Baju hijau tua dan topi berwarna kuning tua dikeluarkan dari dalam
sebuah lemari kayu tua yang setiap dibuka pintunnya berbunyi. Tidak
lupa juga dengan setellan celana panjang hijau tua diletakkan di sebelah
baju hijau tua. Tanda pangkat yang tanpa arti pun di keluarkan dari
dalam laci yang berada di dalam lemari sambil di temani beberapa
bintang tanda jasa. Seorang laki-laki tua yang berumur kira-kira enam
puluh dua tahun memakai baju dan celana panjang berwarna hijau tua
yang baru saja dia keluarkan dari dalam lemari. Dengan tangan yang
gemetaran dia pasang tanda pangkat di kebajunya serta bintang
penghargaannya.
Topi kuning tua yang mempunyai bentuk sama dengan topi seorang
perwira militer hanya warnanya saja yang berbeda diapasang dengan
perlahan-lahan di atas kepala laki-laki tua. Itulah topi khas dari seorang
veteran perang. Pejuang yang dahulunya membela indonesia untuk
mengusir penjajah, yang kini sudah berumur tua. Sisa sejarah hidup
perjuangan bangsa indonesia dalam berjuang merebut dan
mempertahankan kemerdekaan.
Laki-laki tua tergeletak di atas lantai dengan penuh darah yang mengalir
dari tubuhnya akibat sabetan benda tajam dan pukulan benda keras ke
tubuhnya. Setelah mereka selesai memperkosanya mereka membunuh
perempuan itu. Kemudian mereka orang-orang tersebut pergi
meninggalkan tempat. Kemudian massa menuju ke tempat lain, mencari
tempat-tempat lain untuk dijarah dan dihancurkan. Dahulu laki-laki tua
itu bercita-cita ketika dia mati, dia ingin memakai pakaian seragam
veterannya secara lengkap. Tapi sekarang di penghujung kematiannya
dia teringat dengan semua cita-citanya itu. Dengan tubuh penuh darah
dan luka dan badan yang terasa sangat perih dan sakit, laki-laki tua itu
dengan sisa-sisa kekuatannya menuju kamarnya untuk mengambil dan
memakai pakaian seragam veterannya. Laki-laki tua berusaha sangat
keras untuk melakukan itu, karena dia ingin meti secara terhormat
selagi dia bisa dengan memakai pakaian seragam tentaranya dan dia
ingin mati sebagai seorang tentara yang mati di medan pertempuran
yang merupakan cita-citanya juga dahulu ketika dia masih berjuang
sebagai pejuang kemerdekaan. Satu persatu pakaian veterannya dia
pakai dan tak lupa juga tanda pangkat dan bintang penghargaan
terhadap jasanya sebagai pejuang kemerdekaan dipasang di baju
hijaunya yang kini bercampur dengan merah darahnya.
Setelah semua terpasang dia tersenyum puas, karena sekarang dia tidak
akan mati sebagai korban pembunuhan dari suatu massa yang rusuh,
tetapi mati sebagai seorang pahlawan, karena hampir semua pahlawan
mati di medan pertempuran dan mati dalam` keadaan mengenakan
pakaian seragam perang.
Tubuhnya yang berseragam tentara veteran tergeletak di atas lantai
kamarnya, sambil menanti akhir hidupnya dia bergumam dalam hatinya
tampaknya perjuangan masih terus dikobarkan, jika dahulu musuh kita
adalah para penjajah dari belanda dan penjajah jepang. Yang
mempunyai ciri fisik yang jelas sehingga sasaran perang oleh tentara
pejuang sangat jelas. Kepada siapa mereka menembak, kepada siapa
mereka menancapkan bambu runcing sebuah tubuh dan kepada siapa
mereka akan membunuh. Tetapi di masa sekarang para pejuang veteran
seperti dirinya dan rakyat indonesia bingung, sangat kebingungan
menentukan siapa pahlawannya dan siapakah penjajahnya. Tidakkah
pernah terpikirkah di dalam hati rakyat indonesia sebagai apakah
mereka di jaman sekarang ini. Menjadi seorang pahlawan atau menjadi
penjajah. Seharusnya mereka menanyakan kepada diri mereka masing-
masing dan sudah seharusnya seluruh rakyat indonesia adalah
pahlawan.Dengan wajah penuh senyum dan tubuh yang dilapisi oleh
pakaian seragam veterannya. Laki-laki tua itu meninggal. Meninggal
dengan penuh kebanggan karena mati sebagai pahlawan sejati dan
sedih karena perjuangan bangasa Indonesia belum berakhir karena
rakyat Indonesia masih bingung menentukan sebagai apakah mereka
semua di indonesia selain rakyat. Pahlawan atau penjajah....?