AD ART PTSDBI Rev 010918 PDF

PUNGUAN TOGA SAMOSIR DOHOT BORUNA SE INDONESIA
Alamat Sekretariat : Jln. Kebagusan Raya 117, Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12520
HP. 0811 8114269 (Agunan Samosir) email: ptsdbi@gmail.com
Rek. Bank BRI Blok A Cab. Radio Dalam Jkt No. 0923 0101 5080 538 a.n. Punguan Toga Samosir Se Indonesia
ANGGARAN DASAR (AD) DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)

PUNGUAN TOGA SAMOSIR DOHOT BORU/BERE SE-INDONESIA
ANGGARAN DASAR (AD)

PUNGUAN TOGA SAMOSIR DOHOT BORU/BERE SE-INDONESIA
PASAL 1
NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN
(1) Perkumpulan ini bernama Punguan Toga Samosir Dohot Boru/Bere
Se-Indonesia, disingkat PTSDBI;
(2) Perkumpulan ini berkedudukan di Jakarta, Ibukota Negara Kesatuan
Republik Indonesia;
(3) Perkumpulan ini didirikan pada 5 Maret 2011 untuk jangka waktu yang
ditentukan lamanya.
PASAL 2
MAKSUD
Maksud pembentukan dan pendirian PTSDBI adalah untuk melestarikan warisan

nilai-nilai luhur leluhur marga Samosir dan untuk berperan serta
memberdayakan keturunan marga Samosir dalam mencapai kesejahteraan
jasmani dan rohani.
PASAL 3
TUJUAN
Tujuan PTSDBI adalah mewujudkan masyarakat adat marga Samosir yang

sejahtera lahir dan batin, berbudaya, serta beradab sesuai dengan cita-cita
pendiriannya dengan:
1. Menjaga, memelihara, dan mengembangkan nilai-nilai luhur warisan adat dan
budaya leluhur marga Samosir sebagai modal dasar dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;
2. Mengembangkan dan menata sumber daya yang ada pada anggotanya hingga
mampu beradaptasi di era globalisasi, berkemampuan, serta dapat
mewujudkan kehidupan yang lebih baik;
3. Ikut serta meningkatkan peran anggotanya sebagai warga bangsa Indonesia di
segala bidang kehidupan baik di tingkat lokal, nasional, maupun global;
4. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan keluarga besar Toga
Samosir Dohot Boru/Bere di seluruh Indonesia di bidang adat istiadat dan
bidang-bidang lain seperti ekonomi dan sosial;
5. Memanfaatkan sumber daya lainnya, khususnya yang ada di Bona Pasogit

(Onan Runggu) untuk kesejahteraan keturunan Toga Samosir di Onan
Runggu;
6. Mencari/menghimpun sumber daya modal yang berasal dari anggota
perkumpulan dan dari luar perkumpulan yang sah, serta menggunakannya
untuk kepemimpinan anggota perkumpulan di Bona Pasogit pada khususnya
dan anggota lain pada umumnya.
PASAL 4
AZAS
Punguan ini berazaskan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 yang menitikberatkan pada kekeluargaan dalam adat
istiadat yang berlaku dalam masyarakat Batak pada khususnya dan masyarakat
Indonesia pada umumnya, serta pengembangan hubungan kekeluargaan di antara
para anggota Punguan Toga Samosir Dohot Boru/Bere di seluruh Indonesia.
PASAL 5
KEANGGOTAAN
Anggota PTSDBI adalah keturunan marga Samosir yang dengan sukarela bersedia
menjadi anggota, bersedia menerima azas dan tujuan PTSDBI, serta memenuhi
persyaratan yang diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
PASAL 6
HAK-HAK ANGGOTA
Setiap anggota mempunyai hak:

1. Berbicara;
2. Memilih;
3. Dipilih;
4. Membela diri;
5. Menikmati hasil-hasil usaha PTSDBI dan memperoleh bantuan baik suka
maupun duka.
PASAL 7
KEWAJIBAN ANGGOTA
Setiap Anggota mempunyai kewajiban untuk:

1. Berperan serta mensukseskan Pokok-Pokok Program Punguan secara aktif
dan penuh tanggung jawab;
2. Mentaati dan menghormati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
(AD/ART), Pokok-Pokok Program, dan Keputusan-Keputusan PTSDBI;
3. Menjaga nama baik, kehormatan, harkat dan martabat PTSDBI.
2
PASAL 8
SANKSI KEANGGOTAAN
1. Sanksi adalah tindakan disiplin yang dikenakan kepada anggota dan pengurus
karena melanggar ketentuan dan kebijakan PTSDBI;
2. Sanksi yang diberikan kepada anggota adalah dalam bentuk sanksi sosial dan
pencabutan hak-hak sebagai anggota PTSDBI.
PASAL 9
HIRARKI PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Hirarki pengambilan keputusan organisasi adalah sebagai berikut:

1. di tingkat pusat disebut Pengurus Pusat PTSDBI;
2. Kepengurusan di tingkat Provinsi, Kabupaten, dan Kota disebut Pengurus
PTSDBI Wilayah.
PASAL 10
PERANGKAT ORGANISASI
1. Organisasi PTSDBI di setiap tingkat disebut:

a. di tingkat nasional disebut PTSDBI;
b. di tingkat Provinsi, Kabupaten, dan Kota disebut PTSDBI Wilayah.
2. Hirarki pengambilan keputusan organisasi PTSDBI di tingkat nasional
meliputi:
a. Kongres Nasional;
b. Kongres Luar Biasa;
c. Rapat Kerja Nasional;
d. Dewan Pembina/Penasehat Pusat;
e. Pengurus Pusat.
3. Hirarki pengambilan keputusan organisasi PTSDBI di tingkat Wilayah terdiri
dari:
a. Konferensi Wilayah;
b. Rapat Kerja Wilayah;
c. Dewan Pembina/Penasehat Wilayah;
d. Pengurus Wilayah.
PASAL 11
KONGRES NASIONAL
1. Kongres Nasional merupakan lembaga tertinggi dalam pengambilan

keputusan;
2. Kongres Nasional diselenggarakan sekali dalam 5 (lima) tahun;
3. Kongres Nasional diselenggarakan untuk :
3
a.Menetapkan dan mengubah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah

Tangga;
b. Memilih, mengangkat dan menetapkan Pengurus Pusat dan Dewan
Pembina/Penasehat Pusat;
c. Menilai Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Pusat PTSDBI
d. Menetapkan Pokok-Pokok Program Organisasi;
e. Menetapkan Keputusan dan Ketetapan lainnya;
f. Kongres Nasional diselenggarakan oleh Pengurus Pusat;
g. Menetapkan tempat penyelenggaraan Kongres Nasional berikutnya.
4. Kongres Nasional dinyatakan sah apabila dihadiri oleh setengah ditambah satu
dari jumlah utusan sebagaimana ditetapkan.
PASAL 12
KONGRES LUAR BIASA
1. Kongres Luar Biasa mempunyai wewenang atau kekuasaan yang sama dengan
Kongres Nasional, dan diadakan oleh Pengurus Pusat atas permintaan
sekurang-kurangnya dua pertiga dari jumlah Pengurus Wilayah yang ada;
2. Kongres Luar Biasa dapat diselenggarakan apabila Pengurus Pusat melakukan
pelanggaran terhadap Anggaran Dasar dan atau Ketetapan-Ketetapan Kongres
lainnya;
3. Pengurus Pusat wajib melaksanakan Kongres Luar Biasa apabila diminta dua
pertiga jumlah Pengurus Wilayah yang ada;
4. Apabila Pengurus Pusat setelah diminta melaksanakan Kongres Luar Biasa
namun setelah satu bulan tidak dilaksanakan, Dewan Pembina/Penasehat
Pusat wajib melaksanakannya.
PASAL 13
RAPAT KERJA NASIONAL
1. Rapat Kerja Nasional diadakan sekali dalam 1 (satu) tahun.

2. Rapat Kerja Nasional dilaksanakan untuk:
a. Mengesahkan program kerja tahunan dan kebijakan-kebijakan Pengurus
Pusat yang dianggap sangat mendesak;
b. Mengadakan penilaian terhadap pertanggungjawaban pelaksanaan
program tahunan dan Pokok Pokok Program Organisasi serta menetapkan
program tahunan selanjutnya.
3. Rapat Kerja Nasional dihadiri oleh:
a. Dewan Pembina/Penasehat Pusat;
b. Pengurus Pusat;
c. Utusan Dewan Pembina/Penasehat Wilayah;
d. Utusan Pengurus Wilayah.
4
PASAL 14
RAPAT PENGURUS PUSAT DAN DEWAN PEMBINA/PENASEHAT
PUSAT
1. Rapat Pengurus Pusat dan Dewan Pembina/Penasehat Pusat terdiri dari

Rapat Pleno dan Rapat Pimpinan;
2. Rapat Pleno Pengurus Pusat dan Dewan Pembina/Penasehat wajib
dilaksanakan sekurang-kurangnya sekali dalam enam bulan;
3. Rapat Harian Pengurus Pusat dan Dewan Pembina/Penasehat Pusat wajib
dilaksanakan sekurang-kurangnya sekali dalam 1(satu) bulan;
4. Rapat Pengurus Pusat dan Dewan Pembina/Penasehat Pusat dapat
memutuskan berbagai hal yang tidak bertentangan dengan keputusan
Kongres, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Program Kerja Lima
Tahunan, dan Ketetapan/Keputusan Kongres Nasional/Luar Biasa/Rakernas.
PASAL 15
DEWAN PEMBINA/PENASEHAT PUSAT
1. Anggota Dewan Pembina/Penasehat Pusat terdiri dari Deklarator/Pendiri

PTSDBI, Wakil Sohe Marga Samosir, Tokoh-Tokoh Samosir dan tokoh
masyarakat/pakar yang disahkan melalui Kongres Nasional/Kongres Luar
Biasa;
2. Dewan Pembina/Penasehat Pusat dipimpin oleh Ketua dan Wakil Ketua yang
dipilih dari antara para anggota Dewan Pembina/Penasehat Pusat;
3. Dewan Pembina/Penasehat Pusat bertugas dan berwenang untuk:
a. memberikan pertimbangan dan saran kepada Ketua Umum Pengurus
Pusat;
b. mengawasi Pengurus Pusat;
c. mengusulkan Kongres Luar Biasa apabila Pengurus Pusat melakukan
pelanggaran terhadap Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga,
Ketetapan Kongres Nasional Luar Biasa serta atas permintaan dua per tiga
jumlah Pengurus Wilayah yang ada.
PASAL 16
PENGURUS PUSAT
1. Pengurus Pusat merupakan pimpinan tertinggi kepengurusan PTSDBI yang

bersifat kolektif dipimpin oleh Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal;
2. Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal mewakili PTSDBI ke dalam dan ke luar
organisasi;
3. Ketua Umum Pengurus Pusat PTSDBI dipilih dan diberhentikan melalui
Kongres Nasional dan atau Kongres Luar Biasa;
5. Ketua Umum Pengurus Pusat PTSDBI berwenang menyusun dan melengkapi
struktur organisasi dan susunan personalia Pengurus Pusat PTSDBI untuk
disampaikan kepada kongres untuk disahkan;
5
6. Ketua Umum Pengurus Pusat bertanggung jawab atas pengadaan, pengelolaan

asset serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahunan PTSDBI;
7. Pengurus Pusat terdiri dari:
a. Ketua Umum;
b. Wakil Ketua Umum;
c. Ketua-Ketua Bidang;
d. Sekretaris Jenderal;
e. Wakil-Wakil Sekretaris Jenderal;
f. Bendahara Umum
g. Koordinator-Koordinator Wilayah
PASAL 17
KONFERENSI WILAYAH
1. Konferensi Wilayah disingkat Konferwil merupakan lembaga tertinggi

pengambilan keputusan PTSDBI Provinsi, Kabupaten, dan Kota;
2. Konferwil diadakan sekali dalam 5 (lima) tahun dan memiliki kewenangan
untuk:
a. Memilih dan menetapkan Pengurus Wilayah;
b. Memilih dan menetapkan susunan dan personalia Dewan
Pembina/Dewan Penasehat Wilayah;
c. Menyusun Pokok-Pokok Program Provinsi, Kabupaten, dan Kota;
d. Menilai dan mengesahkan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus
Wilayah;
3. Konferensi Wilayah diselenggarakan oleh Pengurus Wilayah;
4. Konferensi Wilayah dinyatakan sah apabila dihadiri oleh setengah ditambah
satu dari jumlah delegasi sebagaimana telah ditetapkan.
5. Konferensi Wilayah dipimpin oleh Majelis Pimpinan Sidang yang terdiri dari
dua Ketua Sidang dan Sekretaris yang dipilih dari peserta konferensi.
PASAL 18
KONFERENSI WILAYAH LUAR BIASA
1. Konferensi Wilayah Luar Biasa mempunyai wewenang atau kekuasaan yang

sama dengan Konferensi Wilayah dan diadakan oleh Pengurus Wilayah atau
Dewan Pembina/Penasehat Wilayah atas permintaan sekurang-kurangnya
dua per tiga jumlah anggota aktif Pengurus Wilayah;
2. Konferensi Wilayah Luar biasa dapat diselenggarakan apabila Pengurus
Wilayah melakukan pelanggaran terhadap Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga, Peraturan Pengurus Pusat, serta keputusan-keputusan
lainnya;
3. Pengurus Wilayah wajib melaksanakan Konferensi Wilayah Luar Biasa apabila
diminta dua per tiga jumlah anggota aktif yang ada;
6
4. Apabila Pengurus Wilayah dalam satu bulan setelah diminta melaksanakan

Kongres Wilayah Luar Biasa tidak juga melaksanakan, maka Dewan
Pembina/Penasehat Wilayah wajib melaksanakannya.
PASAL 19
RAPAT KERJA WILAYAH
1. Rapat Kerja Wilayah diadakan sekali dalam 1 (satu) tahun;

2. Rapat Kerja Wilayah dilaksanakan untuk:
a. Menyusun Program Kerja tahunan PSBI Wilayah;
b. Mengadakan Penilaian terhadap pelaksanaan program selanjutnya;
3. Rapat Kerja Wilayah dihadiri oleh:
a. Dewan Pembina/Penasehat Wilayah;
b. Pengurus Wilayah;
c. Kepala Departemen-Departemen Wilayah;
PASAL 20
RAPAT WILAYAH
1. Rapat Wilayah terdiri dari rapat pleno dan rapat harian;

2. Rapat Pleno Wilayah wajib dilaksanakan sekurang-kurangnya sekali dalam
enam bulan;
3. Rapat Harian Wilayah wajib dilaksanakan sekurang-kurangnya sekali dalam
satu bulan;
4. Rapat Wilayah dapat memutuskan berbagai hal yang tidak bertentangan
dengan Keputusan Kongres, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga,
Program Kerja Lima Tahunan Organisasi, Keputusan Kongres Nasional/Luar
Biasa, Rapat Kerja Nasional dan Rapak Kerja Wilayah.
PASAL 21
DEWAN PEMBINA/PENASEHAT WILAYAH
1. Dewan Pembina/Penasehat Wilayah terdiri dari pendiri PTSDBI Wilayah,

Wakil Sohe Wilayah, dan tokoh Masyarakat Wilayah yang ditetapkan oleh
Konferensi Wilayah;
2. Anggota Dewan Pembina/Penasehat Wilayah dipimpin oleh Ketua dan Wakil
Ketua yang dipilih di antara anggota Dewan Pembina/Penasehat Wilayah;
3. Ketua Dewan Pembina/Penasehat Wilayah bertugas dan berwenang:
a. Memberikan pertimbangan dan saran kepada Pengurus Wilayah;
b. Mengawasi Pengurus Wilayah;
c. Mengadakan Konferensi Wilayah Luar Biasa apabila Pengurus Wilayah
PTSDBI melakukan pelanggaran terhadap Keputusan Kongres, Anggaran
Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Pokok-Pokok Program Organisasi ,
Keputusan Kongres Nasional/Luar Biasa, Rapat Kerja Nasional dan Rapat
Kerja Wilayah.
7
PASAL 22
PENGURUS WILAYAH
1. Pengurus Wilayah merupakan pimpinan tertinggi kepengurusan PTSDBI

Wilayah dan dipimpin secara kolektif oleh Ketua Pengurus Wilayah dan
Sekretaris Wilayah;
2. Ketua dan Sekretaris Pengurus Wilayah mewakili PTSDBI Wilayah ke dalam
dan ke luar organisasi di tingkat wilayah;
3. Ketua dan Sekertaris Pengurus Wilayah dipilih dan diberhentikan melalui
Konferensi Wilayah dan atau Konferensi Wilayah Luar Biasa;
4. Pengurus Wilayah bertanggung jawab atas pengadaan, pengelolaan asset serta
Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahunan PTSDBI Wilayah.
5. Pengurus Wilayah terdiri dari:
a. Ketua;
b. Wakil-Wakil Ketua;
c. Sekretaris;
d. Wakil-Wakil Sekertaris.
e. Bendahara.
6. Untuk melaksanakan tugas-tugasnya Pengurus Wilayah dapat membentuk
departemen, biro, dan badan lainnya.
PASAL 23
QUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. Kongres Nasional, Kongres Luar Biasa, Rapat Kerja Nasional, Konferensi

Wilayah, dan Rapat-Rapat lainnya dinyatakan sah apabila dihadiri oleh lebih
dari setengah jumlah anggota pengurus yang ditetapkan;
2. Pengambilan keputusan pada dasarnya dilaksanakan atas dasar musyawarah
mufakat, dan apabila musyawarah tidak mencapai mufakat maka pengambilan
keputusan dilaksanakan dengan pemungutan suara;
3. Suatu Keputusan dan Ketetapan dinyatakan sah apabila disetujui lebih dari
setengah jumlah yang hadir.
8
Pasal 24
PENUTUP
1. Organisasi PTSDBI telah memiliki Yayasan yang berbadan hukum;

2. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga PTSDBI.
Ditetapkan pertamakali di : Jakarta

Pada Tanggal : 19 September 2013
AD/ART Perubahan Kedua
Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 14 Februari 2015
AD/ART Perubahan Ketiga
Pada Tanggal : 17 Maret 2018
AD/ART Perubahan Keempat
Pada Tanggal : … September 2018
9
ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)

PUNGUAN TOGA SAMOSIR DOHOT BORU/BERE SE-
INDONESIA
Anggaran Rumah Tangga (ART) ini merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan dari Anggaran Dasar.
PASAL 1
PENGERTIAN TOGA SAMOSIR
1. Toga Samosir adalah persatuan keturunan marga Samosir yang terdiri dari
Samosir Rumabolon, Samosir Rumasurung, dan Samosir Rumasidari beserta
anaknya Harianja sesuai dengan padan paitua dan tokoh-tokoh marga Samosir
yang ditandatangani pada tanggal 12 November 1964;
2. Harianja telah membentuk punguan tersendiri dan telah menjadi marga yang
otonom secara adat;
3. Toga Samosir merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu
sama lain, maka salah satu dari Rumabolon, Rumasurung, dan Rumasidari
tidak boleh mengatasnamakan Toga Samosir di forum apapun juga kecuali
sudah ada ijin tertulis dari Punguan Toga Samosir Dohot Boru/Bere Se-
Indonesia tingkat pusat dan atau tingkat wilayah;
PASAL 2
KEPENGURUSAN
1. Pengurus merangkap sebagai anggota, oleh karena itu mempunyai hak dan
kewajiban sebagai anggota;
2. Komposisi kepengurusan PTSDBI Pusat terdiri dari:
a. Ketua Umum;
b. Wakil Ketua Umum;
c. Ketua Bidang Adat dan Tarombo;
d. Ketua Bidang Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia;
e. Ketua Bidang Dana dan Usaha;
f. Sekretaris Jenderal;
g. Wakil-Wakil Sekretaris Jenderal;
h. Bendahara Umum;
i. Koordinator Wilayah Sumatera Utara dan Aceh;
j. Koordinator Wilayah Sumatera Barat;
k. Koordinator Wilayah Riau;
l. Koordinator Wilayah Kepulauan Riau;
m. Koordinator Wilayah Jambi;
n. Koordinator Wilayah Bengkulu;
o. Koordinator Wilayah Bangka Belitung;
p. Koordinator Wilayah Sumatera Selatan;
10
q. Koordinator Wilayah Lampung;

r. Koordinator Wilayah Jabodetabek;
s. Koordinator Wilayah Jawa Barat;
t. Koordinator Wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta;
u. Koordinator Wilayah Jawa Timur;
v. Koordinator Wilayah Bali;
w. Koordinator Wilayah Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat;
x. Koordinator Wilayah Kalimantan Barat;
y. Koordinator Wilayah Kalimantan Selatan;
z. Koordinator Wilayah Kalimantan Tengah;
aa. Koordinator Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara;
bb. Koordinator Wilayah Sulawesi Selatan;
cc. Koordinator Wilayah Sulawesi Utara;
dd. Koordinator Wilayah Maluku dan Maluku Utara;
ee. Koordinator Wilayah Papua.
3. Komposisi kepengurusan PTSDBI Wilayah terdiri dari:
a. Ketua;
b. Ketua Bidang Adat dan Tarombo;
c. Ketua Bidang Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia;
d. Ketua Bidang Dana dan Usaha;
e. Sekretaris;
f. Wakil Sekretaris;
g. Bendahara;
PASAL 3
URAIAN TUGAS PTSDBI PUSAT
1. Ketua Umum:
a. Melaksanakan AD/ART;
b. Memimpin Punguan ke luar dan ke dalam demi peningkatan organisasi
Punguan;
c. Membentuk susunan Pengurus Harian apabila dibutuhkan;
d. Membentuk kepanitiaan dalam Punguan sesuai kebutuhan;
e. Menyusun naskah perubahan/penyempurnaan AD/ART;
f. Menandatangani surat keluar Punguan;
h. Mendisposisikan surat masuk ke pengurus bidang;
i. Melakukan koordinasi dengan Dewan Penasehat sebelum mengambil
keputusan;
j. Dalam melakukan tugas dan tanggungjawab Ketua Umum dibantu oleh
Sekretaris Umum, Ketua-Ketua, Bendahara;
k. Membuat laporan pertanggungjawaban kepada Kongres Nasional dan atau
Rapat Kerja Nasional.
11
2. Wakil Ketua Umum

a. Membantu Ketua Umum melaksanakan AD/ART
b. Mendampingi Ketua Umum dalam menjalankan kegiatan PTSDBI
c. Menjadi Pelaksana Tugas (Plt) apabila Ketua Umum berhalangan baik
sementara maupun tetap;
d. Membantu Ketua Umum dalam pengelolaan keuangan PTSDBI oleh
Bendahara Umum;
e. Membantu Ketua Umum melakukan koordinasi dengan koordinator-
koordinator wilayah.
3. Ketua-Ketua Bidang:
a. Membantu ketua umum dalam melaksanakan tugasnya khususnya di
lingkup bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing;
b. Membuat usulan program dan kegiatan di lingkup tugas dan kegiatan
masing-masing;
c. Membuat laporan kegiatan tahunan di lingkup tugas dan tanggungjawab
masing-masing;
4. Sekretaris Jenderal:
a. Membantu Ketua Umum dalam melakukan tugas-tugasnya khususnya di
bidang kesekretariatan;
b. Melaksanakan surat menyurat, mengoonsep surat, mengetik final dan
mengirimkan;
c. Menerima, mengagendakan, mempelajari dan menyampaikan surat
masuk dan surat keluar kepada Ketua Umum dan lainnya;
d. Menyiapkan rapat pimpinan, tempat, materi rapat, konsumsi, akomodasi
serta mengirimkan undangan rapat;
e. Menjadi notulis rapat;
f. Menerima/menghimpun laporan tahunan kegiatan Ketua-Ketua;
g. Memimpin dan mengkoordinasikan penyusunan laporan
petanggungjawaban selama 5 tahun.
5. Wakil Sekretaris Jenderal:

a. Membantu Sekretaris Jenderal dalam melakukan tugas-tugasnya
khususnya di bidang kesekretariatan;
b. Membantu Sekretaris Jenderal dalam menyiapkan laporan tahunan dan
laporan petanggungjawaban selama 5 tahun.
6. Bendahara Umum:
a. Membantu Ketua Umum dalam melakukan tugas-tugasnya khususnya di
bidang pembukuan keuangan;
b. Menerima, menyimpan, dan mengeluarkan uang dari kas sesuai dengan
aturan yang ditetapkan punguan;
c. Menyiapkan dan membuat laporan keuangan tahunan punguan dan
laporan keuangan punguan selama 5 tahun.
12
7. Wakil-Wakil Bendahara:
a. Membantu Bendahara Umum dalam melakukan tugas-tugasnya
khususnya di bidang pembukuan keuangan;
b. Membantu Bendahara Umum dalam menyiapkan laporan keuangan
tahunan punguan dan laporan keuangan punguan selama 5 tahun.
8. Koordinator Wilayah
a. Membantu Ketua Umum dalam melaksanakan tugasnya di wilayah
masing-masing;
b. Koordinator wilayah juga berfungsi sebagai koordinator PTSDBI di
wilayah masing-masing.
PASAL 4
URAIAN TUGAS PENGURUS PTSDBI WILAYAH
1. Ketua:
a. Melaksanakan AD/ART;
b. Memimpin Punguan ke luar dan ke dalam demi peningkatan organisasi
Punguan;
c. Membentuk susunan Pengurus Harian apabila dibutuhkan;
d. Membentuk kepanitiaan dalam Punguan sesuai kebutuhan;
e. Menyusun naskah perubahan/penyempurnaan AD/ART;
f. Menandatangani surat keluar Punguan;
g. Mendisposisikan surat masuk ke pengurus bidang;
h. Melakukan koordinasi dengan Dewan Penasehat sebelum mengambil
keputusan;
i. Dalam melakukan tugas dan tanggungjawab Ketua Umum dibantu oleh
Sekretaris, Ketua-Ketua, Bendahara;
j. Membuat laporan pertanggungjawaban kepada Konferensi Wilayah dan
atau Rapat Kerja Wilayah.
2. Wakil-Wakil Ketua:
a. Membantu ketua dalam melaksanakan tugasnya khususnya di lingkup
bidang tugas dan tanggungjawab masing-masing;
b. Membuat usulan program dan kegiatan di lingkup tugas dan kegiatan
masing-masing;
c. Membuat laporan kegiatan tahunan di lingkup tugas dan tanggungjawab
masing-masing;
3. Sekretaris:
a. Membantu Ketua dalam melaksanakan tugas-tugasnya khususnya di
b. Mengoonsep surat, mengetik final dan mengirimkan;
13
c. Menerima, mengagendakan, mempelajari dan menyampaikan surat

masuk dan surat keluar kepada Ketua Umum dan lainnya;
d. Menyiapkan rapat-rapat, tempat, materi rapat, konsumsi, akomodasi serta
mengirimkan undangan rapat;
e. Menjadi notulen rapat;
f. Menerima/menghimpun laporan tahunan kegiatan Ketua-Ketua;
g. Memimpin dan mengkoordinasikan penyusunan laporan
4. Wakil Sekretaris:
a. Membantu Sekretaris dalam melaksanakan tugas-tugasnya khususnya di
b. Membantu Sekretaris dalam menyiapkan laporan tahunan dan laporan
5. Bendahara:
a. Membantu Ketua dalam melaksanakan tugas-tugasnya khususnya di
b. Menerima, menyimpan, dan mengeluarkan uang dari kas sesuai dengan
aturan yang ditetapkan punguan;
c. Menyiapkan dan membuat laporan keuangan tahunan punguan dan
laporan keuangan punguan selama 5 tahun.
6. Wakil-Wakil Bendahara:
a. Membantu Bendahara dalam melaksanakan tugas-tugasnya khususnya di
b. Membantu Bendahara dalam menyiapkan laporan keuangan tahunan
punguan dan laporan keuangan punguan selama 5 tahun.
PASAL 5
KEWAJIBAN KEUANGAN ANGGOTA
Untuk mengisi kas PTSDBI Pusat dan Wilayah, segenap anggota yang terdaftar di
punguan-punguan arisan, parompuon, dan punguan-punguan lainnya di
lingkungan Toga Samosir wajib membayar/melunasi iuran anggota sesuai dengan
aturan dan kesepakatan yang ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga ini.
14
Pasal 6
KEUANGAN
(1) Sumber keuangan PTSDBI adalah :

a. Iuran setiap anggota PTSDBI sebesar Rp10.000 (sepuluh ribu rupiah)
per kepala keluarga dengan pengalokasian sebagai berikut:
1. untuk kas PTSDBI sebesar Rp2.500 (dua ribu lima ratus rupiah);
2. untuk dana operasional Yayasan Patorsa Rp. 2.500,- (dua ribu lima
ratus rupiah);
3. untuk kas Wilayah Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah);
b. Sumbangan para donatur;
(2) Usaha-usaha lain yang tidak mengikat;
(3) Semua uang punguan Toga Samosir Se-Indonesia dimasukkan ke dalam
rekening Punguan dalam bentuk Joint Asset;
(4) Pengeluaran uang kegiatan Punguan/Bidang-Bidang harus mendapat
persetujuan Ketua Umum;
(5) Uang dalam kas kecil (petty cash) apabila dibutuhkan paling banyak Rp
5.000.000,- (Lima Juta Rupiah);
(6) Pengambilan uang (cek) harus ditandatangani minimal 2 (dua) orang
pengurus yaitu Ketua Umum dan Bendahara;
(7) Laporan keuangan dibuat setiap akhir tahun dan dikirim anggota melalui
Pengurus Daerah.
PASAL 7
PELAYANAN DALAM DUKA CITA
1. Dalam hal duka cita Pengurus Wilayah dan seluruh anggota termasuk
remaja/naposo sebagai satu kesatuan melaksanakan pelayanan di wilayah
masing-masing;
2. Pengurus Wilayah menyebarkan informasi duka kepada seluruh anggota di
wilayah masing-masing;
3. Pelaksanaan/Pelayanan panghobasion dalam duka cita dikoordinir oleh
Pengurus Wilayah yang berdomosili dan menjalankan teken les;
4. Anggota berhak mendapat bantuan dari kas Pengurus Wilayah dengan
ketentuan dan besaran:
a. Orang tua sebesar Rp500.000
b. Naposo/Anak-anak Rp300.000
5. Khusus dalam pelayanan sosial utamanya dalam hal dukacita dan acara
pangapulion/togar-togar agar Pengurus Wilayah dan anggotanya benar-benar
memberikan perhatian yang sungguh-sungguh;
6. Dalam hal Pengurus Wilayah meninggal dunia, Pengurus PTSDBI Pusat akan
mengirimkan utusan dan menyampaikan karangan bunga ucapan dukacita.
15
PASAL 8
PELAYANAN DALAM SUKA CITA
1. Menikahkan anak laki-laki/mangadati:

Dalam ulaon adat menikahkan anak laki-laki (pangolihon anak), mangadati
punguan melaksanakan pelayanan/panghobasion apabila ada undangan
kepada punguan, berupa:
a. Menghadiri dan menjalankan peran dan fungsi Dongan Sabutuha dalam
acara/ulaon marhusip/patua hata, partumpolon, dan tonggoraja/riaraja;
b. Memberikan bantuan/pangurupion lain yang dibutuhkan;
c. Memberikan bantuan tumpak yang besarannya tergantung kemampuan
keuangan wilayah terkait;
d. Jika Pengurus Wilayah menikahkan anak, Pengurus Pusat akan berusaha
menugaskan utusan apabila diundang atau setidaknya Pengurus Pusat
akan mengirimkan karangan bungan ucapan selamat.
2. Menikahkan anak perempuan/mangadati:
Dalam ulaon adat menikahkan anak perempuan (pamuli boru), mangadati
Pengurus Wilayah akan melaksanakan pelayanan/panghobasion apabila ada
undangan, berupa:
a. Menghadiri dan menjalankan peran dan fungsi dongan sabutuha dan
acara/ulaon patua hata, partumpolon dan Riaraja/tonggoraja;
b. Memberikan bantuan/pangurupion lain yang diperlukan.
c. Memberikan ulos seharga senilai sesuai kemampuan keuangan Wilayah
terkait;
d. Jika Pengurus Wilayah menikahkan anak, Pengurus PTSDI Pusat akan
berusaha menugaskan utusan apabila diundang atau setidaknya Pengurus
Pusat akan mengirimkan karangan bunga ucapan selamat.
16

AD ART PTSDBI Rev 010918 PDF

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

AD ART PTSDBI Rev 010918 PDF

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

PUNGUAN TOGA SAMOSIR DOHOT BORUNA SE INDONESIA

ANGGARAN DASAR (AD) DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)

ANGGARAN DASAR (AD)

Maksud pembentukan dan pendirian PTSDBI adalah untuk melestarikan warisan

Tujuan PTSDBI adalah mewujudkan masyarakat adat marga Samosir yang

5. Memanfaatkan sumber daya lainnya, khususnya yang ada di Bona Pasogit

Setiap anggota mempunyai hak:

Setiap Anggota mempunyai kewajiban untuk:

Hirarki pengambilan keputusan organisasi adalah sebagai berikut:

1. Organisasi PTSDBI di setiap tingkat disebut:

1. Kongres Nasional merupakan lembaga tertinggi dalam pengambilan

a.Menetapkan dan mengubah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah

1. Rapat Kerja Nasional diadakan sekali dalam 1 (satu) tahun.

1. Rapat Pengurus Pusat dan Dewan Pembina/Penasehat Pusat terdiri dari

1. Anggota Dewan Pembina/Penasehat Pusat terdiri dari Deklarator/Pendiri

1. Pengurus Pusat merupakan pimpinan tertinggi kepengurusan PTSDBI yang

6. Ketua Umum Pengurus Pusat bertanggung jawab atas pengadaan, pengelolaan

1. Konferensi Wilayah disingkat Konferwil merupakan lembaga tertinggi

1. Konferensi Wilayah Luar Biasa mempunyai wewenang atau kekuasaan yang

4. Apabila Pengurus Wilayah dalam satu bulan setelah diminta melaksanakan

1. Rapat Kerja Wilayah diadakan sekali dalam 1 (satu) tahun;

1. Rapat Wilayah terdiri dari rapat pleno dan rapat harian;

1. Dewan Pembina/Penasehat Wilayah terdiri dari pendiri PTSDBI Wilayah,

1. Pengurus Wilayah merupakan pimpinan tertinggi kepengurusan PTSDBI

1. Kongres Nasional, Kongres Luar Biasa, Rapat Kerja Nasional, Konferensi

1. Organisasi PTSDBI telah memiliki Yayasan yang berbadan hukum;

Ditetapkan pertamakali di : Jakarta

ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)

q. Koordinator Wilayah Lampung;

2. Wakil Ketua Umum

5. Wakil Sekretaris Jenderal:

c. Menerima, mengagendakan, mempelajari dan menyampaikan surat

(1) Sumber keuangan PTSDBI adalah :

1. Menikahkan anak laki-laki/mangadati:

Anda mungkin juga menyukai