Anda di halaman 1dari 2

7 pilar yang membuat cerita thriller itu bagus, dan itu adalah:

1. Highstakes: dalam cerita thriller yang baik, selalu ada kehidupan


yang dipertaruhkan, terkadang bisa jadi kehidupan semua manusia
di muka bumi (ingat cerita-cerita soal “kiamat” dan si tokoh
utama/hero harus menyelamatkan dunia). Dalam novel Pretty Girls,
tentu ada kehidupan yang dipertaruhkan. Kita dibuat deg-degan
apakah tokoh-tokoh utamanya akan bertahan hidup melawan si
penjahat.
2. Unity of Opposites. Saat kamu memiliki kesatuan yang berlawanan,
si hero tidak bisa menghindar dari tantangan. Sering kali, pembaca
bakalan bertanya: kenapa ga pergi aja sih dari situasi itu? Kenapa
malah berlari menyongsong bahaya? Nah, unity of opposites ini
adalah keadaan ketika si tokoh mau tidak mau harus menyelesaikan
masalah itu. Contoh: Charlie dalam novel The Good Daughter (Karin
Slaughter), malah menyongsong suara tembakan–bukan
menghindarinya, dan itulah yang membuat peristiwa demi peristiwa
berikutnya terjadi.
3. Seemingly Impossible Odds. Buatlah situasi dalam cerita tang
membuat si hero/pahlawan tampak tidak bisa
menghindar/mengalahkan si penjahat. Dalam Pretty Girls, salah satu
tokoh utamanya tertangkap dan sepertinya dia tidak bakal bisa
melarikan diri dari sekapan si penjahat.
4. Moral Struggle. Si tokoh berada dalam pertempuran hidup dan mati
dengan kejahatan. Saat si tokoh yang saya sebutkan di nomor 3
disekap, kita tidak tahu apakah dia akan bertahan hidup atau tidak.
5. Ticking Clock. Beri deadline. Si pahlawan harus diberi tenggat
waktu, kalau tidak, usahanya akan gagal. Contoh: dalam novel Pretty
Girls, adik si tokoh yang disekap punya waktu sedikit untuk
menyelamatkan kakaknya.
6. Menace. Si tokoh-tokoh “baik” harus selalu berada dalam keadaan
yang mengancam nyawa. Sepanjang cerita, novel Pretty Girls bikin
deg-degan terus. Informasi baru yang disuguhkan membuat
pembaca melongo, dan saya sebagai pembaca berasa seperti si
tokoh protagonisnya–dikejar-kejar dan selalu ketakutan.
7. Thriller type character. Semua tokoh, baik protagonis maupun
antagonisnya harus cerdas dan cerdik. Tokoh antagonis di Pretty
Girls jahatnya keterlaluan, dan dia cerdik. Dia sudah melakukan
kejahatan yang sama selama bertahun-tahun dan tidak tertangkap
polisi. Dia tahu cara menghindari jeratan hukum.

Kalau kamu sedang menulis naskah thriller, coba baca lagi, apakah
ceritamu sudah memiliki ketujuh pilar di atas?
Ini yang akan kamu butuhkan untuk menulis sinopsis satu halaman saja:

1. Penjelasan dasar tentang tokoh utama (nama, umur, pekerjaan, dan


karakteristik utama si tokoh). Misalnya: nama si tokoh adalah Bellawati
Angsa, umur 16 tahun, pelajar, orangtuanya berpisah.

2. Pembukaan (tempat cerita berlangsung dan keadaan apa yang dihadapi


sama si tokoh utama). Misalnya: si tokoh utama harus pindah sekolah
karena sesuatu dan lain hal.

3. Kejadian yang memulai aksi (si tokoh utama dipecat, atau putus, atau
pacarnya selingkuh, atau baru masuk kantor baru, atau baru pindah
sekolah, dll). Misalnya: di tempat baru si tokoh utama ketemu sama cowok
ganteng.

4. Ide tentang sesuatu yang akan dipelajari si tokoh utama. Misalnya,


ternyata cowok ganteng yang dingin dan keren itu adalah vampir)

5. Sesuatu yang membuat keadaannya lebih kompleks. Misalnya, ternyata


si cowok ganteng dan keluarganya punya musuh dan ngincer si tokoh
utama).

6. Resolusi atau ending

Anda mungkin juga menyukai