Dosen :
Dr. Setiya Utari, M.Si.
Dr. Ridwan Efendi, M.Pd.
Oleh :
Vidyawati (1707385)
M. Furqon (1707388)
Ayesha Bilqis (1707465)
Siska Mutia H (1707571)
B C1 C2 C3 C4 C5 C6
Pengetahuan Konseptual Konseptual Konseptual Konseptual Konseptual Konseptual
Konseptual
IPK 2 IPK 4 IPK 5
IPK 3 IPK 6
IPK 5 IPK 9
IPK 10
C C1 C2 C3 C4 C5 C6
Pengetahuan Prosedural Prosedural Prosedural Prosedural Prosedural Prosedural
Prosedural
IPK 7 IPK 8
D C1 C2 C3 C4 C5 C6
Pengetahuan Metakognitif Metakognitif Metakognitif Metakognitif Metakognitif Metakognitif
Meta-
kognitif
F. Kegiatan Pembelajaran :
1. Kegiatan Pendahuluan : 15 menit
Membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan mengabsen peserta didik
Menyampaikan tujuan pembelajaran/indikator pencapaian kompetensi/ KD
Pemberian apersepsi dan motivasi :
- Tanya jawab tentang teknologi terkini yang menerapkan impuls dan
momentum:
“Apakah kalian tahu tentang teknologi air bag? Kira-kira apa fungsinya?”
“Apa yang terjadi jika saat tabrakan mobil terjadi lalu mobil tersebut tidak
memiliki air bag? Bagaimana perbedaannya dengan kendaraan yang telah
menerapkan teknologi air bag?
Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan.
2. Kegiatan Inti
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Formulating Pengetahuan Faktual
a problem Guru menampilkan video tentang apa itu pusat massa pada
(Merumusk suatu benda, dimana sebuah benda itu dapat dikatakan
an masalah) merupakan suatu sistem partikel (terdiri dari beberapa
Make partikel). Pada video tersebut diperlihatkan bahwa ada satu
hypotheses titik dalam sistem, yang dinamakan pusat massa, yang
(Membuat bergerak seakan-akan massa sistem terpusat di titik itu dan
hipotesis) gaya eksternal yang bekerja pada sistem bekerja semata-
mata pada titik itu. Gerakan setiap benda atau sistem
partikel, tak peduli betapa pun rumitnya, dapat dianggap
sebagai gerakan pusat massa (yang dapat dipikirkan sebagai
gerakan keseluruhan sistem tersebut).
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Pada video ditampilkan gerakan benda boomerang.
Walaupun gerakan boomerang tersebut terlihat rumit,
namun gerakan satu titik, yaitu titik pusat massa, bersifat
sederhana. Selagi boomerang berada di udara, pusat massa
mengikuti suatu jejak parabolik, jejak yang sama yang akan
diikuti oleh partikel titik.
Peserta didik diminta untuk mengajukan pertanyaan,
kemudian mengemukakan pendapat mengenai apa yang
mereka pahami tentang pusat massa pada benda berdasarkan
video yang mereka amati.
Pengetahuan Konseptual
Guru menampilkan ppt tentang pusat massa pada sistem
partikel. Pertama, guru menampilkan pada ppt tentang
tinjauan suatu sistem sederhana yang terdiri dari dua
partikel dalam satu dimensi.
Contoh:
Pusat massa sistem (center of mass atau com) dari sepasang
partikel.
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Pengetahuan Konseptual
Setelah peserta didik memahami konsep letak pusat massa
pada sistem partikel, guru mulai menjelaskan mengenai
gerakan pusat massa tersebut dengan menggunakan ppt.
Konsep yang ingin disampaikan oleh guru kepada peserta
didik adalah bahwa gerakan benda berbentuk tidak
beraturan (seperti contoh sebelumnya adalah boomerang)
akan terlihat rumit. Untuk mempermudah pengamatan kita,
kita dapat menggambarkan gerakan benda tersebut dengan
mengamati gerakan pusat massa benda. Kita dapat mencari
kecepatan pusat massa dengan diferensiasi.
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
𝑀𝑅𝑝𝑚 = ∑ 𝑚𝑖 𝑟𝑖
𝑖
𝑑𝑅𝑝𝑚 𝑑𝑟1 𝑑𝑟2 𝑑𝑟𝑖
𝑀 = 𝑚1 + 𝑚2 + ⋯ = ∑ 𝑚𝑖
𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡
𝑖
atau
𝑀𝑉𝑝𝑚 = 𝑚1 𝑣1 + 𝑚2 𝑣2 + ⋯ = ∑ 𝑚𝑖 𝑣𝑖
𝑖
Pengetahuan Faktual
Guru menampilkan demonstrasi: sebuah buku yang
diberdirikan, kemudian juga terdapat sebuah mobil-mobilan
(misalnya truk mainan). dilakukan percobaan pertama, truk
mainan tersebut didorong dengan pelan oleh seseorang
hingga truk mainan tersebut bergerak maju pelan menabrak
buku. Ternyata buku masih tetap berdiri tidak terjatuh.
Kemudian dilakukan percobaan kedua, truk mainan tersebut
kembali didorong tetapi dengan lebih kencang sehingga truk
mainan bergerak maju kencang menabrak buku. Ternyata
buku menjadi terjatuh.
Berikutnya, kembali digunakan sebuah buku yang
diberdirikan, hanya saja kali ini pada truk mainan diberikan
beban (misalnya di atas truk mainan diberi beban sebuah
buku kecil). Kemudian truk mainan plus beban tersebut
didorong dengan pelan sehingga truk mainan tersebut
bergerak maju pelan menabrak buku. Ternyata pada
percobaan kali ini, buku langsung terjatuh ketika ditabrak
truk mainan.
Pengetahuan Konseptual
Kemudian guru bertanya kepada peserta didik benda seperti
apa yang lebih sulit untuk dihentikan ketika benda tersebut
bergerak. Peserta didik diharapkan akan menjawab
pertanyaan tersebut dengan menghubungkan massa dan
kecepatan benda dengan tingkat kesulitan menghentikan
bendanya. Berdasarkan demostrasi tersebut, guru
memancing peserta didik untuk mengemukakan pengertian
dari momentum dengan mengetahui faktor-faktor apa saja
yang mempengaruhinya.
Momentum sebuah partikel didefinisikan sebagai hasil kali
massa dan kecepatannya.
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
p = mv
Peserta didik diminta untuk mengungkapkan definisi
momentum.
Pengetahuan Konseptual
Setelah peserta didik mengetahui definisi momentum, guru
mengarahkan peserta didik untuk menghubungkan konsep
momentum dengan hukum kedua Newton. Sehingga
diperoleh suatu persamaan yang menunjukkan hubungan
dari keduanya, yaitu :
𝑝 = 𝑚𝑣
𝑑𝑝 𝑑(𝑚𝑣) 𝑑𝑣
= =𝑚 = 𝑚𝑎
𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡
Pengetahuan Konseptual
Berdasarkan persamaan
𝑑𝑝
𝐹𝑛𝑒𝑡𝑜,𝑒𝑘𝑠 =
𝑑𝑡
dapat dilihat bahwa Feks berbanding terbalik dengan dt atau
selang waktu. Peristiwa momentum identik dengan
peristiwa tumbukan. Pada tumbukan, terjadi gaya interaksi
antara benda-benda. Akan ada suatu waktu dimana terjadi
tumbukan dengan gaya yang sangat besar dan bekerja untuk
waktu yang sangat singkat, atau disebut impuls.
Ketika Feks berbanding terbalik dengan dt atau selang
waktu, gaya akan terasa sangat besar pada selang waktu
yang sangat singkat. Hal ini dapat terjadi contohnya pada
peristiwa memukul bola kasti dengan tongkat pemukulnya.
Saat tongkat pemukul menyentuh bola kasti, terjadi gaya
yang maksimum pada selang waktu yang sangat singkat
(gaya kontak).
Guru menunjukkan peristiwa impuls dalam bentuk grafik.
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
𝐹𝑛𝑒𝑡𝑜,𝑒𝑘𝑠 𝑑𝑡 = 𝑑𝑝 = 𝐼
Pengetahuan Konseptual
Berdasarkan temuan persamaan sebelumnya,
𝑀𝑉𝑝𝑚 = 𝑚1 𝑣1 + 𝑚2 𝑣2 + ⋯ = ∑ 𝑚𝑖 𝑣𝑖
𝑖
Peserta didik diminta menganalisis persamaan tersebut dan
menghubungkannya dengan konsep momentum p = mv.
Diharapkan peserta didik mampu memperoleh konsep
bahwa momentum total sistem P adalah jumlah momentum
masing-masing partikel.
𝑃 = ∑ 𝑚𝑖 𝑣𝑖 = 𝑀𝑉𝑝𝑚
𝑖
dengan mendiferensialkan persamaan ini, akan didapatkan
𝑑𝑃 𝑑𝑉𝑝𝑚
=𝑀 = 𝑀𝐴𝑝𝑚
𝑑𝑡 𝑑𝑡
Pada pembahasan gaya eksternal sebelumnya, maka
persamaan di atas dapat juga dituliskan :
𝑑𝑃
∑ 𝐹𝑖,𝑒𝑘𝑠 = 𝐹𝑛𝑒𝑡𝑜,𝑒𝑘𝑠 =
𝑑𝑡
𝑖
Berdasarkan persamaan tersebut, peserta didik kemudian
diminta untuk menganalisisnya, bagaimana jika gaya
eksternal neto yang bekerja pada sistem partikel adalah nol.
Diharapkan peserta didik mampu berhipotesis bahwa laju
perubahan momentum total akan menjadi nol, dan tidak
terjadi perubahan momentum total sistem (ΔP) atau dengan
kata lain momentum total sistem tetap konstan atau kekal
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Guru menampilkan animasi sistem dua partikel sederhana
dalam suatu kerangka acuan yang berpindah dari satu
kerangka awal ke kerangka pusat massa kemudian kembali.
dimana satu partikel bermassa m1 bergerak dengan
kecepatan v1 dan partikel bermassa m2 bergerak dengan
kecepatan v2
Siswa mengamati, kedua partikel yang begerak dalam
kerangka acuan umum dengan pusat massa mempunyai
kecepatan vcm. sedangkan dalam kerangka acuan pusat
massa, pusat massa diam dan partikel-partikel mempunyai
momentum yang sama besar dan berlawanan arah
Setelah peserta didik memahami konsep tersebut, guru
meminta salah satu peserta didik untuk kembali
mengungkapkan syarat terjadinya hukum kekekalan
momentum di depan kelas.
Hukum kekekalan momentum :
Jika gaya eksternal neto pada suatu sistem nol, maka
kecepatan pusat massa sistem konstan dan momentum total
sistem kekal; artinya momentum totalnya tetap konstan.
Collect data Pengetahuan Prosedural
(Mengumpulk Setelah peserta didik memahami konsep hukum kekekalan
an data) momentum, peserta didik diminta untuk menyelidiki
keberlakuan Hukum Kekekalan Momentum pada fenomena
nyata.
Guru terlebih dahulu menampilkan video yang
menampilkan beberapa jenis percobaan berkaitan dengan
konsep tumbukan (misalnya, percobaan air track, tumbukan
dua bola, dan percobaan Newton candle) untuk memberi
gambaran pada peserta didik mengenai percobaan-
percobaan yang menerapkan konsep impuls-momentum.
Setelah menonton video, guru membagi kelas menjadi
beberapa kelompok lalu mengajak peserta didik untuk
menyelidiki keberlakuan Hukum Kekekalan Momentum
berdasarkan fenomena nyata, dengan mengambil data dari
video tersebut. Peserta didik diminta untuk menggunakan
software Tracker untuk mengukur kecepatan benda yang
bertumbukan pada video tersebut.
Guru menunjukkan cara penggunaan Tracker di depan
kelas.
Peserta didik mengumpulkan data nilai kecepatan kedua
benda sebelum dan sesudah tumbukan yang ditunjukkan
oleh Tracker.
Test Pengetahuan Prosedural
hypotheses Peserta didik memperoleh data hasil percobaan kemudian
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
(Menganalisis menganalisisnya. Sehingga mereka mengetahui bahwa
data untuk ternyata momentum sebelum tumbukan tidak selalu sama
menguji dengan momentum sesudah tumbukan. Mengapa hal
hipotesis)
tersebut dapat terjadi?
Diharapkan peserta didik dapat menyimpulkan bahwa
hukum kekekalan momentum ternyata tidak dapat terjadi
dalam peristiwa nyata.
Peserta didik diminta untuk menganalisis penyebab
perbedaan momentum sebelum dan sesudah tumbukan dari
eksperimen yang dilakukan. Diharapkan peserta didik
mengetahui adanya pengaruh gaya eksternal (seperti
gesekan antara benda dengan landasan dan gesekan benda
dengan udara) terhadap momentum total sistem pada
eksperimen yang dilakukan.
Berdasarkan perbedaan momentum tersebut, peserta didik
diminta untuk menghitung persentase nilai erornya.
Draw Peserta didik dari masing-masing kelompok diminta untuk
conclusions membuat kesimpulan berdasarkan hasil eksperimen dan
(Membuat mengemukakan kesimpulan tersebut di depan kelas.
kesimpulan)
3. Kegiatan Penutup
Peserta didik diberi kesempatan untuk mereview materi dan melakukan refleksi
pembelajaran melalui tanya jawab dan diskusi.
Peserta didik diminta untuk mengungkapkan manfaat dari materi hari ini.
Guru memberikan tugas terlampir pada buku kerja dan menginformasikan materi
untuk pembelajaran selanjutnya, kemudian menutup pembelajaran dengan salam.
KISI-KISI SOAL KOGNITIF
MOMENTUM DAN IMPULS – PERTEMUAN I
Jawaban :
Ditanya perpindahan horizontal titik pusat massanya.
Karena lantai licin dan gaya yang mengenai tongkat
dianggap amat kecil, maka gaya yang bekerja pada
tongkat tersebut hanyalah gaya berat tongkat mg pada
titik pusat massa P dan gaya normal lantai pada
tongkat, yaitu N, Misalkan tongkat di beri gaya pada
titik A diatas pusat massa, karena tidak ada gaya arah
horizontal maka gaya berat dari pusat massa akan
berarah lurus ke titik O tanpa bergeser, sehingga dapat
disimpulkan bahwa pergeseran pusat massa adalah 0.
A. 1-2-3-4-5
B. 1-3-2-4-5
C. 1-4-2-3-5
D. 1-3-5-4-2
E. 1-5-3-2-4
9 Menerapkan C3 Sebuah bola bermassa 1 kg menggelinding dan E
konsep momentum (Konseptual) menumbuk dinding, kemudian bola memantul kembali.
dalam persoalan Seperti terlihat pada gambar. Tanda negatif
fisika sehari-hari menunjukan bola bergerak ke arah kiri, dan tanda
positif menunjukan bola bergerak ke arah kanan.
Sebelum tumbukan
v = -5 m/s
Setelah tumbukan
v = 3 m/s