Anda di halaman 1dari 65

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Madrasah : MTsN Talang Duku


Mata Pelajaran : IPA (SAINS)
Kelas/Semester : IX/1
Pertemuan ke- :1
Alokasi Waktu : 3 X 40 menit
Standar Kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia
Kompetensi Dasar : 1.1 Mendeskripsikan sistem ekskresi pada manusia dan
hubungannya dengan kesehatan

Indikator
− Mendeskripsikan bentuk/bangun organ-organ penyusun sistem ekskresi pada manusia
− Mendeskripsikan fungsi sistem ekskresi
− Mendata contoh kelainan dan penyakit pada sistem ekskresi.

I. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu :
1. Mendeskripsikan bentuk-bentuk organ penyusun sistem ekskresi
2. Menjelaskan fungsi sistem ekskresi
3. Menyebutkan penyakit-penyakit pada sistem ekskresi

II. Materi Ajar


Organ-organ penyusun sistem ekskresi terdiri dari : Hati, paru-paru, ginjal dan kulit. Hati
merupakan organ ekskresi yang berfungsi menghasilkan empedu. Paru-paru berfungsi
mengeluarkan sisa pernapasan ( CO2 dan H2O), ginjal berfungsi mengeluarkan urine dan
kulit mengeluarkan keringat. Macam-macam gangguan / penyakit pada alat pengeluaran :
1. paru-paru : pleuritis, TBC, Kanker paru-paru
2. hati : Hepatitis
3. Ginjal : diabetes meletus, kencing batu
4. kulit : jerawat, panu/kurap, kutu air, abses dll

III. Metode Pembelajaran


a. Metode :
 Pengamatan
 Diskusi

IV. Langkah-langkah
1. Kegiatan awal
Guru presentasi di depan kelas, menyampaikan tujuan pembelajaran dan materi
(pokok), memberi motivasi, kemudian membentuk kelompok
Motivasi : Bagaimanakah bau dari urine kita ?
2. Kegiatan inti
 Murid bekerja dalam kelompok masing-masing, melakukan pengamatan berbagai
organ dalam sistem ekskresi
 Guru melakukan bimbingan kepada kelompok secara bergantian
 Masing-masing kelompok melakukan presentasi hasil diskusinya
 Guru melakukan validasi hasil kerja kelompok
3. Kegiatan Penutup
 Guru memberikan penghargaan pada kelompok yang hasilnya paling bagus
 Guru membimbing siswa dalam mengambil kesimpulan
 Guru mengevaluasi siswa

V. Sumber Belajar
a. Buku Biologi 2 (Bumi Aksara) dan buku referensi yang relevan
b. Buku Biologi 2 (Yudhistira)
c. Bahan Praktikum (model Sistem Ekskresi) seperti kulit, paru-paru, ginjal dan hati

VI. Penilaian
a. Teknik :
 tes tertulis
 non tes (tidak tertulis)

Talang Duku, Juli 2015


Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala MTsN Talang Duku

KMS. ERMANSYAH, S.Pd.M.Pd.I ANDRIES AFNI, S.Pd


NIP. 19701021 199703 1 002 NIP. 19711226 199903 1 003
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Madrasah : MTsN Talang Duku


Mata Pelajaran : IPA (SAINS)
Kelas/Semester : IX/1
Pertemuan ke- :1
Alokasi Waktu : 4 X 40 menit
Standar Kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia
Kompetensi Dasar : 1.2. Mendiskripsikan sistem reproduksi dan penyakit yang
berhubungan dengan sistem reproduksi pada manusia

Indikator :
- Menyebutkan macam organ penyusun sistem reproduksi pada manusia
- Mendeskripsikan fungsi sistem reproduksi
- Menulis artikel tentang cara penularan dan pencegahan penyakit yang berhubungan
dengan sistem reproduksi
- Menyadari pentingnya menjaga kesehatan organ sistem reproduksi

I. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu :
1. Menyebutkan macam-macam organ penyusun sistem reproduksi pada manusia
2. Menjelaskan fungsi sistem reproduksi (organ-organnya)
3. Menjelaskan cara penularan dan pencegahan penyakit yang berhubungan dengan sistem
reproduksi
4. Menjelaskan pentingya menjaga kesehatan organ sistem reproduksi

II. Materi Pembelajaran


 Susunan alat perkembangbiakan pada pria : sepasang testis (penghasil sperma),
sepasang vas deferens (saluran sperma) dan sebuah penis (organ kopulasi)
 Susunan alat perkembangbiakan pada wanita : sepasang ovarium (penghasil ovum),
sepasang tuba falopi (saluran telur), dan sebuah uterus (tempat pertumbuhan dan
perkembangan embrio) dan sebuah vagina (lubang pelepasan janin)
 Fertilisasinya : secara internal
 Peristiwa yang terjadi jika ovum dibuahi : terjadi kehamilan
 Peristiwa yang terjadi jika ovum tidak dibuahi : terjadi menstruasi
 Penyakit-penyakit pada alat reproduksi manusia :
1. herpes genitalis disebabkan
virus herpes simpleks
2. Gonorea
disebabkan bakteri
3. Kutil pada alat kelamin disebabkan
virus papiloma
4. sifilis
disebabkan bakteri
5. AIDS
disebabkan virus HIV
Cara mencegah penularan AIDS :
a. Abstinence (aman tidak berhubungan sex)
b. Be faithful (saling setia)
c. Condom
d. Drug (narkoba)
e. Equipment (alat-alat bersih, steril)

III. Metode Pembelajaran


 STAD
 Diskusi

IV. Langkah-langkah Pembelajaran


Pertemuan pertama
1. Kegiatan Pendahuluan
− Guru presentasi di depan kelas, menyampaikan tujuan pembelajaran
− Guru membentuk kelompok
− Guru menyampaikan materi pokok
2. Kegiatan Inti :
 Siswa dalam kelompok melakukan pengamatan organ-organ sistem reproduksi
 Guru melakukan bimbingan dalam kelompok secara bergantian
 Guru melakukan validasi hasil kerja kelompok
3. Kegiatan Penutup
 Guru memberikan penghargaan pada kelompok yang hasilnya paling bagus
 Guru mengevaluasi siswa

Pertemuan Kedua
1. Kegiatan Pendahuluan
 Guru presentasi di depan kelas, menyampaikan tujuan pembelajaran
 Guru membentuk kelompok
 Guru menyampaikan materi pokok
2. Kegiatan Inti
 Siswa bekerja dalam kelompok untuk membuat artikel tentang cara penularan dan
pencegahaan penyakit yang berhubungan dengan sistem reproduksi manusia, serta
menjelaskan pentingnya menjaga kesehatan organ reproduksi
 Masing-masing kelompok melakukan presentasi hasil kerjanya
 Kelompok lainnya menanggapi hasil presentasi
3. Kegiatan Akhir
 Guru memberikan penekanan terhadap hasil belajar
 Guru membimbing siswa untuk mengambil kesimpulan
 Guru melakukan evaluasi
 Guru memberikan tugas di rumah

V. Sumber Belajar
a. Buku Erlangga (Biologi 3)
b. Buku siswa dan buku lain yang relevan
c. Charta perkembangan manusia
d. Model alat reproduksi manusia
e. Video
f. LKS

VI. Penilaian
1. Teknik : tes tertulis
2. Bentuk Instrumen : tes isian, tes uraian
3. Soal Instrumen :

Talang Duku, Juli 2015


Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala MTsN Talang Duku

KMS. ERMANSYAH, S.Pd.M.Pd.I ANDRIES AFNI, S.Pd


NIP. 19701021 199703 1 002 NIP. 19711226 199903 1 003
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
No : 1/ 2-4.1 / 2011

Sekolah : SMP N 1 Wirosari


Mata Pelajaran : IPA (SAINS)
Kelas/Semester : IX/1
Pertemuan ke- :
Alokasi Waktu : 4 X 40 menit
Standar Kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia
Kompetensi Dasar : 1.3. Mendeskripsikan sistem koordinasi dan alat indera pada
manusia dan hubungannya dengan kesehatan

Indikator :
- Membandingkan macam organ penyusun sistem syaraf pada manusia
- Mendiskripsikan fungsi otak, sumsum tulang belakang, dan sel syaraf dalam sistem
koordinasi
- Menunjukkan bagian-bagian alt indera dan fungsinya
- Mendata contoh kelainan dan penyakit pada alat indera yang biasa dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari dan upaya mengatasinya

I. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
1. Dapat menggambarkan sel syaraf, dan organ penyusun sistem syaraf manusia
2. Menyebutkan bagian-bagian dan fungsi sel syaraf
3. Menjelaskan fungsi otak, sumsum tulang belakang dan sel syaraf
4. Menjelaskan macam-macam alat indera dan fungsinya
5. Menyebutkan kelainan-kelainan dan penyakit pada alat indera
6. Menjelaskan upaya-upaya untuk mengatasi penyakit pada alat indera

II. Materi Ajar


 Fungsi sistem syaraf :
1. alat koordinasi
2. alat komunikasi
3. pusat kesadaran, kemauan, pikiran
Gambar sel syaraf

 Fungsi sel syaraf :


1. membawa rangsang (impuls) dari indera ke syaraf pusat (sel syaraf Sensorik)
2. membawa pesan dari pusat syaraf ke otot/kelenjar (sel syaraf motorik
3. menghubungkan sel syaraf sensorik dengan motorik (sel syaraf penghubung)
 Fungsi otak besar adalah mengatur semua kegiatan tubuh, pusat kesadaran, kemauan,
ingatan, emosi, berbicara, pusat gerak biasa, dan psat komunikasi dengan dunia luar.
 Fungsi otak kecil adalah mengatur keseimbangan tubuh, koordinasi otot ketika bergerak
 Fungsi sumsum tulang belakang adalah sebagai puisat gerak refleks.
 Macam-macam alat indera : mata (penglihatan), hidung (penciuman/pembau), telinga
(pendengaran), lidah (pengecap/perasa), dan kulit (peraba)
 Penyakit-penyakit pada alat indera :
1. mata : Miopi, Hipermetropi, Presbiopi, Astigmatisma, Juling, Buta warna, Katarak
2. Telingan : tuli
3. Hidung : flu, polip, pilek
4. Kulit : panu, kadas, kudis, kurap, kutu air, dermatitis, kanker kulit

III. Metode Pembelajaran


1. Model Pembelajaran :
Cooperatif Learning (CL)
2. Metode Pembelajaran :
- Demonstrasi
- Diskusi informasi
- Ceramah

IV. Langkah-langkah Pembelajaran


Pertemuan pertama
a. Kegiatan Pendahuluan
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, presentasi didepan kelas
 Guru membentuk kelompok, menyampaikan tugas yang harus dilakukan siswa
(pengamatan sistem syaraf)
b. Kegiatan Inti
 Siswa melakukan pengamatan dalam kelompok, kemudian mendiskusikan hasil
pengamatan tentang organ penyusun sistem saraf, fungsi otak/sumsum tulang
belakang dan sel saraf dengan bimbingan guru
 Siswa membuat laporan kemudian presentasi di depan kelas
c. Kegiatan Akhir
 Guru memvalidasi hasil kerja kelompok
 Guru mengevaluasi siswa

Pertemuan kedua
a. Kegiatan Pendahuluan
 Guru presentasi di depan kelas, menyampaikan tujuan pembelajaran
 Guru membentuk kelompok, memberi tugas kepada siswa untuk melakukan
pengamatan terhadap model alat indra
b. Kegiatan Inti
 Siswa melakukan pengamatan dalam kelompok, kemudian mendiskusikan hasilnya
dan membuat laporan hasil kerja kelompok
 Siswa presentasi di depan kelas
c. Kegiatan Akhir
 Guru melakukan validasi hasil kerja kelompok
 Guru melakukan evaluasi

V. Sumber Belajar
a. Buku Yudistira
b. Buku Bumi Aksara
c. Model Sistem Indra

VI. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. tes tertulis
2. Bentuk instrumen
a. tes isian

Talang Duku, Juli 2015


Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala MTsN Talang Duku

KMS. ERMANSYAH, S.Pd.M.Pd.I ANDRIES AFNI, S.Pd


NIP. 19701021 199703 1 002 NIP. 19711226 199903 1 003
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
No : 1/ 2-4.1 / 2011

Sekolah : SMP N 1 Wirosari


Mata Pelajaran : IPA (SAINS)
Kelas/Semester : IX/1
Pertemuan ke- :1
Alokasi Waktu : 6 X 40 menit
Standar Kompetensi : 2. Memahami Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup
Kompetensi Dasar : 2.1. Mengidentifikasi kelangsungan hidup makhluk hidup
melalui adaptasi, seleksi alam, dan perkembangbiakan

Indikator :
- Mengaitkan perilaku adaptasi hewan tertentu di lingkungannya dengan kelangsungan
hidup
- Memprediksikan punahnya beberapa jenis makhluk hidup akibat seleksi alam
hubungannya dengan kemampuan yang dimiliki
- Mendiskripsikan hubungan interspesifik (antar populasi) dengan seleksi alam
- Menjelaskan peran perkembangbiakan bagi kelangsungan hidup
- Mendeskripsikan cara perkembangbiakan pada tumbuh-tumbuhan hewan

I. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
1. Mengidentifikasi adaptasi pada makhluk hidup
2. Menjelaskan macam-macam adaptasi beserta contohnya
3. Menjelaskan punahnya makhluk hidup akibat seleksi alam
4. Mendeskripsikan hubungan interspesifik dengan seleksi alam
5. Menjelaskan peran perkembangbiakan bagi kelangsungan hidup
6. Menjelaskan cara-cara perkembangbiakan pada tumbuhan
7. Menjelaskan cara-cara perkembangbiakan pada hewan

II. Materi Ajar


 Adaptasi adalah proses penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungan
 Macam-macam adaptasi
1. Morfologi, contoh :
 Macam-macam bentuk kaki dan paruh pada hewan
 Macam-macam tipe mulut pada serangga
 Adaptasi Xerofit terhadap lingkungannya
2. Fisiologi, contoh :
 Osmoregulasi pada ikan air tawar dan ikan air laut
 Proses peningkatan urine oleh ginjal pada saat udara dingin
 Teredo navalis menghasilkan enzim pemerah selulosa
 Penambahan jumlah sel darah merah pada orang yang pergi ke dataran tinggi
3. Tingkah laku, Contoh :
 Autotomi pada cicak
 Mimikri pada bunglon
 Kelangsungan hidup dalam suatu organisme selain dilakukan dengan beradaptasi juga
dilakukan dengan cara seleksi alam dan evolusi
 Contoh seleksi alam
 Punahnya dinosaurus
 Punahnya jerapah berleher pendek
 Berkurangnya populasi kupu-kupu bersayap cerah setelah revolusi industri di
Inggris
 Peranan reproduksi dalam kelangsungan jenis makhluk hidup
 Arti reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk berkembang biak
 Tujuan reproduksi adalah melestarikan jenisnya agar tidak punah
 Cara-cara reproduksi :
1. Kawin / sex / generatif
2. tak kawin / asex / vegetatif

III. Metode Pembelajaran


1. TGT
2. STAD

IV. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan Pertama (2 JP)


a. Kegiatan Pendahuluan
 Guru presentasi di depan kelas, menyampaikan tujuan pembelajaran
 Guru membentuk kelompok
b. Kegiatan Inti
 Siswa bekerja dalam kelompok, mengelompokkan contoh-contoh adaptasi dan
seleksi alam
 Contoh-contoh yang termasuk adaptasi morgologi dimasukkan dalam kotak yang
bertulis adaptasi morfologi, contoh yang termasuk adaptasi fisiologi dimasukkan
dalam kotak yang bertulis adaptasi fisiologi, contoh yang termasuk adaptasi tingkah
laku dimasukkan dalam kotak yang bertulis adaptasi tingkah laku, begitu pula
contoh yang termasuk seleksi alam dimasukkan dalam kotan yang bertulis seleksi
alam, dengan bimbingan guru
 Siswa melaporkan hasil kerjanya dalam kertas, kemudian presentasi di depan kelas
 Guru melakukan Quiz
c. Kegiatan Akhir
 Guru memberikan penghargaan kepada kelompok
 Guru memberikan tes tertulis
Pertemuan Kedua (2 JP)
a. Kegiatan Pendahuluan
 Guru presentasi di depan kelas, menyampaikan tujuan pembelajaran
 Guru membentuk kelompok
b. Kegiatan Inti
 Siswa bekerja dalam kelompok, menjelaskan cara-cara perkembangbiakan pada
hewan dan tumbuhan
 Guru melakukan bimbingan kepada tiap-tiap kelompok
 Guru melakukan validasi hasil kerja kelompok
c. Kegiatan Akhir
 Guru mengadakan kuiz secara individual
 Guru memberikan penghargaan kelompok
 Guru melakukan evaluasi terhadap siswa

V. Alat/Bahan/Sumber Belajar
a. Buku Erlangga
b. LKS siswa

VI. Penilaian
 Teknik Penilaian
− tes tertulis
− Non tes

Talang Duku, Juli 2015


Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala MTsN Talang Duku

KMS. ERMANSYAH, S.Pd.M.Pd.I ANDRIES AFNI, S.Pd


NIP. 19701021 199703 1 002 NIP. 19711226 199903 1 003
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
No : 1/ 2-4.1 / 2011

Sekolah : SMP N 1 Wirosari


Mata Pelajaran : IPA (SAINS)
Kelas/Semester : IX/1
Pertemuan ke- :1
Alokasi Waktu : 4 X 40 menit
Standar Kompetensi : 2. Memahami Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup
Kompetensi Dasar : 2.2. Mendiskripsikan konsep pewarisan sifat pada makhluk
hidup

Indikator :
− Mendeskripsikan materi genetis yang bertanggung jawab dalam pewarisan sifat (gen,
Kromosom)
− Membedakan pengertian sifat resesif dominan dan intermediet

I. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
1. Mengetahui materi genetis yang bertanggung jawab dalam pewarisan sifat
2. Menjelaskan tentang gen
3. Menjelaskan tentang kromosom
4. Mengetahui perbedaan sifat resesif, dominan dan intermediet

II. Materi Ajar


 Penurunan sifat pada makhluk hidup ditentukan oleh materi genetis
Penurunan sifat pada makhluk hidup dipelajari dalam ilmu genetika. Orang yang
berjasa dalam genetika adalah Gregorius Mendel
 Untuk mempelajari genetika perlu memahami simbol dan terminologi yang digunakan
dalam penurunan sifat sebagai berikut :
 Gen adalah bagian kecil dari kromosom yang menentukan sifat keturunan
 Kromosom adalah pembawa sifat menurun yang terdapat di dalam inti sel
 Gamet adalah sel kelamin
 Parental (P) adalah Induk (jantan dan betina)
 Filial (F) adalah keturunan, F1 = anak, F2 = cucu
 Dominan adalah sifat gen yang muncul pada keturunan (menutupi sifat
pasangannya)
 Resesif adalah sifat gen yang tersembunyi (ditutupi oleh pasangannya)
 Genotip adalah sifat dasar yang tak tampak
 Fenotip adalah sifat dasar yang tampak
 Intermediet adalah sifat kedua induk yang saling mempengaruhi
 Homozigot adalah individu yang genotipnya terdiri dari alela yang sama (AA;aa)
 Heterozigot adalah individu yang genotipnya terdiri dari alela tidak sama (Aa)

III. Metode Pembelajaran


- Diskusi

IV. Langkah-langkah Pembelajaran


Pertemuan Pertama (2 JP)
a. Kegiatan Pendahuluan
 Guru presentasi di depan kelas, menyampaikan tujuan pembelajaran
 Guru mengarahkan siswa untuk diskusi dalam kelompoknya
- Memahami urutan proses pernafasan
b. Kegiatan Inti
 Siswa melakukan diskusi dengan kelompoknya tentang materi genetis (gen,
kromosom) dan sifat resesif, dominan dan intermediet
 Guru melakukan bimbingan dalam kelompok
 Siswa presentasi di depan kelas
 Guru memvalidasi jawaban siswa
c. Kegiatan Akhir
 Guru menguatkan pemahaman siswa tentang materi genetis (gen, kromosom) dan
sifat resesif, dominan dan intermediet
 Guru dan peserta didik membuat rangkuman atau kesimpulan
 Guru memberikan tugas rumah

V. Alat/Bahan/Sumber Belajar
1. Buku Genetika Schaum
2. Buku paket Depdikbud
3. Charta dan alat peraga
4. LKS IPA

VI. Penilaian
− Teknik Penilaian
- tes tertulis
- non tes

Talang Duku, Juli 2015


Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala MTsN Talang Duku
KMS. ERMANSYAH, S.Pd.M.Pd.I ANDRIES AFNI, S.Pd
NIP. 19701021 199703 1 002 NIP. 19711226 199903 1 003

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
No : 1/ 2-4.1 / 2011

Sekolah : SMP N 1 Wirosari


Mata Pelajaran : IPA (SAINS)
Kelas/Semester : IX/1
Pertemuan ke- :1
Alokasi Waktu : 6 X 40 menit
Standar Kompetensi : 2. Memahami Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup
Kompetensi Dasar : 2.3. Mendiskripsikan Proses pewarisan dan hasil
pewarisan sifat beserta penerapannya

Indikator :
- Menentukan gamet dari genotip tetua / induk
- Menentukan rasio hasil persilangan monohibrid dan dihibrid melalui bagan

I. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
1. Menentukan gamet dari genotip tetua / induk
2. Menentukan rasio genotip dan fenotip dari hasil persilangan monohibrid dominan
penuh dan tak penuh
3. Menentukan rasio genotip dan fenotip dari hasil persilangan dihibrid

II. Materi Ajar


 Persilangan monohibrid adalah persilangan dengan 1 sifat beda dominansi penuh
Contoh :
P1 ♂ MM X ♀ mm
(Mawar Merah) (Mawar Putih)

Gamet M m

F1 Genotip Mm
Fenotip Merah (dominan penuh)

P2 ♂ Mm X ♀ Mm
(Mawar Merah) (Mawar Merah)
Gamet M M
m m

F2 Rasio Genotip 1 MM : 2 Mm : 1 mm

Rasio Fenotip 3 Merah : 1 putih

 Persilangan monohibrid adalah persilangan dengan 1 sifat beda dominansi tak penuh
Contoh :
P1 ♂ MM X ♀ mm
(Mawar Merah) (Mawar Putih)

Gamet M m

F1 Genotip Mm
Fenotip ( Merah muda) (dominan tak penuh)

P2 ♂ Mm X ♀ Mm
(Merah muda) (Merah muda)

Gamet M M
m m

F2 Rasio Genotip 1 MM : 2 Mm : 1 mm

Rasio Fenotip 1 Merah : 2 merah muda : 1 putih

 Persilangan dihibrid adalah persilangan dengan 2 sifat beda


Contoh :
P1 ♂ KKHH X ♀ kkhh
(Keriting Hitam) (lurus putih)

Gamet KH kh

F1 Genotip KkHh
Fenotip (Keriting Hitam)

P2 ♂ KkHh X ♀ KkHh
(Keriting Hitam) (Keriting Hitam)
Gamet KH KH
Kh Kh
kH kH
kh kh
F1

KH Kh kH kh

1 2 3 4
KH KKHH KKHh KkHH KkHh
5 6 7 8
Kh KKHh KKhh KkHh Kkhh
9 10 11 12
kH KkHH KkHh kkHH kkHh
13 14 15 16
kh KkHh Kkhh kkHh kkhh

Rasio Genotipe : 1 KKHH : 2 KKHh : 1 KKhh : 2 KkHH : 4 KkHh :


2 Kkhh : 1 kkHH : 2 kkHh : 1 kkhh

Rasio Fenotipe : 9 K-H- : Keriting Hitam


3 K-hh : Keriting Putih
3 kkH- : Lurus Hitam
1 kkhh : Lurus Putih

III. Metode Pembelajaran


1. Praktikum
2. Diskusi

IV. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan Pertama ( 2 jam pelajaran )


1. Kegiatan awal
 Guru presentasi di depan kelas menyampaikan tujuan pembelajaran
 Guru membentuk kelompok
2. Kegiatan Inti
 Siswa bekerja dalam kelompok melakukan persilangan monohibrid dan dihibrid
 Guru melakukan bimbingan kepada tiap-tiap kelompok
 Guru melakukan validasi hasil kerja kelompok
3. Kegiatan Akhir
 Guru melakukan kuis secara individual
 Guru memberikan penghargaan kepada kelompok
 Evaluasi oleh guru
Pertemuan Kedua (2 jam pelajaran)
1. Kegiatan awal
 Guru presentasi di depan kelas menyampaikan tujuan pembelajaran
 Guru mengarahkan siswa untuk diskusi dalam kelompok
2. Kegiatan Inti
 Siswa melakukan diskusi dalam kelompoknya tentang
1. Penentuan gamet dari genotip parental pada persilangan monohibrid dan
dihibrid
2. Penentuan rasio genotip dan rasio fenotip pada persilangan monohibrid dan
dihibrid
 Guru melakukan bimbingan dalam kelompok
 Siswa presentasi di depan kelas
 Guru memvalidasi jawaban siswa
3. Kegiatan Akhir
 Evaluasi siswa oleh guru

V. Sumber Belajar
a. Buku Paket Depdikbud
b. LKS
c. Buku Genetika Schaum

VI. Penilaian Hasil Belajar


1. Teknik Penilaian :
 Tes tertulis
 Non tes

Talang Duku, Juli 2015


Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala MTsN Talang Duku

KMS. ERMANSYAH, S.Pd.M.Pd.I ANDRIES AFNI, S.Pd


NIP. 19701021 199703 1 002 NIP. 19711226 199903 1 003

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
No : 1/ 2-4.1 / 2011

Sekolah : SMP N 1 Wirosari


Mata Pelajaran : IPA (SAINS)
Kelas/Semester : IX/1
Pertemuan ke- : 1 dan 2
Alokasi Waktu : 4 X 40 menit
Standar Kompetensi : 2. Memahami Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup
Kompetensi Dasar : 2.4 Mendeskripsikan penerapan bioteknologi dalam
mendukung kelangsungan hidup manusia melalui produksi
pangan

Indikator :
- Mendefinisikan pengertian Bioteknologi
- Mendeskripsikan keuntungan pemanfaatan mikroorganisme dalam produksi pangan
- Mendata produk-produk Bioteknologi konvensional dan modern di lingkungan sekitar

I. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
1. mendefinisikan pengertian Bioteknologi
2. mendeskripsikan keuntungan pemanfaatan mikroorganisme dalam produksi pangan,
bidang pertanian, bidang farmasi dan bidang pertambangan
3. menyebutkan produk-produk Bioteknologi baik konvensional ataupun modern di
lingkungan sekitar

II. Materi Ajar


 Bioteknologi adalah suatu ilmu gabungan antara mikrobiologi, biokimia, dan rekayasa
genetika yang secara terpadu bertujuan untuk memperoleh kemanfaatan teknologi
melalui penggunaan mikroorganisme dan sel-sel jaringan yang dibiakkan.
 Dengan kata lain Bioteknologi merupakan penggunaan mikroorganisme dan hasil-
hasilnya untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa.
 Aplikasi Bioteknologi untuk peningkatan produksi pangan
1. Sarcharomyces cereviceae : pembuatan tape, roti
2. Rhisopus nigricicans : pembuatan tempe
3. Lactobacillus bulgaricus : pembuatan Yoghurt
4. Acetobacter xylinum : pembuatan nata de coco
5. Aspergilus wentii : pembuatan kecap
 Aplikasi bioteknologi untuk bidang pertanian
- Pemanfaatan Agrobacterium lumifaciens untuk memfiksasi Nitrogen pada tanaman
 Aplikasi Bioteknologi di bidang Farmasi
- Penemuan antibiotik Pinicilin dari Penicilium notatum
- Pemanfaatan Escheresia coli untuk pembuatan insulin
- Pembuatan antibodi Monoklonal
- Terapi gen
 Aplikasi bioteknologi dibidang pertambangan
- Penggunaan Throbacillus ferrooxidaus untuk pencucian loam misal tembaga,
uranium, nikel, emas dan timah.
 Bioteknologi Konvensional yaitu dengan menggunakan cara-cara yang masih
sederhana
Contoh : pembuatan tempe dan tape
 Bioteknologi modem yaitu dengan menggunakan cara-cara yang rumit
Contoh : kloning, kultur jaringan

III. Metode Pembelajaran


Diskusi

IV. Langkah-langkah Pembelajaran

1. Kegiatan awal
 Guru presentasi di depan kelas menyampaikan tujuan pembelajaran
 Guru mengarahkan siswa untuk berdiskusi dalam kelompoknya

2. Kegiatan Inti
 Siswa melakukan diskusi dengan kelompoknya tentang :
 Definisi Bioteknologi
 Pemanfaatan Bioteknologi di bidang peningkatan produk pangan, bidang
pertanian, bidang farmasi dan bidang pertambangan
 Contoh-contoh produk Bioteknologi konvensional dan modern
 Guru melakukan bimbingan dalam kelompok
 Siswa presentasi di depan kelas
 Guru memvalidasi jawaban siswa

3. Kegiatan Akhir
Evaluasi oleh guru

V. Sumber Belajar
1. Buku Paket Biologi Depdikbud
2. Buku Biologi Gravindo

VI. Penilaian
1. Teknik Penilaian :
 Tes tertulis
 Non tes

Wirosari , 18 Juli 2011


Mengetahui
Kepala SMP N1 Wirosari Guru Mata Pelajaran

HASLAN, S.Pd. SUYANTO , S.Pd.


NIP 19601106 198303 1 009 NIP. 19510212 197308 1 001
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
No : 1/ 2-4.1 / 2011

Sekolah : SMP N 1 Wirosari


Mata Pelajaran : IPA (SAINS)
Kelas/Semester : IX/1
Pertemuan ke- : 1 dan 2
Alokasi Waktu : 4 X 40 menit
Standar Kompetensi : 2. Memahami Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup
Kompetensi Dasar : 2.5 Mendeskripsikan penerapan bioteknologi dalam
mendukung kelangsungan hidup manusia melalui produksi
pangan

Indikator :
- Membuat produk Bioteknologi sederhana dalam kehidupan sehari-hari (tempe, tape,
dan fermentasi sari buah)

I. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
Membuat produk Bioteknologi sederhana dalam kehidupan sehari-hari

II. Materi Ajar


 Pembuatan Tape dengan memanfaatkan Sacchraromyces Cerevisiae
Caranya :
 Singkong dikupas, dikerok dan dicuci
 Setelah itu singkong dikukus sampai matang
 Didiamkan sampai dingin baru ditaburi ragi tape (Sacchraromyces Cerevisiae)
 Dibungkus / dimasukkan dalam tempat yang tertutup, dibiarkan selama 2 hari
 Tape siap untuk dimakan
 Pembuatan Tempe
Caranya :
 Biji kedelai yang sudah tua dicuci hingga bersih pada air yang mengalir, kemudian
direbus selama ± 30 menit hingga kedelai setengah matang
 Setelah itu kedelai diremas-remas dalam air sehingga menjadi keping-keping
kedelai
 Kedelai direndah selama 1malam untuk melunakkan kedelai dan mencegah
pertumbuhan bakteri pembusuk selama fermentasi
 Setelah itu kedelai dicuci hingga bersih lalu direbus lagi sampai matang
 Setelah matang kedelai diletakkan di suatu wadah yang lebar dan didiamkan hingga
menjadi dingin
 Setelah dingin kedelai ditabur ragi tempe (rhizopus SP) kemudian dibungkus
dengan daun pisang / plastik lalu diperam sampai matang

III. Metode Pembelajaran


Praktikum

IV. Langkah-langkah Pembelajaran

1. Kegiatan awal
 Guru presentasi di depan kelas menyampaikan tujuan pembelajaran
 Guru membentuk kelompok

2. Kegiatan Inti
 Siswa bekerja dalam kelompok membuat tape dan tempe
 Guru melakukan bimbingan kepada tiap-tiap kelompok
 Guru memvalidasi hasil kerja kelompok

3. Kegiatan Akhir
 Guru melakukan kuis secara individual
 Guru memberikan penghargaan kepada kelompok
 Evaluasi oleh guru

V. Sumber Belajar
1. Buku Paket Biologi Depdikbud
2. Buku Biologi I A Erlangga
3. LKS

VI. Penilaian
2. Teknik Penilaian :
 Tes tertulis
 Non tes

Talang Duku, Juli 2015


Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala MTsN Talang Duku
KMS. ERMANSYAH, S.Pd.M.Pd.I ANDRIES AFNI, S.Pd
NIP. 19701021 199703 1 002 NIP. 19711226 199903 1 003

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
No : 1/ 2-4.1 / 2011

Sekolah : SMP N 1 Wirosari


Mata Pelajaran : IPA (SAINS)
Kelas/Semester : IX/1
Pertemuan ke- : 1 dan 2
Alokasi Waktu : 4 X 40 menit
Standar Kompetensi : 2. Memahami Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup
Kompetensi Dasar : 2.5 Mendeskripsikan penerapan bioteknologi dalam
mendukung kelangsungan hidup manusia melalui produksi
pangan

Indikator :
- Mendefinisikan pengertian Hidroponik
- Melakukan penanaman dengan sistem Hidroponik

1. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
1. mendefinisikan pengertian hidroponik
2. melakukan penanaman dengan sistem hidroponik

II. Materi Ajar


 Hidroponik adalah teknik bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah
 Alasan munculnya hidroponik :
 Lahan pertanian sempit
 Adanya daerah-daerah tertentu yang tandus
 Keuntungan hidroponik
 Tidak tergantung tempat
 Tidak tergantung musim
 Mutu buah dan tanaman yang dihasilkan lebih baik
 Hemat dalam penggunaan pupuk
 Bebas dari hama dan penyakit yang berasal dari tanah

III. Metode Pembelajaran


 Diskusi Informasi
 Percobaan
IV. Langkah-langkah Pembelajaran

1. Kegiatan awal
 Guru presentasi di depan kelas menyampaikan tujuan pembelajaran
 Guru mengulas tentang hidroponik
 Guru membentuk kelompok

2. Kegiatan Inti
 Siswa bekerja dalam kelompok melakukan penanaman hidroponik
 Guru melakukan bimbingan kepada tiap-tiap kelompok
 Guru memvalidasi hasil kerja kelompok

3. Kegiatan Akhir
 Guru memberikan penghargaan kepada kelompok
 Evaluasi oleh guru

V. Sumber Belajar
1. Buku Paket Biologi Depdikbud
2. Buku Biologi Tiga serangkai
3. LKS

VI. Penilaian
3. Teknik Penilaian :
 Tes tertulis
 Non tes

Talang Duku, Juli 2015


Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala MTsN Talang Duku

KMS. ERMANSYAH, S.Pd.M.Pd.I ANDRIES AFNI, S.Pd


NIP. 19701021 199703 1 002 NIP. 19711226 199903 1 003
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
No : 1/ 2-4.1 / 2011

Sekolah : SMP N 1 Wirosari


Mata Pelajaran : IPA (SAINS)
Kelas/Semester : IX/1
Pertemuan ke- : 1 dan 2
Alokasi Waktu : 4 X 40 menit
Standar Kompetensi : 2. Memahami Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup
Kompetensi Dasar : 2.5 Mendeskripsikan penerapan bioteknologi dalam
mendukung kelangsungan hidup manusia melalui produksi
pangan

Indikator :
- Mendefinisikan pengertian Kultur jaringan dan Aeroponik
- Menjelaskan Kultur jaringan dan Aeroponik

I. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
1. mendefinisikan pengertian Kultur jaringan dan Aeroponik
2. menjelaskan tentang Kultur jaringan dan Aeroponik

II. Materi Ajar


 Kultur Jaringan adalah cara perbanyakan tanaman dengan menggunakan sel / jaringan
hidup dari tanaman yang ditumbuhkan pada media steril
 Syarat-syarat jaringan yang akan dikultur :
 Aktif membelah
 Jaringan steril
 Jaringan yang masih muda
 Keuntungan Kultur jaringan
 Jaringan yang diambil untuk dikultur (explant) yang dibutuhkan hanya sedikit dan
dapat diambil dari seluruh bagian tumbuhan
 Sifat tanaman yang dihasilkan tetap
 Tidak tergantung pada musim
 Dalam waktu singkat dapat diperoleh bibit unggul yang banyak
 Diperoleh tanaman yang steril
 Aeroponik adalah teknik bercocok tanam tanpa media tanah, akar tanaman
menggantung di udara
 Tanaman yang bisa ditanam dengan cara aeroponik : sawi (cesin), selada, bayam
 Tidak membutuhkan media tanah, zat makan didapat dari semprotan pupuk yang
diberikan tiap 5 – 20 menit selama 3 ....
 Membutuhkan tempat yang khusus (di dalam rumah kaca)
 Keuntungan
 Tanaman bebas hama dan penyakit
 Pemupukan efektif
 Tanaman terjaga kelembabannya
 Mutu tanaman lebih baik

III. Metode Pembelajaran


Diskusi Informasi

IV. Langkah-langkah Pembelajaran

1. Kegiatan awal
 Guru presentasi di depan kelas menyampaikan tujuan pembelajaran
 Guru mengulas tentang kultur jaringan dan aeroponik
 Guru mengarahkan siswa untuk diskusi dalam kelompoknya
2. Kegiatan Inti
 Siswa melakukan diskusi dalam kelompok tentang kultur jaringan dan aeroponik
 Guru melakukan bimbingan kepada tiap-tiap kelompok
 Siswa presentasi di depan kelas
 Guru memvalidasi hasil kerja kelompok

3. Kegiatan Akhir
 Evaluasi siswa oleh guru

V. Sumber Belajar
1. Buku Paket Biologi Depdikbud
2. Buku Biologi Tiga serangkai
3. LKS

VI. Penilaian
1. Teknik Penilaian :
 Tes tertulis
 Non tes

Talang Duku, Juli 2015


Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala MTsN Talang Duku
KMS. ERMANSYAH, S.Pd.M.Pd.I ANDRIES AFNI, S.Pd
NIP. 19701021 199703 1 002 NIP. 19711226 199903 1 003

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
No : 1/ 2-4.1 / 2011

Sekolah : SMP N 1 Wirosari


Mata Pelajaran : IPA (SAINS)
Kelas/Semester : IX/1
Pertemuan ke- : 1 dan 2
Alokasi Waktu : 8X 40 menit
Standar Kompetensi : 3. Memahami Konsep Kelistrikan dan penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari
Kompetensi Dasar : 3.1. Mendeskripsikan muatan listrik untuk memahami gejala-
gejala listrik statis serta kaitannya dalam kehidupan sehari-
hari

Indikator :
- Menjelaskan benda bermuatan listrik
- Menjelaskan cara-cara benda bermuatan listrik
- Menyebutkan jenis-jenis benda bermuatan listrik
- Memberikan contoh peristiwa yang menghasilkan benda bermuatan listrik
- Melakukan percobaan sederhana kwantitatif hubungan antara besar gaya listrik, muatan
listrik dan jarak antara benda-benda bermuatan listrik
- Menjelaskan pengertian induksi listrik
- Menjelaskan pengertian medan listrik
- Menjelaskan pengertian potensial listrik

I. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
1. Kognitif (Penerapan Konsep)
 Menggambarkan model atom bahwa atom terdiri dari inti atom yang dikelilingi
elektron
 Menjelaskan mengapa suatu benda digosok dengan benda lain akan bermuatan
listrik
 Memberikan contoh cara memberikan muatan listrik pada suatu benda
 Menyebutkan jenis-jenis muatan listrik
 Menjelaskan sifat muatan listrik
 Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi besar gaya coulomb
 Menjelaskan pengertian induksi listrik
 Menjelaskan pengertian potensial listrik
 Menjelaskan prinsip kerja penangkal petir
2. Psikomotor
 Menunjukkan cara memberi muatan listrik suatu benda
 Menunjukkan fungsi elektroskop

II. Materi Ajar


Listrik Statis

III. Metode Pembelajaran


a. Model Pembelajaran :
 Cooperatif Learning (CL)
b. Metode :
 Diskusi Kelompok
 Eksperimen

IV. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan Pertama ( 2 JP )
1. Kegiatan awal
 Motivasi dan apersepsi
- Apa yang dirasa ketika tangan kita didekatkan pada layar televisi yang sedang
hidup
 Pengetahuan Prasyarat :
- Mengapa kertas-kertas kecil tertarik oleh penggaris yang telah digosok-
gosokkan pada rambut kering?
 Pra Eksperimen :
- Menunjukkan beberapa macam alat yang akan digunakan dalam kegiatan
eksperimen (LKS)
- Peringatan : Hati-hati dalam bekerja !
2. Kegiatan inti
 Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok
 Guru membagi dan menunjukkan LKS sesuai dengan kegiatan eksperimen
 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas
 Peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan petunjuk, guru
membimbing kelompok / peserta didik yang mengalami kesulitan
 Peserta didik mendiskusikan isi / mengisi LKS
3. Kegiatan Penutup
 Pelaksanaan diskusi kelas dipimpin oleh guru
Melalui diskusi guru membimbing untuk menyimpulkan :
 Benda dikatakan bermuatan listrik apabila dapat menarik benda-benda yang
kecil dan ringan yang ada didekatnya
 Setiap atom tersusun atas proton, netron dan elektron
 Proton dan netron berada di dalam inti atom sedangkan elektron berada dikulit
atom, karena :
1. Massa proton (muatan positif) lebih besar daripada massa elektron (muatan
negatif)
2. gaya tarik antara partikel proton dan netron lebih besar daripada gaya tarik
antara proton dan elektron
 Benda dikatakan netral, apabila jumlah elektron sma dengan jumlah proton
 Benda dikatakan bermuatan listrik negatif, apabila jumlah elektron lebih banyak
daripada jumlah (proton)
 Benda dikatakan bermuatan listrik positif, apabila jumlah proton lebih banyak
daripada jumlah elektron
 Cara memberi muatan listrik pada benda dapat dilakukan dengan dua metode
yaitu :
1. menggosok
2. konduksi
 contoh memberi muatan listik dengan cara menggosok :
1. Plastik digosok dengan kain woll, maka elektron-elektron dari kain woll
akan berpindah ke plastik. Akibatnya kain kekurangan elektron dan
bermuatan listrik positif dan plastik kelebihan elektron dan bermuatan listrik
negatif
2. Kaca digosok dengan kain sutra, maka elektron-elektron dari kaca akan
berpindah ke kain sutra. Akibatnya kaca kekurangan elektron dan bermuatan
listrik positif dan sutra kelebihan elektron dan bermuatan listrik negatif.
 Mengapa penggaris plastik yang digosok dapat menarik sobekan kertas kecil ?
Hal ini dapat dijelaskan sbb :
Benda netral jika didekatkan pada benda bermuatan, maka akan terjadi
pemisahan muatan, dimana muatan listrik yang tidak sejenis akan saling
mendekat dan muatan yang sejenis akan saling menjauh
Contoh :
Ketika plastik yang bermuatan negatif didekatkan sobekan kertas yang semula
netral, maka pada kertas terjadi pemisahan muatan.
Kertas netral pemisahan muatan
Pada kertas plastik bermuatan
+_+_+_+_ _ _ _ +++ -----------------
+_+_+_+_ _ _ _ +++
+_+_+_+_ ___ ___
+_+_+_+
a. b.

 Sifat muatan listrik :


1. muatan listrik sejenis jika didekatkan akan tolak menolak
2. muatan listrik yang tidak sejenis jika didekatkan akan tarik menarik
 Guru memberikan tugas kepada siswa untuk melakukan kegiatan akhir
Pertemuan Kedua ( 2 JP )
1. Kegiatan awal
 Motivasi dan apersepsi
- Mengapa sobekan-sobekan kertas yang dapat ditarik oleh plastik yang digosok
dikatakan bahwa pada kertas terjadi pemisahan muatan ?
- Apa yang terjadi jika kedua benda bermuatan listrik saling didekatkan ?
 Pengetahuan Prasyarat :
- Benda yang digosok bisa bermuatan listrik
- Plastik digosok kain wool akan bermuatan listrik negatif
- Kaca digosok dengan kain sutra akan bermuatan listrik positif
2. Kegiatan inti
 Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok
 Guru membagi dan menunjukkan LKS sesuai dengan kegiatan eksperimen
 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas
 Peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan petunjuk, guru
membimbing kelompok / peserta didik yang mengalami kesulitan
 Peserta didik mendiskusikan isi / mengisi LKS
3. Kegiatan Penutup
 Pelaksanaan diskusi kelas dipimpin oleh guru
Melalui diskusi guru membimbing untuk menyimpulkan :
a. Sifat muatan listrik :
 Muatan listrik sejenis jika didekatkan akan tolak-menolak
 Muatan listrik yang tak sejenis jika didekatkan akan tari-menarik
b. Pemisahan muatan pada benda yang semula netral setelah didekati bend
bermuatan menunjukkan bukti bahwa muatan listrik sejenis tolak-menolak dan
muatan tak sejenis akan tarik-menarik

Pertemuan Ketiga ( 2 JP )
1. Kegiatan awal
 Motivasi dan apersepsi
- Apa yang terjadi jika dua benda bermuatan didekatkan, semakin didekatkan atau
semakin dijauhkan ?
 Pengetahuan Prasyarat :
- Sifat muatan listrik
2. Kegiatan inti
 Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok
 Di dalam kelompok, peserta didik mendiskusikan tentang :
- Hukum Coulomb
- Penggunaan hukum Coulomb dalam pemecahan masalah
 Setiap kelompok peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dalam
diskusi kelas
 Telaah buku tentang potensial listrik dan peserta didik mendiskusikannya dalam
kelompok
3. Kegiatan Penutup
 Pelaksanaan diskusi kelas dipimpin oleh guru
Melalui diskusi guru membimbing untuk menyimpulkan :
a. benda bermuatan saling didekatkan
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya gaya Coulomb adalah :
 Besar muatan masing-masing benda
 Jarak kedua benda
c. Bunyi hukum Coulomb :
Gaya listrik (tarik-menarik atau tolak-menolak) antara satuan dua muatan listrik
sebanding dengan besar muatan listrik masing-masing dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak antara kedua muatan listrik.
d. Satuan muatan listrik adalah Coulomb dan disingkat C
e. Kesimpulan hukum Coulomb :
 Gaya listrik sebanding dengan besar muatan listrik masing-masing
 Gaya listrik berbanding terbalik dengan kuadrat jarak pisah antara kedua
muatan listrik. Secara matematis dapat dirumuskan sbb :

Q1.Q2
F= k -----------
r2
f. Potensial listrik adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda bermuatan listrik
yang berada di dalam medan listrik
g. Secara matematis dirumuskan sbb :

W
V = ----------
q

Pertemuan Keempat ( 2 JP )
1. Kegiatan awal
 Motivasi dan apersepsi
- Bagaimana cara kita mengetahui jenis muatan listri ?
 Pengetahuan Prasyarat :
- Sifat muatan listrik
2. Kegiatan inti
 Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok
 Guru bersama siswa mendemonstrasikan cara kerja elektroskop sebagai alat untuk
mengetahui benda bermuatan atau tidak,serta cara memberi muatan pada
elektroskop
 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas
 Peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan petunjuk, guru
membimbing kelompok / peserta didik yang mengalami kesulitan
 Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatan
 Telaah buku tentang petri dan peserta didik mendiskusikannya dalam kelompok
3. Kegiatan Penutup
 Pelaksanaan diskusi kelas dipimpin oleh guru
Melalui diskusi guru membimbing untuk menyimpulkan :
a. Elektroskop adalah alat yang digunakan untuk mengetahui apakah suatu benda
bermuatan listrik atau tidak
b. Induksi listrik adalah pemisahan muatan listrik di dalam suatu penghantar
karena penghantar itu didekati oleh benda bermuatan .
 Contoh : sobekan kertas didekati plastik yang bermuatan (plastik yang
telah digosok), maka akan terjadi pemisahan muatan pada sobekan kertas
dimana muatan listrik yang sejenis akan saling menjauh dan muatan listrik
tak sejenis akan saling mendekat,sehingga sobekan kertas dapat ditarik
plastik bermuatan
c. Fungsi elektroskop :
 Mengetahui apakah sebuah benda bermuatan listrik atau tidak
 Mengetahui jenis muatan listrik suatu benda
 Memberi muatan listrikpada suatu benda
d. Mengetahui apakah sebuah benda bermuatan listrik atau tidak
 Jika sebuah benda didekatkan pada kepala elektroskop netral dan daun
elektroskop membuka, maka benda itu pasti bermuatan
 Sebaliknya jika sebuah benda didekatkan pada kepala elektroskop netral
dan daun elektroskop tetap menguncup, maka benda itu tidak bermuatan
e. Cara memberi muatan listrik pada sebuah elektroskop :
 Elektroskop netral didekati plastik yang bermuatan, maka daun
elektroskop akan membuka
 Salah satu ujung kepala elektroskop disentuh dengan jari telunjuk, maka
elektron-elektron dari daun elektroskop melalui kepala elektroskop menuju
ke ibu jari, selanjutnya ke badan manusia, kemudian ke tanah dan daun
elektroskop menguncup
 Lepaskan ibu jari, sementara plastik masih tetap ditempat
 Perlahan-lahan jauhkan plastik dari kepala elektroskop dan daun
elektroskop membuka. Sekarang elektroskop bermuatan positif.
 Kesimpulan : elektroskop akan mendapatkan muatan listrik yang tidak
sejenis dengan muatan listrik yang mendekati (yang memberi muatan)
f. Cara mengetahui jenis muatan listrik menggunakan elektroskop :
 Jika daun elektroskop bermuatan semakin membuka, maka muatan
listrik benda tidak sejenis dengan muatan elektroskop
 Jika daun elektroskpo bermuatan menguncup, maka muatan listrik benda
sejenis dengan muatan listrik elektroskop.
g. Terjadinya petir sebagi berikut :
Pelepasan muatan adalah melompatnya (keluarnya) muatan –muatan listrik
(elektron) dari suatu benda ke benda lain. Petir termasuk pelepasan muatan
alami yang dramatik. Mula-mula awan netral menjadi bermuatan, akibat
partikel-partikel di dalamnya bergesekan, muatan-muatan negatif yang
berkumpul di bagian dasar awan menginduksi puncak bangunan tinggi,
sehingga pada bagian ini berkumpul muatan positif. Akibat tarik menarik
muatan tak sejenis maka muatan-muatan negatif dari awan, petir melompat
kebangunan untuk sampai ke tanah. (ingat tanah adalah tempat yang tidak
terbatas menampung elektron atau memberikan elektron untuk menetralkan
benda bermuatan positif) Dikatakan bangunan tersambar petir.
h. Prisip kerja penangkal petir
 Mengurangi kesempatan atap gedung tersambar petir
 Jika menyambar bangunan, maka perlu disediakan jalur untuk dijalani
elektron-elektron untuk sampai ke tanah tanpa merusak gedung.
V. Sumber Belajar
1. Buku Paket Biologi Depdikbud
b. Buku Biologi Gravindo

VI. Penilaian
Teknik Penilaian :
 Tes tertulis : Pilihan Ganda
 Non tes : Tes Identifikasi

Talang Duku, Juli 2015


Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala MTsN Talang Duku

KMS. ERMANSYAH, S.Pd.M.Pd.I ANDRIES AFNI, S.Pd


NIP. 19701021 199703 1 002 NIP. 19711226 199903 1 003
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
No : 1/ 2-4.1 / 2011

Sekolah : SMP N 1 Wirosari


Mata Pelajaran : IPA (SAINS)
Kelas/Semester : IX/1
Pertemuan ke- : 1 dan 2
Alokasi Waktu: 4 X 40 menit
Standar Kompetensi : 3. Memahami Konsep Kelistrikan dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
Kompetensi Dasar : 3.2 Menganalisis percobaan listrik dinamis dalam suatu
rangkaian serta penerapanya dalam kehidupan sehari-hari

Indikator :
1. Menjelaskan konsep arus listrik dan beda potensial listrik
2. Menjelaskan benda dapat bermuatan listrik bila dilakukan dengan cara
tertentu.
3. Memberi contoh peristiwa yang menghasilkan benda bermuatan listrik.
4 Melakukan percobaan sederhana untuk menunjukkan sifat muatan listrik.

I. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat :
1. Menjelaskan konsep arus listrik dan beda potensial listrik
2. Membuat rangkaian komponen listrik dengan berbagai variasi baik seri maupun paralel
3. Menggambarkan arus listrik dan beda potensial dalam bentuk tabel dan grafik.
4. Menyelidiki hubungan antara arus listrik dan beda potensial dalam suatu rangkaian
(Hukum Ohm) #
5. Menemukan perbedaan hambatan beberapa jenis bahan (konduktor, semi konduktor
dan isolator)
6. Menggunakan Hukum Kirchoff I untuk menghitung V dan I dalam rangkaian
7. Menghitung hambatan pengganti rangkaian listrik seri dan paralel
8. Menjelaskan terjadinya GGL

II. Materi Pembelajaran


Listrik Dinamis

III. Metode Pembelajaran


1. Model : DI dan Cl
2. Metode : Diskusi informasi, demonstrasi dan Eksperimen

IV. Langkah-langkah
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi / apersepsi
Apakah kamu pernah melihat kilat?

2. Kegiatan Inti
a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Guru membimbing siswa untuk membentuk kelompok
c. Secara berkelompok peserta didik mendiskusikan pengertian muatan listrik
d. Guru mendemontrasikan tentang terjadinya muatan listrik
e. Guru meminta siswa untuk mencoba medemontrasikan tentang terjadinya muatan
listrik.
f. Siswa mengamati dan menuliskan hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan
g. Peserta didik menjawab pertanyaan.

3. Kegiatan Penutup
a. Guru bersama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar.
b. Guru memberikan tes untuk mengetahui daya serap materi yang baru saja dipelajari.
c. Guru memberikan tugas rumah.

V. Sumber Belajar
1. Buku siswa
2. LKS
3. Buku referensi
4. Alat praktikum.

VI. Penilaian Hasil Belajar


a. Teknik Penilaian
Tes tertulis.
b. Bentuk Instrumen
Uraian, test unjuk kerja
Contoh instrument
1. Instrumen tes uraian
Apakah yang dimaksud dengan Elektroskop
Kunci : alat yang digunakan untuk mengeahui suatu benda bermuatan listrik atau
tidak.
Skor : 1
2. Uji Petik Kerja Prosedur dan Produk
Lakukan kegiatan untuk mengetahuim suatu benda bermuatan atau tidak dengan
alat
 Batu baterai
 Elektroskop
 Kain wool
 Ebonit
 Batang kaca
 Penggaris plastik.
 Sobekan kertas

Rubrik
No Aspek Skor
1. Menggunakan alat dengan benar 2
2. Melakukan kegiatan dengan prosedur yang benar 4
3. Memperoleh data dari pecahan 2
4. Membuat kesimpulan dengan benar 2
Jumlah Skor 10

Talang Duku, Juli 2015


Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala MTsN Talang Duku

KMS. ERMANSYAH, S.Pd.M.Pd.I ANDRIES AFNI, S.Pd


NIP. 19701021 199703 1 002 NIP. 19711226 199903 1 003
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
No : 1/ 2-4.1 / 2011

Sekolah : SMP N 1 Wirosari


Mata Pelajaran : IPA (SAINS)
Kelas/Semester : IX/1
Pertemuan ke- : 1 dan 2
Alokasi Waktu: 4 X 40 menit
Standar Kompetensi : 3. Memahami Konsep Kelistrikan dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
Kompetensi Dasar : 3.3 Mendeskripsikan prinsip kerja elemen dan arus
listrik yang ditimbulkannya serta penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari.

Indikator :
1..Menjelaskan konsep gaya gerak listrik (GGL) sumber arus listrik.
2.Menjelaskan susunan dan cara kerja elemen listrik primer dan skunder.
3.Mengukur tegangan antara kutub-kutub sumber tegangan dan tegangan jepit (tegangan
terpakai).
I. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan konsep gaya gerak listrik (GGL) sumber arus listrik
2. Siswa dapat menjelaskan susunan elemen listrik primer
3. Siswa dapat menjelaskan susunan elemen listrik skunder
4. Siswa dapat menjelaskan cara kerja elemen listrik primer
5. Siswa dapat menjelaskan cara kerja elemen listrik skunder
6. Siswa dapat mengukur tegangan antara kutub sumber tegangan
7. Siswa dapat mengukur tegangan jepit.

II. Materi Pembelajaran


1. Arus listrik
2. Macam elemen listrik
3. Cara kerja elemen listrik
4. Beda potensial dan tegangan jepit.

III. Metode Pembelajaran


1 Model : Cooperatif Learning
2 Metode: Ceramah, eksperimen

IV. Langkah-langkah
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi / apersepsi
Guru menanyakan apakah yang terjadi jika lampu dihubungkan dengan baterai.
b. Prasyarat Pengetahuan
 Apakah yang menyebabkan lampu listrik
menyala
 Siswa mengetahui cara menggunakan voltmeter
c. Pra Eksperimen
Berhati-hatilah dalam menghubungkan kabel penghubung antara lampu dan baterai.
2. Kegiatan Inti
a. Guru membimbing peserta untuk berkelompok
b. Secara berkelompok peserta didik mendiskusikan pengertian sumber arus listrik,
beda potensial dan tegangan jepit
c. Setiap kelompok diberikan seperangkat alat eksperimen
d. Setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan tujuan eksperimen
berdasarkan langkah-langkah yang ada dalam LKS
e. Peserta didik mengamati dan menuliskan hasil pengamatan ke dalam tabel
pengamatan
f. Peserta didik menjawab pertanyaan.
3. Kegiatan Penutup
a. Guru bersama peserta didik melakukan diskusi kelas dari hasil eksperimen
kelompok.
b. Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar.
c. Guru memberikan tes untuk mengetahui daya serap materi yang baru saja
dipelajari.
d. Guru memberikan tugas rumah.

V. Sumber Belajar
1. Buku siswa
2. LKS
3. Buku referensi
4. Alat praktikum.

VI. Penilaian Hasil Belajar


2. Teknik Penilaian
Tes tertulis, tes unjuk kerja kerja.
2. Bentuk Instrumen
Uraian, uji praktek kerja prosedur dan produk
1. Contoh instrument
a. Instrumen tes uraian
Apakah yang dimaksud dengan pengertian GGL
Kunci : GGL adalah beda potensial antara kutub-kutub sumber arus pada saat
tidak mengalirkan arus listrik.
Skor : 1

b. Uji Petik Kerja Prosedu dan Produk


Lakukan kegiatan untuk membuat rangkaian listrik sederhana dengan menggunakan
alat-alat sebagai berikut :
 Batu baterai
 Lampu
 Kabel
 Volt meter

Rubrik

No Aspek Skor
1. Merangkai alat dengan benar 2
2. Melakukan kegiatan dengan prosedur yang benar 4
3. Memperoleh data dari pecahan 2
4. Membuat kesimpulan dengan benar 2
Jumlah Skor 10

Talang Duku, Juli 2015


Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala MTsN Talang Duku

KMS. ERMANSYAH, S.Pd.M.Pd.I ANDRIES AFNI, S.Pd


NIP. 19701021 199703 1 002 NIP. 19711226 199903 1 003
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
No : 1/ 2-4.1 / 2011

Sekolah : SMP N 1 Wirosari


Mata Pelajaran : IPA (SAINS)
Kelas/Semester : IX/1
Pertemuan ke- : 1 dan 2
Alokasi Waktu : 4 X 40 menit
Standar Kompetensi : 3. Memahami Konsep Kelistrikan dan penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari
Kompetensi Dasar : 3.4. Mendeskripsikan hubungan energi dan daya listrik
serta pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari

Indikator :
- Menjelaskan pengertian energi listrik
- Menyebutkan perubahan energi listrik menjadi bentuk energi lain dalam peristiwa
sehari-hari
- Menjelaskan hubungan antara V, I, dan t dengan energi listrik yang digunakan
- Menerapkan konsep energi dan daya listrik dalam perhitungan penggunaan listrik
rumah tangga berdasarkan angka yang tertera pada KWh meter
- Menjelaskan cara-cara yang tepat untuk melakukan penghematan energi dalam
kehidupan sehari-hari
- Menggunakan alasan untuk melakukan penghematan energi dalam kehidupan sehari-
hari.

I. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
1. Kognitif (Penerapan Konsep)
 Menjelaskan pengertian energi listrik
 Memberikan beberapa contoh perubahan energi listrik menjadi bentuk energi lain
dalam kehidupan sehari-hari
 Menjelaskan hubungn V, I, dan t dengan energi listrik yang digunakan
 Memecahkan masalah yang berhubungan dengan energi dan daya listrik
sehubungan dengan perhitungan penggunaaan listrik rumah tangga berdasarkan
angka yang tertera pada KWh meter
 Menjelaskan pengertian konversi energi
 Memberikan contoh cara-cara yang tepat untuk melakukan penghematan energi
dalm kehidupan sehari-hari
2. Psikomotor

II. Materi Ajar


Energi dan Daya Listrik

III. Metode Pembelajaran


1. Model Pembelajaran :
 Cooperatif Learning (CL)
2. Metode :
 Diskusi Kelompok

IV. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan Pertama ( 2 JP )
1. Kegiatan awal
 Motivasi dan apersepsi
- Apa yang anda rasakan ketika memegang lampu ? Dari mana asalnya panas
pada lampu tersebut ?
- Mengapa lampu 60 watt menyala lebih terang daripada lampu 10 watt ?
 Pengetahuan Prasyarat :
- Pengertian tegangan
- Pengertian kuat arus, lambang, dan satuannya
- Pengertian energi
 Pra Eksperimen :
2. Kegiatan inti
 Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok
 Di dalam kelompok, peserta didik mendiskusikan tentang :
- Hukum Coulomb
- Penggunaan hukum Coulomb dalam pemecahan masalah
 Setiap kelompok peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dalam
diskusi kelas

3. Kegiatan Penutup
 Pelaksanaan diskusi kelas dipimpin oleh guru
Melalui diskusi guru membimbing untuk menyimpulkan :
 Panasnya bola lampu pijar sedang menyala dikarenakan adanya energi panas
yang dipancarkan oleh lampu pijar
 Energi listrik merupakan hasil kali jumlah muatan yang mengalir melalui kabel
dengan bda potensial antara dua ujung kabel yang dilalui muatan listrik
tersebut. Rumus :

W= Q.V, karena Q = I.t maka

W= V.I.t
Keterangan :
I : kuat arus, satuannya : ampere (A)
Q : juml.muatan, satuannya : coulomb (C)
V : beda potensial, satuannya : volt (V)
W : energi, satuannya : joule (J)
T : waktu, satuannya : sekon (s)

 Daya listrik adalah energi yang dibebaskan setiap satuan waktu atua sebagai laju
dimana energi dibebaskan
W
P = -------
T
Keterngan :
W : energi, satuannya : joule (J)
t : selang waktu, satuannya : sekon (s)
P : daya, satuannya : watt (W)

 Daya lampu sebanding dengan energi, maka semakin besar daya listrik makin
terang nyalanya
 Arti data yang tertera pada alat listrik, misalnya sebuah lampu bertuliskan 100
W/220 V artinya lampu tersebut bisa menyala dengan terang jika dihubungkan
dengan tegangan 220 V, dan setiap sekon memerlukan energi sebesar 100 Joule
 Lampu dengan daya yang sama kadang menyala tidak sama terang. Hal ini
disebabkan, ketika tegangan suplai dari PLN normal ( tegangannya 220 V),
makalampu menyala dengan terang. Tetapi ketika suplai dari PLN turun (100
V), lampu menyala redup, karena daya yang digunakan bukan bahwa
perbandingan daya sama dengan kuadrat perbandingan tegangan. Dapat
dirumuskan sbb :

Contoh :
Sebuah lampu bertuliskan 100 W 220 V. Ketika tegangan suplai PLN turun
menjadi 200 W, maka daya yang digunakan lampu bukanlah daya listrik normal
tetapi sesungguhnya yaitu, yaitu:
Jelaslah bahwa daya listrik yang digunakan lampu adalah 82,64 W (lebih kecil
dari daya normal 100 W), sehingga lampu menyala lebih redup
Apa yang terjadi jika listrik dari PLN melonjak menjadi 240 V ? Maka daya
yang digunakan lampu pijar adalah :

Lampu akan menyala lebih terang karena dayanya menjadi 119 W.

 Daya listrik adalah hasil kali antara tegangan dengan kuat arus sedangkan kuat
arus adalah hasil bagi antara tegangan dengan hambatan. Secara matematis
dapat ditulis sebagai berikut :
P=V.I I = V/R jika kedua persamaan tersebut digabungkan
menghasilkan persamaan :
P=V . I
R = V2/P
= V . V/R
= V2/R sehingga
 Satu kWh didefinisikan sebagai energi listrik yang digunakan oleh suatu alat
listrik dengan rating daya satu (1 kW) ketika diberi tegangan sesuatu dengan
rating tegangannya (tegangan normalnya) selama satu jam. Secara matematis
dapat dinyatakan :
1 kWh = 1 kW x 1 jam
= 1.000 W x 3.600 s
= 3.600.000 Ws
Jadi 1 kWh = 3.600.000 joule = 3,6 juta joule
Pada perhitungan energi listrik di rumah, daya dalam kW dan waktu dalam jam
sehingga energi dalam kWh.

 Guru memberikan tugas kepada siswa untuk melakukan kegiatan akhir

Pertemuan Kedua ( 2 JP )
1. Kegiatan awal
 Motivasi dan apersepsi
- Dapatkah kalian menghitung besar energi listrik yang digunakan pada suatu alat
listrik ?
 Pengetahuan Prasyarat :
- Pengertian tegangan
- Pengertian kuat arus listrik, lambang dan satuannya
- Pengertian energi
2. Kegiatan inti
 Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok
 Peserta didik dalam kelompok diminta untuk melakukan diskusi tentang “konversi
energi listrik”
 Secara berkelompok siswa diminta untuk menyimpulkan hasil diskusi dan
mempresentasikan
3. Kegiatan Penutup
Melalui diskusi guru membimbing untuk menyimpulkan :
 Konversi energi yaitu berubahnya suatu bentuk energi menjadi energi bentuk lain.
Contoh : ketika saklar ditekan, maka terjadilah konversi energi listrik menjadi dua
energi sekaligus yaitu energi cahaya dan energi panas.
 Alat sehari-hari memanfaatkan energi listrik : elemen pemanas pada teko listrik dan
setrika listik.
 Elemen pemanas terbuat dari bahan-bahan yang memiliki hambatan listrik tinggi
(nikrom) yang dililitkan pada bahan isolator tahan panas seperti mika atau silikat.
Nikrom dipilih sebagai elemen pemanas karena mempunyai titik lebur tinggi dan
tidak dapat dioksidasi dengan mudah meskipun dengan suhu tinggi.
 Rumus hitungan konversi energi :
W = P x t energi listrik ini akan diubah menjadi energi bentuk lain misalnya energi
kalor (Q)
Q = m c ∆T = m c (T2 – T1)
W=Q
P t = m c ∆T
 Prinsip kerja lampu pijar
a. Lampu pijar adalah sebuah lampu yang hampa udara diisi gas argon (gas yang
tidak bisa bereaksi dengan wolfram panas) dan di dalamnya terdapat kawat tipis
berbentuk spiral yang disebut filamen. Ketika dialiri arus listrik filamen akan
berpijar menjadi berwarna putih dengan suhu hingga 2.500 0 C. Lampu pijar
selain menghasilkan cahaya juga menghasilkan panas, sehingga lampu pijar
terkesan panas.
b. Bahan filamen biasanya dari wolfram (tungsten) yang memiliki titik lebur
sangat tinggi yaitu 3.4000 C.
 Prinsip kerja lampu TL
Lampu TL adalah lampu tabung (lampu neon) terdiri dari sebuah tabung kaca yang
hampir hampa udara yang diisi uap raksa. Pada kedua ujung tabung terdapat
elektroda-elektroda. Ketika lampu neon dihubungkan dengan tegangan yang
memadai, maka terjadilah pelepasan elektron. Elektron melalui gas raksa maka
dinding tabung yang dilapisi zat yang dapat berpendar akan memancarkan warna
cahaya cerah. Lampu TL terkesan terang tetapi tidak panas.
 Sekring adalah alat pengaman listrik karena rangkaian akan putus segera jika terjadi
konsleting atau pun kelebihan beban.
 Perbedaan sekring dengan pemutus daya
a. Sekring yang putus tidak dapat digunakan kembali, maka harus diganti dengan
sekring baru
b. Pemutus daya juga pengaman listrik, tetapi jika sudah putus bisa diset kembali
tanpa mengganti pemutus daya yang baru
 Pemakaian energi listrik harus dihemat, karena :
a. Persediaan bahan bakar terbatas
b. Pembakaran bahan bakar menimbulkan polusi
c. Menghemat biaya listrik, jadi negara tidak usah mensubsidi lagi
 Cara Penghematan energi listrik :
a. Matikan segera lampu atau alat listrik jika tidak digunakan
b. Matikan kran air segera jika tidak digunakan lagi
c. Gunakan alat listrik yang berdaya rendah

V. Sumber Belajar
Buku siswa

VI. Penilaian :
 Teknik Penilaian
a. Tes Unjuk Kerja
b. Tes tertulis
 Bentuk Instrumen
a. Tes identifikasi
b. Pilihan Ganda dan Uraian

Talang Duku, Juli 2015


Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala MTsN Talang Duku

KMS. ERMANSYAH, S.Pd.M.Pd.I ANDRIES AFNI, S.Pd


NIP. 19701021 199703 1 002 NIP. 19711226 199903 1 003
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
No : 1/ 2-4.1 / 2010

Sekolah : SMP N 1 Wirosari


Mata Pelajaran : IPA (SAINS)
Kelas/Semester : IX/1
Pertemuan ke- : 1 dan 2
Alokasi Waktu : 8X 40 menit
Standar Kompetensi : 3. Memahami Konsep Kelistrikan dan penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari
Kompetensi Dasar : 3.1. Mendeskripsikan muatan listrik untuk memahami gejala-
gejala listrik statis serta kaitannya dalam kehidupan sehari-
hari

Indikator :
- Menjelaskan benda bermuatan listrik
- Menjelaskan cara-cara benda bermuatan listrik
- Menyebutkan jenis-jenis benda bermuatan listrik
- Memberikan contoh peristiwa yang menghasilkan benda bermuatan listrik
- Melakukan percobaan sederhana kwantitatif hubungan antara besar gaya listrik, muatan
listrik dan jarak antara benda-benda bermuatan listrik
- Menjelaskan pengertian induksi listrik
- Menjelaskan pengertian medan listrik
- Menjelaskan pengertian potensial listrik

II. Tujuan Pembelajaran


Peserta didik dapat :
1. Kognitif (Penerapan Konsep)
 Menggambarkan model atom bahwa atom terdiri dari inti atom yang dikelilingi
elektron
 Menjelaskan mengapa suatu benda digosok dengan benda lain akan bermuatan
listrik
 Memberikan contoh cara memberikan muatan listrik pada suatu benda
 Menyebutkan jenis-jenis muatan listrik
 Menjelaskan sifat muatan listrik
 Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi besar gaya coulomb
 Menjelaskan pengertian induksi listrik
 Menjelaskan pengertian potensial listrik
 Menjelaskan prinsip kerja penangkal petir
2. Psikomotor
 Menunjukkan cara memberi muatan listrik suatu benda
 Menunjukkan fungsi elektroskop

II. Materi Ajar


Listrik Statis

III. Metode Pembelajaran


c. Model Pembelajaran :
 Cooperatif Learning (CL)
d. Metode :
 Diskusi Kelompok
 Eksperimen

IV. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan Pertama ( 2 JP )
4. Kegiatan awal
 Motivasi dan apersepsi
- Apa yang dirasa ketika tangan kita didekatkan pada layar televisi yang sedang
hidup
 Pengetahuan Prasyarat :
- Mengapa kertas-kertas kecil tertarik oleh penggaris yang telah digosok-
gosokkan pada rambut kering?
 Pra Eksperimen :
- Menunjukkan beberapa macam alat yang akan digunakan dalam kegiatan
eksperimen (LKS)
- Peringatan : Hati-hati dalam bekerja !
5. Kegiatan inti
 Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok
 Guru membagi dan menunjukkan LKS sesuai dengan kegiatan eksperimen
 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas
 Peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan petunjuk, guru
membimbing kelompok / peserta didik yang mengalami kesulitan
 Peserta didik mendiskusikan isi / mengisi LKS
6. Kegiatan Penutup
 Pelaksanaan diskusi kelas dipimpin oleh guru
Melalui diskusi guru membimbing untuk menyimpulkan :
 Benda dikatakan bermuatan listrik apabila dapat menarik benda-benda yang
kecil dan ringan yang ada didekatnya
 Setiap atom tersusun atas proton, netron dan elektron
 Proton dan netron berada di dalam inti atom sedangkan elektron berada dikulit
atom, karena :
1. Massa proton (muatan positif) lebih besar daripada massa elektron (muatan
negatif)
2. gaya tarik antara partikel proton dan netron lebih besar daripada gaya tarik
antara proton dan elektron
 Benda dikatakan netral, apabila jumlah elektron sma dengan jumlah proton
 Benda dikatakan bermuatan listrik negatif, apabila jumlah elektron lebih banyak
daripada jumlah (proton)
 Benda dikatakan bermuatan listrik positif, apabila jumlah proton lebih banyak
daripada jumlah elektron
 Cara memberi muatan listrik pada benda dapat dilakukan dengan dua metode
yaitu :
1. menggosok
2. konduksi
 contoh memberi muatan listik dengan cara menggosok :
1. Plastik digosok dengan kain woll, maka elektron-elektron dari kain woll
akan berpindah ke plastik. Akibatnya kain kekurangan elektron dan
bermuatan listrik positif dan plastik kelebihan elektron dan bermuatan listrik
negatif
2. Kaca digosok dengan kain sutra, maka elektron-elektron dari kaca akan
berpindah ke kain sutra. Akibatnya kaca kekurangan elektron dan bermuatan
listrik positif dan sutra kelebihan elektron dan bermuatan listrik negatif.
 Mengapa penggaris plastik yang digosok dapat menarik sobekan kertas kecil ?
Hal ini dapat dijelaskan sbb :
Benda netral jika didekatkan pada benda bermuatan, maka akan terjadi
pemisahan muatan, dimana muatan listrik yang tidak sejenis akan saling
mendekat dan muatan yang sejenis akan saling menjauh
Contoh :
Ketika plastik yang bermuatan negatif didekatkan sobekan kertas yang semula
netral, maka pada kertas terjadi pemisahan muatan.
Kertas netral pemisahan muatan
Pada kertas plastik bermuatan
+_+_+_+_ _ _ _ +++ -----------------
+_+_+_+_ _ _ _ +++
+_+_+_+_ ___ ___
+_+_+_+
a. b.

 Sifat muatan listrik :


1. muatan listrik sejenis jika didekatkan akan tolak menolak
2. muatan listrik yang tidak sejenis jika didekatkan akan tarik menarik
 Guru memberikan tugas kepada siswa untuk melakukan kegiatan akhir
Pertemuan Kedua ( 2 JP )
1. Kegiatan awal
 Motivasi dan apersepsi
- Mengapa sobekan-sobekan kertas yang dapat ditarik oleh plastik yang digosok
dikatakan bahwa pada kertas terjadi pemisahan muatan ?
- Apa yang terjadi jika kedua benda bermuatan listrik saling didekatkan ?
 Pengetahuan Prasyarat :
- Benda yang digosok bisa bermuatan listrik
- Plastik digosok kain wool akan bermuatan listrik negatif
- Kaca digosok dengan kain sutra akan bermuatan listrik positif
2. Kegiatan inti
 Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok
 Guru membagi dan menunjukkan LKS sesuai dengan kegiatan eksperimen
 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas
 Peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan petunjuk, guru
membimbing kelompok / peserta didik yang mengalami kesulitan
 Peserta didik mendiskusikan isi / mengisi LKS
3. Kegiatan Penutup
 Pelaksanaan diskusi kelas dipimpin oleh guru
Melalui diskusi guru membimbing untuk menyimpulkan :
a. Sifat muatan listrik :
 Muatan listrik sejenis jika didekatkan akan tolak-menolak
 Muatan listrik yang tak sejenis jika didekatkan akan tari-menarik
b. Pemisahan muatan pada benda yang semula netral setelah didekati bend
bermuatan menunjukkan bukti bahwa muatan listrik sejenis tolak-menolak dan
muatan tak sejenis akan tarik-menarik

Pertemuan Ketiga ( 2 JP )
1. Kegiatan awal
 Motivasi dan apersepsi
- Apa yang terjadi jika dua benda bermuatan didekatkan, semakin didekatkan atau
semakin dijauhkan ?
 Pengetahuan Prasyarat :
- Sifat muatan listrik
4. Kegiatan inti
 Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok
 Di dalam kelompok, peserta didik mendiskusikan tentang :
- Hukum Coulomb
- Penggunaan hukum Coulomb dalam pemecahan masalah
 Setiap kelompok peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dalam
diskusi kelas
 Telaah buku tentang potensial listrik dan peserta didik mendiskusikannya dalam
kelompok
5. Kegiatan Penutup
 Pelaksanaan diskusi kelas dipimpin oleh guru
Melalui diskusi guru membimbing untuk menyimpulkan :
a. benda bermuatan saling didekatkan
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya gaya Coulomb adalah :
 Besar muatan masing-masing benda
 Jarak kedua benda
c. Bunyi hukum Coulomb :
Gaya listrik (tarik-menarik atau tolak-menolak) antara satuan dua muatan listrik
sebanding dengan besar muatan listrik masing-masing dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak antara kedua muatan listrik.
d. Satuan muatan listrik adalah Coulomb dan disingkat C
e. Kesimpulan hukum Coulomb :
 Gaya listrik sebanding dengan besar muatan listrik masing-masing
 Gaya listrik berbanding terbalik dengan kuadrat jarak pisah antara kedua
muatan listrik. Secara matematis dapat dirumuskan sbb :

Q1.Q2
F= k -----------
r2
f. Potensial listrik adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda bermuatan listrik
yang berada di dalam medan listrik
g. Secara matematis dirumuskan sbb :

W
V = ----------
q

Pertemuan Keempat ( 2 JP )
1. Kegiatan awal
 Motivasi dan apersepsi
- Bagaimana cara kita mengetahui jenis muatan listri ?
 Pengetahuan Prasyarat :
- Sifat muatan listrik
2. Kegiatan inti
 Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok
 Guru bersama siswa mendemonstrasikan cara kerja elektroskop sebagai alat untuk
mengetahui benda bermuatan atau tidak,serta cara memberi muatan pada
elektroskop
 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas
 Peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan petunjuk, guru
membimbing kelompok / peserta didik yang mengalami kesulitan
 Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatan
 Telaah buku tentang petri dan peserta didik mendiskusikannya dalam kelompok
3. Kegiatan Penutup
 Pelaksanaan diskusi kelas dipimpin oleh guru
Melalui diskusi guru membimbing untuk menyimpulkan :
a. Elektroskop adalah alat yang digunakan untuk mengetahui apakah suatu benda
bermuatan listrik atau tidak
b. Induksi listrik adalah pemisahan muatan listrik di dalam suatu penghantar
karena penghantar itu didekati oleh benda bermuatan .
 Contoh : sobekan kertas didekati plastik yang bermuatan (plastik yang
telah digosok), maka akan terjadi pemisahan muatan pada sobekan kertas
dimana muatan listrik yang sejenis akan saling menjauh dan muatan listrik
tak sejenis akan saling mendekat,sehingga sobekan kertas dapat ditarik
plastik bermuatan
c. Fungsi elektroskop :
 Mengetahui apakah sebuah benda bermuatan listrik atau tidak
 Mengetahui jenis muatan listrik suatu benda
 Memberi muatan listrikpada suatu benda
d. Mengetahui apakah sebuah benda bermuatan listrik atau tidak
 Jika sebuah benda didekatkan pada kepala elektroskop netral dan daun
elektroskop membuka, maka benda itu pasti bermuatan
 Sebaliknya jika sebuah benda didekatkan pada kepala elektroskop netral
dan daun elektroskop tetap menguncup, maka benda itu tidak bermuatan
e. Cara memberi muatan listrik pada sebuah elektroskop :
 Elektroskop netral didekati plastik yang bermuatan, maka daun
elektroskop akan membuka
 Salah satu ujung kepala elektroskop disentuh dengan jari telunjuk, maka
elektron-elektron dari daun elektroskop melalui kepala elektroskop menuju
ke ibu jari, selanjutnya ke badan manusia, kemudian ke tanah dan daun
elektroskop menguncup
 Lepaskan ibu jari, sementara plastik masih tetap ditempat
 Perlahan-lahan jauhkan plastik dari kepala elektroskop dan daun
elektroskop membuka. Sekarang elektroskop bermuatan positif.
 Kesimpulan : elektroskop akan mendapatkan muatan listrik yang tidak
sejenis dengan muatan listrik yang mendekati (yang memberi muatan)
f. Cara mengetahui jenis muatan listrik menggunakan elektroskop :
 Jika daun elektroskop bermuatan semakin membuka, maka muatan
listrik benda tidak sejenis dengan muatan elektroskop
 Jika daun elektroskpo bermuatan menguncup, maka muatan listrik benda
sejenis dengan muatan listrik elektroskop.
g. Terjadinya petir sebagi berikut :
Pelepasan muatan adalah melompatnya (keluarnya) muatan –muatan listrik
(elektron) dari suatu benda ke benda lain. Petir termasuk pelepasan muatan
alami yang dramatik. Mula-mula awan netral menjadi bermuatan, akibat
partikel-partikel di dalamnya bergesekan, muatan-muatan negatif yang
berkumpul di bagian dasar awan menginduksi puncak bangunan tinggi,
sehingga pada bagian ini berkumpul muatan positif. Akibat tarik menarik
muatan tak sejenis maka muatan-muatan negatif dari awan, petir melompat
kebangunan untuk sampai ke tanah. (ingat tanah adalah tempat yang tidak
terbatas menampung elektron atau memberikan elektron untuk menetralkan
benda bermuatan positif) Dikatakan bangunan tersambar petir.
h. Prisip kerja penangkal petir
 Mengurangi kesempatan atap gedung tersambar petir
 Jika menyambar bangunan, maka perlu disediakan jalur untuk dijalani
elektron-elektron untuk sampai ke tanah tanpa merusak gedung.

V. Sumber Belajar
1. Buku Paket Biologi Depdikbud
c. Buku Biologi Gravindo

VI. Penilaian
Teknik Penilaian :
 Tes tertulis : Pilihan Ganda
 Non tes : Tes Identifikasi

Talang Duku, Juli 2015


Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala MTsN Talang Duku

KMS. ERMANSYAH, S.Pd.M.Pd.I ANDRIES AFNI, S.Pd


NIP. 19701021 199703 1 002 NIP. 19711226 199903 1 003
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
No : 1/ 2-4.1 / 2010

Sekolah : SMP N 1 Wirosari


Mata Pelajaran : IPA (SAINS)
Kelas/Semester : IX/1
Pertemuan ke- : 1 dan 2
Alokasi Waktu: 4 X 40 menit
Standar Kompetensi : 3. Memahami Konsep Kelistrikan dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
Kompetensi Dasar : 3.2 Menganalisis percobaan listrik dinamis dalam suatu
rangkaian serta penerapanya dalam kehidupan sehari-hari

Indikator :
1. Menjelaskan konsep arus listrik dan beda potensial listrik
2. Menjelaskan benda dapat bermuatan listrik bila dilakukan dengan cara
tertentu.
3. Memberi contoh peristiwa yang menghasilkan benda bermuatan listrik.
4 Melakukan percobaan sederhana untuk menunjukkan sifat muatan listrik.

II. Tujuan Pembelajaran


Siswa dapat :
9. Menjelaskan konsep arus listrik dan beda potensial listrik
10. Membuat rangkaian komponen listrik dengan berbagai variasi baik seri maupun paralel
11. Menggambarkan arus listrik dan beda potensial dalam bentuk tabel dan grafik.
12. Menyelidiki hubungan antara arus listrik dan beda potensial dalam suatu rangkaian
(Hukum Ohm) #
13. Menemukan perbedaan hambatan beberapa jenis bahan (konduktor, semi konduktor
dan isolator)
14. Menggunakan Hukum Kirchoff I untuk menghitung V dan I dalam rangkaian
15. Menghitung hambatan pengganti rangkaian listrik seri dan paralel
16. Menjelaskan terjadinya GGL
VII. Materi Pembelajaran
Listrik Dinamis

VIII. Metode Pembelajaran


8. Model : DI dan Cl
9. Metode : Diskusi informasi, demonstrasi dan Eksperimen

IX. Langkah-langkah
3. Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi / apersepsi
Apakah kamu pernah melihat kilat
3. Kegiatan Inti
h. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
i. Guru membimbing siswa untuk membentuk kelompok
j. Secara berkelompok peserta didik mendiskusikan pengertian muatan listrik
k. Guru mendemontrasikan tentang terjadinya muatan listrik
l. Guru meminta siswa untuk mencoba medemontrasikan tentang terjadinya muatan
listrik.
m. Siswa mengamati dan menuliskan hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan
n. Peserta didik menjawab pertanyaan.
3. Kegiatan Penutup
d. Guru bersama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar.
e. Guru memberikan tes untuk mengetahui daya serap materi yang baru saja dipelajari.
f. Guru memberikan tugas rumah.

X. Sumber Belajar
5. Buku siswa
6. LKS
7. Buku referensi
8. Alat praktikum.

XI. Penilaian Hasil Belajar


c. Teknik Penilaian
Tes tertulis.
d. Bentuk Instrumen
Uraian, test unjuk kerja
Contoh instrument
4. Instrumen tes uraian
Apakah yang dimaksud dengan Elektroskop
Kunci : alat yang digunakan untuk mengeahui suatu benda bermuatan listrik atau
tidak.
Skor : 1
5. Uji Petik Kerja Prosedur dan Produk
Lakukan kegiatan untuk mengetahuim suatu benda bermuatan atau tidak dengan
alat
 Batu baterai
 Elektroskop
 Kain wool
 Ebonit
 Batang kaca
 Penggaris plastik.
 Sobekan kertas

Rubrik
No Aspek Skor
1. Menggunakan alat dengan benar 2
2. Melakukan kegiatan dengan prosedur yang benar 4
3. Memperoleh data dari pecahan 2
4. Membuat kesimpulan dengan benar 2
Jumlah Skor 10

Talang Duku, Juli 2015


Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala MTsN Talang Duku

KMS. ERMANSYAH, S.Pd.M.Pd.I ANDRIES AFNI, S.Pd


NIP. 19701021 199703 1 002 NIP. 19711226 199903 1 003
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
No : 1/ 2-4.1 / 2010

Sekolah : SMP N 1 Wirosari


Mata Pelajaran : IPA (SAINS)
Kelas/Semester : IX/1
Pertemuan ke- : 1 dan 2
Alokasi Waktu: 4 X 40 menit
Standar Kompetensi : 3. Memahami Konsep Kelistrikan dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
Kompetensi Dasar : 3.3 Mendeskripsikan prinsip kerja elemen dan arus
listrik yang ditimbulkannya serta penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari.

Indikator :
1..Menjelaskan konsep gaya gerak listrik (GGL) sumber arus listrik.
2.Menjelaskan susunan dan cara kerja elemen listrik primer dan skunder.
3.Mengukur tegangan antara kutub-kutub sumber tegangan dan tegangan jepit (tegangan
terpakai).
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan konsep gaya gerak listrik (GGL) sumber arus listrik
2. Siswa dapat menjelaskan susunan elemen listrik primer
10. Siswa dapat menjelaskan susunan elemen listrik skunder
11. Siswa dapat menjelaskan cara kerja elemen listrik primer
12. Siswa dapat menjelaskan cara kerja elemen listrik skunder
13. Siswa dapat mengukur tegangan antara kutub sumber tegangan
14. Siswa dapat mengukur tegangan jepit.

V. Materi Pembelajaran
5. Arus listrik
6. Macam elemen listrik
7. Cara kerja elemen listrik
8. Beda potensial dan tegangan jepit.

VI. Metode Pembelajaran


1 Model : Cooperatif Learning
2 Metode: Ceramah, eksperimen

IV. Langkah-langkah
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi / apersepsi
Guru menanyakan apakah yang terjadi jika lampu dihubungkan dengan baterai.
c. Prasyarat Pengetahuan
 Apakah yang menyebabkan lampu listrik
menyala
 Siswa mengetahui cara menggunakan voltmeter
c. Pra Eksperimen
Berhati-hatilah dalam menghubungkan kabel penghubung antara lampu dan baterai.

2. Kegiatan Inti
a. Guru membimbing peserta untuk berkelompok
b. Secara berkelompok peserta didik mendiskusikan pengertian sumber arus listrik,
beda potensial dan tegangan jepit
c. Setiap kelompok diberikan seperangkat alat eksperimen
d. Setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan tujuan eksperimen
berdasarkan langkah-langkah yang ada dalam LKS
e. Peserta didik mengamati dan menuliskan hasil pengamatan ke dalam tabel
pengamatan
f. Peserta didik menjawab pertanyaan.

6. Kegiatan Penutup
a. Guru bersama peserta didik melakukan diskusi kelas dari hasil eksperimen
kelompok.
b. Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar.
c. Guru memberikan tes untuk mengetahui daya serap materi yang baru saja
dipelajari.
d. Guru memberikan tugas rumah.

V. Sumber Belajar
1. Buku siswa
2. LKS
3. Buku referensi
4. Alat praktikum.

VI. Penilaian Hasil Belajar


4. Teknik Penilaian
Tes tertulis, tes unjuk kerja kerja.
2. Bentuk Instrumen
Uraian, uji praktek kerja prosedur dan produk
1. Contoh instrument
a. Instrumen tes uraian
Apakah yang dimaksud dengan pengertian GGL
Kunci : GGL adalah beda potensial antara kutub-kutub sumber arus pada saat
tidak mengalirkan arus listrik.
Skor : 1

b. Uji Petik Kerja Prosedu dan Produk


Lakukan kegiatan untuk membuat rangkaian listrik sederhana dengan menggunakan
alat-alat sebagai berikut :
 Batu baterai
 Lampu
 Kabel
 Volt meter

Rubrik

No Aspek Skor
1. Merangkai alat dengan benar 2
2. Melakukan kegiatan dengan prosedur yang benar 4
3. Memperoleh data dari pecahan 2
4. Membuat kesimpulan dengan benar 2
Jumlah Skor 10

Talang Duku, Juli 2015


Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala MTsN Talang Duku

KMS. ERMANSYAH, S.Pd.M.Pd.I ANDRIES AFNI, S.Pd


NIP. 19701021 199703 1 002 NIP. 19711226 199903 1 003
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
No : 1/ 2-4.1 / 2010

Sekolah : SMP N 1 Wirosari


Mata Pelajaran : IPA (SAINS)
Kelas/Semester : IX/1
Pertemuan ke- : 1 dan 2
Alokasi Waktu : 4 X 40 menit
Standar Kompetensi : 3. Memahami Konsep Kelistrikan dan penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari
Kompetensi Dasar : 3.4. Mendeskripsikan hubungan energi dan daya listrik
serta pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari

Indikator :
- Menjelaskan pengertian energi listrik
- Menyebutkan perubahan energi listrik menjadi bentuk energi lain dalam peristiwa
sehari-hari
- Menjelaskan hubungan antara V, I, dan t dengan energi listrik yang digunakan
- Menerapkan konsep energi dan daya listrik dalam perhitungan penggunaan listrik
rumah tangga berdasarkan angka yang tertera pada KWh meter
- Menjelaskan cara-cara yang tepat untuk melakukan penghematan energi dalam
kehidupan sehari-hari
- Menggunakan alasan untuk melakukan penghematan energi dalam kehidupan sehari-
hari.

I. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
1. Kognitif (Penerapan Konsep)
 Menjelaskan pengertian energi listrik
 Memberikan beberapa contoh perubahan energi listrik menjadi bentuk energi lain
dalam kehidupan sehari-hari
 Menjelaskan hubungn V, I, dan t dengan energi listrik yang digunakan
 Memecahkan masalah yang berhubungan dengan energi dan daya listrik
sehubungan dengan perhitungan penggunaaan listrik rumah tangga berdasarkan
angka yang tertera pada KWh meter
 Menjelaskan pengertian konversi energi
 Memberikan contoh cara-cara yang tepat untuk melakukan penghematan energi
dalm kehidupan sehari-hari
2. Psikomotor

II. Materi Ajar


Energi dan Daya Listrik

III. Metode Pembelajaran


1. Model Pembelajaran :
 Cooperatif Learning (CL)
2. Metode :
 Diskusi Kelompok

IV. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan Pertama ( 2 JP )
1. Kegiatan awal
 Motivasi dan apersepsi
- Apa yang anda rasakan ketika memegang lampu ? Dari mana asalnya panas
pada lampu tersebut ?
- Mengapa lampu 60 watt menyala lebih terang daripada lampu 10 watt ?
 Pengetahuan Prasyarat :
- Pengertian tegangan
- Pengertian kuat arus, lambang, dan satuannya
- Pengertian energi
 Pra Eksperimen :
2. Kegiatan inti
 Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok
 Di dalam kelompok, peserta didik mendiskusikan tentang :
- Hukum Coulomb
- Penggunaan hukum Coulomb dalam pemecahan masalah
 Setiap kelompok peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dalam
diskusi kelas
3. Kegiatan Penutup
 Pelaksanaan diskusi kelas dipimpin oleh guru
Melalui diskusi guru membimbing untuk menyimpulkan :
 Panasnya bola lampu pijar sedang menyala dikarenakan adanya energi panas
yang dipancarkan oleh lampu pijar
 Energi listrik merupakan hasil kali jumlah muatan yang mengalir melalui kabel
dengan bda potensial antara dua ujung kabel yang dilalui muatan listrik
tersebut. Rumus :

W= Q.V, karena Q = I.t maka

W= V.I.t

Keterangan :
I : kuat arus, satuannya : ampere (A)
Q : juml.muatan, satuannya : coulomb (C)
V : beda potensial, satuannya : volt (V)
W : energi, satuannya : joule (J)
T : waktu, satuannya : sekon (s)

 Daya listrik adalah energi yang dibebaskan setiap satuan waktu atua sebagai laju
dimana energi dibebaskan
W
P = -------
T
Keterngan :
W : energi, satuannya : joule (J)
t : selang waktu, satuannya : sekon (s)
P : daya, satuannya : watt (W)

 Daya lampu sebanding dengan energi, maka semakin besar daya listrik makin
terang nyalanya
 Arti data yang tertera pada alat listrik, misalnya sebuah lampu bertuliskan 100
W/220 V artinya lampu tersebut bisa menyala dengan terang jika dihubungkan
dengan tegangan 220 V, dan setiap sekon memerlukan energi sebesar 100 Joule
 Lampu dengan daya yang sama kadang menyala tidak sama terang. Hal ini
disebabkan, ketika tegangan suplai dari PLN normal ( tegangannya 220 V),
makalampu menyala dengan terang. Tetapi ketika suplai dari PLN turun (100
V), lampu menyala redup, karena daya yang digunakan bukan bahwa
perbandingan daya sama dengan kuadrat perbandingan tegangan. Dapat
dirumuskan sbb :

Contoh :
Sebuah lampu bertuliskan 100 W 220 V. Ketika tegangan suplai PLN turun
menjadi 200 W, maka daya yang digunakan lampu bukanlah daya listrik normal
tetapi sesungguhnya yaitu, yaitu:
Jelaslah bahwa daya listrik yang digunakan lampu adalah 82,64 W (lebih kecil
dari daya normal 100 W), sehingga lampu menyala lebih redup
Apa yang terjadi jika listrik dari PLN melonjak menjadi 240 V ? Maka daya
yang digunakan lampu pijar adalah :

Lampu akan menyala lebih terang karena dayanya menjadi 119 W.

 Daya listrik adalah hasil kali antara tegangan dengan kuat arus sedangkan kuat
arus adalah hasil bagi antara tegangan dengan hambatan. Secara matematis
dapat ditulis sebagai berikut :
P=V.I I = V/R jika kedua persamaan tersebut digabungkan
menghasilkan persamaan :
P=V . I
R = V2/P
= V . V/R
= V2/R sehingga
 Satu kWh didefinisikan sebagai energi listrik yang digunakan oleh suatu alat
listrik dengan rating daya satu (1 kW) ketika diberi tegangan sesuatu dengan
rating tegangannya (tegangan normalnya) selama satu jam. Secara matematis
dapat dinyatakan :
1 kWh = 1 kW x 1 jam
= 1.000 W x 3.600 s
= 3.600.000 Ws
Jadi 1 kWh = 3.600.000 joule = 3,6 juta joule
Pada perhitungan energi listrik di rumah, daya dalam kW dan waktu dalam jam
sehingga energi dalam kWh.

 Guru memberikan tugas kepada siswa untuk melakukan kegiatan akhir

Pertemuan Kedua ( 2 JP )
1. Kegiatan awal
 Motivasi dan apersepsi
- Dapatkah kalian menghitung besar energi listrik yang digunakan pada suatu alat
listrik ?
 Pengetahuan Prasyarat :
- Pengertian tegangan
- Pengertian kuat arus listrik, lambang dan satuannya
- Pengertian energi
2. Kegiatan inti
 Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok
 Peserta didik dalam kelompok diminta untuk melakukan diskusi tentang “konversi
energi listrik”
 Secara berkelompok siswa diminta untuk menyimpulkan hasil diskusi dan
mempresentasikan
3. Kegiatan Penutup
Melalui diskusi guru membimbing untuk menyimpulkan :
 Konversi energi yaitu berubahnya suatu bentuk energi menjadi energi bentuk lain.
Contoh : ketika saklar ditekan, maka terjadilah konversi energi listrik menjadi dua
energi sekaligus yaitu energi cahaya dan energi panas.
 Alat sehari-hari memanfaatkan energi listrik : elemen pemanas pada teko listrik dan
setrika listik.
 Elemen pemanas terbuat dari bahan-bahan yang memiliki hambatan listrik tinggi
(nikrom) yang dililitkan pada bahan isolator tahan panas seperti mika atau silikat.
Nikrom dipilih sebagai elemen pemanas karena mempunyai titik lebur tinggi dan
tidak dapat dioksidasi dengan mudah meskipun dengan suhu tinggi.
 Rumus hitungan konversi energi :
W = P x t energi listrik ini akan diubah menjadi energi bentuk lain misalnya energi
kalor (Q)
Q = m c ∆T = m c (T2 – T1)
W=Q
P t = m c ∆T
 Prinsip kerja lampu pijar
c. Lampu pijar adalah sebuah lampu yang hampa udara diisi gas argon (gas yang
tidak bisa bereaksi dengan wolfram panas) dan di dalamnya terdapat kawat tipis
berbentuk spiral yang disebut filamen. Ketika dialiri arus listrik filamen akan
berpijar menjadi berwarna putih dengan suhu hingga 2.500 0 C. Lampu pijar
selain menghasilkan cahaya juga menghasilkan panas, sehingga lampu pijar
terkesan panas.
d. Bahan filamen biasanya dari wolfram (tungsten) yang memiliki titik lebur
sangat tinggi yaitu 3.4000 C.
 Prinsip kerja lampu TL
Lampu TL adalah lampu tabung (lampu neon) terdiri dari sebuah tabung kaca yang
hampir hampa udara yang diisi uap raksa. Pada kedua ujung tabung terdapat
elektroda-elektroda. Ketika lampu neon dihubungkan dengan tegangan yang
memadai, maka terjadilah pelepasan elektron. Elektron melalui gas raksa maka
dinding tabung yang dilapisi zat yang dapat berpendar akan memancarkan warna
cahaya cerah. Lampu TL terkesan terang tetapi tidak panas.
 Sekring adalah alat pengaman listrik karena rangkaian akan putus segera jika terjadi
konsleting atau pun kelebihan beban.
 Perbedaan sekring dengan pemutus daya
c. Sekring yang putus tidak dapat digunakan kembali, maka harus diganti dengan
sekring baru
d. Pemutus daya juga pengaman listrik, tetapi jika sudah putus bisa diset kembali
tanpa mengganti pemutus daya yang baru
 Pemakaian energi listrik harus dihemat, karena :
d. Persediaan bahan bakar terbatas
e. Pembakaran bahan bakar menimbulkan polusi
f. Menghemat biaya listrik, jadi negara tidak usah mensubsidi lagi
 Cara Penghematan energi listrik :
d. Matikan segera lampu atau alat listrik jika tidak digunakan
e. Matikan kran air segera jika tidak digunakan lagi
f. Gunakan alat listrik yang berdaya rendah

V. Sumber Belajar
Buku siswa

VI. Penilaian :
 Teknik Penilaian
a. Tes Unjuk Kerja
b. Tes tertulis
 Bentuk Instrumen
a. Tes identifikasi
b. Pilihan Ganda dan Uraian

Talang Duku, Juli 2015


Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Kepala MTsN Talang Duku

KMS. ERMANSYAH, S.Pd.M.Pd.I ANDRIES AFNI, S.Pd


NIP. 19701021 199703 1 002 NIP. 19711226 199903 1 003

Anda mungkin juga menyukai