Anda di halaman 1dari 109

PANDUAN

Kuliah Kerja Nyata


(KKN)
Universitas Muhammadiyah Malang

Belajar, Bekerja & Beramal

Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat


Universitas Muhammadiyah Malang
PANDU
ANDUANAN
Kuliah K er
Ker ja Ny
erja Nyaata
(KKN)
Universitas Muhammadiyah Malang

Belajar, Bekerja & Beramal

Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat


Universitas Muhammadiyah Malang

i
PANDUAN Kuliah Kerja Nyata

PANDU
ANDUANAN
Kuliah K er
Ker ja Ny
erja Nyaata
(KKN)
Universitas Muhammadiyah Malang

Penyusun : Tim DPPM UMM


Perwajahan : UMM Press
Edisi Disempurnakan : Mei 2016
Direktorat Penelitian dan Pengembangan kepada Masyarakat
Universitas Muhammadiyah Malang
Jl. Raya Tlogomas 246 Malang Telp. (0341) 464318 psw. 164
Fax. (0341) 460782

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa


izin tertulis

ii
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan program wajib tempuh
sebelum mahasiswa menyelesaikan studinya. Berbagai model dan
pengembangan KKN telah dilaksanakan sejalan dengan perubahan
kondisi, pemikiran dan hasil evaluasi. Namun pada galibnya tidak
terlepas dari salah satu tujuan KKN, yaitu memberikan pengalaman
secara langsung baik fisik maupun mental kepada calon sarjana
dengan terjun oleh ilmu masing-masing. Hal ini karena pada realitanya
problema masyarakat bersifat kompleks dan interdisipliner, tidak
hanya bergantung dan disikapi dari sudut keilmuan tertentu saja.
Inilah yang membedakan KKN dengan PKL, PPL, magang atau lainnya
yang bermaksud memberikan penajaman ilmu sesuai jurusannya/
spesialisasi masing-masing.
Buku panduan ini diharapkan dapat melengkapi pengetahuan,
keterampilan dan pengalaman yang diperoleh pada proses
sebelumnya (sejak semester I). Selain itu diharapkan juga dapat
dijadikan referensi untuk menyamakan persepsi dan hal-hal lain yang
bersifat teknis operasional. Untuk itu, sangat dianjurkan agar dipelajari
secara cermat, di samping bahan-bahan lain sesuai kebutuhan.
Terima kasih kami sampaikan kepada tim penyusun atas segala
upayanya sehingga buku panduan ini dapat diselesaikan sesuai
jadwal. Akhirnya, kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
hasil yang lebih baik.
Billahittaufik wal hidayah
Fastabiqul Khoirot

Direktur DPPM
ttd.

Prof. Dr. Yus Mochamad Cholily, M.Si

iii
PANDUAN Kuliah Kerja Nyata

iv
DAFTAR ISI
AFTAR

KATA PENGANTAR ............................................................................. iii


DAFTAR ISI .......................................................................................... v

BAB 1 MISI DAN VISI ......................................................................... 1


A. Pengantar ........................................................................ 1
B. Tujuan .............................................................................. 1
C. Visi dan Misi .................................................................... 2
D. Ciri-Ciri KKN .................................................................... 2
E. Fungsi Mahasiswa KKN ................................................... 3
F. Sasaran KKN .................................................................... 4

BAB 2 POLA PENGORGANISASIAN KKN ............................................ 7


A. Tahap Pembekalan .......................................................... 7
B. Tahap Pelaksanaan .......................................................... 9
C. Tahap Pelaporan ............................................................ 10
D. Kewenangan DPL-UMM dan PDM ................................ 11

BAB 3 TEKNIK PENYUSUNAN PROGRAM ........................................ 13


A. Asas-Asas Penyusunan Program KKN ........................... 13
B. Langkah-Langkah Penyusunan Program Kerja ............ 13

BAB 4 PENULISAN LAPORAN KKN ................................................... 19


A. Pengantar ...................................................................... 19
B. Sifat Laporan KKN ........................................................ 19
C. Kerangka Laporan ......................................................... 20
D. Petunjuk Teknis Penyusunan Laporan Kemajuan
(Progress Report) ........................................................... 21

v
PANDUAN Kuliah Kerja Nyata

E. Petunjuk Teknis Penyusunan Laporan Akhir KKN ....... 22


F. Contoh Cover Laporan Akhir ....................................... 23

BAB 5 EVALUASI DAN TINDAK LANJUT .......................................... 25


A. Evaluasi .......................................................................... 25
B. Segi dan Sasaran Evaluasi ............................................. 27
C. Rentang Penilaian KKN ................................................. 28

BAB 6 PENGETAHUAN PRAKTIS ....................................................... 31


6.1 PENDEKATAN SOSIAL KEMASYARAKATAN DAN
MOTIVASI MASYARAKAT DESA .................................... 31
A. Pengantar ...................................................................... 31
B. Identifikasi Permasalahan dan Kebutuhan
Masyarakat .................................................................... 32
C. Teknik Pendekatan Sosial .............................................. 33
D. Komunikasi Sosial dan Perubahan Sikap ..................... 34
E. Memotivasi Masyarakat ................................................ 35

6.2 PEMECAHAN MASALAH DI LOKASI KKN ...................... 37


A. Pengantar ...................................................................... 37
B. Analisis Situasi Masyarakat ........................................... 37
C. Tahap-tahap Analisis Situasi Masyarakat...................... 37
D. Masalah Utama Dalam Masyarakat .............................. 38
E. Pemecahan Masalah Dalam Masyarakat ...................... 38
F. Langkah-Langkah Pemecahan Masalah ....................... 39

6.3 PENANGANAN KONFLIK KELOMPOK ........................... 41


A. Pengantar ...................................................................... 41
B. Peran Kepemimpinan ................................................... 41
C. Kekompakan/ Kohesitas ................................................ 41
D. Konflik Kelompok ......................................................... 42
E. Mengelola Konflik ........................................................ 43

vi
Daftar Isi

6.4 MANFAAAT TANAMAN OBAT ........................................ 46


A. Pengantar ...................................................................... 46
B. Tanaman Obat Keluarga ............................................... 46
C. Pengobatan Gangguan Kesehatan Keluarga ............... 47

6.5 SISTEM PEMBUKUAN SEDERHANA UNTUK SIMPAN


PINJAM ........................................................................... 54
A. Pengantar ...................................................................... 54
B. Pengorganisasian Simpan Pinjam ................................ 54
C. Buku-Buku yang Digunakan ......................................... 54
D. Bentuk Buku Simpanan ................................................ 58
E. Syarat-syarat Pinjaman ................................................. 58
F. Prosedur Pencatatan Pinjaman dan Simpanan ............ 58

6.6 TEKNOLOGI TEPAT GUNA .............................................. 60


A. Pengantar ...................................................................... 60
B. Pengenalan Teknologi Tepat Guna ke
Masyarakat Desa ............................................................ 60
C. Contoh-contoh Teknoiogi Tepat Guna ......................... 61

LAMPIRAN 1 ...................................................................................... 77

LAMPIRAN 2 ...................................................................................... 81

LAMPIRAN 3 ...................................................................................... 83

CATATAN-CATATAN

vii
PANDUAN Kuliah Kerja Nyata

viii
Misi dan Visi

BAB
1

MISI DAN VISI


DAN
A. Pengantar
Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai program wajib tempuh
mahasiswa sebelum lulus telah berusia 19 tahun sejak pertama kali
dilaksanakan secara wajib pada tanggal 13 Agustus 1987. Berbagai
model dan variasi KKN telah dilaksanakan sejalan dengan perubahan
dan perkembangan kondisi, hasil pemikiran, dan evaluasi. Namun
satu hal tetap ditekankan sebagai komitmen bersama adalah bahwa
KKN bermaksud memberikan pengalaman secara langsung
baik fisik maupun mental kepada calon sarjana dengan terjun
di dan bersama masyarakat secara interdisipliner tanpa
terkotak-kotak oleh ilmu masing-masing. Hal ini karena pada
realitanya problem masyarakat bersifat kompleks dan interdisipliner,
tidak hanya bergantung dan disikapi dari sudut keilmuan tertentu
saja. Inilah yang membedakan KKN dengan PKL atau PKN yang
bermaksud memberikan penajaman sesuai jurusan/spesialisasi
masing-masing.

B. Tujuan
Pada dasarnya KKN dimaksudkan untuk mewujudkan tujuan
Universitas Muhammadiyah Malang dan tujuan pembinaan
Mahasiswa UMM. Adapun tujuan UMM adalah :
a. Mewujudkan sarjana muslim yang berakhlaq mulia, cakap,
percaya pada diri sendiri, berguna bagi masyarakat dan Negara
serta beramal menuju terwujudnya masyarakat utama, adil dan
makmur yang diridhoi Allah SWT.
b. Memajukan dan mengembangkan ilmu pengetahuan untuk
pembangunan masyarakat dan Negara Republik Indonesia.

“Demi masa/waktu, sesungguhnya manusia itu benar-benar berada


dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman, mengerjakan amal
shaleh, nasehat menasehati agar mentaati kebenaran dan menetapi
kesabaran” (Q.S. AI ‘Ashr : 1-3) 1
PANDUAN Kuliah Kerja Nyata

C. Visi dan Misi


1. Visi
Visi KKN adalah: a) membentuk mahasiswa yang berakhlaq
mulia, profesional dan berbudaya dalam penerapan IPTEK
dengan landasan keilmuan dan keislaman, dan b) mewujudkan
tata sosial, ekonomi, politik, hukum di dalam masyarakat sehingga
kondusif bagi tercapainya tujuan pembangunan nasional.
2. Misi
a) Memberikan peluang kepada mahasiswa untuk
mengartikulasikan kognisi, efeksi dan psikomotornya dalam
penerapan IPTEK.
b) Melatih mahasiswa untuk memiliki kepekaan terhadap
kebutuhan-kebutuhan pembangunan maupun pengembang-
an masyarakat.
c) Memberikan pengalaman lapangan kepada mahasiswa, baik
dalam impiementasi pendekatan monodisipliner,
multidisipliner, maupun interdisipliner.
d) Membentuk masyarakat untuk terlibat secara aktif dalam
proses transfer ilmu pengetahuan dan teknologi dari
kalangan akademisi.
e) Sebagai sarana media komunikasi pembangunan antara
masyarakat, Perguruan Tinggi dan Pemerintah.

D. Ciri-Ciri KKN
Dibandingkan dengan pengabdian masyarakat lainnya seperti
bakti sosial, pengabdian masyarakat oleh dosen (PMD) ataupun
kegiatan PKN/ PKL/KKL/ magang maka KKN memiliki ciri-ciri khusus
sebagai berikut:
1) Merupakan kegiatan intra kurikuler yang dilakukan oleh
mahasiswa tingkatan tertentu (biasanya minimal semester VII)
telah mencapai 120 SKS dengan nilai minimal C, dan telah
menempuh mata kuliah Metodologi Penelitian.
2) Dilaksanakan secara pragmatis, interdisipliner dan lintas sektoral
3) Mahasiswa tinggal/aktif di lokasi selama kurang lebih 1- 1,5 bulan
yang melibatkan Tri Darma Perguruan Tinggi.
4) Merupakan simbiose mutualisme antara Perguruan Tinggi dan
Pemerintah Daerah/sasaran KKN.

2 “Berlomba-lombalah berbuat kebajikan” (Q.S. AI-Baqarah : 148)


Misi dan Visi

5) Mempunyai tujuan yang bermata tiga, yaitu masyarakat,


perguruan tinggi dan mahasiswa.
6) Mahasiswa tidak hanya studi di masyarakat, melainkan turun
membangun daerah yang dikunjungi bersama masyarakat.
7) Masyarakat tidak dijadikan obyek, tetapi patner dan membangun
(secara sinergis).
8) Program KKN hendaknya berorientasi pada bidang non fisik
seperti pembinaan generasi muda, pelatihan, penyuluhan,
pembenahan administrasi dan pembinaan SDM lainnya. Program
fisik dapat dilaksanakan sekiranya tersedia dana yang tidak
memberatkan mahasiswa maupun masyarakat, misalnya dari
sponsor/pihak-pihak tertentu.

E. Fungsi Mahasiswa KKN


1) Motivator
Selama mahasiswa melaksanakan KKN hendaknya dapat
memotivasi masyarakat untuk melaksanakan pembangunan.
2) Problem/solver
Sering masyarakat tidak dapat merumuskan sendiri
kebutuhannya yang beraneka ragam dan mendasar. Mahasiswa
hendaknya dapat membantu masyarakat merumuskan
kebutuhannya. Perumusan kebutuhan hendaknya:
- Tidak didasarkan pada kebutuhan pengamatan (peserta
KKN) saja.
- Dipikirkan secara kritis, karena kebutuhan yang dirasakan
masyarakat belum tentu merupakan kebutuhan yang
mendasar.
3) Katalisator
Karena keterbatasannya masyarakat tidak dapat menggunakan
sumber-sumber informasi dan sumber-sumber daya di luar
lingkungannya. Mahasiswa harus dapat berperan sebagai
katalisator, yakni menjembatani masyarakat dengan pihak-pihak
luar.
4) Pengkaderan
Kurangnya tenaga terampil di desa/lokasi KKN menyebabkan
pembangunan yang dilaksanakan berlangsung sementara. Agar
pembangunan berjalan terus maka sebelum mengakhiri KKN

“Tolaklah keburukan itu dengan kebaikan” (Q.S. AI-Mukminum : 96) 3


PANDUAN Kuliah Kerja Nyata

hendaknya mahasiswa dapat membentuk kader-kader


pembangunan desa di tempat yang bersangkutan.
5) Bukan Kuli Kerja Nyata
Mahasiswa bukan kuli kerja nyata yang mengerjakan sendiri
proses pelaksanaan program. Tetapi juga bukan mandor yang
hanya mengawasi. Mahasiswa hendaknya dapat memberi contoh
dan mendayagunakan potensi yang ada ditempat.
6) Bukan Intel Jaksa ataupun Polisi
Mahasiswa harus tahu batas-batas kewenangannya. Misalnya
tidak mencampuri perselisihan antar pamong/pengurus memihak
sesuatu golongan tertentu, perebutan harta kekuasaan,
pembongkaran korupsi dan sejenisnya. Jadi kembali pada visi
dan misi KKN di atas.

F. Sasaran KKN
Atas dasar hal-hal yang sudah dikemukakan, maka KKN
mempunyai tiga kelompok sasaran, yaitu mahasiswa, masyarakat
bersama pemerintah daerah dan perguruan tinggi. Masing-masing
akan memperoleh manfaat dari pelaksanaan KKN, sebagai berikut:
1. Mahasiswa
a) Memperdalam pengertian mahasiswa tentang cara berfikir
dan bekerja secara interdisipliner. Sehingga dapat
menghayati adanya keterkaitan dan kerjasama antar sektor.
b) Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa
tentang manfaat ilmu, teknologi dan seni yang dipelajari
bagi pelaksanaan pembangunan.
c) Memperdalam penghayatan dan pengertian mahasiswa
terhadap kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat dalam
melaksanakan pembangunan.
d) Mendewasakan cara berfikir serta meningkatkan daya
penalaran mahasiswa dalam melakukan penelaahan,
perumusan dan pemecahan masalah secara pragmatis ilmiah.
e) Memberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk
melaksanakan pembangunan dan pengembangan
masyarakat berdasarkan ilmu teknologi dan seni secara
interdisipliner atau antar sektor.

“Dan janganlah kamu mentaati perintah orang-orang yang


melampaui batas, Yang berbuat kerusakan di muka bumi dan
4 mereka tidak mengadakan perbaikan” (Q.S. Asy-Syuraa’ : 151-152).
Misi dan Visi

f) Melatih mahasiswa sebagai dinamisator dalam problem


solver.
g) Memberikan pengalaman belajar dan bekerja sebagai kader
pembangunan sehingga terbentuk sikap dan rasa cinta
terhadap kemajuan masyarakat.
h) Melalui pengalaman bekerja dalam melakukan penelaahan,
merumuskan dan memecahkan masalah secara langsung,
akan lebih menumbuhkan sifat profesionalisme dan
kepedulian sosial dalam diri mahasiswa dalam arti
peningkatan keahlian, tanggung jawab maupun rasa
kesejawatan.
2. Masyarakat dan Daerah Setempat
a) Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga, serta ilmu,
teknologi dan seni dalam merencanakan dan melaksanakan
pembangunan.
b) Memperoleh cara-cara baru yang dibutuhkan untuk
merencanakan, merumuskan dan melaksanakan.
c) Memperoleh pengalaman dalam menggali serta
menumbuhkan potensi swadaya masyarakat sehingga
mampu berpartisipasi aktif dalam pembangunan.
d) Terbentuknya kader-kader penerus pembangunan di dalam
masyarakat, sehingga terjamin kelanjutan upaya
pembangunan.
e) Memperoleh manfaat dari bantuan tenaga mahasiswa dalam
melaksanakan program dan proyek pembangunan yang
berada di bawah tanggung jawabnya.
3. Perguruan Tinggi
a) Memperoleh umpan balik sebagai hasil pengintegrasian
mahasiswa dengan proses pembangunan ditengah-tengah
masyarakat, sehingga kurikulum, materi perkuliahan dan
pengembangan ilmu yang diterima di perguruan tinggi
dapat disesuaikan dengan tuntutan nyata pembangunan.
b) Memperoleh berbagai kasus yang berharga dan dapat
digunakan sebagai contoh dalam memberikan materi
perkuliahan dan menemukan berbagai masalah untuk
pengembangan penelitian.

“Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah kejahatan itu


dengan cara yang lebih baik. Maka tiba-tiba permusuhan di antara
kamu seolah-olah telah menjadi pertemanan yang setia” (Q.S.
Fushilat : 34) 5
PANDUAN Kuliah Kerja Nyata

c) Melalui kegiatan mahasiswa, dapat menelaah dan


merumuskan keadaan/kondisi nyata masyarakat yang
berguna bagi pengembangan ilmu, teknologi dan seni, serta
dapat mendiagnosa secara tepat kebutuhan masyarakat
sehingga ilmu, teknologi dan seni yang dilakukan dapat
sesuai dengan tuntutan nyata.
d) Meningkatkan, memperluas dan mempererat kerjasama
dengan instansi serta departemen lain melalui rintisan
kerjasama dari mahasiswa yang melaksanakan kuliah kerja
nyata.

“Janganlah berbantah-bantahan di antara kita agar persatuan tetap


6 kokoh kuat”. (Q.S. AI-Anfal : 46)
Pola Pengorganisasian KKN

BAB
2

POLA PENGOR
POLA PENGORGGANISASIAN KKN
Jalam menyelenggarakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mengingat
ciri keterpaduannya, maka kegiatan ini berlangsung di bawah
rektorat, sedangkan penanggungjawab operasional adalah Pembantu
Rektor III yang pelaksanaannya dikelola oleh DPPM Bidang
Pengabdian kepada Masyarakat.

Organisasi Pelaksana KKN

REKTOR
WR.I WR.II WR.III

DPPM PDM PEMDA

PANITIA KKN

TIM PEMBIMBING LAPANGAN


DOSEN UMUM PDM
KORDES
PESERTA KKN
Catatan :
: Garis Instruksi
: Garis Koordinasi

Deskripsi Tugas dan Tanggung Jawab

A. Tahap Pembekalan
- Tujuan: Membekali Peserta KKN agar mampu membuat
perencanaan, Pelaksanaan, dan Pembuatan laporan KKN.

"Janganlah bercerai berai di antara kita" (Q.S. Ali Imran : 3) 7


PANDUAN Kuliah Kerja Nyata

- Luaran: (1) terbentuknya Struktur Organisasi, (2) Pedoman


penggalian data dan informasi, (3) terbentunya Time Schedule,
(4) Membuat Proposal KKN, 1 Proposal Sponsorship, dan 1
Proposal Kerjasama dengan pihak luar. (5) laporan.
1. Di Kampus UMM
Tim Pembimbing Lapang
a. Mengikuti semua rangkaian kegiatan pembekalan sebagai
persiapan bimbingan.
b. Mengkoordinir dan memonitor aktiftas mahasiswa dalam
mengikuti serangkaian kegiatan yang telah dijadwalkan oleh
panitia KKN.
c. Menilai aktifitas mahasiswa dalam mengikuti pembekalan
sebagai bahan pertimbangan kelayakan keikutsertaan
mahasiswa dalam kegiatan KKN.
d. Mengadakan observasi lapangan bersama dengan
mahasiswa (kordes/ wakil) untuk :
(1) Mengkomunikasikan rencana pelaksanaan KKN kepada
PDM dan perangkat desa setempat.
(2) Mempersiapkan pemondokan mahasiswa bekerja sama
dengan tim PDM dan perangkat desa.
(3) Merekam dan menginventarisir program PDM dan desa
bersama permasalahan yang ada pada PDM dan desa
setempat
(4) Merencanakan jadwal kunjungan ke lokasi bersama
dengan PDM.
2. Di Lokasi PDM
Tim pembimbing lapang PDM
a. Menyiapkan penerimaan kedatangan mahasiswa peserta
KKN dengan segala acara yang diperlukan.
b. Menyiapkan pemondokan mahasiswa sebagaimana poin 1.d
(2) dengan segala konsekuensi yang dibutuhkan.
c. Menyiapkan dan merencanakan kegiatan pembekalan di lokasi
yang telah dikoordinasikan dengan mahasiswa dan DPL UMM
d. Menyiapkan lokasi tempat pembekalan yang dikoordinasikan
dengan DPL UMM.
e. Menyiapkan materi dan pemateri pembekalan yang berkenaan
dengan program-program PDM dan desa (kalau dimungkinkan)

"Bentuklah barisan yang teratur seperti suatu bangunan yang tersusun


8 kokoh" (Q.S. Ash-Shaf: 4)
Pola Pengorganisasian KKN

B. Tahap Pelaksanaan
1. DPL UMM
a. Mengantar mahasiswa KKN ke lokasi yang telah ditetapkan
oleh panitia KKN dari hasil observasi lapangan.
b. DPL UMM melakukan penyerahan mahasiswa kepada PDM,
selanjutnya menyerahtkan kepada tuan rumah pemondokan
masing-masing.
c. DPL UMM bersama-sama dengan PDM dan mahasiswa
melakukan observasi lanjutan untuk persiapan pembuatan
program kerja kegiatan KKN.
d. DPL UMM hersama PDM melakukan arahan dan bimbingan
terhadap mahasiswa dalam penyusunan program kerja yang
akan dilaksanakan.
e. Pembuatan rencana kerja dirancang sedemikian rupa agar mudah
diketahui prestasi kerja dengan dibuktikan laporan mingguan
f. Mengumpulkan laporan mingguan/berkala.
2. TPL PDM
a. Melakukan semua kegiatan sebagaimana telah tertera dalam
kegiatan yang dilakukan oleh DPPM UMM (1).
b. Melakukan kunjungan atau pemantauan ke lokasi tempat
mahasiswa berada baik di lokasi pemondokan maupun pada
saat melaksanakan program kerja.
c. Apabila terdapat beberapa kejanggalan berkaitan dengan
pelaksanaan program kegiatan maupun hal-hal lain sekiranya
dipandang perlu seyogyanya segera diambil langkah:
(1) Memberikan bimbingan dan arahan baik secara
kelompok maupun individual.
(2) Menampung semua permasalahan yang timbul
kemudian didiskusikan bersama mahasiswa untuk
dicarikan jalan pemecahan.
(3) Melakukan pendekatan sosial dengan semua pihak yang
terkait dengan cara formal legal (terprogram) maupun
non formal yang bersifat insidental.
d. Memberikan laporan berkala dalam bentuk tertulis kepada
Direktur DPPM c.q. DPL-UMM pada saat melakukan
kunjungan lapangan perihal keberhasilan program kegiatan
yang telah dilakukan oleh mahasiswa.

"Boleh jadi manusia itu membenci sesuatu yang ternyata baik bagi
dirinya" (Q.S. AI-Baqarah : 216) 9
PANDUAN Kuliah Kerja Nyata

e. Menjalin komunikasi secara aktif dengan DPL UMM maupun


panitia KKN dalam konteks keberhasilan pelaksanaan tugas
sebagai DPL-KKN UMM.

C. Tahap Pelaporan
TPL-PDM dan DPL UMM
1. Membimbing mahasiswa untuk mempersiapkan dan menyusun
laporan akhir KKN yang kemudian akan dilanjutkan oleh DPL
UMM sebagai bimbingan terakhir.
2. Memberikan penilaian awal kepada mahasiswa peserta KKN yang
kemudian akan dilanjutkan verifikasi oleh DPL-UMM bersama
dengan panitia KKN UMM.
3. Mengusulkan kelompok berprestasi kepada panitia KKN setelah
melalui seleksi dengan kriteria:
Aspek Penilaian
A Tahap persiapan KKN
A.1 Kehadiran pada pembekalan
A.2 Penyusunan rencana kerja
A.3 Proram unggulan
A.4 Mendapatkan bantuan/sponsorship
A.5 Menjalin komunikasi yang baik dengan DPL
B Pelaksanaan KKN
B.1 Keaktifan pelaksanaan program
B.2 Kekompakan kelompok
B.3 Respon masyarakat
B.4 Respon aparat desa
B.5 Mampu mendatangkan pejabat ternama.
B.6 kegiatan kelompok termuat pada media eloktronik (Radio dan
TV Nasional, regional maupun lokal.) atau media cetak (koran
nasional, regional maupun lokal).
B.7 Laporan KKN
C Perilaku pribadi
C.1 Tanggung jawab kelompok
C.2 Keaktifan ibadah
C.3 Kemandirian/kreativitas

"Janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang telah dipercayakan


10 kepadamu, sedang kamu mengetahui" (Q.S. AI-Anfal: 27)
Pola Pengorganisasian KKN

4. Menyampaikan berbagai hal berkenaan dengan pelaksanaan


KKN pada periode tersebut demi perbaikan sistem
penyelenggaraan KKN yang akan datang.

D. Kewenangan DPL-UMM dan PDM


1. Bersikap tegas dalam memberikan keputusan terhadap segala
hal yang berkenaan dengan berbagai ketentuan yang berlaku
misalnya, mahasiswa yang melakukan pelanggaran aturan.
2. Mengambil langkah cepat terhadap kejadian yang sekiranya akan
membahayakan keselamatan mahasiswa, misalnya mahasiswa
sakit keras, keluarga sakit, dst.
3. Merekomendasikan kepada panitia KKN perihal masalah-masalah
yang berkenaan dengan ketidak konsistenan mahasiswa dalam
melaksanakan program kegiatan KKN, untuk mendapatkan
sanksi, misalnya mahasiswa bertindak tidak bermoral.
4. Memberikan rekomendasi pengajuan proposal untuk kegiatan
sponsorship yang tidak mengikat terhadap kegiatan KKN
tersebut.

11
PANDUAN Kuliah Kerja Nyata

12
Teknik Penyusunan Program

BAB
3

TEKNIK PENYUSUNAN PROGRAM


A. Asas-Asas Penyusunan Program KKN
Program KKN berdasarkan asas-asas tertentu, yaitu:
1. Program KKN harus berorientasi pada tujuan tertentu, pada
prinsipnya tujuan KKN adalah: (a) melatih mahasiswa agar mampu
memadukan kaidah teoritis dengan praktek di lapangan (b)
memberikan pengalaman, menumbuhkan sikap cinta dan
kemampuan mengabdi pada masyarakat (e) membantu masyarakat
dalam upaya meningkatkan kualitas hidupnya dengan
kemampuan sendiri (d) memajukan syiar Islam di masyarakat.
2. Program KKN harus bersifat fleksibel, harus disesuaikan dengan
keadaan dan kebutuhan masyarakat setempat.
3 Program KKN harus dilaksanakan secara efektif dan efisien
berdasarkan waktu, biaya dan tenaga yang tersedia.
4. Program KKN harus bersifat berkesinambungan, program yang
telah dan akan dilaksanakan saling bertalian dengan erat,
program yang dilaksanakan merupakan kelanjutan dan program
yang telah dilaksanakan.
5. Program KKN harus disusun berdasarkan pada asas
keseimbangan/ pemerataan.
6. Menentukan program unggulan yang nantinya dapat dilakukan
berkesinambungan atau diselesaikan saat itu juga.

B. Langkah-Langkah Penyusunan Program Kerja


Dalam hubungannya dengan program kerja mahasiswa KKN
dapat disusun langkah-langkah sebagai berikut:
1. Pengumpulan Data dan Analisis Situasi
Langkah pertama proses perencanaan program adalah

“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman yaitu orang-


orang yang khusuk dalam shalatnya dan orang-orang yang menjauhkan
diri dari perbuatan dan perkataan yang tiada berguna...” (Q.S. AI-
Mukminun : 1-3)
13
PANDUAN Kuliah Kerja Nyata

pengumpulan data, fakta dan peristiwa yang menggambarkan


potensi, keadaan dan situasi serta permasalahan yang dihadapi
oleh masyarakat di lokasi KKN. Data tersebut dapat berupa data
primer yang dikumpulkan dari para tokoh masyarakat desa dan
data sekunder.
Data sekunder yang dapat menunjang penyusunan program
antara lain:
a. Keadaan Desa, meliputi geografis, topografi, administrasi,
transportasi, dan demografi.
b. Keadaan Sosial Ekonomi Desa, meliputi:
Pendidikan, komposisi penduduk menurut pendidikan,
sarana dan prasarana pendidikan (formal dan non formal),
analisa tentang minat belajar (perbandingan antara anak
usia 7-I2 tahun dengan jumlah murid Sekolah dasar yang
ada), apa penyebabnya, bagaimana sarana dan prasarana
penunjangnya, bagaimana dukungan orang tua.
Agama, komposisi penduduk menurut agama, sarana dan
prasarana peribadatan, aktif dan tidak aktif kegiatan
perihadatan (misalnya baca Al Qur’an) dan kader pengurus
kegiatan peribadatan.
Kesehatan, sarana dan prasarana kesehatan yang tersedia,
keadaan gizi penduduk, kebun gizi dan toga di penduduk.
Perekonomian, mata pencaharian, produksi tanaman pangan
dan ternak, sarana pemasaran, permodalan keadaan koperasi
di desa dan sumber usaha sampingan penduduk.
Sumber daya alam, luas tanah pertanian, potensi tanaman
yang belum diolah/dimanfaatkan, bahan galian yang belum
dieksploitasi, dll.
c. Pemerintahan Desa
- Struktur organisasi pemerintahan desa, sarana
pemerintahan desa.
- Lembaga-lembaga swadaya masyarakat desa dan
organisasi-organisasi lain di desa bagaimana
aktivitasnya dan kreatifitasnya.
d. Sosial Budaya
Nilai-nilai budaya di masyarakat yang memungkinkan
menghambat dan mendukung pembangunan desa.

“Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara


kemaluannya, yang demikian itu lebih suci bagi mereka, sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat” (Q.S. An-Nur : 30)
14
Teknik Penyusunan Program

Pengumpulan data dapat dilakukan pada saat observasi


lapangan oleh koordinator desa. Karena pentingnya
pengumpulan data untuk kelanjutan penyusunan program,
disarankan kordes bermalam di desa dengan mengajak 1
atau 2 rekan untuk memudahkan membagi pengumpulan
data yang harus dilakukan.
2. Identifikasi Perumusan Masalah
Berdasarkan data yang dikumpulkan, kemudian dilakukan analisis
untuk merumuskan permasalahan dengan cara membuat clustering
dan skala prioritas kegiatan untuk menentukan program unggulan.
Hasil identifikasi permasalahan yang diperoleh dapat dikaitkan
dan diklasifikasikan ke dalam bidang-bidang garap KKN,
contohnya: bidang agama, bidang sosial budaya dan ekonomi.
3. Prioritas Penanganan Masalah
Dalam kehidupan masyarakat di desa tidak hanya terdapat satu
atau dua permasalahan saja. Berbagai masalah dihadapi oleh
masyarakat desa secara simultan. Menghadapi hal tersebut maka,
penentuan prioritas penanganan masalah perlu dilakukan.
Penentuan prioritas penanganan masalah tersebut dapat
didasarkan pada:
a. Urgensi, mendesak atau tidaknya penanganan permasalahan
tersebut bagi masyarakat desa.
b. Dampak, luas atau tidaknya dampak permasalahan tersebut
terhadap kehidupan penduduk desa.
c. Kemampuan, apakah mahasiswa KKN mempunyai cukup
kemampuan untuk melakukan penanganan masalah tersebut
atau tidak.
d. Kebutuhan dana, apakah mahasiswa akan mampu
mengusahakan penutupan dana bagi penanganan masalah
tersebut atau tidak.
4. Penyusunan Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan yang akan dilakukan oleh mahasiswa KKN
selama berada di desa pada dasarnya memuat tentang:
a. Bidang garap, kegiatan yang akan dilaksanakan dapat
diklasifikasikan dalam bidang garap apa.
b. Nama kegiatan/program.

“... Tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan


taqwa, dan janganlah tolong menolong dalam berbuat dosa dan
permusuhan.. “ (Q.S. Al-Maidah : 2)
15
PANDUAN Kuliah Kerja Nyata

c. Lokasi, desa, dusun, RW dan RT mana kegiatan tersebut akan


dilaksanakan.
d. Waktu pelaksanaan, kapan kegiatan tersebut akan
dilaksanakan oleh mahasiswa KKN
e. Penanggungjawab dan pelaksana kegiatan, siapa yang
akan bertanggungjawab atas kelancaran pelaksanaan
kegiatan dan siapa saja yang akan melaksanakan program
tersebut.
f. Target, dari pelaksanaan kegiatan tersebui apa indikator
yang harus dicapai oleh pelaksana sehingga program
tersebut dapat dikatakan berhasil atau tidak.
g. Penyusunan program unggulan
1) Menggali informasi tentang permasalahan dan program
desa melalui wawancara, observasi, melakukan/
mengalami.
2) Mensintesis permasalahan dan program dengan tujuan
yang komprehensip untuk mengatasi permasalahan.
3) Membuat list ide.
4) Membuat prototype beberapa ide.
5) Menentukan program kemudian menyusun rencana
kegiatan yang sudah disepakati oleh muspika/perangkat
desa.
h. Rencana kegiatan atau program yang akan dilaksanakan
oleh mahasiswa peserta KKN dapat disusun dalam tabel
seperti berikut:

“Setiap orang dan kamu adalah pemimpin dan masing-masing akan


dituntut pertanggungjawaban atas kepemimpinannya” (H.R. Bukhari
16 Muslim)
TIME SCHEDULE
KKN KLP ........... DESA .......................
No. PROGRAM Waktu LOKASI P. JAWAB BIAYA KET.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1. Agama
a. .....................
b. .....................
c. .....................
-. ......................
-. ......................
2. Ekonomi
a. .....................
b. .....................
c. .....................
-. ......................
-. ......................
3. Sosbud
a. .....................
b. .....................
c. .....................
-. ......................
-. ......................
4. Kesehatan
a. .....................
b. .....................
c. .....................
-. ......................
-. ......................
5. Lingkungan
a. .....................
b. .....................
c. .....................
-. ......................
-. ......................
6. Dll.
-. ......................
-. ......................
Teknik Penyusunan Program

17
-. ......................
Mengetahui,
Kepala Desa, Dosen Pembimbing, Kordes,
PANDUAN Kuliah Kerja Nyata

18
Penulisan Laporan KKN

BAB
4

PENULISAN LAPORAN KKN

A. Pengantar
Penulisan laporan KKN merupakan salah satu tahap dari proses
kegiatan KKN. Laporan tersebut memiliki nilai penting karena akan
diperoleh informasi tentang permasalahan, proses pemecahan dan
hasil pelaksanaan.
Pelaporan KKN berarti memberikan informasi secara utuh
tentang segala yang terjadi di lapangan untuk memperoleh perhatian
bagi pelaksanaan KKN berikutnya.
Pada dasarnya pelaksanaan KKN disesuaikan dengan
perkembangan di lapangan. Namun untuk mempermudah perlu
adanya pedoman umum dapat dijadikan acuan dalam pelaporan KKN.

B. Sifat Laporan KKN


Laporan merupakan kumpulan informasi tertulis yang
menyangkut proses pelaksanaan program dalam rangka kegiatan
mahasiswa KKN dalam membantu memecahkan problematika
pembangunan di desa.
Sifat laporan yang harus disusun oleh mahasiswa peserta KKN
adalah :
1. Laporan Kemajuan (Progress Report)
Laporan ini harus disusun oleh mahasiswa peserta KKN setiap
satu minggu sekali. Laporan akan diserahkan pada dosen
pembimbing lapangan atau satuan tugas KKN dari Direktorat
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat(DPPM) bidang
Pengabdian kepada Masyarakat.
Laporan kemajuan pada dasarnya berisi tentang program-
program yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa peserta KKN,

"Tahukah kamu orang yang mendustakan agama? Yaitu orang yang


menghardik anak yatim dan tidak menganjurkan memberi makan or-
ang miskin". (Q.S. AI-Maun : 1-3) 19
PANDUAN Kuliah Kerja Nyata

program-program yang sedang dilaksanakan dan taraf


pengerjaannya, problematika yang ditemui di lapangan yang
menyulitkan mahasiswa peserta KKN serta faktor-faktor yang
menghambat dan mendukung pelaksanaan program selama 1
minggu tersebut.
2. Laporan Akhir KKN
Laporan ini disusun pada akhir kegiatan KKN dan harus
diserahkan kepada Dosen Pembimbing dalam waktu paling
lambat 1 (satu) minggu setelah berakhir kegiatan KKN.
Laporan ini berisi semua kegiatan yang telah dilaksanakan selama
melakukan kegiatan KKN di lokasi, di samping itu dalam laporan
akhir juga harus dijelaskan saran rekomendasi dari peserta KKN
pada periode tersebut untuk peserta KKN pada periode
berikutnya sehingga pelaksanaan program dapat
berkesinambungan.

C. Kerangka Laporan
1. Kerangka Laporan Kemajuan (Progress Report) KKN
Bab I : Program-program yang telah dilaksanakan
- Nama kegiatan/ program
- Penanggungjawab dan pelaksana kegiatan
- Waktu penyelesaian.
Bab II : Program-program yang sedang dilaksanakan
- Nama kegiatan/program
- Penanggungjawab/ pelaksana kegiatan
- Taraf penyelesaian.
Bab III : Problematika yang dihadapi
- Problem atau kendala dalam pelaksanaan program
- Faktor penghambat dan pendukung.
2. Kerangka Laporan Akhir KKN
Abstrak
Kata Pengantar
Bab I : Pendahuluan
- Keadaan geografis desa, luas wilayah, jumlah dusun
- Keadaan demografis desa

"Apabila kamu telah menyelesaikan satu pekerjaan, maka kerjakanlah


pekerjaan yang lain dengan sungguh-sungguh, dan hanya kepada
20 Tuhanmu sajalah hendaknya kamu mengharap" (Q.S. Alam Nasyrah 7-8)
Penulisan Laporan KKN

- Keadaan sosial ekonomi desa


- Keadaan sosial budaya
- Keadaan keagamaan
- Lembaga Pemerintah dan Lembaga Desa.
Bab II : Identifikasi Sumber Daya (Potensi Desa)
- Alam, sarana (sektor pertanian, peternakan,
ekonomi, dll)
- Potensi tiap dusun (jumlah dan jenis usaha home
industry yang ada)
- Manusia, keahlian mata pencaharian
- Teknologi hasil pengembangan.
Bab III : Program dan pelaksanaan pengembangan masyarakat
- Program kerja dan sasaran
- Langkah-langkah pelaksanaan
- Problematika yang dihadapi
- Faktor penghambat dan peudukung pelaksanaan
program
- Tabulasi kegiatan dan hasil kegiatan program.
Bab IV : Kesimpulan
Bab V : Rekomendasi
- Evaluasi
- Masukan.
Lampiran-lampiran
- Foto asli kegiatan minimal 10 lembar
- Denah desa dan struktur desa.

D. Petunjuk Teknis Penyusunan Laporan Kemajuan


(Progress Report)
1. Laporan kemajuan disusun oleh masing-masing bidang (agama,
ekonomi dan sosial budaya).
2. Laporan kemajuan diketik atau dapat ditulis tangan yang rapi
dan mudah dibaca.
3. Laporan kemajuan harus mendapatkan pengesahan dari kordes
dan mengetahui kepala desa.

“Katakanlah : Sesungguhhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku


hanya untuk Allah semata, Tuhan seru sekalian alam" (Q.S. AI-An'am:162) 21
PANDUAN Kuliah Kerja Nyata

4. Laporan kemajuan diserahkan setiap 1 minggu sekali pada DPL


atau satgas KKN.
5. Laporan kemajuan tanpa diberi cover.
6. Kealpaan penyusunan laporan kemajuan akan berpengaruh
kepada evaluasi bagi peserta KKN.

E. Petunjuk Teknis Penyusunan Laporan Akhir KKN


1. Laporan akhir disusun secara kelompok.
2. Konsep laporan akhir dikonsultasikan kepada DPL sebelum
diketik.
3. Laporan akhir diketik pada kertas HVS ukuran A4 dengan spasi
rangkap.
4. Laporan akhir harus dapat pengesahan dari DPL dan mengetahui
pimpinan tempat KKN.
5. Laporan akhir diserahkan kepada DPPM melalui DPL.
6. Laporan akhir dikumpulkan paling lambat 1 minggu setelah KKN
berakhir.
7. Judul laporan dicantumkan pada cover laporan.

"Apakah kamu menduga akan dapat masuk surga padahal belum nyata
bagi Allah siapa di antara kamu yang betul-betul berjihad dan bersabar"
22 (Q.S. Ali lmran : 142)
Penulisan Laporan KKN

F. Contoh Cover Laporan Akhir

LAPORAN KKN

SEMESTER GANJIL
TAHUN AKADEMIK 2019/2020

DI DESA ARGOSARI
KECAMATAN JABUNG KABUPATEN MALANG

Oleh Kelompok : 1

Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2019

“Apakah kamu menduga akan dapat masuk surga padahal belum datang
kepadamu cobaan sebagaimana telah dialami oleh orang-orang
terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa malapetaka dan kesengsaraan,
serta diguncang aneka cobaan sehingga berkatalah Rasul dan orang-
orang yang beriman bersamanya : Kapan datangnya pertolongan
Allah? Ingat bahwa pertolongan Allah itu amat dekat" (Q.S. Al-Baqarah
: 214) 23
PANDUAN Kuliah Kerja Nyata

24
Evaluasi dan Tindak Lanjut

BAB
5

EVAL
EVALUASI D
ALU AN TIND
DAN AK L
TINDAK ANJUT
LANJUT

A. Evaluasi
Setiap program kegiatan harus diadakan evaluasi secara terus
menerus dan cermat. Evaluasi ini untuk menjawab pertanyaan apakah
program yang dicanangkan sudah berjalan dengan baik atau belum.
Jika belum apa tindak lanjut KKN harus diadakan evaluasi untuk
memperoleh hasil yang sebaik-baiknya, sesuai dengan tujuan
diselenggarakannya KKN itu.
1. Aspek Evaluasi
Evaluasi KKN berkaitan dengan dua aspek, yaitu :
a. Aspek Kuantitatif, yaitu evaluasi yang berhubungan dengan
apakah program-program yang direncanakan sudah berjalan
atau belum.
b. Aspek Kualitatif, yaitu evaluasi yang berhubungan dengan
apakah penggalian informasi, perencanaan dan pelaksanaan
program KKN sudah melibatkan seluruh unsur yang terkait
(mahasiswa peserta KKN, warga masyarakat desa, aparat desa
dan sebagainya) dan apakah dalam melaksanakan
programnya sudah memperhatikan aspek-aspek sosial
masyarakat, kemampuan pelaksanaan dan sumber dananya.
2. Waktu Evaluasi
Tiga jenis evaluasi dalam KKN
a. Evaluasi Terencana
Evaluasi yang sudah ditetapkan dan dilaksanakan secara
rutin. Evaluasi ini dapat dilaksanakan setiap minggu sekali,
dengan melibatkan pihak-pihak yang berhubungan dengan
pelaksanaan program KKN.

“Dan sungguh pasti Kami akan memberi cobaan kepada kamu sekalian
dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-
buahan. Dan berikanlah berita gembira ini kepada orang-orang yang
sabar” (Q.S. AI-Baqarah : 155) 25
PANDUAN Kuliah Kerja Nyata

b. Evaluasi Insidental
Evaluasi yang diselenggarakan oleh mahasiswa KKN bersama
masyarakat di saat menemukan masalah-masalah mendesak
saat melakukan program KKN.
c. Evaluasi Akhir
Evaluasi yang dilaksanakan setelah KKN berakhir. Evaluasi
ini untuk mengetahui sejauh mana program KKN secara
keseluruhan telah berhasil dilaksanakan. Evaluasi akhir ini
sangat berguna dalam menentukan dasar bagi pelaksanaan
KKN berikutnya, dan dapat pula dijadikan pijakan oleh
masyarakat dan aparat desa/lembaga dalam menjalankan
program-program pembangunan.
3. Yang Mengevaluasi
Pihak yang mengevaluasi KKN adalah :
a. Tim Pembimbing Lapangan
b. Panitia / supervisi KKN
c. DPPM - UMM
d. Pihak lain yang dianggap perlu dilibatkan dalam evaluasi
ini.
Evaluasi dilakukan secara terbuka, tidak ada kecurigaan dan
suasana kekeluargaan dan hasil evaluasi ditetapkan oleh ketua
pelaksana KKN Terpadu dengan persetujuan Rektor.
4. Masalah-masalah dievaluasi dalam penyusunan dan
melaksanakan program KKN. Masalah-masalah dievaluasi antara
lain :
a. Apakah informasi / data yang diperoleh sudah cukup untuk
memahami masalah kritis di lokasi KKN.
b. Apakah program-program yang dicanangkan sudah relevan
dengan masalah masyarakat.
c. Apakah mahasiswa sudah melibatkan warga masyarakat
dalam mencari informasi, merencanakan program dan
melaksanakan program-program KKN.
d. Apakah anggota kelompok dari masyarakat mampu
melaksanakan program-programnya.
e. Apakah pembagian tugas dalam menjalankan program
sudah baik.

“Dua nikmat yang sering disia-siakan oleh kebanyakan orang adalah


26 kesehatan dan kesempatan” (H.R. Bukhari)
Evaluasi dan Tindak Lanjut

f. Apa hambatan-hambatan dalam melaksanakan program dan


langkah-langkah untuk mengatasi.
g. Sejauh mana keterlibatan anggota kelompok dan warga
masyarakat dalam menjalankan program KKN.

B. Segi dan Sasaran Evaluasi


1 . Bagian yang dievaluasi adalah :
a. Kuliah pembekalan
b. Penyusunan program KKN
c. Pelaksanaan program KKN
d. Pelaporan.
2. Segi yang dievaluasi adalah :
a. Kemampuan menguasai materi pembekalan
b. Kemampuan menyusun program KKN
c. Kemampuan melaksanakan program KKN
d. Pelaporan.
3. Sasaran evaluasi bersifat perorangan dan kelompok :

Aspek Evaluasi Sasaran Evaluasi


Pembekalan Perorangan
Kemampuan penyusunan program KKN Kelompok
Kemampuan melaksanakan program KKN Perorangan dan kelompok
Pelaporan Perorangan dan kelompok

"Hendaklah ada sekelompok di antara kamu yang mengajak kepada


kebaikan, yakni menyuruh berbuat kebaikan dan mencegah
kemungkaran” (Q.S. Ali Imran : 104) 27
PANDUAN Kuliah Kerja Nyata

C. Rentang Penilaian KKN


1. Rentang Penilaian dan Derajat Nilai KKN adalah sebagai berikut:
Taraf Penguasaan Predikat Nilai Bobot
> 80 Sangat Memuaskan A 6
> 75-79 Memuaskan B+ 5
> 70-74 Baik B 4
> 65-69 cukup C+ 3
> 60-64 tidak cukup C 2
< 55-59 tidak jelek D 1
< 54 sangat jelek E 0

2. Bagi peserta KKN yang memperoleh nilai akhir A, B atau C


dinyatakan lulus.
3. Nilai Akhir (NA) KKN didasarkan atas formula berikut :

NA = a1 + b1 + a2 + b2 + a3
5

Keterangan:
NA = Nilai Akhir KKN
A = Tahap Pembekalan
a1 = Kehadiran dalam pembekalan

Nilai kehadiran dapat ditentukan sebagai berikut:


1) Hadir 100 % = 80
2) Hadir 75 % = 65
3) Hadir 50 % = 55
4) Hadir 25 % = 45
5) Hadir 0% = 0

b1 = Evaluasi Pembekalan
Nilai evaluasi pembekalan berkisar antara 0 - 100
B = Tahap Pelaksanaan
a2 = Penyusunan Program

"Tiga perkara yang menghancurkan : (1) Kikir yang diperturutkan (2)


Hawa nafsu yang diikuti dan (3) Kebanggaan seseorang terhadap
pendapatnya sendiri, maka jagalah dirimu dari perilaku demikian" (HR.
28 Tobroni)
Evaluasi dan Tindak Lanjut

Nilai penyusunan program dapat diklasifikasikan sebagai berikut:


1) Sangat memuaskan dengan nilai 80
2) Memuaskan dengan nilai 65
3) Cukup Memuaskan dengan nilai 55
4) Kurang memuaskan dengan nilai 45
b2 = Keaktifan dalam melaksanakan program

Nilai keaktifan dalam melaksanakan program dapat


diklasifikasikan sebagai berikut:
1) Sangat memuaskan dengan nilai 80
2) Memuaskan dengan nilai 65
3) Cukup Memuaskan dengan nilai 55
4) Kurang memuaskan dengan nilai 45
C = Tahap Pelaporan
a3 = Laporan Kelompok/desa
Nilai laporan kelompok/desa dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
1) Sangat memuaskan dengan nilai 80
2) Memuaskan dengan nilai 65
3) Cukup Memuaskan dengan nilai 55
4) Kurang memuaskan dengan nilai 45

Catatan :
Nilai a1, b1, a2, a3 dan b3 dalam bentuk angka dan
nilai akhir dalam bentuk huruf (A, B, C atau D).

Pembekalan : 30
Pelaksanaan : 50
Pelepasan : 20

"Orang yang cerdas adalah yang menekan nafsunya dan beramal untuk
kehidupan setelah kematian, sedang orang yang bodoh adalah orang
yang memperturutkan hawa nafsunya dan mengangankan kepada Allah
dengan berbagai angan-angan" (H.R. Bukhori dan Tirmidzi). 29
PANDUAN Kuliah Kerja Nyata

30
Pengetahuan Praktis

BAB
6

PENGETAHU
PENGETAHUAN PRAKTIS
AHUAN

6.1 PENDEKATAN SOSIAL KEMASYARAKATAN DAN


MOTIVASI MASYARAKAT DESA

A. Pengantar
Pendekatan sosial terhadap masyarakat merupakan kunci utama
keberhasilan program kegiatan KKN yang tersusun rapi (bahkan
lengkap dengan program unggulan) seringkali tidak banyak
memberikan kontribusi positif pada masyarakat atau bisa jadi pro-
gram tersebut kurang dapat terlaksana dengan baik jika masyarakat
bersifat antipati, hal ini bisa disebabkan karena kurang berhasilnya
(gagalnya) pendekatan masyarakat. Jika peserta KKN berhasil
melakukan pendekatan masyarakat dengan baik, maka tidak menutup
kemungkinan masyarakat (termasuk di dalamnya pejabat/aparat dan
tokoh masyarakat) akan secara sadar ikut berperan aktif dalam
kegiatan KKN baik dalam bentuk tenaga, pikiran, biaya dan lain
sebagainya. Walaupun begitu pentingnya peranan pendekatan
masyarakat pada kegiatan KKN Terpadu, peserta KKN diharapkan
tetap harus piawai dalam melakukan, tidak terburu-buru dan
sembarangan, hendaknya dalam melakukan pendekatan pada
masyarakat tetap memperhatikan langkah-langkah yang akan
dijabarkan di bawah ini.
Gambaran umum langkah-langkah yang perlu diperhatikan
peserta KKN dalam melakukan pendekatan pada masyarakat adalah
sebagai berikut:
1. Penggalian informasi, terutama tentang potensi masyarakat dan
tokoh-tokoh masyarakat (key person).

“Tiga golongan yang Allah tidak akan berbicara kepada mereka di hari
kiamat, tidak mensucikan mereka dan tidak pula melihat mereka, sedang
bagi mereka siksa yang pedih, yaitu : orang tua pezina, raja pendusta,
dan orang miskin yang sombong” (H.R. Muslim) 31
PANDUAN Kuliah Kerja Nyata

2. Silaturahim pada masyarakat, terutama ada key person (tokoh


kunci).
3. Sosialisasi program dengan teknik persuasif (mempengaruhi) dan
4. Evaluasi hasil pendekatan pada masyarakat.
5. Mengoptimalkan peranan key person untuk meningkatkan
pendekatan pada masyarakat.
6. Pemberian penghargaan.

B. Identifikasi Permasalahan dan Kebutuhan Masyarakat


Dalam mengidentifikasi masalah haruslah disesuaikan dengan
kebutuhan masyarakat dan kita harus punya komitmen untuk ikut
seruta memberikan solusi masalah tersebut sebagai cermin
kemanfaatan kita pada masyarakat lokasi KKN. Permasalahan
masyarakat dapat didekati melalui dua pendekatan:
1. Pendekatan Rasionalitas : dimana menurut akal sehat (secara
rasional) merupakan masalah yang harus dicarikan solusi
walaupun masyarakat menganggapnya bukan masalah, sebagai
contoh adanya MCK yang memadai di lokasi KKN.
2. Pendekatan Harapan dan Kebutuhan Masyarakat: dimana
masalah tersebut secara riil dirasakan oleh masyarakat, sebagai
contoh kebutuhan masyarakat akan listrik masuk desa.
Kebutuhan masyarakat yang ingin dicarikan solusinya, harus
sudah dipertimbangkan dari segi dukungan masyarakat,
mempunyai daya dukung yang baik, diduga tidak mengalami
banyak hambatan dan kemampuan peserta KKN untuk
melakukannya. Secara umum identifikasi masalah dapat
menggunakan teknik empiris (mengadakan pengamatan
langsung di lokasi KKN) atau teknis dokumentasi (dengan
mempelajari kesiapan baik RT, RW maupun desa). Apapun teknik
yang digunakan, maka identifikasi masalah bermuara pada solusi
permasalahan sebaiknya berorientasi kepada kebutuhan
masyarakat agar masyarakat dapat ikut handarbeni (ikut
memiliki dan memelihara).

“Tanda-tanda orang munafik ada tiga, yakni : (1) Bila berbicara berdusta
(2) Bila berjanji mengingkari (3) Bila dipercaya berkhianat” (H.R.
32 Bukhari)
Pengetahuan Praktis

C. Teknik Pendekatan Sosial


Ada dua teknik pendekatan sosial terhadap masyarakat umum
yang digunakan yaitu:
1. Observasi (Pengamatan)
Observasi langsung maupun tidak langsung ini sangat berperan
dalam penggalian informasi dan evaluasi hasil pendekatan
masyarakat di lokasi KKN. Sebelum melakukan observasi
sebaiknya lebih dahulu dibuat agenda observasi yang meliputi
tujuan observasi, lokasi observasi data yang diharapkan
didapatkan dan lain sebagainya disesuaikan dengan kebutuhan.
Dalam melakukan observasi harus dihindari tindakan overact-
ing yang dapat memancing kecurigaan masyarakat dan observasi
akan lebih baik jika dilakukan secara kelompok (tidak sendirian)
dan tentunya harus pada waktu yang sesuai. Tegur sapa, sopan
santun dan murah senyum merupakan kunci penting dalam
menunjang keberhasilan observasi.
2. Interview (Wawancara)
Interview terstruktur atau tidak terstruktur merupakan teknik
yang paling sering digunakan dalam pendekatan pada
masyarakat. Dalam melakukan interview sebaiknya diupayakan
hal-hal berikut:
a. Tidak berkesan formalitas, peserta KKN harus mampu
menciptakan situasi yang kondusif agar tidak terjadi interaksi
dan tukar pendapat secara seimbang, sehingga terhindar
dari kesan menggurui, sok pintar dan lain sebagainya.
b. Gunakanlah komunikasi humaniora (Persuasive dan
Kooperatif) yang tnampu menghargai hakekat manusia,
sehingga komunikan tidak pernah merasa disepelekan
apalagi merasa dihina.
c. Berpernampilan yang memadai, tetapi jangan punya kesan
berlebihan apalagi sok pintar, dan perlu kita ingat bahwa
masyarakat di lokasi KKN adalah masyarakat desa yang
kental dengan kesederhanaan dan kebersamaan. Dalam
konteks ini termasuk berpakaian (jenis, cara, kebersihan dll)
cara berjalan, cara duduk, cara minum, dan lain sebagainya
harus mendapat perhatian khusus.

“Rasa malu dan iman, kedunya selalu bersamaan, maka jika salah satunya
hilang, maka hilang pulalah yang lainnya” (H.R. AI-Hakim) 33
PANDUAN Kuliah Kerja Nyata

d. Sesuaikan waktu interview, dengan waktu yang relatif luang


bagi sasaran interview. Bagi pejabat desa biasanya hampir
tidak ada masalah untuk menyediakan waktu interview,
tetapi jika ingin interview ke rumah sebaiknya peserta KKN
memberitahu terlebih dahulu dan minta ijin. Untuk
masyarakat petani biasanya waktu yang cukup baik adalah
sore hari atau selepas sholat maghrib. Jangan terlalu
dipaksakan untuk melakukan interview sampai melampaui
batas (sampai larut siang atau larut malam).

D. Komunikasi Sosial dan Perubahan Sikap


Komunikasi verbal maupun nonverbal yang dilakukan peserta
KKN haruslah berorientasi kepada komunikasi humaniora yaitu
komunikasi yang memanusiakan manusia, sehingga diharapkan
komunikan tidak pernah tersinggung apalagi terhina bahkan
sebaliknya merasa dihargai dan kepentingannya diperhatikan.
Sedangkan teknik komunikasi yang sebaiknya digunakan adalah
teknik persuasif (mempengaruhi) dan kooperatif (kerjasama).
1. Interaksi Sosial
Secara sosiologis W.l. Thomas mengungkapkan bahwa interaksi
manusia merupakan pemberian tanggapan (respon) terhadap
rangsangan (stimulus). Sehingga tindakan seseorang selalu
didahului oleh tahap penilaian dan pertimbangan. Dari sinilah
situasi sosial masyarakat cenderung menggunakan beberapa
jarak sistem sosial antara lain:
a. Jarak intim (intimate distance) berarti secara intensif.
b. Jarak pribadi (personal distance), yaitu adanya hubungan
dekat.
c. Jarak sosial (social distance) secara formal.
d. Jarak publik (public distance) di depan umum.
2. Komunikasi Sosial
Apabila terlaksananya komunikasi sosial dengan baik terhadap
masyarakat maka, terjadilah suatu sistem komunikasi dari
perjumpaan awal sampai dengan terpisah. Hal ini dapat
terlaksana apabila peserta KKN melaksanakan sistem awal dari :

“Malu itu dari iman dan iman itu di dalam surga, sedang kekejian itu
34 watak kasar dan watak kasar itu di dalam neraka” (H.R. Ahmad)
Pengetahuan Praktis

a. Memulai (initiating) yaitu mengadakan tegur sapa


b. Menjajaki (experimenting)
c. Meningkatkan (intensifying)
d. Menyatupadukan (integrating) yaitu menjembatani
hubungan
e. Mempertalikan (bonding) yaitu menyatukan.

E. Memotivasi Masyarakat
Memotivasi berasal dari kata motif yang artinya dasar, alasan,
latar belakang atau dorongan. Dalam hubungan ini dimaksud dengan
motif adalah:
1. Segala sesuatu yang mendasari seseorang untuk berbuat sesuatu.
2. Alasan-alasan mengapa seseorang berbuat sesuatu.
3. Dorongan seseorang berbuat sesuatu.
Dalam pembangunan pedesaan tujuan motivasi adalah untuk
membangkitkan kemauan dan semangat warga masyarakat desa
untuk maju. Adapun sasaran pada motivasi dapat dibagi dalam dua
golongan, yaitu:
1. Sasaran langsung yakni warga masyarakat baik perorangan
maupun kelompok.
2. Sasaran tak langsung adalah tokoh masyarakat yang akan
meneruskan dan menyebarluaskan motivasi kepada masyarakat
di lingkungannya.
Langkah-langkah motivasi di sini dimaksudkan adalah kegiatan-
kegiatan yang harus dilakukan secara berurutan mulai dari awal bila
seseorang akan melaksanakan motivasi. Langkah-langkah ini dapat
dibagi dalam tiga tahap berikut:
1. Tahap Persiapan
a) Sebagai langkah pertama, mengidentifikasi setiap
permasalahan yang ada di pedesaan yang perlu dimotivasi.
b) Sebagai Iangkah selanjutnya adalah menyusun rencana
motivasi, apakah yang akan dimotivasikan, kepada siapa,
kapan, berapa lama, dimana, media apa yang akan
digunakan, caranya bagaimana.

“Malu itu tidak mendatangkan kecuali kebaikan” (H.R. Bukhari dan


Muslim) 35
PANDUAN Kuliah Kerja Nyata

2. Tahap Pelaksanaan
Pada setiap pelaksanaan perlu ditempuh langkah-langkah sebagai
berikut:
a) Langkah pertama, mendatangi tempat dimana akan
dilakukan motivasi-motivasi pada waktu yang telah
ditentukan dengan media yang sudah dipersiapkan.
b) Langkah kedua, melaksanakan motivasi sesuai dengan cara
yang telah ditetapkan dalam perencanaan.
Berapa cara atau metode motivasi antara lain dapat
dikemukakan:
a) Tatap muka perorangan
b) Anjangsana keluarga
c) Pertemuan periodik
d) Penerapan secara masal.
3. Tahap Tindak Lanjut
Langkah-langkah yang harus ditempuh pada tahap ini adalah:
1) Langkah pertama, mengadakan monitoring yakni
mengamati dan mengikuti perkembangan yang telah
dicapai setelah dilakukan motivasi
2) Langkah kedua, mengadakan pembinaan melalui
pengulangan kembali motivasi yang telah dilakukan secara
terus menerus sampai tujuan motivasi tercapai.
3) Langkah ketiga, mengadakan evaluasi atas hasil motivasi,
yakni menilai sampai sejauh mana seseorang mengikuti atau
tidak mau mengikuti ajakan motivasi.
Kemudian menentukan kegiatan apa yang harus dilakukan
selanjutnya.

"Tidaklah sempurna iman seseorang di antara kamu, sehingga


mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri" (H.R. Bukhari
36 dan Muslim)
Pengetahuan Praktis

6.2 PEMECAHAN MASALAH DI LOKASI KKN

A. Pengantar
Dalam pelaksanaan KKN, satu kelompok mahasiswa yang terdiri
dari kurang lebih 25-28 orang akan dilepas pada satu desa lokasi
tertentu. Mereka dituntut untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang
dapat menunjang pembangunan masyarakat dan peningkatan taraf
hidup masyarakat desa. Dalam jangka waktu 4 minggu pelaksanaan
KKN, mahasiswa diberikan keleluasaan dan kemandirian untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi di lapangan atau
lokasi setiap harinya.

B. Analisis Situasi Masyarakat


Analisis situasi masyarakat merupakan istilah yang mengacu pada
proses merumuskan masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat
dalam menentukan kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi dan
dalam mengidentifikasi potensi-potensi untuk dibangun atau
dikembangkan.
Tekanan analisis cenderung bervariasi tergantung pada kelompok
sasaran yang akan dianalisis.

C. Tahap-tahap Analisis Situasi Masyarakat


1. Mengidentifikasi Penyimpangan
Suatu masalah dicirikan oleh adanva penyimpangan-
penyimpangan dari harapan-harapan yang semestinya. Jika
faktor-faktor penyebab masalah tidak diketahui, analisis masalah
harus dimulai dengan pernyataan singkat tentang,
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.
2. Merinci Masalah
isi masalah digambarkan secara rinci. Langkah-langkah spesifikasi
masalah ini tekankan pada kebutuhan untuk mendapatkan
gambaran masalah yang akurat dan komplit. Untuk menguraikan
karakteristik suatu masalah dapat dengan memusatkan pada dua
segi masalah yaitu obyek masalahnya dan penyimpangan.
3. Mencari Faktor-faktor Penyebab
Salah satu cara mencari faktor-faktor penyebab itu adalah

"Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwanya, dan


merugilah orang yang mengotori jiwanya (dengan dosa-dosa)" (Q.S.
Asy-Syam : 9-10) 37
PANDUAN Kuliah Kerja Nyata

memilih mana yang termasuk masalah dan mana yang bukan


masalah.
4. Menguji Faktor Penyebab
Faktor-faktor yang diduga sebagai penyebab masalah harus
diteliti atau diperiksa kebenaran dan validitasnya.
5. Membuktikan Faktor Penyebab
Meneliti dan memeriksa benar tidaknya faktor penyebab perlu
dilengkapi dengan bukti-bukti yang jelas dan sistematis serta
pengamatan langsung di lapangan.

D. Masalah Utama Dalam Masyarakat


Dalam negara yang sedang berkembang terdapat tiga
permasalahan pokok yang saling terkait, yaitu : kemiskinan,
kebodohan, dan keterbelakangan.
Kemiskinan masyarakat, utama di pedesaan dicerminkan oleh
orang-orang yang tidak punya harta milik, pendidikan rendah,
kesehatan kurang, tidak mempunyai pengaruh. Munculnya
kemiskinan itu sendiri dapat bermula dari pemilikan aset atau modal
bagi usaha membangun diri dan keluarga. Di pedesaan aset modal
ini dicirikan oleh lahan usaha yang sempit akibat dari sistem warisan
atau kebutuhan-kebutuhan lainnya. Rendahnya modal menyebabkan
kurangnya kemampuan meningkatkan pendidikan, keahlian dan
keterampilan.
Keterbelakangan dalam partisipasi pembangunan dicirikan oleh
penguasaan modal pengetahuan yang rendah. Sedangkan
pengetahuan yang rendah mencerminkan ketidaktahuan akibat
kekurangmampuan dalam mendapatkan pendidikan, latihan,
keterampilan dan informasi yang disebabkan karena kemiskinan.
Mahasiswa diharapkan untuk ikut menyelesaikan masalah-
masalah tersebut. Karena status maka keterlibatan mahasiswa dapat
dilakukan dengan pendekatan intervensi pendidikan dan gagasan-
gagasan peningkatan pendapatan.

E. Pemecahan Masalah Dalam Masyarakat


Dalam pelaksanaannya, paling tidak ada tiga tingkat keputusan
yang relatif berbeda yang berdasarkan pada luasnya ruang lingkup
dari pemecahan masalah tersebut.
“Bacalah AI-Qur'an, sesungguhnya ia nanti pada hari kiamat akan
38 datang sebagai pemberi syafa'at kepada pembacanya”. (H.R. Muslim)
Pengetahuan Praktis

Pertama : Adalah pemecahan masalah yang relatif bersifat


sederhana dan berulang mengenai tindakan rutin yang hampir dibuat
setiap hari.
Kedua : Pemecahan masalahnya relatif cenderung lebih komplek.
Memiliki jangkauan yang lebih luas dan sudah mulai membutuhkan
tingkat nalar atau analisis tertentu yang keputusannya berupa
strategi.
Ketiga : Adanya pemecahan masalah yang memiliki dimensi
ruang dan waktu yang sangat luas dan umumnya memerlukan
informasi terbanyak.
Batasan di atas mengidentifikasi ciri proses pemecahan masalah
masyarakat, yaitu:
1. Mencakup suatu tindakan yang diharapkan.
2. Terdapat variasi tindakan sesuai dengan tingkat mana pemecahan
masalah diputuskan.
3. Adanya kombinasi pertimbangan mengenai implikasi-implikasi
yang kompleks yang diantisipasi dari tindakan yang diharapkan.
Sesuai dengan kedudukannya. Mahasiswa melalui Kuliah Kerja
Nyata Terpadu dapat berperan dalam proses pemecahan masalah
masyarakat, yaitu kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan.
Dengan keahlian dan keterampilan yang dimiliki mahasiswa
dapat membantu masyarakat dari tahap analisis situasi
masyarakat, melahirkan gagasan-gagasan pembangunan
masyarakat, sampai pada mengembangkan berhagai jenis
teknologi.

F. Langkah-Langkah Pemecahan Masalah


Langkah-langkah pemecahan masalah masyarakat dapat
digambarkan pada bagan berikut :
Gambar 1. Langkah-langkah Pemecahan Masalah Masyarakat
1. Pembatasan Lingkup Masalah
2a. Pengumpulan Data
2b. Analisis Data
3. Identifikasi Kebutuhan 4. Perumusan Tujuan
5. Perencanaan Tindakan

“Sebaik-baiknya kalian adalah orang yang mempelajari AI-Qur'an dan


mengajarkannya” (H.R. Bukhari). 39
PANDUAN Kuliah Kerja Nyata

6. Perkiraan Konsekuensi Tindakan 7. Pemilihan Tindakan


8. Penyusunan Rencana Kerja
10. Evaluasi Pelaksanaan 9. Pelaksanaan Rencana

“Hai arang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang


kamu perbuat. Dosa besar di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-
40 apa yang tiada kamu kerjakan" (Q.S. Ash-Shaf : 23)
Pengetahuan Praktis

6.3 PENANGANAN KONFLIK KELOMPOK

A. Pengantar
Kuliah Kerja Nyata dilaksanakan oleh beberapa orang mahasiswa
dalam satu lokasi tertentu. Sejumlah peserta saling berinteraksi satu
sama lain dalam satu pertemuan atau serangkaian pertemuan
dikatakan merupakan suatu kelompok. Dalam kelompok diharapkan
masing-masing anggota dalam kelompok akan dapat menerima
persepsi masing-masing anggota yang tentu saja berbeda-beda.
Perbedaan persepsi antar anggota kelompok sangat memungkinkan
menyebabkan terjadinya konflik di dalam kelompok tersebut.

B. Peran Kepemimpinan
Peran Kepemimpinan dalam kelompok merupakan karakteristik
sang sangat penting. Pemimpin mempunyai pengaruh atas anggota
kelompoknya. Peran pemimpin sangat signifikan, dalam kelompok
formal, seorang pemimpin bisa menggunakan sanksi yang
dilegitimasikan. Tetapi sanksi bukan alternatif yang terbaik dalam
mengarahkan jalan suatu kelompok dan pemimpin diharapkan
memiliki:
1. Konstribusi kepada kelompok dalam mencapai sasaran.
2. Memungkinkan anggota memuaskan kebutuhan.
3. Mewujudkan nilai kelompok mempersonifikasikan nilai-nilai,
motif dan aspirasi anggota.
4. Apakah pemimpin selalu berupaya untuk mempertahankan
kelompok sebagai suatu unit fungsi.

C. Kekompakan/ Kohesitas
Kelompok baik formal maupun informal dapat pula memiliki
kedekatan atau kesamaan dalam sikap, perilaku dan prestasi yang
rata-rata sama. Kedekatan ini disebut dengan kekompakan yang
umumnya dikaitkan dengan dorongan anggota untuk tetap bersama
dalam kelompoknya dibandingkan dorongan untuk keluar.
Bergabung dalam suatu kelompok membuat seorang mempunyai

“Tiap-tiap kamu akan masuk surga, kecuali yang enggan. Para sahabat
bertanya: Siapa yang enggan ya Rasulullah? Beliau menjawab : yaitu
barangsiapa yang mematuhi aku niscaya akan masuk surga, dan siapa
yang mendurhakai aku maka dialah orang yang enggan itu” (H.R. Bukhari) 41
PANDUAN Kuliah Kerja Nyata

rasa memiliki dan perasaan kebersamaan. Kelompok yang kompak


memperlihatkan individu yang memperhatikan satu sama lain.
Kohesivitas atau kekompakan dapat dimunculkan dengan
membuat kelompok tersebut menarik. Kelompok dapat dikatakan
menarik bagi anggota jika:
1. Tujuan kelampok dan anggota sesuai dan jelas dipaparkan.
2. Kelompok memiliki pemimpin yang karismatik.
3. Kelompok berusaha menunjukkan bahwa kelompok berhasil
menjalankan tugas-tugasnya.
4. Kelompok memungkinkan anggota didengar pendapatnya dan
evaluasi oleh rekan lain.
Dapat dikatakan keempat faktor di atas berkaitan dengan
kebutuhan kepuasan. Salah satu tujuan pembentukan kelompok
disinggung di atas adalah untuk memuaskan kebutuhan.

D. Konflik Kelompok
1. Karakteristik Konflik
Konflik pada dasamya tidak selalu menguntungkan. Konflik
kelompok dapat dibedakan berdasarkan batasan pengaruhnya
ke dalam organisasi yaitu: (a) Konflik fungsional, merupakan
konfrontasi antar anggota kelompok yang dapat menambah
keuntungan kinerja kelompok. Konflik fungsional dapat
diibaratkan sebagai tekanan kreatif. (b) Konflik disfungsional,
merupakan konfrontasi atau interaksi di antara anggota yang
dapat merugikan kelompok atau menghambat pencapaian
tujuan kelompok.
2. Penyebab Terjadinya Konflik
Setiap kelompok dapat dipastikan akan mempunyai konflik yang
harus diatasi. Pada dasarnya terdapat empat faktor yang
menyebabkan terjadinya konflik, yaitu:
a. Saling ketergantungan kerja, hal ini terjadi apabila anggota
kelompok tergantung satu dengan lainnya untuk
menyelesaikan tugas-tugasnya. Saling ketergantungan
sangat berpotensi dalam menciptakan konflik.

"Aku tinggalkan pada kalian sesuatu yang jika kalian berpegang teguh
kepadanya niscaya kalian tidak akan tersesat sepeninggalku, yaitu
42 Kitabullah (AI-Qur'an) dan Sunnah Rasul-Nya" (H.R. AI-Hakim)
Pengetahuan Praktis

1) Saling tergantung yang dikelompokkan, tidak


memerlukan interaksi antar anggota, tetapi kinerja
kelompok tergantung pada hasil masing-masing
anggota tersebut. Konflik pada bentuk ini dapat
ditekan dengan menggunakan aturan dan prosedur
standart yang harus dipenuhi oleh semua anggota
kelompok.
2. Saling ketergantungan yang berurutan, memerlukan
penyelesaian tugas salah satu anggota sebelum anggota
lain dapat menyelesaikan tugasnya. Pada bertuk ini
sangat rawan konflik. Dapat diatasi dengan melakukan
Koordinasi dalam kelompok secara kontinyu.
b. Perbedaan tujuan
Konflik dapat terjadi karena masing-masing bidang
mempunyai tujuan yang berbeda. Karena perbedaan tujuan,
kondisi tertentu membantu timbulnya konflik dalam
kelompok. Sumber yang terbatas (misalnya penempatan
anggota bidang) yang harus dialokasikan dengan baik dalam
keterbatasannya akan dapat menimbulkan konflik.
c. Perbedaan persepsi
Konflik dapat terjadi karena dapat diikuti oleh perbedaan
persepsi mengenai realitas, ketidaksetujuan atas program
atau kegiatan, kebanggaan spesialisasi bidang ilmu. Hal
tersebut dapat menyebabkan perbedaan sudut pandang atas
permasalahan yang harus ditangani dan sangat
memungkinkan terjadi konflik.

E. Mengelola Konflik
Konflik dapat menghancurkan kelompok dengan menciptakan
dinding pemisah di antara rekan peserta, menghasilkan kinerja yang
buruk, tidak terselesaikan program dan sangat yang tidak diinginkan
mempengaruhi lingkungan tempat kerja menjadi tidak mendukung
dalam pencapaian tujuan. Dikarenakan konflik disebabkan oleh
sebab-sebab yang berlainan yang sangat kondisional maka
penyelesaian konflikpun juga akan berlainan sesuai dengan keadaan.
Memilih resolusi konflik yang tepat tergantung pada beberapa faktor
termasuk alasan mengapa konflik tersebut terjadi.

“Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja
bencana yang menimpamu, itu dari kesalahanmu sendiri” (Q.S. An-
Nisa' : 79) 43
PANDUAN Kuliah Kerja Nyata

1. Metode Konfrontasi Pemecahan Masalah


Metode konfrontasi pemecahan masalah dicari untuk
mengurangi ketegangan melalui pertemuan tatap muka pihak-
pihak yang berkonflik. Tujuan pertemuan adalah untuk
mengenal konflik dan menyelesaikannya. Pihak-pihak yang
berkonflik berdebat secara terbuka mengenai berbagai topik
yang terkait dengan konflik tersebut dan membahas semua
informasi yang relevan sampai keputusan dicapai. Untuk konflik
yang bermula dari kesalahpahaman dan rintangan komunikasi,
metade konfrontasi lebih efektif.
2. Metode Tujuan Superordinat
Metode tujuan superordinat dilakukan dengan jalan
mengembangkan tujuan dan sasaran ke arah yang tidak dapat
dicapai tanpa adanya kerjasama dalam kelompok. Dengan
pengembangan ke arah tersebut diharapkan kohesifitas para
anggota kelompok akan dapat terkait lebih erat dalam rangka
untuk mencapai tujuan yang sama. Dalam kondisi KKN , dapat
dilakukan dengan mempercepat pelaksanaan kegiatan yang
memerlukan partisipasi penuh dari semua anggota dan kegiatan
tersebut jelas-jelas tidak akan dapat dilaksanakan tanpa
partisipasi dari semua anggota tersebut.
3. Penghindaran
Penghindaran bukan merupakan penyelesaian konflik yang
efektif; tetapi dengan menghindari mungkin merupakan
alternatif sementara yang paling baik sebelum penyelesaian yang
efektif ditemukan.
4. Kompromi
Kompromi adalah cara tradisional dalam menyelesaikan konflik
antar kelompok. Dalam kompromi tidak ada pihak tertentu
sebagai pemenang atau pecundang, dan keputusan yang dicapai
mungkin tidak ideal bagi masing-masing pihak. Kompromi dapat
dijalankan jika bentuk tujuan dapat dibagi secara adil.
5. Pelunakan
Pelunakan berarti menekankan pada kepentingan umum dan
melunakkan perbedaan-perbedaan pihak atau kelompok kecil
yang berkonflik. Kepercayaan dasar adalah menekankan bahwa
berbagai pandangan pada hal tertentu memudahkan pergerakan

"Tidak sama yang buruk dengan yang baik, walaupun yang buruk itu
44 banyak dan menarik hatimu" (Q.S. AI-Maidah 100)
Pengetahuan Praktis

menuju tujuan bersama kelompok. Pimpinan harus menekankan


bahwa tujuan kelompok tidak akan tercapai tanpa kerjasama
dari semua pihak.
6. Mengenali Musuh Bersama
Mengenali musuh bersama merupakan sisi negatif dari tujuan
superordinat, kelompok atau pihak yang berkonflik kadang-
kadang dapat menyelesaikan perbedaan-perbedaan dan bersatu
untuk memerangi "musuh bersama". Musuh bersama dapat
berarti tujuan paling akhir yang ingin dicapai untuk pihak-pihak
yang mempunyai wewenang untuk pencapaian tujuan akhir
bersama tersebut. Dalam KKN Terpadu mungkin untuk
menyelesaikan konflik dapat ditekankan bahwa masing-masing
mempunyai musuh bersama yaitu nilai, DPL atau panitia
supervisi. Dalam tanda petik, supaya dapat menang, maka semua
anggota harus bekerja sama supaya kelompok mempunyai nilai
yang baik di mata DPL atau panitia supervisi.

“Kebanyakan dari kamu sekalian tidak menyenangi kebenaran”


(Q.S. AI-Zukhruf : 78) 45
PANDUAN Kuliah Kerja Nyata

6.4 MANFAAAT TANAMAN OBAT

A. Pengantar
Kesehatan merupakan modal utama bagi manusia untuk dapat
menikmati kehidupan secara optimal, yang merupakan hak setiap
insan untuk meraih derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Karena
itu masyarakat harus turut berperan serta dalam pembangunan
kesehatan untuk meningkatkan kemandirian dan mengurangi
ketergantungan.
Tanaman obat merupakan salah satu sumber daya yang sudah
sejak dahulu kala dimanfaatkan oleh nenek moyang kita dalam upaya
mengatasi masalah kesehatan dengan menjadikan berbagai ramuan
bahan tanaman obat. Oleh karena itu pemanfaatan tanaman obat
perlu dikembangkan dan disebarluaskan di masyarakat.
Tanaman obat keluarga (apotik hidup) adalah sebidang tanah
di halaman, kebun atau ladang yang dimanfaatkan untuk menanam
tanaman yang berkhasiat sebagai obat. Apotik hidup ini dapat dibuat
di halaman rumah, sekolah, balai desa (kelurahan) gedung
pertemuan, tempat ibadah, ladang atau kebun.
Dalam makalah ini berisi berbagai cara mengatasi masalah
kesehatan yang dihadapi masyarakat dan keluarga yang dapat diatasi
dengan menggunakan ramuan obat.

B. Tanaman Obat Keluarga


Pemakaian obat kimia (obat modern) dan obat tradisional buatan
pabrik pemakaian terbesar di ibu kota dan kota-kota lain, sedang
penduduk yang hidup di pelosok atau ekonominya yang lemah,
mereka tidak dapat membelinya. Untuk membantu golongan
masyarakat ini dengan memanfaatkan tanaman obat yang ada di
tempat pemukiman.
Manfaat tanaman obat adalah:
I . Pemelihara kesehatan
2 Penanggulangan penyakit
3. Perbaikan status gizi
4. Gerakan penghijauan

“Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah


46 kepada-Ku” (Q.S. Adz-Dzariyat : 56)
Pengetahuan Praktis

5. Kelestarian alam
6. Pemerataan pendapatan
7. Usaha koperasi.

Pengadaan tanaman obat tidak boleh membebani masyarakat


dan memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Tanaman tersebut sudah lazim terdapat di daerah pemukiman
yang bersangkutan.
2. Tanaman mudah dikembangbiakkan, tidak perlu penanaman
khusus dan tidak memerlukan cara pemeliharaan yang rumit.
3. Dapat dipergunakan untuk keperluan lain.
4. Tanaman masih tumbuh liar dan perlu dibudidayakan.
5. Tanaman terancam kepunahan.

C. Pengobatan Gangguan Kesehatan Keluarga


Menurut Gejala Umum : Ramuannya
1. Panas
Bahan : Jeruk nipis 1 buah
Bawang merah 3 biji
Minyak kelapa 1 sendok makan
Garam sedikit
Cara : Jeruk Nipis diperas airnya, bawang merah dicuci,
diparut dengan parutan yang dilapisi daun pisang.
Perasan jeruk nipis, parutan bawang merah
ditambah garam dicampur dengan minyak,
dikompreskan pada ubun-ubun.

Bahan : 1. Daun dadap serep secukupnya


2. Daun kembang sepatu segar secukupnya
Cara : 1. Daun dadap serep diremas masukkan ke dalam
air yang telah diberi perasan jeruk nipis
ditempelkan di kepala anak, bila kering diganti
yang baru.

“Demi masa/waktu, sesungguhnya manusia itu benar-benar berada


dalam kerugian; kecuali orang-orang yang beriman, mengerjakan amal
shaleh, nasihat-menasihati agar mentaati kebenaran dan menetapi
kesabaran” (Q.S. AI-Ashr : 1-3). 47
PANDUAN Kuliah Kerja Nyata

2. Daun kembang sepatu dilumatkan dengan air


sedikit kemudian dilumurkan keseluruh badan.

Panas oleh karena malaria


Bahan : Jeruk nipis 1 buah dibelah
Daun pepaya 1/2 pelepah
Kencur 1 jari dimemarkan
Air tiga gelas
Cara : Semua bahan direbus kalau perlu ditambah gula
merah sampai air tinggal 1/2 gelas, diminum 3 x
sehari 1/2 gelas tiap hari sampai seminggu.

Panas oleh karena campak (gabagen)


Bahan : Daun sambiloto 4 lembar
Pule 1 ibu jari
Air satu gelas
Cara : Daun sambiloto pule dibersihkan, kemudian
didihkan sampai 1/2 gelas diminum 2 x sehari 1/2
gelas.
2. Batuk
Bahan : Kencur 3 jari
Garam sedikit
Cara : Kencur dinarut ditambah 1/2 cangkir air, peras dan
saring diminum 2 x sehari 1 ramuan.

Batuk Pilek
Bahan : Jeruk Nipis 1 buah
Minyak kayu putih secukupnya
Kapur sirih secukupnya
Cara : Jeruk nipis dipotong dan diperas airnya ke dalam
cawan, tambah minyak kayu putih dan kapur sirih,
diaduk hingga seperti bubur dan dilumurkan pada
leher, dada dan punggung.

48 “Berlomba-lombalah berbuat kebajikan” (Q.S. AI-Baqarah : 148)


Pengetahuan Praktis

Batuk Asma
Bahan : Daun randu (kapuk) 7 helai
Pegagang 1 genggam
Gula batu secukupnya
Air matang 1 cangkir
Cara : Daun randu, pegagang dicuci, ditumbuk dengan
air matang sedikit, setelah halus tambah air sisanya
dan saring, tambah gula batu dan diaduk hingga
lanrt. Minum 1 x sehari ramuan pagi hari sebelum
makan diulang setiap hari sampai sembuh.
Pemeliharaan seminggu sekali 1 ramuan.
3. Sakit Perut
Bahan : Temu kunci 5 umbi Air 2 gelas
Gula aren secukupnya
Cara : Temu kunci dikupas dan dibersihkan dididihkan
hingga diperoleh air 1 gelas. Diminum 2 x sehari
1 ramuan pagi hari sebelum makan dan malam
hari sebelum tidur.
Untuk anak bayi :
Bahan : Kunyit dibakar 1 jari
Kulit batang pulosari 1 jari
Seluruh tanaman patikan cina segar 1 genggam
Air 1 cangkir
Cara : Campuran ramuan ditumbuk, tambah air didihkan
sampai diperoleh 1 cangkir saring dengan kain
bersih.
Anak 1 tahun : 3 x sehari 1 sendok makan
Anak 2 tahun : 3 x sehari 4 sendok makan
Lebih tua : 3 x sehari %2 cangkir
Mencret
Bahan : Daun jambu biji muda 1 genggam
Adas 5 butir
Pulosari 2 jari tangan
Air 2 cangkir

"Tolaklah keburukan itu dengan kebaikan (Q.S. Al-Mukminun : 96) 49


PANDUAN Kuliah Kerja Nyata

Cara : Bahan dicuci, dipotong kecil, didihkan sampai 1


cangkir diminum 2 x sehari `/z cangkir

Muntah
Bahan : Parutan pala 1 sendok teh
Garam sedikit
Cara : Bahan dicampur dimakan

Untuk bayi
Bahan : Daun kemangi secukupnya
Cara : Ibu yang menyusui makan daun kemangi sebagai
lalap

Disentri
Bahan : Daun sambiloto kering 1 genggam Air 1 gelas
Cara : Direbus sampai mendidih selama 1/2 jam. Disaring
dan minum 2x sehari 1/2 gelas

Sakit Maag
Bahan : Kunyit (yang tua) 2 jari tangan
Cara : Kunyit dikupas dan bersihkan, diparut dan tambah
air matang, diperas dengan kain bersih, diamkan
setelah kering, baru diambil dan minum 2 x sehari
1 ramuan, pagi sebelum makan dan malam
sebelum tidur.

Gatal
Bahan : Lempyoang gajah 1 jari
Air 1/2 cangkir
Cara : Lempuyang gajah diparut, ditambah air dan
diperas biar mengendap dan ambil beningnya.

Panu
Bahan : Lengkuas 1 jari
Cuka 1 sendok makan

“Dan janganlah kamu mentaati perintah orang-orang yang melampaui


atas yang berbuat kerusakan di muka bumi dan mereka tidak
50 mengadakan perbaikan” (Q.S. Asy-Syuraa' : 151-152)
Pengetahuan Praktis

Cara : Lengkuas dipotong miring, ujungnya dipukul-


pukul sehingga serabut serupa kuas, direndam
daiam cuka kemudian digosokkan pada kulit yang
sakit 2 x sehari.

Kudis
Bahan : Daun sambiloto segar 7 lembar
Daun sendok 5 lembar
Cara : Bahan dididihkan sampai memperoleh 1 gelas dan
disaring diminum 1 x sehari 1 gelas.

Kurap
Bahan : Daun landep genggam
Jeruk nipis 1 buah
Cara : Daun landep dilumatkan campur dengan air
perasan jeruk nipis dioles pada kulit.

Gangguan Kesehatan yang Khusus


1. Sakit Gigi
Bahan : Daun sirih 2 lembar diremas
Garam 1 sendok teh
Cara : Diseduh dengan air panas 1 gelas, aduk dan
biarkan dingin kemudian pakai untuk berkumur.

2. Sakit Kepala
Bahan : Jahe 1 ibu jari
Gula merah secukupnya
Air 1 gelas
Cara : Jahe dibakar dan dimemarkan, dimasukkan ke
dalam air mendidih 1 gelas beri gula merah diaduk
dan diminum hangat-hangat. Jahe diparut dan
dilumurkan/digosokkan pada dahi, pelipis dan
tengkuk.

“Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah kejahatan itu


dengan cara yang lebih baik maka tiba-tiba permusuhan diantara kamu
seolah-olah telah menjadi pertemanan yang setia” (Q.S. Fushilat : 34) 51
PANDUAN Kuliah Kerja Nyata

3. Pegal Linu
Bahan : Kencur 2 ons
Gula merah 2 ons
Jahe 2 jari
Kapulaga 4 biji
Jeruk nipis 2 buah
Beras disangrai 4 sendok makan
Air 3 gelas.
Cara : Kencur direbus, ditumbuk, diperas, airnya diambil,
gula merah dilarutkan. Rebus air kencur bersama
jahe dan kapulaga sampai mendidih saring dan
dinginkan. Beras sangrai ditumbuk sampai halus,
campur dengan air kencur dan air gula tadi dan
siap untuk diminum.

4. Luka Iris - Luka Baru


Bahan : Bonggol pisang secukupnya
Cara : Bersihkan kemudian ditumbuk, tutup pada tempat
luka.
Luka Lama
Bahan : Daun sirih segar 1 lembar Minyak kelapa
secukupnya.
Cara : Daun sirih dipanggang di atas api sampai layu
basahi dengan minyak kelapa dan gulung-gulung
antara 2 telapak tangan sampai agak memar
ditempelkan di atas koreng.

Luka Memar
Bahan : Kencur 5 jari
Beras 1 sendok makan
Cara : Kencur dibersihkan, dicuci, ditumbuk dengan
beras tambah air secukupnya sampai menyerupai
bubur kemudian ditempelkan pada yang memar
dan harus diganti 2 x sehari.

“Janganlah berbantah-bantahan di antara kita agar persatuan tetap


52 kokoh kuat” (Q.S. AI-Anfal : 46)
Pengetahuan Praktis

Luka Bakar
Bahan : Buah pepaya muda
Cara : Digores-goreskan hingga keluar getah dioleskan
pada bagian yang sakit.

5. Cacingan (Cacing Gelang)


Bahan : Temu giring 1 jari
Air 1/2 cangkir
Cara : Temu giring dicuci, diparut dan diseduh dengan
air kemudian diperas dan disaring dengan kain
bersih ke dalam cangkir. Ditambahkan garam dan
diaduk diminum pada pagi hari sebelum makan.

Cacing Kremi
Bahan : Akar pepaya 1 jari tangan
Bawang putih 1 biji
Susu 1/2 gelas
Air kelapa 1 gelas
Cara : Akar pepaya dan bawang putih dicuci, dipotong
kecil-kecil, dididihkan hingga memperoleh 1/2
gelas setelah agak dingin disaring ke gelas yang
telah diisi susu kemudian diaduk dan diminum 2x
sehari ramuan.

6. Kurang Nafsu Makan


Bahan : Temu hitam 1/2 - 1 jari
Garam sedikit
Gula aren secukupnya
Air matang 1 cangkir.
Cara : Temu hitam diparut, diaduk dengan air matang,
disaring dan diendapkan, beningnya diambil
ditambah garam dan gula kemudian diaduk.
Diminum 1 x sehari selama 3 hari.

“Janganlah bercerai berai di antara kita” (Q.S. Ali Imran : 3) 53


PANDUAN Kuliah Kerja Nyata

6.5 SISTEM PEMBUKUAN SEDERHANA UNTUK SIMPAN


PINJAM

A. Pengantar
Setiap desa baik tertinggal maupun tidak sebenarnya
mempunyai suatu poiensi yang sangat besar, yang terkadang
cenderung dilupakan. Salah satu keunggulan desa, baik tertinggal
maupun tidak dibandingkan dengan perkotaan adalah keterikatan,
kekeluargaan dan kegotongroyongan. Jika potensi tersebut bisa
dimanfaatkan maka akan dapat meningkatkan taraf hidup dalam
kehidupan masyarakat desa, salah satunya adalah dengan simpan
pinjam.
Jika pertemuan-pertemuan di desa seperti pengajian dan lainnya
dapat dimanfaatkan untuk pengumpulan dana melalui simpan
pinjam maka penduduk desa akan mempunyai sumber dana sendiri
untuk meningkatkan usaha.
Selain ini salah satu kelemahan simpan pinjam yang dikelola
oleh masyarakat desa adalah tidak adanya sistem dan prosedur
pencatatan yang baik.

B. Pengorganisasian Simpan Pinjam


Dengan memanfaatkan sarana perkumpulan di desa (pengajian,
dsb) dapat dibentuk sistem organisasi sederhana untuk simpan
pinjam. Utamanya adalah perlu adanya pemisahan antara pihak yang
mencatat simpanan maupun pinjaman anggota dan pihak yang
menyimpan uang simpanan ataupun mengeluarkan uang pinjaman.
Dengan adanya pemisahan antara pihak pencatatan dengan
penyimpanan uang maka pengendalian atas uang menjadi lebih baik.
Rasa saling curiga, ketidakpercayaan atas uang yang disimpan akan
dapat ditekan.

C. Buku-Buku yang Digunakan


Setelah ditentukan pengorganisasian yang memisahkan
pencatatan dengan penyimpanan maka selanjutnya adalah
penyusunan atau penentuan buku-buku yang digunakan untuk
mencatat baik simpanan maupun pinjaman, yaitu :

“Bentuklah barisan yang teratur seperti suatu bangunan yang tersusun


54 kokoh” (Q.S. Ash-Shaf : 4)
Pengetahuan Praktis

1. Buku catatan penerimaan simpanan mingguan, buku ini


dipegang oleh bagian pencatat digunakan untuk mencatat
penerimaan simpanan yang berikan oleh anggota setiap
minggunya (pada saat pengajian, dsb) buku tersebut dapat
berbentuk:

Buku Catatan Penerimaan Simpanan


Bulan : ............................................................
Bentuk simpanan : ............................................................

Minggu ke Tanggal Penyimpanan Jumlah Paraf

I 1. ...........................
2. ...........................

Total

II 1. ...........................
2. ...........................

Total

Malang, .......................
Mengetahui Bagian Pencatatan
Kepala Desa

( ........................ ) ( ........................ )

*) Paraf dilakukan oleh salah satu tokoh desa pada saat


pertemuan dilakukan setiap kali anggota menyetor uang.

2. Buku catatan pengeluaran pinjaman, buku ini dipegang oleh


pencatatan digunakan untuk mencatat pengeluaran uang yang
dipinjam kepada anggota.

“Boleh jadi manusia itu membenci sesuatu yang ternyata baik bagi
dirinya” (Q.S. AI-Baqarah : 216) 55
PANDUAN Kuliah Kerja Nyata

Buku Catatan Pengeluaran Pinjaman


Bulan : ...................................................

Minggu ke Tanggal Penyimpanan Jumlah Paraf

I 1. ...........................
2. ...........................

Total

II 1. ...........................
2. ...........................

Total

Malang, .......................
Mengetahui Bagian Pencatatan
Kepala Desa

( ........................ ) ( ........................ )

3. Buku catatan penerimaan pengembalian pinjaman, buku ini


dipegang oleh bagian pencatatan untuk mencatat setiap
pengembalian pinjaman dari anggota.

Buku Catatan Penerimaan Pengembalian Pinjaman


Tanggal Diterima dari Jumlah Paraf

1. ...........................
2. ...........................

Malang, .......................
Mengetahui Bagian Pencatatan
Kepala Desa

( ........................ ) ( ........................ )

“Janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang telah dipercayakan


56 kepadamu, sedang kamu mengetahui” (Q.S. AI Anfal : 27)
Pengetahuan Praktis

4. Penerimaan dan pengeluaran kas, buku ini dipegang oleh bagian


penyimpan untuk mencatat setiap penerimaan dari simpanan
maupun pengembalian pinjaman dan pengeluaran setiap
pinjaman pada tiap minggunya pada saat perkumpulan.

Buku Penerimaan dan Pengeluaran Kas


Bulan : .......................................................

Tgl Keterangan Penerimaan Tgl Keterangan Pengeluaran

Total Total

Malang, .......................
Mengetahui Bagian Pencatatan
Kepala Desa

( ........................ ) ( ........................ )

5. Buku simpanan dan pnjaman anggota, buku ini dipegang oleh


masing-masing anggota diisi oleh bagian penyimpanan setiap
kali anggota menyetorkan simpanan, melunasi pinjaman atau
melakukan pinjaman.

Buku Simpanan
Nama:
Tanggal Jumlah Simpanan Paraf

Total

Buku Pinjaman
Nama:
Peminjaman Tgl Jumlah Paraf Pengembalian Tgl Jumlah Saldo Paraf

“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, yaitu orang-


orang yang khusuk dalam shalatnya dan orang-orang yang menjauhkan
diri dan perbuatan dan perkataan yang tidak berguna” (Q.S. AI
Mukminun : 1-3) 57
PANDUAN Kuliah Kerja Nyata

D. Bentuk Buku Simpanan


Simpanan dapat berbentuk sebagaimana umumnya di koperasi
yaitu :
1. Simpanan pokok dibayarkan pada saat pendaftaran sebagai
anggota dengan jumlah yang pasti.
2. Simpanan wajib dibayarkan setiap kali pertemuan dengan
jumlah yang tetap.
3. Simpanan sukarela, tergantung pada keinginan penyimpan.
Besarnya simpanan pokok dan simpanan wajib ditentukan oleh
peserta perkumpulan atau anggota simpan pinjam.

E. Syarat-syarat Pinjaman
Agar supaya simpanan dapat berjalan berkelanjutan, selain
sistem pencatatan dan perorganisasian yang baik, juga harus
ditentukan prosedur pinjaman yang baik pula.
1. Pinjaman yang diberikan pada saat simpanan anggota mencapai
jumlah tertentu yang disepakati dalam perkumpulan.
2. Jumlah pinjaman yang diberikan tidak boleh melebihi dari dua
kali simpanan anggota.
3. Jangka waktu pengembalian pinjaman ditentukan oleh
kesepakatan atau pada setiap minggu jadwal pertemuan
diadakan.
4. kepada siapa pinjaman diberikan terlebih dahulu tergantung
pada kesepakatan atau tingkat kepentingan dari peminjam.
5. Kelebihan tertentu atas pengembalian pinjaman harus disepakati
oleh anggota dengan jumlah yang tidak memberatkan anggota.

F. Prosedur Pencatatan Pinjaman dan Simpanan


1. Prosedur Pencatatan Pinjaman dan Pengembalian Simpanan
a. Setiap kali anggota menyetorkan pinjaman atau
mengembalikan pinjaman akan dicatat oleh bagian
penyimpan di Buku Penerimaan dan Pengeluaran Kas
disaksikan oleh penyetor dan salah satu tokoh masyarakat.

“Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara


kemaluannya, yang demikian itu lebih suci bagi mereka, sesungguhnya
58 Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat” (Q.S. An-Nur : 30)
Pengetahuan Praktis

b. Pada saat yang bersamaan, bagian pencatat akan mencatat


simpanan atau pengembalian pinjaman anggota tersebut
pada buku catatan penerimaan simpanan atau buku catatan
pengembalian pinjaman disaksikan oleh penyetor dan salah
satu tokoh masyarakat.
c. Setiap kali pencatatan penyetoran baik itu simpanan
maupun pengembalian pinjaman, baik oleh bagian
pencatatan maupun bagian penyimpanan harus diparaf oleh
tokoh masyarakat yang menyaksikan.
d. Bagian pencatatan kemudian akan mencatat pada buku
simpanan untuk penyetoran simpanan atau buku pinjaman
untuk pengembalian pinjaman anggota kemudian diparaf
oleh tokoh masyarakat.
2. Prosedur Pencatatan Pinjaman
a. Setiap kali anggota meminjam uang maka bagian
penyimpanan akan mencatat pada buku penerimaan dan
pengeluaran kas, sedangkan bagian pencatatan akan
mencatat pada catatan pengeluaran pinjaman dan diparaf
oleh tokoh masyarakat.
b. Setiap kali anggota meminjam maka bagian pencatatan
mencatatnya pada buku pinjaman anggota dan diparaf oleh
tokoh masyarakat.
3. Prosedur Pelaporan
a. Secara periodik setiap satu bulan sekali bagian pencatatan
dan bagian penyimpanan akan melaporkan hasil pencatatan
penerimaan simpanan, penerimaan pengembalian pinjaman
dan pengeluaran pinjaman kepada anggota perkumpulan.
b. Jumlah pencatatan oleh bagian pencatatan akan
dibandingkan dengan jumlah pencatatan oleh bagian
penyimpanan.
c. Jika jumlah yang dilaporkan oleh kedua bagian tersebut
sudah benar, maka buku tersebut akan ditandatangani oleh
masing-masing bagian dengan mengetahui Kepala Desa.

“Tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan taqwa,


dan janganlah tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan”
(Q.S. AI Maidah : 2) 59
PANDUAN Kuliah Kerja Nyata

6.6 TEKNOLOGI TEPAT GUNA

A. Pengantar
Manusia sebagai makhluk sosial memiliki kebutuhan yang
beraneka ragam, baik yang berupa kebutuhan primer maupun
kebutuhan sekunder. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan
mudah, cepat dan murah dalam jangka waktu dan tempat tertentu,
diperlukan perangkat ide, metode teknik, dan material yang disebut
dengan nama teknologi. Persoalan yang muncul teknologi apa yang
sekiranya tepat untuk dikembangkan di pedesaan? Jawabannya
adalah teknologi tepat guna.
Teknologi tepat guna mengandung pengertian teknologi yang
sesuai dengan situasi, kondisi dan waktu tertentu, dengan ciri-ciri
sebagai berikut:
1. Harga terjangkau oleh masyarakat desa.
2. Dapat menciptakan lapangan kerja (menggunakan tenaga
manusia).
3. Dapat mengurangi kemiskinan.
4. Tidak berdampak negatif (merusak lingkungan hidup, merugikan
orang lain).
5. Tidak menyebabkan pergeseran tata nilai dalam masyarakat desa.

Teknologi tepat guna dengan ciri-ciri tersebut di atas sangat


cocok diterapkan di daerah pedesaan, sebab pada umumnya jarang
orang kaya, lapangan pekerjaan sempit namun banyak sumber daya
yang dapat dikembangkan dalam rangka peningkatan taraf hidup
masyarakat pedesaan. Dalam usaha memberdayakan masyarakat desa
dengan segala potensi yang ada padanya tepat sekali jika teknologi
tepat guna dikembangkan.

B. Pengenalan Teknologi Tepat Guna ke Masyarakat Desa


Untuk memperkenalkan teknologi tepat gana di pedesaan
sebelum teknologi tersebut diterapkan para perencana dan
pelaksalna program memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut:

“Setiap orang dari kamu adalah pemimpin dan masing-masing akan


dituntut pertanggungjawaban atas kepemimpinannya” (H.R Bukhari
60 Muslim)
Pengetahuan Praktis

# Teknologi yang dipilih harus dapat memenuhi kebutuhan nyata


yaitu dapat langsung dimanfaatkan dan dinikmati oleh masyarakat
setempat.
Kiranya akan lebih untung lagi jika hasil kelapa tersebut dapat
dijual dalam bentuk minyak, sedangkan singkong dijual dalam
bentuk pati. Namun umumnya orang malas untuk memarut kelapa
maupun singkong tersebut. Maka untuk membantu petani, di bawah
ini ditunjukkan alat pemarut yang cukup sederhana dan dapat dibuat
sendiri. Bentuknya hampir sama dengan alat-alat penumbuk padi.
Hanya saja gigi-gigi dibuat dari lembaran alumunium, atau seng
yang dilubangi dengan paku, kemudian ditempelkan pada tabung.

C. Contoh-contoh Teknoiogi Tepat Guna


1. Alat Pemarut Kelapa dan Pemroses Santan
- Alat pemarut yang digerakkan dengan tali
Alat ini dilengkapi dengan poros yang ujung terdapat plat diberi
gigi-gigi. Poros dihubungkan dengan tali yang diatur dengan
sedemikian rupa sehingga tali dapat berfungsi untuk memutar
poros. Kelapa yang sudah dikupas kulitnya dipotong jadi dua
kemudian diparut dengan mendekatkan pada plat bergigi-gigi
yang digerakkan oleh poros.

Gambar : Alat pemarut yang digerakkan dengan tali

“Tahukah kamu orang yang mendustakan agama? Yaitu orang yang


menghardik anak yatim dan tidak menganjurkan memberi makan orang
miskin" (Q.S. AI-Maun : 1-3) 61
PANDUAN Kuliah Kerja Nyata

- Alat untuk memeras santan


karung yang
berisi parutan kelapa balok penekan

Gambar : Alat pembuat santan kelapa

- Alat pemeras kempa putar

Gambar : Alat pemeras kempa putar

- Alat pemeras kempa kayu

Gambar : Alat pemeras kempa kayu

“Apabila kamu telah menyelesaikan satu pekerjaan, maka kerjakanlah


pekerjaan lain dengan sungguh-sungguh, dan hanya kepada Tuhanmu
62 sajalah hendaknya kamu mengharap” (Q.S. Alam Nasyrah : 7-8)
Pengetahuan Praktis

2. Cara Membuat Minyak


1) Santan yang akan dibuat minyak jemurlah di panas matahari
2) Sesudahnya diamkan kurang lebih 10 jam, bagian bawah
dibuang
3) Rebuslah santan sambil diaduk sampai ampasnya kering
4) Kemudian dinginkan dan tuangkan pada penapis
5) Setelah didinginkan ditapis diambil minyaknya.

Gambar : Proses pembuatan minyak kelapa

3. Cara Membuat Minyak dengan Peragian


1. Kelapa diparut setelah dihilangkan kulit arinya dan dicuci
2. Diberi air dingin
3. Setelah itu ditapis dan didiamkan agar kelapa santan dan
air santan terpisah
4. Tiga bagian kelapa santan dan satu bagian air bibit
dimasukkan dalam kaleng yang dipasangi kaca
5. Biarkan campuran dalam keadaan terbuka selama 8 jam
dengan temperatur 30 °C. Setelah diperagian berjalan cairan
akan terpisah menjadi tiga bagian yaitu : minyak, protein
dan air bibit.

“Katakanlah : Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya


untuk Allah semata. Tuhan seru sekalian alam” (Q.S. AI-An'am : 162) 63
PANDUAN Kuliah Kerja Nyata

6. Tiga bagian itu dipisahkan dengan cara membuka kran


bawah dan menampung cairan dalam kaleng dan baskom
7. Supaya minyak enak dan tidak lekak dididihkan dahulu
8. Cara membuat air bibit : campurlah satu bagian kelapa
santan dan sembilan bagian santan dan 1 sendok teh ragi
tape. Diamkan 1 malam sehingga tumbuh Sachoromices
direvisea. Cairan ini disebut air bibit.

Gambar : Pembuatan minyak kelapa dengan cara peragian

“Apakah kamu menduga akan dapat masuk surga padahal belum nyata
bagi Allah siapa di antara kamu yang betul-betul berjihad dan bersabar”
64 (Q.S. Ali Imran : 142)
Pengetahuan Praktis

Gambar : Proses akhir pembuatan minyak kelapa dengan cara


peragian

“Apakah kamu menduga akan dapat masuk surga padahal belum


datang kepadamu cobaan sebagaimana telah dialami oleh orang-or-
ang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa malapetaka dan
kesengsaraan, serta diguncang aneka cobaan sehingga berkatalah Rasul
dan orang-orang yang beriman bersamanya : Kapan datangnya
pertolongan Allah? Ingat bahwa pertolongan Allah itu amat dekat"
(Q.S. AI-Baqarah : 214) 65
PANDUAN Kuliah Kerja Nyata

4. Cara Membuat Kerupuk Udang atau Kerupuk Ikan

Isi perut, kepala, sisik dan duri Udang atau ikan ditumbuk
dibuang dari udang atau ikan sampai halus

Sediakan kanji Kanji diseduh dengan air panas

Dimasukkan udang atau ikan yang Hasil campuran ditumbuk sampai


sudah ditumbuk dengan garam lunak sehingga mudah dibentuk
secukupnya, kemudian diaduk dan
diremas-remas

Gambar : Proses pembuatan kerupuk udang atau kerupuk ikan

“Dan sungguh pasti Kami akan memberi cobaan kepada kamu sekalian
dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-
buahan. Dan berikanlah berita gembira ini kepada orang-orang yang
66 sabar” (Q.S. Al-Baqarah : 155)
Pengetahuan Praktis

Sesudah lunak dibungkusi berbentuk silinder dengan daun pisang


atau plastik

Didiamkan selama 12 jam


supaya dingin

Dikukus sampai masak

Dijemur sampai kering setelah


kering dapat digoreng

Diiris tipis-tipis

Gambar : Proses akhir pembuatan kerupuk udang atau kerupuk ikan

“Dua nikmat yang sering disia-siakan oleh kebanyakan orang adalah


kesehatan dan kesempatan” (H.R. Bukhari) 67
PANDUAN Kuliah Kerja Nyata

5. Cara Membuat Tahu


Kacang atau kedelai yang akan dibuat tahu direndam
a. Kemudian digiling
b. Disaring, yang halus yang mirip susu kental dimasukkan ember
c. Kedelai yang halus tadi direbus
d. Kemudian dituang pada kain kasa
e. Selanjutnya diberi beban berat
f. Sehingga membentuk kue, setelah itu dipotong-potong.

Gambar : Proses pembuatan tahu

“Hendaklah ada sekelompok di antara kamu yang mengajak kepada


kebaikan, yakni menyuruh berbuat kebaikan dan mencegah
68 kemungkaran” (Q.S. Ali Imran : 104)
Pengetahuan Praktis

6. Menyediakan Air Pedesaan


- Membuat Bak Penampung

Dibuat bak penampungan air dan semen pada sumber air kotor

Gambar : Proses penyaringan air

“Tiga perkara yang menghancurkan : (1) Kikir yang diperturutkan. (2)


Hawa nafsu yang diikuti dan (3) Kebanggaan seseorang terhadap
pendapatnya sendiri, maka jagalah dirimu dari perilaku demikian” (H.R.
Tobroni) 69
PANDUAN Kuliah Kerja Nyata

Air bersih dialirkan ke desa

Air bersih dapat dipergunakan untuk keperluan mencuci,


mandi dan jika digunakan masak direbus dulu

Gambar : Air bersih untuk MCK

“Orang yang cerdas adalah yang menekan nafsunya dan beramal untuk
kehidupan setelah kematian, sedang orang yang bodoh adalah orang
yang memperturutkan hawa nafsunya dan mengangankan kepada Allah
70 dengan berbagai angan-angan” (H.R. Bukhori dan Tirmidzi)
Pengetahuan Praktis

- Sistem Penampungan Air Hujan

Gambar : Penampungan air hujan

- Penyaringan dengan Baik

Gambar : Penyaringan air

“Tiga golongan yang Allah tidak akan berbicara kepada mereka di hari
kiamat, tidak mensucikan mereka, dan tidak pula melihat mereka,
sedang bagi mereka siksa yang pedih, yaitu : orang tua pezina, raja
pendusta, dan orang miskin yang sombong” (H.R. Muslim) 71
PANDUAN Kuliah Kerja Nyata

- Menaikkan Air dengan Pompa Bambu

Gambar : Pompa air dari bambu

Keterangan :
1. Pegangan pompa 5. Kulit
2. Batang pompa 6. Karet
3. Penekan 7. Lubang
4. Silinder 8. Sekerup

“Tanda-tanda orang munafik ada tiga, yakni : (1) Bila berbicara berdusta. (2) Bila berjanji
72 mengingkari. (3) Bila dipercaya berkhianat” (H.R. Bukhari)
Pengetahuan Praktis

7. Resep Sale Pisang

Bahan

1. Pisang masak/matang
2. Plastik secukupnya

Cara Membuat

A 1 Pisang masak/matang
B 1 Pisang kupas dan diiris
C 1 Pisang kering
2 Plastik pembungkus

Keterangan :
1. Pisang yang dapat dibuat sale : Pisang Ambon, Raja, Emas,
Awak, Siam dan lain-lainnya asal sudah masak.
2. Pisang dikupas kulitnya, lalu diiris memanjang agak tipis
yang besar dapat dibelah 3 iris.
3. Dijemur di sinar matahari agar kering betul. Lebih baik
penjemurannya dialasi merang panjang. Agar bagian atas
dan bawahnya dapat sama-sama kering.
4. Hindarkan pada waktu menjemur dihinggapi lalat, sebab
disamping menjaga kebersihan juga agar pisang kering yang
telah dibungkus dengan plastik tidak mengalami
pembusukan serta keluar ulat.
5. Bila pembuatan Sale tersebut dilakukan dengan tertib, maka
hasilnya dapat disimpan berbulan-bulan tanpa mengalami
kerusakan.

“Rasa malu dan iman, keduanya selalu bersamaan, maka jika salah
satunya hilang, maka hilang pulalah yang lainnya” (H.R. AI-Hakim) 73
PANDUAN Kuliah Kerja Nyata

8. Membuat Terasi Udang

Bahan
1. Udang halus (rebon) 1 kg
2. Garam dapur 20 g

Cara Membuat
A 1. Udang halus bersih 1 kg
2. Garam halus 3g
B Adonan kelompok A
C Udang jemur kelompok B
D Udang tumbuk kelompok C
E 1. Udang jemur kelompok D
2. Garam dapur 10 g
F Adonan kelompok E

Keterangan
1. A - B - C
Mula-mula udang rebon dibersihkan dari ketoran, kemudian
direbus ditambah garam 10 g. Setelah masak dijemur di
panas matahari, tidak usah sampai kering, lalu tumbuk
sampai udangnya benar-benar hancur.
2. D - F
Bila udang yang campur garam tadi sudah halus/hancur,
jemurlah sampai kering benar. Apabila timbukan udang
yang dijemur tadi sudah kering masukkanlah garam 10 g
lagi tumbuklah sampai halus benar.
3. F
Gulung terasi tersebut menurut selera pembuat.

“Malu itu dari iman dan iman itu di dalam surga, sedang kekejian itu
74 watak kasar dan watak kasar itu di dalam neraka” (H.R. Ahmad)
Pengetahuan Praktis

9. Mambuat Telur Asin

Bahan
- Telur bebek/itik 30 bt
- Garam dapur 1 1/2 kg
- Serbuk/dedak kasar/abu dapur secukupnya

Cara Membuat
- Telur bebek 30 bt
A - Garam dihaluskan 1 1/2 kg
- Dedak kasar secukupnya
B Telur yang dibalut
C Telur dibersihkan pembalutnya

direbus

Keterangan :
l. Pilih telur yang baik (tidak busuk). Sesudah itu cucilah sampai
bersih dan lap sampai kering.
2. Bahan kelompok A, dedak kasar diberi air sedikit dan
dicampur dengan garam halus, diaduk sampai rata. Bila
adukan tersebut belum tercampur air seluruhnya tambah
air lagi ke dalamnya. Balutkan adukan tersebut pada kulit
telur. Sampai rata menutupi kulit telurnya.
3. Simpanlah telur tadi selama seminggu, sesudah itu kupas
kulit pembalutnya dan rebus, maka telur tersebut telah
menjadi telur asin.

“Malu itu tidak mendatangkan kecuali kebaikan” (H.R. Bukhari


dan Muslim) 75
PANDUAN Kuliah Kerja Nyata

10. Membuat Racun Tikus Sawah


Bahan
1. Padi (gabah) 250 gr
2. Thalium Sulfate Garam Dapur 3 g
3. Air panas 25 cc
4. Kanji (tepung) 1g
5. Glycerine Oil 1 cc

Cara Membuat
A 3 air bersih 25 cc
2 Thalium Sulfate
B 4 tepung kanji 1g
3 air dingin sedikit
Larutan kelompok A
C Larutan kelompok B
5 Glycerine Oil 1 cc
D Larutan kelompok C
1 Gabah (bulir padi) 250 cc

Keterangan :
l. A - Air dipanaskan kemudian masukkan Thalium Sulfate
aduk sampai rata setelah campur dinginkan.
2. B - Tepung kanji diaduk dengan air sedikit dipanaskan
semacam membuat lim agar cair sedikit.
3. C - Adukan tepung kanji di atas dicampur dengan larutan
kelompok A, aduk terus dan yang terakhir masukkan Glyc-
erol.
4. D - Hasil adukan kelompok - padi (gabah) diaduk sampai
rata dan kemudian dijemur sampai kering. Simpan dengan
tempat tertutup.
5. Pemakaiannya : Taburkan di sawah dimana adanya tikus
agar dimakan.

“Tidaklah sempurna iman seseorang di antara kamu, sehingga


mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri” (H.R. Bukhari
76 dan Muslim)
Lampiran I

LAMPIRAN
1

TATA TERTIB
TERTIB
MAHASISWA PESER
PESERTTA KKN

TAHAP PEMBEKALAN
1 Mahasiswa peserta KKN UMM, telah dinyatakan sah tercantum
dalam Surat Keputusan (SK) Rektor Universitas Muhammadiyah
Malang (C).
2 Mengikuti koordinasi/pembekalan sesuai dengan jadwal yang
ditetapkan (C).
3. Melaksanakan observasi ke desa yang telah ditetapkan, secara
individual/ kelompok, untuk mengamati dan mengenali keadaan
desa yang menjadi sasaran KKN. Hal tersebut sangat penting
artinya untuk penyusunan rencana kerja, maupun untuk
melaksanakan KKN (C).

TAHAP PEMBEKALAN/ PELAKSANAAN


1. Tidak boleh berjalan berduaan yang berlainan jenis kelamin pada
siang hari terutama pada malam hari, apabila di tempat-tempat
yang sepi yang dapat menimbulkan fitnah (A).
2. Bagi peserta pria, dilarang berambut gondrong, memakai
aksesoris wanita seperti giwang, kalung dan sejenisnya yang tidak
sesuai dengan norma/ etik yang berlaku (A).
3. Mahasiswa peserta KKN UMM harus berpakaian yang sopan dan
bila melaksanakan kegiatan atau keluar rumah harus memakai
jaket KKN (A).
4. Mahasiswa putri dilarang memakai make up yang berlebihan,
sebaliknya memakai busana muslim, dan jika melaksanakan kerja
sosial kemasyarakatan pakaian disesuaikan sesuai etik dan norma
(A).

77
PANDUAN Kuliah Kerja Nyata

5. Setiap peserta wajib melaksanakan shalat, kecuali mereka yang


berhalangan (B).
6. Berlaku sopan terhadap siapapun (Pamong Desa/ PDM/PCM/PRM/
Tokoh dan masyarakat) (B).
7. Jika sedang menjaga ketertiban masyarakat, kendalikan emosi anda,
sehingga tidak mengganggu masyarakat sekitarnya. Misalnya
berteriak-teriak menyanyi dengan suara nyaring, dan lain-lain (B).
8. Mahasiswa peserta KKN UMM jika naik kendaraan bermotor
hendaknya berlaku sopan dalam berkendara, dan mentaati
peraturan lalu lintas di jalan, jangan ngebut, tidak boleh
berboncengan tiga (3) orang, pakai helm standar, membawa SIM
dan STNK yang berlaku (B).
9. Ciptakan dan pelihara hidup rukun dengan teman dan
masyarakat setempat, jika terjadi konflik, maka selesaikan
dengan penuh pengertian, jangan menyelesaikan dengan
letupan emosi (perkelahian) (B).
10. Peserta KKN harus dapat menyesuaikan diri/beradaptasi dengan
lingkungan setempat baik berkaitan dengan persoalan konsumsi,
tempat tinggal, pergaulan sesuai dengan norma/etika yang lazim
(B).
11. Mahasiswa peserta KKN UMM dalam melaksanakan kegiatan di
lapangan wajib berada di lokasi dari waktu yang disediakan oleh
Universitas dan bila tidak memenuhi target waktu yang
disediakan, DPL diberikan wewenang memberi penilaian
tersendiri (C) dan atau akan diumumkan oleh DPPM.
12. Tidak meninggalkan desa lokasi KKN UMM kecuali karena sebab-
sebab yang sangat penting atas ijin serta sepengetahuan DPL
masing-masing (C).
13. Bersama PDM/PCM/PRM menyusun rencana kerja disesuaikan
dengan keadaan lokasi dengan bimbingan DPL (D).
14. Mahasiswa peserta KKN UMM dalam melaksanakan semua
kegiatan di lokasi harus selalu dikomunikasikan dan
dikoordinasikan dengan DPL, baik dari unsur Dosen dan Tim
yang ditunjuk PDM/PCM/PRM (D).
15. Dapat membina dan mengembangkan pertemuan-pertemuan
berkala antar unit-unit terkait dalam KKN untuk saling tukar

78
Lampiran I

informasi dan pengalaman agar rencana kerja yang disusun tepat


guna dan tepat arah (D).
16. Menyusun laporan Berkala sesuai dengan format yang disediakan
secara kelompok kemudian disampaikan kepada DPL pada saat
kunjungan lapangan DPL yang bersangkutan (D).
17. Menyusun Draf Laporan Akhir di desa, sehingga dapat lebih cepat
dilakukan penilaian oleh DPL masing-masing (D).
18. Tidak dibenarkan melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak ada
kaitannya dengan tujuan, tugas dan kegiatan KKN selama berada
di lokasi KKN (E).
19. Tidak melakukan tindakan-tindakan yang dapat merugikan nama
baik almamater Universitas Muhammadiyah Malang (E).

TAHAP PELAPORAN
1. Berkonsultasi dengan DPL masing-masing untuk menyelesaikan
laporan akhir (D).
2. Menyerahkan laporan akhir yang sudah ditandangani oleh DPL
masing-masing (sudah diketik rapi rangkap dua) sesuai dengan
ketentuan yang tercantum pada buku Juklak KKN dan satu
diserahkan ke DPPM (D).
3. Memberikan umpan balik, baik secara tertulis maupun lisan
kepada DPL masing-masing atau Panitia KKN/ Direktur DPPM,
selain hal-hal yang dituangkan dalam laporan akhir, untuk
penyempurnaan Pengelolaan dan Pengembangan KKN pada
tahun-tahun berikutnya (D).

SANKSI-SANKSI
Mahasiswa peserta, KKN UMM apabila melanggar ketentuan-
ketentuan di atas akan mendapatkan sanksi-sanksi berupa :
1. Pengurangan nilai apabila melanggar : (a) Butir 2 Tahap
Pembekalan; (b) Butir 1 s.d. 17 Tahap Pelaksanaan; (c) Butir 2
Tahap Pelaporan atau mendapatkan Kartu Peringatan
(kuning) 4 x.
2. Pembatalan sebagai peserta KKN UMM apabila melanggar :
(a) butir 1 dan 2 Tahap Pembekalan; (b) Butir 1 s.d 18 Tahap
Pelaksanaan.

79
PANDUAN Kuliah Kerja Nyata

3. Scorsing dan Pemberhentian sebagai mahasiswa UMM


apabila melanggar butir 18 dan butir 19 Tahap Pelaksanaan atau
mendapat Kartu Merah plus Pemanggilan.

Hal-hal yang belum diatur dan ditetapkan dalam Tata Tertib ini,
akan diatur dan ditetapkan menurut keperluan.

Catatan :
- Kartu peringatan diberikan 5 kali dengan rincian : 4 kali kartu
kuning dan 1 kali kartu merah.
- Kode huruf besar (kapital) di akhir kalimat pada butir Tata Tertib
di atas dikelompokkan ke dalam:
(A) : Pelanggaran Penampilan (rambut, pakaian, assesoris dll.)
(B) : Petanggaran Etika (pergaulan/adaptasi)
(C) : Pelanggaran Keaktifan (pembekalan, kehadiran, kegiatan)
(D) : Pelanggaran Pelaksanaan Program
(E) : Pelanggaran Moralitas dll. yang berkaitan dengan nama
baik lembaga.

80
Lampiran I

LAMPIRAN
2

SURAT PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini saya :


Nama : ............................................................................
NIM/ NIRM : ............................................................................
Fak/ Jurusan : ............................................................................

Adalah calon KKN semester genap tahun 2014/2015 dengan ini


menyatakan hal-hal sebagai berikut:
1. Bersedia ditempatkan dimanapun lokasi KKN itu berada
2. Bersedia bertempat tinggal/menetap berada di lokasi KKN
yang disediakan oleh Universitas
3. Bersedia untuk tidak meninggalkan lokasi KKN selain
kegiatan KKN berlangsung
4. Bersedia menjaga nama baik almamater Universitas
Muhammadiyah Malang
5. Bersedia mengikuti seluruh kegiatan KKN mulai pembekalan
sampai dengan penyusunan laporan akhir
6. Bersedia mentaati tata tertib yang akan dikeluarkan Panitia
KKN
7. Bersedia tidak berambut gondrong (untuk laki-laki) serta
sanggup berpakaian sopan dan rapi.

Apabila ternyata di kemudian hari saya melanggar pernyataan


di atas (sebagian atau seluruhnya) saya bersedia mendapatkan sanksi
(1) pengurangan nilai dan, atau (2) pembatalan keikutsertaan dalam
KKN, dan atau (3) skorsing/ dikeluarkan dari Universitas
Muhammadiyah Malang.
Malang,
Yang Menyatakan

81
PANDUAN Kuliah Kerja Nyata

82
Lampiran
Lampiran 3
3

LAMPIRAN
3

DO'A SEHARI-HARI
( Do'a para Rasul dan Shalihin)

Do'a Selamat

ALLAHUMMA INNAA NAS ALUKA SALAAMATAN FID DIINI, WA


‘AAFIYATAN FILJASADI, WA ZIYAADATAN FIL ‘IL,MI, WA BARAKATAN
FIR RIZQI, WA TAUBATAN QABLAL MAUUT, WARAHMATAN INDAL
MAUUT, WA MAGHFIRATAM BA'DAL MAUT. ALLAHUMMA HAWWIN
‘ALAYNA FII SAKAKAATIL MAUUT, WAN NAJATAM MINAN NAARI WAL
‘AFWA INDAL HISAABI.

Artinya :
Ya Allah kami mohon kepadaMu keselamatan agama, keselamatan
jasmani, bertambah ilmu dan berkah rezeki. Dapat bertobat sebelum
mati, mendapat rahmat ketika mati dan memperoleh keampunan
setelah mati. Ya Allah mudahkanlah kami pada gelombang sakaratul
maut. Dan lepaskanlah dari api neraka dan mendapatkan kemaafan
ketika dihisab.

83
PANDUAN Kuliah Kerja Nyata

RABBI NAJJINII WA AHLII MIMMAA YA’MALUUNA

Artinya :
Ya Tuhanku, selamatkanlah aku beserta keluargaku dari (akibat)
perbuatan yang mereka kerjakan. (QS. Asy Syu'ara : 169)

Do'a agar senantiasa berpijak dalam kebenaran

ALLAHUMMA ARINAL HAQQA HAQQAW WAHZUQNATTIBAA’AHU


WA ARINAL BAATHILA BAA THILAW WARZUQNAJ TINAABAHU.

Artinya :
Ya Allah tunjukkanlah kepada kami yang benar itu benar dan berilah
kami kekuatan mengikutinya, dan tunjukkanlah kepada kami yang
bathil itu bathil dan berilah kami kekuatan untuk menjauhinya. (HR.
Bukhari)

ALLAHUMMA YAA MUQALLIBAL QULUUBI TSABBIT QALBII


‘ALAADIINIKA

Artinya :
Ya Allah, wahai yang membolak-balikkan hati, teguhkan hatiku pada
agama Mu (HR. Tirmidzi)

84
Lampiran 3

Do'a agar dijauhkan dari sifat malas, kikir dan banyak


hutang

ALLAAHUMIMA INNII A’UUDZUBIKA MINAL HAMMI WAL HAZANI WA


A’UUDZUBIKA MINAL ‘AJZI WAL KASALI WA A’UUDZUBIKA MINAL
JUBNI WAL BUKHLI WA ‘AUUDZUBIKA MIN GHALABATID DAYNI WA
QAHRIR RIJAALI.

Artinya :
Ya Allah sesungguhnya aku berlidung kepadaMu dari sempit hatiku
dan susah, dan aku berlindung kepadamu dari lemah dan malas,
dan aku berlindung kepadamu dari sifat pengecut dan bakhil, dan
aku berlindung kepadaMu dari bertumpuknya hutang dan perlakuan
semena-mena dari manusia. (H. R. Bukhari)

Do'a ketika direndahkan orang

ALLAHUMMA ILAYKA ASYKUU DHU’FA QUWWATII WA QILLATI


HIILATII WA HAWAANII ‘ALAN NAASI YAA ARHAMAR RAAHIMINA
ANTA RABBUL MUSTADH’AFIINA WA ANTA RABBI.

Artinya :
Ya Allah kepadaMu juga aku adukan kelemahanku, kurangnya
kemampuanku serta kehinaan diriku dihadapan manusia, Ya Tuhan
yang Maha Pengasih dan Penyayang, Engkaulah yang melindungi si
lemah dan Engkaulah pelindungku.

85
PANDUAN Kuliah Kerja Nyata

Do'a ketika akan membaca / belajar Al Qur'an

ALLAAHUMAF TAHLANAA HIKMATAKA WAN SYUR’ALAYNAA


RAHMATIKA MIN KHAZAA INI RAHMATIKA YAA ARHARMAR
RAAHIMIINA

Artinya :
Ya Allah bukakanlah kiranya kepada kami hikmahMu dan
taburkanlah kepada kami rahmat dan khasanahMu, Ya Allah Yang
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Doa untuk Pengantin Baru

BAARAKALLAHU LAKA WA BAA RAKA ‘ALAYKA WA JAMA’A


BAYNAKUMAA FII KHAIRIN

Artinya :
Semoga Allah memberi berkah kepadamu dan berkah atas kamu
dan mengumpulkan di antara kamu berdua dalam kebajikan. (H.R.
Abu Dawud dan Tirmidzi)

Do'a agar terhindar dari gangguan syetan

A’UUDZU BIKALIMAATILLAAHIT TIMMAATI MIN SYARRI MAA


KHALAQA

Artinya :
Aku berlindung dengan nama-nama Allah yang sempurna dari
kejahatan yang dia ciptakan (makhluq). (H.R. Muslim)
86
Lampiran 3

Do'a ketika bayi lahir

INNII U’IIDZUKA BIKALIMAATILLAHIT TAMMAATI MIN KULLI


SYAYTHAANIW WA HAAMMATIW WA MIN KULLI A’YUNIL
LAAMMATIN

Artinya :
Aku berlindung untuk anak ini dengan kalimat Allah yang sempurna
dari segala gangguan syetan dan binatang serta gangguan sorotan
mata yang dapat membawa akibat buruk bagi apa yang dilihatnya.
(H.R. Bukhari)

Do'a agar diberi kesehatan dan dijauhkan dari siksa kubur

ALLAAHUMMA ‘AAFINII FII BADANII, ALLAHUMMA ‘AAFIINII FII


SAM’II. ALLAHUMMA ‘AAFINII FII BASHARI, ALLAAHUMMA INNII
A’UUDZUBIKA MINAL KUFRI WAL FAQRI, ALLAAHUMMA INNII
A’UUDZUBIKA MIN ‘DZAABIL QABRI LAA ILAAHA ILLAA ANTA.

Artinya
Ya Allah, sehatkanlah tubuh jasmaniku, Ya Allah sehatkanlah
pendengaranku, Ya Allah sehatkanlah penglihatanku, Ya Allah aku
berlindung kepadaMu dari kekafiran dan kefakiran, Ya Allah aku
berlindung kepadaMu dari siksa kubur, tiada Tuhan selain Engkau
(H.R. Abu Dawud dan Hakim)

87
PANDUAN Kuliah Kerja Nyata

Do'a ketika sedang sakit

BISMILLAAHI A’UUDZU BI’IZZATILLAAHI WA QUD RATIHI MIN SYARRI


MAA AJIDU WA UHAADZIRU

Artinya :
Dengan nama Allah aku berlindung dengan keperkasaan dan
kekuatan Allah dari kejahatan yang aku dapati dan khawatirkan.
(H.R. Muslim)

Do'a mohon kesembuhan

INNII MASSANIYADH DHURRU WA ANTA ARHAMURRAAHIMIINA

Artinya :
Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit, dan Engkau
adalah Tuhan yang Maha Penyayang di antara semua yang
penyayang. (Q.S. Al Anbiya’ : 83)

Do'a kalau sakitnya kritis / menahun

ALLAAHUMMA AHYINII MAAKAANATIL HAYAATU KHAIRALLII, WA


TAWAFFANII MAA KAANATIL WAFAATU KHAIRALLII

Artinya :
Ya Allah hidupkanlah aku sekiranya hidup itu lebih baik bagiku.
dan matikanlah aku sekiranya mati itu lebih baik bagiku

88
Lampiran 3

Do'a untuk orang yang sedang sakit

ALLAAHUMMARABBAN NAASI ADZHIBIL BA’SA ISYFIANTASYSYAAFII


LAA SYIFAA-A ILLAA SYIFAA UKA SYIFAA-AN LAAYUGHAADIRU
SAQAMAA

Artinya :
Ya Allah yang menguasai (memelihara) manusia, hilangkanlah
penyakitnya dan sembuhkanlah (sakitnya). Engkau yang
menyembuhkan penyakit, tiada ada penyembuh kecuali dengan
penyembuh Engkau, sembuh yang tiada meninggalkan penyakit lagi.
(H.R. Bukhari dan Muslim)

Do'a ketika terjadi musibah

INNAA LILLAAHI WA INNAA ILAYHI RAAJI'UUNA. ALLAHUMMA


AJIRNII FII MUSHIBATH WAKHLUF LII KHAIRAM MINHAA.

Artinya :
Sesungguhnya kami milik Allah dan sesungguhnya kami akan kembali
kepadaNya. Ya Allah berikan kami pahala dalam musibah kami ini
dan berilah pengganti yang lebih baik. (H.R. Muslim)

89
PANDUAN Kuliah Kerja Nyata

Do'a di sisi orang yang telah wafat

ALLAAHUMMAGHFIRLII WA LAHU WAA’QIBNI MINHU ‘UQBA


HASANAH

Artinya :
Ya Allah ampunilah aku dan orang ini dan berilah aku ganti yang
baik dari padanya (H.R. Muslim)

Do'a ta'ziyah/ untuk orang yang telah wafat

ALLAAHUMMAGHFIRLII.... WARFA'DARAJATAHUU FIL MAHDIYYIINA


WAHHLUFHU FII ‘UQBIHII FIL GHAABIRIINA. WAGHFIRLANAA WA
LAHU YAA RABBAL ‘AALAMINIINA. WAFSAH LAHU FII QABRIHI WA
NAWWIR LAHU FIIHI

Artinya :
Ya Allah berilah ampunan kepada ....., angkatlah derajatnya di
tempat-tempat pembaringan, berilah ia ganti untuk kesudahan
perbuatannya masa-masa silam, ampunilah kami dan dia wahai Tuhan
alam semesta, lapangkanlah untuk dia di dalam kuburnya. (H.R.
Muslim)

90
Lampiran 3

Do'a melewati kuburan

ASSALAAMU’ALAYKUM YAA AHLAD DIYAARI MINALMUSLIMIINA


WAL MUSLIMAATII, WA INNAA INSYAAALLAAHU BIKUM LALAA
HIQUUNA. NAS ALULLAAHA LANAA WA LAKUMUL ‘AAFIYATA.

Artinya :
Sejahtera wahai penghuni kubur, mukminin dan muslimin. Insya
Allah kami benar-benar akan mengikuti kalian. Kami memohon
kepada Allah akan ke 'afiatan kami dan kamu sekalian (H.R. Muslim)

Do'a mohon perlindungan kekuatan

HASBUNALLAHU WA NI’MAL WA KIILI, LAA HAULA WA LAA


QUWWATA ILLA BILLAAHIL ‘ALIYYIL ‘ADZIIMI.

Artinya :
Cukuplah Allah jadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik
pelindung, tidak ada daya dan tidak ada upaya melainkan daya dan
upaya dari Allah yanq Maha Tinggi dan Maha Agung.

91
PANDUAN Kuliah Kerja Nyata

Do'a keluar rumah

BISMILLAAHI TAWAKKALTU ALALLAAHI LAA HAULA WA LAA


QUWWATA ILLAA BILLAAHI

Artinya :
Dengan nama Allah aku bertawaqal kepada Allah, tidak ada daya
dan upaya dan kekuatan kecuali pertolongan Allah. (H.R. Abu Dawud
dan Tirmidzi)

Do'a naik kendaraan laut

BISMILLAHI MAJREEHAA WA MURSAAHAA INNA RABBI


LAGHAFUURUR RAHIIMUN

Artinya :
Dengan nama Allah di waktu "berlayar dan berlabuhnya"
sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(Q.S. Hud : 41)

Do'a naik kendaraan darat

SUBHAANALLADZI SAKHKHARA LANAA HAADZAA WA MAA KUNNAA


LAHU MUQRINIINA. WA INNA ILAA RABBINAA LAMUNQALIBUUNA.

Artinya :
Maha Suci Tuhanku yang telah menundukkan semua ini bagi kami
padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. Dan
sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami. (Q.S. Az
Zuhruf : 13 -14)

92
Lampiran 3

Do'a ketika masuk masjid

ALLAAHUMMAF TAHLII ABWAABA RAHMATIKA

Artinya :
Ya Allah bukakanlah bagi kami pintu rahmatMu (H.R. Muslim)

Do'a ketika keluar dari masjid

ALLAAHHUMMA INNI AS ALLUKA MIN FADHLIKA

Artinya :
Ya Allah aku mohon kepadamu dari karuniaMu. (H.R. Muslim)

Do'a selesai berwudlu / bersuci

ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAHU WAHDAHU LAA SYARIIKALAHU


WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN ‘ABDUHU WA RASUULUHU

Artinya :
Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, sendiri tidak ada sekutu
bagiNya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan
rasulNya (H.R. Muslim dan Tirmidzi).

93
PANDUAN Kuliah Kerja Nyata

Do'a selesai adzan

ALLAAHUMMA RABBAHAADZIHID DA’WATITTAAMMAATI


WASHSHALAATIL QAA IMATIAATI MUHAMMADANIL WASIILATA WAL
FADHIILATA WAB’ATSHU MAQAAMAM MAHMUUDANIL LADZII
WA'ADTAH

Artinya :
Ya Allah Tuhan yang mempunyai seruan yang sempurna dan shalat
yang akan didirikan ini berikanlah dengan limpahan karuniaMu
kepada Muhammad kedudukan dan keutamaan dan limpahkanlah
kepadanya tempat yang terpuji yang telah Engkau janjikan
kepadanya.

Do'a masuk WC/ kamar kecil

ALLAAHUMMA INNI A’UUDZUBIKA MINAL HUBUTSI WAL KHABAAITSI

Artinya :
Ya Allah aku berlindung kepadaMu dari syaitan besar laki-laki dan
betina (H.R. Bukhari dan Muslim)

GHUFRAANAKA ALHAMDULILLAHILLADZII ADZHABA ‘ANNIL ‘ADZAA


WA ‘AAFAANII

Artinya :
Ku memohon ampunanMu. Segala puji syukur yang telah
menghilangkan penyakitku dan telah menyembuhkan/
menyelamatkanku (H.R. Abu Dawud)

94
Lampiran 3

Do'a sebelum tidur

BISMIKALLAAHUMMA AHYAA WA BISMIKA AMUUTU

Artinya
Dengan namaMu Ya Allah aku hidup dan dengan namaMu aku mati
(H.R. Bukhari dan Muslim)

Do'a sesudah bangun tidur

ALHAMDULILLAAHILLADZII AHYAANAA BA’DAMAA AMAATANAA WA


ILAYHIN NUSYUURU

Artinya :
Segala puji bagi Allah yang menghidupkan kami setelah mematikan
kami. KepadaNya lah kami akan kembali (H.R. Bukhari)

Do'a bercermin

ALLAAHUMMA KAMAA HASSANTA KHALQII FAHASSIN KHULUQI

Artinya :
Ya Allah bangunkanlah akhlaqku (budi pekertiku) sebagaimana
Engkau baguskan jasadku (H.R. Ahmad)

95
PANDUAN Kuliah Kerja Nyata

Do'a Berpakaian

ALLAAHUMMA INNII AS ALUKA MIN KHAIRIHII KHAIRI MAA HUWA


LAHUU WA A’UUDZUBIKA MIN SYARRI MAA HUWA LAHUU.

Artinya :
Ya Allah aku memohon kepadaMu dari kebaikan pakaian ini dan
kepantasan memakainya. Dan aku memohon perlindungan
kepadaMu dari keburukan pakaian ini dan akibat buruk yang akan
ditimbulkan darinya.

Do'a melepas pakaian

BISMILLAAHI LAA ILAAHA ILLAA HUWA

Artinya :
Dengan nama Allah, tiada Tuhan yang patut disembah selain Allah.

Do'a waktu bersin dan jawaban yang mendengarnya

ALHAMDULILLAAHI RABBIL ’AALAMIINA


YARHAMUKALLAH
YAHDIIKUMULLAHU WA YUSLIHUBAA LAKUM

Artinya :
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam - kemudian dijawab oleh
yang mendengarnya : Semoga Allah merahmati Anda - lalu orang
yang bersin itu menjawabnya pula dengan : Semoga Allah memberi
hidayat bagi Anda dan membaguskan keadaan Anda (H.R. Bukhari).

96
Lampiran 3

Do'a ucapan terima kasih

JAZAKUMULLAHU KHAIRAN KATSIIRAN

Artinya :
Semoga Allah membalas yang lebih baik dan lebih banyak.

97
PANDUAN Kuliah Kerja Nyata

Catatan :

98
Lampiran 3

Catatan :

99
PANDUAN Kuliah Kerja Nyata

Catatan :

100

Anda mungkin juga menyukai