Anda di halaman 1dari 6

ASUHAN GIZI PASIEN DIABETES

MELITUS
No. Dokumen : SOP/UKP.049-TP/2017

No. Revisi : 02
SOP
TanggalTerbit : 21/ 08 /2017

Halaman : 1/2

Puskesmas Drg. Florida Masniari


Kecamatan Sitinjak
Tanjung Priok NIP: 197202072000122001

1. Pengertian Asuhan gizi pasien Diabetes Mellitus adalah asuhan gizi yang di berikan
kepada pasien yang kadar gula darahnya meningkat atau di atas normal.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan dan langkah langkah untuk memberikan asuhan gizi
kepada pasien/keluarga dengan permasalahan diabetes melitus.

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok No. 039 Tahun 2017 tentang
Kebijakan Pelayanan Klinis.

4. Referensi 1. Almatsier, 2004, Instalasi Gizi Perjan RS DR Cipto Mangun Kusumo dan
Asosiasi Dietision Indonesia, Penuntun Diet edisi baru.
2. Persatuan Ahli Gizi Indonesia, 2013, Penuntun Konseling Gizi.
5. Prosedur/ 1. Persiapan alat & bahan :
Langkah- a. Alat tulis
langkah b. Timbangan berat badan
c. Microtoise
d. Food model
e. Leaflet DM
2. Petugas yang melaksanakan :
a. Ahli Gizi
3. Langkah-langkah :
a. Ahli gizi menerima pasien dengan baik yaitu dengan tersenyum dan
ramah serta memperkenalkan diri kepada pasien.
b. Ahli gizi mempelajari form rujukan internal dari unit terkait.
c. Ahli gizi menulis biodata pasien pada form asuhan gizi.
d. Ahli gizi melakukan assesment yaitu pengukuran antropometri berat
badan dan tinggi badan (Lihat SOP penimbangan berat badan dan
tinggi badan).
e. Ahli gizi menentukan status gizi pasien dengan menghitung Indeks
Massa Tubuh (IMT) dan menentukan berat badan ideal pasien.
f. Ahli gizi melakukan assesment biokimia berupa hasil labolatorium
(gula darah puasa, gula darah 2 jam pp dan kadar gula darah
sewaktu), dan tanda-tanda klinis/fisik.
g. Ahli gizi melakukan assesment riwayat makan dengan melakukan food
recall 24 jam atau food frequency.
h. Ahli gizi melakukan assesment personal pasien yaitu riwayat keluarga
yang menderita DM, aktifitas fisik dan olahraga, riwayat penyakit
personal sebagai faktor resiko dan psikologi.
i. Ahli gizi menentukan diagnosis gizi berdasarkan hasil assesmen yang
telah dilakukan sesuai dengan kondisi pasien.
j. Ahli gizi menghitung kebutuhan gizi pasien (Lihat SOP perhitungan
kebutuhan gizi) dan mengklasifikasikan kedalam jenis Diet DM yaitu :
Golongan Standar Diet
Bahan 1100 1300 1500 1700 1900 2100 2300 2500
Makanan Kkal Kkal Kkal Kkal Kkal Kkal Kkal Kkal
Nasi atau 2½ 3 4 5 5½ 6 7 7 1/2
penukar
Ikan atau 2 2 2 2 2 2 2 2
penukar
Daging atau 1 1 1 1 1 1 1 1
penukar
Tempe atau 2 2 2½ 2½ 3 3 3 5
penukar
Sayuran/pe S S S S S S S S
nukar A
Sayuran/pe 2 2 2 2 2 2 2 2
nukar B
Buah atau 4 4 4 4 4 4 4 4
penukar
Susu atau - - - - - - - 1
penukar
Minyak atau 3 4 4 4 6 7 7 7
penukar
k. Ahli gizi melakukan konseling gizi dengan menjelaskan prinsip 3J
yaitu j jadwal, jumlah serta jenis makanan yang boleh maupun tidak
diperbolehkan dikonsumsi, selama melakukan konseling ahli gizi juga
menjelaskan isi leaflet DM dibantu dengan menggunakan alat bantu
food model
Bahan makanan yang dianjurkan Bahan mkaanan yang tidak
dianjurkan
b. Sumber karbohidrat kompleks, seperti : a. Mengandung banyak gula
nasi, roti, mi, kentang, singkong, ubi dan sederhana seperti gula pasir, gula
sagu jawa, sirop, jam, jeli, buah-buahan
c. Sumber protein rendah lemak, seperti : yang diawetkan dengan gula, susu
ikan, ayam tanpa kulit, susu skim, teme, kental manis, minuman kemasan, es
tahu dan kacang-kacangan krim, kue manis, dodol, cake.
d. Sumber lemak dalam jumlah terbatas b. Mengandung banyak lemak
yaitu bentuk makanan yang mudah seperti cake, makanan siap saji,
dicerna. Makanan terutama diolah goreng-gorengan
dengan cara dipanggang, dikukus, c. Mengandung banyak natrium
disetup, direbusa dan dibakar seperti ikan asin, telur asin dan
makanan yang diawetkan

l. Ahli gizi membagi makanan ke dalam 3 porsi besar, yaitu makan pagi
(20%), siang (30%), dan sore (25%), serta 2-3 porsi kecil untuk
makanan selingan (masing-masing 10-15%)
m. Ahli gizi menganjurkan penggunaan alternatif dalam jumlah terbatas
dan menjelaskan asupan serat dengan mengutamakan serat larut air
yang terdapat dalam sayur dan buah.
n. Ahli gizi mendiskusikan perubahan perilaku makan berisiko DM
misalnya terbiasa makan makanan manis dan berlemak.
o. Ahli gizi mendiskusikan hambatan yang dirasakan pasien serta
alternatif pemecahannya dalam menjalankan perubahan pola makan
p. Ahli gizi menanyakan kembali kepada pasien tentang hal-hal yang
telah dijelaskan apabila masih ada yang kurang dimengerti pasien
maka dijelaskan kembali
q. Ahli gizi menganjurkan kunjungan ulang 1-3 bulan berikutnya dan
pada kunjungan berikutnya dilakukan proses asuhan gizi kembali
2. Bagan Alir Terlampir

3. Hal-hal Kesesuaian asuhan gizi dengan kondisi pasien.


yang perlu
diperhatikan
4. Unit terkait BPU, Lansia, BPG, Pelayanan 24 jam
5. Dokumen 1. Rekam medis
Terkait
2. Form rujukan internal
3. Form asuhan gizi
4. Form hasil labolatorium
6. Rekaman
historis NO Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
perubahan diberlakukan
Penerimaan
pasien

Pelajari form rujukan

Penulisan biodata pasien

Pengukuran
antropometri

Penentuan status gizi

Assesment biokimia

Assesment riwayat
makan

Assesment personal
pasien

Penentuan diagnosa gizi

Perhitungan
kebutuhan gizi

Konseling gizi DM

Pengaturan Anjuran alternatif Perubahan perilaku


makan 3 J makanan dan serat makan

Diskusi hambatan
yang di rasa pasien

Menawarkan
pertanyaan

Anjuran
kunjungan ulang
ASUHAN GIZI PASIEN DIABETES
MELITUS
No. Dokumen : SOP/UKP.049-TP/2017

DAFTAR No. Revisi : 02


TILIK TanggalTerbit : 21/ 08 /2017

Halaman : 1/2
Puskesmas
Kecamatan Drg. Florida Masniari
Tanjung Sitinjak
Priok NIP: 197202072000122001

TIDAK
NO LANGKAH KEGIATAN YA TIDAK
BERLAKU
1 Apakah ahli gizi menerima pasien dengan baik yaitu
dengan tersenyum dan ramah serta memperkenalkan diri
kepada pasien ?
2 Apakah ahli gizi mempelajari form rujukan internal dari unit
terkait ?
3 Apakah ahli gizi menulis biodata pasien pada form asuhan
gizi ?
4 Apakah ahli gizi melakukan assesment yaitu pengukuran
antropometri berat badan dan tinggi badan ?
5 Apakah ahli gizi menentukan status gizi pasien dengan
menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT) dan menentukan
berat badan ideal pasien ?
6 Apakah ahli gizi melakukan assesment biokimia berupa
hasil labolatorium (gula darah puasa, gula darah 2 jam pp
dan kadar gula darah sewaktu), dan tanda-tanda klinis/fisik
?
7 Apakah ahli gizi melakukan assesment riwayat makan
dengan melakukan food recall 24 jam atau food frequency
?
8 Apakah ahli gizi melakukan assesment personal pasien
yaitu riwayat keluarga yang menderita DM, aktifitas fisik
dan olahraga, riwayat penyakit personal sebagai faktor
resiko dan psikologi ?
9 Apakah ahli gizi menentukan diagnosis gizi berdasarkan
hasil assesmen yang telah dilakukan sesuai dengan
kondisi pasien ?
10 Apakah ahli gizi menghitung kebutuhan gizi pasien dan
mengklasifikasikan kedalam jenis Diet DM ?
11 Apakah ahli gizi melakukan konseling gizi dengan
menjelaskan prinsip 3J yaitu j jadwal, jumlah serta jenis
makanan yang boleh maupun tidak diperbolehkan
dikonsumsi, selama melakukan konseling ahli gizi juga
menjelaskan isi leaflet DM dibantu dengan menggunakan
alat bantu food model ?
12 Apakah ahli gizi membagi makanan ke dalam 3 porsi
besar, yaitu makan pagi (20%), siang (30%), dan sore
(25%), serta 2-3 porsi kecil untuk makanan selingan
(masing-masing 10-15%) ?
13 Apakah ahli gizi menganjurkan penggunaan alternatif
dalam jumlah terbatas dan menjelaskan asupan serat
dengan mengutamakan serat larut air yang terdapat dalam
sayur dan buah ?
14 Apakah ahli gizi mendiskusikan perubahan perilaku makan
berisiko DM misalnya terbiasa makan makanan manis dan
berlemak ?
15 Apakah ahli gizi mendiskusikan hambatan yang dirasakan
pasien serta alternatif pemecahannya dalam menjalankan
perubahan pola makan ?
16 Apakah ahli gizi menanyakan kembali kepada pasien
tentang hal-hal yang telah dijelaskan apabila masih ada
yang kurang dimengerti pasien maka dijelaskan kembali ?
17 Apakah ahli gizi menganjurkan kunjungan ulang 1-3 bulan
berikutnya dan pada kunjungan berikutnya dilakukan
proses asuhan gizi kembali ?

Jakarta .....................................................
Pelaksana / Auditor

(.....................................................)

Unit / Program : ……………………………………………………………………………..


Nama Auditor : ……………………………………………………………………………..
Tanggal Audit : ……………………………………………………………………………..

Anda mungkin juga menyukai