Anda di halaman 1dari 6

1. A.

Definisi

Lapisan Penetrasi Macadam (lapen), merupakan lapis perkerasan yang terdiri dari agregat
pokok dan agregat pengunci bergradasi terbuka dan seragam yang diikat oleh aspal dengan
cara disemprotkan di atasnya dan dipadatkan lapis demi lapis. Di atas lapen ini biasanya
diberi laburan aspal dengan agregat penutup. Tebal lapisan bervariasi dari 4-10 cm.
(Sukirman,1999)

1. B. Bahan
1. Agregat
1. Agregat terdiri dari batu pecah berupa agregat kunci dan agregat
penutup yang bersih, keras dengan kualitas seragam dan bebas dari
kotoran lempung, bahan-bahan tumbuh-tumbuhan atau bahan lainnya
yang harus dibuang.
2. Batas perbedaan agregat

 Agregat kasar berupa lapisan utama yang berada dalam batas-batas agregat ukuran
nominal 2,5 cm – 6,25 cm yang tergantung kepada ketebalan lapisan dengan ukuran
lebih /3 cm tebal rencana.
 Agregat kunci untuk lapisan utama harus lolos saringan 25 mm tetap tidak boleh lebih
dari 5% akan lolos dari saringan 9,5 mm.

1. Gradasi agregat

% Berat Yang Lolos


Ukuran Ayakan
Tebal Lapisan (cm)
ASTM (mm) 7-10 5-8 4-5
Agegat Pokok :
3” 75 100

2½” 63 90 – 100 100

2” 50 35 – 70 95 – 100 100

1½” 38 0 – 15 35 – 70 95 – 100

1” 25 0–5 0 – 15 –

¾” 19 – 0–5 0–5

Agregat Pengunci :
1” 25 100 100 0–5

¾” 19 95 – 100 95 – 100 95 – 100


3/8” 9,5 0–5 0–5 100

1. Bahan Pengikat (Aspal)

 Aspal semen Pen.80/100 atau Pen.60/70 yang memenuhi AASHTO M20.


 Aspal emulsi CRS1 atau CRS2 yang memenuhi ketentuan Pd S-01-1995-03
(AASHTO M208) atau RS1 atau RS2 yang memenuhi ketentuan AASHTO M140.
 Aspal cair penguapan cepat (rapid curing) jenis RC250 atau RC800 yang memenuhi
ketentuan Pd S-03-1995-03, atau aspal cair penguapan sedang (medium curing) jenis
MC250 atau MC800 yang memenuhi ketentuan Pd S-02-1995-03.

1. Syarat-Syarat Kualitas Agregat

Agregat yang digunakan untuk lapis permukaan penetrasi macadam harus mematuhi syarat
kualitas berikut.

URAIAN BATANG BESI


1. Kehilangan berat karena abrasi 500 Maksimum 40%

2. Indeks serpihan (brithish standart) Maksimum 25%

3. Penahanan aspal setelah pelapisan dan Minimum 95%

pengelupasan

1. C. Peralatan pelaksanaan
1. Penumpukan Bahan

 Dump truck
 Loader

1. Di lapangan
1. Mekanis

 Penggilas tandem 6-8 ton atau penggilas beroda tiga 6-8 ton
 Penggilas beroda karet 10-12 ton bila diperlukan
 Hand sprayer
 Truk penebar agregat

1. Manual
 Penyapu, sikat, karung, keranjang, kaleng aspal, sekop, gerobak dorong, dan peralatan
kecil lainnya.
 Ketel aspal
 Penggilas seperti cara mekanis

1. D. Pelaksanaan
1. Persiapan Lapangan

Penetrasi macadam akan dipasang diatas pondasi yang telah dibangun diatas

permukaan dengan lapis penutup yang akan meliputi:

1. Diletakkan diatas permukaan lapis penutup yang ada permukaan tersebut harus
dilapisi aspal pelekat pada suatu tingkat pemakaian tidak melebihi 0,51/m2.
2. Permukaan perkerasan harus kering dan bebas dari batu-batu lepas atau suatu bahan
lain yang harus dibuang.
3. Sebelum pemasangan agregat kasar dan agregat kunci harus ditumpuk secara terpisah
dilapangan untuk mencegah pencampuran dan harus selalu bersih.
4. Penghamparan dan Pemadatan
1. Metode mekanis
1. Penghamparan dan pemadatan agregat pokok

Truk penebar agregat harus dijalankan dengan kecepatan sedemikiansehingga kuantitas


agregatadalah seperti yang disyaratkan dan diperoleh permukaan yang rata.

Pemadatan awal harus menggunakan alat pemadat6-8 ton yang bergerak dengan kecepatan
kurang dari 3 km/jam. Pemadatan dilakukan dalam arah memanjang, dimulai dari tepi luar
hamparan dan dijalankan menuju ke sumbu jalan. Lintasan penggilasan harus tumpang
tindih(overlap) paling sedikit setengah lebar alat pemadat. Pemadatan harus dilakukan sampai
memperoleh permukaan yang rata dan stabil (minimum 6 lintasan).

1. Penyemprotan Aspal

Temperatur aspal dalam distributor harus dijaga pada temperature yang disyaratkan untuk
jenis aspal yang disyaratkan.

Temperatur Penyemprotan Aspal

Jenis Aspal Temperatur Penyemprotan (oC)


60/70 Pen 165-175
80/100 Pen 155-165
Emulsi Kamar, atau sebagaimana petunjuk pabrik
Aspal cair RC/MC 250 80-90
Aspal cair RC/MC 800 105-115
1. Penebaran dan pemadatan agregat pengunci

Segera setelah penyemprotan aspal, agregat pengunci harus ditebarkan pada takaran yang
disyaratkan dan dengan cara yang sedemikian hingga tidak ada roda yang melintasi lokasi
yang belum tertutup bahan aspal. Takaran penebaran harus sedemikian hingga, setelah
pemadatan, rongga-rongga permukaan dalam agregat pokok terisi dan agregatpokok masih
nampak.

Pemadatan agregat pengunci harus dimulai segera setelah penebaran agregat pengunci.
Dengan cara yang sama seperti yang telah diuraikan diatas. Jika diperlukan, tambahan
agregat pengunci harus ditambahkan dalam jumlah kecil dan disapu perlahan-lahan diatas
permukaan selama pemadatan. Pemadatan harus dilanjutkan sampai agregat pengunci
tertanam dan terkunci penuh dalam lapisan dibawahnya.

1. Metode Manual
1. Penghamparan dan pemadatan agregat pokok

Jumlah agregat yang ditebar d atas permukaan yang telah disiapkan harus sebagaimana yang
disyaratkan. Kerataan permukaan dapat diperoleh dengan ketrampilan penebaran dan
menggunakan perkakas tanganseperti penggaru.

Pemadatan dilaksanakan seperti pada metode mekanis.

1. Penyemprotan aspal

Penyemprotan aspal dapat dikerjakan dengan menggunakan penyemprot tangan (hand


sprayer) dengan temperatu aspal seperti yang disebutkan diatas. Takaran penggunaan aspal
harus serata mungkin pada takaran yang direncanakan.

1. Penebaran dan pemadatan agregat pengunci

Penebaran dan pemadatan agregat pengunci dilaksanakan dengan cara yang sama dengan
agregat pokok.

1. E. Kontrol Kualitas dan Pengujian Di Lapangan

Kontrol kualitas harus memenuhi ketentuan di bawah ini :

1. Penyimpanan tiap fraksi agregat harus terpisah untuk menghindari tercampurnya


agregat, dan harus dijaga kebersihannya dari benda asing.
2. Penyimpanan aspal dalam drum harus dengan cara tertentu agar tidak terjadi
kebocoran atau kemasukan air.
3. Suhu pemanasan aspal harus sesuai dengan yang ditunjukkan pada tabel.

Jenis Aspal Temperatur Penyemprotan (oC)


60/70 Pen 165-175
80/100 Pen 155-165
Emulsi Kamar, atau sebagaimana petunjuk pabrik
Aspal cair RC/MC 250 80-90
Aspal cair RC/MC 800 105-115

1. Tebal Lapisan

Tebal padat untuk lapisan penetrasi macadam harus berada di dalam toleransi 1 cm.

1. Kerataan permukaan sewaktu pemadatan.

Kerataan harus diukur dengan menggunakan mistar lurus yang panjangnya 3 meter.
Punggung jalan yang ambles tidak melebihi 8mm.

1. Sambungan memanjang dan melintang harus diperiksa dengan cermat.

DAFTAR PUSTAKA

Unites Nation Development Program. 2007. Rencana Kerja dan Syarat. Banda Aceh

Div06-LAPEN. 2002. Perkerasan Aspal Seksi 6.6 Lapisan Penetrasi Makadam.

Sukirman, Silvia. 1999. Perkerasan Lentur Jalan raya. Bandung : Nova.

Anda mungkin juga menyukai