Anda di halaman 1dari 3

R.M: 7.

Nama : ....................................... (L/P)


RUMAH SAKIT ISLAM
“MASYITHOH” Tgl. Lahir : .......................................
Jl.A.Yani No.6-7 Bangil - Pasuruan No. RM : .......................................

FORM EDUKASI TINDAKAN ANESTESI DAN SEDASI


ANESTESI UMUM
(GENERAL ANESTESI)
A PENGERTIAN
Anestesi umum adalah tehnik pembiusan dengan bius total dimana pasien tidak sadar, tidak dapat
dirangsang dan tidak merasakan sakit, obat bius untuk anestesi umum berupa obat yang disuntikan
ke dalam pembuluh darah atau zat anestesi yang dihirup/dihisap. Lama kerja obat disesuaikan dengan
lama operasi, kebutuhan operasi dan kondisi pasien. Tehnik ini akan mempengaruhi kemampuan
untuk mempertahankan potensi jalan nafas, terjadi depresi fungsi pernafasan spontan atau depresi
fungsi otot pernafasan, jantung dan sistem aliran darah, saraf pusat untuk mempertahankan potensi
jalan nafas dan pemberian bantuan nafas, selain itu diperlukan pula topangan obat dan alat untuk
mengatasi bila terjadi gangguan fungsi jantung dan system aliran darah serta sistem syaraf pusat
B KELEBIHAN TEHNIK ANESTESI UMUM
Dari awal pembiusan sudah tidak sadar, tidak merasakan sakit, tehnik dan lama pembiusan bisa
disesuaikan dengan lama operasi
C KEKURANGAN TEHNIK ANESTESI UMUM
 Pasca anestesi dan bedah pasien harus sadar penuh sebelum diberi minum
 Obat bius yang diberikan dapat memberikan efek ke seluruh tubuh termasuk ke aliran pembuluh
janin dalam kandungan
D KOMPLIKASI / EFEK SAMPING
 Efek samping pasca anestesi dan bedah berupa mual muntah, menggigil , mengantuk, sakit
tenggorokan yang bisa diatasi dengan obat-obatan
 Beresiko pada pasien yang tidak puasa, bisa terjadi aspirasi yaitu masuknya isi masuknya isi
lambung ke jalan nafas/ baru
 Kesulitan pemasangan alat/pipa pernafasan yang tidak terduga sebelumnya
 Alergi/hipersensitivitas terhadap obat (sangat jarang), mulai derajat ringan hingga berat /fatal
ANESTESI REGIONAL
(SUB ARACHNOID BLOK DAN EPIDURAL BLOK)
A PENGERTIAN
Sub Arachnoid Block adalah pembiusan yang hanya meliputi daerah perut ke bawah (perut sampai
ujung kaki) dengan pasien tetap sadar tanpa merasakan nyeri, bila pasien menginginkan untuk tidur
maka dokter dapat memberi obat tidur/penenang melalui suntikan.
Untuk anestesi epidural di daerah punggung penyuntikan di dahului dengan pemberian obat bius local
dan melalui jarum epidural yang di suntikan di celah tulang belakang akan dimasukan selang kecil
kearah pinggiran tulang belakang, yang berfungsi untuk menyelurkan obat kesekitar saraf yang ada
dipinggiran tulang belakang
Pada kedua tehnik diatas, penyuntikan dilakukan pada pasien dalam keadaan posisi duduk
membungkuk atau miring ke salah satu sisi dengan kedua tungkai dilipat ke perut dan kepala
menunduk. Pada waktu penyuntikan obat akan terasa hangat di punggung, setelah obat masuk ke
tulang belakang pada awalnya akan merasakan kesemutan pada tungkai, seolah – olah tungkainya
hilang, pada awalnya dibagian perut pasien masih bisa merasakan sentuhan, gosokan dan tarikan, tapi
lama kelamaan akan tidak merasakan apa – apa lagi, hilang rasa ini bisa berlangsung kira – kira 2 –
3 jam sesuai jenis obat anestesi yang digunakan

1 | FORM EDUKASI TINDAKAN ANESTESI DAN SEDASI


B KELEBIHAN TEHNIK ANESTESI SPINAL/EPIDURAL
 Jumlah obat yang diberikan sedikit sekali (untuk epidural jumlah obat lebih banyak)
 Obat bius tidak masuk dalam sirkulasi ari – ari /rahim sehingga baik untuk operasi besar
 Obat bius tidak mempengaruhi organ lain dalam tubuh
 Bisa ditambahkan obat penghilang rasa sakit yang bisa bertahan hingga 24 jam pasca bedah (untuk
epidural bisa ditambahkan terus obat anti sakit sesuai kebutuhan )
 Bila tidak mual/muntah pasca bedah bisa langsung minum tanpa harus menunggu flatus (buang
angin)
 Lebih aman untuk pasien yang tidak puasa /operasi darurat
C KEKURANGAN TEKNIK ANESTESI SPINAL/EPIDURAL
Pasca anestesi dan bedah pasien harus berbaring, tidak boleh duduk/bangun selama 6 jam setelah
pembiusan
D EFEK SAMPING TEHKNIK ANESTESI REGIONAL
 Efek samping pasca anestesi dan bedah yang sering adalah mual/muntah, gatal – gatal terutama
di daerah wajah bisa diatasi dengan obat – obatan
 Efek samping yang jarang adalah yang jarang adalah sakit kepala di bagian depan atau belakang
kepala pada hari ke-2, terutama waktu mengangkat kepala dan menghilang 5 - 7 hari. Bila tidak
menghilang maka akan dilakukan tindakan khusus berupa pemberian darah pasien pada tempat
suntikan semula
 Efek samping lainnya berupa kesulitan buang air kecil
 Alergi hipersensitif terhadap obat (sangat jarang), Mulai derajat ringan hingga berat/fatal
 Untuk epidural bisa terjadi kejang bila obat masuk kedalam pembuluh darah (jarang Terjadi) dan
dapat ditangani sesuai prosedur tanpa gejala sisa
BLOK PERIFER
(LOKAL ANESTESI)
A PENGERTIAN
Blok perifer adalah tehnik pembiusan yang hanya melibatkan sebagian tubuh saja (misalnya lengan
atas atau bawah, tangan dan sebagainya). Teknik ini dilakukan dengan menyuntikan obat bius local
di daerah sekitar syaraf yang mensyarafi bagian tubuh yang kan di operasi, pada saat mencari lokasi
syaraf yang akan di suntik mungkin akan merasakan sedikit nyeri, kadang bila syaraf sudah tidak
terkena maka akan terasa seperti kesetrum di bagian tubuh yang akan di operasi, demikian juga pada
saat penyuntikan obat bius local akan terasa nyeri, tapi lama kelamaan bagian tubuh yang dioperasi
akan terasa kesemutan dan akhirnya terasa berat sampai tidak bisa digerakan, efek bius berlangsung
antara 2-4 jam tergabtung obat yang dipakai
B KOMPLIKASI /EFEK SAMPING
 Rasa kesemutan dan atau gangguan bergerak (motoric) yang berkepanjangan tetapi bersifat
sementara
 Pendarahan di bawah kulit (hematom)
 Tertusuknya lapisan paru
 Pembiusan tidak komplit (sebagian tubuh terbius)
 Reaksi alergi atau hipersensitif yang ringan hingga berat (fatal)
 Kejang bila obat masuk pembuluh darah yang dapat ditangani sesuai prosedur tanpa gejala sisa
SEDASI
A PENGERTIAN
 Sedasi ringan
Adalah tehnik pembiusan dengan penyuntikan obat yang menyebabkan pasien mengantuk, tetapi
masih memiliki respon terhadap rangsangan verbal dan tetap dapat mempertahankan patensi jalan
nafasnya, sedangkan fungsi penafasan dan kerja jantung serta pembuluh darah tidak dipengaruhi

2 | FORM EDUKASI TINDAKAN ANESTESI DAN SEDASI


 Sedasi sedang/moderat
Adalah tehnik pembiusan dengan penyuntikan obat yang dapat menyebabkan pasien mengantuk,
tetapi masih memililki respon terhadap rangsangan verbal, dapat diikuti atau tidak diikuti oleh
rangsangan tekan yang ringan dan pasien masih dapat menjaga patensi nafasnya sendiri, pada
sedasi moderat terjadi perubahan ringan dari respon pernafasan namun fungsi kerja jantung serta
pembuluh darah masih tetap dipertahankan dalam keadan normal pada sedasi moderat dapat
diikuti gangguan orientasi lingkungan serta gangguan fungsi motoric ringan sampai sedang
 Sedasi dalam
Tehnik pembiusan dengan penyuntikan obat yang dapat menyebabkan pasien mengantuk, tidur
serta tidak mudah di bangunkan tetapi masih memberikan respon terhadap rangsangan berulang
atau rangsangan nyeri, respon pernafasan mulai terganggu dimana nafas spontan sudah mualai
tidak adekuat dan pasien tidak dapat mempertahankan patensi dari jalan nafasnya (mengakibatkan
hilangnya sebagian atau seluruh reflek proteksi jalan nafas. Sedasi dalamdapat berpengaruh
terhadap fungsi kerja jantung serta pembuluh darah terutama pada pasien sakit berat, sehingga
tindakan sedasi dalam membutuhkan alat monitoring yang lebih lengkap ari sedasi ringan maupun
sedasi moderat
B KELEBIHAN TEHNIK SEDASI
 Obat diberikan secara bertahap
 Selama tindakan pasien dalam keadaaan mengantuk dan tidur
 Obat yang diberikan dapat memiliki efek amnesia
C KELEMAHAN TEHNIK SEDASI
 Pasca sedasi pasien harus sadar penuh sebelum bisa diberi minum
 Sampai 24 jam pasca sedasi pasien tidak diperbolehkan mengendarai mobil, mengoperasikan
mesin dan menandatangani dokumen penting yang bersifat legal
D KOMPLIKASI SEDASI
 Oleh karena tindakan sedasi merupakan rangkaian proses dinamik dan dapat berubah, maka sedasi
ringan ataupu moderat bisa bergesar menjadi sedasi dalam
 Efek samping pasca sedasi dapat berupa mual/muntah , mengigil, pusing, mengantuk yang bisa
diatasi dengan obat -obatan
 Alergi/hipersensitivitas terhadap obat (sangat jarang), mulai derajat ringan hingga berat/fatal
 Beresiko pada pasien yang tidak puasa, bisa terjadi aspirasi, yaitu masuknya isi lambung ke jalan
nafas/ paru
 Pada sedasi dalam terdapat kemungkinan pemasangan alat atau pipa pernafasan
ANESTESI TOPIKAL
Anestesi topical adalah tehnik pembiusan yang hanya melibatkan bagian tubuh tertentu saja
(misalnya mata, gusi, dll). Tehnik pembiusan dilakukan dengan memberikan obat bius tetes/ spray/
jelly pada bagian tubuh yang akan dibius, efek bius berlangsung kira – kira 30 menit tergantung jenis
obat yang digunakan

Penerima Informasi Pemberi Informasi


Pasien/Keluarga/Wali/............... Dokter Anestesi

(............................................) (dr. Fajar Kurniawan, Sp.An)

3 | FORM EDUKASI TINDAKAN ANESTESI DAN SEDASI

Anda mungkin juga menyukai