SMP/MTs/SMPLB/Paket B
Page | iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan Rahmat dan karunia-Nya, sehingga bahan ajar kesebangunan dan
kekongruenan ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Dengan
terselesaikannya makalah ini, kami mengucapkan segenap terima kasih kepada :
1. Ibu Dhian Arista Istiqomah, M.Sc selaku dosen mata kuliah
Pengembangan Bahan Ajar.
2. Teman-teman yang telah berdiskusi, bekerjasama, dan memberikan
motivasi sehingga bahan ajar ini dapat terselesaikan.
Bahan ajar ini disusun guna melengkapai tugas kegiatan belajar-mengajar
pada mata kuliah Pengembangan Bahan Ajar. Penulisan bahan ajar ini merupakan
kajian kesebangunan dan kekongruenan, yang secara garis besar berisi konsep
kesebangunan bangun datar, kesebangunan segitiga, kekongruenan bangun datar,
dan kekongruenan segitiga. Bahan ajar ini juga dilengkapi soal latihan dan 3
lembar kegiatan siswa (LKS) yang diharapkan berfungsi sebagai penunjang
pemahaman konsep siswa dan diharapkan hasil belajar siswa akan meningkat.
Saya menyadari, bawah penyusunan bahan ajar ini masih jauh dari
sempurna. Maka dari itu, saya mengharap kritik maupun saran yang bersifat
membangun dan memperbaiki bahan ajar ini, maupun yang mungkin akan ditulis
untuk kegiatan lainnya nanti. Semoga bahan ajar ini bermanfaat dalam
perkembangan ilmu pengetahuan serta bermanfaat bagi pembacanya.
Page | iv
DAFTAR ISI
Page | v
PETA KONSEP
BANGUN DATAR
KESEBANGUNAN KEKONGRUENAN
Page | vi
Kata Kunci Utama
Kata Kunci:
α Kesebangunan
α Perbandingan
α Kekongruenan
Kompetensi Dasar
1.1 Menghargai dan menghayati
ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Menunjukkan sikap logis, kritis,
analitik, konsisten, dan teliti, Dalam kehidupan sehari-hari, kita
bertanggungjawab, responsif, dan sering melihat benda-benda yang
tidak mudah menyerah dalam mempunyai bentuk dan ukuran
memecahkan masalah. yang sama atau bentuk yang sama
3. 6 Menjelaskan dan menentukan tetapi ukurannya berbeda.
kesebangunan dan kekongruenan Misalnya, perhatikan dua buah
foto yang berukuran sama dan dua
antar bangun datar.
buah foto berukuran berbeda.
4. 6 Menyelesaikan masalah yang Misalnya satu berukuran 2 × 3 dan
berkaitan dengan kesebangunan satunya lagi berukuran 4 × 6.
dan kekongruenan antar bangun konsep apa yang digunakan dalam
datar. hal ini? Untuk itu, kita akan dapat
menjawabnya setelah memahami
konsep kesebangunan dan
kekongruenan berikut ini.
Rencana Kegiatan Pembelajaran
Pertanyaan Penting
Bagaimana kamu dapat mengidentifikasikan dua
bangun sebangun? Bagaimana menggunakan perbandingan untuk membantu
mendesain grafis dan fotografi? Misalnya, ketika kamu mengedit foto dalam
komputer, kamu menge-klik dan menggeser (drag) foto pada sisi foto (ke
atas, ke bawah, atau ke samping), maka ukurannya terhadap foto asli menjadi
tidak proporsional. Tetapi jika kamu menge-klik dan menggegesr (drag) foto
pada sisi sudut foto, maka ukuran foto proporsional terhadap foto aslinya.
Dimana letak perbedaan antara foto yang di geser (drag) ke atas, ke samping
dan pada sudut foto dengan foto asli ?
Page | 2
Materi
Kesebangunan Bangun Datar
Foto yang digeser padakesebangunana
konsep sudut akan memiliki
bangun perbandingan
datar panjang
dan lebar dengan foto asli, sehingga dapat dikatakan sebangun dengan foto
asli. Dua bangun datar yang mempunyai bentuk sama disebut sebangun.
Tidak perlu ukuran sama, tetapi sisi-sisi yang bersesuaian sebanding
(proportional) dan sudut-sudut yang bersesuaian sama besar. Perubahan
bangun satu menjadi bangun lain yang sebangun melibatkan perbesaran atau
perkecilan. Kesebangunan dilambangkan dengan simbol "~".
Dengan kata lain, dua bangun dikatakan sebangu apabila memenuhi syarat:
1. Perbandingan panjang sisi yang bersesuaian adalah sebanding.
2. Sudut yang bersesuaian besarnya sama.
Perhatikan gambar bangun datar di bawah ini.
Gambar 3
Apabila diamati dengan teliti, dari gambar bangun datar akan diperoleh:
1. Perbandingan panjang sisi yang bersesuaian adalah sebanding, yaitu:
AB BC CD AD
= = =
EF FG GH EH
2. Sudut yang bersesuaian besarnya sama, yaitu:
𝑚∠𝐴 = 𝑚∠𝐸𝑚 𝑚∠𝐶 = 𝑚∠𝐺
𝑚∠𝐵 = 𝑚∠𝐹 𝑚∠𝐷 = 𝑚∠𝐻
Bangun ABCD dan EFGH memenuhi kedua syarat, maka bangun ABCD dan
EFGH sebangun, dinotasikan dengan ABCD~EFGH.
Apakah semua bangun yang memiliki perbandingan panjang sisi dan besar
sudut yang sama pasti kongruen ?
Page | 3
Materi Menentukan Besar Sudut yang Bersesuaian
konsep
Untuk memahami yang dimaksud kesebangunana
dengan bangun
sepasang sudut datar
yang bersesuaian
pada dua buah bangun atau lebih, ayo kita amati dan pelajari uraian berikut !
Gambar 5
Page | 4
Contoh 1
Perhatikan gambar bangun segi empat di bawah ini. Dari gambar tersebut,
tentukan:
1. Perbandingan panjang sisi yang bersesuaian.
2. Pasangan sudut yang bersesuaian.
Gambar 6
Alternatif penyelesaian:
1. Perbandingan panjang sisi yang sesuai adalah senilai, yakni:
AB BC CD AD
= = =
EF FG GH EH
2. Sudut yang bersesuaian besarnya sama, yakni:
𝑚∠𝐴 = 𝑚∠𝐸, 𝑚∠𝐵 = 𝑚∠𝐹, 𝑚∠𝐶 = 𝑚∠𝐺, dan 𝑚∠𝐷 = 𝑚∠𝐻
Perhatikan gambar dua bangun yang sebangun di bawah ini.
Tentukan:
1. Perbandingan sisi bersesuaian
2. Sudut-sudut yang bersesuaian
Alternatif penyelesaian:
1. Sisi-sisi yang bersesuaian adalah:
PQ QR RO OS ST TP
= = = = =
EF FG GH HI IJ JE
2. Sudut-sudut yang bersesuaian:
𝑚∠P = 𝑚∠E, ∠Q = ∠F, ∠R = ∠G, ∠O = ∠H, ∠S = ∠I, ∠T = ∠J
Page | 5
Contoh 2 Mengidentifikasikan Dua Bangun yang Sebangun
Manakah pasangan persegi panjang yang
Menemukan sebangun?
konsep Jelaskanbangun datar
kesebangunana
Gambar 8
Alternatif penyelesaian:
1. Periksa sudut-sudut yang bersesuaian:
Ketiga gambar tersebut adalah perseg panjang, maka masing-masing
sudutnya adalah 90°. Sehingga sudut-sudut yang bersesuaian pasti sama
besar yaitu 90°.
2. Periksa perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian:
Perbandingan sisi pada persegi panjang 1 dan 2, yaitu:
AB CD 12 3 AD BC 8 4
= GH = = 2 dan EH = FG = 6 = 3
EF 8
Apakah bangun persegi dan persegi panjang dapat dikatakan sebagai bangun
yang sebangun?
1. Jika tidak, berika alasanmu.
2. Jika iya, coba buktikan.
Coba diskusikan dengan temanmu.
Page | 6
Materi Menghitung Panjang Sisi pada Dua Bangun yang Sebangun
Untuk menghitung panjang sisi pada dua bangun yang sebangun, gunakan
bangun datar
syarat kesebangunan bangun datar yaitu:
1. Perbandingan panjang sisi yang bersesuaian adalah sebanding.
2. Sudut yang bersesuaian besarnya sama.
Gambar9
Bangun ABCD dan PQRS sebangun maka sisi-sisi yang bersesuaian
AB BC CD DA
sebanding, yaitu PQ = = = RQ.
PS SR
Page | 7
Latihan 1 Kesebangunan Bangun Datar
Selesaikan soal-soal di bawah ini dengan benar dan sistematis.
1. Selidiki apakah dua bangun datar di bawah ini adalah sebangun !
a. Persegi panjang ABCD dan EFGH c. Segiempat di bawah ini.
Page | 8
c. Jajar genjang PQRS, XYZW, dan ABCD
Hitunglah:
a. Panjang HE.
b. Nilai 𝑥°, 𝑦°, dan 𝑧°.
Page | 9
6. Sebuah gambar berbentuk persegi panjang berukuran 39 𝑐𝑚 × 21 𝑐𝑚.
Gambar tersebut diperkecil sehingga menjadi 𝑟 𝑐𝑚 × 7 𝑐𝑚. Hitunglah
panjang 𝑟 𝑐𝑚 tersebut.
Page | 10
Materi
Segitiga-Segitiga yang Sebangun
Kamu sudah mengetahui syarat dua bangun datar sebangun. Oleh
karena salah satu bentuk dari bangun datar adalah segitiga, maka syarat dua
bangun datar sebangun juga berlaku pada dua segitiga sebangun. Namun
demikian, adakah syarat lain yang menunjukkan dua segitiga sebangun?
Kamu dapat mengikuti uraian berikut untuk mengetahui jawabannya.
Gambar 10
Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar, yaitu:
∠A = ∠D (karena sehadap)
∠B = ∠E (karena sehadap)
∠C = ∠F (karena kedua sudut yang lain sama)
Perbandingan sisi-sisi-yang bersesuaian sama besar, yaitu:
AB ∶ DE = 3 ∶ 4
AC ∶ DF = 3 ∶ 4
BC ∶ EF = 3 ∶ 4
Jadi, ∆ABC dan ∆DEF sebangun karena sudut yang bersesuaian sama besar
dan perbandingan sisi yang bersesuaian juga sama besar.
Page | 11
2. Segitiga sebangun pada sisi yang bersesuaian
Gambar 11
Pada gambar diatas ∆ABC dan ∆DEF memiliki sudut-sudut yang
bersesuaian yang sama besar yaitu ∠A = ∠D, ∠B = ∠E, ∠C = ∠F.
Panjang sisi pada ∆DEF adalah 2 kali panjang sisi-sisi pada ∆ABC yang
bersesuaian sebanding. Jadi ∆𝐴𝐵𝐶 dan ∆𝐷𝐸𝐹 merupakan dua segitiga
yang sebangun.
3. Segitiga sebangun berdasar satu sudut dan dua sisi yang mengapit sudut
Gambar 12
Page | 12
Pada ∆ABC: Pada ∆PQR:
AC = 8 cm PR = 12 𝑐𝑚
BC = 6 cm QR = 9 𝑐𝑚
∠C = 110° ∠R = 110°
Perbandingan sisi yang bersesuaian adalah:
AC ∶ PR = 8 𝑐𝑚 ∶ 12 𝑐𝑚 = 2 ∶ 3
BC ∶ QR = 6 𝑐𝑚 ∶ 9 𝑐𝑚 = 2 ∶ 3
Jadi, ∆ABC dan ∆PQR sebangun karena besar ∠C = ∠C dan dua sisi yang
bersesuaian yang mengapit sudut itu sebanding.
Gambar 13
Alternatif Penyelesaian:
Panjang AC adalah: Panjang YZ adalah:
AB AC AB BC
= =
XY XZ XY YZ
8 AC 8 6
= =
12 10 12 YZ
12 AC = 8 × 10 8 YZ = 6 × 12
8 × 10 72
AC = YZ =
12 8
AC = 6,67 YZ = 9
Page | 13
Contoh 4 Pemecahan Masalah yang Berkaitan dengan Kesebangunan
4444konsep
1. Satu regu pramuka menyelesaikan sketsa seperti gambar di bawah untuk
kesebanguna
namenentukan
bangun lebar sungai. Berapa lebar sungai tersebut ?
datar
Alternatif penyelesaian:
Misal: lebar sungai ℎ meter.
∆ABE~∆CDE merupakan segitiga sebanding.
𝐸𝐶 𝐶𝐷
=
𝐸𝐴 𝐴𝐵
ℎ 4
=
ℎ+3 6
6ℎ − 4ℎ = 12
6ℎ = 4(ℎ + 3)
2ℎ = 12
6ℎ = 4ℎ + 12
ℎ =6𝑚
Jadi, lebar sungai adalah 6 𝑚.
2. Seorang pemuda yang tingginya 170 cm berdiri di samping pohon yang
mempunyai bayangan 5 m. jika panjang bayangan pemuda itu 2 m, berapa
tinggi pohon yang sebenarnya ?
Alternatif penyelesaian:
Misalkan: Gambar 15
tinggi pemuda (𝑡1 ) = 170 𝑐𝑚 = 1,7 𝑚
bayangan pemuda (𝑏1 ) = 2 𝑚
bayangan pohon (𝑏2 ) = 5 𝑚
Ditanya : tinggi pohon (𝑡2 )?
𝑡2 𝑏
𝑡1
= 𝑏2
1
𝑡2 5
=2
1,7
2𝑡2 = 1,7 × 5
1,7×5
𝑡2 = 2
8,5
𝑡2 =
2
𝑡2 = 4,25 𝑚
Jadi, tinggi pohon sebenarnya 4,25 𝑚.
Page | 14
Latihan 2 Segitiga-Segitiga Sebangun
1. Selesaikan soal-soal di bawah ini secara benar dan sistematis.
Pada gambar di samping, diketahui bahwa AC ∕∕
CD.
Tuliskan:
a. Perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian.
b. Perbandingan sudut yang bersesuaian.
2. Periksalah apakah segitiga-segitiga dengan ukuran sisi di bawah ini
sebangun dengan segitiga dengan ukuran 5 𝑐𝑚, 12 𝑐𝑚, dan 13 𝑐𝑚.
a. 15 𝑐𝑚, 36 𝑐𝑚,dan 39 𝑐𝑚. c. 7 𝑐𝑚, 14 𝑐𝑚, dan 15 𝑐𝑚.
b. 1 𝑐𝑚, 2,4 𝑐𝑚, dan 2,6 𝑐𝑚. d. 10 𝑐𝑚, 24 𝑐𝑚, dan 26 𝑐𝑚.
3. Dalam ∆XYZ dan ∆KLM diketahui ∠X = 40°, ∠Y = 75°, ∠M = 65°, dan
∠K = 40°. Tentukan:
a. Apakah ∆XYZ dan ∆KLM sebangun?
b. Jika sebangun, tuliskan pasangan sisi yang bersesuaian.
4. Dalam ∆KLM dan ∆STU diketahui panjang sisi KL = 8 𝑐𝑚, LM =
10 𝑐𝑚, KM = 12 𝑐𝑚, ST = 4, SU = 6 𝑐𝑚, dan TU = 5 𝑐𝑚. Tentukan:
a. Apakah ∆KLM dan ∆STU sebangun?
b. Jika sebangun, tuliskan pasangan sudut yang sama besar.
5. Dalam ∆ABC dan ∆XYZ diketahui panjang sisi AB = 12 𝑐𝑚, CB =
5 𝑐𝑚, AC = 13 𝑐𝑚, XY = 3, XY = 4 𝑐𝑚, dan XZ = 5 𝑐𝑚. Tentukan:
a. Apakah ∆ABC dan ∆XYZ sebangun?
b. Jika sebangun, tuliskan pasangan sudut yang sama besar.
6. Dalam ∆ABC dan ∆XYZ diketahui panjang sisi AB = 3 𝑐𝑚, CB =
4 𝑐𝑚, AC = 5 𝑐𝑚, XY = 7,5, XY = 10 𝑐𝑚, dan XZ = 12,5 𝑐𝑚. Apakah
∆ABC dan ∆XYZ sebangun?
7. Diketahui KL = 10 𝑐𝑚 dan MN = 14 𝑐𝑚.
P dan Q berturut-turut adalah titik tengah
LN dan KM. Tentukan panjang PQ.
8. Sebuah kapal diamati dari pantai. Jika di
Page | 15
pantai dibuat garis lurus AB dan terdapat seorang pengamat di titik C
sedemikian sehingga tampak seperti gambar di samping.
E : Tempat kapal yang diamati
AB : Garis lurus yang dibuat di pantai
C : Tempat pengamat berada
D : Titik potong garis pengamatan dengan garis AB
AE : Jarak kapal dari pantai
Jika diketahui:
Panjang AD = 10 𝑚
Panjang BD = 0,5 𝑚
Panjang BC = 5 𝑚
Tentukan jarak kapal dari pantai (𝐴E).
9. Dua mahasiswa tehnik mencoba memperkirakan tinggi suatu bukit
terhadap posisinya berdiri tidak jauh dari bukit itu. Mereka adalah Andi
dan Aldi. Mereka menggunakan bantuan peralatan laser yang dipasang
pada sebuah tingkat penyangga setinggi 3 𝑚 dari permukaan tanah. Aldi
mengamati puncak bukit melalui alat bantu tersebut dan diperoleh
pandangan ke puncak bukit yaitu 1540 𝑚. Andi berbaring di tanah
memandang ke ujung peralatan tersebut dan puncak bukit, sehingga
tampak sebagai garis lurus. Kepala Andi berjarak 4 𝑚 dari tongkat
penyangga. Keadaan tersebut diilustrasikan seperti gambar di bawah ini.
Page | 16
Pertanyaan Penting
Bagaimana kalian mengidentifikasikan dua bangun datar dapat
dikatakan kongruen? Bagaimana kalian dapat menentukan dua bangun atau
lebih kongruen? Mengapa dua bangun atau lebih dikatakan kongruen? Supaya
kalian dapat mengetahui dan menjawab pertanyaan di atas, silakan amati
gambar-gambar di bawah ini!
Gambar 16
2. Dua buah kendaraan yang tidak kongruen
Gambar 17
3. Sepasang kursi yang kongruen dan sepasang kursi yang tidak kongruen.
Page | 17
1. Pada gambar 1, kedua mobil kongruen karena apabila mobil sebelah kiri
digeser sejauh garis anak panah, akan menutupi tepat gambar mobil
sebelah kanan.
2. Pada gambar 2, kedua mobil tidak kongruen karena memiliki bentuk dan
ukuran yang tidak sama.
3. Pada gambar 3, pasangan kursi sebelah kiri kongruen sedangkan pasangan
kursi sebelah kanan tidak kongruen.
Lalu bagaimana dua bangun dapat dikatakan kongruen? Untuk mengetahui
dua bangun yang kongruen, perhatikan uraian menemukan konsep dua
bangun datar yang kongruen di bawah ini.
Gambar 19 Gambar 20
Tiga buah tabung yang kongruen Dua buah persegi yang kongruen
Gambar 21 Gambar 22
Dua buah trapsium yang kongruen Dua persegi panjang kongruen
Perhatikan pasang bangun yang tidak kongruen pada Gambar (ii) berikut ini.
Page | 18
Gambar 23 Gambar 24
Dua bintang tidak kongruen Dua kubus yang tidak kongruen
Gambar 25
Dua buah persegi panjang yang tidak kongruen
Konsep Kekongruenan
Gambar (i) menunjukkan pasangan (dua) bangun yang kongruen,
Sedangkan gambar (ii) menunjukkan (dua) bangun yang tidak kongruen.
Bangun datar yang kongruen mempunyai bentuk dan ukuran yang sama. Dua
bangun datar dikatakan kongruen jika kedua bangun datar tersebut
mempunyai sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang dan sudut-sudut yang
bersesuaian sama besar.
Dua bangun dikatakan kongruen apabila:
1. Sisi-sisi yang bersesuaian mempunyai panjang yang sama.
2. Sudut-sudut yang bersesuaian mempunyai besar yang sama.
Bangun yang kongruen dapat disimbolkan dengan " ≅ ".
Untuk menentukan sisi-sisi dan sudut-sudut yang bersesuaian dari dua
bangun datar, biasanya dapat dilakukan dengan memperhatikan urutan dalam
penamaan dua bangun datar tersebut.
Page | 19
Contoh 1 Menemukan Sisi-Sisi dan Sudut-Sudut yang Bersesuaian
Perhatikan gambar di bawahMenemukan
ini. Syarat Dua bangun Kongruen
Gambar 25
Trapesium OPQR kongruen dengan trapesium STUV. Sebutkan sisi-sisi dan
sudut-sudut yang bersesuaian.
Alternatif penyelesaian:
Sisi-sisi yang bersesuaian adalah: Sudut-sudut yang bersesuaian adalah:
̅̅̅̅ = ST
OP ̅̅̅ ∠O = ∠S
̅̅̅̅
PQ = ̅̅̅̅
TU ∠P = ∠T
̅̅̅̅
QR = ̅̅̅̅
UV ∠Q = ∠U
̅̅̅̅ = VS
RO ̅̅̅̅ ∠R = ∠U
Perhatikan gambar di bawah ini.
Gambar 26
Pada gambar di atas, jajar genjang PQRS dan TUVW adalah kongruen. Jika
panjang SR = 9 𝑐𝑚 dan TU = 20 𝑐𝑚, Tentukan panjang UV dan panjang PS
Alternatif Penyelesaian:
Jajar genjang PQRS dan jajar genjang TUVW adalah kongruen, maka:
Panjang UV = SR = 9 𝑐𝑚
Panjang PS = TU = 20 𝑐𝑚
Jadi, Panjang UV = 9 𝑐𝑚 dan PS = 20 𝑐𝑚.
Page | 20
Materi Menentukan Panjang Sisi pada Dua Bangun yang Kongruen
Untuk menentukan panjang sisi pada dua bangun yang sama dan sebangun,
gunakan ketentuan sebagai berikut:
Jika dua bangun sama dan sebangun maka:
1. Sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang.
2. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar.
Gambar 27
Pada gambar di atas ∆ABC dan ∆DEF kongruen. Jika diketahui panjang AB =
8 𝑐𝑚, AC = 6 𝑐𝑚, dan DF = 7 𝑐𝑚, tentukan panjang DE, EF, dan BC!
Alternatif Penyelesaian:
Karena ∆ABC dan ∆DEF kongruen, maka:
AB = DE, jadi DE = 8 𝑐𝑚
AC = EF, jadi EF = 6 𝑐𝑚
BC = DF, jadi BC = 7 𝑐𝑚
Pertanyaan Penting
Page | 21
Latihan 1 Kekongruenan Bangun Datar
Selesaikan soal-soal di bawah ini secara sistematis dan benar.
1. Manakah diantara gambar-gambar di bawah ini yang kongruen? Tuliskan
nomor gambar yang kongruen beserta pasangannya.
Page | 22
4. Di bawah ini adalah pasangan bangun datar yang kongruen.
7. Terdapat jajar genjang ABCD dan EFGH yang kongruen. Jika keliling
jajar genjang ABCD = 10 𝑐𝑚, hitunglah panjang sisi EF, FG, GH, dan HE.
Page | 23
Materi Pokok
Segitiga-Segitiga yang Kongruen
Kamu sudah mengetahui syarat dua bangun datar kongruen. Oleh
karena salah satu bentuk dari bangun datar adalah segitiga, maka syarat dua
bangun datar sebangun juga berlaku pada dua segitiga kongruen. Namun
demikian, adakah syarat lain yang menunjukkan dua segitiga kongruen?
Kamu dapat mengikuti uraian berikut untuk mengetahui jawabannya.
Gambar 28
Jika ∆ABC direflesikan (dicerminkan) terhadap garis XY, bayangannya adalah
∆A’B’C’. Jadi ∆ABC dan ∆A’B’C’ kongruen.
Selanjutnya ∆A’B’C’ ditranslasikan (digeser) ke kanan, maka akan berhimpit
atau tepat menutupi ∆DEF. Maka ∆A’B’C’ dan ∆DEF adalah kongruen.
Karena ∆ABC kongruen dengan ∆A’B’C’ dan ∆A’B’C’ kongruen dengan ∆DEF,
maka ∆ABC komgruen dengan ∆DEF.
Karena ∆ABC dan ∆DEF kongruen, maka:
∠A = ∠E AB = ED
∠B = ∠D BC = DF
∠C = ∠F AC = EF
Page | 24
Ayo kita simpulkan
Berdasarkan dari uraian diatas, dapat disimpulkan sebagai berikut:
Jika dua buah segitiga sama dan sebangun, maka :
1. Sisi yang bersesuaian sama panjang
2. Sudut – sudut yang bersesuaian sama besar.
Alternatif Penyelesaian:
Coba perhatikan sisi-sisi dan sudut yang bersesuaian dari ΔABC dan ΔDEC.
Sisi-sisi yang bersesuaian adalah AB = DE, BC = EC, dan CA = CD.
Oleh karena diketahui ΔABC ≅ ΔDEC maka berlaku:
AB = DE CA = CD
BC = EC
Jadi, sisi-sisi yang bersesuaian adalah AB = DE, BC = EC, dan CA = CD.
Page | 25
Ayo kita menalar
Pada pembahasan sebelumnya, telah diperoleh kesimpulan bahwa
jika dua segitiga kongruen maka sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang dan
sudut-sudut yang bersesuaian sama besar. Apakah pernyataan sebaliknya juga
berlaku, yaitu jika dua segitiga yang mempunyai sisi-sisi yang bersesuaian
sama panjang dan sudut-sudut yang bersesuaian sama besar maka kedua
segitiga tersebut kongruen?
Gambar 28
Diketahui ΔABC dan ΔKLM mempunyai sisi-sisi yang bersesuaian sama
panjang dan sudut-sudut yang bersesuaian sama besar. Jika ΔABC diimpitkan
dengan ΔKLM maka:
∠CAB dan ∠MKL saling menempati karena ∠CAB = ∠MKL
∠ABC dan ∠KLM saling menempati karena ∠ABC = ∠KLM
∠BCA dan ∠LMK saling menempati karena ∠BCA = ∠LMK
AB dan KL saling menempati karena AB = KL
BC dan LM saling menempati karena BC = LM
AC dan KM saling menempati karena AC = KM
Ternyata, ΔABC dan ΔKLM mempunyai sisi dan sudut yang bersesuaian sama
besar, ketika diimpitkan akan saling menutupi. Jadi, ΔABC ≅ ΔKLM.
Page | 26
Ayo kita tinjau ulang
Syarat kekongruenan segitiga
Untuk menentukan dua segitiga yang kongruen, dapat dilakukan
berdasarkan unsur-unsur pada segitiga, yaitu panjang sisi dan besar sudut.
Dengan demikian, berdasarkan pada panjang sisi dan besar sudutlah kita
dapat menyelidiki apakah dua segitiga kongruen atau tidak.
Penyelidikan tersebut dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Ketiga sisi yang bersesuaian sama panjang (sisi, sisi, sisi)
2. Dua sisi sama panjang dan sudut yang diapit sama besar (sisi, sudut, sisi)
3. Satu sisi dan dua sudut (sisi, sudut, sudut) atau (sudut, sudut, sisi)
4. Ketiga sudut yang bersesuaian sama besar (sudut, sudut, sudut)
Gambar 29
Dari gambar 40, jika ∆ABC diimpitkan pada ∆PQR maka diperoleh:
PQ dan UV saling menempati sebab PQ = UV
QR dan VW saling menempati sebab QR = VW
PR dan UW saling menempati sebab PR = UW
Jadi, ∆ABC dan ∆PQR saling menempati dengan tepat, sehingga ∆PQR
kongruen dengan∆UVW. ∆PQR ≅ ∆UVW.
Sekarang, kamu dapat menyimpulkan bahwa jika dua segitiga yang
mempunyai sisi-sisi bersesuaian yang sama panjang diimpitkan maka akan
saling menutupi dengan tepat. Dengan kata lain, kedua segitiga tersebut
kongruen.
Jika pada dua segitiga ketiga sisi (sisi, sisi, sisi) yang bersesuaian sama
panjang maka kedua segitiga tersebut kongruen.
Page | 27
Uji coba Menemukan Segitiga Kongruen dengan Sisi, Sudut, Sisi
Perhatikan gambar di bawah ini
Gambar 30
Jika ΔABC diimpitkan pada ΔDEF maka akan diperoleh:
AB dan DE saling menempati karena AB = DE
∠CAB dan ∠FDE saling menempati karena ∠CAB = ∠FDE
AC dan DF saling menempati karena AC = DF
Jadi, ΔABC dan ΔDEF saling menempati, sehingga ΔABC ≅ ΔDEF.
Jika dua segitiga, dua sisinya yang bersesuaian sama panjang dan sudut apit
kedua sisi tersebut sama besar (sisi, sudut, sisi) maka kedua segitiga kongruen
Gambar 31
Lakukan kegiatan di bawah ini bersama temanmu.
a. Jiplaklah ΔPQR menggunakan plastik transparan, kemudian himpitkan
ΔPQR pada ΔUVW. Apakah ΔPQR dan ΔUVW saling tepat menutupi?
b. Sebutkan sisi yang bersesuaian dan sudut-sudut yang saling menempati.
c. Berdasarkan jawaban di atas, dapat disimpulkan jika dua buah segitiga
memiliki satu sisi sama panjang dan dua sudut bersesuaian yang
terletak pada sisi itu sama besar, maka dua segitiga tersebut ….
Page | 28
2. Dua sudut dan satu sisi dihadapan salah satu sudut yang sama (sudut,
sudut, sisi) atau (sisi, sudut, sudut).
Diketahui ΔABC dan ΔDEF. Diketahui dua sudut bersesuaian sama besar
dan satu sisi dihadapan salah satu sudut tersebut sama besar.
Gambar 31
Lakukan kegiatan di bawah ini bersama temanmu.
a. Jiplaklah ΔABC menggunakan plastik transparan, kemudian himpitkan
ΔDEF pada ΔUVW. Apakah ΔABC dan ΔDEF saling tepat menutupi?
b. Sebutkan sisi yang bersesuaian dan sudut-sudut yang saling menempati.
c. Berdasarkan jawaban 1 dan 2, dapat disimpulkan jika dua buah segitiga
memiliki dua sudut bersesuaian sama dan satu sisi dihadapan salah satu
sudut sama, maka dua segitiga tersebut ….
Page | 29
Contoh 4 Segitiga Sebangun
1. Tunjukkan bahwa ΔPQY ≅ ΔRQY.
Alternatif Penyelesaian :
Pada ΔPQY dan ΔRQY, sisi-sisi yang bersesuaian
adalah:
PQ bersesuaian dengan RQ
QY bersesuaian dengan QY
PY bersesuaian dengan RY. Gambar 33
Sehingga diperoleh:
PQ = RQ (diketahui)
QY = QY (berimpit)
PY = RY (diketahui)
Oleh karena ketiga sisi yang bersesuaian dari ΔPQY dan ΔRQY sama
panjang maka ΔPQY ≅ ΔRQY (memenuhi syarat (sisi, sisi, sisi)).
2. Tunjukkan bahwa ΔPQR ≅ ΔSTU, apabila diketahui besar ∠Q = 100° dan
∠T = 100°.
Alternatif Penyelesaian:
Pada ΔPQR dan ΔSTU, sisi-sisi
yang bersesuaian adalah:
PQ bersesuaian dengan ST
QR bersesuaian dengan TU Gambar 34
PR bersesuaian dengan SU.
Oleh karena itu diketahui:
PQ = ST = 5 𝑐𝑚
∠PQR = ∠STU = 100°
QR = TU 4 𝑐𝑚
Maka diperoleh dua sisi yang besesuaian dari ΔPQR dan ΔSTU sama
panjang dan sudut apit kedua sisi tersebut sama besar. Akibatnya,
ΔPQR ≅ ΔSTU (memenuhi syarat (sisi, sudut, sisi)).
Page | 30
Ayo kita simpulkan
Dua segitiga yang kongruen dapat diuji dengan cara sebagai berikut:
1. Ketiga sisi yang bersesuaian sama besar (sisi, sisi, sisi).
2. Dua sisi sama panjang dan sudut yang diapit sama besar (sisi, sudut, sisi).
3. Satu sisi dan dua sudut (sudut, sisi, sisi), (sisi, sudut, sudut), dan (sudut,
sudut, sisi).
Alternatif penyelesaian:
Berdasarkan gambar di atas, dapat diketahui:
Gambar 35
AC = CD (Ada tanda sama panjang)
𝑚∠ABC = 𝑚∠CDE (Sama karena saling bertolak belakang)
BC = CE (Diketahui ada tkalian sama panjang)
Jadi, ∆𝐴𝐵𝐶 ≅ CDE (Berdasarkan kriteria sisi-sudut-sisi).
Page | 31
Latihan 2 Dua Segitiga Kongruen
1. Berikut diberikan pasangan-pasangan segitiga yang kongruen. Tentukan
sisi-sisi dan sudut-sudut yang bersesuaian dari setiap pasangan segitiga.
a. ∆ABC ≅ ∆DEC c. ∆ABC ≅ ∆DEF
Page | 32
4. Tentukan pasangan segitiga berikut yang kongruen.
Page | 33
LEMBAR KEGIATAN SISWA
Kelompok/Kelas :
Anggota Kelompok :
1. …………………… 3. ………………………
2. …………………… 4. ……………………..
Tujuan Pembelajaran:
1. Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan metakognitif pada bangun
datar yang kongruen.
2. Mengidentifikasikan dua bangun sebangun atau tidak.
3. Menemukan konsep kesebangunan antar bangun datar.
4. Menjelaskan kesebangunan antar bangun datar.
5. Mengidentifikasikan ksebangunan antar bangun datar.
Petunjuk Pengerjaan:
1. Berdoalah sebelum memulai mengerjakan kegiatan diskusi!
2. Cermati dan pahami terlebih dahulu sebelum mengerjakan LKS.
3. Di bawah ini 2 kegiatan untuk memahamkan konsep kesebangunan.
Selesaikanlah bersama 4 temanmu yang tergabung dalam kelompok!
4. Lakukan kegiatan di bawah ini secara urut sebagai satu kesatuan dari.
5. Segera kumpulkan lembar kegiatan siswa (LKS) jika kalian telah selesai
mengerjakan semua kegiatan.
Page | 34
Kegiatan 1 Konsep Kesebangunana Bangun Datar
Amati ketiga gambar di bawah dan siapkan alat serta bahan yang diperlukan:
1. penggaris 3. pensil
2. Busur derajat
Lakukan kegiatan di bawah ini dengan teman sebangkumu !
1. Ukurlah foto-foto diorama di bawah ini
Page | 35
Kegiatan 2 Menemukan Konsep Kesebangunana Bangun Datar
Kerjakan kegiatan di bawah ini bersama temanmu !
1. Ukurlah panjang sisi dan besar sudut jajar genjang pada gambar di atas !
2. Kemudian lengkapilah tabel di bawah ini !
AB = ⋯ BC = ⋯ CD = ⋯ AD = ⋯
EF = ⋯ FG = ⋯ GH = ⋯ EH = ⋯
Besar sudut
Page | 36
LEMBAR KEGIATAN SISWA
Kelompok/Kelas :
Anggota Kelompok :
1. …………………… 3. ………………………
2. …………………… 4. ……………………..
Tujuan Pembelajaran:
1. Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan metakognitif pada bangun
datar yang kongruen.
2. Mengidentifikasikan dua bangun sebangun atau tidak.
3. Menemukan konsep kesebangunan antar bangun datar.
4. Menjelaskan kesebangunan antar bangun datar.
5. Mengidentifikasikan ksebangunan antar bangun datar.
Petunjuk Pengerjaan:
1. Berdoalah sebelum memulai mengerjakan kegiatan diskusi!
2. Cermati dan pahami terlebih dahulu sebelum mengerjakan LKS.
3. Di bawah ini 2 kegiatan untuk memahamkan konsep kesebangunan.
Selesaikanlah bersama 4 temanmu yang tergabung dalam kelompok!
4. Lakukan kegiatan di bawah ini secara urut sebagai satu kesatuan dari.
5. Segera kumpulkan lembar kegiatan siswa (LKS) jika kalian telah selesai
mengerjakan semua kegiatan.
Page | 37
Kegiatan 1 Menemukan Syarat Dua Segitiga yang Sebangun
Sediakan alat sebagai berikut:
1. Penggaris
2. Busur
3. Pensil
Lengkapilah langkah-langkah di bawah ini untuk menemukan syarat dua
bangun yang sebangun, yaitu:
1. Gambarlah sembarang segitiga pada buku, misalnya ∆ABC dengan
panjang AB = 2 𝑐𝑚, CA = 1,5 𝑐𝑚, dan ∠BAC = 90° seperti berikut ini.
Page | 38
Sehingga perbandingan panjang sisi-sisi yang bersesuaian adalah sama.
3. Perpanjang BC sampai F sehingga AF = 3 AB dan perpanjang AC
sampai G sehingga AG = 3 AC.
Terlihat bahwa pada ∆ADE dan ∆AFG mempunyai sudut yang sama besar
dan perbandingan sisi-sisi yang mengapit sudut tersebut adalah sama.
Kesimpulan:
Page | 39
LEMBAR KEGIATAN SISWA
Kelompok/Kelas :
Anggota Kelompok :
3. …………………… 3. ………………………
4. …………………… 4. ……………………..
Tujuan Pembelajaran:
1. Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan metakognitif pada bangun
datar yang kongruen.
2. Mengidentifikasikan dua bangun sebangun atau tidak.
3. Menemukan konsep kesebangunan antar bangun datar.
4. Menjelaskan kesebangunan antar bangun datar.
5. Mengidentifikasikan ksebangunan antar bangun datar.
Petunjuk Pengerjaan:
1. Berdoalah sebelum memulai mengerjakan kegiatan diskusi!
2. Cermati dan pahami terlebih dahulu sebelum mengerjakan LKS.
3. Di bawah ini 4 kegiatan untuk memahamkan konsep kekongruenan.
Selesaikanlah bersama 4 temanmu yang tergabung dalam kelompok!
4. Lakukan kegiatan di bawah ini secara urut sebagai satu kesatuan dari.
5. Segera kumpulkan lembar kegiatan siswa (LKS) jika kalian telah selesai
mengerjakan semua kegiatan.
Page | 40
Kegiatan 1 Mendapatkan dua bangun yang kongruen dengan translasi
Menemukan
Perhatikan trapesium di bawah ini. konsep kesebangunana bangun datar
Page | 41
Kegiatan 2 Mendapatkan dua bangun kongruen dengan rotasi
Mendapatkan
Perhatikan ganbar trapesium dua bangun
di bawah ini. yang kongruen dengan translasi
Menemukan konsep kesebangunana bangun datar
Page | 43
Kegiatan 4 Menemukan Syarat Dua bangun Kongruen
Perhatikan gambar di bawah ini
Page | 44
Jawaban Latihan 1 Kesebangunan Bangun Datar
1. Menyelidiki dua bangun datar yang kongruen.
a. Persegi panjang ABCD dan EFGH
Perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian sama besar, yaitu:
AB DC 2 AD BC 2
= HG = 3 dan = FG = 3
EF EH
Page | 45
Jadi, pasangan persegi panjang yang sebangun adalah persegi panjang
ABCD dan persegi panjang EFGH.
b. Segi empat ABCD, PQRS, dan IJKL
Misalkan diambil segi empat ABCD dan segiempat PQRS
Perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian sama besar, yaitu:
AB BC CD DA 3
= QR = = =3=1
PQ RS SP
Page | 46
Sehingga segiempat PQRS dan segiempat JKLI sebangun.
Jadi, segi empat yang sebangun dari segiempat ABCD, PQRS, dan IJKL
adalah segi empat PQRS dan segiempat IJKL.
c. Jajar genjang PQRS, XYZW, dan ABCD
Misalkan diambil jajar genjang PQRS dan jajar genjang XYZW
Perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian sama besar, yaitu:
PQ SR 18 QR PS 10
= WZ = = 2 dan = XW = =2
XY 9 YZ 5
Page | 47
3. Bangun ABCDE sebangun dengan PQRST, sehingga:
Panjang sisi AE adalah: Panjang sisi AB adalah:
AE ED AB ED
= =
PT TS PQ TS
AE 32 𝑐𝑚 AB 32 𝑐𝑚
= =
18 𝑐𝑚 24 𝑐𝑚 21 𝑐𝑚 24 𝑐𝑚
AE × 24 𝑐𝑚 = 18 𝑐𝑚 × 32 𝑐𝑚 AB × 24 𝑐𝑚 = 21 𝑐𝑚 × 32 𝑐𝑚
18 𝑐𝑚 × 32 𝑐𝑚 21 𝑐𝑚 × 32 𝑐𝑚
AE = AB =
24 𝑐𝑚 24 𝑐𝑚
AE = 24 𝑐𝑚 AB = 28 𝑐𝑚
Jadi, diperoleh panjang sisi AE = 24 𝑐𝑚, AB = 28 𝑐𝑚, dan SR = 36 𝑐𝑚.
4. Bangun EFGH sebangun dengan ABCD, sehingga panjang sisi yang
bersesuaian memiliki perbandingan yang sama besar:
Panjang sisi HE adalah:
HE EF
=
AB BC
HE 28 𝑐𝑚
=
20 𝑐𝑚 35 𝑐𝑚
HE × 35 𝑐𝑚 = 20 𝑐𝑚 × 28 𝑐𝑚
20 𝑐𝑚 × 28 𝑐𝑚
HE =
35 𝑐𝑚
HE = 15,55 𝑐𝑚
EFGH dan ABCD sebangun, sehingga sudut yang bersesuaian sama besar.
Nilai 𝑥° = 180° − 127° Nilai𝑦° = ∠G = 127°
𝑥° = 53° Nilai 𝑧° = 𝑥° = 53°
Jadi, panjang HE adalah15,55 𝑐𝑚, nilai 𝑥° = 53°, 𝑦° = 127°, dan 𝑧° = 53°
5. Panjang 𝑟 𝑐𝑚 adalah:
39 𝑐𝑚 21 𝑐𝑚
=
𝑟 𝑐𝑚 7 𝑐𝑚
𝑟 × 21 𝑐𝑚 = 39 𝑐𝑚 × 7 𝑐𝑚
39 𝑐𝑚 × 7 𝑐𝑚
𝑟=
21 𝑐𝑚
𝑟 = 13 𝑐𝑚
Page | 48
6. a. Panjang karton = Panjang foto + (Jarak kiri+ jarak kanan)
= 60 𝑐𝑚 + (5 𝑐𝑚 + 5 𝑐𝑚)
= 60 𝑐𝑚 + 10 𝑐𝑚 = 70 𝑐𝑚
Lebar karton = Lebar foto + (Jarak atas+ jarak bawah)
= 40 𝑐𝑚 + (4 𝑐𝑚 + 4 𝑐𝑚)
= 40 𝑐𝑚 + 8 𝑐𝑚 = 48 𝑐𝑚
b. Perbandingan luas foto dan luas karton adalah:
Luas foto 60 𝑐𝑚 × 40 𝑐𝑚 2400 𝑐𝑚 1
= = =
Luas karton 70 𝑐𝑚 × 48 𝑐𝑚 3360 𝑐𝑚 1,4
Jadi, panjang karton adalah 70 𝑐𝑚 dan lebar karton adalah 48 𝑐𝑚.
7. Panjang bingkai bagian dalam adalah:
Panjang bingkai bagian dalam Lebar bingkai bagian dalam
=
Panjang bingkai bagian luar Lebar bingkai bagian luar
Panjang bingkai bagian dalam 30 𝑐𝑚
=
60 𝑐𝑚 40 𝑐𝑚
Panjang bingkai bagian dalam × 40 𝑐𝑚 = 60 𝑐𝑚 × 30 𝑐𝑚
60 𝑐𝑚 × 30 𝑐𝑚
Panjang bingkai bagian dalam =
40 𝑐𝑚
Panjang bingkai bagian dalam = 45 𝑐𝑚
Jadi, panjang bingkai bagian dalam adalah 45 𝑐𝑚.
Page | 49
3. ∆XYZ dan ∆KLM sebangun. Pasangan sudut yang sama besar adalah ∠X =
∠K = 40°, ∠Y = ∠L = 75°, dan ∠Z = ∠M = 65
4. ∆KLM dan ∆STU sebangun.
5. ∆ABC dan ∆XYZ tidak sebangun.
6. ∆ABC dan ∆XYZ sebangun.
7. Panjang PQ
8. Panjang AE dalah: 9. Perkiraan tinggi bukit adalah:
𝐴E AB 𝑡 1545 𝑚
= =
BC AD 3𝑚 5𝑚
𝐴E 10,5 𝑚 𝑡 × 5 𝑚 = 1545 𝑚 × 3 𝑚
=
5𝑚 10 𝑚 1545 𝑚 × 3 𝑚
𝐴E × 10 𝑚 = 10,5 𝑚 × 5 𝑚 𝐴E =
5𝑚
10,5 𝑚 × 5 𝑚 4635 𝑚
𝐴E = 𝐴E =
10 𝑚 5𝑚
𝐴E = 5,25 𝑚 𝐴E = 972 𝑚
Page | 50
6. Nilai 𝑢 = 75° dan nilai 𝑣 = 80°.
7. Keliling jajar genjang ABCD = 2((3𝑥 − 3)) 𝑐𝑚 + 2(x) cm
10 𝑐𝑚 = 6𝑥 𝑐𝑚 − 6 𝑐𝑚 + 2𝑥 𝑐𝑚
10 𝑐𝑚 + 6 𝑐𝑚 = 8𝑥 𝑐𝑚
16𝑐𝑚 = 8𝑥 𝑐𝑚
2 𝑐𝑚 = 𝑥
Panjang sisi EF = (3𝑥 − 3)𝑐𝑚 Panjang sisi FF = 2 𝑐𝑚
= 3(−1)𝑐𝑚 Panjang sisi GH = EF = −3𝑐𝑚
= −3𝑐𝑚 Panjang sisi HE = CB = 2 𝑐𝑚
8. EA = 3𝑥 − 1
2 𝑐𝑚 = 3𝑥 − 1
3 𝑐𝑚 = 3𝑥
1 𝑐𝑚 = 𝑥
Jadi, panjang FG = 3 𝑐𝑚 dan panjang GH = 1 𝑐𝑚.
Page | 51
2. Menunjukkan pasangan segitiga yang kongruen.
a. ∆ABC ≅ ∆DEC karena ke-tiga sisi sama panjang, yaitu DC = CB, CE =
CA, dan ED = AB (sisi, sisi, sisi).
b. ∆PQR ≅ ∆STR karena ke-tiga sisi sama panjang, yaitu PQ = TS, QR =
RT, dan PR = RS (sisi, sisi, sisi).
3. Menunjukkan pasangan segitiga kongruen,
a. ∆PQR dan ∆STU karena dua sisi yang bersesuaian sama panjang dan
sudut apit kedua sisi tersebut sama besar, yaitu PR = SU, PN = TU, dan
∠P = ∠S (sisi, sudut, sisi).
b. ∆ABC dan ∆DEF karena dua sisi yang bersesuaian sama panjang dan
sudut apit kedua sisi tersebut sama besar, yaitu AB = DE, AC = DF, dan
∠A = ∠D (sisi, sudut, sisi).
4. Pasangan segitiga yang kongruen adalah ∆DEC dan ∆AEB (sisi, sudut, sisi).
5. Menunjukkan bahwa segitiga di bawah ini kongruen.
a. ∆ABC ≅ ∆EFD karena ke-tiga sisi sama panjang, yaitu AC = DE, AB =
EF, dan BC = DE (sisi, sisi, sisi).
b. ∆AFD ≅ ∆CEB karena dua sisi yang bersesuaian sama panjang dan
sudut yang dihadapan kedua sisi tersebut sama besar, yaitu AD =
BC, DF = BE, dan ∠F = ∠E (sisi, sisi, sudut).
c. ∆STR ≅ ∆QRP karena dua sisi yang bersesuaian sama panjang dan
sudut yang dihadapan kedua sisi tersebut sama besar, yaitu ST =
PQ, TR = RP, dan ∠SRT = ∠QRP (sisi, sisi, sudut).
d. ∆UVW ≅ ∆YXW karena dua sudut sama besar dan satu sisi yang
bersesuaian, yaitu UV = YX, ∠UVW = ∠YXW , dan ∠UWV = ∠YWX
(sisi, sudut, sudut).
6. Menunjukkan bahwa pasangan segitiga berikut kongruen.
a. ∆ACD ≅ ∆ACB, karena AD = AB, AC = AC, ∠D = ∠B (sisi, sudut, sisi).
b. ∆OSR dan ∆QTP kongruen karena karena ke-tiga sisi yang bersesuaian
sama panjang, yaitu OR = PQ, OS = TQ, dan SR = PT (sisi, sisi, sisi).
Page | 52
DAFTAR PUSTAKA
Adinawan, Cholik dan Sugijono. 2007. Matematika untuk SMP Kelas IX 3A.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Djumanta, Wahyudin dan Dwi Susanti. 2008. Belajar Matematika Aktif dan
Menyenangkan. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
Guntoro, Sigit Tri dan Sapon Suryopurnomo. 2011. Aplikasi Kesebangunan
Dalam Pembelajaran Matematika SMP. Yogyakarta: Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan
(PPPPTK) Matematika.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. MATEMATIKA Buku Guru.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. MATEMATIKA Buku Siswa.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Marsigit, Dkk. 2011. Matematika untuk SMP/MTs Kelas IX. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional.
Page | 53