A. Kompetensi Inti
Pertemuan Kedua
KI Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1. Menyadari kebesaran Tuhan 1.1.2 Mengenali dan mengagumi
1. yang menciptakan dan mengatur keteraturan dan kompleksitas ciptaan
alam jagad Tuhan mengenai suhu dan pemuaian
raya melalui pengamatan dalam kehidupan sehari-hari.
fenomena alam fisis dan
pengukurannya.
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah2.1.1. Melakukan kegiatan pengamatan
2. (memiliki rasa ingin tahu; secara teliti, jujur, bertanggung
objektif; jujur; teliti; cermat; jawab, peduli lingkungan, kerja
tekun; hati-hati; bertanggung sama, .
jawab; terbuka; kritis; kreatif;
inovatif dan peduli lingkungan)
dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi
sikap dalam melakukan
percobaan, melaporkan, dan
berdiskusi.
3.7. Menganalisis pengaruh kalor3.7.1. dan Menjelaskan pengertian tentang
3. perpindahan panas pada pemuaian.
kehidupan sehari-hari. 3.7.2. Menyebutkan macam-macam
pemuaian dalam kehidupan sehari-
hari.
3.7.3. Menganalisis perubahan suhu
terhadap pemuaian benda.
3.7.4. Menyebutkan penerapan pemuaian
dalam kehidupan sehari-hari.
3.7.5. Menjelaskan hubungan kalor dengan
suhu benda dan wujudnya.
4.1. Menyajikan hasil pengukuran4.1.1. Mengukur suhu menggunakan
4. besaran fisis dengan thermometer.
menggunakan peralatan dan 4.1.2. Mengukur pemuaian panjang dengan
teknik yang tepat untuk menggunakan Musschenbroek.
penyelidikan ilmiah.
4.8. Merencanakan dan melaksanakan4.8.1. Melakukan percobaan untuk
percobaan untuk menyelidiki menentukan koefisien muai.
karakteristik termal suatu bahan,
4.8.2. Melakukan percobaan untuk
menentukan kapasitas panas.
KI Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
terutama kapasitas dan 4.8.3. Mendemonstrasikan pemuaian
konduktivitas kalor. volume pada zat cair.
Pertemuan Ketiga
KI Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1. Menyadari kebesaran Tuhan 1.1.3 Mengenali dan mengagumi
1. yang menciptakan dan mengatur keteraturan dan kompleksitas ciptaan
alam jagad Tuhan mengenai suhu dan pemuaian
raya melalui pengamatan dalam kehidupan sehari-hari.
fenomena alam fisis dan
pengukurannya.
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah2.1.1. Melakukan kegiatan pengamatan
2. (memiliki rasa ingin tahu; secara teliti, jujur, bertanggung
objektif; jujur; teliti; cermat; jawab, peduli lingkungan, kerja
tekun; hati-hati; bertanggung sama, .
jawab; terbuka; kritis; kreatif;
inovatif dan peduli lingkungan)
dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi
sikap dalam melakukan
percobaan, melaporkan, dan
berdiskusi.
3.7. Menganalisis pengaruh kalor 3.7.1.
dan Menjelaskan kapasitas kalor dan
3. perpindahan panas pada kalor jenis benda.
kehidupan sehari-hari. 3.7.2. Menghitung jumlah kalor yang
dibutuhkan.
3.7.3. Menghitung jumlah kalor yang
dibutuhkan untuk menaikan suhu
dari titik beku hingga titik uap.
3.7.4. Menjelaskan bunyi Azas Black.
3.7.5. Menghitung suhu campuran
menggunakan persamaan Azas
Black.
3.7.6. Menyebutkan penerapan Azas Black
dalam kehidupan sehari-hari.
Pertemuan Keempat
KI Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1. Menyadari kebesaran Tuhan 1.1.4 Mengenali dan mengagumi
1. yang menciptakan dan mengatur keteraturan dan kompleksitas ciptaan
alam jagad Tuhan mengenai suhu dan pemuaian
raya melalui pengamatan dalam kehidupan sehari-hari.
fenomena alam fisis dan
pengukurannya.
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah2.1.1. Melakukan kegiatan pengamatan
2. (memiliki rasa ingin tahu; secara teliti, jujur, bertanggung
objektif; jujur; teliti; cermat; jawab, peduli lingkungan, kerja
tekun; hati-hati; bertanggung sama, .
jawab; terbuka; kritis; kreatif;
inovatif dan peduli lingkungan)
dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi
sikap dalam melakukan
percobaan, melaporkan, dan
berdiskusi.
3.7. Menganalisis pengaruh kalor 3.7.1.
dan Menjelaskan tiga cara perpindahan
3. perpindahan panas pada kalor.
kehidupan sehari-hari. 3.7.2.Mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi tiga cara perpindahan
kalor.
3.7.3. Menemukan penerapan cara
perpindahan kalor dalam kehidupan
sehari-hari.
4.1. Menyajikan hasil pengukuran
4. besaran fisis dengan
menggunakan peralatan dan
teknik yang tepat untuk
penyelidikan ilmiah.
4.8. Merencanakan dan melaksanakan 4.8.1. Melakukan percobaan tentang
percobaan untuk menyelidiki perpindahan kalor secara konduksi.
karakteristik termal suatu bahan,
4.8.2. Melakukan percobaan tentang
terutama kapasitas dan perpindahan kalor secara konveksi.
konduktivitas kalor. 4.8.3. Melakukan percobaan tentang
perpindahan kalor secara radiasi.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui proses mencari informasi, menanya dan berdiskusi Peserta didik dapat memahami
pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural tentang Suhu dan Kalor serta mampu membangun
sikap ilmiah dan ketrampilan prosedural melalui proses mencoba, mengasosiasi dan
mengomunikasikannya dalam presentasi dan laporan tertulis.
Pertemuan Pertama
1. Peserta didik dapat mengenali dan mengagumi kebesaran Tuhan lewat perbedaan suhu dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Peserta didik dapat melakukan kegiatan pengamatan secara teliti, jujur, dan bertanggung jawab
mengenai suhu.
3. Melalui kegiatan mengamati saat tangan dicelupkan ke dalam air yang berbeda kondisinya, peserta
didik dapat menjelaskan pengertian suhu.
4. Melalui kegiatan mencampurkan air panas dan air dingin, peserta didik dapat menjelaskan pengertian
kalor.
5. Dengan menunjukan alat pengukur suhu, peserta didik dapat menyebutkan alat pengukur suhu.
6. Dengan menunjukan jenis-jenis skala thermometer, peserta didik dapat menjelaskan jenis-jenis
thermometer berdasarkan skalanya.
7. Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat menentukan konversi skala thermometer.
Pertemuan Kedua
1. Melalui kegiatan memanaskan air menggunakan heater, peserta didik menjelaskan pengertian tentang
pemuaian.
2. Melalui diskusi kelompok dan tanya jawab dengan guru, peserta didik dapat menyebutkan macam-
macam pemuaian dalam kehidupan sehari-hari.
3. Melalui diskusi kelompok dan tanya jawab dengan guru, peserta didik dapat menganalisis perubahan
suhu terhadap pemuaian benda.
4. Melalui kegiatan diskusi kelompok peserta didik dapat menyebutkan penerapan pemuaian dalam
kehidupan sehari-hari.
5. Melalui diskusi kelompok dan tanya jawab dengan guru, peserta didik dapat menjelaskan hubungan
kalor dengan suhu benda dan wujudnya.
6. Melalui kegiatan tanya jawab dengan guru, peserta didik dapat menghitung jumlah kalor yang
dibutuhkan untuk menaikan suhu dari titik beku hingga titik uap.
7. Melalui diskusi kelompok dan tanya jawab dengan guru, peserta didik menyebutkan penerapan
perubahan wujud zat dalam kehidupan sehari-hari.
8. Dengan menggunakan Muschenburg peserta dididk dapat mengukur pemuaian panjang.
Pertemuan Ketiga
1. Dengan melakukan eksperimen untuk menentukan persamaan kalor, peserta didik dapat menjelaskan
kapasitas kalor dan kalor jenis benda.
2. Melalui eksperimen sederhana sebelumnya, peserta didik dapat menghitung jumlah kalor yang
dibutuhkan.
3. Melalui eksperimen sederhana tentang peleburan es hingga menguap, peserta didik dapat menghitung
jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikan suhu dari titik beku hingga titik uap.
4. Melalui percobaan sederhana mencampurkan air dingin dan air panas, peserta didik dapat
menjelaskan bunyi Azas Black.
5. Melalui percobaan sebelumnya, peserta didik dapat menghitung suhu campuran menggunakan
persamaan Azas Black.
6. Melalui kegiatan tanya jawab, peserta didik dapat menyebutkan penerapan Azas Black dalam
kehidupan sehari-hari.
Pertemuan Keempat
1. Melalui eksperimen membakar sendok peserta didik dapat menjelaskan perpindahan kalor secara
konduksi.
2. Melalui percobaan sebelumnya perserta didik dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi perpindahan kalor secara konduksi.
3. Melalui percobaan sebelumnya peserta didik dapat menemukan penerapan cara perpindahan kalor
secara konduksi dalam kehidupan sehari-hari.
4. Melalui eksperimen menggunakan kertas, lilin dan kotak aliran gas, peserta didik dapat menjelaskan
perpindahan kalor secara konveksi.
5. Melalui percobaan sebelumnya perserta didik dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi perpindahan kalor secara konveksi.
6. Melalui percobaan sebelumnya peserta didik dapat menemukan penerapan cara perpindahan kalor
secara konveksi dalam kehidupan sehari-hari.
7. Melalui percobaan menjemur dua kain yang sama ditempat yang berbeda, peserta didik dapat
menjelaskan perpindahan kalor secara radiasi.
8. Melalui percobaan sebelumnya perserta didik dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi perpindahan kalor secara radiasi.
9. Melalui percobaan sebelumnya peserta didik dapat menemukan penerapan cara perpindahan kalor
secara radiasi dalam kehidupan sehari-hari.
D. Materi Pembelajaran
Pertemuan Fakta Konsep Prinsip Prosedur
I a. Air panas, air a. Wujud Zat. a. Pemuaian. a. Pengukuran suhu.
hangat dan air b. Suhu.
dingin. c. Thermometer.
b. Tangan dapat
merasakan
perbedaan panas
dingin.
Menanya
3. Peserta didik mendiskusikan hasil peragaan yang dilakukam oleh
perwakilan di depan kelas.
Mencoba
Mengorganisasikan kegiatan4. Peserta didik dibagi dalam kelompok kecil masing-masing terdiri
pembelajaran. atas 4 orang.
5. Peserta didik diminta untuk mengukur suhu menggunakan
thermometer.
6. Peserta didik mencermati dan mencatat hasil percobaan.
Membimbing penyelidikan 7. Guru menilai sikap peserta didik dalam kerja kelompok dan
mandiri. membimbing/ menilai ketrampilan mencoba, menggunakan alat dan
mengolah data serta menilai kemampuan peserta didik menerapkan
konsep dalam pemecahan masalah.
Mengasosiasi
Mengembangkan dan 8. Peserta didik menyimpulkan pengertian suhu dari percoabaan.
menyajikan karya. 9. Masing-masing kelompok berdiskusi untuk mengkonversi skala
suhu dari skala celsius ke skala Reamur, Faranheit dan Kelvin.
10. Guru membimbing/ menilai kemampuan peserta didik mengolah
data dan merumuskan kesimpulan.
Mengomunikasikan
11. Perwakilan dari masing-masing kelompok menyampaikan hasil
hitungan dan kesimpulan diskusi.
12. Kelompok mendiskusikan pemecahan masalah jika ada perbedaan
jawaban.
13. Guru menilai kemampuan peserta didik berkomunikasi lisan.
Analisa dan evaluasi. 14. Guru menuntun peserta didik menyelesaikan soal-soal.
15. Peserta didik menyelesaikan soal mandiri.
Penutup 15
1. Bersama peserta didik merangkum tentang suhu dan menit
pengukurannya.
2. Melaksanakan postes.
3. Memberikan Tugas Pekerjaan Rumah tentang suhu.
4. Memberikan tugas baca tentang pemuaian dan perubahan wujud
zat.
Pertemuan kedua
Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan 20
1. Merefleksi hasil pretest dan postest pertemuan sebelumnya. menit
2. Menagih dan mengingatkan Tugas Rumah dan tugas baca.
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
4. Melaksanakan pretest tentang pemuaian dan perubahan wujud zat.
Kegiatan Inti 100
Mengorientasikan peserta Mengamati menit
didik pada masalah. 1. Peserta didik menyimak percobaan sederhana tentang pemuaian
menggunakan heater yang diberikan guru.
2. Guru menilai ketrampilan peserta didik mengamati.
Menanya
3. Peserta didik mendiskusikan hasil percobaan sederhana yang
diberikan oleh guru dalam kelompok.
Mencoba
4. Peserta didik membuktikan pemuaian volume dengan
Mengorganisasikan kegiatan menggunakan air dan pemanas.
pembelajaran. 5. Peserta didik melakukan diskusi kelompok untuk menyebutkan
macam-macam pemuaian.
6. Peserta didik berdiskusi untuk menyebutkan penerapan pemuaian
dalam kehidupan sehari-hari.
7. Peserta didik berdiskusi menganalisis perubahan suhu terhadap
Membimbing penyelidikan pemuaian benda.
mandiri. 8. Peserta didik berdiskusi dan tanya jawab dengan gurutentang
hubungan kalor dengan suhu benda dan wujudnya.
9. Peserta didik menghitung jumlah kalor yang dibutuhkan untuk
menaikan suhu dari titik beku hingga titik uap.
Mengembangkan dan 10. Peserta didik menyebutkan penerapan perubahan wujud zat dalam
menyajikan karya. kehidupan sehari-hari.
11. Peserta didik mengukur pemuaian panjang dengan menggunakan
Muschenburg.
12. Guru memberikan masalah kepada peserta didik tentang pemuaian
panjang, pemuaian luas dan pemuaian volume.
13. Guru menilai sikap peserta didik dalam kerja kelompok dan
membimbing/ menilai ketrampilan mencoba, menggunakan alat dan
mengolah data serta menilai kemampuan peserta didik menerapkan
Analisa dan evaluasi. konsep dalam pemecahan masalah.
Mengasosiasi
14. Peserta didik menyimpulkan pengertian pemuaian.
15. Peserta didik berdiskusi dengan teman sebangku untuk
menyelesaikan masalah tentang pemuaian panjang, pemuaian luas
dan pemuaian volume.
16. Guru membimbing/ menilai kemampuan peserta didik dalam
melakukan pengamatan, diskusi dan merumuskan kesimpulan.
Mengomunikasikan
17. Perwakilan dari peserta didik menyampaikan hasil hitungan dan
kesimpulan diskusi dengan teman sebangku.
18. Mendiskusikan pemecahan masalah jika ada perbedaan jawaban.
19. Guru menilai kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi lisan.
20. Guru menuntun peserta didik menyelesaikan soal-soal.
21. Peserta didik menyelesaikan soal mandiri.
Penutup 15
1. Bersama peserta didik merangkum pemuaian dan perubahan wujud menit
zat.
2. Melaksanakan postes.
3. Memberikan pekerjaan rumah tentang pemuaian dan perubahan
wujud zat.
4. Memberikan tugas baca tentang Azas Black dan Perpindahan kalor.
Pertemuan Ketiga
Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan 20
1. Menagih dan mengingatkan Tugas Rumah dan tugas baca. menit
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti 100
Mengorientasikan peserta Mengamati menit
didik pada masalah. 1. Peserta didik menyimak proses pemanasan air menggunakan heater.
2. Peserta didik menyimak proses pemanasan es batu hingga menjadi
uap.
3. Peserta didik menyimak pencampuran air panas dengan air dingin
dan diminum.
4. Guru menilai ketrampilan peserta didik mengamati.
Menanya
5. Peserta didik mendiskusikan hasil percobaan sederhana yang
Mengorganisasikan kegiatan diberikan oleh guru di depan kelas.
pembelajaran. Mencoba
6. Peserta didik melakukan eksperimen untuk menentukan persamaan
kalor.
7. Peserta didik melakukan percobaan memanaskan es hingga menjadi
uap.
Membimbing penyelidikan 8. Peserta didik melakukan eksperimen untuk menentukan suhu akhir
mandiri. campuran.
Mengasosiasi
9. Peserta didik berdiskusi untuk menghitung jumlah kalor yang
dibutuhkan.
Mengembangkan dan 10. Peserta didik menghitung jumlah kalor yang dibutuhkan untuk
menyajikan karya. menaikan suhu dari titik beku hingga titik uap.
11. Peserta didik menjelaskan bunyi Azas Black.
12. Peserta didik menghitung suhu campuran menggunakan persamaan
Azas Black.
22. Peserta didik menyebutkan penerapan Azas Black dalam kehidupan
sehari-hari.
Mengomunikasikan
Analisa dan evaluasi. 23. Perwakilan dari peserta didik menyampaikan hasil hitungan dan
kesimpulan diskusi dengan teman kelompok.
24. Mendiskusikan pemecahan masalah jika ada perbedaan jawaban.
25. Guru menilai kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi lisan.
26. Guru menuntun peserta didik menyelesaikan soal-soal.
27. Peserta didik menyelesaikan soal mandiri.
Penutup 15
1. Bersama peserta didik merangkum konsep persamaan kalor dan menit
Azas Balck.
2. Melaksanakan postes.
3. Memberikan pekerjaan rumah tentang Azas Black.
4. Memberikan tugas baca tentang Perpindahan kalor.
Pertemuan Keempat
Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan 20
1. Merefleksikan hasil kompetensi (KD) sebelumnya tentang Azas menit
Black
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
3. Menagih dan mengingatkan Tugas Rumah dan tugas baca.
4. Melaksanakan pretest tentang perpindahan kalor.
Kegiatan Inti 100
Mengorientasikan peserta Mengamati menit
didik pada masalah. 1. Peserta didik menyimak sendok dan air panas yang berada di dalam
gelas.
2. Guru menilai ketrampilan peserta didik mengamati.
Menanya
3. Peserta didik mendiskusikan hasil percobaan sederhana yang
diberikan oleh guru di depan kelas.
4. Melalui eksperimen membakar sendok peserta didik dapat
Mengorganisasikan kegiatan menjelaskan perpindahan kalor secara konduksi.
pembelajaran.
Mencoba
5. Peserta didik melakukan percobaan sederhana tentang perpindahan
kalor secara konduksi.
6. Peserta didik melakukan percobaan sederhana tentang perpindahan
Membimbing penyelidikan kalor secara konveksi.
mandiri. 7. Peserta didik melakukan percobaan sederhana tentang perpindahan
kalor secara radiasi.
Mengomunikasikan
17. Perwakilan dari peserta didik menyampaikan hasil diskusi kelompok
tentang perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, dan radiasi.
18. Mendiskusikan pemecahan masalah jika ada perbedaan jawaban.
19. Guru menilai kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi lisan.
20. Guru menuntun peserta didik menyelesaikan soal-soal.
21. Peserta didik menyelesaikan soal mandiri.
Penutup 15
5. Bersama peserta didik merangkum konsep perpindahan kalor. menit
6. Melaksanakan postes.
7. Memberikan tugas baca tentang alat-alat optik.
_________________________ ______________________
NIP. NIP.
1. Sebuah benda yang terbuat dari baja memiliki panjang 1000 cm. Berapakah pertambahan panjang
baja itu, jika terjadi perubahan suhu sebesar 50°C?!
2. Tentukan perubahan wujud Zat
Wujud Zat Menjadi
Mencair
Cair – padat
Menyublim
Gas – Padat
Menguap
Gas – Cair
Ditanya : Tc = . . . ?
Dijawab : Qlepas = Qterima
m1c1(Tc - T1) = m1c1(T2 – Tc)
200 . 1 . (Tc - 300) = 100 . 1 . (90 – Tc)
200 Tc – 6000 = 9000 – 100 Tc
200 Tc + 100 Tc = 9000 + 6000
300 Tc = 15000
Tc = 500C
Jadi, suhu akhir campuran air tersebut sebesar 500C
Soal Pretest Pertemuan IV (Perpindahan Kalor)
1. Sebutkan 3 cara perpindahan kalor !
1. Suhu suat zat bila diukur dengan termometer Fahrenheit menunjukan angka 62 oF. Berapa suhu benda
tersebut diukur dengan termometer Celsius?
2. Pada sebuah termometer skala X, titik beku air adalah 10 oX dan titik didih air adalah 70 oX. Bila
suhu suatu zat diukur dengan termometer skala X adalah 25 oX, berapakah suhu air tersebut bila
diukur dengan termometer skala Celsius?
Soal Tugas Pekerjaan Rumah pertemuan II (Pemuaian dan Perubahan wujud zat) :
1. Carilah contoh benda-benda disekitar anda yang mengalami pemuaian panjang, luas, atau volume
kemudian tulis dalam buku tugas! Apa pengaruhnya terhadap fungsi benda tersebut?
2. Mengapa termos air panas kosong yang terbuka lama bisa pecah?
3. Sebutkan bukti bahwa air dan gas mengalami pemuaian ?
4. Sebutkan contoh perubahan wujud zat dalam kehidupan sehari-hari!
B. Langkah kerja:
1. Masukan tangan kanan ke baskom yang berisi air panas!
2. Masukan tangan kiri ke baskom yang berisi air dingin!
3. Masukan tangan kanan ke baskom yang berisi air es!
C. Pertanyaan:
1. Apa yang anda rasakan ketika tangan kanan dimasukan ke dalam air panas?
……………………………………………………………………………………………………………
……………………
2. Apa yang anda rasakan ketika tangan kiri dimasukan ke dalam air dingin?
……………………………………………………………………………………………………………
……………………
3. Apa yang anda rasakan ketika tangan kiri dimasukan ke dalam air es?
……………………………………………………………………………………………………………
……………………
4. Dapatkah tanganmu menentukan besarnya suhu air tersebut?
……………………………………………………………………………………………………………
……………………
5. Tangan hanya sebagai indera yang dapat merasakan panas atau dinginnya suatu zat. Untuk dapat
mengetahui nilai atau besarnya suhu suatu zat diperlukan suatu alat, yaitu
……………………………………………………………………………………………………………
……………
6. Ukurlah suhu ketiga air tersebut menggunakan thermometer! Apa yang kamu amati?
7. Masukkan hasilnya dalam table di bawah ini dan konversikan ke dalam skala Fahrenheit, reamur dan
Kelvin!
Langkah kerja
1. Masukkan parafin ke dalam gelas kimia.
2. Susunlah peralatan yang sudah disiapkan seperti pada gambar.
3. Nyalakan pembakar bunsen
4. Amatilah perubahan wujud parafin/lilin pada saat dipanaskan.
5. Setelah mendidih padamkanlah nyala apinya.
6. Amatilah perubahan wujud parafin setelah nyala api dipadamkan.
Pertanyaan:
1. Berdasarkan kegiatan yang telah kamu lakukan, jelaskan perubahan wujud apa
sajakah yang terjadi pada parafin/lilin?
2. Apa yang dapat kamu simpulkan?
c. Langkah kerja:
1. Mengukur massa dari heater menggunakan neraca.
2. Masukan air kedalam heater dan mengukur massa total (Heater+air).
3. Mengukur suhu awal dari air menggunakan thermometer.
4. Panaskah heater bersamaan dengan menghidupkan stopwatch dan ukur suhu yang tercatat pada
thermometer.
5. Pada suhu 1000C, matikan heater bersamaan dengan stopwatch. Catat waktu yang dibutuhkan.
d. Hasil Percobaan:
Berdasarkan hasil percobaan, maka diperoleh data sebagai berikut:
No Massa Air m Suhu awal Suhu akhir Kenaikan suhu Waktu yang
(kg) T0(0C) T(0C) ΔT= T - T0 dibutuhkan (s)
1
Catatan :
Satiap zat yang berbeda ketika dipanaskan walau nilai Q (Kalor)nya sama tetapi akan memuai
pada waktu yang berbeda. Hal inilah yang disebut dengan Kalor Jenis Zat (c).
Pertanyaan :
1. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikan suhu
1 0C?
2. Formulasikan faktor-faktor pada nomor 1, menjadi suatu persamaan tentang Kalor!
3. Dari percobaan diatas, apa kesimpulan anda?
c. Prosedur Percobaan
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada praktikum ini
2. Panaskan air dengan heater, lalu ukur suhunya
3. Ukur suhu pada gelas kimia yang berisi air dingin
4. Campurkan air panas dan air dingin, lalu ukur kembali suhunya
5. Catatlah hasil pengukuranmu dalam tabel hasil pengamatan
a. Tujuan:
1. Peserta didik mengetahui perpindahan kalor secara konduksi, konveksi dan radiasi
b. Alat dan bahan:
1. Sendok 3 Buah
2. Lilin 3 buah
3. Kotak Konveksi Gas 3 Buah
4. Korek Api 1 Buah
5. Kain kering 6 helai
6. Obat nyamuk 2 lempeng
7. Air Secukupnya
c. Langkah kerja:
1. Konduksi
a. Menyalakan lilin.
b. Peganglah salah satu ujung sendok dan ujung yang lain dibakar diatas api.
c. Selama satu menit, apa yang anda rasakan diujung sendok yang anda pegang?
d. Apakah yang berpindah dari ujung sendok yang dibakar hingga ke ujung sendok dimana tangan kita
memegang? .............. Apakah ada bagian sendok yang berpindah?
e. Apa kesimpulan anda ? ..............
2. Konveksi
a. Susun alat seperti pada gambar !
b. Bakar obat nyamuk dan ditaruh dibawah kotak konveksi gas bersama dengan lilin yang disusun seperti
pada gambar.
c. Amati arah perpindahan asap.
d. Kemana arah asap keluar dari atas kotak konveksi gas, apakah dibawah lubang pertama atau dilubang
kedua? Mengapa demikian?
e. Apa kesimpulan anda?
3. Radiasi
a. Masing-masing kelompok mengambil 2 helai kain.
b. Kain tersbut dibuat basah dengan mencelupkan kedalam air.
c. Salah satu kain dijemur diluar kelas dibawah terik matahari sedangkan yang lain dibiarkan di dalam
kelas.
d. Setelah dua menit, amati apa yang dialami kain tersebut? Perbedaan apa yang ditemui?
e. Mengapa demikian ?
f. Apa kesimpulan anda ?
a. Penilaian Sikap
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Rubriknya
No Aspek yang dinilai Penilaian
1 2 3
1 Merumuskan Masalah tidak Perumusan masalah Perumusan masalah dilakukan
pertanyaan/masalah dirumuskan dilakukan dengan secara mandiri (individual
bantuan guru atau kelompok)
2 Melakukan pengamatan atau Pengamatan tidak Pengamatan cermat, Pengamatan cermat dan bebas
pengukuran cermat tetapi mengandung interpretasi
interpretasi (tafsiran
terhadap pengamatan)
3 Menafsirkan data Tidak melakukan Melakukan analisis data, Melakukan analisis dan
penafsiran data namun tidak melakukan mencoba mengaitkan
upaya mengaitkan antarvariabel yang
antarvariabel diselidiki (atau
bentuk lain, misalnya
mengklasifikasi)
4 Mengomunikasikan Dilakukan secara Lisan dan tertulis, namun Memadukan hasil tertulis
lisan tidak dipadukan sebagai bagian dari
penyajian secara lisan
Rubriknya
No Aspek yang dinilai Penilaian
1 2 3
1 Merumuskan masalah, Tidak mampu Dilakukan dengan bantuan Dilakukan secara mandiri
hipotesis, dan merumuskan guru (individual atau kelompok)
merencanakan percobaan masalah, hipotesis, dan
merencanakan percobaan
2 Merangkai alat Rangkaian alat tidak Rangkaian alat benar, Rangkaian alat benar,
benar tetapi tidak rapi atau rapi, dan memperhatikan
tidak memperhatikan keselamatan kerja
keselamatan kerja
3 Melakukan Rangkaian alat benar, Pengamatan cermat, tetapi Pengamatan cermat dan
pengamatan/pengukuran rapi, dan memperhatikan mengandung interpretasi bebas interpretasi
keselamatan kerja
4 Melakukan analisis data dan Tidak mampu Dilakukan dengan bantuan Dilakukan secara mandiri
Menyimpulkan guru (individual atau kelompok)
c. Penilaian Produk
Penilaian Produk Hasil Penyelidikan
No Aspek yang dinilai Penilaian
1 2 3
1 Hasil rumusan pertanyaan/masalah yang akan diselidiki
2 Hasil pengamatan atau pengukuran
3 Hasil analisis/penafsiran
Rubriknya :
No Aspek yang dinilai Penilaian
1 2 3
1 Hasil rumusan Tidak berupa masalah Ada, dalam bentuk pernyataan Ada, dalam bentuk
pertanyaan/masalah yang namun mengarah ke penyelidikan, pertanyaan, mengarahkan
akan diselidiki atau pertanyaan yang tidak ke penyelidikan
lengkap
2 Hasil pengamatan atau Data tidak Data hanya menunjukkan dua Data hanya menunjukkan
pengukuran menunjukkan hasil aspek dari cermat, lengkap, aman; dua
pengamatan yang masih mencampurkan data aspek dari cermat,
cermat, lengkap, dengan inferensi lengkap,
dan aman aman; bebas dari inferensi
3 Hasil analisis/penafsiran Tidak melakukan Ada hasil analisis data, namun Ada analisis dan
penafsiran data tidak melakukan upaya mengaitkan
(hanya menyajikan mengaitkan antarvariabel antarvariabel yang
data, tanpa diselidiki
penafsiran lebih (atau bentuk lain, misalnya
lanjut) mengklasifikasi)
Penilaian Produk Hasil Percobaan
No Aspek yang dinilai Penilaian
1 2 3
1. Hasil rumusan pertanyaan/masalah yang akan diselidiki
2. Hasil rumusan hipotesis
3. Hasil perencanaan percobaan
4. Hasil pengamatan atau pengukuran
5. Hasil analisis dan kesimpulan
Rubriknya :
No Aspek yang dinilai Penilaian
1 2 3
1. Hasil rumusan Tidak berupa Ada, dalam bentuk pernyataan Ada, dalam bentuk
pertanyaan/masalah yang masalah namun mengarah ke pertanyaan,
akan diselidiki penyelidikan, atau pertanyaan mengarahkan
yang tidak lengkap ke penyelidikan
2. Hasil rumusan hipotesis Ada, namun tidak Ada, sudah mengarah ke jawaban Ada, dalam bentuk
berupa hipotesis sementara permasalahan, namun pernyataan, mengaitkan
tidak mengaitkan variabel- variabel-variabel
variabel percobaan, mengarahkan
Percobaan. ke penyelidikan
3. Hasil perencanaan Tidak menunjukkan Sudah ada langkah-langkah Sudah ada
percobaan sebagai perencanan perencanaan, belum seluruh langkahlangkah
percobaan langkah yang seharusnya ada perencanaan,
mencakup langkah yang
seharusnya ada
4. Hasil pengamatan atau Data tidak Data hanya menunjukkan dua Data hanya menunjukkan
pengukuran menunjukkan hasil aspek dari cermat, lengkap, dua aspek dari cermat,
pengamatan yang aman; masih mencampurkan data lengkap, aman; bebas
cermat, lengkap, dengan inferensi. dari inferensi
dan aman
5. Hasil analisis dan Tidak melakukan Ada hasil analisis data, namun Ada analisis dan
kesimpulan analisis data (hanya tidak melakukan upaya simpulan (menjawab
menyajikan data, penyimpulan masalah atau
tanpa analisis lebih menunjukkan kebenaran/
lanjut) ketidakbenaran hipotesis)
A. PENGERTIAN SUHU
Suhu merupakan ukuran mengenai panas atau dinginnya suatu zat atau benda. Oven yang panas
dikatakan bersuhu tinggi, sedangkan es yang membeku dikatakan memiliki suhu rendah.
Skala yang paling banyak dipakai sekarang adalah skala Celsius, kadang disebut skalaCentigrade. Di
Amerika Serikat, skala Fahrenheit juga umum digunakan. Ada juga skala Reamur. Skala yang paling
penting dalam sains adalah skala absolut atau Kelvin.
Titik beku zat didefinisikan sebagai suhu dimana fase padat dan cair ada bersama dalam
kesetimbangan, yaitu tanpa adanya zat cair total yang berubah menjadi padat atau sebaliknya.
titik didih didefinisikan sebagai suhu di mana zat cair dan gas ada bersama dalam kesetimbangan.
Karena titik-titik ini berubah terhadap tekanan, tekanan harus ditentukan (biasanya sebesar 1 atm).
Tentunya sangat mudah untuk mengonversikannya, mengingat bahwa 0 0C sama dengan 32 0F, dan
jangkauan 1000 pada skala Celsius sama dengan jangkauan 1800 pada skala Fahrenheit. Hal ini berarti
Contoh Soal :
1. Suhu 30° C sama dengan ....0F = .... 0R= .... 0K
Diketahui : TC = 30° C
Ditanya : TF = ...?
TR = ...?
TK = ...?
Dijawab :
2. Suhu benda yang diukur dengan termometer Fahrenheit menunjukkan nilai 1220F. Tentukan suhu benda
tersebut dalam skala:
a) Celcius,
b) Reamur,
c) Kelvin!
Diketahui :
Ditanya : TC = ...?
TR = ...?
TK = ...?
Dijawab :
D. PENGERTIAN PEMUAIAN
Pemuaian adalah bertambah besarnya ukuran suatu benda karena kenaikan suhu yang terjadi pada
benda tersebut. Kenaikan suhu yang terjadi menyebabkan benda itu mendapat tambahan energi berupa
kalor yang menyebabkan molekul-molekul pada benda tersebut bergerak lebih cepat.
E. JENIS-JENIS PEMUAIAN
Di mana α adalah konstanta pembanding, disebut koefisien muai linier (koefisien muai panjang) untuk
zat tertentu dan memiliki satuan /0C atau (0C) – 1.
Panjang benda ketika dipanaskan dapat dituliskan sebagai berikut:
dengan:
L = panjang benda saat dipanaskan (m)
L0 = panjang benda mula-mula (m)
α = koefisien muai linier/panjang (/0C)
T = perubahan suhu (0C)
Contoh soal :
Sebuah kawat aluminium dipanaskan dari suhu 295 K sampai 331 K dan
panjangnya mencapai 3,7 m. Jika α = 25 ×10-6/oC, tentukan panjang kawat
mula-mula!
Diketahui : L = 3,7 m
α = 25 ×10-6/oC
T = 331 K - 295 K = 36 K
Ditanya : L0 = ...?
Dijawab :
b. Pemuaian Luas
Untuk benda-benda yang berbentuk lempengan plat (dua dimensi), akan terjadi pemuaian dalam arah
panjang dan lebar. Hal ini berarti lempengan tersebut mengalami pertambahan luas atau pemuaian
luas.
Keterangan:
A1 : luas bidang mula-mula (m2)
A2 : luas bidang setelah dipanaskan (m2)
β : koefisien muai luas (/°C)
T : selisih suhu (° C)
Contoh soal :
Pada suhu 30° C sebuah pelat besi luasnya 10 m2. Apabila suhunya dinaikkan menjadi 90° C dan
koefisien muai panjang besi sebesar 0,000012/° C, maka tentukan luas pelat besi tersebut!
c. Pemuaian Volume
Zat padat yang mempunyai tiga dimensi (panjang, lebar, dan tinggi), seperti bola dan balok, jika
dipanaskan akan mengalami muai volume, yakni bertambahnya panjang, lebar, dan tinggi zat padat
tersebut. Karena muai volume merupakan penurunan dari muai panjang, maka muai ruang juga
tergantung dari jenis zat. Jika volume benda mula-mula V1, suhu mula-mula T1, koefisien muai
ruang , maka setelah dipanaskan volumenya menjadi V2, dan suhunya menjadi T2 sehingga akan
berlaku persamaan, sebagai berikut.
Keterangan:
V1 : volume benda mula-mula (m3)
V2 : volume benda setelah dipanaskan (m3)
: koefisien muai ruang (/°C)
T : selisih suhu (° C)
Contoh Soal :
Sebuah bejana memiliki volume 1 liter pada suhu 25° C. Jika koefisien muai panjang bejana 2 × 10-
5
/°C, maka tentukan volume bejana pada suhu 75° C!
Perubahan wujud zat dari cair ke padat disebut sebagai proses pembekuan. Dalam hal ini, akan terjadi
proses pelepasan kalor. Besarnya kalor yang dibutuhkan pada saat peleburan dan besarnya kalor yang
dilepaskan dalam proses pembekuan adalah sama.
Perumusan untuk kalor peleburan dan pembekuan sama dengan perumusan pada kalor penguapan dan
pengembunan, yakni sebagai berikut.
dengan:
Q = kalor yang dibutuhkan saat peleburan atau kalor yang dilepaskan saat pembekuan,
m = massa zat, dan
L = kalor laten peleburan atau pembekuan.
Contoh Soal :
Berapakah besarnya kalor yang dibutuhkan untuk mencairkan es sebanyak 500 gram pada temperatur
0oC menjadi cair seluruhnya yang memiliki temperatur 10oC ? Diketahui kalor laten peleburan es
menjadi air sebesar 80 kal/g.
Jawaban :
Diketahui: L = 80 kal/g, dan
m = 500 gram.
Ditanya : Q total = ...?
Dijawab :
Q=mL
Q = 500 gram × 80 kal/g
Q = 40.000 kal
Q = 40 kkal
Jadi, besarnya kalor yang dibutuhkan untuk meleburkan es menjadi cair seluruhnya adalah sebesar 40
kkal.
a. Proses A – B merupakan proses kenaikan temperatur dari sebongkah es. Pada proses kenaikan
temperatur ini, grafik yang terjadi adalah linear. Pada grafik AB, kalor digunakan untuk menaikkan
temperatur.
b. Proses B – C merupakan proses perubahan wujud zat dari es menjadi air. Pada grafik BC, kalor tidak
digunakan untuk menaikkan atau menurunkan temperatur benda, tetapi hanya digunakan untuk
mengubah wujud zat benda tersebut, yakni dari wujud es menjadi air.
c. Pada grafik C – D, terjadi proses kenaikan temperatur yang sama dengan proses pada (a). Akan tetapi,
pada proses ini yang dinaikkan suhunya adalah air dari 0oC sampai 100oC.
d. Sama halnya pada proses B – C, proses D – E tidak mengalami perubahan temperatur, tetapi yang
terjadi hanya perubahan wujud zat dari air menjadi uap.
Contoh :
Berapa banyak kalor yang diperlukan untuk mengubah 2 gram es pada suhu 0° C menjadi uap air pada
suhu 100° C? (cair = 4.200 J/kg °C, KL = 336 J/g, dan KU = 2.260 J/g)
Dijawab :
Q1 Proses Lebur
Q1 = m KL
= 2 × 336
= 672 J
Q2 Proses menaikkan suhu
Q2 = m cair T
= 2 × 10-3 × 4.200 × 100
= 840 J
Q3 Proses penguapan
Q1 = m Ku
= 2 × 2.260
= 4.420 J
Qtotal = Q1 + Q2 + Q3
= 672 + 840 + 4.420
= 6.032 J
Jadi, kalor yang dibutuhkan sebesar 6.032 J