Anda di halaman 1dari 89

Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bertanggung jawab atas kesehatan masyarakat
di wilayah kerjanya pada satu atau bagian wilayah kecamatan. Puskesmas Nanu
merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Kesehatan Kabupaten
Manggarai. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat, dinyatakan bahwa Puskesmas berfungsi menyelenggarakan
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)
tingkat pertama, dengan kegiatan yang lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di
wilayah kerjanya.
Upaya pelayanan kesehatan oleh Puskesmas dilakukan di dalam maupun diluar
gedung. Didalam gedung, Puskesmas memberikan pelayanan kepada individu yang
datang untuk mencari bantuan dalam mengatasi masalah kesehatan yang dihadapinya,
sedangkan diluar gedung, Puskesmas berperan dalam upaya menggerakkan dan
meningkatkan peran serta masyarakat secara aktif dalam meningkatkan derajat
kesehatannya secara mandiri.
Untuk melaksanakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, Puskesmas Nanu
menggunakan peralatan, sarana dan prasarana serta sumber daya manusia yang berasal
dari gedung Puskesmas Nanu yang lama.
Puskesmas Nanu melaksanakan pelayanan rawat jalan dan rawat inap. Namun
apabila ada pasien yang membutuhkan pertolongan gawat darurat (emergency) dan
penanganan lebih intens maka pasien langsung dirujuk ke BLUD RSUD dr.Ben Mboi
yang berjarak kurang lebih 20 km.
Selain berperan dan berfungsi dalam memberi pelayanan kesehatan terhadap
masyarakat kegiatan Puskesmas Nanu juga menimbulkan beberapa dampak yang dapat
berpengaruh terhadap lingkungan baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk
meminimalisir dampak tersebut perlu dilakukan upaya yang tepat dalam menanganinya.
Salah satu dampak dari kegiatan pelayanan kesehatan oleh Puskesmas Nanu antara lain
menghasilkan limbah baik yang padat maupun limbah yang cair. Limbah padat terdiri

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 1


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

dari sampah medis dan non medis. Sampah medis terdiri dari limbah bahan berbahaya
dan beracun (B3) medis dan non B3 medis yang apabila tidak dikelola dengan baik akan
berpengaruh terhadap kualitas lingkungan hidup.
Berdasarkan Undang-undangNomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup, Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang
Izin Lingkungan dan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun
2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib memiliki Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), maka Pembangunan Puskesmas Nanu
merupakan usaha dan/atau kegiatan tidak wajib AMDAL, namun wajib UKL-UPL.
Pedoman penyusunan dokumen UKL-UPL Pembangunan Puskesmas Nanu
mengikuti Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup.

1.2. Dasar Hukum


Peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar dari penyusunan Upaya
Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) adalah
sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1970 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 2918);
2. Undang-Undang Negara Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 69 Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4851);
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5607);

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 2


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran


Udara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 86, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3853);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5285);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 184, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5570);
9. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2012 tentang Jenis
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib memiliki Analisis mengenai
Dampak Lingkungan
10. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Per.08/Men/VII/2010
tentang Alat Pelindung Diri;
11. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 01 Tahun 2010 tentang Tata
Laksana Pengendalian Pencemaran Air;
12. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2012 tentang Jenis
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Memiliki Analisis mengenai
Dampak Lingkungan Hidup;
13. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup;
14. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun 2012 tentang
Pedoman Keterlibatan Masyarakat dalam Proses Analisis Dampak Lingkungan
Hidup dan Izin Lingkungan;
15. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 8 Tahun 2013 tentang Tata
Laksana Penilaian dan Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup serta Penerbitan
Izin Lingkungan;
16. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2014 tentang Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat;
17. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2014 tentang Baku
Mutu Air Limbah;
18. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat;

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 3


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

19. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 56 Tahun
2015 tentang Tata Cara Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
20. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang Pedoman
Manajemen Pusat Kesehatan Masyarakat;
21. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 48 Tahun 1996 tentang
Baku Tingkat Kebisingan;
22. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor KEP-
49/MENLH/II/1996 tentang Baku Tingkat Getaran;
23. Peraturan Daerah Kabupaten Manggarai Nomor 6 Tahun 2012 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten Manggarai Tahun 2012 – 2032 (Lembaran
Daerah Kabupaten Manggarai Tahun 2012 Nomor 6, Tambahan Lembaran
Daerah Kabupaten Manggarai Nomor 06); dan
24. Peraturan Daerah Kabupaten Manggarai Nomor 2 Tahun 2013 tentang
Pengelolaan Sampah (Lembaran Daerah Kabupaten Manggarai Tahun 2013
Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Manggarai Nomor 02).

1.3. Maksud dan Tujuan


1.3.1. Maksud
Maksud penyusunan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup ini agar dapat membantu pemrakarsa dalam mengambil
keputusan dan pemilihan alternatif yang layak untuk pengelolaan dampak yang timbul
akibat kegiatan pembangunan Puskesmas Nanu terhadap lingkungan.

1.3.2. Tujuan
1. untuk mengidentifikasi kegiatan dan dampak yang ditimbulkan terhadap
lingkungan dari kegiatan operasional Puskesmas Nanu;
2. merumuskan langkah-langkah dalam melakukan pencegahan,
penanggulangan dan pengendalian dampak negatif yang terjadi akibat
kegiatan Pembangunan Puskesmas Nanu;
3. merumuskan langkah-langkah peningkatan dampak positif akibat kegiatan
pembangunan Puskesmas Nanu; dan
4. merumuskan langkah-langkah pemantauan lingkungan hidup untuk
mengetahui efektivitas pengelolaan lingkungan hidup yang dilakukan.

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 4


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

1.4. Kegunaan/Manfaat
1.4.1. Kegunaan/Manfaat bagi Pemrakarsa
1. merupakan dokumen pengikat petugas Pukesmas Nanu dan pengunjung
dalam melaksanakan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup di
Puskesmas Nanu;
2. merupakan Pedoman agar pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup di
Puskesmas Nanu baik, terarah dan efisien serta berkelanjutan; dan
3. menyelamatkan lingkungan hidup dari dampak buruk yang mungkin saja
diakibatkan oleh limbah Puskesmas Nanu.

1.4.2. Kegunaan/Manfaat bagi Pemerintah


1. membantu proses pengambilan keputusan bagi pemerintah dalam pelaksanaan
pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup; dan
2. sebagai bahan informasi bagi pemerintah tentang ketaatan puskesmas Nanu
dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup.

1.4.3. Kegunaan/Manfaat bagi Masyarakat


Masyarakat mendapatkan informasi mengenai kegiatan Pembangunan
Puskesmas Nanu yang berdampak penting terhadap lingkungan.

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 5


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

BAB II
IDENTITAS PEMRAKARSA

2.1. Data Usaha dan/atau Kegiatan


1. Nama usaha : Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Nanu
2. Alamat : Desa Buar RT/RW : 05/03 Kecamatan Rahong Utara
Kabupaten Manggarai
3. No.Telp/faks : 0812 5235 3767
4. Email : Puskesmas.nanu@gmail.com

2.2. Data Pemrakarsa


1. Nama : dr. Yulianus Weng, M.Kes
2. Jabatan : Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
3. Alamat KTP : Jalan Ahmad Yani No. 11 Kelurahan Mbaumuku
Kecamatan Langke Rembong
5. Nomor Telp./hp : (0385) 21126/081339462345

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 6


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

BAB III
RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN

3.1. Nama Rencana Usaha dan/atau Kegiatan


Nama rencana usaha dan/atau kegiatan adalah Pembangunan Puskesmas Nanu.

3.2. Lokasi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan


3.2.1. Letak Geografis
Lokasi pembangunan Puskesmas Nanu berada di Desa Buar RT. 05/RW. 03
Kecamatan Rahong Utara Kabupaten Manggarai, dengan Luas wilayah Kecamatan
Rahong Utara 67,197 km2 atau 4% (sumber data Kecamatan Rahong Utara) data
demografi dari luas wilayah Kabupaten Manggarai dan luas wilayah Desa Buar 1,173
km2 atau 1,7% dari total luas wilayah Kecamatan Rahong Utara, dengan titik koordinat
seperti pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.1. Titik Koordinat Puskesmas Nanu


Koordinat
No. Lokasi
LS BT

1. Titik I 08° 31' 40.34" 120° 23' 19.58"

2. Titik II 08° 31' 40.86" 120° 23' 19.91"

3. Titik III 08° 31' 40.28" 120° 23' 20.82"

4. Titik IV 08° 31' 39.71" 120° 23' 20.52"

Sumber: Puskesmas Nanu 2018

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 7


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

3.2.2. Peta Lokasi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan

Gambar 3.1 Peta Lokasi Pembangunan Puskesmas Nanu

Sumber: Puskesmas Nanu 2018

3.2.3. Batas-Batas Lokasi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan


Batas-batas lokasi rencana pembangunan Puskesmas Nanu sebagai berikut :
 Utara berbatasan dengan Kantor Pertanian Kecamatan Rahong Utara
 Selatan berbatasan dengan SMA Negeri 1 Rahong Utara
 Timur berbatasan dengan Jalan Raya Ruteng-Desa Buar
 Barat berbatasan dengan Kantor Camat Rahong Utara
Sedangkan batas wilayah kerja Puskesmas Nanu :
 Utara berbatasan dengan wilayah Kabupaten Manggarai Barat
 Selatan berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Cancar Kecamatan Ruteng
 Timur berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Wangko Kecamatan Rahong
Utara
 Barat berbatasan dengan wilayah Kabupaten Manggarai Barat

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 8


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

Kegiatan operasional Puskesmas Nanu melayani 6 (enam) desa yaitu Desa Buar,
Desa Bangka Ruang, Desa Benteng Tubi, Desa Dimpong, Desa Pong Lengor dan Desa
Tengku Lese

3.3. Deskripsi Rencana Usaha dan atau Kegiatan


3.3.1. Rencana Kegiatan Pelayanan Kesehatan Puskesmas Nanu
3.3.1.1.Kegiatan utama
Kegiatan utama Puskesmas Nanu adalah melakukan upaya pelayanan kesehatan
masyarakat tingkat pertama dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif yang dilaksanakan terintegrasi
didalam maupun diluar gedung. Didalam gedung, Puskesmas Nanu memberikan
pelayanan kepada individu yang datang untuk mencari bantuan dalam mengatasi
masalah kesehatan yang dihadapinya. Sedangkan diluar gedung, Puskesmas Nanu
berperan dalam upaya menggerakan dan meningkatkan peran serta masyarakat secara
aktif dalam meningkatkan derajat kesehatannya secara mandiri.
Upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama tersebut meliputi upaya kesehatan
masyarakat esensial dan upaya kesehatan masyarakat pengembangan serta Upaya
Kesehatan Perorangan.
1) Kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Upaya kesehatan masyarakat yang dilakukan Puskesmas Nanu mencakup upaya
promotif dan preventif yang dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan Puskesmas
Keliling (Pusling), Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) sejumlah 20 Posyandu, Pos
Binaan Terpadu (Posbindu) dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah-
sekolah. Prasarana kegiatan tersebut antara lain kendaraan roda empat (mobil
Pusling), kendaraan roda dua. Rincian Posyandu dapat dilihat pada tabel 3.2.
Dampak yang ditimbulkan dari kegiatan ini adalah penurunan kualitas udara,
penurunan kualitas tanah dan kualitas air, menghasilkan limbah B3 medis dan non
B3 medis padat dan cair, serta kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja.

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 9


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

Tabel 3.2 Rincian Posyandu


No Desa Posyandu
1 Buar Nanu, Loi, Purang, Ndehes dan Ntala
2 Bangka Ruang Rongkam I, Rongkam II dan Wontong
3 Benteng Tubi Poka dan Redong
4 Dimpong Dimpong dan Rembong
5 Pong Lengor Galang, Lengor, Ndekok dan Bonar
6 Tengku Lese Mbora, Pasa, Munggis, Rangges dan Bobong
Sumber : Puskesmas Nanu

2) Kegiatan Pelayanan Rawat Jalan


Pelayanan rawat jalan merupakan kegiatan pelayanan dalam gedung yang
kegiatannya memberikan pelayanan kepada individu atau upaya kesehatan
perseorangan (UKP) yang datang untuk mencari bantuan dalam mengatasi masalah
kesehatan yang dihadapinya. Kegiatan tersebut disediakan untuk pasien yang
membutuhkan waktu singkat dan tidak membutuhkan rawat inap. Rincian
pelayanannya sebagai berikut:
a) Pelayanan Pendaftaran dan Rekam Medik
Dalam pelaksanaan pelayanan rekam medik dilengkapi dengan prasaranan
yang merupakan prasarana dari Puskesmas Nanu yang lama seperti pada tabel
berikut ini :

Tabel 3.3 Prasarana Pelayanan


Pendaftaran dan Rekam medik
No Nama Barang Jumlah
1 Meja Tulis 1 buah
2 Kursi 2 buah
3 Rak Status 1 buah
4 Tempat sampah 1 buah

Sumber : Puskesmas Nanu

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 10


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

Gambar 3.2 Diagram Alur Pendaftaran Pasien Puskesmas Nanu

Sumber: Puskesmas Nanu

b) Pelayanan Pemeriksaan Umum


Pelayanan pemeriksaan umum merupakan kegiatan pemeriksaan pasien secara
umum dengan melihat indikasi atau gejala-gejala yang diderita oleh pasien.
Adapun tindakan yang dilakukan pada pelayanan pemeriksaan umum adalah :
 Anamnese
 Melakukan pemeriksaan fisik
 Melakukan penatalaksanaan tindakan keperawatan
 Diagnosa penyakit
 Penyuluhan
 Memberikan atau melakukan rujukan untuk perawatan lebih lanjut
kepada pasien yang membutuhkan perawatan lebih lanjut/itensif.
Prasarana penunjang kegiatan ini ambulance. Kegiatan ini dilengkapi
dengan prasarana yang sebagaimana tercantum pada tabel 3.4.

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 11


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

Tabel 3.4 Prasarana Pelayanan Pemerikasaan Umum


No Nama Barang Jumlah
I Kit Bidan
1 Alat Penghisap Lendir DeLee / Bulb 2 buah
2 Bak Instrumen dengan tutup 1 buah
3 Baki Logam Tempat Alat Steril Bertutup 2 buah
4 Bengkok Kecil 3 buah
5 Bengkok Besar 3 buah
6 Doppler 2 buah
7 Gunting Benang 2 buah
8 Gunting Tali Pusat 2 buah
9 Klem Pean/ Klem Tali Pusat 5 buah
10 Korcher Tang 1 buah
11 Lancet 1 buah
12 Mangkok untuk Larutan 1 buah
13 Meteran 1 buah
14 Palu Refleks 1 buah
15 Pengukur Panjang Badan Bayi 1 buah
16 Pinset Anatomi Pendek 1 buah
17 Pinset Anatomi Panjang 1 buah
18 Pita Pengukur Lila 1 buah
19 Sudip lidah logam panjang 12 cm 1 buah
20 Sonde mulut 1 buah
21 Sonde Uterus/Penduga 6 buah
22 Spekulum Vagina (Cocor Bebek) Besar 4 buah
23 Spekulum Vagina (Cocor Bebek) Kecil 6 buah
24 Spekulum Vagina (Cocor Bebek) Sedang 3 buah
25 Stetoskop 1 buah
26 Silinder Korentang Steril 2 buah
27 Tampon Tang 2 buah
28 Tensimeter Dewasa 1 buah
29 Timbangan Dewasa 1 buah
30 Timbangan Bayi 1 buah
31 Toples Kapas / Kasa Steril 1 buah
32 Torniket Karet 3 buah
33 Resusitasi Bayi beserta masker 2 buah
34 Baskom Bengkok 5 buah
35 Baskom Cekung 3 buah
36 Weight baby scale + tray for 20 kg 1 buah
II Bahan Habis Pakai
1 Alkohol 1 botol
2 Betadine Solution atau Desinfektan lainnya 1 botol
3 Chromic Catgut 1 set

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 12


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

4 Cairan NaCl 5 botol


5 Disposable Syringe, 2,5 – 3 cc 5 buah
8 Kasa 1 buah
9 Kateter Karet 1 set
10 Masker 5 boks
11 Pelumas 1 tube
12 Sarung tangan 5 boks
13 Sabun Tangan atau Antiseptik 1 Pcs
14 Tes kehamilan strip 10 bungkus
15 Umbilical cord klem plastik 5 bungkus
III Perlengkapan
1 Kotak Penyimpan Jarum atau Pisau Bekas 1 kotak
2 Sarung Tangan Karet untuk Mencuci Alat 5 pasang
3 Sikat untuk Membersihkan Peralatan 2 buah
4 Stop Watch 1 buah
Sumber : Puskesmas Nanu

c) Pelayanan Tindak medis/UGD


Tindakan medis merupakan perlakuan atau kegiatan yang dilakukan oleh
tenaga medis kepada pasien dengan tujuan mengobati, merawat, memelihara
atau memulihkan kesehatan pasien yang sakit dan yang membutuhkan
penanganan segera dan cepat. Kegiatan ini dilengkapi dengan prasarana
sebagaimana tercantum pada tabel 3.5.

Tabel 3.5 Prasarana Pelayanan Tindakan Medis/UGD


No Nama Barang Jumlah
A. Alat-Alat Kesehatan
1 Baki Logam tempat alat steril tertutup 3 buah
2 Collar Brace / Neck Collar anak 1 buah
3 Collar Brace / Neck Collar dewasa 1 buah
4 Corong Telinga/Spekulum Telinga ukuran kecil, besar dan 1set
sedang
5 Doppler 1 buah
6 Dressing Forcep 1 buah
7 Emesis Basing /Nierbeken besar 2 buah
8 Forcep Aligator 3 buah
9 Forcep Bayonet 3 buah
10 Gunting bedah standar, lengkung 3 buah
11 Gunting bedah standar, lengkung, ujung tajam/tajam 3 buah
12 Gunting bedah standar, lengkung, ujung tajam/tumpul 3 buah
13 Gunting bedah standar, lengkung, ujung tumpul/tumpul 3 buah
14 Gunting bedah standar, lurus, ujung tumpul/tumpul 3 buah

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 13


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

15 Gunting bedah standar, lurus, ujung tajam/tajam 3 buah


16 Gunting bedah standar, lurus, ujung tajam/tumpul 3 buah
17 Gunting pembalut 1 buah
18 Gunting pembuka jahitgan lurus 3 buah
19 Handle kaca laring 1 buah
20 Handle kaca nasopharing 1 buah
21 Hooked Probes 1 buah
22 Kaca Laring, Uk 2,4,5,6 1 set
23 Kaca nasopharing, Uk 2,4,5,6 1 set
24 Kait dan kuret serumen 1 buah
25 Kanula hidung dewasa 1 buah
26 Klem arteri 14 cm (Kocher) 3 buah
27 Klem arteri 12 cm lengkung, dengan gigi 1x2 (Halstead- 3 buah
Mosquito)
28 Klem arteri 12 cm lengkung, tanpa gigi (Halstead- 3 buah
Mosquito)
29 Klem arteri, 12 cm lurus, dengan gigi 1 x 2 (Halstead- 3 buah
Mosquito)
30 Klem arteri 12 cm lurus, tanpa gigi (Halstead-Mosquito) 3 buah
31 Klem arteri lurus(kelly) 3 buah
32 Klem (pemegang jarum jahit), 18 cm (mayo-higar) 3 buah
33 Korentang, lengkung/penjepit alat steril (23 cm) 3 buah
34 Korentang, penjepit sponge 2 buah
35 Kursi Roda 2 buah
36 Lampu kepala 1 buah
37 Laringoscope anak 1 buah
38 Laringoscope dewasa 1 buah
39 Laringoscope neonates bilah lurus 1 buah
40 Magill force 1 buah
41 Nebulizer 3 buah
42 Otoskop 1 buah
43 Palu reflex 1 buah
44 Pinset alat, bengkok (remky) 1 buah
45 Pinset Anatomis, 14,5 cm 3 buah
46 Pinset anatomis, 18 cm 3 buah
47 Pinset bedah, 14,5 cm 3 buah
48 Pinset bedah 18 cm 3 buah
49 Pinset epilasi 3 buah
50 Pinset telinga 1 buah
51 Pinset insisi hordeolum/chalasion 1 buah
52 Resusitator anak-anak dan sungkup 1 buah
53 Resusitator dewasa dan sungkup 1 buah
54 Resusitator neonatus dan sungkup 1 buah

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 14


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

55 Retractor, pembuka kelopak mata 1 buah


56 Semprit gliserin 1 buah
57 Silinder corentang steril 1 buah
58 Scalpel, tangkai pisau operasi 1 buah
59 Spalk 3 buah
60 Spekulum hidung 1 buah
61 Spekulum mata 1 buah
62 Sphymomanometer untuk anak 1 buah
63 Sphymomanometer untuk dewasa 1 buah
64 Stand lamp untuk tindakan 1 buah
65 Standar infus 1 buah
66 Stestoskop anak 1 buah
67 Stetoskop dewasa 1 buah
68 Stetoskop janin/laenac 1 buah
69 Suction pump(alat penghisap) 1 buah
70 Sudip lidah logam/spatula lidah logam 12 cm 1 buah
71 Sudip lidah logam/spatula lidah logam 16,5 cm 4 buah
72 Tabugn Oksigen dan regulator 4 buah
73 Tempat tidur periksa dan perlengkapannya 1 buah
74 Thermometer untuk anak 1 buah
75 Thermometer untuk dewasa 1 buah
76 Timbangan dewasa 1 buah
77 Torniket Karet 1 buah
78 Usungan (brankar) 1 buah
B Bahan Pakai Habis
1 Alkohol 5 botol
2 Povidine Iodine 5 botol
3 Kassa Steril 10 box
4 Kassa Non Steril 15 rol
5 Kapas 5 rol
C Perlengkapan
1 Bantal 1 buah
2 Jam/ timer 1 buah
3 Kasur 1 buah
4 Lemari alat 1 buah
5 Lemari obat 1 buah
6 Meja instrument/alat 1 buah
7 Perlak plastic 2 buah
8 Pispot 2 buah
9 Sarung bantal 2 buah
10 Seprei 2 buah
11 Sikat tangan 1 buah

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 15


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

12 Sikat untuk membersihak peralatan 1 buah


13 Stop watch 1 buah
14 Tempat sampah tertutup 2 buah
15 Toples kapas/ kasa steril 1 buah
16 Tromol kasa/kain steril 25 x 120 mm 1 buah
17 Waskom bengkok 4 buah
18 Waskom cekung 2 buah
19 Waskom cuci 2 buah
D Meubelair
1 Kursi Kerja 3 buah
2 Lemari Arsip 1 buah
3 Meja Tulis ½ biro 1 buah
Sumber : Puskesmas Nanu

d) Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), KB dan Imunisasi


Pelayanan KIA, KB dan Imunisasi merupakan upaya pelayanan dan
pemeliharaan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi, anak balita
dan anak pra sekolah. Kegiatan ini dilengkapi dengan prasarana sebagaimana
tercantum pada tabel 3.6.

Tabel 3.6 Prasarana Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak (KIA), dan KB


No Nama Barang Jumlah
A. Set Pemeriksaan Kesehatan Ibu
1 ½ Klem Korcher 1 buah
2 Anuskop 3 buah
3 Bak instrument dengan tutup 1 buah
4 Baki Logam tempat alat steril bertutup 1 buah
5 Doppler 1 buah
6 Gunting benang 1 buah
7 Gunting verband 1 buah
8 Korcher tang 1 buah
9 Mangkok untuk larutan 1 buah
10 Meja Instrumen/alat 1 buah
11 Meja Periksa Ginekologi dan kursi pemeriksa 1 buah
12 Palu reflex 1 buah
13 Pen lancet 1 buah
14 Pinset natomi panjang 1 buah
15 Pinset anatomi pendek 1 buah
16 Pinset bedah 1 buah
17 Silinder korentang steril 1 buah
18 Sonde mulut 1 buah

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 16


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

19 Speculum vagina (cocor bebek) Besar, kecil, sedang 10 buah


20 Spekulum vagina (Sims) 4 buah
21 Sphymomanometer untuk dewasa 1 buah
22 Stand lamp untuk tindakan 1 buah
23 Stetoskop dewasa 1 buah
24 Stetoskop janin/Fetoscope 1 buah
25 Sudip lidah logam/spatula lidah logam 12 cm 1 buah
26 Sudip lidah logam/spatula lidah logam 16,5 cm 2 buah
27 Tampon Tang 2 buah
28 Tempat Tidur Periksa 1 buah
29 Termometer dewasa 1 buah
30 Timbangan dewasa 1 buah
31 Torniket Karet 1 buah
B Set Pemeriksaan Kesehatan Anak
1 Alat pengukur panjang bayi 1 buah
2 Flowmeter anak (high flow) 1 buah
3 Flowmeter neonatus (low flow) 1 buah
4 Lampu periksa 1 buah
5 Pengukuran lingkar kepala 1 buah
6 Pengukur tinggi badan anak 1 buah
7 Sphymomanometer dan masnset anak 1 buah
8 Stetoskop pediatric 1 buah
9 Termometer anak 1 buah
10 Timbangan anak 1 buah
11 Timbangan bayi 1 buah
C Set Pelayanan KB
1 Baki logam tempat alat steril bertutup 1 buah
2 Implant Kit 1 buah
3 IUD Kit 1 buah
D. Perlengkapan
1 Vaccine karier 1 buah
2 Vaccine Refrigerator 1 buah
E Bahan Pakai Habis
1 Alkohol 1 botol
2 Benang chromic catgut 5 set
3 Carian disinfectant/Povidone Iopine 5 set
4 Disposable syringe 1 cc 10 box
5 Disposable syringe 2,5 - 3 cc 10 box
6 Disposable syringe 5 cc 10 box
7 Kain steril 10 box
8 Kapas 2 rol
9 Kasa non Steril 10 box
10 Kasa Steril 10 box
11 Masker Wajah 10 box

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 17


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

12 Podofilin tincture 25% 1 botol


13 Lubricant gel 1 tube
14 Sabun tangan atau antiseptic 1 botol
15 Sarung tangan steril 10 box
16 Sarung tangan non steril 10 box
F Perlengkapan
1 Ari timer 1 buah
2 Bantal 1 buah
3 Baskom cuci tangan 1 buah
4 Celemek plastic 1 buah
5 Duk Bolong sedang 2 buah
6 Kasur 1 buah
7 Wae Kajongk penyimpanan jarum bekas 1 buah
8 Lemari alat 1 buah
9 Lemari Obat 1 buah
10 Meteran (untuk mengukur tinggi fundus) 1 buah
11 Perlak 2 buah
12 Pispot 1 buah
13 Pita pengukur lila 1 buah
14 Pompa payudara untuk ASI 1 buah
15 Sarung bantal 2 buah
16 Selimut 1 buah
17 Seprei 2 buah
18 Set tumbuh kembang anak 1 buah
19 Sikat untuk membersihkan peralatan 1 buah
20 Tempat sampat tertutup 2 buah
21 Tirai 1 buah
22 Toples kapas/kasa steril 1 buah
23 Tromol kasa/ kain steril 1 buah
24 Waskom bengkok kecil 1 buah
G Meubelair
1 Kursi Kerja 4 buah
2 Lemari Arsip 1 buah
3 Meja Tulis ½ biro 1 buah
Sumber : Puskesmas Nanu

e) Pelayanan Imunisasi
Pelayanan imunisasi merupakan pelayanan dalam gedung dan luar gedung
yang mencakup pemberian imunisasi yang bertujuan untuk mencegah
peningkatan penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Kegiatan
ini dilengkapi dengan prasarana sebagaimana tercantum pada tabel 3.7.

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 18


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

Tabel 3.7 Prasarana Pelayanan Imunisasi


No Nama Barang Jumlah
A. Kit Imunisasi
1 Vaksin carrier 30 unit
B Bahan Habis Pakai
1 Alat suntik sekali pakai 0.5 ml 24 box
2 Alat suntik sekali pakai 0.05ml 12 box
3 Kapas 5 rol
4 Vaksin 8 jenis
C Perlengkapan
1 Safety box/penyimpan jarum bekas 7 buah
2 Tas kanvas tempat kit 3 buah
Sumber : Puskesmas Nanu

f) Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut


Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut merupakan pelayanan dalam gedung
mencakup pemeriksaan gigi dan mulut dan pemberian tindakan medis dasar
kesehatan gigi dan mulut antara lain penambalan gigi dan pembersihan karang
gigi selain itu juga dilaksanakan penyuluhan atau edukasi mengenai pentingnya
kesehatan gigi dan mulut sebagai bagian dari kesehatan pribadi. Kegiatan ini
dilengkapi dengan prasarana sebagaimana tercantum pada tabel 3.8.

Tabel 3.8 Prasarana Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut


No Nama Barang Jumlah
A. Set Kesehatan Gigi dan Mulut
1 Autramatic Restorative Treatment (ART)
a. Enamel access cutter 1 buah
b. Eksavator berbntuk sendok ukuran kecil 1 buah
(spoon exsavator small)
c. Eksavator berbentuk sendok ukuran sedang 1 buah
(spoon exsavator medium)
d. Eksavator berbentuk sendok ukuran besar 1 buah
(spoon exsavator large)
e. Double ended applier and carver 1 buah
f. Sapatula plastic 1 buah
g. Hatchet 1 buah
h. Batu asah 1 buah
2 Bein lurus besar, kecil 1 buah
3 Bor intan (Diamond Bur assorted) untuk air 1 buah
4 Bor intan kontra angle han piece conventional 1 buah

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 19


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

5 Eksavator berujung dua besar, kecil 2 buah


6 Gunting operasi gusi 12 cm 1 set
7 Handpiece contra angle 1 set
8 Handpiece straight 10 buah
9 Kaca mulut datar no 4 tanpa tangkai 1 buah
10 Klem/pemegan jarum jahit (Mathieu standar) 1 buah
11 Set kuris gigi elektrik : 1 buah
 Kursi gigi 4 buah
 Cuspidor unit 1 buah
 Meja intrumen 1 buah
 Foot controller untuk hand piece 1 buah
 Kompresor oilless 1 PK 1 buah
12 Jarum exterpasi 1 buah
13 Jarum k-file (15-40), (45-80) 1 buah
14 Light curing 1 buah
15 Mikromotor dengan straight dan contra angle 1 set
hand piece
16 Pelindung jari 2 set
17 Pemegang matriks 1 buah
18 Penahan lidah 1 buah
19 Pengungkit akar gigi kanan mesial 1 buah
20 Pengungkit akar gigi kiri mesial 1 buah
21 Penumpat plastis 1 buah
22 Periodontal probe 1 buah
23 Penumpat semen berujung dua 1 buah
24 Pinset cici 1 buah
25 Polishing bur 1 buah
26 Skeler standar, bentuk cangkul kiri 1 buah
27 Skeler standar, bentuk cangkul kanan 1 buah
28 Skeler standar, bentuk tombak 1 buah
29 Skeler satndar, black kiri dan kanan 1 buah
30 Skeler standar, black kiri dan kiri 1 buah
31 Skeler ultrasonic 1 buah
32 Sonde lengkung 1 buah
33 Sonde lurus 1 buah
34 Spatula pengaduk semen 1 buah
35 Spatula pengaduk semen ionomer 1 buah
36 Set tang pencabut dewasa : 1 buah
 Tang gigi anterior/premolar rahang atas  1 buah
 Tang gigi molar rahang atas kanan/kiri 1 buah
 Tang molar 3 rahang atas 1 buah
 Tang sisa akar gigi anterior rahang atas 1 buah

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 20


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

 Tang sisa akar gigi posterior rahang atas 1 buah


 Tang gigi anterior dan premolar rahan bawah 1 buah
 Tang gigi molar rahang bawah kana/kiri 1 buah
 Tang gigi molsr 3 rahang bawah 1 buah
 Tang sisa akar rahang bawah 1 buah
37 Set tang pencabut gigi anak :
 Tang gigi anterior rahang atas 1 buah
 Tang gigi molar rahang atas 1 buah
 Tang molar susu rahang atas 1 buah
 Tang sisa akar rahang atas 1 buah
 Tang gigi anterior rahang bawah 1 buah
 Tang molar rahang bawah 1 buah
 Tang sisi akar rahang bawah 1 buah
38 Scalpel, Mata pisau bedah, Besar, kecil 1 buah
39 Scalpel, tangkai pisau operasi 1 buah
40 Tangkai kaca mulut 1 buah
B Perlengkapan
1 Baki logam tempat alat steril bertutup 1 buah
2 Korentang,penjepit sponge 1 buah
3 Lampu spiritus isi 120 cc 1 buah
4 Lemari peralatan 1 buah
5 Lempeng kaca pengaduk semen 1 buah
6 Needle destroyer 1 buah
7 Silinder korentang steril 1 buah
8 Sterilisator kering 1 buah
9 Tempat alcohol (Dappen glass) 1 buah
10 Toples kapas logan dengan Pegas dan tutup 1 buah
11 Toples pembuangan kapas 1 buah
12 Waskom bengkok (Nierbeken) 1 buah
C Bahan Pakai Habis
1 Betadin salution 6 botol
2 Sabun tangan/disinfektan 2 botol
3 Kasa Steril 20 box
4 Kasa Non Steril 15 rol
5 Benang silk 1 box
6 Chromic catgut 1 box
7 Alcohol 2 botol
8 Kapas 1 rol
9 Masker 6 box
9 Sarung Tangan Steril 5 box
D Meubelair
1 Kursi Kerja 3 buah

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 21


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

2 Lemari Arsip 1 buah


3 Meja Tulis ½ biro 1 buah
Sumber : Puskesmas Nanu

g) Pelayanan Persalinan
Pelayanan persalinan di Puskesmas Nanu dilakukan oleh bidan puskesmas
untuk persalinan normal, sedangkan persalinan dengan komplikasi dirujuk ke
rumah sakit. Kegiatan ini dilengkapi dengan prasarana sebagaimana tercantum
pada tabel 3.9.

Tabel 3.9 Prasarana pelayanan Persalinan


No Nama Barang Jumlah
I Ruangan Persalinan
1 Bak instrumen tertutup besar (Obgin) 2 buah
2 Bak instrumen tertutup kecil 2 buah
3 Bak instrumen tertutup Medium 1 buah
4 Gunting Benang 2 buah
5 Gunting Episiotomi 2 buah
6 Gunting Tali Pusat 1 buah
7 Klem Kasa (Korentang) 1 buah
8 Lampu Periksa Halogen 1 buah
9 Masker Oksigen + Kanula Nasal Dewasa 1 buah
10 Meja Instrumen 1 buah
11 Pinset Jaringan (Sirurgis) 3 buah
12 Pinset Kasa (Anatomis) 3 buah
13 Resusitator Dewasa 1 buah
14 Setengah Kocher 1 buah
15 Spekulum (Sims) Besar 2 buah
16 Spekulum (Sims) Kecil 2 buah
17 Spekulum (Sims) Medium 2 buah
18 Spekulum Cocor Bebek Grave Besar 3 buah
19 Spekulum Cocor Bebek Grave Kecil 1 buah
20 Spekulum Cocor Bebek Grave Medium 3 buah
21 Standar infus 1 buah
22 Stetoskop Dewasa 1 buah
23 Stetoskop Janin/ Fetoscope 2 buah
24 Tabung Oksigen dan Regulator 1 buah
25 Tempat Klem Kasa (Korentang) 1 buah
26 Tempat Tidur Periksa (examination bed) 1 buah
27 Tempat Tidur untuk Persalinan 1 buah
28 Tensimeter dewasa 1 buah

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 22


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

29 Termometer Dewasa 3 buah


II Set Insersi dan Ekstraksi AKDR
1 Klem Kasa Lurus (Sponge Foster Straight) 2 buah
2 Klem Penarik Benang AKDR 2 buah
3 Sonde Uterus Sims 2 buah
4 Tenakulum Schroeder 2 buah
5 Set Resusitasi Bayi
6 Baby Suction Pump portable 1 buah
7 Oxygen Concentrator 1 buah 1 buah 1 buah
8 Penghisap Lendir DeLee (neonatus) 1 buah
III Bahan Habis Pakai
1 Alkohol 1 botol
2 Benang Chromic Catgut 1 set
3 Desinfektan 1 botol
4 Infus Set Dewasa 2 set
5 Infus Set dengan Wing Needle untuk Anak dan 2 set
Bayi nomor 23 dan 25
6 Jarum Jahit Tajam 1 set
7 Kantong Urin 1 set
8 Kapas 5 set
9 Kateter Folley dewasa 3 rol
10 Kateter Nelaton 3 set
11 Kateter intravena 16 G 2 set
12 Kateter intravena 18 G 2 set
13 Kateter Intravena 20 G 2 set
14 Pengikat tali pusat 5 pak
15 Sabun Cair untuk Cuci Tangan 1 buah
16 Sarung Tangan 1 box
17 Sarung Tangan Panjang (Manual Plasenta) 2 box
18 Sarung Tangan Steril 1 box
19 Spuit/Disposable Syringe (steril) 1 ml 1 box
20 Spuit/Disposable Syringe (steril) 10 ml 2 box
21 Spuit/Disposable Syringe (steril) 3 ml 2 box
22 Spuit/Disposable Syringe (steril) 5 ml 2 box
IV Perlengkapan
1 Lemari Alat 1 buah
2 Mangkok Iodin 1 buah
3 Pengukur panjang bayi 3 buah
4 Timbangan bayi 1 buah
5 Tromol Kasa 2 buah
6 Waskom Bengkok Ukuran 30 cm 2 buah
7 Waskom Bengkok Ukuran 23 cm 2 buah
Sumber: Puskesmas Nanu

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 23


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

h) Pelayanan Pasca Persalinan


Pelayanan pasca persalinan merupakan suatu bentuk pelayanan kepada ibu dan
bayi sampai 40 hari setelah persalinan dan memberikan penyuluhan tentang
ASI eksklusif. Kegiatan ini dilengkapi dengan prasarana sebagaimana
tercantum pada tabel 3.10.

Tabel 3.10 Prasarana Pelayanan Pasca Persalinan


No Nama Barang Jumlah

I. Set Perawatan Pasca Persalinan


1 Standar infus 2 buah
2 Tabung Oksigen dan Regulator 1 buah
3 Tempat Tidur Dewasa 2 buah
4 Termometer Dewasa 1 buah
5 Timbangan Bayi 1 buah
II Bahan Habis Pakai
1 Infus Set Dewasa 20 set
2 Kasa Non Steril 3 pak
3 Kasa Steril 3 rol
4 Sarung Tangan 2Pak
5 Sarung Tangan Steril 40 Pcs
6 Spuit/Disposable Syringe (steril) 1 ml 1 Pak
7 Spuit/Disposable Syringe (steril) 3 ml 1 Pak
8 Spuit/Disposable Syringe (steril) 5 ml 1 Pak
III Perlengkapan
1 Bantal 2 buah
2 Baskom Kecil 2 buah
3 Handuk Pembungkus Neonatus 1 buah
4 Kantong Metode Kanguru sesuai ukuran neonates 1 buah
5 Kasur 2 buah
6 Kotak Penyimpan Jarum Bekas 1 buah
7 Lemari Kecil Pasien 1 buah
8 Perlak 2 buah
9 Pispot 1 buah
10 Sarung Bantal 2 buah
11 Selimut Bayi 2 buah
12 Selimut Dewasa 2 buah
13 Seprei 2 buah
14 Sikat untuk Membersihkan Peralatan 1 buah
15 Tempat Sampah Tertutup yang dilengkapi dengan 1 buah
injakan pembuka penutup
16 Tromol Kasa / Kain Steril 1 buah
17 Waskom Bengkok Kecil 1 buah
Sumber: Puskesmas Nanu

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 24


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

3) Kegiatan Pelayanan Rawat Inap


Pelayanan rawat inap merupakan pelayanan lanjutan bagi pasien yang memerlukan
perawatan, pemantauan, dan tindakan medis lebih lanjut (terkecuali untuk kasus
komplikasi persalinan yang langsung dilakukan rujukan). Puskesmas Nanu
memiliki 2 (dua) ruangan rawat inap yakni 1 (satu) ruangan untuk rawat inap laki-
laki dan 1 (satu) ruangan lainnya yntk rawat inap perempuan. Pada ruang rawat
inap tersebut masing-masing memiliki 3 (tiga) tempat tidur.
Kegiatan ini dilengkapi dengan prasarana sebagaimana tercantum dalam tabel 3.11.

Tabel 3.11 Prasarana Pelayanan Rawat Inap


No Nama Barang Jumlah
A. Set Rawat Inap
1 Kanula hidung 5 buah
2 Klep Pengatur Oksigen dengan Humidifer 2 set
3 Inkubator bayi 1 set
4 Lampu periksa 1 buah
5 Nebulizer 7 buah
6 Selang oksigen 5 set
7 Standar infuse 7 buah
8 Standar waskom, tunggal 1 buah
9 Standar waskom, ganda 1 buah
10 Stetoskop dewasa 1 buah
11 Suction pump 1 buah
12 Sonde pengukur dalam luka 2 buah
13 Tabung oksigen 6 meterkubik dan regulator 2 set
14 Tabung oksigen 1 meterkubik dan regulator 7 buah
15 Tabung/sungkup untuk resusitasi 1 set
16 Termometer dewasa 1 buah
17 Tempat tidur rawat inap 5 buah
18 Torniket karet 1 buah
19 Waskom cuci 2 buah
20 Bantal 6 buah
21 Dorongan untuk tabung oksigen 7 buah
22 Kasur 9 buah
23 Kursi roda 2 buah
24 Pispot dewasa 2 buah
25 Pispot fraktur/immobilisasi 1 buah
26 Pispot pria/urinal 1 buah

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 25


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

27 Perlak, tebal lunak (200 x 90 cm) 5 buah


28 Sarung bantal 12 buah
29 Selimut 4 buah
30 Sprei 12 buah
Sumber : Puskesmas Nanu

3.3.1.2.Kegiatan Penunjang Pelayanan Medis


Kegiatan penunjang pelayanan medik merupakan bagian yang penting dalam
mendukung terciptanya pelayanan yang prima, meliputi:
1) Pelayanan Laboratorium
Kegiatan pada pelayanan laboratorium antara lain melaksanakan pengukuran,
penetapan dan pengujian terhadap yang berasal dari manusia untuk penentuan
jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan atau faktor yang dapat
berpengaruh kesehatan perorangan dan masyarakat. Dampak yang mungkin
ditimbulkan pada kegiatan ini adalah terjadinya timbulan limbah non B3 medis
dan limbah B3 medis. Kegiatan ini dilengkapi dengan prasarana sebagaimana
tercantum pada tabel 3.12.

Tabel 3.12 Prasarana Pelayanan Laboratorium


No Nama Barang Jumlah
A Set Laboratorium
1 Batang Pengaduk 3 buah
2 Mikroskop Binokuler 1 buah
3 Pipet Tetes (Pipet Pasteur) 3 buah
4 Pot Spesimen Dahak Mulut Lebar 100 buah
5 Sentrifuse Listrik 1 buah
6 Sentrifuse Mikrohematokrit 1 buah
7 Tabung Sentrifus Tanpa Skala 5 buah
8 Urinometer (Alat Pengukur Berat Jenis Urine) 1set
9 Wadah Aquades 1 botol
10 Westergren Set (Tabung Laju Endap Darah) 2 set
B Bahan Habis Pakai
1 Blood Lancet dengan Autoklik 1 buah
2 Kaca Objek 5 box
C Perlengkapan
1 Kaki Tiga 1buah

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 26


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

2 Lampu Spiritus 3 buah


3 Rak Pengering 2 buah
4 Rak Pewarna Kaca Preparat 2 buah
5 Rak Tabung Reaksi 1 buah
6 Stopwatch 2 buah
7 Sengkelit / Ose 1 buah
8 Sikat Tabung Reaksi 1 buah
9 Timer 2 buah
Sumber: Puskesmas Nanu

2) Pelayanan Kefarmasian
Kegitan pelayanan farmasi merupakan pelayanan penunjang medik yang terpadu
dengan tujuan untuk mengidentifikasi mencegah dan menyelesaikan masalah
obat dan masalah yang berhubungan dengan kesehatan. Pelayanan farmasi
meliputi pengelolaan obat dan bahan habis pakai farmasi klinik. Kegiatan ini
dilengkapi dengan prasarana sebagaimana tercantum pada tabel 3.13.

Tabel 3.13 Prasarana Pelayanan Kefarmasian


No Nama Barang Jumlah
A. Alat-Alat Kesehatan
1 Mortir besar/kecil 1 buah
2 Stamper besar/kecil 1 buah
3 Etiket 1 box
4 Kertas perkamen 5 pcs
B Meubelair
1 Meja 1 buah
2 Kursi 3 buah
3 Lemari Penyimpan Obat 2 buah
4 Rak penyimpanan obat 4 buah
Sumber: Puskesmas Nanu

3.3.2. Data Pelayanan dan Alur Pelayanan Pasien


3.3.2.1.Data Pelayanan Pasien
Data pelayanan medis dan unsur penunjang merupakan jumlah pelayanan
pasien pada masing-masing unit pelayanan kesehatan di Puskesmas Nanu. Adapun rata-
rata pelayanan pasien perhari di Puskesmas Nanu seperti pada table 3.14.

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 27


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

Tabel 3.14. Rata-Rata Pelayanan Pasien Perhari


No Unit Pelayanan Pelayanan Pasien/hari
A. Rawat Jalan
1. Pendaftaran dan rekam medic 15 orang
2. Pemeriksaan umum 10 orang
3. Kesehatan anak dan Imunisasi 1 orang
4. Kesehatan ibu dan KB 5 orang
5. Ruangan kesehatan gigi dan mulut 1 orang
6. Farmasi 15 orang
7. Persalinan 1 orang
8. Pasca persalinan 1 orang
9. Tindakan 1 orang
10. Laboratorium 1 orang
B Unit Gawat Darurat
1 Gawat Darurat 1 orang
C. Rawat Inap
1. Rawat inap 1 orang

Sedangkan rata-rata pelayanan pasien perbulan di Puskesmas Nanu sebagaimana


tercantum pada tabel 3.20.

Table 3.15 Rata-Rata Pelayanan Pasien Perbulan


No Unit Pelayanan Pelayanan Pasien/bulan
A. Rawat Jalan
1. Pendaftaran dan rekam medic 515 orang
2. Pemeriksaan umum 313 orang
3. Kesehatan anak dan Imunisasi 30 orang
4. Kesehatan ibu dan KB 97 orang
5. Ruangan kesehatan gigi dan mulut 23 orang
6. Farmasi 489 orang
7. Persalinan 23 orang
8. Pasca persalinan 23 orang
9. Tindakan 115 orang
10. Laboratorium 235 orang
B Unit Gawat Darurat
1 Pelayanan Gawat Darurat 8 orang
C. Rawat Inap
1. Pelayanan rawat inap 4 orang
Sumber : Puskesmas Nanu

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 28


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

3.3.2.2.Alur Pelayanan

Gambar 3.3 Diagram Alur Pasien Puskesmas Nanu

Sumber: Puskesmas Nanu

3.3.3. Pegawai /Tenaga Kerja


Tenaga kesehatan, yang terdiri dari dokter, bidan, perawat, tenaga kesehatan
masyarakat/lingkungan, tenaga laboratorium dan tenaga administrasi lainnya berasal
dari tenaga/pegawai Puskesmas Nanu yang lama seperti pada tabel 3.16.

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 29


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

Tabel 3.16 Jumlah Pegawai/Tenaga Kerja


No Tenaga Kerja Jumlah
I. Tenaga Medis
1 Dokter Umum 1 orang
2 Dokter Gigi 1 orang
II. Tenaga Paramedis
1 Perawat (Sarjana) 1 orang
2 Perawat (Ners) 6 orang
3 Perawat (D3) 17 orang
4 Perawat (SPK) 1 orang
5 Perawat Gigi (D3) 2 orang
6 Bidan (D3) 24 orang
III Tenaga Tehnis lainnya
1 SKM 3 orang
2 Farmasi (D3) 1 orang
3 Gizi (Sarjana) 1 orang
4 Gizi (D3) 1 orang
5 Sanitasi (D3) 1orang
6 Analis (D3) 3 orang
IV Tenaga Non Medis
1 SMA 4 orang
JUMLAH 67Orang
Sumber: Puskesmas Nanu

3.4. Kondisi/Rona lingkungan awal


3.4.1. Komponen Fisik-Kimia
3.4.1.1.Iklim
Menurut data BMKG Kabupaten Manggarai sepanjang Tahun 2017 curah hujan
tertinggi terjadi pada bulan Januari, yaitu sebanyak 823,7 mm dan terendah terjadi pada
bulan Agustus, yaitu sebanyak 131,3 mm. Suhu rata-rata 20,24⁰C, suhu tertinggi terjadi
pada Bulan November yaitu sebesar 21,3⁰C dan terendah terjadi pada Juli yaitu 19,1⁰C.
Kelembaban rata-rata sebesar 88,65%, kelembaban tertinggi terjadi pada bulan Februari
yaitu 93,2 dan terendah terjadi pada bulan September yaitu 84%.

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 30


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

Tabel 3.17 Data Iklim Daerah Kabupaten Manggarai Tahun 2017


Parameter
No Bulan Curah Hujan Kelembaban
Suhu (⁰C)
(mm) (%)
1 Januari 20,8 823,7 89,0
2 Februari 20,7 537,4 93,0
3 Maret 20,7 529,3 91,0
4 April 20,3 518,9 91,0
5 Mei 20,4 392,5 91,0
6 Juni 18,8 89,5 78,0
7 Juli 17,9 4,9 82,0
8 Agustus 19,1 0 79,0
9 September 20,5 12 72,0
10 Oktober 20,9 291,1 86,0
11 Nopember 21,3 408,3 87,0
12 Desember 20,5 376,8 91,0
Rata-rata 20,2 332,0 85,8
Sumber : BMKG Kab. Manggarai, 2017

3.4.1.2.Kualitas Udara
Udara memiliki arti yang sangat penting di dalam kehidupan makhluk hidup dan
keberadaannya dengan benda lainnya. Sehingga udara merupakan sumber daya alam
yang harus dilindungi untuk hidup dan kehidupan manusia dan makhluk lainnya. Hal ini
berarti bahwa pemanfaatannya harus dilakukan secara bijaksana dengan
memperhitungkan yang akan datang untuk mendapatkan udara yang sesuai dengan
tingkat kualitas yang diinginkan. Udara di Kecamatan Rahong Utara dikategorikan
sejuk karena di sekeliling jalan menuju desa tersebut ditumbuhi pepohonan rindang.
Kualitas udara tidak dilakukan pengukuran.

3.4.2. Transportasi
Jarak tempuh menuju Desa Buar ± 30 km dengan waktu tempuh ± 45 menit
dengan menggunakan kendaraan roda dua sedangkan jika menggunakan kendaraan roda
empat atau angkutan umum waktu tempuh ± 1 jam. Jasa transportasi di wilayah
Kecamatan Rahong Utara hanya ada sekali dalam sehari yakni berangkat jam 07.00 pagi
dan kembali jam 11.00 siang .

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 31


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

Gambar 3.3 Denah Jalan

Sumber : Puskesmas Nanu

3.4.3. Komponen Biologi

3.4.3.1.Keanekaragaman Tumbuhan
Jenis tumbuhan yang ada di lokasi usaha dan/ataukegiatan didominasi oleh
tanaman jenis Enau (Arenga pinnata),pepohonan dan vegetasi lainnya.

3.4.3.2.Keanekaragaman Hewan
Keanekaragaman fauna di sekitar lokasi usaha dan/atau kegiatan di luar tapak
proyek pembangunan Puskesmas Nanu hanya terdapat beberapa jenis hewan. Jenis-
jenis hewan yang terdapat di lokasi Kegiatan Pembangunan Puskesmas Nanu dapat
dilihat pada tabel 3.18.

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 32


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

Tabel 3.18 Jenis-Jenis hewan yang terdapat di Lokasi Rencana


Kegiatan Pembangunan Puskesmas Nanu
Kelompok Nama Indonesia Nama Latin
Mamalia Tikus Rattus spp

Reptil Kadal Mabouya multifasciata


Aves Burung Gereja Passer montanus
Kupu-kupu Papilo
Belalang Melanopus
Insekta Semut Formisidae sp.
Capung Anisoptera
Kecoa Blattodea
Sumber : Pengamatan Lapangan Tim Penyusun 2018

3.4.4. Komponen Sosial, Ekonomi dan Budaya


3.4.4.1.Kependudukan
Jumlah penduduk di Desa Buar pada Tahun 2017 sebesar 2.596 jiwa, dengan
kepadatan penduduk rata-rata 2 jiwa/km².

Tabel 3.19 Jumlah Penduduk Desa Buar


Jumlah Penduduk
No Desa Jumlah KK
Laki-laki Perempuan Total
1 Buar 640 1.319 1.277 2.596
Sumber : DataDesa Buar 2017

3.4.4.2.Pendidikan
Berdasarkan data Tahun 2018 dijelaskan mengenai tingkat pendidikan di Desa
Buar dapat dilihat pada tabel 3.20.

Tabel 3.20 Jumlah Penduduk Desa Buar


Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan Jumlah
Perguruan Tinggi 58
SLTA 126
SLTP 165
SD 365
Tidak Sekolah 1882
Jumlah 2596
Sumber: Data Desa Buar 2017

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 33


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

3.4.4.3.Perekonomian
Mata pencaharian pendudukdi wilayah Desa Buar dapat dilihat pada tabel 3.21.

Tabel 3.21 Jumlah Penduduk menurut Jenis Mata Pencaharian Tahun 2018
No Mata Pencaharian Jumlah (jiwa) Presentase (%)
1. Belum Bekerja 1.142 43.99
2. Petani 1.188 45,76
3 Pedagang 20 0,77
4. PNS 16 0,61
5. TNI/POLRI 5 0,19
6. Lainnya 225 8,66
Jumlah 2596 100
Sumber: Data Desa Buar 2017

3.4.4.4.Sosial Budaya
1) Pola Hubungan Sosial
Didalam keseharian, hubungan sosial masyarakat di lokasi rencana kegiatan
terjalin dengan baik. Sistem nilai dasar (adat-istiadat) dan nilai keagamaan
masih begitu kuat dalam kehidupan masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari
adanya kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan dan keagamaan yang
dilakukan secara terus-menerus oleh masyarakat setempat, seperti arisan,
gotong-royong dan peringatan hari besar keagamaan.
2) Kelembagaan Masyarakat
Tatanan kelembagaan masyarakat dibedakan menjadi dua, yaitu formal dan
non formal. Perbedaannya adalah kelembagaan formal didasarkan pada
aturan tertulis dan relatif seragam dengan daerah lain. Sedangkan
kelembagaan non formal berdasar pada tata nilai adat istiadat yang dipegang
erat oleh masyarakat setempat, tidak tertulis, disesuaikan dengan keinginan
para anggotanya (bersifat tidak terikat).
Kelembagaan formal pada lokasi rencana kegiatan Pembangunan
Puskesmas Nanu yaitu dipimpin oleh Kepala Desa Buar.Lembaga non
formal yang ada adalah perkumpulan masyarakat, Lembaga keagamaan dan
lembaga adat.
3) Persepsi Masyarakat
Dari hasil observasi lapangan dengan masyarakat yang berada di sekitar
lokasi kegiatan, sebagian besar dari mereka telah mengetahui adanya

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 34


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

rencana pembangunanPuskesmas Nanu. Pada dasarnya masyarakat setuju


dengan pembangunan tersebut, ini dibuktikan dengan adanya surat
persetujuan dari masyarakat sekitar lokasi kegiatan.

3.4.5. Komponen Kesehatan Masyarakat


3.4.5.1.Sanitasi Lingkungan
Kondisi sanitasi lingkungan pada wilayah studi dapat diketahui dari adanya
akses pada sarana kesehatan lingkungan untuk masing-masing keluarga. Sarana
kesehatan lingkungan meliputi Sarana Air Bersih (SAB), Jamban Keluarga (JAGA),
Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL), dan Pengelolaan Sampah.
3.4.5.2.Angka Kesakitan
Data angka kesakitan penduduk berasal dari masyarakat (community based data)
yang diperoleh melalui sistem pencatatan dan pelaporan pada pasien rawat Inap
selamaTahun 2017.

Tabel 3.22 Sepuluh Patron Penyakit di Puskesmas Nanu Tahun 2017


Jumlah Kasus
No Jenis Penyakit Laki-laki Perempuan Total
Baru Lama Baru Lama
1 Penyakit pada saluran pernafasan bagian atas 2231 251 3068 352 5902
2 Penyakit pada sistim otot dan jaringan 1280 263 2889 434 4866
pengikat
3 Penyakit tekanan darah tinggi 241 109 484 319 1153
4 Penyakit kulit dan subkutan 314 31 456 46 847
5 Penyakit infeksi usus 237 39 308 81 665
6 Penyakit rongga mulut 119 29 201 60 409
7 Penyakit saluran pernafasan bagian bawah 76 30 60 15 181
8 Penyakit pada saluran kencing 70 31 55 1 157
9 Penyakit pada telinga dan mastoid 43 12 68 14 137
10 Penyakit yang disebabkan oleh virus 26 2 16 2 46
11 Penyakit lainnya 1.249 219 2.301 243 4.022
Total 5.886 1.016 9.906 1.567 18.375
Sumber: Profil Puskesmas Nanu Tahun 2017

Dari data tersebut menunjukkan bahwa penyakit saluran pernapasan bagian atas
menempati urutan teratas, dengan jumlah kasus 5902 atau 32,11 %, urutan terendah
adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengan jumlah 46 kasus atau 0,002 %.

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 35


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

3.5. Skala/Besaran Rencana Usaha dan/atau Kegiatan


3.5.1. Data Permodalan
Pembangunan Puskesmas Nanu bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK)
Afirmasi Dinas Kesehatan kabupaten Manggarai Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp.
5.736.147.000,-.
3.5.2. Luas Lahan dan Status Lahan
Total luas lahan ± 53.754 m2dan status lahan merupakan milik Pemerintah
Daerah Kabupaten Manggarai termasuk di dalamnya Kantor Camat Rahong Utara.Luas
Lahan untuk pembangunan Puskesmas Nanu adalah sebesar 1.603,98 m2.
3.5.3. Luas Bangunan
Total luas bangunan Puskesmas Nanu ± 827,3 m2 dengan rincian ruangan
sebagai berikut:
Tabel 3.23 Rincian Ruangan Puskesmas Nanu
No Nama Ruangan Luas (m2)
1 Ruangan Tunggu 33,12
2 Ruang Pendaftaran 2,40
3 Ruang rekam medic 2,40
4 Ruang UGD 26,40
5 Ruang Perawatan pria 29,82
6 Ruang Perawatan Wanita 29,82
7 Ruang pasca melahirkan 25,2
8 Ruang rapat 10,56
9 Ruangan Dokter Perawatan 7,56
10 Ruang administrasi 16,2
11 Ruang gudang 10,08
12 Nurse Station 6,48
13 Ruang farmasi 4,32
14 Gudang obat 13,44
15 Klinik I 13,44
16 Klinik II 13,44
17 Klinik Gigi dan Mulut 13,44
18 Ruang Pertemuan 26,88
19 Ruang laboratorium 6,72
20 Dapur I 13,44
21 Toilet 13,44
22 Dapur II 15,54
23 IPAL 13,3
Total 370
Sumber : Puskesmas Nanu

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 36


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

Gambar 3.4 Denah Bangunan Puskesmas Nanu

Sumber : Puskesmas Nanu

3.5.4. Rencana Penyediaan Air


Air yang digunakan dalam proses pembangunan kontruksi dan kegiatan
operasional Pukesmas Nanu berasal dari mata air Badan Pengelolaan Sumber
Penyediaan Air Minum (BPSPAM) Desa Buar. Untuk mengatasi kekurang air dari
sumber mata air BPSPAM menggunakan air dari penampungan air hujan (PAH) yang
sebelumnya dilakukan pemberian kaporit.

3.5.5. Rencana Penyediaan Energi


Sumber energi yang digunakan untuk pembangunan dan operasional Puskesmas
Nanudirencanakan menggunakan sumber energi listrik yang berasal dari PLN, dengan
daya yang dibutuhkan sebesar 10.500 watt dan Genset 5 KW (5.000 watt).

3.5.6. Data Sampah yang dihasilkan


Kegiatan pembangunan Puskesmas Nanu menghasilkan limbah padat berupa
sisa kontruksi, dan pada saat opersional Puskesmas Nanu menghasilkan limbah padat
dan limbah cair. Adapun limbah yang diperkirakan dihasilkan dari kegiatan operasional
Puskesmas Nanu terdiri dari :
Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 37
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

3.5.6.1.Limbah Padat
Limbah padat yang ditimbulkan dari proses opersional Puskesmas Nanu berupa
limbah non B3 medis dan limbah B3 medis. Limbah non B3 medis yang dihasilkan
antara lain sebagaimana tercantum dalam tabel 3.24.

Tabel 3.24 Jenis-Jenis limbah non B3 medis


No Jenis Limbah
1 Gardus bekas kemasan
2 Sampah kantor
3 Sampah dapur
4 Sampah rumput dan daun-daun

Sedangkan limbah B3 medis yang ditimbulkan dari kegiatan Pembangunan


Puskesmas Nanu sebagaimana tercantum dalam tabel 3.25.

Tabel 3.25 Jenis-jenis limbah B3 medis


No Jenis Limbah
1 Spuit bekas
2 Kasa bekas
3 Jarum heacting set bekas
4 Handscoen bekas
5 Infus set bekas
6 Kapas bekas
7 Masker bekas
8 Plaster bekas
9 Bisturi bekas
10 Benang Silk bekas
11 Benang kromik bekas
12 Kantong urin bekas
13 Kateter bekas
14 Pembalut bekas
15 Pengikat tali pusat bekas
16 Botol obat dan label bekas
17 Wadah pengemas bekas
18 Blood lanset bekas
19 Pot sputum bekas
20 Pot urin bekas
21 Vial vaksin bekas
22 Objek glass bekas

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 38


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

3.5.6.2.Limbah cair
Limbah cair merupakan limbah yang dihasilkan dari aktifitas berupa bahan cair.
Limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan pelayanan kesehatan di Puskesmas Nanu
memerlukan pengelolaan agar tidak membahayakan dan mencemari lingkungan.
Limbah cair tersebut berupa limbah cair domestik yakni limbah cair yang berasal dari
toilet, air perkantoran dan dapur serta limbah cair dari proses pelayanan medis dan
laboratorium dan direncakan akan dikelola dengan menggunakan IPAL.

3.5.7. Volume limbah


Limbah B3 medis dan non B3 medis baik cair maupun padat yang diperkirankan
akan dihasilkan dari kegiatan pelayanan kesehatan di Puskesmas Nanu
digambarkansebagai berikut :

Tabel 3.26 Volume limbah yang dihasilkan pada masing-masing ruangan per hari
Produksi Limbah per Hari
No Jenis Ruangan Sampah Padat (kg)
Cair
Non B3 medis B3 medis (m3) Gas

A Ruang Kantor
1. Ruangan kepala puskesmas 0,2 kg - - -
2. Ruangan rapat 0,5 - - -
3. Ruangan administrasi kantor 0,5 - - -
B. Ruang
1. Ruangan pendaftaran dan rekam medic 0,5 - - -
2. Ruangan tunggu 0,5 - - -
3. Ruangan pemeriksaan umum 0,25 0,25 0,1 -
4. Ruangan KIA, KB dan Imunisasi 0,25 0,25 0,1 -
5. Ruangan kesehatan gigi dan mulut 0,25 0,25 0,1 -
6. Ruang farmasi 0,25 0,25 0,1 -
7. Ruangan persalinan 0,25 0,25 0,1 -
8. Ruangan rawat pasca persalinan 0,25 0,25 0,1 -
9. Ruangan tindakan 0,2 0,2 0,1 -
10. Laboratorium 0,25 0,25 0,1 -
C. KamarMandi/WC
1 Kamar Mandi/WC Pasien 0,5 - 0,1 -
D. Dapur/Gudang
1 Gudang Umum 0,5 - 0,1
Sumber : Data asumsi dari Puskesmas Nanu yang lama

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 39


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

3.5.8. Rencana Proses pengelolaan limbah


Timbulan limbah yang diperkirakan dihasilkan dari kegiatan pelayanan
kesehatan, berupa limbah B3 medis dan non B3 medis. Timbulan limbah tersebut
ditampung di tempat sampah yang telah disediakan, dimana pada masing-masing tempat
sampah dilengkapi dengan label B3 medis dan non B3 medis. Untuk meminimalisir
dampak yang mungkin terjadi terhadap lingkungan, maka Puskesmas Nanu melakukan
pengelolaan sebagai berikut:

3.5.8.1.Pengelolaan limbah Padat


Pengelolaan limbah padat non B3 medis dengan cara limbah yang dihasilkan
dari masing-masing ruangan pelayanan kesehatan diangkut lalu dibuang ke tempat
sampah.

Gambar 3.5 Tempat Limbah B3 Medis dan Non B3 Medis


dalam Ruangan Pelayanan

Sumber : Puskesmas Nanu

Sedangkan untuk limbah padat B3 medis pengelolaannya dengan cara, limbah


medis yang ditimbulkan dari hasil kegiatan pelayanan pada masing-masing ruang
pelayanan kesehatan diangkut dari ruang pelayanan lalu di tampung pada tempat
sampah B3 medis Puskesmas Nanu.

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 40


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

Gambar 3.6 Tempat Penampungan sementara


Limbah B3 Medis dan Non B3 Medis Puskesmas Nanu

Sumber: Puskesmas Nanu

Gambar 3.7 Diagram Alur Pengangkutan Limbah Padat

 Ruangan Kepala
Puskesmas
 Ruangan Rapat Tempat
 Ruangan Administrasi Sampah TPS B3
B3 MEDIS Penguburan
 Ruangan Pendaftaran dan Medis Puskesmas Sampah
Rekam Medik Medis
 Ruangan Tunggu
 Ruangan Poli Umum
 Ruangan Tindakan
 Ruangan KIA, KB dan
Bersalin
 Ruangan Rawat Pasca
Persalinan
Sampah
 Ruangan Kesehatan Gigi Non B3
TPS
PUSKESMAS
dan Mulut Medis
 Ruangan Farmasi
 Ruangan Laboratorium
 Rumah Tunggu

Sumber : Puskesmas Nanu

3.5.8.2.Pengelolaan limbah cair


Pengelolaan limbah cair B3 medis dan non B3 medis dengan cara, limbah cair
disalurkan melalui SPAL menuju IPAL

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 41


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

Gambar 3.8 Diagram Alur Pengelolaan Limbah Cair

 RUANGAN DOKTER
B3
 RUANGAN PEMERIKSAAN MEDIS
 UMUM
RUA
SEPTIK
 RUANGAN TINDAKAN/UGD
SPAL TANK IPAL
 RUANGAN KLINIK GIGI DAN
MULUT
Non B3
MEDIS
 RUANGAN KIA, KB DAN
iMUNISASI

 RUANGAN PERSALINAN
Sumber DAN
: Puskesmas Nanu
PASCA PERSALINAN

 RUANGAN RAWAT INAP

3.6. Garis Besar Komponen Rencana Usaha dan/atau Kegiatan


 RUANGAN LABORATORIUM
3.6.1. Kesesuaian Lokasi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan dengan Tata Ruang
Berdasarkan surat kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Manggarai Nomor PUPR.770/1858/X/2017,tanggal 5 Oktober 2017, Perihal
Kesesuaian Lokasi Usaha/Kegiatan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah, yang
menjelaskan bahwa lokasi tapak proyek/rencana kegiatan Puskesmas Nanu telah sesuai
dengan rencana tata ruang dan wilayah berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun
2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Manggarai 2012-2032.

3.6.2. Dampak Yang Ditimbulkan dari Rencana Usaha dan/atau Kegiatan


3.6.2.1.Tahap Pra Konstrusi
 Survey lokasi
Kegiatan ini dilakukanpada tahap awal sebelum kegiatan konstruks berlangsung.
Dampak yang mungkin terjadi yaitu timbulnya persepsi yang beragam dari
masyarakat di sekitar lokasi.

3.6.2.2.Tahap Konstruksi
1) Rekrutmen tenaga kerja
Pada kegiatan ini dilakukan penerimaan tenaga kerja untuk kegiatan
konstruksi sebanyak 40 orang sesuai dengan keahliannya masing-masing.
Dari kegiatan ini perakiraan dampak yang ditimbulkan adalah persepsi
positif, adanya peluang kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat di
sekitar lokasi kegiatan .

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 42


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

2) Mobilisasi peralatan dan material


Kegiatan mobilisasi peralatan (alat-alat berat) dan material menggunakan
dump truck yang berasal dari kota Ruteng .Dampak yang diperkirakan akan
terjadi pada kegiatan iniadalah penurunan kualitas udara karena
meningkatnya partikel debu dan polutan (gas buang kendaraan), gangguan
lalulintas, kebisingan, getaran, persepsi negatif masyarakat dan kecelakaan
kerja.

Tabel 3.27 Rencana Penggunaan Peralatan untuk konstruksi


No. Nama Alat Merk Jumlah
1 Parang - 5
2 Dump Truck DT PS 120 2
3 Excavator Caterpillar 320 1
4 Trowel - 1
5 Stamper Paving - 1
6 Molen/Concrete Mixer Jempol 1
7 Travo Las (160 Amp) - 2
8 Scafolding - 12
9 Genset10 KVA Jiandong 1
10 Cen Block 5 Ton - 2
Total 28
Sumber: Puskesmas Nanu

3) Pembongkaran dan pekerjaan tanah


Kegiatan ini meliputi penggalian fondasi dan urukan tanah. Dampak yang
diperkirakan akan terjadi pada kegiatan ini diantaranya adalah penurunan
kualitas udara karena meningkatnya partikel debu dan polutan (gas buang
kendaraan), gangguan lalulintas, kebisingan, getaran, persepsi negatif
masyarakat dan kecelakaan kerja.

Tabel 3.28. Rencana Penggunaan Peralatan


pembongkaran dan pekerjaan tanah
No. Nama Alat Merk Jumlah
1 Parang - 5
2 Dump Truck DT PS 120 2
3 Excavator Caterpillar 320 1
Total 8
Sumber: Puskesmas Nanu

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 43


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

4) Pekerjaan struktur dan arsitektur


Dampak yang diprakirakan akan terjadi pada tahap pekerjaan Struktur
bangunan puskesmas dan prasarana pendukung diantaranya adalah Penurunan
kualitas udara, peningkatan kebisingan,terjadinya getaran, berkurangnya
vegetasi, meningkatnya pendapatan masyarakat dari peluang kerja/usaha,
persepsi negatif masyarakat, keresahan masyarakat, peningkatan limbah
padat, peningkatan vektor penyakit, peningkatan gangguan kesehatan
masyarakat dan kecelakaan kerja.

5) Demobilisisasi peralatan dan material


Kegiatan pembersihan Puskesmas dengan mengangkut material sisa
pembangunan menggunakan truk pengangkutan. Dampak dari kegiatan ini
adalah penurunan kualitas udara, peningkatan kebisingan,terjadinya getaran.

3.6.2.3.Tahap Operasional
Kegiatan operasional Puskesmas Nanu baik yang dilakukan didalam gedung
maupun diluar gedung selalu menimbulkan dampak yang dapat berpengaruh terhadap
lingkungan baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk meminimalisir dampak
tersebut perlu dilakukan upaya yang tepat dalam menanganinya. Salah satu dampak dari
kegiatan pelayanan kesehatan oleh Puskesmas Nanu antara lain menghasilkan limbah
B3 medis dan non B3 medis baik yang padat maupun yang cair. Selain itu juga dalam
setiap kegiatan operasional dapat terjadi kecelakaan kerja. Untuk mencegah kejadian
kecelakaan kerja bagi petugas pelayanan kesehatan di Puskesmas Nanu maka disusun
Standar Operasional Prosedur (SOP). SOP yang telah disusun akan menjadi norma bagi
setiap petugas pelayanan dalam rangka meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja.
Penggunaan alat-alat keselamatan kerja antara lain pakaian kerja/jas, masker,
handschoen, kaca mata goggle, apron dari bahan verlak, sepatu boot merupakan
prosedur wajib bagi petugas pelayanan.
Dampak yang ditimbulkan pada setiap tahap operasional pelayanan kesehatan
sebagai berikut:
1) Pelayanan Kesehatan dan Imunisasi di Posyandu
Setiap pelayanan Imunisasi di Posyandu berpotensi menimbulkan dampak
lingkungan berupa penurunan kualitas tanah dan air sebagai akibat dari adanya
limbah yang dihasilkan. Limbah-limbah dimaksud terdiri dari limbah non B3

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 44


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

medis, limbah B3 medis. Limbah non B3 medis yakni kertas bekas, pembungkus
janjanan pengunjung dan kapsul bekas vitamin A. Limbah B3 medis terdiri dari
limbah infeksius (vial bekas vaksin, kapas bekas, handschoen bekas dan masker
bekas) dan limbah benda tajam (jarum suntik disposable bekas dan ampul bekas
vaksin). Limbah tersebut disimpan dalam wadah khusus sesui dengan jenis dan
karakteristiknya. Proses penangan limbah non B3 medis dan B3 medis dilakukan
sesuaiPeraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 56
Tahun 2015 tentang Tata Cara Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Selain dampak tersebut diatas diperkirakan adanya kemungkinan terjadinya
kesalahan tindakan pelayanan dan kecelakaan kerja.

2) Pelayanan Upaya Kesehatan Sekolah (UKS) dan Upaya Kesehatan Gigi Anak
Sekolah (UKGS)
Pelayanan UKS dan UKGS berpotensi menimbulkan dampak lingkungan berupa
penurunan kualitas tanah dan air sebagai akibat dari limbah yang dihasilkan.
Limbah-limbah dimaksud terdiri dari limbah non B3 medis dan limbah B3 medis.
Limbah non B3 medis yakni kertas bekas. Limbah B3 medis terdiri dari limbah
infeksius (kapas bekas, handschoen bekas, masker bekas), limbah patologi (gigi
pasien) dan limbah benda tajam (jarum suntik disposable bekas dan ampul bekas
vaksin). Limbah tersebut disimpan dalam wadah khusus sesuai dengan jenis dan
karakteristiknya. Proses penangan limbah non B3 medis dan B3 medis dilakukan
sesuai Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 56
Tahun 2015 tentang Tata Cara Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Selain dampak tersebut diatas diperkirakan adanya kemungkin terjadinya kesalahan
tindakan pelayanan dan kecelakaan kerja.

3) Pelayanan Kesehatan Puskemas Keliling (Pusling)


Pelayanan Kesehatan Pusling berpotensi menimbulkan dampak lingkungan berupa
penurunan kualitas tanah dan air sebagai akibat dari limbah yang dihasilkan.
Limbah-limbah dimaksud terdiri dari limbah non B3 medis dan B3 medis. Limbah
non B3 medis yakni kertas bekas. Limbah B3 medis terdiri dari limbah infeksius
(kapas bekas, handschoen bekas, masker bekas, kemasan bekas obat) dan limbah
benda tajam (jarum suntik disposable bekas dan ampul bekas obat). Limbah
Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 45
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

tersebut disimpan dalam wadah khusus sesuai dengan jenis dan karakteristiknya.
Proses penangan limbah non B3 medis dan B3 medis dilakukan sesuai Peraturan
Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 56 Tahun 2015 tentang
Tata Cara Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Selain dampak tersebut diatas diperkirakan adanya kemungkin terjadinya kesalahan
tindakan pelayanan dan kecelakaan kerja.

4) Pelayanan rekam medik dan Aktifitas Pengunjung


Tahap ini dimulai dari kedatangan pasien lalu mendaftar diruang rekam medik
setelah itu menunggu di ruang tunggu untuk pasien yang mendapatkan perawatan
jalan. Kegiatan pelayanan rekam medik berpotensi menimbulkan dampak
lingkungan berupa penurunan tingkat kebersihan ruangan dan penurunan kualitas
tanah, air dan udara sebagai akibat dari limbah yang dihasilkan serta berpotensi
terjadinya penularan penyakit dari pasien dengan petugas dan antar pasien. Limbah
yang dihasilkan berupa limbah non B3 medis yakni kertas bekas, tisu bekas,
pembungkus jajanan. Limbah tersebut disimpan dalam wadah khusus sesuai dengan
jenis dan karakteristiknya. Proses penangan limbah non B3 medis dan B3 medis
dilakukan sesuai Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor 56 Tahun 2015 tentang Tata Cara Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

5) Pelayanan Pemeriksaan Umum


Bagi pasien yang sudah mendaftar dan menunggu diruang tunggu akan di panggil
ke ruang pemeriksaan umum untuk mendapat tindakan kuratif, kegiatan pelayanan
pemeriksaan umum yang menghasilkan limbah. Limbah-limbah dimaksud terdiri
dari limbah B3 medis dan non B3 medis. Limbah non B3 medis yakni kertas bekas
sedangkan limbah B3 medis terdiri dari limbah infeksius (kapas bekas, kasa bekas,
handschoen bekas, masker bekas, kemasan bekas obat) dan limbah benda tajam
(jarum suntik disposable bekas dan ampul bekas obat). Limbah tersebut disimpan
dalam wadah khusus sesuai dengan jenis dan karakteristiknya.
Untuk limbah cair B3 medis dan non B3 medis dialirkan melalui saluran
pembuangan air limbah (SPAL) menuju septik tank khusus kedap air lalu dialirkan
ke Instalasi Pengelolaan Air imbah (IPAL) untuk diolah dan selanjutnya dibuang
kelingkungan. Proses penangan limbah non B3 medis dan B3 medis dilakukan
Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 46
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

sesuaiPeraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 56


Tahun 2015 tentang Tata Cara Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Selain dampak tersebut diatas diperkirakan adanya kemungkin terjadinya kesalahan
tindakan pelayanan dan kecelakaan kerja.

6) Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut


Bagi pasien yang sudah mendaftar dan membutuhkan perawatan gigi dan mulut
selanjutnya ke ruangan pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Kegiatan pelayanan
kesehatan gigi dan mulut yang menghasilkan limbah. Limbah-limbah dimaksud
terdiri dari limbah B3 medis dan non B3 medis. Limbah-limbah dimaksud terdiri
dari limbah non B3 medis dan B3 medis. Limbah non B3 medis yakni kertas bekas.
Limbah B3 medis terdiri dari limbah infeksius (kapas bekas, kasa bekas,
handschoen bekas, masker bekas, kemasan bekas obat) limbah patologi (gigi
pasien) dan limbah benda tajam (jarum suntik disposable bekas dan ampul bekas
obat). Limbah tersebut disimpan dalam wadah khusus sesuai dengan jenis dan
karakteristiknya.
Untuk limbah cair B3 medis dan non B3 medis dialirkan melalui saluran
pembuangan air limbah (SPAL) menuju septik tank khusus kedap air lalu dialirkan
ke Instalasi Pengelolaan Air imbah (IPAL) untuk diolah dan selanjutnya dibuang
kelingkungan. Proses penangan limbah non B3 medis dan B3 medis dilakukan
sesuai Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 56
Tahun 2015 tentang Tata Cara Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Selain dampak tersebut diatas diperkirakan adanya kemungkin terjadinya kesalahan
tindakan pelayanan dan kecelakaan kerja.

7) Pelayanan KIA, KB dan Imunisasi


Pasien yang sudah mendaftar dan membutuhkan pelayanan KIA, KB dan Imunisasi
selanjutnya ke ruang pelayanan KIA, KB dan imunisasi. Kegiatan pelayanan KIA,
KB dan Imunisasi yang menghasilkan limbah. Limbah-limbah dimaksud terdiri dari
limbah B3 medis dan non B3 medis. Limbah-limbah dimaksud terdiri dari limbah
non B3 medis dan B3 medis.Limbah non B3 medis yakni kertas bekas. Limbah B3
medis terdiri dari limbah infeksius (kapas bekas, kasa bekas, plester bekas,
handschoen bekas, masker bekas, kemasan bekas obat) dan limbah benda tajam
Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 47
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

(jarum suntik disposable bekas dan ampul bekas obat). Limbah tersebut disimpan
dalam wadah khusus sesuai dengan jenis dan karakteristiknya.
Untuk limbah cair B3 medis dan non B3 medis dialirkan melalui saluran
pembuangan air limbah (SPAL) menuju septik tank khusus kedap air lalu dialirkan
ke Instalasi Pengelolaan Air imbah (IPAL) untuk diolah dan selanjutnya dibuang
kelingkungan. Proses penangan limbah non B3 medis dan B3 medis dilakukan
sesuai Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 56
Tahun 2015 tentang Tata Cara Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Selain dampak tersebut diatas diperkirakan adanya kemungkin terjadinya kesalahan
tindakan pelayanan dan kecelakaan kerja.

8) Pelayanan Tindakan
Untuk pasien yang Gawat langsung di bawa ke ruangan Gawat Darurat (UGD)
untuk mendapatkan tindakan medis. Kegiatan pelayanan tindakan/UGD yang
menghasilkan limbah. Limbah-limbah dimaksud terdiri dari limbah B3 medis dan
non B3 medis. Limbah-limbah dimaksud terdiri dari limbah non B3 medis dan B3
medis. Limbah non B3 medis yakni kertas bekas. Limbah B3 medis terdiri dari
limbah infeksius (kapas bekas, kasa bekas, handschoen bekas, masker bekas,
kemasan bekas obat, infus set bekas, plester bekas) dan limbah benda tajam (jarum
suntik disposable bekas, jarum hecting bekas, bisturi bekas dan ampul bekas obat).
Limbah tersebut disimpan dalam wadah khusus sesuai dengan jenis dan
karakteristiknya.
Untuk limbah cair B3 medis dan non B3 medis dialirkan melalui saluran
pembuangan air limbah (SPAL) menuju septik tank khusus kedap air lalu dialirkan
ke Instalasi Pengelolaan Air imbah (IPAL) untuk diolah dan selanjutnya dibuang
kelingkungan. Proses penangan limbah non B3 medis dan B3 medis dilakukan
sesuaiPeraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 56
Tahun 2015 tentang Tata Cara Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Selain dampak tersebut diatas diperkirakan adanya kemungkin terjadinya kesalahan
tindakan pelayanan dan kecelakaan kerja.

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 48


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

9) Pelayanan Persalinan
Untuk pasien ibu hamil yang mau melahirkan langsung di bawa ke Ruang Bersalin
untuk mendapat tindakan medis. Kegiatan pelayanan Persalinan yang menghasilkan
limbah. Limbah-limbah dimaksud terdiri dari limbah B3 medis dan non B3 medis.
Limbah-limbah dimaksud terdiri dari limbah non B3 medis dan B3 medis.Limbah
non B3 medis yakni kertas bekas. Limbah B3 medis terdiri dari limbah infeksius
(kapas bekas, kasa bekas, handschoen bekas, masker bekas, kemasan bekas obat,
infus set bekas, plester bekas, pembalut bekas) dan limbah benda tajam (jarum
suntik disposable bekas, jarum hecting bekas, bisturi bekas dan ampul bekas obat).
Limbah tersebut disimpan dalam wadah khusus sesuai dengan jenis dan
karakteristiknya.
Untuk limbah cair B3 medis dan non B3 medis dialirkan melalui saluran
pembuangan air limbah (SPAL) menuju septik tank khusus kedap air lalu dialirkan
ke Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) untuk diolah dan selanjutnya dibuang
kelingkungan. Proses penangan limbah non B3 medis dan B3 medis dilakukan
sesuai Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 56
Tahun 2015 tentang Tata Cara Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Selain dampak tersebut diatas diperkirakan adanya kemungkin terjadinya kesalahan
tindakan pelayanan dan kecelakaan kerja.

10) Pelayanan Rawat Inap


Bagi pasien yang memerlukan penangan lebih lanjut yang membutuhkan perawatan
inensif maka akan dilakukan rawat inap. Kegiatan pelayanan rawat inapyang
menghasilkan limbah. Limbah-limbah dimaksud terdiri dari limbah B3 medis dan
non B3 medis. Limbah-limbah dimaksud terdiri dari limbah non B3 medis dan B3
medis.Limbah non B3 medis yakni kertas bekas. Limbah B3 medis terdiri dari
limbah infeksius (kapas bekas, kasa bekas, handschoen bekas, masker bekas,
kemasan bekas obat, infus set bekas, plester bekas, pembalut bekas) dan limbah
benda tajam (jarum suntik disposable bekas, jarum hecting bekas, bisturi bekas dan
ampul bekas obat). Limbah tersebut disimpan dalam wadah khusus sesuai dengan
jenis dan karakteristiknya. Sedangkan untuk limbah cair B3 medis dan non B3
medis dialirkan melalui saluran pembuangan air limbah (SPAL) menujuseptik tank
kemudian ke IPAL untuk selanjutnya dibuang kelingkungan.Proses penangan

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 49


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

limbah non B3 medis dan B3 medis dilakukan sesuaiPeraturan Menteri Negara


Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 56 Tahun 2015 tentang Tata Cara
Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dari
Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Selain dampak tersebut diatas diperkirakan adanya kemungkin terjadinya kesalahan
tindakan pelayanan dan kecelakaan kerja.

11) Pelayanan Laboratorium


Bagi pasien yang masih memerlukan pemeriksaan lengkap di laboratorium akan
dilanjutkan ke laboratorium dan hasilnya di kembalikan ke ruang pelayanan
pemeriksaan umum guna tindakan selanjutnya. Kegiatan pelayanan laboratorium
yang menghasilkan limbah. Limbah-limbah dimaksud terdiri dari limbah B3 medis
dan non B3 medis. Limbah-limbah dimaksud terdiri dari limbah non B3 medis dan
B3 medis. Limbah non B3 medis yakni kertas bekas. Limbah B3 medis terdiri dari
limbah infeksius (kapas bekas, tisu bekas, kasa bekas, handschoen bekas, masker
bekas, kemasan bekas reagensia, plester bekas, pot sputum bekas, pot urine bekas)
dan limbah benda tajam (jarum suntik disposable bekas, lancet dan object glass
bekas). Limbah tersebut disimpan dalam wadah khusus sesuai dengan jenis dan
karakteristiknya. Sedangkan untuk limbah cair B3 medis dan non B3 medis
dialirkan melalui saluran pembuangan air limbah (SPAL) menuju septik tank
kemudian ke IPAL untuk selanjutnya dibuang kelingkungan.Proses penangan
limbah non B3 medis dan B3 medis dilakukan sesuaiPeraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 56 Tahun 2015 tentang Tata Cara
Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dari
Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Selain dampak tersebut diatas diperkirakan adanya kemungkin terjadinya kesalahan
tindakan pelayanan dan kecelakaan kerja.

12) Pelayanan Kefarmasian


Bagi pasien yang sudah mendapatkan pelayanan pemeriksaan umum dan pelayanan
persalinan, akan mengambil obat di loket obat sesuai hasil yang sudah diresepkan.
Apabila sudah mendapat obat maka pasien tersebut langsung pulang, Kegiatan
pelayanan kefarmasian yang menghasilkan limbah. Limbah-limbah dimaksud
terdiri dari limbah B3 medis dan non B3 medis. Limbah-limbah dimaksud terdiri
dari limbah non B3 medis dan B3 medis. Limbah non B3 medis yakni kertas bekas.
Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 50
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

Limbah B3 medis terdiri (kapas bekas, tisu bekas, kasa bekas, handschoen bekas,
masker bekas, kemasan bekas obat dan obat kedaluarsa). Limbah tersebut disimpan
dalam wadah khusus sesuai dengan jenis dan karakteristiknya. Sedangkan untuk
limbah cair B3 medis dan non B3 medis dialirkan melalui saluran pembuangan air
limbah (SPAL) menuju septik tank kemudian ke IPAL untuk selanjutnya dibuang
kelingkungan.Proses penangan limbah non B3 medis dan B3 medis dilakukan
sesuaiPeraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 56
Tahun 2015 tentang Tata Cara Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Selain dampak tersebut diatas diperkirakan adanya kemungkin terjadinya kesalahan
tindakan pelayanan dan kecelakaan kerja.

13) Penggunaan Genset


Genset di Puskesmas Nanudigunakan hanya pada saat-saat tertentu, yaitu ketika
terjadi pemadaman listrik. Kekuatan daya genset di Puskesmas Nanu sebesar 5
KW. Jenis dampak yang ditimbulkan berupa peningkatan instensitas kebisingan,
penurunan kualitas tanah, air, dan udara. Pengelolaan yang dilakukan adalah
menempatkan genset pada ruangan yang jauh dari tempat pelayanan.

14) Kegiatan Administrasi dan kegiatan lainnya.


Kegiatan di Puskesmas Nanu tidak hanya terdiri dari pelayanan saja tetapi juga
terdapat kegiatan administrasi perkantoran seperti pembuatan surat dan pembuatan
laporandan kegiatan lainnya seperti pelatihan kader, kelas ibu hamil, dan pelatihan
dokter kecil. Jenis dampak yang ditimbulkan berupa penurunan kualitas tanah dan
air serta persepsi negatif masyarkat terhadap kualitas pelayanan oleh tenaga
kesehatan. Pengelolaan yang dilakukan adalah dengan menyediakan tempat sampah
dan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan petugas kesehatan serta menerapkan
SOP pelayanan.

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 51


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

BAB IV
DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN, UPAYA PENGELOLAAN DAN
PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

Dampak yang Ditimbulkan Upaya Pengelolaan Upaya Pemantauan Instansi


No Bentuk Upaya Lokasi Periode Bentuk Upaya Lokasi Periode Pengelolaan dan
Sumber Jenis Pemantauan
Besaran Pengelolaan Pengelolaan Pengelolaan Pemantauan Pemantauan Pemantauan
Dampak Dampak
Dampak Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan Lingkungan
Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup
I TAHAP KONSTRUKSI
Rekruitmen Terbukanya Jumlah 1.Memprioritaskan Sekitar lokasi Selama Melakukan Di daerah Minimal satu kali Instansi Pelaksana:
tenaga kerja peluang pekerja dari penduduk lokal untuk kegiatan kegiatan pemantaun Pembangunan selama kegiatan  Dinkes
konstruksi kerja penduduk diterima sebagai pembangunan konstruksi terhadap Puskesmas Nanu rekruitmen tenaga kerja Kab.Manggarai
pembanguna lokalyang tenaga kerja pada Puskesmas pembangunan penerimaan tenaga berlangsung
n direkrut kegiatan konstruksi; Nanu Puskesmas kerja Instansi Pengawas:
Puskesmas adalah sebesar 2. memberikan perlakuan Nanu  DLH Kab. Manggarai
Nanu 50% dari 40 yang sama antar berlangsung Metode:  DPMKUT Kab.
orang jumlah tenaga kerja lokal dan Wawancara Manggarai
pekerja tenaga kerja dari luar.  Camat Rahoong
konstruksi Parameter: Utara
puskesmas Arahan pengelolaan Jumlah tenaga
Nanu. mengacu pada : UU kerja lokal yang Instansi Penerima
Nomor 13 Tahun 2003 direkrut dalam Laporan:
tentang Ketenaga pembangunan DLH Kab.Manggarai
kerjaan dan peraturan Puskesmas Nanu
lainnya yang berkaitan
dengan
ketenagakerjaan.

Dampak Adanya Jumlah Memberikan upah yang Sekitar lokasi Selama masa Melakukan Di daerah Minimal satu kali Instansi Pelaksana:
turunan dari peningkatan penduduk layak minimal sesuai pembangunan penerimaan pemantauan Pembangunan selama kegiatan  Dinkes
terbukanya pendapatan yang diterima UMP Provinsi NTT Puskesmas tenaga kerja terhadap upah Puskesmas Nanu rekruitmen tenaga kerja Kab.Manggarai
peluang masyarakat kerja saat Nanu untuk kegiatan tenaga kerja berlangsung
kerja pada konstruksi Arahan pengelolaan : konstruksi Instansi Pengawas:
pembanguna dengan Keputusan Gubernur berlangsung Parameter:  DLH Kab. Manggarai
konstruksi standar upah NTT Nomor Besaran Upah  DPMKUT Kab.
Puskesmas yang layak 347/KEP/HK/2016, Manggarai
Nanu (minimal tanggal 31 Oktober 2016 Analisis:  Camat Rahoong
sesuai standar Tentang Upah Minimum Deskriptif Utara
upah yang Pekerja

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 52


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

ditetapkan
oleh Instansi Penerima
Pemerintah Laporan:
Kab. DLH Kab.Manggarai
Manggarai)
Mobilisasi Penurunan Diperkirakan 1. Mengurangi kecepatan Sekitar lokasi Selama Melakukan Di daerah Minimal satu kali Instansi Pelaksana:
Peralatan kualitas kandungan kendaraan 30 km/jam kegiatan kegiatan pemantaun Pembangunan selama kegiatan  Dinkes
dan udara debu dan gas- 2. Memasang rambu lalu pembangunan konstruksi terhadap kualitas Puskesmas Nanu mobilisasi peralatan Kab.Manggarai
Material gas pencemar lintas untuk Puskesmas pembangunan udara dengan dan material
(NO2, SO2, pembatasan kecepatan Nanu Puskesmas parameter NO2, berlangusng Instansi Pengawas:
CO) dilokasi kendaraan. Nanu SO2, CO dan  DLH Kab. Manggarai
kegiatan berlangsung partikel debu) di  DPMKUT Kab.
meningkat Arahan pengelolaan area pembangunan Manggarai
dibandingkan mengacu pada : PP Puskesmas Nanu  Camat Rahoong
kondisi awal. Nomor 41 Tahun 1999 Utara
Kondisi awal tentang Pengendalian Metode:
diasumsikan dan Pencemaran Udara Pengukuran Instansi Penerima
sesuai baku langsung Laporan:
mutu yaitu: menggunakan alat DLH Kab.Manggarai
NO2 sebesar
150 µ/Nm3, Analisis:
SO2sebesar Hasil pengukuran
365 dan CO disesuaikan
sebesar 365 dengan standar
µ/Nm3. Baku Mutu Udara
sesuai PP Nomor
41 Tahun 1999
Tentang
Pengendalian
Pencemaran Udara
Adanya Diperkirakan  Mengatur laju Dikekitar lokasi Selama Pengamatan Dikekitar lokasi Minimal satu kali Instansi Pelaksana:
kebisingan adanya kecepatan kendaraan pembangunan kegiatan langsung di lokasi pembangunan selama kegiatan  Dinkes
di sekitar kebisingan di maksimum 30 puskesmas berlangsung kegiatan puskesmas Nanu mobilisasi peralatan Kab.Manggarai
lokasi lokasi kegiatan km/jam Nanu dan material
lebih dari 55  Perawatan berlangsung Instansi Pengawas:
dB(A) . kendaraan  DLH Kab. Manggarai
Data asumsi pengangkut secara  DPMKUT Kab.
standar baku berkala Manggarai
kawasan RTH  Melakukan kegiatan  Camat Rahong Utara
dan mobilisasi pada
pemukiman. siang hari Instansi Penerima
Laporan:
Arahan pengelolaan DLH Kab.Manggarai
mengacu pada:
 Kepmen LH Nomor
KEP-
48/MENLH/11/1996
tentang Baku Mutu
Tingkat Kebisingan

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 53


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

Adanya Diperkirakan Kegiatan dilakukan Dikekitar lokasi Selama Melakukan Dikekitar lokasi Satu kali selama Instansi Pelaksana:
getaran adanya getaran pada siang hari pembangunan kegiatan pemantauan pembangunan kegiatan mobilisasi  Dinkes
selama kegiatan puskesmas berlangsung terhadap getaran puskesmas Nanu peralatan dan material Kab.Manggarai
berlangsung. Nanu berlangsung
Getaran pada Arahan pengelolaan Metode: Instansi Pengawas:
kondisi awal mengacu pada: Melakukan  DLH Kab. Manggarai
adalah < 2 Kepmen LH Nomor pengukuran  DPMKUT Kab.
mm/dtk data Kep- getaran langsung Manggarai
asumsi standar 49/MENLH/II/1996 di lokasi.  Camat Rahoong
baku mutu tentang Baku Tingkat Utara
tingkat getaran. Getaran Instansi Penerima
Laporan:
DLH Kab.Manggarai
Dampak Adanya Jumlah Dampak persepsi ini Sekitar lokasi Selama Melakukan Sekitar lokasi Satu kali selama Instansi Pelaksana:
Turunan persepsi masyarakat adalah dampak turunan Puskesmas kegiatan survey terkait puskesmas kota kegiatan mobilisasi  Dinkes
dari negatif yang bermukim dari menurunnya Nanu mobilisasi persepsi peralatan dan material Kab.Manggarai
menurunnya masyarakat di sekitar lokasi kualitas udara, peralatan dan masyarakat berlangsung
kualitas sekitar lokasi pembangunan terjadinya kebisingan material Instansi Pengawas:
udara, kegiatan puskesmas dan adanya getaran, berlangsung Metode:  DLH Kab. Manggarai
peningkatan Nanu. sehingga jika Wawancara  DPMKUT Kab.
kebisingan pengelolaan dampak- Manggarai
dan dampak tersebut Parameter:  Camat Rahoong
timbulnya dilakukan dengan baik, Prosentase Utara
getaran maka persepsi persepsi negative Instansi Penerima
negative diatasi. masyarakat Laporan:

DLH Kab.Manggarai

Pekerjaan Penurunan Diperkirakan Instansi Pelaksana:


Pembongkar kualitas udara kandungan  Mengatur jadwal  Dinkes
an dan debu dan gas- pekerjaanmulai jam Kab.Manggarai
pekerjaan gas pencemar 07 s/d 15 sore
tanah (NO2, SO2,  Para pekerja Instansi Pengawas:
CO) dilokasi menggunakan APD  DLH Kab. Manggarai
kegiatan seperti masker dan  DPMKUT Kab.
meningkat helm. Manggarai
dibandingkan  Camat Rahoong
kondisi awal. Arahan pengelolaan Utara
Kondisi awal mengacu pada : PP Instansi Penerima
diasumsikan Nomor 41 Tahun 1999 Laporan:
sesuai baku tentang Pengendalian
mutu yaitu: dan Pencemaran Udara DLH Kab.Manggarai
NO2 sebesar
150 µ/Nm3,
SO2 sebesar
365 dan CO
sebesar 365
µ/Nm3

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 54


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

Peningkatan Diperkirakan - Pekerjaan pengurukan Di Tapak Selama Pengamatan Di Tapak Proyek Satu kali selama Instansi Pelaksana:
Kebisingan adanya tanah dan Proyek kegiatan langsung di kegiatan pembangunan  Dinkes
kebisingan di pembongkaran lahan pembangunan lokasikegiatan berlangsung Kab.Manggarai
lokasi kegiatan di lakukan secara struktur dan
lebih dari 55 bertahap prasarana Metode: Instansi Pengawas:
dB(A) . - Pembatasan jam kerja pendukung Pengukuran  DLH Kab. Manggarai
Daerah sekitar dari jam 08.00 - 17.00 berlangsung dengan alat sound  DPMKUT Kab.
lokasi masih WITA berlangsung level meter lalu Manggarai
relative sepi dibandingkan  Camat Rahoong
dan jauh dari dengan Baku Utara
pemukiman Arahan pengelolaan Tingkat
padat mengacu pada: Kebisingan sesuai Instansi Penerima
penduduk. Kepmen Nomor: Laporan:
Kepmen LH Nomor Kep- DLH Kab.Manggarai
Kep- 48/MENLH/11/19
48/MENLH/11/1996 96
tahun 1996
Parameter:
Level kebisingan

Adanya Diperkirakan Pembatasan jam kerja Sekitar lokasi Selama Pengamatan Sekitar lokasi Satu kali selama Instansi Pelaksana:
getaran adanya getaran mulai jam 07.00-17.00 pembangunan kegiatan langsung pembangunan kegiatan mobilisasi  Dinkes
selama kegiatan WITA puskesmas berlangsung dilapangan untuk puskesmas Nanu. peralatan dan material Kab.Manggarai
pembongkaran Nanu. parameter getaran berlangsung
dan penggalian Instansi Pengawas:
tanah Arahan pengelolaan  DLH Kab. Manggarai
berlangsung mengacu pada:  DPMKUT Kab.
Kepmen LH Nomor Manggarai
Kep-  Camat Rahoong
49/MENLH/II/1996 Utara
tentang Baku Tingkat Instansi Penerima
Getaran Laporan:
DLH Kab.Manggarai
Dampak Adanya Jumlah Dampak persepsi ini Sekitar lokasi Selama Melakukan Sekitar lokasi Satu kali selama Instansi Pelaksana:
Turunan persepsi masyarakat adalah dampak turunan Puskesmas kegiatan survey terkait puskesmas kota kegiatan pembongkaran  Dinkes
dari negatif yang bermukim dari menurunnya Nanu pembongkara persepsi dan pekerjaan Kab.Manggarai
menurunnya masyarakat di sekitar lokasi kualitas udara, n dan masyarakat penggalian tanah
kualitas sekitar lokasi pembangunan terjadinya kebisingan pekerjaan Instansi Pengawas:
udara, kegiatan puskesmas dan adanya getaran, tanah Metode:  DLH Kab. Manggarai
peningkatan Nanu. sehingga jika Wawancara  DPMKUT Kab.
kebisingan pengelolaan dampak- Manggarai
dan dampak tersebut Parameter:  Camat Rahoong
timbulnya dilakukan dengan baik, Prosentase Utara
getaran pada maka persepsi persepsi negative Instansi Penerima
saat negative diatasi. masyarakat Laporan:
pekerjaan

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 55


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

pembongkar DLH Kab.Manggarai


an dan
penggalian
tanah
Pekerjaan Penurunan Diperkirakan 1. Mengurangi kecepatan Di sekitar tapak Selama Melakukan Di sekitar tapak Satu kali selama Instansi Pelaksana:
Struktur dan kualitas kandungan kendaraan 30 km/jam proyek kegiatan pemantaun proyek kegiatan pembongkaran  Dinkes
arsitektur udara debu dan gas- 2. Memasang rambu lalu pembangunan terhadap kualitas dan pekerjaan Kab.Manggarai
prasarana gas pencemar lintas untuk struktur dan udara di area penggalian tanah
utama dan (NO2, SO2, pembatasan kecepatan prasarana pembangunan Instansi Pengawas:
pendukung CO) dilokasi kendaraan. pendukung Puskesmas Nanu  DLH Kab. Manggarai
kegiatan berlangsung  DPMKUT Kab.
meningkat Metode: Manggarai
dibandingkan Arahan pengelolaan Pengukuran  Camat Rahoong
kondisi awal. mengacu pada : PP langsung Utara
Kondisi awal Nomor 41 Tahun 1999 menggunakan alat Instansi Penerima
diasumsikan tentang Pengendalian Laporan:
sesuai baku dan Pencemaran Udara Analisis: DLH Kab.Manggarai
mutu yaitu: Hasil pengukuran
NO2 sebesar disesuaikan
150 µ/Nm3, dengan standar
SO2 sebesar Baku Mutu Udara
365 dan CO sesuai PP Nomor
sebesar 365 41 Tahun 1999
µ/Nm3 Tentang
Pengendalian
Pencemaran
Udara

Peningkatan Diperkirakan - Pembangunan di Di Tapak Selama Pengamatan Di Tapak Proyek Satu kali selama Instansi Pelaksana:
Kebisingan adanya lakukan secara Proyek kegiatan langsung di kegiatan pembongkaran  Dinkes
kebisingan di bertahap pembangunan lokasikegiatan dan pekerjaan Kab.Manggarai
lokasi kegiatan - Pembatasan jam kerja struktur dan penggalian tanah
lebih dari 55 dari jam 08.00 - 17.00 prasarana Metode: Instansi Pengawas:
dB(A) . WITA pendukung Pengukuran  DLH Kab. Manggarai
berlangsung dengan alat lalu  DPMKUT Kab.
berlangsung dibandingkan Manggarai
Arahan pengelolaan dengan Baku  Camat Rahoong
mengacu pada: Tingkat Utara
Kebisingan sesuai
Kepmen LH Nomor Kepmen Nomor: Instansi Penerima
Kep- Kep- Laporan:
48/MENLH/11/1996 48/MENLH/11/19 DLH Kab.Manggarai
tahun 1996 96

Parameter:
Level kebisingan

Adanya Diperkirakan Pembatasan jam kerja Sepanjang jalur Selama Pengamatan Sepanjang jalur Satu kali selama Instansi Pelaksana:
getaran adanya getaran mulai jam 07.00-17.00 mobilisasi kegiatan langsung mobilisasi kegiatan pembongkaran  Dinkes

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 56


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

selama kegiatan WITA peralatan dan berlangsung dilapangan untuk peralatan dan dan pekerjaan Kab.Manggarai
berlangsung material parameter debu material penggalian tanah
berlangsung berlangsung Instansi Pengawas:
Arahan pengelolaan  DLH Kab. Manggarai
mengacu pada:  DPMKUT Kab.
Kepmen LH Nomor Manggarai
Kep-  Camat Rahoong
49/MENLH/II/1996 Utara
tentang Baku Tingkat Instansi Penerima
Getaran Laporan:
DLH Kab.Manggarai
Dampak Adanya Jumlah Dampak persepsi ini Sekitar lokasi Selama Melakukan Sekitar lokasi Satu kali selama Instansi Pelaksana:
Turunan persepsi masyarakat adalah dampak turunan Puskesmas kegiatan survey terkait puskesmas kota kegiatan pembongkaran  Dinkes
dari negatif yang bermukim dari menurunnya Nanu pembongkara persepsi dan pekerjaan Kab.Manggarai
menurunnya masyarakat di sekitar lokasi kualitas udara, n dan masyarakat penggalian tanah
kualitas sekitar lokasi pembangunan terjadinya kebisingan pekerjaan Instansi Pengawas:
udara, kegiatan puskesmas dan adanya getaran, penggalian Metode:  DLH Kab. Manggarai
peningkatan Nanu. sehingga jika tanah Wawancara  DPMKUT Kab.
kebisingan pengelolaan dampak- Manggarai
dan dampak tersebut Parameter:  Camat Rahoong
timbulnya dilakukan dengan baik, Prosentase Utara
getaran maka persepsi persepsi negative Instansi Penerima
negative diatasi. masyarakat Laporan:

DLH Kab.Manggarai

III TAHAP OPERASI


Pelayanan  Penurunan  Adanya  Pembersihan Lantai Ruang Setiap hari  Melakukan Ruang pelayanan Minimal 1 kali setiap 4 Instansi Pelaksana:
rekam medic kualitas Peningkatan pagi dan sore hari pelayanan selama pengukuran rekam medik bulan selama kegiatan  Puskesmas Nanu
dan aktivitas udara partikel debu  Menyediakan rekam medic kegiatan kualitas udara dan Ruang Tunggu operasinal berlangsung
pengunjung dan gas-gas ventilasi ruangan puskesmas operasional dengan Puskesmas Nanu Instansi Pengawas:
puskesmas diudara  menjaga kebersihan Nanu berlansung parameter
dan dilarang merokok partikel debu  Dinas Kesehatan
Kab. Manggarai
 DLH Kab. Manggarai
 Metode :  DPMKUT Kab.
Arahan pengelolaan Pengukuran Manggarai
sesuai: kualitas udara  Camat Rahoong
 PP Nomor 41 Tahun menggunakan alat Utara
1999 tentang Hasil pengukuran
pengendalian dibandingkan Instansi Penerima
pencemaran udara dengan standar Laporan:
 SOP baku mutu sesuai DLH Kab.Manggarai
PP 41 Tahun 1999
Tentang
Pengendalian
pencemaran Udara

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 57


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

Parameter:
Buku registrasi
pengukuran
kualitas udara dan
volume limbah

Penurunan  Adanya  Menyediakan Ruang Setiap hari  Melakukan Ruang pelayanan Setiap hari selama Instansi Pelaksana:
tingkat Limbah kantong plastik pelayanan selama pemantauan rekam medik operasional  Puskesmas Nanu
kebersihan padat non hitam/tempat sampah rekam medic kegiatan penimbangan dan Ruang Tunggu berlangsung
karena B3 medis ± non B3 medis puskesmas operasional limbah padat Puskesmas Nanu Instansi Pengawas:
peningkatan 1kg/hari  Limbah non B3 Nanu berlansung non B3 Medis
limbah padat dibandingka dikumpulkan lalu  Melakukan  Dinas Kesehatan
n dengan disimpan di TPS pemantauan Kab. Manggarai
kondisi limbah non B3 pencatatan  DLH Kab. Manggarai
awal,  Memasang papan volume  DPMKUT Kab.
kondisi awal himbauan untuk limbah Manggarai
0 kg/hari menjaga kebersihan  Camat Rahoong
dan dilarang merokok Utara
Metode :
 Penggunaan APD Pengukuran Instansi Penerima
(Masker dan sarung kualitas udara Laporan:
tangan) menggunakan alat DLH Kab.Manggarai
Hasil pengukuran
dibandingkan
Pendekatan Institusi: dengan standar
baku mutu sesuai
 Melakukan PP 41
Koordinasi dengan
Dinas Lingkungan Parameter:
Hidup Kabupaten Buku registrasi
Manggarai pengukuran
 Melakukan kerja kualitas udara dan
sama dengan pihak volume limbah
ketiga dalam hal ini
pihak yang
mengumpulkan
barang-barang
plastik bekas dan
besi bekas

Arahan pengelolaan
sesuai:
 Undang-Undang
Nomor 18 Tahun 2008
tentang Pengelolaan
Sampah
 Perda Kab. Manggarai

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 58


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

Nomor 3 Tahun 2013


Tentang Pengelolaan
Sampah
 SOP
Pelayanan Penurunan  Adanya  Pembersihan Lantai Ruang Setiap hari Melakukan Ruang Minimal 1 kali setiap 4 Instansi Pelaksana:
Pemeriksaan kualitas, air Peningkatan pagi dan sore hari pemeriksaan selama pengukuran pemeriksaan bulan selama kegiatan  Dinkes
Umum dan udara partikel debu  Menyediakan umum operasional partikel debu dan umum operrasional Kab.Manggarai
dan gas-gas ventilasi ruangan Puskesmas berlangsung gas didalam berlangsung
diudara Nanu ruangan Instansi Pengawas:
Pelayanan umum  DLH Kab. Manggarai
Arahan Pengelolaan  DPMKUT Kab.
Mengacu Pada: Metode: Manggarai
PP 41Tahun 1999 Pengukuran  Camat Rahoong
tentang Pengendalian langsung dengan Utara
Pencemaran Udara menggunakan
alat, kemudian Instansi Penerima
hasil pengukuran Laporan:
dianalisis dengan DLH Kab.Manggarai
membandingkan
dengan Standar
Baku Mutu
Udara sesuai PP
41 tentang
Pengendalian
Pencemaran
Udara

Parameter: Buku
Registrasi hasil
pengukuran
Kualitas Udara

 Penurunan  Limbah padat  Menyediakan kantong Ruang Setiap hari  Melakukan Ruang Setiap hari selama Instansi Pelaksana:
tingkat non B3 medis plastik hitam/tempat pemeriksaan selama pemantauan pemeriksaan operasional  Dinkes
kebersihan ±0,5 kg sampah non B3 medis umum operasional penimbangan umum Puskesmas berlangsung Kab.Manggarai
dibandingkan  Limbah dipilah sesuai Puskesmas berlangsung Limbah non B3 Nanu
dengan kondisi jenisnya (limbah non Nanu medis Instansi Pengawas:
awal 0,0 kg B3 medis dan B3  Melakukan  DLH Kab. Manggarai
medis) pemantauan  DPMKUT Kab.
 Limbah padat non B3 pencatatan Manggarai
medis dimasukan volume limbah  Camat Rahoong
kedalam kantong Non B3 medis Utara
plastik hitam yang dihasilkan
 Limbah non B3 medis  Mengontrol Instansi Penerima
lalu dibuang ke tempat kondisi wadah Laporan:
sampah Puskesmas penyimpanan DLH Kab.Manggarai
Pendekatan Institusi: limbah
 Melakukan  Mengontrol
Koordinasi dengan penyimpanan

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 59


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

Dinas Lingkungan limbah sesuai


Hidup Kabupaten dengan
Manggarai jenisnya.
 Melakukan kerja
sama dengan pihak Parameter:
ketiga dalam hal ini Buku register
pihak yang limbah non B3
mengumpulkan medis
barang-barang
plastik bekas dan
besi bekas

 Melakukan
penimbangan
 Limbah padat  Limbah dipilah sesuai Limbah padat
B3 medis ±0,2 jenisnya (limbah B3 medis
kg infeksius dan benda  Melakukan
dibandingkan tajam) pencatatan
dengan kondisi  Limbah padat volume limbah
awal infeksius dimasukan padat B3 medis
kedalam kantong yang dihasilkan
kuning  Mengontrol
 Limbah infkesius lalu kondisi wadah
disimpan di TPS penyimpanan
limbah B3 limbah padat
 Limbah infeksius B3 medis.
selanjutnya  Mengontrol
direncanakan penyimpanan
dimusnahkan dengan limbah padat
insinerator B3 medis sesuai
dengan jenisnya

Parameter:
Buku register
limbah padat B3
medis

 Melakukan
 Menyediakan safety penimbangan
 Limbah benda box Limbah benda
tajam ±0,4 kg  Limbah dipilah sesuai tajam
dibandingkan jenisnya (limbah  Melakukan
dengan kondisi infeksius dan benda pencatatan
awal 0,0 kg tajam) volume limbah
 Limbah benda tajam benda tajam
dimasukan dalam yang dihasilkan
safety box  Mengontrol

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 60


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

 Limbah benda tajam kondisi wadah


dihancurkan penyimpanan
menggunakan needle limbah benda
destroyer (penghancur tajam
jarum) dan sisanya  Mengontrol
disimpan di TPS penyimpanan
 Limbah benda tajam limbah benda
kemudian tajam sesuai
direncanakan dengan
dimusahkan dengan jenisnya.
insinerator
Parameter:
Buku register
limbah benda
tajam

 Limbah cair non B3  Melakukan


 limbah cair medis dialirkan pengecekan
non B3 medis melalui SPAL menuju kondisi saluran
±0,4 m³ septictank lalu diolah SPAL secara
dibandingkan menggunakan IPAL berkala
dengan kondisi
awal 0,00 m3
 Limbah cair B3 medis  Melakukan
 Limbah cair dialirkan dari wastafel pengecekan
B3 medis ±0,8 melalui SPAL menuju kondisi IPAL
m³ septictankkemudiandi secara berkala
dibandingkan olah menggunakan  Melakukan
dengan kondisi IPAL pencatatan
awal 0,0 m3 volume limbah
cair
 Melakukan
Arahan Pengelolaan: Pengukuran
kadar pH, suhu,
 Peraturan Menteri BOD ,COD,
Lingkungan Hidup TSS, Fosfat,
Nomor 5 Tahun 2014 Fecal Coliform
tentang Baku Mutu Air dan Total
Limbah Coliform di
 Peraturan Menteri Inlet dan Outlet
Negara Lingkungan secara berkala
Hidup Nomor 56
Tahun 2015 tentang Hasil pengukuran
Tata Cara Persyaratan dianalisis dengan
Teknis tentang membandingkan
Pengelolaan Limbah dengan standar
Bahan Berbahaya dan baku mutu sesuai
Beracun dari Fasilitas Permen LH

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 61


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

Pelayanan Kesehatan Nomor 5 tahun


2014 tentang
Baku Mutu air
Limbah

Parameter:
Buku registrasi
Pengukuran
Kadar Limbah
cair

Pelayanan Penurunan  Adanya  Pembersihan ruangan Ruang Selama  Melakukan Ruang Pelayanan Setiap hari selama Instansi Pelaksana:
kesehatan kualitas tanah, peningkatan dan lantai Pelayanan pelayanan pemantauan dan kesehatan gigi dan operasional  Dinkes
gigi dan air dan udara debu dan menggunakan cairan kesehatan gigi berlangsung pengukuran mulut berlangsung Kab.Manggarai
mulut gas-gas pebersih setiap pagi dan mulut kualitas udara  Puskesmas Nanu
diudara dan sore  Mencatat hasil Instansi Pengawas:
 Menyediakan ventilasi pengukuran  DLH Kab. Manggarai
ruangan kualitas udara  DPMKUT Kab.
 Hasil Manggarai
Pendekatan Institusi: pengukuran di  Camat Rahoong
analisis dengan Utara
 PP Nomor 41 Tahun membandingka Instansi Penerima
1999 tentang n hasil dengan Laporan:
Pengendalian baku mutu DLH Kab.Manggarai
Pencemaran Udara kualitas udara
sesuai PP
Nomor 41
Tahun 1999
tentang
Pengendalian
Pencemaran
Udara

Penurunan  Limbah  Menyediakan kantong Ruang Selama  Melakukan Ruang Pelayanan Setiap hari selama Instansi Pelaksana:
tingkat padat non plastik hitam/tempat Pelayanan pelayanan pemantauan kesehatan gigi dan operasional  Dinkes
kebersihan B3 Medis sampah non B3 medis kesehatan gigi berlangsung penimbangan mulut berlangsung Kab.Manggarai
karna adanya ±0,1 kg,  Limbah dipilah sesuai dan mulut Limbah padat
limbah padat dibandingka jenisnya (limbah non non B3 medis Instansi Pengawas:
dan cair n dengan B3 medis dan B3  Melakukan  DLH Kab. Manggarai
kondisi awal medis) pemantauan  DPMKUT Kab.
0,00 kg  Limbah padat non B3 pencatatan Manggarai
medis dimasukan volume limbah  Camat Rahoong
kedalam kantong padat Non B3 Utara
plastik hitam Medis yang
 Limbah non B3 medis dihasilkan Instansi Penerima

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 62


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

lalu buang ke tempat  Mengontrol Laporan:


sampah Puskesmas kondisi wadah DLH Kab.Manggarai
penyimpanan
Pendekatan Institusi: limbah padat
Non B3 Medis
 Melakukan  Mengontrol
Koordinasi dengan penyimpanan
Dinas Lingkungan limbah padat
Hidup Kabupaten Non B3 Medis
Manggarai sesuai dengan
 Melakukan kerja jenisnya
sama dengan pihak
ketiga dalam hal ini Parameter:
pihak yang Buku Register
mengumpulkan Limbah Padat
barang-barang Non B3 Medis
plastik bekas dan
besi bekas

 Limbah  Melakukan
padat B3  Menyediakan kantong penimbangan
medis ±0,2 plastik kuning/tempat Limbah padat
kg sampah padat B3 B3 medis
dibandingka medis  Melakukan
n dengnan  Limbah dipilah sesuai pencatatan
kondisi awal jenisnya (limbah volume limbah
0,0 kg infeksius dan benda padat B3 Medis
tajam) yang dihasilkan
 Limbah padat  Mengontrol
infeksius dimasukan kondisi wadah
kedalam kantong penyimpanan
kuning limbah padat
 Limbah infkesius lalu B3 medis
disimpan di TPS  Mengontrol
limbah B3 medis penyimpanan
 Limbah infeksius limbah padat
direncanakan B3 Medis
dimusnahkan dengan sesuai dengan
insinerator jenisnya

Parameter:
Buku register
limbah padat B3
medis

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 63


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

 Menyediakan safety  Melakukan


 Limbah box penimbangan
benda tajam  Limbah dipilah sesuai Limbah benda
±0,2kg jenisnya (limbah tajam
dibandingka infeksius dan benda  Melakukan
n dengan tajam) pencatatan
kondisi awal  Limbah benda tajam volume limbah
0,0 kg. dimasukan dalam benda
safety box tajamyang
 Limbah benda tajam dihasilkan
dihancurkan  Mengontrol
menggunakan needle kondisi wadah
destroyer (penghancur penyimpanan
jarum) dan sisanya limbah benda
disimpan di TPS tajam
Limbah B3 Medis  Mengontrol
 Limbah benda tajam penyimpanan
kemudian limbah benda
direncanakan akan tajam sesuai
dimusahkan dengan dengan jenisnya
insinerator
Parameter:
Buku register
limbah benda
tajam

 Limbah cair non B3  Melakukan


 limbah cair medis dialirkan pengecekan
non B3 melalui SPAL menuju kondisi saluran
medis ±0,4 septictank lalu diolah SPAL secara
m³ menggunakan IPAL berkala
dibandingka  Melakukan
n dengan pengecekan
kondisi awal kondisi IPAL
0,0 m3 secara berkala
 Melakukan
pencatatan
 Limbah cair  Limbah cair B3 medis volume limbah
B3 medis dialirkan dari wastafel cair
±0,8 m3 melalui SPAL menuju  Melakukan
dibandingka septictankkemudiandi Pengukuran
n dengan olah menggunakan kadar pH, suhu,
kondisi awal IPAL BOD ,COD,
0,0 m3 TSS, Fosfat,
Arahan pengelolaan Fecal Coliform

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 64


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

sesuai: dan Total


 Peraturan Menteri Coliform di
Lingkungan Hidup Inlet dan Outlet
Nomor 5 Tahun 2014 secara berkala
tentang Baku Mutu Air
Limbah Hasil pengukuran
 Peraturan Menteri dianalisis dengan
Negara Lingkungan membandingkan
Hidup Nomor 56 dengan standar
Tahun 2015 tentang baku mutu sesuai
Tata Cara Persyaratan Permen LH
Teknis tentang Nomor 5 tahun
Pengelolaan Limbah 2014 tentang
Bahan Berbahaya dan Baku Mutu air
Beracun dari Fasilitas Limbah
Pelayanan Kesehatan
Parameter:
Buku registrasi
Pengukuran
Kadar Limbah
cair

Pelayanan Penurunan Adanya  Pembersihan ruangan Ruang Selama  Melakukan Ruang Pelayanan Setiap hari selama Instansi Pelaksana:
KIA, KB kualitas udara peningkatan dan lantai Pelayanan pelayanan pemantauan dan KIA, KB dan operasional  Dinkes
dan dan air debu dan menggunakan cairan KIA, KB dan berlangsung pengukuran Imunisasi berlangsung Kab.Manggarai
Imunisasi gas-gas pebersih setiap pagi Imunisasi kualitas udara  Puskesmas Nanu
diudara dan sore  Mencatat hasil Instansi Pengawas:
 Menyediakan ventilasi pengukuran  DLH Kab. Manggarai
ruangan kualitas udara  DPMKUT Kab.
 Hasil Manggarai
Pendekatan Institusi: pengukuran di  Camat Rahoong
analisis dengan Utara
 PP Nomor 41 Tahun membandingka Instansi Penerima
1999 tentang n hasil dengan Laporan:
Pengendalian baku mutu DLH Kab.Manggarai
Pencemaran Udara kualitas udara
sesuai PP
Nomor 41
Tahun 1999
tentang
Pengendalian
Pencemaran
Udara

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 65


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

Pelayanan Penurunan  Adanya  Menyediakan kantong Ruang Selama  Melakukan Ruang Pelayanan Setiap hari selama Instansi Pelaksana:
KIA, KB tingkat Limbah padat plastik hitam/tempat Pelayanan pelayanan penimbangan KIA, KB dan operasional  Dinkes
dan kebersihan non B3 medis sampah non B3 medis KIA, KB dan berlangsung Limbah Padat Imunisasi berlangsung Kab.Manggarai
Imunisasi karna adanya ±0,2 kg,  Limbah dipilah sesuai Imunisasi Non B3 Medis
limbah padat kondisi awal jenisnya (limbah non  Melakukan Instansi Pengawas:
dan cair ±0.0 kg B3 medis dan B3 pencatatan  DLH Kab. Manggarai
medis) volume limbah  DPMKUT Kab.
 Limbah padat non B3 Padat Non B3 Manggarai
medis dimasukan Medis  Camat Rahoong
kedalam kantong yang dihasilkan Utara
plastik hitam  Mengontrol
 Limbah non B3 medis kondisi wadah
lalu dibuangke tempat penyimpanan Instansi Penerima
sampah Puskesmas limbah Padat Laporan:
Non B3 Medis DLH Kab.Manggarai
 Mengontrol
penyimpanan
limbah Padat
Non B3 Medis
Pendekatan Institusi: sesuai dengan
jenisnya
 Melakukan
Koordinasi dengan Parameter:
Dinas Lingkungan Buku register
Hidup Kabupaten limbah padat
Manggarai non B3 medis
 Melakukan kerja
sama dengan pihak
ketiga dalam hal ini
pihak yang
mengumpulkan
barang-barang plastic
bekas dan besi bekas

 Limbah padat  Menyediakan kantong


Ruang  Melakukan
B3 medis ±0,2 Pelayanan penimbangan
plastik kuning/tempat
kg KIA, KB dan Limbah padat
sampah B3 medis
dibandingkan Imunisasi
 Limbah dipilah sesuai B3 medis
dengan kondisi jenisnya (limbah  Melakukan
awal ± 0,00 kg infeksius dan benda pencatatan
tajam) volume limbah
 Limbah padat padat B3 medis
infeksius dimasukan yang dihasilkan

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 66


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

kedalam kantong  Mengontrol


kuning kondisi wadah
 Limbah infkesius lalu penyimpanan
disimpan di TPS limbah padat
limbah B3 B3 medis
 Limbah infeksius lalu  Mengontrol
dikuburkan dan penyimpanan
selanjutnya limbah padat
direncanakan B3 medis sesuai
dimusnahkan dengan dengan jenisnya
insinerator
Parameter:
Buku register
limbah padat
B3 medis

 Limbah  Menyediakan safety  Melakukan


benda tajam box Ruang penimbangan
±0,2kg  Limbah dipilah sesuai Pelayanan Limbah benda
dibandingka jenisnya (limbah KIA, KB dan tajam
n dengan infeksius dan benda Imunisasi  Melakukan
kondisi awal tajam) pencatatan
±0,0 kg  Limbah benda tajam volume limbah
dimasukan dalam benda tajam
safety box yang dihasilkan
 Limbah benda tajam  Mengontrol
dihancurkan kondisi wadah
menggunakan penyimpanan
needle destroyer limbah benda
(penghancur jarum) tajam
dan sisanya  Mengontrol
disimpan di TPS penyimpanan
 Limbah benda tajam limbah benda
kemudian tajam sesuai
dikuburkan dan dengan jenisnya
selanjutnya Parameter:
direncanakan Buku register
dimusahkan dengan limbah benda
insinerator tajam

 Limbah cair non B3  Melakukan


 limbah cair medis dialirkan pengecekan
non B3 Ruang kondisi saluran
malalui SPAL menuju
medis ±0,4 Pelayanan
septictank lalu diolah SPAL secara
m³ KIA, KB dan berkala
menggunakan IPAL
dibandingka Imunisasi
n dengan
kondisi awal

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 67


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

±0,0 m3

 Limbah cair  Melakukan


B3 medis  Limbah cair B3 medis pengecekan
±0,8 m³ dialirkan dari wastafel kondisi IPAL
dibandingka melalui SPAL menuju secara berkala
n kondisi septictankkemudiandi  Melakukan
awal ±0,0 m3 olah menggunakan pencatatan
IPAL volume limbah
cair
 Melakukan
Arahan pengelolaan Pengukuran
sesuai: kadar pH, suhu,
 Peraturan Menteri BOD ,COD,
Lingkungan Hidup TSS, Fosfat,
Nomor 5 Tahun 2014 Fecal Coliform
tentang Baku Mutu Air dan Total
Limbah Ruang Coliform di
 Peraturan Menteri Pelayanan Inlet dan Outlet
Negara Lingkungan KIA, KB dan secara berkala
Hidup Nomor 56 Imunisasi
Tahun 2015 tentang Hasil pengukuran
Tata Cara Persyaratan dianalisis dengan
Teknis tentang membandingkan
Pengelolaan Limbah dengan standar
Bahan Berbahaya dan baku mutu sesuai
Beracun dari Fasilitas Permen LH
Pelayanan Kesehatan Nomor 5 tahun
2014 tentang
Baku Mutu air
Limbah

Parameter:
Buku registrasi
Pengukuran
Kadar Limbah
cair

pelayanan Terjadi  Adanya  Pembersihan ruangan Ruang Selama  Melakukan Ruang Pelayanan Setiap hari selama Instansi Pelaksana:
tiindakan penurunan peningkatan dan lantai Pelayanan pelayanan pemantauan dan Tindakan operasional  Dinkes
medis/UGD kualitas udara debu dan menggunakan cairan Tindakan berlangsung pengukuran medis/UGD berlangsung Kab.Manggarai
dan air gas-gas pebersih setiap pagi medis/UGD kualitas udara
diudara dan sore  Mencatat hasil Instansi Pengawas:
 Menyediakan ventilasi pengukuran  DLH Kab. Manggarai
ruangan kualitas udara  DPMKUT Kab.

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 68


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

 Hasil Manggarai
Pendekatan Institusi: pengukuran di  Camat Rahoong
analisis dengan Utara
 PP Nomor 41 Tahun membandingka
1999 tentang n hasil dengan
Pengendalian baku mutu Instansi Penerima
Pencemaran Udara kualitas udara Laporan:
sesuai PP DLH Kab.Manggarai
Nomor 41
Tahun 1999
tentang
Pengendalian
Pencemaran
Udara

Penurunan  Adanya  Menyediakan kantong Ruang Selama  Melakukan Ruang Pelayanan Setiap hari selama Instansi Pelaksana:
tingkat Limbah padat plastik hitam/tempat Pelayanan pelayanan penimbangan Tindakan operasional  Dinkes
kebersihan non B3 medis sampah non B3 medis Tindakan berlangsung Limbah Padat medis/UGD berlangsung Kab.Manggarai
karna adanya ± 1 kg, kondisi  Limbah dipilah sesuai medis/UGD Non B3 Medis
limbah padat awal ±0.0 kg jenisnya (limbah non  Melakukan Instansi Pengawas:
dan cair B3 medis dan B3 pencatatan  DLH Kab. Manggarai
medis) volume limbah  DPMKUT Kab.
 Limbah padat non B3 Padat Non B3 Manggarai
medis dimasukan Medis  Camat Rahoong
kedalam kantong yang dihasilkan Utara
plastik hitam  Mengontrol
 Limbah non B3 medis kondisi wadah
lalu dibuang ke tempat penyimpanan Instansi Penerima
sampah Puskesmas limbah Padat Laporan:
Non B3 Medis DLH Kab.Manggarai
Pendekatan Institusi:  Mengontrol
penyimpanan
 Melakukan limbah Padat
Koordinasi dengan Non B3 Medis
Dinas Lingkungan sesuai dengan
Hidup Kabupaten jenisnya
Manggarai
 Melakukan kerja Parameter:
sama dengan pihak Buku register
ketiga dalam hal ini limbah padat
pihak yang non B3 medis
mengumpulkan
barang-barang plastic
bekas dan besi bekas
 Direncanakan

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 69


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

melakukan kerja
sama dengan pihak
ketiga pengumpul
barang-barang bekas

 Limbah padat  Menyediakan kantong  Melakukan


B3 medis ±0,2 plastik kuning/tempat Ruang penimbangan
kg sampah B3 medis Pelayanan Limbah padat
dibandingkan  Limbah dipilah sesuai Tindakan B3 medis
dengan kondisi jenisnya (limbah medis/UGD  Melakukan
awal ±0,0 kg infeksius dan benda pencatatan
tajam) volume limbah
 Limbah padat padat B3 medis
infeksius dimasukan yang dihasilkan
kedalam kantong  Mengontrol
kuning kondisi wadah
 Limbah infkesius lalu penyimpanan
disimpan di TPS limbah padat
limbah B3 B3 medis
 Limbah infeksius lalu  Mengontrol
dikuburkan sementara penyimpanan
dan selanjutnya limbah padat
direncanakan B3 medis sesuai
dimusnahkan dengan dengan jenisnya
insinerator
Parameter:
Buku register
limbah padat B3
Medis

 Menyediakan safety  Melakukan


 Limbah box penimbangan
benda tajam  Limbah dipilah sesuai Limbah benda
±0,2kg jenisnya (limbah tajam
dibandingka infeksius dan benda  Melakukan
n dengan tajam) pencatatan
kondisi awal  Limbah benda tajam volume limbah
0,0 kg. dimasukan dalam benda tajam
safety box yang dihasilkan
 Limbah benda tajam  Mengontrol
dihancurkan kondisi wadah
menggunakan penyimpanan
needle destroyer limbah benda
(penghancur jarum) tajam

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 70


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

dan sisanya  Mengontrol


disimpan di TPS penyimpanan
 Limbah benda tajam limbah benda
kemudian tajam sesuai
dikuburkan dan dengan jenisnya
selanjutnya
direncanakan Parameter:
dimusahkan dengan Buku register
insinerator limbah benda
tajam

 Limbah cair non B3  Melakukan


 limbah cair medis dialirkan ke pengecekan
non B3 SPAL kemudian ke kondisi saluran
medis ±0,6 septictank SPAL secara
m³  Selanjutnya berkala
dibandingka direncanakan limbah
n dengan non B3 medis akan
kondisi awal diolah menggunakan
0,0 m3. IPAL  Melakukan
pengecekan
kondisi IPAL
 Limbah cair secara berkala
B3 medis  Melakukan
±0,8 m³ pencatatan
dibandingka  Limbah cair B3 medis volume limbah
n kondisi dialirkan dari wastafel cair
awal 0,00 melalui SPAL menuju  Melakukan
m3. septictankkemudiandi Pengukuran
olah menggunakan kadar pH, suhu,
IPAL BOD ,COD,
TSS, Fosfat,
Fecal Coliform
Arahan pengelolaan dan Total
sesuai: Coliform di
Inlet dan Outlet
 Peraturan Menteri secara berkala
Lingkungan Hidup
Nomor 5 Tahun 2014 Hasil pengukuran
tentang Baku Mutu Air dianalisis dengan
Limbah membandingkan
 Peraturan Menteri dengan standar
Negara Lingkungan baku mutu sesuai
Hidup Nomor 56 Permen LH
Tahun 2015 tentang Nomor 5 tahun
Tata Cara Persyaratan 2014 tentang
Teknis tentang Baku Mutu air

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 71


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

Pengelolaan Limbah Limbah


Bahan Berbahaya dan
Beracun dari Fasilitas Parameter:
Pelayanan Kesehatan Buku registrasi
Pengukuran
Kadar Limbah
cair

Pelayanan Penurunan Adanya  Pembersihan ruangan Ruang Setiap hari  Melakukan Ruang Persalinan Setiap hari selam Instansi Pelaksana:
persalinan Kualitas Udara peningkatan dan lantai Persalinan Selama pemantauan dan pelayanan berlangsung  Dinkes
debu dan menggunakan cairan pelayanan pengukuran Kab.Manggarai
gas-gas pebersih setiap pagi berlangsung kualitas udara
diudara dan sore  Mencatat hasil Instansi Pengawas:
 Menyediakan ventilasi pengukuran  DLH Kab. Manggarai
ruangan kualitas udara  DPMKUT Kab.
 Hasil Manggarai
Pendekatan Institusi: pengukuran di  Camat Rahoong
analisis Utara
 PP Nomor 41 Tahun membandingka
1999 tentang n hasil dengan
Pengendalian baku mutu Instansi Penerima
Pencemaran Udara kualitas udara Laporan:
sesuai PP DLH Kab.Manggarai
Nomor 41
Tahun 1999
tentang
Pengendalian
Pencemaran
Udara

Pelayanan Penurunan  Adanya  Menyediakan kantong Ruang Selama  Melakukan Ruang persalinan Setiap hari selama Instansi Pelaksana:
persalinan tingkat Limbah padat plastik hitam/tempat Persalinan pelayanan penimbangan operasional  Dinkes
kebersihan non B3 medis sampah non B3 medis berlangsung Limbah Padat berlangsung Kab.Manggarai
karna adanya ± 2 kg, kondisi  Limbah dipilah sesuai Non B3 Medis
limbah padat awal ±0.0 kg jenisnya (limbah non  Melakukan Instansi Pengawas:
dan cair B3 medis dan B3 pencatatan  DLH Kab. Manggarai
medis) volume limbah  DPMKUT Kab.
 Limbah padat non B3 Padat Non B3 Manggarai
medis dimasukan Medis  Camat Rahoong
kedalam kantong yang dihasilkan Utara
plastik hitam  Mengontrol
 Limbah non B3 medis kondisi wadah
lalu dibuang ke tempat penyimpanan Instansi Penerima
sampah Puskesmas limbah Padat Laporan:
Non B3 Medis DLH Kab.Manggarai

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 72


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

 Mengontrol
Pendekatan Institusi: penyimpanan
limbah Padat
 Melakukan Non B3 Medis
Koordinasi dengan sesuai dengan
Dinas Lingkungan jenisnya
Hidup Kabupaten
Manggarai Parameter:
 Melakukan kerja Buku register
sama dengan pihak limbah padat
ketiga dalam hal ini non B3 medis
pihak yang
mengumpulkan
barang-barang plastic
bekas dan besi bekas

 Menyediakan kantong
plastik kuning/tempat
sampah B3 medis Ruang
 Limbah dipilah sesuai Persalinan
jenisnya (limbah
infeksius dan benda
tajam)
 Limbah padat
infeksius dimasukan
kedalam kantong
kuning
 Limbah infkesius lalu
disimpan di TPS
limbah B3 medis
 Limbah infeksius
selanjutnya
 Limbah padat direncanakan
B3 medis ± 3 dimusnahkan dengan  Melakukan
kg insinerator penimbangan
dibandingkan Limbah padat
dengan B3 medis
koondisi awal  Melakukan
0,00 kg. pencatatan
volume limbah
padat B3 medis
yang dihasilkan
 Menyediakan safety  Mengontrol
Ruang kondisi wadah
box
Persalinan penyimpanan
 Limbah dipilah sesuai
jenisnya (limbah limbah padat

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 73


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

infeksius dan benda B3 medis


tajam)  Mengontrol
 Limbah benda tajam penyimpanan
dimasukan dalam limbah padat
safety box B3 medis sesuai
 Limbah benda tajam dengan jenisnya
dihancurkan
menggunakan Parameter:
needle destroyer Buku register
(penghancur jarum) limbah padat
dan sisanya B3 medis
disimpan di TPS
 Limbah limbah B3 medis  Melakukan
benda tajam  Limbah benda tajam Ruang penimbangan
±0,2kg selanjutnya Persalinan Limbah benda
dibandingka direncanakan tajam
n dengan dimusahkan dengan  Melakukan
kondisi awal insinerator pencatatan
0,0 kg. volume limbah
benda tajam
 Limbah cair non B3 yang dihasilkan
medis dialirkan ke  Mengontrol
SPAL kemudian ke kondisi wadah
septik tank penyimpanan
 Selanjutnya limbah benda
direncanakan akan tajam
diolah menggunakan  Mengontrol
IPAL penyimpanan
limbah benda
tajam sesuai
dengan jenisnya

Parameter:
Buku register
limbah benda
tajam
 Limbah cair B3 medis
dialirkan dari wastafel
 limbah cair melalui SPAL menuju  Melakukan
non B3 septictankkemudiandi Ruang pengecekan
medis ±0,8 olah menggunakan Persalinan kondisi saluran
m³ IPAL SPAL secara
dibandingka berkala
n dengan
kondisi awal Arahan pengelolaan
0,0 m3 sesuai:
 Undang-Undang
Nomor 18 Tahun
2008 tentang

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 74


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

Pengelolaan Sampah
 Limbah cair  Peraturan Menteri  Melakukan
B3 medis ± Lingkungan Hidup pengecekan
1 m³ Nomor 5 Tahun 2014 kondisi IPAL
dibandingka tentang Baku Mutu Air secara berkala
n kondisi Limbah  Melakukan
awal 0,0 m3.  Peraturan Menteri pencatatan
Negara Lingkungan volume limbah
Hidup Nomor 56 cair
Tahun 2015 tentang  Melakukan
Tata Cara Persyaratan Pengukuran
Teknis tentang kadar pH, suhu,
Pengelolaan Limbah BOD ,COD,
Bahan Berbahaya dan TSS, Fosfat,
Beracun dari Fasilitas Fecal Coliform
Pelayanan Kesehatan dan Total
Coliform di
Inlet dan Outlet
secara berkala

Hasil pengukuran
dianalisis dengan
membandingkan
dengan standar
baku mutu sesuai
Permen LH
Nomor 5 tahun
2014 tentang
Baku Mutu air
Limbah

Parameter:
Buku registrasi
Pengukuran
Kadar Limbah
cair

Pelayanan Penurunan  Adanya  Pembersihan ruangan Ruang Selama  Melakukan Ruang Minimal 1 kali setiap 4 Instansi Pelaksana:
Kefarmasian Kualitas udara peningkatan dan lantai Kefarmasian pelayanan pemantauan dan Kefarmasian bulan  Dinkes
debu dan menggunakan cairan berlangsung pengukuran Kab.Manggarai
gas-gas pebersih setiap pagi kualitas udara
diudara dan sore  Mencatat hasil Instansi Pengawas:
 Menyediakan ventilasi pengukuran  DLH Kab. Manggarai
ruangan kualitas udara  DPMKUT Kab.
 Hasil Manggarai
Pendekatan Institusi: pengukuran di  Camat Rahoong
analisis dengan Utara
 PP Nomor 41 Tahun membandingka

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 75


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

1999 tentang n hasil dengan


Pengendalian baku mutu Instansi Penerima
Pencemaran Udara kualitas udara Laporan:
sesuai PP DLH Kab.Manggarai
Nomor 41
Tahun 1999
tentang
Pengendalian
Pencemaran
Udara

Pelayanan Penurunan  Adanya  Menyediakan kantong Ruang Selama  Melakukan Ruang Pelayanan Setiap hari selama Instansi Pelaksana:
Kefarmasian tingkat Limbah padat plastik hitam/tempat pelayanan pelayanan penimbangan farmasi operasional  Dinkes
kebersihan non B3 medis sampah non B3 medis farmasi berlangsung Limbah Padat berlangsung Kab.Manggarai
karna adanya ±0,2 kg,  Limbah dipilah sesuai Non B3 Medis
limbah padat kondisi awal jenisnya (limbah non  Melakukan Instansi Pengawas:
dan cair ±0.0 kg B3 medis dan B3 pencatatan  DLH Kab. Manggarai
medis) volume limbah  DPMKUT Kab.
 Limbah padat non B3 Padat Non B3 Manggarai
medis dimasukan Medis  Camat Rahoong
kedalam kantong yang dihasilkan Utara
plastik hitam  Mengontrol
 Limbah non B3 medis kondisi wadah
lalu dibuangke tempat penyimpanan Instansi Penerima
sampah Puskesmas limbah Padat Laporan:
Non B3 Medis DLH Kab.Manggarai
 Mengontrol
Pendekatan Institusi: penyimpanan
limbah Padat
 Melakukan Non B3 Medis
Koordinasi dengan sesuai dengan
Dinas Lingkungan jenisnya
Hidup Kabupaten
Manggarai Parameter:
 Melakukan kerja Buku register
sama dengan pihak limbah padat
ketiga dalam hal ini non B3 medis
pihak yang
mengumpulkan
barang-barang plastic
bekas dan besi bekas

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 76


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

 Limbah padat  Menyediakan kantong  Melakukan


B3 medis ±0,1 plastik kuning/tempat penimbangan
kg sampah B3 medis Limbah padat
dibandingkan  Limbah dipilah sesuai B3 medis
dengan kondisi jenisnya (limbah  Melakukan
awal 0,0 kg. infeksius dan benda pencatatan
tajam) volume limbah
 Limbah padat padat B3 medis
infeksius dimasukan yang dihasilkan
kedalam kantong  Mengontrol
kuning kondisi wadah
 Limbah cair B3 medis penyimpanan
dialirkan dari wastafel limbah padat
melalui SPAL menuju B3 medis
septictankkemudiandi  Mengontrol
olah menggunakan penyimpanan
IPAL limbah padat
B3 medis sesuai
dengan jenisnya

Parameter:
Buku register
limbah padat
 Menyediakan safety non B3 medis
box
 Limbah dipilah sesuai
 Limbah jenisnya (limbah  Melakukan
benda tajam infeksius dan benda Ruang penimbangan
±0,2kg tajam) Farmasi Limbah benda
dibandingka  Limbah benda tajam tajam
n dengan dimasukan dalam  Melakukan
kondisi awal safety box pencatatan
0,0 kg. Limbah benda tajam volume limbah
dihancurkan benda tajam
menggunakan needle yang dihasilkan
destroyer (penghancur  Mengontrol
jarum) dan sisanya kondisi wadah
disimpan di TPS penyimpanan
limbah B3 medis limbah benda
 Limbah benda tajam tajam
selanjutnya  Mengontrol
direncanakan penyimpanan
dimusahkan dengan limbah benda
insinerator tajam sesuai
dengan jenisnya

Parameter:
 Limbah cair non B3 Buku register

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 77


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

medis dialirkan ke limbah benda


SPAL septik tank tajam
 Selanjutnya
direncanakan limbah
cair non B3 medis  Melakukan
 limbah cair diolah menggunakan pengecekan
non B3 IPAL Ruang kondisi saluran
medis Farmasi SPAL secara
±0,1m³ berkala
dibandingka
n dengan  Limbah cair B3 medis
kondisi awal dialirkan dari wastafel
0,0 m3 melalui SPAL menuju
septictankkemudiandi  Melakukan
 Limbah cair olah menggunakan pengecekan
B3 medis IPAL Ruang kondisi IPAL
±0,8 m³ Farmasi secara berkala
dibandingka  Melakukan
n dengan Arahan pengelolaan pencatatan
kondisi awal sesuai: volume limbah
0,0 m3.  Peraturan Menteri cair
Lingkungan Hidup  Melakukan
Nomor 5 Tahun 2014 Pengukuran
tentang Baku Mutu Air kadar pH, suhu,
Limbah BOD ,COD,
 Peraturan Menteri TSS, Fosfat,
Negara Lingkungan Fecal Coliform
Hidup Nomor 56 dan Total
Tahun 2015 tentang Coliform di
Tata Cara Persyaratan Inlet dan Outlet
Teknis tentang secara berkala
Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya dan Hasil pengukuran
Beracun dari Fasilitas dianalisis dengan
Pelayanan Kesehatan membandingkan
dengan standar
baku mutu sesuai
Permen LH
Nomor 5 tahun
2014 tentang
Baku Mutu air
Limbah

Parameter:
Buku registrasi
Pengukuran
Kadar Limbah
cair

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 78


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

Pelayanan Penurunan  Adanya  Pembersihan ruangan Ruang Selama  Melakukan Ruang Pelayanan Setiap hari selam Instansi Pelaksana:
Laboratoriu kualitas udara peningkatan dan lantai Pelayanan pelayanan pemantauan dan Laboratorium pelayanan berlangsung  Dinkes
m debu dan menggunakan cairan Laboratorium berlangsung pengukuran Kab.Manggarai
gas-gas pebersih setiap pagi kualitas udara
diudara dan sore  Mencatat hasil Instansi Pengawas:
 Menyediakan ventilasi pengukuran  DLH Kab. Manggarai
ruangan kualitas udara  DPMKUT Kab.
 Hasil Manggarai
Pendekatan Institusi: pengukuran di  Camat Rahoong
analisis dengan Utara
 PP Nomor 41 Tahun membandingka
1999 tentang n hasil dengan
Pengendalian baku mutu Instansi Penerima
Pencemaran Udara kualitas udara Laporan:
Pada Sarana sesuai PP DLH Kab.Manggarai
Pelayanan Kesehatan Nomor 41
Tahun 1999
tentang
Pengendalian
Pencemaran
Udara

Pelayanan Penurunan  Adanya  Menyediakan kantong Ruang Selama  Melakukan Ruang Pelayanan Setiap hari selama Instansi Pelaksana:
Laboratoriu tingkat Limbah padat plastik hitam/tempat Laboraotium pelayanan penimbangan Raboratorium operasional  Dinkes
m kebersihan non B3 medis sampah non B3 medis berlangsung Limbah Padat berlangsung Kab.Manggarai
karna adanya ±0,5 kg,  Limbah dipilah sesuai Non B3 Medis
limbah padat kondisi awal jenisnya (limbah non  Melakukan Instansi Pengawas:
dan cair ±0.0 kg B3 medis dan B3 pencatatan  DLH Kab. Manggarai
medis) volume limbah  DPMKUT Kab.
 Limbah padat non B3 Padat Non B3 Manggarai
medis dimasukan Medis  Camat Rahoong
kedalam kantong yang dihasilkan Utara
plastik hitam  Mengontrol
 Limbah non B3 medis kondisi wadah
lalu dibuangke tempat penyimpanan Instansi Penerima
sampah Puskesmas limbah Padat Laporan:
Non B3 Medis DLH Kab.Manggarai
 Mengontrol
penyimpanan
Pendekatan Institusi: limbah Padat
Non B3 Medis
 Melakukan sesuai dengan
Koordinasi dengan jenisnya
Dinas Lingkungan

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 79


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

Hidup Kabupaten Parameter:


Manggarai Buku register
 Melakukan kerja Ruang limbah padat
sama dengan pihak Laboraorium non B3 medis
ketiga dalam hal ini
pihak yang
mengumpulkan
barang-barang plastic
bekas dan besi bekas

 Limbah padat  Menyediakan kantong


B3 medis ±0,5 plastik kuning/tempat  Melakukan
kg sampah B3 medis penimbangan
dibandingkan  Limbah dipilah sesuai Limbah padat
dengan kondisi jenisnya (limbah B3 medis
awal 0,0 kg infeksius dan benda  Melakukan
tajam) pencatatan
 Limbah padat volume limbah
infeksius dimasukan padat B3 medis
kedalam kantong yang dihasilkan
kuning  Mengontrol
 Limbah infkesius lalu kondisi wadah
disimpan di TPS penyimpanan
limbah B3 limbah padat
 Limbah infeksius B3 medis
direncanakan  Mengontrol
dimusnahkan dengan Ruang penyimpanan
insinerator Laboratorium limbah padat
B3 medis sesuai
dengan jenisnya

Parameter:
Buku register
 Menyediakan safety limbah padat
box B3 medis
 Limbah  Limbah dipilah sesuai
benda tajam jenisnya (limbah  Melakukan
±0,2kg Ruang penimbangan
infeksius dan benda
dibandingka Laboratorium Limbah benda
tajam)
n dengan  Limbah benda tajam tajam
kondisi awal
dimasukan dalam  Melakukan
0,0 kg safety box pencatatan
Limbah benda tajam volume limbah
dihancurkan benda tajam
menggunakan needle yang dihasilkan
destroyer (penghancur  Mengontrol

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 80


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

jarum) dan sisanya kondisi wadah


disimpan di TPS penyimpanan
limbah B3 medis limbah benda
Puskesmas tajam
 Limbah benda tajam  Mengontrol
kemudian penyimpanan
direncanakan limbah benda
dimusahkan dengan tajam sesuai
insinerator dengan jenisnya

Parameter:
Buku register
limbah benda
tajam

 Limbah cair non B3


 Limbah cair medis dialirkan ke
non B3 medis SPAL menuju  Melakukan
±0,6 m³ septictank kemudian pengecekan
dibandingkan diolah menggunakan Ruang kondisi saluran
dengan kondisi IPAL Laboratorium SPAL secara
awal 0,00 m3 berkala

 Limbah cair
B3 medis ±0,8
m³  Limbah cair B3 medis
dibandingkan dialirkan dari wastafel  Melakukan
dengan kondisi melalui SPAL menuju pengecekan
awal 0,0 m3. septictankkemudiandi kondisi IPAL
olah menggunakan secara berkala
IPAL  Melakukan
pencatatan
volume limbah
cair
Arahan pengelolaan  Melakukan
sesuai: Pengukuran
 Peraturan Menteri kadar pH, suhu,
Lingkungan Hidup BOD ,COD,
Nomor 5 Tahun 2014 TSS, Fosfat,
tentang Baku Mutu Air Fecal Coliform
Limbah dan Total
 Peraturan Menteri Coliform di
Negara Lingkungan Inlet dan Outlet
Hidup Nomor 56 secara berkala
Tahun 2015 tentang
Tata Cara Persyaratan Hasil pengukuran
Teknis tentang dibandingkan

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 81


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

Pengelolaan Limbah dengan standar


Bahan Berbahaya dan baku mutu sesuai
Beracun dari Fasilitas Peraturan Menteri
Pelayanan Kesehatan Lingkungan
Hidup Nomor 5
Tahun 2014
tentang Baku
Mutu air Limbah

Parameter:
Buku registrasi
Pengukuran
Kadar Limbah
cair

Kegiatan Perubahan  Adanya  Melaksanakan Puskesmas Selama Melakukan Puskesmas Nanu Minimal 1 kali setiap 4 Instansi Pelaksana:
operasional persepsi persepsi pelayanan sesuai Nanu kegiatan pemantauan bulan  Dinkes
pelayanan negatif dengan SOP Puskesmas operasional terhadap standar Kab.Manggarai
umum asumsi ± 1%  Meningkatkan Puskesmas pelayanan umum
karyawan dari setiap kapasitas SDM Nanu di Puskesmas Instansi Pengawas:
Puskesmas 1000 karyawan /petugas berlangsung Nanu  DLH Kab. Manggarai
Nanu kunjungan Puskesmas Nanu  DPMKUT Kab.
pasien ke Manggarai
Puskesmas Metode:  Camat Rahoong
Nanu Survey dan Utara
wawancara

Parameter: Instansi Penerima


Adanya kotak Laporan:
saran/keluhan DLH Kab.Manggarai
pengunjung
Aktifitas Penurunan Adanya Membuat RTH Di area RTH Selama Melakukan Di area RTH dan Minimal 1 kali setiap 4 Instansi Pelaksana:
keluar kualitas udara peningkatan dengan menanam dan sekitar kegiatan pemantauan daan sekitar parkiran bulan  Dinkes
masuk debu dan gas tanaman dengan jenis parkiran operasional pengukuran kendaraan Kab.Manggarai
kendaraan buangan Palem, Cemara, kendaraan Puskesmas kualitas udara di
karyawan kendaraan Angsana, Lidah Nanu area parkir dan Instansi Pengawas:
dan bermotor Mertua, Sirih Belanda, berlangsung area keluar masuk  DLH Kab. Manggarai
pengunjung Sri Rejeki, Peace Lily kendaraan  DPMKUT Kab.
puskesmas dan jenis tanaman karyawan dan Manggarai
lainnya yang bersifat pengunjung  Camat Rahoong
dapat menyerap gas- Puskesmas Nanu Utara
gas buangan (jenis gas yang
kendaraan diukur adalah:
SO2, CO,NO2, HC, Instansi Penerima
Partikulat debu, Laporan:
Pb, dan DLH Kab.Manggarai
Dusfall/debu
jatuh)

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 82


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

Adanya Adanya  Mengatur alur keluar Di area pintu Setiap hari Melakukan Di area pintu Setiap hari Selama Instansi Pelaksana:
Gangguan Peningkatan masuk kendaraan keluar masuk Selama pemantauan keluar masuk Kegiatan Operasional  Dinkes
Lalu lintas Jumlah karyawan dan Puskesmas dan Kegiatan kondisi lalu lintas Puskesmas dan Pelayanan Puskesmas Kab.Manggarai
kendaraan pengujung secara area parkir Operasional sekitar puskesmas area parker berlangsung
terutama pada terpisah Puskesmas Pelayanan Nanu puskesmas Instansi Pengawas:
jam kunjungan  Menyediakan tempat Puskesmas  DLH Kab. Manggarai
tertentu parkir khusus untuk berlangsung  DPMKUT Kab.
karyawan/petugas Manggarai
dan pengunjung  Camat Rahoong
Puskesmas Nanu Utara

Instansi Penerima
Laporan:
DLH Kab.Manggarai
Perubahan Dampak ini Melaksanakan Disekitar lokasi Selama Melakukan Disekitar lokasi Minimal 1 kali setiap 4 Instansi Pelaksana:
persepsi merupakan pengelolaan terhadap Puskesmas Kegiatan pemantauan Puskesmas Nanu bulan selama kegiatan  Dinkes
dampak dampak penurunan Nanu Operasional berkaitan persepsi operasional Puskesmas Kab.Manggarai
turunan dari kualitas udara dan lalu Pelayanan masyarakat sekitar Nanu berlangsung
penurunan lintas dengan baik, Puskesmas Instansi Pengawas:
kualitas udara maka dampak persepsi berlangsung Metode:  DLH Kab. Manggarai
karena gas ini akan teratasi survey,wawancara  DPMKUT Kab.
buangan Manggarai
kendaraan  Camat Rahoong
bermotor Utara
karyawan dan
pengunjung
Puskesmas Instansi Penerima
Laporan:
DLH Kab.Manggarai
Kegiatan Peningkatan Adanya  Membangun Sumur Pada lokasi Selama Melakukan Pada lokasi Minimal 1 kali setiap 4 Instansi Pelaksana:
Operasional RUN OFF peningkatan resapan dengan syarat parkiran / RTH kegiatan pemantauan parkiran / RTH bulan selama kegiatan  Dinkes
gedung atau air larian jumlah air setiap 50m2 luas Pusesmas Nanu operasional lokasi dan Pusesmas Nanu operasional Puskesmas Kab.Manggarai
Puskesmas permukaan larian pada tutupan gedung bangunan jumlah sumur Nanu berlangsung
Nanu terutama pada selokan dibutuhkan sumur gedung resapan Instansi Pengawas:
musim hujan Puskesmas resapan dengan Puskesmas dan/atau lubang  DLH Kab. Manggarai
Nanu volume resapan 1 m3 Nanu biopori  DPMKUT Kab.
 Membuat lubang berlangsung Manggarai
resapan biopori setiap Metode:  Camat Rahoong
tutupan bangunan Survey lokasi Utara
seluas 20 m 2
sebanyak3 unit Parameter:
 Pembuatan jebakan air Jumlah/volume Instansi Penerima
hujan dan letak sumur Laporan:
 Pembuatan saluran air resapan dan /atau DLH Kab.Manggarai
hujan diluar tembok lubang biopori
 Pemasangan trail besi
pada saluran air hujan

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 83


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

Arahan Pengelolaan
mengacu pada
:Peraturan Menteri LH
Nomor 12 Tahun 2009
Tentang Pemanfaatan
Air Hujan
Perawatan / Adanya  Pemeriksaan secara Lokasi Selama Melakukan Lokasi Puskesmas Secara periodik satu Instansi Pelaksana:
pemeliharaan kebocoran rutin/berkala Puskesmas kegiatan pengamatan nanu kali dalam sebulan  Dinkes
sarana dan Instalasi IPAL,  Nanu operasional terhadap Kab.Manggarai
prasarana dan kerusakan bangunan Instalasi IPAL
sarana yang gedung serta sarana dan Instansi Pengawas:
lain Puskesmas prasarana yang  DLH Kab. Manggarai
Nanu lainnya  DPMKUT Kab.
berlangsung Manggarai
Metode  Camat Rahoong
Survey Lokasi Utara

Instansi Penerima
Laporan:
DLH Kab.Manggarai

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 84


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

BAB V
JUMLAH DAN JENIS IZIN PPLH YANG DIBUTUHKAN

Izin PPLH yang dibutuhkan dari kegiatan Puskesmas Nanu adalah sebagai berikut:

No Uraian Jenis Izin PPLH

1. Pembuangan Limbah cair Izin Pembuangan Limbah Cair

2. Penyimpanan sementara limbah B3 Izin Penyimpanan Sementara Limbah B3

3. Penguburan Limbah B3 :
1. Suntikan bekas
2. Perban bekas Izin Penguburan Limbah B3
3. Sisa aktifitas operasi
4. Obat-obatan kedaluarsa

4. Pengelolaan Limbah B3 :
1. Suntikan bekas
2. Perban bekas Izin Pengelolaan Limbah B3
3. Sisa aktifitas operasi
4. Obat-obatan kedaluarsa
5. Jarum suntik/disposable

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 85


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas;

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 66 Tahun2014 tentang Kesehatan Lingkungan;

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 56 Tahun 2015 Tentang Tata
Cara Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dari Fasilitas
Pelayanan Kesehatan;

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor


P.102/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2016
Tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup bagi Usaha dan/atauKegiatan
Yang telah memiliki izin Usaha dan/atau Kegiatan tetapi belum Memiliki Dokumen
Lingkungan Hidup.

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 86


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

BAB.5 JUMLAH DAN JENIS IZIN PPLH

SURAT PERNYATAAN PEMRAKARSA UNTUK MELAKSANAKAN UKL-UPL DI


ATAS KERTAS BERMATERAI

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 87


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 88


Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai 2018

Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Puskesmas Nanu 89

Anda mungkin juga menyukai