Anda di halaman 1dari 16

MELAYANI LEBIH

Ramah , Peduli, Bersahabat


RUMAH SAKIT MULYASARI

JAKARTA

Panduan

Pelayanan Transfusi Darah

RUMAH SAKIT MULYASARI JAKARTA


Jl. Kramat Jaya Tanjung Priok Jakarta 14260
Telp. 4403026 (4 Saluran) Fax. 4403551
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
berkat dan anugerahNya yang telah diberikan kepada penyusun, sehingga
Panduan Pelayanan Transfusi Darah Rumah Sakit Mulyasari Jakarta ini dapat
selesai disusun.

Panduan ini merupakan panduan kerja bagi semua pihak yang terkait
dalam memberikan pelayanan kepada pasien di Rumah Sakit Mulyasari Jakarta
khususnya untuk melayani pemberian transfusi darah di Rumah Sakit Mulyasari
Jakarta terutama di unit-unit pelayanan. Dalam buku panduan ini diuraikan
tentang pengertian, ruang lingkup, tatalaksana pemberian transfusi pada pasien
dewasa dan anak-anak.

Tidak lupa penyusun menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya


atas bantuan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Panduan
Pelayanan Transfusi Darah Rumah Sakit Mulyasari Jakarta.

Jakarta, Oktober 2014

Penyusun
DAFTAR ISI

1. Peraturan Kepala Rumah Sakit Mulyasari


Jakarta...........................................................................................ii
2. Kata
Pengantar.......................................................................................iv
3. Daftar
Isi..................................................................................................v
4. Bab I
Definisi...........................................................................................1
5. Bab II Ruang Lingkup ............…….....................................................2
6. Bab III Tata Laksana …………..............................................................3
7. Bab IV Dokumentasi........................................................................6
8. Daftar Pustaka................................................................................7
9. Standar Prosedur Operasional............................................................8
BAB I

DEFINISI

Transfusi darah adalah suatu tindakan memasukkan cairan darah atau


produk darah yang berasal dari donor kedalam tubuh pasien melalui
pembuluh darah vena.

Transfusi darah mencakup pemberian infus seluruh darah atau


suatu komponen darah dari satu individu (donor) ke individu lain
(resipien) melalui pembuluh darah vena. Target pelayanan transfusi
darah adalah berupaya memenuhi kebutuhan darah yang bermutu, aman
dan mencukupi serta dapat diperoleh dengan harga yang terjangkau. Kini,
kegiatan tersebut dapat dilayani di 165 Unit Transfusi Darah Pembina
Darah dan Cabang tingkat Propinsi dan Daerah Tingkat II, yang tersebar di
seluruh Indonesia. Hingga sekarang jumlah darah yang terkumpul baru
sekitar 0,47% dari jumlah penduduk Indonesia, idealnya jumlah darah
yang tersedia adalah berkisar 1% dari jumlah penduduk Indonesia. Darah
diperoleh dari sumbangan darah para donor darah sukarela maupun donor
darah pengganti.

Meskipun kegiatan transfusi darah sudah dirintis sejak masa perjuangan


revolusi oleh PMI, namun baru melalui Peraturan Pemerintah No. 18 tahun
1980, pemerintah menetapkan peran PMI sebagai satu-satunya organisasi
yang ditugaskan untuk melaksanakan kegiatan transfusi darah di
Indonesia. Tugas ini ditegaskan pula melalui SK.Dirjen Yan Med No. 1147/
YANMED/RSKS/1991, tentang Petunjuk Pelaksana Peraturan Menteri
Kesehatan No.478/Menkes/Per/1990 tentang upaya kesehatan di bidang
Transfusi Darah. Adapun tujuan dari transfusi darah yaitu :

1. Meningkatkan volume darah sirkulasi (setelah pembedahan, trauma


atau heragi).
2. Meningkatkan jumlah sel darah merah dan untuk mempertahankan
kadar hemoglobin pada klien anemia.
3. Memberikan komponen seluler tertentu sebagai terapi sulih (misalnya:
faktor pembekuan untuk membantu mengontrol perdarahan pada
pasien hemofilia).
BAB II

RUANG LINGKUP

Transfusi darah telah menjadi faktor utama dalam memperbaiki


danmempertahankan kualitas hidup bagi pasien-pasien penderita kanker,
gangguan hematologi, dan cedera yang berhubungan dengan trauma dan
pasien-pasien yang telah menjalani prosedur bedah mayor.
Meskipun transfusi darah penting untuk mengembalikan
homeostasis, transfusi darah d a p a t m e m b a h a y a k a n . Banyak
k o m p l i k a s i d a p a t d i t i m b u l k a n o l e h t e r a p i k o m p o n e n darah,
contohnya reaksi hemolitik akut yang mungkin dapat menyebabkan
kematian, penularan penyakit infeksi (hepatitis, AIDS) dan reaksi demam.

Kebanyakan reaksi transfusi yang mengancam hidup diakibatkan oleh


identifikasi pasien yang tidak benar atau pembuatan label sampel darah
atau komponen darah yang tidak akurat, menyebabkan p emberian
darah yang tidak kompatibel. Pemantauan pasien yang menerima darah
dan komponen darah dan pemberian produk-produk ini adalah tanggung
jawab keperawatan. Komponendarah harus diberikan oleh personel
yang kompeten, berpengalaman, dan dilatih dengan baik dan
mengikuti pedoman organisasi dan badan -badan yang telah
diakreditasi dalam memberikan terapi komponen darah.

Transfusi darah di Rumah Sakit Mulyasari Jakarta dapat dilakukan


di ruangan-ruangan berikut ini :

1. Instalasi Gawat Darurat


2. Ruang ICU
3. Pavilliun Melati
4. Pavilliun Anggrek
5. Pavilliun Bougenvile
6. Pavilliun Cempaka
7. Pavilliun Mawar
8. Pavilliun Dahlia
9. Pavilliun perina
10. Kamar Operasi
11. Klinik hemodialisa
BAB III
TATA LAKSANA

Untuk mencegah kemungkinan kontaminasi pada spes imen


d a r a h , d i g u n a k a n praprosedur dan prosedur yang steril, terampil dan
teliti. Berikut ini adalah tahapannya:
A. Pra prosedur
1. Jelaskan pada pasien atau keluarga tentang indikasi, tujuan, risiko
transfuse pada pasien oleh dokter penanggung jawab pasien atau
dokter ruangan
2. Buat surat permohonan permintaan darah, isi sesuai dengan format
yang telah ditetapkan oleh PMI sesuai kebutuhan pasien.
3. Minta persetujuan pasien atau keluarga untuk tindakan transfuse
dengan menandatangani formulir persetujuan tindakan kedokteran.
4. Periksa kembali apakah pasien telah menandatangani formulir
persetujuan tindakan kedokteran.
5. Lakukan konfirmasi bahwa jumlah dan jenis komponen
darah yang akan ditransfusi telah dituliskan di lembar
permintaan darah untuk transfusi ke PMI .
6. J e l a s k a n p r o s e d u r permintaan darah kepada pasien
atau keluarga pasien.
7. P e r a w a t ruangan yang bertugas mengambil sampel
darah pasien sebanyak ±3cc dalam tabung EDTA.
8. K e l u a r g a pasien atau kurir dari Rumah Sakit
Mulyasari Jakarta mengambil darah yang dibutuhkan
dengan membawa sampel darah, lembar permintaan
transfusi darah, dan kotak penyimpanan darah ke PMI
terdekat atau PMI pusat DKI Ja karta.
9. J i k a darah compatible PMI akan memberikan jenis
dan jumlah darah yang diminta untuk transfusi.
Namun bila darah incompatibel maka PMI akan
memberikan surat keterangan untuk pemeriksaan
lebih lanjut.
10. S a a t m e n e r i m a d a r a h a t a u k o m p o n e n d a r a h p e r a w a t
melakukan:
a. P e r i k s a ulang label dengan perawat lain
atau dokter sebagai double cross cek
u n t u k m e y a k i n k a n b a h w a golongan ABO dan RH nya
sesuai dengan catatan.
b. P e r i k s a a d a n y a g e l e m b u n g d a r a h d a n a d a n y a w a r n a
yang abnormal d a n pengkabutan. Gelembung udara
menunjukan adanya pertumbuhan bakteri. Warna abnormal
dan pengkabutan menunjukan hemolisis.
c. Periksa jumlah dan jenis darah donor s esuai dengan
catatan resipien.
11. Periksa identitas pasien dengan menanyakan nama lengkap,
tanggal lahir pasien sambil memeriksa gelang identitas.
12. Periksa ulang jumlah kebutuhan dan jenis resipien.
13. P e r i k s a s u h u , d e n y u t n a d i , r e s p i r a s i d a n t e k a n a n
darah pasien sebagai dasar perbandingan tanda-tanda
vital selanjutnya.

B. Prosedur
1. Pakai sarung tangan yang dianjurkan oleh universal precaution
yang menyatakan bahwa sarung tangan harus dikenakan saat
prosedur yang memungkinkan kontak dengan darah atau cairan
tubuh lainnya.
2. Catatlah tanda vital sebelum memulai transfusi darah.
3. Jangan sekali-sekali menambahkan obat ke dalam darah
atau produk lain.
4. Yakinkan bahwa darah sudah harus diberikan dalam
30menit setelah dikeluarkan dari pendingin.
5. Bila darah harus dihangatkan, maka hangatkanlah dalam
penghangat darah in-line dengan sistem pemantauan. Darah
tidak boleh dihangatkan dalam air atau oven microwave.
6. P a s t i k a n p a s i e n t e r p a s a n g I V l i n e m i n i m a l b e r u k u r a n
20 atau lebih atau lebih pada vena ( kecuali pada
pasein anak dan bayi ) .
7. Gunakan selang khusus yang memiliki filter darah untuk menyaring
bekuan fibrin dan bahan partikel lainnya.
8. J a n g a n m e l u b a n g i k a n t u n g d a r a h .
9. U n t u k 15 menit pertama, berikan transfusi
s e c a r a p e r l a h a n t i d a k l e b i h d a r i 5 ml/menit.
10. Lakukan observasi pasien dengan cermat akan adanya efek
samping.
11. A p a b i l a t i d a k t e r j a d i e f e k s a m p i n g d a l a m 1 5 m e n i t ,
n a i k k a n k e c e p a t a n a l i r a n , kecuali jika pasien beresiko tinggi
mengalami kelebihan sirkulasi.
12. Observasi pasien sesering mungkin selama pemberian transfusi :
a. Lakukan pemantuan ketat selama 15-30 menit ntuk
mendeteksi adanya tanda-tanda reaksi atau kelebihan beban
sirkulasi.
b. Lakukan pemantauan tanda-tanda vital dengan interval
teratur
13. P e r h a t i k a n bahwa waktu pemberian tidak melebihi
j a m k a r e n a a k a n t e r j a d i peningkatan resiko poliferasi bakteri.
14. Selalu waspada terhadap adanya tanda reaksi efek samping
transfusi darah, antara lain :
a. K e l e b i h a n b e b a n s i r k u l a s i
b. S e p s i s
c. D e m a m
d. R e a k s i alergi
e. R e a k s i h e m o l i t i k a k u t
15. Setelah selesai transfusi darah, bilas selang infus dengan
NaCl 0,9%.
16. Dokumentasikan dalam catatan rekam medis pasien jam,
tanggal, jumlah dan jenis transfusi.
BAB IV

DOKUMENTASI

1. SPO Pelaksanaan transfusi Darah


2. SPO pengambilan darah transfusi ke PMI
3. SPO penerimaan bahan sampel untuk transfusi pasien
4. SPO penerimaan kantong darah transfusi
DAFTAR PUSTAKA

1. Aziz, A Alimul Hidayat, dkk. 2004. Buku Saku Praktikum


Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta : EGC.
2. http://haris715.blogspot.com/2012/11/prosedur-cara-tindakan-
transfusi-darah.html#ixzz2KHMvMPeG
3. http://agoesdoctor.blogspot.com/2010/07/tranfusi-darah.html
PEMBERIAN KOMPONEN DARAH

RUMAH SAKIT
MULYASARI JAKARTA
NO. Dokumen :
No. Revisi Halaman:
00 ¼
Ditetapkan
SPO Tanggal Terbit
Kepala Rumah Sakit Mulyasari Jakarta

dr. Hanun Ernatyaswati, MARS


NIPRS.259030494
Pengertian pemberian infus seluruh darah atau suatu komponen darah
dari satu individu (donor) ke individu lain (resipien) melalui
pembuluh darah vena.

Tujuan 1. Sebagai pedoman dalam pemberian komponen darah


2. Melaksanakan tindakan pengobatan dan memenuhi kebutuhan
pasien akan darah yang sesuai dengan program pengobatan

Kebijakan

Prosedur A. Praposedur
1. Periksa kembali apakah pasien telah menandatangani
formulir persetujuan tindakan kedokteran.
2. Lakukan konfirmasi bahwa jumlah dan jenis
komponen darah yang akan ditransfusi telah
dituliskan di lembar permintaan darah untuk
transfusi ke PMI.
3. J e l a s k a n prosedur permintaan darah kepa da
pasien atau keluarga pasien.
4. A m b i l sampel darah pasien sebanyak ±3cc
dalam tabung EDTA.
5. B a w a sampel darah, lembar permintaan
transfusi darah, dan kotak penyimpanan darah
ke PMI Pusat oleh keluarga pasien atau kurir
dari Rumah Sakit Mulyasari Jakarta.
PEMBERIAN KOMPONEN DARAH

RUMAH SAKIT
MULYASARI JAKARTA
NO. Dokumen :
No. Revisi Halaman:
00 2/4

SPO Tanggal Terbit

6. S a a t m e n e r i m a d a r a h a t a u k o m p o n e n d a r a h :
a. P e r i k s a ulang label dengan
perawat lain untuk meyakinkan
b a h w a golongan ABO dan RH nya sesuai dengan
catatan.
b. P e r i k s a adanya gelembung darah dan
adanya warna yang abnormal
d a n pengkabutan.
c. Periksa jumlah dan jenis darah donor sesuai
dengan catatan resipien.
7. Periksa identitas pasien dengan menanyakan nama
lengkap, tanggal lahir pasien sambil memeriksa
gelang identitas.
8. Periksa ulang jumlah kebutuhan dan jenis resipien.
9. P e r i k s a suhu, denyut nadi, respirasi dan
tekanan darah pasien sebagai
dasar perbandingan tanda-tanda vital selanjutnya.

B. Prosedur
1. Pakai sarung tangan yang dianjurkan oleh
universal precaution.
2. Catat tanda vital sebelum memulai transfusi darah.
3. Jangan sekali-sekali menambahkan obat ke dalam
darah atau produk lain.
4. Yakinkan bahwa darah sudah harus diberikan dalam
PEMBERIAN KOMPONEN DARAH

RUMAH SAKIT
MULYASARI JAKARTA
NO. Dokumen :
No. Revisi Halaman:
00 ¾

SPO Tanggal Terbit

30menit setelah dikeluarkan dari pendingin.


5. Bila darah harus dihangatkan, maka hangatkanlah
dalam penghangat darah in-line dengan sistem
pemantauan. Darah tidak boleh dihangatkan dalam air
atau oven microwave.
6. G u n a k a n jarum ukuran 19 atau lebih pada
vena.
7. Gunakan selang khusus yang memiliki filter darah untuk
menyaring bekuan fibrin dan bahan partikel lainnya.
8. J a n g a n m e l u b a n g i k a n t u n g d a r a h .
9. U n t u k 1 5 m e n i t p e r t a m a , b e r i k a n t r a n s f u s i
s e c a r a p e r l a h a n t i d a k l e b i h d a r i 5 ml/menit.
10. Observasi pasien dengan cermat akan adanya efek
samping.
11. A p a b i l a tidak terjadi efek samping dalam 15
menit, naikkan kecepatan aliran, kecuali jika
pasien beresiko tinggi mengalami kelebihan sirkulasi.
12. Observasi pasien sesering mungkin selama pemberian
transfusi :
a. Lakukan pemantuan ketat selama 15-30 menit
untuk mendeteksi adanya tanda-tanda reaksi atau
kelebihan beban sirkulasi.
b. Lakukan pemantauan tanda-tanda vital dengan
interval teratur
13. P e r h a t i k a n b a h w a w a k t u p e m b e r i a n t i d a k m e l e b i h i
j a m k a r e n a a k a n t e r j a d i peningkatan resiko proliferasi
PEMBERIAN KOMPONEN DARAH

RUMAH SAKIT
MULYASARI JAKARTA
NO. Dokumen :
No. Revisi Halaman:
00 4/4

SPO Tanggal Terbit

bakteri.
14. Selalu waspada terhadap adanya tanda reaksi efek
samping transfusi darah, antara lain :
a. K e l e b i h a n b e b a n s i r k u l a s i
b. S e p s i s
c. Demam
d. R e a k s i alergi
e. R e a k s i h e m o l i t i k a k u t
15. Setelah selesai transfusi darah, bilas selang infus
dengan NaCl 0,9%.

Unit Terkait 1. Instalasi Gawat Darurat


2. Instalasi Rawat Jalan
3. ICU
4. OK
PENGAWASAN REAKSI ALERGI
TRANSFUSI DARAH
RUMAH SAKIT
MULYASARI JAKARTA

NO. Dokumen :
No. Revisi Halaman:
00 ½
Ditetapkan
SPO Tanggal Terbit
Kepala Rumah Sakit Mulyasari Jakarta

Pengertian

Tujuan 1. Sebagai pedoman dalam pengawasan reaksi alergi pada


pemberian komponen darah
2. Sebagai pedoman penatalaksanaan reaksi alergi selama
pemberian komponen darah.

Kebijakan

Prosedur 1. Selama pemberian komponen darah, pantau tanda-tanda


alergi, seperti urtikaria, bercak-bercak merah di seluruh
tubuh.
2. Jika didapatkan tanda-tanda seperti di atas, segera hentikan
pemberian komponen darah.
3. Segera bilas selang infus dengan NaCl 0,9%.
4. Suntikan 1 ampul dexamethasone, iv
5. Pantau tanda-tanda alergi yang timbul dan reaksi obat yang
disuntikan.
PENGAWASAN REAKSI ALERGI
TRANSFUSI DARAH
RUMAH SAKIT
MULYASARI JAKARTA

NO. Dokumen :
No. Revisi Halaman:
00 2/2

SPO Tanggal Terbit

Unit Terkait a. Instalasi Gawat Darurat


b. Instalasi Rawat Jalan
c. ICU
d. OK

Anda mungkin juga menyukai