Anda di halaman 1dari 6

Tepung wortel

Menyiapkan wortel segar dengan ukuran rata-rata 20 g. Wortel segar

diperoleh dari Desa Lembanna, Kec. Malino. Kab. Gowa dengan umur panen

±3 bulan.

2. Mencuci wortel segar untuk menghilangkan kotoran tanah.

3. Menancapkan pipa aluminium di tengah wortel untuk mendapatkan diameter

yang sama

4. Mengiris wortel dengan ketebalan 1, 2, 3 mm dengan menggunakan cutter.

Kemudian memasukkan hasil irisan wortel ke dalam kawat kasa (berat wadah

sudah diketahui sebelumnya) .

5. Menimbang bahan dan kawat kasa untuk mengetahui berat bahan dan berat

kawat kasa.

6. Mengeringkan irisan wortel dengan menggunakan tray dryer, dengan dua


perlakuan pertama, mengeringkan dengan unheater dan kedua, mengeringkan

pada suhu 30, 45, 60

⁰C, dengan masing-masing kecepatan udara pengering

1,5 m/s. Selama pengeringan dilakukan penimbangan pada setiap jam.

Pengeringan dihentikan hingga berat bahan menjadi konstan

Tepung ubi ungu

Didasari permasalahan tersebut, maka penulis ingin merancang alat

pengering chips ubi ungu yang berguna dalam memproduksi tepung ubi ungu,

maka dirancang suatu peralatan yang dapat mengeringkan suatu bahan dengan

menggunakan energi panas yang berasal dari sinar matahari, dimana panas

tersebut mengenai pada bagian pelat hitam dan bagian atasnya berupa kaca. Panas

yang terserap pada permukaan pelat hitam tersebut akan dialirkan dengan batuan

udara sekitar yang masuk dan melewati fan, sehingga udara tersebut dapat
mengalirkan panas yang terserap pada pelat hitam tersebut menuju ruang

pengering yang akan kontak secara langsung dengan bahan yang akan

dikeringkan. Pada bagian atas ruang pengering terdapat sebuah cerobong yng

berfungsi sebagai sirkulasi udara yang telah jenuh didalam ruang pengering

tersebut dan dapat menggantikannya dengan udara sirkulasi yang bertujuan untuk

mempercapat proses pengeringan. Dari hasil perancangan alat pengering, peneliti

mengharapkan alat pengering ini mampu mengeringkan chips dengan cepat dan

kehigienisan dari chips tersebut tetap terjaga.

Tepung ubi kayu

Mempersiapkan ubi kayu sebagai

bahan baku yang akan digunakan, Ubi

kayu yang digunakan adalah ubi kayu.


Dilanjutkan dengan mempersiapkan alat

yang akan digunakan dalam penelitian.

Ubi kayu yang akan di keringkan

sebelumnya di kupas lalu dibersihkan

menggunakan air bersih terlebih dahulu,

kemudian dilakukan perajangan

menggunakan alat perajang, ketebalan 2

mm dengan bentuk silinder. Setelah

melakukan perajangan selanjutnya

timbang massa ubi kayu masing-masing

300 g/ perlakuan. Bahan yang telah

ditimbang selanjutnya diletakkan diatas

loyang dan selanjutnya di masukkan ke dalam cabinet drayer untuk proses pengeringan
.

Pneumatic (flash) dryer merupakan mesin pengering yang memanfaatkan udara panas

berkecepatan tinggi dalam proses pengeringan bahannya. Bahan yang dapat dikeringkan

menggunakan pneumatic (flash) dryer adalah bahan yang memiliki partikel kecil, seperti

tepung-tepungan. Hasil parutan singkong yang memiliki ukuran partikel kecil cocok

dikeringkan menggunakan pneumatic (flash) dryer. Dengan kecepatan udara yang cukup

tinggi, ditambah panas yang dihasilkan oleh heater, maka proses pengeringan parutan

singkong dapat dilakukan dalam waktu yang lebih singkat.

Keripik ubi

Bila proses pengeringan kerupuk yang mengandalkan sinar matahari memakan waktu seharian, alat ini
cukup 90 menit. Kapasitas atau daya tampungnya sekitar 50 – 60 kilogram untuk satu kali proses
pengeringan.

“Bahan bakar LPG digunakan sebagai pemanas, sedangkan listrik untuk menyalakan blower dan sistem
otomasi. Listrik hanya memakan daya sekitar 72 watt sementara LPG ukuran tiga kilogram bisa dipakai
untuk tiga kali pengeringan,” lanjut Fandri.

Dosen pembimbing dari Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Andrew Joewono
mengungkapkan, alat pengering kerupuk ini hemat energi karena memanfaatkan angin panas yang terus
diputar. Terdapat saluran khusus yang memastikan angin panas yang ditiupkan ke kotak pengeringan
tidak ada yang keluar. Diputar kembali ke kotak.
“Mesin ini ada tiga bagian, ada rak pengeringan, rak pengarah, dan blowing angin panas. Metode
pengeringannya menggunakan angin panas. Angin diputar untuk dimasukkan kembali, sehingga tidak
ada angin panas yang terbuang. Ini yang menjadikannya lebih hemat,” terangnya.

Anda mungkin juga menyukai