BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini merupakan tahap pengenalan dan pembatasan masalah yang akan
dipecahkan terkait dengan isu-isu yang melatarbelakangi pemilihan judul ini. Berisi
tentang penjelasan latar belakang pemilihan judul yang dilengkapi dengan data dan
fakta pendukungnya, rumusan masalah, dan tujuan dari proyek Museum Seni Rupa
Murni di Badung-Bali.
di Kabupaten Badung ini, dan lebih memfokuskan pengembangan pada daerah daya
tarik wisata seperti Garuda Wisnu Kencana (GWK), Jimbaran, Canggu, Seminyak,
dan lain-lain. Dikhawatirkan bibit-bibit seniman di Kabupaten Badung nantinya
akan semakin sedikit karena kurangnya dukungan dari pemerintah tersebut.
Padahal, Kabupaten Badung menjadi salah satu daerah tujuan wisata dengan angka
jumlah wisatawan tertinggi di Bali dan memiliki prospek seni rupa murni yang baik.
Di Kabupaten Badung ini sendiri, sebenarnya telah memiliki Museum
Pasifika sebagai fasilitas untuk mewadahi hasil karya seni rupa murni di daerah
Asia-Pasifik. Akan tetapi, kapasitas penampungan nya tergolong sedikit dan hasil
karya yang ditampung didominasi oleh seniman ternama. Museum ini sendiri masih
dirasa kurang, dikarenakan masih menerapkan pola pemajangan kuno, tanpa adanya
fasilitas baru yang interaktif. Selain itu, akses masuknya yang tergolong rumit, juga
turut menyurutkan niat masyarakat ataupun wisatawan untuk berkunjung ke
museum ini.
Menanggapi isu dan permasalahan tersebut, penulis memiliki sebuah gagasan
untuk menciptakan sebuah sarana pengelolaan dan pemajangan hasil karya seni
rupa murni yang lebih sistematis, mulai dari pengenalan, kurasi, apresiasi,
dokumentasi, dan lain-lain. Sebuah proyek yang berjudul Museum Seni Rupa
Murni di Badung-Bali diharapkan mampu mewadahi dan menjadi tempat yang
representatif untuk elemen seni rupa murni baik pelaku, masyarakat, dan event yang
sudah dijelaskan di atas maupun event baru yang akan digagas kedepannya.
Diharapkan juga, proyek ini dapat mewadahi komunitas-komunitas seni rupa murni
yang ingin menghimpun diri di Kabupaten Badung khususnya dan di luar
Kabupaten Badung pada umumnya sehingga kelak komunitas dan seni rupa murni
yang ada tersebut dapat terlestarikan dan berkembang.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang diharapkan dari pemecahan masalah di atas adalah sebagai
berikut:
a. Menghasilkan pemahaman yang mendalam mengenai museum seni rupa murni,
sehingga mampu dijadikan batasan dan landasan di dalam merancang museum
seni rupa murni, khususnya di daerah Kabupaten Badung, Provinsi Bali.
b. Untuk mengetahu tujuan, manfaat, fasilitas hingga mampu menyusun
pemrograman sebagai acuan di dalam merancang Museum Seni Rupa Murni di
Badung-Bali.
1.4 Sasaran
Adapun sasaran dari penulisan ini adalah :
a. Sirkulasi
Dapat menyediakan system sirkulasi mumpuni, jelas, dan sederhana yang
menghubungkan tiap-tiap fungsi yang ada pada museum untuk pengelola dan
pengunjung.
b. Penampilan Bangunan
Dapat menampilkan ciri bangunan yang memiliki konsep perpaduan modern
dan tradisional bali secara umum, serta mampu menampilkan diri sebagai
fasilitas yang berfungsi sebagai edukasi mengenai seni rupa murni; alternative
wisata baru, dan konservasi karya-karya seni rupa murni.
c. Keamanan
Pengunjung pada museum akan diawasi oleh tim pengelola keamanan pada
setiap titik yang memungkinkan, baik pada bangunan maupun pada kawasan.
d. Display
Hasil karya seni rupa murni dipajang maupun disusun sesuai dengan
standarisasi yang ada, sehingga aman dari kontak fisik, maupun non-fisik
daripada pengunjung. Tetapi, tetap dapat dinikmati secara seksama, serta
mudah di dalam proses pemasangan maupun pembongkaran karya seni rupa
tersebut.
e. Visibilitas
Pengunjung dapat menikmati area kawasan museum, dikarenakan merupakan
area kawasan wisata, yakni kawasan wisata edukasi dengan wisata budaya,
sehingga memerlukan penerapan area-area khusus yang akan dirancang
senyaman mungkin