RPP
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat memahami bilangan decimal, biner dan
heksadesimal dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menulis ulang bilangan decimal, biner dan
heksa decimal dengan tepat
E. Materi Pembelajaran
Bilangan desimal, biner, hexadesimal
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1– 3
I. Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
J. Penilainan Pembelajaran
a. Teknik : Non Test dan Test
b. Bentuk :
Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
Penilaian keterampilan : Demonstrasi
URAIAN MATERI
Bilangan desimal adalah bilangan yang menggunakan 10 angka mulai 0 sampai 9 berturut2. Setelah angka 9,
maka angka berikutnya adalah 10, 11, 12 dan seterusnya. Bilangan desimal disebut juga bilangan berbasis 10.
Jawaban
1. Bilangan decimal adalah bilangan yang menggunakan 10 angka mulai 0 sampai berturut – turut. Setelah angka
9, maka angka berikutnya adalah 10, 11, 12 dan seterusnya. Bilangan desimal disebut juga bilangan berbasis
10
2. Bilangan biner adalah bilangan yang hanya menggunakan 2 angka yaitu 0 dan 1
3. Bilangan octal adalah bilangan berbasis 8
4. Cara mengkonversi bilangan octal ke desimal adalah dengan mengalikan satu-satu bilangan dengan 8 (basis
octal) pangkat 0 atau 1 atau 2 dst dimulai dari bilangan paling kanan. Kemudian hasilnya dijumlahkan. Misal,
137(octal) = (7x80) + (3x81) + (1x82) = 7+24+64 = 95(desimal)
5. Cara mengkonversi bilangan biner ke desimal adalah dengan mengalikan satu-satu bilangan dengan 2 (basis
biner) pangkat 0 atau 1 atau 2 dst dimulai dari bilangan paling kanan. Kemudian hasilnya dijumlahkan. Misal,
11001(biner) = (1x20) + (0x21) + (0x22) + (1x2) + (1x22) = 1+0+0+8+16 = 25(desimal).
Penskoran
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100
Nilai = Betul x 20
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat membedakan relasi logika dasar, kombinasi
dan sekuensial dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat memeriksa relasi logika dasar, kombinasi
dan sekuensial dengan tepat
E. Materi Pembelajaran
Relasi Logika Dasar
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 – 3
Pengumpulan Data
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau informasi
masalah menghubungkan dan membedakan relasi logika dasar,
kombinasi dan sekuensial
2. Peserta didik mencoba menghubungkan dan membedakan relasi logika
dasar, kombinasi dan sekuensial sesuai dengan petunjuk dari guru
sebagai pembuktian pengujian hipotesis
Pembuktian
1. Guru meminta peserta didik untuk menilai hasil yang telah dibuat oleh
peserta didik yang lainnya
2. Peserta didik menilai berdasarkan format penilaian yang sudah ada
Menarik Simpulan
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang menghubungkan dan
membedakan relasi logika dasar, kombinasi dan sekuensial
2. Guru menugaskan peserta didik un tuk menyimpulakn materi
menghubungkan dan membedakan relasi logika dasar, kombinasi dan
sekuensial
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk menyimpulkan
menghubungkan dan membedakan relasi logika dasar, kombinasi dan
sekuensial
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang
sedang maju untuk mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari
temannya
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan
tentang relasi logika dasar
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari
hasil pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik
3 Penutup secara individu untuk mengerjakannya. 15 Menit
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang
relasi logika dasar
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada
peserta didik untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup
I. Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
URAIAN MATERI
Rangkaian kombinasional terdiri dari gerbang logika yang memiliki output yang selalu tergantung pada kombinasi
input yang ada.Rangkaian kombinasional melakukan operasi yang dapat ditentukan secara logika dengan
memakai sebuah fungsi boolean.
Rangkaian sekuensial merupakan rangkaian logika yang keadaan outputnya tergantung pada keadaan input-
inputnya juga tergantung pada keadaan output sebelumnya. Rangkaian ini juga didefenisikan sebagai rangkaian
logika yang outputnya tergantung waktu.
Secara umum rangkaian logika diklasifikasikan kedalam dua bentuk yakni sum of product (SOP) dan product of
sum (POS). Dari masing-masing persamaan tersebut dapat diklasifikasikan lagi menjadi bentuk standar dantak
standar.
a. Sum of product (SOP)
Merupakan persamaan logika yang mengekpresikan operasi OR dari suku-suku berbentuk operasi
AND.Secara lebih sederhana dapat dikatakan bahwa SOP adalah bentuk persamaan yang melakukan operasi
OR terhadap AND.
b. Product of sum (POS)
Jenis-jenis rangkaian logika kombinasional
1. Enkoder
Enkoder adalah rangkaian logika kombinasional yang berfungsi untuk mengubah atau mengkodekan
suatu sinyal masukan diskrit menjadi keluaran kode biner.
Sebuah Enkoder harus memenuhi syarat perancangan m < 2 n . Variabel m adalah kombinasi masukan
dan n adalah jumlah bit keluaran sebuah enkoder. Satu kombinasi masukan hanya dapat mewakili satu
kombinasi keluaran.
Enkoder disusun dari gerbanggerbang logika yang menghasilkan keluaran biner sebagai hasil tanggapan
adanya dua atau lebih variabel masukan. Hasil keluarannya dinyatakan dengan aljabar boole, tergantung
dari kombinasi – kombinasi gerbang yang digunakan.
2. Dekoder
Rangkaian Dekoder mempunyai sifat yang berkebalikan dengan Enkoder yaitu merubah kode biner
menjadi sinyal diskrit. Sebuah dekoder harus memenuhi syarat perancangan m < 2 n . Variabel m adalah
kombinasi keluaran dan n adalah jumlah bit masukan. Satu kombinasi masukan hanya dapat mewakili
satu kombinasi keluaran.
3. Rangkaian logika kombinasional Multiplexer
Rangkaian logika kombinasional Multiplexer atau disingkat MUX adalah alat atau komponen elektronika
yang bisa memilih input (masukan) yang akan diteruskan ke bagian output (keluaran). Pemilihan input
mana yang dipilih akan ditentukan oleh signal yang ada di bagian kontrol (kendali) Select.
4. Rangkaian Logika kombinasional DemultiplekserRangkaian logika kombinasional
Demultiplekser adalah Komponen yang berfungsi kebalikan dari MUX. Pada DEMUX, jumlah
masukannya hanya satu, tetapi bagian keluarannya banyak. Signal pada bagian input ini akan disalurkan
ke bagian output (channel) yang mana tergantung dari kendali pada bagian SELECTnya.
Pada rangkaian logika sekuensial, keadaan keluaran selain ditentukan oleh keadaan masukan juga ditentukan oleh
keadaan keluaran sebelumnya. Hal itu menunjukkan bahwarangkaian logika sekuensial harus mempunyai
pengingat (memory), atau kemampuan untuk menyimpan informasi.Rangkaian dasar yang dapat dipakai untuk
membentukrangkaian logika sekuensial adalah latch dan flip-flop.Perbedaan latch dan flip-flop terletak pada
masukanclock. Pada flip-flop dilengkapi dengan masukan clock,sedangkan pada latch tidak. Flip-flop hanya akan
bekerjapada saat transisi pulsa clock dari tinggi ke rendah ataudari rendah ke tinggi, tergantung dari jenis clock
yangdigunakan. Transisi pulsa clock dari rendah ke tinggi disebut transisi positif, sedangkan transisi tinggi
kerendah di sebut transisi negatif.
Jenis-jenis rangkaian logika sekuensial
1. RS FLIP-FLOP
Flip-flop RS atau SR (Set-Reset) merupakan dasar dari flip-flop jenis lain. Flip-flop ini mempunyai 2
masukan: satu disebut S (SET) yang dipakai untuk menyetel (membuat keluaran flip-flop berkeadaan 1)
dan yang lain disebut R (RESET) yang dipakai untuk me-reset (membuat keluaran berkeadaan 0).
Jika masukan LE (Latch Enable) tinggi maka semua flip-flop mendapat pulsa clock sehingga menangkap data
masukannya. Selanjutnya jika data masukan dihilangkan maka nilai data sebelumnya akan tetap ada pada
keluaran register. Data ini akan tetap dipertahankan sampai ada pengambilan data yang baru.
Pemalang Transparan
Pemalang umumnya dibuat transparan dimana masukan LE bersifat level sensitive. Jika LE bernilai tinggi maka
nilai keluaran flip-flop yang bersangkutan akan sama dengan nilai keluarannya. Saat LE beralih ke rendah maka
nilai masukan pada saat itu akan ditangkap dan dipertahankan.
Memori
Memori berfungsi untuk menyimpan informasi. Jumlah data yang dapat disimpan tergantung kapasitas memori
tersebut. Ada memori yang hanya dapat dibaca (ROM) ada pula yang dapat dibaca dan ditulis (RAM)
Register Geser Kanan
Pada register ini flip-flop yang dikanan mendapat masukan dari keluaran flip-flop yang dikiri.
Register Geser Kiri
Pada register ini flip-flop yang dikiri mendapat masukan dari keluaran flip-flop yang dikanan.
Register Geser Kanan / Kiri
Masukan suatu flip-flop bisa dari flip-flop yang dikiri ataupun yang dikanannya, tergantung pada nilai logika
masukan S (select).
Parallel Input Serial Output
Data untuk masing-masing flip-flop akan di-loading pada saat masukan LD (load) berlogika tinggi. Selanjutnya data
akan digeser kekanan pada setiap pulsa CP.
Serial Input Parallel Output
Data untuk masing-masing flip-flop akan dikeluarkan pada saat masukan OE (output enable) berlogika tinggi.
Suatu rangkaian diklasifikasikan sebagai kombinasional jika memiliki sifat yaitu keluarannya ditentukan hanya
oleh masukkan eksternal saja. Suatu rangkaian diklasifikasikan sequential jika ia memiliki sifat keluarannya
ditentukan oleh tidak hanya masukkan eksternal tetapi juga oleh kondisi sebelumnya.
Jawaban
1. Rangkaian logika Kombinasi merupakan rangkaian logika yang outputnya hanya tergantung pada input-
inputnya saja dan tidak tergantung pada keadaan output sebelumnya logika kombinasi disebut juga rangaian
logika yang outputnya tidak tergantung pada waktu.
2. Sum of product (SOP)
Merupakan persamaan logika yang mengekpresikan operasi OR dari suku-suku berbentuk operasi
AND.Secara lebih sederhana dapat dikatakan bahwa SOP adalah bentuk persamaan yang melakukan operasi
OR terhadap AND.
Product of sum (POS)
Untuk menjelaskan sum of product, perlu dikaji ulang mengenai perkalian dua perubah atau lebih ialah fungsi
AND yang berinput dua atau lebih sebanyak satu atau lebih gerbang AND yang dijalin dalam bentuk penjumlah
fungsi OR dengan gerbang OR berinput dua atau lebih.
3. Enkoder, Dekoder, Rangkaian logika kombinasional Multiplexer, Rangkaian Logika kombinasional
DemultiplekserRangkaian logika kombinasional
4. keadaan masukan juga ditentukan oleh keadaan keluaran sebelumnya
5. RS. FLIP FLOP, FF – RS BERDETAK, D FLIP – FLOP, JK FLIP – FLOP, T FLIP – FLOP, REGISTER
Nilai = Betul x 20
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengukur operasi logika aritmnatik dengan
benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menghitung operasi logika aritmnatik
dengan tepat
3. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menggambar operasi logika aritmnatik
dengan tepat
E. Materi Pembelajaran
Aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 – 3
I. Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
URAIAN MATERI
Rangkaian adder / penjumlah adalah rangkaian yang biasanya berada dalam processor, tepatnya dalam ALU
(Arithmetic Logic Unit) Seperti kita tahu bahwa processor menggunakan basic bilangan digital binary untuk
melakukan penghitungan sebuah proses, ada proses penghitungan aritmatik (menambah, mengurang, mengali
dan membagi) dan ada pula proses menghitung logic (and, or, not, dst).
Adder digunakan untuk melakukan penghitungan aritmatik, terutama penjumlahan, pada prinsipnya processor
akan memasukan 2 buah input untuk dijumlah sehingga didapatkan hasil SUM (S) dan CARRY (C). Sum adalah
hasil penjumlahan pada position yang sama sedangkan Carry adalah kelebihan dari hasil penjumlahan yang
melimpah pada posisi berikutnya. Rangkaian Half Adder memiliki 2 buah output yaitu Carry dan Sum
Kekurangan dari rangkaian Half Adder adalah rangkaian tersebut hanya valid bertindak sebagai penghitung
pertama dalam sebuah rangkaian penghitungan, maksudnya, jika kita melakukan 2 x operasi penjumlahan atau
lebih, maka hasil dari rangkaian Half Adder tidak bisa dipastikan kebenarannya.
Kekurangan ini terjadi karena Half Adder hanya memiliki 2 input untuk dijumlahkan, yaitu A dan B. Full Adder
menyempurnakan kekurangan Half Adder dengan menambahkan 1 input lagi yaitu Carry In. Jika perhitungan
sebelumnya menghasilkan nilai Carry, maka nilai Carry ini akan diperhitungkan dalam penjumlahan berikutnya.
Rangkaian Ripple Adder adalah rangkaian yang dibentuk dari susunan Full Adder, maupun gabungan Half Adder
dan Full Adder, sehingga membentuk rangkaian penjumlah lanjut, ingat, baik Full Adder maupun Half Adder
berjalan dalam aritmatika binary per bit. Untuk menghasilkan penghitungan nibble (4 bit) atau byte (8 bit)
dibutuhkan ripple Carry Adder.
Arithmatic Logical Unit (ALU), adalah komponen dalam sistem komputer yang berfungsi melakukan operasi
perhitungan aritmatika dan logika. Seperti kita tahu bahwa processor menggunakan basic bilangan digital binary
untuk melakukan penghitungan sebuah proses, adapun contoh operasi penghitungan aritmatik yaitu menambah,
mengurang, mengali dan membagi. dan contoh operasi logic adalah and, or, not, dst.
Adder digunakan untuk melakukan penghitungan aritmatik, terutama penjumlahan, pada prinsipnya processor akan
memasukan 2 buah input untuk dijumlah sehingga didapatkan hasil SUM (S) dan CARRY (C). Sum adalah hasil
penjumlahan pada position yang sama sedangkan Carry adalah kelebihan dari hasil penjumlahan yang melimpah
pada posisi berikutnya.
–Untuk lebih mudah memahami yang mana Sum dan yang mana Carry pada cara kerja rangkaian Adder, mari kita
gunakan bilangan desimal terlebih dahulu, misal perhitungan 5 ditambah 7. Kita sama2 tahu bahwa 5+7 = 12, tapi
perhatikan lebih detail, baik 5 dan 7 keduanya nilai posisinya sama, yaitu satuan, penjumlahan keduanya
menghasilkan bilangan Sum = 2 (satuan) dan karena nilai satuan berakhir pada angka 9 maka nilainya melimpah
(overflow) pada posisi berikutnya (puluhan) sehingga muncul angka 1 (puluhan) yang disebut Carry. Dengan
demikian 5+7 menghasilkan angka 12 { 1 (puluhan – Carry) 2 (satuan – Sum).—
Ada 3 jenis Adder
1. Rangkaian adder dengan menjumlahkan 2 bit disebut Half Adder
(+) half adder adalah rangkaian kombinasi yang membentuk suatu penjumlahan aritmatik dari dua dijit bilangan
biner menggabungkan gerbang XOR dan AND. Susunan half adder terdiri dari output “S” yang menyatakan
hasil dari SUM dan “Cy” yang menyatakan hasil dari Carry.
2. Rangkaian adder dengan menjumlahkan 3 bit disebut Full Adder
(+) full adder adalah rangkaian kombinasi yang membentuk suatu penjumlahan aritmatik dengan tiga intput bit.
Full adder bisa juga dibentuk dengan dua buah half adder. Meskipun memiliki tiga input, output yang dihasilkan
dari full adder tetap dua, yaitu S sebagai SUM dan C sebagai Carry.
Rangkaian adder dengan menjumlahkan banyak bit disebut Paralel Adder
3. Rangkaian Ripple Carry Adder
Ripple carry adder adalah rangkaian yg lebih complex. karena rangkaian ini terdiri dari kumpulan rangkaian full
adder yang dihubungkan carryoutnya dari full adder(1) yang sebelumnya sebagai carry input, untuk full adder
berikutnya. Hal ini berfungsi untuk melakukan penjumlahan aritmatik bilangan binner dengan jumlah n-bit dan
diimplementasikan dengan n-full adder.
Rumusnya:
S = ( AФ B) A dan B input
C = (A.B) C dan S output
Rangkaian/kumpulan Ripple carry adder ini selain dibentuk oleh susunan Full Adder, juga di bentuk dengan
gabungan Half Adder dan Full Adder, sehingga membentuk rangkaian penjumlah lanjut(berjalan dalam
aritmatika binary per bit). Untuk menghasilkan penghitungan nibble (4 bit) atau byte (8 bit) dibutuhkan ripple
Carry Adder.
Dan, Jika penyusun Ripple Carry Adder menggunakan Half Adder, maka dipastikan Half Adder berada pada
posisi penjumlah pertama, karena tidak memiliki input carry. Carry out dari setiap siklus dijadikan sebagai Carry
in siklus berikutnya.
Jawaban
1. Rangkaian adder / penjumlah adalah rangkaian yang biasanya berada dalam processor, tepatnya dalam ALU
(Arithmetic Logic Unit)
2. untuk melakukan penghitungan sebuah proses, ada proses penghitungan aritmatik (menambah, mengurang,
mengali dan membagi) dan ada pula proses menghitung logic (and, or, not, dst).
3. untuk melakukan penghitungan aritmatik, terutama penjumlahan, pada prinsipnya processor akan memasukan
2 buah input untuk dijumlah sehingga didapatkan hasil SUM (S) dan CARRY (C)
4. Sum adalah hasil penjumlahan pada position yang sama sedangkan Carry adalah kelebihan dari hasil
penjumlahan yang melimpah pada posisi berikutnya.
5. rangkaian kombinasi yang membentuk suatu penjumlahan aritmatik dengan tiga intput bit. Full adder bisa juga
dibentuk dengan dua buah half adder. Meskipun memiliki tiga input, output yang dihasilkan dari full adder tetap
dua, yaitu S sebagai SUM dan C sebagai Carry.
Penskoran
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100
Nilai = Betul x 20
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengkategorikan rangkaian multiplexer,
decoder dan register dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengorganisir rangkaian multiplexer,
decoder dan register dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mempraktekkan rangkaian multiplexer,
decoder dan register dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mendemonstrasikan rangkaian multiplexer,
decoder dan register dengan tepat
E. Materi Pembelajaran
rangkaian multiplexer, decoder dan register
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 – 3
I. Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
J. Penilainan Pembelajaran
1. Teknik : Non Test dan Test
2. Bentuk :
Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
Penilaian keterampilan : Praktek
Latihan Soal
1. Apakah pengertian dari multiplexer?
Jawaban
1. Multiplexer yaitu komponen sistem digital dalam kelompok rangkaian kombinasi. multiplexer sering disebut juga
sebagai data selector
2. karena di gunakan untuk memilih satu input dari banyak input yang ada untuk diteruskan ke saluran output
3. Encoder berfungsi sebagai rangakain untuk mengkodekan data input mejadi data bilangan dengan format
tertentu
4. 1.RS FLIP FLOP
2.J-K FLIP FLOP
3.D FLIP FLOP
4.CRS FLIP FLOP
5.T FLIP FLOP
5. Counter adalah rangkain elektronika yang berfungsi untuk melakukan perhitungan maju ataupun perhitungan
mundur
Penskoran
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100
Nilai = Betul x 20
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengubah elektronika dasar dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat memeriksa elektronika dasar dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menyusun fungsi kelistrikan dan komponen
elektronika dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mendemonstrasikan fungsi kelistrikan dan
komponen elektronika dengan tepat
E. Materi Pembelajaran
Elektronika dasar (kelistrikan, komponen elektronika dan skema rangkaian elektronika)
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 – 2
I. Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
J. Penilainan Pembelajaran
1. Teknik : Non Test dan Test
2. Bentuk :
URAIAN MATERI
Rangkaian elektronika dapat diartikan sebagai gabungan 2 atau lebih komponen elektronika baik
kompoonen pasif maupun aktif yang membentuk suatu sistem atau fungsi pemroses sinyal sederhana maupun
komplek. Rangkaian elektronika dapat dibangun dengan atau tanpa sumber tegangangan atau sumber arus untuk
pengoperasiannya. Untuk membuat rangkaian elektronika diperlukan beberapa bagian sebagai berikut :
1. Skema Rangkaian Elektronika
Skema rangkaian elektronika diperlukan sebagai panduan dalam pembuatan rangkaian elektronika. Skema
rangkaian elektronika sebaiknya didesain atau dirancang dahulu pertama kali sebelum melakukan proses
pembuatan rangkaian elektronika. Proses pembuatan skema rangkaian elektronika dapat dilakukan dengan
cara manual dan dengan aplikasi komputer.
2. Layout PCB
Layout PCB adalah bagian yang berfungsi untuk merakit komponen-komponen elektronika menjadi rangkaian
elektronika. Layout PCB atau dengan bahasa lain Papan Rangkaian Tercetak adalah hasil penerapan skema
rangkaian elektronika yang telah disesuaikan dengan bentuk fisik komponen dan tata letak komponen
elektronika untuk membuat suatu sistem atau fungsi pemroses sinyal.
3. Komponen elektronika
Komponen elektronika merupakan salah satu bahan utama dalam mebuat rangkaian elektronika. Komponen
elektronika yang digunakan untuk membangun suatu rangkaian elektronika ditentukan sesuai dengan skema
rangkaian elektronika yang dibuat.
4. Peralatan Elektronika
Peralatan untuk membuat suatu rangkaian elektronika pada umumnya adalah solder, tang potong, tang lancip,
obeng dan timah solder. Penggunaan peralatan elektronika tersebut disesuaikan dengan kebutuhan dalam
perakitan rangkaian elektronika.
Pada dasarnya setiap rangkaian elektronika dibangun dengan tujuan untuk melakukan pemrosesan sinyal, baik itu
sinyal analog maupun sinyal digital. Berdasarkan pemrosesan sinyal yang dilakukan rangkaian elektronika
tersebut, maka rangkaian elektronika dapat dibedakan menjadi beberapa kategori sebagai berikut.
1. Rangkaian Elektronika Analog
Rangkaian elektronika analog adalah, rangkaian elektronika yang dibangun dengan tujuan untuk memproses
sinyal analog, rangkaian analog ini dapat dibangun dengan 2 atau lebih komponen pasif maupun komponen
aktif. Pada rangkaian elektronika analog sinyal yang diberikan sebagai input rangkaian adalah sinyal kontinyu
(analog) yang pada umumnya sinyal DC ataupun AC sinusoidal dan rangkaian elektronika analog akan
memberikan output sinyal kontinyu (analog) baik DC maupun AC sinusoidal yang telah terproses sinyalnya
berupa level tegangan, arus maupun frekuensinya.
2. Rangkaian Elektronika Digital
Rangkaian elektronika digital adalah, rangkaian elektronika yang dibangun dengan tujuan untuk melakukan
pemrosesasan sinyal diskrit (digital). Pada rangkaian elektronika digital sinyal yang diproses selalu dalam 2
logika dasar High (1) dan Low (0). Untuk membuat rangkaian digital selalu diperlukan sumber tegangan dari
luar untuk mensuplay rangkaian digital agar dapat beroperasi. Pada rangkaian elektronika digital sinyal yang
diberikan atau sebagai input adalah sinyal digital dan rangkaian akan memberikan output berupa sinyal digital
juga.
3. Rangkaian Elektronika Kombinasi
Rangkaian elektronika kombinasi adalah, rangkaian elektronika yang dibangun dengan tujuan untuk melakukan
pemrosesan sinyal analog dan digital baik secara bersamaan maupun bertahap. Rangkaian elektronika
kombinasi dapat melakukan pemrosesan sinyal kontinyu (analog) dan menghasilkan sinyal diskrit( digital) atau
sebaliknya. Contoh rangkaian elektronika kombinasi yang dapat memproses sinyal analog menjadi sinyal
digital adalah rangkaian ADC (Analog to Digital Converter) dan rangkaian elektronika yang dapat memproses
sinyal digital menjadi sinyal analog adalah rangkaian DAC (Digital to Analog Converter). Aplikasi rangkaian
elektronika kombinsai dapat ditemui pada rangkaian interface (antarmuka) antara rangkaian digital atau
komputer ke rangkaian analog dan sebaliknya.
Kemudian berdasarkan prinsip kerjanya, rangkaian elektronika dapat dibedakan menjadi beberapa kategori
sebagai berikut.
1. Rangkaian Elektronika Dasar
Rangkaian elektronika dasar merupakan gabungan 2 atau lebih komponen elektronika pasif yang telah
membentuk suatu sistem pemroses sinyal. Sebagai contoh rangkaian elektronika dasar yang paling sederhana
adalah pembagi tegangan,pembagi arus, filter RC, filter LC dan filter RLC. Contoh rangkaian elektronika dasar
tersebutdapat dikatakan sebagai rangkaian elektronika sederhana karena hanya dibangun oleh 2 atau 3
komponen elektronika pasif yang dirangkai seri maupun parallel.
2. Rangkaian Elektronika Bertingkat
Rangkaian elektronika bertingkat adalah pengembangan rangkaian elektronika dasar agar dapat memberikan
performa yang lebih baik dari rangkaian elektronika dasar. Pada rangkaian elektronika bertingkat pada
umumnya dibangun dari rangkaian elektronika dasar yang ditambah suatu rangkaian penguat sederhana yang
disusun 1 tingkat maupun beberapa tingkat.
3. Rangkaian Elektronika Komplek
5. Rangkaian elektronika komplek adalah rangkaian elektronika yang dibentuk dari beberapa rangkaian
elektronika dasar dan bertingkat dengan beberapa fungsi pemroses sinyal yang berbeda yang di susun untuk
membentuk suatu sistem pemroses sinyal terpadu. Sebagai contoh rangkaian elektronika komplek adalah
power supply dengan regulator arus dan tegangan, rangkaian mixer audio, rangkaian transmitter atau
pemancar radio,rangkaian amplifier dan rangkaian elektronika yang lain.
Latihan Soal
1. Apakah yang dimaksud dengan rangkaian elektronika?
2. Apa yang nda ketahui tentang Layout PCB?.
3. Sebutkan contoh peralatan elektronika?
4. Apasajakah yang terdapat dalam rangkaian elektronika kompleks?
5. Apa fungsi dari Digital To Analog Converter?
Jawaban
1. Rangkaian elektronika dapat diartikan sebagai gabungan 2 atau lebih komponen elektronika baik kompoonen
pasif maupun aktif yang membentuk suatu sistem atau fungsi pemroses sinyal sederhana maupun komplek.
2. Layout PCB adalah bagian yang berfungsi untuk merakit komponen-komponen elektronika menjadi rangkaian
elektronika. Layout PCB atau dengan bahasa lain Papan Rangkaian Tercetak adalah hasil penerapan skema
rangkaian elektronika yang telah disesuaikan dengan bentuk fisik komponen dan tata letak komponen
elektronika untuk membuat suatu sistem atau fungsi pemroses sinyal.
3. Solder, tang potong, tang lancip, obeng dan timah solder.
4. Contoh rangkaian elektronika komplek adalah power supply dengan regulator arus dan tegangan, rangkaian
mixer audio, rangkaian transmitter atau pemancar radio,rangkaian amplifier dan rangkaian elektronika yang lain.
5. Digital To Analog Converter) adalah perangkat elektronika yang berfungsi untuk mengubah sinyal digital (diskrit)
menjadi sinyal analog (kontinyu)
Penskoran
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100
Nilai = Betul x 20
MULTIMEDIA SMK CAHAYA SAKTI 34
RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menemukan dasar – dasar mikro kontroler
dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mencari dasar – dasar mikro kontroler
dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengukur dasar – dasar mikro kontroler
dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat membangun dasar – dasar mikro kontroler
dengan tepat
E. Materi Pembelajaran
Dasar-dasar mikro kontroler (port IO, clock, arsitektur RISK, general purpose RISK, stack pointer, SRAM,
EEPROM, SREG)
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 – 2
I. Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
J. Penilainan Pembelajaran
a. Teknik : Non Test dan Test
b. Bentuk :
Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
Penilaian keterampilan : Praktek
URAIAN MATERI
Mikrokontroler merupakan sistem komputer kecil yang biasa digunakan untuk sistem pengendali atau pengontrol
yang dapat diprogram sesuai kebutuhan. Mikrokontroller memiliki 4KB Flash Programmable dan Erasable Read
Only Memory (PEROM) didalamnya.
Mikrokontroler AT89S52 merupakan pengembangan dari mikrokontroler MCS-51. Mikrokontroler ini biasa disebut
juga dengan mikrokomputer CMOS 8 bit dengan 8 Kbyte yang dapat dIprogram sampai 1000 kali pemograman.
Selain itu AT89S52 juga mempunyai kapasitas RAM sebesar 256 bytes, 32 saluran I/O, Watchdog timer, dua
pointer data, tiga buah timer/counter 16-bit, Programmable UART (Serial Port). Memori Flash digunakan untuk
menyimpan perintah (instruksi) berstandar MCS-51, sehingga memungkinkan mikrokontroler ini bekerja sendiri
tanpa diperlukan tambahan chip lainnya (single chip operation), mode operasi keping tunggal yang tidak
memerlukan external memory dan memori flashnya mampu diprogram hingga seribu kali. Hal lain yang
menguntungkan adalah sistem pemogramanan menjadi lebih sederhana dan tidak memerlukan rangkaian yang
rumit.
Sebuah mikrokontroler dapat berfungsi/bekerja, apabila telah terisi oleh program. Program terlebih dahulu
dimasukan kedalam memori sesuai dengan kebutuhan penggunaaan pengontrolan yang diperlukan dan yang
hendak dijalankan. Program yang dimasukkan kedalam mikrokontroler Atmel 89S52 adalah berupa file heksa (Hex
File), dan program tersebut berisikan instruksi atau perintah untuk menjalankan sistem kontrol.
Mikrokontroler merupakan single chip computer yang memiliki kemampuan untuk diprogram dan digunakan untuk
tugas-tugas yang berorientasi kontrol, Mikrokontroller berkembang dengan dua alasan utama, yaitu kebutuhan
pasar (market needed) dan perkembangan teknologi baru. Dalam perkembangannya sampai saat ini, sudah
banyak produk mikrokontroller yang telah diproduksi oleh berbagai perusahaan pembuat IC (Integrated Circuit)
diantara salah satunya adalah jenis mikrokontroller yang digunakan dalam perancangan alat ini yaitu
mikrokontroller seri 8052 yang dibuat oleh ATMEL, dengan kode produk AT89S52. Secara fisik, mikrokontroler
AT89S52 mempunyai 40 pin, 32 pin diantaranya adalah pin untuk keperluan port masukan/keluaran. Satu port
paralel terdiri dari 8 pin, dengan demikian 32 pin tersebut membentuk 4 buah portparalel, yang masing-masing
dikenal dengan Port 0, Port1, Port2 dan Port3. Dengan keistimewaan di atas perancangan dengan menggunakan
mikrokontroler AT89S52 menjadi lebih sederhana dan tidak memerlukan komponen pendukung yang lebih banyak
lagi.
1. Konfigurasi Pin AT89S52
Setiap pin (kaki) dari mikrkontroler AT89S51 mempunyai fungsi masing-masing fungsi. Arsitektur hardware
mikrokontroller AT89S52 dari perspektif luar atau biasa disebut pin out
Berikut adalah penjelasan mengenai fungsi dari tiap-tiap pin (kaki) yang ada pada mikrokontroller AT89S52.
a. Port 0
Merupakan dual-purpose port (port yang memiliki dua kegunaan). Pada disain yang minimum (sederhana),
port 0 digunakan sebagai port Input/Output (I/O).. Port 0 terdapat pada pin 32-39.
b. Port 1
Merupakan port yang hanya berfungsi sebagai port I/O (Input/Output). Port 1 terdapat pada pin 1-8.
c. Port 2
Merupakan dual-purpose port. Pada desain minimum digunakan sebagai port I/O (Input/Output).
Sedangkan pada desain lebih lanjut digunakan sebagai high byte dari address (alamat). Port 2 terdapat
pada pin 21-28.
d. Port 3
Merupakan dual-purpose port. Selain sebagai port I/O (Input/Output),
port 3 juga mempunyai fungsi khusus. Fungsi khusus tersebut diperlihatkan
a. PSEN (Program Store Enable)
Latihan soal
1. Apakah yang di maksud dengan mikro kontroler?
2. Apakah yang Anda ketahui tentang Mikrokontroler AT89S52?
3. Sebutkan alasan mengapa mikro kontroler dapat berkembang?
4. Apakah keistimewaan dari mikrokontroler AT89S52?
5. Sebutkan bagian – bagian CPU?
Jawaban
1. Mikrokontroler merupakan sistem komputer kecil yang biasa digunakan untuk sistem pengendali atau
pengontrol yang dapat diprogram sesuai kebutuhan
2. Mikrokontroler AT89S52 merupakan pengembangan dari mikrokontroler MCS-51. Mikrokontroler ini biasa
disebut juga dengan mikrokomputer CMOS 8 bit dengan 8 Kbyte yang dapat dIprogram sampai 1000 kali
pemograman. Selain itu AT89S52 juga mempunyai kapasitas RAM sebesar 256 bytes, 32 saluran I/O,
Watchdog timer, dua pointer data, tiga buah timer/counter 16-bit, Programmable UART (Serial Port)
3. Mikrokontroller berkembang dengan dua alasan utama, yaitu kebutuhan pasar (market needed) dan
perkembangan teknologi baru
4. mikrokontroler AT89S52 menjadi lebih sederhana dan tidak memerlukan komponen pendukung yang lebih
banyak lagi.
5. Unit pengolah pusat (CPU) terdiri atas dua bagian, yaitu unit pengendali control unit (CU), serta unit aritmatika
dan logika (ALU).
Penskoran
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100
Nilai = Betul x 20
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menghubungkan blok diagram dari sistem
mikro komputer dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat membagi blok diagram dari sistem mikro
komputer dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat memproduksi gambar minimal sistem mikro
komputer dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mendemodntrasikan gambar minimal
sistem mikro komputer dengan tepat
E. Materi Pembelajaran
Blok diagram dari sistem mikro komputer (arsitektur komputer)
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 – 4
I. Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
K. Penilainan Pembelajaran
a. Teknik : Non Test dan Test
b. Bentuk :
Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
Penilaian keterampilan : Praktek
URAIAN MATERI
Arsitektur komputer berhubungan dengan perancangan blok-blok dasar (memory, processor & input/output device)
dan bagaimana interaksi antar blok tersebut.
Arsitek komputer memilih dan membangun interkoneksi antar blok dengan mempertimbangkan, antara lain :
kecepatan, harga dan kehandalannya. Komputer berarsitektur Von Neuman terdiri dari 3 komponen utama yaitu :
Central Processing Unit (CPU), memory, dan I/O device (piranti masukan/keluaran).
Interupsi
Pada piranti pheriperal seperti printer perlu didahulukan maka program utama dapat di interupsi secara
sementara oleh isyarat kontrol interupsi. Setelah selesai melayani piranti pheriperal tersebut CPU akan kembali ke
program semula yang dimulai dari titik setelah interupsi. Interupsi ada dua yaitu :
1. Interupsi
IRQ(Interrupt Request) yaitu CPU akan menyelesaikan instruksi yang sedang dikerjakan sebelum menanggapi
instruksi tersebut.
Halt, merupakan jenis lain dari isyarat yang terinterupsi yang akan menghentikan program utama untuk
sementara sehingga sumber luar atau piranti lain dapat menjalankan program yang berbeda.
2. Reset
Reset merupakan jenis interupsi yang menolak semua masukan dan menghentikan pelaksanaan program di
dalam CPU serta mengawali kembali mikroprosesor. Gambar 2 menunjukkan rangkaian reset untuk sebuah
mikroprosesor. Jika, tombol Reset ditekan, maka C1 akan dilucuti muatannya dan pin reset akan bernilai/berlogika
0, sehingga operasi baca dan tulis akan dihentikan. Jika tombol reset dilepas maka C1 akan terisi muatan lagi
melalui R1 sehingga pin reset akan bernilai 1, dan mikroprosesor akan melakukan urutan awal sehingga CPU akan
ke awal program.
CPU akan menentukan arah transfer data dari dan ke mikroprosesor. Fungsi ini dilakukan dengan cara
membaca dan menulis ke jalur kontrol. Pada operasi baca yaitu pada saat CPU menerima data dari memori, jalur
baca akan aktif sehingga memungkinkan data dapat ditransfer ke CPU. Pada operasi tulis yaitu pada saat CPU
mengirim data ke memori, jalur tulis akan aktif sehingga data dapat dikirim dari CPU ke memori.
Isyarat Pulsa Detak
Crystal-controlled oscillator digunakan untuk pulsa detak pewaktuan dari sistem mikroprosesor. Isyarat kontrol
detak menyesuaikan gerakan data dan menentukan kecepatan operasinya.
Frekuensi detak bervariasi dari kecepatan yang relatif rendah (1 MHz pada mikroprosesor 6502) sampai yang
lebih tinggi (12MHz untuk chip 16 bit 6800).
Hubungan ke chip lain dalam sistem dilakukan lewat data bus, address bus & control bus. Mikroprosesor
merupakan inti dari sistem, bekerja menurut daur umpan dan eksekusi (Fetch and Execute).
Selama fase umpan CPU menerima instruksi dari lokasi memori (tempat program disimpan). Umpan diterima
mikroprosesor yang akan menempatkan alamat dari lokasi memori pada address bus, sehingga akan mengaktifkan
jalur kontrol baca bekerja. Address decoder chip akan memilih memory chip yang sesuai untuk meletakkan isi
alamat (yaitu instruksi dalam bentuk kata 8 bit tersandi) yang disebut Op-Code pada data bus. CPU menerima
instruksi & menyimpannya ke dalam register internal yang disebut instruction register (IR).
Selama fase eksekusi, instruksi yang diterima CPU akan disandikan dan dieksekusi. Yang dilakukan dengan
cara CPU membangkitkan isyarat pewaktuan & kontrol yang diperlukan untuk melaksanakan instruksi tersebut.
Dalam fase eksekusi tersebut terdapat operasi aritmatika sederhana (seperti penjumlahan / pengurangan atau
transfer data yang lebih rumit dari dan ke piranti pheriperal / memory).
Kedua fase fetch and execute, memerlukan waktu >1 pulsa detak (lebih dari satu pulsa detak). Saat suatu
instruksi selesai dilaksanakan alamat bus yang memulai kembali daur-umpan dan eksekusi (fetch and execute).
1) Penyangga bus
Dalam sistem, bus berfungsi menghubungkan mikroprosesor ke semua piranti memori dan interface, tapi
mikroprosesor dari MOS sering tidak memadai untuk sistem yang besar, sehingga digunakan penyangga bus,
untuk mempertinggi kemampuan dari penyangga bus. Ada dua jenis penyangga / penggerak bus, yaitu pengirim
(transmitter) untuk menggerakkan bus & penerima (receiver) untuk mendengarkan bus. Pada bus dua arah (seperti
data bus, pengirim/penerima disebut penyangga dua arah/transreceiver) sering di gunakan juga.
Penyannga tiga kondisi juga sering dipakai untuk memutuskan bus dari mikroprosesor. Cara ini dipakai jika
piranti eksternal digunakan untuk mengendalikan sistem dari CPU on-board. Di dalam CPU hubungan antara
elemen-elemen yang ada dilakukan melaluai data bus internal 8 bit& jalur kontrol dari blok pewaktuan & logika
kontrol. Data bus internal dihubungkan dengan data bus sistem, lewat penyangga dua arah (transreceiver) logika
kontrol dan pewaktuan dilakukan oleh isyarat kontrol untuk keseluruhan sistem. Satu-satunya isyarat kontrol
diumpankan ke CPU adalah interupsi yang masuk ke dalam instruction decoder (ID) untuk menghentikan operasi
mikroprosesor.
2) Unit Aritmatika dan Logika
Berfungsi melakukan fungsi aritmatika dan fungsi logika (seperti operasi NAND atau OR) pada 2 bilangan,
sehingga ALU harus memiliki dua input yaitu : Input A untuk bilangan 1, &Input B untuk bilangan 2. Kedua bilangan
tersebut pertama kali disimpan dalam 2 register 8 bit, accumulator (ACC) untuk input A dan sebuah register
sementara (Temp) untuk input B setelah operasi ALU selesai, hasilnya akan disimpan dalam ACC menggantikan
isi yang lama.
3) Instruction Register (IR)
IR merupakan register 8 bit yang digunakan untuk menyimpan instruksi tersandi, yaitu saat instruksi tersebut
digunakan atau sampai instruksi berikutnya diumpankan dan disimpan, begitu seterusnya.
4) Instruction Decoder (ID)
ID yaitu berupa instruksi tersandi adalah kata 8 bit yang dinamakan Operational Code (Op-Code). Setiap
instruksi (seperti tambah atau simpan) memiliki sandi atau kode yang berbeda atau dengan kata lain setiap
mikroprosesor memilki Op-Code yang berbeda yang disajikan dalam bentuk instruction set. Op-Code yang
tersimpan akan diumpankan ke ID dari IR. Decoder akan merinci sandi / kode tersebut dan menginstruksikan “
TIMING AND CONTROL LOGIC” Untuk membangkitkan isyarat pewaktuan dan kontrol yang diperlukan untuk
melaksanakan instruksi tersebut.
5) Program Counter (PC)
Iatihan soal
1. Apa yang Arsitek komputer pertimbangkan dalam memilih dan membangun interkoneksi antar blok?
2. Operasi apasajakah yang dapat dikendalikan oleh CPU?
3. Sebutkan 4 fungsi utama bus control!
4. Apakah fungsi PC?
5. Apakah yang dimaksud dengan DMA?
Jawaban
1. Arsitek komputer memilih dan membangun interkoneksi antar blok dengan mempertimbangkan, antara lain :
kecepatan, harga dan kehandalannya.
2. Operasi tersebut meliputi operasi perpindahan/transfer data, operasi aritmatika & logika, serta operasi
pengendalian I/O device serta seluruh sumber daya (resources) yang dikendalikan oleh CPU.
3. Penyesuai memori, Penyesuai I/O, Penjadwalan CPU, Tugas lain seperti untuk reset dan detak.
4. PC atau pencacah program digunakan untuk melacak program dan meyakinkan bahwa CPU menerima
instruksi yang sesuai dengan urutan yang ditentukan oleh program.
5. Transfer data dapat dilakukan tanpa intervensi langsung dari CPU
Penskoran
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100
Nilai = Betul x 20
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menguji perangkat eksternal dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menyimpulkan perangkat eksternal
dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengoperasikan perangkat eksternal
dengan consule unit dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mempraktekkan perangkat eksternal
dengan consule dengan tepat
E. Materi Pembelajaran
perangkat eksternal dengan consule unit
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 – 4
I. Sumber Belajar
J. Penilainan Pembelajaran
1. Teknik : Non Test dan Test
2. Bentuk :
Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
Penilaian keterampilan : Praktek
URAIAN MATERI
Satu unit komputer terdiri dari CPU, Monitor, Keyboard dan Mouse. Pada CPU yang merupakan sistem unit
atau console memiliki beberapa port. Port pada komputer berfungsi sebagai antarmuka antara sebuah komputer
dengan komputer atau dengan unit (device) lain. Umumnya, port digunakan untuk menghubungkan monitor,
keyboard, mouse, modem dan periferal lainnya. Port memiliki standar bentuk sendiri, seperti port untuk keyboard
berbentuk bulat. Pertama kali komputer desktop diciptakan, memiliki dua port yaitu port serial dan port parallel.
Pemasangan kabel monitor, keyboard dan mouse harus sesuai dengan portnya. Kesalahan pemasangan dapat
menyebabkan tidak berfungsinya komputer. Untuk dapat memasang port sesuai dengan posisinya, berikut ini
terdapat beberapa port console.
Port serial, port ini memiliki sembilan pin yang digunakan untuk menghubungkan mouse, joystick dan modem
eksternal. Port serial bekerja dengan mengirim data 1 bit pada satu saat melalui kabel tunggal.
Port parallel, port ini digunakan untuk menghubungkan CPU dengan printer dan modem eksternal serta periferal
lainnya yang memiliki kabel untuk port parallel. Port paralel bekerja dengan mengirim dan menerima beberapa
bit pada satu saat melalui satu set kabel. Termasuk dalam port paralel adalah port penghubung printer, modem,
dan port penghubung disk drive.
PS / 2, port ini disebut dengan port serial type 2 yang digunakan untuk menghubungkan keyboard dan mouse.
Untuk port keyboard berwarna ungu dan untuk port mouse berwarna hijau.
USB (Universal Serial Bus), Port ini merupakan port multi fungsi yang dapat digunakan pada beberapa
perangkat atau feriperal lainnya seperti mouse, keyboard, modem, card wireless, dan lain sebagainya. Port USB
merupakan pengembangan dari port serial. Saat ini, port usb paling populer digunakan, misalnya untuk flash
disk, harddisk eksternal, mouse, keyboard. Kelebihan dari port USB adalah kemudahannya dalam melakukan
koneksi device ke komputer, sehingga banyak alat dapat dipasang secara plug and play. USB ini dirancang
tidak tergantung pada ekspansion slot, dan USB yang dipasang tidak perlu melakukan booting ulang komputer.
Selain itu, USB juga mendukung arsitektur daisy-chain ganda, yaitu penggunaan USB hub. Sebuah USB hub
dapat menampung banyak device USB. Jumlah tingkat atau level
Latihan soal
1. Sebutkan alat alat apasjakah yang digunakan dalam komputer?
2. Apakah fungsi port?
3. Apakah kelebihan dari port USB?
4. Sebutkan peralatan tambahan pendukung komputer!
5. Apakah fungsi AC pada komputer?
Jawaban
1. CPU, Monitor, Keyboard dan Mouse
2. Port digunakan untuk menghubungkan monitor, keyboard, mouse, modem dan periferal lainnya
3. Kemudahannya dalam melakukan koneksi device ke komputer, sehingga banyak alat dapat dipasang secara
plug and play. USB ini dirancang tidak tergantung pada ekspansion slot, dan USB yang dipasang tidak perlu
melakukan booting ulang komputer. Selain itu, USB juga mendukung arsitektur daisy-chain ganda, yaitu
penggunaan USB hub. Sebuah USB hub dapat menampung banyak device USB
4. AC, Instalasi listrik, stabilizer, UPS
5. Alat ini sebagai pendingin ruangan, dan untuk mengurangi panas dalam komputer
Penskoran
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100
Nilai = Betul x 20
4.9 Membuat alternative kebutuhan untuk memodifikasi beberapa memori dalam sistem computer
4.9.1 Mengubah alternative beberapa memori dalam sistem komputer
4.9.2 Memodifikasi memori dalam sisitem komputer
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menghubungkan memori berdasarkan
karakteristik sistem memori dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat membagi memori berdasarkan karakteristik
sistem memori dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengubah alternative beberapa memori
dalam sistem komputer dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat memodifikasi beberapa memori dalam
sistem komputer dengan tepat
E. Materi Pembelajaran
karakteristik sistem memori (lokasi,kapasitas, kecepatan, cara akses, tipe fisik)
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 – 4
J. Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
Penilaian keterampilan : Praktek
URAIAN MATERI
Sistem Memori ( Memori ) adalah komponen-komponen elektronik yang menyimpan perintah- perintah yang
menunggu untuk di eksekusi oleh prosesor,data yang diperlukan oleh insruksi (perintah) tersebut dan hasil-hasil
dari data yang diproses ( informasi ). Memori biasanya terdiri atas satu chip atau beberapa papan sirkuit lainnya
dalam prosesor. Memori komputer bisa diibaratkan sebagai papan tulis, dimana setiap orang yang masuk kedalam
ruangan bisa membaca dan memanfaatkan data yang ada dengan tanpa merubah susunan yang tersaji. Data yang
diproses oleh komputer, sebenarnya masih tersimpan didalam memori, dan dalam hal ini komputer hanya
membaca data dan kemudian memprosesnya. Satu kali data tersimpan didalam memori komputer, maka data
tersebut akan tetap tinggal disitu selamanya. Setiap kali memori penuh, maka data yang ada bisa dihapus
sebagian ataupun seluruhnya untuk diganti dengan data yang baru.
Ada 7 karakteristik sistem memori secara umum:
1. Lokasi
2. Kapasitas
3. Satuan Transfer
4. Metode Akses
5. Kinerja
6. Tipe Fisik
7. Karakter Fisik
PENJELASAN
1. Lokasi memori berada pada 3 lokasi, yaitu:
Memori Local atau sering disebut dengan register. Built-in berada dalam CPU, diperlukan untuk semua
kegitan CPU.
Memori Internal atau sering disebut dengan memory primer atau memory utama. Berada diluar CPU
bersifat internal pada system computer, diperlukan oleh CPU dalam proses eksekusi (operasi) program
sehingga dapat diakses secara langsung oleh CPU tanpa melalui perantara.
Memori Eksternal atau sering disebut dengan memori sekunder. Bersifat eksternal dan berada di luar CPU,
diperlukan dlam menyimpan data atau instruksi secara permanen, terdiri atas perangkat storage seperti:
disk, pita magnetik, dll
2. Kapasitas Memory
Kapasitas register dinyatakan dalam bit.
Kapasitas memory internal dinyatakan dalam bentuk byte (1 byte = 8 bit) atau word.
Kapasitas memori eksternal dinyatakan dalam byte.
3. Satuan Transfer
Memory Internal. Satuan transfer merupakan jumlah bit yang dibaca atau ditulis ke dalam memori pada
suatu saat.
Memory Eksternal. Data ditransfer dalam jumlah yang jauh lebih besar dari word, yang dikenal dengan
block.
4. Metode Akses Memory
Ada 4 jenis pengaksesan data satuan, yaitu:
Sequentaial Access. Diorganisasikan menjadi unit-unit data yang disebut record, dibuat dalam bentuk
urutan linier yang spesifik. Contoh sequential access adalah akses pada pita magnetic.
Direct Access. Menggunakan shared read/write mechanism tetapi setiap blok dan record memliki alamat
yang unik berdasarkan lokasi fisik. Contoh direct access adalah akses pada disk.
Random Access. Dapat dipilih secara random, waktu mengakses lokasi tidak tergantung pada urutan
akses sebelumnya dan bersifat konstan. Contoh random access adalah system memori utama.
Associative Access. Setiap word dapat dicari berdasarkan pada isinya dan bukan berdasarkan alamatnya,
waktu pencariannya tidak bergantung secara konstan terhadap lokasi atau pola access sebelumnya.
Contoh associative access adalah memory cache.
5. Kinerja memory
3 buah parameter untuk kinerja system memory, yaitu:
Access Time. Bagi RAM waktu akses adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan operasi baca atau
tulis. Bagi non RAM waktu akses adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan mekanisme baca tulis
pada lokasi tertentu.
Cycle Time. Waktu akses ditambah dengan waktu transien hingga sinyal hilang dari saluran sinyal untuk
menghasilkan kembali data bila data ini dibaca secara destruktif.
Transfer Rate. Merupakan kecepatan pemindahan data ke unit memori atau ditransfer dari unit memory.
Bagi RAM, transfer rate sama dengan . Bagi non-RAM, transfer rate sama dengan , dimana Waktu rata-
rata untuk membaca atau menulis sejumlah N bit, waktu akses rata-rata, Jumlah bit, kecepatan transfer
dalam bit per detik.
6. Tipe Fisik Memory
Dari pengertian diatas, sudah sangat jelas perbedaan antara RAM dan ROM. Secara Singkatnya, ROM adalah
ruang yang digunakan untuk menyimpan file yang sudah jadi seperti gambar, musik dan sebagainya. Sedangkan
RAM adalah ruang yang digunakan untuk menjalankan aktifitas dari sebuah program yang dibuka pada komputer
tersebut.
Nah di bawah ini terdapat Perbedaan diantara keduanya antara lain:
1. ROM tidak dapat diisi atau ditulisi data sewaktu-waktu seperti RAM. Pengisian atau penulisan data, informasi,
ataupun program pada ROM memerlukan proses khusus yang tidak semudah dan se-fleksibel cara penulisan
pada RAM. Biasanya, data atau program yang tertulis pada ROM diisi oleh pabrik yang membuatnya.
Umumnya ROM digunakan untuk menyimpan firmware, yaitu perangkat lunak yang berhubungan dengan
perangkat keras. Contoh ROM semacam ini adalah ROM BIOS. ROM BIOS berisi program dasar sistem
komputer yang berfungsi untuk mengatur dan menyiapkan semua peralatan atau komponen yang ada atau
yang terpasang pada komputer saat komputer ‘dinyalakan/dihidupkan’.
2. Informasi/data/program yang tertulis pada ROM (isi ROM) bersifat permanen dan tidak mudah hilang dan tidak
mudah berubah walaupun komputer ‘dimatikan’ atau dalam keadaan mati (off). Sedangkan pada RAM, semua
isinya (baik berupa data, program atau informasi) akan hilang dengan sendirinya jika komputer ‘dimatikan’
(dalam keadaan off).
3. ROM dapat menyimpan data tanpa membutuhkan daya. Itulah sebabnya data dalam ROM tidak akan hilang
walaupun komputer mati. Sedangkan RAM membutuhkan daya agar dapat menyimpan data, jika RAM tidak
mendapatkan daya, dengan sendirinya tidak akan dapat menyimpan data. Hal inilah yang menyebabkan data
yang terdapat dalam RAM secara otomatis akan hilang bila komputer mati (off).
ROM modern sering ditemukan dalam bentuk IC (Integrated Circuit), sama seperti RAM yag wujudnya
kebanyakan juga berupa IC. Teks atau kode yang tertulis pada kedua jenis IC ini berbeda. IC ROM biasanya
memiliki kode tulisan (teks) 27xxx. Angka 27 menunjukkan kode untuk ROM, sedangkan xxx menjunjukkan
kapasitas ROM dalan satuan kilo bit.
Jenis-Jenis ROM
Mask ROM, data pada ROM dimasukkan langsung melalui mask pada saat perakitan chip. Hal ini
membuatnya sangat ekonomis terutama jika kita memproduksi dalam jumlah banyak. Namun hal ini juga
menjadi sangat mahal karena tidak fleksibel. Sebuah perubahan walaupun hanya satu bit membutuhkan mask
baru yang tentu saja tidak murah. Karena tidak fleksibel maka jarang ada yang menggunakannya lagi. Aplikasi
lain yang mirip dengan ROM adalah CD-ROM prerecorded yang familiar dengan kita, salah satunya CD
musik. Berbeda dengan pendapat banyak orang bahwa CD-ROM ditulis dengan laser, kenyataannya data
pada CD-ROM lebih tepatnya dicetak pada piringan plastik.
PROM (Programable ROM), yaitu ROM yang bisa kita program kembali dengan catatan hanya boleh satu kali
perubahan setelah itu tidak dapat lagi diprogram.
RPROM (Re-Programable ROM), merupakan perkembangan dari versi PROM dimana kita dapat melakukan
perubahan berulangkali sesuai dengan yang diinginkan.
EPROM (Erasable Program ROM), merupakan ROM yangdapat kita hapus dan program kembali, tapi cara
penghapusannya dengan menggunakan sinar ultraviolet.
EEPROM (Electrically Erasable Program ROM), perkembangan mutakhir dari ROM dimana kita dapat
mengubahdan menghapus program ROM dengan menggunakan
Latihan soal
1. Apakah yang dimksud sistem memori?
2. Memori terdiri dari?
3. Apakah perbedaan memori eksternal dan internal?
4. Apa artinya erasable?
5. Sebutkan jenis – jenis ROM!
Jawaban
1. Komponen-komponen elektronik yang menyimpan perintah- perintah yang menunggu untuk di eksekusi oleh
prosesor,data yang diperlukan oleh insruksi (perintah)
2. Satu chip atau beberapa papan sirkuit lainnya
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menghubungkan struktur CPU dengan
benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat membagi struktur CPU dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat memproduksi rangkaian internal CPU
dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mendemodntrasikan rangkaian internal
CPU dengan tepat
E. Materi Pembelajaran
Strukut dan rangkaian internal CPU
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 – 4
I. Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
URAIAN MATERI
Penjelasan tentang CPU
Central Processing Unit
Merupakan komponen terpenting dari sistem komputer
Komponen pengolah data berdasarkan instruksi yang diberikan kepadanya
Dalam mewujudkan fungsi dan tugasnya, CPU tersusun atas beberapa komponen
Komponen Utama CPU
Arithmetic and Logic Unit (ALU)
Control Unit
Registers
CPU Interconnections
Arithmetic and Logic Unit (ALU)
Bertugas membentuk fungsi-fungsi pengolahan data komputer
ALU sering disebut mesin bahasa (machine language) karena bagian ini mengerjakan instruksi-instruksi
bahasa mesin yang diberikan padanya. Seperti istilahnya.
ALU terdiri dari dua bagian, yaitu unit aritmetika dan unit logika boolean, yang masing-masing memiliki
spesifikasi tugas tersendiri.
Control Unit
Bertugas mengontrol operasi CPU dan secara keseluruhan mengontrol komputer sehingga terjadi
sinkronisasi kerja antar komponen dalam menjalankan fungsi-fungsi operasinya.
Termasuk dalam tanggung jawab unit kontrol adalah mengambil instruksi-instruksi dari memori utama dan
menentukan jenis instruksi tersebut.
Registers
Media penyimpanan internal CPU yang digunakan saat proses pengolahan data.
Memori ini bersifat sementara, biasanya digunakan untuk menyimpan data saat diolah ataupun data untuk
pengolahan selanjutnya.
CPU Interconnections
Sistem koneksi dan bus yang menghubungkan komponen internal dan bus-bus eksternal CPU.
Komponen internal CPU yaitu ALU, unit kontrol dan register-register.
Komponen eksternal CPU : sistem lainnya, seperti memori utama, piranti masukan/keluaran.
Fungsi CPU
Menjalankan program-program yang disimpan dalam memori utama dengan cara mengambil instruksi-
instruksi, menguji instruksi tersebut dan mengeksekusinya satu persatu sesuai alur perintah.
Pandangan paling sederhana proses eksekusi program adalah dengan mengambil pengolahan instruksi
yang terdiri dari dua langkah, yaitu : operasi pembacaan instruksi (fetch) dan operasi pelaksanaan instruksi
(execute).
Siklus Fetch - Eksekusi
Pada setiap siklus instruksi, CPU awalnya akan membaca instruksi dari memori.
Terdapat registers dalam CPU yang berfungsi mengawasi dan menghitung instruksi selanjutnya, yang
disebut Program Counter (PC).
PC akan menambah satu hitungannya setiap kali CPU membaca instruksi.
Instruksi-instruksi yang dibaca akan dibuat dalam register instruksi (IR).
Instruksi-instruksi ii dalam bentuk kode-kode binner yang dapat direpresentasikan oleh CPU kemudian
dilakukan aksi yang diperlukan.
Aksi CPU
CPU - Memori, perpindahan data dari CPU ke memori dan sebaliknya.
CPU - I/O, perpindahan data dari CPU ke modul I/O dan sebaliknya.
Pengolahan Data, CPU membentuk sejumlah operasi aritmatika dan logika terhadap data.
Kontrol, merupakan instruksi untuk pengontrolan fungsi atau kerja. Misalnya instruksi pengubahan urusan
eksekusi.
Siklus Eksekusi
Instruction Address Calculation (IAC), yaitu mengkalkulasi atau menentukan alamat instruksi berikutnya
yang akan dieksekusi. Biasanya melibatkan penambahan bilangan tetap ke alamat instruksi sebelumnya.
Misalnya, bila panjang setiap instruksi 16 bit padahal memori memiliki panjang 8 bit, maka tambahkan 2 ke
alamat sebelumnya.
Instruction Fetch (IF), yaitu membaca atau mengambil instruksi dari lokasi memorinya ke CPU.
Instruction Operation Decoding (IOD), yaitu menganalisa instruksi untuk menentukan jenis operasi yang
akan dibentuk dan operand yang akan digunakan.
Operand Address Calculation (OAC), yaitu menentukan alamat operand, hal ini dilakukan apabila
melibatkan referensi operand pada memori.
Operand Fetch (OF), yaitu mengambil operand dari memori atau dari modul I/O.
Data Operation (DO), yaitu membentuk operasi yang diperintahkan dalam instruksi.
Operand Store (OS), yaitu menyimpan hasil eksekusi ke dalam memori.
MULTIMEDIA SMK CAHAYA SAKTI 59
Fungsi Interupsi
Mekanisme penghentian atau pengalihan pengolahan instruksi dalam CPU kepada routine interupsi.
Hampir semua modul (memori dan I/O) memiliki mekanisme yang dapat menginterupsi kerja CPU.
Tujuan Interupsi
Secara umum untuk manajemen pengeksekusian routine instruksi agar efektif dan efisien antar CPU dan
modul-modul I/O maupun memori.
Setiap komponen komputer dapat menjalankan tugasnya secara bersamaan, tetapi kendali terletak pada
CPU di samping itu kecepatan eksekusi masing-masing modul berbeda.
Dapat sebagai sinkronisasi kerja antar modul.
Kelas Sinyal Interupsi
Program, yaitu interupsi yang dibangkitkan dengan beberapa kondisi yang terjadi pada hasil eksekusi
program. Contohnya : aritmatika overflow, pembagian nol, operasi ilegal.
Timer, adalah interupsi yang dibangkitkan dengan pewaktuan dalam prosesor. Sinyal ini memungkinkan
sistem operasi menjalankan fungsi tertentu secara reguler.
I/O, sinyal interupsi yang dibangkitkan oleh modul I/O sehubungan pemberitahuan kondisi error dan
penyelesaian suatu operasi.
Hardware Failure, adalah interupsi yang dibangkitkan oleh kegagalan daya atau kesalahan partas memori.
Proses Interupsi
Dengan adanya mekanisme interupsi, prosesor dapat digunakan untuk mengeksekusi instruksi-instruksi
lain.
Saat suatu modul telah selesai menjalankan tugasnya dan siap menerima tugas berikutnya, maka modul
ini akan mengirimkan permintaan interupsi ke prosesor.
Kemudian prosesor akan menghentikan eksekusi yang sedang dijalankannya untuk meng-handle routine
interupsi.
Setelah program interupsi selesai maka prosesor akan melanjutkan eksekusi programnya kembali.
Saat sinyal interupsi diterima prosesor ada dua kemungkina tindakan, yaitu interupsi diterima/ditangguhkan
dan interupsi ditolak.
Interupsi ditangguhkan :
Apa yang dilakukan prosesor ?
Prosesor menangguhkan eksekusi program yang dijalankan dan menyimpan konteksnya. Tindakan ini
adalah menyimpan alamat instruksi berikutnya yang akan dieksekusi dan data lain yang relevan.
Prosesor menyetel Program Counter (PC) ke alamat awal routine interrupt handler.
Sistem Operasi Kompleks
Interupsi ganda (multiple interrupt).
o Misalnya suatu komputer akan menerima permintaan interupsi saat proses pencetakan dengan
printer selesai, disamping itu dimungkinkan dari saluran komunikasi akan mengirimkan permintaan
interupsi setiap kali data tiba.
Dapat diambil dua buah pendekatan untuk menangani interupsi ganda ini.
Pendekatan Interupsi Ganda
Ada 2 pendekatan :
Pendekatan ini disebut pengolahan interupsi berurutan/sekuensial.
o Menolak atau tidak mengizinkan interupsi lain saat suatu interupsi ditangani prosesor.
o Setelah prosesor selesai menangani suatu interupsi maka interupsi lain baru ditangani.
Pengolahan interupsi bersarang yaitu mendefinisikan prioritas bagi interupsi.
o Interrupt handler mengizinkan interupsi berprioritas lebih tinggi ditangani terlebih dahulu.
Latihan Soal
1. Apakah kepanjangan dari CPU?
2. Sebutkan komponen – komponen CPU?
3. Apa tugas ALU?
4. Apakah tugas prosesor?
5. Mengapa ALU disebut juga mesin bahasa?
Jawaban
1. Central Processing Unit
2. Arithmetic and Logic Unit (ALU), Control Unit, Register, CPU Interconntections
3. pengolahan data komputer
4. Prosesor menangguhkan eksekusi program yang dijalankan dan menyimpan konteksnya. Tindakan ini adalah
menyimpan alamat instruksi berikutnya yang akan dieksekusi dan data lain yang relevan. Prosesor menyetel
Program Counter (PC) ke alamat awal routine interrupt handler.
5. karena bagian ini mengerjakan instruksi-instruksi bahasa mesin yang diberikan padanya
Penskoran
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100
Nilai = Betul x 20