Anda di halaman 1dari 2

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

PEMILIHAN AREA BERBAHAYA DENGAN METODE AHP


(STUDI KASUS PT. KENCAR SUKSES INVESTAMA SIDOARJO)

ABSTRAK
Bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja
dalam rangka mencapai produksi dan produktivitas kerja yang diharapkan di PT. Kencar Sukses
Investama Sidoarjo. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu dengan mempelajari
dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian ini dan studi lapangan dengan pengamatan
langsung dan wawancara. Pemilihan responden menggunakan teknik purposive sampling. Fokus
penelitian ini adalah : 1) Alat Perlindungan Kerja 2) Prosedur Keselamatan Kerja 3) Sanitasi
Lingkungan Kerja dan 4) Pemeliharaan Kesehatan. Analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu analisis data model interaktif, yang diawali
dengan proses pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Dari
hasil penelitian diperoleh gambaran secara umum bahwa, pelaksanaan program perlindungan
keselamatan dan kesehatan kerja pada PT. Kencar Sukses Investama sudah dapat berjalan secara
maksimal sesuai dengan peraturan standart operational prosedure. Namun masih ada terdapat
kekurangan dalam pelaksanaannya itu dikarenakan kurangnya disiplin pekerja. Karena tidak
mematuhi beberapa peraturan mengakibatkan terjadi kecelakaan kerja.

PENDAHULUAN
I. Latar Belakang

Keselamatan dan kesehatan kerja dalam suatu perusahaan salah satu aspek penting yang
perlu diketahui, karena keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan ditentukan oleh
keselamatan dan kesehatan kerja dari karyawan yang bersangkutan. Perusahaan Kencar Sukses
Investama sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan plastik yang
berlokasi di Sidoarjo memiliki di atas 200 karyawan tenaga kerja menjadi sangat penting untuk
diperhatikan lebih baik.
Sebagaimana telah ditegaskan dalam Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 “Bahwa
setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatannya dalam melakukan
pekerjaannya untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktifitas
Nasional”. Dan dalam keputusan Menteri Pertambangan Nomor 555 tahun 1995 Tentang
Keselamatan dan Kesehatan Pertambangan Umum “Pada setiap kegiatan pertambangan
berdasarkan pertimbangan jumlah pekerja serta sifat atau luasnya pekerjaan, kepala pelaksana
inspeksi tambang dapat mewajibkan pengusaha untuk membentuk unit organisasi yang mengenai
Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang berada di bawah pengawasan kepala teknik tambang”.
Berdasarkan kondisi di atas maka dibuatlah sistem dengan judul “Sistem Pendukung
Keputusan Pemilihan Area Berbahaya dengan Metode AHP (Studi Kasus PT. Kencar Sukses
Investama Sidoarjo)”.
II. Perumusan Masalah

1. Pengertian Sistem Pendukung Keputusan ( Decision Support System / DSS)


2. Konsep Sistem Pendukung Keputusan
3. Konsep Keputusan
4. Tahapan Pengambilan Keputusan Menurut Herbert A.
5. Macam-macam metode sistem pendukung keputusan.
6. Sistem Pendukung Keputusan dalam Pemilihan Kriteria dan kategori Area Berbahaya
dengan Metode AHP

III. Tujuan

1. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang Sistem Pendukung Keputusan ( Decision


Support System ) serta metode-metode yang digunakan.
2. Dengan adanya sistem pendukung keputusan dapat memberikan kemudahan untuk
menentukan area yang berbahaya dalam pabrik dengan mengunakan beberapa kriteria,
sehingga dapat diambil keputusan untuk menetapkan alat perlindungan terbaik dengan
kriteria yang telah di tentukan dengan metode AHP.

Anda mungkin juga menyukai