Anda di halaman 1dari 89

RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah : SMK Muhammadiyah Watukelir
Mata Pelajaran : Sistem Komputer
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : X / 1 (satu)
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Alokasi Waktu : 6 x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti-3 (Pengetahuan)
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
Teknik Komputer dan Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, duniakerja,
warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Kompetensi Inti-4 (Keterampilan)
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja Teknik Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan
standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir,
menjadikan gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
Kompetensi Dasar
3.1 Memahami sistem bilangan(Desimal, Biner, Heksadesimal)
4.1 Mengonversikan sistem bilangaan (Desimal, Biner, Heksadesimal)

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.1 Memahami sistem bilangan(Desimal, Biner, Heksadesimal)
3.1.1 Menjelaskan bilangan decimal, biner dan hexadesimal
3.1.2 Menghitung bilangan decimal, biner dan hexadesimal

Halaman 1
4.1 Mengonversi sistem biloangan (Desimal, Biner, Hexadesimal)
4.1.1 Mengklasifikasikan bilangan decimal, biner dan heksadesimal
4.1.2 Menulis Ulang bilangan decimal, biner dan heksadesimal

D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat memahami bilangan
decimal, biner dan heksadesimal dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menulis ulang bilangan
decimal, biner dan heksa decimal dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengklasifikasikan
bilangan decimal, biner dan heksadesimal dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menulis ulang bilangan
decimal, biner dan heksa decimal dengan tepat

E. Materi Pembelajaran
Bilangan desimal, biner, hexadesimal

F. Pendekatan, Strategi, Metode


a. Pendekatan berfikir : Sientific
b. Model Pembelajaran : Discovery learning
c. Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.

G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 - 3
N Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
o
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
2. Melakukan pengkondisian peserta didik
1 Pendahuluan 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 15 Menit
4. Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
5. Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
6. Melakukan Pre test.
2 Kegiatan Inti
Pemberian Rangsangan
1. Guru meminta peserta didik untuk memperhatikan materi yang ada di layar
komputer tentang sistem bilangan(Desimal, Biner, Heksadesimal)
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya agar
dapat mudah dipahami
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah dari materi yang disajikan oleh
guru
Identifikasi Masalah
1. Guru menugaskan peserta didik untuk dapat memecahkan masalah konversi
bilangan decimal, biner dan heksa desimal
2. Pesera didik menulis ulang konversi bilangan decimal, biner dan heksa
decimal dengan membaca buku panduan yang lain.
3. Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik
dapat merumuskan maslah / hipotesis tugas dari guru tentang masalah
konversi bilangan decimal, biner dan heksa decimal
4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang masalah

Halaman 2
konversi bilangan decimal, biner dan heksa decimal
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang
lainnya memberikan tanggapan
Pengumpulan Data
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau informasi
masalah konversi bilangan decimal, biner dan heksa decimal
2. Peserta didik mencoba membuat atau mengerjakan atau menulis ulang
bilangan decimal, biner dan heksa decimal sesuai dengan petunjuk dari guru
sebagai pembuktian pengujian hipotesis
Pembuktian
1. Guru meminta peserta didik untuk menilai hasil yang telah dibuat oleh peserta
didik yang lainnya
2.Peserta didik menilai berdasarkan format penilaian yang sudah ada
Menarik Simpulan
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang bilangan decimal, biner dan
heksa decimal
2. Guru menugaskan peserta didik un tuk menyimpulakn dan menulis ulang
materi bilangan decimal, biner dan heksa decimal
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk menyimpulkan materi
bilangan decimal, biner dan heksa decimal
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang
sedang maju untuk mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari
temannya
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang
bilangan decimal, biner dan heksa decimal
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara
3 Penutup individu untuk mengerjakannya. 15 Menit
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan bilangan
decimal, biner dan heksa decimal
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta
didik untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup

H. Alat/ bahan, Media Pembelajaran


Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian

I. Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM

J. Penilainan Pembelajaran
a. Teknik : Non Test dan Test
b. Bentuk :

Halaman 3
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan : Demonstrasi

Soal
1. Apakah yang dimaksud dengan Bilangan decimal?
2. Apakah yang dimksud dengan bilangan biner?
3. Apakah yang dimaksud engan bilangan octal?
4. Bagaimana cara mengonversi bilangan octal ke desimal?
5. Bagaimana cara mengonversi bilangan biner ke decimal?
Jawaban
1. Bilangan decimal adalah bilangan yang menggunakan 10 angka mulai 0 sampai berturut –
turut. Setelah angka 9, maka angka berikutnya adalah 10, 11, 12 dan seterusnya. Bilangan
desimal disebut juga bilangan berbasis 10
2. Bilangan biner adalah bilangan yang hanya menggunakan 2 angka yaitu 0 dan 1
3. Bilangan octal adalah bilangan berbasis 8
4. Cara mengkonversi bilangan octal ke desimal adalah dengan mengalikan satu-satu bilangan
dengan 8 (basis octal) pangkat 0 atau 1 atau 2 dst dimulai dari bilangan paling kanan.
Kemudian hasilnya dijumlahkan. Misal, 137(octal) = (7x80) + (3x81) + (1x82) = 7+24+64 =
95(desimal)
5. Cara mengkonversi bilangan biner ke desimal adalah dengan mengalikan satu-satu bilangan
dengan 2 (basis biner) pangkat 0 atau 1 atau 2 dst dimulai dari bilangan paling kanan.
Kemudian hasilnya dijumlahkan. Misal, 11001(biner) = (1x20) + (0x21) + (0x22) + (1x2) +
(1x22) = 1+0+0+8+16 = 25(desimal).

Penskoran
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumla 100
h

Nilai = Betul x 20

Weru, Juni 2019


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

TRI RAHMIDI, S.Pd. WULANDARI, S. Kom

Halaman 4
URAIAN MATERI

Bilangan desimal adalah bilangan yang menggunakan 10 angka mulai 0 sampai 9 berturut2. Setelah
angka 9, maka angka berikutnya adalah 10, 11, 12 dan seterusnya. Bilangan desimal disebut juga
bilangan berbasis 10. Contoh penulisan bilangan desimal : 17 10. Ingat, desimal berbasis 10, maka
angka 10-lah yang menjadi subscript pada penulisan bilangan desimal.
Bilangan biner adalah bilangan yang hanya menggunakan 2 angka, yaitu 0 dan 1. Bilangan biner
juga disebut bilangan berbasis 2. Setiap bilangan pada bilangan biner disebut bit, dimana 1 byte = 8
bit.  Contoh penulisan : 1101112.
Bilangan oktal adalah bilangan berbasis 8, yang menggunakan angka 0 sampai 7. Contoh penulisan :
178.
Bilangan heksadesimal, atau bilangan heksa, atau bilangan basis 16, menggunakan 16  buah simbol,
mulai dari 0 sampai 9, kemudian dilanjut dari A sampai F. Jadi, angka A sampai F merupakan simbol
untuk 10 sampai 15. Contoh penulisan : C516.

Konversi bilangan biner, octal atau hexadesimal menjadi bilangan desimal.


Konversi dari bilangan biner, octal atau hexa menjadi bilangan desimal memiliki konsep yang
sama.Konsepnya adalah bilangan tersebut dikalikan basis bilangannya yang dipangkatkan 0,1,2 dst
dimulai dari kanan. Untuk lebih jelasnya silakan lihat contoh konversi bilangan di bawah ini;
 Konversi bilangan octal ke desimal.
Cara mengkonversi bilangan octal ke desimal adalah dengan mengalikan satu-satu bilangan dengan
8 (basis octal) pangkat 0 atau 1 atau 2 dst dimulai dari bilangan paling kanan. Kemudian hasilnya
dijumlahkan. Misal, 137(octal) = (7x80) + (3x81) + (1x82) = 7+24+64 = 95(desimal)
 Konversi bilangan biner ke desimal.
Cara mengkonversi bilangan biner ke desimal adalah dengan mengalikan satu-satu bilangan dengan
2 (basis biner) pangkat 0 atau 1 atau 2 dst dimulai dari bilangan paling kanan. Kemudian hasilnya
dijumlahkan. Misal, 11001(biner) = (1x20) + (0x21) + (0x22) + (1x2) + (1x22) = 1+0+0+8+16 =
25(desimal).
 Konversi bilangan hexadesimal ke desimal.
Cara mengkonversi bilangan biner ke desimal adalah dengan mengalikan satu-satu bilangan dengan
16 (basis hexa) pangkat 0 atau 1 atau 2 dst dimulai dari bilangan paling kanan. Kemudian hasilnya
dijumlahkan. Misal, 79AF(hexa) = (Fx20) + (9x21) + (Ax22) = 15+144+2560+28672 =
31391(desimal).
 Konversi bilangan hexadesimal ke desimal.
Cara mengkonversi bilangan biner ke desimal adalah dengan mengalikan satu-satu bilangan dengan
16 (basis hexa) pangkat 0 atau 1 atau 2 dst dimulai dari bilangan paling kanan. Kemudian hasilnya

Halaman 5
dijumlahkan. Misal, 79AF(hexa) = (Fx20) + (9x21) + (Ax22) = 15+144+2560+28672 =
31391(desimal).

Konversi bilangan desimal menjadi bilangan biner, octal atau hexadesimal.


Konversi dari bilangan desimal menjadi biner, octal atau hexadesimal juga memiliki konse yang
sama. Konsepnya bilangan desimal harus dibagi dengan basis bilangan tujuan, hasilnya dibulatkan
kebawah dan sisa hasil baginya (remainder) disimpan. Ini dilakukan terus menerus hingga hasil bagi <
basis bilangan tujuan. Sisa bagi ini kemudian diurutkan dari yang paling akhir hingga yang paling
awal dan inilah yang merupakan hasil konversi bilangan tersebut. Untuk lebih jelasnya lihat pada
contoh berikut;
 Konversi bilangan desimal ke biner.
Cara konversi bilangan desimal ke biner adalah dengan membagi bilangan desimal dengan 2 dan
menyimpan sisa bagi per seitap pembagian terus hingga hasil baginya < 2. Hasil konversi adalah
urutan sisa bagi dari yang paling akhir hingga paling awal. Contoh:
125(desimal) = .... (biner)
125/2 = 62 sisa bagi 1
62/2= 31    sisa bagi 0
31/2=15     sisa bagi 1
15/2=7       sisa bagi 1
7/2=3         sisa bagi 1
3/2=1         sisa bagi 1
hasil konversi: 1111101
 Konversi bilangan desimal ke octal.
Cara konversi bilangan desimal ke octal adalah dengan membagi bilangan desimal dengan 8 dan
menyimpan sisa bagi per seitap pembagian terus hingga hasil baginya < 8. Hasil konversi adalah
urutan sisa bagi dari yang paling akhir hingga paling awal. Contoh lihat gambar:
 Konversi bilangan desimal ke hexadesimal.
Cara konversi bilangan desimal ke octal adalah dengan membagi bilangan desimal dengan 16 dan
menyimpan sisa bagi per seitap pembagian terus hingga hasil baginya < 16. Hasil konversi adalah
urutan sisa bagi dari yang paling akhir hingga paling awal. Apabila sisa bagi diatas 9 maka
angkanya diubah, untuk nilai 10 angkanya A, nilai 11 angkanya B, nilai 12 angkanya C, nilai 13
angkanya D, nilai 14 angkanya E, nilai 15 angkanya F. Contoh lihat gambar:
Konversi bilangan octal ke biner dan sebaliknya
 Konversi bilangan octal ke biner.
Konversi bilangan octal ke biner caranya dengan memecah bilangan octal tersebut persatuan
bilangan kemudian masing-masing diubah kebentuk biner tiga angka. Maksudnya misalkan kita

Halaman 6
mengkonversi nilai 2 binernya bukan 10 melainkan 010. Setelah itu hasil seluruhnya diurutkan
kembali. Contoh:
 Konversi bilangan biner ke octal.
Konversi bilangan biner ke octal sebaliknya yakni dengan mengelompokkan angka biner menjadi
tiga-tiga dimulai dari sebelah kanan kemudian masing-masing kelompok dikonversikan kedalam
angka desimal dan hasilnya diurutkan. Contoh lihat gambar:
Konversi bilangan hexadesimal ke biner dan sebaliknya
 Konversi bilangan hexadesimal ke biner.
Sama dengan cara konversi bilanga octal ke biner, bedanya kalau bilangan octal binernya harus 3
buah, bilangan desimal binernya 4 buah. Misal kita konversi 2 hexa menjadi biner hasilnya bukan 10
melainkan 0010. Contoh lihat gambar:
 Konversi bilangan biner ke hexadesimal.
Teknik yang sama pada konversi biner ke octal. Hanya saja pengelompokan binernya bukan tiga-
tiga sebagaimana pada bilangan octal melainkan harus empat-empat.

Halaman 7
RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah : SMK Muhammadiyah Watukelir
Mata Pelajaran : Sistem Komputer
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : X / 1 (satu)
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Alokasi Waktu : 6 x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti-3 (Pengetahuan)
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
Teknik Komputer dan Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, duniakerja,
warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Kompetensi Inti-4 (Keterampilan)
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja Teknik Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan
standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir,
menjadikan gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
Kompetensi Dasar
3.2 Menganalisis relasi logika dasar, kombinasi dan sekuensial (NOT, AND, OR) ;
(NOR,NAND,EXOR,EXNOR);(Flip Flop, counter)
4.2 Menganalisis relasi logika dasar, kombinasi dan sekuensial (NOT, AND, OR);
(NOR,NAND,EXOR,EXNOR);(Flip Flop, counter)

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.2 Mengnalisis relasi logika dasar, kombinasi dan sekuensial (NOT, ND, OR);
(NOR,NAND,EXOR,EXNOR); (Flip Flop, Counter)

Halaman 8
3.2.1 Dapat Membedakan relasi relasi logika dasar, kombinasi dan sekuensial dengan
benar
3.2.2 Memeriksa relasi logika dasar, kombinasi dan sekuensial
4.2 Menganalisis relasi logika dasar, kombinasi dan sekuensial (NOT, AND, OR);
(NOR,NAND,EXOR,EXNOR);(Flip Flop, counter)
4.2.1 Dapat Membedakan relasi relasi logika dasar, kombinasi dan sekuensial dengan
benar
4.2.2 Memeriksa relasi logika dasar, kombinasi dan sekuensial
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat membedakan relasi
logika dasar, kombinasi dan sekuensial dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat memeriksa relasi logika
dasar, kombinasi dan sekuensial dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menghubungkan relasi
logika dasar, kombinasi dan sekuensial dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menyeleksi relasi logika
dasar, kombinasi dan sekuensial dengan tepat

E. Materi Pembelajaran
Relasi Logika Dasar

F. Pendekatan, Strategi, Metode


Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Discovery learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.

G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 4-6
N Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
o
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
2. Melakukan pengkondisian peserta didik
1 Pendahuluan 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 15 Menit
4. Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
5. Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
6. Melakukan Pre test.
Pemberian Rangsangan
1. Guru meminta peserta didik untuk memperhatikan materi yang ada di layar
komputer tentang relasi logika dasar, kombinasi dan sekuensial (NOT, AND,
OR);(NOR,NAND,EXOR,EXNOR);(Flip Flop, counter)
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya agar
dapat mudah dipahami
2 Kegiatan Inti 3. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah dari materi yang disajikan oleh
guru
Identifikasi Masalah
1. Guru menugaskan peserta didik untuk dapat menghubungkan dan membedakan
relasi logika dasar, kombinasi dan sekuensial
2. Pesera didik berusaha menghubungkan dan membedakan relasi logika dasar,

Halaman 9
kombinasi dan sekuensial dengan membaca buku panduan yang lain.
3. Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik dapat
merumuskan maslah / hipotesis tugas dari guru tentang menghubungkan dan
membedakan relasi logika dasar, kombinasi dan sekuensial
4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang
menghubungkan dan membedakan relasi logika dasar, kombinasi dan
sekuensial
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang
lainnya memberikan tanggapan
Pengumpulan Data
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau informasi
masalah menghubungkan dan membedakan relasi logika dasar, kombinasi dan
sekuensial
2. Peserta didik mencoba menghubungkan dan membedakan relasi logika dasar,
kombinasi dan sekuensial sesuai dengan petunjuk dari guru sebagai pembuktian
pengujian hipotesis
Pembuktian
1. Guru meminta peserta didik untuk menilai hasil yang telah dibuat oleh peserta
didik yang lainnya
2. Peserta didik menilai berdasarkan format penilaian yang sudah ada
Menarik Simpulan
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang menghubungkan dan
membedakan relasi logika dasar, kombinasi dan sekuensial
2.Guru menugaskan peserta didik un tuk menyimpulakn materi menghubungkan
dan membedakan relasi logika dasar, kombinasi dan sekuensial
3.Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk menyimpulkan
menghubungkan dan membedakan relasi logika dasar, kombinasi dan
sekuensial
4.Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang sedang
maju untuk mempresentasikan hasilnya
5.Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari
temannya
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang
relasi logika dasar
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara
3 Penutup individu untuk mengerjakannya. 15 Menit
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang relasi
logika dasar
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta
didik untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup

H. Alat/ bahan, Media Pembelajaran


Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian

I. Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM

Halaman 10
J. Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan : Demonstrasi

Soal
1. Apakah yang dimaksud dengan Rangkaian logika kombinasi?
2. Apakah yang Anda ketahui tentang Sum of Product (SOP) dengan product of sum
(POS)?
3. Sebutkan jenis-jenis rangkaian logika kombinasional!
4. Apakah yang mempengaruhi logika sekuensial?
5. Sebutkan jenis – jenis logika sekuensial!
Jawaban
1. Rangkaian logika Kombinasi merupakan rangkaian logika yang outputnya hanya
tergantung pada input-inputnya saja dan tidak tergantung pada keadaan output
sebelumnya logika kombinasi disebut juga rangaian logika yang outputnya tidak
tergantung pada waktu.
2. Sum of product (SOP)
Merupakan persamaan logika yang mengekpresikan operasi OR dari suku-suku
berbentuk operasi AND.Secara lebih sederhana dapat dikatakan bahwa SOP adalah
bentuk persamaan yang melakukan operasi OR terhadap AND.
Product of sum (POS)
Untuk menjelaskan sum of product, perlu dikaji ulang mengenai perkalian dua perubah
atau lebih ialah fungsi AND yang berinput dua atau lebih sebanyak satu atau lebih
gerbang AND yang dijalin dalam bentuk penjumlah fungsi OR dengan gerbang OR
berinput dua atau lebih.
3. Enkoder, Dekoder, Rangkaian logika kombinasional Multiplexer, Rangkaian Logika
kombinasional DemultiplekserRangkaian logika kombinasional
4. keadaan masukan juga ditentukan oleh keadaan keluaran sebelumnya
5. RS. FLIP FLOP, FF – RS BERDETAK, D FLIP – FLOP, JK FLIP – FLOP, T FLIP –
FLOP, REGISTER
Penskoran
No Skor
1 20
2 20

Halaman 11
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100
Nilai = Betul x 20

Weru, Juni 2019


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

TRI RAHMIDI, S.Pd. WULANDARI, S. Kom

URAIAN MATERI

Halaman 12
Rangkaian kombinasional terdiri dari gerbang logika yang memiliki output yang selalu tergantung
pada kombinasi input yang ada.Rangkaian kombinasional melakukan operasi yang dapat ditentukan
secara logika dengan memakai sebuah fungsi boolean.
Rangkaian sekuensial merupakan rangkaian logika yang keadaan outputnya tergantung pada keadaan
input-inputnya juga tergantung pada keadaan output sebelumnya. Rangkaian ini juga didefenisikan
sebagai rangkaian logika yang outputnya tergantung waktu.
Secara umum rangkaian logika diklasifikasikan kedalam dua bentuk yakni sum of product (SOP) dan
product of sum (POS). Dari masing-masing persamaan tersebut dapat diklasifikasikan lagi menjadi
bentuk standar dan tak standar.
a.  Sum of product (SOP)
     Merupakan persamaan logika yang mengekpresikan operasi OR dari suku-suku berbentuk operasi
AND.Secara lebih sederhana dapat dikatakan bahwa SOP adalah bentuk persamaan yang melakukan
operasi OR terhadap AND.
b.  Product of sum (POS)
 Jenis-jenis rangkaian logika kombinasional
1.    Enkoder
Enkoder adalah rangkaian logika kombinasional yang berfungsi untuk mengubah atau
mengkodekan suatu sinyal masukan diskrit menjadi keluaran kode biner. Sebuah Enkoder harus
memenuhi syarat perancangan m < 2 n . Variabel m adalah kombinasi masukan dan n adalah
jumlah bit keluaran sebuah enkoder. Satu kombinasi masukan hanya dapat mewakili satu
kombinasi keluaran. Enkoder disusun dari gerbanggerbang logika yang menghasilkan keluaran
biner sebagai hasil tanggapan adanya dua atau lebih variabel masukan. Hasil keluarannya
dinyatakan dengan aljabar boole, tergantung dari kombinasi – kombinasi gerbang yang digunakan.
2.    Dekoder
Rangkaian Dekoder mempunyai sifat yang berkebalikan dengan Enkoder yaitu merubah
kode biner menjadi sinyal diskrit. Sebuah dekoder harus memenuhi syarat perancangan m < 2 n .
Variabel m adalah kombinasi keluaran dan n adalah jumlah bit masukan. Satu kombinasi masukan
hanya dapat mewakili satu kombinasi keluaran.
3. Rangkaian logika kombinasional Multiplexer
Rangkaian logika kombinasional Multiplexer atau disingkat MUX adalah alat atau
komponen elektronika yang bisa memilih input (masukan) yang akan diteruskan ke bagian output
(keluaran). Pemilihan input mana yang dipilih akan ditentukan oleh signal yang ada di bagian
kontrol (kendali) Select.
4.    Rangkaian Logika kombinasional DemultiplekserRangkaian logika kombinasional
            Demultiplekser adalah Komponen yang berfungsi kebalikan dari MUX. Pada DEMUX,
jumlah masukannya hanya satu, tetapi bagian keluarannya banyak. Signal pada bagian input ini
akan disalurkan ke bagian output (channel) yang mana tergantung dari kendali pada bagian
SELECTnya.
Pada rangkaian logika sekuensial, keadaan keluaran selain ditentukan oleh keadaan masukan juga
ditentukan oleh keadaan keluaran sebelumnya. Hal itu menunjukkan bahwarangkaian logika
sekuensial harus mempunyai pengingat (memory), atau kemampuan untuk menyimpan
informasi.Rangkaian dasar yang dapat dipakai untuk membentukrangkaian logika sekuensial adalah
latch dan flip-flop.Perbedaan latch dan flip-flop terletak pada masukanclock. Pada flip-flop dilengkapi
dengan masukan clock,sedangkan pada latch tidak. Flip-flop hanya akan bekerjapada saat transisi
pulsa clock dari tinggi ke rendah ataudari rendah ke tinggi, tergantung dari jenis clock
yangdigunakan. Transisi pulsa clock dari rendah ke tinggi disebut transisi positif, sedangkan transisi
tinggi kerendah di sebut transisi negatif.
 Jenis-jenis rangkaian logika sekuensial

Halaman 13
1.      RS FLIP-FLOP
Flip-flop RS atau SR (Set-Reset) merupakan dasar dari flip-flop jenis lain. Flip-flop ini mempunyai 2
masukan: satu disebut S (SET) yang dipakai untuk menyetel (membuat keluaran flip-flop berkeadaan
1) dan yang lain disebut R (RESET) yang dipakai untuk me-reset (membuat keluaran berkeadaan 0).
a. FF-RS (dirangkai dari NAND gate)
b. FF – RS Berdetak
Dengan adanya detak akan membuat FF-RS bekerja sinkron atau aktif HIGH
 D FLIP-FLOP
Sebuah masalah yang terjadi pada Flip-flop RS adalah dimana keadaan R = 1, S = 1 harus
dihindarkan. Satu cara untuk mengatasinya adalah dengan mengizinkan hanya sebuah input saja
dimana FF-D mampu mengatasi masalah tersebut.
 JK FLIP-FLOP 
FF JK mempunyai masukan “J” dan “K”. FF ini “dipicu” oleh suatu pinggiran pulsa clock positif atau
negatif. FF JK merupakan rangkaian dasar untuk menyusun sebuah pencacah. FF JK dibangun dari
rangkaian dasar FF SR dengan menambahkan dua gerbang AND pada masukan R dan S serta
dilengkapi dengan rangkaian diferensiator pembentuk denyut pulsa clock
 T FLIP-FLOP
Nama flip-flop T diambil dari sifatnya yang selalu berubah keadaan setiap ada sinyal pemicu (trigger)
pada masukannya. Input T merupakan satu-satunya masukan yang ada pada flip-flop jenis ini
sedangkan keluarannya tetap dua, seperti semua flip-flop pada umumnya. Kalau keadaan keluaran
flip-flop 0, maka setelah adanya sinyal pemicu keadaan-berikut menjadi 1 dan bila keadaannya 1,
maka setelah adanya pemicuan keadaannya berubah menjadi 0. Karena sifat ini sering juga flip-flop
ini disebut sebagai flip-flop toggle (berasal dari scalar toggle/pasak).
REGISTER
Register adalah himpunan dari sejumlah sel yang masing-masing terdiri dari sebuah flip-flop, dimana
setiap sel dapat menyimpan data sebanyak 1-bit. Register ini umumnya dapat dibaca dan ditulis
sehingga berfungsi sebagai memori yang berukuran kecil. Fungsi dari register kadang-kadang lebih
dari hanya sekedar menyimpan data, tetapi dapat juga mengolahnya secara terbatas, misalnya
menggeser kekiri atau kekanan.
Register Pemalang (Latch)
Disebut pemalang karena register ini berfungsi untuk memalang data. Artinya nilai data yang menjadi
masukannya akan dipertahankan pada keluarannya, walaupun masukan tersebut telah dihilangkan.
Register ini sangat diperlukan untuk menghubungkan peralatan berkecepatan tinggi dengan yang
berkecepatan rendah. Dalam hal ini register berfungsi sebagai penyangga (buffer). Pemalang
umumnya dibentuk dengan menggunakan flip-flop D.
Jika masukan LE (Latch Enable) tinggi maka semua flip-flop mendapat pulsa clock sehingga
menangkap data masukannya. Selanjutnya jika data masukan dihilangkan maka nilai data sebelumnya
akan tetap ada pada keluaran register. Data ini akan tetap dipertahankan sampai ada pengambilan data
yang baru.
Pemalang Transparan, Pemalang umumnya dibuat transparan dimana masukan LE bersifat level
sensitive. Jika LE bernilai tinggi maka nilai keluaran flip-flop yang bersangkutan akan sama dengan
nilai keluarannya. Saat LE beralih ke rendah maka nilai masukan pada saat itu akan ditangkap dan
dipertahankan.
Memori,Memori berfungsi untuk menyimpan informasi. Jumlah data yang dapat disimpan tergantung
kapasitas memori tersebut. Ada memori yang hanya dapat dibaca (ROM) ada pula yang dapat dibaca
dan ditulis (RAM)
Register Geser Kanan, Pada register ini flip-flop yang dikanan mendapat masukan dari keluaran flip-
flop yang dikiri.

Halaman 14
Register Geser Kiri,Pada register ini flip-flop yang dikiri mendapat masukan dari keluaran flip-flop
yang dikanan.
Register Geser Kanan / Kiri,Masukan suatu flip-flop bisa dari flip-flop yang dikiri ataupun yang
dikanannya, tergantung pada nilai logika masukan S (select).
Parallel Input Serial Output,Data untuk masing-masing flip-flop akan di-loading pada saat masukan
LD (load) berlogika tinggi. Selanjutnya data akan digeser kekanan pada setiap pulsa CP.
Serial Input Parallel Output, Data untuk masing-masing flip-flop akan dikeluarkan pada saat
masukan OE (output enable) berlogika tinggi.
 Suatu rangkaian diklasifikasikan   sebagai kombinasional jika memiliki   sifat yaitu keluarannya
ditentukan   hanya oleh masukkan eksternal saja. Suatu rangkaian diklasifikasikan   sequential jika
ia memiliki sifat   keluarannya ditentukan oleh tidak   hanya masukkan eksternal tetapi juga   oleh
kondisi sebelumnya.

Halaman 15
RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah : SMK Muhammadiyah Watukelir
Mata Pelajaran : Sistem Komputer
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : X / 1 (satu)
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Alokasi Waktu : 6 x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti-3 (Pengetahuan)
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
Teknik Komputer dan Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, duniakerja,
warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Kompetensi Inti-4 (Keterampilan)
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja Teknik Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan
standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir,
menjadikan gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
Kompetensi Dasar
3.3 Menerapkan operasi logika Aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)
4.3 Menerapkan operasi logika Aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.3 Menerapkan operasi logika Aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)
3.3.1 Menghitung operasi Aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)
3.3.2 Membedakan antara operasi aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)
4.3 Menerapkan operasi logika Aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)
Halaman 16
4.3.1 Mengukur operasi Aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)
4.3.2 Membuat model operasi logika Aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry
Adder)

D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengukur operasi logika
aritmnatik dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menghitung operasi logika
aritmnatik dengan tepat
3. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menggambar operasi logika
aritmnatik dengan tepat

E. Materi Pembelajaran
Aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)

F. Pendekatan, Strategi, Metode


Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Discovery learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.

G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 7-9
No Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
1 Pendahuluan Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 15 Menit
Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.
2 Kegiatan Inti
Pemberian Rangsangan
1. Guru meminta peserta didik untuk memperhatikan materi yang ada di layar
komputer tentang operasi logika Aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry
Adder)
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya
agar dapat mudah dipahami
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah dari materi yang disajikan
oleh guru
Identifikasi Masalah
1.Guru menugaskan peserta didik untuk dapat menghitung atau mengukur dan
mengoperasikan operasi logika Aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry
Adder)
2.Pesera didik berusaha menghitung atau mengukur dan mengoperasikan
logika Aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)
dengan membaca buku panduan yang lain.
3.Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik dapat
merumuskan maslah / hipotesis tugas dari guru tentang menghitung atau
mengukur dan mengoperasikan logika Aritmatik (Half-Full Adder, Ripple
Carry Adder)
4.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang
menghitung atau mengukur dan mengoperasikan logika Aritmatik (Half-Full
Adder, Ripple Carry Adder)
5.Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang

Halaman 17
lainnya memberikan tanggapan
Pengumpulan Data
1.Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau informasi
masalah menghitung atau mengukur dan mengoperasikan logika Aritmatik
(Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)
2.Peserta didik mencoba menghitung atau mengukur dan mengoperasikan
logika Aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry Adder) sesuai dengan
petunjuk dari guru sebagai pembuktian pengujian hipotesis
Pembuktian
1.Guru meminta peserta didik untuk menilai hasil yang telah dibuat oleh peserta
didik yang lainnya
2.Peserta didik menilai berdasarkan format penilaian yang sudah ada
Menarik Simpulan
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang atau mengukur dan
mengoperasikan Aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)
2.Guru menugaskan peserta didik un tuk menyimpulakn materi atau mengukur
dan mengoperasikan Aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)
3.Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk menyimpulkan menghitung
atau mengukur dan mengoperasikan Aritmatik (Half-Full Adder, Ripple
Carry Adder)
4.Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang
sedang maju untuk mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari
temannya
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang
operasi aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara
3 Penutup individu untuk mengerjakannya. 15 Menit
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang
operasi aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta
didik untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup

H. Alat/ bahan, Media Pembelajaran


Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian

I. Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM

J. Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan : Demonstrasi

Soal

Halaman 18
1. Apakah yang dimaksud dengan rangkaian Adder?
2. Apa tujuan processor menggunakan basic bilangan digital binary?
3. Apakah fungsi Adder?
4. Apakah perbedaan antara SUM (S) dan CARRY (C)?
5. Apakah yang Anda ketahui tentang Full Adder?

Jawaban
1. Rangkaian adder / penjumlah adalah rangkaian yang biasanya berada dalam processor,
tepatnya dalam ALU (Arithmetic Logic Unit)
2. untuk melakukan penghitungan sebuah proses, ada proses penghitungan aritmatik
(menambah, mengurang, mengali dan membagi) dan ada pula proses menghitung logic (and,
or, not, dst).
3. untuk melakukan penghitungan aritmatik, terutama penjumlahan,  pada prinsipnya processor
akan memasukan 2 buah input untuk dijumlah sehingga didapatkan hasil SUM (S) dan
CARRY (C)
4. Sum adalah hasil penjumlahan pada position yang sama sedangkan Carry adalah kelebihan
dari hasil penjumlahan yang melimpah pada posisi berikutnya.
5. rangkaian kombinasi yang membentuk suatu penjumlahan aritmatik dengan tiga intput bit.
Full adder bisa juga dibentuk dengan dua buah half adder. Meskipun memiliki tiga input,
output yang dihasilkan dari full adder tetap dua, yaitu S sebagai SUM dan C sebagai Carry.

Penskoran
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100
Nilai = Betul x 20

Weru, Juni 2019


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

TRI RAHMIDI, S.Pd. WULANDARI, S. Kom

URAIAN MATERI

Halaman 19
Rangkaian adder / penjumlah adalah rangkaian yang biasanya berada dalam processor, tepatnya dalam
ALU (Arithmetic Logic Unit) Seperti kita tahu bahwa processor menggunakan basic bilangan digital
binary untuk melakukan penghitungan sebuah proses, ada proses penghitungan aritmatik (menambah,
mengurang, mengali dan membagi) dan ada pula proses menghitung logic (and, or, not, dst).
Adder digunakan untuk melakukan penghitungan aritmatik, terutama penjumlahan,  pada prinsipnya
processor akan memasukan 2 buah input untuk dijumlah sehingga didapatkan hasil SUM (S) dan
CARRY (C). Sum adalah hasil penjumlahan pada position yang sama sedangkan Carry adalah
kelebihan dari hasil penjumlahan yang melimpah pada posisi berikutnya. Rangkaian Half Adder
memiliki 2 buah output yaitu Carry dan Sum
Kekurangan dari rangkaian Half Adder adalah rangkaian tersebut hanya valid bertindak sebagai
penghitung pertama dalam sebuah rangkaian penghitungan, maksudnya, jika kita melakukan 2 x
operasi penjumlahan atau lebih, maka hasil dari rangkaian Half Adder tidak bisa dipastikan
kebenarannya.
Kekurangan ini terjadi karena Half Adder hanya memiliki 2 input untuk dijumlahkan, yaitu A dan B.
Full Adder menyempurnakan kekurangan Half Adder dengan menambahkan 1 input lagi yaitu Carry
In. Jika perhitungan sebelumnya menghasilkan nilai Carry, maka nilai Carry ini akan diperhitungkan
dalam penjumlahan berikutnya.
Rangkaian Ripple Adder adalah rangkaian yang dibentuk dari susunan Full Adder, maupun gabungan
Half Adder dan Full Adder, sehingga membentuk rangkaian penjumlah lanjut, ingat, baik Full Adder
maupun Half Adder berjalan dalam aritmatika binary per bit. Untuk menghasilkan penghitungan
nibble (4 bit) atau byte (8 bit) dibutuhkan ripple Carry Adder.
Arithmatic Logical Unit (ALU), adalah komponen dalam sistem komputer yang berfungsi melakukan
operasi perhitungan aritmatika dan logika. Seperti kita tahu bahwa processor menggunakan basic
bilangan digital binary untuk melakukan penghitungan sebuah proses, adapun contoh operasi
penghitungan aritmatik yaitu menambah, mengurang, mengali dan membagi. dan contoh operasi logic
adalah and, or, not, dst.
Adder digunakan untuk melakukan penghitungan aritmatik, terutama penjumlahan, pada prinsipnya
processor akan memasukan 2 buah input untuk dijumlah sehingga didapatkan hasil SUM (S) dan
CARRY (C). Sum adalah hasil penjumlahan pada position yang sama sedangkan Carry adalah
kelebihan dari hasil penjumlahan yang melimpah pada posisi berikutnya.
–Untuk lebih mudah memahami yang mana Sum dan yang mana Carry pada cara kerja rangkaian
Adder, mari kita gunakan bilangan desimal terlebih dahulu, misal perhitungan 5 ditambah 7. Kita
sama2 tahu bahwa 5+7 = 12, tapi perhatikan lebih detail, baik 5 dan 7 keduanya nilai posisinya
sama, yaitu satuan, penjumlahan keduanya menghasilkan bilangan Sum = 2 (satuan) dan karena
nilai satuan berakhir pada angka 9 maka nilainya melimpah (overflow) pada posisi berikutnya
(puluhan) sehingga muncul angka 1 (puluhan) yang disebut Carry. Dengan demikian 5+7
menghasilkan angka 12 { 1 (puluhan – Carry) 2 (satuan – Sum).—

Halaman 20
Ada 3 jenis Adder
1. Rangkaian adder dengan menjumlahkan 2 bit disebut Half Adder(+) half adder adalah rangkaian
kombinasi yang membentuk suatu penjumlahan aritmatik dari dua dijit bilangan biner
menggabungkan gerbang XOR dan AND. Susunan half adder terdiri dari output “S” yang menyatakan
hasil dari SUM dan “Cy” yang menyatakan hasil dari Carry.
2.Rangkaian adder dengan menjumlahkan 3 bit disebut Full Adder(+) full adder adalah rangkaian
kombinasi yang membentuk suatu penjumlahan aritmatik dengan tiga intput bit. Full adder bisa juga
dibentuk dengan dua buah half adder. Meskipun memiliki tiga input, output yang dihasilkan dari full
adder tetap dua, yaitu S sebagai SUM dan C sebagai Carry.
Rangkaian adder dengan menjumlahkan banyak bit disebut Paralel Adder
Rangkaian Ripple Carry Adder
Ripple carry adder adalah rangkaian yg lebih complex. karena rangkaian ini terdiri dari kumpulan
rangkaian full adder yang dihubungkan carryoutnya dari full adder(1) yang sebelumnya sebagai carry
input, untuk full adder berikutnya. Hal ini berfungsi untuk melakukan penjumlahan aritmatik bilangan
binner dengan jumlah n-bit dan diimplementasikan dengan n-full adder.
Rumusnya:
S = ( AФ B) A dan B input
C = (A.B) C dan S output
3.rangkaian/kumpulan Ripple carry adder ini selain dibentuk oleh susunan Full Adder, juga di bentuk
dengan gabungan Half Adder dan Full Adder, sehingga membentuk rangkaian penjumlah
lanjut(berjalan dalam aritmatika binary per bit). Untuk menghasilkan penghitungan nibble (4 bit) atau
byte (8 bit) dibutuhkan ripple Carry Adder.
Dan, Jika penyusun Ripple Carry Adder menggunakan Half Adder, maka dipastikan Half Adder
berada pada posisi penjumlah pertama, karena tidak memiliki input carry. Carry out dari setiap siklus
dijadikan sebagai Carry in siklus berikutnya.

Halaman 21
RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah : SMK Muhammadiyah Watukelir
Mata Pelajaran : Sistem Komputer
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : X / 1 (satu)
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Alokasi Waktu : 6 x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti-3 (Pengetahuan)
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
Teknik Komputer dan Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, duniakerja,
warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Kompetensi Inti-4 (Keterampilan)
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja Teknik Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan
standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir,
menjadikan gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
Kompetensi Dasar
3.4 Mengklasifikasikan rangkaian Multiplexer, Decoder, Register
4.4 Mengoperasikan rangkaian Multiplexer, Decoder, Register

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.4 Mengklasifikasikan rangkaian Multiplexer, Decoder, Register
3.4.1 Membedakan rangkaian multiplexer, Decoder dan register
3.4.2 Membuat rangkaian multiplexer, Decoder dan register

Halaman 22
4.4 Mengoperasikan rangkaian Multiplexer, Decoder, Register
4.4.1 Menghitung rangkaian multiplexer, Decoder dan register
4.4.2 Menjalankan rangkaian multiplexer, Decoder dan register

D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengkategorikan
rangkaian multiplexer, decoder dan register dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengorganisir rangkaian
multiplexer, decoder dan register dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mempraktekkan
rangkaian multiplexer, decoder dan register dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mendemonstrasikan
rangkaian multiplexer, decoder dan register dengan tepat

E. Materi Pembelajaran
rangkaian multiplexer, decoder dan register

F. Pendekatan, Strategi, Metode


Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Discovery learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.

G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 10-12
N Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
o
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
1 Pendahuluan Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 15 Menit
Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.
2 Kegiatan Inti
Pemberian Rangsangan
1. Guru meminta peserta didik untuk memperhatikan materi yang ada di layar
komputer rangkaian Multiplexer, Decoder, Register
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya agar
dapat mudah dipahami
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah dari materi yang disajikan oleh
guru
Identifikasi Masalah
1. Guru menugaskan peserta didik untuk dapat mengategorikan dan
mengorganisir rangkaian Multiplexer, Decoder, Register
2. Pesera didik berusaha untuk dapat mengategorikan dan mengorganisir
rangkaian Multiplexer, Decoder, Register
dengan membaca buku panduan yang lain.
3.Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik
dapat merumuskan maslah / hipotesis tugas dari guru untuk dapat
mengategorikan dan mengorganisir rangkaian Multiplexer, Decoder, Register
4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang
rangkaian Multiplexer, Decoder, Register
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang

Halaman 23
lainnya memberikan tanggapan
Pengumpulan Data
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau informasi
rangkaian Multiplexer, Decoder, Register
2. Peserta didik mencoba mengategorikan dan mengorganisir rangkaian
Multiplexer, Decoder, Register sesuai dengan petunjuk dari guru sebagai
pembuktian pengujian hipotesis
Pembuktian
1. Peserta didik mempraktekkan rangkaian multiplexer, dexonder, register
2.Guru meminta peserta didik untuk menilai hasil yang telah dibuat oleh peserta
didik yang lainnya
Menarik Simpulan
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang rangkaian Multiplexer,
Decoder, Register dan perbedaannya
2. Guru menugaskan peserta didik un tuk menyimpulakn materi rangkaian
Multiplexer, Decoder, Register
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk menyimpulkan rangkaian
Multiplexer, Decoder, Register
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang
sedang maju untuk mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari
temannya
1.Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang
rangkaian Multiplexer, Decoder, Register
2.Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
3.Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara
3 Penutup individu untuk mengerjakannya. 15 Menit
4.Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang
rangkaian Multiplexer, Decoder, Register 5.Guru mengakhiri kegiatan belajar
dengan memberikan pesan pada peserta didik untuk mempelajari materi
berikutnya.
6.Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup

H. Alat/ bahan, Media Pembelajaran


Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian

I. Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM

J. Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan : Praktek

Halaman 24
Latihan Soal
1. Apakah pengertian dari multiplexer?
2. Mengapa multiplexer sering disebut juga sebagai data selector?
3. Apakah fungsi Encoder?
4. Sebutkan jenis – jenis flip – flop!
5. Apa yang Anda ketahui tentang Counter?
Jawaban
1. Multiplexer yaitu komponen sistem digital dalam kelompok rangkaian kombinasi. multiplexer
sering disebut juga sebagai data selector
2. karena di gunakan untuk memilih satu input dari banyak input yang ada untuk diteruskan ke
saluran output
3. Encoder berfungsi sebagai rangakain untuk mengkodekan data input mejadi data bilangan dengan
format tertentu
4. 1.RS FLIP FLOP
2.J-K FLIP FLOP
3.D FLIP FLOP
4.CRS FLIP FLOP
5.T FLIP FLOP
5. Counter adalah rangkain elektronika yang berfungsi untuk melakukan perhitungan maju ataupun
perhitungan mundur

Penskoran
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100

Nilai = Betul x 20

Weru, Juni 2019


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

TRI RAHMIDI, S.Pd. WULANDARI, S. Kom

Halaman 25
URAIAN MATERI

Multiplexer yaitu komponen sistem digital dalam kelompok rangkaian kombinasi. multiplexer sering
disebut juga sebagai data selector,karena di gunakan untuk memilih satu input dari banyak input yang
ada untuk diteruskan ke saluran output. merupakan rangkaian logika yang berfungsi mengambil satu
input bit atau lebih untuk di teruskan ke salah satu terminal keluaran oleh karena itu DEMUX
berfungsi sebagai distributor. Encoder berfungsi sebagai rangakain untuk mengkodekan data input
mejadi data bilangan dengan format tertentu. Flip flop merupakan sirkuit elektronik yang memiliki
dua arus stabil dan dapat digunakan untuk menyimpan informasi. Sebuah flip-flop merupakan
multivibrator-dwistabil. Sirkuit dapat dibuat untuk mengubah arus dengan sinyal yang dimasukkan
pada satu atau lebih input kontrol dan akan memiliki satu atau dua output. Ini merupakan elemen
penyimpanan dasar pada Logika Sekuensial.
Jenis flip – flop
1.RS FLIP FLOP
2.J-K FLIP FLOP
3.D FLIP FLOP
4.CRS FLIP FLOP
5.T FLIP FLOP
Shift register: sekelompok Flip-flop yang dapat di pukul untuk menyimpan imformasi
Ada dua jenis yaitu : ~Strorage register (register penyimpan) dan~Storage register (register geseer)
1.Register geser siso
2.register sipo
3.register pipo
4.register piso
Counter adalah rangkain elektronika yang berfungsi untuk melakukan perhitungan maju ataupun
perhitungan mundur.rangkaian ini sangat tidak terpisahkan dari dunia digital karena semua
memerlukan rangkaian counter.hal itu karena untuk menerapkan fungsi perhitungan angka atau perasi
matematika harus menggunakan fungsi dari rangkaian counter.
Rangkaian Counter (penghitung) adalah logika sekuensial yang dapat dipergunakan untuk
menghitung jumlah pulsa masuk dan dinyatakan dengan bilangan biner. Sesuai dengan namanya 4
BIT Binary Counter adalah suatu rangkaian logika yang terdiri dari 4 buah Flip-Flop yang mampu
melaksanakan perhitungan sampai bilangan 16. Cheap Offers:
Prinsip Kerja Rangkaian 4 BIT Binary Counter Sebelum perhitungan dimulai, keempat output DCBA
0000 dengan jalan dibuat Clear dalam kondisi 0 walaupun sesaat. Pada saat pulsa pertama datang dan
bergerak dari 1 ke 0 maka output QA akan berubah dari 0 menjadi 1. Output QB akan tetap 0 karena
signal yang masuk pada Flip-Flop "B" berubah dari 0 menjadi 1 Flip-Flop C dan C output-nya juga

Halaman 26
tidak berubah karena belum ada perubahan pada bagian output-nya. dalam keadaan inii, kondisi
output DCBA = 0001. Jadi sesudah pulsa yang pertama pada output counter akan terbentuk angka
0001 dan pada saat pulsa kedua datang dan bergerak dari 1 menjadi 0, maka output QA akan berubah
dari menjadi 0. Perubahan ini akan diteruskan ke Flip-Flop "B". Akibatnya karena input Flip-Flop "B"
berubah dari 0 ke 1, maka output QB akan berubah dari 0 ke 1. Output Flip-Flop C dan D belum
berubah karen belum ada perubahan pada bagian output-nya. Setelah pulsa kedua datang, maka
keempat output DCBA akan menunjukkan DCBA = 0010, selanjutnya apabila pulsa ketiga datang
output DCBA = 0011. Begitulah seterusnya sampai pulsa ke 15 datang maka keempat output-nya
DCBA = 1111 dan pada saat pulsa ke 16 datang, maka seluruh output-nya DCBA akan kembali
menjadi 0000. Dari uraian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa BCD Counter 4 BIT Binary
Counter hanya bisa menghitung sampai bilangan ke 16 yaitu dari mulai 0000 = 0 sampai 1111 = 15.
Salah satu dari komponen Integrated (IC) yang berfungsi sebagai 4 BIT BINARY COUNTER adalah
IC Tipe 54/741766 (Presettable Decode Counter Cheap Offers
Berdasarkan cara kerjanya, maka counter dapat digolongkan, menjadi 3 yaitu : Up Counter
DownCounter Up - Down Counter 1. UP COUNTER Up Counter adalah jenis counter yang dapat
menghitung dengan urutan dari bawah ke atas. Salah satu contoh dari Up Counter 4 BIT Binary
Counter adalah seperti yang baru dibahas di atas. 2. DOWN COUNTER Down Counter adalah
kebalikan dari Vp Counter yaitu Counter yang dapat menghitung dengan urutan mulai dari atas ke
bawah atau dimulai dari bilangan yang paling besar menuju bilangan paling kecil. Contoh dari Down
Counter adalah seperti pada gambar di bawah ini: down counter Prinsip Kerja : Sebelum pulsa
pertama datang semua output Flip-Flop di reset menjadi DCBA = 0000. Pada saat pulsa pertama
datang dan masuk ke input, maka pada output Q Flip-Flop A akan berubah dari 0 menjadi 1 dan Q
akan berubah dan ! menjadi 0. Perubahan ini akan diteruskan kepada Flip-Flop B, Flip-Flop C dan
Flip-Flop D yang masing-masing akan menghasilkan Qb, Qc dan Qd sama dengan 0. Jadi setelah
pulsa pertama masuk output DCBA = 1111. Pada saat pulsa kedua datang, maka output Flip-Flop A
akan berubah dari 1 menjadi 0, tetapi pada perubahan Q dari logic 0 menjadi 1 tidak mempengaruhi
output Flip-Flop B, C dan D sehingga output DCBA = 1110. Demikianlah proses berlangsung terus
sampai datang pulsa ke-15- Setelah pulsa ke-15 output counter = 0001. Kemudian output counter
DCBA akan kembali menjadi 0000 bila pulsa ke-16 datang. Dari uraian di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa Rangkaian DownCounter dapat dipergunakan untuk menghitung mulai dan 1111
sampai 0000. Untuk lebih jelasnya proses menghitung dari Down Counter dilihat pada tabel di bawah
ini: Pulsa D C B A Keadaan Awal 0 0 0 0 Pulsa ke-I 1 1 1 1 Pulsa ke-2 1 1 1 0 Pulsa ke-3 1 1 0 1
Pulsa ke-4 1 1 0 0 Pulsa ke-5 1 0 1 1 Pulsa ke-6 1 0 1 0 Pulsa ke-7 1 0 0 1 Pulsa ke-8 1 0 0 0 Pulsa ke-
9 0 1 1 1 Pulsa ke-10 0 1 1 0 Pulsa ke-11 0 1 0 1 Pulsa ke-12 0 1 0 0 Pulsa ke-13 0 0 1 1 Pulsa ke-14 0
0 1 0 Pulsa ke-15 0 0 0 1 Pulsa ke-16 0 0 0 0 Pulsa ke-17 1 1 1 1 Kembali seperti keadaan awal Salah
satu komponen IC yang berfungsi sebagai UP/DOWN COUNTER adalah IC tipe 54/74190 atau
54LS/74LSI90 Cheap Offers

Halaman 27
RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah : SMK Muhammadiyah Watukelir
Mata Pelajaran : Sistem Komputer
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : X / 1 (satu)
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti-3 (Pengetahuan)
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
Teknik Komputer dan Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, duniakerja,
warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Kompetensi Inti-4 (Keterampilan)
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja Teknik Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan
standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir,
menjadikan gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
Kompetensi Dasar
3.5 Menerapkan elektronika dasar (kelistrikan, komponen elektronika dan skema
rangkaian elektronika)
4.5 Mempraktikkan fungsi kelistrikan dan komponen elektronika)

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.5 Menerapkan elektronika dasar (kelistrikan, komponen elektronika dan skema
rangkaian elektronika)
3.5.1 Memahami elektronika dasar seperti kelistrikan, komponen elektronika dan
skema rangkaian elektronika
Halaman 28
3.5.2 Membenarkan elektronika dasar apabila ada kerusakan
4.5 Mempraktikkan fungsi kelistrikan dan komponen elektronika)
4.5.1 Menyusun kelistrikan dan komponen elektronika dasar
4.5.2 Mengetahui komponen komponen penyusun elkektronika dasar

D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengubah elektronika
dasar dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat memeriksa elektronika
dasar dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menyusun fungsi
kelistrikan dan komponen elektronika dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mendemonstrasikan
fungsi kelistrikan dan komponen elektronika dengan tepat

E. Materi Pembelajaran
Elektronika dasar (kelistrikan, komponen elektronika dan skema rangkaian elektronika)

F. Pendekatan, Strategi, Metode


Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Discovery learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.

G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 13-14
N Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
o
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
1 Pendahuluan Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 15 Menit
Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.
2 Kegiatan Inti Pemberian Rangsangan
1. Guru meminta peserta didik untuk memperhatikan materi yang ada di layar
komputer elektronika dasar (kelistrikan, komponen elektronika dan skema
rangkaian elektronika)
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya agar
dapat mudah dipahami
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah dari materi yang disajikan oleh
guru
Identifikasi Masalah
1. Guru menugaskan peserta didik untuk memahami / mengetahui tentang
komponen – komponen elektronika dasar dan rangkaian elektronika
2. Pesera didik berusaha untuk dapat memahami / mengetahui tentang
komponen – komponen elektronika dasar dan rangkaian elektronikadengan
membaca buku panduan yang lain.
3.Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik
dapat memahami / mengetahui tentang komponen – komponen elektronika

Halaman 29
dasar dan membuat rangkaian elektronika
4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang
komponen – komponen elektronika dasar dan rangkaian elektronika
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang
lainnya memberikan tanggapan
Pengumpulan Data
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau informasi
komponen – komponen elektronika dasar dan rangkaian elektronika
2. Peserta didik mencoba memahami komponen – komponen elektronika dasar
dan membuat rangkaian elektronika
sesuai dengan petunjuk dari guru sebagai pembuktian pengujian hipotesis
Pembuktian
1.Guru meminta peserta didik untuk menilai hasil yang telah dibuat oleh peserta
didik yang lainnya
2. Peserta didik menilai berdasarkan format penilaian yang sudah ada
3. Peserta didik menilai berdasarkan format penilaian yang sudah ada
Menarik Simpulan
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang komponen – komponen
elektronika dasar dan membuat rangkaian elektronika
2. Guru menugaskan peserta didik un tuk menyimpulakn komponen – komponen
elektronika dasar dan membuat rangkaian elektronika
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk menyimpulkan komponen –
komponen elektronika dasar dan membuat rangkaian elektronika
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang sedang
maju untuk mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari
temannya
1.Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang
elektronika dasar (kelistrikan, komponen elektronika dan skema rangkaian
elektronika)
2.Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
3.Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara
3 Penutup individu untuk mengerjakannya. 15 Menit
4.Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang
elektronika dasar (kelistrikan, komponen elektronika dan skema rangkaian
elektronika)
5.Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta
didik untuk mempelajari materi berikutnya.
6.Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup

H. Alat/ bahan, Media Pembelajaran


Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian

I. Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM

J. Penilainan Pembelajaran

Halaman 30
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan : Praktek

Soal
1. Apakah yang dimaksud dengan rangkaian elektronika?
2. Apa yang nda ketahui tentang Layout PCB?.
3. Sebutkan contoh peralatan elektronika?
4. Apasajakah yang terdapat dalam rangkaian elektronika kompleks?
5. Apa fungsi dari Digital To Analog Converter?
Jawaban
1. Rangkaian elektronika dapat diartikan sebagai gabungan 2 atau lebih komponen
elektronika baik kompoonen pasif maupun aktif yang membentuk suatu sistem atau
fungsi pemroses sinyal sederhana maupun komplek.
2. Layout PCB adalah bagian yang berfungsi untuk merakit komponen-komponen
elektronika menjadi rangkaian elektronika. Layout PCB atau dengan bahasa lain
Papan Rangkaian Tercetak adalah hasil penerapan skema rangkaian elektronika yang
telah disesuaikan dengan bentuk fisik komponen dan tata letak komponen elektronika
untuk membuat suatu sistem atau fungsi pemroses sinyal.
3. Solder, tang potong, tang lancip, obeng dan timah solder.
4. Contoh rangkaian elektronika komplek adalah power supply dengan regulator arus
dan tegangan, rangkaian mixer audio, rangkaian transmitter atau pemancar
radio,rangkaian amplifier dan rangkaian elektronika yang lain.
5. Digital To Analog Converter) adalah perangkat elektronika yang berfungsi untuk
mengubah sinyal digital (diskrit) menjadi sinyal analog (kontinyu)
Penskoran
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100
Nilai = Betul x 20

Weru, Juni 2019


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

TRI RAHMIDI, S.Pd. WULANDARI, S. Kom

URAIAN MATERI

Halaman 31
Rangkaian elektronika dapat diartikan sebagai gabungan 2 atau lebih komponen elektronika
baik kompoonen pasif maupun aktif yang membentuk suatu sistem atau fungsi pemroses sinyal
sederhana maupun komplek. Rangkaian elektronika dapat dibangun dengan atau tanpa sumber
tegangangan atau sumber arus untuk pengoperasiannya. Untuk membuat rangkaian elektronika
diperlukan beberapa bagian sebagai berikut :
1. Skema Rangkaian Elektronika
Skema rangkaian elektronika diperlukan sebagai panduan dalam pembuatan rangkaian
elektronika. Skema rangkaian elektronika sebaiknya didesain atau dirancang dahulu pertama kali
sebelum melakukan proses pembuatan rangkaian elektronika. Proses pembuatan skema rangkaian
elektronika dapat dilakukan dengan cara manual dan dengan aplikasi komputer.
2. Layout PCB
Layout PCB adalah bagian yang berfungsi untuk merakit komponen-komponen elektronika
menjadi rangkaian elektronika. Layout PCB atau dengan bahasa lain Papan Rangkaian Tercetak
adalah hasil penerapan skema rangkaian elektronika yang telah disesuaikan dengan bentuk fisik
komponen dan tata letak komponen elektronika untuk membuat suatu sistem atau fungsi pemroses
sinyal.
3. Komponen elektronika
Komponen elektronika merupakan salah satu bahan utama dalam mebuat rangkaian elektronika.
Komponen elektronika yang digunakan untuk membangun suatu rangkaian elektronika ditentukan
sesuai dengan skema rangkaian elektronika yang dibuat.
4. Peralatan Elektronika
Peralatan untuk membuat suatu rangkaian elektronika pada umumnya adalah solder, tang potong,
tang lancip, obeng dan timah solder. Penggunaan peralatan elektronika tersebut disesuaikan dengan
kebutuhan dalam perakitan rangkaian elektronika.
Pada dasarnya setiap rangkaian elektronika dibangun dengan tujuan untuk melakukan
pemrosesan sinyal, baik itu sinyal analog maupun sinyal digital. Berdasarkan pemrosesan sinyal yang
dilakukan rangkaian elektronika tersebut, maka rangkaian elektronika dapat dibedakan menjadi
beberapa kategori sebagai berikut.
1. Rangkaian Elektronika Analog
Rangkaian elektronika analog adalah, rangkaian elektronika yang dibangun dengan tujuan untuk
memproses sinyal analog, rangkaian analog ini dapat dibangun dengan 2 atau lebih komponen pasif
maupun komponen aktif. Pada rangkaian elektronika analog sinyal yang diberikan sebagai input
rangkaian adalah sinyal kontinyu (analog) yang pada umumnya sinyal DC ataupun AC sinusoidal dan
rangkaian elektronika analog akan memberikan output sinyal kontinyu (analog) baik DC maupun AC
sinusoidal yang telah terproses sinyalnya berupa level tegangan, arus maupun frekuensinya.
2. Rangkaian Elektronika Digital

Halaman 32
Rangkaian elektronika digital adalah, rangkaian elektronika yang dibangun dengan tujuan untuk
melakukan pemrosesasan sinyal diskrit (digital). Pada rangkaian elektronika digital sinyal yang
diproses selalu dalam 2 logika dasar High (1) dan Low (0). Untuk membuat rangkaian digital selalu
diperlukan sumber tegangan dari luar untuk mensuplay rangkaian digital agar dapat beroperasi. Pada
rangkaian elektronika digital sinyal yang diberikan atau sebagai input adalah sinyal digital dan
rangkaian akan memberikan output berupa sinyal digital juga.
3. Rangkaian Elektronika Kombinasi
Rangkaian elektronika kombinasi adalah, rangkaian elektronika yang dibangun dengan tujuan
untuk melakukan pemrosesan sinyal analog dan digital baik secara bersamaan maupun bertahap.
Rangkaian elektronika kombinasi dapat melakukan pemrosesan sinyal kontinyu (analog) dan
menghasilkan sinyal diskrit( digital) atau sebaliknya. Contoh rangkaian elektronika kombinasi yang
dapat memproses sinyal analog menjadi sinyal digital adalah rangkaian ADC (Analog to Digital
Converter) dan rangkaian elektronika yang dapat memproses sinyal digital menjadi sinyal analog
adalah rangkaian DAC (Digital to Analog Converter). Aplikasi rangkaian elektronika kombinsai dapat
ditemui pada rangkaian interface (antarmuka) antara rangkaian digital atau komputer ke rangkaian
analog dan sebaliknya.
Kemudian berdasarkan prinsip kerjanya, rangkaian elektronika dapat dibedakan menjadi
beberapa kategori sebagai berikut.
1. Rangkaian Elektronika Dasar
Rangkaian elektronika dasar merupakan gabungan 2 atau lebih komponen elektronika pasif yang
telah membentuk suatu sistem pemroses sinyal. Sebagai contoh rangkaian elektronika dasar yang
paling sederhana adalah pembagi tegangan,pembagi arus, filter RC, filter LC dan filter RLC. Contoh
rangkaian elektronika dasar tersebutdapat dikatakan sebagai rangkaian elektronika sederhana karena
hanya dibangun oleh 2 atau 3 komponen elektronika pasif yang dirangkai seri maupun parallel.
2. Rangkaian Elektronika Bertingkat
Rangkaian elektronika bertingkat adalah pengembangan rangkaian elektronika dasar agar dapat
memberikan performa yang lebih baik dari rangkaian elektronika dasar. Pada rangkaian elektronika
bertingkat pada umumnya dibangun dari rangkaian elektronika dasar yang ditambah suatu rangkaian
penguat sederhana yang disusun 1 tingkat maupun beberapa tingkat.
3. Rangkaian Elektronika Komplek
Rangkaian elektronika komplek adalah rangkaian elektronika yang dibentuk dari beberapa
rangkaian elektronika dasar dan bertingkat dengan beberapa fungsi pemroses sinyal yang berbeda
yang di susun untuk membentuk suatu sistem pemroses sinyal terpadu. Sebagai contoh rangkaian
elektronika komplek adalah power supply dengan regulator arus dan tegangan, rangkaian mixer audio,
rangkaian transmitter atau pemancar radio,rangkaian amplifier dan rangkaian elektronika yang lain.
Rangkaian elektronika yang telah membentuk suatu sistem pemroses sinyal yang diperjual
belikan di toko elektronika sering disebut sebagai kit elektronik. Hal ini dikarenakan produk

Halaman 33
elektronik tersebut merupakan atau membentuk suatu bagian-bagian rangkaian elektronika yang
apabila digabungkan akan membentuk suatu sistem atau perangkat elektronika yang lengkap. Sebagai
contoh untuk membuat suatu amplifier yang lengkap maka kita dapat membeli kit Power Amplifier,
Kit Tone Control, Kit Power Supply, Travo Dan Box Amplifier kemudian kita rakit beberapa kit dan
komponen tersebut sehingga terbentuk suatu Power Amplifier yang lengkap dari beberapa rangkaian
elektronika tersebut.
Belajar Elektronika Belajar elektronika pada dasarnya mempelajari tentang materi elektronika
yang tampak dan yang tidak kasat mata. Materi elektronika yang tampak contohnya adalah komponen
elektronika, rangkaian elektronika, perangkat elektronika atau peralatan elektronik. Sedangkan materi
elektronika yang tidak kasat mata adalah sinyal yang diproses oleh sistem atau modul elektronika dan
rangkaian elektronika secara spesifik.
Materi yang tidak kasat mata dalam belajar elektronika ini pada dasarnya dapat diukur dan
dirasakan outputnya. Cara Belajar Elektronika Berdaraskan teknik dalam belajar elektronika, maka
belajar elektronika dapat dilakukan secara otodidak maupun secara sitematis baik formal maupun
informal. Belajar Elektronika Secara Otodidak Belajar elektronika otodidak adalah mempelajari
tentang sistem atau perangkat elektronika secara individu tanpa bantuan orang lain sebagai pengajar.
Belajar Elektronika Secara Sistematis Sedangkan belajar elektronika secara sistematis menggunakan
jasa bantuan orang lain sebagai pengajar dalam suatu sekolah maupun pelatihan elektronika.
Untuk belajar elektronika secara formal dapat diperoleh melalui sekolah sedangkan belajar
elektronika informal dapat kita peroleh melalui kursus elektronika atau pelatihan elektronika.
Berdasarkan sumber pembelajarannya, belajar elektronika dapat dibedakan menjadi beberapa teknik.
Belajar Elektronika Online Belajar elektronika secara online adalah teknik belajar elektronika yang
praktis, karena materi atau sumber dalam mempelajari elektronika kita peroleh secara online. Bahkan
dengan belajar elektronika melalui online kita dapat memahami elektronika secara otodidak, karena
saat ini banyak sumber pembelajaran elektronika secara online.
Salah satu contoh blog yang dapat digunakan untuk belajar elektronika secara online adalah zona
elektro. Belajar Elektronika Offline Belajar elektronika secara offline untuk kategori sistematis dapat
diperoleh dibangku sekolah, kursus elektronika atau pelatihan elektronika. Kemudian untuk belajar
elektronika secara otodidak dapat menggunakan buku elektronika yang praktis dan fokus pada materi
tertentu sesuai keinginan dalam mempelajari elektronika. Buku Elektronika Berikut adalah buku
elektronika yang dapat dipilih dalam belajar elektronika dasardan kita temui di bangku sekolah.
Prinsip-Prinsip Elektronika Vademekum Elektronika Operational Amplifier Elektronika Dasar
Rangkaian Listrik Dan masih banyak lagi buku-buku elektronika praktis yang dapat dipilih sesuai
kebutuhan dalam mempelajari elektronika. Misalkan ingin membuat rangkaian elektronika dapat
meilih buku 301-304 Rangkaian Elektronika, kemudian bia ingin belajar mikrokontroler dapat
memilih buku yang khusus mempelajari mikrokontroler atau ingin mempelajari tentang pembuatan
robot maka dapat langsung memilih buku praktis tentang cara membuat robot.

Halaman 34
Modul Belajar Elektronika Konsentrasi Teknik Elektronika Kemudian dalam belajar elektronika
ada beberapa konsentrasi ilmu elektronika yang kita temui di bangku sekolah sebagai berikut : Untuk
tingkat SMK Jurusan Elektronika Audio/Video, Jurusan elektronika audio/video ini mempelajari ilmu
elektronika tentang elektronika dasar, elektronika analog dan elektronika digital yang bertujuan untuk
mendukung pemahamam dalam mempelajari sistem elektronika untuk keperluan pemrosesan sinyal
audio dan video. Jurusan Elektronika Multimedia, Jurusan elektronika multimedia mempelajari
tentang ilmu elektronika dasar, elektronika analog, elektronika digital dan ilmu komputer yang
bertujuan untuk mendalami tentang teknik penyiaran informasi secara elektronik maupun melalui
internet. Jurusan Listrik, jurusan listrik mempelajari ilmu elektronika tegangan tinggi yang
diaplikasikan dalam jaringan listrik rumah tangga dan jaringan listrik distribusi listrik komersial
(PLN).
Untuk tingkat kuliah Konsentrasi Teknik Elektronika Komunikasi, Konsentrasi teknik
elektronika komunikasi mempelajari elektronika dalam bidang komunikasi audio, video dan data.
Dalam konsentrasi ini kita dapat mempelajari sistem telekomunikasi telephone secara analog maupun
digital baik dari sisi teknologi jaringan komunikasi kabel tembaga, kabel optik maupun komunikasi
radio secara detail. Konsentrasi Teknik Elektronika Instrumentasi Kendali, konsentrasi elektronika
instrumentas kendali mempelajari teknik kendali pada sistem elektronik baik secara analog maupun
digital dalam lingkup individu maupun industri dalam bentuk pengendalian secara elektronik pada
mesin industri maupun robot yang digunakan. Konsentrasi Teknik Elektronika Arus
Kuat/Ketenagaan, konsentrasi teknik elektronika arus kuat/ketenagaan mempelajri tentang listrik
tegangan tinggi baik dalam lingkup rumah tangga mauppun sistem jaringan distribusi listrik
komersial. Pada konsentrasi ini kita dapat mengetahui pengendalian distribusi listrik tegangan tinggi.
Konsentrasi Teknik Elektronika Robotika, konsenstrasi teknik elektronika robotika mempelajari ilmu
pengendalian dan pembuatan robot, baik dari sisi konstruksi, desain dan sistem kendali robot. Dengan
mengetahui konsentrasi ilmu elektronika tersebut diatas maka dapat memberikan gambaran kepada
kita untuk memilih konsentrasi yang sesuai dengan keinginan kita dalam belajar elektronika.
DAC (Digital To Analog… DAC (Digital To Analog Converter) adalah perangkat elektronika
yang berfungsi untuk mengubah sinyal digital (diskrit) menjadi sinyal analog (kontinyu). Aplikasi
DAC (Digital To Analog Converter) adalah sebagai antarmuka (interface) antara perangkat yang
bekerja dengan sistem digital dan perangkat pemroses sinyal analog. Perangkat DAC (Digital To
Analog Converter) dapat berupa rangkaian elektronika dan chip IC DAC. Konsep Dasar DAC (Digital
To Analog Converter) Pada dasarnya rangkaian penjumlah op-amp (summing amplifier) dapat
digunakan untuk menyusun suatu konverter D/A (DAC "Digital To Analog Converter)" dengan
memakai sejumlah hambatan masukan yang diberi bobot dalam deret biner. Penguat Inverting
Rangkaian untuk penguat inverting adalah seperti yang ditunjukkan gambar dibawah. Penguat ini
memiliki ciri khusus yaitu sinyal keluaran memiliki beda fasa sebesar 180°. Penguatan rangkaian
penguat inverting adalah berdasar pada persamaan berikut : Vout = -Vin(R2/R1) Penguat Non-

Halaman 35
Inverting Penguat non-inverting memiliki ciri khusus yaitu sinyal output adalah sefasa dengan sinyal
masukan. Rangkaian ini ditunjukkan oleh gambar berikut. Penguatan dari rangkaian penguat jenis ini
adalah berdasar pada persamaan berikut : Vout = Vin((R1+R2)/R1) Penguat Penjumlah (Dasar DAC)
Penguat penjumlah memiliki ciri khusus yaitu sinyal keluaran merupakan hasil penguatan dari
penjumlahan sinyal masukannya.
Pada bagian ini dicontohkan penguat penjumlah berdasarkan rangkaian penguat inverting.
Sehingga sinyal keluaran adalah berbeda fasa sebesar 180o. Rangkaian penguat penjumlah merupakan
konsep dasar dari rangkaian DAC (Digital To Analog Converter). Penguatan dari rangkaian ini
dihitung menggunakan persamaan berikut : Vout = (-Vin1(R5/R1))+(-Vin2(R5/R2))+(-Vin3(R5/R3))
Jenis-Jenis DAC (Digital To Analog Converter) Binary-Weighted DAC (Digital To Analog
Converter) Suatu rangkaian Binary-weighted DAC dapat disusun dari beberapa Resistor dan
Operational Amplifier (Op-Amp) seperti gambar berikut. Rangkaian Binary Weighted DAC Secara
prinsip rangkaian DAC diatas dapat dijelaskan sebagai berikut. Resistor 20 kΩ menjumlahkan arus
yang dihasilkan dari penutupan switch-switch D0 sampai D3. Resistor-resistor ini diberi skala nilai
sedemikian rupa sehingga memenuhi bobot biner (binary-weighted) dari arus yang selanjutnya akan
dijumlahkan oleh resistor 20 kΩ. Dengan menutup D0 menyebabkan arus 50 μA mengalir melalui
resistor 20 kΩ, menghasilkan tegangan -1 V pada Vout. Penutupan masing-masing switch
menyebabkan penggandaan nilai arus yang dihasilkan dari switch sebelumnya. Nilai konversi dari
kombinasi penutupan switch ditunjukkan pada tabel berikut.
Tabel Output Binary-weighted DAC Konversi dari nilai digital ke nilai analog berdasarkan
rangkaian Binary Weighted DAC diatas R/2R Ladder DAC (Digital To Analog Converter) Metode
lain dari konversi Digital to Analog adalah R/2R Ladder. Metode ini banyak digunakan dalam IC-IC
DAC. Pada rangkaian R/2R Ladder, hanya dua nilai resistor yang diperlukan, yang dapat
diaplikasikan untuk IC DAC dengan resolusi 8,10 atau 12 bit. Rangkaian R/2R Ladder ditunjukkan
pada gambar berikut. Rangkaian R/2R Ladder DAC Prinsip kerja dari rangkaian R/2R Ladder DAC
adalah sebagai berikut : informasi digital 4 bit masuk ke switch D0 sampai D3. Switch ini mempunyai
kondisi “1” (sekitar 5 V) atau “0” (sekitar 0 V). Dengan pengaturan switch akan menyebabkan
perubahan arus yang mengalir melalui R9 sesuai dengan nilai ekivalen biner-nya Sebagai contoh, jika
D0 = 0, D1 = 0, D2 = 0 dan D3 = 1, maka R1 akan paralel dengan R5menghasilkan 10 k . Selanjutnya
10 k ini seri dengan R6 = 10 k menghasilkan 20 k . 20 k ini paralel dengan R2 menghasilkan 10 k ,
dan seterusnya sampai R7, R3 dan R8. Rangkaian ekivalennya ditunjukkan pada gambar 6. Vout yang
dihasilkan dari kombinasi switch ini adalah -5V. Rangkaian Ekivalen R/2R Ladder DAC Untuk
mendapatkan Vout analog dari rangkaian R/2R Ladder DAC diatas dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan : Vout = (-Vref(R9/R))*((D0/16)+(D1/8)+(D2/4)+(D1/2)) Tabel Output
Rangkaian R/2R Ladder DAC Nilai kombinasi dan hasil konversi rangkaian R/2R Ladder DAC
ditunjukkan pada tabel dibawah. Tabel diatas merupakan hasil konversi dari nilai digital ke nilai
analog berdasarkan rangkaian R/2R Ladder DAC (Digital To Analog Converter).

Halaman 36
Tool Kit Elektronika Tool kit elektronika atau peralatan pendukung dalam praktik elektronika
terdiri dari beberapa macam. Untuk mendukung praktik elektronika di rumah dapat menggunakan
toolkit standart yang dapat dibeli di toko elektronika. Harga toolkit untuk elektronika yang murah
sudah cukup untuk keperluan praktik elektronik bagi pemula. Gambar toolkit dibawah merupakan
contoh beeberapa tool kit elektronika standart dalam praktik elektronika. Toolkit elektronika Tool Kit
Elektronika Toolkit elektronika pada dasarnya dapat dikategorikan dalam 2 kelompok yaitu : Tool kit
elektronika untuk merakit komponen elektronika Tool kit elektrnoika untuk mengukur besaran
elektronika Tool Kit Elektronika Untuk Merakit Komponen Elektronika Toolkit untuk merakit
komponen elektronika terdiri dari beberapa peralatan sebagai berikut : Solder Listrik Solder
merupakan toolkit elektronika yang pokok dalam merakit komponen elektronika, fungsi solder adalah
untuk mencairkan timah sebagai perekat kaki komponen elektronika pada jalur PCB. Untuk memilih
solder sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan, apabila kita sering merakit komponen seperti IC
komponen kecil yang sensitif terhadap temperature tinggi sebaiknya memilih solder dengan daya 25
watt - 40 watt dan memilih ujung atau mata solder dengan ujung yang kecil dan bagus dalam
menghantarkan panas sehingga proses menyolder dapat dilakukan dengan cepat. Timah Solder Timah
solder merupakan bahan perekat kaki komponen dengan jalur PCB. Timah solder yang ada dipasaran
dapat kita temui dengan berbagai macam ukuran diameter dan kualitas. Timah solder dengan diameter
kecil cocok untuk meyolder IC, sedangkan untukukuran yang lebih besar dapat dipergunakan
untukmenyolder kakikomponen yang besar pada permukaan jalur PCB yang lebar. Tang Potong Tang
potong merupakan toolkit yang berfungsiuntukmemotong sisa kaki komponen yang telah disolder.
Dalam memotong kaki komponen yang telah tersolder perlu diingat untuk tidak mengungkit kaki
komponen tersebut karena bisa mengakibatkan permukaan jalur PCB terangkat atau retak. Oleh
karena itu untuk memilih tang potong ini perlu dipilih tang dengan ujung yang runcing sehingga
dapat masuk ke celah yang sempit dan tajam sehingga sekali tekan langsung terpotong kaki
komponen tersebut.
Tang Lancip berfungsi untuk melipat atau membengkokan kaki komponen elektronika sebelum
di pasang pada papan PCB. Tang lancip untuk keperluan elektronika ini ada beberapa jenis yang dapat
digunakan. Gambar tersebut merupakan beberap contoh tang lancip yang dapat dipilih untuk
keperluan elektronika. Atractor / Penyedot Timah Atractor atau penyedot timah merupakan toolkit
yang kita butuhkan apabila inginmelepas komponen elektronika yang telah disolder pada papan PCB.
Untuk atractor sebaiknya pilihlah atractor yang telah dilengkapi dengan ujung silicon sehingga ujung
permukaan atractor tidak rucak apabila terkena panas solder. Apabila kita telah memiliki atractor
dengan ujung plastik biasa maka kita dapat menambahkan ujung silicon secara manual.
Pinset Pinset merupakan toolkit yang berfungsi untuk memegang komponen elektronika yang
akan disolder. Penggunaan pinset ini kita perlukan apabila kita akan menyolder pada daerah yang
sempit dan tidak terjangkau tangan atau terlalu panas apabila yang kita solder tersebut kita pegang
dengan tangan, sebagai contoh penggunaan pinset dalam praktik elektronika adalah pada saat

Halaman 37
menyolder kabel pada saklar yang telah terpasang pada box dan tidak terjangkau tangan ataupun tang
lancip. Tool Kit Elektrnoika Untuk Mengukur Besaran Blektronika Toolkit untuk mengukur besaran
listrik untukkeperluan praktik elektronika ada beberapa macam sebagai berikut. Multimeter
Multimeter atau multi tester merupakan alat ukur serbaguna dalam praktik elektronika, hal ini karena
multi meter dapat digunakan untuk mengukur arus, tegangan dan hambatan listrik. Untuk mengukur
arus listrik multi meter memilki pilihan Ampere meter, kemudian untuk mengukur tegangan listrik
multimeter memiliki pilihan Volt meter DC dan AC, kemudian untuk mengukur resistansiatau
hambata multimeter memiliki pilihan Ohm meter. Bahkan pada multimeter yang baru saat ini dapat
digunakan untuk mengetahui faktor penguatan transsitor (Hfe). Osciloscope Osciloscope merupakan
perangkat elektronika yang berfungsi untukmengukur dan mengetahui bentuk gelombang atau sinyal
listrik. Penggunaan osciloscope ini cukup jarang karena harga dari osciloscope yang mahal. Oleh
karena itu tidak semua praktisi elektronika memiliki osciloscope. Penggunaan osciloscope ini pada
umumnya digunakan dalam penelitian sinyal pada percobaan di lab. Frekuensi Meter / Frekuensi
Counter Frekuensi meter atau frekuensi counter merupakan toolkit elektronik yang berfungsi untuk
mengetahui frekuensi suatu sinyal, Penggunaan frekuensi meter ini pada umumnya digunakan oleh
praktisi elektronika dibidang frekuensi radio. Bagi praktisi elektronika pada dasarnya dengan
memiliki toolkit standart seperti pada gambar toolkit elektronik diatas sudah cukup digunakan untuk
melakukankegiatan praktik elektronika. Dan toolkit elektronika standart dapat kita jumpai di toko
elektronika dalam bentuk paket tool kit elektronika dalam satu kemasan.
ADC (Analog To Digital… ADC (Analog To Digital Converter) adalah perangkat elektronika
yang berfungsi untuk mengubah sinyal analog (sinyal kontinyu) menjadi sinyal digital. Perangkat
ADC (Analog To Digital Convertion) dapat berbentuk suatu modul atau rangkaian elektronika
maupun suatu chip IC. ADC (Analog To Digital Converter) berfungsi untuk menjembatani
pemrosesan sinyal analog oleh sistem digital. Converter Alat bantu digital yang paling penting untuk
teknologi kontrol proses adalah yang menerjemahkan informasi digital ke bentuk analog dan juga
sebaliknya. Sebagian besar pengukuran variabel-variabel dinamik dilakukan oleh piranti ini yang
menerjemahkan informasi mengenai vaiabel ke bentuk sinyal listrik analog. Untuk menghubungkan
sinyal ini dengan sebuah komputer atau rangkaian logika digital, sangat perlu untuk terlebih dahulu
melakukan konversi analog ke digital (A/D). Hal-hal mengenai konversi ini harus diketahui sehingga
ada keunikan, hubungan khusus antara sinyal analog dan digital. ADC (Analog to Digital Convertion)
Analog To Digital Converter (ADC) adalah pengubah input analog menjadi kode – kode digital. ADC
banyak digunakan sebagai Pengatur proses industri, komunikasi digital dan rangkaian pengukuran/
pengujian.
Umumnya ADC digunakan sebagai perantara antara sensor yang kebanyakan analog dengan
sistim komputer seperti sensor suhu, cahaya, tekanan/ berat, aliran dan sebagainya kemudian diukur
dengan menggunakan sistim digital (komputer). ADC (Analog to Digital Converter) memiliki 2
karakter prinsip, yaitu kecepatan sampling dan resolusi. Kecepatan Sampling ADC Kecepatan

Halaman 38
sampling suatu ADC menyatakan "seberapa sering sinyal analog dikonversikan ke bentuk sinyal
digital pada selang waktu tertentu". Kecepatan sampling biasanya dinyatakan dalam sample per
second (SPS). Ilustrasi Kecepatan Sampling ADC Resolusi ADC Resolusi ADC menentukan
"ketelitian nilai hasil konversi ADC". Sebagai contoh: ADC 8 bit akan memiliki output 8 bit data
digital, ini berarti sinyal input dapat dinyatakan dalam 255 (2n – 1) nilai diskrit. ADC 12 bit memiliki
12 bit output data digital, ini berarti sinyal input dapat dinyatakan dalam 4096 nilai diskrit. Dari
contoh diatas ADC 12 bit akan memberikan ketelitian nilai hasil konversi yang jauh lebih baik
daripada ADC 8 bit. Prinsip Kerja ADC Prinsip kerja ADC adalah mengkonversi sinyal analog ke
dalam bentuk besaran yang merupakan rasio perbandingan sinyal input dan tegangan referensi.
Sebagai contoh, bila tegangan referensi 5 volt, tegangan input 3 volt, rasio input terhadap referensi
adalah 60%. Jadi, jika menggunakan ADC 8 bit dengan skala maksimum 255, akan didapatkan sinyal
digital sebesar 60% x 255 = 153 (bentuk decimal) atau 10011001 (bentuk biner). signal =
(sample/max_value) * reference_voltage = (153/255) * 5 = 3 Volts Komparator ADC Bentuk
komunikasi yang paling mendasar antara wujud digital dan analog adalah piranti (biasanya berupa IC)
disebut komparator. Piranti ini, yang diperlihatkan secara skematik pada gambar dibawah, secara
sederhana membandingkan dua tegangan pada kedua terminal inputnya.
Bergantung pada tegangan mana yang lebih besar, outputnya akan berupa sinyal digital 1 (high)
atau 0 (low). Komparator ini digunakan secara luas untuk sinyal alarm ke komputer atau sistem
pemroses digital. Elemen ini juga merupakan satu bagian dengan konverter analog ke digital dan
digital ke analog yang akan didiskusikan nanti. Konsep Kompataror Pada ADC (Analog to Digital
Converter) Gambar diatas memperlihatkan sebuah komparator merubah keadaan logika output sesuai
fungsi tegangan input analog. Sebuah komparator dapat tersusun dari sebuah opamp yang
memberikan output terpotong untuk menghasilkan level yang diinginkan untuk kondisi logika (+5 dan
0 untuk TTL 1 dan 0). Komparator komersil didesain untuk memiliki level logika yang dperlukan
pada bagian outputnya. Jenis-Jenis ADC (Analog to Digital Converter) ADC Simultan ADC Simultan
atau biasa disebut flash converter atau parallel converter. Input analog Vi yang akan diubah ke bentuk
digital diberikan secara simultan pada sisi + pada komparator tersebut, dan input pada sisi –
tergantung pada ukuran bit converter. Ketika Vi melebihi tegangan input – dari suatu komparator,
maka output komparator adalah high, sebaliknya akan memberikan output low. ADC Simultan Bila
Vref diset pada nilai 5 Volt, maka dari gambar 3 dapat didapatkan : V(-) untuk C7 = Vref * (13/14) =
4,64 V(-) untuk C6 = Vref * (11/14) = 3,93 V(-) untuk C5 = Vref * (9/14) = 3,21 V(-) untuk C4 =
Vref * (7/14) = 2,5 V(-) untuk C3 = Vref * (5/14) = 1,78 V(-) untuk C2 = Vref * (3/14) = 1,07 V(-)
untuk C1 = Vref * (1/14) = 0,36 Misal : Vin diberi sinyal analog 3 Volt, maka output dari C7=0,
C6=0, C5=0, C4=1, C3=1, C2=1, C1=1, sehingga didapatkan output ADC yaitu 100 biner Tabel
Output ADC Simultan Ada beberapa konsep dasar dari ADC adalah dengan cara Counter Ramp ADC,
Successive Aproximation ADC dan lain sebagainya. Counter Ramp ADC Blok Diagram Counter
Ramp ADC Pada gambar diatas, ditunjukkan blok diagram Counter Ramp ADC didalamnya tedapat

Halaman 39
DAC yang diberi masukan dari counter, masukan counter dari sumber Clock dimana sumber Clock
dikontrol dengan cara meng AND kan dengan keluaran Comparator. Comparator membandingkan
antara tegangan masukan analog dengan tegangan keluaran DAC, apabila tegangan masukan yang
akan dikonversi belum sama dengan tegangan keluaran dari DAC maka keluaran comparator = 1
sehingga Clock dapat memberi masukan counter dan hitungan counter naik. Misal akan dikonversi
tegangan analog 2 volt, dengan mengasumsikan counter reset, sehingga keluaran pada DAC juga 0
volt. Apabila konversi dimulai maka counter akan naik dari 0000 ke 0001 karena mendapatkan pulsa
masuk dari Clock oscillator dimana saat itu keluaran Comparator = 1, karena mendapatkan kombinasi
biner dari counter 0001 maka tegangan keluaran DAC naik dan dibandingkan lagi dengan tegangan
masukan demikian seterusnya nilai counter naik dan keluaran tegangan DAC juga naik hingga suatu
saat tegangan masukan dan tegangan keluaran DAC sama yang mengakibatkan keluaran komparator
= 0 dan Clock tidak dapat masuk. Nilai counter saat itulah yang merupakan hasil konversi dari analog
yang dimasukkan. Kelemahan dari counter tersebut adalah lama, karena harus melakukan trace mulai
dari 0000 hingga mencapai tegangan yang sama sehingga butuh waktu. SAR (Successive
Aproximation Register) ADC Blok Diagram SAR ADC Pada gambar diatas ditunjukkan diagram
ADC jenis SAR, Yaitu dengan memakai konvigurasi yang hampir sama dengan counter ramp tetapi
dalam melakukan trace dengan cara tracking dengan mengeluarkan kombinasi bit MSB = 1 ====>
1000 0000. Apabila belum sama (kurang dari tegangan analog input maka bit MSB berikutnya = 1
===>1100 0000) dan apabila tegangan analog input ternyata lebih kecil dari tegangan yang dihasilkan
DAC maka langkah berikutnya menurunkan kombinasi bit ====> 10100000.
Untuk mempermudah pengertian dari metode ini diberikan contoh seperti pada timing diagram
gambar 6 Misal diberi tegangan analog input sebesar 6,84 volt dan tegangan referensi ADC 10 volt
sehingga apabila keluaran tegangan sbb : Jika D7 = 1 Vout=5 volt Jika D6 = 1 Vout=2,5 volt Jika D5
= 1 Vout=1,25 volt Jika D4 = 1 Vout=0,625 volt Jika D3 = 1 Vout=0,3125 volt Jika D2 = 1
Vout=0,1625 volt Jika D1 = 1 Vout=0,078125 volt Jika D0 = 1 Vout=0,0390625 volt Timing diagram
urutan Trace SAR ADC Setelah diberikan sinyal start maka konversi dimulai dengan memberikan
kombinasi 1000 0000 ternyata menghasilakan tegangan 5 volt dimana masih kurang dari tegangan
input 6,84 volt, kombinasi berubah menjadi 1100 0000 sehingga Vout = 7,5 volt dan ternyata lebih
besar dari 6,84 sehingga kombinasi menjadi 1010 0000 tegangan Vout = 6,25 volt kombinasi naik lagi
1011 0000 demikian seterusnya hingga mencapai tegangan 6,8359 volt dan membutuhkan hanya 8
clock. Uraian diatas merupakan konsep dasar dari ADC (Analog to Digital Converter), untuk
pengembangan atau aplikasi ADC dan ADC dalam bentuk lain akan ditulis dalam artikel berbeda
dengan tujuan dapat memberikan penjelasan yang lebih lengkap dari ADC (Analog to Digital
Converter)
Rangkaian Power Supply Rangkaian power supply adalah bagian dari sistem atau perangkat
elektronika yang berfungsi untuk memberikan sumber tegangan pada sistem elektronika tersebut.
Dalam suatu perangkat elektronika rangkaian power supply ada yang menjadi satu kesatuan dengan

Halaman 40
perangkat elektronik tersebut dan ada juga yang dibuat secara terpisah. Jenis Rangkaian Power Supply
Rangkaian power supply dapat dibedakan menjadi 2 tipe berdasarkan sistem kerjanya, yaitu :
Stepdown Transformer Power Supply Stepdown trasformer power supply adalah rangkaian power
supply yang dibuat menggunakan transformator step down sebagai penurun tegangannya. Contoh
rangkaian power supply sederhana jenis stepdown transformer power supply dapat dilihat pada
gambar berikut : Rangkaian Power Supply Dengan Transformer Stepdown Stepdown Trasformer
Power Supply Dari gambar rangkaian power supply diatas komponen T1 adalah transformator jenis
step down tanpa CT.
Penggunaan transformator jenis stepdown inilah yang menjadikan power supply tersebut
dinamakan stepdown transformer power supply. Sebagaimana dapat dilihat pada gambar power
supply diatas dapat kita ketahui bahwa power supply jenis stepdown transformer power supply terdiri
dari beberap bagian sebagai berikut : 1. Penurun Tegangan Bagian ini berfungsi untuk menurunkan
tegangan AC 220 volt menjadi 12 volt AC. Penurun tegangan pada rangkaian power supply diatas
menggunakan transformator tanpa CT dengan tegangan output 12 volt. 2. Penyearah Gelombang
Bagian penyearah gelombang pada rangakian power supply diatas menggunakan dioda bridge. Bagian
ini berfungsi untukmenyerahkan tegangan AC dari output transformator. 3. Filter Pertama Filter
pertama berfungsi untuk meratakan tegangan DC hasil penyearahan gelombang yang diproses oleh
bagian penyearah gelombang. Filter yang digunakan pada rangkaian power supply pada umumnya
adalah kapasitor elektrolit (elco).
Filter pertama pada rangkaian diatas adalah kapasitor C1 degan nilai 3300 uF. 4. Regulator
Tegangan Regulator tegangan adalah bagian yang berfungsi untukmengatur teganganoutput power
supply. Pada rangkaian power supply sederhana diatas regulator tegangan yang digunakan adalah IC
7805, sehingga output dari rangkaian power supply diatas adalah +5 volt. 5. Filter Kedua Filter kedua
pada rangkaian power supply diatas berfungsi untuk memantabkan kualitas DC dari proses perataan
tegangan yang dilakukan oleh filter pertama. Oleh karena itu nilai kapasitas dari filter kedua ini lebih
kecil dari pada filter pertama. Rangkaian power supply diatas adalah rangkaian power supply
sederhana dengan tegangan output +5 volt yang teregulasi menggunakan chip IC 7805. Switching
Power Supply Switching power supply merupakan rangkaian power supply yaang memeiliki efisiensi
daya yang tinggi. Rangakaian switching powes supply sederhana daat dilihat pada contoh berikut :
Rangkaian Power Supply Switching Sederhana Rangkaian Power Supply Switching Rangkaian power
supply switching diatas cukup sederhana untuk dibuat. Rangkaian power supply switching diatas
secara prinsip bekerja dengan cara menyerahakan tegangan AC 220 volt secara langsung
menggunakan dioda bridge D1 dan diratakan menggunakan filter kapasitor C1. Kemudian tegangan
DC tersebut digunakan unutk membentuk sistem regulator PWM dengan power regulator transistor
Q1 yang digunakan untuk mengandalikan transformator. Output transformator berupa tegangan AC
denga frekuensi yang tinggi sehingga proses penyearahan tegangan cukup menggunakan sistem
penyearah setengah gelombang dan dengan filetr kapasitor dengan nilai kapasitansi yang kecil.

Halaman 41
Kelebihan rangkaian power supply switching adalah dengan konstruksi fisik yang kecil dan ringan
dapat direproduksi power supply dengan kapasitas arus yang besar dan stabilitas tegangan output yang
lebih baik dari pada rangkaian power supply dengan transformator stepdown.
Mengenal Elektronika Elektronika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari pengendalian dan
penerapan gerakan partikel pembawa muatan (elektron) dalam ruang hampa, gas atau semikonduktor.
Pengertian elektronika diatas merupakan rangkuman dari "definisi elektronika" yang telah
dikemukakan oleh para ahli elektronika. Definisi elektronika menurut para ahli elektronika tersebut
adalah sebagai berikut : Definisi Elektronika Menurut Ahli Elektronika Elektronika Menurut
Fitrzgerald, Higginbotham dan Grabel “Electronics is the branch of Electronical Engineering which
deals extensively with the transfer of information by means of electromagnetic energy”. Artinya :
Elektronika adalah cabang ilmu listrik yang bersangkutan secara luas dengan alih informasi
menggunakan tenaga elektromagnetik. Elektronika Menurut J. Millman “Electronics is the science
and the technology of the passage of charged particles in a gas, in a vaccum, or in a semiconductor”.
Artinya : Elektronika adalah ilmu dan teknologi tentang melintasnya partikel bermuatan listrik
didalam suatu gas atau suatu ruang hampa, atau suatu semikonduktor. Elektronika Menurut E. Carol
Young “The study, design, and use of devices that depend on the conduction of electricity through a
vaccum, gas, or semiconductor”. Artinya : Elektronika meliputi studi, perancangan dan penggunaan
piranti-piranti yang berdasar hantaran listrik di dalam suatu ruang hampa, gas dan semikonduktor.
Elektronika Menurut H.C. Yohannes Elektronika adalah ilmu yang mempelajari sifat-sifat dan
pemakaian piranti (“devices” = alat) yang asas kerjanya ialah aliran elektron dalam ruang hampa atau
gas (seperti dalam tabung-tabung radio) dan aliran elektron dalam semipenghantar (seperti misalnya
dalam transistor). Sejarah Perkembangan Elektronika Lahirnya elektronika sebenarnya mula-mula
atas tuntutan kebutuhan manusia akan sarana telekomunikasi. Sarana telekomunikasi menggunakan
telepon yang ditemukan oleh A.G. Bell pada tahun 1876 masih terlalu sederhana, banyak keterbatasan
keterbatasannya. Untuk memungkinkan hubungan yang mencapai jarak jauh dan mutu yang baik serta
kapasitas saluran yang tinggi, dituntut adanya penguatan sinyal, modulasi, demodulasi serta
multipleksi. Dan untuk mencapai jarak yang lebih jauh lagi dengan biaya yang lebih murah,
diperlukan penggunaan media gelombang elektromagnetik. Pada tahun 1896 Marconi berhasil
menciptakan telegrap radio, telegrap tanpa kabel, tetapi menggunakan media gelombang
elektromagnetik.
Dengan demikian tuntutan jarak yang jauh dapat dipenuhi. Namun tuntutan-tuntutan yang lain
belum dipenuhi, sehingga para ahli terus bekerja tanpa mengenal lelah. Pada tahun 1904 Sir Ambrose
Fleming menemukan tabung hampa dengan dua elektrode (tabung dioda), yang dinamakannya
“valve” (katup). Katup ini dapat berfungsi sebagai detektor sinyal-sinyal dari telegrap radio Marconi.
Dua tahun kemudian yakni tahun 1906, De Forest meletakkan elektroda ketiga (kisi) pada katup
Fleming sehingga ditemukanlah tabung trioda, yang ia beri nama audion. Audion ini dapat berfungsi
antara lain untuk memperkuat sinyal-sinyal tersebut. Jadi mulai tahun 1904 ini sebenarnya orang

Halaman 42
sudah mulai mengendalikan gerakan-gerakan elektron dalam ruang hampa, sehingga tahun itu dapat
dipandang sebagai tahun “kelahiran” Elektronika. Namun ada orang yang menyatakan tahun 1906
sebagai tahun ditemukannya tabung trioda ini sebagai tahun “kelahiran” Elektronika, ada pula yang
menyatakan tahun 1911 yakni tahun diperolehnya tabung trioda yang lebih handal (setelah
disempurnakan tabung hampa udaranya dan digunakan katoda lapis oksida). Dengan ditemukannya
tabung trioda ini dan lebih-lebih dengan ditemukannya tabung iconoscope yaitu tabung hampa yang
merupakan alat dasar dalam kamera televisi oleh Vladimir Zwonykin pada tahun 1920, maka industri
radio dan televisi berkembang pesat. Ditinjau dari daya yang digunakan, kecepatan, ukuran
geometrik, berat dan kemudahan rusak, tabung trioda diatas masih banyak keterbatasan-
keterbatasannya. Oleh karena itu para ahli berusaha untuk memperoleh alat yang mempunyai fungsi
sama, tetapi dengan keterbatasan-keterbatasan minimal.
Pada tahun 1948 John Bardeen, Walter H. Brattain dan William Shockley menemukan alat
tersebut, yang diberi nama transistor. Transistor ini dibuat dari bahan semikonduktor, dan transistor
ini dapat menggantikan fungsi tabung trioda. Karena tidak menggunakan filamen pemanas seperti
pada tabung hampa, transistor tidak banyak memakan daya. Disamping itu ukurannya kecil dan tidak
mudah pecah. Akibatnya radio yang menggunakan transistor dapat dibuat berukuran kecil dan dapat
menggunakan baterai sebagai sumber daya listriknya. Disamping itu transistor dapat diproduksi
secara massal sehingga harga menjadi murah. Demikian pula dengan menggunakan transistor orang
dapat membuat komputer elektronika yang lebih kecil tetapi mempunyai kemampuan lebih tinggi
daripada jika menggunakan tabung hampa.
Hubungan antar komponen rangkaian Elektronika dalam era transistor ini pada umumnya
menggunakan PCB (Printed Circuit Board = papan rangkai tercetak), melalui penyoldiran. Suatu
kelemahan dari hubungan semacam ini adalah reliabilitas tidak prima disamping ukuran masih cukup
besar, walaupun tidak sebesar pada rangkaian dengan tabung hampa. Karena itu para ahli berusaha
untuk mengatasi keterbatasan-keterbatasan ini. Pada tahun 1958 J.S. Kilby menemukan rangkaian
terpadu (IC = “integrated circuit” = rangkaian terintegrasi), suatu keping (chip) silikon tunggal yang
ukurannya sangat kecil (≈1 mm2) yang diatasnya berisi rangkaian Elektronika yang diproses dengan
teknik-teknik difusi dan pengendapan. Semenjak ditemukan rangkaian terpadu tersebut, jumlah
komponen per chip terus berkembang sehingga dewasa ini dikenal IC jenis SSI (“Small Scale
Integration”), MSI (“Medium Scale Integration”), LSI (“Large Scale Integration”), VLSI (“Very
Large Scale Integration”), yang masing-masing mempunyai jumlah komponen (transistor) per chip
10-100, 100-1000, 1000-100.000, dan > 100.000. Dengan ditemukannya rangkaian terpadu ini sejarah
Elektronika mengalami babak baru yaitu babak mikroelektronika. Dengan semakin meningkatnya
jumlah komponen per chip dalam rangkaian terpadu (IC) ini maka terdapat kecenderungan
pemakaiannya menjadi makin khusus, sehingga tidak diproduksi secara besar-besaran, akibatnya
harganya menjadi mahal. Pada tahun 1971 perusahaan Elektronika Intel Inc di Amerika Serikat
berhasil membuat IC mikroprosesor, yang merupakan “otak” dari komputer. IC mikroprosesor ini

Halaman 43
bersifat fleksibel, mempunyai fungsi hampir mirip tak terbatas. Dengan perangkat keras yang sama
dapat diperoleh berbagai fungsi, hanya dengan merubah program. Akibatnya dapat diproduksi dalam
jumlah cukup banyak dengan harga relatif murah. Jika diamati perkembangan Elektronika dari sejak
“kelahirannya” sampai sekarang, nampak bahwa perkembangan tersebut menuju miniaturisasi
komponen. Bahkan dewasa ini telah ditemukan “one chip micro computer” atau mikro komputer
dalam satu chip. “Komponen” baru ini terdiri atas mikroposesor, memori baca tulis, memori baca, dan
unit input-output yang seluruhnya terletak dalam satu chip.
Disamping itu perkembangan menuju ke arah peningkatan kemampuan, dan “intelegensi”.
Bidang Teknologi Elektronika Bidang-bidang perkembangan teknologi elektronika yang berkembang
diantaranya adalah : Bidang Instrumentasi dan Kontrol Bidang instrumentasi dan kontrol sering juga
disebut sebagai instrumentasi dan kendali, bidang ini mengembangkan teknologi elektronika pada
peralatan seperti pengembangan alat ukur elektronik, instrumentasi penelitian, alat pemroses data
serta alat kontrol atau otomatisasi seperti sistem mikroprosesor untuk kontrol dan sebagainya. Bidang
Telekomunikasi Bidang telekomunikasi merupakan teknologi elektronika yang mengembangkan
teknologi informasi jarak jauh baik menggunakan kabel maupun tidak. Sebagai contoh pengembangan
komunikasi telepon menggunakan relay elektronik, komunikasi data menggunakan komputer dan
telepon, komunikasi berita dan gambar melalui satelit, komunikasi menggunakan gelombang radio
frekuensi tinggi dan gelombang mikro dan sebagainya.
Bidang Elektronika Konsumer Bidang elektronika konsumer mengembangkan dan fokus pada
produksi peralatan-peralatan kebutuhan umum seperti radio, televisi, perekam kaset audio maupun
video, penyedia daya serta komponen-komponen elektronika. Industri atau perusahaan Elektronika
dewasa ini dapat dikelompokkan dalam 4 K, yaitu komponen, komunikasi, kendali dan komputasi.
Bidang Elektronika Kuantum Bidang elektronika kuantum mempelajari dan melakukan
pengembangan elektronika yang menyangkut interaksi antara cahaya, gelombang mikro atau
gelombang elektromagnetik yang lain. Dari bidang ini telah dikembangkan sinar laser untuk berbagai
keperluan diantarannya bidang komunikasi dengan menumpangkan sinyal pada cahaya yang
dijalarkan dalam serat (fiber) optik dan sebagainya.
Ruang Lingkup Elektronika Ruang lingkup dalam mempelajari elektronika kita akan mengenal
beberapa istilah ilmu elektronika seperti “elektronika dasar”, “elektronika daya”, “elektronika
analog”, “elektronika digital” dan “elektronika industri”. Istilah-istilah elektronika tersebut dapat
didefinisikan sebagai berikut : Elektronika Dasar Elektronika dasar merupakan bidang ilmu
pengetahuan elektronika yang khusus mempelajari tentang dasar-dasar elektronika meliputi teori
bahan dan komponen elektronika sederhana serta hukum-hukum elektronika dasar seperti hukum
ohm, kirchof dan teorema dasar elektronika yang lain. Elektronika Daya Elektronika daya merupakan
cabang ilmu elektronika yang khusus mempelajari elektronika arus kuat. Pada elektronika daya
bidang ilmu yang dipelajari adalah listrik arus kuat seperti transmisi energi listrik jarak jauh dan
efisiensi daya pada transmisi tegangan tinggi. Elektronika Analog Elektronika analog merupakan

Halaman 44
bagian ilmu elektronika yang mempelajari fungsi dan sistem anlog. Pada elektronika analog yang
dipelajari adalah tentang pengolahan atau pemrosesan sinyal sinusoida. Elektronika Digital
Elektronika digital merupakan cabang ilmu elektronika yang fokus dalam mempelajaritentang
pemrosesan sinyal digital atau diskrit. Bagian elektronika digital yang dipelajari dimulai dari gerbang
logika dasar hingga sistem pemrosesansinyal digital. Elektronika Industri Elektronika industri
merupakan bagian ilmu elektronika yang mempelajari tentang implementasi teknologi elektronika
dalam bidang industri dan pengendalian instrumentasi.
Power Supply Power supply adalah perangkat elektronika yang berfungsi untuk memberikan
sumber tegangan ke perangkat atau rangkaian elektronika. Pada prinsipnya power supply adalah
mengubah tegangan AC komersial menjadi tegangan DC sesuai kebutuhan sutu perangkat
elektronika. Power supply yang ada di sekitar kita salah satunya adalah charger HP dan charger
laptop. Jenis Power Supply Jenis Power Supply berdasar Tegangan Outputnya Power supply dilihat
dari tegangan outputnya dapat dibedakan dalam beberapa jenis. Power supply variable Power supply
tegangan tetap Power supply simetris 1. Power Supply Variable Power Supply Variabel Power supply
variabel adalah power supply yang memiliki tegangan output dapat diatur. Pada umumnya tegangan
output power supply variabel ini dapat diatur dari 1,5 volt hingga 12 volt. Akan tetapi untuk power
supply keperluan khusus seperti yang sering kita pergunakan di laboratorium power supply pada
umumnya dapat diatur dari 0 volt hingga 33 volt. 2. Power Supply Tegangan Tetap Power supply
tegangan tetap merupakan power supply dengan tegangan output yang tidak dapat diatur. Salah satu
contoh power suppply tegangan tetap tersebut adalah charger HP. Pada charger HP tegangan output
power supply tersebut permanen pada satu tegangan tertentu misalnya 5 volt. 3. Power Supply
Simetris Power supply simetris merupakan power supply dengan tegangan output ganda yaitu dalam
sebuah power supply memiliki tegangan output positif (+) negatif (-) dan ground. Power supply jenis
ini dapat kita temui di laboraorium elektronika atau dalam perangkat elektronika daya seperti power
amplifier.
Power Supply Variable Simetris Power supply simetris terbagi dalam 2 jenis, yaitu dengan
tegangan output yang dapat diatur seperti pada power supply laboratorium. Dan power supply simetris
dengan tegangan tetap seperti pada power supply sebuah power amplifier daya besar. Power Supply
Berdasarkan Sistem Kerjanya Berdasarkan sistem kerjanya power supply dapat dibedakan dalam 2
jenis yaitu power supply step down dan power supply switching. 1. Power Supply Stepdown Power
supply stepdown juga sering disebut sebagai power supply konvensional. Power supply jenis ini
menggunakan transformator stepdown sebagai penurun tegangan. Pada power supply jenis ini power
supply terdiri dari beberapa bagian utama sebagai berikut : Penurun Tegangan, berupa
transformerstepdown yang berfungsi menurunkan tegangan AC komersial (220 volt) menjadi
tegangan AC (4,5-70 volt). Penyerah Gelombang, bagian ini berfungsi mengubah tengangan AC
menjadi tegangan DC.

Halaman 45
Komponen yang digunakan adalah dioda, baik dalam bentuk penyearah gelombang penuh
maupun penyearah setengah gelombang. Filter, berfungsi untuk meratakan proses penyearahan
gelombang oleh dioda sehingga diperoleh tegangan DC yang stabil dan tanpa riple. Regulator
Tegangan, berfungsi untuk mengatur tegangan output power supply, ada regulator tegangan variabel
dan regulator tegangan tetap. 2. Power Supply Switching Power Supply Switching Power supply
switching merupakan sistem power supply yang menyearahkan tegangan AC komersial secara
langsung kemudian diubah menjaadi AC kembali dengan frekuensi yang tinggi selanjutnya di
turunkan tegangan tersebut dan disearahkan. Tujuan dari power supply switching ini adalah untuk
mendapatkan efisiensi energi yang maksimal. Dengan power supply switching ini dapat direproduksi
power supply dengan kapasitas arus yang besar dan dengan bentuk fisik yang lebih kecil dan ringan.
Power supply untuk komputer adalah salah satu contoh penerapan sistem power supply switching.

RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan

Halaman 46
Nama Sekolah : SMK Muhammadiyah Watukelir
Mata Pelajaran : Sistem Komputer
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : X / 1 (satu)
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit

B. B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti-3 (Pengetahuan)
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
Teknik Komputer dan Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, duniakerja,
warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Kompetensi Inti-4 (Keterampilan)
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja Teknik Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan
standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir,
menjadikan gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
Kompetensi Dasar
3.6 Menerapkan dasar dasar mikro kontroler
4.6 Manipulasi dasar-dasar mikro kontroler (port IO, clock, arsitektur RISK, general
purpose RISK, stack pointer, SRAM, EEPROM, SREG)

C. C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.6 Menerapkan dasar dasar mikro kontroler
3.6.1 Mengetahui dasar – dasar mikro kontroler
3.6.2 Memahami dasar – dasar mikro kontroler
4.6 Manipulasi dasar-dasar mikro kontroler (port IO, clock, arsitektur RISK, general
purpose RISK, stack pointer, SRAM, EEPROM, SREG)

Halaman 47
4.6.1 Menyajikan dasar -dasar mikro kontroler (port IO, clock, arsitektur RISK,
general purpose RISK, stack pointer, SRAM, EEPROM, SREG)
4.6.2 Menggambarkan dasar -dasar mikro kontroler (port IO, clock, arsitektur RISK,
general purpose RISK, stack pointer, SRAM, EEPROM, SREG)
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menemukan dasar –
dasar mikro kontroler dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mencari dasar – dasar
mikro kontroler dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengukur dasar – dasar
mikro kontroler dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat membangun dasar – dasar
mikro kontroler dengan tepat

E. Materi Pembelajaran
Dasar-dasar mikro kontroler (port IO, clock, arsitektur RISK, general purpose RISK, stack
pointer, SRAM, EEPROM, SREG)

F. Pendekatan, Strategi, Metode


Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Discovery learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.

G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 15-16
No Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
1 Pendahuluan Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 15 Menit
Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.
2 Kegiatan Inti Pemberian Rangsangan
1. Guru meminta peserta didik untuk memperhatikan materi yang ada di layar
komputer tentang dasar-dasar mikro kontroler (port IO, clock, arsitektur RISK,
general purpose RISK, stack pointer, SRAM, EEPROM, SREG)
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya agar
dapat mudah dipahami
3. peserta didik dapat mengidentifikasi masalah dari materi yang disajikan oleh
guru
Identifikasi Masalah
1. Guru menugaskan peserta didik untuk menemukan, mencari, mengukur dan
membangun tentang dasar-dasar mikro kontroler (port IO, clock, arsitektur
RISK, general purpose RISK, stack pointer, SRAM, EEPROM, SREG)
2. Pesera didik berusaha untuk dapat menemukan, mencari, mengukur dan
membangun tentang dasar-dasar mikro kontroler (port IO, clock, arsitektur
RISK, general purpose RISK, stack pointer, SRAM, EEPROM, SREG)
dengan membaca buku panduan yang lain.

Halaman 48
3.Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik dapat
menemukan, mencari, mengukur dan membangun tentang dasar-dasar mikro
kontroler (port IO, clock, arsitektur RISK, general purpose RISK, stack pointer,
SRAM, EEPROM, SREG)
4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang
menemukan, mencari, mengukur dan membangun dasar-dasar mikro kontroler
(port IO, clock, arsitektur RISK, general purpose RISK, stack pointer, SRAM,
EEPROM, SREG)
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang
lainnya memberikan tanggapan
Pengumpulan Data
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau informasi dasar-
dasar mikro kontroler (port IO, clock, arsitektur RISK, general purpose RISK,
stack pointer, SRAM, EEPROM, SREG)
2. Peserta didik mencoba memahami dasar-dasar mikro kontroler (port IO, clock,
arsitektur RISK, general purpose RISK, stack pointer, SRAM, EEPROM,
SREG)
sesuai dengan petunjuk dari guru sebagai pembuktian pengujian hipotesis
Pembuktian
1. Peserta didik mengukur mikro kontroler (port IO, clock, arsitektur RISK,
general purpose RISK, stack pointer, SRAM, EEPROM, SREG)
2. Guru meminta peserta didik untuk menilai hasil yang telah dibuat oleh peserta
didik yang lainnya
3. Peserta didik menilai berdasarkan format penilaian yang sudah ada
Menarik Simpulan
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang cara membangun, mencari,
mengkur dan menemukan dasar-dasar mikro kontroler (port IO, clock,
arsitektur RISK, general purpose RISK, stack pointer, SRAM, EEPROM,
SREG)
2. Guru menugaskan peserta didik un tuk menyimpulakn membangun, mencari,
mengkur dan menemukan dasar-dasar mikro kontroler (port IO, clock,
arsitektur RISK, general purpose RISK, stack pointer, SRAM, EEPROM,
SREG)
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk membangun, mencari,
mengkur dan menemukan dasar-dasar mikro kontroler (port IO, clock,
arsitektur RISK, general purpose RISK, stack pointer, SRAM, EEPROM,
SREG)
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang sedang
maju untuk mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari
temannya
1.Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang
dasar-dasar mikro kontroler (port IO, clock, arsitektur RISK, general purpose
RISK, stack pointer, SRAM, EEPROM, SREG)
2.Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
3.Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara
3 Penutup individu untuk mengerjakannya. 15 Menit
4.Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang dasar-
dasar mikro kontroler (port IO, clock, arsitektur RISK, general purpose RISK,
stack pointer, SRAM, EEPROM, SREG)
5.Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta didik
untuk mempelajari materi berikutnya.
6.Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup

H. Alat/ bahan, Media Pembelajaran


Daftar hadir
Spidol

Halaman 49
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian

I. Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM

J. Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan : Praktek
soal
1. Apakah yang di maksud dengan mikro kontroler?
2. Apakah yang Anda ketahui tentang Mikrokontroler AT89S52?
3. Sebutkan alasan mengapa mikro kontroler dapat berkembang?
4. Apakah keistimewaan dari mikrokontroler AT89S52?
5. Sebutkan bagian – bagian CPU?
Jawaban
1. Mikrokontroler merupakan sistem komputer kecil yang biasa digunakan untuk sistem
pengendali atau pengontrol yang dapat diprogram sesuai kebutuhan
2. Mikrokontroler AT89S52  merupakan  pengembangan dari mikrokontroler MCS-51.
Mikrokontroler ini biasa disebut juga dengan mikrokomputer  CMOS 8 bit dengan  8 Kbyte
yang dapat dIprogram sampai 1000 kali pemograman. Selain itu AT89S52 juga mempunyai
kapasitas RAM sebesar 256 bytes, 32 saluran I/O, Watchdog timer, dua pointer data, tiga
buah timer/counter 16-bit, Programmable UART (Serial Port)
3. Mikrokontroller berkembang dengan dua alasan utama, yaitu kebutuhan pasar (market
needed) dan perkembangan teknologi baru
4. mikrokontroler AT89S52 menjadi lebih sederhana dan tidak memerlukan komponen
pendukung yang lebih banyak lagi.
5. Unit pengolah pusat (CPU) terdiri atas dua bagian, yaitu unit pengendali control unit (CU),
serta unit aritmatika dan logika (ALU).
Penskoran
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20

Halaman 50
Jumlah 100
Nilai = Betul x 20

Weru, Juni 2019


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

TRI RAHMIDI, S.Pd. WULANDARI, S. Kom

URAIAN MATERI

Mikrokontroler merupakan sistem komputer kecil yang biasa digunakan untuk sistem pengendali atau
pengontrol yang dapat diprogram sesuai kebutuhan. Mikrokontroller memiliki 4KB Flash
Programmable dan Erasable Read Only Memory (PEROM) didalamnya.

Halaman 51
Mikrokontroler AT89S52  merupakan  pengembangan dari mikrokontroler MCS-51. Mikrokontroler
ini biasa disebut juga dengan mikrokomputer  CMOS 8 bit dengan  8 Kbyte yang dapat dIprogram
sampai 1000 kali pemograman. Selain itu AT89S52 juga mempunyai kapasitas RAM sebesar 256
bytes, 32 saluran I/O, Watchdog timer, dua pointer data, tiga buah timer/counter 16-bit,
Programmable UART (Serial Port). Memori Flash digunakan untuk menyimpan perintah (instruksi)
berstandar MCS-51, sehingga memungkinkan mikrokontroler ini bekerja sendiri tanpa diperlukan
tambahan chip lainnya (single chip operation), mode operasi keping tunggal yang tidak memerlukan
external memory dan memori flashnya mampu diprogram hingga seribu kali. Hal lain yang
menguntungkan adalah sistem pemogramanan menjadi lebih sederhana dan tidak memerlukan
rangkaian yang rumit.
Sebuah mikrokontroler dapat berfungsi/bekerja, apabila telah terisi oleh program. Program terlebih
dahulu dimasukan kedalam memori sesuai dengan kebutuhan penggunaaan pengontrolan yang
diperlukan dan yang hendak dijalankan. Program yang dimasukkan kedalam mikrokontroler Atmel
89S52 adalah berupa file heksa (Hex File), dan program tersebut berisikan instruksi atau perintah
untuk menjalankan sistem kontrol.
Mikrokontroler merupakan single chip computer yang memiliki kemampuan untuk diprogram dan
digunakan untuk tugas-tugas yang berorientasi kontrol, Mikrokontroller berkembang dengan dua
alasan utama, yaitu kebutuhan pasar (market needed) dan perkembangan teknologi baru.  Dalam
perkembangannya sampai saat ini, sudah banyak produk mikrokontroller yang telah diproduksi oleh
berbagai perusahaan pembuat IC (Integrated Circuit) diantara salah satunya adalah jenis
mikrokontroller yang digunakan dalam perancangan alat ini yaitu mikrokontroller seri 8052 yang
dibuat oleh ATMEL, dengan kode produk AT89S52. Secara fisik, mikrokontroler AT89S52
mempunyai 40 pin, 32 pin diantaranya adalah pin untuk keperluan port masukan/keluaran. Satu port
paralel terdiri dari 8 pin, dengan demikian 32 pin tersebut membentuk 4 buah portparalel, yang
masing-masing dikenal dengan Port 0, Port1, Port2 dan Port3. Dengan keistimewaan di atas
perancangan dengan menggunakan mikrokontroler AT89S52 menjadi lebih sederhana dan tidak
memerlukan komponen pendukung yang lebih banyak lagi.
2.1.2    Konfigurasi Pin AT89S52
Setiap pin (kaki) dari mikrkontroler AT89S51 mempunyai fungsi masing-masing fungsi. Arsitektur
hardware mikrokontroller AT89S52 dari perspektif luar atau biasa disebut pin out
Berikut adalah penjelasan mengenai fungsi dari tiap-tiap pin (kaki) yang ada pada mikrokontroller
AT89S52.
a. Port 0
Merupakan dual-purpose port (port yang memiliki dua kegunaan). Pada disain yang minimum
(sederhana), port 0 digunakan sebagai port Input/Output (I/O).. Port 0 terdapat pada pin 32-39.
b. Port 1
Merupakan port yang hanya berfungsi sebagai port I/O (Input/Output). Port 1 terdapat pada pin 1-8.

Halaman 52
c. Port 2
Merupakan dual-purpose port. Pada desain minimum digunakan sebagai port I/O (Input/Output).
Sedangkan pada desain lebih lanjut digunakan sebagai high byte dari address (alamat). Port 2 terdapat
pada pin 21-28.
d. Port 3
Merupakan dual-purpose port. Selain sebagai port I/O (Input/Output),
port 3 juga mempunyai fungsi khusus. Fungsi khusus tersebut diperlihatkan
a. PSEN (Program Store Enable)
PSEN adalah sinyal kontrol yang mengizinkan untuk mengakses program (code) memori eksternal.
Pin ini dihubungkan ke pin OE (Output Enable) dari EPROM. Sinyal PSEN akan “0” (LOW) pada
tahap fetch (penjemputan) instruksi. PSEN akan selalu bernilai “1” (HIGH) pada pembacaan program
memori internal. PSEN terdapat pada pin 29.
b. ALE (Address Latch Enable)
ALE digunakan untuk men-demultiplex address (alamat) dan data bus. ketika menggunakan program
memori eksternal, port 0 akan berfungsi sebagai address (alamat) dan data bus. Pada setengah paruh
pertama memori cycle ALE akan bernilai “1” (HIGH) sehingga mengizinkan penulisan address
(alamat) pada register eksternal. Dan pada setengah paruh berikutnya akan bernilai “1” (HIGH)
sehingga port 0 dapat digunakan sebagai data bus. ALE terdapat pada pin 30.
c. EA (External Access)
Jika EA diberi input “1” (HIGH), maka mikrokontroller menjalankan program memori internal saja.
Jika EA diberi input “0” (LOW), maka AT89S52 menjalankan program memori eksternal (PSEN akan
bernilai “0”). EA terdapat pada pin 31.
d. RST (Reset)
RST terdapat pada pin 9. Jika pada pin ini diberi input “1” (HIGH) selama minimal 2 machine cycle,
maka sistem akan di-reset dan register internal AT89S52 akan berisi nilai default tertentu. Proses reset
merupakan proses untuk mengembalikan sistem kekondisi semula. Reset tidak mempengaruhi internal
program memory. Reset terjadi jika pin RST bernilai high selama minimal dua siklus lalu kembali
bernilai low. Power on reset merupakan proses reset yang berlangsung secara otomatis pada saat
sistem pertama kali diberi suplai. Proses ini mempengaruhi semua register dan internal data memory.
a. On-Chip oscillator
AT89S52 telah memiliki on-chip oscillator yang dapat bekerja jika drive menggunakan kristal.
Tambahan kapasitor diperlukan untuk menstabilkan sistem. Nilai kristal yang biasa digunakan pada
AT89S52 ini adalah 12 MHz. On-chip oscillator tidak hanya dapat di-drive dengan menggunakan
kristal, tetapi juga dapat dengan menggunakan TTL Oscillator.
b. XTAL1
XTAL1 berfungsi sebagai masukan dari rangkaian osilasi mikrokontroler. XTAL1 terdapat pada ipin
19
c. XTAL2

Halaman 53
XTAL2 berfungsi sebagai keluaran dari rangkaian osilasi mikrokontroler. XTAL2 terdapat pada pin
18
d. VCC
VCC merupakan masukan sumber tegangan  positif bagi mikrokontroler yang terdapat pada pin 40.

2.1.1 Arsitektur dan Blok Diagram Mikrokontroler AT89C51


Mikrokontroler  AT89S52 dibangun berdasarkan arsitektur seperti ditunjukkan gambar dibawah ini.
Seluruh bagian yang digambar pada gambar tersebut saling berhubungan melalui internal bus 8 bit
menelusuri bagian serpih. Bus tersebut kemudian dihubungkan ke luar melalui input output port 
apabila memori  atau expansi diperlukan.
Unit pengolah pusat (CPU) terdiri atas dua bagian, yaitu unit pengendali control unit (CU), serta unit
aritmatika dan logika (ALU). Fungsi utama unit pengendali ini adalah mengambil, mengkode,  dan
melaksanakan urutan intruksi sebuah  program yang tersimpan dalam memori, unit pengendali juga
berfungsi untuk mengatur urutan operasi seluruh sistem. Unit pengendali atau CPU juga
menghasilkan dan mengatur sinyal pengendali yang diperlukan untuk menyerempakkan operasi, juga
aliran intruksi program. Aliran informasi pada   bus-bus data dan  bus alamat juga diatur oleh unit ini.
2.1.1 Memori Program
Memori program merupakan suatu ruang memori  yang digunakan  untuk  menyimpan kode program
dan konstanta yang sifatnya tetap. Memori program hanya bisa dibaca saja (Read Only Memori),
dalam artian ketika sedang melakukan eksekusi program memori hanya bersifat di baca  saja namun
tidak dapat diubah isinya, sebagian memori program terdapat didalam  chip mikrokontroler (On-chip)
dan sebagian lagi  berada diluar (off-chip). Mikrokontroler ATMEL AT89S52 mempunyai kapasitas
memori program on-chip sebesar  8 kB.
2.1.2 Memori Data
RAM merupakan memori data internal (on-chip). Untuk  AT89S52  mempunyai memori  sebesar 
256 byte. Pada  segment data ini  dibagi menjadi  tiga  bagian,  dimulai dari  alamat 0x00  sampai
dengan 0xFh dikenal sebagai  register R0 sampai dengan  R7   yang  diorganisasikan  menjadi 4 bank.
Pemilihan  bank yang dilakukan  dengan memberikan  kombinasi  logika  pada register  Program
Status Word(PSW). Bagian  berikutnya  adalah mulai alamat  0x20 sampai  dengan 0x2f  sebanyak
128 bit  merupakan  lokasi memori  yang dapat dimanipulasi perbit (bit addressable) juga  dikenal
dengan segment bit (BDATA). Bagian berikutnya adalah  general purpose RAM mulai alamat 0x30
sampai dengan 0x7fh.
2.1.3 Interuksi
Terdapat beberapa kelompok fungsi pada instruksi keluarga MCS – 52, yaitu:
1. 1. Instruksi Aritmatika
Kelompok intruksi ini melakukan operasi aritmatika seperti penjumlahan, pembagian, pengurangan.
Misalnya adalah: add, mul, subb, inc dan dec
Contohnya :     mov     a,#10h
Mov     b,#05h
Mul      ab
Mov a,#10h artinya salin data 10h ke a
Mov b,#05h artinya salin data 05h ke b
Mul  ab artinya kalikan nilai akumulator dengan nilai register b
1. 2. Instruksi Logika
Intruksi ini melakukan operasi logika seperti and, or, dan exor, clear
Misalnya adalah :anl, orl, xrl, clr
Contohnya : clr            p3.5
Clr p3.5 artinya nolkan p3.5

Halaman 54
1. 3. Instruksi Transfer Data
Kelompok instruksi ini digunakan untuk memindahkan data antara :
1. Register – register
2. Memori – memori
3. Register – memori
4. Interface – register
5. Interface – memori

Halaman 55
RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah : SMK Muhammadiyah Watukelir
Mata Pelajaran : Sistem Komputer
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : X / 2 (dua)
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Alokasi Waktu : 8 x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti-3 (Pengetahuan)
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
Teknik Komputer dan Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, duniakerja,
warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Kompetensi Inti-4 (Keterampilan)
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja Teknik Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan
standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir,
menjadikan gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
Kompetensi Dasar
3.7 Menganalisis blok diagram dari sistem mikro komputer (arsitektur komputer)
4.7 Menyajikan gambar minimal sistem mikro komputer berdasarkan blok diagram dan
sistem rangkaian (arsitektur computer)

C. C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.7 Menganalisis blok diagram dari sistem mikro komputer (arsitektur komputer)
3.7.1 Mamahami blok diagram dari sistem mikro komputer (arsitektur komputer)

Halaman 56
3.7.2 Menghubungkan blok diagram dari sistem mikro komputer (arsitektur
komputer)
4.7 Menyajikan gambar minimal sistem mikro komputer berdasarkan blok diagram dan
sistem rangkaian (arsitektur computer)
4.7.1 Membuat gambar minimal sistem mikro komputer berdasarkan blok diagram
dan sistem rangkaian (arsitektur computer)
4.7.2 Memahami bagian – bagian gambar minimal sistem mikro komputer
berdasarkan blok diagram dan sistem rangkaian (arsitektur computer)

D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menghubungkan blok
diagram dari sistem mikro komputer dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat membagi blok diagram
dari sistem mikro komputer dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat memproduksi gambar
minimal sistem mikro komputer dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mendemodntrasikan
gambar minimal sistem mikro komputer dengan tepat

E. Materi Pembelajaran
Blok diagram dari sistem mikro komputer (arsitektur komputer)

F. Pendekatan, Strategi, Metode


Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Discovery learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.

G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 - 4
N Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
o
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
1 Pendahuluan Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 15 Menit
Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.
2 Kegiatan Inti Pemberian Rangsangan
1. Guru meminta peserta didik untuk memperhatikan materi yang ada di layar
komputer tentang gambar minimal sistem mikro komputer berdasarkan blok
diagram dan sistem rangkaian (arsitektur computer)
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya agar
dapat mudah dipahami
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah dari materi yang disajikan oleh
guru
Identifikasi Masalah

Halaman 57
1. Guru menugaskan peserta didik untuk menghubungkan, membagi blok,
memproduksi gambar minimal dan mendemonstrasikan blok diagram dari
sistem mikro komputer
2. Pesera didik berusaha untuk dapat menghubungkan, membagi blok,
memproduksi gambar minimal dan mendemonstrasikan blok diagram dari
sistem mikro komputer
3. Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik
dapat menghubungkan, membagi blok, memproduksi gambar minimal dan
mendemonstrasikan blok diagram dari sistem mikro komputer
4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang
menghubungkan, membagi blok, memproduksi gambar minimal dan
mendemonstrasikan blok diagram dari sistem mikro komputer
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang
lainnya memberikan tanggapan
Pengumpulan Data
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau informasi
dasar-dasar menghubungkan, membagi blok, memproduksi gambar minimal
dan mendemonstrasikan blok diagram dari sistem mikro komputer
2. Peserta didik mencoba menghubungkan, membagi blok, memproduksi gambar
minimal dan mendemons trasi kan blok diagram dari sistem mikro komputer
sesuai dengan petunjuk dari guru sebagai pembuktian pengujian hipotesis
Pembuktian
1. Peserta didik menghubungkan, membagi blok, memproduksi gambar minimal
dan mendemonstrasikan blok diagram dari sistem mikro komputer
2. Guru meminta peserta didik untuk menilai hasil yang telah dibuat oleh peserta
didik yang lainnya
3. Peserta didik menilai berdasarkan format penilaian yang sudah ada
Menarik Simpulan
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang cara menghubungkan,
membagi blok, memproduksi gambar minimal dan mendemonstrasikan blok
diagram dari sistem mikro komputer
2. Guru menugaskan peserta didik un tuk menghubung kan, membagi blok,
memproduk si gambar minimal dan mendemonstra sikan blok diagram dari
sistem mikro komputer
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk menghubungkan, membagi
blok, memproduksi gambar minimal dan mendemonstrasikan blok diagram
dari sistem mikro komputer
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang
sedang maju untuk mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari
temannya
1.Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang
Blok diagram dari sistem mikro komputer (arsitektur komputer)
2.Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
3.Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara
3 Penutup individu untuk mengerjakannya. 15 Menit
4.Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang Blok
diagram dari sistem mikro komputer (arsitektur komputer)
5.Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta
didik untuk mempelajari materi berikutnya.
6.Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup

H. Alat/ bahan, Media Pembelajaran


Daftar hadir
Spidol
Papan waith board

Halaman 58
Leptop
LCD
Lembar penilaian
I. Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
J. Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan : Praktek
Soal
1. Apa yang Arsitek komputer pertimbangkan dalam memilih dan membangun interkoneksi antar
blok?
2. Operasi apasajakah yang dapat dikendalikan oleh CPU?
3. Sebutkan 4 fungsi utama bus control!
4. Apakah fungsi PC?
5. Apakah yang dimaksud dengan DMA?
Jawaban
1. Arsitek komputer memilih dan membangun interkoneksi antar blok dengan
mempertimbangkan, antara lain : kecepatan, harga dan kehandalannya.
2. Operasi tersebut meliputi operasi perpindahan/transfer data, operasi aritmatika & logika, serta
operasi pengendalian I/O device serta seluruh sumber daya (resources) yang dikendalikan oleh
CPU.
3. Penyesuai memori, Penyesuai I/O, Penjadwalan CPU, Tugas lain seperti untuk reset dan detak.
4. PC atau pencacah program digunakan untuk melacak program dan meyakinkan bahwa CPU
menerima instruksi yang sesuai dengan urutan yang ditentukan oleh program.
5. Transfer data dapat dilakukan tanpa intervensi langsung dari CPU
Penskoran
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100
Nilai = Betul x 20

Weru, Juni 2019


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

TRI RAHMIDI, S.Pd. WULANDARI, S. Kom


URAIAN MATERI

Halaman 59
Arsitektur komputer berhubungan dengan perancangan blok-blok dasar (memory, processor &
input/output device) dan bagaimana interaksi antar blok tersebut.
Arsitek komputer memilih dan membangun interkoneksi antar blok dengan mempertimbangkan,
antara lain : kecepatan, harga dan kehandalannya. Komputer berarsitektur Von Neuman terdiri dari 3
komponen utama yaitu : Central Processing Unit (CPU),  memory, dan I/O device (piranti
masukan/keluaran).
Arsitektur von Neumann
Arsitektur von Neumann (atau Mesin Von Neumann) adalah arsitektur yang diciptakan oleh John
von Neumann (1903-1957). Arsitektur ini digunakan oleh hampir semua komputer saat Konsep
arsitektur von Neumann ini adalah pembagian komputer menjadi 2 bagian secara garis besar: memori
dan prosesor, di mana data terletak di dalam memori, dan prosesor adalah yang memanipulasi data.
CPU, adalah otak dari sistem komputer dan berfungsi mengorganisasikan semua operasi yang terjadi
di dalam komputer. Operasi tersebut meliputi operasi perpindahan/transfer data, operasi aritmatika &
logika, serta operasi pengendalian I/O device serta seluruh sumber daya (resources) yang
dikendalikan oleh CPU.
Memory, berfungsi sebagai penyimpan data maupun instruksi-instruksi program. Memori terdapat 2
jenis, yaitu:
a.  RAM, untuk menyimpan data dan instruksi-instruksi program yang sedang dijalankan oleh
komputer dan bersifat sementara (temporary), yaitu data/instruksi akan hilang jika catu daya
dimatikan.
b.  ROM, untuk menyimpan instruksi-instruksi initial boot up (yaitu instruksi-instruksi yang
dijalankan ketika komputer baru dihidupkan). Instruksi-instruksi tersebut berfungsi untuk
mempersiapkan komputer agar dapat digunakan sebagaimana mestinya. Instruksi-instruksi tersebut
bersifat permanent.
BIOS
BIOS, singkatan dari Basic Input Output System, dalam sistem komputer IBM PC atau
kompatibelnya (komputer yang berbasis keluarga prosesor Intel x86) merujuk kepada kumpulan
rutin perangkat lunak yang mampu melakukan hal-hal berikut:
1.  Inisialisasi (penyalaan) serta pengujian terhadap perangkat keras (dalam proses yang disebut
dengan Power On Self Test, POST)
2.  Memuat dan menjalankan sistem operasi
3.  Mengatur beberapa konfigurasi dasar dalam komputer (tanggal, waktu, konfigurasi media
penyimpanan, konfigurasi proses booting, kinerja, serta kestabilan komputer)
4.  Membantu sistem operasi dan aplikasi dalam proses pengaturan perangkat keras dengan
menggunakan BIOS Runtime Services.
BIOS menyediakan antarmuka komunikasi tingkat rendah, dan dapat mengendalikan banyak jenis
perangkat keras (seperti keyboard). Karena kedekatannya dengan perangkat keras, BIOS umumnya
dibuat dengan menggunakan bahasa rakitan (assembly) yang digunakan oleh mesin yang
bersangkutan.
Istilah BIOS pertama kali muncul dalam sistem operasi CP/M, yang merupakan bagian dari CP/M
yang dimuat pada saat proses booting dimulai yang berhadapan secara langsung dengan perangkat
keras (beberapa mesin yang menjalankan CP/M memiliki boot loader sederhana dalam ROM).
Kebanyakan versi DOS memiliki sebuah berkas yang disebut "IBMBIO.COM" (IBM PC-DOS) atau
"IO.SYS" (MS-DOS) yang berfungsi sama seperti halnya CP/M disk BIOS.
Kata BIOS juga dapat diartikan sebagai "kehidupan" dalam tulisan Yunani (Βίος).
Komponen BIOS
Dalam BIOS, terdapat beberapa komponen dasar, yakni sebagai berikut:

Halaman 60
Program BIOS Setup yang memungkinkan pengguna untuk mengubah konfigurasi komputer
(tipe harddisk, disk drive, manajemen daya listrik, kinerja komputer, dll) sesuai keinginan. BIOS
menyembunyikan detail-detail cara pengaksesan perangkat keras yang cukup rumit apabila dilakukan
secara langsung.
Driver untuk perangkat-perangkat keras dasar, seperti video adapter, perangkat input, prosesor,
dan beberapa perangkat lainnya untuk sistem operasi dasar 16-bit (dalam hal ini adalah keluarga
DOS).
Program bootstraper utama yang memungkinkan komputer dapat melakukan proses
booting ke dalam sistem operasi yang terpasang.
ROM dan NVRAM
BIOS juga sering disebut sebagai ROM BIOS karena pada awalnya BIOS disimpan dalam chip
memori hanya baca (ROM) dalam motherboard. Mengapa disimpan di dalam ROM, adalah agar
BIOS dapat dieksekusi pada waktu komputer dinyalakan, tanpa harus menunggu untuk menyalakan
perangkat media penyipanan terlebih dahulu (yang memakan waktu lama). BIOS dalam komputer PC
modern disimpan dalam chip ROM yang dapat ditulisi ulang secara elektrik atau Flash ROM. Karena
itulah, sekarang sebutan Flash BIOS lebih populer dibandingkan dengan ROM BIOS. Berikut ini
adalah beberapa chip ROM yang digunakan sebagai tempat penyimpanan BIOS.
Jenis
Tipe ROM Cara penulisan Dapat dihapus
BIOS
ROM
Mask ROM Photolithography Tidak
BIOS
Programmable ROM
PROM Writer Tidak
ROM (PROM) BIOS
Ya, dengan menggunakan EPROM Rewriter atau
ROM
Erasable PROM EPROM/PROM Writer menyinarinya dengan sinar ultraviolet tepat pada
BIOS
lubang kuarsa bening.
Ya, dengan menggunakan EEPROM Rewriter, atau
Electricly secara langsung secara elektrik dari papan sirkuit ROM
EEPROM/EPROM/PROM Writer
EPROM dengan menggunakan perangkat lunak EEPROM BIOS
Programmer.
Ya, dengan menggunakan EEPROM Writer, atau
EEPROM Writer atau software yang langsung secara elektrik dari papan sirkuit dengan Flash
Flash ROM
dapat menulisi Flash ROM menggunakan perangkat lunak Flash BIOS BIOS
Programmer.
Tampilan yang dikeluarkan oleh BIOS saat NVRAM mengalami kerusakan atau saat baterai litium
CR-2032 habis dayanya atau dicabut dari slotnya
Meskipun BIOS disimpan dalam memori hanya baca, konfigurasi BIOS tidak disimpan dalam
ROM, (hal ini disebabkan oleh sifat ROM yang statis) melainkan sebuah chip terpisah yang disebut
sebagai Real-time clock (RTC), yang berupa sebuah Non-Volatile Random Access Memory
(NVRAM). NVRAM juga sering disebut sebagai Complimentary Metal-Oxide Random Access
Memory (CMOS RAM), karena menggunakan metode pembuatan CMOS. Karena menggunakan
metode pembuatan CMOS, NVRAM membutuhkan daya yang sangat kecil agar dapat bekerja.
Meskipun disebut non-volatile, NVRAM sebenarnya merupakan sebuah chip yang volatile, sehingga
data yang tersimpan di dalamnya dapat terhapus dengan mudah jika daya listrik yang menghidupinya
terputus. Oleh karena itu, NVRAM "dihidupi" oleh sebuah baterai (mirip baterai kalkulator atau jam)
dengan bahan Litium dengan seri CR-2032. Sebuah baterai Litium CR-2032 dapat menghidupi
NVRAM selama tiga hingga lima tahun. Jika daya dalam baterai habis, atau daya yang disuplainya
terputus (akibat dicabut dari slotnya), maka semua konfigurasi akan dikembalikan ke kondisi standar,
sesuai ketika BIOS tersebut diprogram oleh pabrikan. BIOS umumnya memberikan laporan CMOS
Checksum Error atau NVRAM Checksum Error.
Pembuat BIOS

Halaman 61
Saat ini, ada beberapa perusahaan penyedia BIOS, yakni sebagai berikut:
Award Software, yang meluncurkan Award BIOS, Award Modular BIOS, dan Award Medallion
BIOS
Phoenix Technologies, yang meluncurkan Phoenix BIOS, dan setelah melakukan merjer dengan
Award Software, meluncurkan Phoenix-Award BIOS.
American Megatrends Incorporated (AMI) yang merilis AMI BIOS, dan AMI WinBIOS.
Microids Research
Para OEM (Original Equipment Manufacturer), seperti Hewlett-Packard/Compaq, IBM/Lenovo,
Dell Computer, dan OEM-OEM lainnya.
Update BIOS
BIOS kadang-kadang juga disebut sebagai firmware karena merupakan sebuah perangkat lunak
yang disimpan dalam media penyimpanan yang bersifat hanya-baca. Hal ini benar adanya, karena
memang sebelum tahun 1995, BIOS selalu disimpan dalam media penyimpanan yang tidak dapat
diubah. Seiring dengan semakin kompleksnya sebuah sistem komputer , maka BIOS pun kemudian
disimpan dalam EEPROM atau Flash memory yang dapat diubah oleh pengguna, sehingga dapat di-
upgrade (untuk mendukung prosesor yang baru muncul, adanya bug yang mengganggu kinerja atau
alasan lainnya). Meskipun demikian, proses update BIOS yang tidak benar (akibat dieksekusi secara
tidak benar atau ada hal yang mengganggu saat proses upgrade dilaksanakan) dapat mengakibatkan
motherboard mati mendadak, sehingga komputer pun tidak dapat digunakan karena perangkat yang
mampu melakukan proses booting (BIOS) sudah tidak ada atau mengalami kerusakan.
Oleh karena itu, untuk menghindari kerusakan (korupsi) terhadap BIOS, beberapa motherboard
memiliki BIOS cadangan . Selain itu, kebanyakan BIOS juga memiliki sebuah region dalam
EEPROM/Flash memory yang tidak dapat di-upgrade, yang disebut sebagai "Boot Block". Boot
block selalu dieksekusi pertama kali pada saat komputer dinyalakan. Kode ini dapat melakukan
verifikasi terhadap BIOS, bahwa kode BIOS keseluruhan masih berada dalam keadaan baik-baik saja
(dengan menggunakan metode pengecekan kesalahan seperti checksum, CRC, hash dan lainnya)
sebelum mengeksekusi BIOS. Jika boot block mendeteksi bahwa BIOS ternyata rusak, maka boot
block akan meminta pengguna untuk melakukan pemrograman BIOS kembali dengan menggunakan
floppy disk yang berisi program flash memory programmer dan image BIOS yang sama atau lebih
baik. Pembuat motherboard sering merilis update BIOS untuk menambah kemampuan produk mereka
atau menghilangkan beberapa bug yang mengganggu.
Masa depan BIOS
BIOS telah lama digunakan dalam industri PC, yakni semenjak IBM PC dirilis pada tanggal 21
Agustus 1981. Karena BIOS masih berjalan pada modus real (real-mode) yang lambat, maka para
desainer PC bersepakat untuk mengganti BIOS dengan yang lebih baik dari BIOS yaitu EFI
(Extensible Firmware Interface) yang diturunkan dari arsitektur IA-64 (Itanium). Rencananya, hal ini
akan direalisasikan pada komputer baru pada tahun 2008.
3. Input-Output Devices, berfungsi sebagai piranti penghubung dengan dunia luar (piranti
eksternal). Adapun piranti-piranti tersebut adalah:
  Layar Monitor
  Printer
  Mouse
  Keyboard
  Scanner, dan lain-lain.
Ketiga komponen itu saling dihubungkan dengan 3 bus yang disebut struktur bus,  yaitu:
  Data bus, untuk melewatkan data
  Control bus, untuk melewatkan sinyal kendali
  Addres bus, untuk melewatkan alamat data

Halaman 62
Untuk lebih memperjelas mengenai CPU dapat dijabarkan sbb:
a.     ALU, berfungsi untuk menangani operasi-operasi aritmatika dan operasi logika.
b.     Control Unit, berfungsi mengatur semua proses internal (transfer data, interupsi,
pengendalian jalannya program, control I/O device, serta semua resources pada mikro
prosesor).
c.     Register, pada dasarnya register adalah memori yang dapat di akses dengan sangat cepat.
Operasi-operasi aritmatika & logika yang komplek membutuhkan  tempat penyimpan
sementara, untuk meyimpan hasil dari tahapan operasi tersebut. Proses transfer data dari
memori ke media penyimpan perlu penampung sementara
SISTEM BERDASAR MIKROPROSESOR
A. Mikroprosesor
Mikroproseor adalah merupakan piranti  VLSI yang dapat diprogram untuk melaksanakan
sejumlah fungsi dan instruksi. Dalam sebuah sistem mikroprosesor chip ini disebut unit pengolah
pusat / CPU/MPU. CPU terdiri dari tiga bagian :
1.    Arithmatic and Logic  Unit (ALU)
2.   Control Unit (CU)
3.   Register
ALU berfungsi melakukan operasi–operasi yang sesuai dengan instruksi yang diberikan, sedang
CU berfungsi dan bertangguang jawab untuk melakukan penyesuaian pada operasi sejumlah unit di
dalam sistem, termasuk mikroprosesornya dan mengatur pewaktuan instruksi serta aliran data di
dalam CPU, juga antara CPU dengan unit lainnya di dalam sistem.  Mikroperosesor ada yang dikemas
dalam bentuk DIL (Dual In-Line) 40 pin. Kapasitas atau ukuran bit, dari suatu mikroprosesor chip
ditentukan oleh jumlah  cacah bit data yang dapat ditanganinya. Chip 4 bit memiliki kapasitas data 4
bit sedang chip 8 bit memiliki kapasitas data 8 bit dan seterusnya. Jenis yang paling paling banyak
digunakan adalah mikroprosesor 8 bit untuk PC yaitu prosesor Z-80 dari Zilog, 6502 dari Intel dan
6800 dari Motorola.
Mikroprosesor 16 bit seperti Z-80 dari Zilog, 8086 dari Intel dan 6800 dari Motorola, juga banyak
digunakan dalam PC atau komputer pribadi serta piranti-piranti pengendali mini. Organisasi dasar
sistem berdasar mikroprosesor 8 bit Sistem tersebut terdiri dari :
1. CPU (Central Processing Unit)
2. Memory Chip (RAM & ROM)
3. Address Decoder Chip
4. Input-Output Interface Chip ( PIO & UART)
5. Struktur Bus
  CPU adalah chip tunggal yang berisi semua rangkaian yang diperlukan untuk mengartikan dan
melaksanakan instruksi program dalam bentuk manipulasi data, operasi logika dan aritmatika,
pewaktuan dan pengendalian sistem.
  RAM & ROM adalah berisi sejumlah lokasi memori dimana data dalam bentuk bit tersimpan.
Secara normal setiap lokasi memori akan menyimpan karakter sebanyak 8-bit (1 byte). Setiap lokasi
memori mempunyai alamat unik 16-bit sehingga memiliki kawasan alamat antara  0000 sampai FFFF
atau  216 = 65536 = 64K alamat. Dengan jumlah halaman memori 2 8 = 256, dan setiap halaman
memori berisi  28 = 256 lokasi memori.
  Input-Output Interface Chip, akan menghubungkan sistem ke piranti eksternal, dalam Gambar
1. diperlihatkan dua tipe piranti I/O yaitu PIO (Parallel Input-Output) atau sering disebut PIA
(Parallel Interface adapter) yang berfungsi sebagai antar-muka I/O yang dapat diprogram dan
bertindak sebagai antar-muka paralel. UART (Universal Asynchronous Receiver-Transmitter) yang
menyediakan antar-muka seri. Unit I/O interface bersifat bi-directional, yang menyediakan

Halaman 63
sambungan dari dan ke sistem dengan piranti-piranti pheriperal seperti untuk keyboard, VDU (Visual
Display Unit)  dan transducer atau unit penggerak motor stepper, LED dan relay.
 Address Decoder Chip, akan memilih chip yang sesuai untuk dialamati CPU.
 Struktur Bus, bus adalah sekelompok kawat penghubung yang digunakan sebagai jalur 
informasi digital yang memiliki fungsi umum. Terdapat tiga jenis bus dalam sistem berdasar
mikroprosesor :
a.    Bus Data (Data Bus) berfungsi untuk mentransfer data antara CPU dan elemen-elemen lain di
dalam sistem. Oleh sebab itu, data harus dimasukkan dan dikeluarkan dari mikroprosesor maka
bus data harus bersifat bi-directional.
b.    Bus Alamat (Address Bus) berfungsi untuk membawa data alamat dari lokasi memori, untuk
mengambil data agar dapat dibaca, atau untuk menyimpan agar dapat ditulis ke lokasi memori.
Bus alamat juga difungsikan untuk mengalamati elemen-elemen lain di dalam sistem seperti unit
I/O interface. Bus alamat adalah uni-directional yaitu mampu membawa informasi digital 16 bit
secara serentak .
c.     Bus Control (Control Bus), berfungsi membawa semua isyarat kontrol dari CPU. Jumlah jalur
kontrol bergantung pada mikroprosesor yang digunakan dan juga rancangan sistemnya.
Bus kontrol melakukan 4 fungsi utama:
1.     Penyesuai memori
2.     Penyesuai I/O
3.     Penjadwalan CPU, misalnya : interupsi
4.     Tugas lain seperti untuk reset dan detak.
Interupsi
Pada piranti pheriperal seperti printer perlu didahulukan maka program utama dapat di interupsi
secara sementara oleh isyarat kontrol interupsi. Setelah selesai melayani piranti pheriperal tersebut
CPU akan kembali ke program semula yang dimulai dari titik setelah interupsi. Interupsi ada dua
yaitu :
1.     Interupsi
IRQ (Interrupt Request) yaitu CPU akan menyelesaikan instruksi yang sedang dikerjakan sebelum
menanggapi instruksi tersebut.
Halt, merupakan jenis lain dari isyarat yang terinterupsi yang akan menghentikan program utama
untuk sementara sehingga sumber luar atau piranti lain dapat menjalankan program yang berbeda.
2.    Reset
Reset merupakan jenis interupsi yang menolak semua masukan dan menghentikan pelaksanaan
program di dalam CPU serta mengawali kembali mikroprosesor. Gambar 2 menunjukkan rangkaian
reset untuk sebuah mikroprosesor. Jika, tombol Reset ditekan, maka C 1 akan dilucuti muatannya dan
pin reset akan bernilai/berlogika 0, sehingga operasi baca dan tulis akan dihentikan. Jika tombol reset
dilepas maka C1  akan terisi muatan lagi melalui R 1 sehingga pin reset akan bernilai 1, dan
mikroprosesor akan melakukan urutan awal sehingga CPU akan ke awal program.
CPU akan menentukan arah transfer data dari dan ke mikroprosesor. Fungsi ini dilakukan dengan
cara membaca dan menulis ke jalur kontrol. Pada operasi baca yaitu pada saat CPU menerima data
dari memori, jalur baca akan aktif sehingga memungkinkan data dapat ditransfer ke CPU. Pada
operasi tulis yaitu pada saat CPU mengirim data ke memori, jalur tulis akan aktif sehingga data dapat
dikirim dari CPU ke memori.
Isyarat Pulsa Detak 
Crystal-controlled oscillator digunakan untuk pulsa detak pewaktuan dari sistem mikroprosesor.
Isyarat kontrol detak menyesuaikan gerakan data dan menentukan kecepatan operasinya.
Frekuensi detak bervariasi dari kecepatan yang relatif rendah (1 MHz pada mikroprosesor 6502)
sampai yang lebih tinggi (12MHz untuk chip 16 bit 6800).

Halaman 64
Hubungan ke chip lain dalam sistem dilakukan lewat data bus, address bus & control bus.
Mikroprosesor merupakan inti dari sistem, bekerja menurut daur umpan dan eksekusi (Fetch and
Execute).
Selama fase umpan CPU menerima instruksi dari lokasi memori (tempat program disimpan).
Umpan diterima mikroprosesor yang akan menempatkan alamat dari lokasi memori pada address bus,
sehingga akan mengaktifkan jalur kontrol baca bekerja. Address decoder chip akan memilih memory
chip yang sesuai untuk meletakkan isi alamat (yaitu instruksi dalam bentuk kata 8 bit tersandi) yang
disebut Op-Code pada data bus. CPU menerima instruksi & menyimpannya  ke dalam  register
internal yang disebut instruction register (IR).
Selama fase eksekusi, instruksi yang diterima CPU akan disandikan dan dieksekusi. Yang
dilakukan dengan cara CPU membangkitkan isyarat pewaktuan & kontrol yang diperlukan untuk
melaksanakan instruksi tersebut. Dalam fase eksekusi tersebut terdapat operasi aritmatika sederhana
(seperti penjumlahan / pengurangan atau transfer data yang lebih rumit dari dan ke piranti pheriperal /
memory).
Kedua fase fetch and execute, memerlukan waktu  >1 pulsa detak (lebih dari satu pulsa detak).
Saat suatu instruksi selesai dilaksanakan alamat bus yang memulai kembali daur-umpan dan eksekusi
(fetch and execute).
1)     Penyangga bus
Dalam sistem, bus berfungsi menghubungkan mikroprosesor ke semua piranti memori dan
interface, tapi mikroprosesor dari MOS sering tidak memadai untuk sistem yang besar, sehingga
digunakan penyangga bus, untuk mempertinggi kemampuan dari penyangga bus. Ada dua jenis
penyangga / penggerak bus, yaitu pengirim (transmitter) untuk menggerakkan bus & penerima
(receiver) untuk mendengarkan bus. Pada bus dua arah (seperti data bus, pengirim/penerima disebut
penyangga dua arah/transreceiver) sering di gunakan juga.
Penyannga tiga kondisi juga sering dipakai untuk memutuskan bus dari mikroprosesor. Cara ini
dipakai jika piranti eksternal digunakan untuk mengendalikan sistem dari CPU on-board. Di dalam
CPU hubungan antara elemen-elemen yang ada dilakukan melaluai data bus internal 8 bit & jalur
kontrol dari blok pewaktuan & logika kontrol. Data bus internal dihubungkan dengan data bus sistem,
lewat penyangga dua arah (transreceiver) logika kontrol dan pewaktuan dilakukan oleh isyarat
kontrol untuk keseluruhan sistem. Satu-satunya isyarat kontrol diumpankan ke CPU adalah interupsi
yang masuk ke dalam instruction decoder (ID) untuk menghentikan operasi mikroprosesor.
2)     Unit Aritmatika dan Logika
Berfungsi melakukan fungsi aritmatika dan fungsi logika (seperti operasi NAND atau OR) pada 2
bilangan, sehingga ALU harus memiliki dua input yaitu : Input A untuk bilangan 1, & Input B untuk
bilangan 2. Kedua bilangan tersebut pertama kali disimpan dalam 2 register 8 bit, accumulator (ACC)
untuk input A dan sebuah register sementara (Temp) untuk input B setelah operasi ALU selesai,
hasilnya akan disimpan dalam ACC menggantikan isi yang lama.
3)     Instruction Register (IR)
IR merupakan register 8 bit yang digunakan untuk menyimpan instruksi tersandi, yaitu saat
instruksi tersebut digunakan atau sampai instruksi berikutnya diumpankan dan disimpan, begitu
seterusnya.
4)    Instruction Decoder (ID)
ID yaitu berupa instruksi tersandi adalah kata 8 bit yang dinamakan Operational Code (Op-Code).
Setiap instruksi (seperti tambah atau simpan) memiliki sandi atau kode yang berbeda atau dengan kata
lain setiap mikroprosesor memilki Op-Code yang berbeda yang disajikan dalam bentuk instruction
set. Op-Code yang tersimpan akan diumpankan ke ID dari IR. Decoder akan merinci sandi / kode
tersebut dan menginstruksikan “ TIMING AND CONTROL LOGIC” Untuk membangkitkan isyarat
pewaktuan dan kontrol yang diperlukan   untuk melaksanakan instruksi tersebut.

Halaman 65
5)    Program Counter (PC)
PC atau pencacah program digunakan untuk melacak program dan meyakinkan bahwa CPU
menerima instruksi yang sesuai dengan urutan yang ditentukan oleh program.
Telah diketahui bahwa mikroprosesor akan melaksanakan tugas menurut urutan tertentu yang
disebut program. Program adalah berisi sejumlah instruksi, dan setiap instruksi berisi Op-Code,
sedang data yang akan diproses disebut Operand. Instruksi-instruksi disusun dalam urutan logika
tertentu dan disimpan secara berurutan pada lokasi memori, yang disebut alamat program. Tabel
bawah ini menggambarkan konstruksi dari program :
PC berupa register 16 bit yang berisi alamat lokasi program, berikut ini merupakan penjelasan dari
tabel di atas :
   Untuk memulai program, CPU menempatkan alamat awal (Starting Address) 0A20 (tempat
operator 1 disimpan) dalam program, yang selanjutnya akan ditempatkan pada address bus untuk
mengumpan instruksi pertama. Instruksi 1 akan diumpankan ke CPU lewat data bus & disimpan
dalam IR. Pada kondisi ini pencacah program akan bertambah menjadi 0A20 + 1 = 0A21, operator 1
tidak memiliki data, sehingga segera dapat dilaksanakan. Setelah instruksi 1 selesai dilaksanakan
maka CPU memberitahu pencacah program untuk mendapatkan isi (0A21) ke dalam bus alamat
(address bus) untuk mengumpankan instruksi 2, dan menyimpannya dalam IR. Jika ini terjadi
pencacah program akan bertambah menjadi 0A21 + 2 = 0A22, yang berisi data (operand 2). Operator
2 akan disampaikan, tapi tidak bisa diselesaikan  tanpa data yang sesuai yaitu berupa bilangan yang
tersimpan dalam suatu lokasi atau ditambahkan ke bilangan lain yang sudah ada dalam ACC lalu
operand 2 akan diumpankan dengan menempatkan isi pencacah program, 0A22 pada address bus.
Operand 2 muncul pada data bus, saat pencacah program bertambah menjadi 0A23 (0A22 + 1). Saat
instruksi 2 selesai dilaksanakan, pencacah program akan meletakkan isinya yang baru, 0A23 ke
address bus untuk mengumpan instruksi 3, dan seterusnya.
   Sebuah instruksi dapat berisi lebih dari 1 operand 8 bit sebagai contoh dua operand 8 bit
diperlukan untuk mengakomodasi alamat 16 bit.
6. General Purpose Register (Register Multi Guna)
Setiap mikroprosesor memiliki sejumlah register multi guna (biasa memiliki lebar 8 bit, tapi ada
yang 16 bit) sebagai tempat penyimpan sementara data / alamat selama program berlangsung.
C. UART
UART (Universal Asynchronous Receiver-Transmiter) disebut juga ACIA (Asyncnronous
Comunication interface Adapter) memiliki dua mode operasi, yaitu:
a. Mode Transmiter (pengiriman), yaitu UART akan mengambil data paralel dan mengubahnya
dalam aliran data seri yang berisi karakter star, stop dan karakter yang sama.
Mode Receiver (penerimaan), yaitu UART akan mengambil aliran bit seri dan mengubahnya ke
dalam data paralel.
CPU akan menentukan mode operasi dari UART :
a. Saat mode pengiriman UART menerima data paralel dari CPU & mengubahnya ke dalam
data seri untuk piranti pheriperal.
b. Saat mode penerimaan UART menerima data seri dari CPU dan mengubahnya ke dalam data
paralel untuk piranti pheriperal.
Untuk meyakinkan bahwa pengiriman terjadi saat pheriperal siap menerima data, maka dalam
rangkaian tersebut ditambahkan jalur handshaking. Sebelum CPU mulai mengirim informasi ke
piranti pheriperal, maka dikirim dulu pesan Request to Send, dan pada saat piranti siap menerima
data, piranti tersebut akan mengirim pesan Clear to Send. CPU akan mengosongkan data ke dalam
register UART. Demikian juga sebaliknya saat piranti pheriperal akan mengirim data ke CPU pesan
IRQ (Interrupt Request) dikirimkan ke UART & selanjutnya diteruskan ke CPU.

Halaman 66
Berdasarkan diagram blok fungsional dasar di atas, UART terdiri dari 3 elemen yaitu pengirim,
penerima & kontrol logika.
  Pengirim, terdiri atas sebuah latch untuk menjaga data parallel sebelum diubah kealiran data
seri & sebuah register geser (Shift Register) untuk melakukan pengubahan data paralel ke server
  Penerima, terdiri atas shift register untuk mengubah data seri ke paralel & sebuah latch untuk
menjaga data seri agar stabil sampai CPU memerlukannya.
  UART dapat diprogram secara penuh khususnya untuk menentukan mode operasinya (mode
pengiriman atau penerimaan). UART adalah piranti asinkron yang memerlukan bit awal & akhir
untuk setiap kata digital yang dikirimkan dari dan ke CPU. Operasi sinkron dapat dilakukan jika bit
awal & akhir tidak diperlukan. USART (Universal Synchronous / Asynchronous Receiver-
Transmitter) menyediakan  fasilitas untuk sinkron.
D. PIO
Chip Parallel Input-Output menyediakan jalur paralel yang disebut port, sehingga memungkinkan
CPU dapat berinteraksi dengan piranti periperal (yang memerlukan bit data paralel).
meskipun biasanya terdapat dua atau tiga (input/output) port 8 bit. I/O port bersifat dua arah
dimana setiap bit dapat diprogram sebagai bit keluaran atau bit masukan, jalur handshake line
dimanfatkan seperti halnya pada UART.
Pemrograman PIO dapat dilaksanakan dengan menyusun port-port PIO agar menyerupai alamat
memori, sehingga sebagian ruang memori dipakai secara eksklusif untuk operasi unit I/O. Teknik ini
disebut sebagai memory mapped I/O, digunakan oleh mikroprosesor seperti 6502 & 6800.
Mikroprosesor lain seperti  Z-80 dan 8080 menggunakan instruksi I/O khusus untuk
menginstruksikan PIO agar melakukan transfer data antara sistem mikroprosesor dan piranti periperal.
Selain itu transfer data dapat dilakukan tanpa intervensi langsung dari CPU, teknik ini disebut sebagai
Direct Memory Access (DMA), yang memanfaatkan chip pengendali DMA yang memberikan transfer
data yang sangat cepat.
DDR adalah register 8 bit yang digunakan untuk menentukan arah tiap bit dari port PIO, apakah
bertindak sebagai masukan / keluaran. Contoh di dalam sistem mikroprosesor 6502 logika 0 di dalam
DDR menentukan bit tersebut sebagai  masukan, dan logika 1 sebagai keluaran.
Lebih lanjut, OF (hex) akan menentukan P0 – P3 sebagai masukan dan P4 – P7 sebagai keluaran.
Output data register berfungsi untuk menjaga data parallel tetap stabil untuk dibaca piranti periperal,
input data register berfungsi untuk menjaga agar data paralel  yang datang tetap stabil sampai CPU
siap membacanya.
Himpunan instruksi(Instruction Set), instruksi-instruksi tersebut diumpankan ke mikroprosesor
chip dalam bentuk bilangan biner 8 bit disebut Operational Code (Op-Code) berikut datanya yang
disebut operand. Menulis program dengan sandi mesin merupakan pekerjaan panjang & menjemukan
biasanya program ditulis dengan menggunakan alphabet, lalu diterjemahkan ke serangkaian Op-Code
& operand. Bentuk paling sederhana dari terjemahannya adalah assembler, yang memanfaatkan
bahasa pemrograman rakitan (Assembly Programing Language).
Dalam bahasa assembler, tiap Op-Code memiliki sandi mnemonic, seperti :
a.      LDA untuk load accumulator
b.      ADC untuk Add With Carry
c.      JMP untuk Jump, dan seterusnya.
Instruction set dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok (sub himpunan)
1.    Pengiriman data yang memuat pergerakan data antara CPU dan lokasi memori, contoh
a.     Memuat accumulator dengan isi memory (LDA).
b.    Menyimpan isi accumulator ke dalam memory (STA).
c.     Memuat register X dengan isi memori (LDX).

Halaman 67
2.   Aritmatika & logika berisi instruksi-instruksi untuk melakukan operasi aritmatika & logika,
Contoh:
a.    Menjumlahkan dua bilangan dengan carry (ADC).
b.    Mengurangi dua bilangan dengan carry (SBC).
c.    Mengoprasikan AND pada dua bilangan (AND).
d.    Mengoprasikan EXOR pada dua bilangan (XOR).
e.    Menggeser kanan secara logika (LSR).
f.    Menggeser kiri secara aritmatika (ASL).
3.  Tes & cabang menyediakan fasilitas bagi mikroprosesor untuk melakukan  serangkaian operasi
dengan cara melompat atau mencabang ke bagian lain dari program, contoh
a.  Melompat ke subrutin (JSR).
b.  Mencabang jika hasilnya negatif (BMI).

Halaman 68
RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah : SMK Muhammadiyah Watukelir
Mata Pelajaran : Sistem Komputer
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : X / 2 (dua)
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Alokasi Waktu : 8 x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti-3 (Pengetahuan)
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
Teknik Komputer dan Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, duniakerja,
warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Kompetensi Inti-4 (Keterampilan)
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja Teknik Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan
standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir,
menjadikan gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
Kompetensi Dasar
3.8 Mengevaluasi Perangkat Eksternal / Peripheral
4.8 Merangkai perangkat eksternal dengan consule unit

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.8 Mengevaluasi Perangkat Eksternal / Peripheral
3.8.1 Memahami perangkat eksternal
3.8.2 Menguji perangkat eksternal

Halaman 69
3.8.3 Menyimpulkan perangkat eksternal
4.8 Merangkai perangkat eksternal dengan consule unit
4.8.1 Mengoperasikan perangkat eksternal dengan consule unit
4.8.2 Mempraktekkan perangkat eksternal dengan consule unit
4.8.3 Menguji perangkat eksternal dengan consule unit

D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menguji perangkat
eksternal dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menyimpulkan
perangkat eksternal dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengoperasikan
perangkat eksternal dengan consule unit dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mempraktekkan
perangkat eksternal dengan consule dengan tepat

E. Materi Pembelajaran
perangkat eksternal dengan consule unit

F. Pendekatan, Strategi, Metode


Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Discovery learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.

G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 5-8
No Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
1 Pendahuluan Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 15 Menit
Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.
Pemberian Rangsangan
1. Guru meminta peserta didik untuk memperhatikan materi yang ada di layar
komputer tentang Perangkat Eksternal / Peripheral dengan consule unit
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya agar
dapat mudah dipahami
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah dari materi yang disajikan oleh
guru
2 Kegiatan Inti
Identifikasi Masalah
1. Guru menugaskan peserta didik untuk menyimpulkan, menguji,
mengoperasikan dan mempraktekkan perangkat eksternal dengan consule unit
2. Pesera didik berusaha untuk dapat menyimpulkan, menguji, mengoperasikan
dan mempraktekkan perangkat eksternal dengan consule unit
3.Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik dapat

Halaman 70
menyimpulkan, menguji, mengoperasikan dan mempraktekkan perangkat
eksternal dengan consule unit
4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang
menyimpulkan, menguji, mengoperasikan dan mempraktekkan perangkat
eksternal dengan consule unit
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang
lainnya memberikan tanggapan
Pengumpulan Data
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau informasi dasar-
dasar menyimpulkan, menguji, mengoperasikan dan mempraktekkan perangkat
eksternal dengan consule unit
2. Peserta didik mencoba menyimpulkan, menguji, mengoperasikan dan
mempraktekkan perangkat eksternal dengan consule unit sesuai dengan
petunjuk dari guru sebagai pembuktian pengujian hipotesis
Pembuktian
1. Peserta didik menyimpulkan, menguji, mengoperasikan dan mempraktekkan
perangkat eksternal dengan consule unit
2. Guru meminta peserta didik untuk menilai hasil yang telah dibuat oleh peserta
didik yang lainnya
3. Peserta didik menilai berdasarkan format penilaian yang sudah ada
Menarik Simpulan
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang cara menyimpulkan, menguji,
mengoperasikan dan mempraktekkan perangkat eksternal dengan consule unit
2. Guru menugaskan peserta didik un tuk menyimpulkan, menguji,
mengoperasikan dan mempraktekkan perangkat eksternal dengan consule unit
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk menyimpulkan, menguji,
mengoperasikan dan mempraktekkan perangkat eksternal dengan consule unit
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang sedang
maju untuk mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari
temannya
1.Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang
perangkat eksternal dengan consule unit
2.Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
3.Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara
3 Penutup individu untuk mengerjakannya. 15 Menit
4.Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang
perangkat eksternal dengan consule unit
5.Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta
didik untuk mempelajari materi berikutnya.
6.Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup

H. Alat/ bahan, Media Pembelajaran


Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian

I. Sumber Belajar
Internet

Halaman 71
Buku – buku penunjang KBM

J. Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan : Praktek

Soal
1. Sebutkan alat alat apasjakah yang digunakan dalam komputer?
2. Apakah fungsi port?
3. Apakah kelebihan dari port USB?
4. Sebutkan peralatan tambahan pendukung komputer!
5. Apakah fungsi AC pada komputer?
Jawaban
1. CPU, Monitor, Keyboard dan Mouse
2. Port digunakan untuk menghubungkan monitor, keyboard, mouse, modem dan periferal lainnya
3. Kemudahannya dalam melakukan koneksi device ke komputer, sehingga banyak alat dapat
dipasang secara plug and play. USB ini dirancang tidak tergantung pada ekspansion slot, dan
USB yang dipasang tidak perlu melakukan booting ulang komputer. Selain itu, USB juga
mendukung arsitektur daisy-chain ganda, yaitu penggunaan USB hub. Sebuah USB hub dapat
menampung banyak device USB
4. AC, Instalasi listrik, stabilizer, UPS
5. Alat ini sebagai pendingin ruangan, dan untuk mengurangi panas dalam komputer
Penskoran
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100
Nilai = Betul x 20

Weru, Juni 2019


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

TRI RAHMIDI, S.Pd. WULANDARI, S. Kom

URAIAN MATERI

Satu unit komputer terdiri dari CPU, Monitor, Keyboard dan Mouse. Pada CPU yang merupakan
sistem unit atau console memiliki beberapa port. Port pada komputer berfungsi sebagai antarmuka

Halaman 72
antara sebuah komputer dengan komputer atau dengan unit (device) lain. Umumnya, port digunakan
untuk menghubungkan monitor, keyboard, mouse, modem dan periferal lainnya. Port memiliki
standar bentuk sendiri, seperti port untuk keyboard berbentuk bulat. Pertama kali komputer desktop
diciptakan, memiliki dua port yaitu port serial dan port parallel. Pemasangan kabel monitor, keyboard
dan mouse harus sesuai dengan portnya. Kesalahan pemasangan dapat menyebabkan tidak
berfungsinya komputer. Untuk dapat memasang port sesuai dengan posisinya, berikut ini terdapat
beberapa port console.
  Port serial, port ini memiliki sembilan pin yang digunakan untuk menghubungkan mouse,
joystick dan modem eksternal. Port serial bekerja dengan mengirim data 1 bit pada satu saat
melalui kabel tunggal.
 Port parallel, port ini digunakan untuk menghubungkan CPU dengan printer dan modem
eksternal serta periferal lainnya yang memiliki kabel  untuk port parallel. Port paralel bekerja
dengan mengirim dan menerima beberapa bit pada satu saat melalui satu set kabel. Termasuk
dalam port paralel adalah port penghubung printer, modem, dan port penghubung disk drive.
 PS / 2, port ini disebut dengan port serial type 2 yang digunakan untuk menghubungkan
keyboard dan mouse. Untuk port keyboard berwarna ungu dan untuk port mouse berwarna hijau.
 USB (Universal Serial Bus), Port ini merupakan port multi fungsi yang dapat digunakan pada
beberapa perangkat atau feriperal lainnya seperti mouse, keyboard, modem, card wireless, dan lain
sebagainya. Port USB merupakan pengembangan dari port serial. Saat ini, port usb paling populer
digunakan, misalnya untuk flash disk, harddisk eksternal, mouse, keyboard. Kelebihan dari port
USB adalah kemudahannya dalam melakukan koneksi device ke komputer, sehingga banyak alat
dapat dipasang secara plug and play. USB ini dirancang tidak tergantung pada ekspansion slot, dan
USB yang dipasang tidak perlu melakukan booting ulang komputer. Selain itu, USB juga
mendukung arsitektur daisy-chain ganda, yaitu penggunaan USB hub. Sebuah USB hub dapat
menampung banyak device USB. Jumlah tingkat atau level

                                            

Gambar Port Pada CPU          Gambar Pemasangan Kabel Port CPU


Keterangan :
1.      Port power supply kabel power listrik
2.      Port ps/2 mouse
3.      port ps/2 keyboard
4.   port USB
5.   port serial
6.   port parallel
7.   port video (monitor)

Halaman 73
8.   port parallel
9.   port network
10.  port sound card (line in, out, mic)
11.  port serial
12.  port modem line telepon
USB 5 tingkat, sedangkan jumlah USB device yang dapat terkoneksi ke sebuah kontroler USB
maksimal 12
Peralatan Pendukung Komputer
Untuk menghidupkan dan mematikan komputer, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu
prosedur yang benar. Sebelum melakukan prosedur menghidupkan dan mematikan komputer, agar
kelak kita dapat bekerja dengan nyaman, ada beberapa peralatan-peralatan tambahan yang dibutuhkan
yaitu :
 Instalasi Listrik yang baik Instalasi listrik yang baik akan memberikan rasa aman dan nyaman
bagi pengguna komputer, gunakan kabel power untuk komputer yang benar-benar bagus kuat
terhadap panas. Hindari penggunaan sumber power bersama-sama dengan peralatan elektronik
lainnya, Hindari penggunaan kabel rol (gulung) karena kabel-kabel tersebut biasanya tidak kuat
terhadap panas dan menyebabkan terjadinya konsleting atau kebakaran.
 StabilizerAlat ini berfungsi untuk menstabilkan tegangan listrik yang masuk ke power supply
komputer. Kita tidak mengetahui kalau tegangan listrik yang kita gunakan terkadang mengalami
penurunan atau penaikan daya secara tiba-tiba, dengan menggunakan stabilizer hal tersebut dapat
diantisipasi. Biasanya dalam stabilzer terdapat sikring, dan apabila tegangan yang masuk tiba-tiba
mengalami kenaikan daya yang berlebihan biasanya sikring stabilizer akan putus sehingga
komputer anda tetap terlindungi.
  Uninteruptible Power Supply (UPS)Alat ini sebagai cadangan power (battery) apabila terjadi
padam lampu. Untuk personal computer (PC) dimana hanya satu komputer, kita dapat
menggunakan UPS portable dimana UPS ini dapat menyimpan power sekitar 3 s.d 5 Jam sehingga
kita dapat melanjutkan pekerjaan.
 Air Conditioner (AC)Sebenarnya alat ini sebagai pendingin ruangan, tapi alat ini sangat
bermanfaat untuk mengurangi panas dalam komputer. Terutama laboratorium komputer yang
terdiri dari beberapa komputer, perlu sekali menggunakan AC. Dengan AC komponen elektronik
yang terdapat di dalam komputer akan tetap terjaga dengan aman yaitu tidak mengalami panas
yang berlebihan.

RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan

Halaman 74
Nama Sekolah : SMK Muhammadiyah Watukelir
Mata Pelajaran : Sistem Komputer
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : X / 2 (dua)
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Alokasi Waktu : 8 x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti-3 (Pengetahuan)
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
Teknik Komputer dan Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, duniakerja,
warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Kompetensi Inti-4 (Keterampilan)
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja Teknik Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan
standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir,
menjadikan gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
Kompetensi Dasar
3.9 Menganalisis memori berdasarkan karakteristik sistem memori (lokasi,kapasitas,
kecepatan, cara akses, tipe fisik)
4.9 Membuat alternative kebutuhan untuk memodifikasi beberapa memori dalam sistem
computer

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.9 Menganalisis memori berdasarkan karakteristik sistem memori (lokasi,kapasitas,
kecepatan, cara akses, tipe fisik)
3.9.1 Memahami memori berdasarkan karakteristik sistem memori (lokasi,kapasitas,
kecepatan, cara akses, tipe fisik)
3.9.2 Mengklasifikasikan memori berdasarkan karakteristik sistem memori
(lokasi,kapasitas, kecepatan, cara akses, tipe fisik)

Halaman 75
4.9 Membuat alternative kebutuhan untuk memodifikasi beberapa memori dalam sistem
computer
4.9.1 Mengubah alternative beberapa memori dalam sistem komputer
4.9.2 Memodifikasi memori dalam sisitem komputer

D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menghubungkan memori
berdasarkan karakteristik sistem memori dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat membagi memori
berdasarkan karakteristik sistem memori dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengubah alternative
beberapa memori dalam sistem komputer dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat memodifikasi beberapa
memori dalam sistem komputer dengan tepat

E. Materi Pembelajaran
karakteristik sistem memori (lokasi,kapasitas, kecepatan, cara akses, tipe fisik)

F. Pendekatan, Strategi, Metode


Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Discovery learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.

G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 9-12
N Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
o
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
1 Pendahuluan Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 15 Menit
Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.
Pemberian Rangsangan
1. Guru meminta peserta didik untuk memperhatikan materi yang ada di layar
komputer tentang memori berdasarkan karakteristik sistem memori
(lokasi,kapasitas, kecepatan, cara akses, tipe fisik)
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya agar
dapat mudah dipahami
3. peserta didik dapat mengidentifikasi masalah dari materi yang disajikan oleh
2 Kegiatan Inti
guru
Identifikasi Masalah
1. Guru menugaskan peserta didik untuk menghubungkan, membagi,
memodifikasi dan mengubah memori dalam sistem computer
2. Pesera didik berusaha untuk dapat menghubungkan, membagi, memodifikasi
dan mengubah memori dalam sistem computer
3. Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik dapat

Halaman 76
menghubungkan, membagi, memodifikasi dan mengubah memori dalam sistem
computer
4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang
menghubungkan, membagi, memodifikasi dan mengubah memori dalam sistem
computer
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang
lainnya memberikan tanggapan
Pengumpulan Data
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau informasi
menghubungkan, membagi, memodifika si dan mengubah memori dalam
sistem computer
2. Peserta didik mencoba menghubungkan, membagi, memodifikasi dan
mengubah memori dalam sistem computer
sesuai dengan petunjuk dari guru sebagai pembuktian pengujian hipotesis
Pembuktian
1. Peserta didik menghubungkan, membagi, memodifikasi dan mengubah
memori dalam sistem computer
2. Guru meminta peserta didik untuk menilai hasil yang telah dibuat oleh peserta
didik yang lainnya
3. Peserta didik menilai berdasarkan format penilaian yang sudah ada

1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang cara menghubungkan,


membagi, memodifikasi dan mengu bah memori dalam sistem computer
2. Guru menugaskan peserta didik un tuk menghubung kan, membagi,
memodifikasi dan mengubah memori dalam sistem computer
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk menghubungkan, membagi,
memodifikasi dan mengubah memori dalam sistem computer
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang sedang
maju untuk mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasar kan tanggapan dari
temannya
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang
karakteristik sistem memori (lokasi, kapasitas, kecepatan, cara akses, tipe fisik)
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara
3 Penutup individu untuk mengerjakannya. 15 Menit
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang
karakteristik sistem memori (lokasi,kapasitas, kecepatan, cara akses, tipe fisik)
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta didik
untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup

H. Alat/ bahan, Media Pembelajaran


Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian
I. Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
J. Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test

Halaman 77
Bentuk :
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan : Praktek

Soal
1. Apakah yang dimksud sistem memori?
2. Memori terdiri dari?
3. Apakah perbedaan memori eksternal dan internal?
4. Apa artinya erasable?
5. Sebutkan jenis – jenis ROM!

Jawaban
1. Komponen-komponen elektronik yang menyimpan perintah- perintah yang menunggu untuk
di eksekusi oleh prosesor,data yang diperlukan oleh insruksi (perintah)
2. Satu chip atau beberapa papan sirkuit lainnya
3. Memory Internal. Satuan transfer merupakan jumlah bit yang dibaca atau ditulis ke dalam
memori pada suatu saat.
Memory Eksternal. Data ditransfer dalam jumlah yang jauh lebih besar dari word, yang
dikenal dengan block.
4. Erasable artiny isi memory dapat dihapus dan diganti dengan informasi lain.
5. Mask ROM, PROM, RPROM, EPROM

Penskoran
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100

Weru, Juni 2019


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

TRI RAHMIDI, S.Pd. WULANDARI, S. Kom

URAIAN MATERI

Sistem Memori ( Memori ) adalah komponen-komponen elektronik yang menyimpan perintah-


perintah yang menunggu untuk di eksekusi oleh prosesor,data yang diperlukan oleh insruksi (perintah)
tersebut dan hasil-hasil dari data yang diproses ( informasi ). Memori biasanya terdiri atas satu chip

Halaman 78
atau beberapa papan sirkuit lainnya dalam prosesor. Memori komputer bisa diibaratkan sebagai papan
tulis, dimana setiap orang yang masuk kedalam ruangan bisa membaca dan memanfaatkan data yang
ada dengan tanpa merubah susunan yang tersaji. Data yang diproses oleh komputer, sebenarnya masih
tersimpan didalam memori, dan dalam hal ini komputer hanya membaca data dan kemudian
memprosesnya. Satu kali data tersimpan didalam memori komputer, maka data tersebut akan tetap
tinggal disitu selamanya. Setiap kali memori penuh, maka data yang ada bisa dihapus sebagian
ataupun seluruhnya untuk diganti dengan data yang baru.
Ada 7 karakteristik sistem memori secara umum:
1. Lokasi
2. Kapasitas
3. Satuan Transfer
4. Metode Akses
5. Kinerja
6. Tipe Fisik
7. Karakter Fisik
PENJELASAN
1. Lokasi memori berada pada 3 lokasi, yaitu:
 Memori Local atau sering disebut dengan register. Built-in berada dalam CPU, diperlukan untuk
semua kegitan CPU.
 Memori Internal atau sering disebut dengan memory primer atau memory utama. Berada diluar
CPU bersifat internal pada system computer, diperlukan oleh CPU dalam proses eksekusi (operasi)
program sehingga dapat diakses secara langsung oleh CPU tanpa melalui perantara.
 Memori Eksternal atau sering disebut dengan memori sekunder. Bersifat eksternal dan berada di
luar CPU, diperlukan dlam menyimpan data atau instruksi secara permanen, terdiri atas perangkat
storage seperti: disk, pita magnetik, dll
2. Kapasitas Memory
 Kapasitas register dinyatakan dalam bit.
 Kapasitas memory internal dinyatakan dalam bentuk byte (1 byte = 8 bit) atau word.
 Kapasitas memori eksternal dinyatakan dalam byte.
3. Satuan Transfer
 Memory Internal. Satuan transfer merupakan jumlah bit yang dibaca atau ditulis ke dalam memori
pada suatu saat.
 Memory Eksternal. Data ditransfer dalam jumlah yang jauh lebih besar dari word, yang dikenal
dengan block.
4. Metode Akses Memory
Ada 4 jenis pengaksesan data satuan, yaitu:

Halaman 79
 Sequentaial Access. Diorganisasikan menjadi unit-unit data yang disebut record, dibuat dalam
bentuk urutan linier yang spesifik. Contoh sequential access adalah akses pada pita magnetic.
 Direct Access. Menggunakan shared read/write mechanism tetapi setiap blok dan record memliki
alamat yang unik berdasarkan lokasi fisik. Contoh direct access adalah akses pada disk.
 Random Access. Dapat dipilih secara random, waktu mengakses lokasi tidak tergantung pada
urutan akses sebelumnya dan bersifat konstan. Contoh random access adalah system memori
utama.
 Associative Access. Setiap word dapat dicari berdasarkan pada isinya dan bukan berdasarkan
alamatnya, waktu pencariannya tidak bergantung secara konstan terhadap lokasi atau pola access
sebelumnya. Contoh associative access adalah memory cache.
5. Kinerja memory
3 buah parameter untuk kinerja system memory, yaitu:
 Access Time. Bagi RAM waktu akses adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan operasi
baca atau tulis. Bagi non RAM waktu akses adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan
mekanisme baca tulis pada lokasi tertentu.
 Cycle Time. Waktu akses ditambah dengan waktu transien hingga sinyal hilang dari saluran sinyal
untuk menghasilkan kembali data bila data ini dibaca secara destruktif.
 Transfer Rate. Merupakan kecepatan pemindahan data ke unit memori atau ditransfer dari unit
memory. Bagi RAM, transfer rate sama dengan  . Bagi non-RAM, transfer rate sama dengan ,
dimana  Waktu rata-rata untuk membaca atau menulis sejumlah N bit,  waktu akses rata-rata,
Jumlah bit,  kecepatan transfer dalam bit per detik.
6. Tipe Fisik Memory
Ada dua tipe fisk memory, yaitu:
 Memory Semikonduktor. Memory ini memakai teknologi LSI atau VLI, memory ini banyak
digunakan untuk memory internal misalnya RAM.
 Memory Permukaan Magnetik. Banyak digunaakan untuk memory eksternal yaitu untuk disk atau
pita magnetic.
7. Karakteristik Fisik
 Volatile dan Non-volatile. Pada memory volatile informasi akan hilang bila listrik dimatika. Pada
memory Non-volatile informasi akan tetap berada tanpa mengalami kerusakan sebelum dilakukan
perubahan, memory ini daya listrik tidak diperlukan untuk mempertahankan informasi tersebut.
 Erasable dan Non Erasable. Erasable artiny isi memory dapat dihapus dan diganti dengan
informasi lain.
8.  Dari segi istilah, ROM dan RAM memiliki pengertian sebagai berikut ini.
 ROM (Read Only Memory), Adalah sebuah Ruang atau memory yang berfungsi untuk menyimpan
berbagai program yang ada pada komputer tersebut. ROM biasanya menyimpan file-file seperti
Musik, Film, Gambar dan file lainnya.

Halaman 80
 RAM (Random Access Memory), Adalah sebuah Ruang atau memory yang berfungsi sebagai
tempat penyimpanan sementara program komputer yang sedang berjalan. ROM biasanya berisi
instruksi/program khusus yang bisa digunakan pemakai untuk memanfaatkan komputer secara
maksimal.
Dari pengertian diatas, sudah sangat jelas perbedaan antara RAM dan ROM. Secara Singkatnya,
ROM adalah ruang yang digunakan untuk menyimpan file yang sudah jadi seperti gambar, musik dan
sebagainya. Sedangkan RAM adalah ruang yang digunakan untuk menjalankan aktifitas dari sebuah
program yang dibuka pada komputer tersebut.
Nah di bawah ini terdapat Perbedaan diantara keduanya antara lain:
1. ROM tidak dapat diisi atau ditulisi data sewaktu-waktu seperti RAM. Pengisian atau penulisan
data, informasi, ataupun program pada ROM memerlukan proses khusus yang tidak semudah dan
se-fleksibel cara penulisan pada RAM. Biasanya, data atau program yang tertulis pada ROM diisi
oleh pabrik yang membuatnya. Umumnya ROM digunakan untuk menyimpan firmware, yaitu
perangkat lunak yang berhubungan dengan perangkat keras. Contoh ROM semacam ini adalah
ROM BIOS. ROM BIOS berisi program dasar sistem komputer yang berfungsi untuk mengatur
dan menyiapkan semua peralatan atau komponen yang ada atau yang terpasang pada komputer
saat komputer ‘dinyalakan/dihidupkan’.
2. Informasi/data/program yang tertulis pada ROM (isi ROM) bersifat permanen dan tidak mudah
hilang dan tidak mudah berubah walaupun komputer ‘dimatikan’ atau dalam keadaan mati (off).
Sedangkan pada RAM, semua isinya (baik berupa data, program atau informasi) akan hilang
dengan sendirinya jika komputer ‘dimatikan’ (dalam keadaan off).
3. ROM dapat menyimpan data tanpa membutuhkan daya. Itulah sebabnya data dalam ROM tidak
akan hilang walaupun komputer mati. Sedangkan RAM membutuhkan daya agar dapat
menyimpan data, jika RAM tidak mendapatkan daya, dengan sendirinya tidak akan dapat
menyimpan data. Hal inilah yang menyebabkan data yang terdapat dalam RAM secara otomatis
akan hilang bila komputer mati (off).
ROM modern sering ditemukan dalam bentuk IC (Integrated Circuit), sama seperti RAM yag
wujudnya kebanyakan juga berupa IC. Teks atau kode yang tertulis pada kedua jenis IC ini
berbeda. IC ROM biasanya memiliki kode tulisan (teks) 27xxx. Angka 27 menunjukkan kode
untuk ROM, sedangkan xxx menjunjukkan kapasitas ROM dalan satuan kilo bit.
Jenis-Jenis ROM
 Mask ROM, data pada ROM dimasukkan langsung melalui mask pada saat perakitan chip. Hal
ini membuatnya sangat ekonomis terutama jika kita memproduksi dalam jumlah banyak. Namun
hal ini juga menjadi sangat mahal karena tidak fleksibel. Sebuah perubahan walaupun hanya satu
bit membutuhkan mask baru yang tentu saja tidak murah. Karena tidak fleksibel maka jarang ada
yang menggunakannya lagi. Aplikasi lain yang mirip dengan ROM adalah CD-ROM prerecorded
yang familiar dengan kita, salah satunya CD musik. Berbeda dengan pendapat banyak orang

Halaman 81
bahwa CD-ROM ditulis dengan laser, kenyataannya data pada CD-ROM lebih tepatnya dicetak
pada piringan plastik.
 PROM (Programable ROM), yaitu ROM yang bisa kita program kembali dengan catatan hanya
boleh satu kali perubahan setelah itu tidak dapat lagi diprogram.
 RPROM (Re-Programable ROM), merupakan perkembangan dari versi PROM dimana kita dapat
melakukan perubahan berulangkali sesuai dengan yang diinginkan.
 EPROM (Erasable Program ROM), merupakan ROM yangdapat kita hapus dan program
kembali, tapi cara penghapusannya dengan menggunakan sinar ultraviolet.
 EEPROM (Electrically Erasable Program ROM), perkembangan mutakhir dari ROM dimana kita
dapat mengubahdan menghapus program ROM dengan menggunakan

Halaman 82
RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah : SMK Muhammadiyah Watukelir
Mata Pelajaran : Sistem Komputer
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : X / 2 (dua)
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Alokasi Waktu : 8 x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti-3 (Pengetahuan)
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
Teknik Komputer dan Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, duniakerja,
warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Kompetensi Inti-4 (Keterampilan)
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja Teknik Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan
standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir,
menjadikan gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
Kompetensi Dasar
3.10 Menganalisa Struktur CPU dan fungsi CPU
4.10 Menyajikan Rangkaian internal CPU

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.10 Menganalisa Struktur CPU dan fungsi CPU
3.10.1 Menghubungkan struktur CPU
3.10.2 Memahami struktur CPU

Halaman 83
4.10 Menyajikan Rangkaian internal CPU
4.10.1 Merakit rangkaian internal CPU
4.10.2 Memproduksi rangkaian internal CPU

D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menghubungkan struktur
CPU dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat membagi struktur CPU
dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat memproduksi rangkaian
internal CPU dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mendemodntrasikan
rangkaian internal CPU dengan tepat

E. Materi Pembelajaran
Strukut dan rangkaian internal CPU

F. Pendekatan, Strategi, Metode


Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Discovery learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.

G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 13 - 16
N Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
o
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
1 Pendahuluan Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 15 Menit
Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.
2 Kegiatan Inti
Pemberian Rangsangan
1. Guru meminta peserta didik untuk memperhatikan materi yang ada di layar
komputer tentang Struktur CPU dan rangkaian internal CPU
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya agar
dapat mudah dipahami
3. peserta didik dapat mengidentifikasi masalah dari materi yang disajikan oleh
guru
Identifikasi Masalah
1.Guru menugaskan peserta didik untuk menghubungkan, membagi,
memproduksi dan mendemonstrasikan Rangkaian internal CPU
2. Pesera didik berusaha untuk dapat menghubungkan, membagi, mempro duksi
dan mendemon strasikan Rangkaian internal CPU
3. Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik dapat
menghubungkan, membagi, memproduksi dan mendemon strasikan Rangkaian
internal CPU
4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang
menghubungkan, membagi, mempro duksi dan mendemon strasikan
Rangkaian internal CPU

Halaman 84
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang
lainnya memberikan tanggapan
Pengumpulan Data
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau informasi
menghubungkan, membagi, memproduk si dan mendemonstrasikan Rangkaian
internal CPU
2. Peserta didik mencoba menghubungkan, membagi, memproduksi dan
mendemonstrasikan Rangkaian internal CPU
sesuai dengan petunjuk dari guru sebagai pembuktian pengujian hipotesis
Pembuktian
1. Peserta didik mencoba menghubungkan, membagi, memproduksi dan
mendemon strasikan Rangkaian internal CPU
2. Guru meminta peserta didik untuk menilai hasil yang telah dibuat oleh peserta
didik yang lainnya
3. Peserta didik menilai berdasarkan format penilaian yang sudah ada
Menarik Simpulan
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang cara menghubungkan,
membagi, mempro duksi dan mende monstrasikan Rangkaian internal CPU
2. Guru menugaskan peserta didik un tuk menghubung kan, membagi,
memproduksi dan mendemonstrasikan Rangkaian internal CPU
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk menghubungkan, membagi,
memproduksi dan mendemonstrasikan Rangkaian internal CPU
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang sedang
maju untuk mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari
temannya
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang
Strukut dan rangkaian internal CPU
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara
3 Penutup individu untuk mengerjakannya. 15 Menit
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang
Strukut dan rangkaian internal CPU
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta
didik untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup

H. Alat/ bahan, Media Pembelajaran


Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian

I. Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM

J. Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan : Praktek

Halaman 85
Soal
1. Apakah kepanjangan dari CPU?
2. Sebutkan komponen – komponen CPU?
3. Apa tugas ALU?
4. Apakah tugas prosesor?
5. Mengapa ALU disebut juga mesin bahasa?
Jawaban
1. Central Processing Unit
2. Arithmetic and Logic Unit (ALU), Control Unit, Register, CPU Interconntections
3. pengolahan data komputer
4. Prosesor menangguhkan eksekusi program yang dijalankan dan menyimpan konteksnya. Tindakan
ini adalah menyimpan alamat instruksi berikutnya yang akan dieksekusi dan data lain yang
relevan. Prosesor menyetel Program Counter (PC) ke alamat awal routine interrupt handler.
5. karena bagian ini mengerjakan instruksi-instruksi bahasa mesin yang diberikan padanya

Penskoran
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100
Nilai = Betul x 20

Weru, Juni 2019


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

TRI RAHMIDI, S.Pd. WULANDARI, S. Kom

Halaman 86
URAIAN MATERI

Penjelasan tentang CPU


 Central Processing Unit
 Merupakan komponen terpenting dari sistem komputer
 Komponen pengolah data berdasarkan instruksi yang diberikan kepadanya
 Dalam mewujudkan fungsi dan tugasnya, CPU tersusun atas beberapa komponen
Komponen Utama CPU
 Arithmetic and Logic Unit (ALU)
 Control Unit
 Registers
 CPU Interconnections
Arithmetic and Logic Unit (ALU)
 Bertugas membentuk fungsi-fungsi pengolahan data komputer
 ALU sering disebut mesin bahasa (machine language) karena bagian ini mengerjakan
instruksi-instruksi bahasa mesin yang diberikan padanya. Seperti istilahnya.
 ALU terdiri dari dua bagian, yaitu unit aritmetika dan unit logika boolean, yang masing-
masing memiliki spesifikasi tugas tersendiri.
Control Unit
 Bertugas mengontrol operasi CPU dan secara keseluruhan mengontrol komputer sehingga
terjadi sinkronisasi kerja antar komponen dalam menjalankan fungsi-fungsi operasinya.
 Termasuk dalam tanggung jawab unit kontrol adalah mengambil instruksi-instruksi dari
memori utama dan menentukan jenis instruksi tersebut.
Registers
 Media penyimpanan internal CPU yang digunakan saat proses pengolahan data.
 Memori ini bersifat sementara, biasanya digunakan untuk menyimpan data saat diolah
ataupun data untuk pengolahan selanjutnya.
CPU Interconnections
 Sistem koneksi dan bus yang menghubungkan komponen internal dan bus-bus eksternal CPU.
 Komponen internal CPU yaitu ALU, unit kontrol dan register-register.
 Komponen eksternal CPU : sistem lainnya, seperti memori utama, piranti masukan/keluaran.
Fungsi CPU
 Menjalankan program-program yang disimpan dalam memori utama dengan cara mengambil
instruksi-instruksi, menguji instruksi tersebut dan mengeksekusinya satu persatu sesuai alur
perintah.
 Pandangan paling sederhana proses eksekusi program adalah dengan mengambil pengolahan
instruksi yang terdiri dari dua langkah, yaitu : operasi pembacaan instruksi (fetch) dan operasi
pelaksanaan instruksi (execute).
Siklus Fetch - Eksekusi
 Pada setiap siklus instruksi, CPU awalnya akan membaca instruksi dari memori.
 Terdapat registers dalam CPU yang berfungsi mengawasi dan menghitung instruksi
selanjutnya, yang disebut Program Counter (PC).
 PC akan menambah satu hitungannya setiap kali CPU membaca instruksi.
 Instruksi-instruksi yang dibaca akan dibuat dalam register instruksi (IR).
 Instruksi-instruksi ii dalam bentuk kode-kode binner yang dapat direpresentasikan oleh CPU
kemudian dilakukan aksi yang diperlukan.

Halaman 87
Aksi CPU
 CPU - Memori, perpindahan data dari CPU ke memori dan sebaliknya.
 CPU - I/O, perpindahan data dari CPU ke modul I/O dan sebaliknya.
 Pengolahan Data, CPU membentuk sejumlah operasi aritmatika dan logika terhadap data.
 Kontrol, merupakan instruksi untuk pengontrolan fungsi atau kerja. Misalnya instruksi
pengubahan urusan eksekusi.
Siklus Eksekusi
 Instruction Address Calculation (IAC), yaitu mengkalkulasi atau menentukan alamat instruksi
berikutnya yang akan dieksekusi. Biasanya melibatkan penambahan bilangan tetap ke alamat
instruksi sebelumnya. Misalnya, bila panjang setiap instruksi 16 bit padahal memori memiliki
panjang 8 bit, maka tambahkan 2 ke alamat sebelumnya.
 Instruction Fetch (IF), yaitu membaca atau mengambil instruksi dari lokasi memorinya ke
CPU.
 Instruction Operation Decoding (IOD), yaitu menganalisa instruksi untuk menentukan jenis
operasi yang akan dibentuk dan operand yang akan digunakan.
 Operand Address Calculation (OAC), yaitu menentukan alamat operand, hal ini dilakukan
apabila melibatkan referensi operand pada memori.
 Operand Fetch (OF), yaitu mengambil operand dari memori atau dari modul I/O.
 Data Operation (DO), yaitu membentuk operasi yang diperintahkan dalam instruksi.
 Operand Store (OS), yaitu menyimpan hasil eksekusi ke dalam memori.
Fungsi Interupsi
 Mekanisme penghentian atau pengalihan pengolahan instruksi dalam CPU kepada routine
interupsi.
 Hampir semua modul (memori dan I/O) memiliki mekanisme yang dapat menginterupsi kerja
CPU.
Tujuan Interupsi
 Secara umum untuk manajemen pengeksekusian routine instruksi agar efektif dan efisien
antar CPU dan modul-modul I/O maupun memori.
 Setiap komponen komputer dapat menjalankan tugasnya secara bersamaan, tetapi kendali
terletak pada CPU di samping itu kecepatan eksekusi masing-masing modul berbeda.
 Dapat sebagai sinkronisasi kerja antar modul.
Kelas Sinyal Interupsi
 Program, yaitu interupsi yang dibangkitkan dengan beberapa kondisi yang terjadi pada hasil
eksekusi program. Contohnya : aritmatika overflow, pembagian nol, operasi ilegal.
 Timer, adalah interupsi yang dibangkitkan dengan pewaktuan dalam prosesor. Sinyal ini
memungkinkan sistem operasi menjalankan fungsi tertentu secara reguler.
 I/O, sinyal interupsi yang dibangkitkan oleh modul I/O sehubungan pemberitahuan kondisi
error dan penyelesaian suatu operasi.
 Hardware Failure, adalah interupsi yang dibangkitkan oleh kegagalan daya atau kesalahan
partas memori.
Proses Interupsi
 Dengan adanya mekanisme interupsi, prosesor dapat digunakan untuk mengeksekusi
instruksi-instruksi lain.
 Saat suatu modul telah selesai menjalankan tugasnya dan siap menerima tugas berikutnya,
maka modul ini akan mengirimkan permintaan interupsi ke prosesor.
 Kemudian prosesor akan menghentikan eksekusi yang sedang dijalankannya untuk meng-
handle routine interupsi.

Halaman 88
 Setelah program interupsi selesai maka prosesor akan melanjutkan eksekusi programnya
kembali.
 Saat sinyal interupsi diterima prosesor ada dua kemungkina tindakan, yaitu interupsi
diterima/ditangguhkan dan interupsi ditolak.
Interupsi ditangguhkan :
Apa yang dilakukan prosesor ?
 Prosesor menangguhkan eksekusi program yang dijalankan dan menyimpan konteksnya.
Tindakan ini adalah menyimpan alamat instruksi berikutnya yang akan dieksekusi dan data
lain yang relevan.
 Prosesor menyetel Program Counter (PC) ke alamat awal routine interrupt handler.
Sistem Operasi Kompleks
 Interupsi ganda (multiple interrupt).
o Misalnya suatu komputer akan menerima permintaan interupsi saat proses pencetakan
dengan printer selesai, disamping itu dimungkinkan dari saluran komunikasi akan
mengirimkan permintaan interupsi setiap kali data tiba.
 Dapat diambil dua buah pendekatan untuk menangani interupsi ganda ini.
Pendekatan Interupsi Ganda
Ada 2 pendekatan :
 Pendekatan ini disebut pengolahan interupsi berurutan/sekuensial.
o Menolak atau tidak mengizinkan interupsi lain saat suatu interupsi ditangani prosesor.
o Setelah prosesor selesai menangani suatu interupsi maka interupsi lain baru ditangani.
 Pengolahan interupsi bersarang yaitu mendefinisikan prioritas bagi interupsi.
o Interrupt handler mengizinkan interupsi berprioritas lebih tinggi ditangani terlebih
dahulu.

Halaman 89

Anda mungkin juga menyukai