(RPP)
Indikator
− Mendeskripsikan bentuk/bangun organ-organ penyusun sistem ekskresi pada manusia
− Mendeskripsikan fungsi sistem ekskresi
− Mendata contoh kelainan dan penyakit pada sistem ekskresi.
I. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu :
1. Mendeskripsikan bentuk-bentuk organ penyusun sistem ekskresi
2. Menjelaskan fungsi sistem ekskresi
3. Menyebutkan penyakit-penyakit pada sistem ekskresi
IV. Langkah-langkah
1. Kegiatan awal
Guru presentasi di depan kelas, menyampaikan tujuan pembelajaran dan materi
(pokok), memberi motivasi, kemudian membentuk kelompok
Motivasi : Bagaimanakah bau dari urine kita ?
2. Kegiatan inti
Murid bekerja dalam kelompok masing-masing, melakukan pengamatan berbagai
organ dalam sistem ekskresi
Guru melakukan bimbingan kepada kelompok secara bergantian
Masing-masing kelompok melakukan presentasi hasil diskusinya
Guru melakukan validasi hasil kerja kelompok
3. Kegiatan Penutup
Guru memberikan penghargaan pada kelompok yang hasilnya paling bagus
Guru membimbing siswa dalam mengambil kesimpulan
Guru mengevaluasi siswa
V. Sumber Belajar
a. Buku Biologi 2 (Bumi Aksara) dan buku referensi yang relevan
b. Buku Biologi 2 (Yudhistira)
c. Bahan Praktikum (model Sistem Ekskresi) seperti kulit, paru-paru, ginjal dan hati
VI. Penilaian
a. Teknik :
tes tertulis
non tes (tidak tertulis)
Indikator :
- Menyebutkan macam organ penyusun sistem reproduksi pada manusia
- Mendeskripsikan fungsi sistem reproduksi
- Menulis artikel tentang cara penularan dan pencegahan penyakit yang berhubungan
dengan sistem reproduksi
- Menyadari pentingnya menjaga kesehatan organ sistem reproduksi
I. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu :
1. Menyebutkan macam-macam organ penyusun sistem reproduksi pada manusia
2. Menjelaskan fungsi sistem reproduksi (organ-organnya)
3. Menjelaskan cara penularan dan pencegahan penyakit yang berhubungan dengan sistem
reproduksi
4. Menjelaskan pentingya menjaga kesehatan organ sistem reproduksi
Pertemuan Kedua
1. Kegiatan Pendahuluan
Guru presentasi di depan kelas, menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru membentuk kelompok
Guru menyampaikan materi pokok
2. Kegiatan Inti
Siswa bekerja dalam kelompok untuk membuat artikel tentang cara penularan dan
pencegahaan penyakit yang berhubungan dengan sistem reproduksi manusia, serta
menjelaskan pentingnya menjaga kesehatan organ reproduksi
Masing-masing kelompok melakukan presentasi hasil kerjanya
Kelompok lainnya menanggapi hasil presentasi
3. Kegiatan Akhir
Guru memberikan penekanan terhadap hasil belajar
Guru membimbing siswa untuk mengambil kesimpulan
Guru melakukan evaluasi
Guru memberikan tugas di rumah
V. Sumber Belajar
a. Buku Erlangga (Biologi 3)
b. Buku siswa dan buku lain yang relevan
c. Charta perkembangan manusia
d. Model alat reproduksi manusia
e. Video
f. LKS
VI. Penilaian
1. Teknik : tes tertulis
2. Bentuk Instrumen : tes isian, tes uraian
3. Soal Instrumen :
Indikator :
- Membandingkan macam organ penyusun sistem syaraf pada manusia
- Mendiskripsikan fungsi otak, sumsum tulang belakang, dan sel syaraf dalam sistem
koordinasi
- Menunjukkan bagian-bagian alt indera dan fungsinya
- Mendata contoh kelainan dan penyakit pada alat indera yang biasa dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari dan upaya mengatasinya
I. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
1. Dapat menggambarkan sel syaraf, dan organ penyusun sistem syaraf manusia
2. Menyebutkan bagian-bagian dan fungsi sel syaraf
3. Menjelaskan fungsi otak, sumsum tulang belakang dan sel syaraf
4. Menjelaskan macam-macam alat indera dan fungsinya
5. Menyebutkan kelainan-kelainan dan penyakit pada alat indera
6. Menjelaskan upaya-upaya untuk mengatasi penyakit pada alat indera
Pertemuan kedua
a. Kegiatan Pendahuluan
Guru presentasi di depan kelas, menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru membentuk kelompok, memberi tugas kepada siswa untuk melakukan
pengamatan terhadap model alat indra
b. Kegiatan Inti
Siswa melakukan pengamatan dalam kelompok, kemudian mendiskusikan hasilnya
dan membuat laporan hasil kerja kelompok
Siswa presentasi di depan kelas
c. Kegiatan Akhir
Guru melakukan validasi hasil kerja kelompok
Guru melakukan evaluasi
V. Sumber Belajar
a. Buku Yudistira
b. Buku Bumi Aksara
c. Model Sistem Indra
VI. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. tes tertulis
2. Bentuk instrumen
a. tes isian
Indikator :
- Mengaitkan perilaku adaptasi hewan tertentu di lingkungannya dengan kelangsungan
hidup
- Memprediksikan punahnya beberapa jenis makhluk hidup akibat seleksi alam
hubungannya dengan kemampuan yang dimiliki
- Mendiskripsikan hubungan interspesifik (antar populasi) dengan seleksi alam
- Menjelaskan peran perkembangbiakan bagi kelangsungan hidup
- Mendeskripsikan cara perkembangbiakan pada tumbuh-tumbuhan hewan
I. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
1. Mengidentifikasi adaptasi pada makhluk hidup
2. Menjelaskan macam-macam adaptasi beserta contohnya
3. Menjelaskan punahnya makhluk hidup akibat seleksi alam
4. Mendeskripsikan hubungan interspesifik dengan seleksi alam
5. Menjelaskan peran perkembangbiakan bagi kelangsungan hidup
6. Menjelaskan cara-cara perkembangbiakan pada tumbuhan
7. Menjelaskan cara-cara perkembangbiakan pada hewan
V. Alat/Bahan/Sumber Belajar
a. Buku Erlangga
b. LKS siswa
VI. Penilaian
Teknik Penilaian
− tes tertulis
− Non tes
Indikator :
− Mendeskripsikan materi genetis yang bertanggung jawab dalam pewarisan sifat (gen,
Kromosom)
− Membedakan pengertian sifat resesif dominan dan intermediet
I. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
1. Mengetahui materi genetis yang bertanggung jawab dalam pewarisan sifat
2. Menjelaskan tentang gen
3. Menjelaskan tentang kromosom
4. Mengetahui perbedaan sifat resesif, dominan dan intermediet
V. Alat/Bahan/Sumber Belajar
1. Buku Genetika Schaum
2. Buku paket Depdikbud
3. Charta dan alat peraga
4. LKS IPA
VI. Penilaian
− Teknik Penilaian
- tes tertulis
- non tes
Indikator :
- Menentukan gamet dari genotip tetua / induk
- Menentukan rasio hasil persilangan monohibrid dan dihibrid melalui bagan
I. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
1. Menentukan gamet dari genotip tetua / induk
2. Menentukan rasio genotip dan fenotip dari hasil persilangan monohibrid dominan
penuh dan tak penuh
3. Menentukan rasio genotip dan fenotip dari hasil persilangan dihibrid
Gamet M m
F1 Genotip Mm
Fenotip Merah (dominan penuh)
P2 ♂ Mm X ♀ Mm
(Mawar Merah) (Mawar Merah)
Gamet M M
m m
F2 Rasio Genotip 1 MM : 2 Mm : 1 mm
Persilangan monohibrid adalah persilangan dengan 1 sifat beda dominansi tak penuh
Contoh :
P1 ♂ MM X ♀ mm
(Mawar Merah) (Mawar Putih)
Gamet M m
F1 Genotip Mm
Fenotip ( Merah muda) (dominan tak penuh)
P2 ♂ Mm X ♀ Mm
(Merah muda) (Merah muda)
Gamet M M
m m
F2 Rasio Genotip 1 MM : 2 Mm : 1 mm
Gamet KH kh
F1 Genotip KkHh
Fenotip (Keriting Hitam)
P2 ♂ KkHh X ♀ KkHh
(Keriting Hitam) (Keriting Hitam)
Gamet KH KH
Kh Kh
kH kH
kh kh
F1
♂
KH Kh kH kh
♀
1 2 3 4
KH KKHH KKHh KkHH KkHh
5 6 7 8
Kh KKHh KKhh KkHh Kkhh
9 10 11 12
kH KkHH KkHh kkHH kkHh
13 14 15 16
kh KkHh Kkhh kkHh kkhh
V. Sumber Belajar
a. Buku Paket Depdikbud
b. LKS
c. Buku Genetika Schaum
Indikator :
- Mendefinisikan pengertian Bioteknologi
- Mendeskripsikan keuntungan pemanfaatan mikroorganisme dalam produksi pangan
- Mendata produk-produk Bioteknologi konvensional dan modern di lingkungan sekitar
I. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
1. mendefinisikan pengertian Bioteknologi
2. mendeskripsikan keuntungan pemanfaatan mikroorganisme dalam produksi pangan,
bidang pertanian, bidang farmasi dan bidang pertambangan
3. menyebutkan produk-produk Bioteknologi baik konvensional ataupun modern di
lingkungan sekitar
1. Kegiatan awal
Guru presentasi di depan kelas menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru mengarahkan siswa untuk berdiskusi dalam kelompoknya
2. Kegiatan Inti
Siswa melakukan diskusi dengan kelompoknya tentang :
Definisi Bioteknologi
Pemanfaatan Bioteknologi di bidang peningkatan produk pangan, bidang
pertanian, bidang farmasi dan bidang pertambangan
Contoh-contoh produk Bioteknologi konvensional dan modern
Guru melakukan bimbingan dalam kelompok
Siswa presentasi di depan kelas
Guru memvalidasi jawaban siswa
3. Kegiatan Akhir
Evaluasi oleh guru
V. Sumber Belajar
1. Buku Paket Biologi Depdikbud
2. Buku Biologi Gravindo
VI. Penilaian
1. Teknik Penilaian :
Tes tertulis
Non tes
Indikator :
- Membuat produk Bioteknologi sederhana dalam kehidupan sehari-hari (tempe, tape,
dan fermentasi sari buah)
I. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
Membuat produk Bioteknologi sederhana dalam kehidupan sehari-hari
1. Kegiatan awal
Guru presentasi di depan kelas menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru membentuk kelompok
2. Kegiatan Inti
Siswa bekerja dalam kelompok membuat tape dan tempe
Guru melakukan bimbingan kepada tiap-tiap kelompok
Guru memvalidasi hasil kerja kelompok
3. Kegiatan Akhir
Guru melakukan kuis secara individual
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok
Evaluasi oleh guru
V. Sumber Belajar
1. Buku Paket Biologi Depdikbud
2. Buku Biologi I A Erlangga
3. LKS
VI. Penilaian
2. Teknik Penilaian :
Tes tertulis
Non tes
Indikator :
- Mendefinisikan pengertian Hidroponik
- Melakukan penanaman dengan sistem Hidroponik
1. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
1. mendefinisikan pengertian hidroponik
2. melakukan penanaman dengan sistem hidroponik
1. Kegiatan awal
Guru presentasi di depan kelas menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru mengulas tentang hidroponik
Guru membentuk kelompok
2. Kegiatan Inti
Siswa bekerja dalam kelompok melakukan penanaman hidroponik
Guru melakukan bimbingan kepada tiap-tiap kelompok
Guru memvalidasi hasil kerja kelompok
3. Kegiatan Akhir
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok
Evaluasi oleh guru
V. Sumber Belajar
1. Buku Paket Biologi Depdikbud
2. Buku Biologi Tiga serangkai
3. LKS
VI. Penilaian
3. Teknik Penilaian :
Tes tertulis
Non tes
Indikator :
- Mendefinisikan pengertian Kultur jaringan dan Aeroponik
- Menjelaskan Kultur jaringan dan Aeroponik
I. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
1. mendefinisikan pengertian Kultur jaringan dan Aeroponik
2. menjelaskan tentang Kultur jaringan dan Aeroponik
1. Kegiatan awal
Guru presentasi di depan kelas menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru mengulas tentang kultur jaringan dan aeroponik
Guru mengarahkan siswa untuk diskusi dalam kelompoknya
2. Kegiatan Inti
Siswa melakukan diskusi dalam kelompok tentang kultur jaringan dan aeroponik
Guru melakukan bimbingan kepada tiap-tiap kelompok
Siswa presentasi di depan kelas
Guru memvalidasi hasil kerja kelompok
3. Kegiatan Akhir
Evaluasi siswa oleh guru
V. Sumber Belajar
1. Buku Paket Biologi Depdikbud
2. Buku Biologi Tiga serangkai
3. LKS
VI. Penilaian
1. Teknik Penilaian :
Tes tertulis
Non tes
Indikator :
- Menjelaskan benda bermuatan listrik
- Menjelaskan cara-cara benda bermuatan listrik
- Menyebutkan jenis-jenis benda bermuatan listrik
- Memberikan contoh peristiwa yang menghasilkan benda bermuatan listrik
- Melakukan percobaan sederhana kwantitatif hubungan antara besar gaya listrik, muatan
listrik dan jarak antara benda-benda bermuatan listrik
- Menjelaskan pengertian induksi listrik
- Menjelaskan pengertian medan listrik
- Menjelaskan pengertian potensial listrik
I. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
1. Kognitif (Penerapan Konsep)
Menggambarkan model atom bahwa atom terdiri dari inti atom yang dikelilingi
elektron
Menjelaskan mengapa suatu benda digosok dengan benda lain akan bermuatan
listrik
Memberikan contoh cara memberikan muatan listrik pada suatu benda
Menyebutkan jenis-jenis muatan listrik
Menjelaskan sifat muatan listrik
Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi besar gaya coulomb
Menjelaskan pengertian induksi listrik
Menjelaskan pengertian potensial listrik
Menjelaskan prinsip kerja penangkal petir
2. Psikomotor
Menunjukkan cara memberi muatan listrik suatu benda
Menunjukkan fungsi elektroskop
Pertemuan Pertama ( 2 JP )
1. Kegiatan awal
Motivasi dan apersepsi
- Apa yang dirasa ketika tangan kita didekatkan pada layar televisi yang sedang
hidup
Pengetahuan Prasyarat :
- Mengapa kertas-kertas kecil tertarik oleh penggaris yang telah digosok-
gosokkan pada rambut kering?
Pra Eksperimen :
- Menunjukkan beberapa macam alat yang akan digunakan dalam kegiatan
eksperimen (LKS)
- Peringatan : Hati-hati dalam bekerja !
2. Kegiatan inti
Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok
Guru membagi dan menunjukkan LKS sesuai dengan kegiatan eksperimen
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas
Peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan petunjuk, guru
membimbing kelompok / peserta didik yang mengalami kesulitan
Peserta didik mendiskusikan isi / mengisi LKS
3. Kegiatan Penutup
Pelaksanaan diskusi kelas dipimpin oleh guru
Melalui diskusi guru membimbing untuk menyimpulkan :
Benda dikatakan bermuatan listrik apabila dapat menarik benda-benda yang
kecil dan ringan yang ada didekatnya
Setiap atom tersusun atas proton, netron dan elektron
Proton dan netron berada di dalam inti atom sedangkan elektron berada dikulit
atom, karena :
1. Massa proton (muatan positif) lebih besar daripada massa elektron (muatan
negatif)
2. gaya tarik antara partikel proton dan netron lebih besar daripada gaya tarik
antara proton dan elektron
Benda dikatakan netral, apabila jumlah elektron sma dengan jumlah proton
Benda dikatakan bermuatan listrik negatif, apabila jumlah elektron lebih banyak
daripada jumlah (proton)
Benda dikatakan bermuatan listrik positif, apabila jumlah proton lebih banyak
daripada jumlah elektron
Cara memberi muatan listrik pada benda dapat dilakukan dengan dua metode
yaitu :
1. menggosok
2. konduksi
contoh memberi muatan listik dengan cara menggosok :
1. Plastik digosok dengan kain woll, maka elektron-elektron dari kain woll
akan berpindah ke plastik. Akibatnya kain kekurangan elektron dan
bermuatan listrik positif dan plastik kelebihan elektron dan bermuatan listrik
negatif
2. Kaca digosok dengan kain sutra, maka elektron-elektron dari kaca akan
berpindah ke kain sutra. Akibatnya kaca kekurangan elektron dan bermuatan
listrik positif dan sutra kelebihan elektron dan bermuatan listrik negatif.
Mengapa penggaris plastik yang digosok dapat menarik sobekan kertas kecil ?
Hal ini dapat dijelaskan sbb :
Benda netral jika didekatkan pada benda bermuatan, maka akan terjadi
pemisahan muatan, dimana muatan listrik yang tidak sejenis akan saling
mendekat dan muatan yang sejenis akan saling menjauh
Contoh :
Ketika plastik yang bermuatan negatif didekatkan sobekan kertas yang semula
netral, maka pada kertas terjadi pemisahan muatan.
Kertas netral pemisahan muatan
Pada kertas plastik bermuatan
+_+_+_+_ _ _ _ +++ -----------------
+_+_+_+_ _ _ _ +++
+_+_+_+_ ___ ___
+_+_+_+
a. b.
Pertemuan Ketiga ( 2 JP )
1. Kegiatan awal
Motivasi dan apersepsi
- Apa yang terjadi jika dua benda bermuatan didekatkan, semakin didekatkan atau
semakin dijauhkan ?
Pengetahuan Prasyarat :
- Sifat muatan listrik
2. Kegiatan inti
Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok
Di dalam kelompok, peserta didik mendiskusikan tentang :
- Hukum Coulomb
- Penggunaan hukum Coulomb dalam pemecahan masalah
Setiap kelompok peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dalam
diskusi kelas
Telaah buku tentang potensial listrik dan peserta didik mendiskusikannya dalam
kelompok
3. Kegiatan Penutup
Pelaksanaan diskusi kelas dipimpin oleh guru
Melalui diskusi guru membimbing untuk menyimpulkan :
a. benda bermuatan saling didekatkan
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya gaya Coulomb adalah :
Besar muatan masing-masing benda
Jarak kedua benda
c. Bunyi hukum Coulomb :
Gaya listrik (tarik-menarik atau tolak-menolak) antara satuan dua muatan listrik
sebanding dengan besar muatan listrik masing-masing dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak antara kedua muatan listrik.
d. Satuan muatan listrik adalah Coulomb dan disingkat C
e. Kesimpulan hukum Coulomb :
Gaya listrik sebanding dengan besar muatan listrik masing-masing
Gaya listrik berbanding terbalik dengan kuadrat jarak pisah antara kedua
muatan listrik. Secara matematis dapat dirumuskan sbb :
Q1.Q2
F= k -----------
r2
f. Potensial listrik adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda bermuatan listrik
yang berada di dalam medan listrik
g. Secara matematis dirumuskan sbb :
W
V = ----------
q
Pertemuan Keempat ( 2 JP )
1. Kegiatan awal
Motivasi dan apersepsi
- Bagaimana cara kita mengetahui jenis muatan listri ?
Pengetahuan Prasyarat :
- Sifat muatan listrik
2. Kegiatan inti
Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok
Guru bersama siswa mendemonstrasikan cara kerja elektroskop sebagai alat untuk
mengetahui benda bermuatan atau tidak,serta cara memberi muatan pada
elektroskop
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas
Peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan petunjuk, guru
membimbing kelompok / peserta didik yang mengalami kesulitan
Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatan
Telaah buku tentang petri dan peserta didik mendiskusikannya dalam kelompok
3. Kegiatan Penutup
Pelaksanaan diskusi kelas dipimpin oleh guru
Melalui diskusi guru membimbing untuk menyimpulkan :
a. Elektroskop adalah alat yang digunakan untuk mengetahui apakah suatu benda
bermuatan listrik atau tidak
b. Induksi listrik adalah pemisahan muatan listrik di dalam suatu penghantar
karena penghantar itu didekati oleh benda bermuatan .
Contoh : sobekan kertas didekati plastik yang bermuatan (plastik yang
telah digosok), maka akan terjadi pemisahan muatan pada sobekan kertas
dimana muatan listrik yang sejenis akan saling menjauh dan muatan listrik
tak sejenis akan saling mendekat,sehingga sobekan kertas dapat ditarik
plastik bermuatan
c. Fungsi elektroskop :
Mengetahui apakah sebuah benda bermuatan listrik atau tidak
Mengetahui jenis muatan listrik suatu benda
Memberi muatan listrikpada suatu benda
d. Mengetahui apakah sebuah benda bermuatan listrik atau tidak
Jika sebuah benda didekatkan pada kepala elektroskop netral dan daun
elektroskop membuka, maka benda itu pasti bermuatan
Sebaliknya jika sebuah benda didekatkan pada kepala elektroskop netral
dan daun elektroskop tetap menguncup, maka benda itu tidak bermuatan
e. Cara memberi muatan listrik pada sebuah elektroskop :
Elektroskop netral didekati plastik yang bermuatan, maka daun
elektroskop akan membuka
Salah satu ujung kepala elektroskop disentuh dengan jari telunjuk, maka
elektron-elektron dari daun elektroskop melalui kepala elektroskop menuju
ke ibu jari, selanjutnya ke badan manusia, kemudian ke tanah dan daun
elektroskop menguncup
Lepaskan ibu jari, sementara plastik masih tetap ditempat
Perlahan-lahan jauhkan plastik dari kepala elektroskop dan daun
elektroskop membuka. Sekarang elektroskop bermuatan positif.
Kesimpulan : elektroskop akan mendapatkan muatan listrik yang tidak
sejenis dengan muatan listrik yang mendekati (yang memberi muatan)
f. Cara mengetahui jenis muatan listrik menggunakan elektroskop :
Jika daun elektroskop bermuatan semakin membuka, maka muatan
listrik benda tidak sejenis dengan muatan elektroskop
Jika daun elektroskpo bermuatan menguncup, maka muatan listrik benda
sejenis dengan muatan listrik elektroskop.
g. Terjadinya petir sebagi berikut :
Pelepasan muatan adalah melompatnya (keluarnya) muatan –muatan listrik
(elektron) dari suatu benda ke benda lain. Petir termasuk pelepasan muatan
alami yang dramatik. Mula-mula awan netral menjadi bermuatan, akibat
partikel-partikel di dalamnya bergesekan, muatan-muatan negatif yang
berkumpul di bagian dasar awan menginduksi puncak bangunan tinggi,
sehingga pada bagian ini berkumpul muatan positif. Akibat tarik menarik
muatan tak sejenis maka muatan-muatan negatif dari awan, petir melompat
kebangunan untuk sampai ke tanah. (ingat tanah adalah tempat yang tidak
terbatas menampung elektron atau memberikan elektron untuk menetralkan
benda bermuatan positif) Dikatakan bangunan tersambar petir.
h. Prisip kerja penangkal petir
Mengurangi kesempatan atap gedung tersambar petir
Jika menyambar bangunan, maka perlu disediakan jalur untuk dijalani
elektron-elektron untuk sampai ke tanah tanpa merusak gedung.
V. Sumber Belajar
1. Buku Paket Biologi Depdikbud
b. Buku Biologi Gravindo
VI. Penilaian
Teknik Penilaian :
Tes tertulis : Pilihan Ganda
Non tes : Tes Identifikasi
Indikator :
1. Menjelaskan konsep arus listrik dan beda potensial listrik
2. Menjelaskan benda dapat bermuatan listrik bila dilakukan dengan cara
tertentu.
3. Memberi contoh peristiwa yang menghasilkan benda bermuatan listrik.
4 Melakukan percobaan sederhana untuk menunjukkan sifat muatan listrik.
I. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat :
1. Menjelaskan konsep arus listrik dan beda potensial listrik
2. Membuat rangkaian komponen listrik dengan berbagai variasi baik seri maupun paralel
3. Menggambarkan arus listrik dan beda potensial dalam bentuk tabel dan grafik.
4. Menyelidiki hubungan antara arus listrik dan beda potensial dalam suatu rangkaian
(Hukum Ohm) #
5. Menemukan perbedaan hambatan beberapa jenis bahan (konduktor, semi konduktor
dan isolator)
6. Menggunakan Hukum Kirchoff I untuk menghitung V dan I dalam rangkaian
7. Menghitung hambatan pengganti rangkaian listrik seri dan paralel
8. Menjelaskan terjadinya GGL
IV. Langkah-langkah
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi / apersepsi
Apakah kamu pernah melihat kilat?
2. Kegiatan Inti
a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Guru membimbing siswa untuk membentuk kelompok
c. Secara berkelompok peserta didik mendiskusikan pengertian muatan listrik
d. Guru mendemontrasikan tentang terjadinya muatan listrik
e. Guru meminta siswa untuk mencoba medemontrasikan tentang terjadinya muatan
listrik.
f. Siswa mengamati dan menuliskan hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan
g. Peserta didik menjawab pertanyaan.
3. Kegiatan Penutup
a. Guru bersama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar.
b. Guru memberikan tes untuk mengetahui daya serap materi yang baru saja dipelajari.
c. Guru memberikan tugas rumah.
V. Sumber Belajar
1. Buku siswa
2. LKS
3. Buku referensi
4. Alat praktikum.
Rubrik
No Aspek Skor
1. Menggunakan alat dengan benar 2
2. Melakukan kegiatan dengan prosedur yang benar 4
3. Memperoleh data dari pecahan 2
4. Membuat kesimpulan dengan benar 2
Jumlah Skor 10
Indikator :
1..Menjelaskan konsep gaya gerak listrik (GGL) sumber arus listrik.
2.Menjelaskan susunan dan cara kerja elemen listrik primer dan skunder.
3.Mengukur tegangan antara kutub-kutub sumber tegangan dan tegangan jepit (tegangan
terpakai).
I. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan konsep gaya gerak listrik (GGL) sumber arus listrik
2. Siswa dapat menjelaskan susunan elemen listrik primer
3. Siswa dapat menjelaskan susunan elemen listrik skunder
4. Siswa dapat menjelaskan cara kerja elemen listrik primer
5. Siswa dapat menjelaskan cara kerja elemen listrik skunder
6. Siswa dapat mengukur tegangan antara kutub sumber tegangan
7. Siswa dapat mengukur tegangan jepit.
IV. Langkah-langkah
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi / apersepsi
Guru menanyakan apakah yang terjadi jika lampu dihubungkan dengan baterai.
b. Prasyarat Pengetahuan
Apakah yang menyebabkan lampu listrik
menyala
Siswa mengetahui cara menggunakan voltmeter
c. Pra Eksperimen
Berhati-hatilah dalam menghubungkan kabel penghubung antara lampu dan baterai.
2. Kegiatan Inti
a. Guru membimbing peserta untuk berkelompok
b. Secara berkelompok peserta didik mendiskusikan pengertian sumber arus listrik,
beda potensial dan tegangan jepit
c. Setiap kelompok diberikan seperangkat alat eksperimen
d. Setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan tujuan eksperimen
berdasarkan langkah-langkah yang ada dalam LKS
e. Peserta didik mengamati dan menuliskan hasil pengamatan ke dalam tabel
pengamatan
f. Peserta didik menjawab pertanyaan.
3. Kegiatan Penutup
a. Guru bersama peserta didik melakukan diskusi kelas dari hasil eksperimen
kelompok.
b. Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar.
c. Guru memberikan tes untuk mengetahui daya serap materi yang baru saja
dipelajari.
d. Guru memberikan tugas rumah.
V. Sumber Belajar
1. Buku siswa
2. LKS
3. Buku referensi
4. Alat praktikum.
Rubrik
No Aspek Skor
1. Merangkai alat dengan benar 2
2. Melakukan kegiatan dengan prosedur yang benar 4
3. Memperoleh data dari pecahan 2
4. Membuat kesimpulan dengan benar 2
Jumlah Skor 10
Indikator :
- Menjelaskan pengertian energi listrik
- Menyebutkan perubahan energi listrik menjadi bentuk energi lain dalam peristiwa
sehari-hari
- Menjelaskan hubungan antara V, I, dan t dengan energi listrik yang digunakan
- Menerapkan konsep energi dan daya listrik dalam perhitungan penggunaan listrik
rumah tangga berdasarkan angka yang tertera pada KWh meter
- Menjelaskan cara-cara yang tepat untuk melakukan penghematan energi dalam
kehidupan sehari-hari
- Menggunakan alasan untuk melakukan penghematan energi dalam kehidupan sehari-
hari.
I. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
1. Kognitif (Penerapan Konsep)
Menjelaskan pengertian energi listrik
Memberikan beberapa contoh perubahan energi listrik menjadi bentuk energi lain
dalam kehidupan sehari-hari
Menjelaskan hubungn V, I, dan t dengan energi listrik yang digunakan
Memecahkan masalah yang berhubungan dengan energi dan daya listrik
sehubungan dengan perhitungan penggunaaan listrik rumah tangga berdasarkan
angka yang tertera pada KWh meter
Menjelaskan pengertian konversi energi
Memberikan contoh cara-cara yang tepat untuk melakukan penghematan energi
dalm kehidupan sehari-hari
2. Psikomotor
Pertemuan Pertama ( 2 JP )
1. Kegiatan awal
Motivasi dan apersepsi
- Apa yang anda rasakan ketika memegang lampu ? Dari mana asalnya panas
pada lampu tersebut ?
- Mengapa lampu 60 watt menyala lebih terang daripada lampu 10 watt ?
Pengetahuan Prasyarat :
- Pengertian tegangan
- Pengertian kuat arus, lambang, dan satuannya
- Pengertian energi
Pra Eksperimen :
2. Kegiatan inti
Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok
Di dalam kelompok, peserta didik mendiskusikan tentang :
- Hukum Coulomb
- Penggunaan hukum Coulomb dalam pemecahan masalah
Setiap kelompok peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dalam
diskusi kelas
3. Kegiatan Penutup
Pelaksanaan diskusi kelas dipimpin oleh guru
Melalui diskusi guru membimbing untuk menyimpulkan :
Panasnya bola lampu pijar sedang menyala dikarenakan adanya energi panas
yang dipancarkan oleh lampu pijar
Energi listrik merupakan hasil kali jumlah muatan yang mengalir melalui kabel
dengan bda potensial antara dua ujung kabel yang dilalui muatan listrik
tersebut. Rumus :
W= V.I.t
Keterangan :
I : kuat arus, satuannya : ampere (A)
Q : juml.muatan, satuannya : coulomb (C)
V : beda potensial, satuannya : volt (V)
W : energi, satuannya : joule (J)
T : waktu, satuannya : sekon (s)
Daya listrik adalah energi yang dibebaskan setiap satuan waktu atua sebagai laju
dimana energi dibebaskan
W
P = -------
T
Keterngan :
W : energi, satuannya : joule (J)
t : selang waktu, satuannya : sekon (s)
P : daya, satuannya : watt (W)
Daya lampu sebanding dengan energi, maka semakin besar daya listrik makin
terang nyalanya
Arti data yang tertera pada alat listrik, misalnya sebuah lampu bertuliskan 100
W/220 V artinya lampu tersebut bisa menyala dengan terang jika dihubungkan
dengan tegangan 220 V, dan setiap sekon memerlukan energi sebesar 100 Joule
Lampu dengan daya yang sama kadang menyala tidak sama terang. Hal ini
disebabkan, ketika tegangan suplai dari PLN normal ( tegangannya 220 V),
makalampu menyala dengan terang. Tetapi ketika suplai dari PLN turun (100
V), lampu menyala redup, karena daya yang digunakan bukan bahwa
perbandingan daya sama dengan kuadrat perbandingan tegangan. Dapat
dirumuskan sbb :
Contoh :
Sebuah lampu bertuliskan 100 W 220 V. Ketika tegangan suplai PLN turun
menjadi 200 W, maka daya yang digunakan lampu bukanlah daya listrik normal
tetapi sesungguhnya yaitu, yaitu:
Jelaslah bahwa daya listrik yang digunakan lampu adalah 82,64 W (lebih kecil
dari daya normal 100 W), sehingga lampu menyala lebih redup
Apa yang terjadi jika listrik dari PLN melonjak menjadi 240 V ? Maka daya
yang digunakan lampu pijar adalah :
Daya listrik adalah hasil kali antara tegangan dengan kuat arus sedangkan kuat
arus adalah hasil bagi antara tegangan dengan hambatan. Secara matematis
dapat ditulis sebagai berikut :
P=V.I I = V/R jika kedua persamaan tersebut digabungkan
menghasilkan persamaan :
P=V . I
R = V2/P
= V . V/R
= V2/R sehingga
Satu kWh didefinisikan sebagai energi listrik yang digunakan oleh suatu alat
listrik dengan rating daya satu (1 kW) ketika diberi tegangan sesuatu dengan
rating tegangannya (tegangan normalnya) selama satu jam. Secara matematis
dapat dinyatakan :
1 kWh = 1 kW x 1 jam
= 1.000 W x 3.600 s
= 3.600.000 Ws
Jadi 1 kWh = 3.600.000 joule = 3,6 juta joule
Pada perhitungan energi listrik di rumah, daya dalam kW dan waktu dalam jam
sehingga energi dalam kWh.
Pertemuan Kedua ( 2 JP )
1. Kegiatan awal
Motivasi dan apersepsi
- Dapatkah kalian menghitung besar energi listrik yang digunakan pada suatu alat
listrik ?
Pengetahuan Prasyarat :
- Pengertian tegangan
- Pengertian kuat arus listrik, lambang dan satuannya
- Pengertian energi
2. Kegiatan inti
Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok
Peserta didik dalam kelompok diminta untuk melakukan diskusi tentang “konversi
energi listrik”
Secara berkelompok siswa diminta untuk menyimpulkan hasil diskusi dan
mempresentasikan
3. Kegiatan Penutup
Melalui diskusi guru membimbing untuk menyimpulkan :
Konversi energi yaitu berubahnya suatu bentuk energi menjadi energi bentuk lain.
Contoh : ketika saklar ditekan, maka terjadilah konversi energi listrik menjadi dua
energi sekaligus yaitu energi cahaya dan energi panas.
Alat sehari-hari memanfaatkan energi listrik : elemen pemanas pada teko listrik dan
setrika listik.
Elemen pemanas terbuat dari bahan-bahan yang memiliki hambatan listrik tinggi
(nikrom) yang dililitkan pada bahan isolator tahan panas seperti mika atau silikat.
Nikrom dipilih sebagai elemen pemanas karena mempunyai titik lebur tinggi dan
tidak dapat dioksidasi dengan mudah meskipun dengan suhu tinggi.
Rumus hitungan konversi energi :
W = P x t energi listrik ini akan diubah menjadi energi bentuk lain misalnya energi
kalor (Q)
Q = m c ∆T = m c (T2 – T1)
W=Q
P t = m c ∆T
Prinsip kerja lampu pijar
a. Lampu pijar adalah sebuah lampu yang hampa udara diisi gas argon (gas yang
tidak bisa bereaksi dengan wolfram panas) dan di dalamnya terdapat kawat tipis
berbentuk spiral yang disebut filamen. Ketika dialiri arus listrik filamen akan
berpijar menjadi berwarna putih dengan suhu hingga 2.500 0 C. Lampu pijar
selain menghasilkan cahaya juga menghasilkan panas, sehingga lampu pijar
terkesan panas.
b. Bahan filamen biasanya dari wolfram (tungsten) yang memiliki titik lebur
sangat tinggi yaitu 3.4000 C.
Prinsip kerja lampu TL
Lampu TL adalah lampu tabung (lampu neon) terdiri dari sebuah tabung kaca yang
hampir hampa udara yang diisi uap raksa. Pada kedua ujung tabung terdapat
elektroda-elektroda. Ketika lampu neon dihubungkan dengan tegangan yang
memadai, maka terjadilah pelepasan elektron. Elektron melalui gas raksa maka
dinding tabung yang dilapisi zat yang dapat berpendar akan memancarkan warna
cahaya cerah. Lampu TL terkesan terang tetapi tidak panas.
Sekring adalah alat pengaman listrik karena rangkaian akan putus segera jika terjadi
konsleting atau pun kelebihan beban.
Perbedaan sekring dengan pemutus daya
a. Sekring yang putus tidak dapat digunakan kembali, maka harus diganti dengan
sekring baru
b. Pemutus daya juga pengaman listrik, tetapi jika sudah putus bisa diset kembali
tanpa mengganti pemutus daya yang baru
Pemakaian energi listrik harus dihemat, karena :
a. Persediaan bahan bakar terbatas
b. Pembakaran bahan bakar menimbulkan polusi
c. Menghemat biaya listrik, jadi negara tidak usah mensubsidi lagi
Cara Penghematan energi listrik :
a. Matikan segera lampu atau alat listrik jika tidak digunakan
b. Matikan kran air segera jika tidak digunakan lagi
c. Gunakan alat listrik yang berdaya rendah
V. Sumber Belajar
Buku siswa
VI. Penilaian :
Teknik Penilaian
a. Tes Unjuk Kerja
b. Tes tertulis
Bentuk Instrumen
a. Tes identifikasi
b. Pilihan Ganda dan Uraian
Indikator :
- Menjelaskan benda bermuatan listrik
- Menjelaskan cara-cara benda bermuatan listrik
- Menyebutkan jenis-jenis benda bermuatan listrik
- Memberikan contoh peristiwa yang menghasilkan benda bermuatan listrik
- Melakukan percobaan sederhana kwantitatif hubungan antara besar gaya listrik, muatan
listrik dan jarak antara benda-benda bermuatan listrik
- Menjelaskan pengertian induksi listrik
- Menjelaskan pengertian medan listrik
- Menjelaskan pengertian potensial listrik
Pertemuan Pertama ( 2 JP )
4. Kegiatan awal
Motivasi dan apersepsi
- Apa yang dirasa ketika tangan kita didekatkan pada layar televisi yang sedang
hidup
Pengetahuan Prasyarat :
- Mengapa kertas-kertas kecil tertarik oleh penggaris yang telah digosok-
gosokkan pada rambut kering?
Pra Eksperimen :
- Menunjukkan beberapa macam alat yang akan digunakan dalam kegiatan
eksperimen (LKS)
- Peringatan : Hati-hati dalam bekerja !
5. Kegiatan inti
Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok
Guru membagi dan menunjukkan LKS sesuai dengan kegiatan eksperimen
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas
Peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan petunjuk, guru
membimbing kelompok / peserta didik yang mengalami kesulitan
Peserta didik mendiskusikan isi / mengisi LKS
6. Kegiatan Penutup
Pelaksanaan diskusi kelas dipimpin oleh guru
Melalui diskusi guru membimbing untuk menyimpulkan :
Benda dikatakan bermuatan listrik apabila dapat menarik benda-benda yang
kecil dan ringan yang ada didekatnya
Setiap atom tersusun atas proton, netron dan elektron
Proton dan netron berada di dalam inti atom sedangkan elektron berada dikulit
atom, karena :
1. Massa proton (muatan positif) lebih besar daripada massa elektron (muatan
negatif)
2. gaya tarik antara partikel proton dan netron lebih besar daripada gaya tarik
antara proton dan elektron
Benda dikatakan netral, apabila jumlah elektron sma dengan jumlah proton
Benda dikatakan bermuatan listrik negatif, apabila jumlah elektron lebih banyak
daripada jumlah (proton)
Benda dikatakan bermuatan listrik positif, apabila jumlah proton lebih banyak
daripada jumlah elektron
Cara memberi muatan listrik pada benda dapat dilakukan dengan dua metode
yaitu :
1. menggosok
2. konduksi
contoh memberi muatan listik dengan cara menggosok :
1. Plastik digosok dengan kain woll, maka elektron-elektron dari kain woll
akan berpindah ke plastik. Akibatnya kain kekurangan elektron dan
bermuatan listrik positif dan plastik kelebihan elektron dan bermuatan listrik
negatif
2. Kaca digosok dengan kain sutra, maka elektron-elektron dari kaca akan
berpindah ke kain sutra. Akibatnya kaca kekurangan elektron dan bermuatan
listrik positif dan sutra kelebihan elektron dan bermuatan listrik negatif.
Mengapa penggaris plastik yang digosok dapat menarik sobekan kertas kecil ?
Hal ini dapat dijelaskan sbb :
Benda netral jika didekatkan pada benda bermuatan, maka akan terjadi
pemisahan muatan, dimana muatan listrik yang tidak sejenis akan saling
mendekat dan muatan yang sejenis akan saling menjauh
Contoh :
Ketika plastik yang bermuatan negatif didekatkan sobekan kertas yang semula
netral, maka pada kertas terjadi pemisahan muatan.
Kertas netral pemisahan muatan
Pada kertas plastik bermuatan
+_+_+_+_ _ _ _ +++ -----------------
+_+_+_+_ _ _ _ +++
+_+_+_+_ ___ ___
+_+_+_+
a. b.
Pertemuan Ketiga ( 2 JP )
1. Kegiatan awal
Motivasi dan apersepsi
- Apa yang terjadi jika dua benda bermuatan didekatkan, semakin didekatkan atau
semakin dijauhkan ?
Pengetahuan Prasyarat :
- Sifat muatan listrik
4. Kegiatan inti
Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok
Di dalam kelompok, peserta didik mendiskusikan tentang :
- Hukum Coulomb
- Penggunaan hukum Coulomb dalam pemecahan masalah
Setiap kelompok peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dalam
diskusi kelas
Telaah buku tentang potensial listrik dan peserta didik mendiskusikannya dalam
kelompok
5. Kegiatan Penutup
Pelaksanaan diskusi kelas dipimpin oleh guru
Melalui diskusi guru membimbing untuk menyimpulkan :
a. benda bermuatan saling didekatkan
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya gaya Coulomb adalah :
Besar muatan masing-masing benda
Jarak kedua benda
c. Bunyi hukum Coulomb :
Gaya listrik (tarik-menarik atau tolak-menolak) antara satuan dua muatan listrik
sebanding dengan besar muatan listrik masing-masing dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak antara kedua muatan listrik.
d. Satuan muatan listrik adalah Coulomb dan disingkat C
e. Kesimpulan hukum Coulomb :
Gaya listrik sebanding dengan besar muatan listrik masing-masing
Gaya listrik berbanding terbalik dengan kuadrat jarak pisah antara kedua
muatan listrik. Secara matematis dapat dirumuskan sbb :
Q1.Q2
F= k -----------
r2
f. Potensial listrik adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda bermuatan listrik
yang berada di dalam medan listrik
g. Secara matematis dirumuskan sbb :
W
V = ----------
q
Pertemuan Keempat ( 2 JP )
1. Kegiatan awal
Motivasi dan apersepsi
- Bagaimana cara kita mengetahui jenis muatan listri ?
Pengetahuan Prasyarat :
- Sifat muatan listrik
2. Kegiatan inti
Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok
Guru bersama siswa mendemonstrasikan cara kerja elektroskop sebagai alat untuk
mengetahui benda bermuatan atau tidak,serta cara memberi muatan pada
elektroskop
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas
Peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan petunjuk, guru
membimbing kelompok / peserta didik yang mengalami kesulitan
Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatan
Telaah buku tentang petri dan peserta didik mendiskusikannya dalam kelompok
3. Kegiatan Penutup
Pelaksanaan diskusi kelas dipimpin oleh guru
Melalui diskusi guru membimbing untuk menyimpulkan :
a. Elektroskop adalah alat yang digunakan untuk mengetahui apakah suatu benda
bermuatan listrik atau tidak
b. Induksi listrik adalah pemisahan muatan listrik di dalam suatu penghantar
karena penghantar itu didekati oleh benda bermuatan .
Contoh : sobekan kertas didekati plastik yang bermuatan (plastik yang
telah digosok), maka akan terjadi pemisahan muatan pada sobekan kertas
dimana muatan listrik yang sejenis akan saling menjauh dan muatan listrik
tak sejenis akan saling mendekat,sehingga sobekan kertas dapat ditarik
plastik bermuatan
c. Fungsi elektroskop :
Mengetahui apakah sebuah benda bermuatan listrik atau tidak
Mengetahui jenis muatan listrik suatu benda
Memberi muatan listrikpada suatu benda
d. Mengetahui apakah sebuah benda bermuatan listrik atau tidak
Jika sebuah benda didekatkan pada kepala elektroskop netral dan daun
elektroskop membuka, maka benda itu pasti bermuatan
Sebaliknya jika sebuah benda didekatkan pada kepala elektroskop netral
dan daun elektroskop tetap menguncup, maka benda itu tidak bermuatan
e. Cara memberi muatan listrik pada sebuah elektroskop :
Elektroskop netral didekati plastik yang bermuatan, maka daun
elektroskop akan membuka
Salah satu ujung kepala elektroskop disentuh dengan jari telunjuk, maka
elektron-elektron dari daun elektroskop melalui kepala elektroskop menuju
ke ibu jari, selanjutnya ke badan manusia, kemudian ke tanah dan daun
elektroskop menguncup
Lepaskan ibu jari, sementara plastik masih tetap ditempat
Perlahan-lahan jauhkan plastik dari kepala elektroskop dan daun
elektroskop membuka. Sekarang elektroskop bermuatan positif.
Kesimpulan : elektroskop akan mendapatkan muatan listrik yang tidak
sejenis dengan muatan listrik yang mendekati (yang memberi muatan)
f. Cara mengetahui jenis muatan listrik menggunakan elektroskop :
Jika daun elektroskop bermuatan semakin membuka, maka muatan
listrik benda tidak sejenis dengan muatan elektroskop
Jika daun elektroskpo bermuatan menguncup, maka muatan listrik benda
sejenis dengan muatan listrik elektroskop.
g. Terjadinya petir sebagi berikut :
Pelepasan muatan adalah melompatnya (keluarnya) muatan –muatan listrik
(elektron) dari suatu benda ke benda lain. Petir termasuk pelepasan muatan
alami yang dramatik. Mula-mula awan netral menjadi bermuatan, akibat
partikel-partikel di dalamnya bergesekan, muatan-muatan negatif yang
berkumpul di bagian dasar awan menginduksi puncak bangunan tinggi,
sehingga pada bagian ini berkumpul muatan positif. Akibat tarik menarik
muatan tak sejenis maka muatan-muatan negatif dari awan, petir melompat
kebangunan untuk sampai ke tanah. (ingat tanah adalah tempat yang tidak
terbatas menampung elektron atau memberikan elektron untuk menetralkan
benda bermuatan positif) Dikatakan bangunan tersambar petir.
h. Prisip kerja penangkal petir
Mengurangi kesempatan atap gedung tersambar petir
Jika menyambar bangunan, maka perlu disediakan jalur untuk dijalani
elektron-elektron untuk sampai ke tanah tanpa merusak gedung.
V. Sumber Belajar
1. Buku Paket Biologi Depdikbud
c. Buku Biologi Gravindo
VI. Penilaian
Teknik Penilaian :
Tes tertulis : Pilihan Ganda
Non tes : Tes Identifikasi
Indikator :
1. Menjelaskan konsep arus listrik dan beda potensial listrik
2. Menjelaskan benda dapat bermuatan listrik bila dilakukan dengan cara
tertentu.
3. Memberi contoh peristiwa yang menghasilkan benda bermuatan listrik.
4 Melakukan percobaan sederhana untuk menunjukkan sifat muatan listrik.
IX. Langkah-langkah
3. Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi / apersepsi
Apakah kamu pernah melihat kilat
3. Kegiatan Inti
h. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
i. Guru membimbing siswa untuk membentuk kelompok
j. Secara berkelompok peserta didik mendiskusikan pengertian muatan listrik
k. Guru mendemontrasikan tentang terjadinya muatan listrik
l. Guru meminta siswa untuk mencoba medemontrasikan tentang terjadinya muatan
listrik.
m. Siswa mengamati dan menuliskan hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan
n. Peserta didik menjawab pertanyaan.
3. Kegiatan Penutup
d. Guru bersama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar.
e. Guru memberikan tes untuk mengetahui daya serap materi yang baru saja dipelajari.
f. Guru memberikan tugas rumah.
X. Sumber Belajar
5. Buku siswa
6. LKS
7. Buku referensi
8. Alat praktikum.
Rubrik
No Aspek Skor
1. Menggunakan alat dengan benar 2
2. Melakukan kegiatan dengan prosedur yang benar 4
3. Memperoleh data dari pecahan 2
4. Membuat kesimpulan dengan benar 2
Jumlah Skor 10
Indikator :
1..Menjelaskan konsep gaya gerak listrik (GGL) sumber arus listrik.
2.Menjelaskan susunan dan cara kerja elemen listrik primer dan skunder.
3.Mengukur tegangan antara kutub-kutub sumber tegangan dan tegangan jepit (tegangan
terpakai).
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan konsep gaya gerak listrik (GGL) sumber arus listrik
2. Siswa dapat menjelaskan susunan elemen listrik primer
10. Siswa dapat menjelaskan susunan elemen listrik skunder
11. Siswa dapat menjelaskan cara kerja elemen listrik primer
12. Siswa dapat menjelaskan cara kerja elemen listrik skunder
13. Siswa dapat mengukur tegangan antara kutub sumber tegangan
14. Siswa dapat mengukur tegangan jepit.
V. Materi Pembelajaran
5. Arus listrik
6. Macam elemen listrik
7. Cara kerja elemen listrik
8. Beda potensial dan tegangan jepit.
IV. Langkah-langkah
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Motivasi / apersepsi
Guru menanyakan apakah yang terjadi jika lampu dihubungkan dengan baterai.
c. Prasyarat Pengetahuan
Apakah yang menyebabkan lampu listrik
menyala
Siswa mengetahui cara menggunakan voltmeter
c. Pra Eksperimen
Berhati-hatilah dalam menghubungkan kabel penghubung antara lampu dan baterai.
2. Kegiatan Inti
a. Guru membimbing peserta untuk berkelompok
b. Secara berkelompok peserta didik mendiskusikan pengertian sumber arus listrik,
beda potensial dan tegangan jepit
c. Setiap kelompok diberikan seperangkat alat eksperimen
d. Setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan tujuan eksperimen
berdasarkan langkah-langkah yang ada dalam LKS
e. Peserta didik mengamati dan menuliskan hasil pengamatan ke dalam tabel
pengamatan
f. Peserta didik menjawab pertanyaan.
6. Kegiatan Penutup
a. Guru bersama peserta didik melakukan diskusi kelas dari hasil eksperimen
kelompok.
b. Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar.
c. Guru memberikan tes untuk mengetahui daya serap materi yang baru saja
dipelajari.
d. Guru memberikan tugas rumah.
V. Sumber Belajar
1. Buku siswa
2. LKS
3. Buku referensi
4. Alat praktikum.
Rubrik
No Aspek Skor
1. Merangkai alat dengan benar 2
2. Melakukan kegiatan dengan prosedur yang benar 4
3. Memperoleh data dari pecahan 2
4. Membuat kesimpulan dengan benar 2
Jumlah Skor 10
Indikator :
- Menjelaskan pengertian energi listrik
- Menyebutkan perubahan energi listrik menjadi bentuk energi lain dalam peristiwa
sehari-hari
- Menjelaskan hubungan antara V, I, dan t dengan energi listrik yang digunakan
- Menerapkan konsep energi dan daya listrik dalam perhitungan penggunaan listrik
rumah tangga berdasarkan angka yang tertera pada KWh meter
- Menjelaskan cara-cara yang tepat untuk melakukan penghematan energi dalam
kehidupan sehari-hari
- Menggunakan alasan untuk melakukan penghematan energi dalam kehidupan sehari-
hari.
I. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
1. Kognitif (Penerapan Konsep)
Menjelaskan pengertian energi listrik
Memberikan beberapa contoh perubahan energi listrik menjadi bentuk energi lain
dalam kehidupan sehari-hari
Menjelaskan hubungn V, I, dan t dengan energi listrik yang digunakan
Memecahkan masalah yang berhubungan dengan energi dan daya listrik
sehubungan dengan perhitungan penggunaaan listrik rumah tangga berdasarkan
angka yang tertera pada KWh meter
Menjelaskan pengertian konversi energi
Memberikan contoh cara-cara yang tepat untuk melakukan penghematan energi
dalm kehidupan sehari-hari
2. Psikomotor
Pertemuan Pertama ( 2 JP )
1. Kegiatan awal
Motivasi dan apersepsi
- Apa yang anda rasakan ketika memegang lampu ? Dari mana asalnya panas
pada lampu tersebut ?
- Mengapa lampu 60 watt menyala lebih terang daripada lampu 10 watt ?
Pengetahuan Prasyarat :
- Pengertian tegangan
- Pengertian kuat arus, lambang, dan satuannya
- Pengertian energi
Pra Eksperimen :
2. Kegiatan inti
Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok
Di dalam kelompok, peserta didik mendiskusikan tentang :
- Hukum Coulomb
- Penggunaan hukum Coulomb dalam pemecahan masalah
Setiap kelompok peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dalam
diskusi kelas
3. Kegiatan Penutup
Pelaksanaan diskusi kelas dipimpin oleh guru
Melalui diskusi guru membimbing untuk menyimpulkan :
Panasnya bola lampu pijar sedang menyala dikarenakan adanya energi panas
yang dipancarkan oleh lampu pijar
Energi listrik merupakan hasil kali jumlah muatan yang mengalir melalui kabel
dengan bda potensial antara dua ujung kabel yang dilalui muatan listrik
tersebut. Rumus :
W= V.I.t
Keterangan :
I : kuat arus, satuannya : ampere (A)
Q : juml.muatan, satuannya : coulomb (C)
V : beda potensial, satuannya : volt (V)
W : energi, satuannya : joule (J)
T : waktu, satuannya : sekon (s)
Daya listrik adalah energi yang dibebaskan setiap satuan waktu atua sebagai laju
dimana energi dibebaskan
W
P = -------
T
Keterngan :
W : energi, satuannya : joule (J)
t : selang waktu, satuannya : sekon (s)
P : daya, satuannya : watt (W)
Daya lampu sebanding dengan energi, maka semakin besar daya listrik makin
terang nyalanya
Arti data yang tertera pada alat listrik, misalnya sebuah lampu bertuliskan 100
W/220 V artinya lampu tersebut bisa menyala dengan terang jika dihubungkan
dengan tegangan 220 V, dan setiap sekon memerlukan energi sebesar 100 Joule
Lampu dengan daya yang sama kadang menyala tidak sama terang. Hal ini
disebabkan, ketika tegangan suplai dari PLN normal ( tegangannya 220 V),
makalampu menyala dengan terang. Tetapi ketika suplai dari PLN turun (100
V), lampu menyala redup, karena daya yang digunakan bukan bahwa
perbandingan daya sama dengan kuadrat perbandingan tegangan. Dapat
dirumuskan sbb :
Contoh :
Sebuah lampu bertuliskan 100 W 220 V. Ketika tegangan suplai PLN turun
menjadi 200 W, maka daya yang digunakan lampu bukanlah daya listrik normal
tetapi sesungguhnya yaitu, yaitu:
Jelaslah bahwa daya listrik yang digunakan lampu adalah 82,64 W (lebih kecil
dari daya normal 100 W), sehingga lampu menyala lebih redup
Apa yang terjadi jika listrik dari PLN melonjak menjadi 240 V ? Maka daya
yang digunakan lampu pijar adalah :
Daya listrik adalah hasil kali antara tegangan dengan kuat arus sedangkan kuat
arus adalah hasil bagi antara tegangan dengan hambatan. Secara matematis
dapat ditulis sebagai berikut :
P=V.I I = V/R jika kedua persamaan tersebut digabungkan
menghasilkan persamaan :
P=V . I
R = V2/P
= V . V/R
= V2/R sehingga
Satu kWh didefinisikan sebagai energi listrik yang digunakan oleh suatu alat
listrik dengan rating daya satu (1 kW) ketika diberi tegangan sesuatu dengan
rating tegangannya (tegangan normalnya) selama satu jam. Secara matematis
dapat dinyatakan :
1 kWh = 1 kW x 1 jam
= 1.000 W x 3.600 s
= 3.600.000 Ws
Jadi 1 kWh = 3.600.000 joule = 3,6 juta joule
Pada perhitungan energi listrik di rumah, daya dalam kW dan waktu dalam jam
sehingga energi dalam kWh.
Pertemuan Kedua ( 2 JP )
1. Kegiatan awal
Motivasi dan apersepsi
- Dapatkah kalian menghitung besar energi listrik yang digunakan pada suatu alat
listrik ?
Pengetahuan Prasyarat :
- Pengertian tegangan
- Pengertian kuat arus listrik, lambang dan satuannya
- Pengertian energi
2. Kegiatan inti
Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok
Peserta didik dalam kelompok diminta untuk melakukan diskusi tentang “konversi
energi listrik”
Secara berkelompok siswa diminta untuk menyimpulkan hasil diskusi dan
mempresentasikan
3. Kegiatan Penutup
Melalui diskusi guru membimbing untuk menyimpulkan :
Konversi energi yaitu berubahnya suatu bentuk energi menjadi energi bentuk lain.
Contoh : ketika saklar ditekan, maka terjadilah konversi energi listrik menjadi dua
energi sekaligus yaitu energi cahaya dan energi panas.
Alat sehari-hari memanfaatkan energi listrik : elemen pemanas pada teko listrik dan
setrika listik.
Elemen pemanas terbuat dari bahan-bahan yang memiliki hambatan listrik tinggi
(nikrom) yang dililitkan pada bahan isolator tahan panas seperti mika atau silikat.
Nikrom dipilih sebagai elemen pemanas karena mempunyai titik lebur tinggi dan
tidak dapat dioksidasi dengan mudah meskipun dengan suhu tinggi.
Rumus hitungan konversi energi :
W = P x t energi listrik ini akan diubah menjadi energi bentuk lain misalnya energi
kalor (Q)
Q = m c ∆T = m c (T2 – T1)
W=Q
P t = m c ∆T
Prinsip kerja lampu pijar
c. Lampu pijar adalah sebuah lampu yang hampa udara diisi gas argon (gas yang
tidak bisa bereaksi dengan wolfram panas) dan di dalamnya terdapat kawat tipis
berbentuk spiral yang disebut filamen. Ketika dialiri arus listrik filamen akan
berpijar menjadi berwarna putih dengan suhu hingga 2.500 0 C. Lampu pijar
selain menghasilkan cahaya juga menghasilkan panas, sehingga lampu pijar
terkesan panas.
d. Bahan filamen biasanya dari wolfram (tungsten) yang memiliki titik lebur
sangat tinggi yaitu 3.4000 C.
Prinsip kerja lampu TL
Lampu TL adalah lampu tabung (lampu neon) terdiri dari sebuah tabung kaca yang
hampir hampa udara yang diisi uap raksa. Pada kedua ujung tabung terdapat
elektroda-elektroda. Ketika lampu neon dihubungkan dengan tegangan yang
memadai, maka terjadilah pelepasan elektron. Elektron melalui gas raksa maka
dinding tabung yang dilapisi zat yang dapat berpendar akan memancarkan warna
cahaya cerah. Lampu TL terkesan terang tetapi tidak panas.
Sekring adalah alat pengaman listrik karena rangkaian akan putus segera jika terjadi
konsleting atau pun kelebihan beban.
Perbedaan sekring dengan pemutus daya
c. Sekring yang putus tidak dapat digunakan kembali, maka harus diganti dengan
sekring baru
d. Pemutus daya juga pengaman listrik, tetapi jika sudah putus bisa diset kembali
tanpa mengganti pemutus daya yang baru
Pemakaian energi listrik harus dihemat, karena :
d. Persediaan bahan bakar terbatas
e. Pembakaran bahan bakar menimbulkan polusi
f. Menghemat biaya listrik, jadi negara tidak usah mensubsidi lagi
Cara Penghematan energi listrik :
d. Matikan segera lampu atau alat listrik jika tidak digunakan
e. Matikan kran air segera jika tidak digunakan lagi
f. Gunakan alat listrik yang berdaya rendah
V. Sumber Belajar
Buku siswa
VI. Penilaian :
Teknik Penilaian
a. Tes Unjuk Kerja
b. Tes tertulis
Bentuk Instrumen
a. Tes identifikasi
b. Pilihan Ganda dan Uraian