Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN ANALISA DAN EVALUASI PELAKSANAAN

PEMBERIAN KODE ICD-10 & ICD–9 CM

PADA BERKAS REKAM MEDIS RAWAT INAP

BULAN JULI DAN AGUSTUS 2017

A. PENDAHULUAN

Rumah Sakit adalah sarana pelayanan kesehatan yang sangat berperan dalam
kesehatan masyarakat. untuk kemajuan pelayanan dan sebagai pemanjang progam
pemerintah dalam progam BPJS maka ICD-10 dan ICD-9 sangat berperan penting
dalam klaim biaya perawatan dan pengobatan, serta sangat penting dalam pelaporan.

Dengan demikian perlu adanya kelengkapan pengisian resume medis dan


diagnosa utama, sekunder dan tindakan pada ringkasan pasien masuk demi ketepatan
penentuan ICD-10 dan ICD-9 CM. sehingga akan terekam data yang tepat dan
kesalahan penentuan kode diagnosa.

B. TUJUAN
Evaluasi ini adalah merupakan komponen penting dalam peningkatan
kelengkapan pengisi dan ketepatan pelaporan morbiditas serta sebagai penunjang
progam BPJS serta kelengkapan berkas rekam medis untuk meningkatkan mutu
pelayanan di RSU Muslimat Ponorogo.

C. CARA PENGAMBILAN UNTUK EVALUASI


Data di ambil dari dokumen rekam medis rawat inap yang di serahkan dari
ruang perawatan ke instalasi rekam medis setelah pasien pulang.
Hasil evaluasi ICD-10 Bulan Juli 2017:350 Berkas dan Agustus 2017 adalah
342 berkas rekam medis rawat inap dengan yang sudah pulang dan terinput pada
komputer dengan kriteria sebagai berikut:

1. Tidak bisa terkoding (di cari ICD 10 tidak ketemu)


2. Diagnosa kosong
3. Diagnosa tidak terbaca
D. EVALUASI DAN ANALISA DATA
Kriteria Evaluasi Bulan
Juli Prosentase Agustus Prosentase
Tidak bisa terkoding 5 0,79 % 1 0,17%
Diagnosa kosong 26 9,92% 6 1,25%
Diagnosa tidak terbaca 7 1,11% 2 0,34%
Diagnosa yang terkode ICD 10 588 93,92% 578 98,46%
TOTAL 626 100% 587 100%

Evaluasi analisa :
Pada Juli dan Agustus tahun 2017 ini prosentase yang terkoding: Juli 93,92%,
Agustus 98,46%. dari bulan Juli dibandingkan bulan Agustus 2017 mengalami
peningkatan 4,54 %.

E. PERMASALAHAN
1. Tidak bisa terkoding karena Diagnosa tidak teridentifikasi oleh ICD-10.
2. Diagnosa kosong karena pada form ringkasan pasien pulang dan resume pasien
pulang tidak terisi oleh DPJP.
3. Diagnosa tidak terbaca karena penulisan dokter tidak jelas atau mengunakan
singkatan dan menggunakan diagnosa bahasa indonesia.

F. REKOMENDASI
1. Menanyakan kepada dokter DPJP nama lain dari diaknosa tersebut agar petugas
dapat mengkoding dan atau mencari di internet dengan mengkroscek di kamus
ICD-10.
2. Semua DPJP untuk mengisi diaknosa pada form ringkasan masuk keluar dan pada
form resume pulang pasien , agar diaknosa terkode.
3. Di harapkan semua DPJP menulis diaknosa dengan jelas, benar, lengkap, dengan
maksud petugas koding bisa terbaca kemudian mengkoding sesuai dengan kamus
ICD-10.
G. PENUTUP
Demikian hasil analisa dan evaluasi ICD-10 Juli dan Agustus tahun 2017 merupakan
komponen yang penting untuk meningkatkan mutu pelayanan di Rumah Sakit secara
profesional dan berkesinambungan.

Anda mungkin juga menyukai