Anda di halaman 1dari 25

Nama : DESY KARTIKASARI

Nomor Peserta PPG : 19021702710502


Kelas :B
LPTK : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Angkatan : 5 (Lima)

TUGAS AKHIR MODUL PROFESIONAL


MODUL 3: MATEMATIKA

Jawaban:
Bagian A
1. Analisis kesalahan pemahaman atau penyampaian konsep yang tidak optimal.
 Pada gambar pertama kesalahan yang terjadi karena pemahaman konsep
besar kecil pecahan siswa masih kurang. Berdasarkan gambar di atas,
kedua ukuran gambar tidak sama dan seolah-olah gambar yang besar
berarti nilai pecahannya pun lebih besar.
 Pada gambar keda kesalah terjadi karena pemahaman konsep pecahan
senilai siswa yang masih kurang. Berdasarkan gambar kedua, pembagian
gambar yang diarsir berbeda bentuk yaitu secara horizontal dan vertikal
sehingga seolah-olah nilai pecahan gambar tersebut tidak sama.
 Pada gambar ketiga kesalahan terjadi karena proporsi pembagian daerah
yang diarsir. Pada gambar segitiga tersebut pembagian daerah yang diarsir
tidak sama sedangkan pemahaman siswa untuk penentuan pecahan
biasanya siswa menentukan dari daerah arsiran. Seperti pada gambar
segitiga dibagi menjadi 3 bagian dan 1 bagian arsir sehingga pemahaman
1
siswa gambar tersebut dalam bentuk pecahan adalah 3.
7 3
2. 5 8 × 3 7 , cara penyelesaian dengan ilustrasi gambar.

Langkah 1. Mengubah pecahan menjadi pecahan biasa.


 Beri penjelasan pada siswa cara mengubah pecahan campuran menjadi
pecahan biasa.
+
1. Biru, kalikan penyebut 8 dengan 5, 8 × 5 = 40
7 47
5 = 2. Merah, 40 + 7 = 47
𝟒𝟕
× 8 8 3. Jadi pecahan biasa 𝟖

+ 1. Biru, kalikan penyebut 3 dengan 7, 3 × 7 = 21


3 24
3 = 2. Merah, 21 + 3 = 24
𝟐𝟒
× 7 7 3. Jadi pecahan biasa 𝟕

 Memisahkan komponen pecahan menjadi beberapa pecahan biasa.


7
7 Berdasarkan pecahan campuran di samping terdiri dari 5 dan 8. Kemudian 5
5 dipecah menjadi pecahan biasa yang senilai dengan
7
dengan peyebut 8 / .
8 8 8
Untuk menentukan pembilang dengan menanamkan 1 bagian sam dengan
8
pembilang per penyebut angka sama atau 8. Dalam soal pecahan campuran 5
8 8 8 8 8
maka + + + + =1+1+1+1+1= 5
8 8 8 8 8

7 47 8 8 8 8 8 7
Jadi bentuk lain 5 8 = = + + + + +
8 8 8 8 8 8 8
3
3 Berdasarkan pecahan campuran di samping terdiri dari 3 dan 7. Kemudian 3
3 dipecah menjadi pecahan biasa yang senilai dengan
3
dengan peyebut 7 / .
7 7 7
Untuk menentukan pembilang dengan menanamkan 1 bagian sam dengan
7
pembilang per penyebut angka sama atau 7. Dalam soal pecahan campuran 3
7 7 7
maka + + = 1+1+1= 3
7 7 7

3 24 7 7 7 3
Jadi bentuk lain 3 7 = = + + +
7 7 7 7 7

Langkah kedua. Membuat ilustrasi gambar.


7 47 𝟖 𝟖 𝟖 𝟖 𝟖 𝟕
 58 = = + + + + + 𝟖.
8 𝟖 𝟖 𝟖 𝟖 𝟖

Buat gambar pecahan berwarna merah. Terdapat sebanyak 6 pecahan


biasa dengan penyebut 8. Maka buat sebanyak 6 gambar kemudian
setiap gambar dibagi ukuran sama sejumlah sesuai penyebut yaitu 8 dan
diarsir atau diberi warna setiap gambar sebanyak pembilang pada
masing-masing pecahan yaitu 8 dan 7.

𝟖 𝟖 𝟖
𝟖 𝟖 𝟖
𝟖 𝟖 𝟕
𝟖 𝟖 𝟖
3 24 𝟕 𝟕 𝟕 𝟑
 37 = = + + +
7 𝟕 𝟕 𝟕 𝟕

Buat gambar pecahan berwarna merah. Terdapat sebanyak 4 pecahan


biasa dengan penyebut 7. Maka buat sebanyak 4 gambar kemudian
setiap gambar dibagi ukuran sama sejumlah sesuai penyebut yaitu 7 dan
diarsir atau diberi warna setiap gambar sebanyak pembilang pada
masing-masing pecahan yaitu 7 dan 3.

𝟕 𝟕 𝟕 𝟑
𝟕 𝟕 𝟕 𝟕
Langkah ketiga. Menggabungkan gambar ilustrasi yang sudah dibuat.
𝟕 𝟕 𝟕 𝟑
𝟕 𝟕 𝟕 𝟕

𝟖
𝟖

𝟖
𝟖

𝟖
𝟖

𝟖
𝟖

𝟖
𝟖

𝟕
𝟖
Langkah Keempat. Menggabungkan gambar ilustrasi (2).
𝟑
𝟑
𝟕

1 1 1 𝟑
𝟕

𝟕
𝟓
𝟖

𝟕
𝟖
Langkah kelima. Mengisi komponen tanpa warna.

1 1 1 𝟑
𝟕

𝟕
𝟖
Berikut ilustrasi gambar setelah semua komponen diberi warna

1 2 3 4

5 6 7 8

9 10 11 𝟏
𝟕

12 13 14

15 16 17

18 19 20
Langkah keenam. Menganalisis ilustrasi gambar.
 Dalam satu komponen terisi sebanyak 56 persegi satuan yang
7 3
merupakan bilangan penyebut dari perkalian 5 8 × 3 7.
7
 Pada daerah berwarna hijau adalah hasil perkalian pembilang dari 5 8 ×
3
3 7 dan terisi 1.128 persegi satuan.

 Jumlah persegi satuan pembilang sebanyak 1.128 persegi satuan


kemudian dibagi dengan jumlah persegi satuan penyebut sebanyak 56
persegi satuan diperoleh hasil 20 komponen satuan dan tersisa 8
7 3 8
persegi satuan. Jadi hasil perkalian dari 5 × 3 adalah 20 atau
8 7 56
1
disederhanakan lagi menjadi 20 7.

Jawaban
Bagian B
1
1. Bukti rumus luas segitiga sama sisi = 4 𝑠 2 √3

S S
t

A B
D S
Diketahui ∆ABC memiliki 3 sisi sama panjang yang dilambangkan dengan S,
memiliki tinggi yang dilambangkan dengan t.
1 2
Untuk membuktikan 𝑠 √3 bisa menggunakan rumus pythagoras dengan
4

mencari tinggi t.
1
t = √𝑠 2 − (2 𝑠)2

1 2
t = √𝑠 2 − 𝑠
4

3
t = √4 𝑠 2
𝑠
t =
2
√3
𝑠
Subtitusikan nilai t = 2 √3 ke dalam rumus umum luas segitiga.
1
L = 2 × 𝑎𝑙𝑎𝑠 × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
1 𝑠
L = 2 × 𝑎𝑙𝑎𝑠 × (2 √3)
1 𝑠
L = 2 × 𝑠 × (2 √3)
𝑆 𝑠
L = 2 × (2 √3)
𝑆2
L = 4
√3
1
L = 𝑆 2 √3 (Terbukti)
4

2. Rumus luas segi enam beraturan.


 Buat garis diagonal segi enam.
E S D

S
S

F C

S
S

A S B

 Setelah garis diagonal dibuat terlihat sebanyak 6 buah segitiga sama sisi.
E S D

S
S

F C

S
S

A S B
 Mencari rumus luas segienam dengan menggunakan rumus segitiga
samasisi.
1
Rumus luas segitiga sama sisi L = 𝑆 2 √3 , berdasarkan gambar diatas
4

terdapat 6 buah segitiga sama sisi.


L segienam beraturan (L6) = 6 × L segitiga sama sisi
L6 = 6 × L segitiga sama sisi
1
L6 = 6 × (4 𝑆 2 √3)
6
L6 = 4 𝑆 2 √3
3
L6 = 𝑆 2 √3
2
3
Jadi, Rumus Luas Segienam Beraturan adalah 2 𝑆 2 √3.

Jawaban
Bagian C
Langkah pertama. Membuat tabel distribusi frekuensi.
 Rentang (R)
R = 𝑥𝑚𝑎𝑥 − 𝑥𝑚𝑖𝑛
R = 99 – 52
R = 47
 Banyak Kelas (k)
K = 1 + 3,3 log 𝑛
K = 1 + (3,3) log 80
K = 1 + (3,3) (1,9091)
K = 1 + 6,3
K = 7,3 dibulatkan menjadi 7
 Panjang Kelas (c)
𝑟𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 (𝑟)
C = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 (𝑐)
47
C= 7

C = 6,71428 dibulatkan menjadi 7

Tabel Distribusi Frekuensi


Nilai Frekuensi (𝒇𝒊 ) Titik Tengah (𝒙𝒊 ) 𝒇𝒊 . 𝒙𝒊 Frekuensi Kumulatif (𝒇𝒌 )
52-58 3 55 165 3
59-65 4 62 248 7
66-72 13 69 897 20
73-79 13 76 988 33
80-86 27 83 2.241 60
87-93 16 90 1.440 76
94-100 4 97 388 80

∑ 𝑓𝑖 = 80 ∑ 𝑓𝑖 . 𝑥𝑖 = 6.367

Langkah kedua. Mencari nilai yang ditanyakan.


1. Mean
∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖
𝑥̅ = ∑ 𝑓𝑖
6.367
𝑥̅ =
80
𝑥̅ = 79,5875 dibulatkan menjadi 79,6
2. Median (Me)
1 1
Menentuka kelas median dengan cara 𝑛 = 2 (80) = 40. Jadi kelas median
2

berada pada data ke-40 yaitu kelas 80-86.


b = batas bawah kelas Median = 79,5
p = panjang kelas Median = 7
f = frekuensi kelas Median = 27
F = jumlah semu frekuensi dengan sebelum kelas Median = 33
N = banyak data = 80
1
𝑛−𝐹
2
𝑀𝑒 = 𝑏 + 𝑝( )
𝑓
1
(80)−33
2
𝑀𝑒 = 79,5 + 7( )
27
40−33
𝑀𝑒 = 79,5 + 7( )
27
7
𝑀𝑒 = 79,5 + 7( )
27
49
𝑀𝑒 = 79,5 + 27

𝑀𝑒 = 79,5 + 1,814814
𝑀𝑒 = 81,314814 dibulatkan menjadi 81,3
3. Modus
Letak kelas modus berada pada kelas 80-86.
b = batas bawah kelas Modus = 79,5
p = panjang kelas Modus = 7
b1 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas sebelumnya, 27-13 = 14
b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas selanjutnya, 27-16 = 11
𝑏1
𝑀𝑜 = 𝑏 + 𝑝(𝑏 )
1 +𝑏2

14
𝑀𝑜 = 79,5 + 7(14+11)
14
𝑀𝑜 = 79,5 + 7(25)
98
𝑀𝑜 = 79,5 + 25

𝑀𝑜 = 79,5 + 3,92
𝑀𝑜 = 83,42
4. Kuartil
𝑖
Menentukan letak kuartil dengan rumus 4 𝑛 , dimana i = 1, 2, 3 dan n = banyak

data.
Ki = Kuartil ke - i
𝑖𝑛
b = batas bawah kelas Ki −𝐹
p = panjang kelas Ki 𝐾𝑖 = 𝑏 + 𝑝( 4 )
𝑓
F = frekuensi kelas sebelum kelas Ki
f = frekuensi kelas Ki
 K1
𝑖 1
Letak kelas kuartil 1 adalah 𝑛 = (80) = 20, maka terletak pada data ke-20
4 4

yaitu 66-72.
𝑖𝑛
−𝐹
4
𝐾𝑖 = 𝑏 + 𝑝( )
𝑓
1.80
−7
4
𝐾1 = 65,5 + 7( )
13
80
−7
4
𝐾1 = 65,5 + 7( )
13
20−7
𝐾1 = 65,5 + 7( )
13
13
𝐾1 = 65,5 + 7( )
13
𝐾1 = 65,5 + 7.1
𝐾1 = 65,5 + 7
𝐾1 = 72,5
 K2
𝑖 2
Letak kelas kuartil 2 adalah 4 𝑛 = 4 (80) = 40, maka terletak pada data ke-40

yaitu 80-86.
𝑖𝑛
−𝐹
4
𝐾𝑖 = 𝑏 + 𝑝( )
𝑓
2.80
−33
4
𝐾2 = 79,5 + 7( )
27
160
−33
4
𝐾2 = 79,5 + 7( )
27
40−33
𝐾2 = 79,5 + 7( )
27
7
𝐾2 = 79,5 + 7( )
27
49
𝐾2 = 79,5 +
27

𝐾2 = 79,5 + 1,814814
𝐾2 = 81,3148148 dibulatkan menjadi 81,3
Jika diperhatikan nilai K2 dan Median sama yaitu 81,3 maka bisa ditarik
kesimpulan jika nilai K2 = Median.
 K3
𝑖 3
Letak kelas kuartil 3 adalah 4 𝑛 = 4 (80) = 60, maka terletak pada data ke-60

yaitu 80-86.
𝑖𝑛
−𝐹
4
𝐾𝑖 = 𝑏 + 𝑝( )
𝑓
3.80
−33
4
𝐾3 = 79,5 + 7( )
27
240
−33
4
𝐾3 = 79,5 + 7( )
27
60−33
𝐾3 = 79,5 + 7( )
27
27
𝐾3 = 79,5 + 7( )
27

𝐾3 = 79,5 + 7.1
𝐾3 = 79,5 + 7
𝐾3 = 86,5
Jawaban
Bagian D
1. Membuktikan
a. [(𝒑 ⇒ 𝒒) ∧ (∼ 𝒒 ∨ 𝒓)] ⇒ (𝒑 ⇒ 𝒓)
p q ∼𝒒 r 𝒑⇒𝒒 ∼𝒒∨𝒓 (𝒑 ⇒ 𝒒) ∧ (∼ 𝒒 ∨ 𝒓) 𝒑⇒𝒓
B B S B B B B B
B B S S B S S S
B S B B S B S B
B S B S S B S S
S B S B B B B B
S B S S B S S B
S S B B B B B B
S S B S B B B B

[(𝒑 ⇒ 𝒒) ∧ (∼ 𝒒 ∨ 𝒓)] ⇒ (𝒑 ⇒ 𝒓)
B
B
B
B
B
B
B
B

Kesimpulan:
Setelah melakukan percobaan dengan menggunakan Tabel Kebenaran
didapatkan [(𝒑 ⇒ 𝒒) ∧ (∼ 𝒒 ∨ 𝒓)] ⇒ (𝒑 ⇒ 𝒓) bernilai benar semua, sehingga
[(𝒑 ⇒ 𝒒) ∧ (∼ 𝒒 ∨ 𝒓)] ⇒ (𝒑 ⇒ 𝒓) TERBUKTI merupakan Tautology.

b. ∼ [(∼ 𝒑 ⇒ 𝒓) ∨ (𝒑 ⇒∼ 𝒒)] ∧ 𝒓
p q r ∼𝒑 ∼𝒒 ∼𝒑⇒𝒓 𝒑 ⇒∼ 𝒒 [(∼ 𝒑 ⇒ 𝒓) ∨ (𝒑 ⇒∼ 𝒒)]
B B B S S B S B
B B S S S B S B
B S B S B B B B
B S S S B B B B
S B B B S B B B
S B S B S S B B
S S B B B B B B
S S S B B S B B

∼ [(∼ 𝒑 ⇒ 𝒓) ∨ (𝒑 ⇒∼ 𝒒)] ∼ [(∼ 𝒑 ⇒ 𝒓) ∨ (𝒑 ⇒∼ 𝒒)] ∧ 𝒓


S S
S S
S S
S S
S S
S S
S S
S S

Kesimpulan:
Setelah melakukan percobaan dengan menggunakan Tabel Kebenaran
didapatkan ∼ [(∼ 𝒑 ⇒ 𝒓) ∨ (𝒑 ⇒∼ 𝒒)] ∧ 𝒓 bernilai salah semua dan
merupakan Kontradiksi, sehingga
∼ [(∼ 𝒑 ⇒ 𝒓) ∨ (𝒑 ⇒∼ 𝒒)] ∧ 𝒓 TIDAK TERBUKTI merupakan Kontingensi.
2. Bukti pola bilangan pertandingan sepak bola yang diikuti sebanyak n
kesebelasan dan menggunakan:
a. Sistem kompetisi penuh
Sistem kompetisi penuh adalah sistem pertandingan yang dipakai dalam
suatu turnamen yang mempertemukan setiap peserta dengan peserta
lainnya secara lengkap. Setiap peserta akan bertemu dengan peserta
lainnya sebanyak dua kali.
Jika n adalah jumlah peserta maka dalam kompetisi penuh memerlukan n
(n-1). Jadi pola bilangan untuk kompetisi penuh adalah Un = n(n-1).
Sebagai contoh jika dalam kompetisi sepak bola dengan sistem kompetisi
penuh diikuti sebanyak 8 tim kesebelasan, maka banyak pertandingan yang
dilakoni untuk 1 kesebelasan sebanyak 7 kali pertandingan dengan tim
kesebelasan lawan yang berbeda-beda dan banyak pertandingan
keseluruhan kompetisi sebanyak 56 kali pertandingan.
 Banyak kesebelasan, n = 8
 Pertandingan satu kesebelasan dengan tim lawan yang berbeda, n-1 = 8-
1=7
 Pertandingan satu kompetisi atau seluruh pertandingan
Un = n(n-1)
U8 = 8(8-1)
U8 = 8(7)
U8 = 56
b. Sistem kompetisi setengah
Sistem setengah kompetisi (round-robin), setiap peserta akan bertemu
dengan semua peserta lainnya satu kali, biasanya dipakai dalam suatu
babak penyisihan suatu turnamen, yang sering kali dilanjutkan dengan
sistem gugur.
Jika n adalah jumlah peserta maka dalam kompetisi penuh memerlukan
𝑛 𝑛
(𝑛 − 1). Jadi pola bilangan untuk kompetisi penuh adalah Un = 2 (𝑛 − 1).
2

Sebagai contoh dalam kompetisi olahraga sepak bola dengan sistem


kompetisi setengah diikuti sebanyak 8 tim kesebelasan, maka banyak
pertandingan yang dilakoni untuk 1 kesebelasan sebanyak 7 kali
pertandingan dan banyak pertandingan keseluruhan kompetisi sebanyak 28
kali pertandingan.
 Banyak kesebelasan, n = 8
 Pertandingan satu kesebelasan dengan tim lawan yang berbeda, n-1 = 8-
1=7
 Pertandingan satu kompetisi atau seluruh pertandingan
𝑛
Un = 2 (𝑛 − 1)
8
U8 = 2 (8 − 1)

U8 = 4(7)
U8 = 28
3. Langkah-langkah pengerjaan.
Langkah pertama. Analisis soal dan tuliskan apa saja yang diketahui dari soal
dengan permisalannya.
S = Himpunan seluruh peserta PPG sebanyak 120 orang
A = Himpunan peserta yang telah membuat RPP kelas II ada 65 orang
B = Himpunan peserta yang telah membuat RPP kelas III ada 45 orang
C = Himpunan peserta yang telah membuat RPP kelas IV ada 42 orang
𝐴∩𝐵 = Himpunan peserta yang telah membuat RPP kelas II dan III ada 20
orang
𝐵∩𝐶 = Himpunan peserta yang telah membuat RPP kelas III dan IV ada 25
orang
𝐴∩𝐶 = Himpunan peserta yang telah membuat RPP kelas III dan IV ada 15
orang
𝐴 ∪ 𝐵 ∪ 𝐶 = Himpunan peserta yang telah membuat RPP kelas II, III dan IV ada
100 orang

Langkah kedua. Menuliskan apa yang ditanyakan dan belum diketahui dari
soal.
a. Peserta yang belum menyelesaikan RPP kelas II, III,dan IV
b. Peserta yang telah membuat RPP kelas II, III, dan IV
c. Peserta yang telah membuat RPP kelas II saja
d. Peserta yang telah membuat RPP kelas III saja
e. Peserta yang telah membuat RPP kelas IV saja
f. Peserta yang telah membuat RPP kelas II dan III
g. Peserta yang telah membuat RPP kelas III dan IV
h. Peserta yang telah membuat RPP kelas II dan IV

Langkah ketiga. Membuat gambar ilustrasi diagram venn (1)

30 +

15- 20 −
𝒳

2+𝓍 𝓍
25-
𝒳 diumpamakan sebagai peserta yang menyelesaikan RPP kelas II, III, dan IV
a. Peserta yang belum menyelesaikan RPP kelas II, III,dan IV
𝑆 − (𝐴 ∪ 𝐵 ∪ 𝐶) = 120 − 100 = 20 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
b. Peserta yang telah membuat RPP kelas II, III, dan IV
(30 + 𝑥) + (20 − 𝑥) + 𝑥 + (25 − 𝑥) + (2 + 𝑥) + (15 − 𝑥) + 𝑥 = 100
92 + 𝑥 = 100
𝑥 = 100 − 92
𝑥=8
c. Peserta yang telah membuat RPP kelas II saja
(30 + 𝑥) = (30 + 8) = 38 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
d. Peserta yang telah membuat RPP kelas III saja
𝑥 = 8 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
e. Peserta yang telah membuat RPP kelas IV saja
(2 + 𝑥) = (2 + 8) = 10 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
f. Peserta yang telah membuat RPP kelas II dan III
(20 − 𝑥) = (20 − 8) = 12 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
g. Peserta yang telah membuat RPP kelas III dan IV
(25 − 𝑥) = (25 − 8) = 17 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
h. Peserta yang telah membuat RPP kelas II dan IV
(15 − 𝑥) = (15 − 8) = 7 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
Langkah keempat. Membuat Diagram Venn

S
A

38

7 12
8

10 8
17

C B
Bagian E
Rancanglah sebuah RPP matematika pada materi perkalian dua bilangan
pecahan.
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS PENDIDIKAN
SD NEGERI 2 KASUGENGAN LOR
KECAMATAN DEPOK
Jl. Simangu Desa Kasugengan Lor Telepon (0231) 8344005
e-mail : sdn2kaslor@gmail.com
Depok - 45653

Satuan Pendidikan : SDN 2 Kasugengan Lor


Kelas / Semester : V/1
Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Perkalian dua pecahan
Pembelajaran Ke : 1
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (6 x 35 menit)

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar,
melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan sekolah sekolah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD)


Matematika
3.2 Menjelaskan dan melakukan perkalian dan pembagian pecahan dan
desimal.
4.4 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perkalian dan pembagian
pecahan desimal.
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Matematika
 Membuat ilustrasi gambar perkalian dua buah bilangan pecahan biasa.
 Menentukan hasil perkalian dua buah bilangan pecahan biasa.
 Memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan pecahan.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Siswa mampu membuat ilustrasi gambar perkalian dua buah bilangan
pecahan biasa dengan benar.
 Siswa mampu menentukan hasil perkalian dua buah bilangan pecahan
biasa dengan benar.
 Siswa mampu memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan pecahan
dengan benar.

 Karakter siswa yang diharapkan :


 Religius, Santun, Jujur, Disiplin, Percaya Diri, Tanggung Jawab, Mandiri,
Gotong-royong, Integritas
 Literasi (Mencari informasi)
 4C (Creative, Critical thinking, Communicative, dan Collaborative)
(Mengomunikasikan hasil)

 HOTS (Higher Order Thinking Skill) (Memecahkan masalah)


E. MATERI PEMBELAJARAN

Operasi Perkalian

Pecahan Biasa

Membuat Menghitung Memecahkan


ilustrasi Perkalian Masalah

F. PENDEKATAN & METODE PEMBELAJARAN


Pendekatan : Saintifik
Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan
Ceramah
G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
 Buku Matematika 5 SD dan MI Kelas 5 (Matematika 5 : untuk SD/MI kelas
5/oleh R.J Sunaryo. -- Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional, 2008).

H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan  Guru datang tepat waktu. (Disiplin) 15 menit
 Guru memberikan salam dan mengajak semua
siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan
masing-masing. (Religius, Santun)
 Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi
lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran. (Mandiri,
Gotong Royong, Integritas)
 Memeriksa kehadiran siswa. (Peduli)
 Menginformasikan materi yang akan dibelajarkan
yaitu tentang “Perkalian Dua Bilangan Pecahan”
dan Tujuan Pembelajaran. (Integritas)
 Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang
meliputi kegiatan mengamati, menanya,
mengeksplorasi, mengomunikasikan dan
menyimpulkan.
Inti  Siswa diingatkan kembali dengan materi pecahan 180
biasa sebelumnya. menit
 Siswa dan guru bertanya jawab materi
penjumlahan dan pengurangan pecahan biasa.
 Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai
konsep perkalian dan perkalian pecahan.
 Siswa disajikan soal perkalian untuk diselesaikan
bersama.
 Siswa diberi kertas berwarna sebagai media
untuk mengalikan dua pecahan biasa.
 Siswa dengan instruksi dari guru melakukan
percobaan mengalikan dua bilangan pecahan
dengan media kertas berwarna (langkah-langkah
terlampir).
 Bertanya jawab tentang percobaan yang sudah
dilakukan.
 Siswa menuliskan hasil perkalian dua bilangan
pecahan dengan media kertas berwarna.
 Siswa diberikan motivasi dan penguatan
mengenai perkalian dua bilangan pecahan.
 Siswa diberikan tugas untuk membuat gambar
ilustrasi perkalian pecahan.
 Guru menyajikan permasalahan sehari-hari yang
bekaitan dengan perkalian pecahan.
 Siswa dan guru bersamaan membahas
permasalahan tersebut.
 Siswa diberikan soal perkalian pecahan sebagai
latihan dan untuk mengetahui sejauh mana
pemahaman siswa.
 Siswa diminta untuk menuliskan jawabannya di
depan kelas, 1 soal untuk setiap siswa.
 Siswa dan guru membahas jawaban yang telah
ditulis di papan tulis.
 Bertanya jawab tentang materi yang belum
dipahami siswa.
 Memberikan motivasi dan penguatan terhadap
prestasi belajar siswa.
Penutup  Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / 15 menit
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
rangkuman hasil belajar selama sehari
 Bertanya jawab tentang materi yang telah
dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian
materi)
 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya tentang
pembelajaran yang telah diikuti.
 Melakukan penilaian hasil belajar
 Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama
dan keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri
kegiatan pembelajaran)
I. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap: Observasi
b. Penilaian Pengetahuan: Tes
c. Penilaian Keterampilan: Unjuk kerja
2. Instrumen Penilaian
a. Penilaian Sikap
Petunjuk:
Berilah tanda centang (√) pada sikap setiap siswa yang terlihat!
Tanggung Percaya
Nama Jujur Disiplin Santun Peduli
No Jawab Diri
Siswa
T BT T BT T BT T BT T BT T BT
1
2
3
Keterangan:
T : Terlihat
BT : Belum Terlihat

b. Penilaian Pengetahuan
Menyelesaikan soal berkaitan dengan perkalian pecahan.
Nilai : 100
c. Penilaian Keterampilan
Membuat Ilustrasi Perkalian Pecahan
2 3
Buatlah ilustrasi gambar 5 × 4
Langkah 1. Skor 10
Langkah 2. Skor 10

Langkah 3. Skor 20

Langkah 4. Skor 10
2 3 6
× =
5 4 20

Total Skor 50
Rumus perhitungan sebagai berikut :
Total nilai siswa
× 100
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Keterangan :
• Jumlah skor yang diperoleh siswa adalah jumlah skor yang diperoleh siswa
dari langkah 1, langkah 2, langkah 3, dan langkah 4.
• Skor maksimal adalah penjumlahan dari banyaknya langkah skor maksimal
10 + 10 + 20 + 10 = 50.

Kasugengan Lor, 07 Agustus 2019


Mengetahui, Guru Kelas V
Kepala SDN 2 Kasugengan Lor

SUYANTO, S.Pd.SD DESY KARTIKASARI, S.Pd


NIP. 19630410 198503 1 005
LAMPIRAN-LAMPIRAN

LAMPIRAN 1
Langkah-langkah percobaan mengalikan dua bilangan pecahan dengan media
kertas berwarna.
1 1
Hitunglah 2 × 4
1. Siapkan 2 buah kertas berwarna berbeda.
2. Pisahkan kedua kertas tersebut dan beri tanda sesuai pecahannya.
3. Lipat tiap kertas, hingga terlihat garis lipat, sesuai pecahannya.

1
2

1
4

4. Kertas yang sudah dilipat kemudian diiriskan atau ditumpuk satu sama lain.

1
8

1
5. Berdasarkan kertas tersebut didapatkan hasil 8.

LAMPIRAN 2
Soal Latihan
1 1
1. 2 × 3 =

3 4
2. ×9=
4

3 5
3. ×6=
6
1 3
4. Panjang seutas tali, mula-mula dipotong 3 -nya. Kemudian dipotong lagi 4
dari sisanya. Tali itu sekarang tinggal 60 cm. Berapa meter panjang tali
semula?
2
5. Jumlah uang Minto Rp22.500,00. 5 dari uangnya digunakan untuk
membeli alat-alat tulis. Berapa rupiah sisa uang Minto?
Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran
2
1. Skor 10
6

12 2 1
2. =6=3 Skor 10
36
15
3. Skor 10
36
4. 360 cm = 3,6 m Skor 10
5. Rp 13.500,00 Skor 10
Total Skor 50
Total nilai siswa
× 100
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Anda mungkin juga menyukai