Anda di halaman 1dari 52

8.

RPP

RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah : SMK Cahaya Sakti
Mata Pelajaran : Sistem Komputer
Komp. Keahlian : MULTIMEDIA
Kelas/Semester : X / 1 (satu)
Tahun Pelajaran : 2018 / 2019
Alokasi Waktu : 6 x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


1. Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, danmengevaluasitentangpengetahuanfaktual, konseptual,
operasionaldasar,
danmetakognitifsesuaidenganbidangdanlingkupkerjaTeknikKomputerdanInformatikapadatingkatteknis,
spesifik, detil, dankompleks, berkenaandenganilmupengetahuan, teknologi, seni, budaya,
danhumanioradalamkontekspengembanganpotensidirisebagaibagiandarikeluarga, sekolah, duniakerja,
wargamasyarakatnasional, regional, daninternasional.
Melaksanakantugasspesifik, denganmenggunakanalat, informasi, danprosedurkerja yang
lazimdilakukansertamenyelesaikanmasalahsederhanasesuaidenganbidangdanlingkupkerjaTeknikKompute
rdanInformatika
Menampilkankinerjamandiridenganmutudankuantitas yang terukursesuaidenganstandarkompetensikerja.
Menunjukkanketerampilanmenalar, mengolah, danmenyajisecaraefektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif, komunikatif, dansolutifdalamranahabstrakterkaitdenganpengembangandari yang dipelajarinya
di sekolah, sertamampumelaksanakantugasspesifikdibawahpengawasanlangsung.
Menunjukkanketerampilanmempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakangerakmahir,
menjadikangerakalami, sampaidengantindakanorisinaldalamranahkonkretterkaitdenganpengembangandari
yang dipelajarinya di sekolah, sertamampumelaksanakantugasspesifikdibawahpengawasanlangsung.
2. Kompetensi Dasar
3.1 Memahamisistem bilangan(Desimal, Biner, Heksadesimal)
4.1 Mengonversikan sistem bilangaan (Desimal, Biner, Heksadesimal)

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.1 Memahamisistem bilangan(Desimal, Biner, Heksadesimal)
3.1.1 Menjelaskan bilangan decimal, biner dan hexadesimal
3.1.2 Menghitung bilangan decimal, biner dan hexadesimal
4.1 Mengonversi sistem biloangan (Desimal, Biner, Hexadesimal)
4.1.1 Mengklasifikasikan bilangan decimal, biner dan heksadesimal
4.1.2 Menulis Ulang bilangan decimal, biner dan heksadesimal

D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat memahami bilangan decimal, biner dan
heksadesimal dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menulis ulang bilangan decimal, biner dan
heksa decimal dengan tepat

E. Materi Pembelajaran
Bilangan desimal, biner, hexadesimal

F. Pendekatan, Strategi, Metode


a. Pendekatan berfikir :Sientific
b. Model Pembelajaran :Discovery learning
c. Metode Pembelajaran :Observasi, diskusi dan tanya jawab.

G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1– 3

No Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu


1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk
memulai pembelajaran
2. Melakukan pengkondisian peserta didik
1 Pendahuluan 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 15 Menit
4. Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
5. Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
6. Melakukan Pre test.
Pemberian Rangsangan
1. Guru meminta peserta didik untuk memperhatikan materi yang ada di
2 Kegiatan Inti
layar komputer tentang sistem bilangan(Desimal, Biner, Heksadesimal)
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya

MULTIMEDIA SMK CAHAYA SAKTI 9


No Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
agar dapat mudah dipahami
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah dari materi yang disajikan
oleh guru
Identifikasi Masalah
1. Guru menugaskan peserta didik untuk dapat memecahkan masalah
konversi bilangan decimal, biner dan heksa desimal
2. Pesera didik menulis ulang konversi bilangan decimal, biner dan heksa
decimal dengan membaca buku panduan yang lain.
3. Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik
dapat merumuskan maslah / hipotesis tugas dari guru tentang masalah
konversi bilangan decimal, biner dan heksa decimal
4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang
masalah konversi bilangan decimal, biner dan heksa decimal
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang
lainnya memberikan tanggapan
Pengumpulan Data
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau informasi
masalah konversi bilangan decimal, biner dan heksa decimal
2. Peserta didik mencoba membuat atau mengerjakan atau menulis ulang
bilangan decimal, biner dan heksa decimal sesuai dengan petunjuk dari
guru sebagai pembuktian pengujian hipotesis
Pembuktian
1. Guru meminta peserta didik untuk menilai hasil yang telah dibuat oleh
peserta didik yang lainnya
2.Peserta didik menilai berdasarkan format penilaian yang sudah ada
Menarik Simpulan
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang bilangan decimal, biner
dan heksa decimal
2. Guru menugaskan peserta didik un tuk menyimpulakn dan menulis ulang
materi bilangan decimal, biner dan heksa decimal
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk menyimpulkan materi
bilangan decimal, biner dan heksa decimal
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang
sedang maju untuk mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari
temannya
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan
tentang bilangan decimal, biner dan heksa decimal
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari
hasil pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik
3 Penutup secara individu untuk mengerjakannya. 15 Menit
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan bilangan
decimal, biner dan heksa decimal
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada
peserta didik untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup

H. Alat/ bahan, Media Pembelajaran


Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian

I. Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM

J. Penilainan Pembelajaran
a. Teknik : Non Test dan Test
b. Bentuk :
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan : Demonstrasi

URAIAN MATERI

Bilangan desimal adalah bilangan yang menggunakan 10 angka mulai 0 sampai 9 berturut2. Setelah angka 9,
maka angka berikutnya adalah 10, 11, 12 dan seterusnya. Bilangan desimal disebut juga bilangan berbasis 10.

MULTIMEDIA SMK CAHAYA SAKTI 10


Contoh penulisan bilangan desimal : 1710. Ingat, desimal berbasis 10, maka angka 10-lah yang menjadi subscript
pada penulisan bilangan desimal.
Bilangan biner adalah bilangan yang hanya menggunakan 2 angka, yaitu 0 dan 1. Bilangan biner juga disebut
bilangan berbasis 2. Setiap bilangan pada bilangan biner disebut bit, dimana 1 byte = 8 bit. Contoh penulisan :
1101112.
Bilangan oktal adalah bilangan berbasis 8, yang menggunakan angka 0 sampai 7. Contoh penulisan : 17 8.
Bilangan heksadesimal, atau bilangan heksa, atau bilangan basis 16, menggunakan 16 buah simbol, mulai dari 0
sampai 9, kemudian dilanjut dari A sampai F. Jadi, angka A sampai F merupakan simbol untuk 10 sampai 15.
Contoh penulisan : C516.

Konversi bilangan biner, octal atau hexadesimal menjadi bilangan desimal.


Konversi dari bilangan biner, octal atau hexa menjadi bilangan desimal memiliki konsep yang sama.Konsepnya
adalah bilangan tersebut dikalikan basis bilangannya yang dipangkatkan 0,1,2 dst dimulai dari kanan. Untuk lebih
jelasnya silakan lihat contoh konversi bilangan di bawah ini;
 Konversi bilangan octal ke desimal.
Cara mengkonversi bilangan octal ke desimal adalah dengan mengalikan satu-satu bilangan dengan 8 (basis
octal) pangkat 0 atau 1 atau 2 dst dimulai dari bilangan paling kanan. Kemudian hasilnya dijumlahkan. Misal,
137(octal) = (7x80) + (3x81) + (1x82) = 7+24+64 = 95(desimal)
 Konversi bilangan biner ke desimal.
Cara mengkonversi bilangan biner ke desimal adalah dengan mengalikan satu-satu bilangan dengan 2 (basis
biner) pangkat 0 atau 1 atau 2 dst dimulai dari bilangan paling kanan. Kemudian hasilnya dijumlahkan. Misal,
11001(biner) = (1x20) + (0x21) + (0x22) + (1x2) + (1x22) = 1+0+0+8+16 = 25(desimal).
 Konversi bilangan hexadesimal ke desimal.
Cara mengkonversi bilangan biner ke desimal adalah dengan mengalikan satu-satu bilangan dengan 16 (basis
hexa) pangkat 0 atau 1 atau 2 dst dimulai dari bilangan paling kanan. Kemudian hasilnya dijumlahkan. Misal,
79AF(hexa) = (Fx20) + (9x21) + (Ax22) = 15+144+2560+28672 = 31391(desimal).
 Konversi bilangan hexadesimal ke desimal.
Cara mengkonversi bilangan biner ke desimal adalah dengan mengalikan satu-satu bilangan dengan 16 (basis
hexa) pangkat 0 atau 1 atau 2 dst dimulai dari bilangan paling kanan. Kemudian hasilnya dijumlahkan. Misal,
79AF(hexa) = (Fx20) + (9x21) + (Ax22) = 15+144+2560+28672 = 31391(desimal).

Konversi bilangan desimal menjadi bilangan biner, octal atau hexadesimal.


Konversi dari bilangan desimal menjadi biner, octal atau hexadesimal juga memiliki konse yang sama. Konsepnya
bilangan desimal harus dibagi dengan basis bilangan tujuan, hasilnya dibulatkan kebawah dan sisa hasil baginya
(remainder) disimpan. Ini dilakukan terus menerus hingga hasil bagi < basis bilangan tujuan. Sisa bagi ini kemudian
diurutkan dari yang paling akhir hingga yang paling awal dan inilah yang merupakan hasil konversi bilangan
tersebut. Untuk lebih jelasnya lihat pada contoh berikut;
 Konversi bilangan desimal ke biner.
Cara konversi bilangan desimal ke biner adalah dengan membagi bilangan desimal dengan 2 dan menyimpan
sisa bagi per seitap pembagian terus hingga hasil baginya < 2. Hasil konversi adalah urutan sisa bagi dari yang
paling akhir hingga paling awal. Contoh:
125(desimal) = .... (biner)
125/2 = 62 sisa bagi 1
62/2= 31 sisa bagi 0
31/2=15 sisa bagi 1
15/2=7 sisa bagi 1
7/2=3 sisa bagi 1
3/2=1 sisa bagi 1
hasil konversi: 1111101
 Konversi bilangan desimal ke octal.
Cara konversi bilangan desimal ke octal adalah dengan membagi bilangan desimal dengan 8 dan menyimpan
sisa bagi per seitap pembagian terus hingga hasil baginya < 8. Hasil konversi adalah urutan sisa bagi dari yang
paling akhir hingga paling awal. Contoh lihat gambar:
 Konversi bilangan desimal ke hexadesimal.
Cara konversi bilangan desimal ke octal adalah dengan membagi bilangan desimal dengan 16 dan menyimpan
sisa bagi per seitap pembagian terus hingga hasil baginya < 16. Hasil konversi adalah urutan sisa bagi dari yang
paling akhir hingga paling awal. Apabila sisa bagi diatas 9 maka angkanya diubah, untuk nilai 10 angkanya A,
nilai 11 angkanya B, nilai 12 angkanya C, nilai 13 angkanya D, nilai 14 angkanya E, nilai 15 angkanya F. Contoh
lihat gambar:
Konversi bilangan octal ke biner dan sebaliknya
 Konversi bilangan octal ke biner.
Konversi bilangan octal ke biner caranya dengan memecah bilangan octal tersebut persatuan bilangan kemudian
masing-masing diubah kebentuk biner tiga angka. Maksudnya misalkan kita mengkonversi nilai 2 binernya bukan
10 melainkan 010. Setelah itu hasil seluruhnya diurutkan kembali. Contoh:
 Konversi bilangan biner ke octal.
Konversi bilangan biner ke octal sebaliknya yakni dengan mengelompokkan angka biner menjadi tiga-tiga dimulai
dari sebelah kanan kemudian masing-masing kelompok dikonversikan kedalam angka desimal dan hasilnya
diurutkan. Contoh lihat gambar:
Konversi bilangan hexadesimal ke biner dan sebaliknya
 Konversi bilangan hexadesimal ke biner.
Sama dengan cara konversi bilanga octal ke biner, bedanya kalau bilangan octal binernya harus 3 buah,

MULTIMEDIA SMK CAHAYA SAKTI 11


bilangan desimal binernya 4 buah. Misal kita konversi 2 hexa menjadi biner hasilnya bukan 10 melainkan 0010.
Contoh lihat gambar:
 Konversi bilangan biner ke hexadesimal.
Teknik yang sama pada konversi biner ke octal. Hanya saja pengelompokan binernya bukan tiga-tiga
sebagaimana pada bilangan octal melainkan harus empat-empat. Contoh lihat gambar:
Konversi bilangan hexadesimal ke octal dan sebaliknya
 Konversi bilangan octal ke hexadesimal.
Teknik mengonversi bilangan octal ke hexa desimal adalah dengan mengubah bilangan octal menjadi biner
kemudian mengubah binernya menjadi hexa. Ringkasnya octal->biner->hexa lihat contoh,
 Konversi bilangan hexadesimal ke octal.Begitu juga dengan konversi hexa desimal ke octal yakni dengan
mengubah bilangan hexa ke biner kemudian diubah menjadi bilangan octal. Ringkasnya hexa->biner->octal.
Lihat contoh;

Jawablah pertanyaan berikut ini!


1. Apakah yang dimaksud dengan Bilangan decimal?
2. Apakah yang dimksud dengan bilangan biner?
3. Apakah yang dimaksud engan bilangan octal?
4. Bagaimana cara mengonversi bilangan octal ke desimal?
5. Bagaimana cara mengonversi bilangan biner ke decimal?

Jawaban
1. Bilangan decimal adalah bilangan yang menggunakan 10 angka mulai 0 sampai berturut – turut. Setelah angka
9, maka angka berikutnya adalah 10, 11, 12 dan seterusnya. Bilangan desimal disebut juga bilangan berbasis
10
2. Bilangan biner adalah bilangan yang hanya menggunakan 2 angka yaitu 0 dan 1
3. Bilangan octal adalah bilangan berbasis 8
4. Cara mengkonversi bilangan octal ke desimal adalah dengan mengalikan satu-satu bilangan dengan 8 (basis
octal) pangkat 0 atau 1 atau 2 dst dimulai dari bilangan paling kanan. Kemudian hasilnya dijumlahkan. Misal,
137(octal) = (7x80) + (3x81) + (1x82) = 7+24+64 = 95(desimal)
5. Cara mengkonversi bilangan biner ke desimal adalah dengan mengalikan satu-satu bilangan dengan 2 (basis
biner) pangkat 0 atau 1 atau 2 dst dimulai dari bilangan paling kanan. Kemudian hasilnya dijumlahkan. Misal,
11001(biner) = (1x20) + (0x21) + (0x22) + (1x2) + (1x22) = 1+0+0+8+16 = 25(desimal).

Penskoran
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100

Nilai = Betul x 20

MULTIMEDIA SMK CAHAYA SAKTI 12


RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah : SMK Cahaya Sakti
Mata Pelajaran : Sistem Komputer
Komp. Keahlian : MULTIMEDIA
Kelas/Semester : X / 1 (satu)
Tahun Pelajaran : 2018 / 2019
Alokasi Waktu : 6 x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


1. Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan
Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, duniakerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi
kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan gerak
alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
2. Kompetensi Dasar
3.2 Menganalisis relasi logika dasar, kombinasi dan sekuensial (NOT, AND, OR);
(NOR,NAND,EXOR,EXNOR); (Flip Flop, counter)
4.2 Menganalisis relasi logika dasar, kombinasi dan sekuensial (NOT, AND, OR);
(NOR,NAND,EXOR,EXNOR); (Flip Flop, counter)

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.2 Mengnalisis relasi logika dasar, kombinasi dan sekuensial (NOT, ND, OR); (NOR,NAND,EXOR,EXNOR);
(Flip Flop, Counter)
3.2.1 Dapat Membedakan relasi relasi logika dasar, kombinasi dan sekuensial dengan benar
3.2.2 Memeriksa relasi logika dasar, kombinasi dan sekuensial
4.2 Menganalisis relasi logika dasar, kombinasi dan sekuensial (NOT, AND, OR);
(NOR,NAND,EXOR,EXNOR); (Flip Flop, counter)
4.2.1 Dapat Membedakan relasi relasi logika dasar, kombinasi dan sekuensial dengan benar
4.2.2 Memeriksa relasi logika dasar, kombinasi dan sekuensial

D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat membedakan relasi logika dasar, kombinasi
dan sekuensial dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat memeriksa relasi logika dasar, kombinasi
dan sekuensial dengan tepat

E. Materi Pembelajaran
Relasi Logika Dasar

F. Pendekatan, Strategi, Metode


1. Pendekatan berfikir : Sientific
2. Model Pembelajaran : Discovery learning
3. Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.

G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 – 3

No Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu


1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk
memulai pembelajaran
2. Melakukan pengkondisian peserta didik
1 Pendahuluan 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 15 Menit
4. Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
5. Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
6. Melakukan Pre test.
Pemberian Rangsangan
2 Kegiatan Inti
1. Guru meminta peserta didik untuk memperhatikan materi yang ada di

MULTIMEDIA SMK CAHAYA SAKTI 13


No Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
layar komputer tentang relasi logika dasar, kombinasi dan sekuensial
(NOT, AND, OR);(NOR,NAND,EXOR,EXNOR);(Flip Flop, counter)
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya
agar dapat mudah dipahami
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah dari materi yang disajikan
oleh guru
Identifikasi Masalah
1. Guru menugaskan peserta didik untuk dapat menghubungkan dan
membedakan relasi logika dasar, kombinasi dan sekuensial
2. Pesera didik berusaha menghubungkan dan membedakan relasi logika
dasar, kombinasi dan sekuensial dengan membaca buku panduan yang
lain.
3. Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta
didik dapat merumuskan maslah / hipotesis tugas dari guru tentang
menghubungkan dan membedakan relasi logika dasar, kombinasi dan
sekuensial
4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang
menghubungkan dan membedakan relasi logika dasar, kombinasi dan
sekuensial
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok
yang lainnya memberikan tanggapan

Pengumpulan Data
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau informasi
masalah menghubungkan dan membedakan relasi logika dasar,
kombinasi dan sekuensial
2. Peserta didik mencoba menghubungkan dan membedakan relasi logika
dasar, kombinasi dan sekuensial sesuai dengan petunjuk dari guru
sebagai pembuktian pengujian hipotesis
Pembuktian
1. Guru meminta peserta didik untuk menilai hasil yang telah dibuat oleh
peserta didik yang lainnya
2. Peserta didik menilai berdasarkan format penilaian yang sudah ada
Menarik Simpulan
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang menghubungkan dan
membedakan relasi logika dasar, kombinasi dan sekuensial
2. Guru menugaskan peserta didik un tuk menyimpulakn materi
menghubungkan dan membedakan relasi logika dasar, kombinasi dan
sekuensial
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk menyimpulkan
menghubungkan dan membedakan relasi logika dasar, kombinasi dan
sekuensial
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang
sedang maju untuk mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari
temannya
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan
tentang relasi logika dasar
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari
hasil pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik
3 Penutup secara individu untuk mengerjakannya. 15 Menit
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang
relasi logika dasar
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada
peserta didik untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup

H. Alat/ bahan, Media Pembelajaran


Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian

I. Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM

MULTIMEDIA SMK CAHAYA SAKTI 14


J. Penilainan Pembelajaran
a. Teknik :Non Test dan Test
b. Bentuk : :
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan : Demonstrasi

URAIAN MATERI
Rangkaian kombinasional terdiri dari gerbang logika yang memiliki output yang selalu tergantung pada kombinasi
input yang ada.Rangkaian kombinasional melakukan operasi yang dapat ditentukan secara logika dengan
memakai sebuah fungsi boolean.
Rangkaian sekuensial merupakan rangkaian logika yang keadaan outputnya tergantung pada keadaan input-
inputnya juga tergantung pada keadaan output sebelumnya. Rangkaian ini juga didefenisikan sebagai rangkaian
logika yang outputnya tergantung waktu.
Secara umum rangkaian logika diklasifikasikan kedalam dua bentuk yakni sum of product (SOP) dan product of
sum (POS). Dari masing-masing persamaan tersebut dapat diklasifikasikan lagi menjadi bentuk standar dantak
standar.
a. Sum of product (SOP)
Merupakan persamaan logika yang mengekpresikan operasi OR dari suku-suku berbentuk operasi
AND.Secara lebih sederhana dapat dikatakan bahwa SOP adalah bentuk persamaan yang melakukan operasi
OR terhadap AND.
b. Product of sum (POS)
 Jenis-jenis rangkaian logika kombinasional
1. Enkoder
Enkoder adalah rangkaian logika kombinasional yang berfungsi untuk mengubah atau mengkodekan
suatu sinyal masukan diskrit menjadi keluaran kode biner.
Sebuah Enkoder harus memenuhi syarat perancangan m < 2 n . Variabel m adalah kombinasi masukan
dan n adalah jumlah bit keluaran sebuah enkoder. Satu kombinasi masukan hanya dapat mewakili satu
kombinasi keluaran.
Enkoder disusun dari gerbanggerbang logika yang menghasilkan keluaran biner sebagai hasil tanggapan
adanya dua atau lebih variabel masukan. Hasil keluarannya dinyatakan dengan aljabar boole, tergantung
dari kombinasi – kombinasi gerbang yang digunakan.
2. Dekoder
Rangkaian Dekoder mempunyai sifat yang berkebalikan dengan Enkoder yaitu merubah kode biner
menjadi sinyal diskrit. Sebuah dekoder harus memenuhi syarat perancangan m < 2 n . Variabel m adalah
kombinasi keluaran dan n adalah jumlah bit masukan. Satu kombinasi masukan hanya dapat mewakili
satu kombinasi keluaran.
3. Rangkaian logika kombinasional Multiplexer
Rangkaian logika kombinasional Multiplexer atau disingkat MUX adalah alat atau komponen elektronika
yang bisa memilih input (masukan) yang akan diteruskan ke bagian output (keluaran). Pemilihan input
mana yang dipilih akan ditentukan oleh signal yang ada di bagian kontrol (kendali) Select.
4. Rangkaian Logika kombinasional DemultiplekserRangkaian logika kombinasional
Demultiplekser adalah Komponen yang berfungsi kebalikan dari MUX. Pada DEMUX, jumlah
masukannya hanya satu, tetapi bagian keluarannya banyak. Signal pada bagian input ini akan disalurkan
ke bagian output (channel) yang mana tergantung dari kendali pada bagian SELECTnya.

Pada rangkaian logika sekuensial, keadaan keluaran selain ditentukan oleh keadaan masukan juga ditentukan oleh
keadaan keluaran sebelumnya. Hal itu menunjukkan bahwarangkaian logika sekuensial harus mempunyai
pengingat (memory), atau kemampuan untuk menyimpan informasi.Rangkaian dasar yang dapat dipakai untuk
membentukrangkaian logika sekuensial adalah latch dan flip-flop.Perbedaan latch dan flip-flop terletak pada
masukanclock. Pada flip-flop dilengkapi dengan masukan clock,sedangkan pada latch tidak. Flip-flop hanya akan
bekerjapada saat transisi pulsa clock dari tinggi ke rendah ataudari rendah ke tinggi, tergantung dari jenis clock
yangdigunakan. Transisi pulsa clock dari rendah ke tinggi disebut transisi positif, sedangkan transisi tinggi
kerendah di sebut transisi negatif.
 Jenis-jenis rangkaian logika sekuensial
1. RS FLIP-FLOP
Flip-flop RS atau SR (Set-Reset) merupakan dasar dari flip-flop jenis lain. Flip-flop ini mempunyai 2
masukan: satu disebut S (SET) yang dipakai untuk menyetel (membuat keluaran flip-flop berkeadaan 1)
dan yang lain disebut R (RESET) yang dipakai untuk me-reset (membuat keluaran berkeadaan 0).

a.FF-RS (dirangkai dari NAND gate)


b. FF – RS Berdetak
Dengan adanya detak akan membuat FF-RS bekerja sinkron atau aktif HIGH
2. D FLIP-FLOP
Sebuah masalah yang terjadi pada Flip-flop RS adalah dimana keadaan R = 1, S = 1 harus dihindarkan.
Satu cara untuk mengatasinya adalah dengan mengizinkan hanya sebuah input saja dimana FF-D
mampu mengatasi masalah tersebut.
3. JK FLIP-FLOP
FF JK mempunyai masukan “J” dan “K”. FF ini “dipicu” oleh suatu pinggiran pulsa clock positif atau
negatif. FF JK merupakan rangkaian dasar untuk menyusun sebuah pencacah. FF JK dibangun dari
rangkaian dasar FF SR dengan menambahkan dua gerbang AND pada masukan R dan S serta
dilengkapi dengan rangkaian diferensiator pembentuk denyut pulsa clock

MULTIMEDIA SMK CAHAYA SAKTI 15


4. T FLIP-FLOP
Nama flip-flop T diambil dari sifatnya yang selalu berubah keadaan setiap ada sinyal pemicu (trigger)
pada masukannya. Input T merupakan satu-satunya masukan yang ada pada flip-flop jenis ini
sedangkan keluarannya tetap dua, seperti semua flip-flop pada umumnya. Kalau keadaan keluaran flip-
flop 0, maka setelah adanya sinyal pemicu keadaan-berikut menjadi 1 dan bila keadaannya 1, maka
setelah adanya pemicuan keadaannya berubah menjadi 0. Karena sifat ini sering juga flip-flop ini disebut
sebagai flip-flop toggle (berasal dari scalar toggle/pasak).
5. REGISTER
Register adalah himpunan dari sejumlah sel yang masing-masing terdiri dari sebuah flip-flop, dimana
setiap sel dapat menyimpan data sebanyak 1-bit. Register ini umumnya dapat dibaca dan ditulis
sehingga berfungsi sebagai memori yang berukuran kecil. Fungsi dari register kadang-kadang lebih dari
hanya sekedar menyimpan data, tetapi dapat juga mengolahnya secara terbatas, misalnya menggeser
kekiri atau kekanan.
6. Register Pemalang (Latch)
Disebut pemalang karena register ini berfungsi untuk memalang data. Artinya nilai data yang menjadi
masukannya akan dipertahankan pada keluarannya, walaupun masukan tersebut telah dihilangkan.
Register ini sangat diperlukan untuk menghubungkan peralatan berkecepatan tinggi dengan yang
berkecepatan rendah. Dalam hal ini register berfungsi sebagai penyangga (buffer). Pemalang umumnya
dibentuk dengan menggunakan flip-flop D.

Jika masukan LE (Latch Enable) tinggi maka semua flip-flop mendapat pulsa clock sehingga menangkap data
masukannya. Selanjutnya jika data masukan dihilangkan maka nilai data sebelumnya akan tetap ada pada
keluaran register. Data ini akan tetap dipertahankan sampai ada pengambilan data yang baru.
Pemalang Transparan
Pemalang umumnya dibuat transparan dimana masukan LE bersifat level sensitive. Jika LE bernilai tinggi maka
nilai keluaran flip-flop yang bersangkutan akan sama dengan nilai keluarannya. Saat LE beralih ke rendah maka
nilai masukan pada saat itu akan ditangkap dan dipertahankan.
Memori
Memori berfungsi untuk menyimpan informasi. Jumlah data yang dapat disimpan tergantung kapasitas memori
tersebut. Ada memori yang hanya dapat dibaca (ROM) ada pula yang dapat dibaca dan ditulis (RAM)
Register Geser Kanan
Pada register ini flip-flop yang dikanan mendapat masukan dari keluaran flip-flop yang dikiri.
Register Geser Kiri
Pada register ini flip-flop yang dikiri mendapat masukan dari keluaran flip-flop yang dikanan.
Register Geser Kanan / Kiri
Masukan suatu flip-flop bisa dari flip-flop yang dikiri ataupun yang dikanannya, tergantung pada nilai logika
masukan S (select).
Parallel Input Serial Output
Data untuk masing-masing flip-flop akan di-loading pada saat masukan LD (load) berlogika tinggi. Selanjutnya data
akan digeser kekanan pada setiap pulsa CP.
Serial Input Parallel Output
Data untuk masing-masing flip-flop akan dikeluarkan pada saat masukan OE (output enable) berlogika tinggi.

Suatu rangkaian diklasifikasikan sebagai kombinasional jika memiliki sifat yaitu keluarannya ditentukan hanya
oleh masukkan eksternal saja. Suatu rangkaian diklasifikasikan sequential jika ia memiliki sifat keluarannya
ditentukan oleh tidak hanya masukkan eksternal tetapi juga oleh kondisi sebelumnya.

Jawablah pertanyaan berikut ini!


1. Apakah yang dimaksud dengan Rangkaian logika kombinasi?
2. Apakah yang Anda ketahui tentang Sum of Product (SOP) dengan product of sum (POS)?
3. Sebutkan jenis-jenis rangkaian logika kombinasional!
4. Apakah yang mempengaruhi logika sekuensial?
5. Sebutkan jenis – jenis logika sekuensial

Jawaban
1. Rangkaian logika Kombinasi merupakan rangkaian logika yang outputnya hanya tergantung pada input-
inputnya saja dan tidak tergantung pada keadaan output sebelumnya logika kombinasi disebut juga rangaian
logika yang outputnya tidak tergantung pada waktu.
2. Sum of product (SOP)
Merupakan persamaan logika yang mengekpresikan operasi OR dari suku-suku berbentuk operasi
AND.Secara lebih sederhana dapat dikatakan bahwa SOP adalah bentuk persamaan yang melakukan operasi
OR terhadap AND.
Product of sum (POS)
Untuk menjelaskan sum of product, perlu dikaji ulang mengenai perkalian dua perubah atau lebih ialah fungsi
AND yang berinput dua atau lebih sebanyak satu atau lebih gerbang AND yang dijalin dalam bentuk penjumlah
fungsi OR dengan gerbang OR berinput dua atau lebih.
3. Enkoder, Dekoder, Rangkaian logika kombinasional Multiplexer, Rangkaian Logika kombinasional
DemultiplekserRangkaian logika kombinasional
4. keadaan masukan juga ditentukan oleh keadaan keluaran sebelumnya
5. RS. FLIP FLOP, FF – RS BERDETAK, D FLIP – FLOP, JK FLIP – FLOP, T FLIP – FLOP, REGISTER

MULTIMEDIA SMK CAHAYA SAKTI 16


Penskoran
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100

Nilai = Betul x 20

MULTIMEDIA SMK CAHAYA SAKTI 17


RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah : SMK Cahaya Sakti
Mata Pelajaran : Sistem Komputer
Komp. Keahlian : MULTIMEDIA
Kelas/Semester : X / 1 (satu)
Tahun Pelajaran : 2018 / 2019
Alokasi Waktu :6 x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


1. Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan
Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, duniakerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi
kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan gerak
alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
2. Kompetensi Dasar
3.3 Menerapkan operasi logika Aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)
4.3 Menerapkan operasi logika Aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.3 Menerapkan operasi logika Aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)
3.3.1 Menghitung operasi Aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)
3.3.2 Membedakan antara operasi aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)
4.3 Menerapkan operasi logika Aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)
4.3.1 Mengukur operasi Aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)
4.3.2 Membuat model operasi logika Aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)

D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengukur operasi logika aritmnatik dengan
benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menghitung operasi logika aritmnatik
dengan tepat
3. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menggambar operasi logika aritmnatik
dengan tepat

E. Materi Pembelajaran
Aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)

F. Pendekatan, Strategi, Metode


1. Pendekatan berfikir : Sientific
2. Model Pembelajaran : Discovery learning
3. Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.

G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 – 3

No Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu


1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk
memulai pembelajaran
2. Melakukan pengkondisian peserta didik
1 Pendahuluan 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 15 Menit
4. Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
5. Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
6. Melakukan Pre test.
Pemberian Rangsangan
1. Guru meminta peserta didik untuk memperhatikan materi yang ada di
2 Kegiatan Inti
layar komputer tentang operasi logika Aritmatik (Half-Full Adder, Ripple
Carry Adder)

MULTIMEDIA SMK CAHAYA SAKTI 18


No Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang
lainnya agar dapat mudah dipahami
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah dari materi yang disajikan
oleh guru
Identifikasi Masalah
1. Guru menugaskan peserta didik untuk dapat menghitung atau
mengukur dan mengoperasikan operasi logika Aritmatik (Half-Full
Adder, Ripple Carry Adder)
2. Pesera didik berusaha menghitung atau mengukur dan
mengoperasikan logika Aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry
Adder)dengan membaca buku panduan yang lain.
3. Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta
didik dapat merumuskan maslah / hipotesis tugas dari guru tentang
menghitung atau mengukur dan mengoperasikan logika Aritmatik
(Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)
4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang
menghitung atau mengukur dan mengoperasikan logika Aritmatik
(Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok
yang lainnya memberikan tanggapan
Pengumpulan Data
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau
informasi masalah menghitung atau mengukur dan mengoperasikan
logika Aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)
2. Peserta didik mencoba menghitung atau mengukur dan
mengoperasikan logika Aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)
sesuai dengan petunjuk dari guru sebagai pembuktian pengujian
hipotesis
Pembuktian
1. Guru meminta peserta didik untuk menilai hasil yang telah dibuat oleh
peserta didik yang lainnya
2. Peserta didik menilai berdasarkan format penilaian yang sudah ada
Menarik Simpulan
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang atau mengukur dan
mengoperasikan Aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)
2. Guru menugaskan peserta didik un tuk menyimpulakn materi atau
mengukur dan mengoperasikan Aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry
Adder)
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk menyimpulkan
menghitung atau mengukur dan mengoperasikan Aritmatik (Half-Full
Adder, Ripple Carry Adder)
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang
sedang maju untuk mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari
temannya
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan
tentang operasi aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari
hasil pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik
3 Penutup secara individu untuk mengerjakannya. 15 Menit
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan
tentang operasi aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada
peserta didik untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup

H. Alat/ bahan, Media Pembelajaran


Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian

I. Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM

MULTIMEDIA SMK CAHAYA SAKTI 19


J. Penilainan Pembelajaran
a. Teknik : Non Test dan Test
b. Bentuk :
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan : Demonstrasi

URAIAN MATERI
Rangkaian adder / penjumlah adalah rangkaian yang biasanya berada dalam processor, tepatnya dalam ALU
(Arithmetic Logic Unit) Seperti kita tahu bahwa processor menggunakan basic bilangan digital binary untuk
melakukan penghitungan sebuah proses, ada proses penghitungan aritmatik (menambah, mengurang, mengali
dan membagi) dan ada pula proses menghitung logic (and, or, not, dst).
Adder digunakan untuk melakukan penghitungan aritmatik, terutama penjumlahan, pada prinsipnya processor
akan memasukan 2 buah input untuk dijumlah sehingga didapatkan hasil SUM (S) dan CARRY (C). Sum adalah
hasil penjumlahan pada position yang sama sedangkan Carry adalah kelebihan dari hasil penjumlahan yang
melimpah pada posisi berikutnya. Rangkaian Half Adder memiliki 2 buah output yaitu Carry dan Sum
Kekurangan dari rangkaian Half Adder adalah rangkaian tersebut hanya valid bertindak sebagai penghitung
pertama dalam sebuah rangkaian penghitungan, maksudnya, jika kita melakukan 2 x operasi penjumlahan atau
lebih, maka hasil dari rangkaian Half Adder tidak bisa dipastikan kebenarannya.
Kekurangan ini terjadi karena Half Adder hanya memiliki 2 input untuk dijumlahkan, yaitu A dan B. Full Adder
menyempurnakan kekurangan Half Adder dengan menambahkan 1 input lagi yaitu Carry In. Jika perhitungan
sebelumnya menghasilkan nilai Carry, maka nilai Carry ini akan diperhitungkan dalam penjumlahan berikutnya.
Rangkaian Ripple Adder adalah rangkaian yang dibentuk dari susunan Full Adder, maupun gabungan Half Adder
dan Full Adder, sehingga membentuk rangkaian penjumlah lanjut, ingat, baik Full Adder maupun Half Adder
berjalan dalam aritmatika binary per bit. Untuk menghasilkan penghitungan nibble (4 bit) atau byte (8 bit)
dibutuhkan ripple Carry Adder.
Arithmatic Logical Unit (ALU), adalah komponen dalam sistem komputer yang berfungsi melakukan operasi
perhitungan aritmatika dan logika. Seperti kita tahu bahwa processor menggunakan basic bilangan digital binary
untuk melakukan penghitungan sebuah proses, adapun contoh operasi penghitungan aritmatik yaitu menambah,
mengurang, mengali dan membagi. dan contoh operasi logic adalah and, or, not, dst.
Adder digunakan untuk melakukan penghitungan aritmatik, terutama penjumlahan, pada prinsipnya processor akan
memasukan 2 buah input untuk dijumlah sehingga didapatkan hasil SUM (S) dan CARRY (C). Sum adalah hasil
penjumlahan pada position yang sama sedangkan Carry adalah kelebihan dari hasil penjumlahan yang melimpah
pada posisi berikutnya.
–Untuk lebih mudah memahami yang mana Sum dan yang mana Carry pada cara kerja rangkaian Adder, mari kita
gunakan bilangan desimal terlebih dahulu, misal perhitungan 5 ditambah 7. Kita sama2 tahu bahwa 5+7 = 12, tapi
perhatikan lebih detail, baik 5 dan 7 keduanya nilai posisinya sama, yaitu satuan, penjumlahan keduanya
menghasilkan bilangan Sum = 2 (satuan) dan karena nilai satuan berakhir pada angka 9 maka nilainya melimpah
(overflow) pada posisi berikutnya (puluhan) sehingga muncul angka 1 (puluhan) yang disebut Carry. Dengan
demikian 5+7 menghasilkan angka 12 { 1 (puluhan – Carry) 2 (satuan – Sum).—
Ada 3 jenis Adder
1. Rangkaian adder dengan menjumlahkan 2 bit disebut Half Adder
(+) half adder adalah rangkaian kombinasi yang membentuk suatu penjumlahan aritmatik dari dua dijit bilangan
biner menggabungkan gerbang XOR dan AND. Susunan half adder terdiri dari output “S” yang menyatakan
hasil dari SUM dan “Cy” yang menyatakan hasil dari Carry.
2. Rangkaian adder dengan menjumlahkan 3 bit disebut Full Adder
(+) full adder adalah rangkaian kombinasi yang membentuk suatu penjumlahan aritmatik dengan tiga intput bit.
Full adder bisa juga dibentuk dengan dua buah half adder. Meskipun memiliki tiga input, output yang dihasilkan
dari full adder tetap dua, yaitu S sebagai SUM dan C sebagai Carry.
Rangkaian adder dengan menjumlahkan banyak bit disebut Paralel Adder
3. Rangkaian Ripple Carry Adder
Ripple carry adder adalah rangkaian yg lebih complex. karena rangkaian ini terdiri dari kumpulan rangkaian full
adder yang dihubungkan carryoutnya dari full adder(1) yang sebelumnya sebagai carry input, untuk full adder
berikutnya. Hal ini berfungsi untuk melakukan penjumlahan aritmatik bilangan binner dengan jumlah n-bit dan
diimplementasikan dengan n-full adder.
Rumusnya:
S = ( AФ B) A dan B input
C = (A.B) C dan S output
Rangkaian/kumpulan Ripple carry adder ini selain dibentuk oleh susunan Full Adder, juga di bentuk dengan
gabungan Half Adder dan Full Adder, sehingga membentuk rangkaian penjumlah lanjut(berjalan dalam
aritmatika binary per bit). Untuk menghasilkan penghitungan nibble (4 bit) atau byte (8 bit) dibutuhkan ripple
Carry Adder.
Dan, Jika penyusun Ripple Carry Adder menggunakan Half Adder, maka dipastikan Half Adder berada pada
posisi penjumlah pertama, karena tidak memiliki input carry. Carry out dari setiap siklus dijadikan sebagai Carry
in siklus berikutnya.

MULTIMEDIA SMK CAHAYA SAKTI 20


Latihan soal
1. Apakah yang dimaksud dengan rangkaian Adder?
2. Apa tujuan processor menggunakan basic bilangan digital binary?
3. Apakah fungsi Adder?
4. Apakah perbedaan antara SUM (S) dan CARRY (C)?
5. Apakah yang Anda ketahui tentang Full Adder?

Jawaban
1. Rangkaian adder / penjumlah adalah rangkaian yang biasanya berada dalam processor, tepatnya dalam ALU
(Arithmetic Logic Unit)
2. untuk melakukan penghitungan sebuah proses, ada proses penghitungan aritmatik (menambah, mengurang,
mengali dan membagi) dan ada pula proses menghitung logic (and, or, not, dst).
3. untuk melakukan penghitungan aritmatik, terutama penjumlahan, pada prinsipnya processor akan memasukan
2 buah input untuk dijumlah sehingga didapatkan hasil SUM (S) dan CARRY (C)
4. Sum adalah hasil penjumlahan pada position yang sama sedangkan Carry adalah kelebihan dari hasil
penjumlahan yang melimpah pada posisi berikutnya.
5. rangkaian kombinasi yang membentuk suatu penjumlahan aritmatik dengan tiga intput bit. Full adder bisa juga
dibentuk dengan dua buah half adder. Meskipun memiliki tiga input, output yang dihasilkan dari full adder tetap
dua, yaitu S sebagai SUM dan C sebagai Carry.

Penskoran
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100

Nilai = Betul x 20

MULTIMEDIA SMK CAHAYA SAKTI 21


RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah : SMK Cahaya Sakti
Mata Pelajaran : Sistem Komputer
Komp. Keahlian : MULTIMEDIA
Kelas/Semester : X / 1 (satu)
Tahun Pelajaran : 2018 / 2019
Alokasi Waktu :6 x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


1. Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan
Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi
kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan gerak
alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
2. Kompetensi Dasar
3.4 Mengklasifikasikan rangkaian Multiplexer, Decoder, Register
4.4 Mengoperasikan rangkaian Multiplexer, Decoder, Register

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.4 Mengklasifikasikan rangkaian Multiplexer, Decoder, Register
3.4.1 Membedakan rangkaian multiplexer, Decoder dan register
3.4.2 Membuat rangkaian multiplexer, Decoder dan register
4.4 Mengoperasikan rangkaian Multiplexer, Decoder, Register
4.4.1 Menghitung rangkaian multiplexer, Decoder dan register
4.4.2 Menjalankan rangkaian multiplexer, Decoder dan register

D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengkategorikan rangkaian multiplexer,
decoder dan register dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengorganisir rangkaian multiplexer,
decoder dan register dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mempraktekkan rangkaian multiplexer,
decoder dan register dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mendemonstrasikan rangkaian multiplexer,
decoder dan register dengan tepat

E. Materi Pembelajaran
rangkaian multiplexer, decoder dan register

F. Pendekatan, Strategi, Metode


1. Pendekatan berfikir : Sientific
2. Model Pembelajaran : Discovery learning
3. Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.

G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 – 3

No Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu


1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk
memulai pembelajaran
2. Melakukan pengkondisian peserta didik
1 Pendahuluan 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 15 Menit
4. Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
5. Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
6. Melakukan Pre test.
Pemberian Rangsangan
2 Kegiatan Inti
1. Guru meminta peserta didik untuk memperhatikan materi yang ada di

MULTIMEDIA SMK CAHAYA SAKTI 22


No Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
layar komputer rangkaian Multiplexer, Decoder, Register
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang
lainnya agar dapat mudah dipahami
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah dari materi yang disajikan
oleh guru
Identifikasi Masalah
1. Guru menugaskan peserta didik untuk dapat mengategorikan dan
mengorganisir rangkaian Multiplexer, Decoder, Register
2. Pesera didik berusaha untuk dapat mengategorikan dan mengorganisir
rangkaian Multiplexer, Decoder, Registerdengan membaca buku
panduan yang lain.
3. Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta
didik dapat merumuskan maslah / hipotesis tugas dari guru untuk dapat
mengategorikan dan mengorganisir rangkaian Multiplexer, Decoder,
Register
4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang
rangkaian Multiplexer, Decoder, Register
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok
yang lainnya memberikan tanggapan
Pengumpulan Data
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau
informasi rangkaian Multiplexer, Decoder, Register
2. Peserta didik mencoba mengategorikan dan mengorganisir rangkaian
Multiplexer, Decoder, Registersesuai dengan petunjuk dari guru
sebagai pembuktian pengujian hipotesis
Pembuktian
1. Peserta didik mempraktekkan rangkaian multiplexer, dexonder, register
2. Guru meminta peserta didik untuk menilai hasil yang telah dibuat oleh
peserta didik yang lainnya
Menarik Simpulan
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang rangkaian Multiplexer,
Decoder, Register dan perbedaannya
2. Guru menugaskan peserta didik un tuk menyimpulakn materi rangkaian
Multiplexer, Decoder, Register
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk menyimpulkan
rangkaian Multiplexer, Decoder, Register
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang
sedang maju untuk mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari
temannya
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan
tentang rangkaian Multiplexer, Decoder, Register
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari
hasil pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik
3 Penutup secara individu untuk mengerjakannya. 15 Menit
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan
tentang rangkaian Multiplexer, Decoder, Register 5.Guru mengakhiri
kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta didik untuk
mempelajari materi berikutnya.
5. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup

H. Alat/ bahan, Media Pembelajaran


Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian

I. Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM

J. Penilainan Pembelajaran
1. Teknik : Non Test dan Test
2. Bentuk :
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan : Praktek

MULTIMEDIA SMK CAHAYA SAKTI 23


URAIAN MATERI
Multiplexer yaitu komponen sistem digital dalam kelompok rangkaian kombinasi. multiplexer sering disebut juga
sebagai data selector,karena di gunakan untuk memilih satu input dari banyak input yang ada untuk diteruskan ke
saluran output. merupakan rangkaian logika yang berfungsi mengambil satu input bit atau lebih untuk di teruskan
ke salah satu terminal keluaran oleh karena itu DEMUX berfungsi sebagai distributor. Encoder berfungsi sebagai
rangakain untuk mengkodekan data input mejadi data bilangan dengan format tertentu. Flip flop merupakan sirkuit
elektronik yang memiliki dua arus stabil dan dapat digunakan untuk menyimpan informasi. Sebuah flip-flop
merupakan multivibrator-dwistabil. Sirkuit dapat dibuat untuk mengubah arus dengan sinyal yang dimasukkan pada
satu atau lebih input kontrol dan akan memiliki satu atau dua output. Ini merupakan elemen penyimpanan dasar
padaLogikaSekuensial.
Jenis flip – flop
1. RS FLIP FLOP
2. J-K FLIP FLOP
3. D FLIP FLOP
4. CRS FLIP FLOP
5. T FLIP FLOP
Shift register: sekelompok Flip-flop yang dapat di pukul untuk menyimpan imformasi
Ada dua jenis yaitu :
 Strorage register (register penyimpan)
 Storage register (register geseer)
1.Register geser siso
2. Register sipo
3. Register pipo
4. Register piso
Counter adalah rangkain elektronika yang berfungsi untuk melakukan perhitungan maju ataupun perhitungan
mundur.rangkaian ini sangat tidak terpisahkan dari dunia digital karena semua memerlukan rangkaian counter.hal
itu karena untuk menerapkan fungsi perhitungan angka atau perasi matematika harus menggunakan fungsi dari
rangkaian counter.
Rangkaian Counter (penghitung) adalah logika sekuensial yang dapat dipergunakan untuk menghitung jumlah
pulsa masuk dan dinyatakan dengan bilangan biner. Sesuai dengan namanya 4 BIT Binary Counter adalah suatu
rangkaian logika yang terdiri dari 4 buah Flip-Flop yang mampu melaksanakan perhitungan sampai bilangan 16.
Cheap Offers:
Prinsip Kerja Rangkaian 4 BIT Binary Counter Sebelum perhitungan dimulai, keempat output DCBA 0000 dengan
jalan dibuat Clear dalam kondisi 0 walaupun sesaat. Pada saat pulsa pertama datang dan bergerak dari 1 ke 0
maka output QA akan berubah dari 0 menjadi 1. Output QB akan tetap 0 karena signal yang masuk pada Flip-Flop
"B" berubah dari 0 menjadi 1 Flip-Flop C dan C output-nya juga tidak berubah karena belum ada perubahan pada
bagian output-nya. dalam keadaan inii, kondisi output DCBA = 0001. Jadi sesudah pulsa yang pertama pada output
counter akan terbentuk angka 0001 dan pada saat pulsa kedua datang dan bergerak dari 1 menjadi 0, maka output
QA akan berubah dari menjadi 0. Perubahan ini akan diteruskan ke Flip-Flop "B". Akibatnya karena input Flip-Flop
"B" berubah dari 0 ke 1, maka output QB akan berubah dari 0 ke 1. Output Flip-Flop C dan D belum berubah karen
belum ada perubahan pada bagian output-nya. Setelah pulsa kedua datang, maka keempat output DCBA akan
menunjukkan DCBA = 0010, selanjutnya apabila pulsa ketiga datang output DCBA = 0011. Begitulah seterusnya
sampai pulsa ke 15 datang maka keempat output-nya DCBA = 1111 dan pada saat pulsa ke 16 datang, maka
seluruh output-nya DCBA akan kembali menjadi 0000. Dari uraian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
BCD Counter 4 BIT Binary Counter hanya bisa menghitung sampai bilangan ke 16 yaitu dari mulai 0000 = 0
sampai 1111 = 15. Salah satu dari komponen Integrated (IC) yang berfungsi sebagai 4 BIT BINARY COUNTER
adalah IC Tipe 54/741766 (Presettable Decode Counter Cheap Offers
Berdasarkan cara kerjanya, maka counter dapat digolongkan, menjadi 3 yaitu : Up Counter, DownCounter, Up -
Down Counter
1. UP COUNTER adalah jenis counter yang dapat menghitung dengan urutan dari bawah ke atas. Salah satu
contoh dari Up Counter 4 BIT Binary Counter adalah seperti yang baru dibahas di atas.
2. DOWN COUNTER adalah kebalikan dari Vp Counter yaitu Counter yang dapat menghitung dengan urutan
mulai dari atas ke bawah atau dimulai dari bilangan yang paling besar menuju bilangan paling kecil. Contoh
dari Down Counter adalah seperti pada gambar di bawah ini: down counter Prinsip Kerja : Sebelum pulsa
pertama datang semua output Flip-Flop di reset menjadi DCBA = 0000. Pada saat pulsa pertama datang dan
masuk ke input, maka pada output Q Flip-Flop A akan berubah dari 0 menjadi 1 dan Q akan berubah dan !
menjadi 0. Perubahan ini akan diteruskan kepada Flip-Flop B, Flip-Flop C dan Flip-Flop D yang masing-masing
akan menghasilkan Qb, Qc dan Qd sama dengan 0. Jadi setelah pulsa pertama masuk output DCBA = 1111.
Pada saat pulsa kedua datang, maka output Flip-Flop A akan berubah dari 1 menjadi 0, tetapi pada perubahan
Q dari logic 0 menjadi 1 tidak mempengaruhi output Flip-Flop B, C dan D sehingga output DCBA = 1110.
Demikianlah proses berlangsung terus sampai datang pulsa ke-15- Setelah pulsa ke-15 output counter = 0001.
Kemudian output counter DCBA akan kembali menjadi 0000 bila pulsa ke-16 datang. Dari uraian di atas dapat
ditarik kesimpulan bahwa Rangkaian DownCounter dapat dipergunakan untuk menghitung mulai dan 1111
sampai 0000. Untuk lebih jelasnya proses menghitung dari Down Counter dilihat pada tabel di bawah ini: Pulsa
D C B A Keadaan Awal 0 0 0 0 Pulsa ke-I 1 1 1 1 Pulsa ke-2 1 1 1 0 Pulsa ke-3 1 1 0 1 Pulsa ke-4 1 1 0 0
Pulsa ke-5 1 0 1 1 Pulsa ke-6 1 0 1 0 Pulsa ke-7 1 0 0 1 Pulsa ke-8 1 0 0 0 Pulsa ke-9 0 1 1 1 Pulsa ke-10 0 1
1 0 Pulsa ke-11 0 1 0 1 Pulsa ke-12 0 1 0 0 Pulsa ke-13 0 0 1 1 Pulsa ke-14 0 0 1 0 Pulsa ke-15 0 0 0 1 Pulsa
ke-16 0 0 0 0 Pulsa ke-17 1 1 1 1 Kembali seperti keadaan awal Salah satu komponen IC yang berfungsi
sebagai UP/DOWN COUNTER adalah IC tipe 54/74190 atau 54LS/74LSI90 Cheap Offers

Latihan Soal
1. Apakah pengertian dari multiplexer?

MULTIMEDIA SMK CAHAYA SAKTI 24


2. Mengapa multiplexer sering disebut juga sebagai data selector?
3. Apakah fungsi Encoder?
4. Sebutkan jenis – jenis flip – flop!
5. Apa yang Anda ketahui tentang Counter?

Jawaban
1. Multiplexer yaitu komponen sistem digital dalam kelompok rangkaian kombinasi. multiplexer sering disebut juga
sebagai data selector
2. karena di gunakan untuk memilih satu input dari banyak input yang ada untuk diteruskan ke saluran output
3. Encoder berfungsi sebagai rangakain untuk mengkodekan data input mejadi data bilangan dengan format
tertentu
4. 1.RS FLIP FLOP
2.J-K FLIP FLOP
3.D FLIP FLOP
4.CRS FLIP FLOP
5.T FLIP FLOP
5. Counter adalah rangkain elektronika yang berfungsi untuk melakukan perhitungan maju ataupun perhitungan
mundur

Penskoran
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100

Nilai = Betul x 20

MULTIMEDIA SMK CAHAYA SAKTI 25


RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah : SMK Cahaya Sakti
Mata Pelajaran : Sistem Komputer
Komp. Keahlian : MULTIMEDIA
Kelas/Semester : X / 1 (satu)
Tahun Pelajaran : 2018 / 2019
Alokasi Waktu :4 x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


1. Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan
Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi
kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan gerak
alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
2. Kompetensi Dasar
3.5 Menerapkan elektronika dasar (kelistrikan, komponen elektronika dan skema rangkaian elektronika)
4.5 Mempraktikkan fungsi kelistrikan dan komponen elektronika)

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.5 Menerapkan elektronika dasar (kelistrikan, komponen elektronika dan skema rangkaian elektronika)
3.5.1 Memahami elektronika dasar seperti kelistrikan, komponen elektronika dan skema rangkaian
elektronika
3.5.2 Membenarkan elektronika dasar apabila ada kerusakan
4.5 Mempraktikkan fungsi kelistrikan dan komponen elektronika)
4.5.1 Menyusun kelistrikan dan komponen elektronika dasar
4.5.2 Mengetahui komponen komponen penyusun elkektronika dasar

D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengubah elektronika dasar dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat memeriksa elektronika dasar dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menyusun fungsi kelistrikan dan komponen
elektronika dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mendemonstrasikan fungsi kelistrikan dan
komponen elektronika dengan tepat

E. Materi Pembelajaran
Elektronika dasar (kelistrikan, komponen elektronika dan skema rangkaian elektronika)

F. Pendekatan, Strategi, Metode


1. Pendekatan berfikir : Sientific
2. Model Pembelajaran : Discovery learning
3. Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.

G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 – 2

No Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu


1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk
memulai pembelajaran
2. Melakukan pengkondisian peserta didik
1 Pendahuluan 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 15 Menit
4. Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
5. Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
6. Melakukan Pre test.
Pemberian Rangsangan
2 Kegiatan Inti 1. Guru meminta peserta didik untuk memperhatikan materi yang ada di
layar komputer elektronika dasar (kelistrikan, komponen elektronika dan

MULTIMEDIA SMK CAHAYA SAKTI 26


No Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
skema rangkaian elektronika)
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang
lainnya agar dapat mudah dipahami
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah dari materi yang disajikan
oleh guru
Identifikasi Masalah
1. Guru menugaskan peserta didik untuk memahami / mengetahui tentang
komponen – komponen elektronika dasar dan rangkaian elektronika
2. Pesera didik berusaha untuk dapat memahami / mengetahui tentang
komponen – komponen elektronika dasar dan rangkaian
elektronikadengan membaca buku panduan yang lain.
3. Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta
didik dapat memahami / mengetahui tentang komponen – komponen
elektronika dasar dan membuat rangkaian elektronika
4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang
komponen – komponen elektronika dasar dan rangkaian elektronika
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok
yang lainnya memberikan tanggapan
Pengumpulan Data
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau informasi
komponen – komponen elektronika dasar dan rangkaian elektronika
2. Peserta didik mencoba memahami komponen – komponen elektronika
dasar dan membuat rangkaian elektronika
sesuai dengan petunjuk dari guru sebagai pembuktian pengujian
hipotesis
Pembuktian
1. 1.Guru meminta peserta didik untuk menilai hasil yang telah dibuat oleh
peserta didik yang lainnya
2. Peserta didik menilai berdasarkan format penilaian yang sudah ada
3. 3. Peserta didik menilai berdasarkan format penilaian yang sudah ada
Menarik Simpulan
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang komponen –
komponen elektronika dasar dan membuat rangkaian elektronika
2. Guru menugaskan peserta didik un tuk menyimpulakn komponen –
komponen elektronika dasar dan membuat rangkaian elektronika
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk menyimpulkan
komponen – komponen elektronika dasar dan membuat rangkaian
elektronika
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang
sedang maju untuk mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari
temannya
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan
tentang elektronika dasar (kelistrikan, komponen elektronika dan skema
rangkaian elektronika)
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari
hasil pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik
3 Penutup secara individu untuk mengerjakannya. 15 Menit
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang
elektronika dasar (kelistrikan, komponen elektronika dan skema
rangkaian elektronika)
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada
peserta didik untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup

H. Alat/ bahan, Media Pembelajaran


Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian

I. Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
J. Penilainan Pembelajaran
1. Teknik : Non Test dan Test
2. Bentuk :

MULTIMEDIA SMK CAHAYA SAKTI 27


 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan : Praktek

URAIAN MATERI
Rangkaian elektronika dapat diartikan sebagai gabungan 2 atau lebih komponen elektronika baik
kompoonen pasif maupun aktif yang membentuk suatu sistem atau fungsi pemroses sinyal sederhana maupun
komplek. Rangkaian elektronika dapat dibangun dengan atau tanpa sumber tegangangan atau sumber arus untuk
pengoperasiannya. Untuk membuat rangkaian elektronika diperlukan beberapa bagian sebagai berikut :
1. Skema Rangkaian Elektronika
Skema rangkaian elektronika diperlukan sebagai panduan dalam pembuatan rangkaian elektronika. Skema
rangkaian elektronika sebaiknya didesain atau dirancang dahulu pertama kali sebelum melakukan proses
pembuatan rangkaian elektronika. Proses pembuatan skema rangkaian elektronika dapat dilakukan dengan
cara manual dan dengan aplikasi komputer.
2. Layout PCB
Layout PCB adalah bagian yang berfungsi untuk merakit komponen-komponen elektronika menjadi rangkaian
elektronika. Layout PCB atau dengan bahasa lain Papan Rangkaian Tercetak adalah hasil penerapan skema
rangkaian elektronika yang telah disesuaikan dengan bentuk fisik komponen dan tata letak komponen
elektronika untuk membuat suatu sistem atau fungsi pemroses sinyal.
3. Komponen elektronika
Komponen elektronika merupakan salah satu bahan utama dalam mebuat rangkaian elektronika. Komponen
elektronika yang digunakan untuk membangun suatu rangkaian elektronika ditentukan sesuai dengan skema
rangkaian elektronika yang dibuat.
4. Peralatan Elektronika
Peralatan untuk membuat suatu rangkaian elektronika pada umumnya adalah solder, tang potong, tang lancip,
obeng dan timah solder. Penggunaan peralatan elektronika tersebut disesuaikan dengan kebutuhan dalam
perakitan rangkaian elektronika.
Pada dasarnya setiap rangkaian elektronika dibangun dengan tujuan untuk melakukan pemrosesan sinyal, baik itu
sinyal analog maupun sinyal digital. Berdasarkan pemrosesan sinyal yang dilakukan rangkaian elektronika
tersebut, maka rangkaian elektronika dapat dibedakan menjadi beberapa kategori sebagai berikut.
1. Rangkaian Elektronika Analog
Rangkaian elektronika analog adalah, rangkaian elektronika yang dibangun dengan tujuan untuk memproses
sinyal analog, rangkaian analog ini dapat dibangun dengan 2 atau lebih komponen pasif maupun komponen
aktif. Pada rangkaian elektronika analog sinyal yang diberikan sebagai input rangkaian adalah sinyal kontinyu
(analog) yang pada umumnya sinyal DC ataupun AC sinusoidal dan rangkaian elektronika analog akan
memberikan output sinyal kontinyu (analog) baik DC maupun AC sinusoidal yang telah terproses sinyalnya
berupa level tegangan, arus maupun frekuensinya.
2. Rangkaian Elektronika Digital
Rangkaian elektronika digital adalah, rangkaian elektronika yang dibangun dengan tujuan untuk melakukan
pemrosesasan sinyal diskrit (digital). Pada rangkaian elektronika digital sinyal yang diproses selalu dalam 2
logika dasar High (1) dan Low (0). Untuk membuat rangkaian digital selalu diperlukan sumber tegangan dari
luar untuk mensuplay rangkaian digital agar dapat beroperasi. Pada rangkaian elektronika digital sinyal yang
diberikan atau sebagai input adalah sinyal digital dan rangkaian akan memberikan output berupa sinyal digital
juga.
3. Rangkaian Elektronika Kombinasi
Rangkaian elektronika kombinasi adalah, rangkaian elektronika yang dibangun dengan tujuan untuk melakukan
pemrosesan sinyal analog dan digital baik secara bersamaan maupun bertahap. Rangkaian elektronika
kombinasi dapat melakukan pemrosesan sinyal kontinyu (analog) dan menghasilkan sinyal diskrit( digital) atau
sebaliknya. Contoh rangkaian elektronika kombinasi yang dapat memproses sinyal analog menjadi sinyal
digital adalah rangkaian ADC (Analog to Digital Converter) dan rangkaian elektronika yang dapat memproses
sinyal digital menjadi sinyal analog adalah rangkaian DAC (Digital to Analog Converter). Aplikasi rangkaian
elektronika kombinsai dapat ditemui pada rangkaian interface (antarmuka) antara rangkaian digital atau
komputer ke rangkaian analog dan sebaliknya.
Kemudian berdasarkan prinsip kerjanya, rangkaian elektronika dapat dibedakan menjadi beberapa kategori
sebagai berikut.
1. Rangkaian Elektronika Dasar
Rangkaian elektronika dasar merupakan gabungan 2 atau lebih komponen elektronika pasif yang telah
membentuk suatu sistem pemroses sinyal. Sebagai contoh rangkaian elektronika dasar yang paling sederhana
adalah pembagi tegangan,pembagi arus, filter RC, filter LC dan filter RLC. Contoh rangkaian elektronika dasar
tersebutdapat dikatakan sebagai rangkaian elektronika sederhana karena hanya dibangun oleh 2 atau 3
komponen elektronika pasif yang dirangkai seri maupun parallel.
2. Rangkaian Elektronika Bertingkat
Rangkaian elektronika bertingkat adalah pengembangan rangkaian elektronika dasar agar dapat memberikan
performa yang lebih baik dari rangkaian elektronika dasar. Pada rangkaian elektronika bertingkat pada
umumnya dibangun dari rangkaian elektronika dasar yang ditambah suatu rangkaian penguat sederhana yang
disusun 1 tingkat maupun beberapa tingkat.
3. Rangkaian Elektronika Komplek
5. Rangkaian elektronika komplek adalah rangkaian elektronika yang dibentuk dari beberapa rangkaian
elektronika dasar dan bertingkat dengan beberapa fungsi pemroses sinyal yang berbeda yang di susun untuk
membentuk suatu sistem pemroses sinyal terpadu. Sebagai contoh rangkaian elektronika komplek adalah
power supply dengan regulator arus dan tegangan, rangkaian mixer audio, rangkaian transmitter atau
pemancar radio,rangkaian amplifier dan rangkaian elektronika yang lain.

MULTIMEDIA SMK CAHAYA SAKTI 28


Rangkaian elektronika yang telah membentuk suatu sistem pemroses sinyal yang diperjual belikan di toko
elektronika sering disebut sebagai kit elektronik. Hal ini dikarenakan produk elektronik tersebut merupakan atau
membentuk suatu bagian-bagian rangkaian elektronika yang apabila digabungkan akan membentuk suatu sistem
atau perangkat elektronika yang lengkap. Sebagai contoh untuk membuat suatu amplifier yang lengkap maka kita
dapat membeli kit Power Amplifier, Kit Tone Control, Kit Power Supply, Travo Dan Box Amplifier kemudian kita rakit
beberapa kit dan komponen tersebut sehingga terbentuk suatu Power Amplifier yang lengkap dari beberapa
rangkaian elektronika tersebut.
Belajar Elektronika Belajar elektronika pada dasarnya mempelajari tentang materi elektronika yang tampak
dan yang tidak kasat mata. Materi elektronika yang tampak contohnya adalah komponen elektronika, rangkaian
elektronika, perangkat elektronika atau peralatan elektronik. Sedangkan materi elektronika yang tidak kasat mata
adalah sinyal yang diproses oleh sistem atau modul elektronika dan rangkaian elektronika secara spesifik.
Materi yang tidak kasat mata dalam belajar elektronika ini pada dasarnya dapat diukur dan dirasakan
outputnya. Cara Belajar Elektronika Berdaraskan teknik dalam belajar elektronika, maka belajar elektronika dapat
dilakukan secara otodidak maupun secara sitematis baik formal maupun informal. Belajar Elektronika Secara
Otodidak Belajar elektronika otodidak adalah mempelajari tentang sistem atau perangkat elektronika secara
individu tanpa bantuan orang lain sebagai pengajar. Belajar Elektronika Secara Sistematis Sedangkan belajar
elektronika secara sistematis menggunakan jasa bantuan orang lain sebagai pengajar dalam suatu sekolah
maupun pelatihan elektronika.
Untuk belajar elektronika secara formal dapat diperoleh melalui sekolah sedangkan belajar elektronika
informal dapat kita peroleh melalui kursus elektronika atau pelatihan elektronika. Berdasarkan sumber
pembelajarannya, belajar elektronika dapat dibedakan menjadi beberapa teknik. Belajar Elektronika Online Belajar
elektronika secara online adalah teknik belajar elektronika yang praktis, karena materi atau sumber dalam
mempelajari elektronika kita peroleh secara online. Bahkan dengan belajar elektronika melalui online kita dapat
memahami elektronika secara otodidak, karena saat ini banyak sumber pembelajaran elektronika secara online.
Salah satu contoh blog yang dapat digunakan untuk belajar elektronika secara online adalah zona elektro.
Belajar Elektronika Offline Belajar elektronika secara offline untuk kategori sistematis dapat diperoleh dibangku
sekolah, kursus elektronika atau pelatihan elektronika. Kemudian untuk belajar elektronika secara otodidak dapat
menggunakan buku elektronika yang praktis dan fokus pada materi tertentu sesuai keinginan dalam mempelajari
elektronika. Buku Elektronika Berikut adalah buku elektronika yang dapat dipilih dalam belajar elektronika dasardan
kita temui di bangku sekolah. Prinsip-Prinsip Elektronika Vademekum Elektronika Operational Amplifier Elektronika
Dasar Rangkaian Listrik Dan masih banyak lagi buku-buku elektronika praktis yang dapat dipilih sesuai kebutuhan
dalam mempelajari elektronika. Misalkan ingin membuat rangkaian elektronika dapat meilih buku 301-304
Rangkaian Elektronika, kemudian bia ingin belajar mikrokontroler dapat memilih buku yang khusus mempelajari
mikrokontroler atau ingin mempelajari tentang pembuatan robot maka dapat langsung memilih buku praktis tentang
cara membuat robot.
Modul Belajar Elektronika Konsentrasi Teknik Elektronika Kemudian dalam belajar elektronika ada beberapa
konsentrasi ilmu elektronika yang kita temui di bangku sekolah sebagai berikut : Untuk tingkat SMK Jurusan
Elektronika Audio/Video, Jurusan elektronika audio/video ini mempelajari ilmu elektronika tentang elektronika
dasar, elektronika analog dan elektronika digital yang bertujuan untuk mendukung pemahamam dalam mempelajari
sistem elektronika untuk keperluan pemrosesan sinyal audio dan video. Jurusan Elektronika MULTIMEDIA,
Jurusan elektronika MULTIMEDIA mempelajari tentang ilmu elektronika dasar, elektronika analog, elektronika
digital dan ilmu komputer yang bertujuan untuk mendalami tentang teknik penyiaran informasi secara elektronik
maupun melalui internet. Jurusan Listrik, jurusan listrik mempelajari ilmu elektronika tegangan tinggi yang
diaplikasikan dalam jaringan listrik rumah tangga dan jaringan listrik distribusi listrik komersial (PLN).
Untuk tingkat kuliah Konsentrasi Teknik Elektronika Komunikasi, Konsentrasi teknik elektronika komunikasi
mempelajari elektronika dalam bidang komunikasi audio, video dan data. Dalam konsentrasi ini kita dapat
mempelajari sistem telekomunikasi telephone secara analog maupun digital baik dari sisi teknologi jaringan
komunikasi kabel tembaga, kabel optik maupun komunikasi radio secara detail. Konsentrasi Teknik Elektronika
Instrumentasi Kendali, konsentrasi elektronika instrumentas kendali mempelajari teknik kendali pada sistem
elektronik baik secara analog maupun digital dalam lingkup individu maupun industri dalam bentuk pengendalian
secara elektronik pada mesin industri maupun robot yang digunakan. Konsentrasi Teknik Elektronika Arus
Kuat/Ketenagaan, konsentrasi teknik elektronika arus kuat/ketenagaan mempelajri tentang listrik tegangan tinggi
baik dalam lingkup rumah tangga mauppun sistem jaringan distribusi listrik komersial. Pada konsentrasi ini kita
dapat mengetahui pengendalian distribusi listrik tegangan tinggi. Konsentrasi Teknik Elektronika Robotika,
konsenstrasi teknik elektronika robotika mempelajari ilmu pengendalian dan pembuatan robot, baik dari sisi
konstruksi, desain dan sistem kendali robot. Dengan mengetahui konsentrasi ilmu elektronika tersebut diatas maka
dapat memberikan gambaran kepada kita untuk memilih konsentrasi yang sesuai dengan keinginan kita dalam
belajar elektronika.
DAC (Digital To Analog… DAC (Digital To Analog Converter) adalah perangkat elektronika yang berfungsi
untuk mengubah sinyal digital (diskrit) menjadi sinyal analog (kontinyu). Aplikasi DAC (Digital To Analog Converter)
adalah sebagai antarmuka (interface) antara perangkat yang bekerja dengan sistem digital dan perangkat
pemroses sinyal analog. Perangkat DAC (Digital To Analog Converter) dapat berupa rangkaian elektronika dan
chip IC DAC. Konsep Dasar DAC (Digital To Analog Converter) Pada dasarnya rangkaian penjumlah op-amp
(summing amplifier) dapat digunakan untuk menyusun suatu konverter D/A (DAC "Digital To Analog Converter)"
dengan memakai sejumlah hambatan masukan yang diberi bobot dalam deret biner. Penguat Inverting Rangkaian
untuk penguat inverting adalah seperti yang ditunjukkan gambar dibawah. Penguat ini memiliki ciri khusus yaitu
sinyal keluaran memiliki beda fasa sebesar 180°. Penguatan rangkaian penguat inverting adalah berdasar pada
persamaan berikut : Vout = -Vin(R2/R1) Penguat Non-Inverting Penguat non-inverting memiliki ciri khusus yaitu
sinyal output adalah sefasa dengan sinyal masukan. Rangkaian ini ditunjukkan oleh gambar berikut. Penguatan
dari rangkaian penguat jenis ini adalah berdasar pada persamaan berikut : Vout = Vin((R1+R2)/R1) Penguat
Penjumlah (Dasar DAC) Penguat penjumlah memiliki ciri khusus yaitu sinyal keluaran merupakan hasil penguatan
dari penjumlahan sinyal masukannya.

MULTIMEDIA SMK CAHAYA SAKTI 29


Pada bagian ini dicontohkan penguat penjumlah berdasarkan rangkaian penguat inverting. Sehingga sinyal
keluaran adalah berbeda fasa sebesar 180o. Rangkaian penguat penjumlah merupakan konsep dasar dari
rangkaian DAC (Digital To Analog Converter). Penguatan dari rangkaian ini dihitung menggunakan persamaan
berikut : Vout = (-Vin1(R5/R1))+(-Vin2(R5/R2))+(-Vin3(R5/R3)) Jenis-Jenis DAC (Digital To Analog Converter)
Binary-Weighted DAC (Digital To Analog Converter) Suatu rangkaian Binary-weighted DAC dapat disusun dari
beberapa Resistor dan Operational Amplifier (Op-Amp) seperti gambar berikut. Rangkaian Binary Weighted DAC
Secara prinsip rangkaian DAC diatas dapat dijelaskan sebagai berikut. Resistor 20 kΩ menjumlahkan arus yang
dihasilkan dari penutupan switch-switch D0 sampai D3. Resistor-resistor ini diberi skala nilai sedemikian rupa
sehingga memenuhi bobot biner (binary-weighted) dari arus yang selanjutnya akan dijumlahkan oleh resistor 20
kΩ. Dengan menutup D0 menyebabkan arus 50 μA mengalir melalui resistor 20 kΩ, menghasilkan tegangan -1 V
pada Vout. Penutupan masing-masing switch menyebabkan penggandaan nilai arus yang dihasilkan dari switch
sebelumnya. Nilai konversi dari kombinasi penutupan switch ditunjukkan pada tabel berikut.
Tabel Output Binary-weighted DAC Konversi dari nilai digital ke nilai analog berdasarkan rangkaian Binary
Weighted DAC diatas R/2R Ladder DAC (Digital To Analog Converter) Metode lain dari konversi Digital to Analog
adalah R/2R Ladder. Metode ini banyak digunakan dalam IC-IC DAC. Pada rangkaian R/2R Ladder, hanya dua
nilai resistor yang diperlukan, yang dapat diaplikasikan untuk IC DAC dengan resolusi 8,10 atau 12 bit. Rangkaian
R/2R Ladder ditunjukkan pada gambar berikut. Rangkaian R/2R Ladder DAC Prinsip kerja dari rangkaian R/2R
Ladder DAC adalah sebagai berikut : informasi digital 4 bit masuk ke switch D0 sampai D3. Switch ini mempunyai
kondisi “1” (sekitar 5 V) atau “0” (sekitar 0 V). Dengan pengaturan switch akan menyebabkan perubahan arus yang
mengalir melalui R9 sesuai dengan nilai ekivalen biner-nya Sebagai contoh, jika D0 = 0, D1 = 0, D2 = 0 dan D3 =
1, maka R1 akan paralel dengan R5menghasilkan 10 k . Selanjutnya 10 k ini seri dengan R6 = 10 k menghasilkan
20 k . 20 k ini paralel dengan R2 menghasilkan 10 k , dan seterusnya sampai R7, R3 dan R8. Rangkaian
ekivalennya ditunjukkan pada gambar 6. Vout yang dihasilkan dari kombinasi switch ini adalah -5V. Rangkaian
Ekivalen R/2R Ladder DAC Untuk mendapatkan Vout analog dari rangkaian R/2R Ladder DAC diatas dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan : Vout = (-Vref(R9/R))*((D0/16)+(D1/8)+(D2/4)+(D1/2)) Tabel Output
Rangkaian R/2R Ladder DAC Nilai kombinasi dan hasil konversi rangkaian R/2R Ladder DAC ditunjukkan pada
tabel dibawah. Tabel diatas merupakan hasil konversi dari nilai digital ke nilai analog berdasarkan rangkaian R/2R
Ladder DAC (Digital To Analog Converter).
Tool Kit Elektronika Tool kit elektronika atau peralatan pendukung dalam praktik elektronika terdiri dari
beberapa macam. Untuk mendukung praktik elektronika di rumah dapat menggunakan toolkit standart yang dapat
dibeli di toko elektronika. Harga toolkit untuk elektronika yang murah sudah cukup untuk keperluan praktik
elektronik bagi pemula. Gambar toolkit dibawah merupakan contoh beeberapa tool kit elektronika standart dalam
praktik elektronika. Toolkit elektronika Tool Kit Elektronika Toolkit elektronika pada dasarnya dapat dikategorikan
dalam 2 kelompok yaitu : Tool kit elektronika untuk merakit komponen elektronika Tool kit elektrnoika untuk
mengukur besaran elektronika Tool Kit Elektronika Untuk Merakit Komponen Elektronika Toolkit untuk merakit
komponen elektronika terdiri dari beberapa peralatan sebagai berikut : Solder Listrik Solder merupakan toolkit
elektronika yang pokok dalam merakit komponen elektronika, fungsi solder adalah untuk mencairkan timah sebagai
perekat kaki komponen elektronika pada jalur PCB. Untuk memilih solder sebaiknya disesuaikan dengan
kebutuhan, apabila kita sering merakit komponen seperti IC komponen kecil yang sensitif terhadap temperature
tinggi sebaiknya memilih solder dengan daya 25 watt - 40 watt dan memilih ujung atau mata solder dengan ujung
yang kecil dan bagus dalam menghantarkan panas sehingga proses menyolder dapat dilakukan dengan cepat.
Timah Solder Timah solder merupakan bahan perekat kaki komponen dengan jalur PCB. Timah solder yang ada
dipasaran dapat kita temui dengan berbagai macam ukuran diameter dan kualitas. Timah solder dengan diameter
kecil cocok untuk meyolder IC, sedangkan untukukuran yang lebih besar dapat dipergunakan untukmenyolder
kakikomponen yang besar pada permukaan jalur PCB yang lebar. Tang Potong Tang potong merupakan toolkit
yang berfungsiuntukmemotong sisa kaki komponen yang telah disolder. Dalam memotong kaki komponen yang
telah tersolder perlu diingat untuk tidak mengungkit kaki komponen tersebut karena bisa mengakibatkan
permukaan jalur PCB terangkat atau retak. Oleh karena itu untuk memilih tang potong ini perlu dipilih tang dengan
ujung yang runcing sehingga dapat masuk ke celah yang sempit dan tajam sehingga sekali tekan langsung
terpotong kaki komponen tersebut.
Tang Lancip berfungsi untuk melipat atau membengkokan kaki komponen elektronika sebelum di pasang
pada papan PCB. Tang lancip untuk keperluan elektronika ini ada beberapa jenis yang dapat digunakan. Gambar
tersebut merupakan beberap contoh tang lancip yang dapat dipilih untuk keperluan elektronika. Atractor / Penyedot
Timah Atractor atau penyedot timah merupakan toolkit yang kita butuhkan apabila inginmelepas komponen
elektronika yang telah disolder pada papan PCB. Untuk atractor sebaiknya pilihlah atractor yang telah dilengkapi
dengan ujung silicon sehingga ujung permukaan atractor tidak rucak apabila terkena panas solder. Apabila kita
telah memiliki atractor dengan ujung plastik biasa maka kita dapat menambahkan ujung silicon secara manual.
Pinset Pinset merupakan toolkit yang berfungsi untuk memegang komponen elektronika yang akan disolder.
Penggunaan pinset ini kita perlukan apabila kita akan menyolder pada daerah yang sempit dan tidak terjangkau
tangan atau terlalu panas apabila yang kita solder tersebut kita pegang dengan tangan, sebagai contoh
penggunaan pinset dalam praktik elektronika adalah pada saat menyolder kabel pada saklar yang telah terpasang
pada box dan tidak terjangkau tangan ataupun tang lancip. Tool Kit Elektrnoika Untuk Mengukur Besaran
Blektronika Toolkit untuk mengukur besaran listrik untukkeperluan praktik elektronika ada beberapa macam
sebagai berikut. Multimeter Multimeter atau multi tester merupakan alat ukur serbaguna dalam praktik elektronika,
hal ini karena multi meter dapat digunakan untuk mengukur arus, tegangan dan hambatan listrik. Untuk mengukur
arus listrik multi meter memilki pilihan Ampere meter, kemudian untuk mengukur tegangan listrik multimeter
memiliki pilihan Volt meter DC dan AC, kemudian untuk mengukur resistansiatau hambata multimeter memiliki
pilihan Ohm meter. Bahkan pada multimeter yang baru saat ini dapat digunakan untuk mengetahui faktor
penguatan transsitor (Hfe). Osciloscope Osciloscope merupakan perangkat elektronika yang berfungsi
untukmengukur dan mengetahui bentuk gelombang atau sinyal listrik. Penggunaan osciloscope ini cukup jarang
karena harga dari osciloscope yang mahal. Oleh karena itu tidak semua praktisi elektronika memiliki osciloscope.
Penggunaan osciloscope ini pada umumnya digunakan dalam penelitian sinyal pada percobaan di lab. Frekuensi

MULTIMEDIA SMK CAHAYA SAKTI 30


Meter / Frekuensi Counter Frekuensi meter atau frekuensi counter merupakan toolkit elektronik yang berfungsi
untuk mengetahui frekuensi suatu sinyal, Penggunaan frekuensi meter ini pada umumnya digunakan oleh praktisi
elektronika dibidang frekuensi radio. Bagi praktisi elektronika pada dasarnya dengan memiliki toolkit standart
seperti pada gambar toolkit elektronik diatas sudah cukup digunakan untuk melakukankegiatan praktik elektronika.
Dan toolkit elektronika standart dapat kita jumpai di toko elektronika dalam bentuk paket tool kit elektronika dalam
satu kemasan.
ADC (Analog To Digital… ADC (Analog To Digital Converter) adalah perangkat elektronika yang berfungsi
untuk mengubah sinyal analog (sinyal kontinyu) menjadi sinyal digital. Perangkat ADC (Analog To Digital
Convertion) dapat berbentuk suatu modul atau rangkaian elektronika maupun suatu chip IC. ADC (Analog To
Digital Converter) berfungsi untuk menjembatani pemrosesan sinyal analog oleh sistem digital. Converter Alat
bantu digital yang paling penting untuk teknologi kontrol proses adalah yang menerjemahkan informasi digital ke
bentuk analog dan juga sebaliknya. Sebagian besar pengukuran variabel-variabel dinamik dilakukan oleh piranti ini
yang menerjemahkan informasi mengenai vaiabel ke bentuk sinyal listrik analog. Untuk menghubungkan sinyal ini
dengan sebuah komputer atau rangkaian logika digital, sangat perlu untuk terlebih dahulu melakukan konversi
analog ke digital (A/D). Hal-hal mengenai konversi ini harus diketahui sehingga ada keunikan, hubungan khusus
antara sinyal analog dan digital. ADC (Analog to Digital Convertion) Analog To Digital Converter (ADC) adalah
pengubah input analog menjadi kode – kode digital. ADC banyak digunakan sebagai Pengatur proses industri,
komunikasi digital dan rangkaian pengukuran/ pengujian.
Umumnya ADC digunakan sebagai perantara antara sensor yang kebanyakan analog dengan sistim komputer
seperti sensor suhu, cahaya, tekanan/ berat, aliran dan sebagainya kemudian diukur dengan menggunakan sistim
digital (komputer). ADC (Analog to Digital Converter) memiliki 2 karakter prinsip, yaitu kecepatan sampling dan
resolusi. Kecepatan Sampling ADC Kecepatan sampling suatu ADC menyatakan "seberapa sering sinyal analog
dikonversikan ke bentuk sinyal digital pada selang waktu tertentu". Kecepatan sampling biasanya dinyatakan dalam
sample per second (SPS). Ilustrasi Kecepatan Sampling ADC Resolusi ADC Resolusi ADC menentukan "ketelitian
nilai hasil konversi ADC". Sebagai contoh: ADC 8 bit akan memiliki output 8 bit data digital, ini berarti sinyal input
dapat dinyatakan dalam 255 (2n – 1) nilai diskrit. ADC 12 bit memiliki 12 bit output data digital, ini berarti sinyal
input dapat dinyatakan dalam 4096 nilai diskrit. Dari contoh diatas ADC 12 bit akan memberikan ketelitian nilai hasil
konversi yang jauh lebih baik daripada ADC 8 bit. Prinsip Kerja ADC Prinsip kerja ADC adalah mengkonversi sinyal
analog ke dalam bentuk besaran yang merupakan rasio perbandingan sinyal input dan tegangan referensi.
Sebagai contoh, bila tegangan referensi 5 volt, tegangan input 3 volt, rasio input terhadap referensi adalah 60%.
Jadi, jika menggunakan ADC 8 bit dengan skala maksimum 255, akan didapatkan sinyal digital sebesar 60% x 255
= 153 (bentuk decimal) atau 10011001 (bentuk biner). signal = (sample/max_value) * reference_voltage =
(153/255) * 5 = 3 Volts Komparator ADC Bentuk komunikasi yang paling mendasar antara wujud digital dan analog
adalah piranti (biasanya berupa IC) disebut komparator. Piranti ini, yang diperlihatkan secara skematik pada
gambar dibawah, secara sederhana membandingkan dua tegangan pada kedua terminal inputnya.
Bergantung pada tegangan mana yang lebih besar, outputnya akan berupa sinyal digital 1 (high) atau 0 (low).
Komparator ini digunakan secara luas untuk sinyal alarm ke komputer atau sistem pemroses digital. Elemen ini
juga merupakan satu bagian dengan konverter analog ke digital dan digital ke analog yang akan didiskusikan nanti.
Konsep Kompataror Pada ADC (Analog to Digital Converter) Gambar diatas memperlihatkan sebuah komparator
merubah keadaan logika output sesuai fungsi tegangan input analog. Sebuah komparator dapat tersusun dari
sebuah opamp yang memberikan output terpotong untuk menghasilkan level yang diinginkan untuk kondisi logika
(+5 dan 0 untuk TTL 1 dan 0). Komparator komersil didesain untuk memiliki level logika yang dperlukan pada
bagian outputnya. Jenis-Jenis ADC (Analog to Digital Converter) ADC Simultan ADC Simultan atau biasa disebut
flash converter atau parallel converter. Input analog Vi yang akan diubah ke bentuk digital diberikan secara
simultan pada sisi + pada komparator tersebut, dan input pada sisi – tergantung pada ukuran bit converter. Ketika
Vi melebihi tegangan input – dari suatu komparator, maka output komparator adalah high, sebaliknya akan
memberikan output low. ADC Simultan Bila Vref diset pada nilai 5 Volt, maka dari gambar 3 dapat didapatkan : V(-)
untuk C7 = Vref * (13/14) = 4,64 V(-) untuk C6 = Vref * (11/14) = 3,93 V(-) untuk C5 = Vref * (9/14) = 3,21 V(-) untuk
C4 = Vref * (7/14) = 2,5 V(-) untuk C3 = Vref * (5/14) = 1,78 V(-) untuk C2 = Vref * (3/14) = 1,07 V(-) untuk C1 =
Vref * (1/14) = 0,36 Misal : Vin diberi sinyal analog 3 Volt, maka output dari C7=0, C6=0, C5=0, C4=1, C3=1, C2=1,
C1=1, sehingga didapatkan output ADC yaitu 100 biner Tabel Output ADC Simultan Ada beberapa konsep dasar
dari ADC adalah dengan cara Counter Ramp ADC, Successive Aproximation ADC dan lain sebagainya. Counter
Ramp ADC Blok Diagram Counter Ramp ADC Pada gambar diatas, ditunjukkan blok diagram Counter Ramp ADC
didalamnya tedapat DAC yang diberi masukan dari counter, masukan counter dari sumber Clock dimana sumber
Clock dikontrol dengan cara meng AND kan dengan keluaran Comparator. Comparator membandingkan antara
tegangan masukan analog dengan tegangan keluaran DAC, apabila tegangan masukan yang akan dikonversi
belum sama dengan tegangan keluaran dari DAC maka keluaran comparator = 1 sehingga Clock dapat memberi
masukan counter dan hitungan counter naik. Misal akan dikonversi tegangan analog 2 volt, dengan
mengasumsikan counter reset, sehingga keluaran pada DAC juga 0 volt. Apabila konversi dimulai maka counter
akan naik dari 0000 ke 0001 karena mendapatkan pulsa masuk dari Clock oscillator dimana saat itu keluaran
Comparator = 1, karena mendapatkan kombinasi biner dari counter 0001 maka tegangan keluaran DAC naik dan
dibandingkan lagi dengan tegangan masukan demikian seterusnya nilai counter naik dan keluaran tegangan DAC
juga naik hingga suatu saat tegangan masukan dan tegangan keluaran DAC sama yang mengakibatkan keluaran
komparator = 0 dan Clock tidak dapat masuk. Nilai counter saat itulah yang merupakan hasil konversi dari analog
yang dimasukkan. Kelemahan dari counter tersebut adalah lama, karena harus melakukan trace mulai dari 0000
hingga mencapai tegangan yang sama sehingga butuh waktu. SAR (Successive Aproximation Register) ADC Blok
Diagram SAR ADC Pada gambar diatas ditunjukkan diagram ADC jenis SAR, Yaitu dengan memakai konvigurasi
yang hampir sama dengan counter ramp tetapi dalam melakukan trace dengan cara tracking dengan
mengeluarkan kombinasi bit MSB = 1 ====> 1000 0000. Apabila belum sama (kurang dari tegangan analog input
maka bit MSB berikutnya = 1 ===>1100 0000) dan apabila tegangan analog input ternyata lebih kecil dari tegangan
yang dihasilkan DAC maka langkah berikutnya menurunkan kombinasi bit ====> 10100000.

MULTIMEDIA SMK CAHAYA SAKTI 31


Untuk mempermudah pengertian dari metode ini diberikan contoh seperti pada timing diagram gambar 6 Misal
diberi tegangan analog input sebesar 6,84 volt dan tegangan referensi ADC 10 volt sehingga apabila keluaran
tegangan sbb : Jika D7 = 1 Vout=5 volt Jika D6 = 1 Vout=2,5 volt Jika D5 = 1 Vout=1,25 volt Jika D4 = 1
Vout=0,625 volt Jika D3 = 1 Vout=0,3125 volt Jika D2 = 1 Vout=0,1625 volt Jika D1 = 1 Vout=0,078125 volt Jika D0
= 1 Vout=0,0390625 volt Timing diagram urutan Trace SAR ADC Setelah diberikan sinyal start maka konversi
dimulai dengan memberikan kombinasi 1000 0000 ternyata menghasilakan tegangan 5 volt dimana masih kurang
dari tegangan input 6,84 volt, kombinasi berubah menjadi 1100 0000 sehingga Vout = 7,5 volt dan ternyata lebih
besar dari 6,84 sehingga kombinasi menjadi 1010 0000 tegangan Vout = 6,25 volt kombinasi naik lagi 1011 0000
demikian seterusnya hingga mencapai tegangan 6,8359 volt dan membutuhkan hanya 8 clock. Uraian diatas
merupakan konsep dasar dari ADC (Analog to Digital Converter), untuk pengembangan atau aplikasi ADC dan
ADC dalam bentuk lain akan ditulis dalam artikel berbeda dengan tujuan dapat memberikan penjelasan yang lebih
lengkap dari ADC (Analog to Digital Converter)
Rangkaian Power Supply Rangkaian power supply adalah bagian dari sistem atau perangkat elektronika yang
berfungsi untuk memberikan sumber tegangan pada sistem elektronika tersebut. Dalam suatu perangkat
elektronika rangkaian power supply ada yang menjadi satu kesatuan dengan perangkat elektronik tersebut dan ada
juga yang dibuat secara terpisah. Jenis Rangkaian Power Supply Rangkaian power supply dapat dibedakan
menjadi 2 tipe berdasarkan sistem kerjanya, yaitu : Stepdown Transformer Power Supply Stepdown trasformer
power supply adalah rangkaian power supply yang dibuat menggunakan transformator step down sebagai penurun
tegangannya. Contoh rangkaian power supply sederhana jenis stepdown transformer power supply dapat dilihat
pada gambar berikut : Rangkaian Power Supply Dengan Transformer Stepdown Stepdown Trasformer Power
Supply Dari gambar rangkaian power supply diatas komponen T1 adalah transformator jenis step down tanpa CT.
Penggunaan transformator jenis stepdown inilah yang menjadikan power supply tersebut dinamakan
stepdown transformer power supply. Sebagaimana dapat dilihat pada gambar power supply diatas dapat kita
ketahui bahwa power supply jenis stepdown transformer power supply terdiri dari beberap bagian sebagai berikut :
1. Penurun Tegangan Bagian ini berfungsi untuk menurunkan tegangan AC 220 volt menjadi 12 volt AC. Penurun
tegangan pada rangkaian power supply diatas menggunakan transformator tanpa CT dengan tegangan output 12
volt. 2. Penyearah Gelombang Bagian penyearah gelombang pada rangakian power supply diatas menggunakan
dioda bridge. Bagian ini berfungsi untukmenyerahkan tegangan AC dari output transformator. 3. Filter Pertama
Filter pertama berfungsi untuk meratakan tegangan DC hasil penyearahan gelombang yang diproses oleh bagian
penyearah gelombang. Filter yang digunakan pada rangkaian power supply pada umumnya adalah kapasitor
elektrolit (elco).
Filter pertama pada rangkaian diatas adalah kapasitor C1 degan nilai 3300 uF. 4. Regulator Tegangan
Regulator tegangan adalah bagian yang berfungsi untukmengatur teganganoutput power supply. Pada rangkaian
power supply sederhana diatas regulator tegangan yang digunakan adalah IC 7805, sehingga output dari
rangkaian power supply diatas adalah +5 volt. 5. Filter Kedua Filter kedua pada rangkaian power supply diatas
berfungsi untuk memantabkan kualitas DC dari proses perataan tegangan yang dilakukan oleh filter pertama. Oleh
karena itu nilai kapasitas dari filter kedua ini lebih kecil dari pada filter pertama. Rangkaian power supply diatas
adalah rangkaian power supply sederhana dengan tegangan output +5 volt yang teregulasi menggunakan chip IC
7805. Switching Power Supply Switching power supply merupakan rangkaian power supply yaang memeiliki
efisiensi daya yang tinggi. Rangakaian switching powes supply sederhana daat dilihat pada contoh berikut :
Rangkaian Power Supply Switching Sederhana Rangkaian Power Supply Switching Rangkaian power supply
switching diatas cukup sederhana untuk dibuat. Rangkaian power supply switching diatas secara prinsip bekerja
dengan cara menyerahakan tegangan AC 220 volt secara langsung menggunakan dioda bridge D1 dan diratakan
menggunakan filter kapasitor C1. Kemudian tegangan DC tersebut digunakan unutk membentuk sistem regulator
PWM dengan power regulator transistor Q1 yang digunakan untuk mengandalikan transformator. Output
transformator berupa tegangan AC denga frekuensi yang tinggi sehingga proses penyearahan tegangan cukup
menggunakan sistem penyearah setengah gelombang dan dengan filetr kapasitor dengan nilai kapasitansi yang
kecil. Kelebihan rangkaian power supply switching adalah dengan konstruksi fisik yang kecil dan ringan dapat
direproduksi power supply dengan kapasitas arus yang besar dan stabilitas tegangan output yang lebih baik dari
pada rangkaian power supply dengan transformator stepdown.
Mengenal Elektronika Elektronika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari pengendalian dan penerapan
gerakan partikel pembawa muatan (elektron) dalam ruang hampa, gas atau semikonduktor. Pengertian elektronika
diatas merupakan rangkuman dari "definisi elektronika" yang telah dikemukakan oleh para ahli elektronika. Definisi
elektronika menurut para ahli elektronika tersebut adalah sebagai berikut : Definisi Elektronika Menurut Ahli
Elektronika Elektronika Menurut Fitrzgerald, Higginbotham dan Grabel “Electronics is the branch of Electronical
Engineering which deals extensively with the transfer of information by means of electromagnetic energy”. Artinya :
Elektronika adalah cabang ilmu listrik yang bersangkutan secara luas dengan alih informasi menggunakan tenaga
elektromagnetik. Elektronika Menurut J. Millman “Electronics is the science and the technology of the passage of
charged particles in a gas, in a vaccum, or in a semiconductor”. Artinya : Elektronika adalah ilmu dan teknologi
tentang melintasnya partikel bermuatan listrik didalam suatu gas atau suatu ruang hampa, atau suatu
semikonduktor. Elektronika Menurut E. Carol Young “The study, design, and use of devices that depend on the
conduction of electricity through a vaccum, gas, or semiconductor”. Artinya : Elektronika meliputi studi,
perancangan dan penggunaan piranti-piranti yang berdasar hantaran listrik di dalam suatu ruang hampa, gas dan
semikonduktor.
Elektronika Menurut H.C. Yohannes Elektronika adalah ilmu yang mempelajari sifat-sifat dan pemakaian
piranti (“devices” = alat) yang asas kerjanya ialah aliran elektron dalam ruang hampa atau gas (seperti dalam
tabung-tabung radio) dan aliran elektron dalam semipenghantar (seperti misalnya dalam transistor). Sejarah
Perkembangan Elektronika Lahirnya elektronika sebenarnya mula-mula atas tuntutan kebutuhan manusia akan
sarana telekomunikasi. Sarana telekomunikasi menggunakan telepon yang ditemukan oleh A.G. Bell pada tahun
1876 masih terlalu sederhana, banyak keterbatasan keterbatasannya. Untuk memungkinkan hubungan yang
mencapai jarak jauh dan mutu yang baik serta kapasitas saluran yang tinggi, dituntut adanya penguatan sinyal,
modulasi, demodulasi serta multipleksi. Dan untuk mencapai jarak yang lebih jauh lagi dengan biaya yang lebih

MULTIMEDIA SMK CAHAYA SAKTI 32


murah, diperlukan penggunaan media gelombang elektromagnetik. Pada tahun 1896 Marconi berhasil
menciptakan telegrap radio, telegrap tanpa kabel, tetapi menggunakan media gelombang elektromagnetik.
Dengan demikian tuntutan jarak yang jauh dapat dipenuhi. Namun tuntutan-tuntutan yang lain belum dipenuhi,
sehingga para ahli terus bekerja tanpa mengenal lelah. Pada tahun 1904 Sir Ambrose Fleming menemukan tabung
hampa dengan dua elektrode (tabung dioda), yang dinamakannya “valve” (katup). Katup ini dapat berfungsi
sebagai detektor sinyal-sinyal dari telegrap radio Marconi. Dua tahun kemudian yakni tahun 1906, De Forest
meletakkan elektroda ketiga (kisi) pada katup Fleming sehingga ditemukanlah tabung trioda, yang ia beri nama
audion. Audion ini dapat berfungsi antara lain untuk memperkuat sinyal-sinyal tersebut. Jadi mulai tahun 1904 ini
sebenarnya orang sudah mulai mengendalikan gerakan-gerakan elektron dalam ruang hampa, sehingga tahun itu
dapat dipandang sebagai tahun “kelahiran” Elektronika. Namun ada orang yang menyatakan tahun 1906 sebagai
tahun ditemukannya tabung trioda ini sebagai tahun “kelahiran” Elektronika, ada pula yang menyatakan tahun 1911
yakni tahun diperolehnya tabung trioda yang lebih handal (setelah disempurnakan tabung hampa udaranya dan
digunakan katoda lapis oksida). Dengan ditemukannya tabung trioda ini dan lebih-lebih dengan ditemukannya
tabung iconoscope yaitu tabung hampa yang merupakan alat dasar dalam kamera televisi oleh Vladimir Zwonykin
pada tahun 1920, maka industri radio dan televisi berkembang pesat. Ditinjau dari daya yang digunakan,
kecepatan, ukuran geometrik, berat dan kemudahan rusak, tabung trioda diatas masih banyak keterbatasan-
keterbatasannya. Oleh karena itu para ahli berusaha untuk memperoleh alat yang mempunyai fungsi sama, tetapi
dengan keterbatasan-keterbatasan minimal.
Pada tahun 1948 John Bardeen, Walter H. Brattain dan William Shockley menemukan alat tersebut, yang
diberi nama transistor. Transistor ini dibuat dari bahan semikonduktor, dan transistor ini dapat menggantikan fungsi
tabung trioda. Karena tidak menggunakan filamen pemanas seperti pada tabung hampa, transistor tidak banyak
memakan daya. Disamping itu ukurannya kecil dan tidak mudah pecah. Akibatnya radio yang menggunakan
transistor dapat dibuat berukuran kecil dan dapat menggunakan baterai sebagai sumber daya listriknya. Disamping
itu transistor dapat diproduksi secara massal sehingga harga menjadi murah. Demikian pula dengan menggunakan
transistor orang dapat membuat komputer elektronika yang lebih kecil tetapi mempunyai kemampuan lebih tinggi
daripada jika menggunakan tabung hampa.
Hubungan antar komponen rangkaian Elektronika dalam era transistor ini pada umumnya menggunakan PCB
(Printed Circuit Board = papan rangkai tercetak), melalui penyoldiran. Suatu kelemahan dari hubungan semacam
ini adalah reliabilitas tidak prima disamping ukuran masih cukup besar, walaupun tidak sebesar pada rangkaian
dengan tabung hampa. Karena itu para ahli berusaha untuk mengatasi keterbatasan-keterbatasan ini. Pada tahun
1958 J.S. Kilby menemukan rangkaian terpadu (IC = “integrated circuit” = rangkaian terintegrasi), suatu keping
(chip) silikon tunggal yang ukurannya sangat kecil (≈1 mm2) yang diatasnya berisi rangkaian Elektronika yang
diproses dengan teknik-teknik difusi dan pengendapan. Semenjak ditemukan rangkaian terpadu tersebut, jumlah
komponen per chip terus berkembang sehingga dewasa ini dikenal IC jenis SSI (“Small Scale Integration”), MSI
(“Medium Scale Integration”), LSI (“Large Scale Integration”), VLSI (“Very Large Scale Integration”), yang masing-
masing mempunyai jumlah komponen (transistor) per chip 10-100, 100-1000, 1000-100.000, dan > 100.000.
Dengan ditemukannya rangkaian terpadu ini sejarah Elektronika mengalami babak baru yaitu babak
mikroelektronika. Dengan semakin meningkatnya jumlah komponen per chip dalam rangkaian terpadu (IC) ini
maka terdapat kecenderungan pemakaiannya menjadi makin khusus, sehingga tidak diproduksi secara besar-
besaran, akibatnya harganya menjadi mahal. Pada tahun 1971 perusahaan Elektronika Intel Inc di Amerika Serikat
berhasil membuat IC mikroprosesor, yang merupakan “otak” dari komputer. IC mikroprosesor ini bersifat fleksibel,
mempunyai fungsi hampir mirip tak terbatas. Dengan perangkat keras yang sama dapat diperoleh berbagai fungsi,
hanya dengan merubah program. Akibatnya dapat diproduksi dalam jumlah cukup banyak dengan harga relatif
murah. Jika diamati perkembangan Elektronika dari sejak “kelahirannya” sampai sekarang, nampak bahwa
perkembangan tersebut menuju miniaturisasi komponen. Bahkan dewasa ini telah ditemukan “one chip micro
computer” atau mikro komputer dalam satu chip. “Komponen” baru ini terdiri atas mikroposesor, memori baca tulis,
memori baca, dan unit input-output yang seluruhnya terletak dalam satu chip.
Disamping itu perkembangan menuju ke arah peningkatan kemampuan, dan “intelegensi”. Bidang Teknologi
Elektronika Bidang-bidang perkembangan teknologi elektronika yang berkembang diantaranya adalah : Bidang
Instrumentasi dan Kontrol Bidang instrumentasi dan kontrol sering juga disebut sebagai instrumentasi dan kendali,
bidang ini mengembangkan teknologi elektronika pada peralatan seperti pengembangan alat ukur elektronik,
instrumentasi penelitian, alat pemroses data serta alat kontrol atau otomatisasi seperti sistem mikroprosesor untuk
kontrol dan sebagainya. Bidang Telekomunikasi Bidang telekomunikasi merupakan teknologi elektronika yang
mengembangkan teknologi informasi jarak jauh baik menggunakan kabel maupun tidak. Sebagai contoh
pengembangan komunikasi telepon menggunakan relay elektronik, komunikasi data menggunakan komputer dan
telepon, komunikasi berita dan gambar melalui satelit, komunikasi menggunakan gelombang radio frekuensi tinggi
dan gelombang mikro dan sebagainya.
Bidang Elektronika Konsumer Bidang elektronika konsumer mengembangkan dan fokus pada produksi
peralatan-peralatan kebutuhan umum seperti radio, televisi, perekam kaset audio maupun video, penyedia daya
serta komponen-komponen elektronika. Industri atau perusahaan Elektronika dewasa ini dapat dikelompokkan
dalam 4 K, yaitu komponen, komunikasi, kendali dan komputasi. Bidang Elektronika Kuantum Bidang elektronika
kuantum mempelajari dan melakukan pengembangan elektronika yang menyangkut interaksi antara cahaya,
gelombang mikro atau gelombang elektromagnetik yang lain. Dari bidang ini telah dikembangkan sinar laser untuk
berbagai keperluan diantarannya bidang komunikasi dengan menumpangkan sinyal pada cahaya yang dijalarkan
dalam serat (fiber) optik dan sebagainya.
“elektronika dasar”, “elektronika daya”, “elektronika analog”, “elektronika digital” dan “elektronika industri”.
Istilah-istilah elektronika tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut : Elektronika Dasar Elektronika dasar
merupakan bidang ilmu pengetahuan elektronika yang khusus mempelajari tentang dasar-dasar elektronika
meliputi teori bahan dan komponen elektronika sederhana serta hukum-hukum elektronika dasar seperti hukum
ohm, kirchof dan teorema dasar elektronika yang lain. Elektronika Daya Elektronika daya merupakan cabang ilmu
elektronika yang khusus mempelajari elektronika arus kuat. Pada elektronika daya bidang ilmu yang dipelajari
adalah listrik arus kuat seperti transmisi energi listrik jarak jauh dan efisiensi daya pada transmisi tegangan tinggi.

MULTIMEDIA SMK CAHAYA SAKTI 33


Elektronika Analog Elektronika analog merupakan bagian ilmu elektronika yang mempelajari fungsi dan sistem
anlog. Pada elektronika analog yang dipelajari adalah tentang pengolahan atau pemrosesan sinyal sinusoida.
Elektronika Digital Elektronika digital merupakan cabang ilmu elektronika yang fokus dalam mempelajaritentang
pemrosesan sinyal digital atau diskrit. Bagian elektronika digital yang dipelajari dimulai dari gerbang logika dasar
hingga sistem pemrosesansinyal digital. Elektronika Industri Elektronika industri merupakan bagian ilmu elektronika
yang mempelajari tentang implementasi teknologi elektronika dalam bidang industri dan pengendalian
instrumentasi.
Power Supply Power supply adalah perangkat elektronika yang berfungsi untuk memberikan sumber tegangan
ke perangkat atau rangkaian elektronika. Pada prinsipnya power supply adalah mengubah tegangan AC komersial
menjadi tegangan DC sesuai kebutuhan sutu perangkat elektronika. Power supply yang ada di sekitar kita salah
satunya adalah charger HP dan charger laptop. Jenis Power Supply Jenis Power Supply berdasar Tegangan
Outputnya Power supply dilihat dari tegangan outputnya dapat dibedakan dalam beberapa jenis. Power supply
variable Power supply tegangan tetap Power supply simetris 1. Power Supply Variable Power Supply Variabel
Power supply variabel adalah power supply yang memiliki tegangan output dapat diatur. Pada umumnya tegangan
output power supply variabel ini dapat diatur dari 1,5 volt hingga 12 volt. Akan tetapi untuk power supply keperluan
khusus seperti yang sering kita pergunakan di laboratorium power supply pada umumnya dapat diatur dari 0 volt
hingga 33 volt. 2. Power Supply Tegangan Tetap Power supply tegangan tetap merupakan power supply dengan
tegangan output yang tidak dapat diatur. Salah satu contoh power suppply tegangan tetap tersebut adalah charger
HP. Pada charger HP tegangan output power supply tersebut permanen pada satu tegangan tertentu misalnya 5
volt. 3. Power Supply Simetris Power supply simetris merupakan power supply dengan tegangan output ganda
yaitu dalam sebuah power supply memiliki tegangan output positif (+) negatif (-) dan ground. Power supply jenis ini
dapat kita temui di laboraorium elektronika atau dalam perangkat elektronika daya seperti power amplifier.
Power Supply Variable Simetris Power supply simetris terbagi dalam 2 jenis, yaitu dengan tegangan output
yang dapat diatur seperti pada power supply laboratorium. Dan power supply simetris dengan tegangan tetap
seperti pada power supply sebuah power amplifier daya besar. Power Supply Berdasarkan Sistem Kerjanya
Berdasarkan sistem kerjanya power supply dapat dibedakan dalam 2 jenis yaitu power supply step down dan
power supply switching. 1. Power Supply Stepdown Power supply stepdown juga sering disebut sebagai power
supply konvensional. Power supply jenis ini menggunakan transformator stepdown sebagai penurun tegangan.
Pada power supply jenis ini power supply terdiri dari beberapa bagian utama sebagai berikut : Penurun Tegangan,
berupa transformerstepdown yang berfungsi menurunkan tegangan AC komersial (220 volt) menjadi tegangan AC
(4,5-70 volt). Penyerah Gelombang, bagian ini berfungsi mengubah tengangan AC menjadi tegangan DC.
Komponen yang digunakan adalah dioda, baik dalam bentuk penyearah gelombang penuh maupun
penyearah setengah gelombang. Filter, berfungsi untuk meratakan proses penyearahan gelombang oleh dioda
sehingga diperoleh tegangan DC yang stabil dan tanpa riple. Regulator Tegangan, berfungsi untuk mengatur
tegangan output power supply, ada regulator tegangan variabel dan regulator tegangan tetap. 2. Power Supply
Switching Power Supply Switching Power supply switching merupakan sistem power supply yang menyearahkan
tegangan AC komersial secara langsung kemudian diubah menjaadi AC kembali dengan frekuensi yang tinggi
selanjutnya di turunkan tegangan tersebut dan disearahkan. Tujuan dari power supply switching ini adalah untuk
mendapatkan efisiensi energi yang maksimal. Dengan power supply switching ini dapat direproduksi power supply
dengan kapasitas arus yang besar dan dengan bentuk fisik yang lebih kecil dan ringan. Power supply untuk
komputer adalah salah satu contoh penerapan sistem power supply switching.

Latihan Soal
1. Apakah yang dimaksud dengan rangkaian elektronika?
2. Apa yang nda ketahui tentang Layout PCB?.
3. Sebutkan contoh peralatan elektronika?
4. Apasajakah yang terdapat dalam rangkaian elektronika kompleks?
5. Apa fungsi dari Digital To Analog Converter?

Jawaban
1. Rangkaian elektronika dapat diartikan sebagai gabungan 2 atau lebih komponen elektronika baik kompoonen
pasif maupun aktif yang membentuk suatu sistem atau fungsi pemroses sinyal sederhana maupun komplek.
2. Layout PCB adalah bagian yang berfungsi untuk merakit komponen-komponen elektronika menjadi rangkaian
elektronika. Layout PCB atau dengan bahasa lain Papan Rangkaian Tercetak adalah hasil penerapan skema
rangkaian elektronika yang telah disesuaikan dengan bentuk fisik komponen dan tata letak komponen
elektronika untuk membuat suatu sistem atau fungsi pemroses sinyal.
3. Solder, tang potong, tang lancip, obeng dan timah solder.
4. Contoh rangkaian elektronika komplek adalah power supply dengan regulator arus dan tegangan, rangkaian
mixer audio, rangkaian transmitter atau pemancar radio,rangkaian amplifier dan rangkaian elektronika yang lain.
5. Digital To Analog Converter) adalah perangkat elektronika yang berfungsi untuk mengubah sinyal digital (diskrit)
menjadi sinyal analog (kontinyu)

Penskoran
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100

Nilai = Betul x 20
MULTIMEDIA SMK CAHAYA SAKTI 34
RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah : SMK Cahaya Sakti
Mata Pelajaran : Sistem Komputer
Komp. Keahlian : MULTIMEDIA
Kelas/Semester : X / 1 (satu)
Tahun Pelajaran : 2018 / 2019
Alokasi Waktu :4 x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


1. Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan
Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi
kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan gerak
alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
2. Kompetensi Dasar
3.6 Menerapkan dasar dasar mikro kontroler
4.6 Manipulasi dasar-dasar mikro kontroler (port IO, clock, arsitektur RISK, general purpose RISK, stack
pointer, SRAM, EEPROM, SREG)

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.6 Menerapkan dasar dasar mikro kontroler
3.6.1 Mengetahui dasar – dasar mikro kontroler
3.6.2 Memahami dasar – dasar mikro kontroler
4.6 Manipulasi dasar-dasar mikro kontroler (port IO, clock, arsitektur RISK, general purpose RISK, stack
pointer, SRAM, EEPROM, SREG)
4.6.1 Menyajikan dasar -dasar mikro kontroler (port IO, clock, arsitektur RISK, general purpose RISK,
stack pointer, SRAM, EEPROM, SREG)
4.6.2 Menggambarkan dasar -dasar mikro kontroler (port IO, clock, arsitektur RISK, general purpose
RISK, stack pointer, SRAM, EEPROM, SREG)

D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menemukan dasar – dasar mikro kontroler
dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mencari dasar – dasar mikro kontroler
dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengukur dasar – dasar mikro kontroler
dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat membangun dasar – dasar mikro kontroler
dengan tepat

E. Materi Pembelajaran
Dasar-dasar mikro kontroler (port IO, clock, arsitektur RISK, general purpose RISK, stack pointer, SRAM,
EEPROM, SREG)

F. Pendekatan, Strategi, Metode


Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Discovery learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.

G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 – 2

No Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu


1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk
memulai pembelajaran
1 Pendahuluan 2. Melakukan pengkondisian peserta didik 15 Menit
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
4. Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
MULTIMEDIA SMK CAHAYA SAKTI 35
No Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
5. Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
6. Melakukan Pre test.
Pemberian Rangsangan
1. Guru meminta peserta didik untuk memperhatikan materi yang ada di
layar komputer tentang dasar-dasar mikro kontroler (port IO, clock,
arsitektur RISK, general purpose RISK, stack pointer, SRAM,
EEPROM, SREG)
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang
lainnya agar dapat mudah dipahami
3. peserta didik dapat mengidentifikasi masalah dari materi yang disajikan
oleh guru
Identifikasi Masalah
1. Guru menugaskan peserta didik untuk menemukan, mencari, mengukur
dan membangun tentang dasar-dasar mikro kontroler (port IO, clock,
arsitektur RISK, general purpose RISK, stack pointer, SRAM, EEPROM,
SREG)
2. Pesera didik berusaha untuk dapat menemukan, mencari, mengukur dan
membangun tentang dasar-dasar mikro kontroler (port IO, clock, arsitektur
RISK, general purpose RISK, stack pointer, SRAM, EEPROM, SREG)
dengan membaca buku panduan yang lain.
3.Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta
didik dapat menemukan, mencari, mengukur dan membangun tentang
dasar-dasar mikro kontroler (port IO, clock, arsitektur RISK, general
purpose RISK, stack pointer, SRAM, EEPROM, SREG)
4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang
menemukan, mencari, mengukur dan membangun dasar-dasar mikro
kontroler (port IO, clock, arsitektur RISK, general purpose RISK, stack
pointer, SRAM, EEPROM, SREG)
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok
yang lainnya memberikan tanggapan
Pengumpulan Data
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau informasi
2 Kegiatan Inti
dasar-dasar mikro kontroler (port IO, clock, arsitektur RISK, general
purpose RISK, stack pointer, SRAM, EEPROM, SREG)
2. Peserta didik mencoba memahami dasar-dasar mikro kontroler (port IO,
clock, arsitektur RISK, general purpose RISK, stack pointer, SRAM,
EEPROM, SREG)
1. sesuai dengan petunjuk dari guru sebagai pembuktian pengujian
hipotesis
Pembuktian
1. Peserta didik mengukur mikro kontroler (port IO, clock, arsitektur RISK,
general purpose RISK, stack pointer, SRAM, EEPROM, SREG)
2. Guru meminta peserta didik untuk menilai hasil yang telah dibuat oleh
peserta didik yang lainnya
3. Peserta didik menilai berdasarkan format penilaian yang sudah ada
Menarik Simpulan
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang cara membangun,
mencari, mengkur dan menemukan dasar-dasar mikro kontroler (port IO,
clock, arsitektur RISK, general purpose RISK, stack pointer, SRAM,
EEPROM, SREG)
2. Guru menugaskan peserta didik un tuk menyimpulakn membangun,
mencari, mengkur dan menemukan dasar-dasar mikro kontroler (port IO,
clock, arsitektur RISK, general purpose RISK, stack pointer, SRAM,
EEPROM, SREG)
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk membangun, mencari,
mengkur dan menemukan dasar-dasar mikro kontroler (port IO, clock,
arsitektur RISK, general purpose RISK, stack pointer, SRAM, EEPROM,
SREG)
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang
sedang maju untuk mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari
temannya
1. 1.Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan
tentang dasar-dasar mikro kontroler (port IO, clock, arsitektur RISK,
general purpose RISK, stack pointer, SRAM, EEPROM, SREG)
2. 2.Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari
3 Penutup 15 Menit
hasil pembelajaran.
3. 3.Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik
secara individu untuk mengerjakannya.
4. 4.Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan

MULTIMEDIA SMK CAHAYA SAKTI 36


No Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
tentang dasar-dasar mikro kontroler (port IO, clock, arsitektur RISK,
general purpose RISK, stack pointer, SRAM, EEPROM, SREG)
5. 5.Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada
peserta didik untuk mempelajari materi berikutnya.
6. 6.Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup

H. Alat/ bahan, Media Pembelajaran


Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian

I. Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM

J. Penilainan Pembelajaran
a. Teknik : Non Test dan Test
b. Bentuk :
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan : Praktek

URAIAN MATERI
Mikrokontroler merupakan sistem komputer kecil yang biasa digunakan untuk sistem pengendali atau pengontrol
yang dapat diprogram sesuai kebutuhan. Mikrokontroller memiliki 4KB Flash Programmable dan Erasable Read
Only Memory (PEROM) didalamnya.
Mikrokontroler AT89S52 merupakan pengembangan dari mikrokontroler MCS-51. Mikrokontroler ini biasa disebut
juga dengan mikrokomputer CMOS 8 bit dengan 8 Kbyte yang dapat dIprogram sampai 1000 kali pemograman.
Selain itu AT89S52 juga mempunyai kapasitas RAM sebesar 256 bytes, 32 saluran I/O, Watchdog timer, dua
pointer data, tiga buah timer/counter 16-bit, Programmable UART (Serial Port). Memori Flash digunakan untuk
menyimpan perintah (instruksi) berstandar MCS-51, sehingga memungkinkan mikrokontroler ini bekerja sendiri
tanpa diperlukan tambahan chip lainnya (single chip operation), mode operasi keping tunggal yang tidak
memerlukan external memory dan memori flashnya mampu diprogram hingga seribu kali. Hal lain yang
menguntungkan adalah sistem pemogramanan menjadi lebih sederhana dan tidak memerlukan rangkaian yang
rumit.
Sebuah mikrokontroler dapat berfungsi/bekerja, apabila telah terisi oleh program. Program terlebih dahulu
dimasukan kedalam memori sesuai dengan kebutuhan penggunaaan pengontrolan yang diperlukan dan yang
hendak dijalankan. Program yang dimasukkan kedalam mikrokontroler Atmel 89S52 adalah berupa file heksa (Hex
File), dan program tersebut berisikan instruksi atau perintah untuk menjalankan sistem kontrol.
Mikrokontroler merupakan single chip computer yang memiliki kemampuan untuk diprogram dan digunakan untuk
tugas-tugas yang berorientasi kontrol, Mikrokontroller berkembang dengan dua alasan utama, yaitu kebutuhan
pasar (market needed) dan perkembangan teknologi baru. Dalam perkembangannya sampai saat ini, sudah
banyak produk mikrokontroller yang telah diproduksi oleh berbagai perusahaan pembuat IC (Integrated Circuit)
diantara salah satunya adalah jenis mikrokontroller yang digunakan dalam perancangan alat ini yaitu
mikrokontroller seri 8052 yang dibuat oleh ATMEL, dengan kode produk AT89S52. Secara fisik, mikrokontroler
AT89S52 mempunyai 40 pin, 32 pin diantaranya adalah pin untuk keperluan port masukan/keluaran. Satu port
paralel terdiri dari 8 pin, dengan demikian 32 pin tersebut membentuk 4 buah portparalel, yang masing-masing
dikenal dengan Port 0, Port1, Port2 dan Port3. Dengan keistimewaan di atas perancangan dengan menggunakan
mikrokontroler AT89S52 menjadi lebih sederhana dan tidak memerlukan komponen pendukung yang lebih banyak
lagi.
1. Konfigurasi Pin AT89S52
Setiap pin (kaki) dari mikrkontroler AT89S51 mempunyai fungsi masing-masing fungsi. Arsitektur hardware
mikrokontroller AT89S52 dari perspektif luar atau biasa disebut pin out
Berikut adalah penjelasan mengenai fungsi dari tiap-tiap pin (kaki) yang ada pada mikrokontroller AT89S52.
a. Port 0
Merupakan dual-purpose port (port yang memiliki dua kegunaan). Pada disain yang minimum (sederhana),
port 0 digunakan sebagai port Input/Output (I/O).. Port 0 terdapat pada pin 32-39.
b. Port 1
Merupakan port yang hanya berfungsi sebagai port I/O (Input/Output). Port 1 terdapat pada pin 1-8.
c. Port 2
Merupakan dual-purpose port. Pada desain minimum digunakan sebagai port I/O (Input/Output).
Sedangkan pada desain lebih lanjut digunakan sebagai high byte dari address (alamat). Port 2 terdapat
pada pin 21-28.
d. Port 3
Merupakan dual-purpose port. Selain sebagai port I/O (Input/Output),
port 3 juga mempunyai fungsi khusus. Fungsi khusus tersebut diperlihatkan
a. PSEN (Program Store Enable)

MULTIMEDIA SMK CAHAYA SAKTI 37


PSEN adalah sinyal kontrol yang mengizinkan untuk mengakses program (code) memori eksternal. Pin
ini dihubungkan ke pin OE (Output Enable) dari EPROM. Sinyal PSEN akan “0” (LOW) pada tahap
fetch (penjemputan) instruksi. PSEN akan selalu bernilai “1” (HIGH) pada pembacaan program memori
internal. PSEN terdapat pada pin 29.
b. ALE (Address Latch Enable)
ALE digunakan untuk men-demultiplex address (alamat) dan data bus. ketika menggunakan program
memori eksternal, port 0 akan berfungsi sebagai address (alamat) dan data bus. Pada setengah paruh
pertama memori cycle ALE akan bernilai “1” (HIGH) sehingga mengizinkan penulisan address (alamat)
pada register eksternal. Dan pada setengah paruh berikutnya akan bernilai “1” (HIGH) sehingga port 0
dapat digunakan sebagai data bus. ALE terdapat pada pin 30.
c. EA (External Access)
Jika EA diberi input “1” (HIGH), maka mikrokontroller menjalankan program memori internal saja. Jika
EA diberi input “0” (LOW), maka AT89S52 menjalankan program memori eksternal (PSEN akan
bernilai “0”). EA terdapat pada pin 31.
d. RST (Reset)
RST terdapat pada pin 9. Jika pada pin ini diberi input “1” (HIGH) selama minimal 2 machine cycle,
maka sistem akan di-reset dan register internal AT89S52 akan berisi nilai default tertentu.Proses reset
merupakan proses untuk mengembalikan sistem kekondisi semula. Reset tidak mempengaruhi internal
program memory. Reset terjadi jika pin RST bernilai high selama minimal dua siklus lalu kembali
bernilai low. Power on reset merupakan proses reset yang berlangsung secara otomatis pada saat
sistem pertama kali diberi suplai. Proses ini mempengaruhi semua register dan internal data memory.
On-Chip oscillatorAT89S52 telah memiliki on-chip oscillator yang dapat bekerja jika drive menggunakan kristal.
Tambahan kapasitor diperlukan untuk menstabilkan sistem. Nilai kristal yang biasa digunakan pada AT89S52 ini
adalah 12 MHz. On-chip oscillator tidak hanya dapat di-drive dengan menggunakan kristal, tetapi juga dapat
dengan menggunakan TTL Oscillator.
1. b. XTAL1
XTAL1 berfungsi sebagai masukan dari rangkaian osilasi mikrokontroler. XTAL1 terdapat pada ipin 19
1. c. XTAL2
XTAL2 berfungsi sebagai keluaran dari rangkaian osilasi mikrokontroler. XTAL2 terdapat pada pin 18
1. d. VCC
VCC merupakan masukan sumber tegangan positif bagi mikrokontroler yang terdapat pada pin 40.

2. Arsitektur dan Blok Diagram Mikrokontroler AT89C51


Mikrokontroler AT89S52 dibangun berdasarkan arsitektur seperti ditunjukkan gambar dibawah ini. Seluruh
bagian yang digambar pada gambar tersebut saling berhubungan melalui internal bus 8 bit menelusuri bagian
serpih. Bus tersebut kemudian dihubungkan ke luar melalui input output port apabila memori atau expansi
diperlukan.
Unit pengolah pusat (CPU) terdiri atas dua bagian, yaitu unit pengendali control unit (CU), serta unit aritmatika
dan logika (ALU). Fungsi utama unit pengendali ini adalah mengambil, mengkode, dan melaksanakan urutan
intruksi sebuah program yang tersimpan dalam memori, unit pengendali juga berfungsi untuk mengatur urutan
operasi seluruh sistem. Unit pengendali atau CPU juga menghasilkan dan mengatur sinyal pengendali yang
diperlukan untuk menyerempakkan operasi, juga aliran intruksi program. Aliran informasi pada bus-bus data
dan bus alamat juga diatur oleh unit ini.
3. Memori Program
Memori program merupakan suatu ruang memori yang digunakan untuk menyimpan kode program dan
konstanta yang sifatnya tetap. Memori program hanya bisa dibaca saja (Read Only Memori), dalam artian
ketika sedang melakukan eksekusi program memori hanya bersifat di baca saja namun tidak dapat diubah
isinya, sebagian memori program terdapat didalam chip mikrokontroler (On-chip) dan sebagian lagi berada
diluar (off-chip). Mikrokontroler ATMEL AT89S52 mempunyai kapasitas memori program on-chip sebesar 8
kB.
4. Memori Data
RAM merupakan memori data internal (on-chip). Untuk AT89S52 mempunyai memori sebesar 256 byte.
Pada segment data ini dibagi menjadi tiga bagian, dimulai dari alamat 0x00 sampai dengan 0xFh dikenal
sebagai register R0 sampai dengan R7 yang diorganisasikan menjadi 4 bank. Pemilihan bank yang
dilakukan dengan memberikan kombinasi logika pada register Program Status Word(PSW). Bagian
berikutnya adalah mulai alamat 0x20 sampai dengan 0x2f sebanyak 128 bit merupakan lokasi memori
yang dapat dimanipulasi perbit (bit addressable) juga dikenal dengan segment bit (BDATA). Bagian berikutnya
adalah general purpose RAM mulai alamat 0x30 sampai dengan 0x7fh.
5. Interuksi
Terdapat beberapa kelompok fungsi pada instruksi keluarga MCS – 52, yaitu:
a. Instruksi Aritmatika
Kelompok intruksi ini melakukan operasi aritmatika seperti penjumlahan, pembagian, pengurangan.
Misalnya adalah: add, mul, subb, inc dan dec
Contohnya : mov a,#10h
Mov b,#05h
Mul ab
Mov a,#10h artinya salin data 10h ke a
Mov b,#05h artinya salin data 05h ke b
Mul ab artinya kalikan nilai akumulator dengan nilai register b
b. Instruksi Logika
Intruksi ini melakukan operasi logika seperti and, or, dan exor, clear
Misalnya adalah :anl, orl, xrl, clr

MULTIMEDIA SMK CAHAYA SAKTI 38


Contohnya : clr p3.5
Clr p3.5 artinya nolkan p3.5
c. Instruksi Transfer Data
Kelompok instruksi ini digunakan untuk memindahkan data antara :
1. Register – register
2. Memori – memori
3. Register – memori
4. Interface – register
5. Interface – memori

Latihan soal
1. Apakah yang di maksud dengan mikro kontroler?
2. Apakah yang Anda ketahui tentang Mikrokontroler AT89S52?
3. Sebutkan alasan mengapa mikro kontroler dapat berkembang?
4. Apakah keistimewaan dari mikrokontroler AT89S52?
5. Sebutkan bagian – bagian CPU?

Jawaban
1. Mikrokontroler merupakan sistem komputer kecil yang biasa digunakan untuk sistem pengendali atau
pengontrol yang dapat diprogram sesuai kebutuhan
2. Mikrokontroler AT89S52 merupakan pengembangan dari mikrokontroler MCS-51. Mikrokontroler ini biasa
disebut juga dengan mikrokomputer CMOS 8 bit dengan 8 Kbyte yang dapat dIprogram sampai 1000 kali
pemograman. Selain itu AT89S52 juga mempunyai kapasitas RAM sebesar 256 bytes, 32 saluran I/O,
Watchdog timer, dua pointer data, tiga buah timer/counter 16-bit, Programmable UART (Serial Port)
3. Mikrokontroller berkembang dengan dua alasan utama, yaitu kebutuhan pasar (market needed) dan
perkembangan teknologi baru
4. mikrokontroler AT89S52 menjadi lebih sederhana dan tidak memerlukan komponen pendukung yang lebih
banyak lagi.
5. Unit pengolah pusat (CPU) terdiri atas dua bagian, yaitu unit pengendali control unit (CU), serta unit aritmatika
dan logika (ALU).

Penskoran
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100

Nilai = Betul x 20

MULTIMEDIA SMK CAHAYA SAKTI 39


RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah : SMK Cahaya Sakti
Mata Pelajaran : Sistem Komputer
Komp. Keahlian : MULTIMEDIA
Kelas/Semester : X / 2 (dua)
Tahun Pelajaran : 2018 / 2019
Alokasi Waktu :8 x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


1. Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan
Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi
kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan gerak
alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
2. Kompetensi Dasar
3.7 Menganalisis blok diagram dari sistem mikro komputer (arsitektur komputer)
4.7 Menyajikan gambar minimal sistem mikro komputer berdasarkan blok diagram dan sistem rangkaian
(arsitektur computer)

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.7 Menganalisis blok diagram dari sistem mikro komputer (arsitektur komputer)
3.7.1 Mamahami blok diagram dari sistem mikro komputer (arsitektur komputer)
3.7.2 Menghubungkan blok diagram dari sistem mikro komputer (arsitektur komputer)
4.7 Menyajikan gambar minimal sistem mikro komputer berdasarkan blok diagram dan sistem rangkaian
(arsitektur computer)
4.7.1 Membuat gambar minimal sistem mikro komputer berdasarkan blok diagram dan sistem rangkaian
(arsitektur computer)
4.7.2 Memahami bagian – bagian gambar minimal sistem mikro komputer berdasarkan blok diagram dan
sistem rangkaian (arsitektur computer)

D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menghubungkan blok diagram dari sistem
mikro komputer dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat membagi blok diagram dari sistem mikro
komputer dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat memproduksi gambar minimal sistem mikro
komputer dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mendemodntrasikan gambar minimal
sistem mikro komputer dengan tepat

E. Materi Pembelajaran
Blok diagram dari sistem mikro komputer (arsitektur komputer)

F. Pendekatan, Strategi, Metode


Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Discovery learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.

G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 – 4

No Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu


1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk
memulai pembelajaran
2. Melakukan pengkondisian peserta didik
1 Pendahuluan 15 Menit
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
4. Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
5. Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
MULTIMEDIA SMK CAHAYA SAKTI 40
No Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
6. Melakukan Pre test.
Pemberian Rangsangan
1. Guru meminta peserta didik untuk memperhatikan materi yang ada di
layar komputer tentang gambar minimal sistem mikro komputer
berdasarkan blok diagram dan sistem rangkaian (arsitektur computer)
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya
agar dapat mudah dipahami
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah dari materi yang disajikan
oleh guru
Identifikasi Masalah
1. Guru menugaskan peserta didik untuk menghubungkan, membagi blok,
memproduksi gambar minimal dan mendemonstrasikan blok diagram
dari sistem mikro komputer
2. Pesera didik berusaha untuk dapat menghubungkan, membagi blok,
memproduksi gambar minimal dan mendemonstrasikan blok diagram
dari sistem mikro komputer
3. Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta
didik dapat menghubungkan, membagi blok, memproduksi gambar
minimal dan mendemonstrasikan blok diagram dari sistem mikro
komputer
4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya
tentangmenghubungkan, membagi blok, memproduksi gambar minimal
dan mendemonstrasikan blok diagram dari sistem mikro komputer
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok
yang lainnya memberikan tanggapan
Pengumpulan Data
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau informasi
dasar-dasar menghubungkan, membagi blok, memproduksi gambar
2 Kegiatan Inti
minimal dan mendemonstrasikan blok diagram dari sistem mikro
komputer
2. Peserta didik mencoba menghubungkan, membagi blok, memproduksi
gambar minimal dan mendemons trasi kan blok diagram dari sistem
mikro komputersesuai dengan petunjuk dari guru sebagai pembuktian
pengujian hipotesis
Pembuktian
1. Peserta didik menghubungkan, membagi blok, memproduksi gambar
minimal dan mendemonstrasikan blok diagram dari sistem mikro
komputer
2. Guru meminta peserta didik untuk menilai hasil yang telah dibuat oleh
peserta didik yang lainnya
3. Peserta didik menilai berdasarkan format penilaian yang sudah ada
Menarik Simpulan
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang cara menghubungkan,
membagi blok, memproduksi gambar minimal dan mendemonstrasikan
blok diagram dari sistem mikro komputer
2. Guru menugaskan peserta didik un tuk menghubung kan, membagi blok,
memproduk si gambar minimal dan mendemonstra sikan blok diagram
dari sistem mikro komputer
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk menghubungkan,
membagi blok, memproduksi gambar minimal dan mendemonstrasikan
blok diagram dari sistem mikro komputer
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang
sedang maju untuk mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari
temannya
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan
tentang Blok diagram dari sistem mikro komputer (arsitektur komputer)
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari
hasil pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik
3 Penutup secara individu untuk mengerjakannya. 15 Menit
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang
Blok diagram dari sistem mikro komputer (arsitektur komputer)
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada
peserta didik untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup

H. Alat/ bahan, Media Pembelajaran


Daftar hadir
Spidol

MULTIMEDIA SMK CAHAYA SAKTI 41


Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian

I. Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM

K. Penilainan Pembelajaran
a. Teknik : Non Test dan Test
b. Bentuk :
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan : Praktek

URAIAN MATERI
Arsitektur komputer berhubungan dengan perancangan blok-blok dasar (memory, processor & input/output device)
dan bagaimana interaksi antar blok tersebut.
Arsitek komputer memilih dan membangun interkoneksi antar blok dengan mempertimbangkan, antara lain :
kecepatan, harga dan kehandalannya. Komputer berarsitektur Von Neuman terdiri dari 3 komponen utama yaitu :
Central Processing Unit (CPU), memory, dan I/O device (piranti masukan/keluaran).

Arsitektur von Neumann


Arsitektur von Neumann (atau Mesin Von Neumann) adalah arsitektur yang diciptakan oleh John von Neumann
(1903-1957). Arsitektur ini digunakan oleh hampir semua komputer saat Konsep arsitektur von Neumann ini adalah
pembagian komputer menjadi 2 bagian secara garis besar: memori dan prosesor, di mana data terletak di dalam
memori, dan prosesor adalah yang memanipulasi data.
CPU, adalah otak dari sistem komputer dan berfungsi mengorganisasikan semua operasi yang terjadi di dalam
komputer. Operasi tersebut meliputi operasi perpindahan/transfer data, operasi aritmatika & logika, serta operasi
pengendalian I/O device serta seluruh sumber daya (resources) yang dikendalikan oleh CPU.
Memory, berfungsi sebagai penyimpan data maupun instruksi-instruksi program. Memori terdapat 2 jenis, yaitu:
a. RAM, untuk menyimpan data dan instruksi-instruksi program yang sedang dijalankan oleh komputer dan bersifat
sementara(temporary), yaitu data/instruksi akan hilang jika catu daya dimatikan.
b. ROM, untuk menyimpan instruksi-instruksi initial boot up (yaitu instruksi-instruksi yang dijalankan ketika
komputer baru dihidupkan). Instruksi-instruksi tersebut berfungsi untuk mempersiapkan komputer agar dapat
digunakan sebagaimana mestinya. Instruksi-instruksi tersebut bersifat permanent.
BIOS
BIOS, singkatan dari Basic Input Output System, dalam sistem komputer IBM PC atau kompatibelnya (komputer
yang berbasis keluarga prosesor Intel x86) merujuk kepada kumpulan rutin perangkat lunak yang mampu
melakukan hal-hal berikut:
1. Inisialisasi (penyalaan) serta pengujian terhadap perangkat keras (dalam proses yang disebut dengan Power
On Self Test, POST)
2. Memuat dan menjalankan sistem operasi
3. Mengatur beberapa konfigurasi dasar dalam komputer (tanggal, waktu, konfigurasi media penyimpanan,
konfigurasi proses booting, kinerja, serta kestabilan komputer)
4. Membantu sistem operasi dan aplikasi dalam proses pengaturan perangkat keras dengan menggunakan BIOS
Runtime Services.
BIOS menyediakan antarmuka komunikasi tingkat rendah, dan dapat mengendalikan banyak jenis perangkat
keras (seperti keyboard). Karena kedekatannya dengan perangkat keras, BIOS umumnya dibuat dengan
menggunakan bahasa rakitan (assembly) yang digunakan oleh mesin yang bersangkutan.
Istilah BIOS pertama kali muncul dalam sistem operasi CP/M, yang merupakan bagian dari CP/M yang dimuat
pada saat proses booting dimulai yang berhadapan secara langsung dengan perangkat keras (beberapa mesin
yang menjalankan CP/M memiliki boot loader sederhana dalam ROM). Kebanyakan versi DOS memiliki sebuah
berkas yang disebut "IBMBIO.COM" (IBM PC-DOS) atau "IO.SYS" (MS-DOS) yang berfungsi sama seperti halnya
CP/M disk BIOS.
Kata BIOS juga dapat diartikan sebagai "kehidupan" dalam tulisan Yunani (Βίος).
Komponen BIOS
Dalam BIOS, terdapat beberapa komponen dasar, yakni sebagai berikut:
Program BIOS Setup yang memungkinkan pengguna untuk mengubah konfigurasi komputer (tipe harddisk,
disk drive, manajemen daya listrik, kinerja komputer, dll) sesuai keinginan. BIOS menyembunyikan detail-detail
cara pengaksesan perangkat keras yang cukup rumit apabila dilakukan secara langsung.
Driver untuk perangkat-perangkat keras dasar, seperti video adapter, perangkat input, prosesor, dan beberapa
perangkat lainnya untuk sistem operasi dasar 16-bit (dalam hal ini adalah keluarga DOS).
Program bootstraper utama yang memungkinkan komputer dapat melakukan proses booting ke dalam
sistem operasi yang terpasang.
ROM dan NVRAM
BIOS juga sering disebut sebagai ROM BIOS karena pada awalnya BIOS disimpan dalam chip memori hanya
baca (ROM) dalam motherboard. Mengapa disimpan di dalam ROM, adalah agar BIOS dapat dieksekusi pada
waktu komputer dinyalakan, tanpa harus menunggu untuk menyalakan perangkat media penyipanan terlebih
dahulu (yang memakan waktu lama). BIOS dalam komputer PC modern disimpan dalam chip ROM yang dapat
ditulisi ulang secara elektrik atau Flash ROM. Karena itulah, sekarang sebutan Flash BIOS lebih populer

MULTIMEDIA SMK CAHAYA SAKTI 42


dibandingkan dengan ROM BIOS. Berikut ini adalah beberapa chip ROM yang digunakan sebagai tempat
penyimpanan BIOS.
Jenis
Tipe ROM Cara penulisan Dapat dihapus
BIOS
ROM
Mask ROM Photolithography Tidak
BIOS
Programmable ROM
PROM Writer Tidak
ROM (PROM) BIOS
Ya, dengan menggunakan EPROM
Rewriter atau menyinarinya dengan sinar ROM
Erasable PROM EPROM/PROM Writer
ultraviolet tepat pada lubang kuarsa BIOS
bening.
Ya, dengan menggunakan EEPROM
Rewriter, atau secara langsung secara
Electricly ROM
EEPROM/EPROM/PROM Writer elektrik dari papan sirkuit dengan
EPROM BIOS
menggunakan perangkat lunak EEPROM
Programmer.
Ya, dengan menggunakan EEPROM
Writer, atau langsung secara elektrik dari
EEPROM Writer atau software Flash
Flash ROM papan sirkuit dengan menggunakan
yang dapat menulisi Flash ROM BIOS
perangkat lunak Flash BIOS
Programmer.
Tampilan yang dikeluarkan oleh BIOS saat NVRAM mengalami kerusakan atau saat baterai litium CR-2032
habis dayanya atau dicabut dari slotnya
Meskipun BIOS disimpan dalam memori hanya baca, konfigurasi BIOS tidak disimpan dalam ROM, (hal ini
disebabkan oleh sifat ROM yang statis) melainkan sebuah chip terpisah yang disebut sebagai Real-time clock
(RTC), yang berupa sebuah Non-Volatile Random Access Memory (NVRAM). NVRAM juga sering disebut sebagai
Complimentary Metal-Oxide Random Access Memory (CMOS RAM), karena menggunakan metode pembuatan
CMOS. Karena menggunakan metode pembuatan CMOS, NVRAM membutuhkan daya yang sangat kecil agar
dapat bekerja. Meskipun disebut non-volatile, NVRAM sebenarnya merupakan sebuah chip yang volatile, sehingga
data yang tersimpan di dalamnya dapat terhapus dengan mudah jika daya listrik yang menghidupinya terputus.
Oleh karena itu, NVRAM "dihidupi" oleh sebuah baterai (mirip baterai kalkulator atau jam) dengan bahan Litium
dengan seri CR-2032. Sebuah baterai Litium CR-2032 dapat menghidupi NVRAM selama tiga hingga lima tahun.
Jika daya dalam baterai habis, atau daya yang disuplainya terputus (akibat dicabut dari slotnya), maka semua
konfigurasi akan dikembalikan ke kondisi standar, sesuai ketika BIOS tersebut diprogram oleh pabrikan. BIOS
umumnya memberikan laporan CMOS Checksum Error atau NVRAM Checksum Error.
Pembuat BIOS
Saat ini, ada beberapa perusahaan penyedia BIOS, yakni sebagai berikut:
- Award Software, yang meluncurkan Award BIOS, Award Modular BIOS, dan Award Medallion BIOS
- Phoenix Technologies, yang meluncurkan Phoenix BIOS, dan setelah melakukan merjer dengan Award
Software, meluncurkan Phoenix-Award BIOS.
- American Megatrends Incorporated (AMI) yang merilis AMI BIOS, dan AMI WinBIOS.
Microids Research
Para OEM (Original Equipment Manufacturer), seperti Hewlett-Packard/Compaq, IBM/Lenovo, Dell Computer, dan
OEM-OEM lainnya.
Update BIOS
BIOS kadang-kadang juga disebut sebagai firmware karena merupakan sebuah perangkat lunak yang disimpan
dalam media penyimpanan yang bersifat hanya-baca. Hal ini benar adanya, karena memang sebelum tahun 1995,
BIOS selalu disimpan dalam media penyimpanan yang tidak dapat diubah. Seiring dengan semakin kompleksnya
sebuah sistem komputer , maka BIOS pun kemudian disimpan dalam EEPROM atau Flash memory yang dapat
diubah oleh pengguna, sehingga dapat di-upgrade (untuk mendukung prosesor yang baru muncul, adanya bug
yang mengganggu kinerja atau alasan lainnya). Meskipun demikian, proses update BIOS yang tidak benar (akibat
dieksekusi secara tidak benar atau ada hal yang mengganggu saat proses upgrade dilaksanakan) dapat
mengakibatkan motherboard mati mendadak, sehingga komputer pun tidak dapat digunakan karena perangkat
yang mampu melakukan proses booting (BIOS) sudah tidak ada atau mengalami kerusakan.
Oleh karena itu, untuk menghindari kerusakan (korupsi) terhadap BIOS, beberapa motherboard memiliki BIOS
cadangan . Selain itu, kebanyakan BIOS juga memiliki sebuah region dalam EEPROM/Flash memory yang tidak
dapat di-upgrade, yang disebut sebagai "Boot Block". Boot block selalu dieksekusi pertama kali pada saat
komputer dinyalakan. Kode ini dapat melakukan verifikasi terhadap BIOS, bahwa kode BIOS keseluruhan masih
berada dalam keadaan baik-baik saja (dengan menggunakan metode pengecekan kesalahan seperti checksum,
CRC, hash dan lainnya) sebelum mengeksekusi BIOS. Jika boot block mendeteksi bahwa BIOS ternyata rusak,
maka boot block akan meminta pengguna untuk melakukan pemrograman BIOS kembali dengan menggunakan
floppy disk yang berisi program flash memory programmer dan image BIOS yang sama atau lebih baik. Pembuat
motherboard sering merilis update BIOS untuk menambah kemampuan produk mereka atau menghilangkan
beberapa bug yang mengganggu.
Masa depan BIOS
BIOS telah lama digunakan dalam industri PC, yakni semenjak IBM PC dirilis pada tanggal 21 Agustus1981.
Karena BIOS masih berjalan pada modus real (real-mode) yang lambat, maka para desainer PC bersepakat untuk

MULTIMEDIA SMK CAHAYA SAKTI 43


mengganti BIOS dengan yang lebih baik dari BIOS yaitu EFI (Extensible Firmware Interface) yang diturunkan dari
arsitektur IA-64 (Itanium). Rencananya, hal ini akan direalisasikan pada komputer baru pada tahun 2008.
3. Input-Output Devices, berfungsi sebagai piranti penghubung dengan dunia luar (piranti eksternal). Adapun
piranti-piranti tersebut adalah:
Layar Monitor
Printer
Mouse
Keyboard
Scanner, dan lain-lain.
Ketiga komponen itu saling dihubungkan dengan 3 bus yang disebut struktur bus, yaitu:
Data bus, untuk melewatkan data
Control bus, untuk melewatkan sinyal kendali
Addres bus, untuk melewatkan alamat data
Untuk lebih memperjelas mengenai CPU dapat dijabarkan sbb:
a. ALU, berfungsi untuk menangani operasi-operasi aritmatika dan operasi logika.
b. Control Unit, berfungsi mengatur semua proses internal (transfer data, interupsi, pengendalian jalannya
program, control I/O device, serta semua resources pada mikro prosesor).
c. Register, pada dasarnya register adalah memori yang dapat di akses dengan sangat cepat. Operasi-
operasi aritmatika & logika yang komplek membutuhkan tempat penyimpan sementara, untuk meyimpan
hasil dari tahapan operasi tersebut. Proses transfer data dari memori ke media penyimpan perlu
penampung sementara
SISTEM BERDASAR MIKROPROSESOR
A. Mikroprosesor
Mikroproseor adalah merupakan piranti VLSI yang dapat diprogram untuk melaksanakan sejumlah fungsi dan
instruksi. Dalam sebuah sistem mikroprosesor chip ini disebut unit pengolah pusat / CPU/MPU. CPU terdiri dari tiga
bagian :
1. Arithmatic and Logic Unit (ALU)
2. Control Unit (CU)
3. Register
ALU berfungsi melakukan operasi–operasi yang sesuai dengan instruksi yang diberikan, sedang CU berfungsi
dan bertangguang jawab untuk melakukan penyesuaian pada operasi sejumlah unit di dalam sistem, termasuk
mikroprosesornya dan mengatur pewaktuan instruksi serta aliran data di dalam CPU, juga antara CPU dengan unit
lainnya di dalam sistem. Mikroperosesor ada yang dikemas dalam bentuk DIL (Dual In-Line) 40 pin. Kapasitas
atau ukuran bit, dari suatu mikroprosesor chip ditentukan oleh jumlah cacah bit data yang dapat ditanganinya.
Chip 4 bit memiliki kapasitas data 4 bit sedang chip 8 bit memiliki kapasitas data 8 bit dan seterusnya. Jenis yang
paling paling banyak digunakan adalah mikroprosesor 8 bit untuk PC yaitu prosesor Z-80 dari Zilog, 6502 dari Intel
dan 6800 dari Motorola.
Mikroprosesor 16 bit seperti Z-80 dari Zilog, 8086 dari Intel dan 6800 dari Motorola, juga banyak digunakan
dalam PC atau komputer pribadi serta piranti-piranti pengendali mini. Organisasi dasar sistem berdasar
mikroprosesor 8 bitSistem tersebut terdiri dari :
1. CPU (Central Processing Unit)
2. Memory Chip (RAM & ROM)
3. Address Decoder Chip
4. Input-Output Interface Chip ( PIO & UART)
5. Struktur Bus
CPU adalah chip tunggal yang berisi semua rangkaian yang diperlukan untuk mengartikan dan
melaksanakan instruksi program dalam bentuk manipulasi data, operasi logika dan aritmatika, pewaktuan dan
pengendalian sistem.
RAM & ROM adalah berisi sejumlah lokasi memori dimana data dalam bentuk bit tersimpan. Secara normal
setiap lokasi memori akan menyimpan karakter sebanyak 8-bit (1 byte). Setiap lokasi memori mempunyai alamat
unik 16-bit sehingga memiliki kawasan alamat antara 0000 sampai FFFF atau 216 = 65536 = 64K alamat. Dengan
jumlah halaman memori 28 = 256, dan setiap halaman memori berisi 28 = 256 lokasi memori.
Input-Output Interface Chip, akan menghubungkan sistem ke piranti eksternal, dalam Gambar 1.
diperlihatkan dua tipe piranti I/O yaitu PIO (Parallel Input-Output) atau sering disebut PIA (Parallel Interface
adapter) yang berfungsi sebagai antar-muka I/O yang dapat diprogram dan bertindak sebagai antar-muka paralel.
UART (Universal Asynchronous Receiver-Transmitter) yang menyediakan antar-muka seri. Unit I/O interface
bersifat bi-directional, yang menyediakan sambungan dari dan ke sistem dengan piranti-piranti pheriperal seperti
untuk keyboard, VDU (Visual Display Unit) dan transducer atau unit penggerak motor stepper, LED dan relay.
Address Decoder Chip, akan memilih chip yang sesuai untuk dialamati CPU.
Struktur Bus, bus adalah sekelompok kawat penghubung yang digunakan sebagai jalur informasi digital yang
memiliki fungsi umum. Terdapat tiga jenis bus dalam sistem berdasar mikroprosesor :
a. Bus Data (Data Bus) berfungsi untuk mentransfer data antara CPU dan elemen-elemen lain di dalam sistem.
Oleh sebab itu, data harus dimasukkan dan dikeluarkan dari mikroprosesor maka bus data harus bersifat bi-
directional.
b. Bus Alamat (Address Bus) berfungsi untuk membawa data alamat dari lokasi memori, untuk mengambil data
agar dapat dibaca, atau untuk menyimpan agar dapat ditulis ke lokasi memori. Bus alamat juga difungsikan
untuk mengalamati elemen-elemen lain di dalam sistem seperti unit I/O interface. Bus alamat adalah uni-
directional yaitu mampu membawa informasi digital 16 bit secara serentak .
c. Bus Control (Control Bus), berfungsi membawa semua isyarat kontrol dari CPU. Jumlah jalur kontrol
bergantung pada mikroprosesor yang digunakan dan juga rancangan sistemnya.
Bus kontrol melakukan 4 fungsi utama:
1. Penyesuai memori

MULTIMEDIA SMK CAHAYA SAKTI 44


2. Penyesuai I/O
3. Penjadwalan CPU, misalnya : interupsi
4. Tugas lain seperti untuk reset dan detak.

Interupsi
Pada piranti pheriperal seperti printer perlu didahulukan maka program utama dapat di interupsi secara
sementara oleh isyarat kontrol interupsi. Setelah selesai melayani piranti pheriperal tersebut CPU akan kembali ke
program semula yang dimulai dari titik setelah interupsi. Interupsi ada dua yaitu :
1. Interupsi
IRQ(Interrupt Request) yaitu CPU akan menyelesaikan instruksi yang sedang dikerjakan sebelum menanggapi
instruksi tersebut.
Halt, merupakan jenis lain dari isyarat yang terinterupsi yang akan menghentikan program utama untuk
sementara sehingga sumber luar atau piranti lain dapat menjalankan program yang berbeda.
2. Reset
Reset merupakan jenis interupsi yang menolak semua masukan dan menghentikan pelaksanaan program di
dalam CPU serta mengawali kembali mikroprosesor. Gambar 2 menunjukkan rangkaian reset untuk sebuah
mikroprosesor. Jika, tombol Reset ditekan, maka C1 akan dilucuti muatannya dan pin reset akan bernilai/berlogika
0, sehingga operasi baca dan tulis akan dihentikan. Jika tombol reset dilepas maka C1 akan terisi muatan lagi
melalui R1 sehingga pin reset akan bernilai 1, dan mikroprosesor akan melakukan urutan awal sehingga CPU akan
ke awal program.
CPU akan menentukan arah transfer data dari dan ke mikroprosesor. Fungsi ini dilakukan dengan cara
membaca dan menulis ke jalur kontrol. Pada operasi baca yaitu pada saat CPU menerima data dari memori, jalur
baca akan aktif sehingga memungkinkan data dapat ditransfer ke CPU. Pada operasi tulis yaitu pada saat CPU
mengirim data ke memori, jalur tulis akan aktif sehingga data dapat dikirim dari CPU ke memori.
Isyarat Pulsa Detak
Crystal-controlled oscillator digunakan untuk pulsa detak pewaktuan dari sistem mikroprosesor. Isyarat kontrol
detak menyesuaikan gerakan data dan menentukan kecepatan operasinya.
Frekuensi detak bervariasi dari kecepatan yang relatif rendah (1 MHz pada mikroprosesor 6502) sampai yang
lebih tinggi (12MHz untuk chip 16 bit 6800).
Hubungan ke chip lain dalam sistem dilakukan lewat data bus, address bus & control bus. Mikroprosesor
merupakan inti dari sistem, bekerja menurut daur umpan dan eksekusi (Fetch and Execute).
Selama fase umpan CPU menerima instruksi dari lokasi memori (tempat program disimpan). Umpan diterima
mikroprosesor yang akan menempatkan alamat dari lokasi memori pada address bus, sehingga akan mengaktifkan
jalur kontrol baca bekerja. Address decoder chip akan memilih memory chip yang sesuai untuk meletakkan isi
alamat (yaitu instruksi dalam bentuk kata 8 bit tersandi) yang disebut Op-Code pada data bus. CPU menerima
instruksi & menyimpannya ke dalam register internal yang disebut instruction register (IR).
Selama fase eksekusi, instruksi yang diterima CPU akan disandikan dan dieksekusi. Yang dilakukan dengan
cara CPU membangkitkan isyarat pewaktuan & kontrol yang diperlukan untuk melaksanakan instruksi tersebut.
Dalam fase eksekusi tersebut terdapat operasi aritmatika sederhana (seperti penjumlahan / pengurangan atau
transfer data yang lebih rumit dari dan ke piranti pheriperal / memory).
Kedua fase fetch and execute, memerlukan waktu >1 pulsa detak (lebih dari satu pulsa detak). Saat suatu
instruksi selesai dilaksanakan alamat bus yang memulai kembali daur-umpan dan eksekusi (fetch and execute).
1) Penyangga bus
Dalam sistem, bus berfungsi menghubungkan mikroprosesor ke semua piranti memori dan interface, tapi
mikroprosesor dari MOS sering tidak memadai untuk sistem yang besar, sehingga digunakan penyangga bus,
untuk mempertinggi kemampuan dari penyangga bus. Ada dua jenis penyangga / penggerak bus, yaitu pengirim
(transmitter) untuk menggerakkan bus & penerima (receiver) untuk mendengarkan bus. Pada bus dua arah (seperti
data bus, pengirim/penerima disebut penyangga dua arah/transreceiver) sering di gunakan juga.
Penyannga tiga kondisi juga sering dipakai untuk memutuskan bus dari mikroprosesor. Cara ini dipakai jika
piranti eksternal digunakan untuk mengendalikan sistem dari CPU on-board. Di dalam CPU hubungan antara
elemen-elemen yang ada dilakukan melaluai data bus internal 8 bit& jalur kontrol dari blok pewaktuan & logika
kontrol. Data bus internal dihubungkan dengan data bus sistem, lewat penyangga dua arah (transreceiver) logika
kontrol dan pewaktuan dilakukan oleh isyarat kontrol untuk keseluruhan sistem. Satu-satunya isyarat kontrol
diumpankan ke CPU adalah interupsi yang masuk ke dalam instruction decoder (ID) untuk menghentikan operasi
mikroprosesor.
2) Unit Aritmatika dan Logika
Berfungsi melakukan fungsi aritmatika dan fungsi logika (seperti operasi NAND atau OR) pada 2 bilangan,
sehingga ALU harus memiliki dua input yaitu : Input A untuk bilangan 1, &Input B untuk bilangan 2. Kedua bilangan
tersebut pertama kali disimpan dalam 2 register 8 bit, accumulator (ACC) untuk input A dan sebuah register
sementara (Temp) untuk input B setelah operasi ALU selesai, hasilnya akan disimpan dalam ACC menggantikan
isi yang lama.
3) Instruction Register (IR)
IR merupakan register 8 bit yang digunakan untuk menyimpan instruksi tersandi, yaitu saat instruksi tersebut
digunakan atau sampai instruksi berikutnya diumpankan dan disimpan, begitu seterusnya.
4) Instruction Decoder (ID)
ID yaitu berupa instruksi tersandi adalah kata 8 bit yang dinamakan Operational Code (Op-Code). Setiap
instruksi (seperti tambah atau simpan) memiliki sandi atau kode yang berbeda atau dengan kata lain setiap
mikroprosesor memilki Op-Code yang berbeda yang disajikan dalam bentuk instruction set. Op-Code yang
tersimpan akan diumpankan ke ID dari IR. Decoder akan merinci sandi / kode tersebut dan menginstruksikan “
TIMING AND CONTROL LOGIC” Untuk membangkitkan isyarat pewaktuan dan kontrol yang diperlukan untuk
melaksanakan instruksi tersebut.
5) Program Counter (PC)

MULTIMEDIA SMK CAHAYA SAKTI 45


PC atau pencacah program digunakan untuk melacak program dan meyakinkan bahwa CPU menerima instruksi
yang sesuai dengan urutan yang ditentukan oleh program.
Telah diketahui bahwa mikroprosesor akan melaksanakan tugas menurut urutan tertentu yang disebut program.
Program adalah berisi sejumlah instruksi, dan setiap instruksi berisi Op-Code, sedang data yang akan diproses
disebut Operand. Instruksi-instruksi disusun dalam urutan logika tertentu dan disimpan secara berurutan pada
lokasi memori, yang disebut alamat program. Tabel bawah ini menggambarkan konstruksi dari program :
PC berupa register 16 bit yang berisi alamat lokasi program, berikut ini merupakan penjelasan dari tabel di atas
:
Untuk memulai program, CPU menempatkan alamat awal (Starting Address) 0A20 (tempat operator 1
disimpan) dalam program, yang selanjutnya akan ditempatkan pada address bus untuk mengumpan instruksi
pertama. Instruksi 1 akan diumpankan ke CPU lewat data bus& disimpan dalam IR. Pada kondisi ini pencacah
program akan bertambah menjadi 0A20 + 1 = 0A21, operator 1 tidak memiliki data, sehingga segera dapat
dilaksanakan. Setelah instruksi 1 selesai dilaksanakan maka CPU memberitahu pencacah program untuk
mendapatkan isi (0A21) ke dalam bus alamat (address bus) untuk mengumpankan instruksi 2, dan menyimpannya
dalam IR. Jika ini terjadi pencacah program akan bertambah menjadi 0A21 + 2 = 0A22, yang berisi data (operand
2). Operator 2 akan disampaikan, tapi tidak bisa diselesaikan tanpa data yang sesuai yaitu berupa bilangan yang
tersimpan dalam suatu lokasi atau ditambahkan ke bilangan lain yang sudah ada dalam ACC lalu operand 2 akan
diumpankan dengan menempatkan isi pencacah program, 0A22 pada address bus. Operand 2 muncul pada data
bus, saat pencacah program bertambah menjadi 0A23 (0A22 + 1). Saat instruksi 2 selesai dilaksanakan, pencacah
program akan meletakkan isinya yang baru, 0A23 ke address bus untuk mengumpan instruksi 3, dan seterusnya.
Sebuah instruksi dapat berisi lebih dari 1 operand 8 bit sebagai contoh dua operand 8 bit diperlukan untuk
mengakomodasi alamat 16 bit.
6. General Purpose Register (Register Multi Guna)
Setiap mikroprosesor memiliki sejumlah register multi guna (biasa memiliki lebar 8 bit, tapi ada yang 16 bit)
sebagai tempat penyimpan sementara data / alamat selama program berlangsung.
C. UART
UART (Universal Asynchronous Receiver-Transmiter) disebut juga ACIA (Asyncnronous Comunication interface
Adapter) memiliki dua mode operasi, yaitu:
a. Mode Transmiter (pengiriman), yaitu UART akan mengambil data paralel dan mengubahnya dalam aliran
data seri yang berisi karakter star, stop dan karakter yang sama.
Mode Receiver (penerimaan), yaitu UART akan mengambil aliran bit seri dan mengubahnya ke dalam data
paralel.
CPU akan menentukan mode operasi dari UART :
a. Saat mode pengiriman UART menerima data paralel dari CPU & mengubahnya ke dalam data seri untuk
piranti pheriperal.
b. Saat mode penerimaan UART menerima data seri dari CPU dan mengubahnya ke dalam data paralel
untuk piranti pheriperal.
Untuk meyakinkan bahwa pengiriman terjadi saat pheriperal siap menerima data, maka dalam rangkaian
tersebut ditambahkan jalur handshaking. Sebelum CPU mulai mengirim informasi ke piranti pheriperal, maka
dikirim dulu pesan Request to Send, dan pada saat piranti siap menerima data, piranti tersebut akan mengirim
pesan Clear to Send. CPU akan mengosongkan data ke dalam register UART. Demikian juga sebaliknya saat
piranti pheriperal akan mengirim data ke CPU pesan IRQ (Interrupt Request) dikirimkan ke UART & selanjutnya
diteruskan ke CPU.
Berdasarkan diagram blok fungsional dasar di atas, UART terdiri dari 3 elemen yaitu pengirim, penerima &
kontrol logika.
Pengirim, terdiri atas sebuah latch untuk menjaga data parallel sebelum diubah kealiran data seri & sebuah
register geser (Shift Register) untuk melakukan pengubahan data paralel ke server
Penerima, terdiri atas shift register untuk mengubah data seri ke paralel & sebuah latch untuk menjaga data
seri agar stabil sampai CPU memerlukannya.
UART dapat diprogram secara penuh khususnya untuk menentukan mode operasinya (mode pengiriman
atau penerimaan). UART adalah piranti asinkron yang memerlukan bit awal & akhir untuk setiap kata digital yang
dikirimkan dari dan ke CPU. Operasi sinkron dapat dilakukan jika bit awal & akhir tidak diperlukan. USART
(Universal Synchronous / Asynchronous Receiver-Transmitter) menyediakan fasilitas untuk sinkron.
D. PIO
Chip Parallel Input-Output menyediakan jalur paralel yang disebut port, sehingga memungkinkan CPU dapat
berinteraksi dengan piranti periperal (yang memerlukan bit data paralel).
meskipun biasanya terdapat dua atau tiga (input/output) port 8 bit. I/O port bersifat dua arah dimana setiap bit
dapat diprogram sebagai bit keluaran atau bit masukan, jalur handshake line dimanfatkan seperti halnya pada
UART.
Pemrograman PIO dapat dilaksanakan dengan menyusun port-port PIO agar menyerupai alamat memori,
sehingga sebagian ruang memori dipakai secara eksklusif untuk operasi unit I/O. Teknik ini disebut sebagai
memory mapped I/O, digunakan oleh mikroprosesor seperti 6502 & 6800.
Mikroprosesor lain seperti Z-80 dan 8080 menggunakan instruksi I/O khusus untuk menginstruksikan PIO agar
melakukan transfer data antara sistem mikroprosesor dan piranti periperal. Selain itu transfer data dapat dilakukan
tanpa intervensi langsung dari CPU, teknik ini disebut sebagai Direct Memory Access (DMA), yang memanfaatkan
chip pengendali DMA yang memberikan transfer data yang sangat cepat.
DDR adalah register 8 bit yang digunakan untuk menentukan arah tiap bit dari port PIO, apakah bertindak
sebagai masukan / keluaran. Contoh di dalam sistem mikroprosesor 6502 logika 0 di dalam DDR menentukan bit
tersebut sebagai masukan, dan logika 1 sebagai keluaran.
Lebih lanjut, OF (hex) akan menentukan P0 – P3 sebagai masukan dan P4 – P7 sebagai keluaran. Output data
register berfungsi untuk menjaga data parallel tetap stabil untuk dibaca piranti periperal, input data register
berfungsi untuk menjaga agar data paralel yang datang tetap stabil sampai CPU siap membacanya.

MULTIMEDIA SMK CAHAYA SAKTI 46


Himpunan instruksi(Instruction Set), instruksi-instruksi tersebut diumpankan ke mikroprosesor chip dalam
bentuk bilangan biner 8 bit disebut Operational Code (Op-Code) berikut datanya yang disebut operand. Menulis
program dengan sandi mesin merupakan pekerjaan panjang & menjemukan biasanya program ditulis dengan
menggunakan alphabet, lalu diterjemahkan ke serangkaian Op-Code &operand. Bentuk paling sederhana dari
terjemahannya adalah assembler, yang memanfaatkan bahasa pemrograman rakitan (Assembly Programing
Language).
Dalam bahasa assembler, tiap Op-Code memiliki sandi mnemonic, seperti :
a. LDA untuk load accumulator
b. ADC untuk Add With Carry
c. JMP untuk Jump, dan seterusnya.
Instruction set dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok (sub himpunan)
1. Pengiriman data yang memuat pergerakan data antara CPU dan lokasi memori, contoh
a. Memuat accumulator dengan isi memory (LDA).
b. Menyimpan isi accumulator ke dalam memory (STA).
c. Memuat register X dengan isi memori (LDX).
2. Aritmatika & logika berisi instruksi-instruksi untuk melakukan operasi aritmatika & logika, Contoh:
a. Menjumlahkan dua bilangan dengan carry (ADC).
b. Mengurangi dua bilangan dengan carry (SBC).
c. Mengoprasikan AND pada dua bilangan (AND).
d. Mengoprasikan EXOR pada dua bilangan (XOR).
e. Menggeser kanan secara logika (LSR).
f. Menggeser kiri secara aritmatika (ASL).
3. Tes & cabang menyediakan fasilitas bagi mikroprosesor untuk melakukan serangkaian operasi dengan cara
melompat atau mencabang ke bagian lain dari program, contoh
a. Melompat ke subrutin (JSR).
b. Mencabang jika hasilnya negatif (BMI).

Iatihan soal
1. Apa yang Arsitek komputer pertimbangkan dalam memilih dan membangun interkoneksi antar blok?
2. Operasi apasajakah yang dapat dikendalikan oleh CPU?
3. Sebutkan 4 fungsi utama bus control!
4. Apakah fungsi PC?
5. Apakah yang dimaksud dengan DMA?

Jawaban
1. Arsitek komputer memilih dan membangun interkoneksi antar blok dengan mempertimbangkan, antara lain :
kecepatan, harga dan kehandalannya.
2. Operasi tersebut meliputi operasi perpindahan/transfer data, operasi aritmatika & logika, serta operasi
pengendalian I/O device serta seluruh sumber daya (resources) yang dikendalikan oleh CPU.
3. Penyesuai memori, Penyesuai I/O, Penjadwalan CPU, Tugas lain seperti untuk reset dan detak.
4. PC atau pencacah program digunakan untuk melacak program dan meyakinkan bahwa CPU menerima
instruksi yang sesuai dengan urutan yang ditentukan oleh program.
5. Transfer data dapat dilakukan tanpa intervensi langsung dari CPU

Penskoran
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100

Nilai = Betul x 20

MULTIMEDIA SMK CAHAYA SAKTI 47


RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah : SMK Cahaya Sakti
Mata Pelajaran : Sistem Komputer
Komp. Keahlian : MULTIMEDIA
Kelas/Semester : X / 2 (dua)
Tahun Pelajaran : 2018 / 2019
Alokasi Waktu :8 x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


1. Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan
Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi
kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan gerak
alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
2. Kompetensi Dasar
3.8 Mengevaluasi Perangkat Eksternal / Peripheral
4.8 Merangkai perangkat eksternal dengan consule unit

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.8 Mengevaluasi Perangkat Eksternal / Peripheral
3.8.1 memahami perangkat eksternal
3.8.2 menguji perangkat eksternal
3.8.3 Menyimpulkan perangkat eksternal
4.8 Merangkai perangkat eksternal dengan consule unit
4.8.1 mengoperasikan perangkat eksternal dengan consule unit
4.8.2 mempraktekkan perangkat eksternal dengan consule unit
4.8.3 Menguji perangkat eksternal dengan consule unit

D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menguji perangkat eksternal dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menyimpulkan perangkat eksternal
dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengoperasikan perangkat eksternal
dengan consule unit dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mempraktekkan perangkat eksternal
dengan consule dengan tepat

E. Materi Pembelajaran
perangkat eksternal dengan consule unit

F. Pendekatan, Strategi, Metode


Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Discovery learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.

G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 – 4

No Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu


1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk
memulai pembelajaran
2. Melakukan pengkondisian peserta didik
1 Pendahuluan 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 15 Menit
4. Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
5. Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
6. Melakukan Pre test.
2 Kegiatan Inti Pemberian Rangsangan

MULTIMEDIA SMK CAHAYA SAKTI 48


No Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
1. Guru meminta peserta didik untuk memperhatikan materi yang ada di
layar komputer tentang Perangkat Eksternal / Peripheral dengan consule
unit
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya
agar dapat mudah dipahami
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah dari materi yang disajikan
oleh guru
Identifikasi Masalah
1. Guru menugaskan peserta didik untuk menyimpulkan, menguji,
mengoperasikan dan mempraktekkan perangkat eksternal dengan
consule unit
2. Pesera didik berusaha untuk dapat menyimpulkan, menguji,
mengoperasikan dan mempraktekkan perangkat eksternal dengan
consule unit
3.Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta
didik dapat menyimpulkan, menguji, mengoperasikan dan
mempraktekkan perangkat eksternal dengan consule unit
4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang
menyimpulkan, menguji, mengoperasikan dan mempraktekkan
perangkat eksternal dengan consule unit
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok
yang lainnya memberikan tanggapan
Pengumpulan Data
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau informasi
dasar-dasarmenyimpulkan, menguji, mengoperasikan dan
mempraktekkan perangkat eksternal dengan consule unit
2. Peserta didik mencoba menyimpulkan, menguji, mengoperasikan
dan mempraktekkan perangkat eksternal dengan consule unit sesuai
dengan petunjuk dari guru sebagai pembuktian pengujian hipotesis
Pembuktian
1. Peserta didik menyimpulkan, menguji, mengoperasikan dan
mempraktekkan perangkat eksternal dengan consule unit
2. Guru meminta peserta didik untuk menilai hasil yang telah dibuat oleh
peserta didik yang lainnya
3. Peserta didik menilai berdasarkan format penilaian yang sudah ada
Menarik Simpulan
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang cara menyimpulkan,
menguji, mengoperasikan dan mempraktekkan perangkat eksternal
dengan consule unit
2. Guru menugaskan peserta didik un tuk menyimpulkan, menguji,
mengoperasikan dan mempraktekkan perangkat eksternal dengan
consule unit
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk menyimpulkan,
menguji, mengoperasikan dan mempraktekkan perangkat eksternal
dengan consule unit
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang
sedang maju untuk mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari
temannya
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan
tentang perangkat eksternal dengan consule unit
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari
hasil pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik
3 Penutup secara individu untuk mengerjakannya. 15 Menit
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan
tentang perangkat eksternal dengan consule unit
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada
peserta didik untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup

H. Alat/ bahan, Media Pembelajaran


Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian

I. Sumber Belajar

MULTIMEDIA SMK CAHAYA SAKTI 49


Internet
Buku – buku penunjang KBM

J. Penilainan Pembelajaran
1. Teknik : Non Test dan Test
2. Bentuk :
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan : Praktek

URAIAN MATERI
Satu unit komputer terdiri dari CPU, Monitor, Keyboard dan Mouse. Pada CPU yang merupakan sistem unit
atau console memiliki beberapa port. Port pada komputer berfungsi sebagai antarmuka antara sebuah komputer
dengan komputer atau dengan unit (device) lain. Umumnya, port digunakan untuk menghubungkan monitor,
keyboard, mouse, modem dan periferal lainnya. Port memiliki standar bentuk sendiri, seperti port untuk keyboard
berbentuk bulat. Pertama kali komputer desktop diciptakan, memiliki dua port yaitu port serial dan port parallel.
Pemasangan kabel monitor, keyboard dan mouse harus sesuai dengan portnya. Kesalahan pemasangan dapat
menyebabkan tidak berfungsinya komputer. Untuk dapat memasang port sesuai dengan posisinya, berikut ini
terdapat beberapa port console.
 Port serial, port ini memiliki sembilan pin yang digunakan untuk menghubungkan mouse, joystick dan modem
eksternal. Port serial bekerja dengan mengirim data 1 bit pada satu saat melalui kabel tunggal.
 Port parallel, port ini digunakan untuk menghubungkan CPU dengan printer dan modem eksternal serta periferal
lainnya yang memiliki kabel untuk port parallel. Port paralel bekerja dengan mengirim dan menerima beberapa
bit pada satu saat melalui satu set kabel. Termasuk dalam port paralel adalah port penghubung printer, modem,
dan port penghubung disk drive.
 PS / 2, port ini disebut dengan port serial type 2 yang digunakan untuk menghubungkan keyboard dan mouse.
Untuk port keyboard berwarna ungu dan untuk port mouse berwarna hijau.
 USB (Universal Serial Bus), Port ini merupakan port multi fungsi yang dapat digunakan pada beberapa
perangkat atau feriperal lainnya seperti mouse, keyboard, modem, card wireless, dan lain sebagainya. Port USB
merupakan pengembangan dari port serial. Saat ini, port usb paling populer digunakan, misalnya untuk flash
disk, harddisk eksternal, mouse, keyboard. Kelebihan dari port USB adalah kemudahannya dalam melakukan
koneksi device ke komputer, sehingga banyak alat dapat dipasang secara plug and play. USB ini dirancang
tidak tergantung pada ekspansion slot, dan USB yang dipasang tidak perlu melakukan booting ulang komputer.
Selain itu, USB juga mendukung arsitektur daisy-chain ganda, yaitu penggunaan USB hub. Sebuah USB hub
dapat menampung banyak device USB. Jumlah tingkat atau level

Gambar Port Pada CPU Gambar Pemasangan Kabel Port CPU


Keterangan :
1. Port power supply kabel power listrik
2. Port ps/2 mouse
3. Port ps/2 keyboard
4. Port USB
5. Port serial
6. Port parallel
7. Port video (monitor)
8. Port parallel
9. Port network
10. Port sound card (line in, out, mic)
11. Port serial
12. Port modem line telepon
USB 5 tingkat, sedangkan jumlah USB device yang dapat terkoneksi ke sebuah kontroler USB maksimal12
7 buah.
1. Port power supply kabel power listrik
2. Port ps/2 mouse
3. Port ps/2 keyboard
MULTIMEDIA SMK CAHAYA SAKTI 50
4. Port USB
5. Port serial
6. Port parallel
7. Port video (monitor)
8. Port parallel
9. Port network
10. Port sound card (line in, out, mic)
11. Port serial
12. Port modem line telepon

Peralatan Pendukung Komputer


Untuk menghidupkan dan mematikan komputer, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu prosedur yang
benar. Sebelum melakukan prosedur menghidupkan dan mematikan komputer, agar kelak kita dapat bekerja
dengan nyaman, ada beberapa peralatan-peralatan tambahan yang dibutuhkan yaitu :
 Instalasi Listrik yang baikInstalasi listrik yang baik akan memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna
komputer, gunakan kabel power untuk komputer yang benar-benar bagus kuat terhadap panas. Hindari
penggunaan sumber power bersama-sama dengan peralatan elektronik lainnya, Hindari penggunaan kabel rol
(gulung) karena kabel-kabel tersebut biasanya tidak kuat terhadap panas dan menyebabkan terjadinya
konsleting atau kebakaran.
 StabilizerAlat ini berfungsi untuk menstabilkan tegangan listrik yang masuk ke power supply komputer. Kita tidak
mengetahui kalau tegangan listrik yang kita gunakan terkadang mengalami penurunan atau penaikan daya
secara tiba-tiba, dengan menggunakan stabilizer hal tersebut dapat diantisipasi. Biasanya dalam stabilzer
terdapat sikring, dan apabila tegangan yang masuk tiba-tiba mengalami kenaikan daya yang berlebihan
biasanya sikring stabilizer akan putus sehingga komputer anda tetap terlindungi.
 Uninteruptible Power Supply (UPS)Alat ini sebagai cadangan power (battery) apabila terjadi padam lampu.
Untuk personal computer (PC) dimana hanya satu komputer, kita dapat menggunakan UPS portable dimana
UPS ini dapat menyimpan power sekitar 3 s.d 5 Jam sehingga kita dapat melanjutkan pekerjaan.
 Air Conditioner (AC)Sebenarnya alat ini sebagai pendingin ruangan, tapi alat ini sangat bermanfaat untuk
mengurangi panas dalam komputer. Terutama laboratorium komputer yang terdiri dari beberapa komputer,
perlu sekali menggunakan AC. Dengan AC komponen elektronik yang terdapat di dalam komputer akan tetap
terjaga dengan aman yaitu tidak mengalami panas yang berlebihan.

Latihan soal
1. Sebutkan alat alat apasjakah yang digunakan dalam komputer?
2. Apakah fungsi port?
3. Apakah kelebihan dari port USB?
4. Sebutkan peralatan tambahan pendukung komputer!
5. Apakah fungsi AC pada komputer?

Jawaban
1. CPU, Monitor, Keyboard dan Mouse
2. Port digunakan untuk menghubungkan monitor, keyboard, mouse, modem dan periferal lainnya
3. Kemudahannya dalam melakukan koneksi device ke komputer, sehingga banyak alat dapat dipasang secara
plug and play. USB ini dirancang tidak tergantung pada ekspansion slot, dan USB yang dipasang tidak perlu
melakukan booting ulang komputer. Selain itu, USB juga mendukung arsitektur daisy-chain ganda, yaitu
penggunaan USB hub. Sebuah USB hub dapat menampung banyak device USB
4. AC, Instalasi listrik, stabilizer, UPS
5. Alat ini sebagai pendingin ruangan, dan untuk mengurangi panas dalam komputer
Penskoran
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100

Nilai = Betul x 20

MULTIMEDIA SMK CAHAYA SAKTI 51


RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah : SMK Cahaya Sakti
Mata Pelajaran : Sistem Komputer
Komp. Keahlian : MULTIMEDIA
Kelas/Semester : X / 2 (dua)
Tahun Pelajaran : 2018 / 2019
Alokasi Waktu :8 x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


1. Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan
Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi
kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan gerak
alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
2. Kompetensi Dasar
3.9 Menganalisis memori berdasarkan karakteristik sistem memori (lokasi,kapasitas, kecepatan, cara
akses, tipe fisik)
4.9 Membuat alternative kebutuhan untuk memodifikasi beberapa memori dalam sistem computer

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.9 Menganalisis memori berdasarkan karakteristik sistem memori (lokasi,kapasitas, kecepatan, cara
akses, tipe fisik)
3.9.1 Memahami memori berdasarkan karakteristik sistem memori (lokasi,kapasitas, kecepatan, cara
akses, tipe fisik)
3.9.2 Mengklasifikasikan memori berdasarkan karakteristik sistem memori (lokasi,kapasitas,
kecepatan, cara akses, tipe fisik)

4.9 Membuat alternative kebutuhan untuk memodifikasi beberapa memori dalam sistem computer
4.9.1 Mengubah alternative beberapa memori dalam sistem komputer
4.9.2 Memodifikasi memori dalam sisitem komputer

D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menghubungkan memori berdasarkan
karakteristik sistem memori dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat membagi memori berdasarkan karakteristik
sistem memori dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengubah alternative beberapa memori
dalam sistem komputer dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat memodifikasi beberapa memori dalam
sistem komputer dengan tepat

E. Materi Pembelajaran
karakteristik sistem memori (lokasi,kapasitas, kecepatan, cara akses, tipe fisik)

F. Pendekatan, Strategi, Metode


Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Discovery learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.

G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 – 4

No Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu


1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk
memulai pembelajaran
1 Pendahuluan 2. Melakukan pengkondisian peserta didik 15 Menit
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
4. Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
MULTIMEDIA SMK CAHAYA SAKTI 52
No Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
5. Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
6. Melakukan Pre test.
Pemberian Rangsangan
1. Guru meminta peserta didik untuk memperhatikan materi yang ada di
layar komputer tentang memori berdasarkan karakteristik sistem memori
(lokasi,kapasitas, kecepatan, cara akses, tipe fisik)
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya
agar dapat mudah dipahami
3. peserta didik dapat mengidentifikasi masalah dari materi yang disajikan
oleh guru
Identifikasi Masalah
1. Guru menugaskan peserta didik untuk menghubungkan, membagi,
memodifikasi dan mengubah memori dalam sistem computer
2. Pesera didik berusaha untuk dapat menghubungkan, membagi,
memodifikasi dan mengubah memori dalam sistem computer
3. Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik
dapat menghubungkan, membagi, memodifikasi dan mengubah memori
dalam sistem computer
4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang
menghubungkan, membagi, memodifikasi dan mengubah memori dalam
2 Kegiatan Inti
sistem computer
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang
lainnya memberikan tanggapan
Pengumpulan Data
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau informasi
menghubungkan, membagi, memodifikasi dan mengubah memori dalam
sistem computer
2. Peserta didik mencoba menghubungkan, membagi, memodifikasi dan
mengubah memori dalam sistem computer
sesuai dengan petunjuk dari guru sebagai pembuktian pengujian
hipotesis
Pembuktian
1. Peserta didik menghubungkan, membagi, memodifikasi dan mengubah
memori dalam sistem computer
2. Guru meminta peserta didik untuk menilai hasil yang telah dibuat oleh
peserta didik yang lainnya
3. Peserta didik menilai berdasarkan format penilaian yang sudah ada

1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang cara menghubungkan,


membagi, memodifikasi dan mengu bah memori dalam sistem computer
2. Guru menugaskan peserta didik un tuk menghubung kan, membagi,
memodifikasi dan mengubah memori dalam sistem computer
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk menghubungkan,
membagi, memodifikasi dan mengubah memori dalam sistem computer
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang
sedang maju untuk mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasar kan tanggapan dari
temannya
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan
tentang karakteristik sistem memori (lokasi,kapasitas, kecepatan, cara
akses, tipe fisik)
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari
hasil pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik
3 Penutup secara individu untuk mengerjakannya. 15 Menit
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan
tentang karakteristik sistem memori (lokasi,kapasitas, kecepatan, cara
akses, tipe fisik)
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada
peserta didik untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup

H. Alat/ bahan, Media Pembelajaran


Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian

MULTIMEDIA SMK CAHAYA SAKTI 53


I. Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM

J. Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan : Praktek

URAIAN MATERI
Sistem Memori ( Memori ) adalah komponen-komponen elektronik yang menyimpan perintah- perintah yang
menunggu untuk di eksekusi oleh prosesor,data yang diperlukan oleh insruksi (perintah) tersebut dan hasil-hasil
dari data yang diproses ( informasi ). Memori biasanya terdiri atas satu chip atau beberapa papan sirkuit lainnya
dalam prosesor. Memori komputer bisa diibaratkan sebagai papan tulis, dimana setiap orang yang masuk kedalam
ruangan bisa membaca dan memanfaatkan data yang ada dengan tanpa merubah susunan yang tersaji. Data yang
diproses oleh komputer, sebenarnya masih tersimpan didalam memori, dan dalam hal ini komputer hanya
membaca data dan kemudian memprosesnya. Satu kali data tersimpan didalam memori komputer, maka data
tersebut akan tetap tinggal disitu selamanya. Setiap kali memori penuh, maka data yang ada bisa dihapus
sebagian ataupun seluruhnya untuk diganti dengan data yang baru.
Ada 7 karakteristik sistem memori secara umum:
1. Lokasi
2. Kapasitas
3. Satuan Transfer
4. Metode Akses
5. Kinerja
6. Tipe Fisik
7. Karakter Fisik

PENJELASAN
1. Lokasi memori berada pada 3 lokasi, yaitu:
 Memori Local atau sering disebut dengan register. Built-in berada dalam CPU, diperlukan untuk semua
kegitan CPU.
 Memori Internal atau sering disebut dengan memory primer atau memory utama. Berada diluar CPU
bersifat internal pada system computer, diperlukan oleh CPU dalam proses eksekusi (operasi) program
sehingga dapat diakses secara langsung oleh CPU tanpa melalui perantara.
 Memori Eksternal atau sering disebut dengan memori sekunder. Bersifat eksternal dan berada di luar CPU,
diperlukan dlam menyimpan data atau instruksi secara permanen, terdiri atas perangkat storage seperti:
disk, pita magnetik, dll
2. Kapasitas Memory
 Kapasitas register dinyatakan dalam bit.
 Kapasitas memory internal dinyatakan dalam bentuk byte (1 byte = 8 bit) atau word.
 Kapasitas memori eksternal dinyatakan dalam byte.
3. Satuan Transfer
 Memory Internal. Satuan transfer merupakan jumlah bit yang dibaca atau ditulis ke dalam memori pada
suatu saat.
 Memory Eksternal. Data ditransfer dalam jumlah yang jauh lebih besar dari word, yang dikenal dengan
block.
4. Metode Akses Memory
Ada 4 jenis pengaksesan data satuan, yaitu:
 Sequentaial Access. Diorganisasikan menjadi unit-unit data yang disebut record, dibuat dalam bentuk
urutan linier yang spesifik. Contoh sequential access adalah akses pada pita magnetic.
 Direct Access. Menggunakan shared read/write mechanism tetapi setiap blok dan record memliki alamat
yang unik berdasarkan lokasi fisik. Contoh direct access adalah akses pada disk.
 Random Access. Dapat dipilih secara random, waktu mengakses lokasi tidak tergantung pada urutan
akses sebelumnya dan bersifat konstan. Contoh random access adalah system memori utama.
 Associative Access. Setiap word dapat dicari berdasarkan pada isinya dan bukan berdasarkan alamatnya,
waktu pencariannya tidak bergantung secara konstan terhadap lokasi atau pola access sebelumnya.
Contoh associative access adalah memory cache.
5. Kinerja memory
3 buah parameter untuk kinerja system memory, yaitu:
 Access Time. Bagi RAM waktu akses adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan operasi baca atau
tulis. Bagi non RAM waktu akses adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan mekanisme baca tulis
pada lokasi tertentu.
 Cycle Time. Waktu akses ditambah dengan waktu transien hingga sinyal hilang dari saluran sinyal untuk
menghasilkan kembali data bila data ini dibaca secara destruktif.
 Transfer Rate. Merupakan kecepatan pemindahan data ke unit memori atau ditransfer dari unit memory.
Bagi RAM, transfer rate sama dengan . Bagi non-RAM, transfer rate sama dengan , dimana Waktu rata-
rata untuk membaca atau menulis sejumlah N bit, waktu akses rata-rata, Jumlah bit, kecepatan transfer
dalam bit per detik.
6. Tipe Fisik Memory

MULTIMEDIA SMK CAHAYA SAKTI 54


Ada dua tipe fisk memory, yaitu:
 Memory Semikonduktor. Memory ini memakai teknologi LSI atau VLI, memory ini banyak digunakan untuk
memory internal misalnya RAM.
 Memory Permukaan Magnetik. Banyak digunaakan untuk memory eksternal yaitu untuk disk atau pita
magnetic.
7. Karakteristik Fisik
 Volatile dan Non-volatile. Pada memory volatile informasi akan hilang bila listrik dimatika. Pada memory
Non-volatile informasi akan tetap berada tanpa mengalami kerusakan sebelum dilakukan perubahan,
memory ini daya listrik tidak diperlukan untuk mempertahankan informasi tersebut.
 Erasable dan Non Erasable. Erasable artiny isi memory dapat dihapus dan diganti dengan informasi lain.
8. Dari segi istilah, ROM dan RAM memiliki pengertian sebagai berikut ini.
 ROM (Read Only Memory), Adalah sebuah Ruang atau memory yang berfungsi untuk menyimpan
berbagai program yang ada pada komputer tersebut. ROM biasanya menyimpan file-file seperti Musik,
Film, Gambar dan file lainnya.
 RAM (Random Access Memory), Adalah sebuah Ruang atau memory yang berfungsi sebagai tempat
penyimpanan sementara program komputer yang sedang berjalan. ROM biasanya berisi instruksi/program
khusus yang bisa digunakan pemakai untuk memanfaatkan komputer secara maksimal.

Dari pengertian diatas, sudah sangat jelas perbedaan antara RAM dan ROM. Secara Singkatnya, ROM adalah
ruang yang digunakan untuk menyimpan file yang sudah jadi seperti gambar, musik dan sebagainya. Sedangkan
RAM adalah ruang yang digunakan untuk menjalankan aktifitas dari sebuah program yang dibuka pada komputer
tersebut.
Nah di bawah ini terdapat Perbedaan diantara keduanya antara lain:
1. ROM tidak dapat diisi atau ditulisi data sewaktu-waktu seperti RAM. Pengisian atau penulisan data, informasi,
ataupun program pada ROM memerlukan proses khusus yang tidak semudah dan se-fleksibel cara penulisan
pada RAM. Biasanya, data atau program yang tertulis pada ROM diisi oleh pabrik yang membuatnya.
Umumnya ROM digunakan untuk menyimpan firmware, yaitu perangkat lunak yang berhubungan dengan
perangkat keras. Contoh ROM semacam ini adalah ROM BIOS. ROM BIOS berisi program dasar sistem
komputer yang berfungsi untuk mengatur dan menyiapkan semua peralatan atau komponen yang ada atau
yang terpasang pada komputer saat komputer ‘dinyalakan/dihidupkan’.
2. Informasi/data/program yang tertulis pada ROM (isi ROM) bersifat permanen dan tidak mudah hilang dan tidak
mudah berubah walaupun komputer ‘dimatikan’ atau dalam keadaan mati (off). Sedangkan pada RAM, semua
isinya (baik berupa data, program atau informasi) akan hilang dengan sendirinya jika komputer ‘dimatikan’
(dalam keadaan off).
3. ROM dapat menyimpan data tanpa membutuhkan daya. Itulah sebabnya data dalam ROM tidak akan hilang
walaupun komputer mati. Sedangkan RAM membutuhkan daya agar dapat menyimpan data, jika RAM tidak
mendapatkan daya, dengan sendirinya tidak akan dapat menyimpan data. Hal inilah yang menyebabkan data
yang terdapat dalam RAM secara otomatis akan hilang bila komputer mati (off).
ROM modern sering ditemukan dalam bentuk IC (Integrated Circuit), sama seperti RAM yag wujudnya
kebanyakan juga berupa IC. Teks atau kode yang tertulis pada kedua jenis IC ini berbeda. IC ROM biasanya
memiliki kode tulisan (teks) 27xxx. Angka 27 menunjukkan kode untuk ROM, sedangkan xxx menjunjukkan
kapasitas ROM dalan satuan kilo bit.
Jenis-Jenis ROM
 Mask ROM, data pada ROM dimasukkan langsung melalui mask pada saat perakitan chip. Hal ini
membuatnya sangat ekonomis terutama jika kita memproduksi dalam jumlah banyak. Namun hal ini juga
menjadi sangat mahal karena tidak fleksibel. Sebuah perubahan walaupun hanya satu bit membutuhkan mask
baru yang tentu saja tidak murah. Karena tidak fleksibel maka jarang ada yang menggunakannya lagi. Aplikasi
lain yang mirip dengan ROM adalah CD-ROM prerecorded yang familiar dengan kita, salah satunya CD
musik. Berbeda dengan pendapat banyak orang bahwa CD-ROM ditulis dengan laser, kenyataannya data
pada CD-ROM lebih tepatnya dicetak pada piringan plastik.
 PROM (Programable ROM), yaitu ROM yang bisa kita program kembali dengan catatan hanya boleh satu kali
perubahan setelah itu tidak dapat lagi diprogram.
 RPROM (Re-Programable ROM), merupakan perkembangan dari versi PROM dimana kita dapat melakukan
perubahan berulangkali sesuai dengan yang diinginkan.
 EPROM (Erasable Program ROM), merupakan ROM yangdapat kita hapus dan program kembali, tapi cara
penghapusannya dengan menggunakan sinar ultraviolet.
 EEPROM (Electrically Erasable Program ROM), perkembangan mutakhir dari ROM dimana kita dapat
mengubahdan menghapus program ROM dengan menggunakan

Latihan soal
1. Apakah yang dimksud sistem memori?
2. Memori terdiri dari?
3. Apakah perbedaan memori eksternal dan internal?
4. Apa artinya erasable?
5. Sebutkan jenis – jenis ROM!

Jawaban
1. Komponen-komponen elektronik yang menyimpan perintah- perintah yang menunggu untuk di eksekusi oleh
prosesor,data yang diperlukan oleh insruksi (perintah)
2. Satu chip atau beberapa papan sirkuit lainnya

MULTIMEDIA SMK CAHAYA SAKTI 55


3. Memory Internal. Satuan transfer merupakan jumlah bit yang dibaca atau ditulis ke dalam memori pada suatu
saat.
Memory Eksternal. Data ditransfer dalam jumlah yang jauh lebih besar dari word, yang dikenal dengan block.
4. Erasable artiny isi memory dapat dihapus dan diganti dengan informasi lain.
5. Mask ROM, PROM, RPROM, EPROM
Penskoran
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100

MULTIMEDIA SMK CAHAYA SAKTI 56


RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah : SMK Cahaya Sakti
Mata Pelajaran : Sistem Komputer
Komp. Keahlian : MULTIMEDIA
Kelas/Semester : X / 2 (dua)
Tahun Pelajaran : 2018 / 2019
Alokasi Waktu :8 x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


1. Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan
Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi
kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan gerak
alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
2. Kompetensi Dasar
3.10 Menganalisa Struktur CPU dan fungsi CPU
4.10 Menyajikan Rangkaian internal CPU

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.10 Menganalisa Struktur CPU dan fungsi CPU
3.10.1 Menghubungkan struktur CPU
3.10.2 Memahami struktur CPU

4.10 Menyajikan Rangkaian internal CPU


4.10.1 Merakit rangkaian internal CPU
4.10.2 Memproduksi rangkaian internal CPU

D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menghubungkan struktur CPU dengan
benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat membagi struktur CPU dengan tepat

1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat memproduksi rangkaian internal CPU
dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mendemodntrasikan rangkaian internal
CPU dengan tepat

E. Materi Pembelajaran
Strukut dan rangkaian internal CPU

F. Pendekatan, Strategi, Metode


1. Pendekatan berfikir : Sientific
2. Model Pembelajaran: Discovery learning
3. Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.

G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 – 4

No Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu


1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk
memulai pembelajaran
2. Melakukan pengkondisian peserta didik
1 Pendahuluan 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 15 Menit
4. Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
5. Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
6. Melakukan Pre test.
2 Kegiatan Inti Pemberian Rangsangan

MULTIMEDIA SMK CAHAYA SAKTI 57


No Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
1. Guru meminta peserta didik untuk memperhatikan materi yang ada di
layar komputer tentang Struktur CPU dan rangkaian internal CPU
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya
agar dapat mudah dipahami
3. peserta didik dapat mengidentifikasi masalah dari materi yang disajikan
oleh guru
Identifikasi Masalah
1. Guru menugaskan peserta didik untuk menghubungkan, membagi,
memproduksi dan mendemonstrasikan Rangkaian internal CPU
2. Pesera didik berusaha untuk dapat menghubungkan, membagi,
mempro duksi dan mendemon strasikan Rangkaian internal CPU
3. Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta
didik dapat menghubungkan, membagi, memproduksi dan mendemon
strasikan Rangkaian internal CPU
4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya
tentangmenghubungkan, membagi, mempro duksi dan mendemon
strasikan Rangkaian internal CPU
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok
yang lainnya memberikan tanggapan
Pengumpulan Data
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau
informasimenghubungkan, membagi, memproduksi dan
mendemonstrasikan Rangkaian internal CPU
2. Peserta didik mencoba menghubungkan, membagi, memproduksi dan
mendemonstrasikan Rangkaian internal CPU
sesuai dengan petunjuk dari guru sebagai pembuktian pengujian
hipotesis
Pembuktian
1. Peserta didik mencoba menghubungkan, membagi, memproduksi dan
mendemon strasikan Rangkaian internal CPU
2. Guru meminta peserta didik untuk menilai hasil yang telah dibuat oleh
peserta didik yang lainnya
3. Peserta didik menilai berdasarkan format penilaian yang sudah ada
Menarik Simpulan
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang cara menghubungkan,
membagi, mempro duksi dan mende monstrasikan Rangkaian internal
CPU
2. Guru menugaskan peserta didik un tuk menghubung kan, membagi,
memproduksi dan mendemonstrasikan Rangkaian internal CPU
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk menghubungkan,
membagi, memproduksi dan mendemonstrasikan Rangkaian internal
CPU
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang
sedang maju untuk mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari
temannya
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan
tentang Strukut dan rangkaian internal CPU
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari
hasil pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik
3 Penutup secara individu untuk mengerjakannya. 15 Menit
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang
Strukut dan rangkaian internal CPU
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada
peserta didik untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup

H. Alat/ bahan, Media Pembelajaran


Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian

I. Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM

MULTIMEDIA SMK CAHAYA SAKTI 58


J. Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan : Praktek

URAIAN MATERI
Penjelasan tentang CPU
 Central Processing Unit
 Merupakan komponen terpenting dari sistem komputer
 Komponen pengolah data berdasarkan instruksi yang diberikan kepadanya
 Dalam mewujudkan fungsi dan tugasnya, CPU tersusun atas beberapa komponen
Komponen Utama CPU
 Arithmetic and Logic Unit (ALU)
 Control Unit
 Registers
 CPU Interconnections
Arithmetic and Logic Unit (ALU)
 Bertugas membentuk fungsi-fungsi pengolahan data komputer
 ALU sering disebut mesin bahasa (machine language) karena bagian ini mengerjakan instruksi-instruksi
bahasa mesin yang diberikan padanya. Seperti istilahnya.
 ALU terdiri dari dua bagian, yaitu unit aritmetika dan unit logika boolean, yang masing-masing memiliki
spesifikasi tugas tersendiri.
Control Unit
 Bertugas mengontrol operasi CPU dan secara keseluruhan mengontrol komputer sehingga terjadi
sinkronisasi kerja antar komponen dalam menjalankan fungsi-fungsi operasinya.
 Termasuk dalam tanggung jawab unit kontrol adalah mengambil instruksi-instruksi dari memori utama dan
menentukan jenis instruksi tersebut.
Registers
 Media penyimpanan internal CPU yang digunakan saat proses pengolahan data.
 Memori ini bersifat sementara, biasanya digunakan untuk menyimpan data saat diolah ataupun data untuk
pengolahan selanjutnya.
CPU Interconnections
 Sistem koneksi dan bus yang menghubungkan komponen internal dan bus-bus eksternal CPU.
 Komponen internal CPU yaitu ALU, unit kontrol dan register-register.
 Komponen eksternal CPU : sistem lainnya, seperti memori utama, piranti masukan/keluaran.
Fungsi CPU
 Menjalankan program-program yang disimpan dalam memori utama dengan cara mengambil instruksi-
instruksi, menguji instruksi tersebut dan mengeksekusinya satu persatu sesuai alur perintah.
 Pandangan paling sederhana proses eksekusi program adalah dengan mengambil pengolahan instruksi
yang terdiri dari dua langkah, yaitu : operasi pembacaan instruksi (fetch) dan operasi pelaksanaan instruksi
(execute).
Siklus Fetch - Eksekusi
 Pada setiap siklus instruksi, CPU awalnya akan membaca instruksi dari memori.
 Terdapat registers dalam CPU yang berfungsi mengawasi dan menghitung instruksi selanjutnya, yang
disebut Program Counter (PC).
 PC akan menambah satu hitungannya setiap kali CPU membaca instruksi.
 Instruksi-instruksi yang dibaca akan dibuat dalam register instruksi (IR).
 Instruksi-instruksi ii dalam bentuk kode-kode binner yang dapat direpresentasikan oleh CPU kemudian
dilakukan aksi yang diperlukan.
Aksi CPU
 CPU - Memori, perpindahan data dari CPU ke memori dan sebaliknya.
 CPU - I/O, perpindahan data dari CPU ke modul I/O dan sebaliknya.
 Pengolahan Data, CPU membentuk sejumlah operasi aritmatika dan logika terhadap data.
 Kontrol, merupakan instruksi untuk pengontrolan fungsi atau kerja. Misalnya instruksi pengubahan urusan
eksekusi.
Siklus Eksekusi
 Instruction Address Calculation (IAC), yaitu mengkalkulasi atau menentukan alamat instruksi berikutnya
yang akan dieksekusi. Biasanya melibatkan penambahan bilangan tetap ke alamat instruksi sebelumnya.
Misalnya, bila panjang setiap instruksi 16 bit padahal memori memiliki panjang 8 bit, maka tambahkan 2 ke
alamat sebelumnya.
 Instruction Fetch (IF), yaitu membaca atau mengambil instruksi dari lokasi memorinya ke CPU.
 Instruction Operation Decoding (IOD), yaitu menganalisa instruksi untuk menentukan jenis operasi yang
akan dibentuk dan operand yang akan digunakan.
 Operand Address Calculation (OAC), yaitu menentukan alamat operand, hal ini dilakukan apabila
melibatkan referensi operand pada memori.
 Operand Fetch (OF), yaitu mengambil operand dari memori atau dari modul I/O.
 Data Operation (DO), yaitu membentuk operasi yang diperintahkan dalam instruksi.
 Operand Store (OS), yaitu menyimpan hasil eksekusi ke dalam memori.
MULTIMEDIA SMK CAHAYA SAKTI 59
Fungsi Interupsi
 Mekanisme penghentian atau pengalihan pengolahan instruksi dalam CPU kepada routine interupsi.
 Hampir semua modul (memori dan I/O) memiliki mekanisme yang dapat menginterupsi kerja CPU.
Tujuan Interupsi
 Secara umum untuk manajemen pengeksekusian routine instruksi agar efektif dan efisien antar CPU dan
modul-modul I/O maupun memori.
 Setiap komponen komputer dapat menjalankan tugasnya secara bersamaan, tetapi kendali terletak pada
CPU di samping itu kecepatan eksekusi masing-masing modul berbeda.
 Dapat sebagai sinkronisasi kerja antar modul.
Kelas Sinyal Interupsi
 Program, yaitu interupsi yang dibangkitkan dengan beberapa kondisi yang terjadi pada hasil eksekusi
program. Contohnya : aritmatika overflow, pembagian nol, operasi ilegal.
 Timer, adalah interupsi yang dibangkitkan dengan pewaktuan dalam prosesor. Sinyal ini memungkinkan
sistem operasi menjalankan fungsi tertentu secara reguler.
 I/O, sinyal interupsi yang dibangkitkan oleh modul I/O sehubungan pemberitahuan kondisi error dan
penyelesaian suatu operasi.
 Hardware Failure, adalah interupsi yang dibangkitkan oleh kegagalan daya atau kesalahan partas memori.
Proses Interupsi
 Dengan adanya mekanisme interupsi, prosesor dapat digunakan untuk mengeksekusi instruksi-instruksi
lain.
 Saat suatu modul telah selesai menjalankan tugasnya dan siap menerima tugas berikutnya, maka modul
ini akan mengirimkan permintaan interupsi ke prosesor.
 Kemudian prosesor akan menghentikan eksekusi yang sedang dijalankannya untuk meng-handle routine
interupsi.
 Setelah program interupsi selesai maka prosesor akan melanjutkan eksekusi programnya kembali.
 Saat sinyal interupsi diterima prosesor ada dua kemungkina tindakan, yaitu interupsi diterima/ditangguhkan
dan interupsi ditolak.
Interupsi ditangguhkan :
Apa yang dilakukan prosesor ?
 Prosesor menangguhkan eksekusi program yang dijalankan dan menyimpan konteksnya. Tindakan ini
adalah menyimpan alamat instruksi berikutnya yang akan dieksekusi dan data lain yang relevan.
 Prosesor menyetel Program Counter (PC) ke alamat awal routine interrupt handler.
Sistem Operasi Kompleks
 Interupsi ganda (multiple interrupt).
o Misalnya suatu komputer akan menerima permintaan interupsi saat proses pencetakan dengan
printer selesai, disamping itu dimungkinkan dari saluran komunikasi akan mengirimkan permintaan
interupsi setiap kali data tiba.
 Dapat diambil dua buah pendekatan untuk menangani interupsi ganda ini.
Pendekatan Interupsi Ganda
Ada 2 pendekatan :
 Pendekatan ini disebut pengolahan interupsi berurutan/sekuensial.
o Menolak atau tidak mengizinkan interupsi lain saat suatu interupsi ditangani prosesor.
o Setelah prosesor selesai menangani suatu interupsi maka interupsi lain baru ditangani.
 Pengolahan interupsi bersarang yaitu mendefinisikan prioritas bagi interupsi.
o Interrupt handler mengizinkan interupsi berprioritas lebih tinggi ditangani terlebih dahulu.

Latihan Soal
1. Apakah kepanjangan dari CPU?
2. Sebutkan komponen – komponen CPU?
3. Apa tugas ALU?
4. Apakah tugas prosesor?
5. Mengapa ALU disebut juga mesin bahasa?
Jawaban
1. Central Processing Unit
2. Arithmetic and Logic Unit (ALU), Control Unit, Register, CPU Interconntections
3. pengolahan data komputer
4. Prosesor menangguhkan eksekusi program yang dijalankan dan menyimpan konteksnya. Tindakan ini adalah
menyimpan alamat instruksi berikutnya yang akan dieksekusi dan data lain yang relevan. Prosesor menyetel
Program Counter (PC) ke alamat awal routine interrupt handler.
5. karena bagian ini mengerjakan instruksi-instruksi bahasa mesin yang diberikan padanya

Penskoran
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100
Nilai = Betul x 20

MULTIMEDIA SMK CAHAYA SAKTI 60

Anda mungkin juga menyukai