Anda di halaman 1dari 20

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

PERIODE PEMBELAJARAN MANDIRI

Satuan Pendidikan  : SMAN 1 Lembar


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI MIA/Ganjil
Materi Pokok : Kesetimbangan Kimia
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit ( 2 x pertemuan )

A. Kompetensi Inti ( KI )

KI 1 dan 2

Menumbuhkan kesadaran akan kebesaran Tuhan YME dan mensyukuri karunia Nya,
perilaku disiplin, jujur, aktif, responsif, santun, bertanggung jawab, dan kerjasama.

KI 3 KI 4
Memahami, menerapkan, menganalisis dan
Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta
mengevaluasi pengetahuan faktual,
dalam ranah konkret dan ranah abstrak
konseptual, prosedural, dan metakognitif
terkait dengan pengembangan dari yang
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri
ilmu pengetahuan teknologi, seni, budaya,
serta bertindak secara efektif dan kreatif,
dan humaniora dengan wawasan
dan mampu menggunakan metoda sesuai
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
kaidah keilmuan.
peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.

B. Kompetensi Dasar ( KD ) dan Indikator Pencapaian Kompetensi ( IPK )

No KD Pengetahuan No KD Keterampilan
Menganalisis faktor-faktor yang Merancang, melakukan, dan
3.9 4.9
mempengaruhi pergeseran arah menyimpulkan serta menyajikan
kesetimbangan dan penerapannya hasil percobaan faktor-faktor yang
dalam industri mempengaruhi pergeseran arah
kesetimbangan

No IPK Pengetahuan No IPK Keterampilan


Menyajikan dan Meramalkan arah
3.9. Menjelaskan asas Le Chatelier 4.9.1
pergeseran kesetimbangan suatu
1
reaksi berdasarkan faktor-faktor
Menghubungkan asas Le Chatelier
3.9. yang mempengaruhi pergeseran
dengan faktor-faktor yang
2 arah kesetimbangan berdasarkan
mempengaruhi pergeseran arah
hasil percobaan dan kesetimbangan
kesetimbangan
Menganalisis faktor-faktor yang kimia dalam industri
3.9.
mempengaruhi pergeseran arah
3
kesetimbangan yang diterapkan
dalam industri

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik menggunakan
model Kooperatif tipe NHT ( Numbered Heads Together ), diskusi, dan tanya jawab
peserta didik dapat menjelaskan asas Le Chatelier, menghubungkan asas Le Chatelier
dengan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan, menganalisis
faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan yang diterapkan dalam
industri, menyajikan dan meramalkan arah pergeseran kesetimbangan suatu reaksi
berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan
berdasarkan hasil percobaan , sehingga peserta didik dapat membangun kesadaran akan
kebesaran Tuhan YME, menumbuhkan perilaku disiplin, jujur, aktif, responsif, santun,
bertanggung jawab, dan kerjasama.
D. Materi Pembelajaran
1. Pergeseran kesetimbangan
2. Kesetimbangan kimia dalam industri
E. Strategi Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode dan Model Pembelajaran :
Pertemuan No IPK Metode dan model
I 3.9.1 Kooperatif tipe NHT ( Numbered Heads Together )
3.9.2
II 3.9.3 Diskusi dan Presentasi
4.9.1

F. Alat dan Media Pembelajaran


1. Alat
LCD, Laptop, Spidol, Papan tulis
2. Media
LKS ( Lembar Kerja Siswa ), Vidio dan Power Point
G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1

Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi


Waktu

I Pendahuluan 15menit

1) Menarik Perhatian Siswa


(4C: Berfikir Kritis dan Penyelesaian Masalah, PPK: Rasa Ingin
Tahu)

2) Menimbulkan Motivasi
(4C: Berfikir Kritis dan Penyelesaian Masalah: Menjawab
Pertanyaan Berikut)
Guru “mengundang” peserta didik untuk masuk kepada materi yang
akan dibahas dengan mengajukan pertanyaan- pertanyaan berikut:
a. Apa yang dimaksud dengan kesetimbangan ?
b. Berdasarkan gambar diatas, apakah sudah mengalami
kesetimbangan ?
c. Apa yang terjadi pada gambar tersebut jika terdapat dua
orang yang menduduki salah satu sisi jungkat-jungkit ?

3) Memberikan Acuan
Guru memberikan acuan dengan menyampaikan bahwa hal-hal
berikut:
a. Menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
II Kegiatan Inti 65menit

1) Penyajian Kelas
a. Guru menjelaskan materi pembelajaran
b. Guru menayangkan video pembelajaran dan siswa
memperhatikan dengan seksama ( PPK : rasa ingin tahu, disiplin
)
c. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk menanyakan materi yang belum dipahami (4C: Berpikir
Kritis dan Penyelesaian Masalah, PPK: Kreatif )

2) Team ( Kelompok )
a. Guru membagi peserta didik menjadi 8 kelompok yang
heterogen. Setiap kelompok terdiri dari 5-6 orang
b. Guru membagikan nomor kepala kepada masing-masing peserta
didik dan menyampaikan teknik dalam proses diskusi
c. Guru membagikan lembar kerja kepada masing-masing
kelompok
d. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
membaca petunjuk pengerjaan lembar kerja
e. Peserta didik akan melakukan diskusi untuk menyelesaikan
lembar kerja yang diberikan secara berkelompok (4C:
Kolaborasi, PPK: Kreatif)
f. Guru memanggil nomor kepala peserta didik ( misalnya nomor
kepala 2 ) dari suatu kelompok ( misalnya kelompok 6 ) untuk
mempresentasikan hasil diskusi kelompok, setiap kelompok
yang dipanggil mempresentasikan satu pertanyaan saja ( 4C:
komunikasi )
g. Guru memanggil nomor kepala peserta didik ( misalnya nomor
kepala 2 ) dari suatu kelompok ( misalnya kelompok 2 ) untuk
menanggapi jawaban kelompok sebelumnya ( 4C: kreatif dan
komunikasi )
h. Begitu seterusnya hingga semua soal terjawab

III Kegiatan Penutup 10menit

1) Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi pelajaran (4C dan


PPK: Kreatif)
2) Guru memberikan tugas pada materi yang telah diajarkan untuk
dikerjakan oleh peserta didik secara individu (PPK: Tanggung
Jawab)
Pertemuan ke-2
( Kegiatan Diskusi dan Presentasi )
H. Sumber Belajar
1. Power point bahan ajar
2. Internet
3. Buku teks kimia
Sudarmo, Unggul. 2013. Kimia untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta: Erlangga.
I. Penilaian Hasil Belajar
No Aspek No IPK Teknik Bentuk Instrumen Rubrik
IPK Penilaian Penilaian Penilaian Penilaian
1 Pengetahuan 3.9.1 Menjelaskan Tes tulis Esay Terlampir Terlampir
asas Le
Chatelier
3.9.2 Menghubung Tes tulis Esay Terlampir Terlampir
kan asas Le
Chatelier
dengan
faktor-faktor
yang
mempengaru
hi pergeseran
arah
kesetimbanga
n
3.9.3 Menganalisis Tes tulis Esay Terlampir Terlampir
faktor-faktor
yang
mempengaru
hi pergeseran
arah
kesetimbanga
n yang
diterapkan
dalam
industri
2 Keterampilan 4.9.1 Menyajikan Lembar Esay Terlampir Terlampir
dan Kerja
Meramalkan Siswa
arah
pergeseran
kesetimbanga
n suatu reaksi
berdasarkan
faktor-faktor
yang
mempengaru
hi pergeseran
arah
kesetimbanga
n berdasarkan
hasil
percobaan
dan
kesetimbanga
n kimia
dalam
industri

Lampiran I

MATERI KESETIMBANGAN KIMIA

Pertemuan ke-1

Pergeseran Kesetimbangan

Azas Le Chatelier
Hubungan antara reaksi yang timbul pada sistem kesetimbangan kimia dengan aksi atau
pengaruh yang diberikan dari luar dirumuskan oleh HENRY LOUIS LE CHATELIER
(1888). Hubungan tersebut disebut Azas Le Catalier

Yang menyatakan : “ Apabila pada sistem kesetimbangan yang sedang berlangsung


dilakukan suatu aksi, maka timbul reaksi dari sistem sehingga pengaruh aksi tersebut dapat
diperkecil.”

Faktor – faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan


Aksi – aksi yang dimaksud oleh azas le Chatelier adalah melakukan tindakan dengan
mengubah – ubah konsentrasi, suhu, tekanan dan volume sistem. Selanjutnya keempat faktor
itu disebut faktor yang mempengaruhi kesetimbangan reaksi.
1. Perubahan Konsentrasi
a) Perubahan konsentrasi dapat dilakukan dengan cara menambahkan atau mengurangi
konsentrasi pereaksi.
Jika ke dalam sistem kesetimbangan konsentrasi pereaksi ditambah atau
diperbesar, kesetimbangan bergeser ke kanan ( zat hasil) sehingga konsentrasi zat
hasil bertambah. Sebaliknya jika konsentrasi pereaksi dikurangi atau diperkecil,
kesetimbangan bergeser ke kiri(pereaksi) sehingga konsentrasi pereaksi bertambah.

Contoh :

V1
aA(g) + bB(g) cC(g) + dD(g)
V2

Jika konsentrasi zat A atau zat B ditambahkan ke dalam sistem, kesetimbangan


akan bergeser ke kanan(zat hasil) sehingga konsentrasi zat C dan zat D akan
bertambah, sampai tercapai kesetimbangan yang baru. Demikian juga sebaliknya, jika
konsentrasi zat A atau zat B dikurangi atau dikeluarkan dari dalam sistem,
kesetimbangan akan bergeser ke kiri ( pereaksi) sehingga konsentrasi zat A dan zat B
akan bertambah, sampai tercapai kesetimbangan yang baru.
b) Pengenceran ( penambahan volume ) akan menurunkan konsentrasi zat – zat yan
terlarut di dalamnya.
Untuk reaksi kesetimbangan berikut :

aA(g) + bB(g) cC(g) + dD(g)

Pengenceran hanya akan menggeser kesetimbangan apabila :

total mol pereaksi ( a+b)  total mol produk reaksi ( c+d)

Jika total mol pereaksi < total mol produk reaksi kesetimbangan bergeser ke kanan,
dan sebaliknya jika total mol pereaksi > total mol produk reaksi kesetimbangan akan
bergeser ke kiri.

2. Perubahan Tekanan Dan Volume


Faktor tekanan dan volume merupakan faktor yang bersifat kebalikan. Hal ini
sesuai dengan hukum Boyle yang menyatakan , pada suhu tetap hasil kali tekanan (P)
dan volume(V) selalu konstan [ P.V = C]. Jika ke dalam sistem kesetimbangan volume
ruang diperbesar( atau tekanan diperkecil), maka kesetimbangan akan bergeser ke pihak
reaksi yang jumlah koefisiennya lebih besar. Sebaliknya jika dalam kesetimbangan
volume ruang diperkecil(atau tekanan diperbesar) , maka kesetimbangan bergeser ke
pihak reaksi yang jumlah koefisiennya lebih kecil.
Perubahan volume atau tekanan tidak berpengaruh terhadap sistem kesetimbangan jika
jumlah koefisien reaksi antara ruas kanan dan ruas kiri sama.

Contoh : V1

2A(g) + B(g) 3C(g) + D(g)

V2

Jika pada suhu tetap, volume ruang diperbesar/tekanan diperkecil , maka


kesetimbangan akan bergeser ke kanan(jumlah koefisien lebih besar)
Jika pada suhu tetap, volume ruang diperkecil/ tekanan diperbesar, maka kesetimbangan
akan bergeser ke kiri ( jumlah koefisien lebih kecil)

3. Perubahan Suhu
Hubungan perubahan suhu dengan sistem kesetimbangan kimia dirumuskan oleh
Vanmenitt Hoff ( 1852 – 1911), sebagai berikut:
Jika dalam sistem kesetimbangan suhu ruang dinaikkan , maka kesetimbangan bergeser
ke arah reaksi yang membutuhkan kalor (endoterm). Sebaliknya jika dalam sistem
kesetimbangan suhu ruang diturunkan, maka kesetimbangan bergeser ke arah reaksi
yang mengeluarkan kalor(eksoterm).

Contoh :

aA(g) + bB(g) cC(g) + dD(g) H = – x kJ

II
Reaksi I adalah reaksi eksoterm, yaitu zat A dan zat B membebaskan kalor untuk
membentuk zat C dan D
Reaksi II adalah reaksi endoterm, yaitu zat C dan D membutuhkan kalor untuk
membentuk zat A dan B
Jika pada sistem kesetimbangan tersebut suhu ruang dinaikkan atau diperbesar,
kesetimbangan bergeser ke kiri ( V2 >V1) atau reaksi endoterm.
Jika pada sistem kesetimbangan tersebut suhu ruang diturunkan atau diperkecil,
kesetimbangan bergeser ke kanan (V2 <V1) atau reaksi eksoterm

Pertemuan ke-2

Kegiatan diskusi dan presentasi

Lampiran 2
Pedoman Penilaian sikap Siswa Selama Proses Pembelajaran (KI 2)
Aspek yang Dinilai
Bertanggung

Responsif dan
Peduli
Bekerjasama
Komunikatif

No Nama
Jujur

lingkungan
jawab

1.
proaktif

2.
3.
4.
5.

Kriteria penilaian:
Nilai : 4 jika 3 indikator terpenuhi
3 jika 2 indikator terpenuhi
2 jika 1 indikator terpenuhi
1 jika tidak ada indikator tepenuhi
Nilai akhir = nilai yang diambil dari nilai yang terbanyak muncul (Modus)

Lampiran 3
Lembar Kerja Siswa ( Latihan Soal )

LEMBAR KERJA SISWA

PERGESERAN KESETIMBANGAN

NAMA : 1)

2)

3)

4)
Tujuan Pembelajaran

5)
Setelah mengikuti pembelajaran :

KELAS :
1. Siswa mampu menjelaskan asas Le Chatelier
2. Siswa mampu menghubungkan asas Le Chatelier dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan
MATERI PEMBELAJARAN

Azas Le Chatelier
Hubungan antara reaksi yang timbul pada sistem kesetimbangan kimia dengan aksi atau
pengaruh yang diberikan dari luar dirumuskan oleh HENRY LOUIS LE CHATELIER
(1888). Hubungan tersebut disebut Azas Le Catalier

Yang menyatakan : “ Apabila pada sistem kesetimbangan yang sedang berlangsung


dilakukan suatu aksi, maka timbul reaksi dari sistem sehingga pengaruh aksi tersebut dapat
diperkecil.”

Faktor – faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan

Aksi – aksi yang dimaksud oleh azas le Chatelier adalah melakukan tindakan dengan
mengubah – ubah konsentrasi, suhu, tekanan dan volume sistem. Selanjutnya keempat faktor
itu disebut faktor yang mempengaruhi kesetimbangan reaksi.
1. Perubahan Konsentrasi
c) Perubahan konsentrasi dapat dilakukan dengan cara menambahkan atau mengurangi
konsentrasi pereaksi.
Jika ke dalam sistem kesetimbangan konsentrasi pereaksi ditambah atau
diperbesar, kesetimbangan bergeser ke kanan ( zat hasil) sehingga konsentrasi zat
hasil bertambah. Sebaliknya jika konsentrasi pereaksi dikurangi atau diperkecil,
kesetimbangan bergeser ke kiri(pereaksi) sehingga konsentrasi pereaksi bertambah.

Contoh :

V1
aA(g) + bB(g) cC(g) + dD(g)

V2

Jika konsentrasi zat A atau zat B ditambahkan ke dalam sistem, kesetimbangan


akan bergeser ke kanan(zat hasil) sehingga konsentrasi zat C dan zat D akan
bertambah, sampai tercapai kesetimbangan yang baru. Demikian juga sebaliknya, jika
konsentrasi zat A atau zat B dikurangi atau dikeluarkan dari dalam sistem,
kesetimbangan akan bergeser ke kiri ( pereaksi) sehingga konsentrasi zat A dan zat B
akan bertambah, sampai tercapai kesetimbangan yang baru.
d) Pengenceran ( penambahan volume ) akan menurunkan konsentrasi zat – zat yan
terlarut di dalamnya.
Untuk reaksi kesetimbangan berikut :

aA(g) + bB(g) cC(g) + dD(g)

Pengenceran hanya akan menggeser kesetimbangan apabila :

total mol pereaksi ( a+b)  total mol produk reaksi ( c+d)

Jika total mol pereaksi < total mol produk reaksi kesetimbangan bergeser ke kanan,
dan sebaliknya jika total mol pereaksi > total mol produk reaksi kesetimbangan akan
bergeser ke kiri.

2. Perubahan Tekanan Dan Volume


Faktor tekanan dan volume merupakan faktor yang bersifat kebalikan. Hal ini
sesuai dengan hukum Boyle yang menyatakan , pada suhu tetap hasil kali tekanan (P)
dan volume(V) selalu konstan [ P.V = C]. Jika ke dalam sistem kesetimbangan volume
ruang diperbesar( atau tekanan diperkecil), maka kesetimbangan akan bergeser ke pihak
reaksi yang jumlah koefisiennya lebih besar. Sebaliknya jika dalam kesetimbangan
volume ruang diperkecil(atau tekanan diperbesar) , maka kesetimbangan bergeser ke
pihak reaksi yang jumlah koefisiennya lebih kecil.
Perubahan volume atau tekanan tidak berpengaruh terhadap sistem kesetimbangan jika
jumlah koefisien reaksi antara ruas kanan dan ruas kiri sama.

Contoh : V1

2A(g) + B(g) 3C(g) + D(g)


V2

Jika pada suhu tetap, volume ruang diperbesar/tekanan diperkecil , maka


kesetimbangan akan bergeser ke kanan(jumlah koefisien lebih besar)
Jika pada suhu tetap, volume ruang diperkecil/ tekanan diperbesar, maka kesetimbangan
akan bergeser ke kiri ( jumlah koefisien lebih kecil)
3. Perubahan Suhu
Hubungan perubahan suhu dengan sistem kesetimbangan kimia dirumuskan oleh
Vanmenitt Hoff ( 1852 – 1911), sebagai berikut:
Jika dalam sistem kesetimbangan suhu ruang dinaikkan , maka kesetimbangan bergeser
ke arah reaksi yang membutuhkan kalor (endoterm). Sebaliknya jika dalam sistem
kesetimbangan suhu ruang diturunkan, maka kesetimbangan bergeser ke arah reaksi
yang mengeluarkan kalor(eksoterm).

Contoh :

aA(g) + bB(g) cC(g) + dD(g) H = – x kJ

II

Reaksi I adalah reaksi eksoterm, yaitu zat A dan zat B membebaskan kalor untuk
membentuk zat C dan D
Reaksi II adalah reaksi endoterm, yaitu zat C dan D membutuhkan kalor untuk
membentuk zat A dan B
Jika pada sistem kesetimbangan tersebut suhu ruang dinaikkan atau diperbesar,
kesetimbangan bergeser ke kiri ( V2 >V1) atau reaksi endoterm.
Jika pada sistem kesetimbangan tersebut suhu ruang diturunkan atau diperkecil,
kesetimbangan bergeser ke kanan (V2 <V1) atau reaksi eksoterm
1. Diketahui reaksi kesetimbangan sebagai berikut:
H2(g) + Cl2(g) 2HCl(g)

a. Jika konsentrasi H2 diperbesar, bagaimana pergeseran kesetimbangannya?

b. Jika konsentrasi Cl2 diperkecil, bagaimana pergeseran kesetimbangannya?

2. Diketahui reaksi kesetimbangan sebagai berikut:


N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)

Jelaskan;

a) Jika volume ruang diperbesar (tekanan diperkecil), bagaimana pergeseran


kesetimbangannya?
b) Jika volume ruang diperkecil (tekanan diperbesar), bagaimana pergeseran
kesetimbangannya? Jelaskan!

3. Diketahui reaksi kesetimbangan sebagai berikut:


2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g) H = – x Kj

a. Jika suhu ruang diperbesar, bagaimana pergeseran kesetimbangannya? Jelaskan !

b. Jika suhu ruang diperkecil, bagaimana pergeseran kesetimbangannya? Jelaskan!

4. Pada reaksi kesetimbangan :


2C2H2(g) + 5O2(g) 4CO(g) + 2H2O(g) H = – 900 kJ

Tindakan apa sajakah yang dapat dilakukan agar gas CO2 terbentuk sebanyak
mungkin?

5. Diketahui reaksi kesetimbangan :


CO (g) + H2O(g) 3CO2(g) + H2(g) H = – 40 kJ

Jelaskan pengaruh aksi berikut terhadap jumlah gas hidrogen!

a. penambahan gas CO2!


b. Penambahan uap air!
c. Penambahan suhu!
d. Penambahan tekanan!
e. Penambahan katalis!
Jawaban LKS

1. Diketahui reaksi kesetimbangan sebagai berikut: ( SKOR 18 )


H2(g) + Cl2(g) 2HCl(g)

a. Jika konsentrasi H2 diperbesar, maka pergeseran kesetimbangannya ke kanan ( ke


arah produk ) ( 9 )
b. Jika konsentrasi Cl2 diperkecil, maka pergeseran kesetimbangannya ke kiri ( ke
arah reaktan ) ( 9 )
2. Diketahui reaksi kesetimbangan sebagai berikut: ( SKOR 16 )
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)

a. Jika volume ruang diperbesar (tekanan diperkecil), maka pergeseran


kesetimbangannya ke kiri ( ke arah reaktan ) karena koefisien reaktan lebih besar
dari pada produk. ( 8 )
b. Jika volume ruang diperkecil (tekanan diperbesar), maka pergeseran
kesetimbangannya ke kanan ( ke arah produk ) karena koefisien produk lebih
kecil dari pada reaktan. ( 8 )

3. Diketahui reaksi kesetimbangan sebagai berikut: ( SKOR 16 )


2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g) H = – x Kj

a. Jika suhu ruang diperbesar, maka pergeseran kesetimbangannya ke kiri ( arah


reaktan ) karena jika suhu dinaikkan maka pergeseran akan mengarah ke reaksi
endoterm. ( 8 )
b. Jika suhu ruang diperkecil, maka pergeseran kesetimbangannya ke kanan ( ke arah
produk ) karena jika suhu diturunkan maka pergeseran akan mengarah ke reaksi
eksoterm. ( 8 )
4. Pada reaksi kesetimbangan : ( SKOR 15 )
2C2H2(g) + 5O2(g) 4CO(g) + 2H2O(g) H = – 900 kJ

Tindakan yang dapat dilakukan agar gas CO2 terbentuk sebanyak mungkin yaitu :

a. Meningkatkan konsentrasi pereaksi ( 5 )


b. Memperkecil volume ( memperbesar tekanan ) ( 5 )
c. Suhu diturunkan ( 5 )
5. Diketahui reaksi kesetimbangan : ( SKOR 35 )
CO (g) + H2O(g) 3CO2(g) + H2(g) H = – 40 kJ

Jelaskan pengaruh aksi berikut terhadap jumlah gas hidrogen!

 penambahan gas CO2, menyebabkan gas H2 semakin berkurang karena


pergeseran akan ke kiri ( ke arah reaktan ) ( 7 )
 Penambahan uap air, menyebabkan gas H2 semakin bertambah karena
pergeseran akan ke kanan ( ke arah produk ) ( 7 )
 Penambahan suhu, menyebabkan gas H2 semakin berkurang karena apabila
suhu dinaikkan maka pergeseran akan mengarah ke reaksi endoterm. ( 7 )
 Penambahan tekanan, menyebabkan gas H2 semakin berkurang karena apabila
tekanan diperbesar maka volume akan semakin kecil menyebabkan pergeseran
akan mengarah ke jumlah koefisien yang kecil atau sedikit. ( 7 )
 Penambahan katalis, tidak mempengaruhi pergeseran kesetimbangan karena
katalis hanya mempercepat terjadinya kesetimbangan. ( 7 )

Skor yang diperoleh


Nilai= x 100
Skor Maksimal

Lampiran 5
Pedoman Penilaian keterampilan Siswa ( diskusi dan presentasi ) Selama Proses
Pembelajaran (KI 4)
Aspek yang Dinilai

mengemukakan
Bertanggung

Responsif
Bekerjasama
Komunikatif
No Nama

aktif

jawab
1
2

pendapat
3
4
5

Kriteria penilaian:
Nilai : 4 jika 3 indikator terpenuhi
3 jika 2 indikator terpenuhi
2 jika 1 indikator terpenuhi
1 jika tidak ada indikator tepenuhi

Nilai akhir = nilai yang diambil dari nilai yang terbanyak muncul (Modus)

Mataram, November 2018

Guru Pamong Mahasiswa PPL

Ahmad Tirmizi, SP Lalu Ardian Gunawan


NIP: 19761115 200801 1 011 NIM: E1M015039

Mengetahui,
Dosen Pembimbing Kepala Sekolah
Drs. Jeckson Siahaan, M.Pd Idris, S.Pd., M.M
NIP. 19610125 199403 1 001 NIP. 19641231 198412 1 016

Anda mungkin juga menyukai