3 Rumus Perhitungan Motor Bakar PDF
3 Rumus Perhitungan Motor Bakar PDF
Sc
Dimana :
pi = tekanan indikasi rata-rata (kg/cm2)
Vd = volume langkah = (m3)
D = diameter silinder (m)
L = panjang langkah torak (m)
n = putaran mesin (rpm)
z = jumlah putaran poros engkol untuk setiap siklus :
untuk 4 langkah, z = 2
untuk 2 langkah, z = 1
2. Daya Efektif/Brake Horse Power (Ne)
Adalah daya aktual yang dihasilkan pada poros. Karena adanya
kerugian gesekan dan sebagian daya yang digunakan untuk
menggerakkan peralatan tambahan, maka Ne < Ni.
Adapun daya efektif yang dihasilkan (Ne) dapat dicari dengan persamaan :
Ne Ni Nm
pe .Vd .n.i
Atau Ne (PS)
0,45.z
Dimana
Nfr = daya yang hilang karena gesekan
Nvent = daya yang hilang akibat kerugian dari bagian-bagian yang bergerak
seperti flyeheel, gear, dsb.
Nauk = daya yang hilang karena digunakan untuk menggerakkan
perlengkapan mesin seperti pompa bahan bakar, pompa air,
pendingin, kipas radiator, dsb.
pm = tekanan mekanis rata-rata (kg/cm2)
Momen Torsi (T)
Hubungan dengan daya efektif :
Ne
T 716,2 (kg.m)
n
Dimana :
F = besar gaya putar yang terbaca pada timbangan dinamometer (kg)
L = panjang lengan dinamometer
FC
SFCe (kg/PS.jam)
Ne
FC
SFCi (kg/PS.jam)
Ni
Dimana :
= relative humidity
ps = tekanan udara standart pada temperatur tertentu
w = berat jenis air pada temperatur tertentu
= temperatur bola kering
d = diameter nozzle = 0,448 m
g = gravitasi = 9,81 m/det
Kapasitas Aliran Gas Buang (Gg)
Gg Gs Fc 3600 (kg/det)
Neraca Panas
Yaitu keseimbangan antara panas atau energi yang dimasukkan
dalam mesin (jumlah panas yang dihasilkan oleh pembakaran
bahan bakar) dengan jumlah panas yang dimanfaatkan menjadi
kerja dan panas yang terbuang secara radiasi atau konveksi.
1. Panas hasil pembakaran (Qb)
Qb Fc.LHVbb (kcal/jam)
Dimana :
LHV = Low Heating Value
Dimana :
R = rasio udara bahan bakar ( Kg udara/ Kg bahan bakar )
γ = berat jenis spesifik bahan bakar pada temperature pengujian ( Kg/l )
Dimana :
C dan h adalah masing- masing % berat laju konsentrasi bahan bakar
Faktor Koreksi
Dimana :
pst = 760 mmHg
p = tekanan udara atmosfir
tst = 25 C
t = temperatur ruangan
Daya Efektif Standar (Ne)st
Nest A.Ne (PS)
Torsi Efektif Standar (T)st
T st A.T (kg.m)
Pemakaian Bahan Bakar Efektif Standar (SFCE)st
SFCe st SFCe (kg/PS.jam)
A
Perbandingan kompresi : r = Vmax/Vmin
r = VBDC/VTDC
Prata-rata D
C
A VL B
V max VBDC
r
V min VTDC
N Pratarata x VL x z x n x a x 60 x100
1
x 75 PS
1 PS = 75 kg.m/detik
Prata rata x VL x z x n x a
PS
450.000
dimana :
N : daya motor (PS)
Prata^rata : tekanan efektif rata-rata (kg/cm2)
VL : volume langkah torak (cm3)
z : jumlah silinder
n : putaran poros engkol (rpm)
a : jumlah siklus per-putaran
motor 2 langkah (a=1)
motor 4 langkah (a=1/2)
Siklus aktual motor Diesel 4 langkah
Dalam kenyataan tidak ada satu siklus pun merupakan siklus volume konstan,
tekanan konstan, maupun tekanan terbatas.
Penyebab penyimpangan siklus udara (ideal) :
1. Kebocoran fluida kerja karena penyekatan oleh cincin torak dan katup tak sempurna
2. Katup tidak tidak dibuka dan ditutup tepat pad TMA dan TMB, karena pertimbangan dinamika
mekanisme katup dan kelembaman fluida kerja.
3. Fluida kerja bukanlah udara yang dapat dianggap sebagai gas ideal dengan kalor spesifik yang
konstan selama proses.
4. Pada motor bakar torak yang sebenarnya, ketika torak berada pada posisi TMA, tidak terdapat
pemasukan kalor seperti pd siklus ideal. Kenaikan temperatur dan tekanan fluida kerja terjadi akibat
proses pembakaran bahan bakar dan udara di dalam silinder.
5. Proses pembakaran memerlukan waktu, jadi berlangsung tidak spontan.
6. Terdapat kerugian kalor akibat ada transfer panas dari fluida kerja ke fluida pendingin.
7. Terdapat kerugian kalor bersama gas buang.
8. Terdapat kerugian energi akibat gesekan.
Antara effisiensi siklus udara (ideal) dan siklus sebenarnya terdapat hubungan tertentu
yaitu pada effisiensi indikator.
Effisiensi indikator diperoleh dari hasil pengukuran dan di definisikan sebagai :
dimana
i bensin ≈ 0,25 – 0,45
i diesel ≈ 0,40 – 0,55
Jika Pi rata-rata diketahui, maka daya indikator dapat dihitung sebagai
Ni Pi ratarata x VL x z x n x a x 4501.000 PS
Dalam siklus aktual kalor input tidak dimasukkan dari luar, melainkan
diperoleh dari hasil pembakaran di dalam silinder. Jumlah energi bahan
bakar (Qm) tersebut adalah
o o
Qm G f x Qc Ga x f x Qc kcal / jam
atau
o o
Qm G f x Qc x 427
3600x 75 PS G f jumlah bahan bakar yang digunakan kg / jam
o
o
Ga jumlah udara yang digunakan kg / jam
Ga x f x Qc x 3600
427
x 75 PS
Qc nilai kalor bahan bakar (kcal / kg)
o
Ga x f x Qc x 632
1
P
o o
f G f / Ga perbandingan bahan bakar udara
Dengan efisiensi termal indikator (i) dapat dinyatakan sebagai
Ni Ni
i o
x 3600x 75
427 o
632
G f . Qc G f . Qc
Pi rata rata x VL x z x n x a
o
x 3
427x 5
G f . Qc
0,45 45%
Jelaskan pengertian dari HHV dan LHV !
REFERENSI
1. Handout Kuliah (ppt) Motor Bakar Dr. Eng
Nurkholis Hamidi, S.T., M.Eng, Teknik Mesin
FT UB, Malang
2. Basyirun, Winarno, Karnowo, Mesin Konversi
Energi, Unnes, 2008
3. Laporan Praktikum Motor Bakar Teknik
Mesin, FT UB, Malang
TERIMA KASIH
SAG OL