencana Indonesia 2015 | 199
200 | Data Bencana Indonesia 2015
Daftar Pustaka
Buku Data Bencana
Tahun 2015

Data Bencana Indonesia 2015 | 201


Daftar Pustaka

l Http://earthquake.usgs.gov/earthquakes/
l Http://www.vsi.esdm.go.id/index.php/com-
ponent/content/article/840 tectonic/images/newguinea_tsum.pdf
l Http://regional.kompas.com/ l Http://news.liputan6.com/read/2326004/

read/2015/05/07/20000051/Tanah.Longsor. tanggap-darurat-gempa-sorong-hingga-9-ok-
Bencana.yang.Paling.Mematikan tober
l Http://nasional.tempo.co/read/ l H t t p : / / n e w s . m e t r o t v n e w s . c o m /

news/2015/05/11/058665156/long- read/2015/09/25/173499/gempa-kota-so-
soran-di-pangalengan-seperti-roll-ke-bawah rong-62-orang-luka-dan-257-rumah-rusak
l Http://www.vsi.esdm.go.id/index.php/ l Http://geoenviron.blogspot.co.id/2012/10/

gerakan-tanah/peringatan-dini-gera- tektonik-papua-dalam-ilmu-geologi.html
l h t t p s : / / d a r y o n o b m k g . w o r d p r e s s .
kan-tanah/832-mei-2015
l Http://bnpb.go.id/berita/2469/longsor-pan- com/2015/12/06/memahami-gempabumi-
galengan-mirip-ciwidey swarm-di-halmahera-barat
l Http://www.sinarharapan.co/news/ l http://bnpb.go.id/berita/2744/1593-rumah-

read/150929081/pupus-sudah-reze- rusak-akibat-gempa-833-kali-di-halmahera-
ki-dari-pongkor barat
l Http://vsi.esdm.go.id l h t t p : / / s a i n s . k o m p a s . c o m /
Laporan Kaji Cepat Penanganan Darurat Ben- read/2015/11/25/16150091/Gempa.Swarm.
cana Tanah Longsor di Kabupaten Sukabumi di.Halmahera.Sangat.Langka
Provinsi Jawa Barat l merantionline.com
l Kompas .com/Yamin Bin Hasan.gamalama l bmkg.go.id
l Kompas .com/Fatimah Yamin. gamalama l h t t p : / / s a i n s . k o m p a s . c o m /
l Http://bpbd.jakarta.go.id/article/detail/71
read/2015/11/25/15245031/Gempa.Swarm.
l htt p : / /s i m o m o t . co m / 2 0 1 5 / 0 5 / 0 7 / fo -
di.Halmahera.Mereda
to-foto-lengkap-dan-daftar-korban-long- l http://forum.liputan6.com/t/gempa-jailolo-
sor-di-pangalengan/ terkait-aktivitas-vulkanik/11575
l Http://www.antaranews.com/beri- l http://jateng.tribunnews.com/2015/12/06/
ta/488036/korban-tewas-longsor-cime- bmkg-imbau-warga-tak-perlu-cemas-gempa-
rak-sukabumi-12-orang swarm
l Http://www.beritasatu.com/nasion-
l http://rumahpengetahuan.web.id/gempa-
al/262263-bpbd-tetapkan-sukabumi-daru-
swarm-di-halmahera-sangat-langka/
rat-bencana-longsor.html
l http://www.mediacenter.or.id/reports/
l Http://daerah.sindonews.com/
read/982564/21/longsor-di-sukabu- view/1068#.VtknA_l96M8
l http://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi
mi-10-orang-tertimbun-tanah-1427593304
l Http://www.vsi.esdm.go.id/index.php/ http://rovicky.wordpress.com/2011/08/26/
gerakan-tanah/peringatan-dini-gera- jenis-jenis-gempa-dan-istilah-istilah-gempa/
kan-tanah/726-maret-2015 l http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_berapi

l H t t p s : / / n a s i o n a l . t e m p o . c o / r e a d / l http://adelnriripunya.blogspot.

news/2015/09/25/206703730/aktivitas-war- com/2010/02/jenis-jenis-gempa-bumi.html
ga-di-sorong-lumpuh-pasca-gempa-6-8-sr
l Http://earthquake.usgs.gov/earthquakes/

eventpage/us20003nqr#general_region

202 | Data Bencana Indonesia 2015


Sumber Foto

l l jabar.tribunnews.com
antara
l aktual.com l jawapos.com
l bbc.com/indonesia l jurnalasia.com

l berita360.com l kompas.com

l beritadaerah.co.id l modifikasi.com

l beritalima.com l purwokertokita.com

l beritatrans.com l riaueksis.com

l BPBD DKI Jakarta l simomot.com

l BPBD Kab. Alor l sinarharapan.com

l detiknews.com l sindonews.net

l earthobservatory.nasa.gov l tatv.co.id

l euronews.com l tataruangpertanahan.com

l elshinta.com l tempo.com

l gamalama-bp.blogspot.com l todayonline.com

l hargen.co.id l tribunnews.com

Data Bencana Indonesia 2015 | 203


204 | Data Bencana Indonesia 2015
Daftar BPBD
Provinsi & Kabupaten/Kota
Seluruh Indonesia
Tahun 2015

Data Bencana Indonesia 2015 | 205


Daftar BPBD Provinsi Seluruh Indonesia Tahun 2015

No. Nama Provinsi Alamat Kantor No. Telepon No. Fax Email
1 Provinsi Aceh Jl. Teuku Daud Beure’en No. 18, (0651) 34783 (0651) 34783
Banda Aceh
2 Sumatera Utara Jl. Medan-Binjai KM 10,3 No. 8, (061) 8468469 (061) 8468015
Medan
3 Sumatera Barat Jl. Jend. Sudirman No. 47, Padang (0751) 890720 (0751) 890721 bpbdsumbar@gmail.
com
4 Riau Jl. Sultan Syarif Qasim No. 119 (0761) 855734 (0761) 855734 bpbd_riau@yahoo.co.id,
Pekanbaru Bpbd2013@gmail.com
5 Jambi Jl. Jend A. Thalib No 45A (0741) 670689 (0741) 63211-
Telanaipura, Jambi 671079
6 Sumatera Selatan Jl. Arah Bandara Sultan Mahmud (0711) 385108 (0711) 385107 Bpbd.sumsel@yahoo.
Badaruddin II, Palembang com
7 Bengkulu Jl. Pangeran Natadirja KM. 7 (0736) 349674 (0736) 349674
Bengkulu
8 Lampung Jl. Jend. Gatot Subroto No. 44, (0721) 240766 (0721) 240766
Pahoman, Bandar Lampung
9 Kepulauan Bangka Komp. Perkantoran dan (0717) 438865 (0717) 438865
Belitung Permukiman Terpadu Pemprov
Kep. Babel Jl. Profesi (Eks
Gedung Profesi) Kel. Air Itam,
Pangkalpinang
10 Kepulauan Riau Jl. Tugu Pahlawan No. 18, Tanjung (0771) 315977 (0771) 316977 datadarurat.bpbdkepri@
Pinang gmail.com, bpbdkepri@
gmail.com
11 DKI Jakarta Jl. Medan Merdeka Selatan No. (021) 3822078 (021) 3441355 bpbddki@jakarta.go.id,
8 - 9, Jakarta Pusat bpbd.dki.jakarta@
gmail.com
12 Jawa Barat Jl. Soekarno Hatta No. 629 (022) 7313298, (022) 7310952 bpbdprovjabar@gmail.
Bandung 7310636 com
13 Jawa Tengah Jl. Imam Bonjol No. 1F Semarang (024) 3519904 (024) 3519186 Bpbd_jateng@yahoo.
com
14 DI Yogyakarta Jl. Kenari No. 14, Yogyakarta (0274) 555584, (0274) 555326, BPBD@jogjaprov.go.id
555585 555452
15 Jawa Timur Jl. Letjen S. Parman No. 55, (031) 88554895 (031) 8550222 Pusdalopsbpbdjatim@
Sidoarjo gmail.com
16 Banten Jl. Ayip Usman Lingkungan (0254)8243072, (0254) 8243072, bpbd_banten@
Kaligandu Selatan Cibandor Jaya, 8243073 8243073 yahoo.com/ bpbd.
Serang banten2014@gmail.
com

206 | Data Bencana Indonesia 2015


Daftar BPBD Provinsi Seluruh Indonesia Tahun 2015 (Lanjutan)

No. Nama Provinsi Alamat Kantor No. Telepon No. Fax Email
17 Bali Jl. DI Panjaitan No. 6, Denpasar (0361) 251177 (0351) 261238 pusdalopsbali@gmail.
com
18 Nusa Tenggara Jl. Dr. Soedjono Lingkar Selatan, 0370-646972 0370-646972 ntb_bpbd@yahoo.co.id
Barat Mataram
19 Nusa Tenggara Jl. Teratai No. 11, Kupang 85111 (0380) 832617 (0380) 832617 bid.kdl.bpbdnttprov@
Timur gmail.com, bid_kdl_
bpbdprovntt@yahoo.
co.id
20 Kalimantan Barat Jl. Adi Sucipto Km 3,5 No. 50, (0561) 744219 (0561) 744220 darurat.
Pontianak bpbdprovkalbar@yahoo.
co.id
21 Kalimantan Tengah Jl. Tjilik Riwut KM 7,8, (0536) 3232729 (0536) 3232729 Bpbd.kalteng@yahoo.
Palangkaraya co.id
22 Kalimantan Selatan Jl. Brigjen H. Hasan Basry, Gedung (0511)3307760 - (0511) 3307760 bpbdprovkalsel@gmail.
LVRI Kalimantan Selatan Lt. II - 7745727 com
Bundaran Kayu Tangi
23 Kalimantan Timur Jl. MT Haryono, Samarinda (0541) 733766, (0541) 205315 pusdalopsbpbdkaltim@
741040 yahoo.co.id
24 Kalimantan Utara Jl. Jeruk No. 4, Tanjung Selor, bpbdkaltara@gmail.
77111 com
25 Sulawesi Utara Jl. Bathesda No. 16 Manado (0431) 844730 (0431) 844145 bpbdsulut@gmail.com
26 Sulawesi Tengah Jl. M.T Haryono No. 29, Palu (0451) 456824 (0451) 456824 bpbd.sulteng.bs@
gmail.com , info@bpbd.
sultengprov.go.id
27 Sulawesi Selatan Jl. Andi Pangerang Pettarani (0411) 312523 (0411) 312523
No. 59 Makassar 90222
28 Sulawesi Tenggara Kompleks Bumi Praja Andounohu, (0401) 3191617 (0401) 3191614 Bpbdprov.sultra@gmail.
Kendari com
29 Gorontalo Jl. Palma Kel. Huangobotu Kec (0435) 830998 (0435) 830998 bpbdprovgorontalo@
Dungingi gmail.com
30 Sulawesi Barat Jl. H. Andi Depu No. 33 Mamuju (0426) 22058 (0426) 22058 pusdatinbpbdsulbar@
gmail.com
31 Maluku Jl. Dr. Malaiholo No. 57, Ambon (0911) 316041 (0911) 316042
32 Maluku Utara Jl. Gosale Puncak Sofifi (0921) 3128935 (0921) 3121006
33 Papua Barat Jl. Yos Sudarso Sanggeng (0986) 214093 (0986) 214094
Manokwari
34 Papua Jl. Megapura Pemancar Skyline (0967) 588384 (0967) 588386
Jayapura

Data Bencana Indonesia 2015 | 207


Daftar BPBD Kabupaten/Kota Provinsi Aceh Tahun 2015

No. Kabupaten/Kota Alamat No. Telepon No. Fax Email


1 Aceh Barat Jl. Beringin Maju No. 1 Desa 0655-7551-413 bpbdacehbarat@
Suak Ribee Kota Meulaboh yahoo.co.id
Aceh Barat
2 Aceh Besar Jl. T. Bachtiar Panglima Polim 0651-92071 0651-92071 bpbd_abes@yahoo.
SH Kota Janto co.id
3 Aceh Jaya 0654-2210185
4 Aceh Selatan Jl. T. Ben Mahmmud No. 22 0656-322797
Tapak Tuan, Aceh Selatan
5 Aceh Singkil Jl. Singkil-Rimo Km. 12,5
Kode Pos 24785
6 Aceh Tamiang 0641-333262
7 Aceh Tengah Jl. Takengon-Isag Pendere, 0643-22770
Takengon
8 Aceh Tenggara JL. Jend A Yani Kutacane 24651 0629-21741 0629-21032
9 Aceh Utara Jl. Raya Banda Aceh-Medan 0645-43063 0645-31710 bpbd.acehutara@
KM 295 Lhoksukon 24382 yahoo.co.id
10 Kota Banda Aceh Jl. Soekarno Hatta No. 13 0651-44123 0651-41480
Geuce Menara Kota Banda
Aceh
11 Bireuen 0644-323535 bpbd_bireuen@
yahoo.co.id
12 Gayo Lues Jl. Datok Sere No. 230, 0642-21390
Blangkejeren 24653
13 Kota 0645-44126
Lhokseumawe
14 Nagan Raya Jl. Poros Utama, Komp.
Perkantoran Kab. Nagan Raya
15 Pidie 0653-829567
16 Kota Sabang 0652-21550 0652-21550 bpbdsabang@gmail.
com 
17 Simeuleu Jl. Umar Desa Suak Buluh 0650-8001040
Kec. Simeulue Timur
18 Kota Langsa Jl. Ahmad Yani No. 113 , 0641-21019 0641-21019
Langsa
19 Kota 0627-31928 0627-31928 bpbd@pemko-ss
Subulussalam
20 Pidie Jaya Jl. Iskandar Muda, Meureudu
24189

208 | Data Bencana Indonesia 2015


Daftar BPBD Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015

No. Kabupaten/Kota Alamat No. Telepon No. Fax Email


1 Kab. Asahan (0623) 41363 (0623) 41363 asahanbpbd@yahoo.
co.id
2 Kab. Dairi (0627) 23066
3 Kab. Langkat Jl. Pattimura No. 03, 061-8910646 061-8910646
Stabat
4 Kab. Mandailing Natal 0636-326255 / F.0636-326254 / info@madina.go. id
326258 326276
5 Kota Medan Jl. Rahmad No 1 061-7882200 061-7850800 Bpbd_kotamedan@
Komplek PIK Mneteng yahoo.com
Medan-20228
6 Kab. Nias Selatan 0639-21840 0639-21840
7 Kab. Pakpak Bharat (0627) 7433058 (0627) 7433058 bpbd.pakpakbharat@
gmail.com
8 Kota Pematang Jl. Poesea No. 3 Kel. 0622-23393
Siantar Teladan Kec. Siantar
Barat
9 Kab. Serdang Bedagai Jl. Negara Km. 58 (0621) 41009 (0621) 441962
Desa Firdaus Kec. Sei
Rampah (Komplek
Perumahan Bumi
Sergai) 20695
10 Kab. Tapanuli Tengah 0631 - 371795
11 Kota Binjai 061-882-1935
12 Kota Tebing Tinggi 0621-3950017
13 Kab. Nias Utara 0639-21840 0639-21840
14 Kab. Tapanuli Selatan (0634) 22444 (0634) 26444 bpbdtapsel@gmail.
com.
15 Kota Sibolga 063-122-113 063-121-544 bpbdksibolga@gmail.
com
16 Kab Nias Jl. Kartini II No. 8
Gunung Sitoli
17 Kab. Samosir (061) 4527480 / (061) 4563169 /
4563169 4527480
18 Kab. Toba Samosir Jl. D.I Panjaitan 0632 - 21709
Kec. Balige Kab. Toba
Samosir

Data Bencana Indonesia 2015 | 209


Daftar BPBD Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015

No. Kabupaten/Kota Alamat No. Telepon No. Fax Email


1 Kab. Agam Jl. Veteran - Lubuk Basung 0752-66494 0752-66494
2 Kota Bukit tinggi Jl. Panorama No. 03 Bukittinggi 0752-21113 0752-21113 bpbdkotabukittinggi@
yahoo.co.id
3 Kab. Dharmasraya Jl. Lintas Sumatera KM. 19 Koto 0754-558555 0754-558555
Padang
4 Kab. Kepulauan Jl. Raya Tuapejat KM. 6 - Sipora bpbdmentawai@ymail.com
Mentawai Utara
5 Kota Padang Jl. KH. Ahmad Dahlan No.5 0752-82847 0752-82847
Panjang Padang Panjang
6 Kota Pariaman Jl. Soekarno - Hatta No.19 Toboh 0751-91099 0751-91012 /91547
Palabah Kec. Pariaman Selatan
7 Kab. Pasaman Barat Jl. Cinduo Mato Simpang Ampek 0753-7464167 0753-7464167 bpbdpasbar@ymail.com
- Pasaman Barat
8 Kota Payakumbuh Jl. Veteran Kel. Bunian Kec. 0752-91707 0752-91707
Payakumbuh Utara - Kota
Payakumbuh
9 Kota Padang Jl. Rasuna Said No. 56 0751-28558 0751-33322
Kota Padang
10 Kab. Pesisir Selatan Jl. H. Agus Salim - Painan 0756-22161 0756-22261 bpbdkabpessel@yahoo.com
11 Kota Sawahlunto Jl. Khatib Sulaiman Ds. Santur 0754-61137 0754-61137
Kecamatan Barangin, Kode Pos
27424
12 Kab. Sijunjung Jl. Prof. M. Yamin, SH N0. 54 0754-20186 0754-20186 / pdet@sijunjung.go.id
Muaro Sijunjung 20158
13 Kab. Solok Jl. Raya Padang - Solok No. 7 0755-22911 0755-22911
Koto Baru
14 Kota Solok Jl. Lubuk Sikarah No. 89 Kota 0755-22422 0755-22422
Solok
15 Kab. Solok Selatan Jl. Simpang Tambang - Padang 0755-7575123 0755-7575123
Aro
16 Padang Pariaman Komplek TK/SD Model Bertaraf 0751-681216 0751-681216 bpbd@padangpariamankab.
Internasional, Limpato Kec. VII go.id
Koto Sungai Sarik
17 Kab. Tanah Datar Jl. Suprapto No. 03 Batusangkar 0752-574647 0752-574647 bpbdtanahdatar.trc@gmail.
com
18 Kab. Pasaman Jl. Ahmad Yani No.19 Lubuk 0753-20113
Sikaping - 26313
19 Kab. Lima Puluh Jl. Jenderal Sudirman No.1 0752-90695
Kota Payakumbuh

210 | Data Bencana Indonesia 2015


Daftar BPBD Kabupaten/Kota Provinsi Riau Tahun 2015

No. Kabupaten/Kota Alamat No. Telepon No. Fax Email


1 Kota. Dumai Jl. Putri Tujuh No. 5 0765-37622 0765-37622 bpbd@dumaikota.co.id
Dumai
2 Kab. Indragiri hilir Jl. Swarna Bumi No. 1 0768-24488 0768-24632 inhilbpbd@yahoo.co.id
Tembilahan
3 Kab. Kampar 0762-20630 0762-20630
4 Kab. Rokan Hulu Jl. Diponegoro Km. 6 bpbdrohul@yahoo.com,
Pasir Pangaraian bpbdrokanhulukab.go.id
5 Kab. Pelalawan Komplek Perkantoran 0761-494855
Bhakti Praja Pangkalan
Kerinci 28300
6 Kab. Bengkalis Jl. Jend A. Yani Bengkalis
28712
7 Kab. Indragiri Hulu 076-934-1096 / 076-
934-1127
8 Kota Pekanbaru 076-122-382

Daftar BPBD Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015

No. Kabupaten/Kota Alamat No. Telepon No. Fax Email


1 Kab. Bintan Jl. Raya Tanjungpinang 0771-8080108,
- Tanjung Uban Km. 42 8080053
Bandar Seri Bintan
2 Kota Batam Jl. Engku Putri No. 1 077-8325622
Batam Center
3 Kota Tanjung Pinang Jl. Ahmad Yani Km. 5, 0771-8080423
Tanjung Pinang

Data Bencana Indonesia 2015 | 211


Daftar BPBD Kabupaten/Kota Provinsi Jambi Tahun 2015

No. Kabupaten/Kota Alamat No. Telepon No. Fax Email


1 Kab. Batang Hari Jl. Gajahmada Bulian 0743-23150 0743-23150
Batang hari
2 Kab. Bungo 0747-21129 0747-21129
3 Kab. Kerinci 0748- 21934 0748- 21934
4 Kab. Merangin 0746-322569
5 Kab. Muaro Jambi Jalan Lintas Timur 0741-590028
Lapangan Akso Dano,
Sengeti
6 Kab. Sarolangun 0745-91100
7 Kab. Tanjung Jabung 0740-7370055
Timur
8 Kab. Tebo 0744-21444, 25661
9 Kota Jambi 0741-42113
10 Kab. Tanjung Jabung 0742-21577
Barat
11 Kota. Sungai penuh Jalan Yos Sudarso Nomor 47 0748-21966 0748-21966 admin@bpbd.
Sungai Penuh-Jambi sungaipenuhkota.go.id

Daftar BPBD Kabupaten/Kota Provinsi Bengkulu Tahun 2015

No. Kabupaten/Kota Alamat No. Telepon No. Fax Email


1 Kab. Bengkulu Selatan Jl. Raya Padang Manna Kab. Bengkulu
Selatan
2 Kab. Bengkulu Tengah Jl. Raya Bengkulu - Curup KM. 10-
Nakau Kec. Talang Ampat
3 Kab. Bengkulu Utara Jl. Raya Gunung Selan - Talang Danau- 0737-521480
ArgaMakmur
4 Kab. Kaur Jl. Merdeka Barat No. 8 Bintuhan kab. 0739-61044
Kaur
5 Kab. Kepahiang Komp. Perkantoran Kepahiang
6 Kab. Lebong Jl. Selindang bulan Kel. Pasar Muara 0736-341839
Aman Kec. Lebong Utara Kab. Lebong
7 Kab. Muko-Muko Jl. Imam Bonjol 05 Komp. Perkantoran 0737-71274 0737-38365
Pemda Muko Muko, 38365
8 Kab. Rejang Lebong Jl. Setia Negara II Np. 325 Lintas 0732-23264
Kephayang - Curup 939372)
9 Kab. Seluma Komp. Perum Dinas Jl. Ampar Gading 0736-91234
Tais Kab. Seluma
10 Kota Bengkulu Jl. RE Martadinata VI RT 43 No. 19 Pagar
Dewa Bengkulu

212 | Data Bencana Indonesia 2015


Daftar BPBD Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2015

No. Kabupaten/Kota Alamat No. Telepon No. Fax Email


1 Kab. Penukal Jl. Sanip No. 118 Kel. Talang Ubi Timur Kec. 071-3390484 071-3390003
Abab Lematang Talang Ubi Kab. Penukal Abab Lematang Ilir
Ilir 31211
2 Kab. Empat Jl. Lintas Sumatera Km. 4 Talang Banyu Kec. 0702-21113 0702-21602
Lawang Tebing Tinggi Kab. Empat Lawang
3 Kab. Ogan Jl. Letnan Darna Jambi KayuagungKel. 0712-322499 071-232-1573
Kamering Ilir Sukadana Kab. OKI
4 Kab. Lahat Jl. Kolonel Barlian Kel. Talang Kapuk Lahat 0731-323830 0731-323830
5 Kab. Muara Jl. Jenderal Sudirman No. 159 Talang Jawa 0734-421029 0734-421112/424447
Enim muara Enim 31314
6 Kab. Ogan Ilir Jl. Raya Lintas Timur Km. 36 Indralaya Raya 0711-580472 0711-580472
7 Kab. Ogan Jl. A. Yani Km. 7 Kemelak Baturaja 0735-320400
Komering Ulu
8 Kab. Ogan Jl. Wedana Pangkoe No. 1 Muaradua OKU 0735-590522 0735-590522 Bpbd.okus1@yahoo.
Komering Ulu Selatan, 32211 com
Selatan
9 Kab. Ogan Jl. Lintas Sumatera Km. 7 Kotabaru Selatan 0735-481832 0735-
Komering Ulu Martapura OKU Timur 5482750/481832
Timur
10 Kota Pagar Alam Jl. Serma Marzuki No. 05 Pagar Alam 0730-622822
11 Kab. Musi Jl. Baru belakang Terminal Andik Kel. 0714-3330028 0714-3330028 bpbdkabmuba@
Banyuasin Kayuara, Kec. Sekayu 30711 yahoo.com
12 Kota Palembang Jl. Merdeka No. 8 071-1312011 071-1360986
13 Kab. Banyuasin Komp Perkantoran No. 16 Sekojo-Pangkalan 0711-3690024 0711-7690069
balai 30753
14 Kab. Musi Rawas Jl. Pembangunan Komp. Perkantoran
Pemerintah Daerah, Taba Pingin

Data Bencana Indonesia 2015 | 213


Daftar BPBD Kabupaten/Kota Provinsi Lampung Tahun 2015

No. Kabupaten/Kota Alamat No. Telepon No. Fax Email


1 Kota. Bandar Jl. Kapten Tendean No. 7 Rawalaut Bandar 0721-252741 0721-252741
Lampung Lampung
2 Kota Metro Jl. K.H Asyad No. 3 Metro 0725-41128
3 Kab. Lampung Barat Jl. Mawar 1 Raden Intan Way Mangaku Liaw 0728-21623
4 Kab. Lampung Jl. Indra Bangsawan Komp. Pemda Kalianda 0727-3223344 bpbdlamsel@gmail.
Selatan com
5 Kab. Lampung Jl. H. Muhtar (Komp. Pemda) Gunung Sugih 0725-7008003
Tengah
6 Kab. Lampung Timur Jl. Buay Nunyai Komp. Pemda Sukadana 0725-625070
Lampung Timur
7 Kab. Lampung Utara Jl. Prof. Dr. Rivai No. 2 Kotabumi Lampung 0724-327890
Utara
8 Kab. Mesuji Jl. Kmp. Brabasan Komp. Pemda Kec. Tanjung 0726-7571212
Raya
9 Kab. Pesawaran Jl. Teladan Ds. Sukaraja Gedong Tataan 0721-94003
10 Kab. Pringsewu Jl. A. Yani Gg. Gunung Agung No. 2 Sidoarjo 0729-21108 0729-21108
11 Kab. Tanggamus Jl. Jend. Suprapto Komp. Pemda Kota Agung 0722-22068
12 Kab. Tulang Bawang Jl. Cemara Komp. Pemda Menggala 0726-21040
13 Kab. Way Kanan Jl. Jend. Sudirman KM. 2 Blambangan Umpu 0723-461028
14 Kab. Pesisir Barat 0728-51007
15 Kab. Tulang Bawang Jl. Raden Intan Komp. SMKM 1 Pulung Kencana 0725-7577079 0724-351319
Barat

Daftar BPBD Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2015

No. Kabupaten/Kota Alamat No. Telepon No. Fax Email


1 Kab. Bangka Barat Komp. Perkantoran Terpadu
Pemerintah Kab. Bangka Barat, Daya
Baru Pal IV, Muntok - Bangka Barat
2 Kab. Bangka Tengah Komp. Perkantoran Pemerintah Kab.
Bangka tengah, Jl. Bay Pass Koba -
Bangka tengah
3 Kab. Belitung Jl. Anwar No. 03 - Tanjungpandang,
Belitung

214 | Data Bencana Indonesia 2015


Daftar BPBD Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun 2015

No. Kabupaten/Kota Alamat No. Telepon No. Fax Email


1 Kab. Bandung Komp. Perkantoran Pemkab Bandung, Jl. 022-85872591 022-85872591 bpdkabbandung@gmail.
Bandung-Soreang KM 17 Soreang, 40911 com
2 Kab. Bandung Barat Jl. Raya Padalaran - Cisarua KM 2 022-6865225, 27010100 022-6865225
Ds. Mekarsari Ngampah
3 Kota Banjar Setda Kota Banjar T. 026-5747131 0265-743561 0265-747131
4 Kab. Bogor JL. Situ Cikaret No. 2 - 3, Kel. Harapanjaya, 021-87914900 021-87914800
Kecamatan Cibinong, 16914
5 Kab. Ciamis Jl RAA Sastrawinata No. 3 Ciamis 46213 0265-773904 0265-772776
6 Kab. Cianjur Jl Raya Cibeber km 02, Pasirsembung 0263-282400 0263-283400 bpbd.cianjur@ymail.com
7 Kota Cirebon Komp. Kantor Pemkot Cirebon, Jl. Terusan 0231-4848304, 481144 0231-488304
Pemuda No. 6 Kota Cirebon
8 Kab. Garut Jalan Pramuka No. 06 Garut 0262-242746 0262-242746 bpbdkabupatengarut@
yahoo.co.id
9 Kab. Indramayu Jl. Pahlawan No. 11 Indramayu 0234-277721 / 272797 0234-277721
10 Kab. Kuningan Lt. 2 Asda II Setda Kab. Kuningan 0232-876233, 876241 0232-871045,
0232-871068
11 Kab. Majalengka Jl Gerakan Koperasi No 43 Majalengka 45418 0233-281127 0233-283044 bpbd_majalengka@
yahoo.com
12 Kab. Purwakarta 0264-201164
13 Kab. Sukabumi Jl. Pabuaran No. 09 Kec.Warudoyong 43132 0266-219461 / 026-663- 0266-221017 pusdalop.bpbdkabsmi@
23717 gmail.com
14 Kota Tasikmalaya Jl. Sutisna Senjaya No. 231 Kota Tasikmalaya 0265-313188 0265 - 335259
15 Kab. Tasikmalaya Jl. Otto Iskandardinata No. 19 Kota Tasikmalaya 0265-543123 0265-334111
16 Kota Bekasi 021-28088811, 8842645,
8818154
17 Kota Sukabumi Jl. Yulius Usman No. 2 Kota Sukabumi 0266-222155, 221125,
221123
18 Kab. Subang 0260-411003, 411005,
411666
19 Kab. Sumedang Jl. Pangeran Geusan Ulun No. 36 Sumedang 0261-208171, 201606
20 Kab. Bekasi Komp. Perkantoran Pemkab, Kec. Cikarang 021-89970506, 94640715, 021-8997-0506
Pusat, Bekasi 89970064
21 Kab. Pangandaran Jl. Raya Balandongan No. 18 Parigi, 0265-2641256 Pb_pangandaran@
Pangandaran 46393 yahoo.co.id
22 Kab. Cirebon 0231-321728
23 Kota Bogor 021-3878332
24 Kota Bandung 022-4234892
25 Kab. Karawang 0267-402111
26 Kota Depok 021-77204211
27 Kota Cimahi 022-6654-274 / 8587-2591

Data Bencana Indonesia 2015 | 215


Daftar BPBD Kabupaten/Kota Provinsi Banten Tahun 2015

No. Kabupaten/Kota Alamat No. Telepon No. Fax Email


1 Kab. Lebak Jl. Ir. H. juanda No. 37 0252-207120 0252-207120 bpbd.lebak@yahoo.
Rangkasbitung 42312 com
2 Kab. Pandeglang Jl. Kesehatan No. 2, 0253-206599 0253-204489
Pandeglang 42213
3 Kab. Serang Jl. Ki Tapa No. 1 0254-200135
Serang-Banten
4 Kab. Tangerang Jl. Raya PLP Curug 021-5984343
Km. 02 Tangerang
5 Kota Tangerang Jl. KS. Tubun No. 96 A 021-5582144
Gedung Cisadane
6 Kota Tangerang Jl. Raya Pamulang II 021-7566661 / bpbd_tangsel@
Selatan No. 78b Kel. Benda 74632304 yahoo.com
Baru Kec. Pamulang
15416
7 Kota Serang Jl. Jend Sudirman 0254-223863 bpbd@kotaserang.
Ruko Glodok Blok id.com
E24 No. 3 Komp. Kota
Serang baru
8 Kota Cilegon Jl. Kubang Laban No. 0254-8370627 0254-8370628
23 Rt. 01 Rw. 14 Kel.
Jombang Wetan Kec.
Jombang

216 | Data Bencana Indonesia 2015


Daftar BPBD Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015

No. Kabupaten/Kota Alamat No. Telepon No. Fax Email


1 Kab. Banjarnegara Jl. Selamanik No. 29, 0286-591812 0286-591812 bpbd.banjarnegara@
Banjarnegara 53415 yahoo.com
2 Kab. Banyumas Jl. HM Bahrun 0281-6841931 0281-6570790 bpbdbanyumas@
yahoo.com
3 Kab. Batang Jl. Gajah Mada No. 74 Batang 0285-391011 0285-391011
51211
4 Kab. Blora Jl. Jendral Sudirman No. 92 0296-532913 0296-532599 satpolblora@gmail.
Bangkele Blora com
5 Kab. Boyolali Jl. Boyolali - Solo Km. 1, 0276-324518 0276-321313 bpbd.boyolali@gmail.
Boyolali com
6 Kab. Brebes Jl. Jend Sudirman No. 165 0283-672872 0283-671203 bpbdbrebesan@
Brebes 52212 gmail.com
7 Kab. Cilacap Jl. Swadaya No. 20, Cilacap 0282-535586 0282-533520 bpbdcilacap@
gmail.com, bpbd@
cilacapkab.go.id
8 Kab.Demak Jl. Bhayangkara Baru No. 15 0291-682200 0291-682200 bpbd_demak@yahoo.
com
9 Kab. Grobogan Jl. Dr. Sutomo No. 04 0292-423338 0292-421060 bpbdgrobogan@
Purwodadi yahoo.com
10 Kab. Jepara Jl. Ki Mangunsarkoro No 41 0291-598216 bpbdkabjepara@
gmail.com
11 Kab. Karanganyar Jl. R.M. Said No. 9 0271-495997 0271-495997
Karanganyar
12 Kab. Kebumen Jl. Aroengbinang No. 13 0287-381240, 382113 0287-3870807 bpbdkebumenkab@
Kebumen gmail.com
13 Kab. Kendal Jl. Soekarno Hatta No. 193 0294-388160 0294-388160
Kendal 51313
14 Kab. Klaten Jl. Andalas No. 3 Klaten 57415 0272-327662, 328564 0272-327662
15 Kab. Kudus Jl. Simpang Tujuh No. 1 Kudus 0291-4250022 0291-4250022
16 Kab. Magelang Jl. Soekarno Hatta No. 7A 0293-789182 0293-788080 bpbd@magelangkab.
Kota Mungkid go.id
17 Kota. Magelang Jl. Jend. Sarwo Edhie Wibowo 0293-3644833, 0293-363695 0293-364910
No. 2 Magelang Ex104
18 Kab. Pati Jl. Pati Kudus KM 3,5 Pati 0295-387237 0295-386416 bpbdkabpati@gmail.
com
19 Kab. Pekalongan Jl. Mandurorejo, Kajen 51161 0285-381905 0285-381905 bpbd_kabpkl@yahoo.
com
20 Kota. Pekalongan Jl. Sriwijaya No. 22 Kota 0285-432862
Pekalongan 51119
21 Kab. Pemalang Jl. Kyai Akhmad Dahlan 0284-323029 0284-323029
Sirandu No. 2 Pemalang

Data Bencana Indonesia 2015 | 217


Daftar BPBD Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015 (Lanjutan)

22 Kab. Purbalingga Jl. Soekarno Hatta No. 20A 0281-896455 0281-896455 bpbdpurbalingga@
Purbalingga 53321 yahoo.com
23 Kab. Purworejo Jl. Jend. Sarwo Edhie Wibowo 0275-325667 0275-325667 bpbdpurworejo@
No. 14 Purworejo 54113 ymail.com
24 Kab. Rembang Jl. Pemuda Km. 2 Rembang 0295-6998232 0295-6998232
59251
25 Kab. Semarang Jl. Ki Sarino Mangunpranoto 024-6922400 024-6922400 bpbdkabsemarang@
No. 55, Ungaran yahoo.com
26 Kota Semarang Jl. Brig. Jend. S. Soediarto 024-6730252, 6730356, 6730326 024-6730212 bpbdsemarangkota@
Km. 11 gmail.com
27 Kab. Sragen Jl. Raya Sukowati No. 8 Telp : 0271-891432 0271-891432
28 Kab. Sukoharjo Jl. Slamet Riyadi No. 52 0271-590551, 590751, 593113 0271-590752
Sukoharjo 57514
29 Kota Surakarta Jl. Yosodipuro No. 162 0271-710900 0271-710900,
Surakarta 720225
30 Kab. Tegal Jl. A. Yani No. 51 Slawi 52421 0283-6198486 0283-6198486
31 Kab. Temanggung Jl. Gerilya No. 7, Temanggung 0293-493772 0293-493735 bpbd@
56218 temanggungkab.
go.id, bpbd_
temanggung@yahoo.
co.id
32 Kab. Wonogiri Jl. Jendral Sudirman No. 503 0273-323184 0273-323184 bakesbangpolinmas_
Wonogiri wng@yahoo.com
33 Kab. Wonosobo Jl. Tumenggung Jogonegoro 0286-322908 0286-322908
No. 259 56313
34 Kota tegal Jl. Ki. Gede Sebayu No. 6 Kota 0283-355137, 353428 0283-355137
Tegal

Daftar BPBD Kabupaten/Kota Provinsi DI Yogyakarta Tahun 2015

No. Kabupaten/Kota Alamat No. Telepon No. Fax Email


1 Kab. Bantul Jl. KH Wakhid Hasyim 0274-8244004 / 368222 / 0274-8244004 / bpbd@bantulkab.
Palbapang Bantul 6462100 368222 go.id
2 Kab. Gunung Kidul 0274-394091 0274-394091
3 Kab. Kulon Progo 0274-775213 0274-775213
4 Kab. Sleman Jl. Candi Boko 1, Beran, 0274-869375 / 868504 0274-869375 /
Tridadi, Sleman 55511 868504
5 Kota DIY. Yogyakarta 0274-555584 / 555585 0274-555326 /
555452

218 | Data Bencana Indonesia 2015


Daftar BPBD Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur Tahun 2015
No. Kabupaten/Kota Alamat No. Telepon No. Fax Email
1 Kab. Bangkalan Jl. Trunojoyo 36, Bangkalan 031-306906 031-3094179 bpbdbangkalan@yahoo.
com
2 Kota Batu Jl. Abdul Rahman No. 07 Kota Batu 65313 0341-9202303, 0341-591174
591174
3 Kab. Jember Jl. Danau Toba No. 16 Jember 0331-321111 0331-321111 bpbdjember@gmail.com
(322965)
4 Kab. Nganjuk Jl. Panglima Sudirman No. 280 Nganjuk 0358-330466 0358-330466 bpbd_kab.nganjuk@
yahoo.co.id
5 Kab. Blitar Jl. Bromo No. 3, Blitar 0342-692819 0342-692819
6 Kab. Bojonegoro Jl. P. Mas Tumapel No. 1 Bojonegoro 0353-887811 0353-884893 bbpbd_bjr@yahoo.co.id
7 Kab. Bondowoso Jl. Mastrip No. 237 Bondowoso 68200 0332-432550 0332-432550, 423067 bpbdbondowoso@gmail.
com
8 Kab. Tulungagung Jl. Mastrip No. 24, Tulungagung 66233 0355-333531 0355-333531
9 Kab. Gresik Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No.133, 031-8985151 031-3952819
Gresik
10 Kab. Jombang Jl. KH Wahid Hasyim No. 141 Jombang 0321-868233 0321-868233
61411
11 Kab. Lamongan Jl. Veteran No. 45, Lamongan 0322-317730 0322-317730 Bpbd_lamongan@yahoo.
com
12 Kab. Lumajang Jl. Jaksa Agung R. Soeprapto No. 80 0334-888722 0334-888722 trclumajang@gmail.com
Lumajang 67315
13 Kota. Madiun Jl. Soekarno Hatta No. 45 Madiun 63138 0351-491991, 0351-457331
482255
14 Kab. Malang Jl. Trunojoyo KAV 8 Kepanjen Malang 0341-392220 0341-392121 bpbdkabupatenmalang@
65163 yahoo.co.id
15 Kab. Mojokerto Jl. Hasyim Ashari No. 12, Mojokerto 0321-381568 0321-381568
16 Kab. Ngawi Jl. Teuku Umar No. 12, Ngawi 0351-747670 0351-747671 Dov.bpbdngawi@yahoo.
com
17 Kab. Pacitan Jl. Walanda Maramis No. 09, Pacitan 0357-886164 0357-886164 Bpbd_pacitan@yahoo.
63512 com
18 Kab. Pasuruan Jl. Raya Raci Km. 9 Bangil, Pasuruan 0343-741714 0343-741713 bpbd_kab.pasuruan@
67153 yahoo.co.id
19 Kab. Ponorogo Jl. Sekar Putih Timur No. 32 Ponorogo 0352-481878 0352-481878
20 Kab. Probolinggo Jl. Sukarno Hatta No. 27 Probolinggo 0335-424071 0335-424071 bpbdkotaprob@gmail.
com
21 Kota Probolinggo Jl. KH Mansyur No. 10, Probolinggo 67219 0335-429664 0335-429661 bpbdkotaprob@gmail.
com
22 Kab. Sampang Jl. Rajawali No. 8 Sampang 69214 0323-326876 0323-327418
23 Kab. Sidoarjo Jl. Sultan Agung No. 19 Sidoarjo 61211 031-895-3200 031-8075134 bpbd@sidoarjo.go.id

Data Bencana Indonesia 2015 | 219


Daftar BPBD Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur Tahun 2015 (Lanjutan)

24 Kab. Sumenep Jl. Raung No. 12 Sumenep 69411 0328-661199 0328-661100 mfadillah78@yahoo.
com
25 Kota. Pasuruan Jl. Balaikota No. 12, Pasuruan 67125 0343-412424 0343-412727
26 Kab. Trenggalek Jl. Kanjeng Jimat 191 A, Trenggalek 0355-791237 0355-791237 bpbdtrenggalek@
66316 yahoo.co.id
27 Kab. Pamekasan Jl. Joko Tole No. 143 Pamekasan 69323 0324-336650 0324-336650
28 Kab. Situbondo Jl. WR Supratman No. 15 Situbondo 0338-676050 0338-676050 bpbd.situbondo@
68311 gmail.com
29 Kab. Madiun Jl. Alun-Alun Utara No. 4 Madiun 63121 0351-462787 0651-462787
30 Kab. Banyuwangi Jl. Jaksa Agung Suprapto No. 71, 0333-415567 0333-415567 bpbdkabbwi@yahoo.
Banyuwangi 68425 co.id
31 Kab. Kediri Jl. Soekarno Hatta No. 1 Kediri 0354-2890146 0354-2890146 Bpbd.kotakediri113@
yahoo.com
32 Kab. Magetan Jl. Basuki Rachmad Barat No. 1 Magetan 0351-891111 0351-891111
33 Kab. Tuban Jl. RA Kartini No. 2 Tuban 0356-327922 0356-327922
34 Kota Surabaya Jl Jaksa Agung Suprapto 2-4 Surabaya 031-5473284, 031-5433000
60272 5351314,
5343000
35 Kota Malang Jl. A. Yani No. 98 Malang 0341-491180 0341-474254
36 Kota Mojokerto Jl. Hayam Wuruk No. 50 Mojokerto 0321-328704 0321-328704
37 Kota Kediri Jl. Brigjen Pol Imam Bachri No. 113 0354-2890146 0354-2890146 Bpbd.kotakediri113@
yahoo.com
38 Kota Blitar Jl. Kalimantan 93 Blitar 0342-809246 0342-804063

Daftar BPBD Kabupaten/Kota Provinsi Bali Tahun 2015


No. Kabupaten/Kota Alamat No. Telepon No. Fax Email
1 Kab. Badung Jl. Sempidi Mengwi 0361-414545,
414224
2 Kab. Buleleng Jl. Singaraja-Seririt Desa Pemaron, 0362-23022 0362-23022 bpbd@bulelengkab.go.id
Buleleng
3 Kota Denpasar Jl. Imam Bonjol No. 176 Denpasar 0361-223333, 0361-489296 penanggulanganbencana@
480640, 489295 denpasarkota.go.id
4 Kab. Gianyar Stadion Dipta Jl. Dharma Giri Buruan, 0361- 943113 0361-8958285
Gianyar
5 Kab. Karangasem Jl. Nenas (Kecicang) - Amlapura 0363-22173
6 Kab. Tabanan Jl. Pahlawan No. 7 Tabanan 0361-7809-054,
812718
7 Kab. Bangil Jl. Brigjen Ngurah Rai No. 30 Bangli 0366-91032, bpbd.banglikab.go.id
80613 91448
8 Kab. Klungkung Jl. Teratai No. 7 Semarapura 0366-21047

220 | Data Bencana Indonesia 2015


Daftar BPBD Kabupaten/Kota Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2015

No. Kabupaten/Kota Alamat No. Telepon No. Fax Email


1 Kab. Bima Jl. Soekarno Hatta No. 1 Raba Bima, 0374-43791 0374-43791 bpbd.bima@yahoo.
Ke. Raba Dompu, Kab. Dompu co.id
2 Kota Bima Jl. Gajah Mada No. 51 Kel. Penaraga, 0374-646490, 0374- 0374-43229
Kec. Raba, Kota Bima 43229
3 Kab. Dompu Jl. Lele No 3 Kel. Bali Satu, Kec.
Dompu
4 Kab. Lombok Barat Jl. TGH. Abdul Karim Gelogor Kediri,
Kab. Lombok Barat
5 Kab. Lombok Timur JL. Raya SukamuliaNo.1 Kel. 0376-21032 0376-21032
Sekarteja, Kec. Selong, Kab. Lombok
Timur 83612
6 Kab. Lombok Utara Jl. Raya Tanjung bayan 83352, Kab.
Lombok Utara
7 Kota Mataram Jl. Dr. Soedarjono Lingkar Selatan Telp : 0370-622352
Komp. Perkantoran Pemkot Kota
Mataram
8 Kab. Sumbawa Jl. Bungur No. 13 Des. Labuan Kec. 0371-21390 0371-21390
Labuan Badas, Sumbawa Besar
84351
9 Kab. Sumbawa Barat Jl. Undru No. 1, Taliwang, Kab. Telp : 0372-8281765 bpbdksb@gmail.com
Sumbar
10 Kab. Lombok Tengah Jl. S. Parman No. 5 Praya 83511 0370-653348, 654044 0370-654044

Data Bencana Indonesia 2015 | 221


Daftar BPBD Kabupaten/Kota Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2015

No. Kabupaten/Kota Alamat No. Telepon No. Fax Email


1 Kab. Alor Jl. Ahmad Yani No. 10, Kalabahi 0386-21567, 01035 0386-21567
2 Kab. Belu Jl. Adisucipto No. 6 Kode Pos. 85711 3898-21265, 21365 0389-21265
Atambua
3 Kab. Ende Jl. Sudirman 1 Ende - Flores 0381-22275 0381-22275 bpbd.ende@yahoo.co.id
4 Kab. Flores Timur Jl. Yohakim BI Derosari, Larantuka 0383-22276 0383-22276 bpbd_kab.flotim@yahoo.
com
5 Kab. Kupang Jl. Timor Raya KM. 36, Oelamasi 0380-82038
6 Kota Kupang Jl. Samratulangi Kel. Kelapa Lima - 0380-820382 bpbdkotakupang@yahoo.
Kupang co.id
7 Kab. Lembata Jl. Trans Lembata Lewoleba - Lembata 0383-41166 0383-41166
8 Kab. Manggarai Jl. Pertiwi No. 2 Ruteng 0385-22312 0385-21442 bpbdkabmanggarai@
gmail.com
9 Kab. Manggarai Barat Jl. Frans Nala - Labuan Bajo - Flores
10 Kab. Manggarai Timur Jl. Jend. A. Yani Lehong - Borong 86571
11 Kab. Nagekeo Jl. Muhammad Hatta, Mbay - 86472
12 Kab. Ngada Jl. Soegiopranoto Bajawa 0384-21128
13 Kab. Rote Ndao Komp. Perkantoran Bumi Tiílangga 0380-871022
Permai, Jl. Lekunik - Ba’a
14 Kab. Sikka Jl. Mawar No. 28 Maumere - 86112 0382-21029 0382-21029
15 Kab. Sumba Barat Jl. Wee Karou, Waikabubuk 0287-22203, 21093
16 Kab. Sumba tengah Komp. Waimamongu, Waibakul
17 Kab. Sumba Timur Jl. Adam Malik, 61438 Waingapu 0387-61438 bpbd_sumbatimur@
yahoo.com / bpbd.
sumbatimur@gmail.com
18 Kab. Timor Tengah Selatan Jl. Sekarno No. 4 - SOE - Kab. Timor 0388-21987
Tengah Selatan
19 Kab. Timor Tengah Utara Jl. Basuki Rachmat Kafamenanu 0388-31027
20 Kab. Sumba Barat Daya Jl Tambolaka

222 | Data Bencana Indonesia 2015


Daftar BPBD Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2015

No. Kabupaten/Kota Alamat No. Telepon No. Fax Email


1 Kab. Bengkayang Jl. Basuki Rahmat No. 95 0562-441940 0562-441940
Bengkayang
2 Kab. Kapuas Hulu Jl. Nusa Indah No. 05, Putussibau
3 Kab. Kayong Utara Jl. Bhayangkara, Sukadana
4 Kab. Ketapang Jl. S. Parman Ketapang 78851 0534-33997 8582-2172112 bpbdktp@yahoo.co.id
5 Kab. Kubu Raya Jl. Soekarno Hatta/Arteri Supadio/ 0561-724088 0561-721233
Ahmad Yani Sungai Raya 78391
6 Kab. Landak Kantor Bupati Landak Lt.3 Jl. Raya 0563-2022602 0563-2022602
Ngabang-Pontianak KM 3 Ngabang
7 Kab. Melawi Jl. Prov. Naga Pinoh, KM. 02
8 Kab. Pontianak 0561-692571, 692121 0561-692121
9 Kota Pontianak Jl. Letjen Soetoyo No. 71 Pontianak 0561-747251
78121
10 Kab. Sanggau Jl. Flamboyan Kel. SUI Sengkuang 0564-21171, 22732
Sanggau 78516
11 Kab. Sekadau Jl, Merdeka Timur Km. 9 Komp. 0564-2042080, 0564-2042065
Perkantoran Pemkab Sekadau 2042067
12 Kota Singkawang Jl. Perumahan Sinka Permai Kel. 0562-638364 bpbd_kabsekadau@
Sungai Bulan Kec. Singkawang yahoo.com
Utara 79151
13 Kab. Sintang Jl. MT. Haryono Sintang 78614 0565-2025606
14 Kab. Mempawah Jl. Daeng Menambon KM. 64,
Mempawah
15 Kab. Sambas Jl. Pembangunan No. 82, Sambas

Data Bencana Indonesia 2015 | 223


Daftar BPBD Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015

No. Kabupaten/Kota Alamat No. Telepon No. Fax Email


1 Kab. Gunung Mas Jl. Suprapto 0537-31314 0537-31533 bpbd.gumas@yahoo.co.id
2 Kab. Lamandau Jl. Sempalu No. 082 0532-2071572 sugibpbd@gmail.com
3 Kab. Barito Utara Jl. Ahmad Yani No. 76, Muara Teweh 0519-21440 0519-21440 bpbdbarut2012@gmail.com
Kalimantan Tengah 73811
4 Kab. Barito Selatan Jl. Pahlawan No. 14 Buntok 0525-21247 bpbdkabbarsel@gmail.com
5 Kab. Kapuas Jl. Kasturi No. 10 Pulau Telo - Kuala 0511-21732 0511-21010 bpbd.kps@gmail.com
Kapuas
6 Kab. Kotawaringin Barat Jl. Pangkunegara No. 32 74114 0532-27772 0532-27772 bpbd_kobar@yahoo.co.id
7 Kab. Kotawaringin Timur Jl. Jend. Sudirman No.19 KM. 6.8 0531-25250 0531-25250 kotimbpbd@gmail.com
8 Kab. Murung Raya Jl. Jend. Sudirman (Terminal Akab robi09obink@gmail.com
Bahitom) - Puruk Cahu
9 Kab. Pulang Pisau 0513-61205 bpbd_pulangpisau@yahoo.
com
10 Kota Palangka Raya Jl. Badak No. 3 Palangka Raya 0536-3231006 0536-3231006

Daftar BPBD Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2015

No. Kabupaten/Kota Alamat No. Telepon No. Fax Email


1 Kab. Banjar Jl. Batuah No. 3 D Kel Keraton, Martapura 0511-4720065, 0511-470065,
4720065 4720065
2 Kota Banjarmasin Jl. RE. Martadinata No. 1, Banjarmasin 0511-33640, 3363836 0511-3353933,
3363836
3 Kab. Hulu Sungai Jl. Jend. A. Yani No. 12, Amuntai 0527 -62119, 61014 0527 -62119, 61288
Utara
4 Kab. Hulu Sungai Jl. Jenderal sudirman No. 06 Hamalau Kec. 0527-62119, 22276
Selatan Sei Raya Kandangan 71211
5 Kab. Barito Kuala Jl. Pahlawan No. 48 A, Marabahan 70511 0511-4799873
6 Kab. Kota Baru  Jl. Sisingamangaraja No. 40 0518-21113 0518-22040
7 Kab. Tabalong 0526-2021073 0526-2021073
8 Kab. Tanah Bambu Jl. Dharma Praja No. 09 Kompleks 0818-6076015
Perkantoran Gunung Tinggi Kec. Batulicin
72171
9 Kab. Tanah Laut 0512-21003 0512-21003
10 Kab. Hulu Sungai Jalan Perwira No. 11 051-741006, 43214 0517-43214
Tengah
11 Kab. Tapin Jalan Jend. Sudirman (By Pass) No. 9B 0517-32107, 31267, 0517-32107
32107
12 Kab. Balangan Jl. A. Yani KM. 196,5 Komp. Perkantoran 0526-2028203 0526-2028432
Pemkab. Balangan Kec. Paringin Sel Kab.
Balangan

224 | Data Bencana Indonesia 2015


Daftar BPBD Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2015

No. Kabupaten/Kota Alamat No. Telepon No. Fax Email


1 Kota Balikpapan Jl. Ruhuy Rahayu I No.12 T. 0542-874095
Balikpapan
2 Kab. Paser Jl. Jend. Sudirman Tanah Grogot
3 Kab. Kutai Timur Jl. Pendidikan No. 34 Rt. 38 T. 0549-23528 F. 0549-23528
Sangatta Kab. Kutai Timur
4 Kota Samarinda Jl. Mulawarman No. 14 Samarinda T. 0541-733766, F. 0541-205315
736833
5 Kab. Kutai Barat Jl. Sendawar Raya Rt. III Kec. T. 054-541944
Sekolak Darat Kutai Barat
6 Kab. Berau Jl. Pemuda No.156 Tanjung Redeb
7 Kab. Kutai Jl. Patimura No. 2 Tenggarong Kab.
Kartanegara Kutai Kartanegara
8 Kab. Mahakam Ulu Kamp. Ujoh Bilang Kec. Long
Bagun Kab. Mahulu
9 Kab. Penajam Paser Jl. Propinsi KM.08 Komp. Islamic
Utara Center Kel. Nipah-Nipah Kec.
Penajam Kab. Penajam Paser
Utara
10 Kota Bontang Jl Awang Long No.1 Kel. Bontang
Baru Kec. Bontang Utara

Daftar BPBD Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2015

No. Kabupaten/Kota Alamat No. Telepon No. Fax Email


1 Kab. Bulungan Jl. Agathis - KNPI Tanjung Selor
2 Kab. Malinau Jl. GOR Malinau
3 Kab. Nunukan Jl. Raya Poros Kantor Bupati, T. 0556-2027957
Nunukan
4 Kota Tarakan Jl. Pulau Banda T. 0551-21113, 32230

Data Bencana Indonesia 2015 | 225


Daftar BPBD Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2015
No. Nama Provinsi Alamat Kantor No. Telepon No. Fax Email
1 Kota. Bitung Jl. Dr. Sam Ratulangi 45, Bitung, 0438-32113
Sulawesi Utara 95511
2 Kab. Bolaang Jl. Trans Sulawesi, Ds. Lalow 0434-23605, bpbdbolmong@gmail.
Mongondow 2626018 com
3 Kab. Bolaang Jl. Daeopeyago Desa Popodu Kec.
Mongondow Selatan Bolaang UKI
4 Kab. Bolaang Jl. K.H Muchidore Lutfi No. 7 0413-81370
Mongondow Utara
5 Kab. Kepulauan Talaud Jl. Bui Batu Komp. Perkantoran Pemda 0852-81521111 Bpbd.talaud@yahoo.
95883 co.id
6 Kota. Kotamobagu Jl. Kampus (Mogolaing), Kotamobagu,
Sulawesi Tenggara
7 Kota. Manado Jalan Pingkan Matindas 16 No. 69 0431-873899
Kelurahan Dendengan Dalam Kec. Tikala
8 Kab. Minahasa 0431-321032
9 Kab. Minahasa Jl. Trans Sulwesi Kel. Pondang Kec. 0430-23004,
Selatan Amorang Timur 22299
10 Kota. Minahasa Jl. Raya Latahan Kel. Lowu II
Tenggara
11 Kab. Kepulauan 0432-21303
Sangihe
12 Kab. Kepulauan Saiu Kompleks Perkantoran Ondong, Kec. bpbd@sitarokab.go.id
Tagulangandang Biaro Siau Barat Kab. Sitaro Sulawesi Utara
(Sitaro)

Daftar BPBD Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2015

No. Nama Provinsi Alamat Kantor No. Telepon No. Fax Email
1 Kab. Banggai Jl. Urip Sumoharjo 0461-22470
2 Kab. Donggala 0457-71338
3 Kota Palu 0451-4113-54
4 Kab. Tojo Una-Una Jl. Yos Sudarso 5, Ampana, 0464-22306 0464-22306
94683
5 Kab. Toli Toli Bpbd_tolitoli@yahoo.com

226 | Data Bencana Indonesia 2015


Daftar BPBD Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2015
No. Nama Provinsi Alamat Kantor No. Telepon No. Fax Email
1 Kab. Bantaeng Jl. Mannnappiang No. 5 Bantaeng 0413-22255 0413-22765
2 Kab. Barru 0427-21499, 322345 0427-21499
3 Kota. Palopo Jl. Opu To Parambean No. 02 0471-24082
4 Kab. Bone Jl. Kompleks Stadion Lapatau, (0481) 21341
Watampone Kabupaten Bone
5 Kab. Bulukumba Jl Nani Wartabone Kel. Botohe Kec. 0411-579074
Kabila -Swawa
6 Kab. Enrekang Jl. Jend. Sudirman No.1 Pinang- 0420-21864 bpbd_kab.enrekang@
Enrekang 91716 ymail.com
7 Kab. Kep. Selayar Jl. Muh. Krg Bonto No. 30 Benteng 042190977, 04246451 042190977, 04246451
8 Kab. Luwu Jl. Jenderal Sudirman No. 1
(Kompleks Perkantoran Pemkab.
Luwu) Belopa
9 Kab. Luwu Utara Jl.Suhada No. 26, Masamba, Kab. 0473-21261
Luwu Utara
10 Kab. Luwu Timur Jl. Soekarno Hatta Malili 92981  0474-321536, 321004
11 Kota. Makassar Jalan Jend Ahmad Yani No. 2 0473-21999 / 21536 0411-3633797 bpbdkotamksr@
Makassar (Kantor Balaikota gmail.com
Makassar) 90111
12 Kab. Maros Jl. Asoka No. 01, Kabupaten Maros, 0411-372535
Sulawesi Selatan 90516
13 Kab. Pinrang Jl. Bintang No.1 Pinrang 0421-921311
14 Kab. Sidenreng 0421-91667, 90977 0421-91667, 90977
Rapang
15 Kab. Sinjai 0482-21032
16 Kab. Takalar Jl. Jend. Sudirman No. 47 Kab. Takalar 0418-21516 0418-21516, 821105
17 Kab. Tana Toraja T. 0423-24494
18 Kab. Toraja Utara Jl. Pongtiku No. 32 0423-2810405, 0423-2810405,
2810431 2810431
19 Kab. Wajo Kantor Gabungan Dinas - Jalan 0485-21418 0485-21418
Lamaddukelleng No. 1 - Sengkang 
20 Kab. Pangkep JL. Poros Makassar Pare-Pare 0410-21004
21 Kota. Pare - Pare Jln. Jenderal Ahmad Yani No. 141, 0421-27640 0421-27640 bpbd@pareparekota.
Ujung Baru, Soreang , Kota Pare- go.id
pare, 91131
22 Kab. Soppeng Jl. Lamumpatue No. 2 Watan Sopeng, 0484-21171
Sulawesi Selatan, Indonesia 90811
23 Kab. Gowa 0411-8211547

Data Bencana Indonesia 2015 | 227


Daftar BPBD Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2015

No. Nama Provinsi Alamat Kantor No. Telepon No. Fax Email
1 Kab. Majene Jl. Jend. A. Yani No. 107 Majene
2 Kab. Mamasa Jl. Demmatande Mamasa
3 Kab. Mamuju Jl. Ir. Juanda Mamuju 91511 0426-21065
4 Kab. Mamuju Utara Jl. Fatmawati, Pasangkayu
5 Kab. Polewali Mandar Jl. Ir. Muh.Yamin No. 8 Polewali 0428-21943 0428-21943
Mandar
6 Kab. Mumuju Tengah Komp. Terminal Benteng Kayu
Mangiwang Tobadak Mamuju
Tengah

Daftar BPBD Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2015

No. Nama Provinsi Alamat Kantor No. Telepon No. Fax Email
1 Kab. Buton Utara E. bpbd.butur@yahoo.com
2 Kota Kendari Jl. Bunggasi No. 10 Kel. Rahandauna 0401-3194742 0401-3194742 bpbd.kendari@ymail.
Kec. Poasia Kota Kendari com
3 Kab. Kolaka Utara Jl. Rambutan, Kel. Buladu Kec. Kota
Barat
4 Kab. Muna Jalan M.H. Thamrin No. 10, 0403-2522443
Kabupaten Muna, Sulawesi
Tenggara
5 Kota Bau-bau Jl. Bhakti Abri Kel. Bukit Wolio Indah
Kota Baubau

Daftar BPBD Kabupaten/Kota Provinsi Gorontalo Tahun 2015

No. Nama Provinsi Alamat Kantor No. Telepon No. Fax Email
1 Kota Gorontalo Jl. Rambutan, Kel. Buladu Kec. Kota 0435-830911 0435-830911
Barat
2 Kab. Bone Bolango Jl. Nani Wartabone Kel. Botohe Kec.
Kabila Swawa
3 Kab. Pohuwato Jl. Blok Plan Perkantoran Marisa 0443-210730

228 | Data Bencana Indonesia 2015


Daftar BPBD Kabupaten/Kota Provinsi Maluku Tahun 2015

No. Nama Provinsi Alamat Kantor No. Telepon No. Fax Email
1 Kota Ambon Jl. Ina Tuni No. 37 - Karpan - Ambon
2 Kab. Buru Jl. Jiku Kecil Namete 0913-22101
3 Kab. Buru selatan JL Mangga Namrole
4 Kab. Maluku Barat Daya Bpbd.mbd.base@
gmail.com
5 Kab. Maluku Tengah Jl. Buano No. 5 - Masohi
6 Kab. Maluku Tenggara Jl. Cempaka Ohoijang, Langgur 0916-22009
7 Kab. Maluku Tenggara Jl. Ki Hajar Dewantoro - Saumlaki
Barat
8 Kab. Seram Bagian Timur Jl. Protokol - Bula
9 Kota Tual Jl. Gajah Mada No. 7 - Tual 0916-22656
10 Kab. Seram Bagian Barat Jl. Kabaressy No. 6 - Piru

Daftar BPBD Kabupaten/Kota Provinsi Maluku Utara Tahun 2015

No. Nama Provinsi Alamat Kantor No. Telepon No. Fax Email
1 Kab. Halmahera Barat Jl Pengabdian No. 1 Kompleks
Kantor Bupati
2 Kab. Halmahera Selatan Jl. Pohon Karet Labuha
3 Kab. Helmahera Utara 092-426-21963
4 Kab. Pulau Morotai Jl. Bambu Kuning Ds. Muhajirin 0923-2221255
Morsel
5 Kota Ternate Jl. Tanah Misi

Data Bencana Indonesia 2015 | 229


Daftar BPBD Kabupaten/Kota Papua Tahun 2015

No. Nama Provinsi Alamat Kantor No. Telepon No. Fax Email
1 Kab. Biak Numfor Biak 0981-21524
2 Kab. Dogiyai Moanamani 0984-21418
3 Kab. Jayapura Jl. Sentani Depapre Kompleks 0969-594117
Kantor Bupati Gunung Merah
4 Kab. Jayawijaya Wamena 0969-31079
5 Kab. Keerom Arso 0967-582850
6 Kab. Membramo Kasonaweja
Raya
7 Kab. Nabire Jl. Ahmad Yani, Karang Tumaritis, 0984-25314
Nabire, Papua, 98812
8 Kab. Paniai Enarotali 0984-21418
9 Kab. Sarmi Petam
10 Kab. Waropen Botawa 0411-402618
11 Kab. Yapen Serui 0983-32712
12 Kab. Lanijaya Tiom
13 Kota Jayapura Jalan Baru Pasar Youtefa, Distrik 0967-534944
Abepura
14 Kab. Deiyai Waghete
15 Kab. Intan Jaya Sugapa 0984-21051
16 Kab. Mamberamo 0967-542566
Tengah
17 Kab. Mimika Timika
18 Kab. Nduga Kenyam
19 Kab. Pegunungan Oxibil
Bintang
20 Kab. Puncak Ilaga
21 Kab. Supiori Supiori 0981-27351
22 Kab. Tolikara Karubaga 0411-402745
23 Kab. Yahukimo Yahukimo 0411-402739
24 Kab. Yalimo Elelim
25 Kab. Asmat Asmat

230 | Data Bencana Indonesia 2015


Struktur Organisasi BNPB
Tahun 2015

Data Bencana Indonesia 2015 | 231


Struktur Organisasi Utama BNPB

KEPALA BNPB

Willem Rampangilei

Unsur Pengarah

INSPEKTORAT UTAMA SEKRETARIAT UTAMA

Drs. Bintang Susmanto N, Ak, MBA Ir. Dody Ruswandi, MSCE


Inspektur Utama Sekretaris Utama

DEPUTI BIDANG PENCEGAHAN DAN DEPUTI BIDANG PENANGNAN DEPUTI BIDANG REHABILITASI DAN DEPUTI BIDANG LOGISTIK DAN
KESIAPSIAGAAN DARURAT REKONSTRUKSI PERALATAN

Ir. Bernardus Wisnu Widjaja, M.Sc Ir. Tri Budiarto, M.Si Ir. Harmensyah, Dipl. SE.MM Rudi Phadmanto, Ak., MBA
Deputi Bidang Pencegahan dan Deputi Bidang Penanganan Darurat Deputi Bidang Rehabilitasi dan Deputi Bidang Logistik dan
Kesiapsiagaan Rekonstruksi Peralatan

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PUSAT DATA, INFORMASI DAN


PENANGGULANGAN BENCANA HUBUNGAN MASYARAKAT

dr. Bagus Tjahjono, M.P.H. Dr. Sutopo Purwo Nugroho, M.Si., APU
Kepala Pusat Pendidikan dan Kepala Pusat Data, Informasi dan
Pelatihan Penanggulangan Bencana Hubungan Masyarakat

UPT

232 | Data Bencana Indonesia 2015


Struktur Organisasi Sekretariat Utama

SEKRETARIAT UTAMA

Ir. Dody Ruswandi, MSCE


Sekretaris Utama

BIRO PERENCANAAN BIRO KEUANGAN BIRO HUKUM DAN KERJASAMA BIRO UMUM

Ir. Sri Widayani, M.M. Ir. Rifai, M.B.A. Dicky Fabrian, S.H., LLM Tavip Joko Prahoro, S.E., M.M.
Kepala Biro Perencanaan Kepala Biro Keuangan Kepala Biro Hukum dan Kerjasama Kepala Biro Umum

BAGIAN PENYUSUNAN PROGRAM


BAGIAN PELAKSANAAN ANGGARAN BAGIAN HUKUM BAGIAN TATA USAHA
DAN ANGGARAN I

Permana Tjandrawasita, S.Sos. Sri Sabarningsih, S.Sos., M.Si. Zaenal Arifin, S.S., MH Dra. Fadhillah
Kepala Bagian Penyusunan Program Kepala Bagian Pelaksanaan Kepala Bagian Hukum Kepala Bagian Tata Usaha
dan Anggaran I Anggaran

BAGIAN PENYUSUNAN PROGRAM BAGIAN KERJASAMA


DAN ANGGARAN II BAGIAN PERBENDAHARAAN INTERNASIONAL BAGIAN KEPEGAWAIAN

Drs. Wartono Ngatini, S.E., M.Si. Dr. Rucky Nurul Wursanty Dewi, MKM Anis Harjoto, S.H.
Kepala Bagian Penyusunan Program Kepala Bagian Perbendaharaan Kepala Bagian Kerjasama Kepala Bagian Kepegawaian
dan Anggaran II Internasional

BAGIAN KERJASAMA ANTAR


BAGIAN MONITORING DAN EVALUASI BAGIAN VERIFIKASI DAN AKUNTANSI LEMBAGA BAGIAN RUMAH TANGGA

Sunggul Silitonga, S.H. Ipin Suharipin, S.E. Iwan Subiantoro, S.Sos., MAP Rudy Supriyadi, S.E.
Kepala Bagian Monitoring dan Kepala Bagian Verifikasi dan Kepala Bagian Kerjasama Antar Kepala Bagian Rumah Tangga
Evaluasi Akuntansi Lembaga

Data Bencana Indonesia 2015 | 233


Struktur Organisasi Inspektorat Utama

INSPEKTORAT UTAMA

Drs. Bintang Susmanto N, Ak, MBA


Inspektur Utama

INSPEKTORAT I INSPEKTORAT II

Drs. Kahartomi
Inspektur II

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

234 | Data Bencana Indonesia 2015


Struktur Organisasi Deputi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB (Deputi 1)

DEPUTI BIDANG PENCEGAHAN


DAN KESIAPSIAGAAN

Ir. Bernardus Wisnu Widjaja, M.Sc.

DIREKTORAT PENGURANGAN RISIKO DIREKTORAT PEMBERDAYAAN


DIREKTORAT KESIAPSIAGAAN
BENCANA MASYARAKAT

Lilik Kurniawan, S.T., M.Si. Dra. Anny Lagiati, M.M. Ir. Medi Herlianto, CES, M.M.
Direktur Pengurangan Risiko Direktur Pemberdayaan Masyarakat Direktur Kesiapsiagaan
Bencana

SUB DIREKTORAT PERAN LEMBAGA


SUB DIREKTORAT PENCEGAHAN SUB DIREKTORAT PERINGATAN DINI
USAHA
Dr. Raditya Jati, S.Si., M.Si Yulianto, Ak., M.M. Ir. Anas Luthfi, M.T.
Kepala Sub Direktorat Pencegahan Kepala Sub Direktorat Peran Kepala Sub Direktorat Peringatan
Lembaga Usaha Dini

SUB DIREKTORAT PERAN ORGANISASI SUB DIREKTORAT PERENCANAAN


SUB DIREKTORAT MITIGASI SOSIAL DAN MASYARAKAT SIAGA

Elin Linawati, S.K.M., M.M. Drs. Sigit Padmono Dewo, M.Si Dra. Eny Suartini, M.M.
Kepala Sub Direktorat Mitigasi Kepala Sub Direktorat Peran Kepala Sub Direktorat Perencanaan
Organisasi Sosial & Masyarakat Siaga

SUB DIREKTORAT PERAN SUB DIREKTORAT PENYIAPAN


MASYARAKAT SUMBERDAYA

Drs. Pangarso Suryotomo Edy Suryawan Purba, SKM, MKM


Kepala Sub Direktorat Peran Kepala Sub Direktorat Penyiapan
Masyarakat Sumberdaya

Data Bencana Indonesia 2015 | 235


Struktur Organisasi Deputi Penanganan Darurat BNPB (Deputi 2)

DEPUTI BIDANG PENANGANAN


DARURAT

Ir. Tri Budiarto, M.Si.

DIREKTORAT PERBAIKAN DIREKTORAT PENANGANAN


DIREKTORAT TANGGAP DARURAT DIREKTORAT BANTUAN DARAT
DARURAT PENGUNGSI
Drs. Junjungan Tambunan, M.E. Drs. Eko Budiman, M.M. Yolak, S.E., M.M. Ir. Taufik Kartiko, M.Si.
Direktur Tanggap Darurat Direktur Bantuan Darurat Direktur Perbaikan Darurat Direktur Penanganan Pengungsi

SUBDIT BANTUAN SANDANG SUBDIT PERLINDUNGAN DAN


SUBDIT PERENCANAAN DARURAT SUBDIT PEMBERSIHAN LINGKUNGAN
PANGAN PEMBERDAYAAN PENGUNGSI
Drs. Gatot Satria Wijaya S., M.Si. Hendro Sigit Prabowo, S.H. Johny Sumbung, S.K.M., M.Kes. Joko Sri Wismoko, S.E., M.Si.
Kepala Subdirektorat Perencanaan Kepala Subdirektorat Bantuan Kepala Subdirektorat Pembersihan Kepala Subdirektorat Perlindungan
Darurat Sandang Pangan Lingkungan dan Pemberdayaan Pengungsi

SUBDIT BANTUAN KESEHATAN DAN


SUBDIT PENGENDALIAN OPERASI AIR BERSIH SUBDIT PENENEMPATAN PENGUNGSI

Dicky Julianto, S.E. Jarwansah, S.Pd., M.A.P, M.N. Kepala Subdirektorat Perbaikan Drs. Ely Siyono, M.M., M.Si.
Kepala Subdirektorat Pengendalian Kepala Subdirektorat Bantuan Prasarana Vital Kepala Subdirektorat Penempatan
Operasi Kesehatan dan Air Bersih Pengungsi

SUBDIT PENYELAMATAN DAN SUBDIT BANTUAN HUNIAN SUBDIT PEMANTAUAN DAN SUBDIT KOMPENSASI DAN
EVAKUASI SEMENTARA PELAPORAN PENGEMBALIAN HAK PENGUNGSI

Yus Rizal, DGN, M.Epid Drs. Budhi Erwanto, M.M. Dra. Sri Hartiatin, M.M. Dr. Ir. Timbul Parulian Manaorjaya
Kepala Subdirektorat Penyelamatan Kepala Subdirektorat Bantuan Kepala Subdirektorat Pemantauan Panjaitan, M.A.
dan Evakuasi Hunian Sementara dan Pelaporan Kepala Subdirektorat Kompensasi
dan Pengembalian Hak Pengungsi

236 | Data Bencana Indonesia 2015


Struktur Organisasi Deputi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB (Deputi 3)

DEPUTI BIDANG REHABILITASI


DAN REKONSTRUKSI

Ir. Harmensyah, Dipl. S.E., M.M.

DIREKTORAT PENILAIAN DIREKTORAT PEMULIHAN DAN DIREKTORAT PEMULIHAN DAN


KERUSAKAN PENINGKATAN FISIK PENINGKATAN SOSIAL EKONOMI
Ir. Neulis Zuliasri, M.Si. Tetty Saragih, Ak. Ir. Siswanto Budi Prasodjo, M.M.
Direktur Penilaian Kerusakan Direktur Pemulihan Perbaikan Fisik Direktur Pemulihan dan Peningkatan
Sosial Ekonomi

SUB DIREKTORAT INVENTARISASI SUB DIREKTORAT REHABILITASI SUB DIREKTORAT PEMULIHAN DAN
KERUSAKAN REKONSTRUKSI FASILITAS SOSIAL PENINGKATAN SOSIAL
Nugroho Retno, ST, M.Si. H. Ali Bernadus, S.K.M., M.A. Ir. Gatot Sudjono
Kepala Sub Direktorat Inventarisasi Kepala Sub Direktorat Rehabilitasi Kepala Sub Direktorat Pemulihan
Kerusakan Rekonstruksi Fasilitas Sosial dan Peningkatan Sosial

SUB DIREKTORAT ESTIMASI SUB DIREKTORAT REHABILITASI SUB DIREKTORAT PEMULIHAN DAN
PEMBIAYAAN REKONSTRUKSI FASILITAS UMUM PENINGKATAN EKONOMI

Ir. M. Darwis Sitinjak Endang Suhendar, S.H. Ir. Sutanto


Kepala Sub Direktorat Estimasi Kepala Sub Direktorat Rehabilitasi Kepala Sub Direktorat Pemulihan
Pembiayaan Rekonstruksi Fasilitas Umum dan Peningkatan Ekonomi

SUB DIREKTORAT REHABILITASI


REKONSTRUKSI PERUMAHAN

Ir. R. Hutomo, M.Eng.


Kepala Sub Direktorat Rehabilitasi
Rekonstruksi Perumahan

Data Bencana Indonesia 2015 | 237


Struktur Organisasi Deputi Logistik dan Peralatan BNPB (Deputi 4)

DEPUTI BIDANG LOGISTIK DAN


PERALATAN

Rudi Phadmanto, Ak., MBA

DIREKTORAT PERALATAN DIREKTORAT LOGISTIK

Rustian, S.Si., Apt., M.Kes. Dra. Prasinta Dewi, M.A.P.


Direktur Peralatan Direktur Logistik

SUB DIREKTORAT INVENTARISASI SUB DIREKTORAT INVENTARISASI


KEBUTUHAN DAN PENGADAAN KEBUTUHAN DAN PENGADAAN

Ir. Ibnu Asur, M.M. Sri Widiastuti, S.A.P., M.Si.


Kepala Sub Direktorat Inventarisasi Kepala Sub Direktorat Inventarisasi
Kebutuhan dan Pengadaan Kebutuhan dan Pengadaan

SUB DIREKTORAT PENYIMPANAN SUB DIREKTORAT PENYIMPANAN


DAN PEMELIHARAAN DAN DISTRIBUSI

Ir. Harun Sunarso, M.Si. Badrun, S.H., M.Pd.


Kepala Sub Direktorat Penyimpanan Kepala Sub Direktorat Penyimpanan
dan Pemeliharaan dan Distribusi

SUB DIREKTORAT PENGERAHAN


DAN DISTRIBUSI

Nadhirah Seha Nur, S.P., M.Si.


Kepala Sub Direktorat Pengerahan
dan Distribusi

238 | Data Bencana Indonesia 2015


Struktur Organisasi Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB (Pusdatinmas)

PUSAT DATA, INFORMASI DAN


HUBUNGAN MASYARAKAT

Dr. Sutopo, Purwo Nugroho M.Si., APU


Kepala Pusat Data, Informasi dan
Hubungan Masyarakat

SUB BAGIAN TATA USAHA

Sulistyowati, S.E.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha,
Pusat Data, Informasi dan Hubungan
Masyarakat

BIDANG DATA BIDANG INFORMASI BIDANG HUMAS

Hermawan Agustina, S.Kom, M.Si. Dr. Ir. Agus Wibowo, M.Sc. Dra. Rita Rosita S.
Kepala Bidang Data Kepala Bidang Informasi Kepala Bidang Hubungan
Masyarakat

SUB BAGIAN PENGELOLAAN DATA SUB BIDANG PEMELIHARAAN


SPASIAL SISTEM JARINGAN SUB BAGIAN MEDIA CETAK

Dian Oktiari, S.T., M.Si. (Han.) Dyah Rusmiasih, S.T., M.Kom., MDMa I Gusti Ayu Arlita N K, S.S., M.Si.
Kepala Sub Bagian Pengelolaan Kepala Sub Bidang Pemeliharaan Kepala Sub Bagian Media Cetak
Data Spasial Sistem Jaringan

SUB BIDANG PENGELOLAAN DATA SUB BIDANG PENGELOLAAN


STATISTIK SISTEM JARINGAN SUB BIDANG MEDIA ELEKTRONIK

Teguh Harjito, S.Si. Linda Lestari, S.Kom. Ario Akbar Lomban, S.E.
Kepala Sub Bidang Pengelolaan Kepala Sub Bidang Pengelolaan Kepala Sub Bidang Media Elektronik
Data Statistik Sistem Jaringan

Data Bencana Indonesia 2015 | 239


Struktur Organisasi Pusat Pendidikan dan Pelatihan Penanggulangan Bencana

PUSAT PENDIDIKAN DAN


PELATIHAN PENANGGULANGAN
BENCANA

dr. Bagus Tjahjono, M.P.H.


Kepala Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Penanggulangan Bencana

SUB BAGIAN TATA USAHA

Eli Setiyawati, S.Pd.


Kepala Sub Bagian Tata Usaha

BIDANG KURIKULUM DAN


BIDANG PROGRAM PENYELENGGARAAN

Ir. Afrial Rosya, M.A. Drs. Hermana


Kepala Bidang Program Kepala Bidang Kurikulum dan
Penyelenggaraan

SUB BIDANG PENYUSUNAN


PROGRAM SUB BAGIAN KURIKULUM

Arie Astuti Wulandari, S.Si. R. Theodora Eva Yuliana


Kepala Sub Bidang Penyusunan Aritonang, A.Ka.
Program Kepala Sub Bagian Kurikulum

SUB BIDANG EVALUASI SUB BIDANG PENYELENGGARAAN

Kheriawan, S.Pd.I., M.M. Sugiman, S.Ag.


Kepala Sub Bidang Evaluasi Kepala Sub Bidang Penyelenggaraan

240 | Data Bencana Indonesia 2015

Anda mungkin juga menyukai