Anda di halaman 1dari 58

Disusun oleh:

14144100140 RINA ANDRIYANI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKAR
Analisa Kurikulum

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan


(Permendikbud) No 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
dikemukakan bahwa setiap lulusan satuan pendidikan dasar memiliki kompetensi
pada tiga dimensi yaitu dimensi sikap, dimensi pengetahuan, dan dimensi
keterampilan, sebagai berikut:

SMP/MTs/SMPLB/Paket B

Dimensi Sikap Dimensi Pengetahuan Dimensi Keterampilan


Memiliki perilaku yang Memiliki pengetahuan Memiliki keterampilan
mencerminkan sikap: faktual, konseptual, berpikir dan bertindak:
1. Beriman dan prosedural, dan 1. Kreatif.
bertakwa kepada metakognitif pada 2. Produktif.
Tuhan YME. tingkat teknis dan 3. Kritis.
2. Berkarakter, jujur, spesifik sederhana 4. Mandiri.
dan peduli. berkenaan dengan: 5. Kolaboratif.
3. Bertanggungjawab. 1. Ilmu pengetahuan. 6. Komunikatif.
4. Pembelajar sejati 2. Teknologi. Melalui pendekatan
sepanjang hayat. 3. Seni. ilmiah sesuai dengan
5. Sehat jasmani dan 4. Budaya. yang dipelajari di satuan
rohani. Mampu mengaitkan pendidikan dan sumber
Sesuai dengan pengetahuan di atas lain secara mandiri
perkembangan anak di dalam konteks diri
lingkungan keluarga, sendiri, keluarga,
sekolah, masyarakat, dan sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, lingkungan alam sekitar,
bangsa, negara, dan bangsa, negara, dan
kawasan regional. kawasan regional.
Rincian gradasi dimensi sikap, pengetahuan dan keterampilan*
1. Menerima 1. Mengingat 1. Mengamati
2. Menjalankan 2. Memahami 2. Menanya
3. Menghargai 3. Menerapkan 3. Mencoba
4. Menghayati 4. Menganalisis 4. Menalar
5. Mengamalkan 5. Mengevaluasi 5. Menyaji
6. Mencipta

* Berdasarkan Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No


22 Tahun 2016 tentang Standar Proses.

Page | iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan Rahmat dan karunia-Nya, sehingga bahan ajar kesebangunan dan
kekongruenan ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Dengan
terselesaikannya makalah ini, kami mengucapkan segenap terima kasih kepada :
1. Ibu Dhian Arista Istiqomah, M.Sc selaku dosen mata kuliah
Pengembangan Bahan Ajar.
2. Teman-teman yang telah berdiskusi, bekerjasama, dan memberikan
motivasi sehingga bahan ajar ini dapat terselesaikan.
Bahan ajar ini disusun guna melengkapai tugas kegiatan belajar-mengajar
pada mata kuliah Pengembangan Bahan Ajar. Penulisan bahan ajar ini merupakan
kajian kesebangunan dan kekongruenan, yang secara garis besar berisi konsep
kesebangunan bangun datar, kesebangunan segitiga, kekongruenan bangun datar,
dan kekongruenan segitiga. Bahan ajar ini juga dilengkapi soal latihan dan 3
lembar kegiatan siswa (LKS) yang diharapkan berfungsi sebagai penunjang
pemahaman konsep siswa dan diharapkan hasil belajar siswa akan meningkat.
Saya menyadari, bawah penyusunan bahan ajar ini masih jauh dari
sempurna. Maka dari itu, saya mengharap kritik maupun saran yang bersifat
membangun dan memperbaiki bahan ajar ini, maupun yang mungkin akan ditulis
untuk kegiatan lainnya nanti. Semoga bahan ajar ini bermanfaat dalam
perkembangan ilmu pengetahuan serta bermanfaat bagi pembacanya.

Yogyakarta, 06 November 2016

Page | iv
DAFTAR ISI

Halaman Sampul .............................................................................................. i


Halaman Judul.................................................................................................. ii
Analisa Kurikulum ........................................................................................... iii
Kata Pengantar ................................................................................................. iv
Daftar Isi........................................................................................................... v
Peta Konsep ..................................................................................................... vi
Kesebangunan dan Kekongruenan ................................................................... 1
Kesebangunan Bangun Datar ........................................................................... 2
Latihan Soal 1 .................................................................................................. 8
Kesebangunan Segitiga .................................................................................... 11
Latihan Soal 2 .................................................................................................. 15
Kekongruenan Bangun Datar ........................................................................... 17
Latihan Soal 1 .................................................................................................. 22
Kekongruenan Segitiga .................................................................................... 24
Latihan Soal 2 .................................................................................................. 32
Lembar Kegiatan Siswa (LKS) ....................................................................... 34
Lembar Kegiatan Siswa (LKS) ....................................................................... 37
Lembar Kegiatan Siswa (LKS) ....................................................................... 40
Jawaban Latihan Soal 1 .................................................................................... 45
Jawaban Latihan Soal 1 .................................................................................... 49
Jawaban Latihan Soal 1 .................................................................................... 50
Jawaban Latihan Soal 1 .................................................................................... 51
Daftar Pustaka .................................................................................................. 53

Page | v
PETA KONSEP

BANGUN DATAR

KESEBANGUNAN KEKONGRUENAN

Dua Bangun yang Dua Bangun yang


Sebangun Kongruen

Syarat Kesebangunan Syarat Kekongruenan


Dua Bangun Dua Bangun

Segitiga yang Segitiga yang


Sebangun Kongruen

Syarat Kesebangunan Syarat Kekongruenan


Segitiga Segitiga

Syarat: Syarat: Syarat: Syarat: Syarat: Syarat: Syarat: Syarat:


Sisi Sisi Sudut Sisi Sisi Sisi Sudut Sudut
Sisi Sudut Sudut Sisi Sudut Sudut Sisi Sudut
Sisi Sisi Sudut Sisi Sisi Sudut Sudut Sisi

Pemecahan Masalah yang Melibatkan Kesebangunan dan Kekongruenan.

Page | vi
Kata Kunci Utama
Kata Kunci:
α Kesebangunan
α Perbandingan
α Kekongruenan

Kompetensi Dasar
1.1 Menghargai dan menghayati
ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Menunjukkan sikap logis, kritis,
analitik, konsisten, dan teliti, Dalam kehidupan sehari-hari, kita
bertanggungjawab, responsif, dan sering melihat benda-benda yang
tidak mudah menyerah dalam mempunyai bentuk dan ukuran
memecahkan masalah. yang sama atau bentuk yang sama
3. 6 Menjelaskan dan menentukan tetapi ukurannya berbeda.
kesebangunan dan kekongruenan Misalnya, perhatikan dua buah
foto yang berukuran sama dan dua
antar bangun datar.
buah foto berukuran berbeda.
4. 6 Menyelesaikan masalah yang Misalnya satu berukuran 2 × 3 dan
berkaitan dengan kesebangunan satunya lagi berukuran 4 × 6.
dan kekongruenan antar bangun konsep apa yang digunakan dalam
datar. hal ini? Untuk itu, kita akan dapat
menjawabnya setelah memahami
konsep kesebangunan dan
kekongruenan berikut ini.
Rencana Kegiatan Pembelajaran

1. Mencermati benda di sekitar yang berkaitan dengan kesebangunan dan


kekongruenan bangun datar.
2. Mencermati ukuran sisi dan sudut pada bangun datar yang sebangun atau
kongruen.
3. Mencermati perbandingan sisi dan sudut antara bangun datar sebangun
atau konguren.
4. Menganalisis hubungan antara luas bangun dengan panjang sisi antara
bangun yang sebangun atau kongruen.
5. Menyajikan hasil pembelajaran tentang kesebangunan dan
kekongruenan.
6. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kesebangunan dan
kekongruenan.
Page | 1
A. KESEBANGUNAN BANGUN DATAR
Dalam kehidupan sehari-hari, kita
sering menjumpai bangun yang memiliki
bentuk dan ukuran yang sama. Misalnya,
permukaan meja di kelas, bentuk keramik
lantai, permukaan CD, kaca jendela rumah, Gambar 1
bentuk bangun sarang lebah, dan lain sebagainya. Pernahkah kamu
memikirkan bahwa benda tersebut terkait dengan kosep dalam matematika?
Sarang lebah seperti gambar di atas, misalnya. Sarang lebah tersebut
terbentuk dari segi enam beraturan yang banyaknya tak terhingga. Jika
diamati secara mendetail, segi enam dalam sarang lebah memiliki bentuk dan
ukuran yang sama. Bayangkan jika bentuk segi enam tersebut adalah berbeda,
apakah mungkin bisa terbentuk sebuah sarang lebah ?

Pertanyaan Penting
Bagaimana kamu dapat mengidentifikasikan dua
bangun sebangun? Bagaimana menggunakan perbandingan untuk membantu
mendesain grafis dan fotografi? Misalnya, ketika kamu mengedit foto dalam
komputer, kamu menge-klik dan menggeser (drag) foto pada sisi foto (ke
atas, ke bawah, atau ke samping), maka ukurannya terhadap foto asli menjadi
tidak proporsional. Tetapi jika kamu menge-klik dan menggegesr (drag) foto
pada sisi sudut foto, maka ukuran foto proporsional terhadap foto aslinya.

Dimana letak perbedaan antara foto yang di geser (drag) ke atas, ke samping
dan pada sudut foto dengan foto asli ?

Page | 2
Materi
Kesebangunan Bangun Datar
Foto yang digeser padakesebangunana
konsep sudut akan memiliki
bangun perbandingan
datar panjang
dan lebar dengan foto asli, sehingga dapat dikatakan sebangun dengan foto
asli. Dua bangun datar yang mempunyai bentuk sama disebut sebangun.
Tidak perlu ukuran sama, tetapi sisi-sisi yang bersesuaian sebanding
(proportional) dan sudut-sudut yang bersesuaian sama besar. Perubahan
bangun satu menjadi bangun lain yang sebangun melibatkan perbesaran atau
perkecilan. Kesebangunan dilambangkan dengan simbol "~".
Dengan kata lain, dua bangun dikatakan sebangu apabila memenuhi syarat:
1. Perbandingan panjang sisi yang bersesuaian adalah sebanding.
2. Sudut yang bersesuaian besarnya sama.
Perhatikan gambar bangun datar di bawah ini.

Gambar 3
Apabila diamati dengan teliti, dari gambar bangun datar akan diperoleh:
1. Perbandingan panjang sisi yang bersesuaian adalah sebanding, yaitu:
AB BC CD AD
= = =
EF FG GH EH
2. Sudut yang bersesuaian besarnya sama, yaitu:
𝑚∠𝐴 = 𝑚∠𝐸𝑚 𝑚∠𝐶 = 𝑚∠𝐺
𝑚∠𝐵 = 𝑚∠𝐹 𝑚∠𝐷 = 𝑚∠𝐻
Bangun ABCD dan EFGH memenuhi kedua syarat, maka bangun ABCD dan
EFGH sebangun, dinotasikan dengan ABCD~EFGH.

Ayo berfikir kritis

Apakah semua bangun yang memiliki perbandingan panjang sisi dan besar
sudut yang sama pasti kongruen ?

Page | 3
Materi Menentukan Besar Sudut yang Bersesuaian
konsep
Untuk memahami yang dimaksud kesebangunana
dengan bangun
sepasang sudut datar
yang bersesuaian
pada dua buah bangun atau lebih, ayo kita amati dan pelajari uraian berikut !

Gambar 4.1 Gambar 4.2 Gambar 4.3


Gambar 4

Gambar 4 di atas menunjukkan bangun-bangun yang memiliki


pasangan sudut yang sama, tetapi ada yang tidak bersesuaian. Sepasang sudut
yang bersesuaian dan sepasang sisi yang bersesuaian harus seletak.
1. Perhatikan Gambar 4.1 dan Gambar4.2. Ternyata sudut-sudut yang sama
besar kedudukannya seletak, sehingga bangun pada Gambar 4.1 dan
Gambar 4.2, memiliki sudut-sudut bersesuaian yang sama besar.
2. Bangun pada Gambar 4.3 juga memiliki pasangan-pasangan sudut yang
sama dengan bagun pada Gambar 4.1 dan Gambar 4.2 tetapi sudut-sudut
yang sama tersebut urutannya tidak bersesuaian.

Gambar 5

Perhatikan urutan sudut-sudut pada Gambar 5 dengan mengikuti arah


panah mulai dari sudut-sudut bernomor (1).
a. Kedua sudut bernomor (1) sama besar.
b. Kedua sudut bernomor (2) juga sama besar.
c. Kedua sudut bernomor (3) maupun (4) tidak sama besarnya.
Sudut-sudut yang bersesuaian tidak sama besar sehingga kedua bangun
tersebut tidak mungkin sebangun. Jika diperhatikan, kedua bangun
tersebut memang memiliki bentuk yang berbeda.

Page | 4
Contoh 1
Perhatikan gambar bangun segi empat di bawah ini. Dari gambar tersebut,
tentukan:
1. Perbandingan panjang sisi yang bersesuaian.
2. Pasangan sudut yang bersesuaian.

Gambar 6
Alternatif penyelesaian:
1. Perbandingan panjang sisi yang sesuai adalah senilai, yakni:
AB BC CD AD
= = =
EF FG GH EH
2. Sudut yang bersesuaian besarnya sama, yakni:
𝑚∠𝐴 = 𝑚∠𝐸, 𝑚∠𝐵 = 𝑚∠𝐹, 𝑚∠𝐶 = 𝑚∠𝐺, dan 𝑚∠𝐷 = 𝑚∠𝐻
Perhatikan gambar dua bangun yang sebangun di bawah ini.
Tentukan:
1. Perbandingan sisi bersesuaian
2. Sudut-sudut yang bersesuaian

Alternatif penyelesaian:
1. Sisi-sisi yang bersesuaian adalah:
PQ QR RO OS ST TP
= = = = =
EF FG GH HI IJ JE
2. Sudut-sudut yang bersesuaian:
𝑚∠P = 𝑚∠E, ∠Q = ∠F, ∠R = ∠G, ∠O = ∠H, ∠S = ∠I, ∠T = ∠J

Page | 5
Contoh 2 Mengidentifikasikan Dua Bangun yang Sebangun
Manakah pasangan persegi panjang yang
Menemukan sebangun?
konsep Jelaskanbangun datar
kesebangunana

Gambar 8
Alternatif penyelesaian:
1. Periksa sudut-sudut yang bersesuaian:
Ketiga gambar tersebut adalah perseg panjang, maka masing-masing
sudutnya adalah 90°. Sehingga sudut-sudut yang bersesuaian pasti sama
besar yaitu 90°.
2. Periksa perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian:
Perbandingan sisi pada persegi panjang 1 dan 2, yaitu:
AB CD 12 3 AD BC 8 4
= GH = = 2 dan EH = FG = 6 = 3
EF 8

Tampak bahwa perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian tidak sama. Jadi,


persegi panjang 1 dan 2 tidak sebangun.
Perbandingan sisi pada persegi panjang 2 dan 3, yaitu:
EF HG 8 EH FG 6
= = 4 = 2 dan = KL = 3 = 2
JK IL JI

Tampak bahwa perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian adalah senilai.


Jadi, persegi panjang 2 dan 3 adalah sebangun.
Jadi, pasangan yang bersesuain adalah persegi panjang 2 dan 3.

Ayo berfikir kritis

Apakah bangun persegi dan persegi panjang dapat dikatakan sebagai bangun
yang sebangun?
1. Jika tidak, berika alasanmu.
2. Jika iya, coba buktikan.
Coba diskusikan dengan temanmu.

Page | 6
Materi Menghitung Panjang Sisi pada Dua Bangun yang Sebangun
Untuk menghitung panjang sisi pada dua bangun yang sebangun, gunakan
bangun datar
syarat kesebangunan bangun datar yaitu:
1. Perbandingan panjang sisi yang bersesuaian adalah sebanding.
2. Sudut yang bersesuaian besarnya sama.

Gambar9
Bangun ABCD dan PQRS sebangun maka sisi-sisi yang bersesuaian
AB BC CD DA
sebanding, yaitu PQ = = = RQ.
PS SR

Misalkan akan dicari panjang AB dan QR.


AB DC AD DC
= =
PQ SR QR SR
AB 6 4 6
= =
12 9 QR 9
9AB = 12 × 6 6QR = 4 × 9
9AB = 72 6QR = 36
72 36
AB = QR =
9 6
AB = 8 QR = 6
Jadi, panjang AB = 8 cm Jadi, panjang QR = 6 cm

Ayo berbagi dan bekerja sama

1. Apa yang kamu peroleh dari konsep kesebangunan?


2. Buatlah rangkuman mengenai konsep kesebangunan yang telah kamu
pelajari bersama dengan teman sebangku. Kemudian presentasikan hasil
diskusi tersebut kepada teman di kelasmu.

Page | 7
Latihan 1 Kesebangunan Bangun Datar
Selesaikan soal-soal di bawah ini dengan benar dan sistematis.
1. Selidiki apakah dua bangun datar di bawah ini adalah sebangun !
a. Persegi panjang ABCD dan EFGH c. Segiempat di bawah ini.

b. Trapesium ABCD dan EFCG

2. Carilah pasangan bangun datar sebangun di antara gambar di bawah ini !


a. Persegi panjang ABCD, EFGH, dan IJKL

b. Segiempat ABCD, PQRS, dan IJKL

Page | 8
c. Jajar genjang PQRS, XYZW, dan ABCD

3. Dari bangun-bangun berikut, manakah yang sebangun dengan lapangan


ring tinju yang berukuran 5 𝑚 × 5 𝑚 ? Berikan alasan !
a. Karpet berukuran 4 𝑚 × 4 𝑚.
b. Halaman berukuran 20 𝑐𝑚 × 15 𝑐𝑚.
c. Persegi kecil pada buku berpetak.
4. Perhatikan dua bangun yang sebangun di bawah ini, kemudian tentukan
panjang sisi AE dan AB !

5. Dua bangun di bawah ini adalah sebangun.

Hitunglah:
a. Panjang HE.
b. Nilai 𝑥°, 𝑦°, dan 𝑧°.

Page | 9
6. Sebuah gambar berbentuk persegi panjang berukuran 39 𝑐𝑚 × 21 𝑐𝑚.
Gambar tersebut diperkecil sehingga menjadi 𝑟 𝑐𝑚 × 7 𝑐𝑚. Hitunglah
panjang 𝑟 𝑐𝑚 tersebut.

7. Sebuah foto berukuran 60 𝑐𝑚 × 40 𝑐𝑚 diletakkan pada selembar karton


sebelum dipasang dalam figura. Di bagian sisi kiri, kanan, atas, dan
bawah foto diberi jarak seperti nampak pada gambar.

Jika foto dan karton tersebut sebangun, tentukan:


a. Panjang karton.
b. Lebar karton.
c. Perbandingan luas foto dan luas karton.
8. Ari membuat bingkai kayu dengan ukuran tepi luar dengan ukuran
60 𝑐𝑚 × 40 𝑐𝑚. Bagian dalam bingkai itu sebangun dengan bagian luar
bingkai. Jika lebar kayu bagian dalam adalah 30 𝑐𝑚, Hitunglah panjang
bingkai bagian dalam.

Page | 10
Materi
Segitiga-Segitiga yang Sebangun
Kamu sudah mengetahui syarat dua bangun datar sebangun. Oleh
karena salah satu bentuk dari bangun datar adalah segitiga, maka syarat dua
bangun datar sebangun juga berlaku pada dua segitiga sebangun. Namun
demikian, adakah syarat lain yang menunjukkan dua segitiga sebangun?
Kamu dapat mengikuti uraian berikut untuk mengetahui jawabannya.

1. Segitiga sebangun berdasarkan sudut-sudut bersesuaian


Perhatikan ∆ABC dan ∆DEF di bawah ini.

Gambar 10
Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar, yaitu:
∠A = ∠D (karena sehadap)
∠B = ∠E (karena sehadap)
∠C = ∠F (karena kedua sudut yang lain sama)
Perbandingan sisi-sisi-yang bersesuaian sama besar, yaitu:
AB ∶ DE = 3 ∶ 4
AC ∶ DF = 3 ∶ 4
BC ∶ EF = 3 ∶ 4
Jadi, ∆ABC dan ∆DEF sebangun karena sudut yang bersesuaian sama besar
dan perbandingan sisi yang bersesuaian juga sama besar.

Kesimpulan: Jika sudut-sudut yang bersesuaian pada dua buah segitiga


sama besar maka sisi-sisi yang bersesuaian adalah sebanding. Jadi, kedua
segitiga itu pasti sebangun.

Page | 11
2. Segitiga sebangun pada sisi yang bersesuaian

Gambar 11
Pada gambar diatas ∆ABC dan ∆DEF memiliki sudut-sudut yang
bersesuaian yang sama besar yaitu ∠A = ∠D, ∠B = ∠E, ∠C = ∠F.
Panjang sisi pada ∆DEF adalah 2 kali panjang sisi-sisi pada ∆ABC yang
bersesuaian sebanding. Jadi ∆𝐴𝐵𝐶 dan ∆𝐷𝐸𝐹 merupakan dua segitiga
yang sebangun.

Kesimpulan: Jika sisi-sisi yang bersesuaian pada sebuah segitiga


sebanding atau memiliki perbandingan yang sama maka sudut-sudut yang
bersesuaian sama besar. Jadi, kedua segitiga itu pasti sebangun.

3. Segitiga sebangun berdasar satu sudut dan dua sisi yang mengapit sudut

Gambar 12

Page | 12
Pada ∆ABC: Pada ∆PQR:
AC = 8 cm PR = 12 𝑐𝑚
BC = 6 cm QR = 9 𝑐𝑚
∠C = 110° ∠R = 110°
Perbandingan sisi yang bersesuaian adalah:
AC ∶ PR = 8 𝑐𝑚 ∶ 12 𝑐𝑚 = 2 ∶ 3
BC ∶ QR = 6 𝑐𝑚 ∶ 9 𝑐𝑚 = 2 ∶ 3
Jadi, ∆ABC dan ∆PQR sebangun karena besar ∠C = ∠C dan dua sisi yang
bersesuaian yang mengapit sudut itu sebanding.

Contoh 3 Menghitung panjang sisi pada segitiga sebangun


Diketahui: konsep kesebangunana bangun datar
Panjang AB = 8 cm Panjang XY = 12 cm
Panjang BC = 6 cm Panjang XZ = 10 cm
Tentukan panjang AC dan YZ!

Gambar 13
Alternatif Penyelesaian:
Panjang AC adalah: Panjang YZ adalah:
AB AC AB BC
= =
XY XZ XY YZ
8 AC 8 6
= =
12 10 12 YZ
12 AC = 8 × 10 8 YZ = 6 × 12
8 × 10 72
AC = YZ =
12 8
AC = 6,67 YZ = 9

Page | 13
Contoh 4 Pemecahan Masalah yang Berkaitan dengan Kesebangunan
4444konsep
1. Satu regu pramuka menyelesaikan sketsa seperti gambar di bawah untuk
kesebanguna
namenentukan
bangun lebar sungai. Berapa lebar sungai tersebut ?
datar
Alternatif penyelesaian:
Misal: lebar sungai ℎ meter.
∆ABE~∆CDE merupakan segitiga sebanding.
𝐸𝐶 𝐶𝐷
=
𝐸𝐴 𝐴𝐵
ℎ 4
=
ℎ+3 6
6ℎ − 4ℎ = 12
6ℎ = 4(ℎ + 3)
2ℎ = 12
6ℎ = 4ℎ + 12
ℎ =6𝑚
Jadi, lebar sungai adalah 6 𝑚.
2. Seorang pemuda yang tingginya 170 cm berdiri di samping pohon yang
mempunyai bayangan 5 m. jika panjang bayangan pemuda itu 2 m, berapa
tinggi pohon yang sebenarnya ?
Alternatif penyelesaian:
Misalkan: Gambar 15
tinggi pemuda (𝑡1 ) = 170 𝑐𝑚 = 1,7 𝑚
bayangan pemuda (𝑏1 ) = 2 𝑚
bayangan pohon (𝑏2 ) = 5 𝑚
Ditanya : tinggi pohon (𝑡2 )?
𝑡2 𝑏
𝑡1
= 𝑏2
1

𝑡2 5
=2
1,7

2𝑡2 = 1,7 × 5
1,7×5
𝑡2 = 2

8,5
𝑡2 =
2
𝑡2 = 4,25 𝑚
Jadi, tinggi pohon sebenarnya 4,25 𝑚.

Page | 14
Latihan 2 Segitiga-Segitiga Sebangun
1. Selesaikan soal-soal di bawah ini secara benar dan sistematis.
Pada gambar di samping, diketahui bahwa AC ∕∕
CD.
Tuliskan:
a. Perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian.
b. Perbandingan sudut yang bersesuaian.
2. Periksalah apakah segitiga-segitiga dengan ukuran sisi di bawah ini
sebangun dengan segitiga dengan ukuran 5 𝑐𝑚, 12 𝑐𝑚, dan 13 𝑐𝑚.
a. 15 𝑐𝑚, 36 𝑐𝑚,dan 39 𝑐𝑚. c. 7 𝑐𝑚, 14 𝑐𝑚, dan 15 𝑐𝑚.
b. 1 𝑐𝑚, 2,4 𝑐𝑚, dan 2,6 𝑐𝑚. d. 10 𝑐𝑚, 24 𝑐𝑚, dan 26 𝑐𝑚.
3. Dalam ∆XYZ dan ∆KLM diketahui ∠X = 40°, ∠Y = 75°, ∠M = 65°, dan
∠K = 40°. Tentukan:
a. Apakah ∆XYZ dan ∆KLM sebangun?
b. Jika sebangun, tuliskan pasangan sisi yang bersesuaian.
4. Dalam ∆KLM dan ∆STU diketahui panjang sisi KL = 8 𝑐𝑚, LM =
10 𝑐𝑚, KM = 12 𝑐𝑚, ST = 4, SU = 6 𝑐𝑚, dan TU = 5 𝑐𝑚. Tentukan:
a. Apakah ∆KLM dan ∆STU sebangun?
b. Jika sebangun, tuliskan pasangan sudut yang sama besar.
5. Dalam ∆ABC dan ∆XYZ diketahui panjang sisi AB = 12 𝑐𝑚, CB =
5 𝑐𝑚, AC = 13 𝑐𝑚, XY = 3, XY = 4 𝑐𝑚, dan XZ = 5 𝑐𝑚. Tentukan:
a. Apakah ∆ABC dan ∆XYZ sebangun?
b. Jika sebangun, tuliskan pasangan sudut yang sama besar.
6. Dalam ∆ABC dan ∆XYZ diketahui panjang sisi AB = 3 𝑐𝑚, CB =
4 𝑐𝑚, AC = 5 𝑐𝑚, XY = 7,5, XY = 10 𝑐𝑚, dan XZ = 12,5 𝑐𝑚. Apakah
∆ABC dan ∆XYZ sebangun?
7. Diketahui KL = 10 𝑐𝑚 dan MN = 14 𝑐𝑚.
P dan Q berturut-turut adalah titik tengah
LN dan KM. Tentukan panjang PQ.
8. Sebuah kapal diamati dari pantai. Jika di

Page | 15
pantai dibuat garis lurus AB dan terdapat seorang pengamat di titik C
sedemikian sehingga tampak seperti gambar di samping.
E : Tempat kapal yang diamati
AB : Garis lurus yang dibuat di pantai
C : Tempat pengamat berada
D : Titik potong garis pengamatan dengan garis AB
AE : Jarak kapal dari pantai
Jika diketahui:
Panjang AD = 10 𝑚
Panjang BD = 0,5 𝑚
Panjang BC = 5 𝑚
Tentukan jarak kapal dari pantai (𝐴E).
9. Dua mahasiswa tehnik mencoba memperkirakan tinggi suatu bukit
terhadap posisinya berdiri tidak jauh dari bukit itu. Mereka adalah Andi
dan Aldi. Mereka menggunakan bantuan peralatan laser yang dipasang
pada sebuah tingkat penyangga setinggi 3 𝑚 dari permukaan tanah. Aldi
mengamati puncak bukit melalui alat bantu tersebut dan diperoleh
pandangan ke puncak bukit yaitu 1540 𝑚. Andi berbaring di tanah
memandang ke ujung peralatan tersebut dan puncak bukit, sehingga
tampak sebagai garis lurus. Kepala Andi berjarak 4 𝑚 dari tongkat
penyangga. Keadaan tersebut diilustrasikan seperti gambar di bawah ini.

Perkirakan tinggi bukit tersebut.

A. KEKONGRUENAN BANGUN DATAR

Page | 16
Pertanyaan Penting
Bagaimana kalian mengidentifikasikan dua bangun datar dapat
dikatakan kongruen? Bagaimana kalian dapat menentukan dua bangun atau
lebih kongruen? Mengapa dua bangun atau lebih dikatakan kongruen? Supaya
kalian dapat mengetahui dan menjawab pertanyaan di atas, silakan amati
gambar-gambar di bawah ini!

Materi Mengidentifikasi Dua Bangun yang Kongruen atau Tidak

Coba kamu amati gambar-gambar di bawah ini dengan seksama.


1. Sepasang mobil yang kongruen.

Gambar 16
2. Dua buah kendaraan yang tidak kongruen

Gambar 17
3. Sepasang kursi yang kongruen dan sepasang kursi yang tidak kongruen.

Ayo kita menalar Gambar 18

Setelah mengamati gambar-gambar di atas, diketahui bahwa:

Page | 17
1. Pada gambar 1, kedua mobil kongruen karena apabila mobil sebelah kiri
digeser sejauh garis anak panah, akan menutupi tepat gambar mobil
sebelah kanan.
2. Pada gambar 2, kedua mobil tidak kongruen karena memiliki bentuk dan
ukuran yang tidak sama.
3. Pada gambar 3, pasangan kursi sebelah kiri kongruen sedangkan pasangan
kursi sebelah kanan tidak kongruen.
Lalu bagaimana dua bangun dapat dikatakan kongruen? Untuk mengetahui
dua bangun yang kongruen, perhatikan uraian menemukan konsep dua
bangun datar yang kongruen di bawah ini.

Ayo kita berbagi dan bekerja sama


Carilah contoh lainnya di sekitar kalian. Kemudian diskusikan
dengan teman dan presentasikan hasil diskusi kalian, di depan kelas.

Menemukan Konsep Dua Bangun yang Kongruen


Perhatikan beberapa pasang bangun
Ayo kongruen berikut
kita berbagi ini. Gambar
dan bekerja sama (i)

Gambar 19 Gambar 20
Tiga buah tabung yang kongruen Dua buah persegi yang kongruen

Gambar 21 Gambar 22
Dua buah trapsium yang kongruen Dua persegi panjang kongruen
Perhatikan pasang bangun yang tidak kongruen pada Gambar (ii) berikut ini.

Page | 18
Gambar 23 Gambar 24
Dua bintang tidak kongruen Dua kubus yang tidak kongruen

Gambar 25
Dua buah persegi panjang yang tidak kongruen

Konsep Kekongruenan
Gambar (i) menunjukkan pasangan (dua) bangun yang kongruen,
Sedangkan gambar (ii) menunjukkan (dua) bangun yang tidak kongruen.
Bangun datar yang kongruen mempunyai bentuk dan ukuran yang sama. Dua
bangun datar dikatakan kongruen jika kedua bangun datar tersebut
mempunyai sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang dan sudut-sudut yang
bersesuaian sama besar.
Dua bangun dikatakan kongruen apabila:
1. Sisi-sisi yang bersesuaian mempunyai panjang yang sama.
2. Sudut-sudut yang bersesuaian mempunyai besar yang sama.
Bangun yang kongruen dapat disimbolkan dengan " ≅ ".
Untuk menentukan sisi-sisi dan sudut-sudut yang bersesuaian dari dua
bangun datar, biasanya dapat dilakukan dengan memperhatikan urutan dalam
penamaan dua bangun datar tersebut.

Page | 19
Contoh 1 Menemukan Sisi-Sisi dan Sudut-Sudut yang Bersesuaian
Perhatikan gambar di bawahMenemukan
ini. Syarat Dua bangun Kongruen

Gambar 25
Trapesium OPQR kongruen dengan trapesium STUV. Sebutkan sisi-sisi dan
sudut-sudut yang bersesuaian.
Alternatif penyelesaian:
Sisi-sisi yang bersesuaian adalah: Sudut-sudut yang bersesuaian adalah:
̅̅̅̅ = ST
OP ̅̅̅ ∠O = ∠S
̅̅̅̅
PQ = ̅̅̅̅
TU ∠P = ∠T
̅̅̅̅
QR = ̅̅̅̅
UV ∠Q = ∠U
̅̅̅̅ = VS
RO ̅̅̅̅ ∠R = ∠U
Perhatikan gambar di bawah ini.

Gambar 26
Pada gambar di atas, jajar genjang PQRS dan TUVW adalah kongruen. Jika
panjang SR = 9 𝑐𝑚 dan TU = 20 𝑐𝑚, Tentukan panjang UV dan panjang PS
Alternatif Penyelesaian:
Jajar genjang PQRS dan jajar genjang TUVW adalah kongruen, maka:
Panjang UV = SR = 9 𝑐𝑚
Panjang PS = TU = 20 𝑐𝑚
Jadi, Panjang UV = 9 𝑐𝑚 dan PS = 20 𝑐𝑚.

Page | 20
Materi Menentukan Panjang Sisi pada Dua Bangun yang Kongruen

Untuk menentukan panjang sisi pada dua bangun yang sama dan sebangun,
gunakan ketentuan sebagai berikut:
Jika dua bangun sama dan sebangun maka:
1. Sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang.
2. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar.

Contoh 2 Menentukan panjang sisi pada dua bangun yang kongruen


Perhatikan Gambar di bawah ini.

Gambar 27
Pada gambar di atas ∆ABC dan ∆DEF kongruen. Jika diketahui panjang AB =
8 𝑐𝑚, AC = 6 𝑐𝑚, dan DF = 7 𝑐𝑚, tentukan panjang DE, EF, dan BC!
Alternatif Penyelesaian:
Karena ∆ABC dan ∆DEF kongruen, maka:
AB = DE, jadi DE = 8 𝑐𝑚
AC = EF, jadi EF = 6 𝑐𝑚
BC = DF, jadi BC = 7 𝑐𝑚

Pertanyaan Penting

Dua bangun dikatakan kongruen apabila panjang sisi-sisi yang


bersesuaian adalah sama besar dan sudut-sudut yang bersesuaian juga sama
besar. Sehingga, dua bangun segi empat dapat dikatakan kongruen apabila
memilki 4 pasang sisi yang bersesuaian sama besar dan 4 pasang sudut yang
bersesuaian yang juga sama besar.
Apakah ke-delapan unsur tersebut perlu diuji untuk menentukan dua bangun
segi empat kongruen atau tidak?

Page | 21
Latihan 1 Kekongruenan Bangun Datar
Selesaikan soal-soal di bawah ini secara sistematis dan benar.
1. Manakah diantara gambar-gambar di bawah ini yang kongruen? Tuliskan
nomor gambar yang kongruen beserta pasangannya.

2. Menurut kalian, apakah pensil warna di bawah ini kongruen? Berilah


alasan untuk jawabanmu.

3. Tentukan pasangan yang kongruen dan tidak kongruen dari pasangan


gambar bangun di bawah ini

Pasangan (i) Pasangan (ii)

Page | 22
4. Di bawah ini adalah pasangan bangun datar yang kongruen.

Sebutkan sisi-sisi dan sudut-sudut yang bersesuaian.


5. Terdapat pasangan bangun datar yang kongruen sebagai berikut:

Sebutkan sisi-sisi yang bersesuaian dan sudut-sudut yang bersesuaian.


6. Jika dua gambar di samping adalah kongruen, tentukan nilai 𝑢 dan 𝑣.

7. Terdapat jajar genjang ABCD dan EFGH yang kongruen. Jika keliling
jajar genjang ABCD = 10 𝑐𝑚, hitunglah panjang sisi EF, FG, GH, dan HE.

8. Terdapat segilima ABCDE dan FGHIJ yang kongruen. Jika EA = 2 𝑐𝑚,


hitunglah panjang sisi FG dan GH.

Page | 23
Materi Pokok
Segitiga-Segitiga yang Kongruen
Kamu sudah mengetahui syarat dua bangun datar kongruen. Oleh
karena salah satu bentuk dari bangun datar adalah segitiga, maka syarat dua
bangun datar sebangun juga berlaku pada dua segitiga kongruen. Namun
demikian, adakah syarat lain yang menunjukkan dua segitiga kongruen?
Kamu dapat mengikuti uraian berikut untuk mengetahui jawabannya.

Uji coba Menemukan Syarat Dua Segitiga Kongruen


Jika suatu bangun datar ditranslasikan, bentuk maupun ukuran
bangun datar tersebut akan tetap sama. Demikian juga bentuk dan ukuran dari
bangun datar dan bayangannya pada cermin datar adalah sama. Untuk
memahami syarat dua segitiga kongruen, kamu juga dapat melakukan
pergeseran atau pencerminan dari bangun datar segitiga tersebut.

Gambar 28
Jika ∆ABC direflesikan (dicerminkan) terhadap garis XY, bayangannya adalah
∆A’B’C’. Jadi ∆ABC dan ∆A’B’C’ kongruen.
Selanjutnya ∆A’B’C’ ditranslasikan (digeser) ke kanan, maka akan berhimpit
atau tepat menutupi ∆DEF. Maka ∆A’B’C’ dan ∆DEF adalah kongruen.
Karena ∆ABC kongruen dengan ∆A’B’C’ dan ∆A’B’C’ kongruen dengan ∆DEF,
maka ∆ABC komgruen dengan ∆DEF.
Karena ∆ABC dan ∆DEF kongruen, maka:
∠A = ∠E AB = ED
∠B = ∠D BC = DF
∠C = ∠F AC = EF

Page | 24
Ayo kita simpulkan
Berdasarkan dari uraian diatas, dapat disimpulkan sebagai berikut:
Jika dua buah segitiga sama dan sebangun, maka :
1. Sisi yang bersesuaian sama panjang
2. Sudut – sudut yang bersesuaian sama besar.

Menentukan sisi dan sudut yang bersesuain pada segitiga


Contoh 3 kongruen

Perhatikan Gambar di bawah ini.


Terdapat ∆ABC ≅ ∆DEC seperti
gambar di samping.
Tentukan:
1. Sisi-sisi yang bersesuaian.
2. Sudut-sudut yang bersesuain.

Alternatif Penyelesaian:
Coba perhatikan sisi-sisi dan sudut yang bersesuaian dari ΔABC dan ΔDEC.
Sisi-sisi yang bersesuaian adalah AB = DE, BC = EC, dan CA = CD.
Oleh karena diketahui ΔABC ≅ ΔDEC maka berlaku:
AB = DE CA = CD
BC = EC
Jadi, sisi-sisi yang bersesuaian adalah AB = DE, BC = EC, dan CA = CD.

Sudut-sudut yang bersesuaian adalah ∠CAB = ∠CDE, ∠ABC = ∠DEC, dan


∠ACB = ∠DCE.. Oleh karena diketahui ΔABC ≅ ΔDEC maka berlaku:
∠CAB = ∠CDE (sudut siku-siku)
∠ABC = ∠DEC (sudut dalam berseberangan)
∠ACB = ∠DCE (sudut bertolak belakang)
Jadi, sudut-sudut yang bersesuaian adalah ∠CAB = ∠CDE, ∠ABC = ∠DEC,
dan ∠ACB = ∠DCE..

Page | 25
Ayo kita menalar
Pada pembahasan sebelumnya, telah diperoleh kesimpulan bahwa
jika dua segitiga kongruen maka sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang dan
sudut-sudut yang bersesuaian sama besar. Apakah pernyataan sebaliknya juga
berlaku, yaitu jika dua segitiga yang mempunyai sisi-sisi yang bersesuaian
sama panjang dan sudut-sudut yang bersesuaian sama besar maka kedua
segitiga tersebut kongruen?

Uji coba Menemukan Syarat Dua Segitiga Kongruen


Perhatikan gambar di bawah ini !

Gambar 28
Diketahui ΔABC dan ΔKLM mempunyai sisi-sisi yang bersesuaian sama
panjang dan sudut-sudut yang bersesuaian sama besar. Jika ΔABC diimpitkan
dengan ΔKLM maka:
∠CAB dan ∠MKL saling menempati karena ∠CAB = ∠MKL
∠ABC dan ∠KLM saling menempati karena ∠ABC = ∠KLM
∠BCA dan ∠LMK saling menempati karena ∠BCA = ∠LMK
AB dan KL saling menempati karena AB = KL
BC dan LM saling menempati karena BC = LM
AC dan KM saling menempati karena AC = KM
Ternyata, ΔABC dan ΔKLM mempunyai sisi dan sudut yang bersesuaian sama
besar, ketika diimpitkan akan saling menutupi. Jadi, ΔABC ≅ ΔKLM.

Ayo kita simpulkan


1. Apa yang kamu peroleh dari uji coba di atas ?
2. Kesimpulan apa yang kamu peroleh dari uji coba di atas ?

Page | 26
Ayo kita tinjau ulang
Syarat kekongruenan segitiga
Untuk menentukan dua segitiga yang kongruen, dapat dilakukan
berdasarkan unsur-unsur pada segitiga, yaitu panjang sisi dan besar sudut.
Dengan demikian, berdasarkan pada panjang sisi dan besar sudutlah kita
dapat menyelidiki apakah dua segitiga kongruen atau tidak.
Penyelidikan tersebut dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Ketiga sisi yang bersesuaian sama panjang (sisi, sisi, sisi)
2. Dua sisi sama panjang dan sudut yang diapit sama besar (sisi, sudut, sisi)
3. Satu sisi dan dua sudut (sisi, sudut, sudut) atau (sudut, sudut, sisi)
4. Ketiga sudut yang bersesuaian sama besar (sudut, sudut, sudut)

Uji coba Menemukan Segitiga Kongruen dengan Sisi, Sisi, Sisi


Perhatikan gambar di bawah ini.

Gambar 29
Dari gambar 40, jika ∆ABC diimpitkan pada ∆PQR maka diperoleh:
PQ dan UV saling menempati sebab PQ = UV
QR dan VW saling menempati sebab QR = VW
PR dan UW saling menempati sebab PR = UW
Jadi, ∆ABC dan ∆PQR saling menempati dengan tepat, sehingga ∆PQR
kongruen dengan∆UVW. ∆PQR ≅ ∆UVW.
Sekarang, kamu dapat menyimpulkan bahwa jika dua segitiga yang
mempunyai sisi-sisi bersesuaian yang sama panjang diimpitkan maka akan
saling menutupi dengan tepat. Dengan kata lain, kedua segitiga tersebut
kongruen.

Jika pada dua segitiga ketiga sisi (sisi, sisi, sisi) yang bersesuaian sama
panjang maka kedua segitiga tersebut kongruen.

Page | 27
Uji coba Menemukan Segitiga Kongruen dengan Sisi, Sudut, Sisi
Perhatikan gambar di bawah ini

Gambar 30
Jika ΔABC diimpitkan pada ΔDEF maka akan diperoleh:
AB dan DE saling menempati karena AB = DE
∠CAB dan ∠FDE saling menempati karena ∠CAB = ∠FDE
AC dan DF saling menempati karena AC = DF
Jadi, ΔABC dan ΔDEF saling menempati, sehingga ΔABC ≅ ΔDEF.
Jika dua segitiga, dua sisinya yang bersesuaian sama panjang dan sudut apit
kedua sisi tersebut sama besar (sisi, sudut, sisi) maka kedua segitiga kongruen

Menemukan Segitiga Kongruen dengan Sudut, Sisi, Sudut


Uji coba atau Sisi, Sudut, Sudut atau Sudut, Sudut, Sisi
1. Satu sisi dan dua sudut yang terletak pada sisi segitiga (sudut, sisi, sudut)
Diketahui ΔPQR dan ΔUVW. Diketahui sebuah sisi yang sama panjang dan
dua sudut bersesuaian yang terletak pada sisi itu sama besar.

Gambar 31
Lakukan kegiatan di bawah ini bersama temanmu.
a. Jiplaklah ΔPQR menggunakan plastik transparan, kemudian himpitkan
ΔPQR pada ΔUVW. Apakah ΔPQR dan ΔUVW saling tepat menutupi?
b. Sebutkan sisi yang bersesuaian dan sudut-sudut yang saling menempati.
c. Berdasarkan jawaban di atas, dapat disimpulkan jika dua buah segitiga
memiliki satu sisi sama panjang dan dua sudut bersesuaian yang
terletak pada sisi itu sama besar, maka dua segitiga tersebut ….

Page | 28
2. Dua sudut dan satu sisi dihadapan salah satu sudut yang sama (sudut,
sudut, sisi) atau (sisi, sudut, sudut).
Diketahui ΔABC dan ΔDEF. Diketahui dua sudut bersesuaian sama besar
dan satu sisi dihadapan salah satu sudut tersebut sama besar.

Gambar 31
Lakukan kegiatan di bawah ini bersama temanmu.
a. Jiplaklah ΔABC menggunakan plastik transparan, kemudian himpitkan
ΔDEF pada ΔUVW. Apakah ΔABC dan ΔDEF saling tepat menutupi?
b. Sebutkan sisi yang bersesuaian dan sudut-sudut yang saling menempati.
c. Berdasarkan jawaban 1 dan 2, dapat disimpulkan jika dua buah segitiga
memiliki dua sudut bersesuaian sama dan satu sisi dihadapan salah satu
sudut sama, maka dua segitiga tersebut ….

Uji coba Menemukan Segitiga Kongruen dengan Sudut, Sudut, Sudut


Perhatikan gambar 32 di bawah ini.

∠𝐴 = ∠𝐷 sehingga kaki ∠𝐴 dan ∠𝐷 dapat berimpit, tetapi belum tentu tepat


saling menutupi, sebab tidak diketahui apakah 𝐴𝐵 = 𝐷𝐸 atau 𝐴𝐶 = 𝐷𝐹.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa:
Jika dua buah segitiga memiliki sudut-sudut yang bersesuaian sama
besar, kedua segitiga tersebut belum tentu kongruen.

Page | 29
Contoh 4 Segitiga Sebangun
1. Tunjukkan bahwa ΔPQY ≅ ΔRQY.

Alternatif Penyelesaian :
Pada ΔPQY dan ΔRQY, sisi-sisi yang bersesuaian
adalah:
PQ bersesuaian dengan RQ
QY bersesuaian dengan QY
PY bersesuaian dengan RY. Gambar 33
Sehingga diperoleh:
PQ = RQ (diketahui)
QY = QY (berimpit)
PY = RY (diketahui)
Oleh karena ketiga sisi yang bersesuaian dari ΔPQY dan ΔRQY sama
panjang maka ΔPQY ≅ ΔRQY (memenuhi syarat (sisi, sisi, sisi)).
2. Tunjukkan bahwa ΔPQR ≅ ΔSTU, apabila diketahui besar ∠Q = 100° dan
∠T = 100°.
Alternatif Penyelesaian:
Pada ΔPQR dan ΔSTU, sisi-sisi
yang bersesuaian adalah:
PQ bersesuaian dengan ST
QR bersesuaian dengan TU Gambar 34
PR bersesuaian dengan SU.
Oleh karena itu diketahui:
PQ = ST = 5 𝑐𝑚
∠PQR = ∠STU = 100°
QR = TU 4 𝑐𝑚
Maka diperoleh dua sisi yang besesuaian dari ΔPQR dan ΔSTU sama
panjang dan sudut apit kedua sisi tersebut sama besar. Akibatnya,
ΔPQR ≅ ΔSTU (memenuhi syarat (sisi, sudut, sisi)).

Page | 30
Ayo kita simpulkan

Dua segitiga yang kongruen dapat diuji dengan cara sebagai berikut:
1. Ketiga sisi yang bersesuaian sama besar (sisi, sisi, sisi).
2. Dua sisi sama panjang dan sudut yang diapit sama besar (sisi, sudut, sisi).
3. Satu sisi dan dua sudut (sudut, sisi, sisi), (sisi, sudut, sudut), dan (sudut,
sudut, sisi).

Contoh 5 Membuktikan Dua Segituga Kongruen


Perhatikan Gambar di samping.
Buktikan bahwa ∆𝐴𝐵𝐶 ≅ CDE.

Alternatif penyelesaian:
Berdasarkan gambar di atas, dapat diketahui:
Gambar 35
AC = CD (Ada tanda sama panjang)
𝑚∠ABC = 𝑚∠CDE (Sama karena saling bertolak belakang)
BC = CE (Diketahui ada tkalian sama panjang)
Jadi, ∆𝐴𝐵𝐶 ≅ CDE (Berdasarkan kriteria sisi-sudut-sisi).

Perhatikan gambar di samping.


Buktikan bahwa ∆PQS ≅ RQS
Alternatif penyelesaian:
Berdasarkan gambar di samping diketahui
bahwa:
PQ = RQ (Ada tanda sama panjang) Gambar 36
PS = RS (Diketahui ada tanda sama panjang)
QS pada ∆𝑃𝑄𝑆 dengan 𝑄𝑆 pada ∆𝑅𝑄𝑆 berhimpit.
Jadi, ∆PQS ≅ RQS (Berdasarkan kriteria sisi-sisi-sisi).

Page | 31
Latihan 2 Dua Segitiga Kongruen
1. Berikut diberikan pasangan-pasangan segitiga yang kongruen. Tentukan
sisi-sisi dan sudut-sudut yang bersesuaian dari setiap pasangan segitiga.
a. ∆ABC ≅ ∆DEC c. ∆ABC ≅ ∆DEF

b. ∆VWX ≅ ∆XYZ d. ∆PQR ≅ ∆SQT

2. Tunjukkan bahwa pasangan-pasangan segitiga berikut kongruen.


a. ∆ABC ≅ ∆DEC b. ∆PQR ≅ ∆STR

3. Tunjukkan bahwa pasangan segitiga di bawan ini adalah kongruen.


a. ∆PQR dan ∆STU b. ∆ABC dan ∆DEF

Page | 32
4. Tentukan pasangan segitiga berikut yang kongruen.

5. Tunjukkan bahwa pasangan-pasangan segitiga berikut kongruen.


a. ∆ABC dan ∆EFD c. ∆STR dan ∆QRP

b. ∆AFDdan ∆CEB d. ∆UVWdan ∆YXW

6. Tunjukkan bahwa pasangan-pasangan segitiga berikut kongruen.


a. ∆ACD dan ∆ACB b. ∆OSR dan ∆QTP

Page | 33
LEMBAR KEGIATAN SISWA

Satuan Pendidikan : SMP/MTs


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII/ Genap
Materi Pokok : Kesebangunan dan Kekongruenan
Pertemuan Ke : 1 dari 11 pertemuan
Alokasi Waktu Pertemuan Ke-6 : 3 JP × 40 menit

Kelompok/Kelas :
Anggota Kelompok :
1. …………………… 3. ………………………
2. …………………… 4. ……………………..

Tujuan Pembelajaran:
1. Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan metakognitif pada bangun
datar yang kongruen.
2. Mengidentifikasikan dua bangun sebangun atau tidak.
3. Menemukan konsep kesebangunan antar bangun datar.
4. Menjelaskan kesebangunan antar bangun datar.
5. Mengidentifikasikan ksebangunan antar bangun datar.

Petunjuk Pengerjaan:
1. Berdoalah sebelum memulai mengerjakan kegiatan diskusi!
2. Cermati dan pahami terlebih dahulu sebelum mengerjakan LKS.
3. Di bawah ini 2 kegiatan untuk memahamkan konsep kesebangunan.
Selesaikanlah bersama 4 temanmu yang tergabung dalam kelompok!
4. Lakukan kegiatan di bawah ini secara urut sebagai satu kesatuan dari.
5. Segera kumpulkan lembar kegiatan siswa (LKS) jika kalian telah selesai
mengerjakan semua kegiatan.

Page | 34
Kegiatan 1 Konsep Kesebangunana Bangun Datar
Amati ketiga gambar di bawah dan siapkan alat serta bahan yang diperlukan:
1. penggaris 3. pensil
2. Busur derajat
Lakukan kegiatan di bawah ini dengan teman sebangkumu !
1. Ukurlah foto-foto diorama di bawah ini

2. Hitunglah berapa ukuran foto-foto diorama tersebut.


3. Selidiki manakah diantara foto-foto tersebut yang sebangun dan manakah
yang tidak sebangun?
4. Menurutmu, bagaimana cara menentukan dua bangun sebangun/tidak?

Ayo kita menalar


Jika dicermati dari ke-empat foto diorama di atas, akan tampak
adanya bentuk yang sama tetapi ukurannya berbeda. Kesamaan bentuk
berkaitan dengan konsep kesebangunan sedangkan kesamaan bentuk dan
ukuran berkaitan dengan konsep kekongruenan.

Page | 35
Kegiatan 2 Menemukan Konsep Kesebangunana Bangun Datar
Kerjakan kegiatan di bawah ini bersama temanmu !

1. Ukurlah panjang sisi dan besar sudut jajar genjang pada gambar di atas !
2. Kemudian lengkapilah tabel di bawah ini !

Panjang sisi (dalam satuan cm)

AB = ⋯ BC = ⋯ CD = ⋯ AD = ⋯
EF = ⋯ FG = ⋯ GH = ⋯ EH = ⋯

Besar sudut

m∠A = ⋯ ° m∠B = ⋯ ° m∠C = ⋯ ° m∠D = ⋯ °


m∠E = ⋯ ° m∠F = ⋯ ° m∠G = ⋯ ° m∠H = ⋯ °
3. Dari tabel di atas, tentukan:
a. Pasangan sisi-sisi yang berseseuaian. Bagaimana perbandingan
sisi-sisi yang bersesuaian ?
b. Pasangan-pasangan sudut-sudut yang bersesuaian. Bagaimana
besar sudut-sudut yang bersesuaian ?
c.

Ayo kita simpulkan


Dua bangun atau lebih (segi banyak) dikatakan sebangun apabila:
a. ….
b. …

Page | 36
LEMBAR KEGIATAN SISWA

Satuan Pendidikan : SMP/MTs


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII/ Genap
Materi Pokok : Kesebangunan dan Kekongruenan
Pertemuan Ke : 3 dari 11 pertemuan
Alokasi Waktu Pertemuan Ke-6 : 3 JP × 40 menit

Kelompok/Kelas :
Anggota Kelompok :
1. …………………… 3. ………………………
2. …………………… 4. ……………………..

Tujuan Pembelajaran:
1. Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan metakognitif pada bangun
datar yang kongruen.
2. Mengidentifikasikan dua bangun sebangun atau tidak.
3. Menemukan konsep kesebangunan antar bangun datar.
4. Menjelaskan kesebangunan antar bangun datar.
5. Mengidentifikasikan ksebangunan antar bangun datar.

Petunjuk Pengerjaan:
1. Berdoalah sebelum memulai mengerjakan kegiatan diskusi!
2. Cermati dan pahami terlebih dahulu sebelum mengerjakan LKS.
3. Di bawah ini 2 kegiatan untuk memahamkan konsep kesebangunan.
Selesaikanlah bersama 4 temanmu yang tergabung dalam kelompok!
4. Lakukan kegiatan di bawah ini secara urut sebagai satu kesatuan dari.
5. Segera kumpulkan lembar kegiatan siswa (LKS) jika kalian telah selesai
mengerjakan semua kegiatan.

Page | 37
Kegiatan 1 Menemukan Syarat Dua Segitiga yang Sebangun
Sediakan alat sebagai berikut:
1. Penggaris
2. Busur
3. Pensil
Lengkapilah langkah-langkah di bawah ini untuk menemukan syarat dua
bangun yang sebangun, yaitu:
1. Gambarlah sembarang segitiga pada buku, misalnya ∆ABC dengan
panjang AB = 2 𝑐𝑚, CA = 1,5 𝑐𝑚, dan ∠BAC = 90° seperti berikut ini.

2. Perpanjanglah titik AB sampai ke titik D, sehingga AD = 2 AB.


Perpanjang juga AC sampai titik E sehingga AE = 2 AC.
Misalnya seperti gambar di bawah ini.

Perhatikan ∆ABC dan ∆ADE di samping.


∠ABC = ∠ADE (sudut sehadap)
∠BCA = ∠DEA (sudut sehadap)
∠CAB = ∠EAD (sudut berimpit)
Sehingga sudut-sudut yang bersesuaian adalah sama besar.
AB 1
= 2 (diketahui bahwa AD = 2 AB)
AD
AC 1
= 2 (diketahui bahwa AE = 2 AC)
AE
BC 1
= 2 (coba ukurlah)
DE

Page | 38
Sehingga perbandingan panjang sisi-sisi yang bersesuaian adalah sama.
3. Perpanjang BC sampai F sehingga AF = 3 AB dan perpanjang AC
sampai G sehingga AG = 3 AC.

Perhatikan ∆ABC dan ∆AFG


∠ABC = ∠AFG (sudut sehadap)
∠BCA = ⋯ (… … … … )
∠CAB = ⋯ (… … … … )
Sehingga sudut-sudut yang bersesuaian pada ∆ABC dan ∆AFG adalah ….
AB 1
= 3 (diketahui bahwa AF = 3 AB)
AF
AC …
= … (… … … … … ….)
AG
BC …
= … (… … … … … ….)
DE

Sehingga perbandingan sisi yang bersesuaian pada ∆ABC dan ∆AFG ….


Perhatikan ∆ADE dan ∆AFG
∠EAD = ∠GAF (sudut sehadap)
AD 2
=3
AF
AE 2
=3
AG

Terlihat bahwa pada ∆ADE dan ∆AFG mempunyai sudut yang sama besar
dan perbandingan sisi-sisi yang mengapit sudut tersebut adalah sama.
Kesimpulan:

Page | 39
LEMBAR KEGIATAN SISWA

Satuan Pendidikan : SMP/MTs


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII/ Genap
Materi Pokok : Kesebangunan dan Kekongruenan
Pertemuan Ke : 6 dari 11 pertemuan
Alokasi Waktu Pertemuan Ke-6 : 3 JP × 40 menit

Kelompok/Kelas :
Anggota Kelompok :
3. …………………… 3. ………………………
4. …………………… 4. ……………………..

Tujuan Pembelajaran:
1. Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan metakognitif pada bangun
datar yang kongruen.
2. Mengidentifikasikan dua bangun sebangun atau tidak.
3. Menemukan konsep kesebangunan antar bangun datar.
4. Menjelaskan kesebangunan antar bangun datar.
5. Mengidentifikasikan ksebangunan antar bangun datar.

Petunjuk Pengerjaan:
1. Berdoalah sebelum memulai mengerjakan kegiatan diskusi!
2. Cermati dan pahami terlebih dahulu sebelum mengerjakan LKS.
3. Di bawah ini 4 kegiatan untuk memahamkan konsep kekongruenan.
Selesaikanlah bersama 4 temanmu yang tergabung dalam kelompok!
4. Lakukan kegiatan di bawah ini secara urut sebagai satu kesatuan dari.
5. Segera kumpulkan lembar kegiatan siswa (LKS) jika kalian telah selesai
mengerjakan semua kegiatan.

Page | 40
Kegiatan 1 Mendapatkan dua bangun yang kongruen dengan translasi
Menemukan
Perhatikan trapesium di bawah ini. konsep kesebangunana bangun datar

Ayo kita melakukan langkah di bawah ini:


1. Guntinglah trapesium ABCD pada gambar dengan cara menyalin terlebih
dahulu trapesium ABCD tersebut.
2. Translasikan (geser) trapesium ABCD yang telah dipotong pada
trapesium EFGH sehingga titik A menempati titik E dan titik B
menempati titik F. Lalu apa yang terjadi dengan titik-titik yang lainnya?
Kemudian jawablah pertanyaan di bawah ini:
1. Apakah trapesium ABCD tepat menempati trapesium EFGH ?
Jika setiap titik pada trapesium ABCD dapat menempati titik-titik E, F, G,
dan H pada trapesium EFGH, maka dapat dikatakan bahwa trapesium
ABCD kongruen dengan trapesium EFGH.
Apabila trapesium ABCD kongruen dengan trapesium EFGH, maka dapat
disimbolkan dengan ABCD ≅ EFGH.
2. Apakah trapesium ABCD kongruen dengan EFGH dengan cara translasi?
3. Coba kamu simpulkan hal yang kamu dapatkan dari kegiatan di atas.
Penyelesaian:

Page | 41
Kegiatan 2 Mendapatkan dua bangun kongruen dengan rotasi
Mendapatkan
Perhatikan ganbar trapesium dua bangun
di bawah ini. yang kongruen dengan translasi
Menemukan konsep kesebangunana bangun datar

Lakukan kegiatan di bawah ini:


1. Guntinglah trapesium PQRS pada gambar dengan cara menyalin
terlebih dahulu trapesium PQRS tersebut.
2. Rotasikanlah 180° (putar) trapesium PQRS yang telah dipotong pada
trapesium TUVW sehingga titik P menempati titik V dan titik Q
menempati titik W.
Jawablah pertanyaan di bawah ini:
1. Apa yang terjadi dengan titik-titik yang lainnya?
2. Apakah trapesium PQRS tepat menempati trapesium TUVW ?
3. Apakah trapesium PQRS kongruen dengan trapesium TUVW dengan
cara rotasi ?
4. Apa yang dapat kamu simpulkan dari kegiatan di atas ?
Penyelesaian:

Jika setiap titik pada trapesium PQRS dapat menempati titik-titik V, W, T,


dan U pada trapesium TUVW, maka dapat dikatakan bahwa trapesium
PQRS kongruen dengan trapesium TUVW.
Trapesium PQRS kongruen dengan trapesium TUVW dapat
disimbolkan dengan PQRS ≅ TUVW.
Page | 42
Kegiatan 3 Mendapatkan dua bangun kongruen dengan pencerminan
Perhatikan gambar di
Mendapatkan
bawah ini. dua bangun yang kongruen dengan translasi
Menemukan konsep kesebangunana bangun datar

Lakukan kegiatan di bawah ini dengan temanmu.


1. Cerminkan jajar genjang ABCD pada garis 𝑥𝑦 kemudian beri nama
bayangan jajar genjang ABCD dengan nama A′B′C′D′.
2. Guntinglah jajar genjang A′B′C′D′ dengan cara menyalin terlebih dahulu
jajar genjang A′B′C′D′ tersebut.
3. Tranlasikan jajr genjang A′B′C′D′ pada jajar genjang EFGH.
Jawablah pertanyaan di bawah ini.
1. Apakah jajar genjang ABCD kongruen dengan jajar genjang A′B′C′D′ ?
2. Apakah jajar genjang A′B′C′D′ kongruen dengan jajar genjang EFGH ?

3. Kemudian lengkapi tabel di bawah ini.


Apakah Apakah
Panjang sisi Tidak Besar sudut Tidak
Sama Sama
sama sama
AB dan FE … … ∠A dan ∠F … …
BC dan EH … … ∠B dan ∠E … …
CD dan GH … … ∠C dan ∠H … …
DA dan GF … … ∠D dan ∠G … …

Page | 43
Kegiatan 4 Menemukan Syarat Dua bangun Kongruen
Perhatikan gambar di bawah ini

Lakukan kegiatan berikut ini bersama dengan temanmu, kemudian jawablah


pertanyaan yang ada.
1. Ukurlan panjang sisi dan besar sudut jajar genjang ABCD dan EFGH.
2. Tulislah sisi-sisi yang bersesuaian dari dua jajar genjang tersebut.
Bagaimana panjang sisi-sisi yang bersesuaian tersebut?
3. Tulislah sudut-sudut yang bersesuaian dari dua jajar genjang tersebut.
Bagaimana besar sudut-sudut yang bersesuaian tersebut?
4. Apakah kedua bangun tersebut kongruen? jelaskan!
5. Mengapa bangun tersebut kongruen? jelaskan
6. Apa syarat dari dua bangun yang kongruen?

Ayo kita simpulkan


Berdasarkan kegiatan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Dua bangun yang kongruen dapat diperoleh dengan cara translasi, rotasi,
dan pencerminan.
2. Dua bangun dikatakan kongruen apabila kedua banguna itu diimpitkan
maka keduanya akan tepat saling menutupi atau bagian–bagian yang
bersesuaian saling menempati dengan tepat.
3. Dua bangun yang mempunyai bentuk dan ukuran yang sama dinamakan
kongruen. Dua bangun dikatakan kongruen apabila:
a. Sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang.
b. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar.
4. Dua bangun yang kongruen dapat disimbolkan dengan ≅.

Page | 44
Jawaban Latihan 1 Kesebangunan Bangun Datar
1. Menyelidiki dua bangun datar yang kongruen.
a. Persegi panjang ABCD dan EFGH
Perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian sama besar, yaitu:
AB DC 2 AD BC 2
= HG = 3 dan = FG = 3
EF EH

Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar, yaitu:


𝑚∠A = 𝑚∠E, 𝑚∠B = 𝑚∠F, ∠C = 𝑚∠G, ∠D = 𝑚∠H
Sehingga, persegi panjang ABCD sebangun dengan EFGH.
b. Trapesium ABCD dan EFCG
Perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian tidak sama besar, yaitu:
AB DC 2 AD BC 2,5
= = 2,5 = 0.8 dan = = = 0.83
EF GC EG FC 3

Sehingga, trapesium ABCD tidak sebangun dengan EFCG.


c. Segiempat ABCD dan EFCG
Perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian tidak sama besar, yaitu:
AB DC 2 AD BC 2,5
= = 2,5 dan = =
EF GC EG FC 3

Sehingga, Segiempat ABCD tidak sebangun dengan EFCG.


1. Mencari pasangan bangun datar yang sebangun
a. persegi panjang ABCD, EFGH, dan IJKL
Misalkan diambil persegi panjang ABCD dan persegi panjang EFGH
Perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian sama besar, yaitu:
AB DC 24 4 BC AD 16 4
= HG = 42 = 7 dan = EH = 28 = 7
EF FG

Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar, yaitu:


𝑚∠A = 𝑚∠E, 𝑚∠B = 𝑚∠F, ∠C = 𝑚∠G, ∠D = 𝑚∠H
Sehingga, Persegi panjang ABCD sebangun dengan EFGH.
Misalkan diambil persegi panjang ABCD dan persegi panjang IJKL
Perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian tidak sama besar, yaitu:
AB DC 24 4 BC AD 16
= = 30 = 5 dan = = 16 = 1
IJ LK JK IL

Sehingga, Persegi panjang ABCD tidak sebangun dengan IJKL. Karena


Persegi panjang ABCD tidak sebangun dengan IJKL, maka tidak
mungkin persegi panjang EFGH sebangun dengan persegi panjang IJKL.

Page | 45
Jadi, pasangan persegi panjang yang sebangun adalah persegi panjang
ABCD dan persegi panjang EFGH.
b. Segi empat ABCD, PQRS, dan IJKL
Misalkan diambil segi empat ABCD dan segiempat PQRS
Perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian sama besar, yaitu:
AB BC CD DA 3
= QR = = =3=1
PQ RS SP

Sudut-sudut yang bersesuaian tidak sama besar, yaitu:


𝑚∠A = 80° bersesuaian dengan 𝑚∠P = 70°
𝑚∠B = 100° bersesuaian dengan 𝑚∠Q = 110°
𝑚∠C = 80° bersesuaian dengan 𝑚∠R = 70°
𝑚∠D = 100° bersesuaian dengan 𝑚∠S = 110°
Sehingga segiempat ABCD dan segiempat PQRS tidak sebangun.

Misalkan diambil segi empat ABCD dan JKLI.


Perbandingan sisi yang bersesuaian sama besar, yaitu:
AB BC CD DA 3 1
= = = = =
JK KL LI IJ 6 2

Sudut-sudut yang bersesuaian tidak sama besar, yaitu:


𝑚∠A = 80° bersesuaian dengan 𝑚∠J = 70°
𝑚∠B = 100° bersesuaian dengan 𝑚∠K = 110°
𝑚∠C = 80° bersesuaian dengan 𝑚∠L = 70°
𝑚∠D = 100° bersesuaian dengan 𝑚∠I = 110°
Sehingga segiempat ABCD dan segiempat JKLI tidak sebangun.

Misalkan diambil segi empat PQRS dan segiempat JKLI


Perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian sama besar, yaitu:
PQ QR RS SP 3 1
= = = =6=2
JK KL LI IJ

Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar, yaitu:


𝑚∠P = 70° bersesuaian dengan 𝑚∠J = 70°
𝑚∠Q = 110° bersesuaian dengan 𝑚∠K = 110°
𝑚∠R = 70° bersesuaian dengan 𝑚∠L = 70°
𝑚∠S = 110° bersesuaian dengan 𝑚∠I = 110°

Page | 46
Sehingga segiempat PQRS dan segiempat JKLI sebangun.
Jadi, segi empat yang sebangun dari segiempat ABCD, PQRS, dan IJKL
adalah segi empat PQRS dan segiempat IJKL.
c. Jajar genjang PQRS, XYZW, dan ABCD
Misalkan diambil jajar genjang PQRS dan jajar genjang XYZW
Perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian sama besar, yaitu:
PQ SR 18 QR PS 10
= WZ = = 2 dan = XW = =2
XY 9 YZ 5

Sudut-sudut yang bersesuaian tidak sama besar, yaitu:


𝑚∠P = 80° bersesuaian dengan 𝑚∠X = 40°
𝑚∠Q = 100° bersesuaian dengan 𝑚∠Y = 140°
𝑚∠R = 80° bersesuaian dengan 𝑚∠Z = 40°
𝑚∠S = 100° bersesuaian dengan 𝑚∠W = 140°
Sehingga jajar genjang PQRS dan jajar genjang XYZW tidak sebangun.

Misalkan diambil jajar genjang PQRS dan jajar genjang ABCD


Perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian sama besar, yaitu:
PQ SR 18 QR PS 10
= AD = 18 = 1 dan CD = BA = 10 = 1
BC

Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar, yaitu:


𝑚∠P = 80° bersesuaian dengan 𝑚∠B = 80°
𝑚∠Q = 100° bersesuaian dengan 𝑚∠C = 100°
𝑚∠R = 80° bersesuaian dengan 𝑚∠D = 80°
𝑚∠S = 100° bersesuaian dengan 𝑚∠A = 110°
Sehingga jajar genjang PQRS dan jajar genjang ABCD sebangun.
Misalkan diambil jajar genjang XYZW dan ABCD tidak mungkin
sebangun, karena jajar genjang XYZW dan ABCD sebangun sedangkan
jajar genjang PQRS tidak sebangun dengan XYZW.
Jadi, pasangan jajar genjang yang sebangun adalah jajar genjang PQRS
dan jajar genjang ABCD.
2. Bangun yang sebangun lapangan ring tinju yang berukuran 5 𝑚 × 5 𝑚
adalah karpet berukuran 4 𝑚 × 4 𝑚 dan persegi kecil pada kertas berpetak.

Page | 47
3. Bangun ABCDE sebangun dengan PQRST, sehingga:
Panjang sisi AE adalah: Panjang sisi AB adalah:
AE ED AB ED
= =
PT TS PQ TS
AE 32 𝑐𝑚 AB 32 𝑐𝑚
= =
18 𝑐𝑚 24 𝑐𝑚 21 𝑐𝑚 24 𝑐𝑚
AE × 24 𝑐𝑚 = 18 𝑐𝑚 × 32 𝑐𝑚 AB × 24 𝑐𝑚 = 21 𝑐𝑚 × 32 𝑐𝑚
18 𝑐𝑚 × 32 𝑐𝑚 21 𝑐𝑚 × 32 𝑐𝑚
AE = AB =
24 𝑐𝑚 24 𝑐𝑚
AE = 24 𝑐𝑚 AB = 28 𝑐𝑚
Jadi, diperoleh panjang sisi AE = 24 𝑐𝑚, AB = 28 𝑐𝑚, dan SR = 36 𝑐𝑚.
4. Bangun EFGH sebangun dengan ABCD, sehingga panjang sisi yang
bersesuaian memiliki perbandingan yang sama besar:
Panjang sisi HE adalah:
HE EF
=
AB BC
HE 28 𝑐𝑚
=
20 𝑐𝑚 35 𝑐𝑚
HE × 35 𝑐𝑚 = 20 𝑐𝑚 × 28 𝑐𝑚
20 𝑐𝑚 × 28 𝑐𝑚
HE =
35 𝑐𝑚
HE = 15,55 𝑐𝑚
EFGH dan ABCD sebangun, sehingga sudut yang bersesuaian sama besar.
Nilai 𝑥° = 180° − 127° Nilai𝑦° = ∠G = 127°
𝑥° = 53° Nilai 𝑧° = 𝑥° = 53°
Jadi, panjang HE adalah15,55 𝑐𝑚, nilai 𝑥° = 53°, 𝑦° = 127°, dan 𝑧° = 53°
5. Panjang 𝑟 𝑐𝑚 adalah:
39 𝑐𝑚 21 𝑐𝑚
=
𝑟 𝑐𝑚 7 𝑐𝑚
𝑟 × 21 𝑐𝑚 = 39 𝑐𝑚 × 7 𝑐𝑚
39 𝑐𝑚 × 7 𝑐𝑚
𝑟=
21 𝑐𝑚
𝑟 = 13 𝑐𝑚

Page | 48
6. a. Panjang karton = Panjang foto + (Jarak kiri+ jarak kanan)
= 60 𝑐𝑚 + (5 𝑐𝑚 + 5 𝑐𝑚)
= 60 𝑐𝑚 + 10 𝑐𝑚 = 70 𝑐𝑚
Lebar karton = Lebar foto + (Jarak atas+ jarak bawah)
= 40 𝑐𝑚 + (4 𝑐𝑚 + 4 𝑐𝑚)
= 40 𝑐𝑚 + 8 𝑐𝑚 = 48 𝑐𝑚
b. Perbandingan luas foto dan luas karton adalah:
Luas foto 60 𝑐𝑚 × 40 𝑐𝑚 2400 𝑐𝑚 1
= = =
Luas karton 70 𝑐𝑚 × 48 𝑐𝑚 3360 𝑐𝑚 1,4
Jadi, panjang karton adalah 70 𝑐𝑚 dan lebar karton adalah 48 𝑐𝑚.
7. Panjang bingkai bagian dalam adalah:
Panjang bingkai bagian dalam Lebar bingkai bagian dalam
=
Panjang bingkai bagian luar Lebar bingkai bagian luar
Panjang bingkai bagian dalam 30 𝑐𝑚
=
60 𝑐𝑚 40 𝑐𝑚
Panjang bingkai bagian dalam × 40 𝑐𝑚 = 60 𝑐𝑚 × 30 𝑐𝑚
60 𝑐𝑚 × 30 𝑐𝑚
Panjang bingkai bagian dalam =
40 𝑐𝑚
Panjang bingkai bagian dalam = 45 𝑐𝑚
Jadi, panjang bingkai bagian dalam adalah 45 𝑐𝑚.

Jawaban Latihan 2 Segitiga-Segitiga Sebangun


1. Perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian adalah:
AB BC CA
= =
DE EC CD
Perbandingan sudut-sudut yang bersesuaian adalah:
𝑚∠A bersesuaian dengan 𝑚∠D
𝑚∠B bersesuaian dengan 𝑚∠E
𝑚∠C bersesuaian dengan 𝑚∠C
2. Ukuran segitiga yang sebangun dengan 5 𝑐𝑚, 12 𝑐𝑚, dan 13 𝑐𝑚 adalah:
15 𝑐𝑚, 36 𝑐𝑚,dan 39 𝑐𝑚. 10 𝑐𝑚, 24 𝑐𝑚, dan 26 𝑐𝑚.
1 𝑐𝑚, 2,4 𝑐𝑚, dan 2,6 𝑐𝑚.

Page | 49
3. ∆XYZ dan ∆KLM sebangun. Pasangan sudut yang sama besar adalah ∠X =
∠K = 40°, ∠Y = ∠L = 75°, dan ∠Z = ∠M = 65
4. ∆KLM dan ∆STU sebangun.
5. ∆ABC dan ∆XYZ tidak sebangun.
6. ∆ABC dan ∆XYZ sebangun.
7. Panjang PQ
8. Panjang AE dalah: 9. Perkiraan tinggi bukit adalah:
𝐴E AB 𝑡 1545 𝑚
= =
BC AD 3𝑚 5𝑚
𝐴E 10,5 𝑚 𝑡 × 5 𝑚 = 1545 𝑚 × 3 𝑚
=
5𝑚 10 𝑚 1545 𝑚 × 3 𝑚
𝐴E × 10 𝑚 = 10,5 𝑚 × 5 𝑚 𝐴E =
5𝑚
10,5 𝑚 × 5 𝑚 4635 𝑚
𝐴E = 𝐴E =
10 𝑚 5𝑚
𝐴E = 5,25 𝑚 𝐴E = 972 𝑚

Jawaban Latihan 1 Kekongruenan Bangun Datar


1. Pasangan gambar yang kongruen adalah:
Gambar (a) dengan (h) Gambar (d) dengan (g)
Gambar (b) dengan (j) Gambar (e) dengan (f)
Gambar (c) dengan (i)
2. Pensil warna tersebut tidak kongruen, karena kemungkinan ada beberapa
pensil warna yang sudah diraut lebih dari 1 ×, sehingga panjang
keseluruhan pensil tidak akan sama.
3. Pasangan gambar bangun yang kongruen adalah pasangan (i), pasangan (ii),
dan pasangan (iii)
4. Sisi-sisi yang bersesuaian AD = EH, DC = HG, CB = GF, dan BA = FE.
Sudut-sudut yang bersesuaian adalah 𝑚∠A = 𝑚∠E, 𝑚∠D = 𝑚∠H, 𝑚∠C =
𝑚∠G, dan 𝑚∠B = 𝑚∠F.
5. Sisi yang bersesuaian adalah AB = PQ, BC = QR, CD = RS, dan SP = FE.
Sudut-sudut yang bersesuaian adalah 𝑚∠A = 𝑚∠P, 𝑚∠B = 𝑚∠Q, 𝑚∠C =
𝑚∠R, dan 𝑚∠D = 𝑚∠S.

Page | 50
6. Nilai 𝑢 = 75° dan nilai 𝑣 = 80°.
7. Keliling jajar genjang ABCD = 2((3𝑥 − 3)) 𝑐𝑚 + 2(x) cm
10 𝑐𝑚 = 6𝑥 𝑐𝑚 − 6 𝑐𝑚 + 2𝑥 𝑐𝑚
10 𝑐𝑚 + 6 𝑐𝑚 = 8𝑥 𝑐𝑚
16𝑐𝑚 = 8𝑥 𝑐𝑚
2 𝑐𝑚 = 𝑥
Panjang sisi EF = (3𝑥 − 3)𝑐𝑚 Panjang sisi FF = 2 𝑐𝑚
= 3(−1)𝑐𝑚 Panjang sisi GH = EF = −3𝑐𝑚
= −3𝑐𝑚 Panjang sisi HE = CB = 2 𝑐𝑚
8. EA = 3𝑥 − 1
2 𝑐𝑚 = 3𝑥 − 1
3 𝑐𝑚 = 3𝑥
1 𝑐𝑚 = 𝑥
Jadi, panjang FG = 3 𝑐𝑚 dan panjang GH = 1 𝑐𝑚.

Jawaban Latihan 2 Dua Segitiga Kongruen


1. Menentukan panjang sisi dan sudut bangun yang kongruen.
a. ∆ABC ≅ ∆DEC b. ∆VWX ≅ ∆XYZ
Sisi-sisi yang bersesuaian Sisi-sisi yang bersesuaian adalah
adalah AB = ED, BC = EC, XY = VW, YZ = WX, dan ZX =
dan CA = CD. XV.
Sudut-sudut yang Sudut yang bersesuaian adalah
bersesuaian adalah ∠A = ∠XYZ = ∠VWX, ∠YZX =
∠D, ∠B = ∠E, dan ∠C = ∠C. ∠WXV, dan ∠ZXY = ∠XVW
c. ∆ABC ≅ ∆DEF
Sisi-sisi yang bersesuaian adalah: AC = DF, AB = DE, dan BC = EF
Sudut yang bersesuaian adalah: ∠A = ∠D, ∠B = ∠E, dan ∠C = ∠F
d. ∆PQR ≅ ∆SQT
Sisi-sisi yang bersesuaian adalah: RP = TS, PQ = SQ, dan QR = QT
Sudut yang bersesuaian adalah: ∠R = ∠T, ∠P = ∠S, dan ∠Q = ∠Q

Page | 51
2. Menunjukkan pasangan segitiga yang kongruen.
a. ∆ABC ≅ ∆DEC karena ke-tiga sisi sama panjang, yaitu DC = CB, CE =
CA, dan ED = AB (sisi, sisi, sisi).
b. ∆PQR ≅ ∆STR karena ke-tiga sisi sama panjang, yaitu PQ = TS, QR =
RT, dan PR = RS (sisi, sisi, sisi).
3. Menunjukkan pasangan segitiga kongruen,
a. ∆PQR dan ∆STU karena dua sisi yang bersesuaian sama panjang dan
sudut apit kedua sisi tersebut sama besar, yaitu PR = SU, PN = TU, dan
∠P = ∠S (sisi, sudut, sisi).
b. ∆ABC dan ∆DEF karena dua sisi yang bersesuaian sama panjang dan
sudut apit kedua sisi tersebut sama besar, yaitu AB = DE, AC = DF, dan
∠A = ∠D (sisi, sudut, sisi).
4. Pasangan segitiga yang kongruen adalah ∆DEC dan ∆AEB (sisi, sudut, sisi).
5. Menunjukkan bahwa segitiga di bawah ini kongruen.
a. ∆ABC ≅ ∆EFD karena ke-tiga sisi sama panjang, yaitu AC = DE, AB =
EF, dan BC = DE (sisi, sisi, sisi).
b. ∆AFD ≅ ∆CEB karena dua sisi yang bersesuaian sama panjang dan
sudut yang dihadapan kedua sisi tersebut sama besar, yaitu AD =
BC, DF = BE, dan ∠F = ∠E (sisi, sisi, sudut).
c. ∆STR ≅ ∆QRP karena dua sisi yang bersesuaian sama panjang dan
sudut yang dihadapan kedua sisi tersebut sama besar, yaitu ST =
PQ, TR = RP, dan ∠SRT = ∠QRP (sisi, sisi, sudut).
d. ∆UVW ≅ ∆YXW karena dua sudut sama besar dan satu sisi yang
bersesuaian, yaitu UV = YX, ∠UVW = ∠YXW , dan ∠UWV = ∠YWX
(sisi, sudut, sudut).
6. Menunjukkan bahwa pasangan segitiga berikut kongruen.
a. ∆ACD ≅ ∆ACB, karena AD = AB, AC = AC, ∠D = ∠B (sisi, sudut, sisi).
b. ∆OSR dan ∆QTP kongruen karena karena ke-tiga sisi yang bersesuaian
sama panjang, yaitu OR = PQ, OS = TQ, dan SR = PT (sisi, sisi, sisi).

Page | 52
DAFTAR PUSTAKA

Adinawan, Cholik dan Sugijono. 2007. Matematika untuk SMP Kelas IX 3A.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Djumanta, Wahyudin dan Dwi Susanti. 2008. Belajar Matematika Aktif dan
Menyenangkan. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
Guntoro, Sigit Tri dan Sapon Suryopurnomo. 2011. Aplikasi Kesebangunan
Dalam Pembelajaran Matematika SMP. Yogyakarta: Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan
(PPPPTK) Matematika.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. MATEMATIKA Buku Guru.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. MATEMATIKA Buku Siswa.
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Marsigit, Dkk. 2011. Matematika untuk SMP/MTs Kelas IX. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional.

Page | 53

Anda mungkin juga menyukai