Anda di halaman 1dari 101

DISTRIBUTOR DAN SUPPLIER

DOSEN PEMBIMBING :
GUMAR HERUDIANSYAH,S.E,M.M

DI SUSUN OLEH :
1. ADELYA (222018080)
2. SUMITA (222018144)
3. TESI KARDILA (222018071)
4. WIDIA JULI ARTIKA (222018190)
5. WIDYA OKTAVIANI (222018302)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


JURUSAN AKUNTANTANSI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2019/2020
DISTRIBUTOR DAN SUPPLER

Pengertian Distributor

Apa yang dimaksud dengan distributor? Secara umum, pengertian distributor adalah
pihak yang membeli produk secara langsung dari produsen dan menjualnya kembali ke
retailer/ pengecer, atau bisa juga menjual langsung ke konsumen akhir (end user).

Pendapat lain mengatakan, pengertian distributor adalah suatu badan usaha atau
perorangan yang bertanggungjawab untuk mendistribusikan atau menyalurkan produk
perdagangan, baik itu barang maupun jasa, ke retailer atau konsumen akhir. Dalam hal ini,
distributor hanya mengambil produk yang sudah jadi dan siap digunakan tanpa perlu
memodifikasinya.

Dalam perdagangan, distributor adalah rantai pertama setelah produsen. Distributor


bisa dalam bentuk perorangan atau perusahaan yang membeli produk secara langsung dari
produsen dalam jumlah yang sangat besar.

Distributor adalah pedagang yang membeli atau mendapatkan produk barang


dagangan dari tangan pertama atau produsen secara langsung. Pedagang besar biasanya
diberikan hak wewenang wilayah / daerah tertentu dari produsen. Contoh dari agen tunggal
adalah seperti ATPM atau singkatan dari agen tunggal pemegang merek untuk produk mobil.

Distributor mendapatkan keuntungan dari potongan harga pembelian produk dari


produsen. Semakin banyak produk yang dibeli dari produsen, maka potongan harga produk
biasanya akan semakin besar.

Pengertian Distributor

Sedangkan distributor adalah suatu perusahaan atau perseorangan yang membeli


produk atau jasa langsung dari perusahaan yang memproduksinya dengan maksud menjual
kembali kepada toko toko atau retail

Yang mana bisa saja distributor ini membeli barang atau jasa lebih dari satu perusahaan atau
pabrik pengolahan barang tergantung dari besar kecilnya pelaku distributor tersebut
Semakin besar maka akan semakin banyak dan bervariasi barang yang di belinya dengan
harga grosir dan di jual kembali dengna harga reseller kepada toko toko

Jadi bisa kita simpukan : distributor merupakan penghubung antara perusahaan atau produsen
produsen dengan toko toko atau retail

Pengertian Distribusi Menurut Para Ahli

Agar lebih memahami apa arti distribusi, maka kita dapat merujuk pada pendapat para ahli,
diantaranya adalah:

1. Soekartawi

Menurut Soekartawi, pengertian distribusi adalah aktivitas menyalurkan atau mengirimkan


barang dan jasa supaya sampai hinga konsumen akhir.

2. Assauri

Menurut Assauri, pengertian distribusi adalah kegiatan memindahkan produk dari sumber ke
konsumen akhir dengan saluran distribusi pada waktu yang tepat.

3. Basu Swastha

Menurut Basu Swastha, definisi distribusi adalah saluran pemasaran yang dipakai
oleh pembuat produk untuk mengirimkan produknya ke industri atau konsumen. Lembaga
yang terdapat pada saluran distribusi adalah produsen, distributor, konsumen atau industri.
Distribusi adalah salah satu aspek dari pemasaran. Distribusi juga dapat diartikan sebagai
kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang
dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang
diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan). Seorang atau sebuah
perusahaan distributor adalah perantara yang menyalurkan produk daripabrikan
(manufacturer) ke pengecer(retailer). Setelah suatu produk dihasilkan oleh pabrik, produk
tersebut dikirimkan (dan biasanya juga sekaligus dijual) ke suatu distributor. Distributor
tersebut kemudian menjual produk tersebut ke pengecer atau pelanggan.
Apa itu Distributor? Distributor adalah suatu pihak yang membeli barang dari
produsen yang memproduksi barang tersebut secara langsung dengan tujuan menjualnya
kembali kepada toko-toko atau retail-retail produk bersangkutan.

Misalnya, anda membeli beras satu truk secara langsung melalui pabriknya. Dan beras-beras
tersebut anda jual kembali ke toko-toko dan retail-retail yang membutuhkan. Contoh inilah
yang bisa kita katakan sebagai kegiatan distributor.

Intinya, distributor adalah penyalur barang dari pabrik ke toko-toko maupun retail-retail yang
membutuhkan tanpa harus memodifikasi barang tersebut.

Anda pasti pernah melihat seseorang yang membawa barang tertentu untuk ditawarkan
kepada para pembeli, seperti tukang sayur, penjual bakso. Semua kegiatan tersebut
merupakan bagian kecil dari contoh kegiatan distribusi.

Distribusi artinya proses yang menunjukkan penyaluran barang dari produsen agar bisa
sampai kepada konsumen. Orang yang melakukan kegiatan distribusi disebut distributor.
Distribusi merupakan kegiatan ekonomi untuk menjembatani segala kegiatan produksi dan
konsumsi.
Karena,

Proses Distribusi sangat dibutuhkan oleh para konsumen agar dapat memperoleh
barang-barang yang telah dihasilkan oleh produsen, apalagi jika produksinya terbilang jauh.
Anda dapat melihat barang yang tidak dihasilkan di daerah lain akan tetapi sekarang malah
ada di tempat Anda.

Anda pasti pernah melihat seseorang yang membawa barang tertentu untuk ditawarkan
kepada para pembeli, seperti tukang sayur, penjual bakso. Semua kegiatan tersebut
merupakan bagian kecil dari contoh kegiatan distribusi.

Distribusi artinya proses yang menunjukkan penyaluran barang dari produsen agar bisa
sampai kepada konsumen. Orang yang melakukan kegiatan distribusi disebut distributor.
Distribusi merupakan kegiatan ekonomi untuk menjembatani segala kegiatan produksi dan
konsumsi.

Karena jasa distribusi barang dapat sampai ke tangan para konsumen. Dengan demikian
kegunaan barang akan semakin meningkat setelah dapat dikonsumsi. Dari apa yang baru saja
dijelaskan, bahwa distribusi sangat berjasa dalam meningkatkan kegunaan menurut
tempatnya (place utility) dan menurut waktunya (time utility).

Proses Distribusi sangat dibutuhkan oleh para konsumen agar dapat memperoleh barang-
barang yang telah dihasilkan oleh produsen, apalagi jika produksinya terbilang jauh. Anda
dapat melihat barang yang tidak dihasilkan di daerah lain akan tetapi sekarang malah ada di
tempat Anda.
Misalnya si distributor ini membeli barang kerajinan tersebut dengan haBiaya angkut,
sopir, tranportasi sudah dihitung olehnya sehingga semuanya tertupi dan masih bisa
memberikan laba..

distributor adalah perusahaan perdagangan nasional yang bertindak untuk dan atas namanya
sendiri berdasarkan perjanjian yang melakukan pembelian, penyimpanan, penjualan serta
pemasaran barang dan/atau jasa yang dimiliki/dikuasai.

Seorang atau sebuah perusahaan distributor adalah perantara yang menyalurkan produk dari
pabrikan (manufacturer) ke pengecer (retailer). Setelah suatu produk dihasilkan oleh pabrik,
produk tersebut dikirimkan (dan biasanya juga sekaligus dijual) ke suatu distributor.

ecara umum, pengertian distributor adalah pihak yang membeli produk secara langsung dari
produsen dan menjualnya kembali ke retailer/ pengecer, atau bisa juga menjual langsung ke
konsumen akhir (end user). ... Distributor mendapatkan keuntungan dari potongan harga
pembelian produk dari produsen.

Pengertian Distributor Umum Dalam Ilmu Marketing

merupakan sebuah organisasi (perusahaan) yang bergerak dalam bidang pendistribusian


terhadap produk untuk dapat diperoleh oleh konsumen. Dalam distributor ini akan terdapat
banyak sekali bermacam produk yang siap untuk didistribusikan untuk dapat diperoleh dan
digunakanolehkonsumen.

Pada distributor ini memiliki area atau wilayah yang telah menjadi target dalam melakukan
distribusi. Marketing melalui distributor ini sangat baik karena dengan adanya distributor ini
sebuah produk akan lebih mudah dipasarkan dan didapatkan oleh konsumen. Oleh karena itu
distributor ini sangat berperan penting terhadap proses penjualan sebuah produk.
Sebuah distributor tentunya memiliki banyak sekali manfaat. Manfaat adanya distributor
dalam ilmu marketing ini memberikan dampak yang baik bagi konsumennya.
Distributor ini sudah memiliki area dan wilayah cakupan mereka dalam melakukan
penjualan. Area yang menjadi target pemasaran sebuah distributor yaitu, pasar tradisonal,
pasar modern (supermarket), retail dan grosir. Tidak hanya itu saja distributor juga dapat
melakukan penjualan atau pemasaran terhadap konsumen secara langsung.

Dalam distributor ini difokuskan dalam mengejar target penjualan (omset) dan distribusi. Itu
karena distributor ini berusaha untuk memenuhi kebutuhan dari para konsumennya. Dan
orang yang melakukan distribusi ini disebut dengan Salesman. Peran dari para sales ini sangat
besar karena merekalah yang berinterksi langsung dengan penjual dan konsumen secara
langsung.

Dalam melakukan distribusinya, sebuah distributor ini memcari wilayah atau area yang
sangat strategis dalam melakukan pemasarannya. Dan distributor ini memiliki cara tersendiri
dalam melakukan pendistribusian untuk disetiap areanya. Seperti distribusi di perkotaan akan
berbeda dengan cara distribusi di daerah terpencil atau kurang dapat dijangkau oleh
distributor besar.

Distributor juga harus dapat memberikan pelayanan terhadap kepuasan konsumen.


Distributor ini mengutamakan pelayanan terhadap penjual dan konsumen. Bukan berarti
distributor juga mengabaikan terhadap kualitas dan kuantitas produk.

Distributor melakukan kerjasama dengan perusahaan lain yang bergerak di bidang produksi.
Karena tidak semua perusahaan mampu melakukan produksi sekaligus distribusi. Maka
dengan adanya distributor inilah sebagai wadah bagi perusahaan yang bergerak di bidang
produksi untuk melakukan pemasaran nya.

Distributor banyak sekali manfaatnya bagi perusahaan produksi, penjual, dan konsumen.
Tidak hanya manfaat tetapi kekurangan dengan bekerjasama dengan distributor pun
terkadang menjadi permasalahan dalam kerjasama antar perusahaan.
Dengan adanya distributor ini malah lebih baik dalam melakukan pemasaran, karena dengan
distributor ini sistem pemasaran, penjualan, dan distribusi lebih terstruktur. Sehingga dapat
mencapai tujuan bersama sesuai yang diharapkan oleh perusahaan lain yang bekerjasama
dengan distributor ini.

Di Indonesia sendiri sudah berdiri banyak sekali distributor, dari distributor di bidang jasa
dan produk pun sudah banyak. Dampak dari adanya distributor ini dapat dirasakan oleh
semua lapisan masyarakat setiap harinya.

Maka dari itu dengan semakin banyaknya distributor akan menimbulkan persaingan antar
distributor itu sendiri. Persaingan dalam distributor ini dapat menunjukan kualitas dan
kuantitas dari pelayanan distributor itu sendiri. Dan terus bersaing dalam membangun strategi
ilmu marketing terbaik.

Semakin baik pelayanan yang diberikan oleh distributor itu sendiri akan menjadi nilai lebih
bagi distributor itu sendiri agar perusahaan lain dapat bekerjasama dengan distributor itu
sendiri.

Distributor melakukan persaingan terhadap distributor lain yang memiliki kerjasama dengan
perusahaan produksi yang sama. Seperti contohnya, distributor A melakukan pemasaran
berupa produk air mineral dari perusahaan ABC dan distributor B juga melakukan pemasaran
berupa produk yang sama air mineral dari perusahaan ABC. Dengan begitu distributor A dan
distributor B akan saling bersaing dalam melkukan pemasaran dan distribusi.
Fungsi Distributor & Retailer Dalam Aktifitas Distribusi

Retailer merupakan individu atau badan usaha yang melakukan aktifitas penjualan barang
atau jasa langsung kepada konsumen (end user). Retailer adalah aktor utama dalam saluran
distribusi antara produsen dengan konsumen. Yang dimaksud dengan aktifitas distribusi
sendiri adalah penyerahan barang atau jasa dari produsen atau pembuat barang atau jasa
kepada konsumen. Aktifitas Distribusi ini mencakup supplier, produsen, wholesaler, dan
retailer.
Dalam perkembangannya, beberapa produsen besar akan menyalurkan atau menjual sendiri
produknya langsung kepada konsumen. Dalam hal ini, mereka melakukan keseluruhan
aktifitas distribusi, mulai dari produksi, distributor hingga kepada retailing.

Wholesaler adalah badan usaha yang membeli produk dari produsen dan menjualnya kembali
dalam partai besar kepada retailer, dalam hal ini wholesaler biasa disebut supplier juga oleh
retailer. Wholesaler dan retailer pada dsarnya melakukan aktivitas yang sama. Namun ada
satu perbedaan yang mencolok diantara keduanya, yaitu jenis konsumen. Fokus wholesaler
adalah penjualan partai besar kepada retailer, sedangkan retailer memiliki focus menjual
secara seceran/ satuan kepada konsumen akhir. Nah, menyambung ulasan diatas mengapa
produsen juga memainkan fungsi hingga retailer? Jawabannya adalah agar harga barang yang
mereka jual tetap stabil dan profit yang dihasilkan perusahaan tetap terjaga dengan memotong
satu jaringan distribusi yaitu wholesaler atau distributor.

Secara teori. aktivitas distribusi barang dari produsen, wholesaling/ distributor, dan retailing
dilakukan oleh beberapa perusahaan yang berbeda, jadi misalnya yang memproduksi adalah
PT. A, lalu yang menyalurkan produk kepada distributor PT. B, kemudian PT B sebagai
distributor akan menyalurkan ke Toko C yang menjual eceran kepada konsumen. Dewasa ini
banyak perusahaan yang menerapkan strategi integrasi garis lurus, yang menggabungkan
beberapa aktifitas saluran distribusi dalam satu perusahaan atau beberapa diantara dalam
perusahaan group untuk menyesuaikan dengan regulasi pemerintah. Strategi integrasi garis
lurus ini dapat dipecah menjadi 2 jenis, yaitu :

Backward Integration, yaitu dimana retailer melakukan aktivitas wholesaling dan aktivitas
produksinya sendiri, misalnya dengan mengoperasikan gudang (warehouse) sendiri atau
melakukan re-branding atas produk yang mereka jual.

Forward Integration, yaitu dimana produsen melakukan semua aktifitas dalam saluran
distribusi, mulai dari distributor hingga ke retail.
Jadi, pelaku wholesale (distributor) dan retail akan terus memiliki peran yang penting dalam
proses perdagangan barang/ jasa sampai kapan pun dan oleh karena itu untuk mendukung
efektifitas dan keberhasilan kerja para pelalu usaha distributor dan retail maka dibutuhkan
suatu Sistem ERP sebagai alat untuk mengontrol kinerja perusahaan.

Fungsi utama distributor adalah sebagai perantara antara produsen dengan pengecer atau
konsumen. Mengacu pada pengertian distributor di atas, adapun beberapa fungsi distributor
adalah sebagai berikut:

Membeli Produk, distributor bertugas untuk membeli produk (barang maupun jasa) dari
produsen atau pedagang yang lebih besar

Menyimpan Produk, setelah membeli produk dari produsen, distributor juga harus
menyimpan produk tersebut di gudang hingga batas waktu tertentu dan disalurkan ke retailer
atau konsumen akhir.

Menjual Produk, distributor menjual produk kepada pengecer atau ke konsumen akhir
dengan harga yang lebih tinggi untuk mendapatkan keuntungan.

Mengangkut Produk, proses pemindahan atau pengangkutan produk dari produsen ke


retailer atau konsumen juga merupakan tugas dari distributor. Namun, beban biaya
pengangkutan tersebut nantinya akan dimasukkan ke dalam harga produk yang dijual.

Klasifikasi Produk, distributor juga bertanggungjawab dalam mengklasifikasikan atau


memilah produk berdasarkan jenis, ukuran, dan kualitasnya.

Informasi Produk, pihak distributor bertanggungjawab untuk memberikan informasi terkait


perkiraan harga dan pemasaran barang pada waktu tertentu yang akan dilakukan oleh
pelaksana di lapangan.

Promosi Produk, kegiatan promosi bertujuan untuk memperkenalkan produk kepada


konsumen. Kegiatan promosi ini mencakup penjelasan manfaat produk, mutu produk, harga
produk, yang dilakukan melalui media iklan.
Pengertian Distributor dan Jenisnya

Secara umum, distributor dapat dikelompokkan berdasarkan proses distribusinya.


Sesuai dengan pengertian distributor, adapun beberapa jenis distributor adalah sebagai
berikut:

1. Perusahaan Distributor Barang

Dalam hal ini produk yang didistribusikan adalah berbentuk barang fisik. Pada proses
distribusinya, produsen mempercayakan kepada distributor untuk menyalurkan
produk kepada pengecer. Selanjutnya, pengecer yang akan menyalurkan kepada
konsumen akhir.

Produsen -> Distributor -> Pengecer -> Konsumen akhir

2. Perusahaan Distributor Jasa

Produk yang disalurkan adalah berbentuk jasa. Pada proses distribusinya, distributor
dapat langsung menyalurkan produk jasa kepada konsumen akhir tanpa melalui
pengecer lain. Sebagai contoh, kita dapat melihat alur distribusi jasa keuangan dari
perusahaan multifinance kepada nasabahnya.

Produsen (Pemilik Modal) -> Distributor/ Penyalur Jasa -> Konsumen akhir

3. Distributor Perorangan

Pada dasarnya distributor perorangan ada dalam lingkup yang berbeda namun terdapat
kesamaan dalam proses distribusinya dengan perusahaan penyalur jasa. Distributor
perorangan banyak dikenal dalam bisnis MLM, dimana proses penyalurannya dari
produsen ke distributor pribadi lalu disalurkan ke konsumen akhir.
Produsen -> Distributor Pribadi -> Konsumen Akhir

Atau

Produsen -> Distributor Pribadi -> Distributor Pribadi lainnya -> Konsumen Akhir

Pentingnya Rantai Distribusi Produk

Kunci kesuksesan sebuah bisnis adalah dari sisi pemasarannya. Seberapapun


bagusnya sebuah produk, kalau tidak aktif mencari jalan melakukan pemasaran terbaik,
rasanya mustahil cepat terjual.

Kuncinya agar uang cepat berputar adalah dengan melakukan strategi pemasaran secepat
mungkin. Beberapa langkah berikut ini sering dilakukan untuk dapat memasarkan produk
secara cepat:

1. Membuat Rantai Distributor

Buatlah rantai distributor sebanyak mungkin supaya jangkauan pemasaran produk


lebih luas. Bisa dilakukan dengan membuat iklan peluang usaha dengan menawarkan orang
lain sebagai distributor.

2. Harga Bersaing Membuka Peluang Repeat Order

Produsen atau distributor sebaiknya tidak menaikan harga produk terlalu tinggi. Bisa-bisa
produk yang dijual dikalahkan pesaing yang harganya lebih murah.

Perlu diingat juga bahwa harga dari distributor nantinya masih akan mengalami kenaikan
setelah dijual ke rantai berikutnya. Dalam memberikan patokan harga, pastikan segalanya
juga sudah dianalisa dengan baik seperti inflasi dan risiko kerusakan produk.

3. Mengusahakan Agar Produk Cepat Berputar

Kendala utama produsen adalah bagaimana membuat produk cepat berputar. Produsen bisa
membuka berbagai macam penawaran mulai dari bekerjasama dengan distributor, membuka
sistem dropshipper, membuka affiliate, dan lainnya supaya produk cepat sampai ke tangan
konsumen.
Penjualan adalah fungsi terpenting dari perusahaan mana pun yang memproduksi produk

Anda dapat menghasilkan produk yang diperlukan dan bermanfaat sebanyak yang
Anda suka, tetapi sama sekali tidak ada fakta bahwa seseorang akan membelinya, jika Anda
tidak berusaha keras untuk mendapatkannya.

Perusahaan manufaktur dapat melakukan fungsi penjualan sendiri, atau mereka dapat
menggunakan penjualan melalui distributor.

 Fungsi utama distributor adalah penjualan.


 Penting juga bahwa, sebagai suatu peraturan, distributor mengetahui pasar dan
konsumen dengan baik di mana mereka menjual, memiliki kendali atas harga dan
pesaing, memahami prospek untuk meluncurkan produk baru di pasar, dll.
 Itulah sebabnya banyak produsen berhasil menggunakan layanan distributor,
mengatur dengan penjualan produk bantuan mereka.
 Namun, distributor juga membutuhkan bantuan dari produsen.

Distributor perlu, pertama, produk yang bagus.

Distributor membutuhkan merek yang dikenal dan dukungan iklan dari produsen

Distributor membutuhkan bantuan dalam memperoleh kendaraan untuk mengangkut produk


dan membeli peralatan komersial untuk memasangnya di outlet ritel.

Secara umum, hanya bersama-sama perusahaan produsen dan distributor dapat “mengatasi”
pasar dan pesaing produsen. Untuk melakukan ini, masing-masing peserta dari kerja sama
bisnis ini harus memenuhi fungsinya dalam penjualan, tampil dengan jelas dan harmonis,
dalam kolaborasi satu sama lain.

Sekarang Anda dapat mempertimbangkan fungsi distributor dalam penjualan produsen.

Pengumpulan, pemrosesan, dan transfer informasi ke produsen tentang pasar

Distributor memainkan peran penting dalam menyediakan informasi kepada produsen tentang
pasar.
Mereka segera memberikan informasi tentang perubahan apa yang terjadi dalam demografi
klien, dalam psikografi mereka, dalam kebiasaan dan keinginan mereka.

Mereka juga memberi tahu pabrikan tentang produk baru yang diminati oleh konsumen.

Karena distributor ini hadir di pasar dan langsung di sebelah konsumen, mereka dapat
memberikan informasi berharga seperti itu tanpa biaya tambahan kepada produsen.

Memastikan stabilitas harga produk

Sering terjadi bahwa distributor memperlambat atau menahan kenaikan harga untuk produk,
dan dengan demikian, pembeli terus membeli barang dengan harga lama.

Ini karena persaingan di antara distributor.

Bantuan dalam promosi produk di wilayah distributor

Banyak distributor sedang mengembangkan program promosi penjualan mereka sendiri yang
bertujuan untuk menciptakan aliran pelanggan di semua outlet yang memungkinkan.

Juga program serupa untuk merangsang permintaan, promosi, “label harga kuning”, dll.
Distributor dapat melakukannya bersama dengan produsen perusahaan dan dengan biaya
sendiri.

Semua ini berkontribusi pada promosi produk pabrikan di pasar.

Merek yang dikenal

Sebagian besar distributor memiliki hak untuk memiliki barang, layanan, dan
perdagangan atas nama mereka sendiri , sehingga mengurangi risiko yang mungkin terjadi
antara produsen dan perantara.

Ini juga memungkinkan distributor untuk sepenuhnya memiliki barang, yang pada gilirannya
memungkinkan mereka untuk merespon dengan cepat terhadap perubahan tingkat permintaan
dan dengan cepat memenuhi kebutuhan pelanggan.
Bantuan produksi

Karena kenyataan bahwa distributor dapat mengambil semua fungsi penjualan dan
promosi produk, pada gilirannya, produsen dapat fokus pada fungsi utamanya – produksi
barang.

Layanan distributor paling sering digunakan secara khusus untuk promosi dan untuk
penjualan suatu produk. Sumber daya keuangan yang dirilis diperlukan untuk mengatur
promosi produk jadi dapat menguntungkan digunakan dalam produksi, di mana tingkat
pengembalian akan lebih tinggi.

Permintaan dan Pasokan yang Sesuai

Fungsi utama distributor adalah untuk mengumpulkan produk yang tepat dari banyak
produsen sedemikian rupa sehingga banyak pilihan produk akan disajikan kepada konsumen
akhir, dan pembelian mereka tidak akan menimbulkan kesulitan.

Tujuan dari distributor adalah untuk menyelaraskan segmen penawaran dan permintaan.
Distributor sering mengatasi tugas ini jauh lebih baik daripada perusahaan manufaktur yang
secara mandiri mempromosikan dan menjual produk mereka.

Memilih tempat penjualan

Distributor membantu perusahaan menghindari kesalahan besar – pilihan tempat penjualan


yang salah.

Misalnya, jika suatu perusahaan mencoba membawa merek baru yang mahal ke pasar,
maka harus memperhitungkan fakta bahwa penjualan di berbagai platform perdagangan akan
sangat berbeda.

Menjual produk berkualitas tinggi dan mahal melalui supermarket biasa, yang menjual
barang-barang konsumsi biasa dengan kategori harga rendah dan menengah, sebuah
perusahaan dapat dengan mudah merusak citranya.
Ini sekali lagi menunjukkan bahwa kompetensi distributor (kita berbicara tentang distributor
yang baik yang telah membuktikan diri di pasar) mungkin jauh lebih tinggi daripada
kompetensi perusahaan manufaktur dalam penjualan dan promosi produk.

Harga

Dalam menetapkan harga untuk suatu produk, produsen harus mempertimbangkan


pendapat dan proposal dari distributor yang sangat dekat dengan konsumen akhir dan
memahami berapa harga yang bersedia mereka bayar untuk produk tertentu.

Harga dapat bervariasi untuk pasar atau produk yang berbeda tergantung pada saluran
distribusi. Ini adalah kekuatan distributor yang cenderung mereka fokuskan pada pasar kecil,
misalnya, di wilayah yang sama dengan negara kami yang luas.

Dan produsen, sebagai suatu peraturan, berusaha menampilkan dirinya seluas mungkin, ingin
menunjukkan dirinya sebagai perusahaan federal yang hadir di semua wilayah Federasi
Rusia.

Dan di sini, seluruh “klub distributor”, banyak perusahaan distributor dari berbagai daerah di

Federasi Rusia dapat membantu produsen, yang masing-masing mengetahui wilayahnya


dengan sangat baik, preferensi konsumen di wilayah ini, situasi persaingan di wilayah
tersebut, dll.

Keseimbangan antara pembeli dan penjual

Aktivitas paling penting dari anggota saluran penjualan mana pun adalah untuk
mengontrol kepatuhan kebutuhan pembeli dan peluang penjual . Sebagai aturan, sebagian
besar penjual tidak sepenuhnya menyadari di mana mereka dapat menarik pembeli potensial
dan, juga, pembeli tidak tahu bagaimana dan di mana mereka dapat menemukan penjual
potensial.

Sebagai contoh, seorang seniman seni modern hampir tidak dapat sepenuhnya memahami di
mana ia dapat menemukan pembeli potensial, oleh karena itu pedagang seni ada untuk ini.
Seperti yang kita lihat, distributor hadir tidak hanya dalam hal barang-barang konsumen,
yang disebut produk FMCG, tetapi juga di bidang aktivitas lain dari produsen, penjual
(distributor) dan konsumen akhir.

Pada saat yang sama, fungsi distributor tetap sangat penting, saya bahkan dapat mengatakan
yang paling penting dalam rantai dari ide memproduksi barang hingga menerima uang dari
konsumen akhir.

Tentu saja, perusahaan pembuat dapat secara independen melakukan fungsi penjualan.
Namun, dalam hal ini, produsen harus mengambil semua fungsi distributor yang terdaftar dan
pada saat yang sama harus memiliki kompetensi distributor yang baik.

Kalau tidak, produk hebat tidak akan pernah sampai ke konsumen atau basi di rak-rak toko,
dan tanpa memberikan hasil dan keuntungan kepada produsen mereka.

Macam-Macam Jenis Distributor / Pelaku Distribusi

Pelaku distribusi (distributor) adalah orang atau lembagayang melakukan kegiatan


penyaluran barang atau jasa dariprodusen kepada konsumen.

Pada intinya, distributor dibagi menjadi tiga bagian besar, yaitu pedagang besar,
pedagangkecil, dan perantara.

1) Pedagang besar, adalah distributor yang membeli barangdalam jumlah besar langsung
dari pabrik atau produsendan menjualnya kepada pedagang kecil. Termasukpedagang
besar adalah grosir, eksportir, dan importir.

2) Pedagang kecil (retail), yaitu distributor yang membeli barangdalam jumlah tertentu dari
pedagang besar dan menjualnyalangsung ke konsumen secara eceran. Termasuk
pedagangkecil yaitu pedagang asongan, pedagang kaki lima, warung,kios, minimarket,
dan supermarket.

3) Perantara, yaitu distributor yang mempertemukanpenjual dengan pembeli dan tidak


bertanggung jawabkepada kondisi barang yang diperjualbelikan. Termasukdalam
distributor perantara adalah:
a) Agen, adalah perantara yang berperan sebagaidistributor barang tertentu atas nama
perusahaan yangditugaskan menyalurkan barang di wilayah tertentu.

b) Komisioner, adalah perantara yang mempertemukanpenjual dengan pembeli atas nama


dan tanggungjawab sendiri. Upah komisioner disebut komisi.

c) Makelar, adalah perantara yang mempertemukanpenjual dengan pembeli atas nama orang
lain atauperusahaan. Upahnya disebut kurtasi atau provisi.

Jenis Saluran Distribusi

Menurut Stanton (2012 : 175) “Saluran distribusi dibedakan menjadi


saluran distribusi untuk barang konsumsi, untuk barang industri dan untuk
jasa”.

Selanjutnya Stanton (2012 :175) mengatakan ketiga jenis barang


tersebut diatas, tentunya memerlukan saluran distribusi yang berbeda karena
10 memang pasar yang dituju juga berbeda. Atas dasar jenis dan segmen produk
yang dipasarkan, jenis saluran distribusi dapat dibedakan atas :

1.Saluran Distribusi Barang Konsumsi

Penjualan barang konsumsi ditujukan untuk pasar konsumen, dimana


umumnya dijual melalui perantara. Hal ini dimaksudkan untuk menekan biaya
pencapaian pasar yang luas menyebar yang tidak mungkin dicapai produsen satu persatu.

Dalam menyalurkan barang konsumsi ada lima jenis saluran yang dapat digunakan.

a. Produsen

- Konsumen

Bentuk saluran distribusi yang paling pendek dan yang paling

sederhana adalah saluran distribusi dari produsen ke

konsumen, tanpa menggunakan perantara. Produsen dapat

menjual barang yang dihasilkannya melalui pos atau langsung


mendatangi rumah konsumen (dari rumah ke rumah). Oleh karena itu saluran ini disebut
saluran distribusi langsung.

b. Produsen

-Pengecer

-Konsumen Seperti hainya dengan jenis saluran yang pertama (Produsen Konsumen),
saluran ini juga disebut sebagai saluran distribusi langsung. Disini, pengecer besar
langsung melakukan

pembelian kepada produsen. Adapula beberapa produsen yang mendirikan toko pengecer
sehingga dapat secara langsung melayani konsumen. Namun alternatif akhir ini tidak
umum dipakai.

c.Produsen

-Pedagang Besar

-Pengecer

-Konsumen

Saluran distribusi semacam ini banyak digunakan oleh produsen, dan dinamakan
sebagai saluran distribusi tradisional.

Disini, produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar, kepada pedagang
besar saja, tidak menjual kepada pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani
pedagang besar, dan pembelian oleh konsumen dilayani pengecer saja.

d.Produsen

-Agen

-Pengecer

-Konsumen
Disini, produsen memilih agen sebagai penyalurnya. la menjalankan kegiatan
perdagangan besar, dalam saluran distribusi yang ada. Sasaran penjualannya terutama
ditujukan kepada para pengecer besar.

e.Produsen

-Agen

-Pedagang Besar

-Pengecer

-Konsumen

Dalam saluran distribusi, sering menggunakan agen sebagai perantara untuk


menyalurkan barangnya kepedagang besar yang kemudian menjualnya kepada toko-toko
kecil. Agen yang terlihat dalam saluran distribusi ini terutama agen penjualan.

2.Saluran Distribusi Barang Industri

Saluran distribusi barang industri juga mempunyai kemungkinan atau kesempatan yang
sama bagi setiap produsen untuk menggunakan kantor/cabang penjualan. Kantor
atau cabang ini digunakan untuk mencapai lembaga distribusi berikutnya.

Ada empat macam saluran yang dapat digunakan untuk mencapai pemakai industri.
Keempat saluran distribusi itu adalah:

a. Produsen

-Pemakai lndustri

Saluran distribusi dari produsen ke pemakai industri ini merupakan saluran yang
paling pendek, dan disebut sebagai saluran distribusi langsung. Biasanya

saluran distribusi ini dipakai oleh produsen bilamana transaksi penjualan kepada

pemakai industri relatif cukup besar seperti kapal dan pesawat terbang.
b.Produsen

-Distributor Industri

-Pemakai Industri Produsen barang-barang jenis perlengkapan operasi dan


aksesoris, dapat menggunakan distributor industri untuk mencapai pasarnya.
Produsen lain yang dapat menggunakan

distributor industri sebagai penyalurnya antara lain: produsen barang bangunan,


produsen alat

- alat untuk bangunan, dan sebagainya.

c. Produsen

- Agen

-Pemakai lndustri

Biasanya saluran distribusi semacam ini dipakai oleh produsen yang tidak memiliki
departemen pemasaran. Juga perusahaan yang ingin memperkenalkan barang baru atau
ingin memasuki daerah pemasaran baru lebih suka menggunakan agen.

d.Produsen

-Agen

-Distributor lndustri

-Pemakai lndustri

Saluran distribusi ini dapat digunakan oleh perusahaan dengan pertimbangan antara lain
bahwa unit penjualannya terlalu kecil untuk dijual secara langsung. Selain itu faktor
penyimpanan pada saluran perlu dipertimbangkan pula. Dalam hal ini agen

penunjang seperti agen penyimpanan sangat penting peranannya


3.Saluran distribusi untuk jasa

Untuk jenis saluran distribusi jasa ada dua macam yaitu :

a.Produsen -konsumen Karena jasa merupakan barang tidak berwujud maka proses
produksi dan aktivitas penjualannya membutuhkan kontak langsung antara produsen
dan konsumen. Tipe saluran langsung ini banyak dipergunakan oleh jasa-jasa
profesional, seperti akuntan, konsultan

b. Produsen –agen –konsumen

Penjualan jasajuga sering menggunakan agen sebagai penghubung antara


produsen dan konsumen, seperti jasa angkutan, travel dan sebagainya.Menurut
Gitosudarmo (2012 : 177) saluran distribusi dapat dibedakan

menjadi tiga, yaitu :

a.Saluran distribusi intensif

Distribusi di mana barang yang dipasarkan itu diusahakan agar dapat

menyebar seluas mungkin hingga dapat secara intensif menjangkau

semua lokasi dimana calon konsumen berada.

b.Saluran distribusi selektif

Distribusi di mana barang -barang hanya disalurkan oleh beberapa

penyalur saja yang terpilih atau selektif.

c. Saluran distribusi ekslusif Bentuk penyaluran yang hanya menggunakan penyalur


yang sangat terbatas jumlahnya bahkan pada umumnya hanya ada satu penyalur

tunggal untuk satu daerah tertentu.


Menurut Sigit dalam

Sunyoto (2013 : 175) Prosedur menentukan saluran

distribusi pada umumnya sebagai berikut :

a. Melakukan analisis terhadap produk yang akan dipasarkan untuk

menetukan sifat-sifat dan gunanya.

b. Menentukan sifat-sifat produk dan luasnya pasar.

c. Melakukan market survey untuk mengetahui pendapat-pendapat

pembeli dan perantara mengenai saluran distribusi yang dipergunakan

oleh pesaing.

Distributor adalah perantara yang menyalurkan produk dari pabrikan ke pengecer.


Setelah pabrik menghasilkan sebuah produk, produk tadi dikirim ke distributor.
Distributor lalu menjualnya ke pengecer. Peluang usaha distributor merupakan salah satu
peluang yang menguntungkan jika Anda bisa menjalankan dengan baik.

Namun perlu Anda telisik usaha distributor ini tidak semudah dipermukaan. Banyak hal yang
akan membuat usaha ini gulung tikar jika Anda tidak dapat mengelolanya dengan benar.

Apa saja faktor yang menghambat usaha distributor dan bagaimana cara mengatasinya. Saya
akan mencoba menguraikanya disini agar Anda dapat mengantisipasinya.
Faktor-faktor penghambat usaha distributor dan penyelesaiannya.

1. Piutang

Piutang adalah masalah krusial dan paling mendasar dalam usaha distributor, karena
sebagian usaha distributor ssstem pembayaranya kredit. Jika piutang tidak tertagih sesuai
tanggal jatuh tempo, ini akan mempengaruhi cash flow sebuah perusahaan, dan jika cash flow
tidak lancar akan mengakibatakan keuangan usaha yang tidak sehat.

Oleh sebab itu mengontrol piutang menjadi hal yang paling utama dalam usaha ini, lalu
bagaimana caranya agar Anda bisa memantau piutang dengan baik? saran saya salah satunya
adalah dengan menggunakan asisten yang fokus pada piutang, memang ini membutuhkan
biaya yang cukup mahal oleh sebab itu lebih baik Anda menggunakan software akuntansi
selain biayanya hemat, juga akan mempermudah kinerja Anda.

2. Stok

Jika terjadi keterlambatan membeli barang yang fast moving ini akan membuat
penjualan terhambat akibatnya omset pun akan terhambat. Oleh sebab itu akurasi stock
sangat lah penting, agar Anda bisa menentukan kapan harus order kembali ke vendor, dan
juga mengontrol aset persediaan agar tidak terjadi kecurian stock.

Dengan menggunakan software ini akan sangat memperudah Anda dalam melakukan stock
opname dan juga mengontrol jumlah stock yang anda miliiki di gudang.
3. Membuang Waktu Untuk Stock Opname

Hal ini sering dikeluhkan oleh para pengusaha maupun karyawan. Memerlukan
seharian untuk melakukan stock opname dan bahkan ada yang sampai berhari-hari, apalagi
juga harus mengerahkan banyak karyawan untuk melakukan stock opname, tentu saja ini
sangat tidak efisen dan menggangu operasioal perusahaan.

Ada beberapa cara agar stock opname tidak banyak memakan waktu lama yang pertama
dengan scanner PDT (Portable Data Transmission) dapat membantu stock opname dan bisa
dilakukan hanya 1 orang saja. Jadi akan lebih hemat tenaga SDM, ini memang sangat efisien
namun aplikasi ini bisa digunakan jika anda memiliki software akuntansi yang sudah
terintegrasi dengan PDT tersebut.

Cara yang kedua adalah menggunakan Excel namun ini agak sedikit menyita waktu atau
masih 2 x kerja dikarenakan setelah Stock opname selesai Anda harus menginputkan kembali
secara manual ke komputer.

Kegiatan distribusi adalah kegiatan untuk menyalurkan barang/jasa dari produsen kepada
konsumen. Selain pengertian tersebut distribusi juga merupakan usaha untuk menambah nilai
guna barang atau jasa. Kegiatan distribusi merupakan penghubung antara kegiatan produksi
dan konsumsi. Pelaku kegiatan distribusi dinamakan distributor. Dalam kegiatan ekonomi,
distribusi merupakan kegiatan yang berada di antara produsen sampai ke tangan konsumen.
Barang yang telah dihasilkan oleh produsen agar sampai ke tangan konsumen memerlukan
adanya lembaga yang disebut dengan distributor.

Tujuan kegiatan distribusi baik yang dilakukan oleh individu atau lembaga adalah sebagai
berikut…

1. Kelangsungan kegiatan produksi dapat terjamin. Produsen atau perusahaan membuat


barang untuk dijual dan mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan yang kembali
digunakan untuk proses produksi dimana keuntungan tersebut didapatkan jika
terdapat distributor.
2. Barang atau Jasa Hasil Produksi dapat bermanfaat bagi konsumen. Barang atau jasa
produksi tidak akan ada artinya jika tetap berada di tempat produsen. Barang atau jasa
dapat bermanfaat bagi konsumen jika telah ada kegiatan distribusi.
3. Konsumen Memperoleh Barang dan Jasa dengan Mudah. Tidak semua barang atau
jasa dapat dibeli langsung konsumen dari produsen dimana hal ini membutuhkan
penyalur atau distribusi dari produsen ke konsumen.

Selain itu masih banyak lagi tujuan dari kegiatan distribusi antara lain: (a) Untuk pemerataan
pemenuhan kebutuhan konsumen di berbagai daerah, (b) Untuk membentuk kestabilan harga
produk ataupun jasa, (c) Untuk menjaga kelangsungan perusahaan, (d) Untuk menjaga
kesinambungan produksi barang atau jasa, (e) Untuk mencapai pemerataan produksi, (f)
Untuk meningkatkan dan menjaga kualitas produksi, (g) Untuk meningkatkan nilai produk
atau jasa, (h) Dan untuk menyampaikan barang kepada konsumen.

Saluran distribusi adalah lembaga-lembaga distributor yang menyalurkan atau menyampaikan


barang atau jasa dari produsen ke konsumen. Distributor atau penyalur ini bekerja secara aktif
untuk mengusahakan perpindahan, bukan hanya secaa fisik, tetapi dalam arti agar barang-
barang tersebut dapat dibeli oleh konsumen, dengan melakukan pertimbangan-pertimbangan
atas penyaluran tersebut, seperti :

1. Letak geografis konsumen yang sangat besar.


2. Waktu produk tersebut diproduksi tidak selalu bersamaan dengan waktu produk
tersebut dikonsumsi
3. Sifat produk sangat khusus sedangkan variasi keinginan konsumen sangat banyak.
4. Produsen dan konsumen sulit untuk saling mengetahui dan berkomunikasi
5. Produksi dilaksanakan secara massal, sedangkan konsumsi dalam volume yang kecil

Untuk mencapai tujuan distribusi ada beberapa cara yang dilakukan agar barang sampai
kepada konsumen. Cara tersebut, antara lain sebagai berikut.

1. Distribusi langsung adalah distribusi barang / jasa tanpa melalui perantara sehingga
penyaluran langsung dari produsen kepada konsumen. Contoh, pedagang sate
langsung menjual barang kepada konsumen.
2. Distribusi semi langsung adalah sistem distribusi dari produsen kepada konsumen
melalui pedagang perantara yang merupakan bagian dari produsen. Contoh : pabrik
tekstil menyalurkan kainnya melalui conventer.
3. Distribusi tidak langusung adalah sistem distribusi dari produsen kepada konsumen
melalui agen[1], grosir[2], makelar[3], komisioner[4], pedagang kecil[5] yang
bertindak sebagai pedagang perantara.

Penjelasan

[1] Agen, adalah perantara yang berperan sebagai distributor barang tertentu atas nama
perusahaan yang ditugaskan menyalurkan barang di wilayah tertentu.

[2] Pedagang besar (grosir), adalah distributor yang membeli barang dalam jumlah besar
langsung dari pabrik atau produsen dan menjualnya kepada pedagang kecil. Termasuk
pedagang besar adalah grosir, eksportir, dan importir.

[3] Makelar (broker/pilang) adalah perantara yang mempertemukan penjual dengan


pembeli atas nama orang lain atau perusahaan. Bonus yang diterima makelar disebut
kurtasi/provisi

[4] Komisioner, adalah perantara yang mempertemukan penjual dengan pembeli atas
nama dan tanggung jawab sendiri. Upah komisioner disebut komisi.

[5] Pedagang kecil (retail), yaitu distributor yang membeli barang dalam jumlah tertentu
dari pedagang besar dan menjualnya langsung ke konsumen secara eceran. Termasuk
pedagang kecil yaitu pedagang asongan, pedagang kaki lima, warung, kios, dan
minimarket.

FUNGSI

Fungsi
- fungsi saluran distribusiPada pokoknya fungsi
- fungsi pemasaran dilaksanakan yaitu saluran distribusi dapat dikelompokkan menjadi
tiga fungsi (Swastha, 2012:179).
1. Fungsi pertukaran
Pada fungsi pertukaran dibedakan menjadi 3 macam, yaitu
pembelian, penjualan, pengembalian resiko.

a.Pembelian
Fungsi pembelian meliputi usaha memilih barang
– barang yang
dibeli untuk dijual kembali
atau untuk digunakan sendiri dengan
harga, pelayanan dari penjual dan kualitas tertentu

b. Penjualan
Fungsi penjualan dilakukan oleh pedagang besar sebagai alat
pemasaran bagi produsennya. Fungsi ini sangat penting karena

13 bertujuan menjual barang atau jasa


yang diperlukan sebagai
sumber pendapatan untuk menutup semua biaya untuk
memperoleh laba.

c.Pengambilan resiko
Fungsi pengambilan resiko merupakan fungsi menghindari dan
mengurangi resiko terhadap semua masalah dalam pemasaran,
sehingga akan melibatkan beb
erapa fungsi yang lain. Dalam
penyaluran barang

– barang biasanya pedagang besar


memberikan jaminan tertentu baik kepada pengecer maupun
produsennya.
2. Fungsi penyediaan fisik
Ada empat macam fungsi yang termasuk dalam penyediaan fisik
diantaranya:
a. Pengumpulan
Sebagai alat penyaluran perantara melakukan fungsi pengumpulan barang barang dari
beberapa sumber atau
beberapa macam barang dari sumber yang sama.
b. Penyimpanan
Fungsi ini merupakan faedah waktu karena melakukan
penyesuaian antara penawaran
dengan permintaannya.
c. Pemilihan
Fungsi ini dilakukan oleh penyalur dengan cara mengolong golongkan, memeriksa, dan
menentukan jenis barang yang disalurkan.
d. Pengangkutan
Fungsi ini, merupakan fungsi pemindahan barang dari tempat barang dihasilkan ke tempat
barang di konsumsikan.

3. Fungsi penunjang
Fungsi ini
terbagi menjadi empat macam, yaitu pelayanan sesudah pembelian, pembelanjaan,
penyebaran informasi, dan koordinasi
saluran.
a. Pelayanan sesudah pembelian
Memberikan jaminan terhadap kenyamanan penggunaanbarang tersebut setelah dibeli
oleh konsumen.
b. Pembelanjaan
Kedua belah pihak baik konsumen maupun produsen memerlukan sumber
pembelanjaan yang bisa di dapat dari penjual, penyedia dengan cara membayar kredit.
c. Penyebaran informasi
Berbagai macam informasi diperlukan dalam penyaluran barang
karena dapat membantu untuk menentukan sumbernya.
d. Koordinasi saluran
Fungsi ini
sangat berkaitan dengan fungsi penyebaran informasi dan apabila terjadi komunikasi
yang baik antar elemen maka akan sangat memudahkan di dalam pelaksanaan penyaluran.
Tingkat saluran distribusi menurut Daryanto (2011 : 64) yaitu :
1. Saluran distribusi langsung
2. Saluran pemasaran yang tidak mempunyai tingkat perantara
3. Saluran distribusi tidak langsung
4. Saluran pemasaran yang mempunyai satu atau lebih tingkat perantara.

Faktor
- faktor yang Mempengaruhi Pemilihan
SaluranMenurut Nickels (2008 : 299) faktor
- faktor yang mempengaruhi
pemilihan saluran distribusi adalah sebagai berikut :

1. Pertimbangan Pasar

a. Konsumen atau pasar industri


Apabila pasarnya berupa pasar industri, maka pengecer jarang atau bahkan tidak pernah
digunakan dalam saluran ini. Jika pasarnya berupa konsumen dan pasar industry,
perusahaan akan menggunakan lebih dari satu saluran.

b. Jumlah pembeli potensial


Jika jumlah konsumen relative kecil dalam pasarnya, maka perusahaan dapat
mengadakan penjualan secara langsung kepada pemakai.

d. Konsentrasi pasar secara geografis


Secara geografis pasar dapat dibagi ke dalam beberapa konsentrasi seperti industri kecil,
industri kertas, dan sebagainya.
e. Jumlah pesanan
Volume penjualan dari sebuah perusahaan akan sangat berpengaruh terhadap saluran
yang dipakainya. Jika volume yang akan dibeli oleh pemakai industri tidak begitu besar
atau relatif kecil, maka perusahaan dapat menggunakan distributor industri ( untuk
barang – barang jenis perlengkapan operasi).

f. Kebiasaan dalam membeli


Kebiasaan membeli dari konsumen akhir dan pemakai indurtri sangat berpengaruh pula
terhadap kebijaksanaan dalam penyaluran. Temasuk dalam kebiasaan membeli antara
lain kemauan untuk membelanjakan uangnya, tertariknya pembeli
15 dengan kredit

, lebih senang melakukan pembelian yang tidak berkali


- kali dan tertariknya pada pelayanan penjual
.
2. Pertimbangan barang
Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dari segi barang iniantara lain :

a. Nilai unitJika nilai unit dari barang yang dijual relatif rendah maka
produsen cenderung untuk mengadakan saluran distribusi yang panjang, tetapi
sebaliknya, jika nilai unitnya relatif tinggi maka
saluran distribusinya pendek atau langsung.

b. Besar dan berat barang


Manajemen harus mempertimbangkan ongkos angkut dalam hubungannya dengan
nilai barang secara keseluruhan dimana besar dan berat barang sangat menentukan
.
c. Mudah rusaknya barang
Jika barang yang yang dijual mudah rusak, maka perusahaan tidak perlu
menggunakan perantara. Jika ingin menggunakan maka harus dipilih perantara yang
memiliki fasilitas
penyimpanan yang cukup baik.
d. Sifat teknis
Beberapa jenis barang industri seperti instalasi, biasanya disalurkan secara langsung
kepada pemakai industri. Dalam hal ini produsen harus mempunyai penjual yang
dapat menerangkan berbagai masalah teknis penggunaan dan pemeliharaannya.
Mereka juga harus dapat memberikan pelayanan, baik sebelum, maupun sesudah
penjualan. Pekerjaan semacam ini jarang sekali bahkan tidak pernah dilakukan oleh
pedagang
besar/grosir.

e. Barang standard dan pesananJika barang yang dijual berupa barang standard, maka
dipelihara
sejumlah persediaan pada penyalur. Demikian sebaliknya, kalau barang dijual
berdasarkan pesanan,maka penyalur tidak perlu memelihara persediaan.

f. Luasnya product line


Jika perusahaan hanya membuat satu macam barang saja, maka penggunaan pedagang
besar sebagai penyalur adalah baik. Tetapi, jika macam barangnya banyak, maka
perusahaan dapat menjual langsung kepada pengecer.

3. Pertimbangan perusahaan

a. Sumber pembelanjaan
Penggunaan saluran distribusi langsung atau yang pendek biasanya memerlukan
jumlah dana yang lebih besar. Oleh karena itu saluran distribusi pendek ini kebanyakan hanya
dilakukan oleh perusahaan yang kuat dibidang keuangannya. Perusahaan yang tidak kuat k
ondisi keuangannya akan cenderung menggunakan saluran distribusi yang lebih panjang.

b. Pengalaman dan kemampuan manajemen


Biasanya perusahaan yang menjual barang baru, atau ingin
memasuki pasaran baru, lebih suka menggunakan perantara.
Hal ini disebabkan karena umumnya cara perantara sudah
mempunyai pengalaman, sehingga manajemen dapat mengambil
pelajaran dari mereka.
c. Pengawas saluran Faktor pengawasan saluran kadang
kadang menjadi pusat perhatian produsen dalam kebijaksanaan saluran distribusinya.
Pengawasan akan lebih mudah dilakukan jika saluran distribusinya pendek. Jadi yang ingin
mengawasi penyaluran barangnyacenderung memilih saluran yang pendek walaupun
ongkosnya tinggi.

d. Pelayanan yang diberikan oleh penjual


Jika produsen ingin memberikan pelayanan yang lebih baik,
seperti membangun ruang peragaan, mencarikan pembeli untuk
perantara, maka akan banyak perantara ya
ng bersedia menjadi
penyalurnya.

4. Pertimbangan perantara
Dari segi perantara, beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan adalah

a.Pelayanan yang diberikan oleh perantara


Jika perantara ingin memberikan pelayanan yang lebih baik, misalnya dengan menyediakan
fasilitas penyimpanan, maka produsen akan bersedia menggunakannya sebagai penyalur.
b. Kegunaan perantara
Perantara akan digunakan sebagai penyalur, apabila ia dapat membawa barang produsen
dalam persaingan, dan selalu mempunyai inisiatif untukmemberikan usul tentang barang
baru.
c. Sikap perantara terhadap kebijaksanaan produsen
Kalau perantara bersedia menerima resiko yang dibebankan oleh produsen, misalnya resiko
turunnya harga, maka produsen memilihnya sebagai penyalur. Hal ini dapat memperingan
17 tanggung jawab produsen dalam menghadapi berbagai macam
resiko.
d. Volume penjual
Dalam hal ini produsen cenderung memilih perantara yang dapat
menawarkan barangnya dalam volume
yang besar untuk jangka
waktu yang lama.
e. Ongkos
Jika ongkos dalampenyaluran barang dapat lebih ringan dengan digunakannya perantara,
maka hal ini dapat dilaksanakan terus. Menurut Suhardi Sigit dalam Sunyoto (2013 : 175)
Prosedur menentukan saluran distribusi pada umumnya sebagai berikut :
1. Melakukan analisis terhadap produk yang akan dipasarkan untuk
menetukan sifat-sifat dan gunanya.
2. Menentukan sifat-sifat produk dan luasnya pasar.

3. Melakukan market surveyuntuk mengetahui pendapat-pendapat pembeli dan perantara


mengenai saluran distribusi yang dipergunakan oleh pesaing.Ada beberapa alternatif
yang dapat dipilih oleh perusahaan dalam menentukan banyaknya penyalur atau
tenaga salesman salah satunya dengan distribusi intensif (Gitosudarmo, 2012:177):
“Saluran distribusi intensif, merupakan cara distribusi dimana barang
yang dipasarkan itu diusahakan agar dapat menyebar seluas mungkin hingga
dapat secara intensif menjangkau semua lokasi dimana calon konsumen berada.

2.2 Volume Penjualan


Volume penjualan merupakan ukuran yang dapat memperlihatkan jumlah
barang atau jasa yang terjual (Daryono, 2011

Faktor yang Mempengaruhi Penjualan


Faktor
-
faktor yang dapat mempengaruhi penjualan yaitu kondisi dan
kemampuan penjual, kondisi pasar, modal, kondisi organisasi perusahaan,
dan faktor lain
(Swastha dan Irawan, 2008:406).
1.
Kondisi dan Kemampuan Penjual
Kondisi dan kemampuan terdiri dari pemahaman atas beberapa
masalah penting yang berkaitan dengan produk ya
ng dijual, jumlah
dan sifat dari tenaga penjual adalah:
a. Jenis dan karakteristik barang atau jasa yang ditawarkan

b. Harga produk atau jasa


c. Syarat penjualan, seperti: pembayaran, pengiriman

2.Kondisi Pasar
Pasar mempengaruhi kegiatan dalam transaksi penjualan baik
sebagai kelompok pembeli atau penjual. Kondisi pasar dipengaruhi oleh beberapa faktor
yakni : jenis pasar, kelompok pembeli, daya beli, frekuensi pembelian serta keinginan dan
kebutuhannya
.
3.Modal
Modal atau dana sangat diperlukan dalam rangka untuk
mengangkut barang dagangan ditempatkan atau untuk membesar usahanya.
4. Kondisi Organisasi Perusahaan
Pada perusahan yang besar, biasanya masalah penjualan ini
ditangani oleh bagian tersendiri, yaitu bagian penjualan yang
dipegang oleh orang-orang yang ahli dibidang penjualan.

5.Faktor-faktor lainFaktor
-faktor lain seperti periklanan, peragaan, kampanye, dan pemberian hadiah sering
mempengaruhi penjualan karena diharapkan dengan adanya faktor-
faktor tersebut pembeli akan kembali membeli lagi barang yang sama.

Hubungan Saluran Distribusi dengan Hasil PenjualanMenurut DR. Buchari Alma (20
13:9) tentang hubungan distribusi
dengan hasil penjualan :“Bahwa hubungan pemasaran sangat eratkaitannya dengan penjualan
karena melalui pemasaran hasil produksi dapat diperkenalkan, dan
dikonsumsi oleh konsumen, apabila hasil produksi baik dan penyaluran
distribusi barangnyapun baik dan cepat sampai ke tangan konsumen maka
akan menimbulkan peningkatan pembelian yang dilakukan oleh konsumen
dan ini secara langsung akan meningkatkan hasil penjualan.”
Dari uraian di atas maka antara saluran distribusi dengan penjualan
tidak dapat dipisahkan dan saling berhubungan satu sama lain.
Dengan
adanya saluran distribusi yang baik, pelay
anan yang baik, biaya yang tepat,
akan menarik banyak konsumen untuk melakukan transaksi penjualan dan
sebaliknya, dengan saluran distribusi yang tidak baik dan pelayanan yang
tidak memuaskan akan membuat pelanggan kecewa dan menurunnya jumlah
pelanggan un
tuk melakukan pembelian dan akhirnya jumlah penjualan

Distributor adalahsebuah alat yang bisamembagi dan menyalurkan arus tegangan tinggi
kesetiap busi sesuai dengan urutan pengapian .

DIstributor dapat bekerja apabila koil telah mentransformasikan tegangan baterai menjadi
tegangan tinggi (500-25.000 volt).

Setelah itu barulah distributor menyalurkan arus tegangan tingginya melalui kabel-kabel busi
dan setelah busi menerima arus tegangan tinggi dari distributor barulah busi mulai bekerja
dan memercikkan bunga api sesuai dengan urutan pengapian (FO).

Peluang usaha distribusi, jika Anda tahu, adalah peluang usaha yang sangat
menguntungkan. Soalnya, Anda tidak perlu memikirkan proses produksi dan langsung
mendapatkan keuntungan dari setiap produk yang Anda distribusikan.

Usaha distribusi adalah salah satu usaha pemasaran produk meliputi semua aktivtas yang
melibatkan penjualan barang secara langsung kepada konsumen akhir. Ada dua cara yang
bisa dijalankan dalam proses ini yakni:

Murni sebagai orang atau pihak yang melakukan distribusi atau menyalurkan produk
dengan cara membangun jaringan pemasaran. Pada proses ini hanya menjalankan diri sebagai
distributor tampa perlu menyetor modal atau melakukan pembelian barang lebih dahulu.
Bertindak sebagai pegecer suatu produk dengan cara membeli terlebih dahulu dalam
jumlah besar. Anda lalu akan menjual kembali produk itu dalam jumlah kecil-kecil.

Umumnya cara yang pertama yang banyak dilakukan. Soalnya cara itu dianggap sebagai
langkah yang sama-sama menguntungkan baik bagi Anda sebagai pelaku usaha distribusi
maupun bagi perusahaan produsen karena tidak perlu lagi membangun jaringan pemasaran
hingga ke end user.

Berikut ini beberapa keuntungan yang akan Anda peroleh ketika menerjuni bidang distribusi
sebagai usaha:

Biaya produksi tidak menjadi beban Anda karena produk sudah disediakan produsen. Ini
artinya, resiko kerugian semakin kecil karena investasi yang kecil.

Margin alias profit yang Anda dapatkan tergolong kecil karena yang diandalkan dari bisnis
ini adalah besaran distribusi produk yang Anda sebarkan melalui jaringan distribusi yang
Anda bangun.

Pelaku distribusi atau distributor tidak perlu pusing soal kadaluarsa-nya sebuah produk
karena soalnya pihak perusahaan yang akan mengurus soal itu.

Rantai distribusi tidak perlu membuat Anda pusing dengan urusan marketing karena
umumnya marketing telah disiapkan pihak produsen sehingga sangat meringankan kerja
distributor.

Baca Juga Usahadesa, E-Commerce Gerbang Produk Desa Menuju Dunia

Di kalangan pengusaha, jenis peluang usaha distribusi dikenal sebagai salahsatu


pekerjaan yang paling cepat bisa menghasilkan uang. Tetapi karena sebagaian besar urusan
sudh ditangani pihak produsen, maka perhitungan keuntungan tergantung dari volume produk
yang berhasil Anda distribusikan.

Apa saja produk menarik yang peluang usaha distribusinya menguntungkan, berikut ini
beberapa pilihan produk yang bisa Anda jadikan acuan:
Distributor Produk Minuman

Produsen minuman kemasan yang mereknya sudah dikenal luas oleh konsumen akan sangat
mudah didistribusikan karena kekuatan mereknya. Anda juga bisa sekalian mendistribusikan
berbagai merek minuman yang lain dalam satu paket kerja distribusi.

Anda hanya has mencari sebuah tempat untuk menampung produk sekaligus sebagai etalase
usaha minuman yang produknya Anda distribusikan. Lalu Anda sulap tempat Anda menjadi
pusat distribusi minuman untuk area pemasaran yang besar.

Dengan cara itu Anda bakal mendapatkan keuntungan lebih banyak. Di sisi lain, konsumen
juga bakal lebih tertarik untuk membeli produk yang Anda tawarkan karena memiliki banyak
macam minuman ditempat Anda.

Distribusi Produk Sembako

Sembako jelas dibutuhkan semua orang setiap hari. Maka peluang usaha distribusi
akan selalu menjadi peluang yang besar untuk mengembang. Anda bisa menjadi distributor
untuk beberapa jenis sembako sepert beras, gula dan telur misalnya.

Tiga jenis produk itu bakal selalu dibutuhkan orang setiap hari. Hanya saja Anda harus
memiliki daya saing yang kuat dengan distributor lainnya karena ‘pemain’ dalam bisnis ini
sanat banyak jumlahnya. Anda harus punya strategi jitu terutama dalam hal harga.

Soalnya salahsatu kunci bisnis sembako adalah bisa menawarkan harga yang lebih murah
dibanding tempat lain yang juga melakuka distribusi sebagaimana Anda.
Distribusi Pulsa

Baca Juga Peluang Usaha Ternak di Desa Modal Kecil Untung Besar

Semua orang menggenggam Smartphone sekarang ini, membuat setiap orang membutuhkan
pulsa bagian dari kebutuhannya membangun jaringan komunikasi. Itulah yang membuat
distribusi pulsa menjadi peluang usaha distribusi yang bakal bertahan lama.

Anda bahkan tidak harus menyedikan tempat untuk menjalankan usaha ini. Melainkan cukup
dengan menggunakan beberapa handphone saja untuk menyimpan deposit pulsa dari
beberapa perusahaan operator.

Pekerjaan Anda adalah mendistribusikan deposit pulsa kepada kios-kios penjual pulsa. Anda
bisa melakukan itu dengan cara mendatangi kios-kios pula secara offline alias bertemu
langsung atau melalui jaringan online sehingga tidak perlu harus bertemu untuk setiap
transaksi.

Tapi yang manapun caranya, yang sedang Anda lakukan adalah membangun jaringan dengan
para penjual pulsa sehingga Anda harus memiliki hubungan yang baik dengan para penjual
pulsa sehingga teknik jemput bola akan memberi nilai plus bagi Anda sebagai seorang
distributor.

Ingat, jangan terlalu serakah dalam urusan margin. Ngotot mendapatkan margin besar bisa
menjadi petaka bagi usaha distribusi Anda.
Distributor Makanan Ringan

Makanan ringan adalah peluang usaha distribusi yang tak ada matinya. Terutama makanan
kecil untuk anak-anak. Tak berlebihan bahkan dalam usaha ini ada banyak orang kaya baru
bermunculan karena prospeknya yang luar biasa.

Untuk jenis usaha satu ini Anda harus memiliki tempat untuk menampung berbagai jenis
makanan ringan yang Anda distribusikan. Berbeda dengan pulsa yang bisa disimpan dalam
sebuah handphone. Makanan ringan membutuhkan ruang yang besar untuk menampungnya.

Ruang penyimpanan juga harus memiliki akses jalan raya untuk memudahkan kendaraan
keluar masuk mengangkut aneka jenis makanan ringan yang Anda sediakan.

Tetapi bisa juga usaha ini Anda jalankan dengan langsung mengakses gudang pusat
pembuatan

Baca Juga Wisata Indonesia Unggul di Atas Rata-rata Dunia

Tetapi jangan salah, tidak mengeluarkan modal tidak berarti mudah dalam operasional.
Sebaliknya, peluang usaha distribusi sangat ditentukan dari cara Anda membangun sistem
kerja dalam perusahaan distribusi yang Anda kelola.

Sebelum memulai usaha ini Anda harus lebih dahulu menentukan beberapa hal penting untuk
memasikan usaha Anda bakal lancer melakukan distribusi produk. Beberapa hal peting itu
antara lain:

Membuat analisa pasar untuk memastikan jenis produk yang akan Anda distribusikan. Hal
ini akan memastikan produk itu sesuai dengan kebutuhan populasi yang menjadi sasaran dan
segmen Anda

Menentukan lingkup pemasaran dari produk yang Anda distribusikan mencakup luasan
wilayah, target volume dan pembuatan rencana kerja mencapai target sasaran

Menghitung jumlah kebutuhan tenaga kerja untuk bisa membangun kekuatan jaringan
pemasaran pada cakupan area yang telah ditentukan.

Penyusunan skema remunerasi Tim Sales dan Marketing, jika Anda menangani dua bagian
ini secara langsung
Pembuatan SOP untuk sistemm kerja sekaligus sistem kontrolnya.

Beberapa hal di atas adalah kebutuhan penting dalam membangun sebuah perusahaan
distribusi. Dengan rencana bisnis yang baik maka peluang usaha distribusi bakal bisa Anda
capai secara terencana.

Jangan lupa pula menyusun Marketing Plan Principal alias produsen penghasil produk dan
memastikan Anda telah selesai mempelajari pola kerjasama antara Anda sebagai distributor
dengan perusahaan produsen sehingga Anda tidak perlu ada kekawatiran mengenai perbedaan
persepsi antara Anda dengan produsen selama proses kerjasama berlangsung.

Satu lagi, Anda harus memutuskaan apakah Anda akan membangun kerjasama hanya pada
satu perusahaan penghasil produk tertentu atau masih memiliki wewenang untuk
mengembangkan jaringan pemasaran dengan menjual produk lain dalam satu sistem
manajemen terpadu. (aryadji/berdesa)

PENGERTIAN SUPPLIER

Home / Distributor / Pengertian Supplier Dalam Ilmu Marketing

Pengertian Supplier Dalam Ilmu Marketing

09.00 - Distributor

Pengertian Supplier Dalam Ilmu Marketing

Pengertian Supplier Dalam Ilmu Marketing

Pengertian supplier dalam ilmu marketing ini merupakan orang atau organisasi seperti
perusahaan yang melakukan penjualan dan penyaluran produk secara terus menerus kepada
orang lain atau perusahaan lainnya.

Supplier ini tentu saja sebagai pemasok untuk menyediakan bahan baku dalam pembuatan
sebuah produk. Jadi supplier ini menjual dan menyalurkan produk berupa bahan mentah yang
kemudian akan akan diolah kembali oleh untuk menjadi sebuah produk baru.
Contoh dari supplier ini seperti petani kopi yang menyalurkan bahan mentah kopi
kepada pabrik kopi untuk diolah menjadi kopi instant yang selanjutnya dijual oleh pabrik
tersebut ke konsumen dengan cara langsung atau pun melalui distributor.

Supplier ini selain menyalurkan kepada perusahaan produksi, tentu saja bisa juga
menyalurkan kepada distributor langsung. Tentu saja jika supplier seperti ini biasanya akan
mengelola produknya sendiri menjadi suatu produk dan langsung didistribusi oleh distributor.

Supplier yang langsung menyalurkan produknya kepada distributor tentu saja akan dapat
memiliki harga jual yang lebih tinggi karena dalam memproduksi barangnya dikelola sendiri.
Distributor akan melakukan distribusi produk.

Distributor melakukan distribusi produknya sesuai dengan wilayah pemasaran dalam ilmu
marketing yang dimilikinya. Sehingga dengan begitu produk dari supplier atau dari
perusahaan produksi ini bisa terjual merata di setiap daerahnya.

Selain itu juga untuk lebih meningkatkan penjualan maka perlu dilakukan branding. Branding
ini tentu saja akan lebih baik jika dilakukan oleh semuanya meliputi supplier, perusahaan
produksi dan juga distributor. Dengan begitu produknya kan lebih banyak diminati oleh
konsumen.

Dalam ilmu marketing untuk menjadi supplier ini tentu saja harus dapat memenuhi kebutuhan
bahan baku yang diminta oleh perusahaan. Begitu juga dengan distributor, supplier harus
dapat membuat produknya sendiri sebanyak mungkin untuk dapat meningkatkan penjualan
oleh distributor.

Apa yang dimaksud dengan supplier (pemasok)? Secara umum, arti supplier adalah pihak
(perorangan/ perusahaan) yang menjual atau memasok sumber daya dalam bentuk bahan
mentah kepada pihak lain (perorangan/ perusahaan) untuk diolah menjadi barang atau jasa
tertentu.
Pendapat lain mengatakan pengertian supplier adalah individu atau perusahaan yang menjual
bahan baku yang dibutuhkan perusahaan lain untuk diolah menjadi produk siap jual.
Misalnya supplier kelapa sawit yang memasok sawit dalam jumlah besar kepada perusahaan
tertentu untuk diolah menjadi minyak goreng.

Banyak orang yang keliru menyamakan supplier dengan distributor, padahal


keduanya berbeda. Distributor hanya menjual atau menyalurkan produk jadi kepada pengecer
untuk dijual kembali ke konsumen akhir, sedangkan supplier menjual bahan mentah kepada
perusahaan lain atau pabrik yang membutuhkan bahan baku untuk memproduksi barang jadi.

Adapun ciri-ciri supplier adalah sebagai berikut:

 Berfungsi sebagai pemasok bahan baku atau barang mentah kepada perusahaan lain.
 Produk yang dijual masih berbentuk mentah (sayur, buah, tanah, emas, logam, dan
lain-lain) maupun barang setengah jadi (kertas, plastik, dan lain-lain).

Banyak orang yang keliru menyamakan supplier dengan distributor, padahal keduanya
berbeda. Distributor hanya menjual atau menyalurkan produk jadi kepada pengecer untuk
dijual kembali ke konsumen akhir, sedangkan supplier menjual bahan mentah kepada
perusahaan lain atau pabrik yang membutuhkan bahan baku untuk memproduksi barang jadi.

Nah untuk memahami dan mengerti supplier kali ini akan membahasa dari pengertin supplier,
ciri supplier, fungsi supplier, tugas supplier, jenis supplier dan cara kerja supplier, untuk lebih
jelasnya simak ulasan dibawah ini.

Pengertian Supplier

Secara umum Supplier ialah pihak “perorangan/perusahaan” yang menjual atau memasok
sumber daya dalam bentuk bahan mentah kepada pihak lain “perorangan/perusahaan” untuk
diolah menjadi barang atau jasa tertentu.

Pendapat lain mengatakan pengertian supplier ialah individu atau perusahaan yang menjual
bahan baku yang dibutuhkan perusahaan lain untuk diolah menjadi sebuah produk siap jual.
Seperti supplier kelapa sawit yang memasok sawit dalam jumlah besar kepada perusahaan
tertentu untuk diolah menjadi minyak goreng.
Pengertian Supplier, Defenisi Supplier adalah penyedia produk untuk kebutuhan yang
relative banyak untuk dijual kembali oleh para pengusaha kecil atau pedagang.

Sering banget mendengar istilah DISTRIBUTOR, AGEN, RESELLER DAN SUPLIER tapi
banyak sekali yg tertukar antara istilah distributor dan agen.. dan ada juga reseller
DROPSHIPPER. ada yang tahu bedanya? ok kita bahas ya..

1. DISTRIBUTOR adalah seseorang/perusahaan yang membeli produk dari PRODUSEN


yang memproduksinya langsung dan menawarkan/menjual kembali kepada toko/retail.
Distributor bisa saja mengambil produk dari beberapa produsen untuk ditawarkan ke-toko-
toko. Biasanya DISTRIBUTOR akan menerima prosentase diskon harga yg lebih besar dari
produsen krn melakukan pembelian dalam jumlah sangat banyak (stok barang)

Jadi Distributor adalah penghubung antara produsen-produsen, AGEN dan toko-toko


retail.Contohnya; Distributor makanan ringan menawarkan berbagai jenis makanan kepada
toko retail.

2. SUPLIER adalah seseorang/perusahaan yang secara kontinu menjual barang kepada kita.
Biasanya barang tersebut bukanlah untuk dijual lagi, tapi lebih kepada pendukung kegiatan
usaha.

Misalnya supplier kertas memasok kertas ke kantor-kantor atau contoh lainnya: supplier besi
tua memasok besi ke pabrik pengolahan besi. Jadi barang yg dijual oleh supplier adalah
penunjang kegiatan usaha atau berupa bahan mentah. kadang SUPLIER juga bisa mensuplai
barang pada distributor

3. AGEN

adalah MENJUAL BARANG dari DISTRIBUTOR ke retail. terkadang agen juga bisa
bersifat sbg perantara antara distributor dan retailer.. pendapatan agen adalah komisi
penjualan dari distributor atau selislh harga jual dari harga retailer
4. RESELLER / DROPSHIPPER

pada dasarnya RESELLER itu bisa juga disebut sbg AGEN. dari istilah katanya RE =
mengulang dan Sell = menjual yang dapat diartikan menjadi Menjual Kembali, dan -er yang
memiliki arti perlakunya. Nah dari mengartikan kata-kata itu saja kita sudah dapat
menyimpulkan bahwa RESELLER berarti orang / pelaku yang menjual kembali dengan
adanya produk fisik di tangan agen tersebut.

DROPSHIPPER adalah agen yang menjual kembali produk suppliernya dengan TIDAK
memiliki produk suppliernya tersebut. Jadi Dropshipper hanyalah agen yang menjual
informasi dari suatu produk.

Dapat kita lihat perbedaan yang cukup mendasar dari hal ini, jika Reseller menjual kembali
dengan memiliki produknya, Dropshipper hanya menjual informasi dari produk tersebut. Jadi
kita dapat mengatakan pula bahwa dengan menjadi seorang dropshipper, kita dapat menjadi
pelaku bisnis yang tidak perlu mengeluarkan modal untuk menjual produk supplier kita.

Supplier adalah pihak baik perorangan/perusahaan yang menjual atau memasok sumber daya
dalam bentuk bahan mentah kepada pihak lain baik itu perorangan/perusahaan untuk diolah
menjadi barang atau jasa tertentu.

Pengertian supplier adalah individu atau perusahaan yang menjual bahan baku yang
dibutuhkan perusahaan lain untuk diolah menjadi produk siap jual.

Banyak orang menganggap supplier dan distributor itu sama, padahal keduanya berbeda.
Distributor hanya menjual atau menyalurkan produk jadi ke pengecer untuk dijual kembali ke
konsumen akhir, sedangkan supplier menjual bahan mentah ke perusahaan lain atau pabrik
yang membutuhkan bahan baku untuk memproduksi barang jadi. Contoh supplier seperti
supplier kelapa sawit yang memasok sawit dalam jumlah besar ke perusahaan tertentu untuk
diolah menjadi minyak goreng.? kata – kata yang sangat umum dan menyebar ruak pada
masyarakat umum, supplier adalah pemasok berupa barang atau jasa yang familiar disebut
“agen” atau penjual dengan skala besar alias grosir. Supplier semacam agen biasanya
memiliki barang – barang dengan skala besar dan harga yang dipasang berupa harga yang
kebanyakan lebih murah jika di akumulasikan secara harga lebih murah dari harga eceran.
Tentunya dalam pemenuhannya sendiri seorang supplier harus mampu untuk memenuhi
kebutuhan pelanggannya yang notabene membutuhkan pemenuhan kebutuhan secara besar.
Supplier juga mampu fleksibilitas dalam memenuhi dan memberikan pelayanan terhadap
pelanggannya.

Pengertian suppliersendiri dalam definisinya merupakan suatu perusahaan dan individu yang
menyediakan sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan dan para pesaing untuk
memproduksi barang dan jasa tertentu. Pada hakekatnya, pemilihan supplier dalam rangka
rantai supply tidak jauh berbeda dengan memilih kebutuhan perusahaan untuk dibeli.
Perbedaan yang utama adalah supplier mempunyai kedudukan yang jauh lebih penting. Oleh
karena itu penelitian dan pertimbangan harus lebih lengkap dan menyeluruh, meskipun
tahapan penentuan supplier dapat dilakukan dengan beberapa tahapan.

Di mana perusahaan meninjau, mengevaluasi, dan memilih suppliernya untuk menjadi bagian
dari rantai supply perusahaan. Definisi supplier sendiri merupakan salah satu faktor yang
perlu diperhitungkan. Karena dalam proses produksi dengan teliti menjelaskan dan
menyampaikan pentingnya ukuran-ukuran tersebut. Para supplier yang terpilih dapat
memahami apa yang diperlukan untuk kompetitif dan bekerja keras untuk mencapai harapan
atau target yang diinginkan. Selain itu juga terdapat tantangan dalam menentukan supplier
yaitu untuk mewujudkan nilai yang akan memenuhi kebutuhan pelanggan.

Memilih supplier yang professional dibutuhkan kejelian untuk mendapatkan supplier yang
dapat bekerja secara kompetitif yang dapat menyesuaikan permintaan dan kebutuhan
produksi, selain itu dapat mengetahui harga atau biaya yang dikeluarkan untuk pemenuhan
suplay barang atau bahan yang dibutuhkan agar sesuai dengan anggaran yang dikeluarkan
dalam supplai barang oleh supplier. Tidak menutup kemungkinan dibutuhkan penentuan
harga yang sesuai bagi perusahaan / pelanggan (pembeli) dan supplier (penjual) agar
menemui kesepakatan harga agar sesuai dengan jumlah barang yang dibutuhkan perusahaan /
pelanggan.
E-Environment (Supplier)

Teknologi memiliki peranan penting bagi kehidupan sehari-hari, khususnya di bidang bisnis.
Karena dengan teknologi kita dapat bersaing dalam dunia bisnis. Di zaman yang semakin
berkembang ini akan sangat berpengaruh bagi kemajuan teknologi. Semakin berkembangnya
suatu zaman, maka akan semakin canggih juga teknologi yang ada. Kemajuan teknologi
komunikasi dan jaringan, terutama internet, menyediakan infrastruktur yang dibutuhkan oleh
E-Environment.

E-Environment dalam E-Commerce E-Business merupakan para pelaku dan kekuatan-


kekuatan di luar perusahaan yang mempengaruhi kemampuan manajemen perusahaan untuk
membangun dan menjaga hubungan agar dapat berhasil dengan target konsumen. Dalam E-
Environment ini terdapat dua lingkungan yaitu Macro E-Environment dan Micro E-
Environment. Macro E-Environment ini merupakan kekuatan-kekuatan sosial yang dapat
mempengaruhi lingkungan micro yang diantranya adalah : demografi, ekonomi, alam,
teknologi, politik, pengaruh budaya, dan sebagainya. Sedangkan Micro E-Environment
merupakan pelaku yang paling dekat dengan perusahaan yang mempengaruhi kemampuan
untuk melayani pelanggan seperti : perusahaan, supplier, perantara pemasaran, pasar
pelanggan, pesaing, publik, dan sebagainya.

Pengertian Supplier

Supplier merupakan suatu perusahaan dan individu yang menyediakan sumber daya
yang dibutuhkan oleh perusahaan dan para pesaing untuk memproduksi barang dan jasa
tertentu. Salah satu contohnya adalah Perusahaan Hershey yang harus memperoleh coklat,
gula, kertas kaca dan berbagai bahan lain untuk memproduksi gula-gulanya. Selain bahan-
bahan tersebut perusahaan ini juga harus memperoleh tenaga kerja, peralatan, bahan bakar,
listrik, komputer, dan faktor produksi lainnya untuk dapat melaksanakan kegiatan
perusahaannya. Untuk membuat keputusan dalam membeli hal-hal tersebut diperlukan
pemilihan supplier yang berkualitas. Suatu perusahaan akan mencari supplier yang mutu dan
efisiensinya dapat dipertahankan. Karena perkembangan dalam “supplier” dapat memberikan
pengaruh yang sangat penting terhadap pelaksanaan pemasaran suatu perusahaan.
Pada hakekatnya, pemilihan supplier dalam rangka rantai supply tidak jauh berbeda
dengan memilih kebutuhan perusahaan untuk dibeli. Perbedaan yang utama adalah supplier
mempunyai kedudukan yang jauh lebih penting. Oleh karena itu penelitian dan pertimbangan
harus lebih lengkap dan menyeluruh, meskipun tahapan penentuan supplier dapat dilakukan
dengan beberapa tahapan. Di mana perusahaan meninjau, mengevaluasi, dan memilih
suppliernya untuk menjadi bagian dari rantai supply perusahaan.

Supplier merupakan salah satu faktor yang perlu diperhitungkan. Karena dalam proses
produksi dengan teliti menjelaskan dan menyampaikan pentingnya ukuran-ukuran tersebut.
Para supplier yang terpilih dapat memahami apa yang diperlukan untuk kompetitif dan
bekerja keras untuk mencapai harapan atau target yang diinginkan. Selain itu juga terdapat
tantangan dalam menentukan supplier yaitu untuk mewujudkan nilai yang akan memenuhi
kebutuhan pelanggan.

Memiliki rantai supplier yang disebut juga dengan supply chain atau rantai pasokan. Yang
memiliki arti rangkaian hubungan antara perusahaan atau aktivitas yang melaksanakan
penyaluran pasokan barang atau jasa yang menyangkut hubungan seccara terus – menerus
mengenai barang, uang, dan informasi dari tempat asal sampai ke pembeli atau pelanggan,
baik itu dari hulu ke hilir atau sebaliknya. Pada hakikatnya merupakan perluasan dan
pengembangan konsep dan arti dari manajemen logistik. Kalau manajemen logistik
mengurusi arus barang, termasuk pembelian, pengendalian tingkat persediaan, pengangkutan,
penyimpanan dan distribusi dalam satu perusahaan, maka manajemen supply chain
mengurusi hal yang sama tetapi meliputi antar perusahaan yang berhubungan dengan arus
barang, mulai dari bahan mentah sampai dengan barang jadi yang dibeli dan digunakan oleh
pelanggan. Terdapat lima pelaku utama, dilihat secara horizontal yaitu supplier (pemasok),
manufacturer (pabrik pembuat barang), distributor (pedagang besar), retailer (pengecer) dan
customer (pelanggan). Jika dilihat secara vertical yaitu buyer (pembeli), transporter
(pengangkut), warehouse (penyimpan), seller (penjual) dan seterusnya.
Kriteria Supplier

Suatu perusahaan atau organisasi membutuhkan para supplier yang memahami apa yang
diharapkan (tujuannya), dan siapa yang telah diberi tanggapan atas kinerja supplier (umpan
balik). Komunikasi ini membantu ke arah menyamakan usaha dalam setiap organisasi dan
dapat merangsang aktivitas sehingga meningkatkan kinerjanya. Berikut ini merupakan
beberapa kriteria dari supplier yang menjadi bahan pertimbangan :

 Harga penawaran yaitu waktu penyerahan barang untuk penggantian


 Keandalan dalam ketepatan waktu
 Fleksibilitas penyerahan
 Frekwensi penyerahan
 Jumlah pengiriman minimum
 Mutu supplier
 Biaya angkutan
 Penyerahan pembayaran
 Kemampuan koordinasi informasi
 Koordinasi dalam desain kapasitas
 Pajak dan nilai tukar
 Kelangsungan hidup perusahaan.

Seleksi kriteria supplier merupakan usaha perusahaan dalam lingkup kerjasama antara
perusahaan pembeli dan supplier dengan cara meninjau, mengevaluasi, dan memilih supplier
untuk menjadi bagian penting dari rantai supply. Usaha-usaha ini meliputi :

1. Pentingnya memilih supplier yang menyediakan mutu produk yang sempurna.

Merupakan suatu presepsi atas penilaian perusahaan yang kasat mata dan bersifat
lebih subyektif terhadap produk yang disampaikan supplier dengan standar yang telah
ditentukan bersama antara supplier dan perusahaan.

2. Pentingnya ketersediaan produk.

Pentingnya ketersediaan produk yang ffleksibilitas penyerahan diperlukan perusahaan


terhadap supplier untuk mengantisipasi perubahan permintaan barangg yang dapat
terjadi sewaktu-waktu karena adanya perubahan permintaan pelanggan.
3. Pentingnya konsistensi atau keandalan terhadap waktu penyerahan.

Pentingnya konsistensi atau keandalan terhadap waktu penyerahan yaitu ketepatan


waktu penyerahan barang oleh supplier kepada perusahaan sesuai dengan perjanjian
yang telah disepakati. Makin besar standar deviasi ketidak tepatan atau kurrangnya
kosintensi, berarti makin kecil keandalan keepatan waktu. Diperlukan persediaan
pengaman yang besar sehingga pada gilirannya menambah biaya persediaan barang.

4. Pentingnya biaya produksi.

Merupakan suatu kemampuan perusahaan dalam mengadakan efisiensi melalui biaya


pengadaan produksi dari supplier. Biaya yang dimaksud adalah biaya pemeliharraan,
biaya penyimpanan, biaya transportasi, dan biaya lainnya yang terkait dengan produk.

5. Penentuan harga.

Penentuan harga yang tepat sebagai harga yang layak dan adil bagi kedua belah pihak,
yaitu pembeli (perusahaan) dan penjual (supplier).

6. Pelayanan setelah penjualan.

Merupakan suatu bentuk kerjasama berupa dorongan yang diberikan oleh perusahaan
kepada supplier berupa isentif atau bonus. Pentingnya pelayanan setelah penjualan
bagi setiap perusahaan merupakan prospek dan jaminan kelangsungan hidup serrta
perkembangan perusahaan.

Penekanan akan pentingnya kriteria supplier dalam penelitian ini karena merupakan salah
satu elemen kunci dalam membangun rantai suply guna meningkatkan kinerja perusahaan
baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kekuatan Tawar-Menawar Dari Supplier

Supplier menyediakan dan menawarkan input yang diperlukan untuk memproduksi


barang atau jasa oleh industri atau perusahaan. Organisasi dalam suatu industri bersaing antar
satu dengan yang lainnya untuk mendapatkan input seperti bahan baku dan modal. Apabila
supplier mampu mengendalikan perusahaan dalam hal penyediaan input, sedangkan industri
tidak mempunyai kemampuan untuk mengendalikan supply maka posisi tawar industri
menjadi lemah dan sebaliknya posisi tawar supply menjadi kuat. Kekuatan tawar menawar
supplier tinggi apabila :

1. Jumlah supplier utama. Supplier didominasi oleh beberapa perusahaan dan lebih
terkonsentrasi dibandingkan industri dimana para supplier menjual produknya.
2. Ketersediaan substitusi. Supplier tidak menghadapi produk pengganti lain untuk dijual
kepada industri.
3. Produk kelompok supplier terdiferensiasi atau supplier telah penciptaan switching
cost.
4. Ancaman integrasi dari supplier. Kelompok supplier memperlihatkan ancaman yang
meyakinkan untuk melakukan forward integration.
5. Biaya beralih pada supplier. Biaya peralihan yang harus dikeluarkan cukup tinggi
apabila berganti supplier.

Alternatif Strategi Penentuan Supplier

o Strategi menentukan supplier perusahaan internasional

Mengandalkan kemampuan sendiri atau kelompok negeri sendiri untuk


pasaran dunia.

o Strategi menentukan supplier perusahaan multinasional

Pendirian fasilitas produksi di setiap negara tempatnya beroperasi.

o Strategi menentukan supplier perusahaan global

Efisiensi biaya, menetapkan supplier produk standar dari pabrik berukuran


dunia.
o Strategi menentukan supplier perusahaan nasional

Penentuan supplier di negeri sendiri dengan beberapa adaptasi oleh unit


nasional.

Ciri-Ciri Supplier

Adapun ciri ciri atau karakteristik supplier diantaranya yaitu:

Berfungsi sebagai pemasok bahan baku atau barang mentah kepada perusahaan lain.

Produk yang dijual masih berbentuk mentah (sayur, buah, tanah, emas, logam, dan lain
sebagainya) maupun barang setengah jadi (kertas, plastik, dan lain sebagainya).

Baca Juga : “Kegiatan Ekonomi” Pengertian & ( Tujuan – Macam – Contoh )

Ciri-Ciri Supplier

Adapun ciri-ciri supplier sebagai berikut:

Berfungsi sebagai pemasok bahan baku atau barang mentah kepada perusahaan lain.

Produk yang dijual masih berbentuk mentah “sayur, buah, tanah, emas, logam dan lain-
lain” maupun barang setengah jadi “kertas, plastik dan lain-lain”.

Baca Juga : “Logistik” Pengertian Menurut Para Ahli & ( Tujuan – Manfaat – Aktivitas )

Fungsi Dan Tugas Supplier

Supplier sendiri mempunyai fungsi dan tugas yang terbilang sangat penting di dalam rantai
suplai produk kepada konsumen, baik itu barang maupun jasa. Adapun beberapa fungsi dan
tugas supplier ialah sebagai berikut:

Sebagai pihak yang memastikan tersedianya bahan baku atau bahan mentah bagi pihak
“individu atau perusahaan” yang membutuhkannya.
Memastikan bahan baku yang dipasok masih dalam keadaan baik saat diterima oleh pihak
pembeli.

Mengatur proses penyimpanan bahan baku sebelum dikirim ke perusahaan yang


membutuhkannya.

Mengatur pengiriman bahan baku dengan tepat waktu kepada pihak yang
membutuhkannya. Suplier adalah orang atau perusahaan yang menjual bahan yang akan
diolah perusahaan lain menjadi produk siap jual. Umumnya siplier menjual produk dalam
bentuk mentah atau bahan baku. Rumah produksi atau pabr

iklah yang kemudian menggunakan bahan mentah tadi untuk digunakan sebagai bagian dari
proses penciptakaan produk tertentu. Misalnya, supplier kepala yang menyetorkan beberapa
ton kepala setiap bulan untuk mencukupi kebutuhan pembuatan minyak goreng kelapa yang
dihasilkan si pabrik.

Pengertian Supplier, Defenisi Supplier adalah penyedia prodak untuk kebutuhan yang relative
banyak untuk dijual kembali oleh para pengusaha kecil atau pedagang.

Supplier di jaman dulu ketika internet belum berkembang sampai saat ini mengalami
kesusahan dalam mencari klien atau konsumen. Karena basisnya masih Offline sehingga
supplier perlu ekstra pemasaran dan jaringan yang kuat jika tidak, siap-siap prodak akan
menumpuk atau basi.

Setelah internet berkembang hingga saat ini dan adanya smartphone semua berubah, (Mirip
kaya negera api menyerang, red Avatar) Pola supplier menjadi lebih praktis dan mudah.
Kuncinya adalah pengetahuan tentang pemasaran internet.

Bahkan kita tidak perlu stok barang sebelum ada permintaan, jadi polanya bisa dibalik setelah
ada permintaan barulah kita menyetok, Hampir bisa tanpa modal.

Banyak cara bisa digunakan seperti membuat Web dengan optimasi SEO, masuk ke dalam
marketplace seperti Kaskus, Tokopedia, Bukalapak, Yukbisnis dan marketplace lainnya.
Pemasarannya pun semakin mudah, Kita bisa langsung mencari pihak client atau konsumen
seperti reseller atau dropship dengan pemasaran internet, biarkan mereka yang jual kita diam
dapat uang.

Jika teman-teman serius menjadi supplier,

ada jenis perusahaan dagang dan manufaktur, seorang staff pembelian harus mampu
berperan pada beberapa tugas dan fungsi sebagai berikut, yaitu:

1. Fungsi pembelian harus menyediakan barang-barang yang dibutuhkan oleh perusahaan.


Memahami, menganalisa dan menyediakan kebutuhan bagi perusahaan merupakan tugas
utama dari staff pembelian. Seorang staff pembelian berhak untuk menolak pengajuan
pembelian jika setelah dianalisa ternyata barang yang akan dibeli tersebut tidak terlalu
berguna bagi perusahaan dan tidak sesuai dengan anggaran yang sudah ditentukan.
2. Melakukan seleksi para calon pemasok (suplier), memilih jenis barang apapun yang
disediakan oleh supplier baik dari sisi jenis, kualitas, atau harga. Karena untuk tahap ini akan
sangat menentukan bagaimana langkah selanjutnya bagi perusahaan. Maka tidak bisa
langsung menetapkan secara sembarangan. Barang yang sudah digunakan harus benar-benar
sesuai dengan jenis barang yang dibutuhkan oleh perusahaan. Seorang staff pembelian dapat
mencari pemasok menggunakan internet, mengirim email penawaran, melakukan telepon,
atau mendapatkan informasi dari rekan kerja yang lain. Intinya adalah semakin banyak
sumber informasi yang dimiliki, maka akan menjadi semakin tepat pula keputusan dalam
memilih supplier.
3. Menjalin kontrak kerjasama untuk jangka panjang dengan pihak supplier. Bagi perusahaan
yang persediaannya lebih banyak menggunakan bahan baku impor, setidaknya harus
memiliki beberapa rekanan yang dapat mendukung dan bisa bekerja sama untuk jangka
panjang. Karena untuk bahan-bahan impor sendiri harganya juga sangat dipengaruhi oleh
bagaimana keadaan pasar saat ini, inflasi, kurs dan kebijakan pemerintah (Misalnya Pajak).

Kerjasama dalam wakt jangka panjang dapat dilakukan oleh pihak manajemen dengan
menetapkan persetujuan (hak dan kewajiban secara tertulis) bersama atau yang lebih banyak
dikenal dengan Memorandum Of Understanding (MOU). “Akan tetapi pada pembahasan dari
artikel ini praktisi software akuntansi hanya akan lebih berfokus kepada hak-hak dari para
pembeli. Beberpa manfaatnya adalah sebagai berikut:
• Pembeli diperbolehkan untuk menukarkan barangnya kepada penjual jika barang yang
diterima sudah rusak.
• Jika pembeli telah menyerahkan uang muka pembelian (Misalnya hanya 10%), maka
penjual berkewajiban untuk mengirimkan barangnya.
• Pembelian berhak untuk menentukan waktu penerimaan barang disesuaikan dengan
kebutuhan dari sipembeli itu sendiri.
• Pembeli berhak untuk memutuskan kontrak kerja sebelum masa kontrak berakhir jika
menurut pertimbangan dari si pembeli berat sebelah atau sangat tidak menguntungkan bagi
pembeli.
• Pembeli menggunakan harga beli sebagai standar maksimal pada saat pembayaran,
berdasarakan dari isi kontrak.
• Pembeli berhak untuk memberikan sanksi kepada suplier atas kerugian yang sudah diterima
oleh pembeli dikarenakan keterlambatan dari supplier dalam mengirimkan barang.
• Pembeli berhak untuk mendapatkan potongan harga atas ketelambatan pengiriman barang
yang sudah dilakukan oleh supplier.
• Pembeli tidak berhak menanggung beban yang dialami oleh supplier atas apa yang sudah
terjadi selama masa pengiriman.
Misalanya, kerusakan barang akibat dari kecelakaan yang terjadi pada saat proses
pengiriman.

4. Bekerja sama dengan departeman lainnya seperti: Fungsi produksi yang meliputi staff
bagian gudang, staff bagian produksi, staff packing, staff penjualan dan fungsi Keuangan
meliputi finance dan accounting.

5. Setelah para pemasok sudah terpilih, maka anggaran akan langsung ditentukan, selanjutnya
adalah melakukan pemesaan. Staff pembelian akan membeli barang berdasarkan permintaan
dari perusahan. Permintaan (Formal) seperti itu biasanya berbentuk tertulis yang nama
dokumennya adalah berupa Purchase Requestion Form (Formulir Permintaan Pembelian).
Fungsi pembelian sebaiknya juga harus menyediakan barang-barang kebutuhan perusahaan
dengan tepat waktu dan harus sesuai dengan informasi yang sudah tertulis pada formulir
tersebut.
6. Staff pembelian juga diharapkan mampu memantau perkembangan pesanan, sudah sampai
sejauh mana barang yang sudah dikirim. Menanyakan juga tentang kapan waktu barang
tersebut agar dapat diterima, sehingga informasi tersebut dapat langsung diteruskan kepada
fungsi produksi. Selain itu meginstruksikan kepada fungsi gudang agar menyediakan tempat
pada persedian baru yang nanti akan diterima. Sebagai pengendalian atas penerimaan barang,
maka staff pembelian harus memberikan salinan dokumen Purchase Order kepada staff
gudang agar diperiksa tentang keseuaian antara barang yang sudah diberli dengan barang
yang telah dikirim oleh supplier.

7. Jika pembelian dilakukan secara tunai dan dibayar pada saat barang sudah sampai di
tempat. Maka, fungsi pembelian juga harus bertanggungjawab untuk membayar barang yang
telah diterimanya tersebut. Pembelian dalam jumlah besar biasanya akan langsung dibayar
melalui transfer Bank. Akan tetapi berdasarkan sepengetahuan kami, perusahaan akan lebih
banyak yang membeli dengan cara kredit dan akan dibayarkan beberapa kali sebelum masuk
waktu jatuh temponya.

Bukti transaksi yang juga meliputi, purchase order, bukti pembayaran dan lain sebagainya
harus di filling didokumentasikan agar dapat ditelusuri jika suatu saat dibutuhkan kembali.
Misalnya untuk kebutuhan pemeriksaan keuangan (Audit).

Sebagai tambahan, staff pembelian harus memiliki pedoman dalam melakukan pembelian.
Prinsip tersebut bertujuan untuk mengkolaborasikan antara fungsi pembelian dengan fungsi-
fungsi lainnya yang berkaitan. Berikut ini adalah beberapa prinsip-prinsipnya:

• Staff pembelian juga harus mampu dalam membeli barang-barang dengan harga yang lebih
tepat. Dapat diartikan sesuai dengan anggaran, dan juga harus menguntungkan.
• Staff pembelian harus mampu memperhitungkan berapa banyak barang yang dibutuhkan
dan akan dibeli.
• Staff pembelian harus mampu mengatur waktu datangnya barang dagangan. Proses
produksi tidak diijinkan untuk menunggu sampai barang datang, jadi harus menyediakan
barang sebelum barang akan habis.
• Staff pembelian harus mampu mengatur barang yang datang, membantu kelancaran proses
produksi.
• Barang yang sudah dibeli harus bermutu, dan telah ditentukan sesuai dengan pilihan yang
paling menguntungkan bagi perusahaan.
• Staff pembelian harus membeli barang yang berasal dari sumber yang tepat, dan gabungan
dari kelima prinsip di atas.

Nah, demikianlah sedikit penjelasan dari praktisi software akuntansi tentang apa saja tugas
utama dari seorang staff pembelian sampai bertemu kembali pada pembahasan artikel
selanjutnya (IRW). Apabila para pembaca ingin memahami dengan lebih mendalam tentang
manajemen dan apa saja tugas-tugas dari staff pembelian khusunya adalah untuk job
deskripsi mereka, membutuhkan konsultasi, membutuhkan software accounting, dan
perbaikan proses bisnis para pembaca dapat menghubungi groedu@gmail.com atau kontak
081-8521172 atau 081-252-982900. Kami siap membantu Anda.

Berikut Tips untuk menjadi pengusaha supplier yang Jitu.


1. Mulailah menjadi dropship dan reseller
Dropship adalah menjual prodak dari supplier tanpa perlu stok barang sedangkan
reseller adalah menjual prodak dari supplier dengan menyetok tapi prodaknya tidak terlalu
banyak.
Fungsinya menjadi reseller adalah mencari, mencoba dan menguji prodak yang sesuai
dan berpeluang untuk dijadikan usaha setelah peluang terbuka anda tinggal perbesar skala
dengan menjadi supplier dan merekrut reseller dan dropship lagi.
Fungsi menjadi Dropship adalah melatih jualan sekaligus mencari modal jika kita tidak punya
uang. Karena Dropship tidak perlu stok barang alias GAK PAKE MODAL.

Perkembangangan suplier
Nah di era sekarang ini sistem pemasokan supplier dan distributor sangatlah berkembang
pesat tidak seperti dulu lagi

Terutama dalah hal pemasaran dan penjaringan produk dan jasanya

Di mana sekarang kita tidak perlu lagi datang secara langsung ke toko toko maupun
konsumen untuk menawarkan suplai barang yang sudah kita beli dari pabrik
Melainkan cukup menawarkannya melalui internet dengan cara membuat blog atau website
yang berkaitan dengan barang atau jasa yang ingin kita pasarkan tersebut

Jadi dalam hal ini lebih mudah dan pasar yang di dapatpun lebih luas karena internet bisa
mencapai hampir ke seluruh pelosok indonesia

Terutama untuk para supplier perseorangan cara ini sangat efektif untuk mengingkatkan
jaringan suplai barang kita ke seluruh indonesia

Yang terpenting kita harus memahami sistem pemasaran di internet dengan sangat baik
seperti Social media marketing, Seo dan yang lainnya, maka cara ini akan sangat efektif dan
membuat perusahaan supplier kita cepat tumbuh dan berkembang

Atau bagi sahabat yang ingin menekuni bisnis supplier namun terkendala modal, maka di
jaman sekarang kita bisa memulainya dengan Dropshipdimana kita bisa menjadi distributor
tanpa harus melakukan stok barang lebih dulu

Dalam hal ini kita bisa menjadi penghubung antara pihak toko toko ataupun perseorangan
yang ingin mencari barang melalui internet, dimana jika ada yang tertarik kita tinggal
melakukan konfirmasi ke pihak perusahaan yang menyediakan sistem Dropship untuk
mengerimkan barang pesanan tersebut

Dari situ kita akan mendapatkan komisi tentunya

Demikianlah pengertian supplier dan distributor serta perkembangannya di era sekarang ini
semoga bisa bermanfaat untuk kita semua

PENGERTIAN SUPPLIER

Pemasok adalah pihak (individu / perusahaan) yang menjual atau memasok sumber daya
dalam bentuk bahan baku kepada pihak lain (individu / perusahaan) untuk diolah menjadi
barang atau jasa tertentu.

Pendapat lain mengatakan bahwa definisi pemasok adalah individu atau perusahaan yang
menjual bahan baku yang dibutuhkan oleh perusahaan lain untuk diolah menjadi produk yang
siap dijual.
Misalnya, pemasok kelapa sawit yang memasok minyak sawit dalam jumlah besar ke
perusahaan tertentu untuk diolah menjadi minyak goreng.

Jenis-Jenis Supplier

Secara umum, pemasok dapat dibedakan berdasarkan produk yang akan diproduksi,
yaitu barang dan jasa. Mengacu pada makna pemasok, deskripsi singkat tentang jenis-jenis
pemasok adalah sebagai berikut:

1. Supplier Produk Barang

Ini adalah jenis pemasok yang memasok bahan baku untuk membuat produk dalam barang.
Dalam hal ini, pemasok hanya memasok bahan mentah untuk diproses oleh pihak lain
menjadi barang jadi.

Contoh:

Misalnya, perusahaan, misalnya, perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan notebook.


Jadi perusahaan ini membutuhkan bahan baku untuk kertas, plastik dan bahan lainnya untuk
memproduksi notebook.

Perusahaan kemudian bekerja sama dengan pemasok yang dapat memasok bahan baku yang
diperlukan (kertas, plastik dan bahan lainnya).

Kolaborasi bisa dilakukan dengan beberapa pihak yang menyediakan bahan baku berbeda.

2. Supplier Produk Jasa

Ini adalah jenis pemasok yang memasok bahan baku untuk menghasilkan produk dalam
bentuk layanan.

Dalam hal ini pemasok hanya memasok bahan baku yang kemudian diolah oleh pihak lain
menjadi produk layanan yang dapat dijual kepada konsumen.
Contoh:

Perusahaan jasa keuangan memerlukan perangkat lunak atau aplikasi khusus untuk
membantu klien mereka memantau dan mengelola keuangan perusahaan mereka.

Pemasok layanan produk kemudian menyediakan perangkat lunak atau aplikasi dengan
spesifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan jasa keuangan.

3 Tipe Jenis Supplier

Terkadang dalam bisnis itu waktu belum jalan, kita pusing memikirkan bagaimana jualan
barang, setelah bisnis dan omset penjualan berjalan problem berikutnya kita memikirkan
Supplier mana yang bisa diajak untuk kerja sama dan support.

Di artikel sebelumnya saya membahas 3 Jenis Tipe Pelanggan, jika belum membacanya
silahkan baca di sini Sob >>3 Jenis Tipe Pelanggan.

Pada kali ini saya akan sharing mengenai 3 Jenis Tipe suplier. Secara Pengalaman Pribadi
Tipe Supplier ini lebih banyak dari Tipe pelanggan tetapi sesuai judul saya akan
menyimpulkannya dan mengambil 3 tipe supplier yang paling Anda harus miliki dan jaga
jika bertemu tipe ini yaitu :

1.TipeCashKeras

2.TipeTempoDoloe

3. Tipe Tempo Doloe, Bayar Suka-suka

Mari kita babarkan satu per satu yah Sob.

1. Tipe Cash Keras merupakan Tipe Supplier dimana pada saat Sobat mulai Bisnis Offline
maupun Online pasti nemuin Tipe ini. Kita ambil barang akan di kasih barangnya atau
dikirim kalau kita sudah lunas bayar duluan. Untuk Tipe Supplier ini saya tidak akan
membahas lebih dalam lagi.
2. Tipe Tempo Doloe merupakan Tipe Supplier dimana kita mulai jalan bisnisnya dan
supplier ini suka sama kita karena sering ambil barang sama dia, akhirnya kita di kasih
tempo pembayaran, Biasanya tempo pembayarannya bervariasi ada yang 2-7hari, ada
yang 2 mingguan, dan 1 bulanan. Terkadang bahkan ada supplier yang kasih waktu
sampai 3 bulan sekali bayarnya asik banget Sob! Klo Anda ketemu tipe model seperti ini,
mohon untuk pererat silahturahmi dan jaga hubungan dengan mereka. Karena mereka
adalah Investor dan juga Aset Modal kerja Bisnis Anda.

3. Tipe Tempo Doloe, bayar suka-suka merupakan Tipe Supplier dimana ini adalah
Supplier yang paling harus di sayang-sayang jangan sampai dia melayang atau hilang Sobat.
Karena tipe supplier ini paling susah dicari saya pun sampai saat ini hanya memiliki 3
supplier tipe seperti ini. Dari saya mulai terlilit hutang, bangkrut bahkan miness, mereka
masih support saya dan memberikan barang untuk sebagai modal kerja saya Sob. Jadi klo
Sobat ketemu tipe begini di sayang ya Sob. Soalnya uda dikasih hutang,

Jenis-Jenis Supplier

Secara umum, supplier dapat dibedakan berdasarkan produk yang akan dihasilkan, yaitu
barang dan jasa. Mengacu pada arti supplier, adapun penjelasan ringkas mengenai jenis-jenis
supplier adalah sebagai berikut:

1. Supplier Produk Barang

Ini adalah jenis supplier yang memasok bahan mentah untuk membuat produk berbentuk
barang. Dalam hal ini, supplier hanya memasok bahan baku untuk diolah oleh pihak lain
menjadi suatu barang jadi.

Sebagai contoh; misalnya sebuah perusahaan misalnya sebuah perusahaan yang bergerak di
bidang pembuatan buku tulis. Maka perusahaan ini membutuhkan bahan baku kertas, plastik,
dan bahan-bahan lainnya agar dapat memproduksi buku tulis.

Perusahaan tersebut kemudian bekerjasama dengan supplier yang dapat memasok bahan baku
yang dibutuhkan (kertas, plastik, dan bahan lainnya). Kerjasama dapat dilakukan dengan
beberapa pihak yang menyediakan bahan baku yang berbeda.
2. Supplier Produk Jasa

Ini adalah jenis supplier yang memasok bahan baku untuk menghasilkan produk berbentuk
jasa. Dalam hal ini supplier hanya memasok bahan baku yang kemudian diolah oleh pihak
lain menjadi produk jasa yang dapat dijual ke konsumen.

Sebagai contoh; sebuah perusahaan jasa keuangan membutuhkan software atau aplikasi
khusus untuk membantu klien mereka memonitor dan mengelola keuangan perusahaannya.
Supplier produk jasa kemudian menyediakan software atau aplikasi tersebut dengan
spesifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan jasa keuangan tersebut.

Cara Kerja Supplier

Di jaman digital seperti sekarang ini, ada beragam cara yang dilakukan oleh supplier dalam
kegiatan operasionalnya. Namun secara singkat ada beberapa hal yang dikerjakan oleh pihak
supplier dalam menjalankan bisnisnya, yaitu:

Pengadaan bahan baku, dalam proses pengadaan bahan mentah dapat dilakukan sendiri
oleh supplier atau bekerjasama dengan pihak lain.

Membuat informasi bahan baku, sebelum dijual ke pihak lain maka supplier harus
menyiapkan informasi mengenai bahan baku yang dijual.

Melakukan pemasaran, proses pemasaran bisa melalui offline maupun online. Secara
online misalnya dengan membuat website dan iklan untuk menjual bahan baku tertentu.

Bekerjasama dengan pebisnis, pada tahap ini supplier harus berkomitmen untuk dapat
memasok bahan baku berkualitas kepada pebisnis secara rutin.

Menjaga kualitas, dalam hal ini kualitas layanan dan kualitas bahan baku sangat
mempengaruhi keberhasilan supplier dalam menjalankan usahanya.
Manajemen Supplier dan Supply Chain Bahan Baku

Sekilas dalam bisnis produksi mungkin anda sudah memahami apa yang dinamakan
dengan supplier dan pemasok bahan baku. Kedua bagian kerja ini memiliki peran yang besar
dalam perjalanan produksi barang yang ada di perusahaan, khususnya pada perusahaan yang
berkembang pada produksi barang jadi.

Barang jadi yang dimaksudkan yaitu barang hasil pengolahan atau pemrosesan bahan mentah
atau bahan setengah jadi untuk disalurkan pada konsumen secara luas. Inilah yang dinamakan
dengan proses produksi barang pada sebuah perusahaan.

Perusahaan yang berjalan diatas proses produksi ini biasanya melibatkan beberapa bagian
pekerja yang terdiri atas bagian gudang, bagian operator produksi dan bagian purchasing.
Ketiga pegawai ini juga memiliki kaitan yang erat dengan manajemen supplier dan pemasok
bahan baku.

Nah, untuk mengetahui seperti apa manajemen yang terjalankan oleh supplier dan pemasok
bahan baku perusahaan ini maka anda perlu mengetahui masing – masing tugas dari ketiga
pekerja yang bertindak sebagai pelaku dalam perjalanan proses produksi tersebut, yaitu :

A.TugasBagianPurchasing
Bagian yang pertama ini hampir sama perannya dengan bagian gudang, hanya saja barang
yang dikontrol atau akan dibeli merupakan produk yang berbeda.
Gatis - Katalog KPI (Key Performance Indicators) Bagian Produksi + 3 Ebook Dahsyat
tentang Ilmu Pengembangan Diri. Download Sekarang.

Untuk divisi purchasing, tugas kerja yang dilakukannya adalah melakukan pengaturan barang
– barang yang akan dibeli dengan ketentuan barang yang dibeli merupakan kategori sarana
dan prasarana produksi bukan material atau sparepart bahan produksi.

B.TugasBagianGudang
Pekerja bagian gudang ini memiliki peran yang besar dalam pelaksanaan proses produksi
perusahaan. Adapun beberapa tugas yang langsung bisa dijalankan oleh seorang pekerja
gudang perusahaan ini diantaranya yaitu :

– Bertanggung jawab untuk melakukan penjagaan terhadap bahan baku yang diambil atau
dibelidarisupplierbahanbaku
– Senantiasa melakukan pengawasan atau pengecekkan pada persediaan barang secara rutin
yang bekerjasama langsung dengan beberapa bagian pekerja di perusahaan lainnya

– Mengawasi dan mengatur pekerjaan staff lainnya seperti tenaga pemasok bahan baku dan
pekerjalainyangadadalambagiandistributor
– Bertanggung jawab atras persediaan barang dalam gudang perusahaan

C.TugasBagianOperator
– Melakukan proses pengelolaan barang atau produk dari suatu bahan dasar /bahan baku
diolah hingga menjadi berbentuk dan sesuai dengan keperluan konsumen (barang jadi)
– Melaksanakan kebijakan dan rencana produksi
– Mengoperasikan mesin, menjaga baku mutu kualitas produk, memilih bahan baku yang
berkualitas, menggunakan mesin dengan memperhatikan adab K3, dan mengontrol jalannya
kegiatan proses produksi seluruhnya

Dari ketiga peran tenaga produksi diatas maka anda mungkin sudah bisa menebak bagaimana
sebenarnya sistem manajemen supplier dan pemasok bahan baku itu sendiri.
Semua aktivitas pemasok bahan baku yang masuk dan keluar dari perusahaan tercatat
seluruhnya oleh bagian gudang dengan bantuan kedua tenaga kerja lainnya tersebut. Jika
barang yang dimasukkan oleh supplier bahan baku tidak sama maka pihak pemasok bahan
baku tersebut perlu melakukan pengambilan lagi dan pengiriman ulang pada perusahaan.

Kerjasama antara supplier dan pegawai dalam perusahaan ini dapat disebut dengan
manajemen supplier bahan baku atau pemasok bahan baku.

Dengan kata lain, manajemen supplier dan pemasok bahan baku ini dapat diartikan sebagai
kegiatan pembelian bahan produksi oleh perusahaan sehingga diharuskan untuk dilaporkan
secara kontuinitas dan berkesinambungan agar kinerja perusahaan barang ini bisa
mendapatkan output penjualan yang mencukupi target keuntungan perusahaan.

4 Faktor Penting Dalam Memilih Supplier Bisnis yang Tepat

supplier bisnis

Dalam menjalankan bisnis, sering kali kita tidak mampu melakukan semuanya.
Menyadari akan hal ini, agar proses produksi dapat tetap berjalan, maka banyak pebisnis
kemudian memilih untuk menjalin hubungan kerjasama dengan supplier bisnis untuk
mendapatkan bahan baku produksi. Di sini keberadaan supplier bisnis sangat berpengaruh
terhadap kelangsungan bisnis yang Anda kelola.

Perlu Anda ketahui bahwa untuk menjalin hubungan kerjasama dengan supplier bisnis Anda
harus cermat dan tepat. Karena tidak sedikit supplier atau pemasok yang asal – asalan dalam
mensupplai kebutuhan produksi. Untuk itu sebaiknya sebelum menentukan menjalin
kerjasama, ada baiknya jika Anda memperhatikan beberapa faktor berikut agar bisa
menjamin kelangsungan bisnis yang Anda kelola.
1. Faktor Kualitas

Tidak bisa tidak, kualitas harus Anda jadikan patokan pertama kali dalam memilih
supplier bisnis. Kualitas merupakan syarat mutlak yang tidak bisa ditawar lagi, sebab jika
kualitas produk mereka buruk maka sudah tentu produk yang akan Anda hasilkan pun juga
demikian. Perhatikan dengan teliti, jangan mudah tergiur dengan harga atau biaya yang
murah dalam menentukan pemasok bisnis Anda.

Meskipun sedikit mahal, namun memiliki kualitas yang terjamin maka sebaiknya Anda
memilih supplier yang memiliki kualitas yang bagus. Kualitas pemasok berbanding lurus
dengan produk yang akan Anda hasilkan.

Sebaiknya Anda melakukan cek secara langsung dengan mendatangi dan melihat ke lokasi
produksi mereka. Perhatikan dengan seksama kualitas produk mereka, apakah benar – benar
sudah memenuhi kriteria standar Anda apa belum.

2. Faktor Kuantitas

Setelah Anda memperoleh informasi tentang kualitas, berikutnya adalah mengenai kuantitas
supplier tersebut. Seberapa besar mereka sanggup melayani kebutuhan yang Anda inginkan.
Sering terjadi banyak supplier mengaku sanggup menyelesaikan permintaan yang
dipesankan, namun pada kenyataannya mereka tidak mampu menyelesaikannya dengan
tuntas.

Kemampuan supplier tentu berbeda – beda dalam memproduksi produk mereka. Pilihlah
supplier bisnis yang mampu menyelesaikan pesanan Anda dengan ketepatan waktu yang bisa
dipertanggung jawabkan.

Jika Anda sedikit ragu, Anda bisa memberikan sedikit tes kecil dengan memesan beberapa
produk dalam waktu yang mendadak. Sekedar untuk mengetahui seberapa besar kapasitas
dan kemampuan mereka dalam melayani permintaan Anda. Jika beberapa pesanan dari Anda
tersebut membuat mereka kuwalahan, maka supplier tersebut sebaiknya tidak Anda pilih.
3. Faktor Konsistensi

Konsistensi dalam memberikan suplai pada bisnis Anda sangat penting, Anda harus
bisa memastikan supplier memiliki kemampuan untuk selalu memberikan suplai pada bisnis
Anda. Jangan sampai di tengah jalan supplier bisnis tersebut tidak mampu mengirimkan
bahan baku yang Anda butuhkan.

Keadaan ini akan langsung berakibat pada perjalanan bisnis Anda, yang tentu akan tersendat.
Ketika hal ini terjadi, ganti rugi dari supplier tidak berarti apa – apa karena terhambatnya
produksi bisnis Anda akan membuat kredibilitas bisnis yang Anda bangun hancur di mata
konsumen.

Agar hal ini tidak sampai terjadi, perhitungkan dengan cermat hal – hal yang bisa
mempengaruhi konsistensi supplier bisnis seperti jarak, sarana dan prasarana yang dimiliki
supplier, dan juga jumlah tenaga kerja yang mereka miliki. Selain hal itu, track record dari
supplier sendiri juga harus Anda pelajari dengan seksama.

Sebelum menjalin kerjasama, carilah informasi sebanyak – banyaknya tentang calon supplier
Anda tersebut. Tanyakan pada rekan Anda, akan lebih baik jika ada rekomendasi dari orang
yang kompeten dalam memilih supplier bisnis.

4. Faktor Harga

Harga adalah faktor pertimbangan terakhir untuk menentukan menjalin kerjasama


dengan supplier. Perhatikan masalah harga, meskipun bukan yang pertama, namun harga
harus menjadi pertimbangan utama dalam mengambil keputusan.

Meskipun mungkin ada supplier bisnis yang memiliki kualitas bagus, kemampuan yang
mumpuni dan konsisten, namun harga yang ditawarkan terlalu tinggi sehingga membuat
perusahaan tidak sehat, maka sebaiknya jangan diambil.
Perlu Anda ketahui juga, bahwa supplier bisnis sejatinya seperti Anda juga, mereka adalah
pengusaha yang sedang menjalankan bisnis untuk mendapatkan keuntungan. Jadi untuk
masalah harga, biasanya tidak tetap atau sering berubah karena memang kondisi pasar yang
sangat dinamis. Untuk pengusaha pemula sebaiknya pilih supplier yang menawarkan biaya
tidak mahal namun juga jangan terlalu murah, dan yang utama memiliki kualitas yang bisa
bersaing.

Inilah Ciri-Ciri Supplier Yang Bisa Dipercaya

Dalam memulai usaha sebagai dropshipper ada baiknya memilih suplier yang dapat
membantu kita dalam mendapatkan pundi-pundi keuntungan dari barang yang akan kita jual
melalui seorang suplier.

Ciri-ciri supplier yang baik:

1. Responnya cepat. Khususnya buat para reseller atau dropshipper online. Respon yang
cepat itu salahsatu faktor penting agar memiliki brand yang baik. Masalah ramah atau
tidak ramah itu dikesampingkan dahulu.

2. Harga yang ditawarkan murah. Artinya benar-benar murah dibanding pemasok lainnya.

3. Mempunyai komisi yang jelas. Cari supplier yang gak cuma memberikan harga murah, tapi
juga memberikan harga khusus untuk reseller.

Sebagai contoh supplier A menjual tas pria dengan harga satuan (konsumen) dan reseller
dipukul rata Rp 100,000,- .Kalau Anda dapat modal segitu, otomatis Anda harus menaikan
harga setidaknya Rp 120,000,-
4. Terpercaya.

5. Produknya punya kualitas tinggi. Hal ini patut dipertimbangkan untuk menjaga brand
image bisnis Anda ke depannya. Jangan pernah memelihara, bahkan mengoleksi
kekecewaan pelanggan.

6. Stok barang. Cari pemasok yang punya stok barang berlimpah atau selalu ready stock,
sehingga tidak ada alasan pelanggan tidak jadi beli karena kehabisan stok.

7. Tidak berkhianat. Supplier yang baik itu tidak akan merebut pelanggan Anda sebagai
dropshipper dengan cara apapun. Misalnya menyelipkan kartu nama atau saat pengiriman,
menghubungi pelanggan kita secara diam-diam, dan sebagainya.

Apa pengertian dan cara kerja dari sistem usaha atau bisnis dropship kadang masih banyak
orang yang belum sepenuhnya memahami sehingga mereka menganggap ini masih sama
dengan reseller yang notabene sangat jauh berbeda.

Mungkin anda sering membaca atau mendengar istilah dropship dalam beberapa ulasan yang
membahas mengenai toko online.

Saat ini dalam era internet yang sudah tumbuh semakin pesat maka sistem dropship
merupakan salah satu pilihan jenis bisnis tanpa modal yang cukup menguntungkan dan
menjadi trend dalam bisnis online terbaru tahun 2019 ini.

Pengertian dropship dengan segala keuntungannya bagi penjual dan supplier

Dengan usaha sistem dropship maka pelaku usaha dapat mengembangkan jaringan atau
jangkauan pasar yang jauh lebih luas daripada berjualan secara konvensional.
Para pebisnis dropshipper dapat mempunyai suatu produk untuk dijual tanpa anda harus
mengeluarkan modal untuk menyediakan produknya.

Masih belum mengerti dan makin bingung? Coba perhatikan pada skema gambar di atas yang
menjelaskan tentang cara kerja sistem dropship.

Pengertian Dropship

Skema dropship diatas sebenarnya sudah cukup untuk menggambarkan bagaimana pengertian
dropship dan bagaimana cara kerja dari dropship.

Pengertian dropship adalah sebuah tehnik pemasaran suatu produk dimana penjual tidak
memiliki atau menyimpan stok barang.

Apabila penjual mendapatkan order maka ia akan meneruskan pesanannya ke


distributor/supplier.

Kemudian supplier akan mengirim barang tersebut dengan menggunakan nama pihak
dropshiper sehingga dengan cara ini seolah-olah pihak dropshiper memiliki toko pribadi
dengan stok barang yang lengkap.

Keuntungan Dropship

Sudah disinggung diatasa bahwasannya dropship berbeda dengan reseler yang harus memiliki
modal untuk belanja stok kemudian menjualnya kembali, maka berikut ini adalah beberapa
keuntungan bisnis dropship:

Sebagai penjual tidak perlu stok banyak barang, dan anda tidak perlu takut bahwa produk
tersebut tidak laku, bahkan anda bebas dan dapat mencampur barang dari supplier yang
berbeda.

Dapat menentukan harga jual sendiri, karena pembeli akan mentransfer uang kepada anda,
dan kemudian anda membayar ke supplier sesuai dengan kesepakatan.

Tidak memerlukan lokasi (lapak) sewa toko/gudang sehingga biaya sangat minim bahkan
bisa dibilang tanpa modal.
Anda tidak disibukkan atau direpotkan untuk mengemas dan mengirim barang karena
sudah tanggungan pihak supplier.

Nama anda/toko anda akan disematkan sebagai nama pengirim barang sehingga pembeli
tidak mengetahui supplier aslinya.

Keuntungan bagi supplier menerapkan sistem dropship

Jangkauan pasar yang lebih luas karena pihak supplier akan terbantu oleh sistem jaringan
yang bisa dimana saja.

Produk akan lebih cepat laku karena pihak dropship yang akan gencar membuat promosi
langsung kepada konsumen.

Bagi anda yang baru memahami jenis bisnis yang satu ini dan ingin terjun ke dunia dropship
disarankan harus berhati-hati karena tidak semua supplier jujur dan tidak semua pembeli
jujur.

Sebaiknya mencari supplier yang benar benar dapat dipercaya, dan pastikan supplier
mengirimkan barang pesanan kepada pembeli secara profesional.

Anda harus bisa meneruskan order setelah menerima uang dari pembeli, begitu pula harus
bisa didpastikan bahwa supplier menepati order dengan mengirimkan barang sesuai dengan
permintaan konsumen.

Bisnis dropship adalah salah satu bisnis online paling mudah bahkan untuk pemula dan
tentunya bisa anda jalankan meskipun tidak memiliki blog atau web dengan cara promosi
melalui media sosial.

Pemilihan Supplier Baru

 Setiap Supplier baru harus dilakukan seleksi untuk memastikan bahwa supplier
tersebut dapat memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.
 Purchasing Manager akan mencari data mengenai supplier tersebut mengenai Mutu
Produk atau Jasa yang dihasilkan, Harga Jual, Waktu Pengiriman, Aspek K3L (L-
PRC-01) dan lainnya.
 Berdasarkan data yang ada, Purchasing Manager bersama-sama dengan pihak/bagian
lain yang terkait akan meninjau untuk memastikan kesesuaian atas kriteria persyaratan
yang telah ditetapkan.
 Jika diperlukan, Purchasing Manager akan meminta contoh produk dari supplier
untuk dilakukan pemeriksaan oleh pihak yang ditunjuk terlebih dahulu.
 Peninjauan dilakukan sesuai dengan pelaksanaan evaluasi supplier diatas (point 1.3,
1.4 & 1.5), kecuali : 1.3.1. Mutu Produk/Jasa yang akan diberikan berdasarkan
spesifikasi tertulis dan contoh produk, 1.3.3.
 Waktu pengiriman yang dijanjikan sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan 1.3.6.
Pemenuhan aspek K3L sesuai dengan persyaratan hukum dan/atau perusahaan (L-
PRC-01).
 Hasilnya dicatatkan dalam lembar Evaluasi Supplier dengan mencantumkan data-data
supplier yang ditinjau serta hasil kesimpulan dari peninjauan yang dilakukan.
 Berdasarkan hasil peninjauan tersebut, maka Purchasing Manager akan menentukan
apakah supplier dapat memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.
 Purchasing Manager akan memberitahukan Supplier yang terpilih dan kemudian
melakukan proses pembelian sesuai dengan Prosedur Pembelian yang ada serta
memasukkan data supplier tersebut kedalam Daftar Supplier.

Ciri – Ciri Supplier

 Berfungsi sebagai pemasok bahan baku atau barang mentah kepada perusahaan lain.
 Produk yang dijual masih berbentuk mentah (sayur, buah, tanah, emas, logam, dan
lain-lain) maupun barang setengah jadi (kertas, plastik, dan lain-lain).
Fungsi dan Tugas Supplier

 Sebagai pihak yang memastikan tersedianya bahan baku atau bahan mentah bagi
pihak (individu atau perusahaan) yang membutuhkannya.
 Memastikan bahan baku yang dipasok masih dalam keadaan baik saat diterima oleh
pihak pembeli.
 Mengatur proses penyimpanan bahan baku sebelum dikirim ke perusahaan yang
membutuhkannya.
 Mengatur pengiriman bahan baku dengan tepat waktu kepada para pihak yang
membutuhkannya.

Evaluasi Supplier

 Evaluasi Supplier ini dilakukan secara periodik setiap 6 (enam) bulan sekali oleh
Purchasing Manager.
 Evaluasi juga dilakukan terhadap supplier yang tercatat dalam Daftar Supplier dengan
melihat semua catatan-catatan pembelian dan penerimaan suatu barang dari supplier
yang ada.
 Penilaian yang dilakukan terhadap kriteria seperti berikut :

1. Mutu Produk atau Jasa yang diterima sesuai dengan spesifikasi, berdasarkan hasil
pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak yang ditunjuk ataupun bukti lain.
2. Harga, yang diajukan supplier masih sesuai dan dapat disetujui oleh perusahaan.
3. Waktu Pengiriman, yang sesuai dengan jadwal.
4. Syarat Pembayaran, yang disepakati oleh kedua belah pihak.
5. Pelayanan, yang diberikan oleh supplier.
6. Aspek K3L (dan lainnya), yang sesuai dengan sifat barang/jasa (L-PRC-01).
 Evaluasi dilakukan dengan memberikan penilaian terhadap kriteria tersebut diatas
dengan nilai SANGAT BAIK (A) atau BAIK (B) atau CUKUP (C) atau KURANG
(K) (penjelasan lihat hal. 3), dan kemudian menjumlahkan nilai dari masing-masing
penilaian.
 Supplier dinyatakan lulus evaluasi/memenuhi syarat jika hasil penilaiannya tidak
memiliki nilai KURANG untuk semua kriteria yang ada.
 Penilaian akan dicatatkan pada lembar Hasil Evaluasi Supplier yang mencantumkan
data-data supplier dan hasil penilaian serta kesimpulan yang diambil.
 Supplier yang dapat memenuhi hasil penilaian pada point 1.5. akan digunakan
kembali untuk periode berikutnya dan dimasukkan dalam Daftar Supplier.
 Sedangkan supplier yang tidak dapat memenuhi persyaratan tersebut tidak akan
dipergunakan untuk periode berikutnya dan dikeluarkan dari Daftar Supplier.
 Berdasarkan hasil evaluasi supplier ini maka akan dikeluarkan satu Daftar Supplier
yang baru yang telah lulus evaluasi

Cara Kerja Supplier

 Pengadaan bahan baku, dalam proses pengadaan bahan mentah dapat dilakukan
sendiri oleh supplier atau bekerjasama dengan pihak lain.
 Membuat informasi bahan baku, sebelum dijual ke pihak lain maka supplier harus
menyiapkan informasi mengenai bahan baku yang dijual.
 Melakukan pemasaran, proses pemasaran bisa melalui offline maupun online. Secara
online misalnya dengan membuat website dan iklan untuk menjual bahan baku
tertentu.
 Bekerjasama dengan pebisnis, pada tahap ini supplier harus berkomitmen untuk dapat
memasok bahan baku berkualitas kepada pebisnis secara rutin.
 Menjaga kualitas, dalam hal ini kualitas layanan dan kualitas bahan baku sangat
mempengaruhi keberhasilan supplier dalam menjalankan usahanya.
Jenis – Jenis Supplier

1. Supplier Produk Barang

Ini adalah jenis pemasok yang memasok bahan baku untuk membuat produk dalam barang.

Dalam hal ini, pemasok hanya memasok bahan mentah untuk diproses oleh pihak lain
menjadi barang jadi.

Contoh :

Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan notebook. Jadi perusahaan ini
membutuhkan bahan baku untuk kertas, plastik dan bahan lainnya untuk memproduksi
notebook.

Perusahaan kemudian bekerja sama dengan pemasok yang dapat memasok bahan baku yang
diperlukan (kertas, plastik dan bahan lainnya).

Kolaborasi bisa dilakukan dengan beberapa pihak yang menyediakan bahan baku berbeda.

2. Supplier Produk Jasa

Ini adalah jenis pemasok yang memasok bahan baku untuk menghasilkan produk dalam
bentuk layanan.

Dalam hal ini pemasok hanya memasok bahan baku yang kemudian diolah oleh pihak lain
menjadi produk layanan yang dapat dijual kepada konsumen.
Contoh :

Perusahaan jasa keuangan memerlukan perangkat lunak atau aplikasi khusus untuk
membantu klien mereka memantau dan mengelola keuangan perusahaan

Vendor adalah Supplier dalam Dunia Bisnis


by mgt logistik

Vendor adalah istilah yang sering kali digunakan dalam dunia bisnis. Hampir setiap bisnis
memerlukan vendor untuk membuat bisnis menjadi lebih berkembang.

Pemilihan vendor yang tepat akan membuat pebisnis lebih maju. Vendor sering pula disebut
dengan supplier.

Mereka memproduksi produk untuk kemudian digunakan oleh bisnis perusahaan yang
menggunakannya. Lalu, apakah sebenarnya vendor itu? Untuk itu sekarang kita akan
membahas artikel tentang vendor dan apa saja fungsinya dalam dunia manufaktur.

tahapan menjadi vendor

Pengertian Vendor adalah Sebagai Berikut :

Jika kamu penasaran tentang apa arti dari vendor, mari simak pengertiannya secara
lebih jauh dan lebih lengkap dalam artikel ini. Sebenarnya, vendor merupakan pihak ketiga
dalam sebuah bisnis.

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, vendor sendiri diartikan sebagai penjual. Karena
vendor adalah penjual, pastilah mereka bergerak dalam bidang manufaktur.

Sebelum kita bahas tentang fungsi vendor, Sebaiknya kita harus memahami bisnis
manufaktur terlebih dahulu. Bisnis manufaktur adalah bisnis yang membuat produk mentah
kemudian menjadikan barang setengah jadi yang berharga lebih tinggi.
Artinya, bisnis manufakturing memiliki proses membeli yang disebut procurement kemudian
menjualnya kepada sales dan marketing.

Setiap perusahaan manufaktur pasti telah memiliki vendor sendiri-sendiri. Jadi, vendor akan
terus memproduksi barang-barang untuk kemudian dibeli oleh perusahaan yang
memproduksi barang.

Fungsi Vendor dalam Dunia Bisnis

Setelah memahami proses dalam bisnis manufaktur tersebut, dapat kita simpulkan bahwa
fungsi vendor terletak pada proses bisnis purchasing/procurement/pengadaan dalam pabrik.

Saat perusahaan membeli sebuah item, baik itu dari bahan baku (raw material), bahan
penolong, bahkan barang setengah jadi (Work In Process/WIP), Vendor salah satu yang
sering digunakan.

Jadi perusahaan yang membutuhkan vendor bertujuan untuk mencari barang-barang yang
sudah tidak diproduksi pabrik dan dibutuhkan untuk melakukan proses produksi.

Perputaran terjadi terus-menerus sehingga vendor dan perusahaan yang membeli produknya
akan saling menguntungkan.

Dewasa ini, perkembangan dunia informasi dan telekomunikasi juga terus berkembang.
Dengan demikian, vendor yang ada di era modern ini tidak hanya vendor yang memproduksi
barang saja.

Namun, banyak pula vendor yang berperan sebagai penyedia sarana informasi dan
telekomunikasi untuk perusahaan lain. Hal tersebut sering disebut dengan vendor IT.

Dalam memilih vendor IT, perusahaan harus hati-hati dan memilih vendor yang benar-benar
tepat.

Teknologi informasi dan komunikasi nyatanya memang sangat membantu perusahaan untuk
mempromosikan produknya.
Jadi, tidak salah jika perusahaan meminta bantuan dari vendor IT untuk meningkatkan
penjualan produknya.

Pemilihan vendor tidak boleh dilakukan secara asal-asalan. Kamu bisa memilih vendor-
vendor yang terbaik dengan meminta saran dari rekan yang telah berpengalaman.

Kini, vendor-vendor juga terus bersaing satu sama lain untuk menjadi yang terbaik.

Hal yang paling penting yang harus diingat oleh perusahaan adalah dengan memilih vendor
sesuai dengan kepentingan vendor tersebut.

Seperti kita tahu, aktivitas utama dari sebuah perusahaan adalah menjual dan membeli.

Itulah sedikit gambaran umum mengenai pengertian vendor atau supplier. Semoga
bermanfaat untuk Anda.

5 Alasan Pentingnya Supplier Diversity

Keberagaman supplier menjadi satu hal yang penting karena berbagai penyebab. Sayangnya,
adanya kesalah pahaman tentang keberagaman ini dalam rantai pasokan masih sering terjadi.

Banyak yang masih saja percaya keberagaman tersebut merupakan suatu sistem kuota yang
dirancang untuk menguntungkan kelompok tertentu saja. Kepercayaan ini pada akhirnya
gagal memahami bahwa keunggulan kompetitif masih ada untuk OEM atau Original
Equipment Manufacturer yang mengintegrasikan keberagaman supplier ke dalam proses
produksi dan operasional mereka.

Organisasi yang telah mengimplementasikan strategi keberagaman supplier secara efektif


telah berhasil merasakan manfaat yang telah ditimbulkan. Berikut adalah 5 alasan mengapa
keberagaman supplier menjadi hal penting dalam perusahaan.
Keberagaman Supplier Mempromosikan Berbagai Channel dimana Barang dan Jasa
tersebut Dibeli

Badan Sensus Amerika Serikat telah berulang kali menegaskan bahwa pelanggan akan
menjadi lebih beragam setiap waktunya. Perusahaan harus terus mengadaptasi ide-ide dan
inovasi-inovasi terbaru yang muncul baik dalam lingkungan internal maupun eksternal.
Keberagaman supplier ini akan memberikan kontribusi untuk pertumbuhan bisnis yang
menguntungkan, dan secara otomatis mempromosikan semua channel pembelian barang dan
jasa.

Organisasi dapat Memanfaatkan Peluang Baru untuk Melakukan Ekspansi Bisnis.

Masalah keragaman merupakan sesuatu yang diabaikan oleh hampir semua eksekutif
senior. Mereka belum menyadari bahwa keberagaman supplier terhubung kepada
keberagaman pasar. Perusahaan yang tidak hanya menjual, namun juga membeli dari
beragam komunitas akan mencapai nilai profit yang tinggi jika dilakukan dengan baik.

Keberagaman Supplier dapat Dimanfaatkan untuk Pangsa Pasar yang Lebih Besar dan juga
Profitabel.

Bukan hanya perusahaan besar dengan profit yang tinggi, namun bisnis atau
perusahaan minoritas pun juga tak kalah pentingnya. Melakukan investasi dalam bisnis
minoritas ini akan menciptakan loyalitas brand dari mereka yang secara langsung
menhasilkan manfaat dari pekerjaan maupun keuntungan yang diciptakan dari investasi
dalam keberagaman supplier Organisasi dapat Semakin Menarik Pelanggan Sadar Sosial
Baca juga Cara Memaksimalkan Produktivitas di Hari Kerja

Perusahaan dengan praktik bisnis sosial yang bertanggung jawab akan mampu menarik minat
pelanggan dalam mendukung mereka membuat perbedaan. Selanjutnya, sejauh mana
perusahaan berinvestasi dalam program keberagaman supplier mencerminkan komitmen
perusahaan untuk menjadi bisnis yang bertanggung jawab secara progresif. Berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Edelman, sebesar 87% pelanggan global percaya bahwa
perusahaan perlu menempatkan perhatian yang sama dalam lingkup sosial seperti halnya
dalam lingkup bisnis. Dengan menginvestasikan supplier dengan program keberagaman,
perusahaan mampu menarik pelanggan yangh sadar sosial.

Komitmen Keberagaman Supplier akan Menyeimbangkan Tanggung Jawab Sosial


Perusahaan, yang Berkaitan dengan Retensi Karyawan

Seperti halnya perubahan terhadap pasar pelanggan, begitu pula yang terjadi pada pasar tenga
kerja. Yang terjadi pada beberapa tahun ke belakang adalah lebih banyak kaum wanita dan
minoritas yang menduduki posisi penting dalam perusahaan, mereka seringkali bertanya
kepada setiap karyawan bagaimana dukungan karyawan tersebut terhadap perusahaan dan
bisnis minoritas. Semakin tinggi penilaian karyawan terhadap organisasi, semakin tinggi pula
komitmen mereka terhadap organisasi tersebut.***

Tahukah Anda Perbedaan Supplier dan Distributor?

Terkadang masyarakat rancu perbedaaan dua jenis aktifitas usaha ini, supplier dan distributor.

Supplier adalah seseorang/perusahaan yang secara kontinu menjual barang kepada Anda.
Biasanya barang tersebut bukanlah untuk dijual lagi, tapi lebih kepada pendukung kegiatan
usaha.
Misalnya supplier kertas memasok kertas ke kantor-kantor atau contoh lainnya: supplier besi
tua memasok besi ke pabrik pengolahan besi. Jadi barang yg dijual oleh supplier adalah
penunjang kegiatan usaha atau berupa bahan mentah.

Nah, sekarang Distributor.

Distributor adalah seseorang/perusahaan yang membeli produk dari perusahaan yang


memproduksinya langsung dan menawarkan/menjual kembali kepada toko/retail. Distributor
bisa saja mengambil produk dari beberapa produsen untuk ditawarkan ke-toko-toko.

Jadi Distributor adalah penghubung antara produsen-produsen dan toko-toko retail.

Contohnya ; Distributor makanan ringan menawarkan berbagai jenis makanan kepada toko
retail.

Contoh lainnya : Distributor buku dan majalah, mendapatkan buku dan majalah dari berbagai
penerbit dan menawarkannya kepada toko buku agar dapat dipajang.
BEDANYA DISTRIBUTOR, SUPLIER, AGEN, RESELLER/DROPSHIPPER

Sering banget mendengar istilah DISTRIBUTOR, AGEN, RESELLER DAN SUPLIER


tapi banyak sekali yg tertukar antara istilah distributor dan agen.. dan ada juga reseller
DROPSHIPPER. ada yang tahu bedanya? ok kita bahas ya..

1. DISTRIBUTOR adalah seseorang/perusahaan yang membeli produk dari PRODUSEN


yang memproduksinya langsung dan menawarkan/menjual kembali kepada toko/retail.
Distributor bisa saja mengambil produk dari beberapa produsen untuk ditawarkan ke-
toko-toko. Biasanya DISTRIBUTOR akan menerima prosentase diskon harga yg lebih
besar dari produsen krn melakukan pembelian dalam jumlah sangat banyak (stok
barang)

Jadi Distributor adalah penghubung antara produsen-produsen, AGEN dan toko-toko


retail.Contohnya; Distributor makanan ringan menawarkan berbagai jenis makanan
kepada toko retail.

3. SUPLIER adalah seseorang/perusahaan yang secara kontinu menjual barang kepada kita.
Biasanya barang tersebut bukanlah untuk dijual lagi, tapi lebih kepada pendukung
kegiatan usaha.

Misalnya supplier kertas memasok kertas ke kantor-kantor atau contoh lainnya:


supplier besi tua memasok besi ke pabrik pengolahan besi. Jadi barang yg dijual oleh supplier
adalah penunjang kegiatan usaha atau berupa bahan mentah. kadang SUPLIER juga bisa
mensuplai barang pada distributor

3. AGEN

adalah MENJUAL BARANG dari DISTRIBUTOR ke retail. terkadang agen juga bisa
bersifat sbg perantara antara distributor dan retailer.. pendapatan agen adalah komisi
penjualan dari distributor atau selislh harga jual dari harga retailer/
4. RESELLER / DROPSHIPPER

pada dasarnya RESELLER itu bisa juga disebut sbg AGEN. dari istilah katanya RE =
mengulang dan Sell = menjual yang dapat diartikan menjadi Menjual Kembali, dan -er yang
memiliki arti perlakunya. Nah dari mengartikan kata-kata itu saja kita sudah dapat
menyimpulkan bahwa RESELLER berarti orang / pelaku yang menjual kembali dengan
adanya produk fisik di tangan agen tersebut.

DROPSHIPPER adalah agen yang menjual kembali produk suppliernya dengan TIDAK
memiliki produk suppliernya tersebut. Jadi Dropshipper hanyalah agen yang menjual
informasi dari suatu produk.

Dapat kita lihat perbedaan yang cukup mendasar dari hal ini, jika Reseller menjual kembali
dengan memiliki produknya, Dropshipper hanya menjual informasi dari produk tersebut. Jadi
kita dapat mengatakan pula bahwa dengan menjadi seorang dropshipper, kita dapat menjadi
pelaku bisnis yang tidak perlu mengeluarkan modal untuk menjual produk supplier kita.

Cara Kerja Supplier

Di jaman digital seperti sekarang ini ada beragam cara yang dilakukan oleh supplier
dalam kegiatan operasionalnya. Namun secara singkat ada beberapa hal yang dikerjakan oleh
pihak supplier dalam menjalan bisnisnya yaitu:

 Pengadaan bahan baku, dalam proses pengadaan bahan mentah dapat dilakukan
sendiri oleh supplier atau bekerjasama dengan pihak lain.
 Membuat informasi bahan baku, sebelum dijual ke pihak lain maka supplier harus
menyiapkan informasi mengenai bahan baku yang dijual.
 Melakukan pemasaran, proses pemasaran bisa melalui offline maupun online. Secara
online misalnya dengan membuat website dan iklan untuk menjual bahan baku
tertentu.
 Bekerjasama dengan pebinis, pada tahap ini supplier harus berkomitmen untuk dapat
memasok bahan baku berkualitas kepada pebisnis secara rutin.
 Menjaga kualitas dalam hal ini kualitas layanan dan kualitas bahan baku sangat
mempengaruhi keberhasilan supplier dalam menjalankan usahanya.
Evaluasi Supplier

 Evaluasi Supplier dilakukan secara periodik setiap 6 (enam) bulan sekali oleh
Purchasing Manager.
 Evaluasi dilakukan terhadap supplier yang tercatat dalam Daftar Supplier dengan
melihat catatan-catatan pembelian dan penerimaan barang dari supplier yang ada.
 Penilaian dilakukan terhadap kriteria.

1. Mutu Produk/Jasa yang diterima sesuai dengan spesifikasi, berdasarkan hasil


pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak yang ditunjuk ataupun bukti lain.
2. Harga, yang diajukan supplier masih sesuai dan dapat disetujui oleh perusahaan.
3. Waktu Pengiriman, yang sesuai dengan jadwal.
4. Syarat Pembayaran, yang disepakati oleh kedua belah pihak.
5. Pelayanan, yang diberikan oleh supplier.
6. Aspek K3L (dan lainnya), yang sesuai dengan sifat barang/jasa (L-PRC-01)

 Evaluasi dilakukan dengan memberikan penilaian terhadap kriteria tersebut diatas


dengan nilai SANGAT BAIK (A) atau BAIK (B) atau CUKUP (C) atau KURANG
(K) (penjelasan lihat hal. 3), dan kemudian menjumlahkan nilai dari masing-masing
penilaian.
 Supplier dinyatakan lulus evaluasi/memenuhi syarat jika hasil penilaiannya tidak
memiliki nilai KURANG untuk semua kriteria yang ada.
 Penilaian akan dicatatkan pada lembar Hasil Evaluasi Supplier yang mencantumkan
data-data supplier dan hasil penilaian serta kesimpulan yang diambil.
 Supplier yang dapat memenuhi hasil penilaian pada point 1.5. akan digunakan
kembali untuk periode berikutnya dan dimasukkan dalam Daftar Supplier.
 Sedangkan supplier yang tidak dapat memenuhi persyaratan tersebut tidak akan
dipergunakan untuk periode berikutnya dan dikeluarkan dari Daftar Supplier.
 Berdasarkan hasil evaluasi supplier ini maka akan dikeluarkan satu Daftar Supplier
yang baru yang telah lulus evaluasi.
Contoh Daftar Evaluasi Kinerja Supplier

Pemilihan Supplier Baru

1. Setiap Supplier baru harus dilakukan seleksi untuk memastikan bahwa supplier
tersebut dapat memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.
2. Purchasing Manager akan mencari data mengenai supplier tersebut mengenai Mutu
Produk/Jasa yang dihasilkan, Harga Jual, Waktu Pengiriman, Aspek K3L (L-PRC-01)
dan lainnya.
3. Berdasarkan data yang ada, Purchasing Manager bersama-sama dengan pihak/bagian
lain yang terkait akan meninjau untuk memastikan kesesuaian atas kriteria persyaratan
yang telah ditetapkan.
4. Jika diperlukan, Purchasing Manager akan meminta contoh produk dari supplier
untuk dilakukan pemeriksaan oleh pihak yang ditunjuk terlebih dahulu.
5. Peninjauan dilakukan sesuai dengan pelaksanaan evaluasi supplier diatas (point 1.3,
1.4 & 1.5), kecuali : 1.3.1. Mutu Produk/Jasa yang akan diberikan berdasarkan
spesifikasi tertulis dan/atau contoh produk, 1.3.3. Waktu
6. Pengiriman yang dijanjikan sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan 1.3.6.
Pemenuhan aspek K3L sesuai dengan persyaratan hukum dan/atau perusahaan (L-
PRC-01).
7. Hasilnya dicatatkan dalam lembar Evaluasi Supplier dengan mencantumkan data-data
supplier yang ditinjau serta hasil kesimpulan dari peninjauan yang dilakukan.
8. Berdasarkan hasil peninjauan tersebut, maka Purchasing Manager akan menentukan
apakah supplier dapat memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.
9. Purchasing Manager akan memberitahukan Supplier yang terpilih dan kemudian
melakukan proses pembelian sesuai dengan Prosedur Pembelian yang ada serta
memasukkan data supplier tersebut kedalam Daftar Supplier.
Pengertian Vendor

Seperti kita ketahui bersama, vendor adalah istilah yang lazim digunakan dalam
berbagai perbincangan mengenai bisnis. Ternyata, dari segi bahasa, Vendor terbilang sangat
sederhana: penjual. Ya, definisi vendor menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
penjual. Sesederhana itu.

Sialnya, dalam proses bisnis, istilah penjual saja tidaklah cukup. Karena seperti kita tahu,
manufaktur adalah bisnisnya para penjual. Semua perusahaan pastilah penjual. Sehingga jika
kita mencukupkan pembahasan mengenai vendor pada definisi sebagai pihak yang menjual,
akan sangat kurang sekali pemahaman yang kita dapatkan.

Untuk memperdalam pemahaman kita mengenai kata vendor ini, marilah kita menilik kepada
fungsinya di dalam dunia manufaktur.

Fungsi Vendor dalam dunia manufaktur

Sebelum membahas mengenai fungsi vendor, ada baiknya kita memahami bisnis
manufaktur secara sederhana terlebih dahulu. Bisnis manufaktur adalah bisnis
membuat/memproduksi barang mentah yang dibeli oleh perusahaan untuk menjadikannya
barang jadi yang berharga lebih tinggi. Artinya, setiap bisnis manufaktur pasti memiliki
proses membeli (procurement) hingga kemudian menjualnya (sales dan marketing).

Melihat alur proses dalam bisnis manufaktur di atas, dapat kita tarik kesimpulan sederhana,
bahwa fungsi vendor terletak pada proses bisnis procurement/purchasing/pengadaan
dalam pabrik. Saat perusahaan melakukan pembelian item, entah itu adalah bahan baku (raw
material), bahan penolong, sparepart, atau bahkan barang setengah jadi (Work In
Process/WIP), vendor adalah istilah yang sering digunakan.

Sebenarnya, selain kata vendor, istilah yang sering digunakan adalah supplier.

Jadi vendor dibutuhkan perusahaan saat akan mencari barang-barang yang tidak diproduksi
pabrik, dan dibutuhkan untuk melakukan proses produksi. Sekali lagi, barang yang dibeli dari
vendor bisa berupa bahan baku, bahan penolong, sparepart, dan bahkan barang setengah jadi.
Biasanya, masing-masing perusahaan akan menjadi vendor atau supplier untuk perusahaan
lainnya. Kemudian perusahaan yang membeli itu akan memproduksi barang, yang barang
jadinya (finish good) dibutuhkan oleh perusahaan lain, sehingga dia menjadi vendor dari
perusahaan tersebut. Begitu terus perputaran uang terjadi. Bahkan, tak jarang satu perusahaan
menjadi vendor sekaligus konsumen untuk perusahaan lainnya.

Karena, seperti kita tahu, aktivitas utama dari sebuah perusahaan adalah menjual dan
membeli bukan?

1. Distributor

Distrbutor adalah suatu sebutan untuk organisasi perusahaan yang telah membeli
barang secara langsung dari para produsen (pembuat) industri manufaktur yang telah
memproduksi barang tersebut secara langsung dan missal dengan tujuan untuk menjualnya
kembali kepada toko-toko atau para peritel.

Dalam hal ini, pihak distributor biasanya memiliki berbagai produk barang tidak
hanya dari produsen saja, namun dari para produsen lain (pembuat) industry manufaktur
produk yang berlainan jenis agar bisa ditawarkan kepada toko-toko atau para ritel (baik
tradisional maupun modern). Dan dari sisi keuntungan atau laba yang nanti akan diperoleh
dari kegiatan ini adalah sebesar margin dan diskon yang telah diberikan oleh pihak
perusahaan (produsen/pembuat) kepada pihak distributor karena bersedia untuk membeli
produk/barang dalam jumlah yang sangat banyak.

Jadi yang disebut sebagai distributor adalah para pihak penyalur barang secara
langsung dari para produsen kepada para agen, toko-toko dan ritel modern dan tradisional.
Produk yang telah dibeli tersebut biasanya dalam jumlah yang sangat besar. Seperti contoh :
Distributor bahan makanan pokok berupa sembako menawarkan produk-produknya kepada
toko-toko dan ritel-ritel yang memang berjualan bahan pokok termasuk juga sembako.
2. Suplier

Suplier merupakan sebutan bagi organisasi perusahaan yang menjual dan sekaligus
menyalurkan barang secara kontinu (terus-menerus) terhadap perusahaan lain. Barang yang
biasanya terus-menerus di suplay ini adalah bahan-bahan mentah yang nantinya akan dioleh
kembali oleh pihak perusahaan atau pabrik untuk diproses agar dapat menjadi barang
setengah jadi atau barang jadi yang memiliki nilai jual.

Sebenarnya barang tersebut (barang dari suplier) bukanlah barang yang untuk dijual
dengan keadaan yang sama, namun sebelumnya harus melalui proses pengolahan terlebih
dahulu. Dan barang tersebut lebih cenderung sebagai barang/bahan pendukung dari kegiatan
produksi.

Seperti contoh : Suplier Karet yang membeli dari para petani karet kemudian akan dijual
kepada pabrik yang memang khusus untuk pengolahan karet, Suplier kopi yang membeli
bahan baku kopi dari para petani kopi kemudian dijual kembali kepada pabrik pengolahan
kopi, suplier kayu pinus yang membeli dari para petani kayu kemudian menjualnya kembali
kepada pabrik pengolah kertas. Dan yang harus Anda tahu bahwa Suplier ini juga dapat
menyalurkan barangnya kepada para distributor.

3. Agen.

Agen merupakan sebutan lain bagi yang menjual barang langsung dari para distributor
kepada toko ritel. Keuntungan yang nanti akan didapatkan oleh seorang agen adalah berupa
uang komisi dari penyalur yang disebut distributor ini atau setidaknya selisih dari hasil
penjualan yang didapatkan dari toko ritel.
Keuntungan apabila Anda menjadi seorang Agen adalah :

• Mendapat keuntungan yang lebih besar, karena perusahaan biasanya lebih membatasi dari
setiap daerah hanya boleh ada satu Agen resmi saja.

• Membutuhkan modal yang lumayan besar.

• Lebih praktis, dalam hal menjual barang Anda hanya cukup mencari reseller tetap saja.

• Produk sudah biasa dan banyak dibutuhkan oleh masyarakat.

• Sebagai Agen Anda tidak perlu turun tangan langsung dalam hal penjualan dan memiliki
banyak waktu yang lebih fleksibel, karena penjualan langsung akan dijalankan oleh para
resellernya.

• Sama sekali tidak ada target-terget yang harus dicapai (tidak sama dengan sales).
4. Reseller

Reseller merupakan sebutan bagi para penjual produk dari para distributor atau bisa
juga dari agen terhadap para konsumen secara langsung. Jadi memang bisa dipastikan bahwa
reseller memang diposisikan sebagai seorang yang memilki barang secara sah dan berjumpa
secara langsung dengan para konsumen. Sehingga bisa dipastikan bahwa mereka jugalah
yang nantinya akan secara langsung menerima komplen dan omelan dari para konsumennya.
Seperti contoh : toko-toko kelontong yang telah menjual barangnya secara langsung kepada
masyarakat luas.

Kelebihan apabila Anda menjadi seorang reseller :

• Mendapat kompensasi atau potogan harga dari para distributor. Namun juga tidak sebesar
potongan terhadap para agen.

• Reseller tidak perlu menjelaskan secara mendetail perihal produknya kepada masyarakat
luas karena produk yang dijual merupakan barang yang biasanya banyak dibutuhkan oleh
masyarakat.

• Tidak terikat secara resmi, seperti target-target penjualan dan waktu yang cenderung lebih
bebas dalam menjual barang.
5. Dropshipper

Dropshipper adalah sejenis agen yang menjual kembali produk dari para suplier
namun tanpa harus memilikinya. Jadi, untuk produk-produk dari dropshipper tidak harus
memilikinya. Bisa dikatakan bahwa dropsipper hanya menjual informasi tentang produk yang
telah dimiliki oleh para suplier.

Berbeda dengan para reseller, yang mana para reseller hanya menjual suatu barang,
namun dengan barang yang sudah ada di tangan. Sedangkan, para dropshipper akan
melakukan transaksi penjualan hanya apabila ada pesanan saja, seperti contoh dari
keberadaan toko-toko online yang sudah mulai banyak di negeri ini.

Dropsipper saat ini memang sedang naik daun dan sedang ramai-ramainya
dibicarakan oleh masyarakat luas, karena dengan adanya dropshiper yang semakin
memudahkan pihak masyarakat untuk mendapatkan suatu barang tanpa harus keluar rumah.
Keuntungan-keuntungan apabila Anda menjadi seorang dropshiper :

• Tidak perlu mengeluarkan modal yang terlalu besar.

• Hanya bermodalkan kepercayaan dari para customernya.

• Waktu bekerja yang lebih fleksibel, yaitu hanya pada saat ada pemesanan barang saja.

• Laba yang cukup menarik bagi pelaku bisnisnya.

• Transaksinya menjadi jauh lebih mudah, hanya melalui perantara transaksi e-banking.

• Tidak ada resiko, apabila terjadi kerusakan barang maka dropshipper hanya cukup
menghubungi pihak vendor atau distributornya saja.

Demikian pengertian dari Distributor, Agen, Reseller, Suplier dan Dropshipper. Semoga
dapat bermanfaat untuk kita semua dan salam sukses.
Pengertian Distributor

Distibutor adalah suatu pihak atau orang yang membeli barang dari produsen yang
memproduksi barang tersebut secara langsung dengan tujuan untuk menjualnya kembali
kepada toko-toko atau retail-retail produk bersangkutan.

Contoh kegiatan distribusi adalah pak Ali membeli beras sebanyak dua truk secara
langsung di pabriknya, lalu pak Ali menjual kembali atau menyalurkan beras-beras tersebut
ke toko atau retail-retail yang membutuhkan.

Keuntungan yang diperoleh dari kegiatan ditribusi ini adalah ketika kita membeli
barang dari pabriknya secara langsung, maka kita akan mendapat potongan harga pembeli
saat mengambil produk. Semakin banyak produk yang yang diambil, semakin banyak pula
diskon atau potongan harga yang diperoleh. Setelah itu, distributor tersebut menjual kembali
produk dengan harga pasar atau harga lebih rendah lagi karena akan dijual kepada retil-retail
atau toko.
Suplier

Suplier adalah sebutan bagi pihak atau perusahaan yang menjual dan menyalurkan
barang secara terus menerus kepada lembaga ataupun perusahaan. Biasanya barang yang
disuplay berupa bahan mentah yang akan diolah kembali oleh pabrik atau perusahaan tertentu
menjadi bahan jadi atau setengah jadi.

Contoh suplier adalah petani karet yang terletak di suatu wilayah menjual atau
menyalurkan hasil kebun-kebun mereka berupa karet kepada pabrik pengolah karet untuk
diolah menjadi barang jadi seperti ban atau barang setengah jadi.
Perbedaan Distributor Dan Supplier Dalam Ilmu Marketing

Perbedaan distributor dan supplier dalam ilmu marketing ini untuk membedakan peranan dari
distributor dan supplier tersebut.

Sebuah distributor dalam ilmu marketing ini tentunya untuk melakukan pemasaran dan
distribusi produk baik dari perusahaan atau pun dari supplier. Jadi distributor ini tidak dapat
membuat produk apapun.

Sedangkan supplier ini tentu saja sebagai penyalur kepada perusahaan produksi atau pabrik
dan distributor juga. Supplier ini mensuplai bahan baku kepada perusahaan produksi atau
pabrik untuk dibuat menjadi sebuah produk lagi.

Supplier tentu saja dapat mensuplai kepada distributor secara langsung dengan berupa produk
jadi bukan bahan baku. Karena distributor ini tidak dapat memproduksi produk apapun.

Supplier ini tentu saja menjadikan distributor sebagai media untuk memasarkan dengan cepat.
Dengan banyaknya pelaku pemasaran yang dimiliki distributor inilah yang menjadikan
distributor dapat menjual banyak produk jadi,

Sebagai supplier ini biasanya hanya memiliki sedikit sekali relasi kerjasama dengan
perusahaan produksi atau pabrik. Karena peranan supplier ini untuk menyediakan bahan baku
yang dibutuhkan oleh perusahaan.

Dengan begitu supplier hanya memiliki konsumen tetap seperti pabrik dan distributor saja.
Sedangkan distributor ini memiliki relasi kerjasama dengan banyak perusahaan dan supplier
sebagai penjual dari produk – produk yang dimiliki oleh pabrik dan supplier.
Jadi perbedaan distributor dan supplier ini secara ringkas bahwa distributor memiliki relasi
banyak dengan pabrik dan supplier, sedangkan supplier ini hanya memiliki relasi dengan
pabrik atau distributor saja.

Didalam dunia perdagangan ada beberapa istilah yang sering kita dengar seperti
Agen, Distributor, Reseller, Suplier dan Dropshipper. Istilah tersebut adalah istilah dari
beberapa peran masing masing kelompok atau orang yang bergerak dalam perdagangan
tersebut. Beberapa istilah ini juga membedakan pekerjaan yang didapat dari masing-masing
posisi.

Supaya Anda tidak salah memahami dalam membedakannya, dari masing-masing istilah tadi,
berikut akan kami rangkaikan penjelasannya satu persatu:

Pengertian Agen

Agen yaitu penyalur yang atas nama suatu perusahaan tertentu menjual barang dan
jasa hasil produksi prusahaan tersebut di daerah tertentu.
Agen mirip dengan saler perbedaannya adalah Diagen tidak menjual barang dan jasa yang
bukan produksi perusahaan bersangkutan. Agen menjual barang dan jasa dengan harga yang
ditentukan oleh produsen.

Contoh:

Sales roti menjual roti tulis mereka ke toko A. Dan kemudian toko A-lah yang
kembali menjual raoti tersebut ke retail-retail, ke toko-toko kecil, ke kios-kios, maupun ke
konsumen secara langsung.
Pengertian Distributor

Merupakan sebutan bagi Seorang atau perusahaan perantara yang menyalurkan


produk dari pabrikan (manufacturer) ke pengecer (retailer).

Tugas Distributor adalah:

membeli barang dan jasa dari produsen atau pedagang yang lebih besar
mengklasifikasi barang atau memilahnya sesuai dengan jenis, ukuran, dan kualitasnya
memperkenalkan barang atau jasa yang diperdagangkan kepada konsumen, misalnya dengan
reklame atau Iklim

Contoh:

distributor yang menawarkan produk dadang tertentu pada para pedagang yang ada
dipasar bisa juga disebut suplier bagi para penjual dipasar. sales akan membelikan barang
secara langsung melalui pabriknya. Dan barang tersebut dijual kembali ke toko-toko dan
retail-retail yang membutuhkan.

Intinya, distributor adalah penyalur barang dari pabrik ke toko-toko maupun retail-retail yang
membutuhkan tanpa mengubah apapun pada barang tersebut.
Pengertian Raseller

Re artinya kembali dan seller artinya penjual, jadi jika diuraikan reseller memiliki arti
menjual kembali suatu produk yang dibeli untuk memperoleh keuntungan. Biasanya reseler
memperoleh harga lebih murah dan menjual sedikit lebih mahal untuk memperoleh selisih
keuntungan.

Pedagang memang bisa disebut reseler tapi istilah reseler lebih sering jika digunakan untuk
menunjukkan penjual barang online.
Pengertian Supplier

Supplier adalah seseorang/perusahaan yang secara kontinu menjual barang kepada


Anda. Biasanya barang tersebut bukanlah untuk dijual lagi, tapi lebih kepada pendukung
kegiatan usaha.

 Petani kebun karet menjual dan menyalurkan karet-karetnya kepada pabrik pengolah
karet, misalkan untuk dibuat ban.
 petambak udang dan lain-lain.
Pengertian Dropshiper

Dropshipper adalah suatu pihak yang menjual kembali produk dari suplier tanpa harus
memiliki barang yang ditawarkan. Sebenarnya pengertian dropshipper dan reseller hampir
sama, hanya saja jika reseller memiliki produk yang ditawarkan, sementara dropshipper tidak
memilikinya, akan tetapi, Dropshipper masih bisa menawarkan barang dan mendapatkan
untung dengan menjual informasi rentang produk yang dimiliki suplier.

Drop shipping adalah metode manajemen rantai pasokan di mana pengecer tidak
menyimpan barang dalam persediaan tetapi alih-alih mengirimkan pesanan pelanggan dan
rincian pengiriman ke produsen, pengecer lain, atau grosir, yang kemudian mengirimkan
barang langsung ke pelanggan. Sedangkan Dropshiper adalah orang yang melakukan
kegiatan dropship.

Anda mungkin juga menyukai