UNIVERSITAS AIRLANGGA
OLEH :
KELOMPOK MAHASISWA
KELURAHAN : SEMEMI
KECAMATAN : BENOWO
KOTA : SURABAYA
ii
Nama Mahasiswa NIM Nama Mahasiswa NIM
Elena Ghentilis Fitri A 011611133039 Maryam Jamilah 101611233005
Adinda Sandya P 011611133097 Dimas Abdullah Marha P 101711233043
Jenica Hillary Eka FMCRP 011811223001 Rizka Aprilidyawati 101711233046
Vista Claudia Sari 011811223002 Sekar Hanum Prihaningrum 111611133042
Rayanti Sagala 011811223003 Raihan Yura Dwi Utami 111611133099
Cempaka Yudithia J 011811223004 Edo Evandio Putra 111611133104
Nurmega Dwi Y 021611133013 Zata Dini Putri K.N 111611133206
Ailani Sabrina 021611133029 Umi Mahfurotun Latifah 131811123033
Farah Mahdiyyah 051611133024 Regina Soares Da Costa X 131811123037
Muhammad Hisyam 051611133119 Umi Fatun Amalia 131811123049
I Nengah Budi Sumartha 051611133145 Aditya Budi Nugroho 131811123062
Rencana biaya : Rp. ...,-
Sumber Dana :
1. Universitas Airlangga
2. Kas kelompok
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Sememi
HALAMAN SAMPUL...............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii
1. Latar Belakang........................................................................................................1
2. Hasil Observasi.......................................................................................................1
3. Tujuan Kegiatan......................................................................................................6
4. Peserta Kegiatan.....................................................................................................6
5. Waktu dan Tempat Kegiatan...................................................................................6
6. Rencana Kegiatan...................................................................................................6
7. Anggaran Dana.......................................................................................................9
LAMPIRAN............................................................................................................10
iii
1. Latar Belakang
Permasalahan yang ditemukan di masyarakat Kelurahan Sememi dirasa perlu
untuk dibahas lebih lanjut oleh mahasiswa dan masyarakat. Mahasiswa Universitas
Airlangga dari berbagai program studi kesehatan dan psikologi dapat memfasilitasi
masyarakat untuk bertukar pendapat mengenai permasalahan yang ada melalui kegiatan
Paguyuban Peduli ODHA ”PAPODHA”.
Kegiatan ini perlu dilakukan karena dapat meningkatkan partisipasi masyarakat
untuk memecahkan dan ikut andil dalam menyelesaikan permasalahan yang terdapat di
tingkat kelurahan dan petugas kesehatan dapat memberikan arahan mengenai solusi
seputar tindakan medis. Adapun kegiatan ini dapat mempermudah mahasiswa,
masyarakat dan tenaga kesehatan dalam menentukan prioritas masalah dan
kemungkinan solusi yang dapat dilakukan secara efektif dalam penerapannya.
2. Hasil Observasi
a. Pengkajian Data Tiap Profesi di Puskesmas
Kesehatan Masyarakat
Hasil : Masalah :
- Hingga tahun 2019 terdapat 15 ODHA, Kurangnya kemauan pasien HIV
dimana 10 orang ARV di PKM Sememi, 2 org untuk meminum ARV karena
ARV di RS, 3 orang tidak akses ARV terdapat kesalahan presepsi pada
Penyebab : merasa tidak sakit/ belum ada diri pasien terhadap efek samping
gejala, memilih obat herbal (1 orang) obat.
- 3 Drop Out ARV : 2 tidak kuat dgn efek
samping obat (mual, muntah, kulit
menghitam), 1 pindah tempat tinggal
- Pemeriksaan HIV, pendampingan, dan upaya
promosi kesehatan telah gencar dilakukan
oleh petugas Puskesmas Sememi dengan
upaya diantaranya Mobile Klinik, KDS,
WPA, mobile klinik dan promosi terkait
HIV/AIDS ke populasi beresiko, populasi
1
risti, cafe-cafe, serta promosi ke remaja di
sekolah-sekolah seputar wilayah Puskesmas
Sememi.
Kedokteran
Hasil : Masalah :
- Ada penyuluhan MUDIN (memandikan - Stigma negatif masyarakat
jenazah) 1x/tahun terhadap jenazah penderita
penyakit menular terutama HIV
masih tinggi sehingga pihak
keluarga tidak ada yang mau
membantu MUDIN dalam
memandikan jenazah pasien
penderita penyakit menular
Kebidanan
Hasil : Masalah : -
- Ibu hamil dengan diagnose HIV tahun 2019
ada 1 orang dan sudah melahirkan di RS
Soetomo. Ibu mengambil ARV di RS
Soetomo, bayi dalam profilaksis ARV. KTP
wilayah PKM tetapi tempat tinggal diluar
wilayah sehingga tidak terjangkau dan tidak
bersedia mendapat pendampingan PKM.
Puskesmas hanya memperoleh kabar
perkembangan ibu via telepon.
- Pemeriksaan HIV pada semua ibu hamil rutin
dilakukan pada kunjungan K1 ke puskesmas
sememi. Ibu hamil yang memiliki risiko
tinggi maka akan dilakukan pemeriksaan
ulang HIV setiap 3 bulan
- Dalam SOP Puskesmas Sememi, bidan boleh
menolong persalinan HIV apabila ibu hamil
sudah rutin ARV sejak trimester 1 dan dengan
adanya persetujuan dokter
2
- mobile clinic dilakukan puskesmas setiap 2
bulan. Didalamnya meliputi pemeriksaan HIV
dan penyuluhan langsung ke masyarakat
- Penyuluhan di posyandu dilakukan oleh
petugas puskesmas bersama bidan kelurahan.
Tema penyuluhan disesuaikan dengan
kebutuhan masyarakat salah satunya yaitu
penyuluhan mengenai HIV. Penyuluhan ini
dijadwalkan oleh petugas promkes.
Keperawatan
Hasil : Masalah : -
Perawat aktif berkontribusi pada kegiatan
interprofesional yaitu mobile clinic
Farmasi
Hasil : Masalah :
- Pasien HIV yang beralih ke obat herbal ada 1 - Ketidakpatuhan pasien karena
orang adanya efek samping obat
- Ada 5 ARV yang tersedia di puskesmas - Tercatat ada satu orang pasien
yaitu : yang beralih ke obat herbal
Duviral (Kombinasi Lamivudine dan - Kurangnya pemahaman pasien
Zidovudine) mengenai pentingnya pengobatan
Nevirapine ARV.
Tenofovir
Evafirens
- Kalau ada yang lolos follow up akses ARV,
yang sudah dilakukan tim puskesmas, yaitu
melakukan konseling ulang kepada pasien
dan apabila mereka tetap menolak
pengobatan maka mereka wajib membuat
surat pernyataan menolak pengobatan ARV
secara tertulis dan diberi materai
Gizi
Hasil : Masalah :
- Program gizi ODHA yaitu konseling gizi - Pasien tidak mau menerapkan
3
pada pasien yang dirujuk ke poli gizi anjuran porsi yang diberikan
ataupun datang sendiri ke poli gizi. oleh petugas.
- Konseling gizi mengenai makan seimbang
menurut kualitasnya (cara
memilih bahan makanan, mengolah) dan
kuantitasnya porsi yang harus dikonsumsi
tiap bahan.
Psikologi
Hasil : - Masih ada pasien yang belum
- Pasien datang ke Psikolog setelah diarahkan menerima menderita HIV dan
atau direkomendasikan oleh konselor klinis tidak datang ke Psikolog,
- Majoritas pasien memiliki Depresi dan
menghindari pelayanan
gangguan mood lain.
kesehatan mental atas alasan
- Pasien HIV yang ke Psikolog cenderung
malu dan masih takut dalam
sudah sadar mengenai keadaaan mereka dan
menangani kasus HIV yang
menerimanya
- Screening masalah psikologi menggunakan mereka miliki
- Proses Screening Psikologi dan
SRQ (Self Reporting Questionaire) 20
- Psikologi bekerjasama dengan Kesehatan Konsultasi sulit untuk dilakukan
Tradisional untuk memberi alternatif karena masalah penjadwalan
pengobatan yang membuat pasien nyaman (sulit menemukan kecocokan
- Proses pendampingan oleh Psikolog
jadwal dikarenakan kebanyakan
berdasarkan persetujuan klien sudah sesuai
pasien bekerja)
dengan Kode Etik Psikologi - Depresi yang dialami pasien
- Proses konsultasi bersifat perbincangan dan
disebabkan oleh kelelahan
pemberian nasihat sesuai dengan kebutuhan
meminum obat
pasien yang ingin di dengar - Pasien masih belum bisa
- Pasien datang sendiri saat berkonsultasi
menyampaikan kepada keluarga
dengan Psikolog tanpa pendampingan
terkait dengan kondisinya
keluarga atau orang terdekat
sehingga tidak ada
- Psikolog menyarankan agar pasien melakukan
pendampingan ketika
konsultasi setiap satu bulan sekali
berkonsultasi dengan Psikolog
- Masih banyak yang belum sadar
mengenai pentingnya pelayanan
4
kesehatan psikologi
- Pasien HIV merasa putus asa
terhadap stigma negatif yang
diberikan masyarakat terhadap
dirinya.
Kedokteran Gigi
Hasil : Masalah :
- Tindakan di poli gigi pada pasien HIV yang - Kurangnya kesadaran pasien
sudah mengakses ARV rutin rata-rata berupa HIV untuk melakukan
perawatan tambal dan cabut. pemeriksaan gigi dan mulut
- Tidak ditemukan infeksi oportunistik karena
secara teratur.
status HIV pasien terdeksi sejak awal
sehingga ARV segera diberikan.
5
dirinya karena penyakit HIV/AIDS yang
dideritanya)
6. Skrining psikologi dan konsultasi sulit 3 4 2 9 4
dilakukan karena masalah jadwal pasien
7. Pasien merasa lelah minum ARV 3 4 3 10 3
8. Kesadaran pasien HIV untuk memeriksakan 3 3 2 8 6
kesehatan gigi dan mulut ke dokter gigi masih
kurang dan belum sesuai anjuran dokter gigi
yaitu minimal (tidak 6 bulan sekali)
Masalah Solusi
1 Kurangnya kemauan pasien HIV Penguatan edukasi terhadap pasien
untuk meminum ARV karena terdapat HIV/AIDS tentang pentingnya
kesalahan presepsi pada diri pasien meminum ARV dan pentingnya
terhadap efek samping obat konsultasi pada tenaga kesehatan
tentang efek samping ARV yang timbul
2 Pasien belum bisa menerima Penguatan motivasi dan kepercayaan
penyakitnya karena masih merasa diri pasien terhadap penyakitnya.
malu dan takut dengan kondisinya Sosialiasi kepada masyarakat, untuk
(stigma negatif pasien terhadap menurunkan stigma mengenai HIV
dirinya karena penyakit HIV/AIDS guna meningkatkan kepercayaan diri
yang dideritanya) ODHA
3 Pasien merasa lelah minum ARV Pemberian motivasi pada pasien
terhadap kepatuhan minum obat dan
menyakinkan pasien ARV adalah
pengobatan yang berguna bagi pasien
6
6. Masyarakat masih takut saat memandikan jenazah ODHA meskipun sudah
disosialisasikan sehingga masih memanggil pihak PKM.
7. Masyarakat mengharapkan pengawasan dan tindak lanjut pasca kegiatan
yang nantinya dilakukan karena selama ini tidak ada follow up setelah
penyuluhan yang dilakukan oleh PKM
8. Stigma masyarakat masih sangat kuat tentang HIV, pegawai rumah sakit
(tenaga kesehatan) ada yang masih memanggil pak Cholik untuk
memandikan jenazah ODHA.
9. Remaja memiliki antusiasme yang tinggi bila ada penyuluhan mengenai
HIV.
3. Tujuan Kegiatan
Kegiatan ini dilakukan untuk membantu masyarakat kelurahan Sememi dalam
menetapkan prioritas masalah dan mendiskusikan prioritas masalah tersebut serta
menjalankan solusi yang telah ditemukan.
7
4. Peserta Kegiatan
• Kepala Kelurahan Sememi
• Perwakilan dari Puskesmas Sememi
• Perwakilan dari masyarakat kelurahan Sememi
• Perwakilan dari komunitas WPA
• Perwakilan dari KPAC
• Perwakilan dari LSM (Perwakos) kelurahan Sememi
• Mahasiswa KKN-IPE Universitas Airlangga
6. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan Sasaran Tempat/waktu Tolak ukur
- Kepala kelurahan
- WPA (4 orang)
- KPAC (1 orang)
- LSM (Perwakos : 2 - Kehadiran 75%
Paguyuban Peduli yg tinggal di - Balai kelurahan - Nota kesepakatan
ODHA kelurahan sememi) - Puskesmas (berisikan kegiatan solusi
“PAPODHA” - dr. Lolita masalah yang disepakati)
- Pak Cholik
- Warga (13)
Total : 23 orang
8
Deskripsi Kegiatan : Penyajian materi dilakukan oleh mahasiswa.
Acara dikemas secara santai dan menarik
sehingga diharapkan dapat melekat diingatan
remaja. Mahasiswa sebagai narasumber yang
usianya tidak terpaut jauh dengan remaja
diharapkan dapat memudahkan penerimaan
remaja dan berpeluang besar untuk adanya
keterbukaan dari remaja.
Selain penyuluhan, akan diumumkan mengenai
adanya lomba poster remaja yang berkaitan
dengan materi yang dibahas. Hasil karya poster
akan dipamerkan pada acara puncak dan dinilai
langsung oleh masyarakat.
7. Anggaran Dana
9
Lampiran
Dosen Pembimbing
Lapangan KKN-IPE : Ni Ketut Alit Armini, S.Kp.,M.Kes.
10