2740 - Makalah Manajemen Keuangan Sman 1 Baleendah
2740 - Makalah Manajemen Keuangan Sman 1 Baleendah
oleh
i
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur hanya bagi Allah Swt Rabb semesta alam. Dialah yang
memberikan karunia kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Selawat serta salam
semoga tercurah limpah kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
BAB 1 ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................................................. 1
1.1 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 2
1.2Tujuan .......................................................................................................................... 2
BAB II ......................................................................................................................................... 3
KAJIAN TEORI ............................................................................................................................ 3
A. Pengertian Manajemen Keuangan ................................................................................... 3
B. Tujuan Manajemen Keuangan .......................................................................................... 5
C. Manajemen Keuangan Sekolah ........................................................................................ 6
D. Sumber-Sumber Keuangan sekolah.................................................................................. 7
1. Dana dari Pemerintah ................................................................................................... 7
2. Dana dari Orang Tua Siswa ........................................................................................... 8
3. Dana dari Masyarakat ................................................................................................... 8
4. Dana dari Alumni........................................................................................................... 8
5. Dana dari Peserta Kegiatan ........................................................................................... 9
6. Dana dari Kegiatan Wirausaha Sekolah ........................................................................ 9
E. Proses Pengelolaan Keuangan di Sekolah ......................................................................... 9
BAB III ...................................................................................................................................... 10
METODE PENELITIAN .............................................................................................................. 10
A. Metode Penelitian .......................................................................................................... 10
BAB IV...................................................................................................................................... 11
TEMUAN DAN PEMBAHASAN ................................................................................................. 11
A. Temuan ........................................................................................................................... 11
1. Sejarah Lembaga ......................................................................................................... 11
2. Profil Lembaga ............................................................................................................ 12
3. Hasil Obsevasi dan Wawancara .................................................................................. 12
B. Pembahasan.................................................................................................................... 14
iii
1. Sumber-Sumber Pemasukan Keuangan Sekolah : .................................................... 14
2. Pemerintah: Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) ............................................. 14
2. Tujuan Manajemen Keuangan Sekolah....................................................................... 15
BAB V....................................................................................................................................... 17
PENUTUP ................................................................................................................................. 17
A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 17
B. Saran ............................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 18
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut UU RI No. 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara.
Dalam Undang-undang Sisdiknas No. 20 tahun 2003 Bab II Pasal 3 dikatakan
bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertawa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Pada dasarnya, pendidikan merupakan salah satu kebutuhan masyarakat,
pendidikan dipandang sebagai sektor public yang dapat melayani dan memenuhi
kebutuhan masyarakat dengan berbagai pengajaran, bimbingan dan latihan yang
dibutuhkan oleh peserta didik.
Manajemen keuangan merupakan salah satu substansi manajamen sekolah yang
akan turut menentukan berjalannya kegiatan pendidikan di sekolah. Sebagaimana
yang terjadi di substansi manajemen pendidikan pada umumnya, kegiatan manajemen
keuangan dilakukan melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengkoordinasian, pengawasan atau pengendalian. Beberapa kegiatan manajemen
keuangan yaitu memperoleh dan menetapkan sumber-sumber pendanaan,
pemanfaatan dana, pelaporan, pemeriksaan dan pertanggungjawaban.
1
Dari sekian banyak sumber daya pendidikan, uang merupakan salah satu yang
memainkan peranan yang sangat peting. Hal ini dikarenakan oleh asumsi bahwa
keuangan atau pembiayaan merupakan salah satu sumber daya yang secara langsung
menunjang efektifitas dan efesiensi pengelolaan pendidikan. Uang dalam kaitannya
dengan proses pendidikan, termasuk sumber daya yang sangat esensial dan sangat
terbatas. Atas dasar asumsi itulah, uang perlu dikelola (dimanage) dengan efektif dan
efisien agar tidak menghambat upaya untuk mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan
sebagai investasi yang akan menghasilkan manusia-manusia yang memiliki
pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dibutuhkan dalam pembangunan suatu
bangsa.
1.2Tujuan
1. Mengetahui maksud dari manajemen keuangan.
2. Mengetahui tujuan adanya manajemen keuangan.
3. Mengetahui proses pengelolaan keuangan di sekolah.
4. Mengetahui sumber-sumber keuangan sekolah.
5. Mengetahui arah pertanggungjawaban keuangan sekolah.
2
6. Mengetahui prinsip-prinsip manajemen keuangan.
BAB II
KAJIAN TEORI
3
keterbatasan kemampuan pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan dana pendidikan,
tanggung jawab atas pemenuhan dana pendidikan merupakan tanggung jawab
bersama antara pemerintah,masyarakat dan orang tua. Adapun dimensi pengeluaran
meliputin biaya rutin dan biaya pembangunan.
Biaya rutin adalah biaya yang harus dikeluarkan dari tahun ke tahun, seperti
gaji pegawai (guru dan non guru), serta biaya operasional, biaya pemeliharaan
gedung, fasilitas dan alat-alat pengajaran (barang-barang habis pakai). Sementara
biaya pembangunan, misalnya, biaya pembelian atau pengembangan tanah,
pembangunan gedung, perbaikan atau rehab gedung, penambahan furnitur, serta
biaya atau pengeluaran lain unutk barang-barang yang tidak habis pakai. Dalam
implementasi MBS, manajemen komponen keuangan harus dilaksanakan dengan baik
dan teliti mulai dari tahap penyusunan anggaran, penggunaan, sampai pengawasan
dan pertanggungjawaban sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar semua dana
sekolah benar-benar dimanfaatkan secara efektif, efisien, tidak ada kebocoran-
kebocoran, serta bebas dari penyakit korupsi, kolusi dan nepotisme.
1. Prosedur anggaran;
4. Prosedur investasi;
5. Prosedur pemeriksaan.
4
surat-surat berharga lainnya yang dapat dinilai dengan uang serta diwajibkan
membuat perhitungan dan pertanggungjawaban.
Kepala sekolah dalam hal ini, sebagai manajer, berfungsi sebagai otorisator, dan
dilimpahi fungsi ordonator untuk memerintahkan pembayaran. Namun, tidak
dibenarkan melaksanakan fungsi bendaharawan karena berkewajiban melakukan
pengawasan kedalam. Bendaharawan, disamping mempunyai fungsi-fungsi
bendaharawan, juga dilimpahi fungsi ordonator untuk menguji hak atas pembayaran.
5
C. Manajemen Keuangan Sekolah
Setiap unit kerja selalu berhubungan dengan masalah keuangan, demikian
pula sekolah. Persoalan yang menyangkut keuangan sekolah pada garis besarnya
berkisar pada: uang Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP), uang kesejahteraan
personel dan gaji serta keuangan yang berhubungan langsung dengan
penyelenggaraan sekolah seperti perbaikan sarana dan sebagainya.
Dasar hukum penyusutan SPP adalah keputusan bersama tiga menteri yaitu:
6
2. Manajemen Keuangan Yang Berasal Dari Negara (Pemerintah)
3. Lain-lain
Sudah menjadi hal yang umum bahwa guru atau karyawan sering mempunyai
sangkut paut tersendiri dalam hal keuangan terutama gaji. Dalam hubungan ini
misalnya kegiatan arisan di sekolah koperasi antar guru dan lain-lain
7
besarnya dana untuk masing-masing jenis pengeluaran sudah ditentukan Pemerintah
di dalam DIK. Pengeluaran dan pertanggungjawaban atas pemanfaatan dana rutin
(DIK) harus benarbenar sesuai dengan mata anggara tersebut.
Selain DIK, pemerintah sekarang juga memberikan dana Bantuan Operasional
Sekolah (BOS). Dana ini diberikan secara berkala yang digunakan untuk membiayai
seluruh kegiatan operasional sekolah.
8
dana yang dihimpun oleh sekolah dari para alumni merupakan sumbangan sukarela
yang tidak mengikat dari mereka yang merasa terpanggil untuk turut mendukung
kelancaran kegiatankegiatan demi kemajuan dan pengembangan sekolah. Dana ini
ada yang diterima langsung dari alumni, tetapi ada juga yang dihimpun melalui acara
reuni atau lustrum sekolah.
9
umpan balik merumuskan kesimpulan dan saran-saran untuk kesinambungan
terselenggarakannya Manajemen Operasional Sekolah.
Muchdarsyah Sinungan menekankan pada penyusunan rencana (planning) di
dalam setiap penggunaan anggaran. Langkah pertama dalam penentuan rencana
pengeluaran keuangan adalah menganalisa berbagai aspek yang berhubungan erat
dengan pola perencanaan anggaran, yang didasarkan pertimbangan kondisi keuangan,
line of business, keadaan para nasabah/konsumen, organisasi pengelola, dan skill para
pejabat pengelola.
Proses pengelolaan keuangan di sekolah meliputi:
1. Perencanaan anggaran
2. Strategi mencari sumber dana sekolah
3. Penggunaan keuangan sekolah
4. Pengawasan dan evaluasi anggaran
5. Pertanggungjawaban
Pemasukan dan pengeluaran keuangan sekolah diatur dalam Rancangan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS). Ada beberapa hal yang berhubungan
dengan penyusunan RAPBS, antara lain:
1. Penerimaan
2. Penggunaan
3. Pertanggungjawaban
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Menurut Sugiyono (2013:2) metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian ini menggunakan
penelitian deskriptif kualitatif, penelitian deskriptif merupakan suatu metode dalam
meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem
pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian
10
deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan
antarfenomena yang diselidiki. Penelitia ini menggunakan pendekatan kualitatif
karena penelitian ini merupakan penelitian mengenai penerapan metode
pembelajaran.
Menurut Sugiyono (2013:224) teknik pengumpulan data merupakan langkah yang
paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
mendapatkan data. Pada penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah teknik wawancara dan observasi. Teknik wawancara menurut Sugiono (2009:
317) adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya
jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu dan dengan
wawancara, peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan
dalam menginterprestasikan situasi dan fenomena yang terjadi yang tidak mungkin
bisa ditemukan melalui observasi. Sedangkan teknik observasi merupakan suatu
proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan
psikologis. Teknik Observasi, Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2013:145)
mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu
proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikhologis. Dua di antara
yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan
BAB IV
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan
1. Sejarah Lembaga
SMA Negeri Baleendah didirikan pada tahun 1975 melalui Surat Keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor: 0274/O/1975 dengan nama Sekolah
Menengah Pembangunan Persiapan Negeri (SMPPN) 37 Bandung yang berlokasi di
Bandung selatan, sekitar 11 km arah selatan kota Bandung atau sekitar 1,5 km dari
Tugu Pahlawan Nasional Mohamad Toha (Pahlawan Nasional dari Bandung Selatan).
Pada tahun 1985, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
11
RI nomor: 0353/O/1985 nama SMPPN 37 Bandung diubah menjadi SMA Negeri
(SMAN) Baleendah.
Pada tahun 2007, melalui Surat Keputusan Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar
dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional nomor: 697/C4/MN/2007, tanggal
18 Juli 2007, SMA Negeri 1 Baleendah adalah salah satu SMA di Kabupaten
Bandung yang ditunjuk untuk mengembangkan program Sekolah Bertaraf
Internasional (SMA-BI). Namun pada 8 Januari 2013, status SMA-BI pada SMAN 1
Baleendah dihapuskan yang disebabkan adanya ketetapan Mahkamah Konstitusi yang
mengharuskan seluruh sekolah negeri yang berstatus SBI/RSBI untuk dihapus agar
tidak ada perbedaan kasta dalam dunia pendidikan.
2. Profil Lembaga
Nama Lembaga : SMA NEGERI 1 BALEENDAH
NPSN : 20206151
Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
Alamat Lembaga : Jl. RAA Wiranatakusumah No. 30, Kabupaten
Bandung, Jawa Barat
No. Telp/ Fax : 022-5940283
Fax: 022-5940720
Email : sman1be@sman1baleendah.sch.id
Tahun Berdiri : Pada tahun 1975
NPSN : 20206161
a) Identitas Responden
Usia : 52 Tahun
Pendidikan : S3
12
1) Bagaimna proses keuangan di sma negeri 1 baleendah ini?
Dari dana bos sudah di program kan dari pemerintah, jadi sekolah hanya
mengakomolasikan yang sudah diperuntukan untuk kegiatan persekolahan.
Dibuat dalam rks. Dan diluncurkan dalam 3bulan sekali. Dan kadang tidak tepat
waktu. Kadang di akhir dan sekolah hanya mengakolasikan dalam kegiatan
kurikulum, kesiswaan dan buku-buku.
2) Apa saja anggaran yang digunakan dari dana bos?
Kurikulum: ujian,ulangan
Kegiatan pembinaan kesiswaan: osis, eskull
Perpustakaan: buku
O2sn, Osn, pemeliharaan
3) Kegiatan disekolah ini banyak dan direncanakan siapakah yang bertanggung
jawab dalam kegiatan disekolah ini?
Kepala sekolah, wks, para ketua gmp bersama komite sekolah, kasubag TU.
4) Bagaimana proses pengawasan keuangan?
Yang terlibat adalah distertorat, dinas propinsi, BPK
5) Selain dari dana bos sumber-sumber keuangan sekolah dari mana saja?
Hanya dari bos, dan iuran siswa. Tahun dulu 2017 masih ada bos dari bpd tapi
sekarang tidak ada.
6) RKS (rencana kegiatan sekolah) disekolah ini prosedur penyusunanya
bagaimana?
Misalkan dari kesiswaan melibatkan wakasek kesiswaan
Misalkan dari sarana pra-sarana melibatkan wakasek pra-sarana
Misalkan dari humas yaitu melibatkan wakasek humas
Dari berbagai sektor.
7) Untuk bapa sendiri sebagai penanggung jawab keuangan dari sma ini, untuk dana
bos mencukupi atau tidak?
Justru untuk operasional minimal kos siswa yaitu 4jt dan dari pemerinta 1.5 jt.
Dan itu tidak mencukupi jadi sekolah mengandalkan dari iuran dari orangtua
siswa.
8) Untuk anggaran bos keperluan sekolah kalau untuk pegawai honorer dan stap dari
mana?
Diberi gaji dari propinsi karena dari bos tidsk boleh dan dari komite juga tidak.
9) Dulu ada program dari pemerintah apabila siswa ada yg tidak mampu apakah
skrng masih ada programnya?
Ada skrng dananya khusus untuk siswa yg miskin dan diusulkan selain dari bebas
iuran mereka juga dapat uang dari sekolah 1 jt/thn dan khusus untuk siswa yg
miskin dan ada surat sktm dan membuat syarat-syarat.
10) Menurut bapa dana tersebut sudah tepat sasaran atau tidak?
13
Ada yang tepat ada yang tidak karena tidak dr usulan tetapi dapat, tetapi yang
kita usulkan tepat tetapi dari luar kebijakan sekolah ada yang dapat tetapi
mereka mampu. dari 20% tersebut siswa mendapatkan kebijakan dari sekolah.
11) Pip dilaksanakan berapa kali sekali?
Dilakukan setaun sekali dan dilaksanakan pada akhir taun.
12) Adakah hambatan dan kendala?
Karena peluncuran diakhir sedangkan kegiatan disekolah tidak boleh ditunda.
Seperti listrik ke pln dan internet tidak biss ditempo. Kegiatan harus berjalan
tetapi anggaran dibelakang dan akhir desember harus membuat laporan.
13) Apakah anggaran langsung turun kesekolah apa lewat propinsi?
Semua bantuan dari pemerintah harus dari kasdaerah terlebih dahula tetapi dulu
langsung dari pemerintah kesekolah.
B. Pembahasan
1) Dana Masyarakat
Dana ini bisa berasal dari komite sekolah/orang tua siswa atau dari
sponsor dan donatur
2) Dana Swadaya
14
Beberapa kegiatan yang merupakan usaha
mandiri sekolah yang bisa menghasilkan pendapatan sekolah antara lain :
(1) pengelolaan kantin sekolah,
(2) pengelolaan koperasi sekolah,
(3) pengelolaan wartel,
(4) pengelolaan jasa antar jemput siswa,
(5) panen kebun sekolah,
(6) kegiatan yang menarik sehingga ada sponsor yang memberi dana,
(7) kegiatan seminar/ pelatihan/lokakarya dengan dana dari peserta yang bisa
disisihkan sisa anggarannya untuk sekolah,
(8) penyelenggaraan lomba kesenian dengan biaya dari peserta atau perusahaan
yang sebagian dana bisa disisihkan untuk sekolah.
3) Sumber Lain:
Selain yang sudah disebutkan di atas, masih ada sumber pembiayaan alternatif
yang berasal dari proyek pemerintah baik yang bersifat block
grant maupun yang bersifat matching grant (imbal swadaya).
15
3. Efektivitas: Hal ini berkaitan dengan bagaimana manajemen keuangan tersebut
dapat mencapai tujuan dari program pendidikan tersebut diadakan. Di SMA N 1 BE
dikenal sebagai sekolah berbasis afeksi, dimana disamping menciptakan outcome
yang cerdas dalam ilmu pengetahuan umum juga memiliki pengetahuan religius
spiritual. Alokasi dana banyak dialokasikan untuk kegiatan yang berhubungan dengan
spiritual untuk meningkatkan nilai religius dan penanaman akhlak terhadap peserta
didik, seperti misalnya pembangunan masjid sekolah di SMA N 1 BE, pengadaan
pengajian serja kajian rutin bagi seluruh siswa dan staff di setiap semesternya. Untuk
hasil dari pengalokasian/ manajemen keuangan tersebut dapat dikatakan efektif atau
tidak tergantung dari sudut pandang orang yang menilai, karena bersifat subyektif
bersangkutan dengan moral dan akhlak peserta didik serta staff di SMA N 1 BE,
secara umum pendidik di SMA N 1 BE sudah memiliki nilai religius yang lebih serta
pengetahuan agama yang baik, siswa-siswa juga sudah tertanamkan nilai religius
tersebut dapat
16
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen keuangan merupakan salah satu substansi manajamen sekolah
yang akan turut menentukan berjalannya kegiatan pendidikan di
sekolah. Sebagaimana yang terjadi di SMAN 1 BE dan sekolah lainnya, substansi
manajemen pendidikan pada umumnya, kegiatan manajemen keuangan dilakukan
melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian,
pengawasan atau pengendalian.
Maka berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah kami lakukan
bahwa proses keuangan di SMAN 1 BE sudah mendapatkan program dari
pemerintah dan bantuan dana BOS , jadi sekolah hanya mengakomolasikan yang
sudah diperuntukan untuk kegiatan persekolahan. Dana di khususkan untuk siswa
yg miskin dan diusulkan selain dari bebas iuran mereka juga dapat uang dari
sekolah 1 jt/thn dan khusus untuk siswa yg miskin dan ada surat sktm dan
membuat syarat-syarat. Dana yang didapatkan dipergunakan untuk prasarana ,
buku dsb. Namun walaupun SMAN 1 BE sudah mendapatkan dana BOS yang
dihitung berdasarkan jumlah murid, SMAN 1 BE masih mengadakan iuran atau
bayaran SPP setiap bulannya karena sekolah merasa kurang dengan dana BOS
yang diberikan tidak sesuai dengan cost atau pengeluaran biaya sekolah.
B. Saran
Sebaiknya masalah keuangan di SMAN 1 BE harus dipecahkan secara bersama
jika kita ingin mendapatkan peluang yang maksimal bagi semua sekolah agar
dapat berkembang. Usaha dan pendanaan mandiri merupakan cara pemecahan
yang sangat hakiki bagi sekolah yang benar-benar ingin berkembang. Jika
berkaitan dengan masalah keuangan, maka sebaiknya digunakan sistem
manajemen terbuka. Dengan manajemen terbuka, maka semua keadaan sekolah
baik atau buruk bisa diketahui oleh siapa saja
17
DAFTAR PUSTAKA
18