Anda di halaman 1dari 17

TUGAS 1

Membuat Indikator Pencapaian Kompetensi, Matriks, Draft Penyampaian Materi,


dan Soal Kognitif Momentum dan Impuls – Pertemuan I

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas


mata kuliah Pengembangan Evaluasi Pembelajaran Fisika

Dosen :
Dr. Setiya Utari, M.Si.
Dr. Ridwan Efendi, M.Pd.

Oleh :
Vidyawati (1707385)
M. Furqon (1707388)
Ayesha Bilqis (1707465)
Siska Mutia H (1707571)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2018
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi


3.10. Menerapkan konsep momentum dan impuls, serta hukum kekekalan
momentum dalam kehidupan sehari-hari (C3)
1. Menjelaskan pengertian pusat massa (C2 Faktual)
2. Menjelaskan pergerakan benda yang dipengaruhi oleh gerakan pusat massa pada
suatu sistem partikel (C2 Konseptual)
3. Menjelaskan pengertian momentum (C2 Konseptual)
4. Menjelaskan hubungan antara hukum kedua Newton dengan laju perubahan
momentum (C3 Konseptual)
5. Menjelaskan hubungan antara gaya eksternal dengan waktu tumbukan pada
peristiwa tumbukan (C2 Konseptual)
6. Mengemukakan syarat terjadinya hukum kekekalan momentum (C3 Konseptual)
7. Menerapkan konsep Hukum Kekekalan Momentum pada eksperimen sederhana (C3
Prosedural)
8. Mengevaluasi adanya gaya eksternal yang bekerja pada sistem partikel yang
mengalami tumbukan (C5 Prosedural)
9. Menerapkan konsep momentum dalam persoalan fisika sehari-hari (C3 Konseptual)
10. Menerapkan konsep impuls dalam persoalan fisika sehari-hari (C3 Konseptual)

C. Matrik Tujuan Pembelajaran

MATRIKS TUJUAN PEMBELAJARAN

Dimensi Proses Kognitif


C1 C2 C3 C4 C5 C6
Mengingat Memahami Menerapkan Menganalisis Mengevaluasi Menciptakan
Dimensi A C1 C2 C3 C4 C5 C6
Pengeta- Pengetahuan Faktual Faktual Faktual Faktual Faktual Faktual
huan Faktual
IPK 1

B C1 C2 C3 C4 C5 C6
Pengetahuan Konseptual Konseptual Konseptual Konseptual Konseptual Konseptual
Konseptual
IPK 2 IPK 4 IPK 5

IPK 3 IPK 6

IPK 5 IPK 9

IPK 10

C C1 C2 C3 C4 C5 C6
Pengetahuan Prosedural Prosedural Prosedural Prosedural Prosedural Prosedural
Prosedural
IPK 7 IPK 8

D C1 C2 C3 C4 C5 C6
Pengetahuan Metakognitif Metakognitif Metakognitif Metakognitif Metakognitif Metakognitif
Meta-
kognitif

Bukan tingkat kesukaran, melainkan kompleksitas berfikir

D. Model, Pendekatan dan Metode Pembelajaran


Model : Inkuiri terbimbing
Pendekatan : Saintifik
Metode : Demonstrasi, eksperimen, dan diskusi

E. Media Pembelajaran dan Sumber Belajar


Media : Laptop (Video dan Ppt)
Alat dan bahan : Bahan demonstrasi : 1 buah truk mainan, 1 buah buku, 1 buah buku
sebagai beban
Bahan eksperimen : video peristiwa tumbukan, software Tracker
Sumber belajar : Buku Fisika SMA Kelas XI
Buku Fisika Sains dan Teknik (Tipler, Penerbit Erlangga)

F. Kegiatan Pembelajaran :
1. Kegiatan Pendahuluan : 15 menit
 Membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan mengabsen peserta didik
 Menyampaikan tujuan pembelajaran/indikator pencapaian kompetensi/ KD
 Pemberian apersepsi dan motivasi :
- Tanya jawab tentang teknologi terkini yang menerapkan impuls dan
momentum:
“Apakah kalian tahu tentang teknologi air bag? Kira-kira apa fungsinya?”
“Apa yang terjadi jika saat tabrakan mobil terjadi lalu mobil tersebut tidak
memiliki air bag? Bagaimana perbedaannya dengan kendaraan yang telah
menerapkan teknologi air bag?

 Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan.

2. Kegiatan Inti
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
 Formulating Pengetahuan Faktual
a problem  Guru menampilkan video tentang apa itu pusat massa pada
(Merumusk suatu benda, dimana sebuah benda itu dapat dikatakan
an masalah) merupakan suatu sistem partikel (terdiri dari beberapa
 Make partikel). Pada video tersebut diperlihatkan bahwa ada satu
hypotheses titik dalam sistem, yang dinamakan pusat massa, yang
(Membuat bergerak seakan-akan massa sistem terpusat di titik itu dan
hipotesis) gaya eksternal yang bekerja pada sistem bekerja semata-
mata pada titik itu. Gerakan setiap benda atau sistem
partikel, tak peduli betapa pun rumitnya, dapat dianggap
sebagai gerakan pusat massa (yang dapat dipikirkan sebagai
gerakan keseluruhan sistem tersebut).
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Pada video ditampilkan gerakan benda boomerang.
Walaupun gerakan boomerang tersebut terlihat rumit,
namun gerakan satu titik, yaitu titik pusat massa, bersifat
sederhana. Selagi boomerang berada di udara, pusat massa
mengikuti suatu jejak parabolik, jejak yang sama yang akan
diikuti oleh partikel titik.
 Peserta didik diminta untuk mengajukan pertanyaan,
kemudian mengemukakan pendapat mengenai apa yang
mereka pahami tentang pusat massa pada benda berdasarkan
video yang mereka amati.

Pengetahuan Konseptual
 Guru menampilkan ppt tentang pusat massa pada sistem
partikel. Pertama, guru menampilkan pada ppt tentang
tinjauan suatu sistem sederhana yang terdiri dari dua
partikel dalam satu dimensi.

Jika kita memiliki sebuah sistem yang terdiri atas 2 massa,


massa 1 di titik x1 dan massa 2 di titik x2. Pusat massa
sistem terletak pada titik di antara kedua massa tersebut.
Jika m1 = m2 maka pusat massa terletak tepat di tengah-
tengahnya. Jika massa kedua partikel tidak sama, pusat
massa akan lebih dekat ke partikel dengan massa yang lebih
besar.

Contoh:
Pusat massa sistem (center of mass atau com) dari sepasang
partikel.
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu

dengan M = massa total sistem.

Jika sistem tersusun oleh banyak partikel maka pusat massa


sistem adalah :

 Kemudian untuk memberi ilustrasi kepada peserta didik


mengenai pusat massa sistem dua partikel tersebut, guru
menayangkan video yang menunjukkan kondisi jika
terdapat dua titik massa dihubungkan oleh batang ringan
yang massanya dapat diabaikan, sistem akan seimbang pada
poros di pusat massa.

 Guru memberi kesempatan peserta didik untuk mengajukan


pertanyaan jika masih ada yang belum dipahami.

Pengetahuan Konseptual
 Setelah peserta didik memahami konsep letak pusat massa
pada sistem partikel, guru mulai menjelaskan mengenai
gerakan pusat massa tersebut dengan menggunakan ppt.
 Konsep yang ingin disampaikan oleh guru kepada peserta
didik adalah bahwa gerakan benda berbentuk tidak
beraturan (seperti contoh sebelumnya adalah boomerang)
akan terlihat rumit. Untuk mempermudah pengamatan kita,
kita dapat menggambarkan gerakan benda tersebut dengan
mengamati gerakan pusat massa benda. Kita dapat mencari
kecepatan pusat massa dengan diferensiasi.
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
𝑀𝑅𝑝𝑚 = ∑ 𝑚𝑖 𝑟𝑖
𝑖
𝑑𝑅𝑝𝑚 𝑑𝑟1 𝑑𝑟2 𝑑𝑟𝑖
𝑀 = 𝑚1 + 𝑚2 + ⋯ = ∑ 𝑚𝑖
𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡
𝑖
atau
𝑀𝑉𝑝𝑚 = 𝑚1 𝑣1 + 𝑚2 𝑣2 + ⋯ = ∑ 𝑚𝑖 𝑣𝑖
𝑖

Kita diferensiasi lagi untuk mendapatkan percepatan pusat


massa :
𝑀𝐴𝑝𝑚 = 𝑚1 𝑎1 + 𝑚2 𝑎2 + ⋯ = ∑ 𝑚𝑖 𝑎𝑖
𝑖
Menurut hukum kedua Newton, massa tiap partikel
dikalikan dengan percepatannya sama dengan gaya neto
yang bekerja pada partikel. Oleh karena itu, kita dapat
mengganti besaran 𝑚𝑖 𝑎𝑖 dengan Fi, gaya neto yang bekerja
pada partikel ke-i.
Gaya-gaya yang bekerja pada sebuah partikel dapat
dipisahkan menjadi dua kategori: gaya-gaya internal yang
berhubungan dengan interaksi antara partikel-partikel dalam
sistem dan gaya-gaya eksternal karena suatu unsur di luar
sistem :
𝐹𝑖 = 𝑚𝑖 𝑎𝑖 = 𝐹𝑖,𝑖𝑛𝑡 + 𝐹𝑖,𝑒𝑘𝑠
Sehingga diperoleh
𝑀𝐴𝑝𝑚 = ∑ 𝐹𝑖,𝑖𝑛𝑡 + ∑ 𝐹𝑖,𝑒𝑘𝑠
Menurut hukum ketiga Newton, untuk tiap gaya internal
yang bekerja pada satu partikel, ada gaya yang sama tetapi
berlawanan arah yang bekerja pada partikel lainnya. Jadi,
gaya-gaya internal terjadi dalam pasangan-pasangan gaya
yang sama dan berlawanan arah. Jika kita jumlahkan
meliputi semua partikel dalam sistem, maka gaya-gaya
internal saling menghilangkan dan hanya tinggal gaya
eksternal saja. Dengan demikian,
𝐹𝑛𝑒𝑡𝑜,𝑒𝑘𝑠 = ∑ 𝐹𝑖,𝑒𝑘𝑠 = 𝑀𝐴𝑝𝑚
𝑖
Pusat massa sebuah sistem bergerak seperti sebuah partikel
bermassa 𝑀 = ∑ 𝑚𝑖 di bawah pengaruh gaya eksternal
yang bekerja pada sistem.
 Teorema tersebut penting karena menunjukkan pada peserta
didik bagaimana menggambarkan gerakan satu titik, pusat
massa, untuk tiap sistem partikel, tak peduli bagaimanapun
besarnya sistem itu. Pusat massa sistem berperilaku seperti
partikel tunggal yang dipengaruhi hanya oleh gaya
eksternal.
 Kemudian guru menampilkan video untuk menggambarkan
contoh gerakan pusat massa berdasarkan konsep tersebut.
Video tersebut mengilustrasikan peristiwa meledaknya
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
sebuah peluru menjadi dua bagian yang sama di puncak
perjalanannya, Karena satu-satunya gaya eksternal yang
bekerja pada proyektil, baik bila proyektil itu satu pecahan
atau dua pecahan, adalah gaya gravitasi. Maka pusat massa
tetap terus pada lintasan paraboliknya seolah-olah tidak
terjadi ledakan. Pada video, peluru diganti dengan kapsul.

Pengetahuan Faktual
 Guru menampilkan demonstrasi: sebuah buku yang
diberdirikan, kemudian juga terdapat sebuah mobil-mobilan
(misalnya truk mainan). dilakukan percobaan pertama, truk
mainan tersebut didorong dengan pelan oleh seseorang
hingga truk mainan tersebut bergerak maju pelan menabrak
buku. Ternyata buku masih tetap berdiri tidak terjatuh.
Kemudian dilakukan percobaan kedua, truk mainan tersebut
kembali didorong tetapi dengan lebih kencang sehingga truk
mainan bergerak maju kencang menabrak buku. Ternyata
buku menjadi terjatuh.
 Berikutnya, kembali digunakan sebuah buku yang
diberdirikan, hanya saja kali ini pada truk mainan diberikan
beban (misalnya di atas truk mainan diberi beban sebuah
buku kecil). Kemudian truk mainan plus beban tersebut
didorong dengan pelan sehingga truk mainan tersebut
bergerak maju pelan menabrak buku. Ternyata pada
percobaan kali ini, buku langsung terjatuh ketika ditabrak
truk mainan.

Pengetahuan Konseptual
 Kemudian guru bertanya kepada peserta didik benda seperti
apa yang lebih sulit untuk dihentikan ketika benda tersebut
bergerak. Peserta didik diharapkan akan menjawab
pertanyaan tersebut dengan menghubungkan massa dan
kecepatan benda dengan tingkat kesulitan menghentikan
bendanya. Berdasarkan demostrasi tersebut, guru
memancing peserta didik untuk mengemukakan pengertian
dari momentum dengan mengetahui faktor-faktor apa saja
yang mempengaruhinya.
 Momentum sebuah partikel didefinisikan sebagai hasil kali
massa dan kecepatannya.
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
p = mv
Peserta didik diminta untuk mengungkapkan definisi
momentum.

Pengetahuan Konseptual
 Setelah peserta didik mengetahui definisi momentum, guru
mengarahkan peserta didik untuk menghubungkan konsep
momentum dengan hukum kedua Newton. Sehingga
diperoleh suatu persamaan yang menunjukkan hubungan
dari keduanya, yaitu :
𝑝 = 𝑚𝑣
𝑑𝑝 𝑑(𝑚𝑣) 𝑑𝑣
= =𝑚 = 𝑚𝑎
𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡

Kemudian persamaan tersebut, dapat dikaitkan dengan gaya


neto yang bekerja pada partikel.
𝑑𝑝
𝐹𝑛𝑒𝑡𝑜,𝑒𝑘𝑠 = 𝑚𝐴𝑝𝑚 =
𝑑𝑡
𝑑𝑝
𝐹𝑛𝑒𝑡𝑜,𝑒𝑘𝑠 =
𝑑𝑡
sehingga diperoleh hubungan antara hukum kedua Newton
dengan laju perubahan momentum. Peserta didik diminta
untuk mengungkapkan hubungan tersebut.

Pengetahuan Konseptual
 Berdasarkan persamaan
𝑑𝑝
𝐹𝑛𝑒𝑡𝑜,𝑒𝑘𝑠 =
𝑑𝑡
dapat dilihat bahwa Feks berbanding terbalik dengan dt atau
selang waktu. Peristiwa momentum identik dengan
peristiwa tumbukan. Pada tumbukan, terjadi gaya interaksi
antara benda-benda. Akan ada suatu waktu dimana terjadi
tumbukan dengan gaya yang sangat besar dan bekerja untuk
waktu yang sangat singkat, atau disebut impuls.
 Ketika Feks berbanding terbalik dengan dt atau selang
waktu, gaya akan terasa sangat besar pada selang waktu
yang sangat singkat. Hal ini dapat terjadi contohnya pada
peristiwa memukul bola kasti dengan tongkat pemukulnya.
Saat tongkat pemukul menyentuh bola kasti, terjadi gaya
yang maksimum pada selang waktu yang sangat singkat
(gaya kontak).
 Guru menunjukkan peristiwa impuls dalam bentuk grafik.
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu

Luas di bawah kurba F terhadap t adalah besarnya impuls


gaya. Impuls yang dikerjakan pada sebuah benda sama
dengan perubahan momentumnya.

𝐹𝑛𝑒𝑡𝑜,𝑒𝑘𝑠 𝑑𝑡 = 𝑑𝑝 = 𝐼

 Guru menampilkan contoh peristiwa impuls, seperti


menjatuhkan plastik berisi air, kondisi pertama plastik
dijatuhkan di atas lantai, dan kondisi kedua plastik
dijatuhkan di atas matras. Jika dijatuhkan di atas lantai,
gaya yang diterima plastik akan lebih besar dibandingkan
ketika plastik dijatuhkan di atas matras. Sehingga
kemungkinan besar plastik berisi air tidak akan pecah ketika
dijatuhkan di atas matras.
Peserta didik diminta untuk menyimpulkan hubungan antara
selang waktu tumbukan dengan gaya eksternal pada
peristiwa tumbukan.

Pengetahuan Konseptual
 Berdasarkan temuan persamaan sebelumnya,
𝑀𝑉𝑝𝑚 = 𝑚1 𝑣1 + 𝑚2 𝑣2 + ⋯ = ∑ 𝑚𝑖 𝑣𝑖
𝑖
Peserta didik diminta menganalisis persamaan tersebut dan
menghubungkannya dengan konsep momentum p = mv.
Diharapkan peserta didik mampu memperoleh konsep
bahwa momentum total sistem P adalah jumlah momentum
masing-masing partikel.
𝑃 = ∑ 𝑚𝑖 𝑣𝑖 = 𝑀𝑉𝑝𝑚
𝑖
dengan mendiferensialkan persamaan ini, akan didapatkan
𝑑𝑃 𝑑𝑉𝑝𝑚
=𝑀 = 𝑀𝐴𝑝𝑚
𝑑𝑡 𝑑𝑡
Pada pembahasan gaya eksternal sebelumnya, maka
persamaan di atas dapat juga dituliskan :
𝑑𝑃
∑ 𝐹𝑖,𝑒𝑘𝑠 = 𝐹𝑛𝑒𝑡𝑜,𝑒𝑘𝑠 =
𝑑𝑡
𝑖
 Berdasarkan persamaan tersebut, peserta didik kemudian
diminta untuk menganalisisnya, bagaimana jika gaya
eksternal neto yang bekerja pada sistem partikel adalah nol.
Diharapkan peserta didik mampu berhipotesis bahwa laju
perubahan momentum total akan menjadi nol, dan tidak
terjadi perubahan momentum total sistem (ΔP) atau dengan
kata lain momentum total sistem tetap konstan atau kekal
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
 Guru menampilkan animasi sistem dua partikel sederhana
dalam suatu kerangka acuan yang berpindah dari satu
kerangka awal ke kerangka pusat massa kemudian kembali.
dimana satu partikel bermassa m1 bergerak dengan
kecepatan v1 dan partikel bermassa m2 bergerak dengan
kecepatan v2
 Siswa mengamati, kedua partikel yang begerak dalam
kerangka acuan umum dengan pusat massa mempunyai
kecepatan vcm. sedangkan dalam kerangka acuan pusat
massa, pusat massa diam dan partikel-partikel mempunyai
momentum yang sama besar dan berlawanan arah
 Setelah peserta didik memahami konsep tersebut, guru
meminta salah satu peserta didik untuk kembali
mengungkapkan syarat terjadinya hukum kekekalan
momentum di depan kelas.
 Hukum kekekalan momentum :
Jika gaya eksternal neto pada suatu sistem nol, maka
kecepatan pusat massa sistem konstan dan momentum total
sistem kekal; artinya momentum totalnya tetap konstan.
Collect data Pengetahuan Prosedural
(Mengumpulk  Setelah peserta didik memahami konsep hukum kekekalan
an data) momentum, peserta didik diminta untuk menyelidiki
keberlakuan Hukum Kekekalan Momentum pada fenomena
nyata.
 Guru terlebih dahulu menampilkan video yang
menampilkan beberapa jenis percobaan berkaitan dengan
konsep tumbukan (misalnya, percobaan air track, tumbukan
dua bola, dan percobaan Newton candle) untuk memberi
gambaran pada peserta didik mengenai percobaan-
percobaan yang menerapkan konsep impuls-momentum.
 Setelah menonton video, guru membagi kelas menjadi
beberapa kelompok lalu mengajak peserta didik untuk
menyelidiki keberlakuan Hukum Kekekalan Momentum
berdasarkan fenomena nyata, dengan mengambil data dari
video tersebut. Peserta didik diminta untuk menggunakan
software Tracker untuk mengukur kecepatan benda yang
bertumbukan pada video tersebut.
 Guru menunjukkan cara penggunaan Tracker di depan
kelas.
 Peserta didik mengumpulkan data nilai kecepatan kedua
benda sebelum dan sesudah tumbukan yang ditunjukkan
oleh Tracker.
Test Pengetahuan Prosedural
hypotheses  Peserta didik memperoleh data hasil percobaan kemudian
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
(Menganalisis menganalisisnya. Sehingga mereka mengetahui bahwa
data untuk ternyata momentum sebelum tumbukan tidak selalu sama
menguji dengan momentum sesudah tumbukan. Mengapa hal
hipotesis)
tersebut dapat terjadi?
 Diharapkan peserta didik dapat menyimpulkan bahwa
hukum kekekalan momentum ternyata tidak dapat terjadi
dalam peristiwa nyata.
 Peserta didik diminta untuk menganalisis penyebab
perbedaan momentum sebelum dan sesudah tumbukan dari
eksperimen yang dilakukan. Diharapkan peserta didik
mengetahui adanya pengaruh gaya eksternal (seperti
gesekan antara benda dengan landasan dan gesekan benda
dengan udara) terhadap momentum total sistem pada
eksperimen yang dilakukan.
 Berdasarkan perbedaan momentum tersebut, peserta didik
diminta untuk menghitung persentase nilai erornya.
Draw  Peserta didik dari masing-masing kelompok diminta untuk
conclusions membuat kesimpulan berdasarkan hasil eksperimen dan
(Membuat mengemukakan kesimpulan tersebut di depan kelas.
kesimpulan)

3. Kegiatan Penutup
 Peserta didik diberi kesempatan untuk mereview materi dan melakukan refleksi
pembelajaran melalui tanya jawab dan diskusi.
 Peserta didik diminta untuk mengungkapkan manfaat dari materi hari ini.
 Guru memberikan tugas terlampir pada buku kerja dan menginformasikan materi
untuk pembelajaran selanjutnya, kemudian menutup pembelajaran dengan salam.
KISI-KISI SOAL KOGNITIF
MOMENTUM DAN IMPULS – PERTEMUAN I

No Indikator Kemampuan Soal Kunci


Kognitif Jawab
an
1 Menjelaskan C2 (Faktual) Pengertian dari pusat massa sistem partikel adalah …. A
pengertian pusat a. Titik yang bergerak seolah-olah semua massa sistem
massa terpusat di titik tersebut dan semua gaya eksternal
bekerja padanya
b. Titik yang bergerak seolah-olah semua massa sistem
terpusat di titik tersebut dan tidak gaya eksternal
bekerja padanya
c. Titik yang bergerak seolah-olah semua berat sistem
terpusat di titik tersebut dan semua gaya eksternal
bekerja padanya
d. Titik temu seluruh partikel sistem dimana semua
gaya eksternal bekerja padanya
e. Pertemuan antara seluruh titik partikel dengan pusat
massanya yang tidak terdapat gaya eksternal

2 Menjelaskan C2 Sebuah tongkat homogen tipis dengan panjang L


pergerakan benda (Konseptual) berdiri seimbang vertikal diatas lantai yang licin. Pada
yang dipengaruhi tongkat tersebut diberi gaya yang amat kecil
oleh gerakan pusat disembarang titik sepanjang tongkat pada arah vertikal
massa pada suatu sehingga tongkat tersebut terjatuh. Berapakah
sistem partikel perpindahan horizontal titik pusat massanya?

Jawaban :
Ditanya perpindahan horizontal titik pusat massanya.
Karena lantai licin dan gaya yang mengenai tongkat
dianggap amat kecil, maka gaya yang bekerja pada
tongkat tersebut hanyalah gaya berat tongkat mg pada
titik pusat massa P dan gaya normal lantai pada
tongkat, yaitu N, Misalkan tongkat di beri gaya pada
titik A diatas pusat massa, karena tidak ada gaya arah
horizontal maka gaya berat dari pusat massa akan
berarah lurus ke titik O tanpa bergeser, sehingga dapat
disimpulkan bahwa pergeseran pusat massa adalah 0.

3 Menjelaskan C2 Dimensi momentum adalah ML T -1. Maka momentum B


pengertian (Konseptual) ….
momentum
a. ukuran kesulitan untuk menggerakkan sebuah
partikel yang dipengaruhi massa dan kecepatan
partikel tersebut
b. ukuran kesulitan untuk mendiamkan sebuah partikel
yang dipengaruhi massa dan kecepatan partikel
tersebut
c. ukuran besar kecilnya gaya untuk mendiamkan
sebuah partikel yang dipengaruhi massa partikel
tersebut
d. ukuran besar kecilnya gaya untuk mendiamkan
sebuah partikel yang dipengaruhi kecepatan partikel
tersebut
e. ukuran besar kecilnya gaya untuk menggerakkan
sebuah partikel yang dipengaruhi massa dan
kecepatan partikel tersebut

4 Menjelaskan C2 Perhatikan gambar di bawah ini! B


hubungan antara (Konseptual)
hukum kedua a=0 4v
Newton dengan
laju perubahan
momentum
a≠0 v

Sebuah mobil sedan dan truk sedang melaju di jalan tol


dengan kecepatan yang sama v, sesaat setelah itu mobil
sedan mengalami percepatan dengan menambah
kecepatannya menjadi 4 kali kecepatan truk.
Sedangkan truk masih bergerak dengan kecepatan awal
v. Jika massa truk 6 kali lebih besar dari mobil sedan,
maka kendaraan manakah yang memiliki momentum
paling besar pada waktu tersebut?
A. Mobil sedan, karena bergerak 4 kali lebih cepat dari
pada truk meskipun massa mobil sedan lebih kecil
sehingga momentum mobil sedan 4 kali lebih besar
dari pada truk.
B. Truk, karena massanya 6 kali lebih besar dari mobil
sedan meskipun kecepatan truk konstan, sehingga
momentumnya 1,5 kali lebih besar dari mobil
sedan.
C. Mobil sedan, karena kecepatan truk 4 kali lebih
kecil dari mobil sedan, sehingga momentum mobil
sedan 2 kali momentum truk.
D. Truk, karena bergerak dengan kecepatan konstan
dan massanya 6 kali mobil sedan, sehingga
momentumnya 6 kali lebih besar daripada mobil
sedan.
E. Mobil sedan, karena memiliki percepatan
sedangkan truk percepatannya nol sehingga
momentum truk nol.

5 Menjelaskan C2 Sebuah mobil mainan bermassa 2 kg berada diatas B


hubungan antara (Konseptual) lantai licin, kemudian di dorong dengan gaya sebesar
gaya eksternal 20 N menumbuk sebuah buku yang diam selama 0,2
dengan waktu sekon. Berapakah besar kecepatan mobil mainan
tumbukan pada tesebut dan bagaimanakah arah kecepatannya…
peristiwa a. Besarnya 2 m/s dan searah dengan arah datangnya
tumbukan b. Besarnya 4 m/s dan searah dengan arah datangnya
c. Besarnya 2 m/s dan berlawanan dengan arah
datangnya
d. Besarnya 4 m/s dan berlawanan dengan arah
datangnya
e. Besarnya 0 m/s dan setelah bertumbukan mobil
berhenti
6 Mengemukakan C2 Berikut pernyataan-pernyataan mengenai hukum A
syarat terjadinya (Konseptual) kekekalan momentum
hukum kekekalan 1. Tidak ada gaya luar yang bekerja terhadap sistem
momentum 2. Adanya gaya luar yang bekerja terhadap sistem
3. Jumlah momentum sesaat sebelum tumbukan sama
dengan sesaat setelah tumbukan
4. Jumlah momentum sesaat sebelum tumbukan lebih
besar dari pada setelah tumbukan.
5. Jumlah momentum sesaat sebelum tumbukan lebih
kecil dari pada setelah tumbukan.
Dari pernyataan-pernyataan di atas, Hukum kekekalan
momentum berlaku ketika…
A. 1 dan 3 D. 3 dan 2
B. 1 dan 5 E. 4 dan 5
C. 2 dan 4
7 Menerapkan C3 Yuki melakukan percobaan untuk membuktikan hukum D
konsep Hukum (Prosedural) kekekalan momentum. Rancangan percobaan yang
Kekekalan dilakukan oleh Yuki adalah :
Momentum pada 1. Mendesain alat dan bahan seperti tampak pada
eksperimen gambar di bawah ini :
sederhana
2. Melepaskan bola 1 dan 2 lalu mengamati yang
terjadi dan begitu seterusnya.
3. Menarik bola 1 hingga ketinggian tertentu.
4. Dilanjutkan dengan menarik bola 1 dan 2 hingga
ketinggian tertentu.
5. Melepaskan bola 1 dan mengamati yang terjadi.

Urutan prosedur kerja yang sesuai dan seharusnya


dilakukan oleh Yuki adalah ….

A. 1-2-3-4-5
B. 1-3-2-4-5
C. 1-4-2-3-5
D. 1-3-5-4-2
E. 1-5-3-2-4
9 Menerapkan C3 Sebuah bola bermassa 1 kg menggelinding dan E
konsep momentum (Konseptual) menumbuk dinding, kemudian bola memantul kembali.
dalam persoalan Seperti terlihat pada gambar. Tanda negatif
fisika sehari-hari menunjukan bola bergerak ke arah kiri, dan tanda
positif menunjukan bola bergerak ke arah kanan.

Sebelum tumbukan

v = -5 m/s

Setelah tumbukan

v = 3 m/s

Perubahan momentum dari bola adalah…


A. -8 kg m/s
B. -2 kg m/s
C. 0 kg m/s
D. 2 kg m/s
8 kg m/s
10 Menerapkan C3 Seorang karateka yang hendak A
konsep impuls (Konseptual) menghancurkan tumpukan batu
dalam persoalan bata seperti pada gambar.
fisika sehari-hari Strategi yang tepat agar karateka
tersebut dapat menghancurkan
tumpukan batu-bata dalam satu
pukulan adalah…
A. Mempersingkat waktu saat menyentuh batubata
B. Memperlama waktu saat menyentuh tumpukan
batu bata
C. Memukul dengan cara mendorong tumpukan
batu bata hingga jatuh
D. Memukul tumpukan batubata berkali-kali
dengan kecepatan yang konstan
E. Memukul tumpukan batu bata berkali-kali
menggunjakan sarung tangan

Anda mungkin juga menyukai