Jawaban:
Bagian A
1. Analisis kesalahan pemahaman atau penyampaian konsep yang tidak optimal.
Pada gambar pertama kesalahan yang terjadi karena pemahaman konsep
besar kecil pecahan siswa masih kurang. Berdasarkan gambar di atas,
kedua ukuran gambar tidak sama dan seolah-olah gambar yang besar
berarti nilai pecahannya pun lebih besar.
Pada gambar keda kesalah terjadi karena pemahaman konsep pecahan
senilai siswa yang masih kurang. Berdasarkan gambar kedua, pembagian
gambar yang diarsir berbeda bentuk yaitu secara horizontal dan vertikal
sehingga seolah-olah nilai pecahan gambar tersebut tidak sama.
Pada gambar ketiga kesalahan terjadi karena proporsi pembagian daerah
yang diarsir. Pada gambar segitiga tersebut pembagian daerah yang diarsir
tidak sama sedangkan pemahaman siswa untuk penentuan pecahan
biasanya siswa menentukan dari daerah arsiran. Seperti pada gambar
segitiga dibagi menjadi 3 bagian dan 1 bagian arsir sehingga pemahaman
1
siswa gambar tersebut dalam bentuk pecahan adalah 3.
7 3
2. 5 8 × 3 7 , cara penyelesaian dengan ilustrasi gambar.
7 47 8 8 8 8 8 7
Jadi bentuk lain 5 8 = = + + + + +
8 8 8 8 8 8 8
3
3 Berdasarkan pecahan campuran di samping terdiri dari 3 dan 7. Kemudian 3
3 dipecah menjadi pecahan biasa yang senilai dengan
3
dengan peyebut 7 / .
7 7 7
Untuk menentukan pembilang dengan menanamkan 1 bagian sam dengan
7
pembilang per penyebut angka sama atau 7. Dalam soal pecahan campuran 3
7 7 7
maka + + = 1+1+1= 3
7 7 7
3 24 7 7 7 3
Jadi bentuk lain 3 7 = = + + +
7 7 7 7 7
𝟖 𝟖 𝟖
𝟖 𝟖 𝟖
𝟖 𝟖 𝟕
𝟖 𝟖 𝟖
3 24 𝟕 𝟕 𝟕 𝟑
37 = = + + +
7 𝟕 𝟕 𝟕 𝟕
𝟕 𝟕 𝟕 𝟑
𝟕 𝟕 𝟕 𝟕
Langkah ketiga. Menggabungkan gambar ilustrasi yang sudah dibuat.
𝟕 𝟕 𝟕 𝟑
𝟕 𝟕 𝟕 𝟕
𝟖
𝟖
𝟖
𝟖
𝟖
𝟖
𝟖
𝟖
𝟖
𝟖
𝟕
𝟖
Langkah Keempat. Menggabungkan gambar ilustrasi (2).
𝟑
𝟑
𝟕
1 1 1 𝟑
𝟕
𝟕
𝟓
𝟖
𝟕
𝟖
Langkah kelima. Mengisi komponen tanpa warna.
1 1 1 𝟑
𝟕
𝟕
𝟖
Berikut ilustrasi gambar setelah semua komponen diberi warna
1 2 3 4
5 6 7 8
9 10 11 𝟏
𝟕
12 13 14
15 16 17
18 19 20
Langkah keenam. Menganalisis ilustrasi gambar.
Dalam satu komponen terisi sebanyak 56 persegi satuan yang
7 3
merupakan bilangan penyebut dari perkalian 5 8 × 3 7.
7
Pada daerah berwarna hijau adalah hasil perkalian pembilang dari 5 8 ×
3
3 7 dan terisi 1.128 persegi satuan.
Jawaban
Bagian B
1
1. Bukti rumus luas segitiga sama sisi = 4 𝑠 2 √3
S S
t
A B
D S
Diketahui ∆ABC memiliki 3 sisi sama panjang yang dilambangkan dengan S,
memiliki tinggi yang dilambangkan dengan t.
1 2
Untuk membuktikan 𝑠 √3 bisa menggunakan rumus pythagoras dengan
4
mencari tinggi t.
1
t = √𝑠 2 − (2 𝑠)2
1 2
t = √𝑠 2 − 𝑠
4
3
t = √4 𝑠 2
𝑠
t =
2
√3
𝑠
Subtitusikan nilai t = 2 √3 ke dalam rumus umum luas segitiga.
1
L = 2 × 𝑎𝑙𝑎𝑠 × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
1 𝑠
L = 2 × 𝑎𝑙𝑎𝑠 × (2 √3)
1 𝑠
L = 2 × 𝑠 × (2 √3)
𝑆 𝑠
L = 2 × (2 √3)
𝑆2
L = 4
√3
1
L = 𝑆 2 √3 (Terbukti)
4
S
S
F C
S
S
A S B
Setelah garis diagonal dibuat terlihat sebanyak 6 buah segitiga sama sisi.
E S D
S
S
F C
S
S
A S B
Mencari rumus luas segienam dengan menggunakan rumus segitiga
samasisi.
1
Rumus luas segitiga sama sisi L = 𝑆 2 √3 , berdasarkan gambar diatas
4
Jawaban
Bagian C
Langkah pertama. Membuat tabel distribusi frekuensi.
Rentang (R)
R = 𝑥𝑚𝑎𝑥 − 𝑥𝑚𝑖𝑛
R = 99 – 52
R = 47
Banyak Kelas (k)
K = 1 + 3,3 log 𝑛
K = 1 + (3,3) log 80
K = 1 + (3,3) (1,9091)
K = 1 + 6,3
K = 7,3 dibulatkan menjadi 7
Panjang Kelas (c)
𝑟𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 (𝑟)
C = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 (𝑐)
47
C= 7
∑ 𝑓𝑖 = 80 ∑ 𝑓𝑖 . 𝑥𝑖 = 6.367
𝑀𝑒 = 79,5 + 1,814814
𝑀𝑒 = 81,314814 dibulatkan menjadi 81,3
3. Modus
Letak kelas modus berada pada kelas 80-86.
b = batas bawah kelas Modus = 79,5
p = panjang kelas Modus = 7
b1 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas sebelumnya, 27-13 = 14
b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas selanjutnya, 27-16 = 11
𝑏1
𝑀𝑜 = 𝑏 + 𝑝(𝑏 )
1 +𝑏2
14
𝑀𝑜 = 79,5 + 7(14+11)
14
𝑀𝑜 = 79,5 + 7(25)
98
𝑀𝑜 = 79,5 + 25
𝑀𝑜 = 79,5 + 3,92
𝑀𝑜 = 83,42
4. Kuartil
𝑖
Menentukan letak kuartil dengan rumus 4 𝑛 , dimana i = 1, 2, 3 dan n = banyak
data.
Ki = Kuartil ke - i
𝑖𝑛
b = batas bawah kelas Ki −𝐹
p = panjang kelas Ki 𝐾𝑖 = 𝑏 + 𝑝( 4 )
𝑓
F = frekuensi kelas sebelum kelas Ki
f = frekuensi kelas Ki
K1
𝑖 1
Letak kelas kuartil 1 adalah 𝑛 = (80) = 20, maka terletak pada data ke-20
4 4
yaitu 66-72.
𝑖𝑛
−𝐹
4
𝐾𝑖 = 𝑏 + 𝑝( )
𝑓
1.80
−7
4
𝐾1 = 65,5 + 7( )
13
80
−7
4
𝐾1 = 65,5 + 7( )
13
20−7
𝐾1 = 65,5 + 7( )
13
13
𝐾1 = 65,5 + 7( )
13
𝐾1 = 65,5 + 7.1
𝐾1 = 65,5 + 7
𝐾1 = 72,5
K2
𝑖 2
Letak kelas kuartil 2 adalah 4 𝑛 = 4 (80) = 40, maka terletak pada data ke-40
yaitu 80-86.
𝑖𝑛
−𝐹
4
𝐾𝑖 = 𝑏 + 𝑝( )
𝑓
2.80
−33
4
𝐾2 = 79,5 + 7( )
27
160
−33
4
𝐾2 = 79,5 + 7( )
27
40−33
𝐾2 = 79,5 + 7( )
27
7
𝐾2 = 79,5 + 7( )
27
49
𝐾2 = 79,5 +
27
𝐾2 = 79,5 + 1,814814
𝐾2 = 81,3148148 dibulatkan menjadi 81,3
Jika diperhatikan nilai K2 dan Median sama yaitu 81,3 maka bisa ditarik
kesimpulan jika nilai K2 = Median.
K3
𝑖 3
Letak kelas kuartil 3 adalah 4 𝑛 = 4 (80) = 60, maka terletak pada data ke-60
yaitu 80-86.
𝑖𝑛
−𝐹
4
𝐾𝑖 = 𝑏 + 𝑝( )
𝑓
3.80
−33
4
𝐾3 = 79,5 + 7( )
27
240
−33
4
𝐾3 = 79,5 + 7( )
27
60−33
𝐾3 = 79,5 + 7( )
27
27
𝐾3 = 79,5 + 7( )
27
𝐾3 = 79,5 + 7.1
𝐾3 = 79,5 + 7
𝐾3 = 86,5
Jawaban
Bagian D
1. Membuktikan
a. [(𝒑 ⇒ 𝒒) ∧ (∼ 𝒒 ∨ 𝒓)] ⇒ (𝒑 ⇒ 𝒓)
p q ∼𝒒 r 𝒑⇒𝒒 ∼𝒒∨𝒓 (𝒑 ⇒ 𝒒) ∧ (∼ 𝒒 ∨ 𝒓) 𝒑⇒𝒓
B B S B B B B B
B B S S B S S S
B S B B S B S B
B S B S S B S S
S B S B B B B B
S B S S B S S B
S S B B B B B B
S S B S B B B B
[(𝒑 ⇒ 𝒒) ∧ (∼ 𝒒 ∨ 𝒓)] ⇒ (𝒑 ⇒ 𝒓)
B
B
B
B
B
B
B
B
Kesimpulan:
Setelah melakukan percobaan dengan menggunakan Tabel Kebenaran
didapatkan [(𝒑 ⇒ 𝒒) ∧ (∼ 𝒒 ∨ 𝒓)] ⇒ (𝒑 ⇒ 𝒓) bernilai benar semua, sehingga
[(𝒑 ⇒ 𝒒) ∧ (∼ 𝒒 ∨ 𝒓)] ⇒ (𝒑 ⇒ 𝒓) TERBUKTI merupakan Tautology.
b. ∼ [(∼ 𝒑 ⇒ 𝒓) ∨ (𝒑 ⇒∼ 𝒒)] ∧ 𝒓
p q r ∼𝒑 ∼𝒒 ∼𝒑⇒𝒓 𝒑 ⇒∼ 𝒒 [(∼ 𝒑 ⇒ 𝒓) ∨ (𝒑 ⇒∼ 𝒒)]
B B B S S B S B
B B S S S B S B
B S B S B B B B
B S S S B B B B
S B B B S B B B
S B S B S S B B
S S B B B B B B
S S S B B S B B
Kesimpulan:
Setelah melakukan percobaan dengan menggunakan Tabel Kebenaran
didapatkan ∼ [(∼ 𝒑 ⇒ 𝒓) ∨ (𝒑 ⇒∼ 𝒒)] ∧ 𝒓 bernilai salah semua dan
merupakan Kontradiksi, sehingga
∼ [(∼ 𝒑 ⇒ 𝒓) ∨ (𝒑 ⇒∼ 𝒒)] ∧ 𝒓 TIDAK TERBUKTI merupakan Kontingensi.
2. Bukti pola bilangan pertandingan sepak bola yang diikuti sebanyak n
kesebelasan dan menggunakan:
a. Sistem kompetisi penuh
Sistem kompetisi penuh adalah sistem pertandingan yang dipakai dalam
suatu turnamen yang mempertemukan setiap peserta dengan peserta
lainnya secara lengkap. Setiap peserta akan bertemu dengan peserta
lainnya sebanyak dua kali.
Jika n adalah jumlah peserta maka dalam kompetisi penuh memerlukan n
(n-1). Jadi pola bilangan untuk kompetisi penuh adalah Un = n(n-1).
Sebagai contoh jika dalam kompetisi sepak bola dengan sistem kompetisi
penuh diikuti sebanyak 8 tim kesebelasan, maka banyak pertandingan yang
dilakoni untuk 1 kesebelasan sebanyak 7 kali pertandingan dengan tim
kesebelasan lawan yang berbeda-beda dan banyak pertandingan
keseluruhan kompetisi sebanyak 56 kali pertandingan.
Banyak kesebelasan, n = 8
Pertandingan satu kesebelasan dengan tim lawan yang berbeda, n-1 = 8-
1=7
Pertandingan satu kompetisi atau seluruh pertandingan
Un = n(n-1)
U8 = 8(8-1)
U8 = 8(7)
U8 = 56
b. Sistem kompetisi setengah
Sistem setengah kompetisi (round-robin), setiap peserta akan bertemu
dengan semua peserta lainnya satu kali, biasanya dipakai dalam suatu
babak penyisihan suatu turnamen, yang sering kali dilanjutkan dengan
sistem gugur.
Jika n adalah jumlah peserta maka dalam kompetisi penuh memerlukan
𝑛 𝑛
(𝑛 − 1). Jadi pola bilangan untuk kompetisi penuh adalah Un = 2 (𝑛 − 1).
2
U8 = 4(7)
U8 = 28
3. Langkah-langkah pengerjaan.
Langkah pertama. Analisis soal dan tuliskan apa saja yang diketahui dari soal
dengan permisalannya.
S = Himpunan seluruh peserta PPG sebanyak 120 orang
A = Himpunan peserta yang telah membuat RPP kelas II ada 65 orang
B = Himpunan peserta yang telah membuat RPP kelas III ada 45 orang
C = Himpunan peserta yang telah membuat RPP kelas IV ada 42 orang
𝐴∩𝐵 = Himpunan peserta yang telah membuat RPP kelas II dan III ada 20
orang
𝐵∩𝐶 = Himpunan peserta yang telah membuat RPP kelas III dan IV ada 25
orang
𝐴∩𝐶 = Himpunan peserta yang telah membuat RPP kelas III dan IV ada 15
orang
𝐴 ∪ 𝐵 ∪ 𝐶 = Himpunan peserta yang telah membuat RPP kelas II, III dan IV ada
100 orang
Langkah kedua. Menuliskan apa yang ditanyakan dan belum diketahui dari
soal.
a. Peserta yang belum menyelesaikan RPP kelas II, III,dan IV
b. Peserta yang telah membuat RPP kelas II, III, dan IV
c. Peserta yang telah membuat RPP kelas II saja
d. Peserta yang telah membuat RPP kelas III saja
e. Peserta yang telah membuat RPP kelas IV saja
f. Peserta yang telah membuat RPP kelas II dan III
g. Peserta yang telah membuat RPP kelas III dan IV
h. Peserta yang telah membuat RPP kelas II dan IV
30 +
15- 20 −
𝒳
2+𝓍 𝓍
25-
𝒳 diumpamakan sebagai peserta yang menyelesaikan RPP kelas II, III, dan IV
a. Peserta yang belum menyelesaikan RPP kelas II, III,dan IV
𝑆 − (𝐴 ∪ 𝐵 ∪ 𝐶) = 120 − 100 = 20 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
b. Peserta yang telah membuat RPP kelas II, III, dan IV
(30 + 𝑥) + (20 − 𝑥) + 𝑥 + (25 − 𝑥) + (2 + 𝑥) + (15 − 𝑥) + 𝑥 = 100
92 + 𝑥 = 100
𝑥 = 100 − 92
𝑥=8
c. Peserta yang telah membuat RPP kelas II saja
(30 + 𝑥) = (30 + 8) = 38 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
d. Peserta yang telah membuat RPP kelas III saja
𝑥 = 8 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
e. Peserta yang telah membuat RPP kelas IV saja
(2 + 𝑥) = (2 + 8) = 10 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
f. Peserta yang telah membuat RPP kelas II dan III
(20 − 𝑥) = (20 − 8) = 12 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
g. Peserta yang telah membuat RPP kelas III dan IV
(25 − 𝑥) = (25 − 8) = 17 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
h. Peserta yang telah membuat RPP kelas II dan IV
(15 − 𝑥) = (15 − 8) = 7 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
Langkah keempat. Membuat Diagram Venn
S
A
38
7 12
8
10 8
17
C B
Bagian E
Rancanglah sebuah RPP matematika pada materi perkalian dua bilangan
pecahan.
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS PENDIDIKAN
SD NEGERI 2 KASUGENGAN LOR
KECAMATAN DEPOK
Jl. Simangu Desa Kasugengan Lor Telepon (0231) 8344005
e-mail : sdn2kaslor@gmail.com
Depok - 45653
Operasi Perkalian
Pecahan Biasa
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Guru datang tepat waktu. (Disiplin) 15 menit
Guru memberikan salam dan mengajak semua
siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan
masing-masing. (Religius, Santun)
Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi
lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran. (Mandiri,
Gotong Royong, Integritas)
Memeriksa kehadiran siswa. (Peduli)
Menginformasikan materi yang akan dibelajarkan
yaitu tentang “Perkalian Dua Bilangan Pecahan”
dan Tujuan Pembelajaran. (Integritas)
Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang
meliputi kegiatan mengamati, menanya,
mengeksplorasi, mengomunikasikan dan
menyimpulkan.
Inti Siswa diingatkan kembali dengan materi pecahan 180
biasa sebelumnya. menit
Siswa dan guru bertanya jawab materi
penjumlahan dan pengurangan pecahan biasa.
Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai
konsep perkalian dan perkalian pecahan.
Siswa disajikan soal perkalian untuk diselesaikan
bersama.
Siswa diberi kertas berwarna sebagai media
untuk mengalikan dua pecahan biasa.
Siswa dengan instruksi dari guru melakukan
percobaan mengalikan dua bilangan pecahan
dengan media kertas berwarna (langkah-langkah
terlampir).
Bertanya jawab tentang percobaan yang sudah
dilakukan.
Siswa menuliskan hasil perkalian dua bilangan
pecahan dengan media kertas berwarna.
Siswa diberikan motivasi dan penguatan
mengenai perkalian dua bilangan pecahan.
Siswa diberikan tugas untuk membuat gambar
ilustrasi perkalian pecahan.
Guru menyajikan permasalahan sehari-hari yang
bekaitan dengan perkalian pecahan.
Siswa dan guru bersamaan membahas
permasalahan tersebut.
Siswa diberikan soal perkalian pecahan sebagai
latihan dan untuk mengetahui sejauh mana
pemahaman siswa.
Siswa diminta untuk menuliskan jawabannya di
depan kelas, 1 soal untuk setiap siswa.
Siswa dan guru membahas jawaban yang telah
ditulis di papan tulis.
Bertanya jawab tentang materi yang belum
dipahami siswa.
Memberikan motivasi dan penguatan terhadap
prestasi belajar siswa.
Penutup Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / 15 menit
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
rangkuman hasil belajar selama sehari
Bertanya jawab tentang materi yang telah
dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian
materi)
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya tentang
pembelajaran yang telah diikuti.
Melakukan penilaian hasil belajar
Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama
dan keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri
kegiatan pembelajaran)
I. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap: Observasi
b. Penilaian Pengetahuan: Tes
c. Penilaian Keterampilan: Unjuk kerja
2. Instrumen Penilaian
a. Penilaian Sikap
Petunjuk:
Berilah tanda centang (√) pada sikap setiap siswa yang terlihat!
Tanggung Percaya
Nama Jujur Disiplin Santun Peduli
No Jawab Diri
Siswa
T BT T BT T BT T BT T BT T BT
1
2
3
Keterangan:
T : Terlihat
BT : Belum Terlihat
b. Penilaian Pengetahuan
Menyelesaikan soal berkaitan dengan perkalian pecahan.
Nilai : 100
c. Penilaian Keterampilan
Membuat Ilustrasi Perkalian Pecahan
2 3
Buatlah ilustrasi gambar 5 × 4
Langkah 1. Skor 10
Langkah 2. Skor 10
Langkah 3. Skor 20
Langkah 4. Skor 10
2 3 6
× =
5 4 20
Total Skor 50
Rumus perhitungan sebagai berikut :
Total nilai siswa
× 100
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Keterangan :
• Jumlah skor yang diperoleh siswa adalah jumlah skor yang diperoleh siswa
dari langkah 1, langkah 2, langkah 3, dan langkah 4.
• Skor maksimal adalah penjumlahan dari banyaknya langkah skor maksimal
10 + 10 + 20 + 10 = 50.
LAMPIRAN 1
Langkah-langkah percobaan mengalikan dua bilangan pecahan dengan media
kertas berwarna.
1 1
Hitunglah 2 × 4
1. Siapkan 2 buah kertas berwarna berbeda.
2. Pisahkan kedua kertas tersebut dan beri tanda sesuai pecahannya.
3. Lipat tiap kertas, hingga terlihat garis lipat, sesuai pecahannya.
1
2
1
4
4. Kertas yang sudah dilipat kemudian diiriskan atau ditumpuk satu sama lain.
1
8
1
5. Berdasarkan kertas tersebut didapatkan hasil 8.
LAMPIRAN 2
Soal Latihan
1 1
1. 2 × 3 =
3 4
2. ×9=
4
3 5
3. ×6=
6
1 3
4. Panjang seutas tali, mula-mula dipotong 3 -nya. Kemudian dipotong lagi 4
dari sisanya. Tali itu sekarang tinggal 60 cm. Berapa meter panjang tali
semula?
2
5. Jumlah uang Minto Rp22.500,00. 5 dari uangnya digunakan untuk
membeli alat-alat tulis. Berapa rupiah sisa uang Minto?
Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran
2
1. Skor 10
6
12 2 1
2. =6=3 Skor 10
36
15
3. Skor 10
36
4. 360 cm = 3,6 m Skor 10
5. Rp 13.500,00 Skor 10
Total Skor 50
Total nilai siswa
× 100
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙