Anda di halaman 1dari 82

RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah :
Mata Pelajaran : Sistem Komputer
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : X / 1 (satu)
Tahun Pelajaran : 2019 / 2020
Alokasi Waktu : 6 x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


1. Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan
Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, duniakerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan
gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung.
2. Kompetensi Dasar
3.1 Memahami sistem bilangan (Desimal, Biner, Heksadesimal)
4.1 Mengkonversikan sistem bilangan (Desimal, Biner, Heksadesimal) dalam memecahkan masalah
konversi
3. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1 Memahami sistem bilangan(Desimal, Biner, Heksadesimal)
3.1.1 Menjelaskan sistem bilangan biner, oktal, heksadesimal
3.1.2 Menjelaskan konversi biner ke desimal dan sebaliknya
3.1.3 Menjelaskan konversi oktal ke desimal dan sebaliknya
3.1.4 Menjelaskan konversi heksadesimal ke desimal dan sebaliknya
3.1.5 Menjelaskan satuan dalam digit biner (bit, byte, word)
Halaman 1
3.1.6 Menjelaskan kode bilangan (BCD, Exess-3, Grey, ASCII)
4.1 Mengkonversikan sistem bilangan (Desimal, Biner, Heksadesimal) dalam memecahkan masalah
konversi
4.1.1 Mengkonversikan biner ke desimal dan sebaliknya

4.1.2 Mengkonversikan oktal ke desimal dan sebaliknya

4.1.3 Mengkonversikan heksadesimal ke desimal dan sebaliknya

C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat memahami bilangan decimal, biner
dan heksadesimal dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menulis ulang bilangan decimal, biner
dan heksa decimal dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengklasifikasikan bilangan decimal,
biner dan heksadesimal dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menulis ulang bilangan decimal, biner
dan heksa decimal dengan tepat
D. Materi Pembelajaran
• Sistem bilangan biner
• Sistem bilangan oktal
• Sistem bilangan heksadesimal
• Konversi antar bilangan
• Satuan dalam digit biner (bit, byte, word)
• kb, kB, Mb, MB, Gb, GB, Tb, TB
• kode bilangan BCD
• Exess-3
• Grey
• ASCII
E. Pendekatan, Strategi, Metode
a. Pendekatan berfikir : Sientific
b. Model Pembelajaran : Discovery learning
c. Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 - 3
No Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran
2. Melakukan pengkondisian peserta didik
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
1 Pendahuluan 15 Menit
4. Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
5. Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
6. Melakukan Pre test.

Pemberian Rangsangan
1. Guru meminta peserta didik untuk memperhatikan materi yang ada di layar komputer tentang
sistem bilangan(Desimal, Biner, Heksadesimal)
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya agar dapat mudah
2 Kegiatan Inti dipahami 240 Menit
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah dari materi yang disajikan oleh guru
Identifikasi Masalah
1. Guru menugaskan peserta didik untuk dapat memecahkan masalah konversi bilangan decimal,

Halaman 2
biner dan heksa desimal
2. Pesera didik menulis ulang konversi bilangan decimal, biner dan heksa decimal dengan
membaca buku panduan yang lain.
3. Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik dapat merumuskan
maslah / hipotesis tugas dari guru tentang masalah konversi bilangan decimal, biner dan heksa
decimal
4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang masalah konversi
bilangan decimal, biner dan heksa decimal
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang lainnya
memberikan tanggapan
Pengumpulan Data
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau informasi masalah konversi
bilangan decimal, biner dan heksa decimal
2. Peserta didik mencoba membuat atau mengerjakan atau menulis ulang bilangan decimal,
biner dan heksa decimal sesuai dengan petunjuk dari guru sebagai pembuktian pengujian
hipotesis
Pembuktian
1. Guru meminta peserta didik untuk menilai hasil yang telah dibuat oleh peserta didik yang
lainnya
2.Peserta didik menilai berdasarkan format penilaian yang sudah ada
Menarik Simpulan
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang bilangan decimal, biner dan heksa decimal
2. Guru menugaskan peserta didik un tuk menyimpulakn dan menulis ulang materi bilangan
decimal, biner dan heksa decimal
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk menyimpulkan materi bilangan decimal,
biner dan heksa decimal
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang sedang maju untuk
mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari temannya
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang bilangan decimal,
biner dan heksa decimal
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara individu untuk
mengerjakannya.
3 Penutup 15 Menit
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan bilangan decimal, biner dan
heksa decimal
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta didik untuk
mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup

D. Alat/ bahan, Media Pembelajaran


Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian
E. Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
F. Penilainan Pembelajaran
a. Teknik : Non Test dan Test
b. Bentuk :
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan : Demonstrasi

URAIAN MATERI

Bilangan desimal adalah bilangan yang menggunakan 10 angka mulai 0 sampai 9 berturut2. Setelah
angka 9, maka angka berikutnya adalah 10, 11, 12 dan seterusnya. Bilangan desimal disebut juga bilangan

Halaman 3
berbasis 10. Contoh penulisan bilangan desimal : 1710. Ingat, desimal berbasis 10, maka angka 10-lah yang
menjadi subscript pada penulisan bilangan desimal.
Bilangan biner adalah bilangan yang hanya menggunakan 2 angka, yaitu 0 dan 1. Bilangan biner juga
disebut bilangan berbasis 2. Setiap bilangan pada bilangan biner disebut bit, dimana 1 byte = 8 bit. 
Contoh penulisan : 1101112.
Bilangan oktal adalah bilangan berbasis 8, yang menggunakan angka 0 sampai 7. Contoh penulisan : 17 8.
Bilangan heksadesimal, atau bilangan heksa, atau bilangan basis 16, menggunakan 16  buah simbol,
mulai dari 0 sampai 9, kemudian dilanjut dari A sampai F. Jadi, angka A sampai F merupakan simbol
untuk 10 sampai 15. Contoh penulisan : C516.

Konversi bilangan biner, octal atau hexadesimal menjadi bilangan desimal.


Konversi dari bilangan biner, octal atau hexa menjadi bilangan desimal memiliki konsep yang
sama.Konsepnya adalah bilangan tersebut dikalikan basis bilangannya yang dipangkatkan 0,1,2 dst
dimulai dari kanan. Untuk lebih jelasnya silakan lihat contoh konversi bilangan di bawah ini;
 Konversi bilangan octal ke desimal.
Cara mengkonversi bilangan octal ke desimal adalah dengan mengalikan satu-satu bilangan dengan 8
(basis octal) pangkat 0 atau 1 atau 2 dst dimulai dari bilangan paling kanan. Kemudian hasilnya
dijumlahkan. Misal, 137(octal) = (7x80) + (3x81) + (1x82) = 7+24+64 = 95(desimal)
 Konversi bilangan biner ke desimal.
Cara mengkonversi bilangan biner ke desimal adalah dengan mengalikan satu-satu bilangan dengan 2
(basis biner) pangkat 0 atau 1 atau 2 dst dimulai dari bilangan paling kanan. Kemudian hasilnya
dijumlahkan. Misal, 11001(biner) = (1x20) + (0x21) + (0x22) + (1x2) + (1x22) = 1+0+0+8+16 =
25(desimal).
 Konversi bilangan hexadesimal ke desimal.
Cara mengkonversi bilangan biner ke desimal adalah dengan mengalikan satu-satu bilangan dengan 16
(basis hexa) pangkat 0 atau 1 atau 2 dst dimulai dari bilangan paling kanan. Kemudian hasilnya
dijumlahkan. Misal, 79AF(hexa) = (Fx20) + (9x21) + (Ax22) = 15+144+2560+28672 = 31391(desimal).
 Konversi bilangan hexadesimal ke desimal.
Cara mengkonversi bilangan biner ke desimal adalah dengan mengalikan satu-satu bilangan dengan 16
(basis hexa) pangkat 0 atau 1 atau 2 dst dimulai dari bilangan paling kanan. Kemudian hasilnya
dijumlahkan. Misal, 79AF(hexa) = (Fx20) + (9x21) + (Ax22) = 15+144+2560+28672 = 31391(desimal).
Konversi bilangan desimal menjadi bilangan biner, octal atau hexadesimal.
Konversi dari bilangan desimal menjadi biner, octal atau hexadesimal juga memiliki konse yang sama.
Konsepnya bilangan desimal harus dibagi dengan basis bilangan tujuan, hasilnya dibulatkan kebawah dan
sisa hasil baginya (remainder) disimpan. Ini dilakukan terus menerus hingga hasil bagi < basis bilangan
tujuan. Sisa bagi ini kemudian diurutkan dari yang paling akhir hingga yang paling awal dan inilah yang
merupakan hasil konversi bilangan tersebut. Untuk lebih jelasnya lihat pada contoh berikut;
 Konversi bilangan desimal ke biner.
Cara konversi bilangan desimal ke biner adalah dengan membagi bilangan desimal dengan 2 dan
menyimpan sisa bagi per seitap pembagian terus hingga hasil baginya < 2. Hasil konversi adalah urutan
sisa bagi dari yang paling akhir hingga paling awal. Contoh:
125(desimal) = .... (biner)
Halaman 4
125/2 = 62 sisa bagi 1
62/2= 31    sisa bagi 0
31/2=15     sisa bagi 1
15/2=7       sisa bagi 1
7/2=3         sisa bagi 1
3/2=1         sisa bagi 1
hasil konversi: 1111101
 Konversi bilangan desimal ke octal.
Cara konversi bilangan desimal ke octal adalah dengan membagi bilangan desimal dengan 8 dan
menyimpan sisa bagi per seitap pembagian terus hingga hasil baginya < 8. Hasil konversi adalah urutan
sisa bagi dari yang paling akhir hingga paling awal. Contoh lihat gambar:
 Konversi bilangan desimal ke hexadesimal.
Cara konversi bilangan desimal ke octal adalah dengan membagi bilangan desimal dengan 16 dan
menyimpan sisa bagi per seitap pembagian terus hingga hasil baginya < 16. Hasil konversi adalah urutan
sisa bagi dari yang paling akhir hingga paling awal. Apabila sisa bagi diatas 9 maka angkanya diubah,
untuk nilai 10 angkanya A, nilai 11 angkanya B, nilai 12 angkanya C, nilai 13 angkanya D, nilai 14
angkanya E, nilai 15 angkanya F. Contoh lihat gambar:
Konversi bilangan octal ke biner dan sebaliknya
 Konversi bilangan octal ke biner.
Konversi bilangan octal ke biner caranya dengan memecah bilangan octal tersebut persatuan bilangan
kemudian masing-masing diubah kebentuk biner tiga angka. Maksudnya misalkan kita mengkonversi
nilai 2 binernya bukan 10 melainkan 010. Setelah itu hasil seluruhnya diurutkan kembali. Contoh:
 Konversi bilangan biner ke octal.
Konversi bilangan biner ke octal sebaliknya yakni dengan mengelompokkan angka biner menjadi tiga-
tiga dimulai dari sebelah kanan kemudian masing-masing kelompok dikonversikan kedalam angka
desimal dan hasilnya diurutkan. Contoh lihat gambar:
Konversi bilangan hexadesimal ke biner dan sebaliknya
 Konversi bilangan hexadesimal ke biner.
Sama dengan cara konversi bilanga octal ke biner, bedanya kalau bilangan octal binernya harus 3 buah,
bilangan desimal binernya 4 buah. Misal kita konversi 2 hexa menjadi biner hasilnya bukan 10
melainkan 0010. Contoh lihat gambar:
 Konversi bilangan biner ke hexadesimal.
Teknik yang sama pada konversi biner ke octal. Hanya saja pengelompokan binernya bukan tiga-tiga
sebagaimana pada bilangan octal melainkan harus empat-empat. Contoh lihat gambar:
Konversi bilangan hexadesimal ke octal dan sebaliknya
 Konversi bilangan octal ke hexadesimal.
Teknik mengonversi bilangan octal ke hexa desimal adalah dengan mengubah bilangan octal menjadi
biner kemudian mengubah binernya menjadi hexa. Ringkasnya octal->biner->hexa lihat contoh,
 Konversi bilangan hexadesimal ke octal.Begitu juga dengan konversi hexa desimal ke octal
yakni dengan mengubah bilangan hexa ke biner kemudian diubah menjadi bilangan octal. Ringkasnya
hexa->biner->octal. Lihat contoh;
Jawablah pertanyaan berikut ini!
Halaman 5
1. Apakah yang dimaksud dengan Bilangan decimal?
2. Apakah yang dimksud dengan bilangan biner?
3. Apakah yang dimaksud engan bilangan octal?
4. Bagaimana cara mengonversi bilangan octal ke desimal?
5. Bagaimana cara mengonversi bilangan biner ke decimal?

Jawaban
1. Bilangan decimal adalah bilangan yang menggunakan 10 angka mulai 0 sampai berturut – turut.
Setelah angka 9, maka angka berikutnya adalah 10, 11, 12 dan seterusnya. Bilangan desimal disebut
juga bilangan berbasis 10
2. Bilangan biner adalah bilangan yang hanya menggunakan 2 angka yaitu 0 dan 1
3. Bilangan octal adalah bilangan berbasis 8
4. Cara mengkonversi bilangan octal ke desimal adalah dengan mengalikan satu-satu bilangan dengan 8
(basis octal) pangkat 0 atau 1 atau 2 dst dimulai dari bilangan paling kanan. Kemudian hasilnya
dijumlahkan. Misal, 137(octal) = (7x80) + (3x81) + (1x82) = 7+24+64 = 95(desimal)
5. Cara mengkonversi bilangan biner ke desimal adalah dengan mengalikan satu-satu bilangan dengan 2
(basis biner) pangkat 0 atau 1 atau 2 dst dimulai dari bilangan paling kanan. Kemudian hasilnya
dijumlahkan. Misal, 11001(biner) = (1x20) + (0x21) + (0x22) + (1x2) + (1x22) = 1+0+0+8+16 =
25(desimal).

Penskoran
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100

Nilai = Betul x 20

Tegal, Juli 2019

Mengetahui

Kepala Sekolah Guru Mapel

………………….. …………………..

Halaman 6
RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah :
Mata Pelajaran : Sistem Komputer
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : X / 1 (satu)
Tahun Pelajaran : 2019 / 2020
Alokasi Waktu : 6 x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan
Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, duniakerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan
gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung.
Kompetensi Dasar
3.2 Menganalisis relasi logika dasar, kombinasi dan sekuensial (NOT, AND, OR) ;
(NOR,NAND,EXOR,EXNOR);(Flip Flop, counter)
4.2 Menganalisis relasi logika dasar, kombinasi dan sekuensial (NOT, AND, OR);
(NOR,NAND,EXOR,EXNOR);(Flip Flop, counter)
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.2 Mengnalisis relasi logika dasar, kombinasi dan sekuensial (NOT, ND, OR);
(NOR,NAND,EXOR,EXNOR); (Flip Flop, Counter)
3.2.1 Menjelaskan logika dasar
3.2.2 Menjelaskan level sinyal digital
3.2.3 Menjelaskan simbol gerbang-gerbang logika dasar dan fungsi keluaranya

Halaman 7
3.2.4 Menjelaskan truth table dari gerbang logika dasar
3.2.5 Mengkombinasikan gerbang-gerbang dasar secara sekuensial
3.2.6 Menerapkan gerbang NAND dan NOR untuk membentuk rangkaian S-C flip-flop, J-K
flip-flop dan D flip-flop.
3.2.7 Menjelaskan time line sinyal rangkaian digital
3.2.8 Menerapkan rangkaian flip-flop untuk membentuk rangkaian counter (binary, decade, up-
down)
4.2 Menganalisis relasi logika dasar, kombinasi dan sekuensial (NOT, AND, OR);
(NOR,NAND,EXOR,EXNOR);(Flip Flop, counter)
4.2.1 Membuat truthtable dari gerbang-gerbang dasar
4.2.2 Membuat rangkaian gerbang-gerbang kombinasi secara sekuensial
4.2.3 Menentukan fungsi keluaran dari rangkaian gerbang kombinasi
4.2.4 Membuat rangkaian flip-flop (S-C,J-K,D)
4.2.5 Membuat rangkaian counter (binary,decade,up-down) dari flip-flop)
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat membedakan relasi logika dasar,
kombinasi dan sekuensial dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat memeriksa relasi logika dasar,
kombinasi dan sekuensial dengan tepat

1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menghubungkan relasi logika dasar,
kombinasi dan sekuensial dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menyeleksi relasi logika dasar,
kombinasi dan sekuensial dengan tepat

D. Materi Pembelajaran
 Sistem logika digital
 Level sinyal digital
 Sinyal clock digital
 Gerbang AND,OR dan NOT
 Truth table
 Gerbang NAND,NOR
 EXOR, EXNOR
 S-C flip-flop
 J-K flip-flop
 T flip-flop
 D flip-flop
 Time line
 Binary counter
 Decade counter
 Up-down counter
 BCD counter

E. Pendekatan, Strategi, Metode


Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Discovery learning

Halaman 8
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 - 3
No Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran
2. Melakukan pengkondisian peserta didik
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
1 Pendahuluan 15 Menit
4. Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
5. Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
6. Melakukan Pre test.

Pemberian Rangsangan
1. Guru meminta peserta didik untuk memperhatikan materi yang ada di layar komputer tentang
relasi logika dasar, kombinasi dan sekuensial (NOT, AND, OR);
(NOR,NAND,EXOR,EXNOR);(Flip Flop, counter)
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya agar dapat mudah
dipahami
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah dari materi yang disajikan oleh guru
Identifikasi Masalah
1. Guru menugaskan peserta didik untuk dapat menghubungkan dan membedakan relasi logika
dasar, kombinasi dan sekuensial
2. Pesera didik berusaha menghubungkan dan membedakan relasi logika dasar, kombinasi dan
sekuensial dengan membaca buku panduan yang lain.
3. Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik dapat merumuskan
maslah / hipotesis tugas dari guru tentang menghubungkan dan membedakan relasi logika
dasar, kombinasi dan sekuensial
4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang menghubungkan dan
membedakan relasi logika dasar, kombinasi dan sekuensial
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang lainnya memberikan
tanggapan
2 Kegiatan Inti 240 Menit
Pengumpulan Data
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau informasi masalah
menghubungkan dan membedakan relasi logika dasar, kombinasi dan sekuensial
2. Peserta didik mencoba menghubungkan dan membedakan relasi logika dasar, kombinasi dan
sekuensial sesuai dengan petunjuk dari guru sebagai pembuktian pengujian hipotesis
Pembuktian
1. Guru meminta peserta didik untuk menilai hasil yang telah dibuat oleh peserta didik yang
lainnya
2. Peserta didik menilai berdasarkan format penilaian yang sudah ada
Menarik Simpulan
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang menghubungkan dan membedakan relasi
logika dasar, kombinasi dan sekuensial
2. Guru menugaskan peserta didik un tuk menyimpulakn materi menghubungkan dan
membedakan relasi logika dasar, kombinasi dan sekuensial
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk menyimpulkan menghubungkan dan
membedakan relasi logika dasar, kombinasi dan sekuensial
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang sedang maju untuk
mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari temannya
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang relasi logika dasar
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara individu untuk
mengerjakannya.
3 Penutup 15 Menit
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang relasi logika dasar
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta didik untuk
mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup
Alat/ bahan, Media Pembelajaran
Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian
Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Halaman 9
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan : Demonstrasi

URAIAN MATERI
Rangkaian kombinasional terdiri dari gerbang logika yang memiliki output yang selalu tergantung pada
kombinasi input yang ada.Rangkaian kombinasional melakukan operasi yang dapat ditentukan secara
logika dengan memakai sebuah fungsi boolean.
Rangkaian sekuensial merupakan rangkaian logika yang keadaan outputnya tergantung pada keadaan
input-inputnya juga tergantung pada keadaan output sebelumnya. Rangkaian ini juga didefenisikan
sebagai rangkaian logika yang outputnya tergantung waktu.
Secara umum rangkaian logika diklasifikasikan kedalam dua bentuk yakni sum of product (SOP) dan
product of sum (POS). Dari masing-masing persamaan tersebut dapat diklasifikasikan lagi menjadi bentuk
standar dan tak standar.

a.  Sum of product (SOP)


              Merupakan persamaan logika yang mengekpresikan operasi OR dari suku-suku berbentuk operasi
AND.Secara lebih sederhana dapat dikatakan bahwa SOP adalah bentuk persamaan yang melakukan
operasi OR terhadap AND.
b.  Product of sum (POS)
 Jenis-jenis rangkaian logika kombinasional
1.    Enkoder
Enkoder adalah rangkaian logika kombinasional yang berfungsi untuk mengubah atau
mengkodekan suatu sinyal masukan diskrit menjadi keluaran kode biner.
Sebuah Enkoder harus memenuhi syarat perancangan m < 2 n . Variabel m adalah kombinasi
masukan dan n adalah jumlah bit keluaran sebuah enkoder. Satu kombinasi masukan hanya dapat
mewakili satu kombinasi keluaran.
Enkoder disusun dari gerbanggerbang logika yang menghasilkan keluaran biner sebagai hasil
tanggapan adanya dua atau lebih variabel masukan. Hasil keluarannya dinyatakan dengan aljabar boole,
tergantung dari kombinasi – kombinasi gerbang yang digunakan.

2.    Dekoder
Rangkaian Dekoder mempunyai sifat yang berkebalikan dengan Enkoder yaitu merubah kode
biner menjadi sinyal diskrit. Sebuah dekoder harus memenuhi syarat perancangan m < 2 n . Variabel m
adalah kombinasi keluaran dan n adalah jumlah bit masukan. Satu kombinasi masukan hanya dapat
mewakili satu kombinasi keluaran.

3. Rangkaian logika kombinasional Multiplexer


Rangkaian logika kombinasional Multiplexer atau disingkat MUX adalah alat atau komponen
elektronika yang bisa memilih input (masukan) yang akan diteruskan ke bagian output (keluaran).
Halaman 10
Pemilihan input mana yang dipilih akan ditentukan oleh signal yang ada di bagian kontrol (kendali)
Select.

4.    Rangkaian Logika kombinasional DemultiplekserRangkaian logika kombinasional


            Demultiplekser adalah Komponen yang berfungsi kebalikan dari MUX. Pada DEMUX, jumlah
masukannya hanya satu, tetapi bagian keluarannya banyak. Signal pada bagian input ini akan disalurkan
ke bagian output (channel) yang mana tergantung dari kendali pada bagian SELECTnya.

Pada rangkaian logika sekuensial, keadaan keluaran selain ditentukan oleh keadaan masukan juga
ditentukan oleh keadaan keluaran sebelumnya. Hal itu menunjukkan bahwarangkaian logika sekuensial
harus mempunyai pengingat (memory), atau kemampuan untuk menyimpan informasi.Rangkaian dasar
yang dapat dipakai untuk membentukrangkaian logika sekuensial adalah latch dan flip-flop.Perbedaan
latch dan flip-flop terletak pada masukanclock. Pada flip-flop dilengkapi dengan masukan
clock,sedangkan pada latch tidak. Flip-flop hanya akan bekerjapada saat transisi pulsa clock dari tinggi ke
rendah ataudari rendah ke tinggi, tergantung dari jenis clock yangdigunakan. Transisi pulsa clock dari
rendah ke tinggi disebut transisi positif, sedangkan transisi tinggi kerendah di sebut transisi negatif.
 Jenis-jenis rangkaian logika sekuensial
1.      RS FLIP-FLOP
Flip-flop RS atau SR (Set-Reset) merupakan dasar dari flip-flop jenis lain. Flip-flop ini mempunyai 2
masukan: satu disebut S (SET) yang dipakai untuk menyetel (membuat keluaran flip-flop berkeadaan 1)
dan yang lain disebut R (RESET) yang dipakai untuk me-reset (membuat keluaran berkeadaan 0).

a. FF-RS (dirangkai dari NAND gate)


b. FF – RS Berdetak
Dengan adanya detak akan membuat FF-RS bekerja sinkron atau aktif HIGH
 D FLIP-FLOP
Sebuah masalah yang terjadi pada Flip-flop RS adalah dimana keadaan R = 1, S = 1 harus dihindarkan.
Satu cara untuk mengatasinya adalah dengan mengizinkan hanya sebuah input saja dimana FF-D mampu
mengatasi masalah tersebut.
 JK FLIP-FLOP 
FF JK mempunyai masukan “J” dan “K”. FF ini “dipicu” oleh suatu pinggiran pulsa clock positif atau
negatif. FF JK merupakan rangkaian dasar untuk menyusun sebuah pencacah. FF JK dibangun dari
rangkaian dasar FF SR dengan menambahkan dua gerbang AND pada masukan R dan S serta dilengkapi
dengan rangkaian diferensiator pembentuk denyut pulsa clock
 T FLIP-FLOP
Nama flip-flop T diambil dari sifatnya yang selalu berubah keadaan setiap ada sinyal pemicu (trigger)
pada masukannya. Input T merupakan satu-satunya masukan yang ada pada flip-flop jenis ini sedangkan
keluarannya tetap dua, seperti semua flip-flop pada umumnya. Kalau keadaan keluaran flip-flop 0, maka
setelah adanya sinyal pemicu keadaan-berikut menjadi 1 dan bila keadaannya 1, maka setelah adanya
pemicuan keadaannya berubah menjadi 0. Karena sifat ini sering juga flip-flop ini disebut sebagai flip-flop
toggle (berasal dari scalar toggle/pasak).

Halaman 11
REGISTER
Register adalah himpunan dari sejumlah sel yang masing-masing terdiri dari sebuah flip-flop, dimana
setiap sel dapat menyimpan data sebanyak 1-bit. Register ini umumnya dapat dibaca dan ditulis sehingga
berfungsi sebagai memori yang berukuran kecil. Fungsi dari register kadang-kadang lebih dari hanya
sekedar menyimpan data, tetapi dapat juga mengolahnya secara terbatas, misalnya menggeser kekiri atau
kekanan.
Register Pemalang (Latch)
Disebut pemalang karena register ini berfungsi untuk memalang data. Artinya nilai data yang menjadi
masukannya akan dipertahankan pada keluarannya, walaupun masukan tersebut telah dihilangkan.
Register ini sangat diperlukan untuk menghubungkan peralatan berkecepatan tinggi dengan yang
berkecepatan rendah. Dalam hal ini register berfungsi sebagai penyangga (buffer). Pemalang umumnya
dibentuk dengan menggunakan flip-flop D.

Jika masukan LE (Latch Enable) tinggi maka semua flip-flop mendapat pulsa clock sehingga menangkap
data masukannya. Selanjutnya jika data masukan dihilangkan maka nilai data sebelumnya akan tetap ada
pada keluaran register. Data ini akan tetap dipertahankan sampai ada pengambilan data yang baru.
Pemalang Transparan

Pemalang umumnya dibuat transparan dimana masukan LE bersifat level sensitive. Jika LE bernilai
tinggi maka nilai keluaran flip-flop yang bersangkutan akan sama dengan nilai keluarannya. Saat LE
beralih ke rendah maka nilai masukan pada saat itu akan ditangkap dan dipertahankan.
Memori
Memori berfungsi untuk menyimpan informasi. Jumlah data yang dapat disimpan tergantung kapasitas
memori tersebut. Ada memori yang hanya dapat dibaca (ROM) ada pula yang dapat dibaca dan ditulis
(RAM)

Register Geser Kanan

Pada register ini flip-flop yang dikanan mendapat masukan dari keluaran flip-flop yang dikiri.

Register Geser Kiri

Pada register ini flip-flop yang dikiri mendapat masukan dari keluaran flip-flop yang dikanan.

Register Geser Kanan / Kiri

Masukan suatu flip-flop bisa dari flip-flop yang dikiri ataupun yang dikanannya, tergantung pada
nilai logika masukan S (select).
Parallel Input Serial Output

Halaman 12
Data untuk masing-masing flip-flop akan di-loading pada saat masukan LD (load) berlogika tinggi.
Selanjutnya data akan digeser kekanan pada setiap pulsa CP.

Serial Input Parallel Output

Data untuk masing-masing flip-flop akan dikeluarkan pada saat masukan OE (output enable)
berlogika tinggi.
 Suatu rangkaian diklasifikasikan   sebagai kombinasional jika memiliki   sifat yaitu keluarannya
ditentukan   hanya oleh masukkan eksternal saja. Suatu rangkaian diklasifikasikan   sequential jika ia
memiliki sifat   keluarannya ditentukan oleh tidak   hanya masukkan eksternal tetapi juga   oleh kondisi
sebelumnya.
Jawablah pertanyaan berikut ini!
1. Apakah yang dimaksud dengan Rangkaian logika kombinasi?
2. Apakah yang Anda ketahui tentang Sum of Product (SOP) dengan product of sum (POS)?
3. Sebutkan jenis-jenis rangkaian logika kombinasional!
4. Apakah yang mempengaruhi logika sekuensial?
5. Sebutkan jenis – jenis logika sekuensial!
Jawaban
1. Rangkaian logika Kombinasi merupakan rangkaian logika yang outputnya hanya tergantung pada
input-inputnya saja dan tidak tergantung pada keadaan output sebelumnya logika kombinasi disebut
juga rangaian logika yang outputnya tidak tergantung pada waktu.
2. Sum of product (SOP)
Merupakan persamaan logika yang mengekpresikan operasi OR dari suku-suku berbentuk operasi
AND.Secara lebih sederhana dapat dikatakan bahwa SOP adalah bentuk persamaan yang melakukan
operasi OR terhadap AND.
Product of sum (POS)
Untuk menjelaskan sum of product, perlu dikaji ulang mengenai perkalian dua perubah atau lebih ialah
fungsi AND yang berinput dua atau lebih sebanyak satu atau lebih gerbang AND yang dijalin dalam
bentuk penjumlah fungsi OR dengan gerbang OR berinput dua atau lebih.
3. Enkoder, Dekoder, Rangkaian logika kombinasional Multiplexer, Rangkaian Logika kombinasional
DemultiplekserRangkaian logika kombinasional
4. keadaan masukan juga ditentukan oleh keadaan keluaran sebelumnya
5. RS. FLIP FLOP, FF – RS BERDETAK, D FLIP – FLOP, JK FLIP – FLOP, T FLIP – FLOP,
REGISTER

Penskoran
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100

Halaman 13
Nilai = Betul x 20

Tegal, Juli 2019

Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mapel

………………….. …………………..

Halaman 14
RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah :
Mata Pelajaran : Sistem Komputer
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : X / 1 (satu)
Tahun Pelajaran : 2019 / 2020
Alokasi Waktu : 6 x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan
Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, duniakerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan
gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung.
Kompetensi Dasar
3.3 Menerapkan operasi logika Aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)
4.3 Menerapkan operasi logika Aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3 Menerapkan operasi logika Aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)
3.3.1 Menjelaskan operasi aritmatika (penjumlahan,pengurangn) dalam sistem bilangan
biner,oktal, desimal dan heksadesimal
3.3.2 Menerapkan operasi aritmatika dalam rangkaian digital (half,full adder dan subtractor)
4.3 Menerapkan operasi logika Aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)
4.3.1 Membuat rangkaian half adder, full adder, half subtractor dan full subtractor dengan
gerbang-gerbang logika.
4.3.2 Membuat rangkaian penjumlah dan pengurang (bilangan biner) lebih dari 1 bit.
Halaman 15
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengukur operasi logika aritmnatik
dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menghitung operasi logika aritmnatik
dengan tepat
3. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menggambar operasi logika aritmnatik
dengan tepat
D. Materi Pembelajaran
• Penjumlahan dalam sistim bilangan biner, oktal, heksadesimal
• Pengurangan dalam sistim bilangan biner, oktal, heksadesimal
• Komplemen 1 & 2
• Komplemen 7 & 8
• Komplemen 9 & 10
• Komplemen 15 & 16
• Half dan full adder
• Half dan full subtractor
• Multibit adder & subtractor
E. Pendekatan, Strategi, Metode
Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Discovery learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 - 3
No Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
1 Pendahuluan 15 Menit
Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.
2 Kegiatan Inti 240 Menit
Pemberian Rangsangan
1. Guru meminta peserta didik untuk memperhatikan materi yang ada di layar komputer
tentang operasi logika Aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya agar dapat mudah
dipahami
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah dari materi yang disajikan oleh guru
Identifikasi Masalah
1. Guru menugaskan peserta didik untuk dapat menghitung atau mengukur dan mengoperasikan
operasi logika Aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)
2. Pesera didik berusaha menghitung atau mengukur dan mengoperasikan logika Aritmatik
(Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)
dengan membaca buku panduan yang lain.
3. Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik dapat merumuskan
maslah / hipotesis tugas dari guru tentang menghitung atau mengukur dan mengoperasikan
logika Aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)
4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang menghitung atau
mengukur dan mengoperasikan logika Aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang lainnya memberikan
tanggapan
Pengumpulan Data
1.Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau informasi masalah menghitung
atau mengukur dan mengoperasikan logika Aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)
2. Peserta didik mencoba menghitung atau mengukur dan mengoperasikan logika Aritmatik
(Half-Full Adder, Ripple Carry Adder) sesuai dengan petunjuk dari guru sebagai pembuktian
pengujian hipotesis
Pembuktian
1. Guru meminta peserta didik untuk menilai hasil yang telah dibuat oleh peserta didik yang
lainnya
Halaman 16
2. Peserta didik menilai berdasarkan format penilaian yang sudah ada
Menarik Simpulan
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang atau mengukur dan mengoperasikan
Aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)
2. Guru menugaskan peserta didik un tuk menyimpulakn materi atau mengukur dan
mengoperasikan Aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk menyimpulkan menghitung atau mengukur
dan mengoperasikan Aritmatik (Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang sedang maju untuk
mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari temannya
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang operasi aritmatik
(Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara individu untuk
mengerjakannya.
3 Penutup 15 Menit
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang operasi aritmatik
(Half-Full Adder, Ripple Carry Adder)
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta didik untuk
mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup

Alat/ bahan, Media Pembelajaran


Daftar hadir Leptop
Spidol LCD
Papan waith board Lembar penilaian
Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan : Demonstrasi

URAIAN MATERI
Rangkaian adder / penjumlah adalah rangkaian yang biasanya berada dalam processor, tepatnya dalam
ALU (Arithmetic Logic Unit) Seperti kita tahu bahwa processor menggunakan basic bilangan digital
binary untuk melakukan penghitungan sebuah proses, ada proses penghitungan aritmatik (menambah,
mengurang, mengali dan membagi) dan ada pula proses menghitung logic (and, or, not, dst).
Adder digunakan untuk melakukan penghitungan aritmatik, terutama penjumlahan,  pada prinsipnya
processor akan memasukan 2 buah input untuk dijumlah sehingga didapatkan hasil SUM (S) dan CARRY
(C). Sum adalah hasil penjumlahan pada position yang sama sedangkan Carry adalah kelebihan dari hasil
penjumlahan yang melimpah pada posisi berikutnya. Rangkaian Half Adder memiliki 2 buah output yaitu
Carry dan Sum
Kekurangan dari rangkaian Half Adder adalah rangkaian tersebut hanya valid bertindak sebagai
penghitung pertama dalam sebuah rangkaian penghitungan, maksudnya, jika kita melakukan 2 x operasi
penjumlahan atau lebih, maka hasil dari rangkaian Half Adder tidak bisa dipastikan kebenarannya.
Kekurangan ini terjadi karena Half Adder hanya memiliki 2 input untuk dijumlahkan, yaitu A dan B. Full
Adder menyempurnakan kekurangan Half Adder dengan menambahkan 1 input lagi yaitu Carry In. Jika
perhitungan sebelumnya menghasilkan nilai Carry, maka nilai Carry ini akan diperhitungkan dalam
penjumlahan berikutnya.

Halaman 17
Rangkaian Ripple Adder adalah rangkaian yang dibentuk dari susunan Full Adder, maupun gabungan Half
Adder dan Full Adder, sehingga membentuk rangkaian penjumlah lanjut, ingat, baik Full Adder maupun
Half Adder berjalan dalam aritmatika binary per bit. Untuk menghasilkan penghitungan nibble (4 bit) atau
byte (8 bit) dibutuhkan ripple Carry Adder.
Arithmatic Logical Unit (ALU), adalah komponen dalam sistem komputer yang berfungsi melakukan
operasi perhitungan aritmatika dan logika. Seperti kita tahu bahwa processor menggunakan basic bilangan
digital binary untuk melakukan penghitungan sebuah proses, adapun contoh operasi penghitungan
aritmatik yaitu menambah, mengurang, mengali dan membagi. dan contoh operasi logic adalah and, or,
not, dst.
Adder digunakan untuk melakukan penghitungan aritmatik, terutama penjumlahan, pada prinsipnya
processor akan memasukan 2 buah input untuk dijumlah sehingga didapatkan hasil SUM (S) dan CARRY
(C). Sum adalah hasil penjumlahan pada position yang sama sedangkan Carry adalah kelebihan dari hasil
penjumlahan yang melimpah pada posisi berikutnya.
–Untuk lebih mudah memahami yang mana Sum dan yang mana Carry pada cara kerja rangkaian Adder,
mari kita gunakan bilangan desimal terlebih dahulu, misal perhitungan 5 ditambah 7. Kita sama2 tahu
bahwa 5+7 = 12, tapi perhatikan lebih detail, baik 5 dan 7 keduanya nilai posisinya sama, yaitu satuan,
penjumlahan keduanya menghasilkan bilangan Sum = 2 (satuan) dan karena nilai satuan berakhir pada
angka 9 maka nilainya melimpah (overflow) pada posisi berikutnya (puluhan) sehingga muncul angka 1
(puluhan) yang disebut Carry. Dengan demikian 5+7 menghasilkan angka 12 { 1 (puluhan – Carry) 2
(satuan – Sum).—
Ada 3 jenis Adder
1. Rangkaian adder dengan menjumlahkan 2 bit disebut Half Adder
(+) half adder adalah rangkaian kombinasi yang membentuk suatu penjumlahan aritmatik dari dua dijit
bilangan biner menggabungkan gerbang XOR dan AND. Susunan half adder terdiri dari output “S” yang
menyatakan hasil dari SUM dan “Cy” yang menyatakan hasil dari Carry.
2.Rangkaian adder dengan menjumlahkan 3 bit disebut Full Adder
(+) full adder adalah rangkaian kombinasi yang membentuk suatu penjumlahan aritmatik dengan tiga
intput bit. Full adder bisa juga dibentuk dengan dua buah half adder. Meskipun memiliki tiga input, output
yang dihasilkan dari full adder tetap dua, yaitu S sebagai SUM dan C sebagai Carry.
Rangkaian adder dengan menjumlahkan banyak bit disebut Paralel Adder
Rangkaian Ripple Carry Adder
Ripple carry adder adalah rangkaian yg lebih complex. karena rangkaian ini terdiri dari kumpulan
rangkaian full adder yang dihubungkan carryoutnya dari full adder(1) yang sebelumnya sebagai carry
input, untuk full adder berikutnya. Hal ini berfungsi untuk melakukan penjumlahan aritmatik bilangan
binner dengan jumlah n-bit dan diimplementasikan dengan n-full adder.
Rumusnya:
S = ( AФ B) A dan B input
C = (A.B) C dan S output
3.rangkaian/kumpulan Ripple carry adder ini selain dibentuk oleh susunan Full Adder, juga di bentuk
dengan gabungan Half Adder dan Full Adder, sehingga membentuk rangkaian penjumlah lanjut(berjalan
dalam aritmatika binary per bit). Untuk menghasilkan penghitungan nibble (4 bit) atau byte (8 bit)
dibutuhkan ripple Carry Adder.
Halaman 18
Dan, Jika penyusun Ripple Carry Adder menggunakan Half Adder, maka dipastikan Half Adder berada
pada posisi penjumlah pertama, karena tidak memiliki input carry. Carry out dari setiap siklus dijadikan
sebagai Carry in siklus berikutnya.

Latihan soal
1. Apakah yang dimaksud dengan rangkaian Adder?
2. Apa tujuan processor menggunakan basic bilangan digital binary?
3. Apakah fungsi Adder?
4. Apakah perbedaan antara SUM (S) dan CARRY (C)?
5. Apakah yang Anda ketahui tentang Full Adder?

Jawaban
1. Rangkaian adder / penjumlah adalah rangkaian yang biasanya berada dalam processor, tepatnya dalam
ALU (Arithmetic Logic Unit)
2. untuk melakukan penghitungan sebuah proses, ada proses penghitungan aritmatik (menambah,
mengurang, mengali dan membagi) dan ada pula proses menghitung logic (and, or, not, dst).
3. untuk melakukan penghitungan aritmatik, terutama penjumlahan,  pada prinsipnya processor akan
memasukan 2 buah input untuk dijumlah sehingga didapatkan hasil SUM (S) dan CARRY (C)
4. Sum adalah hasil penjumlahan pada position yang sama sedangkan Carry adalah kelebihan dari hasil
penjumlahan yang melimpah pada posisi berikutnya.
5. rangkaian kombinasi yang membentuk suatu penjumlahan aritmatik dengan tiga intput bit. Full adder
bisa juga dibentuk dengan dua buah half adder. Meskipun memiliki tiga input, output yang dihasilkan
dari full adder tetap dua, yaitu S sebagai SUM dan C sebagai Carry.

Penskoran
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100

Nilai = Betul x 20

Tegal, Juli 2019

Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mapel

………………….. …………………..

Halaman 19
RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah :
Mata Pelajaran : Sistem Komputer
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : X / 1 (satu)
Tahun Pelajaran : 2019 / 2020
Alokasi Waktu : 6 x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan
Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan
gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung.
Kompetensi Dasar
3.4 Mengklasifikasikan rangkaian Multiplexer, Decoder, Register
4.4 Mengoperasikan rangkaian Multiplexer, Decoder, Register
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4 Mengklasifikasikan rangkaian Multiplexer, Decoder, Register
3.4.1 Menjelaskan fungsi dari multiplexer, demultiplexer, encoder, decoder dan register
3.4.2 Menerapkan multiplexer, demultiplexer, encoder, decoder dan register dalam rangkaian
digital
4.4 Mengoperasikan rangkaian Multiplexer, Decoder, Register
4.4.1 Menentukan relasi input dan output dari rangkaian multiplexer, demultiplexer, encoder,
decoder dan register

Halaman 20
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengkategorikan rangkaian multiplexer,
decoder dan register dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengorganisir rangkaian multiplexer,
decoder dan register dengan tepat

1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mempraktekkan rangkaian multiplexer,
decoder dan register dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mendemonstrasikan rangkaian
multiplexer, decoder dan register dengan tepat

D. Materi Pembelajaran
• Rangkaian encoder (decimal to binery)
• Rangkaian decoder (binary to decimal, BCD to decimal dsb)
• Multiplexer
• Demultiplexer
• Register PIPO, PISO dan SIPO
E. Pendekatan, Strategi, Metode
Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Discovery learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 - 3
No Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
1 Pendahuluan 15 Menit
Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.
2 Kegiatan Inti 240 Menit
Pemberian Rangsangan
1. Guru meminta peserta didik untuk memperhatikan materi yang ada di layar komputer
rangkaian Multiplexer, Decoder, Register
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya agar dapat mudah
dipahami
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah dari materi yang disajikan oleh guru
Identifikasi Masalah
1. Guru menugaskan peserta didik untuk dapat mengategorikan dan mengorganisir rangkaian
Multiplexer, Decoder, Register
2. Pesera didik berusaha untuk dapat mengategorikan dan mengorganisir rangkaian Multiplexer,
Decoder, Register
dengan membaca buku panduan yang lain.
3. Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik dapat merumuskan
maslah / hipotesis tugas dari guru untuk dapat mengategorikan dan mengorganisir rangkaian
Multiplexer, Decoder, Register
4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang rangkaian Multiplexer,
Decoder, Register
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang lainnya
memberikan tanggapan
Pengumpulan Data
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau informasi rangkaian
Multiplexer, Decoder, Register
2. Peserta didik mencoba mengategorikan dan mengorganisir rangkaian Multiplexer, Decoder,
Register sesuai dengan petunjuk dari guru sebagai pembuktian pengujian hipotesis
Pembuktian
1. Peserta didik mempraktekkan rangkaian multiplexer, dexonder, register
2.Guru meminta peserta didik untuk menilai hasil yang telah dibuat oleh peserta didik yang
lainnya
Halaman 21
Menarik Simpulan
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang rangkaian Multiplexer, Decoder, Register dan
perbedaannya
2. Guru menugaskan peserta didik un tuk menyimpulakn materi rangkaian Multiplexer,
Decoder, Register
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk menyimpulkan rangkaian Multiplexer,
Decoder, Register
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang sedang maju untuk
mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari temannya
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang rangkaian
Multiplexer, Decoder, Register
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara individu untuk
3 Penutup mengerjakannya. 15 Menit
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang rangkaian
Multiplexer, Decoder, Register 5.Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan
pesan pada peserta didik untuk mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup

Alat/ bahan, Media Pembelajaran


Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian
Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan : Praktek

URAIAN MATERI
Multiplexer yaitu komponen sistem digital dalam kelompok rangkaian kombinasi. multiplexer sering
disebut juga sebagai data selector,karena di gunakan untuk memilih satu input dari banyak input yang ada
untuk diteruskan ke saluran output. merupakan rangkaian logika yang berfungsi mengambil satu input bit
atau lebih untuk di teruskan ke salah satu terminal keluaran oleh karena itu DEMUX berfungsi sebagai
distributor. Encoder berfungsi sebagai rangakain untuk mengkodekan data input mejadi data bilangan
dengan format tertentu. Flip flop merupakan sirkuit elektronik yang memiliki dua arus stabil dan dapat
digunakan untuk menyimpan informasi. Sebuah flip-flop merupakan multivibrator-dwistabil. Sirkuit dapat
dibuat untuk mengubah arus dengan sinyal yang dimasukkan pada satu atau lebih input kontrol dan akan
memiliki satu atau dua output. Ini merupakan elemen penyimpanan dasar pada Logika Sekuensial.
Jenis flip – flop
1.RS FLIP FLOP
2.J-K FLIP FLOP
3.D FLIP FLOP

Halaman 22
4.CRS FLIP FLOP
5.T FLIP FLOP
Shift register: sekelompok Flip-flop yang dapat di pukul untuk menyimpan imformasi
Ada dua jenis yaitu : ~Strorage register (register penyimpan)
~Storage register (register geseer)
1.Register geser siso
2.register sipo
3.register pipo
4.register piso
Counter adalah rangkain elektronika yang berfungsi untuk melakukan perhitungan maju ataupun
perhitungan mundur.rangkaian ini sangat tidak terpisahkan dari dunia digital karena semua memerlukan
rangkaian counter.hal itu karena untuk menerapkan fungsi perhitungan angka atau perasi matematika
harus menggunakan fungsi dari rangkaian counter.
Rangkaian Counter (penghitung) adalah logika sekuensial yang dapat dipergunakan untuk menghitung
jumlah pulsa masuk dan dinyatakan dengan bilangan biner. Sesuai dengan namanya 4 BIT Binary Counter
adalah suatu rangkaian logika yang terdiri dari 4 buah Flip-Flop yang mampu melaksanakan perhitungan
sampai bilangan 16. Cheap Offers:
Prinsip Kerja Rangkaian 4 BIT Binary Counter Sebelum perhitungan dimulai, keempat output DCBA
0000 dengan jalan dibuat Clear dalam kondisi 0 walaupun sesaat. Pada saat pulsa pertama datang dan
bergerak dari 1 ke 0 maka output QA akan berubah dari 0 menjadi 1.
Output QB akan tetap 0 karena signal yang masuk pada Flip-Flop "B" berubah dari 0 menjadi 1 Flip-Flop
C dan C output-nya juga tidak berubah karena belum ada perubahan pada bagian output-nya. dalam
keadaan inii, kondisi output DCBA = 0001. Jadi sesudah pulsa yang pertama pada output counter akan
terbentuk angka 0001 dan pada saat pulsa kedua datang dan bergerak dari 1 menjadi 0, maka output QA
akan berubah dari menjadi 0. Perubahan ini akan diteruskan ke Flip-Flop "B". Akibatnya karena input
Flip-Flop "B" berubah dari 0 ke 1, maka output QB akan berubah dari 0 ke 1. Output Flip-Flop C dan D
belum berubah karen belum ada perubahan pada bagian output-nya.
Setelah pulsa kedua datang, maka keempat output DCBA akan menunjukkan DCBA = 0010, selanjutnya
apabila pulsa ketiga datang output DCBA = 0011. Begitulah seterusnya sampai pulsa ke 15 datang maka
keempat output-nya DCBA = 1111 dan pada saat pulsa ke 16 datang, maka seluruh output-nya DCBA
akan kembali menjadi 0000. Dari uraian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa BCD Counter 4
BIT Binary Counter hanya bisa menghitung sampai bilangan ke 16 yaitu dari mulai 0000 = 0 sampai 1111
= 15. Salah satu dari komponen Integrated (IC) yang berfungsi sebagai 4 BIT BINARY COUNTER
adalah IC Tipe 54/741766 (Presettable Decode Counter Cheap Offers
Berdasarkan cara kerjanya, maka counter dapat digolongkan, menjadi 3 yaitu : Up Counter DownCounter
Up - Down Counter 1. UP COUNTER Up Counter adalah jenis counter yang dapat menghitung dengan
urutan dari bawah ke atas. Salah satu contoh dari Up Counter 4 BIT Binary Counter adalah seperti yang
baru dibahas di atas. 2. DOWN COUNTER Down Counter adalah kebalikan dari Vp Counter yaitu
Counter yang dapat menghitung dengan urutan mulai dari atas ke bawah atau dimulai dari bilangan yang
paling besar menuju bilangan paling kecil. Contoh dari Down Counter adalah seperti pada gambar di
bawah ini: down counter Prinsip Kerja : Sebelum pulsa pertama datang semua output Flip-Flop di reset
menjadi DCBA = 0000. Pada saat pulsa pertama datang dan masuk ke input, maka pada output Q Flip-
Halaman 23
Flop A akan berubah dari 0 menjadi 1 dan Q akan berubah dan ! menjadi 0. Perubahan ini akan diteruskan
kepada Flip-Flop B, Flip-Flop C dan Flip-Flop D yang masing-masing akan menghasilkan Qb, Qc dan Qd
sama dengan 0. Jadi setelah pulsa pertama masuk output DCBA = 1111. Pada saat pulsa kedua datang,
maka output Flip-Flop A akan berubah dari 1 menjadi 0, tetapi pada perubahan Q dari logic 0 menjadi 1
tidak mempengaruhi output Flip-Flop B, C dan D sehingga output DCBA = 1110. Demikianlah proses
berlangsung terus sampai datang pulsa ke-15- Setelah pulsa ke-15 output counter = 0001. Kemudian
output counter DCBA akan kembali menjadi 0000 bila pulsa ke-16 datang.
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Rangkaian DownCounter dapat dipergunakan untuk
menghitung mulai dan 1111 sampai 0000. Untuk lebih jelasnya proses menghitung dari Down Counter
dilihat pada tabel di bawah ini: Pulsa D C B A Keadaan Awal 0 0 0 0 Pulsa ke-I 1 1 1 1 Pulsa ke-2 1 1 1 0
Pulsa ke-3 1 1 0 1 Pulsa ke-4 1 1 0 0 Pulsa ke-5 1 0 1 1 Pulsa ke-6 1 0 1 0 Pulsa ke-7 1 0 0 1 Pulsa ke-8 1
0 0 0 Pulsa ke-9 0 1 1 1 Pulsa ke-10 0 1 1 0 Pulsa ke-11 0 1 0 1 Pulsa ke-12 0 1 0 0 Pulsa ke-13 0 0 1 1
Pulsa ke-14 0 0 1 0 Pulsa ke-15 0 0 0 1 Pulsa ke-16 0 0 0 0 Pulsa ke-17 1 1 1 1 Kembali seperti keadaan
awal Salah satu komponen IC yang berfungsi sebagai UP/DOWN COUNTER adalah IC tipe 54/74190
atau 54LS/74LSI90 Cheap Offers

Latihan Soal
1. Apakah pengertian dari multiplexer?
2. Mengapa multiplexer sering disebut juga sebagai data selector?
3. Apakah fungsi Encoder?
4. Sebutkan jenis – jenis flip – flop!
5. Apa yang Anda ketahui tentang Counter?

Jawaban
1. Multiplexer yaitu komponen sistem digital dalam kelompok rangkaian kombinasi. multiplexer sering
disebut juga sebagai data selector
2. karena di gunakan untuk memilih satu input dari banyak input yang ada untuk diteruskan ke saluran
output
3. Encoder berfungsi sebagai rangakain untuk mengkodekan data input mejadi data bilangan dengan
format tertentu
4. 1.RS FLIP FLOP
2.J-K FLIP FLOP
3.D FLIP FLOP
4.CRS FLIP FLOP
5.T FLIP FLOP
5. Counter adalah rangkain elektronika yang berfungsi untuk melakukan perhitungan maju ataupun
perhitungan mundur

Halaman 24
Penskoran
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100

Nilai = Betul x 20

Tegal, Juli 2019


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mapel

………………….. …………………..

Halaman 25
RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah :
Mata Pelajaran : Sistem Komputer
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : X / 1 (satu)
Tahun Pelajaran : 2019 / 2020
Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan
Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan
gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung.
Kompetensi Dasar
3.5 Menerapkan elektronika dasar (kelistrikan, komponen elektronika dan skema rangkaian
elektronika)
4.5 Mempraktikkan fungsi kelistrikan dan komponen elektronika)
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.5 Menerapkan elektronika dasar (kelistrikan, komponen elektronika dan skema rangkaian
elektronika)
3.5.1 Menjelaskan dasar-dasar listrik dan elektronika dasar.
3.5.2 Menjelaskan komponen-komponen elektronika

4.5 Mempraktikkan fungsi kelistrikan dan komponen elektronika


4.5.1 Menghitung besaran-besaran listrik dan elektronika dasar
Halaman 26
4.5.2 Menggambarkan simbol-simbol komponen elektronika dasar
4.5.3 Menggambar rangkaian elektronika sederhana
4.5.4 Menguji rangkaian elektronika sederhana
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengubah elektronika dasar dengan
benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat memeriksa elektronika dasar
dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menyusun fungsi kelistrikan dan
komponen elektronika dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mendemonstrasikan fungsi
kelistrikan dan komponen elektronika dengan tepat
D. Materi Pembelajaran
• Besaran arus, tegangan, resistansi dan daya listrik
• Simbol komponen elektronika
• Rangkaian sederhana elektronika.
E. Pendekatan, Strategi, Metode
Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Discovery learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 - 2
No Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
1 Pendahuluan 15 Menit
Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.
2 Kegiatan Inti 150 Menit
Pemberian Rangsangan
1. Guru meminta peserta didik untuk memperhatikan materi yang ada di layar komputer
elektronika dasar (kelistrikan, komponen elektronika dan skema rangkaian elektronika)
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya agar dapat mudah
dipahami
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah dari materi yang disajikan oleh guru
Identifikasi Masalah
1. Guru menugaskan peserta didik untuk memahami / mengetahui tentang komponen –
komponen elektronika dasar dan rangkaian elektronika
2. Pesera didik berusaha untuk dapat memahami / mengetahui tentang komponen – komponen
elektronika dasar dan rangkaian elektronikadengan membaca buku panduan yang lain.
3. Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik dapat memahami /
mengetahui tentang komponen – komponen elektronika dasar dan membuat rangkaian
elektronika
4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang komponen – komponen
elektronika dasar dan rangkaian elektronika
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang lainnya
memberikan tanggapan
Pengumpulan Data
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau informasi komponen –
komponen elektronika dasar dan rangkaian elektronika
2. Peserta didik mencoba memahami komponen – komponen elektronika dasar dan membuat
rangkaian elektronika
sesuai dengan petunjuk dari guru sebagai pembuktian pengujian hipotesis
Pembuktian
1.Guru meminta peserta didik untuk menilai hasil yang telah dibuat oleh peserta didik yang
lainnya
2. Peserta didik menilai berdasarkan format penilaian yang sudah ada
3. Peserta didik menilai berdasarkan format penilaian yang sudah ada

Halaman 27
Menarik Simpulan
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang komponen – komponen elektronika dasar dan
membuat rangkaian elektronika
2. Guru menugaskan peserta didik un tuk menyimpulakn komponen – komponen elektronika
dasar dan membuat rangkaian elektronika
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk menyimpulkan komponen – komponen
elektronika dasar dan membuat rangkaian elektronika
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang sedang maju untuk
mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari temannya
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang elektronika dasar
(kelistrikan, komponen elektronika dan skema rangkaian elektronika)
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara individu untuk
mengerjakannya.
3 Penutup 15 Menit
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang elektronika dasar
(kelistrikan, komponen elektronika dan skema rangkaian elektronika)
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta didik untuk
mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup

Alat/ bahan, Media Pembelajaran


Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian
Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan : Praktek unjuk kerja dan Observasi

URAIAN MATERI
Rangkaian elektronika dapat diartikan sebagai gabungan 2 atau lebih komponen
elektronika baik kompoonen pasif maupun aktif yang membentuk suatu sistem atau fungsi
pemroses sinyal sederhana maupun komplek. Rangkaian elektronika dapat dibangun dengan atau
tanpa sumber tegangangan atau sumber arus untuk pengoperasiannya. Untuk membuat rangkaian
elektronika diperlukan beberapa bagian sebagai berikut :
1. Skema Rangkaian Elektronika
Skema rangkaian elektronika diperlukan sebagai panduan dalam pembuatan rangkaian
elektronika. Skema rangkaian elektronika sebaiknya didesain atau dirancang dahulu pertama kali
sebelum melakukan proses pembuatan rangkaian elektronika. Proses pembuatan skema rangkaian
elektronika dapat dilakukan dengan cara manual dan dengan aplikasi komputer.
2. Layout PCB
Layout PCB adalah bagian yang berfungsi untuk merakit komponen-komponen elektronika
menjadi rangkaian elektronika. Layout PCB atau dengan bahasa lain Papan Rangkaian Tercetak
Halaman 28
adalah hasil penerapan skema rangkaian elektronika yang telah disesuaikan dengan bentuk fisik
komponen dan tata letak komponen elektronika untuk membuat suatu sistem atau fungsi pemroses
sinyal.
3. Komponen elektronika
Komponen elektronika merupakan salah satu bahan utama dalam mebuat rangkaian
elektronika. Komponen elektronika yang digunakan untuk membangun suatu rangkaian
elektronika ditentukan sesuai dengan skema rangkaian elektronika yang dibuat.
4. Peralatan Elektronika
Peralatan untuk membuat suatu rangkaian elektronika pada umumnya adalah solder, tang
potong, tang lancip, obeng dan timah solder. Penggunaan peralatan elektronika tersebut
disesuaikan dengan kebutuhan dalam perakitan rangkaian elektronika.
Pada dasarnya setiap rangkaian elektronika dibangun dengan tujuan untuk melakukan
pemrosesan sinyal, baik itu sinyal analog maupun sinyal digital. Berdasarkan pemrosesan sinyal
yang dilakukan rangkaian elektronika tersebut, maka rangkaian elektronika dapat dibedakan
menjadi beberapa kategori sebagai berikut.
1. Rangkaian Elektronika Analog
Rangkaian elektronika analog adalah, rangkaian elektronika yang dibangun dengan tujuan
untuk memproses sinyal analog, rangkaian analog ini dapat dibangun dengan 2 atau lebih
komponen pasif maupun komponen aktif. Pada rangkaian elektronika analog sinyal yang
diberikan sebagai input rangkaian adalah sinyal kontinyu (analog) yang pada umumnya sinyal DC
ataupun AC sinusoidal dan rangkaian elektronika analog akan memberikan output sinyal kontinyu
(analog) baik DC maupun AC sinusoidal yang telah terproses sinyalnya berupa level tegangan,
arus maupun frekuensinya.
2. Rangkaian Elektronika Digital
Rangkaian elektronika digital adalah, rangkaian elektronika yang dibangun dengan tujuan
untuk melakukan pemrosesasan sinyal diskrit (digital). Pada rangkaian elektronika digital sinyal
yang diproses selalu dalam 2 logika dasar High (1) dan Low (0). Untuk membuat rangkaian
digital selalu diperlukan sumber tegangan dari luar untuk mensuplay rangkaian digital agar dapat
beroperasi. Pada rangkaian elektronika digital sinyal yang diberikan atau sebagai input adalah
sinyal digital dan rangkaian akan memberikan output berupa sinyal digital juga.
3. Rangkaian Elektronika Kombinasi
Rangkaian elektronika kombinasi adalah, rangkaian elektronika yang dibangun dengan
tujuan untuk melakukan pemrosesan sinyal analog dan digital baik secara bersamaan maupun
bertahap. Rangkaian elektronika kombinasi dapat melakukan pemrosesan sinyal kontinyu (analog)
dan menghasilkan sinyal diskrit( digital) atau sebaliknya. Contoh rangkaian elektronika kombinasi
yang dapat memproses sinyal analog menjadi sinyal digital adalah rangkaian ADC (Analog to
Digital Converter) dan rangkaian elektronika yang dapat memproses sinyal digital menjadi sinyal
analog adalah rangkaian DAC (Digital to Analog Converter). Aplikasi rangkaian elektronika
kombinsai dapat ditemui pada rangkaian interface (antarmuka) antara rangkaian digital atau
komputer ke rangkaian analog dan sebaliknya.
Kemudian berdasarkan prinsip kerjanya, rangkaian elektronika dapat dibedakan menjadi
beberapa kategori sebagai berikut.
Halaman 29
1. Rangkaian Elektronika Dasar
Rangkaian elektronika dasar merupakan gabungan 2 atau lebih komponen elektronika pasif
yang telah membentuk suatu sistem pemroses sinyal. Sebagai contoh rangkaian elektronika dasar
yang paling sederhana adalah pembagi tegangan,pembagi arus, filter RC, filter LC dan filter RLC.
Contoh rangkaian elektronika dasar tersebutdapat dikatakan sebagai rangkaian elektronika
sederhana karena hanya dibangun oleh 2 atau 3 komponen elektronika pasif yang dirangkai seri
maupun parallel.
2. Rangkaian Elektronika Bertingkat
Rangkaian elektronika bertingkat adalah pengembangan rangkaian elektronika dasar agar
dapat memberikan performa yang lebih baik dari rangkaian elektronika dasar. Pada rangkaian
elektronika bertingkat pada umumnya dibangun dari rangkaian elektronika dasar yang ditambah
suatu rangkaian penguat sederhana yang disusun 1 tingkat maupun beberapa tingkat.
3. Rangkaian Elektronika Komplek
Rangkaian elektronika komplek adalah rangkaian elektronika yang dibentuk dari beberapa
rangkaian elektronika dasar dan bertingkat dengan beberapa fungsi pemroses sinyal yang berbeda
yang di susun untuk membentuk suatu sistem pemroses sinyal terpadu. Sebagai contoh rangkaian
elektronika komplek adalah power supply dengan regulator arus dan tegangan, rangkaian mixer
audio, rangkaian transmitter atau pemancar radio,rangkaian amplifier dan rangkaian elektronika
yang lain.
Rangkaian elektronika yang telah membentuk suatu sistem pemroses sinyal yang diperjual
belikan di toko elektronika sering disebut sebagai kit elektronik. Hal ini dikarenakan produk
elektronik tersebut merupakan atau membentuk suatu bagian-bagian rangkaian elektronika yang
apabila digabungkan akan membentuk suatu sistem atau perangkat elektronika yang lengkap.
Sebagai contoh untuk membuat suatu amplifier yang lengkap maka kita dapat membeli kit Power
Amplifier, Kit Tone Control, Kit Power Supply, Travo Dan Box Amplifier kemudian kita rakit
beberapa kit dan komponen tersebut sehingga terbentuk suatu Power Amplifier yang lengkap dari
beberapa rangkaian elektronika tersebut.
Belajar Elektronika Belajar elektronika pada dasarnya mempelajari tentang materi
elektronika yang tampak dan yang tidak kasat mata. Materi elektronika yang tampak contohnya
adalah komponen elektronika, rangkaian elektronika, perangkat elektronika atau peralatan
elektronik. Sedangkan materi elektronika yang tidak kasat mata adalah sinyal yang diproses oleh
sistem atau modul elektronika dan rangkaian elektronika secara spesifik.
Materi yang tidak kasat mata dalam belajar elektronika ini pada dasarnya dapat diukur dan
dirasakan outputnya. Cara Belajar Elektronika Berdaraskan teknik dalam belajar elektronika,
maka belajar elektronika dapat dilakukan secara otodidak maupun secara sitematis baik formal
maupun informal. Belajar Elektronika Secara Otodidak Belajar elektronika otodidak adalah
mempelajari tentang sistem atau perangkat elektronika secara individu tanpa bantuan orang lain
sebagai pengajar. Belajar Elektronika Secara Sistematis Sedangkan belajar elektronika secara
sistematis menggunakan jasa bantuan orang lain sebagai pengajar dalam suatu sekolah maupun
pelatihan elektronika.
Untuk belajar elektronika secara formal dapat diperoleh melalui sekolah sedangkan belajar
elektronika informal dapat kita peroleh melalui kursus elektronika atau pelatihan elektronika.
Halaman 30
Berdasarkan sumber pembelajarannya, belajar elektronika dapat dibedakan menjadi beberapa
teknik. Belajar Elektronika Online Belajar elektronika secara online adalah teknik belajar
elektronika yang praktis, karena materi atau sumber dalam mempelajari elektronika kita peroleh
secara online. Bahkan dengan belajar elektronika melalui online kita dapat memahami elektronika
secara otodidak, karena saat ini banyak sumber pembelajaran elektronika secara online.
Salah satu contoh blog yang dapat digunakan untuk belajar elektronika secara online adalah
zona elektro. Belajar Elektronika Offline Belajar elektronika secara offline untuk kategori
sistematis dapat diperoleh dibangku sekolah, kursus elektronika atau pelatihan elektronika.
Kemudian untuk belajar elektronika secara otodidak dapat menggunakan buku elektronika yang
praktis dan fokus pada materi tertentu sesuai keinginan dalam mempelajari elektronika. Buku
Elektronika Berikut adalah buku elektronika yang dapat dipilih dalam belajar elektronika dasardan
kita temui di bangku sekolah. Prinsip-Prinsip Elektronika Vademekum Elektronika Operational
Amplifier Elektronika Dasar Rangkaian Listrik Dan masih banyak lagi buku-buku elektronika
praktis yang dapat dipilih sesuai kebutuhan dalam mempelajari elektronika. Misalkan ingin
membuat rangkaian elektronika dapat meilih buku 301-304 Rangkaian Elektronika, kemudian bia
ingin belajar mikrokontroler dapat memilih buku yang khusus mempelajari mikrokontroler atau
ingin mempelajari tentang pembuatan robot maka dapat langsung memilih buku praktis tentang
cara membuat robot.
Modul Belajar Elektronika Konsentrasi Teknik Elektronika Kemudian dalam belajar
elektronika ada beberapa konsentrasi ilmu elektronika yang kita temui di bangku sekolah sebagai
berikut : Untuk tingkat SMK Jurusan Elektronika Audio/Video, Jurusan elektronika audio/video
ini mempelajari ilmu elektronika tentang elektronika dasar, elektronika analog dan elektronika
digital yang bertujuan untuk mendukung pemahamam dalam mempelajari sistem elektronika
untuk keperluan pemrosesan sinyal audio dan video. Jurusan Elektronika Multimedia, Jurusan
elektronika multimedia mempelajari tentang ilmu elektronika dasar, elektronika analog,
elektronika digital dan ilmu komputer yang bertujuan untuk mendalami tentang teknik penyiaran
informasi secara elektronik maupun melalui internet. Jurusan Listrik, jurusan listrik mempelajari
ilmu elektronika tegangan tinggi yang diaplikasikan dalam jaringan listrik rumah tangga dan
jaringan listrik distribusi listrik komersial (PLN).
Untuk tingkat kuliah Konsentrasi Teknik Elektronika Komunikasi, Konsentrasi teknik
elektronika komunikasi mempelajari elektronika dalam bidang komunikasi audio, video dan data.
Dalam konsentrasi ini kita dapat mempelajari sistem telekomunikasi telephone secara analog
maupun digital baik dari sisi teknologi jaringan komunikasi kabel tembaga, kabel optik maupun
komunikasi radio secara detail. Konsentrasi Teknik Elektronika Instrumentasi Kendali,
konsentrasi elektronika instrumentas kendali mempelajari teknik kendali pada sistem elektronik
baik secara analog maupun digital dalam lingkup individu maupun industri dalam bentuk
pengendalian secara elektronik pada mesin industri maupun robot yang digunakan. Konsentrasi
Teknik Elektronika Arus Kuat/Ketenagaan, konsentrasi teknik elektronika arus kuat/ketenagaan
mempelajri tentang listrik tegangan tinggi baik dalam lingkup rumah tangga mauppun sistem
jaringan distribusi listrik komersial. Pada konsentrasi ini kita dapat mengetahui pengendalian
distribusi listrik tegangan tinggi. Konsentrasi Teknik Elektronika Robotika, konsenstrasi teknik
elektronika robotika mempelajari ilmu pengendalian dan pembuatan robot, baik dari sisi
Halaman 31
konstruksi, desain dan sistem kendali robot. Dengan mengetahui konsentrasi ilmu elektronika
tersebut diatas maka dapat memberikan gambaran kepada kita untuk memilih konsentrasi yang
sesuai dengan keinginan kita dalam belajar elektronika.
DAC (Digital To Analog… DAC (Digital To Analog Converter) adalah perangkat
elektronika yang berfungsi untuk mengubah sinyal digital (diskrit) menjadi sinyal analog
(kontinyu). Aplikasi DAC (Digital To Analog Converter) adalah sebagai antarmuka (interface)
antara perangkat yang bekerja dengan sistem digital dan perangkat pemroses sinyal analog.
Perangkat DAC (Digital To Analog Converter) dapat berupa rangkaian elektronika dan chip IC
DAC. Konsep Dasar DAC (Digital To Analog Converter) Pada dasarnya rangkaian penjumlah op-
amp (summing amplifier) dapat digunakan untuk menyusun suatu konverter D/A (DAC "Digital
To Analog Converter)" dengan memakai sejumlah hambatan masukan yang diberi bobot dalam
deret biner. Penguat Inverting Rangkaian untuk penguat inverting adalah seperti yang ditunjukkan
gambar dibawah. Penguat ini memiliki ciri khusus yaitu sinyal keluaran memiliki beda fasa
sebesar 180°. Penguatan rangkaian penguat inverting adalah berdasar pada persamaan berikut :
Vout = -Vin(R2/R1) Penguat Non-Inverting Penguat non-inverting memiliki ciri khusus yaitu
sinyal output adalah sefasa dengan sinyal masukan. Rangkaian ini ditunjukkan oleh gambar
berikut. Penguatan dari rangkaian penguat jenis ini adalah berdasar pada persamaan berikut : Vout
= Vin((R1+R2)/R1) Penguat Penjumlah (Dasar DAC) Penguat penjumlah memiliki ciri khusus
yaitu sinyal keluaran merupakan hasil penguatan dari penjumlahan sinyal masukannya.
Pada bagian ini dicontohkan penguat penjumlah berdasarkan rangkaian penguat inverting.
Sehingga sinyal keluaran adalah berbeda fasa sebesar 180o. Rangkaian penguat penjumlah
merupakan konsep dasar dari rangkaian DAC (Digital To Analog Converter). Penguatan dari
rangkaian ini dihitung menggunakan persamaan berikut : Vout = (-Vin1(R5/R1))+(-Vin2(R5/R2))
+(-Vin3(R5/R3)) Jenis-Jenis DAC (Digital To Analog Converter) Binary-Weighted DAC (Digital
To Analog Converter) Suatu rangkaian Binary-weighted DAC dapat disusun dari beberapa
Resistor dan Operational Amplifier (Op-Amp) seperti gambar berikut. Rangkaian Binary
Weighted DAC Secara prinsip rangkaian DAC diatas dapat dijelaskan sebagai berikut. Resistor 20
kΩ menjumlahkan arus yang dihasilkan dari penutupan switch-switch D0 sampai D3. Resistor-
resistor ini diberi skala nilai sedemikian rupa sehingga memenuhi bobot biner (binary-weighted)
dari arus yang selanjutnya akan dijumlahkan oleh resistor 20 kΩ. Dengan menutup D0
menyebabkan arus 50 μA mengalir melalui resistor 20 kΩ, menghasilkan tegangan -1 V pada
Vout. Penutupan masing-masing switch menyebabkan penggandaan nilai arus yang dihasilkan
dari switch sebelumnya. Nilai konversi dari kombinasi penutupan switch ditunjukkan pada tabel
berikut.
Tabel Output Binary-weighted DAC Konversi dari nilai digital ke nilai analog berdasarkan
rangkaian Binary Weighted DAC diatas R/2R Ladder DAC (Digital To Analog Converter)
Metode lain dari konversi Digital to Analog adalah R/2R Ladder. Metode ini banyak digunakan
dalam IC-IC DAC. Pada rangkaian R/2R Ladder, hanya dua nilai resistor yang diperlukan, yang
dapat diaplikasikan untuk IC DAC dengan resolusi 8,10 atau 12 bit. Rangkaian R/2R Ladder
ditunjukkan pada gambar berikut. Rangkaian R/2R Ladder DAC Prinsip kerja dari rangkaian
R/2R Ladder DAC adalah sebagai berikut : informasi digital 4 bit masuk ke switch D0 sampai D3.
Switch ini mempunyai kondisi “1” (sekitar 5 V) atau “0” (sekitar 0 V). Dengan pengaturan switch
Halaman 32
akan menyebabkan perubahan arus yang mengalir melalui R9 sesuai dengan nilai ekivalen biner-
nya Sebagai contoh, jika D0 = 0, D1 = 0, D2 = 0 dan D3 = 1, maka R1 akan paralel dengan
R5menghasilkan 10 k . Selanjutnya 10 k ini seri dengan R6 = 10 k menghasilkan 20 k . 20 k ini
paralel dengan R2 menghasilkan 10 k , dan seterusnya sampai R7, R3 dan R8. Rangkaian
ekivalennya ditunjukkan pada gambar 6. Vout yang dihasilkan dari kombinasi switch ini adalah
-5V. Rangkaian Ekivalen R/2R Ladder DAC Untuk mendapatkan Vout analog dari rangkaian
R/2R Ladder DAC diatas dapat dihitung dengan menggunakan persamaan : Vout = (-
Vref(R9/R))*((D0/16)+(D1/8)+(D2/4)+(D1/2)) Tabel Output Rangkaian R/2R Ladder DAC Nilai
kombinasi dan hasil konversi rangkaian R/2R Ladder DAC ditunjukkan pada tabel dibawah. Tabel
diatas merupakan hasil konversi dari nilai digital ke nilai analog berdasarkan rangkaian R/2R
Ladder DAC (Digital To Analog Converter).
Tool Kit Elektronika Tool kit elektronika atau peralatan pendukung dalam praktik
elektronika terdiri dari beberapa macam. Untuk mendukung praktik elektronika di rumah dapat
menggunakan toolkit standart yang dapat dibeli di toko elektronika. Harga toolkit untuk
elektronika yang murah sudah cukup untuk keperluan praktik elektronik bagi pemula. Gambar
toolkit dibawah merupakan contoh beeberapa tool kit elektronika standart dalam praktik
elektronika. Toolkit elektronika Tool Kit Elektronika Toolkit elektronika pada dasarnya dapat
dikategorikan dalam 2 kelompok yaitu : Tool kit elektronika untuk merakit komponen elektronika
Tool kit elektrnoika untuk mengukur besaran elektronika Tool Kit Elektronika Untuk Merakit
Komponen Elektronika Toolkit untuk merakit komponen elektronika terdiri dari beberapa
peralatan sebagai berikut : Solder Listrik Solder merupakan toolkit elektronika yang pokok dalam
merakit komponen elektronika, fungsi solder adalah untuk mencairkan timah sebagai perekat kaki
komponen elektronika pada jalur PCB. Untuk memilih solder sebaiknya disesuaikan dengan
kebutuhan, apabila kita sering merakit komponen seperti IC komponen kecil yang sensitif
terhadap temperature tinggi sebaiknya memilih solder dengan daya 25 watt - 40 watt dan memilih
ujung atau mata solder dengan ujung yang kecil dan bagus dalam menghantarkan panas sehingga
proses menyolder dapat dilakukan dengan cepat. Timah Solder Timah solder merupakan bahan
perekat kaki komponen dengan jalur PCB. Timah solder yang ada dipasaran dapat kita temui
dengan berbagai macam ukuran diameter dan kualitas. Timah solder dengan diameter kecil cocok
untuk meyolder IC, sedangkan untukukuran yang lebih besar dapat dipergunakan untukmenyolder
kakikomponen yang besar pada permukaan jalur PCB yang lebar. Tang Potong Tang potong
merupakan toolkit yang berfungsiuntukmemotong sisa kaki komponen yang telah disolder. Dalam
memotong kaki komponen yang telah tersolder perlu diingat untuk tidak mengungkit kaki
komponen tersebut karena bisa mengakibatkan permukaan jalur PCB terangkat atau retak. Oleh
karena itu untuk memilih tang potong ini perlu dipilih tang dengan ujung yang runcing sehingga
dapat masuk ke celah yang sempit dan tajam sehingga sekali tekan langsung terpotong kaki
komponen tersebut.
Tang Lancip berfungsi untuk melipat atau membengkokan kaki komponen elektronika
sebelum di pasang pada papan PCB. Tang lancip untuk keperluan elektronika ini ada beberapa
jenis yang dapat digunakan. Gambar tersebut merupakan beberap contoh tang lancip yang dapat
dipilih untuk keperluan elektronika. Atractor / Penyedot Timah Atractor atau penyedot timah
merupakan toolkit yang kita butuhkan apabila inginmelepas komponen elektronika yang telah
Halaman 33
disolder pada papan PCB. Untuk atractor sebaiknya pilihlah atractor yang telah dilengkapi dengan
ujung silicon sehingga ujung permukaan atractor tidak rucak apabila terkena panas solder. Apabila
kita telah memiliki atractor dengan ujung plastik biasa maka kita dapat menambahkan ujung
silicon secara manual.
Pinset Pinset merupakan toolkit yang berfungsi untuk memegang komponen elektronika yang
akan disolder. Penggunaan pinset ini kita perlukan apabila kita akan menyolder pada daerah yang
sempit dan tidak terjangkau tangan atau terlalu panas apabila yang kita solder tersebut kita pegang
dengan tangan, sebagai contoh penggunaan pinset dalam praktik elektronika adalah pada saat
menyolder kabel pada saklar yang telah terpasang pada box dan tidak terjangkau tangan ataupun
tang lancip. Tool Kit Elektrnoika Untuk Mengukur Besaran Blektronika Toolkit untuk mengukur
besaran listrik untukkeperluan praktik elektronika ada beberapa macam sebagai berikut.
Multimeter Multimeter atau multi tester merupakan alat ukur serbaguna dalam praktik
elektronika, hal ini karena multi meter dapat digunakan untuk mengukur arus, tegangan dan
hambatan listrik. Untuk mengukur arus listrik multi meter memilki pilihan Ampere meter,
kemudian untuk mengukur tegangan listrik multimeter memiliki pilihan Volt meter DC dan AC,
kemudian untuk mengukur resistansiatau hambata multimeter memiliki pilihan Ohm meter.
Bahkan pada multimeter yang baru saat ini dapat digunakan untuk mengetahui faktor penguatan
transsitor (Hfe). Osciloscope Osciloscope merupakan perangkat elektronika yang berfungsi
untukmengukur dan mengetahui bentuk gelombang atau sinyal listrik. Penggunaan osciloscope ini
cukup jarang karena harga dari osciloscope yang mahal. Oleh karena itu tidak semua praktisi
elektronika memiliki osciloscope. Penggunaan osciloscope ini pada umumnya digunakan dalam
penelitian sinyal pada percobaan di lab. Frekuensi Meter / Frekuensi Counter Frekuensi meter
atau frekuensi counter merupakan toolkit elektronik yang berfungsi untuk mengetahui frekuensi
suatu sinyal, Penggunaan frekuensi meter ini pada umumnya digunakan oleh praktisi elektronika
dibidang frekuensi radio. Bagi praktisi elektronika pada dasarnya dengan memiliki toolkit standart
seperti pada gambar toolkit elektronik diatas sudah cukup digunakan untuk melakukankegiatan
praktik elektronika. Dan toolkit elektronika standart dapat kita jumpai di toko elektronika dalam
bentuk paket tool kit elektronika dalam satu kemasan.
ADC (Analog To Digital… ADC (Analog To Digital Converter) adalah perangkat
elektronika yang berfungsi untuk mengubah sinyal analog (sinyal kontinyu) menjadi sinyal
digital. Perangkat ADC (Analog To Digital Convertion) dapat berbentuk suatu modul atau
rangkaian elektronika maupun suatu chip IC. ADC (Analog To Digital Converter) berfungsi untuk
menjembatani pemrosesan sinyal analog oleh sistem digital. Converter Alat bantu digital yang
paling penting untuk teknologi kontrol proses adalah yang menerjemahkan informasi digital ke
bentuk analog dan juga sebaliknya. Sebagian besar pengukuran variabel-variabel dinamik
dilakukan oleh piranti ini yang menerjemahkan informasi mengenai vaiabel ke bentuk sinyal
listrik analog. Untuk menghubungkan sinyal ini dengan sebuah komputer atau rangkaian logika
digital, sangat perlu untuk terlebih dahulu melakukan konversi analog ke digital (A/D). Hal-hal
mengenai konversi ini harus diketahui sehingga ada keunikan, hubungan khusus antara sinyal
analog dan digital. ADC (Analog to Digital Convertion) Analog To Digital Converter (ADC)
adalah pengubah input analog menjadi kode – kode digital. ADC banyak digunakan sebagai
Pengatur proses industri, komunikasi digital dan rangkaian pengukuran/ pengujian.
Halaman 34
Umumnya ADC digunakan sebagai perantara antara sensor yang kebanyakan analog dengan
sistim komputer seperti sensor suhu, cahaya, tekanan/ berat, aliran dan sebagainya kemudian
diukur dengan menggunakan sistim digital (komputer). ADC (Analog to Digital Converter)
memiliki 2 karakter prinsip, yaitu kecepatan sampling dan resolusi. Kecepatan Sampling ADC
Kecepatan sampling suatu ADC menyatakan "seberapa sering sinyal analog dikonversikan ke
bentuk sinyal digital pada selang waktu tertentu". Kecepatan sampling biasanya dinyatakan dalam
sample per second (SPS). Ilustrasi Kecepatan Sampling ADC Resolusi ADC Resolusi ADC
menentukan "ketelitian nilai hasil konversi ADC". Sebagai contoh: ADC 8 bit akan memiliki
output 8 bit data digital, ini berarti sinyal input dapat dinyatakan dalam 255 (2n – 1) nilai diskrit.
ADC 12 bit memiliki 12 bit output data digital, ini berarti sinyal input dapat dinyatakan dalam
4096 nilai diskrit. Dari contoh diatas ADC 12 bit akan memberikan ketelitian nilai hasil konversi
yang jauh lebih baik daripada ADC 8 bit. Prinsip Kerja ADC Prinsip kerja ADC adalah
mengkonversi sinyal analog ke dalam bentuk besaran yang merupakan rasio perbandingan sinyal
input dan tegangan referensi. Sebagai contoh, bila tegangan referensi 5 volt, tegangan input 3 volt,
rasio input terhadap referensi adalah 60%. Jadi, jika menggunakan ADC 8 bit dengan skala
maksimum 255, akan didapatkan sinyal digital sebesar 60% x 255 = 153 (bentuk decimal) atau
10011001 (bentuk biner). signal = (sample/max_value) * reference_voltage = (153/255) * 5 = 3
Volts Komparator ADC Bentuk komunikasi yang paling mendasar antara wujud digital dan
analog adalah piranti (biasanya berupa IC) disebut komparator. Piranti ini, yang diperlihatkan
secara skematik pada gambar dibawah, secara sederhana membandingkan dua tegangan pada
kedua terminal inputnya.
Bergantung pada tegangan mana yang lebih besar, outputnya akan berupa sinyal digital 1
(high) atau 0 (low). Komparator ini digunakan secara luas untuk sinyal alarm ke komputer atau
sistem pemroses digital. Elemen ini juga merupakan satu bagian dengan konverter analog ke
digital dan digital ke analog yang akan didiskusikan nanti. Konsep Kompataror Pada ADC
(Analog to Digital Converter) Gambar diatas memperlihatkan sebuah komparator merubah
keadaan logika output sesuai fungsi tegangan input analog. Sebuah komparator dapat tersusun dari
sebuah opamp yang memberikan output terpotong untuk menghasilkan level yang diinginkan
untuk kondisi logika (+5 dan 0 untuk TTL 1 dan 0). Komparator komersil didesain untuk
memiliki level logika yang dperlukan pada bagian outputnya. Jenis-Jenis ADC (Analog to Digital
Converter) ADC Simultan ADC Simultan atau biasa disebut flash converter atau parallel
converter. Input analog Vi yang akan diubah ke bentuk digital diberikan secara simultan pada sisi
+ pada komparator tersebut, dan input pada sisi – tergantung pada ukuran bit converter. Ketika Vi
melebihi tegangan input – dari suatu komparator, maka output komparator adalah high, sebaliknya
akan memberikan output low. ADC Simultan Bila Vref diset pada nilai 5 Volt, maka dari gambar
3 dapat didapatkan : V(-) untuk C7 = Vref * (13/14) = 4,64 V(-) untuk C6 = Vref * (11/14) = 3,93
V(-) untuk C5 = Vref * (9/14) = 3,21 V(-) untuk C4 = Vref * (7/14) = 2,5 V(-) untuk C3 = Vref *
(5/14) = 1,78 V(-) untuk C2 = Vref * (3/14) = 1,07 V(-) untuk C1 = Vref * (1/14) = 0,36 Misal :
Vin diberi sinyal analog 3 Volt, maka output dari C7=0, C6=0, C5=0, C4=1, C3=1, C2=1, C1=1,
sehingga didapatkan output ADC yaitu 100 biner Tabel Output ADC Simultan Ada beberapa
konsep dasar dari ADC adalah dengan cara Counter Ramp ADC, Successive Aproximation ADC
dan lain sebagainya. Counter Ramp ADC Blok Diagram Counter Ramp ADC Pada gambar diatas,
Halaman 35
ditunjukkan blok diagram Counter Ramp ADC didalamnya tedapat DAC yang diberi masukan
dari counter, masukan counter dari sumber Clock dimana sumber Clock dikontrol dengan cara
meng AND kan dengan keluaran Comparator. Comparator membandingkan antara tegangan
masukan analog dengan tegangan keluaran DAC, apabila tegangan masukan yang akan dikonversi
belum sama dengan tegangan keluaran dari DAC maka keluaran comparator = 1 sehingga Clock
dapat memberi masukan counter dan hitungan counter naik. Misal akan dikonversi tegangan
analog 2 volt, dengan mengasumsikan counter reset, sehingga keluaran pada DAC juga 0 volt.
Apabila konversi dimulai maka counter akan naik dari 0000 ke 0001 karena mendapatkan pulsa
masuk dari Clock oscillator dimana saat itu keluaran Comparator = 1, karena mendapatkan
kombinasi biner dari counter 0001 maka tegangan keluaran DAC naik dan dibandingkan lagi
dengan tegangan masukan demikian seterusnya nilai counter naik dan keluaran tegangan DAC
juga naik hingga suatu saat tegangan masukan dan tegangan keluaran DAC sama yang
mengakibatkan keluaran komparator = 0 dan Clock tidak dapat masuk. Nilai counter saat itulah
yang merupakan hasil konversi dari analog yang dimasukkan. Kelemahan dari counter tersebut
adalah lama, karena harus melakukan trace mulai dari 0000 hingga mencapai tegangan yang sama
sehingga butuh waktu. SAR (Successive Aproximation Register) ADC Blok Diagram SAR ADC
Pada gambar diatas ditunjukkan diagram ADC jenis SAR, Yaitu dengan memakai konvigurasi
yang hampir sama dengan counter ramp tetapi dalam melakukan trace dengan cara tracking
dengan mengeluarkan kombinasi bit MSB = 1 ====> 1000 0000. Apabila belum sama (kurang
dari tegangan analog input maka bit MSB berikutnya = 1 ===>1100 0000) dan apabila tegangan
analog input ternyata lebih kecil dari tegangan yang dihasilkan DAC maka langkah berikutnya
menurunkan kombinasi bit ====> 10100000.
Untuk mempermudah pengertian dari metode ini diberikan contoh seperti pada timing
diagram gambar 6 Misal diberi tegangan analog input sebesar 6,84 volt dan tegangan referensi
ADC 10 volt sehingga apabila keluaran tegangan sbb : Jika D7 = 1 Vout=5 volt Jika D6 = 1
Vout=2,5 volt Jika D5 = 1 Vout=1,25 volt Jika D4 = 1 Vout=0,625 volt Jika D3 = 1 Vout=0,3125
volt Jika D2 = 1 Vout=0,1625 volt Jika D1 = 1 Vout=0,078125 volt Jika D0 = 1 Vout=0,0390625
volt Timing diagram urutan Trace SAR ADC Setelah diberikan sinyal start maka konversi dimulai
dengan memberikan kombinasi 1000 0000 ternyata menghasilakan tegangan 5 volt dimana masih
kurang dari tegangan input 6,84 volt, kombinasi berubah menjadi 1100 0000 sehingga Vout = 7,5
volt dan ternyata lebih besar dari 6,84 sehingga kombinasi menjadi 1010 0000 tegangan Vout =
6,25 volt kombinasi naik lagi 1011 0000 demikian seterusnya hingga mencapai tegangan 6,8359
volt dan membutuhkan hanya 8 clock. Uraian diatas merupakan konsep dasar dari ADC (Analog
to Digital Converter), untuk pengembangan atau aplikasi ADC dan ADC dalam bentuk lain akan
ditulis dalam artikel berbeda dengan tujuan dapat memberikan penjelasan yang lebih lengkap dari
ADC (Analog to Digital Converter)
Rangkaian Power Supply Rangkaian power supply adalah bagian dari sistem atau perangkat
elektronika yang berfungsi untuk memberikan sumber tegangan pada sistem elektronika tersebut.
Dalam suatu perangkat elektronika rangkaian power supply ada yang menjadi satu kesatuan
dengan perangkat elektronik tersebut dan ada juga yang dibuat secara terpisah. Jenis Rangkaian
Power Supply Rangkaian power supply dapat dibedakan menjadi 2 tipe berdasarkan sistem
kerjanya, yaitu : Stepdown Transformer Power Supply Stepdown trasformer power supply adalah
Halaman 36
rangkaian power supply yang dibuat menggunakan transformator step down sebagai penurun
tegangannya. Contoh rangkaian power supply sederhana jenis stepdown transformer power supply
dapat dilihat pada gambar berikut : Rangkaian Power Supply Dengan Transformer Stepdown
Stepdown Trasformer Power Supply Dari gambar rangkaian power supply diatas komponen T1
adalah transformator jenis step down tanpa CT.
Penggunaan transformator jenis stepdown inilah yang menjadikan power supply tersebut
dinamakan stepdown transformer power supply. Sebagaimana dapat dilihat pada gambar power
supply diatas dapat kita ketahui bahwa power supply jenis stepdown transformer power supply
terdiri dari beberap bagian sebagai berikut : 1. Penurun Tegangan Bagian ini berfungsi untuk
menurunkan tegangan AC 220 volt menjadi 12 volt AC. Penurun tegangan pada rangkaian power
supply diatas menggunakan transformator tanpa CT dengan tegangan output 12 volt. 2. Penyearah
Gelombang Bagian penyearah gelombang pada rangakian power supply diatas menggunakan
dioda bridge. Bagian ini berfungsi untukmenyerahkan tegangan AC dari output transformator. 3.
Filter Pertama Filter pertama berfungsi untuk meratakan tegangan DC hasil penyearahan
gelombang yang diproses oleh bagian penyearah gelombang. Filter yang digunakan pada
rangkaian power supply pada umumnya adalah kapasitor elektrolit (elco).
Filter pertama pada rangkaian diatas adalah kapasitor C1 degan nilai 3300 uF. 4. Regulator
Tegangan Regulator tegangan adalah bagian yang berfungsi untukmengatur teganganoutput power
supply. Pada rangkaian power supply sederhana diatas regulator tegangan yang digunakan adalah
IC 7805, sehingga output dari rangkaian power supply diatas adalah +5 volt. 5. Filter Kedua Filter
kedua pada rangkaian power supply diatas berfungsi untuk memantabkan kualitas DC dari proses
perataan tegangan yang dilakukan oleh filter pertama. Oleh karena itu nilai kapasitas dari filter
kedua ini lebih kecil dari pada filter pertama. Rangkaian power supply diatas adalah rangkaian
power supply sederhana dengan tegangan output +5 volt yang teregulasi menggunakan chip IC
7805. Switching Power Supply Switching power supply merupakan rangkaian power supply
yaang memeiliki efisiensi daya yang tinggi. Rangakaian switching powes supply sederhana daat
dilihat pada contoh berikut : Rangkaian Power Supply Switching Sederhana Rangkaian Power
Supply Switching Rangkaian power supply switching diatas cukup sederhana untuk dibuat.
Rangkaian power supply switching diatas secara prinsip bekerja dengan cara menyerahakan
tegangan AC 220 volt secara langsung menggunakan dioda bridge D1 dan diratakan
menggunakan filter kapasitor C1. Kemudian tegangan DC tersebut digunakan unutk membentuk
sistem regulator PWM dengan power regulator transistor Q1 yang digunakan untuk
mengandalikan transformator. Output transformator berupa tegangan AC denga frekuensi yang
tinggi sehingga proses penyearahan tegangan cukup menggunakan sistem penyearah setengah
gelombang dan dengan filetr kapasitor dengan nilai kapasitansi yang kecil. Kelebihan rangkaian
power supply switching adalah dengan konstruksi fisik yang kecil dan ringan dapat direproduksi
power supply dengan kapasitas arus yang besar dan stabilitas tegangan output yang lebih baik dari
pada rangkaian power supply dengan transformator stepdown.
Mengenal Elektronika Elektronika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari pengendalian
dan penerapan gerakan partikel pembawa muatan (elektron) dalam ruang hampa, gas atau
semikonduktor. Pengertian elektronika diatas merupakan rangkuman dari "definisi elektronika"
yang telah dikemukakan oleh para ahli elektronika. Definisi elektronika menurut para ahli
Halaman 37
elektronika tersebut adalah sebagai berikut : Definisi Elektronika Menurut Ahli Elektronika
Elektronika Menurut Fitrzgerald, Higginbotham dan Grabel “Electronics is the branch of
Electronical Engineering which deals extensively with the transfer of information by means of
electromagnetic energy”. Artinya : Elektronika adalah cabang ilmu listrik yang bersangkutan
secara luas dengan alih informasi menggunakan tenaga elektromagnetik. Elektronika Menurut J.
Millman “Electronics is the science and the technology of the passage of charged particles in a
gas, in a vaccum, or in a semiconductor”. Artinya : Elektronika adalah ilmu dan teknologi tentang
melintasnya partikel bermuatan listrik didalam suatu gas atau suatu ruang hampa, atau suatu
semikonduktor. Elektronika Menurut E. Carol Young “The study, design, and use of devices that
depend on the conduction of electricity through a vaccum, gas, or semiconductor”. Artinya :
Elektronika meliputi studi, perancangan dan penggunaan piranti-piranti yang berdasar hantaran
listrik di dalam suatu ruang hampa, gas dan semikonduktor.
Elektronika Menurut H.C. Yohannes Elektronika adalah ilmu yang mempelajari sifat-sifat
dan pemakaian piranti (“devices” = alat) yang asas kerjanya ialah aliran elektron dalam ruang
hampa atau gas (seperti dalam tabung-tabung radio) dan aliran elektron dalam semipenghantar
(seperti misalnya dalam transistor). Sejarah Perkembangan Elektronika Lahirnya elektronika
sebenarnya mula-mula atas tuntutan kebutuhan manusia akan sarana telekomunikasi. Sarana
telekomunikasi menggunakan telepon yang ditemukan oleh A.G. Bell pada tahun 1876 masih
terlalu sederhana, banyak keterbatasan keterbatasannya. Untuk memungkinkan hubungan yang
mencapai jarak jauh dan mutu yang baik serta kapasitas saluran yang tinggi, dituntut adanya
penguatan sinyal, modulasi, demodulasi serta multipleksi. Dan untuk mencapai jarak yang lebih
jauh lagi dengan biaya yang lebih murah, diperlukan penggunaan media gelombang
elektromagnetik. Pada tahun 1896 Marconi berhasil menciptakan telegrap radio, telegrap tanpa
kabel, tetapi menggunakan media gelombang elektromagnetik.
Dengan demikian tuntutan jarak yang jauh dapat dipenuhi. Namun tuntutan-tuntutan yang
lain belum dipenuhi, sehingga para ahli terus bekerja tanpa mengenal lelah. Pada tahun 1904 Sir
Ambrose Fleming menemukan tabung hampa dengan dua elektrode (tabung dioda), yang
dinamakannya “valve” (katup). Katup ini dapat berfungsi sebagai detektor sinyal-sinyal dari
telegrap radio Marconi. Dua tahun kemudian yakni tahun 1906, De Forest meletakkan elektroda
ketiga (kisi) pada katup Fleming sehingga ditemukanlah tabung trioda, yang ia beri nama audion.
Audion ini dapat berfungsi antara lain untuk memperkuat sinyal-sinyal tersebut. Jadi mulai tahun
1904 ini sebenarnya orang sudah mulai mengendalikan gerakan-gerakan elektron dalam ruang
hampa, sehingga tahun itu dapat dipandang sebagai tahun “kelahiran” Elektronika. Namun ada
orang yang menyatakan tahun 1906 sebagai tahun ditemukannya tabung trioda ini sebagai tahun
“kelahiran” Elektronika, ada pula yang menyatakan tahun 1911 yakni tahun diperolehnya tabung
trioda yang lebih handal (setelah disempurnakan tabung hampa udaranya dan digunakan katoda
lapis oksida). Dengan ditemukannya tabung trioda ini dan lebih-lebih dengan ditemukannya
tabung iconoscope yaitu tabung hampa yang merupakan alat dasar dalam kamera televisi oleh
Vladimir Zwonykin pada tahun 1920, maka industri radio dan televisi berkembang pesat. Ditinjau
dari daya yang digunakan, kecepatan, ukuran geometrik, berat dan kemudahan rusak, tabung
trioda diatas masih banyak keterbatasan-keterbatasannya. Oleh karena itu para ahli berusaha untuk
memperoleh alat yang mempunyai fungsi sama, tetapi dengan keterbatasan-keterbatasan minimal.
Halaman 38
Pada tahun 1948 John Bardeen, Walter H. Brattain dan William Shockley menemukan alat
tersebut, yang diberi nama transistor. Transistor ini dibuat dari bahan semikonduktor, dan
transistor ini dapat menggantikan fungsi tabung trioda. Karena tidak menggunakan filamen
pemanas seperti pada tabung hampa, transistor tidak banyak memakan daya. Disamping itu
ukurannya kecil dan tidak mudah pecah. Akibatnya radio yang menggunakan transistor dapat
dibuat berukuran kecil dan dapat menggunakan baterai sebagai sumber daya listriknya. Disamping
itu transistor dapat diproduksi secara massal sehingga harga menjadi murah. Demikian pula
dengan menggunakan transistor orang dapat membuat komputer elektronika yang lebih kecil
tetapi mempunyai kemampuan lebih tinggi daripada jika menggunakan tabung hampa.
Hubungan antar komponen rangkaian Elektronika dalam era transistor ini pada umumnya
menggunakan PCB (Printed Circuit Board = papan rangkai tercetak), melalui penyoldiran. Suatu
kelemahan dari hubungan semacam ini adalah reliabilitas tidak prima disamping ukuran masih
cukup besar, walaupun tidak sebesar pada rangkaian dengan tabung hampa. Karena itu para ahli
berusaha untuk mengatasi keterbatasan-keterbatasan ini. Pada tahun 1958 J.S. Kilby menemukan
rangkaian terpadu (IC = “integrated circuit” = rangkaian terintegrasi), suatu keping (chip) silikon
tunggal yang ukurannya sangat kecil (≈1 mm2) yang diatasnya berisi rangkaian Elektronika yang
diproses dengan teknik-teknik difusi dan pengendapan. Semenjak ditemukan rangkaian terpadu
tersebut, jumlah komponen per chip terus berkembang sehingga dewasa ini dikenal IC jenis SSI
(“Small Scale Integration”), MSI (“Medium Scale Integration”), LSI (“Large Scale Integration”),
VLSI (“Very Large Scale Integration”), yang masing-masing mempunyai jumlah komponen
(transistor) per chip 10-100, 100-1000, 1000-100.000, dan > 100.000. Dengan ditemukannya
rangkaian terpadu ini sejarah Elektronika mengalami babak baru yaitu babak mikroelektronika.
Dengan semakin meningkatnya jumlah komponen per chip dalam rangkaian terpadu (IC) ini maka
terdapat kecenderungan pemakaiannya menjadi makin khusus, sehingga tidak diproduksi secara
besar-besaran, akibatnya harganya menjadi mahal. Pada tahun 1971 perusahaan Elektronika Intel
Inc di Amerika Serikat berhasil membuat IC mikroprosesor, yang merupakan “otak” dari
komputer. IC mikroprosesor ini bersifat fleksibel, mempunyai fungsi hampir mirip tak terbatas.
Dengan perangkat keras yang sama dapat diperoleh berbagai fungsi, hanya dengan merubah
program. Akibatnya dapat diproduksi dalam jumlah cukup banyak dengan harga relatif murah.
Jika diamati perkembangan Elektronika dari sejak “kelahirannya” sampai sekarang, nampak
bahwa perkembangan tersebut menuju miniaturisasi komponen. Bahkan dewasa ini telah
ditemukan “one chip micro computer” atau mikro komputer dalam satu chip. “Komponen” baru
ini terdiri atas mikroposesor, memori baca tulis, memori baca, dan unit input-output yang
seluruhnya terletak dalam satu chip.
Disamping itu perkembangan menuju ke arah peningkatan kemampuan, dan “intelegensi”.
Bidang Teknologi Elektronika Bidang-bidang perkembangan teknologi elektronika yang
berkembang diantaranya adalah : Bidang Instrumentasi dan Kontrol Bidang instrumentasi dan
kontrol sering juga disebut sebagai instrumentasi dan kendali, bidang ini mengembangkan
teknologi elektronika pada peralatan seperti pengembangan alat ukur elektronik, instrumentasi
penelitian, alat pemroses data serta alat kontrol atau otomatisasi seperti sistem mikroprosesor
untuk kontrol dan sebagainya. Bidang Telekomunikasi Bidang telekomunikasi merupakan
teknologi elektronika yang mengembangkan teknologi informasi jarak jauh baik menggunakan
Halaman 39
kabel maupun tidak. Sebagai contoh pengembangan komunikasi telepon menggunakan relay
elektronik, komunikasi data menggunakan komputer dan telepon, komunikasi berita dan gambar
melalui satelit, komunikasi menggunakan gelombang radio frekuensi tinggi dan gelombang mikro
dan sebagainya.
Bidang Elektronika Konsumer Bidang elektronika konsumer mengembangkan dan fokus
pada produksi peralatan-peralatan kebutuhan umum seperti radio, televisi, perekam kaset audio
maupun video, penyedia daya serta komponen-komponen elektronika. Industri atau perusahaan
Elektronika dewasa ini dapat dikelompokkan dalam 4 K, yaitu komponen, komunikasi, kendali
dan komputasi. Bidang Elektronika Kuantum Bidang elektronika kuantum mempelajari dan
melakukan pengembangan elektronika yang menyangkut interaksi antara cahaya, gelombang
mikro atau gelombang elektromagnetik yang lain. Dari bidang ini telah dikembangkan sinar laser
untuk berbagai keperluan diantarannya bidang komunikasi dengan menumpangkan sinyal pada
cahaya yang dijalarkan dalam serat (fiber) optik dan sebagainya.
Ruang Lingkup Elektronika Ruang lingkup dalam mempelajari elektronika kita akan
mengenal beberapa istilah ilmu elektronika seperti “elektronika dasar”, “elektronika daya”,
“elektronika analog”, “elektronika digital” dan “elektronika industri”. Istilah-istilah elektronika
tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut : Elektronika Dasar Elektronika dasar merupakan
bidang ilmu pengetahuan elektronika yang khusus mempelajari tentang dasar-dasar elektronika
meliputi teori bahan dan komponen elektronika sederhana serta hukum-hukum elektronika dasar
seperti hukum ohm, kirchof dan teorema dasar elektronika yang lain. Elektronika Daya
Elektronika daya merupakan cabang ilmu elektronika yang khusus mempelajari elektronika arus
kuat. Pada elektronika daya bidang ilmu yang dipelajari adalah listrik arus kuat seperti transmisi
energi listrik jarak jauh dan efisiensi daya pada transmisi tegangan tinggi. Elektronika Analog
Elektronika analog merupakan bagian ilmu elektronika yang mempelajari fungsi dan sistem anlog.
Pada elektronika analog yang dipelajari adalah tentang pengolahan atau pemrosesan sinyal
sinusoida. Elektronika Digital Elektronika digital merupakan cabang ilmu elektronika yang fokus
dalam mempelajaritentang pemrosesan sinyal digital atau diskrit. Bagian elektronika digital yang
dipelajari dimulai dari gerbang logika dasar hingga sistem pemrosesansinyal digital. Elektronika
Industri Elektronika industri merupakan bagian ilmu elektronika yang mempelajari tentang
implementasi teknologi elektronika dalam bidang industri dan pengendalian instrumentasi.
Power Supply Power supply adalah perangkat elektronika yang berfungsi untuk memberikan
sumber tegangan ke perangkat atau rangkaian elektronika. Pada prinsipnya power supply adalah
mengubah tegangan AC komersial menjadi tegangan DC sesuai kebutuhan sutu perangkat
elektronika. Power supply yang ada di sekitar kita salah satunya adalah charger HP dan charger
laptop. Jenis Power Supply Jenis Power Supply berdasar Tegangan Outputnya Power supply
dilihat dari tegangan outputnya dapat dibedakan dalam beberapa jenis. Power supply variable
Power supply tegangan tetap Power supply simetris 1. Power Supply Variable Power Supply
Variabel Power supply variabel adalah power supply yang memiliki tegangan output dapat diatur.
Pada umumnya tegangan output power supply variabel ini dapat diatur dari 1,5 volt hingga 12
volt. Akan tetapi untuk power supply keperluan khusus seperti yang sering kita pergunakan di
laboratorium power supply pada umumnya dapat diatur dari 0 volt hingga 33 volt. 2. Power
Supply Tegangan Tetap Power supply tegangan tetap merupakan power supply dengan tegangan
Halaman 40
output yang tidak dapat diatur. Salah satu contoh power suppply tegangan tetap tersebut adalah
charger HP. Pada charger HP tegangan output power supply tersebut permanen pada satu
tegangan tertentu misalnya 5 volt. 3. Power Supply Simetris Power supply simetris merupakan
power supply dengan tegangan output ganda yaitu dalam sebuah power supply memiliki tegangan
output positif (+) negatif (-) dan ground. Power supply jenis ini dapat kita temui di laboraorium
elektronika atau dalam perangkat elektronika daya seperti power amplifier.
Power Supply Variable Simetris Power supply simetris terbagi dalam 2 jenis, yaitu dengan
tegangan output yang dapat diatur seperti pada power supply laboratorium. Dan power supply
simetris dengan tegangan tetap seperti pada power supply sebuah power amplifier daya besar.
Power Supply Berdasarkan Sistem Kerjanya Berdasarkan sistem kerjanya power supply dapat
dibedakan dalam 2 jenis yaitu power supply step down dan power supply switching. 1. Power
Supply Stepdown Power supply stepdown juga sering disebut sebagai power supply konvensional.
Power supply jenis ini menggunakan transformator stepdown sebagai penurun tegangan. Pada
power supply jenis ini power supply terdiri dari beberapa bagian utama sebagai berikut : Penurun
Tegangan, berupa transformerstepdown yang berfungsi menurunkan tegangan AC komersial (220
volt) menjadi tegangan AC (4,5-70 volt). Penyerah Gelombang, bagian ini berfungsi mengubah
tengangan AC menjadi tegangan DC.
Komponen yang digunakan adalah dioda, baik dalam bentuk penyearah gelombang penuh
maupun penyearah setengah gelombang. Filter, berfungsi untuk meratakan proses penyearahan
gelombang oleh dioda sehingga diperoleh tegangan DC yang stabil dan tanpa riple. Regulator
Tegangan, berfungsi untuk mengatur tegangan output power supply, ada regulator tegangan
variabel dan regulator tegangan tetap. 2. Power Supply Switching Power Supply Switching Power
supply switching merupakan sistem power supply yang menyearahkan tegangan AC komersial
secara langsung kemudian diubah menjaadi AC kembali dengan frekuensi yang tinggi selanjutnya
di turunkan tegangan tersebut dan disearahkan. Tujuan dari power supply switching ini adalah
untuk mendapatkan efisiensi energi yang maksimal. Dengan power supply switching ini dapat
direproduksi power supply dengan kapasitas arus yang besar dan dengan bentuk fisik yang lebih
kecil dan ringan. Power supply untuk komputer adalah salah satu contoh penerapan sistem power
supply switching.
Latihan Soal
1. Apakah yang dimaksud dengan rangkaian elektronika?
2. Apa yang nda ketahui tentang Layout PCB?.
3. Sebutkan contoh peralatan elektronika?
4. Apasajakah yang terdapat dalam rangkaian elektronika kompleks?
5. Apa fungsi dari Digital To Analog Converter?
Jawaban
1. Rangkaian elektronika dapat diartikan sebagai gabungan 2 atau lebih komponen elektronika baik
kompoonen pasif maupun aktif yang membentuk suatu sistem atau fungsi pemroses sinyal sederhana
maupun komplek.
2. Layout PCB adalah bagian yang berfungsi untuk merakit komponen-komponen elektronika menjadi
rangkaian elektronika. Layout PCB atau dengan bahasa lain Papan Rangkaian Tercetak adalah hasil

Halaman 41
penerapan skema rangkaian elektronika yang telah disesuaikan dengan bentuk fisik komponen dan tata
letak komponen elektronika untuk membuat suatu sistem atau fungsi pemroses sinyal.
3. Solder, tang potong, tang lancip, obeng dan timah solder.
4. Contoh rangkaian elektronika komplek adalah power supply dengan regulator arus dan tegangan,
rangkaian mixer audio, rangkaian transmitter atau pemancar radio,rangkaian amplifier dan rangkaian
elektronika yang lain.
5. Digital To Analog Converter) adalah perangkat elektronika yang berfungsi untuk mengubah sinyal
digital (diskrit) menjadi sinyal analog (kontinyu)

Penskoran
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100

Nilai = Betul x 20

Tegal, Juli 2019

Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mapel

………………….. …………………..

Halaman 42
RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah :
Mata Pelajaran : Sistem Komputer
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : X / 1 (satu)
Tahun Pelajaran : 2019 / 2020
Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan
Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan
gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung.
Kompetensi Dasar
3.6 Menerapkan dasar dasar mikro kontroler
4.6 Manipulasi dasar-dasar mikro kontroler (port IO, clock, arsitektur RISK, general purpose RISK,
stack pointer, SRAM, EEPROM, SREG)
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.6 Menerapkan dasar dasar mikro kontroler
3.6.1 Menjelaskan tentang arsitektur mikrokontroler
3.6.2 Menerapkan aplikasi sederhana kedalam mikrokontroler
3.6.3 Menjelaskan cara mengisikan aplikasi program kedalam mikrokontroler
4.6 Manipulasi dasar-dasar mikro kontroler (port IO, clock, arsitektur RISK, general purpose RISK,
stack pointer, SRAM, EEPROM, SREG)
4.6.1 Menggambar rangkaian sederhana berbasis mikrokontroler
Halaman 43
4.6.2 Mengisi aplikasi sederhana kedalam mikrokontroler

Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menemukan dasar – dasar mikro
kontroler dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mencari dasar – dasar mikro kontroler
dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengukur dasar – dasar mikro
kontroler dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat membangun dasar – dasar mikro
kontroler dengan tepat

D. Materi Pembelajaran
• Arsitektur mikrokontroler
• Diagram blok dan detil pinout mikrokontroler
• Instructions set
• Microcontroller programmer/ uploader
• Rangkaian aplikasi mikrokontroler
• Program aplikasi sederhana mikrokontroler

E. Pendekatan, Strategi, Metode


Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Discovery learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 - 2
No Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
1 Pendahuluan 15 Menit
Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.
2 Kegiatan Inti 150 Menit
Pemberian Rangsangan
1. Guru meminta peserta didik untuk memperhatikan materi yang ada di layar komputer tentang
dasar-dasar mikro kontroler (port IO, clock, arsitektur RISK, general purpose RISK, stack
pointer, SRAM, EEPROM, SREG)
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya agar dapat mudah
dipahami
3. peserta didik dapat mengidentifikasi masalah dari materi yang disajikan oleh guru
Identifikasi Masalah
1. Guru menugaskan peserta didik untuk menemukan, mencari, mengukur dan membangun
tentang dasar-dasar mikro kontroler (port IO, clock, arsitektur RISK, general purpose RISK,
stack pointer, SRAM, EEPROM, SREG)
2. Pesera didik berusaha untuk dapat menemukan, mencari, mengukur dan membangun tentang
dasar-dasar mikro kontroler (port IO, clock, arsitektur RISK, general purpose RISK, stack
pointer, SRAM, EEPROM, SREG)
dengan membaca buku panduan yang lain.
3.Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik dapat menemukan,
mencari, mengukur dan membangun tentang dasar-dasar mikro kontroler (port IO, clock,
arsitektur RISK, general purpose RISK, stack pointer, SRAM, EEPROM, SREG)
4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang
menemukan, mencari, mengukur dan membangun dasar-dasar mikro kontroler (port IO, clock,
arsitektur RISK, general purpose RISK, stack pointer, SRAM, EEPROM, SREG)
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang lainnya memberikan
tanggapan
Halaman 44
Pengumpulan Data
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau informasi dasar-dasar mikro
kontroler (port IO, clock, arsitektur RISK, general purpose RISK, stack pointer, SRAM,
EEPROM, SREG)
2. Peserta didik mencoba memahami dasar-dasar mikro kontroler (port IO, clock, arsitektur
RISK, general purpose RISK, stack pointer, SRAM, EEPROM, SREG)
sesuai dengan petunjuk dari guru sebagai pembuktian pengujian hipotesis
Pembuktian
1. Peserta didik mengukur mikro kontroler (port IO, clock, arsitektur RISK, general purpose
RISK, stack pointer, SRAM, EEPROM, SREG)
2. Guru meminta peserta didik untuk menilai hasil yang telah dibuat oleh peserta didik yang
lainnya
3. Peserta didik menilai berdasarkan format penilaian yang sudah ada
Menarik Simpulan
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang cara membangun, mencari, mengkur dan
menemukan dasar-dasar mikro kontroler (port IO, clock, arsitektur RISK, general purpose
RISK, stack pointer, SRAM, EEPROM, SREG)
2. Guru menugaskan peserta didik un tuk menyimpulakn membangun, mencari, mengkur dan
menemukan dasar-dasar mikro kontroler (port IO, clock, arsitektur RISK, general purpose
RISK, stack pointer, SRAM, EEPROM, SREG)
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk membangun, mencari, mengkur dan
menemukan dasar-dasar mikro kontroler (port IO, clock, arsitektur RISK, general purpose
RISK, stack pointer, SRAM, EEPROM, SREG)
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang sedang maju untuk
mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari temannya
1.Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang dasar-dasar mikro
kontroler (port IO, clock, arsitektur RISK, general purpose RISK, stack pointer, SRAM,
EEPROM, SREG)
2.Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil pembelajaran.
3.Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara individu untuk
mengerjakannya.
3 Penutup 15 Menit
4.Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang dasar-dasar mikro
kontroler (port IO, clock, arsitektur RISK, general purpose RISK, stack pointer, SRAM,
EEPROM, SREG)
5.Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta didik untuk
mempelajari materi berikutnya.
6.Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup

Alat/ bahan, Media Pembelajaran


Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian
Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan : Praktek unjuk kerja & Observasi

URAIAN MATERI

Mikrokontroler merupakan sistem komputer kecil yang biasa digunakan untuk sistem pengendali atau
pengontrol yang dapat diprogram sesuai kebutuhan. Mikrokontroller memiliki 4KB Flash Programmable
dan Erasable Read Only Memory (PEROM) didalamnya.

Halaman 45
Mikrokontroler AT89S52  merupakan  pengembangan dari mikrokontroler MCS-51. Mikrokontroler ini
biasa disebut juga dengan mikrokomputer  CMOS 8 bit dengan  8 Kbyte yang dapat dIprogram sampai
1000 kali pemograman. Selain itu AT89S52 juga mempunyai kapasitas RAM sebesar 256 bytes, 32
saluran I/O, Watchdog timer, dua pointer data, tiga buah timer/counter 16-bit, Programmable UART
(Serial Port). Memori Flash digunakan untuk menyimpan perintah (instruksi) berstandar MCS-51,
sehingga memungkinkan mikrokontroler ini bekerja sendiri tanpa diperlukan tambahan chip lainnya
(single chip operation), mode operasi keping tunggal yang tidak memerlukan external memory dan
memori flashnya mampu diprogram hingga seribu kali. Hal lain yang menguntungkan adalah sistem
pemogramanan menjadi lebih sederhana dan tidak memerlukan rangkaian yang rumit.
Sebuah mikrokontroler dapat berfungsi/bekerja, apabila telah terisi oleh program. Program terlebih dahulu
dimasukan kedalam memori sesuai dengan kebutuhan penggunaaan pengontrolan yang diperlukan dan
yang hendak dijalankan. Program yang dimasukkan kedalam mikrokontroler Atmel 89S52 adalah berupa
file heksa (Hex File), dan program tersebut berisikan instruksi atau perintah untuk menjalankan sistem
kontrol.
Mikrokontroler merupakan single chip computer yang memiliki kemampuan untuk diprogram dan
digunakan untuk tugas-tugas yang berorientasi kontrol, Mikrokontroller berkembang dengan dua alasan
utama, yaitu kebutuhan pasar (market needed) dan perkembangan teknologi baru.  Dalam
perkembangannya sampai saat ini, sudah banyak produk mikrokontroller yang telah diproduksi oleh
berbagai perusahaan pembuat IC (Integrated Circuit) diantara salah satunya adalah jenis mikrokontroller
yang digunakan dalam perancangan alat ini yaitu mikrokontroller seri 8052 yang dibuat oleh ATMEL,
dengan kode produk AT89S52. Secara fisik, mikrokontroler AT89S52 mempunyai 40 pin, 32 pin
diantaranya adalah pin untuk keperluan port masukan/keluaran. Satu port paralel terdiri dari 8 pin, dengan
demikian 32 pin tersebut membentuk 4 buah portparalel, yang masing-masing dikenal dengan Port 0,
Port1, Port2 dan Port3. Dengan keistimewaan di atas perancangan dengan menggunakan mikrokontroler
AT89S52 menjadi lebih sederhana dan tidak memerlukan komponen pendukung yang lebih banyak lagi.
2.1.2    Konfigurasi Pin AT89S52
Setiap pin (kaki) dari mikrkontroler AT89S51 mempunyai fungsi masing-masing fungsi. Arsitektur
hardware mikrokontroller AT89S52 dari perspektif luar atau biasa disebut pin out
Berikut adalah penjelasan mengenai fungsi dari tiap-tiap pin (kaki) yang ada pada mikrokontroller
AT89S52.
a. Port 0
Merupakan dual-purpose port (port yang memiliki dua kegunaan). Pada disain yang minimum
(sederhana), port 0 digunakan sebagai port Input/Output (I/O).. Port 0 terdapat pada pin 32-39.
b. Port 1
Merupakan port yang hanya berfungsi sebagai port I/O (Input/Output). Port 1 terdapat pada pin 1-8.
c. Port 2
Merupakan dual-purpose port. Pada desain minimum digunakan sebagai port I/O (Input/Output).
Sedangkan pada desain lebih lanjut digunakan sebagai high byte dari address (alamat). Port 2 terdapat
pada pin 21-28.
d. Port 3
Merupakan dual-purpose port. Selain sebagai port I/O (Input/Output),
port 3 juga mempunyai fungsi khusus. Fungsi khusus tersebut diperlihatkan
Halaman 46
a. PSEN (Program Store Enable)
PSEN adalah sinyal kontrol yang mengizinkan untuk mengakses program (code) memori eksternal. Pin ini
dihubungkan ke pin OE (Output Enable) dari EPROM. Sinyal PSEN akan “0” (LOW) pada tahap fetch
(penjemputan) instruksi. PSEN akan selalu bernilai “1” (HIGH) pada pembacaan program memori
internal. PSEN terdapat pada pin 29.
b. ALE (Address Latch Enable)
ALE digunakan untuk men-demultiplex address (alamat) dan data bus. ketika menggunakan program
memori eksternal, port 0 akan berfungsi sebagai address (alamat) dan data bus. Pada setengah paruh
pertama memori cycle ALE akan bernilai “1” (HIGH) sehingga mengizinkan penulisan address (alamat)
pada register eksternal. Dan pada setengah paruh berikutnya akan bernilai “1” (HIGH) sehingga port 0
dapat digunakan sebagai data bus. ALE terdapat pada pin 30.
c. EA (External Access)
Jika EA diberi input “1” (HIGH), maka mikrokontroller menjalankan program memori internal saja. Jika
EA diberi input “0” (LOW), maka AT89S52 menjalankan program memori eksternal (PSEN akan bernilai
“0”). EA terdapat pada pin 31.
d. RST (Reset)
RST terdapat pada pin 9. Jika pada pin ini diberi input “1” (HIGH) selama minimal 2 machine cycle, maka
sistem akan di-reset dan register internal AT89S52 akan berisi nilai default tertentu. Proses reset
merupakan proses untuk mengembalikan sistem kekondisi semula. Reset tidak mempengaruhi internal
program memory. Reset terjadi jika pin RST bernilai high selama minimal dua siklus lalu kembali bernilai
low. Power on reset merupakan proses reset yang berlangsung secara otomatis pada saat sistem pertama
kali diberi suplai. Proses ini mempengaruhi semua register dan internal data memory.
a. On-Chip oscillator
AT89S52 telah memiliki on-chip oscillator yang dapat bekerja jika drive menggunakan kristal. Tambahan
kapasitor diperlukan untuk menstabilkan sistem. Nilai kristal yang biasa digunakan pada AT89S52 ini
adalah 12 MHz. On-chip oscillator tidak hanya dapat di-drive dengan menggunakan kristal, tetapi juga
dapat dengan menggunakan TTL Oscillator.
1. b. XTAL1
XTAL1 berfungsi sebagai masukan dari rangkaian osilasi mikrokontroler. XTAL1 terdapat pada ipin 19
1. c. XTAL2
XTAL2 berfungsi sebagai keluaran dari rangkaian osilasi mikrokontroler. XTAL2 terdapat pada pin 18
1. d. VCC
VCC merupakan masukan sumber tegangan  positif bagi mikrokontroler yang terdapat pada pin 40.

2.1.1 Arsitektur dan Blok Diagram Mikrokontroler AT89C51


Mikrokontroler  AT89S52 dibangun berdasarkan arsitektur seperti ditunjukkan gambar dibawah ini.
Seluruh bagian yang digambar pada gambar tersebut saling berhubungan melalui internal bus 8 bit
menelusuri bagian serpih. Bus tersebut kemudian dihubungkan ke luar melalui input output port  apabila
memori  atau expansi diperlukan.
Unit pengolah pusat (CPU) terdiri atas dua bagian, yaitu unit pengendali control unit (CU), serta unit
aritmatika dan logika (ALU). Fungsi utama unit pengendali ini adalah mengambil, mengkode,  dan
melaksanakan urutan intruksi sebuah  program yang tersimpan dalam memori, unit pengendali juga
Halaman 47
berfungsi untuk mengatur urutan operasi seluruh sistem. Unit pengendali atau CPU juga menghasilkan
dan mengatur sinyal pengendali yang diperlukan untuk menyerempakkan operasi, juga aliran intruksi
program. Aliran informasi pada   bus-bus data dan  bus alamat juga diatur oleh unit ini.
2.1.1 Memori Program
Memori program merupakan suatu ruang memori  yang digunakan  untuk  menyimpan kode program dan
konstanta yang sifatnya tetap. Memori program hanya bisa dibaca saja (Read Only Memori), dalam artian
ketika sedang melakukan eksekusi program memori hanya bersifat di baca  saja namun tidak dapat diubah
isinya, sebagian memori program terdapat didalam  chip mikrokontroler (On-chip) dan sebagian lagi 
berada diluar (off-chip). Mikrokontroler ATMEL AT89S52 mempunyai kapasitas memori program on-
chip sebesar  8 kB.
2.1.2 Memori Data
RAM merupakan memori data internal (on-chip). Untuk  AT89S52  mempunyai memori  sebesar  256
byte. Pada  segment data ini  dibagi menjadi  tiga  bagian,  dimulai dari  alamat 0x00  sampai dengan 0xFh
dikenal sebagai  register R0 sampai dengan  R7   yang  diorganisasikan  menjadi 4 bank. Pemilihan  bank
yang dilakukan  dengan memberikan  kombinasi  logika  pada register  Program Status Word(PSW).
Bagian  berikutnya  adalah mulai alamat  0x20 sampai  dengan 0x2f  sebanyak 128 bit  merupakan  lokasi
memori  yang dapat dimanipulasi perbit (bit addressable) juga  dikenal dengan segment bit (BDATA).
Bagian berikutnya adalah  general purpose RAM mulai alamat 0x30 sampai dengan 0x7fh.
2.1.3 Interuksi
Terdapat beberapa kelompok fungsi pada instruksi keluarga MCS – 52, yaitu:
1. 1. Instruksi Aritmatika
Kelompok intruksi ini melakukan operasi aritmatika seperti penjumlahan, pembagian, pengurangan.
Misalnya adalah: add, mul, subb, inc dan dec
Contohnya :     mov     a,#10h
Mov     b,#05h
Mul      ab
Mov a,#10h artinya salin data 10h ke a
Mov b,#05h artinya salin data 05h ke b
Mul  ab artinya kalikan nilai akumulator dengan nilai register b
1. 2. Instruksi Logika
Intruksi ini melakukan operasi logika seperti and, or, dan exor, clear
Misalnya adalah :anl, orl, xrl, clr
Contohnya : clr            p3.5
Clr p3.5 artinya nolkan p3.5
1. 3. Instruksi Transfer Data
Kelompok instruksi ini digunakan untuk memindahkan data antara :
1. Register – register
2. Memori – memori
3. Register – memori
4. Interface – register
5. Interface – memori

Halaman 48
Latihan soal
1. Apakah yang di maksud dengan mikro kontroler?
2. Apakah yang Anda ketahui tentang Mikrokontroler AT89S52?
3. Sebutkan alasan mengapa mikro kontroler dapat berkembang?
4. Apakah keistimewaan dari mikrokontroler AT89S52?
5. Sebutkan bagian – bagian CPU?

Jawaban
1. Mikrokontroler merupakan sistem komputer kecil yang biasa digunakan untuk sistem pengendali atau
pengontrol yang dapat diprogram sesuai kebutuhan
2. Mikrokontroler AT89S52  merupakan  pengembangan dari mikrokontroler MCS-51. Mikrokontroler
ini biasa disebut juga dengan mikrokomputer  CMOS 8 bit dengan  8 Kbyte yang dapat dIprogram
sampai 1000 kali pemograman. Selain itu AT89S52 juga mempunyai kapasitas RAM sebesar 256
bytes, 32 saluran I/O, Watchdog timer, dua pointer data, tiga buah timer/counter 16-bit, Programmable
UART (Serial Port)
3. Mikrokontroller berkembang dengan dua alasan utama, yaitu kebutuhan pasar (market needed) dan
perkembangan teknologi baru
4. mikrokontroler AT89S52 menjadi lebih sederhana dan tidak memerlukan komponen pendukung yang
lebih banyak lagi.
5. Unit pengolah pusat (CPU) terdiri atas dua bagian, yaitu unit pengendali control unit (CU), serta unit
aritmatika dan logika (ALU).

Penskoran
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100

Nilai = Betul x 20

Tegal, Juli 2019

Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mapel

………………….. …………………..

Halaman 49
RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah :
Mata Pelajaran : Sistem Komputer
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : X / 2 (dua)
Tahun Pelajaran : 2018 / 2019
Alokasi Waktu : 8 x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan
Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan
gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung.
Kompetensi Dasar
3.7 Menganalisis blok diagram dari sistem mikro komputer (arsitektur komputer)
4.7 Menyajikan gambar minimal sistem mikro komputer berdasarkan blok diagram dan sistem
rangkaian (arsitektur computer)
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.7 Menganalisis blok diagram dari sistem mikro komputer (arsitektur komputer)
3.7.1 Menjelaskan komponen-komponen pendukung sistem minimal komputer (RAM, ROM,
perangkat I/O, decoder
3.7.2 Menjelaskan arsitektur mikroprosesor.
3.7.3 Menjelaskan tentang bus dalam sistem minimal komputer (address bus, data bus dan
control bus)
3.7.4 Menerapkan mikroprosesor kedalam sistem minimal komputer
Halaman 50
3.7.5 Mendiagnosis kinerja sistem minimal komputer
4.7 Menyajikan gambar minimal sistem mikro komputer berdasarkan blok diagram dan sistem
rangkaian (arsitektur computer)
4.7.1 Menggambar rangkaian blok sistem minimal komputer
4.7.2 Memilih komponen pendukung sistem minimal komputer

Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menghubungkan blok diagram dari
sistem mikro komputer dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat membagi blok diagram dari sistem
mikro komputer dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat memproduksi gambar minimal sistem
mikro komputer dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mendemodntrasikan gambar minimal
sistem mikro komputer dengan tepat
D. Materi Pembelajaran
• Arsitektur mikroprosesor
• Diagram blok dan detil pinout mikroprosesor
• RAM, ROM, I/O, address decoder
• Sistem bus (addres bus, data bus, control bus)
• Diagram blok sistem minimal komputer

E. Pendekatan, Strategi, Metode


Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Discovery learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 - 4
No Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
1 Pendahuluan 15 Menit
Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.
2 Kegiatan Inti 330 Menit
Pemberian Rangsangan
1. Guru meminta peserta didik untuk memperhatikan materi yang ada di layar komputer tentang
gambar minimal sistem mikro komputer berdasarkan blok diagram dan sistem rangkaian
(arsitektur computer)
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya agar dapat mudah
dipahami
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah dari materi yang disajikan oleh guru
Identifikasi Masalah
1. Guru menugaskan peserta didik untuk menghubungkan, membagi blok, memproduksi gambar
minimal dan mendemonstrasikan blok diagram dari sistem mikro komputer
2. Pesera didik berusaha untuk dapat menghubungkan, membagi blok, memproduksi gambar
minimal dan mendemonstrasikan blok diagram dari sistem mikro komputer
3. Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik dapat
menghubungkan, membagi blok, memproduksi gambar minimal dan mendemonstrasikan
blok diagram dari sistem mikro komputer
4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang
menghubungkan, membagi blok, memproduksi gambar minimal dan mendemonstrasikan
blok diagram dari sistem mikro komputer
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang lainnya
Halaman 51
memberikan tanggapan
Pengumpulan Data
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau informasi dasar-dasar
menghubungkan, membagi blok, memproduksi gambar minimal dan mendemonstrasikan blok
diagram dari sistem mikro komputer
2. Peserta didik mencoba menghubungkan, membagi blok, memproduksi gambar minimal dan
mendemons trasi kan blok diagram dari sistem mikro komputer
sesuai dengan petunjuk dari guru sebagai pembuktian pengujian hipotesis
Pembuktian
1. Peserta didik menghubungkan, membagi blok, memproduksi gambar minimal dan
mendemonstrasikan blok diagram dari sistem mikro komputer
2. Guru meminta peserta didik untuk menilai hasil yang telah dibuat oleh peserta didik yang
lainnya
3. Peserta didik menilai berdasarkan format penilaian yang sudah ada
Menarik Simpulan
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang cara menghubungkan, membagi blok,
memproduksi gambar minimal dan mendemonstrasikan blok diagram dari sistem mikro
komputer
2. Guru menugaskan peserta didik un tuk menghubung kan, membagi blok, memproduk si
gambar minimal dan mendemonstra sikan blok diagram dari sistem mikro komputer
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk menghubungkan, membagi blok,
memproduksi gambar minimal dan mendemonstrasikan blok diagram dari sistem mikro
komputer
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang sedang maju untuk
mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari temannya
1.Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang Blok diagram dari
sistem mikro komputer (arsitektur komputer)
2.Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil pembelajaran.
3.Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara individu untuk
mengerjakannya.
3 Penutup 4.Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang Blok diagram dari 15 Menit
sistem mikro komputer (arsitektur komputer)
5.Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta didik untuk
mempelajari materi berikutnya.
6.Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup

Alat/ bahan, Media Pembelajaran


Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian
Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan : Praktek unjuk kerja & observasi

URAIAN MATERI
Arsitektur komputer berhubungan dengan perancangan blok-blok dasar (memory, processor &
input/output device) dan bagaimana interaksi antar blok tersebut.
Arsitek komputer memilih dan membangun interkoneksi antar blok dengan mempertimbangkan, antara
lain : kecepatan, harga dan kehandalannya. Komputer berarsitektur Von Neuman terdiri dari 3 komponen
utama yaitu : Central Processing Unit (CPU),  memory, dan I/O device (piranti masukan/keluaran).
Halaman 52
Arsitektur von Neumann
Arsitektur von Neumann (atau Mesin Von Neumann) adalah arsitektur yang diciptakan oleh John von
Neumann (1903-1957). Arsitektur ini digunakan oleh hampir semua komputer saat Konsep arsitektur von
Neumann ini adalah pembagian komputer menjadi 2 bagian secara garis besar: memori dan prosesor, di
mana data terletak di dalam memori, dan prosesor adalah yang memanipulasi data.
CPU, adalah otak dari sistem komputer dan berfungsi mengorganisasikan semua operasi yang terjadi di
dalam komputer. Operasi tersebut meliputi operasi perpindahan/transfer data, operasi aritmatika & logika,
serta operasi pengendalian I/O device serta seluruh sumber daya (resources) yang dikendalikan oleh CPU.
Memory, berfungsi sebagai penyimpan data maupun instruksi-instruksi program. Memori terdapat 2 jenis,
yaitu:
a.  RAM, untuk menyimpan data dan instruksi-instruksi program yang sedang dijalankan oleh komputer
dan bersifat sementara (temporary), yaitu data/instruksi akan hilang jika catu daya dimatikan.
b.  ROM, untuk menyimpan instruksi-instruksi initial boot up (yaitu instruksi-instruksi yang dijalankan
ketika komputer baru dihidupkan). Instruksi-instruksi tersebut berfungsi untuk mempersiapkan
komputer agar dapat digunakan sebagaimana mestinya. Instruksi-instruksi tersebut bersifat permanent.
BIOS
BIOS, singkatan dari Basic Input Output System, dalam sistem komputer IBM PC atau kompatibelnya
(komputer yang berbasis keluarga prosesor Intel x86) merujuk kepada kumpulan rutin perangkat lunak
yang mampu melakukan hal-hal berikut:
1.  Inisialisasi (penyalaan) serta pengujian terhadap perangkat keras (dalam proses yang disebut dengan
Power On Self Test, POST)
2.  Memuat dan menjalankan sistem operasi
3.  Mengatur beberapa konfigurasi dasar dalam komputer (tanggal, waktu, konfigurasi media
penyimpanan, konfigurasi proses booting, kinerja, serta kestabilan komputer)
4.  Membantu sistem operasi dan aplikasi dalam proses pengaturan perangkat keras dengan menggunakan
BIOS Runtime Services.
BIOS menyediakan antarmuka komunikasi tingkat rendah, dan dapat mengendalikan banyak
jenis perangkat keras (seperti keyboard). Karena kedekatannya dengan perangkat keras, BIOS
umumnya dibuat dengan menggunakan bahasa rakitan (assembly) yang digunakan oleh mesin
yang bersangkutan.
Istilah BIOS pertama kali muncul dalam sistem operasi CP/M, yang merupakan bagian dari
CP/M yang dimuat pada saat proses booting dimulai yang berhadapan secara langsung dengan
perangkat keras (beberapa mesin yang menjalankan CP/M memiliki boot loader sederhana dalam
ROM). Kebanyakan versi DOS memiliki sebuah berkas yang disebut "IBMBIO.COM" (IBM PC-
DOS) atau "IO.SYS" (MS-DOS) yang berfungsi sama seperti halnya CP/M disk BIOS.
Kata BIOS juga dapat diartikan sebagai "kehidupan" dalam tulisan Yunani (Βίος).
Komponen BIOS
Dalam BIOS, terdapat beberapa komponen dasar, yakni sebagai berikut:
Program BIOS Setup yang memungkinkan pengguna untuk mengubah konfigurasi komputer
(tipe harddisk, disk drive, manajemen daya listrik, kinerja komputer, dll) sesuai keinginan. BIOS

Halaman 53
menyembunyikan detail-detail cara pengaksesan perangkat keras yang cukup rumit apabila
dilakukan secara langsung.
Driver untuk perangkat-perangkat keras dasar, seperti video adapter, perangkat input,
prosesor, dan beberapa perangkat lainnya untuk sistem operasi dasar 16-bit (dalam hal ini adalah
keluarga DOS).
Program bootstraper utama yang memungkinkan komputer dapat melakukan proses
booting ke dalam sistem operasi yang terpasang.
ROM dan NVRAM
BIOS juga sering disebut sebagai ROM BIOS karena pada awalnya BIOS disimpan dalam
chip memori hanya baca (ROM) dalam motherboard. Mengapa disimpan di dalam ROM, adalah
agar BIOS dapat dieksekusi pada waktu komputer dinyalakan, tanpa harus menunggu untuk
menyalakan perangkat media penyipanan terlebih dahulu (yang memakan waktu lama). BIOS
dalam komputer PC modern disimpan dalam chip ROM yang dapat ditulisi ulang secara elektrik
atau Flash ROM. Karena itulah, sekarang sebutan Flash BIOS lebih populer dibandingkan
dengan ROM BIOS. Berikut ini adalah beberapa chip ROM yang digunakan sebagai tempat
penyimpanan BIOS.
Jenis
Tipe ROM Cara penulisan Dapat dihapus
BIOS
ROM
Mask ROM Photolithography Tidak
BIOS
Programmable ROM
PROM Writer Tidak
ROM (PROM) BIOS
Ya, dengan menggunakan EPROM Rewriter atau
ROM
Erasable PROM EPROM/PROM Writer menyinarinya dengan sinar ultraviolet tepat pada lubang
BIOS
kuarsa bening.
Ya, dengan menggunakan EEPROM Rewriter, atau secara
ROM
Electricly EPROM EEPROM/EPROM/PROM Writer langsung secara elektrik dari papan sirkuit dengan
BIOS
menggunakan perangkat lunak EEPROM Programmer.
Ya, dengan menggunakan EEPROM Writer, atau langsung
EEPROM Writer atau software yang Flash
Flash ROM secara elektrik dari papan sirkuit dengan menggunakan
dapat menulisi Flash ROM BIOS
perangkat lunak Flash BIOS Programmer.

Tampilan yang dikeluarkan oleh BIOS saat NVRAM mengalami kerusakan atau saat baterai
litium CR-2032 habis dayanya atau dicabut dari slotnya
Meskipun BIOS disimpan dalam memori hanya baca, konfigurasi BIOS tidak disimpan dalam
ROM, (hal ini disebabkan oleh sifat ROM yang statis) melainkan sebuah chip terpisah yang
disebut sebagai Real-time clock (RTC), yang berupa sebuah Non-Volatile Random Access
Memory (NVRAM). NVRAM juga sering disebut sebagai Complimentary Metal-Oxide Random
Access Memory (CMOS RAM), karena menggunakan metode pembuatan CMOS. Karena
menggunakan metode pembuatan CMOS, NVRAM membutuhkan daya yang sangat kecil agar
dapat bekerja. Meskipun disebut non-volatile, NVRAM sebenarnya merupakan sebuah chip yang
volatile, sehingga data yang tersimpan di dalamnya dapat terhapus dengan mudah jika daya listrik
yang menghidupinya terputus. Oleh karena itu, NVRAM "dihidupi" oleh sebuah baterai (mirip
baterai kalkulator atau jam) dengan bahan Litium dengan seri CR-2032. Sebuah baterai Litium
CR-2032 dapat menghidupi NVRAM selama tiga hingga lima tahun. Jika daya dalam baterai
habis, atau daya yang disuplainya terputus (akibat dicabut dari slotnya), maka semua konfigurasi
akan dikembalikan ke kondisi standar, sesuai ketika BIOS tersebut diprogram oleh pabrikan.

Halaman 54
BIOS umumnya memberikan laporan CMOS Checksum Error atau NVRAM Checksum
Error.
Pembuat BIOS
Saat ini, ada beberapa perusahaan penyedia BIOS, yakni sebagai berikut:
Award Software, yang meluncurkan Award BIOS, Award Modular BIOS, dan Award Medallion BIOS
Phoenix Technologies, yang meluncurkan Phoenix BIOS, dan setelah melakukan merjer dengan
Award Software, meluncurkan Phoenix-Award BIOS.
American Megatrends Incorporated (AMI) yang merilis AMI BIOS, dan AMI WinBIOS.
Microids Research
Para OEM (Original Equipment Manufacturer), seperti Hewlett-Packard/Compaq, IBM/Lenovo, Dell
Computer, dan OEM-OEM lainnya.

Update BIOS
BIOS kadang-kadang juga disebut sebagai firmware karena merupakan sebuah perangkat
lunak yang disimpan dalam media penyimpanan yang bersifat hanya-baca. Hal ini benar adanya,
karena memang sebelum tahun 1995, BIOS selalu disimpan dalam media penyimpanan yang tidak
dapat diubah. Seiring dengan semakin kompleksnya sebuah sistem komputer , maka BIOS pun
kemudian disimpan dalam EEPROM atau Flash memory yang dapat diubah oleh pengguna,
sehingga dapat di-upgrade (untuk mendukung prosesor yang baru muncul, adanya bug yang
mengganggu kinerja atau alasan lainnya). Meskipun demikian, proses update BIOS yang tidak
benar (akibat dieksekusi secara tidak benar atau ada hal yang mengganggu saat proses upgrade
dilaksanakan) dapat mengakibatkan motherboard mati mendadak, sehingga komputer pun tidak
dapat digunakan karena perangkat yang mampu melakukan proses booting (BIOS) sudah tidak
ada atau mengalami kerusakan.
Oleh karena itu, untuk menghindari kerusakan (korupsi) terhadap BIOS, beberapa motherboard
memiliki BIOS cadangan . Selain itu, kebanyakan BIOS juga memiliki sebuah region dalam
EEPROM/Flash memory yang tidak dapat di-upgrade, yang disebut sebagai "Boot Block". Boot
block selalu dieksekusi pertama kali pada saat komputer dinyalakan. Kode ini dapat melakukan
verifikasi terhadap BIOS, bahwa kode BIOS keseluruhan masih berada dalam keadaan baik-baik
saja (dengan menggunakan metode pengecekan kesalahan seperti checksum, CRC, hash dan
lainnya) sebelum mengeksekusi BIOS. Jika boot block mendeteksi bahwa BIOS ternyata rusak,
maka boot block akan meminta pengguna untuk melakukan pemrograman BIOS kembali dengan
menggunakan floppy disk yang berisi program flash memory programmer dan image BIOS yang
sama atau lebih baik. Pembuat motherboard sering merilis update BIOS untuk menambah
kemampuan produk mereka atau menghilangkan beberapa bug yang mengganggu.
Masa depan BIOS
BIOS telah lama digunakan dalam industri PC, yakni semenjak IBM PC dirilis pada tanggal 21
Agustus 1981. Karena BIOS masih berjalan pada modus real (real-mode) yang lambat, maka para
desainer PC bersepakat untuk mengganti BIOS dengan yang lebih baik dari BIOS yaitu EFI
(Extensible Firmware Interface) yang diturunkan dari arsitektur IA-64 (Itanium). Rencananya, hal
ini akan direalisasikan pada komputer baru pada tahun 2008.

Halaman 55
3. Input-Output Devices, berfungsi sebagai piranti penghubung dengan dunia luar (piranti
eksternal). Adapun piranti-piranti tersebut adalah:
  Layar Monitor
  Printer
  Mouse
  Keyboard
  Scanner, dan lain-lain.
Ketiga komponen itu saling dihubungkan dengan 3 bus yang disebut struktur bus,  yaitu:
  Data bus, untuk melewatkan data
  Control bus, untuk melewatkan sinyal kendali
  Addres bus, untuk melewatkan alamat data
Untuk lebih memperjelas mengenai CPU dapat dijabarkan sbb:
a.     ALU, berfungsi untuk menangani operasi-operasi aritmatika dan operasi logika.
b.     Control Unit, berfungsi mengatur semua proses internal (transfer data, interupsi, pengendalian
jalannya program, control I/O device, serta semua resources pada mikro prosesor).
c.     Register, pada dasarnya register adalah memori yang dapat di akses dengan sangat cepat. Operasi-
operasi aritmatika & logika yang komplek membutuhkan  tempat penyimpan sementara, untuk
meyimpan hasil dari tahapan operasi tersebut. Proses transfer data dari memori ke media
penyimpan perlu penampung sementara
SISTEM BERDASAR MIKROPROSESOR
A. Mikroprosesor
Mikroproseor adalah merupakan piranti  VLSI yang dapat diprogram untuk melaksanakan
sejumlah fungsi dan instruksi. Dalam sebuah sistem mikroprosesor chip ini disebut unit pengolah
pusat / CPU/MPU. CPU terdiri dari tiga bagian :
1.    Arithmatic and Logic  Unit (ALU)
2.   Control Unit (CU)
3.   Register
ALU berfungsi melakukan operasi–operasi yang sesuai dengan instruksi yang diberikan,
sedang CU berfungsi dan bertangguang jawab untuk melakukan penyesuaian pada operasi
sejumlah unit di dalam sistem, termasuk mikroprosesornya dan mengatur pewaktuan instruksi
serta aliran data di dalam CPU, juga antara CPU dengan unit lainnya di dalam sistem.  
Mikroperosesor ada yang dikemas dalam bentuk DIL (Dual In-Line) 40 pin. Kapasitas atau
ukuran bit, dari suatu mikroprosesor chip ditentukan oleh jumlah  cacah bit data yang dapat
ditanganinya. Chip 4 bit memiliki kapasitas data 4 bit sedang chip 8 bit memiliki kapasitas data 8
bit dan seterusnya. Jenis yang paling paling banyak digunakan adalah mikroprosesor 8 bit untuk
PC yaitu prosesor Z-80 dari Zilog, 6502 dari Intel dan 6800 dari Motorola.
Mikroprosesor 16 bit seperti Z-80 dari Zilog, 8086 dari Intel dan 6800 dari Motorola, juga
banyak digunakan dalam PC atau komputer pribadi serta piranti-piranti pengendali mini.
Organisasi dasar sistem berdasar mikroprosesor 8 bit Sistem tersebut terdiri dari :
1. CPU (Central Processing Unit)
2. Memory Chip (RAM & ROM)
3. Address Decoder Chip
Halaman 56
4. Input-Output Interface Chip ( PIO & UART)
5. Struktur Bus
  CPU adalah chip tunggal yang berisi semua rangkaian yang diperlukan untuk mengartikan
dan melaksanakan instruksi program dalam bentuk manipulasi data, operasi logika dan aritmatika,
pewaktuan dan pengendalian sistem.
  RAM & ROM adalah berisi sejumlah lokasi memori dimana data dalam bentuk bit
tersimpan. Secara normal setiap lokasi memori akan menyimpan karakter sebanyak 8-bit (1 byte).
Setiap lokasi memori mempunyai alamat unik 16-bit sehingga memiliki kawasan alamat antara 
0000 sampai FFFF atau  216 = 65536 = 64K alamat. Dengan jumlah halaman memori 2 8 = 256,
dan setiap halaman memori berisi  28 = 256 lokasi memori.
  Input-Output Interface Chip, akan menghubungkan sistem ke piranti eksternal, dalam
Gambar 1. diperlihatkan dua tipe piranti I/O yaitu PIO (Parallel Input-Output) atau sering disebut
PIA (Parallel Interface adapter) yang berfungsi sebagai antar-muka I/O yang dapat diprogram
dan bertindak sebagai antar-muka paralel. UART (Universal Asynchronous Receiver-Transmitter)
yang menyediakan antar-muka seri. Unit I/O interface bersifat bi-directional, yang menyediakan
sambungan dari dan ke sistem dengan piranti-piranti pheriperal seperti untuk keyboard, VDU
(Visual Display Unit)  dan transducer atau unit penggerak motor stepper, LED dan relay.
 Address Decoder Chip, akan memilih chip yang sesuai untuk dialamati CPU.
 Struktur Bus, bus adalah sekelompok kawat penghubung yang digunakan sebagai jalur 
informasi digital yang memiliki fungsi umum. Terdapat tiga jenis bus dalam sistem berdasar
mikroprosesor :
a.    Bus Data (Data Bus) berfungsi untuk mentransfer data antara CPU dan elemen-elemen lain di dalam
sistem. Oleh sebab itu, data harus dimasukkan dan dikeluarkan dari mikroprosesor maka bus data
harus bersifat bi-directional.
b.    Bus Alamat (Address Bus) berfungsi untuk membawa data alamat dari lokasi memori, untuk
mengambil data agar dapat dibaca, atau untuk menyimpan agar dapat ditulis ke lokasi memori. Bus
alamat juga difungsikan untuk mengalamati elemen-elemen lain di dalam sistem seperti unit I/O
interface. Bus alamat adalah uni-directional yaitu mampu membawa informasi digital 16 bit secara
serentak .
c.     Bus Control (Control Bus), berfungsi membawa semua isyarat kontrol dari CPU. Jumlah jalur kontrol
bergantung pada mikroprosesor yang digunakan dan juga rancangan sistemnya.
Bus kontrol melakukan 4 fungsi utama:
1.     Penyesuai memori
2.     Penyesuai I/O
3.     Penjadwalan CPU, misalnya : interupsi
4.     Tugas lain seperti untuk reset dan detak.

Interupsi
Pada piranti pheriperal seperti printer perlu didahulukan maka program utama dapat di
interupsi secara sementara oleh isyarat kontrol interupsi. Setelah selesai melayani piranti
pheriperal tersebut CPU akan kembali ke program semula yang dimulai dari titik setelah
interupsi. Interupsi ada dua yaitu :
Halaman 57
1.     Interupsi
IRQ (Interrupt Request) yaitu CPU akan menyelesaikan instruksi yang sedang dikerjakan
sebelum menanggapi instruksi tersebut.
Halt, merupakan jenis lain dari isyarat yang terinterupsi yang akan menghentikan program
utama untuk sementara sehingga sumber luar atau piranti lain dapat menjalankan program yang
berbeda.
2.    Reset
Reset merupakan jenis interupsi yang menolak semua masukan dan menghentikan pelaksanaan
program di dalam CPU serta mengawali kembali mikroprosesor. Gambar 2 menunjukkan
rangkaian reset untuk sebuah mikroprosesor. Jika, tombol Reset ditekan, maka C 1 akan dilucuti
muatannya dan pin reset akan bernilai/berlogika 0, sehingga operasi baca dan tulis akan
dihentikan. Jika tombol reset dilepas maka C1  akan terisi muatan lagi melalui R 1 sehingga pin
reset akan bernilai 1, dan mikroprosesor akan melakukan urutan awal sehingga CPU akan ke awal
program.
CPU akan menentukan arah transfer data dari dan ke mikroprosesor. Fungsi ini dilakukan
dengan cara membaca dan menulis ke jalur kontrol. Pada operasi baca yaitu pada saat CPU
menerima data dari memori, jalur baca akan aktif sehingga memungkinkan data dapat ditransfer
ke CPU. Pada operasi tulis yaitu pada saat CPU mengirim data ke memori, jalur tulis akan aktif
sehingga data dapat dikirim dari CPU ke memori.
Isyarat Pulsa Detak 
Crystal-controlled oscillator digunakan untuk pulsa detak pewaktuan dari sistem
mikroprosesor. Isyarat kontrol detak menyesuaikan gerakan data dan menentukan kecepatan
operasinya.
Frekuensi detak bervariasi dari kecepatan yang relatif rendah (1 MHz pada mikroprosesor
6502) sampai yang lebih tinggi (12MHz untuk chip 16 bit 6800).
Hubungan ke chip lain dalam sistem dilakukan lewat data bus, address bus & control bus.
Mikroprosesor merupakan inti dari sistem, bekerja menurut daur umpan dan eksekusi (Fetch and
Execute).
Selama fase umpan CPU menerima instruksi dari lokasi memori (tempat program disimpan).
Umpan diterima mikroprosesor yang akan menempatkan alamat dari lokasi memori pada address
bus, sehingga akan mengaktifkan jalur kontrol baca bekerja. Address decoder chip akan memilih
memory chip yang sesuai untuk meletakkan isi alamat (yaitu instruksi dalam bentuk kata 8 bit
tersandi) yang disebut Op-Code pada data bus. CPU menerima instruksi & menyimpannya  ke
dalam  register internal yang disebut instruction register (IR).
Selama fase eksekusi, instruksi yang diterima CPU akan disandikan dan dieksekusi. Yang
dilakukan dengan cara CPU membangkitkan isyarat pewaktuan & kontrol yang diperlukan untuk
melaksanakan instruksi tersebut. Dalam fase eksekusi tersebut terdapat operasi aritmatika
sederhana (seperti penjumlahan / pengurangan atau transfer data yang lebih rumit dari dan ke
piranti pheriperal / memory).
Kedua fase fetch and execute, memerlukan waktu  >1 pulsa detak (lebih dari satu pulsa detak).
Saat suatu instruksi selesai dilaksanakan alamat bus yang memulai kembali daur-umpan dan
eksekusi (fetch and execute).
Halaman 58
1)     Penyangga bus
Dalam sistem, bus berfungsi menghubungkan mikroprosesor ke semua piranti memori dan
interface, tapi mikroprosesor dari MOS sering tidak memadai untuk sistem yang besar, sehingga
digunakan penyangga bus, untuk mempertinggi kemampuan dari penyangga bus. Ada dua jenis
penyangga / penggerak bus, yaitu pengirim (transmitter) untuk menggerakkan bus & penerima
(receiver) untuk mendengarkan bus. Pada bus dua arah (seperti data bus, pengirim/penerima
disebut penyangga dua arah/transreceiver) sering di gunakan juga.
Penyannga tiga kondisi juga sering dipakai untuk memutuskan bus dari mikroprosesor. Cara
ini dipakai jika piranti eksternal digunakan untuk mengendalikan sistem dari CPU on-board. Di
dalam CPU hubungan antara elemen-elemen yang ada dilakukan melaluai data bus internal 8 bit
& jalur kontrol dari blok pewaktuan & logika kontrol. Data bus internal dihubungkan dengan data
bus sistem, lewat penyangga dua arah (transreceiver) logika kontrol dan pewaktuan dilakukan
oleh isyarat kontrol untuk keseluruhan sistem. Satu-satunya isyarat kontrol diumpankan ke CPU
adalah interupsi yang masuk ke dalam instruction decoder (ID) untuk menghentikan operasi
mikroprosesor.
2)     Unit Aritmatika dan Logika
Berfungsi melakukan fungsi aritmatika dan fungsi logika (seperti operasi NAND atau OR)
pada 2 bilangan, sehingga ALU harus memiliki dua input yaitu : Input A untuk bilangan 1, &
Input B untuk bilangan 2. Kedua bilangan tersebut pertama kali disimpan dalam 2 register 8 bit,
accumulator (ACC) untuk input A dan sebuah register sementara (Temp) untuk input B setelah
operasi ALU selesai, hasilnya akan disimpan dalam ACC menggantikan isi yang lama.
3)     Instruction Register (IR)
IR merupakan register 8 bit yang digunakan untuk menyimpan instruksi tersandi, yaitu saat
instruksi tersebut digunakan atau sampai instruksi berikutnya diumpankan dan disimpan, begitu
seterusnya.
4)    Instruction Decoder (ID)
ID yaitu berupa instruksi tersandi adalah kata 8 bit yang dinamakan Operational Code (Op-
Code). Setiap instruksi (seperti tambah atau simpan) memiliki sandi atau kode yang berbeda atau
dengan kata lain setiap mikroprosesor memilki Op-Code yang berbeda yang disajikan dalam
bentuk instruction set. Op-Code yang tersimpan akan diumpankan ke ID dari IR. Decoder akan
merinci sandi / kode tersebut dan menginstruksikan “ TIMING AND CONTROL LOGIC” Untuk
membangkitkan isyarat pewaktuan dan kontrol yang diperlukan   untuk melaksanakan instruksi
tersebut.
5)    Program Counter (PC)
PC atau pencacah program digunakan untuk melacak program dan meyakinkan bahwa CPU
menerima instruksi yang sesuai dengan urutan yang ditentukan oleh program.
Telah diketahui bahwa mikroprosesor akan melaksanakan tugas menurut urutan tertentu yang
disebut program. Program adalah berisi sejumlah instruksi, dan setiap instruksi berisi Op-Code,
sedang data yang akan diproses disebut Operand. Instruksi-instruksi disusun dalam urutan logika
tertentu dan disimpan secara berurutan pada lokasi memori, yang disebut alamat program. Tabel
bawah ini menggambarkan konstruksi dari program :

Halaman 59
PC berupa register 16 bit yang berisi alamat lokasi program, berikut ini merupakan penjelasan
dari tabel di atas :
   Untuk memulai program, CPU menempatkan alamat awal (Starting Address) 0A20
(tempat operator 1 disimpan) dalam program, yang selanjutnya akan ditempatkan pada address
bus untuk mengumpan instruksi pertama. Instruksi 1 akan diumpankan ke CPU lewat data bus &
disimpan dalam IR. Pada kondisi ini pencacah program akan bertambah menjadi 0A20 + 1 =
0A21, operator 1 tidak memiliki data, sehingga segera dapat dilaksanakan. Setelah instruksi 1
selesai dilaksanakan maka CPU memberitahu pencacah program untuk mendapatkan isi (0A21)
ke dalam bus alamat (address bus) untuk mengumpankan instruksi 2, dan menyimpannya dalam
IR. Jika ini terjadi pencacah program akan bertambah menjadi 0A21 + 2 = 0A22, yang berisi data
(operand 2). Operator 2 akan disampaikan, tapi tidak bisa diselesaikan  tanpa data yang sesuai
yaitu berupa bilangan yang tersimpan dalam suatu lokasi atau ditambahkan ke bilangan lain yang
sudah ada dalam ACC lalu operand 2 akan diumpankan dengan menempatkan isi pencacah
program, 0A22 pada address bus. Operand 2 muncul pada data bus, saat pencacah program
bertambah menjadi 0A23 (0A22 + 1). Saat instruksi 2 selesai dilaksanakan, pencacah program
akan meletakkan isinya yang baru, 0A23 ke address bus untuk mengumpan instruksi 3, dan
seterusnya.
   Sebuah instruksi dapat berisi lebih dari 1 operand 8 bit sebagai contoh dua operand 8 bit
diperlukan untuk mengakomodasi alamat 16 bit.
6. General Purpose Register (Register Multi Guna)
Setiap mikroprosesor memiliki sejumlah register multi guna (biasa memiliki lebar 8 bit, tapi
ada yang 16 bit) sebagai tempat penyimpan sementara data / alamat selama program berlangsung.
C. UART
UART (Universal Asynchronous Receiver-Transmiter) disebut juga ACIA (Asyncnronous
Comunication interface Adapter) memiliki dua mode operasi, yaitu:
a. Mode Transmiter (pengiriman), yaitu UART akan mengambil data paralel dan mengubahnya
dalam aliran data seri yang berisi karakter star, stop dan karakter yang sama.
Mode Receiver (penerimaan), yaitu UART akan mengambil aliran bit seri dan mengubahnya
ke dalam data paralel.
CPU akan menentukan mode operasi dari UART :
a. Saat mode pengiriman UART menerima data paralel dari CPU & mengubahnya ke dalam data
seri untuk piranti pheriperal.
b. Saat mode penerimaan UART menerima data seri dari CPU dan mengubahnya ke dalam data
paralel untuk piranti pheriperal.
Untuk meyakinkan bahwa pengiriman terjadi saat pheriperal siap menerima data, maka dalam
rangkaian tersebut ditambahkan jalur handshaking. Sebelum CPU mulai mengirim informasi ke
piranti pheriperal, maka dikirim dulu pesan Request to Send, dan pada saat piranti siap menerima
data, piranti tersebut akan mengirim pesan Clear to Send. CPU akan mengosongkan data ke dalam
register UART. Demikian juga sebaliknya saat piranti pheriperal akan mengirim data ke CPU
pesan IRQ (Interrupt Request) dikirimkan ke UART & selanjutnya diteruskan ke CPU.
Berdasarkan diagram blok fungsional dasar di atas, UART terdiri dari 3 elemen yaitu
pengirim, penerima & kontrol logika.
Halaman 60
  Pengirim, terdiri atas sebuah latch untuk menjaga data parallel sebelum diubah kealiran
data seri & sebuah register geser (Shift Register) untuk melakukan pengubahan data paralel ke
server
  Penerima, terdiri atas shift register untuk mengubah data seri ke paralel & sebuah latch
untuk menjaga data seri agar stabil sampai CPU memerlukannya.
  UART dapat diprogram secara penuh khususnya untuk menentukan mode operasinya
(mode pengiriman atau penerimaan). UART adalah piranti asinkron yang memerlukan bit awal &
akhir untuk setiap kata digital yang dikirimkan dari dan ke CPU. Operasi sinkron dapat dilakukan
jika bit awal & akhir tidak diperlukan. USART (Universal Synchronous / Asynchronous Receiver-
Transmitter) menyediakan  fasilitas untuk sinkron.
D. PIO
Chip Parallel Input-Output menyediakan jalur paralel yang disebut port, sehingga
memungkinkan CPU dapat berinteraksi dengan piranti periperal (yang memerlukan bit data
paralel).
meskipun biasanya terdapat dua atau tiga (input/output) port 8 bit. I/O port bersifat dua arah
dimana setiap bit dapat diprogram sebagai bit keluaran atau bit masukan, jalur handshake line
dimanfatkan seperti halnya pada UART.
Pemrograman PIO dapat dilaksanakan dengan menyusun port-port PIO agar menyerupai
alamat memori, sehingga sebagian ruang memori dipakai secara eksklusif untuk operasi unit I/O.
Teknik ini disebut sebagai memory mapped I/O, digunakan oleh mikroprosesor seperti 6502 &
6800.
Mikroprosesor lain seperti  Z-80 dan 8080 menggunakan instruksi I/O khusus untuk
menginstruksikan PIO agar melakukan transfer data antara sistem mikroprosesor dan piranti
periperal. Selain itu transfer data dapat dilakukan tanpa intervensi langsung dari CPU, teknik ini
disebut sebagai Direct Memory Access (DMA), yang memanfaatkan chip pengendali DMA yang
memberikan transfer data yang sangat cepat.
DDR adalah register 8 bit yang digunakan untuk menentukan arah tiap bit dari port PIO, apakah
bertindak sebagai masukan / keluaran. Contoh di dalam sistem mikroprosesor 6502 logika 0 di dalam
DDR menentukan bit tersebut sebagai  masukan, dan logika 1 sebagai keluaran.
Lebih lanjut, OF (hex) akan menentukan P0 – P3 sebagai masukan dan P4 – P7 sebagai keluaran.
Output data register berfungsi untuk menjaga data parallel tetap stabil untuk dibaca piranti periperal, input
data register berfungsi untuk menjaga agar data paralel  yang datang tetap stabil sampai CPU siap
membacanya.
Himpunan instruksi(Instruction Set), instruksi-instruksi tersebut diumpankan ke mikroprosesor
chip dalam bentuk bilangan biner 8 bit disebut Operational Code (Op-Code) berikut datanya yang
disebut operand. Menulis program dengan sandi mesin merupakan pekerjaan panjang &
menjemukan biasanya program ditulis dengan menggunakan alphabet, lalu diterjemahkan ke
serangkaian Op-Code & operand. Bentuk paling sederhana dari terjemahannya adalah assembler,
yang memanfaatkan bahasa pemrograman rakitan (Assembly Programing Language).
Dalam bahasa assembler, tiap Op-Code memiliki sandi mnemonic, seperti :
a.      LDA untuk load accumulator
b.      ADC untuk Add With Carry
Halaman 61
c.      JMP untuk Jump, dan seterusnya.
Instruction set dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok (sub himpunan)
1.    Pengiriman data yang memuat pergerakan data antara CPU dan lokasi memori, contoh
a.     Memuat accumulator dengan isi memory (LDA).
b.    Menyimpan isi accumulator ke dalam memory (STA).
c.     Memuat register X dengan isi memori (LDX).
2.   Aritmatika & logika berisi instruksi-instruksi untuk melakukan operasi aritmatika & logika,
Contoh:
a.    Menjumlahkan dua bilangan dengan carry (ADC).
b.    Mengurangi dua bilangan dengan carry (SBC).
c.    Mengoprasikan AND pada dua bilangan (AND).
d.    Mengoprasikan EXOR pada dua bilangan (XOR).
e.    Menggeser kanan secara logika (LSR).
f.    Menggeser kiri secara aritmatika (ASL).
3.  Tes & cabang menyediakan fasilitas bagi mikroprosesor untuk melakukan  serangkaian operasi
dengan cara melompat atau mencabang ke bagian lain dari program, contoh
a.  Melompat ke subrutin (JSR).
b.  Mencabang jika hasilnya negatif (BMI).

Halaman 62
Latihan soal
1. Apa yang Arsitek komputer pertimbangkan dalam memilih dan membangun interkoneksi antar
blok?
2. Operasi apasajakah yang dapat dikendalikan oleh CPU?
3. Sebutkan 4 fungsi utama bus control!
4. Apakah fungsi PC?
5. Apakah yang dimaksud dengan DMA?

Jawaban
1. Arsitek komputer memilih dan membangun interkoneksi antar blok dengan mempertimbangkan,
antara lain : kecepatan, harga dan kehandalannya.
2. Operasi tersebut meliputi operasi perpindahan/transfer data, operasi aritmatika & logika, serta
operasi pengendalian I/O device serta seluruh sumber daya (resources) yang dikendalikan oleh
CPU.
3. Penyesuai memori, Penyesuai I/O, Penjadwalan CPU, Tugas lain seperti untuk reset dan detak.
4. PC atau pencacah program digunakan untuk melacak program dan meyakinkan bahwa CPU
menerima instruksi yang sesuai dengan urutan yang ditentukan oleh program.
5. Transfer data dapat dilakukan tanpa intervensi langsung dari CPU

Penskoran
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100

Nilai = Betul x 20

Tegal, Juli 2018

Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mapel

………………….. …………………..

Halaman 63
RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah :
Mata Pelajaran : Sistem Komputer
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : X / 2 (dua)
Tahun Pelajaran : 2018 / 2019
Alokasi Waktu : 8 x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan
Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan
gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung.
Kompetensi Dasar
3.8 Mengevaluasi Perangkat Eksternal / Peripheral
4.8 Merangkai perangkat eksternal dengan consule unit
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.8 Mengevaluasi Perangkat Eksternal / Peripheral
3.8.1 Memilih perangkat-perangkat periferal tambahan dalam sistem minimal komputer
4.8 Merangkai perangkat eksternal dengan consule unit
4.8.1 Mengetes perangkat-perangkat periferal tambahan dalam sistem minimal komputer
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menguji perangkat eksternal dengan
benar

Halaman 64
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menyimpulkan perangkat eksternal
dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengoperasikan perangkat eksternal
dengan consule unit dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mempraktekkan perangkat eksternal
dengan consule dengan tepat
D. Materi Pembelajaran
Perangkat periferal dalam sistem komputer
E. Pendekatan, Strategi, Metode
Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Discovery learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 - 4
No Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
1 Pendahuluan 15 Menit
Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.

Pemberian Rangsangan
1. Guru meminta peserta didik untuk memperhatikan materi yang ada di layar komputer tentang
Perangkat Eksternal / Peripheral dengan consule unit
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya agar dapat mudah
dipahami
3. Peserta didik dapat mengidentifikasi masalah dari materi yang disajikan oleh guru
Identifikasi Masalah
1. Guru menugaskan peserta didik untuk menyimpulkan, menguji, mengoperasikan dan
mempraktekkan perangkat eksternal dengan consule unit
2. Pesera didik berusaha untuk dapat menyimpulkan, menguji, mengoperasikan dan
mempraktekkan perangkat eksternal dengan consule unit
3.Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik dapat menyimpulkan,
menguji, mengoperasikan dan mempraktekkan perangkat eksternal dengan consule unit
4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang
menyimpulkan, menguji, mengoperasikan dan mempraktekkan perangkat eksternal dengan
consule unit
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang lainnya memberikan
tanggapan
Pengumpulan Data
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau informasi dasar-dasar
2 Kegiatan Inti menyimpulkan, menguji, mengoperasikan dan mempraktekkan perangkat eksternal dengan 330 Menit
consule unit
2. Peserta didik mencoba menyimpulkan, menguji, mengoperasikan dan mempraktekkan
perangkat eksternal dengan consule unit sesuai dengan petunjuk dari guru sebagai pembuktian
pengujian hipotesis
Pembuktian
1. Peserta didik menyimpulkan, menguji, mengoperasikan dan mempraktekkan perangkat
eksternal dengan consule unit
2. Guru meminta peserta didik untuk menilai hasil yang telah dibuat oleh peserta didik yang
lainnya
3. Peserta didik menilai berdasarkan format penilaian yang sudah ada
Menarik Simpulan
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang cara menyimpulkan, menguji, mengoperasikan
dan mempraktekkan perangkat eksternal dengan consule unit
2. Guru menugaskan peserta didik un tuk menyimpulkan, menguji, mengoperasikan dan
mempraktekkan perangkat eksternal dengan consule unit
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk menyimpulkan, menguji, mengoperasikan
dan mempraktekkan perangkat eksternal dengan consule unit
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang sedang maju untuk
mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari temannya
3 Penutup 1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang perangkat eksternal 15 Menit
dengan consule unit
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara individu untuk

Halaman 65
mengerjakannya.
4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang perangkat eksternal
dengan consule unit
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta didik untuk
mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup

Alat/ bahan, Media Pembelajaran


Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian
Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan : Praktek

URAIAN MATERI
Satu unit komputer terdiri dari CPU, Monitor, Keyboard dan Mouse. Pada CPU yang
merupakan sistem unit atau console memiliki beberapa port. Port pada komputer berfungsi
sebagai antarmuka antara sebuah komputer dengan komputer atau dengan unit (device) lain.
Umumnya, port digunakan untuk menghubungkan monitor, keyboard, mouse, modem dan
periferal lainnya. Port memiliki standar bentuk sendiri, seperti port untuk keyboard berbentuk
bulat. Pertama kali komputer desktop diciptakan, memiliki dua port yaitu port serial dan port
parallel. Pemasangan kabel monitor, keyboard dan mouse harus sesuai dengan portnya. Kesalahan
pemasangan dapat menyebabkan tidak berfungsinya komputer. Untuk dapat memasang port sesuai
dengan posisinya, berikut ini terdapat beberapa port console.
  Port serial, port ini memiliki sembilan pin yang digunakan untuk menghubungkan mouse,
joystick dan modem eksternal. Port serial bekerja dengan mengirim data 1 bit pada satu saat melalui
kabel tunggal.
 Port parallel, port ini digunakan untuk menghubungkan CPU dengan printer dan modem eksternal
serta periferal lainnya yang memiliki kabel  untuk port parallel. Port paralel bekerja dengan mengirim
dan menerima beberapa bit pada satu saat melalui satu set kabel. Termasuk dalam port paralel adalah
port penghubung printer, modem, dan port penghubung disk drive.
 PS / 2, port ini disebut dengan port serial type 2 yang digunakan untuk menghubungkan keyboard
dan mouse. Untuk port keyboard berwarna ungu dan untuk port mouse berwarna hijau.
 USB (Universal Serial Bus), Port ini merupakan port multi fungsi yang dapat digunakan pada
beberapa perangkat atau feriperal lainnya seperti mouse, keyboard, modem, card wireless, dan lain
Halaman 66
sebagainya. Port USB merupakan pengembangan dari port serial. Saat ini, port usb paling populer
digunakan, misalnya untuk flash disk, harddisk eksternal, mouse, keyboard. Kelebihan dari port USB
adalah kemudahannya dalam melakukan koneksi device ke komputer, sehingga banyak alat dapat
dipasang secara plug and play. USB ini dirancang tidak tergantung pada ekspansion slot, dan USB
yang dipasang tidak perlu melakukan booting ulang komputer. Selain itu, USB juga mendukung
arsitektur daisy-chain ganda, yaitu penggunaan USB hub. Sebuah USB hub dapat menampung banyak
device USB. Jumlah tingkat atau level

                                            

Gambar Port Pada CPU          Gambar Pemasangan Kabel Port CPU


Keterangan :
1.      Port power supply kabel power listrik
2.      Port ps/2 mouse
3.      port ps/2 keyboard
4.      port USB
5.      port serial
6.      port parallel
7.      port video (monitor)
8.      port parallel
9.      port network
10.  port sound card (line in, out, mic)
11.  port serial
12.  port modem line telepon
USB 5 tingkat, sedangkan jumlah USB device yang dapat terkoneksi ke sebuah kontroler USB maksimal

7 buah.
1.      Port power supply kabel power listrik
2.      Port ps/2 mouse
3.      port ps/2 keyboard
Halaman 67
4.      port USB
5.      port serial
6.      port parallel
7.      port video (monitor)
8.      port parallel
9.      port network
10.  port sound card (line in, out, mic)
11.  port serial
12.  port modem line telepon 
Peralatan Pendukung Komputer
Untuk menghidupkan dan mematikan komputer, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu
prosedur yang benar. Sebelum melakukan prosedur menghidupkan dan mematikan komputer, agar kelak
kita dapat bekerja dengan nyaman, ada beberapa peralatan-peralatan tambahan yang dibutuhkan yaitu :
 Instalasi Listrik yang baik Instalasi listrik yang baik akan memberikan rasa aman dan nyaman
bagi pengguna komputer, gunakan kabel power untuk komputer yang benar-benar bagus kuat terhadap
panas. Hindari penggunaan sumber power bersama-sama dengan peralatan elektronik lainnya, Hindari
penggunaan kabel rol (gulung) karena kabel-kabel tersebut biasanya tidak kuat terhadap panas dan
menyebabkan terjadinya konsleting atau kebakaran.
 StabilizerAlat ini berfungsi untuk menstabilkan tegangan listrik yang masuk ke power supply
komputer. Kita tidak mengetahui kalau tegangan listrik yang kita gunakan terkadang mengalami
penurunan atau penaikan daya secara tiba-tiba, dengan menggunakan stabilizer hal tersebut dapat
diantisipasi. Biasanya dalam stabilzer terdapat sikring, dan apabila tegangan yang masuk tiba-tiba
mengalami kenaikan daya yang berlebihan biasanya sikring stabilizer akan putus sehingga komputer
anda tetap terlindungi.
  Uninteruptible Power Supply (UPS)Alat ini sebagai cadangan power (battery) apabila terjadi
padam lampu. Untuk personal computer (PC) dimana hanya satu komputer, kita dapat menggunakan
UPS portable dimana UPS ini dapat menyimpan power sekitar 3 s.d 5 Jam sehingga kita dapat
melanjutkan pekerjaan.
 Air Conditioner (AC)Sebenarnya alat ini sebagai pendingin ruangan, tapi alat ini sangat
bermanfaat untuk mengurangi panas dalam komputer. Terutama laboratorium komputer yang terdiri
dari beberapa komputer, perlu sekali menggunakan AC. Dengan AC komponen elektronik yang
terdapat di dalam komputer akan tetap terjaga dengan aman yaitu tidak mengalami panas yang
berlebihan.

Latihan soal
1. Sebutkan alat alat apasjakah yang digunakan dalam komputer?
2. Apakah fungsi port?
3. Apakah kelebihan dari port USB?
4. Sebutkan peralatan tambahan pendukung komputer!
5. Apakah fungsi AC pada komputer?

Jawaban
Halaman 68
1. CPU, Monitor, Keyboard dan Mouse
2. Port digunakan untuk menghubungkan monitor, keyboard, mouse, modem dan periferal lainnya
3. Kemudahannya dalam melakukan koneksi device ke komputer, sehingga banyak alat dapat dipasang
secara plug and play. USB ini dirancang tidak tergantung pada ekspansion slot, dan USB yang
dipasang tidak perlu melakukan booting ulang komputer. Selain itu, USB juga mendukung arsitektur
daisy-chain ganda, yaitu penggunaan USB hub. Sebuah USB hub dapat menampung banyak device
USB
4. AC, Instalasi listrik, stabilizer, UPS
5. Alat ini sebagai pendingin ruangan, dan untuk mengurangi panas dalam komputer

Penskoran
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100

Nilai = Betul x 20

Tegal, Juli 2018

Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mapel

………………….. …………………..

Halaman 69
RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah :
Mata Pelajaran : Sistem Komputer
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : X / 2 (dua)
Tahun Pelajaran : 2018 / 2019
Alokasi Waktu : 10 x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan
Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan
gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung.
Kompetensi Dasar
3.9 Menganalisis memori berdasarkan karakteristik sistem memori (lokasi,kapasitas, kecepatan, cara
akses, tipe fisik)
4.9 Membuat alternative kebutuhan untuk memodifikasi beberapa memori dalam sistem computer
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.9 Menganalisis memori berdasarkan karakteristik sistem memori (lokasi,kapasitas, kecepatan, cara
akses, tipe fisik)
3.9.1 Menjelaskan karakteristik perangkat memori.
3.9.2 Menelaah perangkat memori berdasarkan karakteristiknya
4.9 Membuat alternative kebutuhan untuk memodifikasi beberapa memori dalam sistem computer
4.9.1 Menentukan jenis dan tipe perangkat memori yang digunakan dalam sistem komputer

Halaman 70
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menghubungkan memori berdasarkan
karakteristik sistem memori dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat membagi memori berdasarkan
karakteristik sistem memori dengan tepat
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mengubah alternative beberapa
memori dalam sistem komputer dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat memodifikasi beberapa memori
dalam sistem komputer dengan tepat
D. Materi Pembelajaran
karakteristik sistem memori (lokasi,kapasitas, kecepatan, cara akses, tipe fisik)
E. Pendekatan, Strategi, Metode
Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Discovery learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 - 5
No Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
1 Pendahuluan 15 Menit
Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.
Pemberian Rangsangan
1. Guru meminta peserta didik untuk memperhatikan materi yang ada di layar komputer tentang
memori berdasarkan karakteristik sistem memori (lokasi,kapasitas, kecepatan, cara akses, tipe
fisik)
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya agar dapat mudah
dipahami
3. peserta didik dapat mengidentifikasi masalah dari materi yang disajikan oleh guru
Identifikasi Masalah
1. Guru menugaskan peserta didik untuk menghubungkan, membagi, memodifikasi dan
mengubah memori dalam sistem computer
2. Pesera didik berusaha untuk dapat menghubungkan, membagi, memodifikasi dan mengubah
memori dalam sistem computer
3. Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik dapat
menghubungkan, membagi, memodifikasi dan mengubah memori dalam sistem computer
4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang
330 Menit
2 Kegiatan Inti menghubungkan, membagi, memodifikasi dan mengubah memori dalam sistem computer
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang lainnya memberikan
tanggapan
Pengumpulan Data
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau informasi menghubungkan,
membagi, memodifika si dan mengubah memori dalam sistem computer
2. Peserta didik mencoba menghubungkan, membagi, memodifikasi dan mengubah memori
dalam sistem computer
sesuai dengan petunjuk dari guru sebagai pembuktian pengujian hipotesis
Pembuktian
1. Peserta didik menghubungkan, membagi, memodifikasi dan mengubah memori dalam sistem
computer
2. Guru meminta peserta didik untuk menilai hasil yang telah dibuat oleh peserta didik yang
lainnya
3. Peserta didik menilai berdasarkan format penilaian yang sudah ada

1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang cara menghubungkan, membagi,


memodifikasi dan mengu bah memori dalam sistem computer
2. Guru menugaskan peserta didik un tuk menghubung kan, membagi, memodifikasi dan
mengubah memori dalam sistem computer
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk menghubungkan, membagi, memodifikasi
dan mengubah memori dalam sistem computer
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang sedang maju untuk
mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasar kan tanggapan dari temannya
Halaman 71
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang karakteristik sistem
memori (lokasi, kapasitas, kecepatan, cara akses, tipe fisik)
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara individu untuk
mengerjakannya.
3 Penutup 4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang karakteristik sistem 15 Menit
memori (lokasi,kapasitas, kecepatan, cara akses, tipe fisik)
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta didik untuk
mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup

Alat/ bahan, Media Pembelajaran


Daftar hadir
Spidol
Papan waith board
Leptop
LCD
Lembar penilaian
Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan : Praktek unjuk kerja & observasi

URAIAN MATERI
Sistem Memori ( Memori ) adalah komponen-komponen elektronik yang menyimpan perintah- perintah
yang menunggu untuk di eksekusi oleh prosesor,data yang diperlukan oleh insruksi (perintah) tersebut dan
hasil-hasil dari data yang diproses ( informasi ). Memori biasanya terdiri atas satu chip atau beberapa
papan sirkuit lainnya dalam prosesor. Memori komputer bisa diibaratkan sebagai papan tulis, dimana
setiap orang yang masuk kedalam ruangan bisa membaca dan memanfaatkan data yang ada dengan tanpa
merubah susunan yang tersaji. Data yang diproses oleh komputer, sebenarnya masih tersimpan didalam
memori, dan dalam hal ini komputer hanya membaca data dan kemudian memprosesnya. Satu kali data
tersimpan didalam memori komputer, maka data tersebut akan tetap tinggal disitu selamanya. Setiap kali
memori penuh, maka data yang ada bisa dihapus sebagian ataupun seluruhnya untuk diganti dengan data
yang baru.
Ada 7 karakteristik sistem memori secara umum:
1. Lokasi
2. Kapasitas
3. Satuan Transfer
4. Metode Akses
5. Kinerja
6. Tipe Fisik
7. Karakter Fisik

Halaman 72
PENJELASAN
1. Lokasi memori berada pada 3 lokasi, yaitu:
 Memori Local atau sering disebut dengan register. Built-in berada dalam CPU, diperlukan untuk semua
kegitan CPU.
 Memori Internal atau sering disebut dengan memory primer atau memory utama. Berada diluar CPU
bersifat internal pada system computer, diperlukan oleh CPU dalam proses eksekusi (operasi) program
sehingga dapat diakses secara langsung oleh CPU tanpa melalui perantara.
 Memori Eksternal atau sering disebut dengan memori sekunder. Bersifat eksternal dan berada di luar
CPU, diperlukan dlam menyimpan data atau instruksi secara permanen, terdiri atas perangkat storage
seperti: disk, pita magnetik, dll
2. Kapasitas Memory
 Kapasitas register dinyatakan dalam bit.
 Kapasitas memory internal dinyatakan dalam bentuk byte (1 byte = 8 bit) atau word.
 Kapasitas memori eksternal dinyatakan dalam byte.
3. Satuan Transfer
 Memory Internal. Satuan transfer merupakan jumlah bit yang dibaca atau ditulis ke dalam memori
pada suatu saat.
 Memory Eksternal. Data ditransfer dalam jumlah yang jauh lebih besar dari word, yang dikenal dengan
block.
4. Metode Akses Memory
Ada 4 jenis pengaksesan data satuan, yaitu:
 Sequentaial Access. Diorganisasikan menjadi unit-unit data yang disebut record, dibuat dalam bentuk
urutan linier yang spesifik. Contoh sequential access adalah akses pada pita magnetic.
 Direct Access. Menggunakan shared read/write mechanism tetapi setiap blok dan record memliki
alamat yang unik berdasarkan lokasi fisik. Contoh direct access adalah akses pada disk.
 Random Access. Dapat dipilih secara random, waktu mengakses lokasi tidak tergantung pada urutan
akses sebelumnya dan bersifat konstan. Contoh random access adalah system memori utama.
 Associative Access. Setiap word dapat dicari berdasarkan pada isinya dan bukan berdasarkan
alamatnya, waktu pencariannya tidak bergantung secara konstan terhadap lokasi atau pola access
sebelumnya. Contoh associative access adalah memory cache.
5. Kinerja memory
3 buah parameter untuk kinerja system memory, yaitu:
 Access Time. Bagi RAM waktu akses adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan operasi baca
atau tulis. Bagi non RAM waktu akses adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan mekanisme
baca tulis pada lokasi tertentu.
 Cycle Time. Waktu akses ditambah dengan waktu transien hingga sinyal hilang dari saluran sinyal
untuk menghasilkan kembali data bila data ini dibaca secara destruktif.
 Transfer Rate. Merupakan kecepatan pemindahan data ke unit memori atau ditransfer dari unit
memory. Bagi RAM, transfer rate sama dengan  . Bagi non-RAM, transfer rate sama dengan , dimana
Waktu rata-rata untuk membaca atau menulis sejumlah N bit,  waktu akses rata-rata,  Jumlah bit,
kecepatan transfer dalam bit per detik.
6. Tipe Fisik Memory
Halaman 73
Ada dua tipe fisk memory, yaitu:
 Memory Semikonduktor. Memory ini memakai teknologi LSI atau VLI, memory ini banyak digunakan
untuk memory internal misalnya RAM.
 Memory Permukaan Magnetik. Banyak digunaakan untuk memory eksternal yaitu untuk disk atau pita
magnetic.
7. Karakteristik Fisik
 Volatile dan Non-volatile. Pada memory volatile informasi akan hilang bila listrik dimatika. Pada
memory Non-volatile informasi akan tetap berada tanpa mengalami kerusakan sebelum dilakukan
perubahan, memory ini daya listrik tidak diperlukan untuk mempertahankan informasi tersebut.
 Erasable dan Non Erasable. Erasable artiny isi memory dapat dihapus dan diganti dengan informasi
lain.
8.  Dari segi istilah, ROM dan RAM memiliki pengertian sebagai berikut ini.
 ROM (Read Only Memory), Adalah sebuah Ruang atau memory yang berfungsi untuk menyimpan
berbagai program yang ada pada komputer tersebut. ROM biasanya menyimpan file-file seperti Musik,
Film, Gambar dan file lainnya.
 RAM (Random Access Memory), Adalah sebuah Ruang atau memory yang berfungsi sebagai tempat
penyimpanan sementara program komputer yang sedang berjalan. ROM biasanya berisi
instruksi/program khusus yang bisa digunakan pemakai untuk memanfaatkan komputer secara
maksimal.
Dari pengertian diatas, sudah sangat jelas perbedaan antara RAM dan ROM. Secara Singkatnya, ROM
adalah ruang yang digunakan untuk menyimpan file yang sudah jadi seperti gambar, musik dan
sebagainya. Sedangkan RAM adalah ruang yang digunakan untuk menjalankan aktifitas dari sebuah
program yang dibuka pada komputer tersebut.
Nah di bawah ini terdapat Perbedaan diantara keduanya antara lain:
1. ROM tidak dapat diisi atau ditulisi data sewaktu-waktu seperti RAM. Pengisian atau penulisan data,
informasi, ataupun program pada ROM memerlukan proses khusus yang tidak semudah dan se-
fleksibel cara penulisan pada RAM. Biasanya, data atau program yang tertulis pada ROM diisi oleh
pabrik yang membuatnya. Umumnya ROM digunakan untuk menyimpan firmware, yaitu perangkat
lunak yang berhubungan dengan perangkat keras. Contoh ROM semacam ini adalah ROM BIOS.
ROM BIOS berisi program dasar sistem komputer yang berfungsi untuk mengatur dan menyiapkan
semua peralatan atau komponen yang ada atau yang terpasang pada komputer saat komputer
‘dinyalakan/dihidupkan’.
2. Informasi/data/program yang tertulis pada ROM (isi ROM) bersifat permanen dan tidak mudah
hilang dan tidak mudah berubah walaupun komputer ‘dimatikan’ atau dalam keadaan mati (off).
Sedangkan pada RAM, semua isinya (baik berupa data, program atau informasi) akan hilang dengan
sendirinya jika komputer ‘dimatikan’ (dalam keadaan off).
3. ROM dapat menyimpan data tanpa membutuhkan daya. Itulah sebabnya data dalam ROM tidak akan
hilang walaupun komputer mati. Sedangkan RAM membutuhkan daya agar dapat menyimpan data,
jika RAM tidak mendapatkan daya, dengan sendirinya tidak akan dapat menyimpan data. Hal inilah
yang menyebabkan data yang terdapat dalam RAM secara otomatis akan hilang bila komputer mati
(off).

Halaman 74
ROM modern sering ditemukan dalam bentuk IC (Integrated Circuit), sama seperti RAM yag
wujudnya kebanyakan juga berupa IC. Teks atau kode yang tertulis pada kedua jenis IC ini berbeda.
IC ROM biasanya memiliki kode tulisan (teks) 27xxx. Angka 27 menunjukkan kode untuk ROM,
sedangkan xxx menjunjukkan kapasitas ROM dalan satuan kilo bit.
Jenis-Jenis ROM
 Mask ROM, data pada ROM dimasukkan langsung melalui mask pada saat perakitan chip. Hal ini
membuatnya sangat ekonomis terutama jika kita memproduksi dalam jumlah banyak. Namun hal ini
juga menjadi sangat mahal karena tidak fleksibel. Sebuah perubahan walaupun hanya satu bit
membutuhkan mask baru yang tentu saja tidak murah. Karena tidak fleksibel maka jarang ada yang
menggunakannya lagi. Aplikasi lain yang mirip dengan ROM adalah CD-ROM prerecorded yang
familiar dengan kita, salah satunya CD musik. Berbeda dengan pendapat banyak orang bahwa CD-
ROM ditulis dengan laser, kenyataannya data pada CD-ROM lebih tepatnya dicetak pada piringan
plastik.
 PROM (Programable ROM), yaitu ROM yang bisa kita program kembali dengan catatan hanya boleh
satu kali perubahan setelah itu tidak dapat lagi diprogram.
 RPROM (Re-Programable ROM), merupakan perkembangan dari versi PROM dimana kita dapat
melakukan perubahan berulangkali sesuai dengan yang diinginkan.
 EPROM (Erasable Program ROM), merupakan ROM yangdapat kita hapus dan program kembali,
tapi cara penghapusannya dengan menggunakan sinar ultraviolet.
 EEPROM (Electrically Erasable Program ROM), perkembangan mutakhir dari ROM dimana kita
dapat mengubahdan menghapus program ROM dengan menggunakan
Latihan soal
1. Apakah yang dimksud sistem memori?
2. Memori terdiri dari?
3. Apakah perbedaan memori eksternal dan internal?
4. Apa artinya erasable?
5. Sebutkan jenis – jenis ROM!
Jawaban
1. Komponen-komponen elektronik yang menyimpan perintah- perintah yang menunggu untuk di
eksekusi oleh prosesor,data yang diperlukan oleh insruksi (perintah)
2. Satu chip atau beberapa papan sirkuit lainnya
3. Memory Internal. Satuan transfer merupakan jumlah bit yang dibaca atau ditulis ke dalam memori
pada suatu saat.
Memory Eksternal. Data ditransfer dalam jumlah yang jauh lebih besar dari word, yang dikenal dengan
block.
4. Erasable artiny isi memory dapat dihapus dan diganti dengan informasi lain.
5. Mask ROM, PROM, RPROM, EPROM

Penskoran
No Skor
1 20
Halaman 75
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100

Tegal, Juli 2018

Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mapel

………………….. …………………..

Halaman 76
RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN

A. Identitas Program Pendidikan


Nama Sekolah :
Mata Pelajaran : Sistem Komputer
Komp. Keahlian : TKJ
Kelas/Semester : X / 2 (dua)
Tahun Pelajaran : 2018 / 2019
Alokasi Waktu : 10 x 45 Menit

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Komputer dan
Informatika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik
Komputer dan Informatika
Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar
kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan
gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
langsung.
Kompetensi Dasar
3.10 Menganalisa Struktur CPU dan fungsi CPU
4.10 Menyajikan Rangkaian internal CPU
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.10 Menganalisa Struktur CPU dan fungsi CPU
3.10.1 Menjelaskan struktur CPU untuk komputer
3.10.2 Menjelaskan fungsi CPU dalam komputer
3.10.3 Memilih CPU untuk komputer
4.10 Menyajikan Rangkaian internal CPU
4.10.1 Menggantikan CPU untuk komputer

Halaman 77
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat menghubungkan struktur CPU dengan
benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat membagi struktur CPU dengan tepat

1. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat memproduksi rangkaian internal CPU
dengan benar
2. Setelah kegiatan pembelajaran diharapkan peserta didik dapat mendemodntrasikan rangkaian internal
CPU dengan tepat
D. Materi Pembelajaran
Data sheet CPU
E. Pendekatan, Strategi, Metode
Pendekatan berfikir : Sientific
Model Pembelajaran : Discovery learning
Metode Pembelajaran : Observasi, diskusi dan tanya jawab.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1 - 5
No Kegiatan Langkah – langkah Pembejalaran Waktu
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran
Melakukan pengkondisian peserta didik
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
1 Pendahuluan 15 Menit
Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan
Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
Melakukan Pre test.
Pemberian Rangsangan
1. Guru meminta peserta didik untuk memperhatikan materi yang ada di layar komputer tentang
Struktur CPU dan rangkaian internal CPU
2. Guru meminta peserta didik untuk membaca buku panduan yang lainnya agar dapat mudah
dipahami
3. peserta didik dapat mengidentifikasi masalah dari materi yang disajikan oleh guru
Identifikasi Masalah
1.Guru menugaskan peserta didik untuk menghubungkan, membagi, memproduksi dan
mendemonstrasikan Rangkaian internal CPU
2. Pesera didik berusaha untuk dapat menghubungkan, membagi, mempro duksi dan mendemon
strasikan Rangkaian internal CPU
3. Setelah peserta didik membaca buku panduan yang lainnya peserta didik dapat
menghubungkan, membagi, memproduksi dan mendemon strasikan Rangkaian internal CPU
4. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok yang lainnya tentang
menghubungkan, membagi, mempro duksi dan mendemon strasikan Rangkaian internal CPU
5. Peserta didik menyampaikan hasil diskusi di depan kelas, kelompok yang lainnya memberikan
tanggapan
Pengumpulan Data
1. Guru meminta peserta didik untuk mencari buku panduan atau informasi menghubungkan,
2 Kegiatan Inti membagi, memproduk si dan mendemonstrasikan Rangkaian internal CPU 330 Menit
2. Peserta didik mencoba menghubungkan, membagi, memproduksi dan mendemonstrasikan
Rangkaian internal CPU
sesuai dengan petunjuk dari guru sebagai pembuktian pengujian hipotesis
Pembuktian
1. Peserta didik mencoba menghubungkan, membagi, memproduksi dan mendemon strasikan
Rangkaian internal CPU
2. Guru meminta peserta didik untuk menilai hasil yang telah dibuat oleh peserta didik yang
lainnya
3. Peserta didik menilai berdasarkan format penilaian yang sudah ada
Menarik Simpulan
1. Guru menjelaskan kepada peserta didik tentang cara menghubungkan, membagi, mempro
duksi dan mende monstrasikan Rangkaian internal CPU
2. Guru menugaskan peserta didik un tuk menghubung kan, membagi, memproduksi dan
mendemonstrasikan Rangkaian internal CPU
3. Peserta didik mengerjakan tugas dari guru untuk menghubungkan, membagi, memproduksi
dan mendemonstrasikan Rangkaian internal CPU
4. Peserta didik yang lain menanggapi kesimpulan dari peserta didik yang sedang maju untuk
mempresentasikan hasilnya
5. Peserta didik memperbaiki hasil presentasi berdasarkan tanggapan dari temannya

Halaman 78
1. Secara bersama-sama peserta didik diminta untuk menyimpulkan tentang Strukut dan
rangkaian internal CPU
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil pembelajaran.
3. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh peserta didik secara individu untuk
mengerjakannya.
3 Penutup 4. Peserta didik diberi tugas untuk melakukan mengerjakan latihan tentang Strukut dan 15 Menit
rangkaian internal CPU
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada peserta didik untuk
mempelajari materi berikutnya.
6. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk memimpin doa penutup

Alat/ bahan, Media Pembelajaran


Daftar hadir Leptop
Spidol LCD
Papan waith board Lembar penilaian
Sumber Belajar
Internet
Buku – buku penunjang KBM
Penilainan Pembelajaran
Teknik : Non Test dan Test
Bentuk :
 Penilaian pengetahuan : Tes tertulis uraian
 Penilaian keterampilan : Praktek

URAIAN MATERI
Penjelasan tentang CPU
 Central Processing Unit
 Merupakan komponen terpenting dari sistem komputer
 Komponen pengolah data berdasarkan instruksi yang diberikan kepadanya
 Dalam mewujudkan fungsi dan tugasnya, CPU tersusun atas beberapa komponen
Komponen Utama CPU
 Arithmetic and Logic Unit (ALU)
 Control Unit
 Registers
 CPU Interconnections
Arithmetic and Logic Unit (ALU)
 Bertugas membentuk fungsi-fungsi pengolahan data komputer
 ALU sering disebut mesin bahasa (machine language) karena bagian ini mengerjakan instruksi-
instruksi bahasa mesin yang diberikan padanya. Seperti istilahnya.
 ALU terdiri dari dua bagian, yaitu unit aritmetika dan unit logika boolean, yang masing-masing
memiliki spesifikasi tugas tersendiri.
Control Unit
 Bertugas mengontrol operasi CPU dan secara keseluruhan mengontrol komputer sehingga terjadi
sinkronisasi kerja antar komponen dalam menjalankan fungsi-fungsi operasinya.
 Termasuk dalam tanggung jawab unit kontrol adalah mengambil instruksi-instruksi dari memori
utama dan menentukan jenis instruksi tersebut.
Registers
Halaman 79
 Media penyimpanan internal CPU yang digunakan saat proses pengolahan data.
 Memori ini bersifat sementara, biasanya digunakan untuk menyimpan data saat diolah ataupun
data untuk pengolahan selanjutnya.
CPU Interconnections
 Sistem koneksi dan bus yang menghubungkan komponen internal dan bus-bus eksternal CPU.
 Komponen internal CPU yaitu ALU, unit kontrol dan register-register.
 Komponen eksternal CPU : sistem lainnya, seperti memori utama, piranti masukan/keluaran.
Fungsi CPU
 Menjalankan program-program yang disimpan dalam memori utama dengan cara mengambil
instruksi-instruksi, menguji instruksi tersebut dan mengeksekusinya satu persatu sesuai alur
perintah.
 Pandangan paling sederhana proses eksekusi program adalah dengan mengambil pengolahan
instruksi yang terdiri dari dua langkah, yaitu : operasi pembacaan instruksi (fetch) dan operasi
pelaksanaan instruksi (execute).
Siklus Fetch - Eksekusi
 Pada setiap siklus instruksi, CPU awalnya akan membaca instruksi dari memori.
 Terdapat registers dalam CPU yang berfungsi mengawasi dan menghitung instruksi selanjutnya,
yang disebut Program Counter (PC).
 PC akan menambah satu hitungannya setiap kali CPU membaca instruksi.
 Instruksi-instruksi yang dibaca akan dibuat dalam register instruksi (IR).
 Instruksi-instruksi ii dalam bentuk kode-kode binner yang dapat direpresentasikan oleh CPU
kemudian dilakukan aksi yang diperlukan.
Aksi CPU
 CPU - Memori, perpindahan data dari CPU ke memori dan sebaliknya.
 CPU - I/O, perpindahan data dari CPU ke modul I/O dan sebaliknya.
 Pengolahan Data, CPU membentuk sejumlah operasi aritmatika dan logika terhadap data.
 Kontrol, merupakan instruksi untuk pengontrolan fungsi atau kerja. Misalnya instruksi
pengubahan urusan eksekusi.
Siklus Eksekusi
 Instruction Address Calculation (IAC), yaitu mengkalkulasi atau menentukan alamat instruksi
berikutnya yang akan dieksekusi. Biasanya melibatkan penambahan bilangan tetap ke alamat
instruksi sebelumnya. Misalnya, bila panjang setiap instruksi 16 bit padahal memori memiliki
panjang 8 bit, maka tambahkan 2 ke alamat sebelumnya.
 Instruction Fetch (IF), yaitu membaca atau mengambil instruksi dari lokasi memorinya ke CPU.
 Instruction Operation Decoding (IOD), yaitu menganalisa instruksi untuk menentukan jenis
operasi yang akan dibentuk dan operand yang akan digunakan.
 Operand Address Calculation (OAC), yaitu menentukan alamat operand, hal ini dilakukan apabila
melibatkan referensi operand pada memori.
 Operand Fetch (OF), yaitu mengambil operand dari memori atau dari modul I/O.
 Data Operation (DO), yaitu membentuk operasi yang diperintahkan dalam instruksi.
 Operand Store (OS), yaitu menyimpan hasil eksekusi ke dalam memori.
Fungsi Interupsi
Halaman 80
 Mekanisme penghentian atau pengalihan pengolahan instruksi dalam CPU kepada routine
interupsi.
 Hampir semua modul (memori dan I/O) memiliki mekanisme yang dapat menginterupsi kerja
CPU.
Tujuan Interupsi
 Secara umum untuk manajemen pengeksekusian routine instruksi agar efektif dan efisien antar
CPU dan modul-modul I/O maupun memori.
 Setiap komponen komputer dapat menjalankan tugasnya secara bersamaan, tetapi kendali terletak
pada CPU di samping itu kecepatan eksekusi masing-masing modul berbeda.
 Dapat sebagai sinkronisasi kerja antar modul.
Kelas Sinyal Interupsi
 Program, yaitu interupsi yang dibangkitkan dengan beberapa kondisi yang terjadi pada hasil
eksekusi program. Contohnya : aritmatika overflow, pembagian nol, operasi ilegal.
 Timer, adalah interupsi yang dibangkitkan dengan pewaktuan dalam prosesor. Sinyal ini
memungkinkan sistem operasi menjalankan fungsi tertentu secara reguler.
 I/O, sinyal interupsi yang dibangkitkan oleh modul I/O sehubungan pemberitahuan kondisi error
dan penyelesaian suatu operasi.
 Hardware Failure, adalah interupsi yang dibangkitkan oleh kegagalan daya atau kesalahan partas
memori.
Proses Interupsi
 Dengan adanya mekanisme interupsi, prosesor dapat digunakan untuk mengeksekusi instruksi-
instruksi lain.
 Saat suatu modul telah selesai menjalankan tugasnya dan siap menerima tugas berikutnya, maka
modul ini akan mengirimkan permintaan interupsi ke prosesor.
 Kemudian prosesor akan menghentikan eksekusi yang sedang dijalankannya untuk meng-handle
routine interupsi.
 Setelah program interupsi selesai maka prosesor akan melanjutkan eksekusi programnya kembali.
 Saat sinyal interupsi diterima prosesor ada dua kemungkina tindakan, yaitu interupsi
diterima/ditangguhkan dan interupsi ditolak.
Interupsi ditangguhkan :
Apa yang dilakukan prosesor ?
 Prosesor menangguhkan eksekusi program yang dijalankan dan menyimpan konteksnya.
Tindakan ini adalah menyimpan alamat instruksi berikutnya yang akan dieksekusi dan data lain
yang relevan.
 Prosesor menyetel Program Counter (PC) ke alamat awal routine interrupt handler.
Sistem Operasi Kompleks
 Interupsi ganda (multiple interrupt).
o Misalnya suatu komputer akan menerima permintaan interupsi saat proses pencetakan
dengan printer selesai, disamping itu dimungkinkan dari saluran komunikasi akan
mengirimkan permintaan interupsi setiap kali data tiba.
 Dapat diambil dua buah pendekatan untuk menangani interupsi ganda ini.
Pendekatan Interupsi Ganda
Halaman 81
Ada 2 pendekatan :
 Pendekatan ini disebut pengolahan interupsi berurutan/sekuensial.
o Menolak atau tidak mengizinkan interupsi lain saat suatu interupsi ditangani prosesor.
o Setelah prosesor selesai menangani suatu interupsi maka interupsi lain baru ditangani.
 Pengolahan interupsi bersarang yaitu mendefinisikan prioritas bagi interupsi.
o Interrupt handler mengizinkan interupsi berprioritas lebih tinggi ditangani terlebih
dahulu.

Latihan Soal
1. Apakah kepanjangan dari CPU?
2. Sebutkan komponen – komponen CPU?
3. Apa tugas ALU?
4. Apakah tugas prosesor?
5. Mengapa ALU disebut juga mesin bahasa?

Jawaban
1. Central Processing Unit
2. Arithmetic and Logic Unit (ALU), Control Unit, Register, CPU Interconntections
3. pengolahan data komputer
4. Prosesor menangguhkan eksekusi program yang dijalankan dan menyimpan konteksnya. Tindakan ini
adalah menyimpan alamat instruksi berikutnya yang akan dieksekusi dan data lain yang relevan.
Prosesor menyetel Program Counter (PC) ke alamat awal routine interrupt handler.
5. karena bagian ini mengerjakan instruksi-instruksi bahasa mesin yang diberikan padanya

Penskoran
No Skor
1 20
2 20
3 20
4 20
5 20
Jumlah 100

Nilai = Betul x 20

Tegal, Juli 2018


Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mapel

………………….. …………………..

Halaman 82

Anda mungkin juga menyukai