Transfusi Darah
Transfusi Darah
JAKARTA
Panduan
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
berkat dan anugerahNya yang telah diberikan kepada penyusun, sehingga
Panduan Pelayanan Transfusi Darah Rumah Sakit Mulyasari Jakarta ini dapat
selesai disusun.
Panduan ini merupakan panduan kerja bagi semua pihak yang terkait
dalam memberikan pelayanan kepada pasien di Rumah Sakit Mulyasari Jakarta
khususnya untuk melayani pemberian transfusi darah di Rumah Sakit Mulyasari
Jakarta terutama di unit-unit pelayanan. Dalam buku panduan ini diuraikan
tentang pengertian, ruang lingkup, tatalaksana pemberian transfusi pada pasien
dewasa dan anak-anak.
Penyusun
DAFTAR ISI
DEFINISI
RUANG LINGKUP
B. Prosedur
1. Pakai sarung tangan yang dianjurkan oleh universal precaution
yang menyatakan bahwa sarung tangan harus dikenakan saat
prosedur yang memungkinkan kontak dengan darah atau cairan
tubuh lainnya.
2. Catatlah tanda vital sebelum memulai transfusi darah.
3. Jangan sekali-sekali menambahkan obat ke dalam darah
atau produk lain.
4. Yakinkan bahwa darah sudah harus diberikan dalam
30menit setelah dikeluarkan dari pendingin.
5. Bila darah harus dihangatkan, maka hangatkanlah dalam
penghangat darah in-line dengan sistem pemantauan. Darah
tidak boleh dihangatkan dalam air atau oven microwave.
6. P a s t i k a n p a s i e n t e r p a s a n g I V l i n e m i n i m a l b e r u k u r a n
20 atau lebih atau lebih pada vena ( kecuali pada
pasein anak dan bayi ) .
7. Gunakan selang khusus yang memiliki filter darah untuk menyaring
bekuan fibrin dan bahan partikel lainnya.
8. J a n g a n m e l u b a n g i k a n t u n g d a r a h .
9. U n t u k 15 menit pertama, berikan transfusi
s e c a r a p e r l a h a n t i d a k l e b i h d a r i 5 ml/menit.
10. Lakukan observasi pasien dengan cermat akan adanya efek
samping.
11. A p a b i l a t i d a k t e r j a d i e f e k s a m p i n g d a l a m 1 5 m e n i t ,
n a i k k a n k e c e p a t a n a l i r a n , kecuali jika pasien beresiko tinggi
mengalami kelebihan sirkulasi.
12. Observasi pasien sesering mungkin selama pemberian transfusi :
a. Lakukan pemantuan ketat selama 15-30 menit ntuk
mendeteksi adanya tanda-tanda reaksi atau kelebihan beban
sirkulasi.
b. Lakukan pemantauan tanda-tanda vital dengan interval
teratur
13. P e r h a t i k a n bahwa waktu pemberian tidak melebihi
j a m k a r e n a a k a n t e r j a d i peningkatan resiko poliferasi bakteri.
14. Selalu waspada terhadap adanya tanda reaksi efek samping
transfusi darah, antara lain :
a. K e l e b i h a n b e b a n s i r k u l a s i
b. S e p s i s
c. D e m a m
d. R e a k s i alergi
e. R e a k s i h e m o l i t i k a k u t
15. Setelah selesai transfusi darah, bilas selang infus dengan
NaCl 0,9%.
16. Dokumentasikan dalam catatan rekam medis pasien jam,
tanggal, jumlah dan jenis transfusi.
BAB IV
DOKUMENTASI
RUMAH SAKIT
MULYASARI JAKARTA
NO. Dokumen :
No. Revisi Halaman:
00 ¼
Ditetapkan
SPO Tanggal Terbit
Kepala Rumah Sakit Mulyasari Jakarta
Kebijakan
Prosedur A. Praposedur
1. Periksa kembali apakah pasien telah menandatangani
formulir persetujuan tindakan kedokteran.
2. Lakukan konfirmasi bahwa jumlah dan jenis
komponen darah yang akan ditransfusi telah
dituliskan di lembar permintaan darah untuk
transfusi ke PMI.
3. J e l a s k a n prosedur permintaan darah kepa da
pasien atau keluarga pasien.
4. A m b i l sampel darah pasien sebanyak ±3cc
dalam tabung EDTA.
5. B a w a sampel darah, lembar permintaan
transfusi darah, dan kotak penyimpanan darah
ke PMI Pusat oleh keluarga pasien atau kurir
dari Rumah Sakit Mulyasari Jakarta.
PEMBERIAN KOMPONEN DARAH
RUMAH SAKIT
MULYASARI JAKARTA
NO. Dokumen :
No. Revisi Halaman:
00 2/4
6. S a a t m e n e r i m a d a r a h a t a u k o m p o n e n d a r a h :
a. P e r i k s a ulang label dengan
perawat lain untuk meyakinkan
b a h w a golongan ABO dan RH nya sesuai dengan
catatan.
b. P e r i k s a adanya gelembung darah dan
adanya warna yang abnormal
d a n pengkabutan.
c. Periksa jumlah dan jenis darah donor sesuai
dengan catatan resipien.
7. Periksa identitas pasien dengan menanyakan nama
lengkap, tanggal lahir pasien sambil memeriksa
gelang identitas.
8. Periksa ulang jumlah kebutuhan dan jenis resipien.
9. P e r i k s a suhu, denyut nadi, respirasi dan
tekanan darah pasien sebagai
dasar perbandingan tanda-tanda vital selanjutnya.
B. Prosedur
1. Pakai sarung tangan yang dianjurkan oleh
universal precaution.
2. Catat tanda vital sebelum memulai transfusi darah.
3. Jangan sekali-sekali menambahkan obat ke dalam
darah atau produk lain.
4. Yakinkan bahwa darah sudah harus diberikan dalam
PEMBERIAN KOMPONEN DARAH
RUMAH SAKIT
MULYASARI JAKARTA
NO. Dokumen :
No. Revisi Halaman:
00 ¾
RUMAH SAKIT
MULYASARI JAKARTA
NO. Dokumen :
No. Revisi Halaman:
00 4/4
bakteri.
14. Selalu waspada terhadap adanya tanda reaksi efek
samping transfusi darah, antara lain :
a. K e l e b i h a n b e b a n s i r k u l a s i
b. S e p s i s
c. Demam
d. R e a k s i alergi
e. R e a k s i h e m o l i t i k a k u t
15. Setelah selesai transfusi darah, bilas selang infus
dengan NaCl 0,9%.
NO. Dokumen :
No. Revisi Halaman:
00 ½
Ditetapkan
SPO Tanggal Terbit
Kepala Rumah Sakit Mulyasari Jakarta
Pengertian
Kebijakan
NO. Dokumen :
No. Revisi Halaman:
00 2/2