Anda di halaman 1dari 52

buku siswa

Untuk SMP
Kelas VII b

Muktar B. Panjaitan
107966003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SAINS


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2014
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, buku siswa dengan
judul “Pemuaian Zat dan Perpindahan Kalor” ini dapat diselesaikan dengan
baik dan tepat pada waktu yang ditentukan. Buku ini disusun berdasarkan
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kurikulum 2013.

Buku ini berisi mengenai pokok bahasan Pemuaian Zat dan


Perpindahan Kalor. Buku ini dibagi menjadi enam sub pokok bahasan yang
akan diselesaikan dalam enam pertemuan (6 RPP), yaitu: Pemuaian pada
Zat Padat; Pemuaian pada Zat Car dan Gas; Kalor dan Perubahan Suhu
Benda; Perubahan Wujud Zat; Perpindahan Kalor Secara Konduksi dan
Konveksi; Perpindahan Kalor Secara Radiasi.

“Tiada gading yang tak retak”, penulis menyadari bahwa buku siswa
ini jauh dari kesempurnaan, sehingga kritik dan saran serta masukan yang
membangun demi keberhasilan kami dalam mengembangkan perangkat
mengajar ini. Besar harapan kami semoga buku siswa ini bermanfaat bagi
kami selaku penulis untuk proses pembelajaran, perkembangan mutu
pendidikan di Indonesia, dan masyarakat.

Surabaya, Juni 2014

Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ..................................................................................................................................i
Daftar Isi ..............................................................................................................................................ii
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ................................................................................... iii
BAB 1 PEMUAIAN............................................................................................................................1
1. Proses Pemuaian Zat Padat .........................................................................................4
2. Pemuaian Pada Zat Cair dan Gas...............................................................................9

BAB 2 KALOR dan PERPINDAHANNYA.............................................................................16


1. Kalor Dapat Menyebabkan Perubahan Suhu ..................................................18
2. Kalor Dapat Menyebabkan Peruabahan Wujud Zat .....................................23
3. Perpindahan Kalor: Konduksi Untuk Zat Padat..............................................29
4. Perpindahan Kalor: Radiasi......................................................................................35

GLOSARIUM ....................................................................................................................................44
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................45
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Sekolah : Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Pematangsiantar
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : VII/ 2
Materi Pokok : Suhu dan Perubahannya & Kalor dan Perpindahannya
Alokasi Waktu : 6 kali pertemuan

A. Kompetensi Inti

1 : [KI 1] [KI 2] Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya dan mengamalkan
perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
2 : [KI 3] Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
fenomena dan kejadian tampak mata. Mencoba mengolah dan menyajikan dalam ranah
abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/ teori.
3 : [KI 4] Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah kongkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, dan membuat).

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator


KI Kompetensi Dasar Indikator
1 1.1. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas AFEKTIF (Spritual)
ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan 1.1.1 Berperilaku bersyukur atas nikmat
kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan Tuhan YME, berdoa menurut ajaran
peranan manusia dalam lingkungan serta agama masing-masing sebelum
mewujudkannya dalam pengamalan ajaran pembelajaran dimulai.
agama yang dianutnya. 1.1.2 Menunjukkan semangat yang tinggi
dalam selama KBM
1.1.3 Menunjukkan rasa tanggungjawab dan
kesadaran untuk mengerjakan tugas-
tugas terkait KBM.
1.2 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa AFEKTIF (SOSIAL)
ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; 1.2.1 Bekerja dalam kelompok eksperimen
tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; dengan bertanggungjawab
kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) menyelesaikan tugas-tugas.
dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud 1.2.2 Melakukan kerjasama dengan anggota
implementasi sikap dalam melakukan kelompok dalam melaksanakan
percobaan dan berdiskusi. kegiatan eksperimen.
1.2.3 Saling menghargai dalam diskusi
kelompok untuk menyelesaikan tugas-
tugas eksperimen.
1.2.4 Mengkomunikasikan hasil eksperimen
KI Kompetensi Dasar Indikator
dengan jujur sesuai data dan fakta.
2 2.1 Memahami konsep suhu, pemuaian, kalor, KOGNITIF (PRODUK)
perpindahan kalor, dan penerapannya dalam Petemuan 1
mekanisme menjaga kestabilan suhu tubuh 2.1.1 Menjelaskan pemuaian yang terjadi pada
pada manusia dan hewan serta dalam zat padat.
kehidupan sehari-hari. 2.1.2 Menerapkan persamaan pemuaian
panjang pada kasus yang relevan.
2.1.3 Menjelaskan faktor kerugian akibat
pemuaian zat padat (pemuaian panjang)
dalam kehidupan sehari-hari.
Pertemuan 2
2.1.4 Menyebutkan masisng-masing 3 (tiga)
contoh pemuaian zat cair dan gas
2.1.5 Menerapkan persamaan pada kasus
pemuaian.
2.1.6 Membedakan pemuaian pada zat cair dan
gas.
Pertemuan 3
2.1.7 Menjelaskan pengertian kalor.
2.1.8 Mendeskripsikan faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi perubahan suhu suatu zat.
2.1.9 Menghitung besar kalor yang diperlukan
untuk menaikkan suhu zat.
Pertemuan 4
2.1.10 Menyebutkan 3 contoh perubahan
wujud dalam kehidupan sehari-hari.
2.1.11 Menjelaskan karakteristik suhu benda
pada sat benda mengalami perubahan
wujud
2.1.12 Menentukan jumlah kalor yang
diperlukan untuk mengubah wujud
suatu zat.
Pertemuan 5
2.1.13 Menjelaskan perpindahan kalor secara
konduksi dapat berlangsung.
2.1.14 Membedakan bahan konduktor dan
isolator.
2.1.15 Menjelaskan faktor yang mempengaruhi
kecepatan perpindahan kalor pada
proses konduksi.
Pertemuan 6
2.1.16 Menjelaskan radiasi dan pengaruh
warna benda terhadap daya serap kalor
2.1.17 Menjelaskan dan menyebut-kan 3
contoh cara pemanfaatan radiasi dalam
kehhidupan sehari-hari
KI Kompetensi Dasar Indikator
2.2 Melakukan percobaan untuk menyelidiki suhu Kognitif Keterampilan Proses
dan perubahannya serta pengaruh kalor 2.2.1 Merancang dan melakukan penyelidikan
terhadap perubahan suhu dan perubahan melalui: merumuskan masalah,
wujud benda. merumuskan hipotesis, identifikasi
variabel, merancang eksperiment,
mencatat hasil pengamatan, analisis,
kesimpulan pada percobaan pemuaian
pada zat padat.
2.2.2 Menyajikan hasil percobaan/ penyelidikan
pemuaian pada zat padat dengan
presentasi.
2.3* Mengembangkan keterampilan berpikir Kognitif Berpikir Kreatif
kreatif terkait materi pemuaian zat padat 2.3.1 fluency, flexibility, dan originality dalam
menggunakan sebuah obyek untuk suatu
maksud ilmiah sesuai rubrik yang
ditentukan.
2.3.2 fluency, flexibility, dan originality dalam
mengajukan pertanyaan-pertanyaan
baru.
2.3.3 fluency, flexibility, dan originality dalam
mengajukan memperbarui suatu produk
teknis.
2.3.4 fluency, flexibility, dan originality dalam
berimajinasi ilmiah.
2.3.5 fluency, flexibility, dan originality dalam
berpikir kreatif ilmiah.
2.3.6 fluency, flexibility, dan originality dalam
melakukan eksperimen kreatif.
2.3.7 flexibility, dan originality dalam
merancang sebuah produk sains kreatif.
3 3.1 Merakit alat untuk melakukan percobaan atau 3.1.1 Merangkai alat sesuai dengan
penyelidikan suhu dan perubahannya. prosedur percobaan dan dapat
menggunakan alat ukut untuk
mengukur sesuai variabel-variabel
percobaan.
.
Kata Kunci

 Pemuaian panjang  Perubahan wujud zat


 Pemuaian luas  Koefisien muai
 Pemuaian volume  Bimetal

BAB 1
Pertemuan 1
Pemuaian pada zat padat
Pertemuan 2
Pemuaian pada zat cair dan Gas
Tinjauan Bab Ide pokok
Dalam kehidupan sehari-hari kita  Pada umumnya zat akan memanas ketika dipanaskan
tak pernah lepas dari pemuaian suatu dan menyusut ketika didinginkan
zat. Perltatikan gambar di atas. Celah  Proses pemuaan berkaitan erat dengan kalor dan suhu
baja pada jembatan seperti gambar di tertentu pada zat
atas berfungsi untuk menyediakan cukup
ruang untuk pemuaian sehingga 1. Proses Pemuaian Zat Padat, Cair dan Gas
jembatan tidak melengkung ketika
terjadi pemuaian. Di sekitar kita masih Pada umumnya, zat-zat akan memuai ketika
banyak peristiwa berkaitan pemuaian. dipanaskan dan menyusut kernbali ketika didinginkan. Hal
Dapatkah kalian menyebutkannya? ini terjadi karena molekul-molekul benda bergetar lebih
Pemasangan kaca jendela dan cepat, maka, molekul tersebut memerlukan lebih banyak
pemasangan rel kereta api harus ruang sehingga zat rnemuai. Tetapi, ada pula sebagian zat
memperhatikan faktor pemuaian akan menyusut bila didinginkan pada suhu tertentu.
Pemuaian zat pada umumnya ke segala arah, namun
Tinjauan bab ini adalah mempelajari untuk hal khusus kita dapat memperhatikan pemuaian
tentang pemuaian zat padat, zat cair pada arah tertentu, misalnya bertambah panjang atau
serta membandingkan pemuaian pada luas, dan arah pemuaian lainnya diabaikan. Ada 3 macam
berbagai zat padat proses pemuaian zat yang akan kita bicarakan, yaitu:
pemuaian zat padat, zat cair, dan gas.
Proses pemuaian berkaitan erat dengan kalor dan
suhu tertentu pada zat. Pada umumnya, zat yang
mempunyai suhu yang tinggi akibat adanya kalor yang
bekerja akan menyebabkan terjadinya pemuaian.
Pemuaian di sini berarti mengalami pertambahan ukuran.

Buku Ajar Siswa Suhu dan Perubahannya 1


1.1. Proses Pemuaian Zat Padat
Proses pemuaian zat padat bisa kamu lihat saat kamu
memanaskan batang logam, ternyata batang logam tersebur
bertambah panjang. Mengapa
bisa demikian? Hal ini terjadi
karena partikel zat selalu bergerak
(bergetar). Jika zat padat tersebut
dipanaskan, gerakan partikelnya
akan semakin cepat dan saling
menumbuk dengan partikel di
dekatnya. Hal ini mengakibatkan jarak antara partikel menjadi
renggang dan zat padat tersebut menjadi bertambah panjang.
Pertambahan panjang bisa semakin besar bila waktu pemanasan
semakin lama dan suhu semakin besar
Salah satu upaya untuk
melatih berpikir kreatif 1.2 Proses Pemuaian Zat Cair
adalah menyelesaikan soal Proses pemuaian pada zat cair,
misalnya saat kamu memasak air
terbuka, yang
dalam panci sampai penuh. Ketika
membutuhkan berbagai mendidih maka air itu akan
cara untuk menyelesaikan tumpah. Hal ini menunjukkan air
masalah dimasksud memuai. Dalam zat cair terjadi
muai volume, karena zat cair
tersebut menempati ruang sesuai
Contoh soal bentuk tempatnya. Pemuaian zat cair ternyata berbeda-beda
bergantung besar koefisien muai volume. Semakin besar koefisien
Sebatang aluminium 50 cm dipanaskan muai volume suatu zat, maka semakin besar pula pemuaiannya.
hingga 100oC. Berapakah pertambahan
panjang aluminium tersebut?
1.3 Proses Pemuaian Gas
Dapatkah soal yang belum lengkap Proses pemuaian gas, terjadi jika gas tersebut mendapat kalor
diselesaikan? Orang kreatif akan maupun suhu yang semakin besar. Misalnya kamu meniup balon,
mampu menyelesaikannya dan balon tersebut kamu letakkan di
halaman yang terkena terik sinar
Matahari, maka lama kelamaan balon itu
Kreatifkah Anda? menjadi pecah. Pecahnya balon tersebut
karena gas/udara dalam balon memuai
Bagaimana cara memperbaiki alat dan balon yang ikut memuai terdesak
Musschenbroek? keluar sehingga pada pemuaian gas dan
balon, balon tak lagi mampu menahan
itatan partikel balonnya hingga
mengakibatkan balon meletus

Buku Ajar Siswa Suhu dan Perubahannya 2


1.1.1 Pemuaian Panjang Zat Padat Bila zat padat dipanaskan dari T1oC menjadi T2oC,
Alat untuk membuktikan adanya berlaku persamaan:
pemuaian zat padat, disebut Musschenbroek. L2 = L1 (1 +  (T2- T1) atau L2 = L1 (1 +
Pada alat tersebut terdapat 3 batang logam T)
bahan aluminium, tembaga, dan besi. Kemudian, Keterangan:
ketika logam tersebut dipanaskan, maka L1 = panjang zat padat pada suhu T1oC (m atau cm)
nampak ketiga logam tersebut begerak. L2 = panjang zat padat pada suhu T2oC (m atau cm)
 = koefisien muai panjang (/oC)
T1 = suhu benda sebelum dipanaskan (oC)
T2 = suhu benda setelah dipanaskan (oC)

Pertambahan panjang suatu zat bila dipanaskan


akan :
1. Berbanding lurus dengan panjang mula-
mula
Gambar 1.4 Pengukuran perbandingan muai
2. Berbanding lurus dengan perubahan suhu
panjang beberapa
logam dengan alat 3. Bergantung dari jenis zat
Musschenbroek.
Contoh Soal
Dari percobaan-percobaan yang dilakukan
dengan menggunakan alat Muscchenbroek Sebatang rel kereta api panjangnya 10 meter pada
disimpulkan bahwa zat pada umumnya memuai ke suhu 0oC. Jika saat dilalui kereta suhunya naik
segala arah (pemuaian volume). Tetapi pada menjadi 100oC dan koefisien muai panjang besi
pemuaian panjang zat padat, yang teramati 0,000012/oC, berapa pertambahan panjang rel?
pemuaiannya terlihat lebih menonjol ke arah
mana, atau kita hanya ingin melihat pemuaian ke Penyelesaian:
arah tertentu. Untuk itu, di penjelasan ini kita bisa Diketahui: L1 = 10 meter
menyelidiki atau menghitung dengan rumus- T = 100oc
rumus tertentu dengan adanya koefisien muai.  = 0,000012/oC
Ditanyakan: pertambahan panjang (L)?
Koefisien muai panjang suatu zat adalah
Jawab:
bilangan yang menunjukkan pertambahan
panjang zat padat jika suhunta dinaikkan L2 = L1(+T)
1oC. = 10 m (1 + 0,000012/oC)x100oC)
= 10 m (1 + 0,0012)
Tabel 1.1 Koefisien muai panjang dari beberapa jenis = 10 m x 1,0012
zat padat. = 11,0012 m
Jadi, pertambahan panjang
L = L2- L1
= 11,0012 m - 10 m = 1,0012 m

1.1.2 Pemuaian Luas Zat Padat


Pada logam yang berbentuk lempengan
tipis (berupa segiempat, segitiga, atau
lingkaran), ukuran volume dapat diabaikan.
Ketika lempengan tersebut mendapat
pemanasan, maka dapat diamati hanya

Buku Ajar Siswa Suhu dan Perubahannya 3


pemuaian luasnya saja. Dengan kata lain, zat 1. Berbanding lurus dengan volume mula-
padat tersebut mengalami muai luas. mula zat
Muai luas dapat diamati pada kaca jendela, 2. Berbanding lurus dengan perubahan
pada saat suhu udara panas, dan suhu kaca suhu zat
menjadi naik sehingga terjadi pemuaian, maka 3. Bergantung dari jenis bahan
kaca memuai lebih besar daripada pemuaian Pertambahan volume zat yang terjadi akibat
bingkainya, akibatnya kaca terlihat terpasang panas, secara matematis dapat dituliskan
sangat rapat pada bingkai. Benda yang
mengalami muai luas akan menjadi lebih besar
daripada semula. Pemuaian yang terjadi pada
sebuah benda padat jika ketebalannya jauh
lebih kecil dibandingkan panjang dan lebarnya,
maka yang terjadi adalah muai luas.

Gambar 1.6 Pemuaian Volume pada Zat Padat

V= Vo.. T
Keterangan:
V = pertambahan volume dalam satuan
m3
Gambar 1. 5. Sebuah kaca sebelum Vo = Volume mula-mula dalam satuan m2
dipanaskan dan setelah  = 3 = koefisien muai volume dalam
dipanaskan satuan /oC
T = perubahan suhu dalam satuan oC
Pertambahan luas suatu zat bila dipanaskan akan :
1. Berbanding lurus dengan luas mula-mula 2. PRINSIP PEMUAIAN DALAM TEKNOLOGI
2. Berbanding lurus dengan perubahan suhu Berbagai contoh dan manfaat pemaaian zat
3. Bergantung dari jenis zat Di rumah kamu mungkin pernah
Pertambahan luas yang terjadi apabila benda mendapatkan tiba-tiba pintu lemari atau
menerima panas, secara matematis dapat jendela terasa sulit untuk dibuka ataupun
dituliskan: ditutup, dan di saat
lain pintu lemari
A= Ao.. T
tersebut mudah
Keterangan:
A = pertambahan luas dalam satuan m2
lagi untuk dibuka.
Ao = luas mula-mula dalam satuan m2 Mengapa bisa
 = 2 = koefisien muai luas dalam terjadi demikian?
satuan /oC Pintu akan memuai
T = perubahan suhu dalam satuan oC sehingga
mengakibatkan
1.1.3 Pemuaian Volume Pada Zat Padat sulit untuk dibuka,
Jika benda yang kita panaskan berbentuk balok, keadaan tersebut
kubus, atau berbentuk benda pejal lainnya, muai biasa terjadi di Gambar 1.7 Jendela dan
volumlah yang harus kita perhatikan (paling kusen dibuat berjarak
saat musim panas.
dominan).
Pertambahan volume suatu zat yang Dan akan kembali mudah dibuka kembali saat
dipanaskan, secara fisis : musim dingin telah datang.
Buku Ajar Siswa Suhu dan Perubahannya 4
Benda lainnya yang akan memuai jika beton pada jembatan disambung dengan batang-
dipanaskan misalnya kabel-kabel listrik yang batangbajayang diberi celah di antaranya. Celah ini
melengkung di saat cuaca panas, namun di saat disediakan untuk menampung pemuaian dan
cuaca mulai dingin kabel-kabel listrik tersebut penyusutan jalan dan batang-batan baja yang
makin lurus. Hal tersebut membuktikan telah disambung tanpa menyebabkan kerusakan
terjadi pemuaian pada kabel saat terkena sinar (jembatan melengkung
Matahari, dan kabel akan menyusut lagi saat
panas Matahari tak lagi menyinari. Untuk lebih
mengetahui tentang
pemuaian kamu bisa
mempelajari beberapa
contoh berikut dan
mencari contoh
lainya.
Gambar 1.10 Celah pada jembatan
Gambar 1.8 keadaan kawat listrik (a) pada
jalan.
hari panas; (b) pada hari dingin
Pengelingan
Desain awal sambungan rel kereta api Pengelingan adalah penyambungan dua plat
selalu menyediakan celah di antara sambungan logam dengan menggunakan paku keling. Kedua
dua batang rel. Hal ini dilakukan agar pemuaian plat yang akan disambung. Paku keling yang sudah
kedua rel yang disambung tidak menyebabkan rel dipanaskan hingga membara kemudian digunakan
m-elengkung. Pada hari yang sangat panas, celah untuk menyambung, setelah itu dipukul hingga
yang telah disediakan dapat saja tidak cukup untuk rata. Pada saat dingin kembali, paku menyusut dan
menampung pemuaian rel yang sangar besar. Jika kedua plat dapat tersambung erat.
ini terjadi, maka rel dapat melengkung

Gambar 1.9 Celah pada Gambar 1.11 Pengelingan logam jaman dahulu
sambungan rel banyak digunakan pada
pembuatan roda pedati
Desain awal. yang banyak digunakan
adalah batangbatang re l dilas untuk membentuk Keping Bimetal
rel panjang yang bersambung. Dengan cara ini, Bimetal artinya dua buah logam. Keping bimetal
hanya 50 atau 100 meter terakhir dari setiap rel adalah dua keping logam yang memiliki
yang panjang yang memuai. Ternyata, cara ini koefisien muai panjang berbeda (biasanya
kuningan dan besi) yang dikeling menjadi satu.
kurang efektif. Selanjutnya untuk mengatasi
Keping bimetal sangat peka terhadap perubahan
masalah ini cara menyambung dua rel panjang
suhu. Pada suhu normal panjang kedua logam
untuk memungkinkan terjadinya pemuaian tanpa
sama, jika suhunya naik, kedua logam memuai
menyebabkan kerusakan (rel melengkung) adalah
dengan pertambahan panjang yang berbeda,
dengan cara ujung rel diruncingkan dan akibatnya keping bimetal membengkok ke arah
disambung saling bertautan. Dua lintasan jalan logam yang mempunyai koefisien terkecil.

Buku Ajar Siswa Suhu dan Perubahannya 5


Pembengkokan bimetal dapat dimanfaatkan
untuk berbagai keperluan misalnya saklar alarm 3. Termostat Bimetal
bimetal, atau termometer bimetal. Termostat adalah alat untuk mengukur suhu
tetap (suhu diatur pada nilai tertentu).
Termostat terdapat pada inkubator (tempat
menyimpan bayi sakit), pemanas air listrik,
kompor listrik,
setrika listrik, dan
pemanas ruangan.
Ada berbagai
desain termostat,
Gambar 1.11 Keping bimetal yang dipanaskan tetapi jenis yang
akan melengkung.
paling umum
digunakan adalah Gambar 1.13 Setrika listrik
Bimetal dan pengunaannya bimetal. Pada
umumnya, termostat berfungsi memadamkan
Bimetal adalah dua keping logam yang berbeda atau menjalankan elemen pemanas ruang
angka muainya yang dikeling menjadi satu. Bila untuk tujuan mengatur suhu ruang agar tetap
bimetal dipanaskan akan membengkok ke arah
pada suhu tertentu yang nyaman bagi
logam yang koefisien muainya lebih kecil. Bila
bimetal didinginkan akan melengkung ke arah
manusia. Kita dapat memilih suhu ruang yang
logam dengan koefisien muai lebih besar. diinginkan dengan cara memutar tombol
pengatur. Jika tombol diputar lebih ke dalam,
keping bimetal harus lebih melengkung ke
1. Sakelar Termal kanan agar kontak dapat terpisah, dan ini
Sakelar termal adalah sakelar yang berarti ruang harus mencapai suhu yang lebih
bekerja berdasarkan pemuaian termal, tinggi sebelum elemen pemanas dipadamkan.
berfungsi menghubungkan sakelar. Pada suhu 3. Termometer Bimetal
normal, keping bimetal lurus. Ketika terjadi Keping bimetal yang
kenaikan suhu, keping melengkung ke kanan digunakan tipis dan
(ke arah invar) dan menyentuh kontak sekrup. berbentuk spiral.
Ini menyebabkan rangkaian listrik tertutup, Satu ujung spiral
dan arus listrik dari baterai ke dalam ditahan tetap (tidak
kumparan bel, sehingga bel berbunyi. Sakelar dapat bergerak),
termal umumnya digunakan untuk tanda sedang ujung lainnya
bahaya (alarm kebakaran) dan bel listrik. menempel ke gir
jarum penunjuk. Gambar 1.14 Termometer
bimetal
Makin besar suhu,
keping bimetal makin melengkung dan
menyebabkan jarum penunjuk bergerak ke
Keping bimetal ujung tetap kanan
menunjuk angka yang lebih besar.
Gambar 1.12 Bel
listrik

Buku Ajar Siswa Suhu dan Perubahannya 6


4. Lampu Tanda Arah (Lampu Sein)
Lampu arah (lampu sein) mobil atau motor Rangkuman UJI KOMPETENSI 1.1
nyala padam (kelap-kelip) karena terpisah atau  Jika zat padat 1. Jelaskan apa
terhubungnya kontak yang disebabkan oleh dipanaskan, gerakan pemuaian? Pemuaian
gerakan keping bimetal. Pada saat kamu (getaran) partikelnya apa saja yang terjadi
menghubungkan sakelar, arus listrik yang sangat pada zat padat.
akan semakin cepat 1. Plat tipis besi seluas 2
kecil mengalir dari dan saling m2 pada suhu 20o C.
baterai melalui menumbuk dengan Setelah dipanasi
lampu dan partikel di dekatnya. suhunya mencapai 80o
kumparan pemanas Hal tersebut C, berapakah luas plat
yang dililitkan mengakibatkan, besi
jarak antara partikel tersebut? (α= 0,000011/
mengitari keping o
C)
bimetal. menjadi renggang
2. Jelaskan faktor
dan zat padat kerugian akibat
menjadi bertambah pemuaian pada zat
panjang, luas dan padat dalam
Gambar 1.15 Lampu tanda arah volume. kehidupan sehari-hari.
(Lampu sein)  Koefisien muai
panjang suatu zat
Arus listrik ini sangat kecil sehingga tidak adalah bilangan
dapat menyalakan lampu, tetapi arus listrik ini yang menunjukkan
pertambahan
mampu memanasi keping. Keping memuai dan panjang zat padat
melengkung ke atas, sehingga kontak saling jika suhunta
menyentuh (lihat Gambar 1.15). dinaikkan 1oC.
Pada saat kontak saling menyentuh, arus  Pada pemuaian
listrik dari baterai berhenti mengalir melalui benda padat berlaku
 = 2;  = 3 
kumparan, tetapi mengambil jalan yang
hambatannya lebih kecil, yaitu melalui keping
bimetal. Sekarang keping menghubungkan arus Berpikir Kreatif
listrik dari baterai langsung ke lampu sehingga
dihasilkan arus yang cukup besar untuk 1. Apa kegunaan ilmiah sepotong
menyalakan lampu. Dengan terputusnya arus kawat?
dalam kumparan pemanas, keping bimetal
2. Bagaimana cara menentukan
mendingin dan lurus kembali sehingga kontak
saling terpisah. Akibatnya, arus listrik kembali pemuaian panjang dari suatu
mengalir dari baterai melalui kumparan dan lampu plat logam (logam persegi)?
padam. Jadi, fungsi keping bimetal adalah 3. Bagaimana cara mengurangi
memisahkan dan menghubungkan kontak kerugian akibat pemuaian
sehingga menghasilkan lampu tanda arah yang (panjang, luas dan volume)?
nyala padam. Untuk mematikan lampu tanda arah,
4. Bagaimana cara menentukan
kamu harus memutuskan sakelar.
penghantar panas yang baik?

Contoh jawaban:
1. Penghantar panas.
2. Buat jari-jari sepeda
3. Alat percobaan pemuaian

Buku Ajar Siswa Suhu dan Perubahannya 7


Lab 1: LKS 1
A. Mengamati 2. Mengukur; Sediakan kawat aluminium, besi
Kamu pernah melihat kabel listrik dan kabel dan tembaga dengan panjang yang sama (misal
telepon yang membentang dibuat kendur. Pada 20 cm).
malam hari Andi memperhatikan bahwa
kekenduran kabel listrik tersebut berkurang. 3. Atur kedudukan jarum-jarum penunjuk pada
Kamu mengingat pelajarannya di sekolah, setiap batang logam sampai angka nol.
bahwa setiap benda panjang akan memuai. 4. Eksperimen; Tuangkan spritus pada pembakar
Kamu akan menyelidiki apakah ada pengaruh spritus, nyalakan dengan korek api
jenis benda terhadap pemuaian 5. Mengamati: Amati keadaan jarum-jarum
B. Untuk menjawab permasalahan tersebut, kalian penunjuk selama pemanasan tiap 2 menit
harus melakukan sebuah percobaan. 6. Menggunakan angka. Temukan perbedaan
1. Sebelum melakukan percobaan, coba kalian antara pengukuran awal dan pengukuran akhir
tuliskan rumusan masalah yang akan kalian setelah penunjukan jarum penunjuk
pecahkan melalui percobaan ini dengan kata-
Musschenbroek. Tuliskan hasilnya di Tabel 1!
katamu sendiri di LKS1 yang dibagikan guru!
(Menanya) Tabel 1. Data Hasil Pengamatan
2. Berdasarkan rumusan masalah yang kamu tulis, No Waktu Lo Pertamabahan Panjang (mm)
buatlah rumusan hipotesis atau dugaan (menit) (mm)
Aluminuim Besi Tembaga
sementara mu di LKS1 yang dibagikan guru!
1 0 20
3. Berdasarkan hipotesis di atas, identifikasi variabel
pada percobaan ini! 2 2 20

Variabel: 3 4 20
(a) yang dikontrol: (dijaga tetap) 4 6 20
(b) yang dimanipulasi: (yang diubah-ubah) 5 8 20
(c) yang merespon: (yang diamati)
4. Tuliskan definisi operasional variabel-variabel
yang telah kalian tentukan D. Mengasosiasi
(a) Definisi Operasional Variabel Kontrol :
(b) Definisi Operasional Variabel Manipulasi : 1. Apa hubungan waktu pemanasan dengan
(c) Definisi Operasional Variabel Respon : pertambahan panjang logam? Jelaskan
jawaban kalian.
2. Apa yang dapat kalian simpulkan dari hasil
Alat dan Bahan pengujian pemuaian panjang yang sudah
1. Alat Musschenbroek 1 buah dilakukan:
2. Pembakar Spritus 1 buah 3. Mengapa terjadi pertambahan panjang pada
3. Spritus secukupnya logam?
4. Korek api 1 buah
5. Logam aluminium 20 cm Penyelidikan lebih lanjut
6. Logam tembaga 20 cm
Kamu dan kelompokmu masuk ke
7. Logam besi 20 cm
Laboratorium, dan menemukan alat
Muschenbroek dan berbagai jenis
D. Mengumpulkan Informasi kawat atau logam, apa yang akan
1. Siapkan alat Musschenbroek di atas meja kamu lakukan?
percobaan
Berpikir kreatif analog dengan sinar yang masuk
pada cermin divergen, sinar itu akan dipantulkan
menyebar dari titik pusat cermin

Buku Ajar Siswa Suhu dan Perubahannya 8


2. Pemuaian pada Zat Cair dan Gas

pemuaian, zat cair, gas, koefisien muai volume,


erlenmeyer pemuaian zat gas,rumus pemuaian
gas,pemuaian pada zat gas

2.1 Pemuaian Zat Cair

Pada zat cair hanya dikenal ukuran volume,


karena itu pada zat cair hanya dikenal muai
volume. Makin tinggi kenaikan suhu, makin besar
penambahan volume zat cair. Pemuaian zat cair yang
satu dengan yang lain umumnya berbeda, meskipun
volume zat cair mula-mula sama. Untuk seluruh zat Berdasarkan hasil pengamatan, ternyata besar
cair pemuaian makin besar jika kenaikan suhu koefisien muai ruang zat padat sama dengan tiga kali
bertambah besar. koefisien muai panjang. Jadi  = 3a.

Koefisien muai ruang atau rruai. aolurne adalah Pemuaian zat cair dapat
bilangan yang menunjukkan pertambahan volume dimanfaatkan dalam penggunaan
setiap satuan volume suatu zat bila suhu naik 1oC. termometer zat cair, biasanya zat cair
yang digunakan adalah raksa atau
Tabel 1.2 Koefisien muai ruang beberapa alkohol. Sifat naik atau turunnya zat
jenis zat cair cair dalam pipa kapiler sebagai akibat
pemuaian zat cair inilah yang
No Jenis zat cair Koefisien muai digunakan untuk mengukur suhu.
ruang (/oC) Permukaan zat cair naik sepanjang
1 alkohol (meryl) 0,00120 pipa kapiler dan ber henti pada posisi
2 Alkohol (ethyl 0,00110 tertentu yang sesuai dengan suhu
Gambar 1.17
3 Gliserin 0.00053 benda. Suhu yang terukur dinyatakan Termometer
4 Minyak parafin 0,00090 oleh skala yang berimpit dengan alkohol
5 Air Raksa 0,00018 permukaan zat cair pada pipa kapiler
6 Air 0,00044 tersebut.
7 Karbor Sulfida 0,00112 Pemuaian yang terjadi pada zat cair adalah
8 Terpentin 0,00105 muai volume. Air yang keluar dari bejana merupakan
9 Aseton 0,00150 indikasi perbedaan pemuaian yang berbeda antara
zat padat dan zat cair. Air yang tertumpah dari
Pada rumus pemuaian volume zat cair ternyata bejana menandakan pemuaian zat cair yang lebih
berlaku besar dari muai zat padat, dalam hal ini adalah
untuk zat padat. Persamaannya sebagai berikut: bejananya.
V2 = V1 [1 +  (T2- T1)]
Keterangan: Anomali Air
V2 = volume pada suhu T2oC (m3 atau cm3)
V1 = volume pada suhu T1oC (m3 atau cm3) Hampir semua zat akan memuai jika dipanaskan dan
 = koefisien muai ruang (/oC ) menyusut jika didinginkan. Tetapi, air memiliki
T1 = suhu awal (oC) sedikit pengecualian. Jika suhu diturunkan, memang
T2 = suhu akhir (oC) volume air akan makin kecil seperli lainnya. Namun
pada suatu ketika volume air justru membesar

Buku Ajar Siswa Suhu dan Perubahannya 9


meskipun suhunya tetap diturunkan. Jadi ada suhu Diketahui:
dimana air memiliki volume paling kecil. Jika pada Aluminium Air
suhu tersebut air dipanaskan, volumenya akan V1= 2000 cm3 V1 = 2000 cm3
bertambah besar, jika pada suhu tersebut air T1 = 20oC T1 = 20 oC
didinginkan, volumenya akan membesar. T2 = 70oC= 70"C T2 = 70 oC
 = 0,000 025/oC  = 0,00018/oC
Sifat air yang demikian disebut anomali air. Pada
tekanan 1 atm, volume terkecil yang dimiliki air pada Ditanyakan: volume air yang tumpah (V2 air – V2
suhu 4°C . Dengan demikian, volume es lebih besar Aluminium
daripada volume air pada suhu 4°C . Karena Jawab
volumenya paling kecil maka, massa jenis yang a. Aluminium
terbesar terjadi saat suhu 4°C.  =3 x 
= 3 x 0,000 025 /oC
= 0,000 075 /oC
V2=V1{l+(T2-T1}
= 2 000 cm3 {1 + 0,000 075 (70 - 20)}
= 2 000 cm3 {1 + (0,000 075)(50)}
= 2 000 cm3 {1 + 0,003 75}
= 2 000 cm3 {1,003 75}
= 2 007,5 cm3

b. Air
Karena angka muai ruang air cukup besar maka
rurnus
Gambar 1.18 Grafik suhu 4°C air menunjukkan sifat yang digunakan:
anomali V2=V1{1 +(T2 – T1)}
= 2000 cm3 {1 + 0,000 44 (70 - 20)}
Ketika danau di daerah yang bersuhu = 2000 cm3 {1 + 0,022}
dingin membeku, es yang terbentuk akan = 2000 cm3 {1,022}
mengapung di atas permukaan air. Hal ini terjadi = 2044 cm3
karena massa jenis es lebih kecil daripada air yang Jadi, volume air yang tumpah
bersuhu 1°C sampai 4°C. Itulah sebabnya V=V2 air - V2 aluminium
permukaan danau sudah menjadi es, namun di = 2044 cm3 - 2007.5 cm3
dasarnya masih menjadi air. Begitu juga bila kita = 36,5 cm3
membuat es batu dengan menggunakan pendingin
(refrigerator), volume air sebelum menjadi es 2.2 Pemuaian Gas
akan jauh lebih kecil dibandingkan setelah seluruh
air telah berubah menjadi es.
Gas mengalami pemuaian ketika suhunya
bertambah dan
Penerapan matematika ke dalam konsep mengalami penyusutan
jika suhunya turun.
Contoh soal Pada gas tidak dikenal
1. Sebuah bejana aluminium berisi penuh air 2000 muai panjang dan muai
cm3. Suhu bejana dipanaskan dari 20oC menjadi luas, yang ada hanyalah
70oC. Berapa iir yang tumpah jika koefisien muai muai volume gas. Dari
panjang aluminium 0,000 025/oC dan koefisien penelitian yang
muai ruang air 0,000 44/oC? dilakukan
Cara penyelesaian: menunjukkan bahwa koefisien muai volume
Gambar 1.19. Balon udara
Buku Ajar Siswa Suhumerupakan
dan Perubahannya
salah satu 10
contoh penerapan muai gas
semua gas sama yaitu : 0,00367 /K.

Koefisien muai volume (ruang) sernua gas adalah


sama Rangkuman
besar yaitu 1/273 atau 0,003 663 /oC (Ditentukan
oleh Joseph L. Gay-Lussac dari Perancis). Koefisien muai ruang atau muai. volurne adalah
bilangan yang menunjukkan pertambahan volume
Pemuaian gas pada tekanan tetap setiap satuan volume suatu zat bila suhu naik 1oC.

V1 = Vo {1 + 1/273 (T2- T1)} Pada rumus pemuaian volume zat cair ternyata
berlaku
Keterangan: untuk zat padat. Persamaannya sebagai berikut:
V1 = volume gas setelah dipanaskan (m3 atau cm3) V2 = V1 [1 +  (T2- T1)]
Vo = volume gas sebelum dipanaskan (m3 atau
cm3)
Berdasarkan hasil pengamatan, ternyata
T0 = suhu gas sebelum dipanaskan
besarkoefisien muai ruang zat padat tiga kali
T1 = suhu gas sesudah dipanaskan
koefisien muai panjang,  = 3 .
Penerapan matematika ke dalam konsep
Koefisien muai volume (ruang) semua gas
Contoh soal adalah sama besar yaitu 1/273 atau 0,003663 /oC
Sebuah gas pada rekanan tetap, volume gas pada (dikemukan oleh Joseph L. Gay-Lussac dari
suhu 0oC adalah 12 m3. Berapakah volume gas pada Perancis
suhu 546oC?
Persamaannya:
Penyelesaian:
V1 = Vo {1 + 1/273 (T2- T1)}
Diketahui:
Vo=72m3
T1 = 0oc
T2 = 546oC Pengecekan diri
Ditanyakan: Vt =...?
1. Sebutkan masing-masing 3 (tiga) contoh
Jawab: pemuaian pada zat cair dan gas yang pernah
Vt = Vo {1 + 1/273 (T2- T1)} kamu amati dalam kehidupan sehari-hari.
= 12 {1 + (1/1273)(546)} 2. Apa perbedaan antara pemuaian volume
=12(1+2) m3 pada zat cari dan gas??
=36 m3 3. Volume minyak tanah dalam sebuah wadah
pada suhu 0oC adalah satu liter. Jika
Jadi, volume gas setelah memuai sebesar 36 m3 koefisien ruang minyak tanah adalah
0,000955/oC. Tentukan volume minyak
Anda harus berpikir
Berpikir kritis dan kreatif
Coba kamu pikirkan dan silahkan
tuliskan pendapatmu, apa yang 1. Andaikan anda melakukan praktikum
pemuaian pada zat cair. Volume zat cair tentu
akan terjadi andaikan koefisien
akan bertambah. Tentukan volume akhir zat
muai volume antara zat padat dan cair yang Anda uji dalam praktik Anda.
zatAjar
cairSiswa
sama 2. Apakah pemuaian zat cair dan gas hanya
Buku Suhu dan Perubahannya 11
menimbulkan kerugian saja?
tersebut pada saat 100oC. 1. Mengukur; Masukkan air dan minyak goreng
Lab 2: LKS 2 ke dalam labuh didih hingga penuh.
2. Psikomotor: Pasang pipa kapiler pada lubang
sumbat karet.
A. Pengamatan (fenomena)
Yanti membeli minuman bersoda dalam
Alat dan bahan
kemasan kaleng dan air mineral dalam
1. Labu didih 2 buah
kemasan plastik. Dia menemukan hal yang 2. Sumbat karet 2 buah
berbeda, minuman bersoda tidak penuh 3. Pipa kapiler 2 buah
sedangkan minuman mineral penuh. Dia 4. Pembakar Spritus 1 buah
mengingat pelajarannya di sekolah bahwa zat 5. Statif 2 buah
cair memuai bila dipanaskan. Apakah 6. Air 1 liter
penyelidikan dapat dilakukan untuk 7. Minyak goreng secukupnya
8. Pewarna 2 warna
mengetahui adanya perbedaan volume
akibat pemuaian pada kedua zat cair
tersebut?
Menanya
1. Dengan sumber panas yang sama, jika dua jenis
zat cair dipanasi pertambahan kedua zat cair
sama?
2. Apakah perbedaan jenis zat cair berpengaruh
terhadap perubahan volume pemuaian.

B. Untuk menjawab permasalahan


tersebut, kalian harus melakukan
sebuah percobaan.
1. Sebelum melakukan percobaan, coba kalian
tuliskan rumusan masalah yang akan kalian
pecahkan melalui percobaan ini dengan kata-
katamu sendiri di LKS2 yang dibagikan guru!
(Menanya)
2. Berdasarkan rumusan masalah yang kamu tulis, c. Mengumpulkan Informasi
buatlah rumusan hipotesis atau dugaan
sementara mu di LKS2 yang dibagikan guru! 1. Psikomotor; Pasang sumbat karet pada labu
3. Berdasarkan hipotesis di atas, identifikasi variabel didih sedemikian rupa sehingga zat cair dari
pada percobaan ini! labu didih masuk ke dalam pipa kapiler.
Variabel: 2. Mengamati; Tandai permukaan air dan
(a) yang dikontrol: (dijaga tetap) minyak goreng pada pipa kapiler.
(b) yang dimanipulasi: (yang diubah-ubah)
(c) yang merespon: (yang diamati) 3. Eksperimen: Panaskan labu didih dengan
4. Tuliskan definisi operasional variabel-variabel pembakar spiritus.
yang telah kalian tentukan 4. Amati apa yang terjadi pada labuh didih
(a) Definisi Operasional Variabel Kontrol : setelah pemanasan.
(b) Definisi Operasional Variabel Manipulasi : 5. Mengukur; Tandai dan ukur permukaan air
(c) Definisi Operasional Variabel Respon : dan minyak goreng pada
pipa kapiler setiap 1 menit.

Buku Ajar Siswa Suhu dan Perubahannya 12


Tabel 1. Hasil Pengamatan

Mengasosiasi
1. Apakah yang terjadi pada zat cair dalam
pipa?
2. Menunjukkan apakah naiknya zat cair pada
pipa?
3. Apakah naiknya zat cair pada kedua pipa
sama tinggi?
4. Berilah kesimpulan dari kegiatan di atas
disertai dengan bukti-bukti hasil
pengamatan!
Berpikir Kreatif
1. Apa yang dilakukan seorang juru masak
Penyelidikan Lanjutan agar makanana yang dimasaknya
Untuk melakukan pengujian pemuaian secepat mungkin dapat disajikan?
pada zat cair tentunya berbagai jenis zat 2. Bagamana cara menyimpan minuman
cair dapat diuji, apa yang kamu lakukan? bersoda dalam kulkas?
3. Apakah pemuaian zat cair dan gas
hanya menimbulkan kerugian saja?

Contoh Jawaban No. 1:


1. Membuat ukuran airnya sesuai
dengan yang dimasak.
2. Menutup alat masak dengan
rapat.
3. Menutupnya denagn bahan
logam atau kaca (bahan-bahan
yang berat).
4. Memperbesar api dan membuat
jarak dengan alat masak sedeakt
mungkin.
Apa yang dapat kamu lihat?? 5. Memakai wajan tebal (agar
dapat menyimpan panas.

Buku Ajar Siswa Suhu dan Perubahannya 13


ULANGAN BAB I 5. Koefisien muai panjang tembaga = 0,000 018 /oC
A. Penilaian Pemahaman Konsep sedangkan koefisien muai panjang baja = 0,000
I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar 011 /oC. Bila kedua logam tersebut dikeling
1. Perhatikan tabel berikut. menjadi satu kemudian dipanaskan maka yang
terjadi adalah . . . .
a. Iogam melengkung ke arah tembaga
b. logam melengkung ke arah baja
c. logam melengkung ke bawah
d. logam tetap lurus seperti semula

6. Ban sepeda yang terkena terik sinar Matahari


dalam waktu yang lama dapat meletus karena ....
Berdasarkan angka muai panjangnya, maka bila a. udara dalam ban memuai, sedang ban tetap
dipanaskan, zat yang memiliki kecepatan bertambah b. ban memuai, sedang udara dalam ban tetap
panjang yang terbesar adalah . . . . c. koefisien muai udara lebih besar dari
koefisien muai karet
a. 1 c. 3 d. koefisien muai karet lebih besar dari pada
b. 2 d. 4 muai udara

2. Angka muai panjang besi 0,000 017 /oC. Jika 7. Perhatikan alat-alat berikut ini.
panjang besi mula-mula 100 cm dan dipanaskan 1. setrika otomatis
hingga kenaikan suhu 200 oC, maka panjang besi 2. sekring
sekarang menjadi.... 3. alarm kebakaran
a. 100,72 cm c. 200,72 cm Alat di atas yang menggunakan prinsip bimetal
b. 100,24 cm d. 240 cm adalah....
a. 1 dan 3 c. 2 dan 3
3. Perhatikan grafik di bawah ini. b.1 dan 3 d. 1, 2 dan 3

8. Volume gelas kaca pada suhu 20oC adalah 500


mL. Jika koefisien muai panjang kaca 0,000 09
/oC. volume gelas tersebut pada suhu 75oC
adalah . . .
.
a. 500,25 mL
b. 500.495 mL
Pernyataan yang benar untuk suhu 4oC grafik di atas c. 500,mL
adalah.... d. 501,08 mL
a. volume air paling besar
b. massa jenis air paling besar
II. Jawablah dengan singkat dan jelas.
c. massa air paling besar
d. suhu air paling besar 1. Mengapa pemasangan rel kereta api dibuat
celahcelah?
4. Alat ini dinamakan untuk mengukur pemuaian 2. Baja pada suhu 20oC panjangnya 3 meter. Jika
pada zat padat adalah. . . . dipanaskan hingga suhunya 60oC, berapa
a. dilatometer c. gravesander penambahan panjang baja tersebut? Koefisien
b. labu didih d. musschenbroek muai panjang baja 0,000 011 /oc.

Buku Ajar Siswa Suhu dan Perubahannya 14


3. Bagaimana cara membuktikan bahwa gas itu sinar Matahari selama 2 jam. Amatilah dengan
memuai bila dipanaskan? seksama, apakah jembatan bergerak
4. Bagaimana kerja alat berikut, berkaitan dengan naik(merangkak)? Buatlah kesimpulan untuk masing-
prinsip bimetal? masing kelompok.

5. Jelaskan bagaimana cara pemasangan kaca


pada bingkainya untuk mengantisipasi agar
kaca tidak pecah akibat pemuaian.

B. PENILAIAN KINERJA ILMIAH


I. Penilaian Proyek
Data terjadinya pemuaian di sekitar rumahmu.
Pemuaian zar apayang paling banyak terjadi di
lingkunganmu

II. Penilaian Produk


Jembatan yang merangkak barena panas Bentuklah
kelompok yang terdiri atas 8-10 siswa. Masing-
masing kelompok menyediakan alat-alat dan bahan-
bahan sebagai berikut.

Alat : gunting seng, penggaris, tang, palu, gergaji


besi (2 buah), kain lap, dan spidol.
Bahan : kaleng minuman bekas yang terbuat dari
aluminium, balok kayu berukuran 5 cm X 2 cm,
plastik, dan selotif.

Cara membuat: dengan bantuan penggaris, spidol,


tang, dan gunting seng, bukalah sebuah kaleng
minuman bekas yang terbuat dari bahan aluminium
dan bersihkan sisa air minuman dengan kain lap.
Buatlah pelat berbentuk persegi panjang berukuran
12 cm x 6 cm, kemudian tekuklah sisi-sisi persegi
panjang tersebur masing-masing 2 cm dari tepi,
seperti Gambar (a). Selanjutnya, sejajarkan dua buah
gergaji besi dengan sekat balok kayu yang diikat
dengan tali plastik. Jembatan aluminium kemudian
diletakkan di atas pasangan gergaji besi, mata gergaji
menghadap ke atas agar jembatan tersebut mudah
merangkak ke atas. (Lihat Gambar (b) di bawah ini.).
Selanjutnya, jemurlah jembatanmu di bawah terik
Buku Ajar Siswa Suhu dan Perubahannya 15
BAB 2

KALOR DAN PERPINDAHANNYA Tujuan Pembelajaran


Pernahkah kamu minum air minuman dingin
yang diambil dari dalam lemari es? 1. Menyelidiki pengaruh kalor
Bagaimana rasanya? terhadap suhu dan perubahan
Dingin bukan? wujud zat.
Tetapi, pernahkah 2. Menyelidiki faktor-faktor yang
kamu mengamati, dapat mempercepat penguapan.
mengapa dinding 3. Menghitung besar kalor yang
luar diperlukan untuk menaikkan
bagian belakang suhu zat.
lemari es justru terasa 4. Menghitung kalor yang
panas ketika bamu dibutuhkan zat pada saat
pegang? Tahukah mendidih dan melebur.
kamu prinsip kerja 5. Menunjukkan penerapan sifat
lemari es? Lemari es kalor dalam teknologi.
merupahan salah satu alat yang prinsip 6. Menyelidiki perpindahan kalor
kerjanya memindahkan kalor dengan secara konduksi, konveksi, dan
bantuan energi dari daya listrik. Untuk lebih radiasi. (*)
memahaminya pelajarilah bab ini yang akan
membahas kalor perpindahan halor,
hubungan kalor dengan suhu, dan wujud zat.

Kata-kata Kunci
Kalor Titik beku
Konduktivitas Deposisi
termal Kalor jenis
Menguap  Kapasitas kalor
Menyublim
Kalor laten
Titik didih
Mencair Asas Black
Titik lebur Konduksi
Membeku Konveksi
Radiasi

Kalor dan Perpindahannya | 17


Pertemuan
2.1 Kalor 2.1 PENGARUH KALOR TERHADAP PERUBAHAN
3 SUHU DAN PERUBAHAN WUJUD ZAT
Suhu
menyatakan tingkat panas benda. Benda 2.1.1 Kalor dapat Menyebabkan
memiliki tingkat panas tertentu karena di dalam Kenaikan Suhu
benda terkandung energi panas. Seperti telah Kalor dapat menaikkan suhu benda. Faktor-
kamu lakukan dalam kegiatan penyelidikan di fakror apa saja yang mempengaruhinya? Untuk
atas, segelas air dan seember air yang bersuhu itu lakukan kegiatan berikut:
sama memiliki energi panas yang berbeda. Jelajah Konsep 2.1
Untuk menaikkan suhu 200 g air, memerlukan
1. Sediakan sebuah gelas kimia dan isilah
energi panas yang lebih besar daripada 100 g
dengan air.
air. Pada suhu yang sama, zat yang massanya
2. Siapkan statif, kaki
lebih besar mempunyai energi panas yang lebih tiga, kasa,
besar pula. pembakar spiritus
Tubuhmu mengubah sebagian makanan atau pembakar
menjadi energi panas. Energi panas yang bunsen,
disediakan oleh makanan diukur dalam termometer, dan
kilokalori, sering disingkat kkal atau Kal (dengan korek api.
K huruf kapital). Satu Kal makanan sama dengan 3. Susunlah peralatan
1.000 kalori. Kita menggunakan kilokalori untuk seperti seperti
makanan karena kalori terlalu kecil untuk gambar di samping.
dipakai mengukur energi pada makanan yang Gambar 2.1 Kenaikan Suhu
kita makan (agar bilangan yang dikomunikasikan
4. Nyalakan pembakar. Amatiperubahan
tidak terlalu besar).
suhu yang tampak pada termometer.
Istilah kalor yang berasal dari caloric,
yang pertama kali diperkenalkan oleh Antoine
5. Nyalakan terus pembakar untuk
Laurent Lavoiser (1743-1794) seorang ahli kimia melanjutkan pemberiankalor. Apakah suhu
dari perancis. Oleh para ahli kimia dan fisika air akan terus naik?
pada saat itu, kalor dianggap sebagai zat alir 6. Apa yang dapat kamu simpulkan dari
yang tidak terlihat oleh mata. Oleh karena itu, kegiatan di atas?
satuan kalor ditetapkan dengan nama kalori
(kal). Energi kalor dapat berubah menjadi energi Bersama dengan pemberian kalor, suhu air akan
mekanik atau sebaliknya. Oleh karena itu, terus naik sampai keadaan tertentu. Kegiatan
terdapat hubungan anrara saruan energi kalor tersebut menunjukkan bahwa kalor dapat
(kalori) dengan satuan energi mekanik (joule). mengubah suhu suatu benda. Semakin banyak
Hubungan ini ditemukan oleh James Prescott kalor yang diberikan kepada suatu benda akan
Joule (1818-1889) seorang ilmuwan semakin besar kenaikan suhu benda tersebut.
berkebangsaan Inggris. Hubungan tersebut Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa
adalah: kenaikan suhu suatu benda sebanding dengan
pemberian kalornya.
Satu kalori adalah jumlah energi panas
yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 a. Massa Zat
gram air hingga naik sebesar 1 oC Sudah diketahui untuk menaikkan suhu kita
perlu memberikan kalor. Tetapi, jika jumlah
Satu kalori sama dengan 4,184 J, sering kalor yang sama diberikan pada sejumlah massa
dibulatkan menjadi 4,2 J yang berbeda apa yang terjadi?
Untuk menaikkan suhu yang sama pada jumlah
zat yang berbeda, kalor yang dibutuhkan
Kalor dan Perpindahannya | 18
berbeda. Semakin banyak massa suatu benda, dengan dua benda yang massanya sama tetapi
akan semakin besar kalor yang dibutuhkan jenisnya berbeda. Apakah banyaknya kalor yang
untuk menaikkan suhunya. Dengan kata lain, dibutuhkan untuk menaikkan suhu zat yang
kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu berbeda akan sama? Untuk mengetahui hal
suatu zat sebanding dengan massa zat itu. tersebut, lakukan kegiatan berikut.
Untuk memahami hal tersebut, lakukan
kegiatan berikut. Jelajah Konsep 2.3
1. Siapkan dua buahKo gelas kimia masing-masing
Jelajah Konsep 2.2 gelas diisi dengan
ns air 150 mL dan minyak
goreng 150 mL, kemudian ukurlah suhu air
2.2
1. Siapkan dua buah gelas kimia, masing-masing ep
dan minyak goreng tersebut.
gelas diisi 2. Siapkan statif,
dengan air kali tiga, kasa,
150 mL dan pembakar
250 mL, spirtus atau
kemudian pembakar
ukurlah suhu bunsen,
air pada termometer,
masing- stopwatch, dan
masing gelas. korek api.
2. Siapkan Gambar 2.2 Mengukur suhu mendidih
3. Rangkailah
statif, kaki tiga, kasa, pembakar spirtus atau peralatan seperti Gambar 2.3.
pembakar bunsen, termometer stopwatch, dan 4. Nyalakan pembakar, bersamaan dengan itu
korek api. jalankan stopwatch.
3. Rangkailah peralatan 5. Perhatikan termometer pada ke dua gelas
4. Nyalakan pembakar, jalankan stopwatch. kimia tersebut dan catatlah hasilnya pada
bersamaan dengan tabel setiap 2 menit untuk kenaikan suhu air
5. Perhatikan rermomerer pada ke dua gelas kimia dan minyak goreng pada masing-masing
tersebut dan catatlah hapilnya pada tabel setiap gelas.
2 menit untuk kenaikan suhu air pada masing-
masing gelas. Tabel 2.2 Kenaikan suhu untuk massa air
yang berbeda
Tabel 2.1 Kenaikan suhu untuk massa air yang Waktu Kenaikan Suhu (/oC)
berbeda
(menit) 150 mL air 150 mL
minyak
Waktu Kenaikan Suhu (/oC) goreng
(menit) 150 mL 250 mL 2 ..... .....
2 ..... ..... 4 ..... .....
4 ..... ..... 6 ..... .....
6 ..... ..... 8 ..... .....
8 ..... ..... 10 ..... .....
10 ..... .....

b. Massa Jenis Untuk jenis zat yang berbeda dengan massa


Sudah kita ketahui bahwa banyaknya kalor yang sama, kalor yang dibutuhkan untuk
dibutuhkan untuk menaikkan suhu yang sama menaikkan suhu yang sama adalah berbeda.
sebanding dengan massa benda. Bagaimana Dengan kata lain, kalor yang diperlukan

Kalor dan Perpindahannya | 19


untuk menaikkan suhu bergantung pada zat dan bergantung massa zat, yaitu kapasitas
jenis zat. Dari ke tiga kegiatan di atas dapat kalor. Kapasitas Kalor adalah banyaknya kalor
disimpulkan bahwa banyaknya kalor yang yang diperlukan suatu zat untuk menaikkan
digierlukan untuk menaikkan suhu suatu suhu zat itu loC.
zat benda bergantung pada: C = Q/T atau Q = CT
1. Massa benda (m)
2. Massa jenis benda (c) Keterangan:
3. Perubahan suhu (T) C = kapasitas kalor (joule/K atau joule/oC)
Q = banyaknya kalor yang diperlukan
Secara matematika dituliskan: (joule)
Q = mcT T = kenaikan suhu (K) atau (oC)
Keterangan:
c = kalor jenis (kal/g oC) atau (joule/kg Contoh soal
oC) Sebuah benda bermassa 400 gram memerlukan
kalor sebesar 2000 joule untuk menaikkan suhu
Q = banyaknya kalor yang diperlukan
sebesar 20oC. Berapa besar kapasitas kalor
kalori) atau (joule)
benda tersebut?
m = massa benda (gram) atau (kg)
T= perubahan suhu (oC) Penyelesaian:
Diketahui: m = 400 g= 0,4 kg
Contoh soal Q = 2000 joule
Minyak tanah bermassa 500 gram T = 20oC
dipanaskan sehingga suhunya naik 10oC. Ditanyakan C=...?
Jika kalor jenis minyak 2.2 x 103 J/KgoC, Jawab: C =Q/T
hitungah banyaknya kalor yang diperlukan = 2000 joule/20oC
untuk memanaskan minyak tanah tersebut. = 100 joule/oC
Penyelesaian
Jadi, kapasitas kalor benda tersebut adalah
100 joule/oC.
Penyelesaian:
Diketahui:
Tabel 2.3 Kalor jenis berbagai zat
m =500 g=0,5kg
Zat Kalor Jenis Kalor Jenis
T = 10oC
Kkal/oC J/KgoC
c = 2,2 x 103 J/kg oC
Air 1,0 4,2x103
Ditanyakan: Q = ... ?
Minyak tanah 0,52 2,2x 103
Besi 0,11 4,6xl02
Jawab:
Emas 0,13 3,1 x 102
Q = mcT
Gliserin 0,58 2,4x 103
= 0,5 kg x 2,2 x 103 J/kg oC x 10oC
Kaca 0,16 6,7 x 102
= l,l x l04 joule
Kuningan 0,090 3,8 x 102
= 1l 000 joule
= 11 000 x 0,24 kalori Perak 0,056 2,34 x 102
= 2640 kalori Tembaga 0,093 3,9 x l02
Jadi, banyaknya kalor yang diperlukan adalah Timbal 0,031 1,3 x 103
2540 kalori.
Kalor jenis suatu zat didefinisikan sebagai
banyaknya kalor yang diperlukan oleh suatu zat
antuk menaikkan suhu 1 kg zat itu sebesar loC.
Ada juga ketetapan lain yang merupakan sifat

Kalor dan Perpindahannya | 20


(b) yang dimanipulasi: (yang diubah-ubah)
Uji Kompetensi 2.1
(c) yang merespon: (yang diamati)
1. Ketika memasak air 1 liter dengan 4. Tuliskan definisi operasional variabel-variabel
memasak air 2 liter, ternyata untuk yang telah kalian tentukan
(a) Definisi Operasional Variabel Kontrol :
memasak 2 liter air memerlukan kalor
(b) Definisi Operasional Variabel Manipulasi :
lebih banyak dari pada memasak 1 liter (c) Definisi Operasional Variabel Respon :
air. Mengapa hal ini terjadi? Jelaskan.
2. Berikan 2 contoh yang menunjukkan
Alat dan bahan
perbedaan jumlah kalor untuk
9. Gelas kimia 2 buah
meleburkan jenis zat yang berbeda.
10. Statif 2 buah
3. Kalor sebesar 6000 joule dibutuhkan
11. Pembakar spirtus 2 buah
menaikkan suhu benda bermassa 1000 gram
12. Termometer 2 buah
sebesar 25oC. Berapa besar kapasitas kalor
13. Stopwatch 1 buah
benda tersebut? 14. Korek api 1 buah
15. Air 1 liter

Lab 3: LKS 3 c. Mengumpulkan Informasi


A. Bagaimana pengaruh volume air
1. Mengukur: Mengisi air masing-masing
terhadap kalor yang dibutuhkan untuk
menaikkan suhu? dengan air 50 mL dan 100 mL.
2. Psikomotor:Siapkan statif, kaki tiga, kasa,
Pengamatan (fenomena) pembakar spritus, termometer, stopwatch,
Fitri membuat dua wadah rebusan sayur. dan korek api; Nyalakan pembakar,
Volume air pada wadah pertama lebih
bersamaan dengan menyalakan stopwatch.
sedikit dari pada wadah kedua. Setelah
3. Psikomotor: Menggunakan termometer
menunggu beberapa lama air pada wadah
pertama sudah mendidih tetapi air pada
wadah kedua belum mendidih. Fitri berpikir
dan ingin melakukan penyelidikan, apakah
pengaruh volume zat cair terhadap
kenaikan suhu?

B. Untuk menjawab permasalahan tersebut,


kalian harus melakukan sebuah 4. Eksperimen: Panaskan gelas kimia dengan
percobaan. pembakar spiritus.
1. Sebelum melakukan percobaan, coba kalian
5. Amati apa yang terjadi pada zat air.
tuliskan rumusan masalah yang akan kalian
pecahkan melalui percobaan ini dengan kata- 6. Mengukur; Catat hasil pengukuran
katamu sendiri di LKS3 yang dibagikan guru! termometer
(Menanya)
2. Berdasarkan rumusan masalah yang kamu tulis,
buatlah rumusan hipotesis atau dugaan
sementara mu di LKS3 yang dibagikan guru!
3. Berdasarkan hipotesis di atas, identifikasi variabel
pada percobaan ini!
Variabel:
(a) yang dikontrol: (dijaga tetap)

Kalor dan Perpindahannya | 21


Tabel 1 Hasil Pengamatan Penyelidikan
Uji Kompetensi 2.1

1. Karena jumlah kalor bergantung pada


jumlah zat yang dipanskan. Massa yang
lebih besar pasti membutuhkan kalor
yang lebih besar untuk menaikkan
suhunya
2. Meleburkan lilin membutuhkan kalor
yang lebih sedikit dari pada meleburkan
kulit.
D. Mengasosiasi 3. Penyelesaian:
I. Pertanyaan Diketahui: m = 1000 g= 1 kg
1. Apakah yang terjadi pada zat cair pada Q = 6000 joule
kedua gelas kimia?
T = 25oC
2. Apakah sama kenaikan suhu zat cair pada
tiap pengamatan? Ditanyakan C=...?
3. Apakah kalor yang dibutuhkan untuk Jawab: C =Q/T
menaikkan suhu sama? Jelaskan! = 6000 joule/25oC
4. Berilah kesimpulan dari kegiatan di atas = 240 joule/oC
disertai dengan bukti-bukti hasil Jadi, kapasitas kalor benda tersebut
pengamatan! adalah 240 joule/oC.

II. Penyelidikan lebih lanjut:


1. Untuk memastikan bahwa jumlah kalor yang
dibutuhkan bergantung pada massa benda,
percobaan apa yang kamu lakukan?
Berpikir Kreatif
2. Bagaimana kesimpulan dari penyelidikan
lanjutan yang telah kamu lakukan.
1. Bagaimana caranya agar kalor yang
digunakan untuk memanaskan
tidak banyak terbuang?
2. Apa yang terjadi andaikan titik
didih air sama dengan kalor lebur
aluminium?

Contoh jawaban No 1:

1. Membuat selubung tahan panas.


2. Membatasi antara pemanas
dengan lingkungan dengan
isolator.
3. Menggunakan sumber panas
listrik.
4. Menggunakan sumber panas
matahari
5.

Kalor dan Perpindahannya | 22


Pertemuan 4 b. Perubahan Wujud Padat merjadi Cair dan
Sebaliknnya
Perhatikan lilin yang sedang menyala. Bagian
2.2.2 Kalor dapat Menyebabkan Perubahan lilin di bawah nyala api akan mencair dan
Wujud mengalir ke bawah melalui batang lilin atau
habis terbakar. Sebelum sampai ke dasar lilin,
bagian lilin yang mencair tersebut membeku
Selain dapat mengakibatkan perubahan
kembali dan menempel pada batang lilin yang
suhu benda, kalor dapat mengakibatkan masih padat. Hal ini menunjukkan bahwa zat
perubahan wujud zat. Zat dapat berada padat berubah wujud menjadi cair bila
dalam tiga wujud zat yaitu padat, cair, dan dipanaskan. Sebaliknya, zat cair menjadi padat
gas. bila didinginkan.

c. Perubahan Wujud Cair menjadi Gas dan


Jelajah Konsep 2.4
Sebaliknya
1. Sediakan sebuah bejana kaca yang diisi Benda cair akan menjadi gas bila dipanaskan.
dengan bongkahan es. Sebaliknya, gas akan mencair apabila
didinginkan. Untuk memahami perubahan
2. Panaskan bejana dengan nyala api yang
wujud cair menjadi gas dan sebaliknya, terjadi
kecil dan aduklah terus-menerus.
ketika kita memasak air. Air yang telah
3. Perhatikan perubahan yang terjadi pada mendidih, jika dipanaskan terus-menerus akan
es. berubah menjadi uap air (gas). Sedangkan uap
air tersebut, jika didinginkan akan membentuk
embun.
Setelah pemanasan berlangsung cukup lama,
semua es seakan-akan lenyap. Es di dalam Peristiwa perubahan wujud cair menjadi gas
bejana telah berubah wujud dari padat menjadi dan sebaliknya, juga dapat kita pahami pada
cair. Bila pemanasan diteruskan, suatu saat air proses penguapan air laut sampai terjadinya
di dalam bejana akan mendidih. Setelah hujan. Energi panas Matahari menyebabkan air
mendidih cukup lama, air seakan-akan lenyap. laut menguap ke udara. Di udara, uap
Kemudian, di sekitar bejana bagian atas berkumpul dan berkondensasi menjadi titik-
terdapat uap air. Berarti, air telah berubah titik air. Kemudian, terbentuklah embun yang
wujud dari cair menjadi uap (gas). Percobaan ini selanjutnya menjadi hujan.
menunjukkan bahwa kalor dapat mengubah Zat dapat berada dalam suatu wujud tertentu
wujud zat. pada suhu tertentu, misalnya:

a. Perubahan Wujud Padat menjadi Gas dan 1. Air pada tekanan udara 76 cmHg (1 atmosfer)
Sebaliknya o air akan berwujud padat bila suhunya
Benda berwujud padat bisa langsung berubah kurang dari atau sama dengan 0oC.
menjadi gas pada suhu kamar tanpa mengalami o air akan berwujud cair bila suhunya 0oC
wujud cair terlebih dahulu. Contoh: kapur sampai 100oC.
barus, yodium, dan naftalin.Sebaliknya, gas o air akan berwujud gas bila suhunya
(uap) dapat langsung didinginkan menjadi lebih dari atau sama dengan '100'C.
padat tanpa mengalami wujud cair terlebih 2. Tembaga, pada tekanan udara 76 cmHg (1
dahulu. Contoh: pembentukan jelaga pada atmosfer)
cerobong asap dan pembentukan salju di o tembaga akan berwujud padat bila
atmosfer. suhunya di bawah 1083oC.
o tembaga akan berwujud cair bila
suhunya 1083oC sampai 2300oC
o tembaga akan bewujud gas bila suhunya
di atas 2300oC

Kalor dan Perpindahannya | 23


Jadi, dapat disimpulkan bahwa suhu benda padi basah tersebut di atas tikar dan
menentukan wujud benda itu. Peristiwa dibiarkan terkena sinar Matahari.
perubahan wujud zat bisa digambarkan Padi yang mengandung air tersebut
sebagai berikut. mendapat kalor dari sinar Matahari
sehinga terjadi penguapan dan
akhirnya padi menjadi kering.
2. Ketika kita hendak minum dari
segelas minuman panas. Agar cepat
dingin, tentu kamu bisa menuang
minuman tersebut di atas cawan, dan
meniupnya.
Prinsipnya adalah dengan
1. Perubahan wujud yang memerlukan memperluas permukaan,
kalor: panas yang dimiliki air minuman
- Melebur/mencair: Perubahan wujud tersebut bisa segera lepas dalam
dari wujud padat menjadi cair; wujud uap dan air panas suhunya
- Menguap : Perubahan wujud dari turun mengikuti suhu lingkungan
wujud cair menjadi gas sekitar.
- Menyublin : Perubahan wujud dari 3. Pada musim kemarau yang panjang,
wujud padat menjadi gas di areal persawahan tanah-tanah
2. Perubahan wujud zat yang melepaskan mengalami retak-retak. Hal ini
kalor: menunjukkan pada tanah yang
- Membeku : Perubahan wujud dari mengandung air tersebut telah terjadi
wujud cair menjadi padat proses penguapan dalam waktu yang
- Menyublim : Perubahan wujud dari lama.
wujud gas menjadi cair
- Deposisi : Perubahan wujud dari Jadi, bisa di katakan penguapan
wujud gas menjadi padat adalah perubahan wujud dari cair menjadi
gas. Pada waktu menguap, zat memerlukan
2.2 kalor. Penguapan dapat dipercepat dengan
Uji Kompetensi
cara sebagai berikut.
1. Berikan 3 contoh zat padat yang mudah a. memanaskan zat cair.
berubah wujud menjadi gas. b. memperbesar luas permukaan zat
2. Berikan 3 contoh peristiwa yang cair.
menunjukkan perubahan wujud gas c. mengalirkan udara kering di
menjadi wujud cair. permukaan zat cair.
d. mengurangi tekanan uap di
permukaan zat cair.

2.3 PENGUAPAN Molekul-molekul zat cair tidak dapat


Dalam kehidupan sehari-hari banyak orang meninggalkan zat cair begitu saja, sebab
melakukan kegiatan yang bisa dihalang-halangi oleh lapisan permukaan
menunjukkan cara mempercepat zat cair. Apabila jumlah molekul yang dapat
penguapan, misalnya: menerobos lapisan permukaan zat cair
1. Petani mengeringkan padi dengan tersebut banyak, makazat cair dikatakan
cara meletakkan menguap.

Kalor dan Perpindahannya | 24


Ketika zat cair dipanaskan, kecepatan a. MERANCANG DAN MEMBUAT
molekul-molekulnya bertambah besar. Oleh PERALATAN SEDERHANA YANG
kargna itu, molekul yang menlyggalkan zat MEMANFAATKAN PRINSIP KALOR
cair menjadi lebih banyak. Bila permukaan Pendinginan oleh Angin Kering
zat cair diperluas, berarti lebih banyak Lakukanlah percobaan berikut.
kesempatan molekulnya untuk 1. Siapkan 2 buah
meninggalkan permukaan zat cair. termometer yang
Dengan meniupkan udara di atas sama.
permukaan zat cair, maka molekul-molekul 2. Bungkus tandon
yang menghalangi penguapan akan raksa pada salah
dijauhkan. Semakin banyak udara yang kita satu rermometer
tiupkan dengan secarik kain
semakin banyak molekul yang yang basah.
meninggalkan pemukaan zat cair. 3. Lindungi kedua
Penguapan bisa juga dipercepat bila termometer dari angin dan
tekanan di atas zat cair diperkecil. Dengan tunggulah sampai pembacaan suhu
demikian, molekul-molekul lebih mudah pada keduanya sama.
meninggalkan permukaan zat cair. 4. Tempatkan kedua termometer di
dekat pintu/jendela dan dibiarkan
tertiup angin.
BINTANG IPA Ternyata, termometer yang tandon
John Gorrie (1803). raksanya dibungkus kain basah
Ia adalah seorang dokter, menunjukkan angka suhu lebih rendah. Hal
warga negera Amerika ini disebabkan penguapan air mengambil
Serikat, penemu proses
panas dari tandon raksa sehingga suhunya
pendinginan. Pada tahun
1842 ia menciptakan mesin tidak naik. Aliran udara membantu
untuk membuat es dan mesin penguapan dengan membawa udara kering
penyejuk udara. Tetapi ia kepada termometer. Peristiwa ini umumnya
baru mendapatkan hak terjadi pada kehidupan sehari-hari di
patennya sembilan tahun
sekitar kita. Ketika hari panas penguapan
kemudian (1851). Gorrie lahir
di Charleston, Carolina Selatan, pada tanggal 3 dari badan kita menghasilkan keringat, air
Oktober 1803 dan meninggal di Apalachiola, keringat yang tertiup angin teras sangat
Florida, pada tanggal 16 Juni 1855. Ketika menyejukkan.
berpraktek sebagai dokter, ia sering mendapati
ruangan rumah sakit yang bersuhu panas. Oleh
karena itu, maka ia membuat mesin es. Mesin Gorrie
dipakai di rumah sakit pertama di dunia yang 2.5 ASAS BLACK DAN PENERAPANNYA
menggunakan penyejuk udara. Pernahkan kamu mandi dengan air hangat di
rumah? Bagaimana cara mendapatkan air
hangat untuk kamu mandi?. Ada yang
2.3 mencampur air panas dengan air dingin, ada
Uji Kompetensi
juga yang sengaja memasak air cukup sampai
1. Bagaimana usaha yang dilakukan hangat. Tahukah kamu apa yang terjadi ketika
air panas dicampur dengan air dingin? Untuk
seorang ibu, agar pakaian yang
menjawabnya lakukan kegiatan berikut.
dijemurnya cepat kering?
2. Bagaimana usaha yang kamu
lakukan ketika minum kopi panas
agar cepat hangat?

Kalor dan Perpindahannya | 25


percobaannya, Black menemukan bahwa ketika
JELAJAH KONSEP 2.5
dua benda dengan suhu yang berbeda
1. Siapkan dua buah labu erlenmeyer, disentuhkan (dicampur) maka benda bersuhu
pembakar spiritus atau pembakar bunsen, lebih tinggi akan melepas kalor dan benda
statif dengan klemnya, termomerer, dan bersuhu lebih rendah akan menerima kalor.
korek api. Menurut pengamatan Black; "Banyaknya kalor
2. Isilah labu erlenmeyer dengan air masing- yang dilepaskan benda bersuhu lebih tinggi
masing sebanyak25 mL dan 50 mL. sama dengan banyaknya kalor yang diterima
Kemudian, timbanglah massa masing- benda yang bersuhu lebih rendah". Pernyataan
masing air tersebut dan ukurlah suhunya ini dikenal sebagai Asas Black dan secara
sebelum dipanaskan.
matematika dinyatakan dengan rumus:
Catatlah dalam tabel berikut
Qlepas = Qterima
m1c1(T1 – Ta) = m2c2(Ta – T2)

dengan:
Qlepas = kalor yang dilepaskan benda bersuhu
lebih tinggi
Qterima = kalor yang diterima benda bersuhu
lebih rendah
3. Panaskan labu erlenmeyer yang berisi air m1 = massa benda yang melepaskan kalor
25 mL di atas nyala api pembakar spiritus m2 = massa benda yang menerima kalor
atau pembakar bunsen. Bersamaan itu, T1 = suhu benda yang lebih tinggi
masukkan termometer dan panaskan terus T2 = suhu benda yang lebih rendah
air dalam labu erlenmeyer sampai suhunya Ta = suhu akhir setelah benda disentuhkan
80oC. Hati-hati, tandon termometer jangan (dicampur)
sampai menyentuh dasar gelas, peganglah
termometer dengan penjepit pada statif. UJI KOMPETENSI 2.4
4. Masukkan sesegera mungkin air panas
tersebut ke dalam labu erlenmeyer yang 1. Besi yang bermassa 100 gram bersuhu
berisi air dingin 50 mL. Campurlah kedua 100oC. Kemudian, besi tersebut dimasukkan
air dengan cara mengaduknya. Catat suhu ke dalam bejana berisi air 200 gram yang
campuran yang terjadi. bersuhu 40oC. Berapakah suhu akhir besi
tersebut jika kalor jenis besi 460 joule/KgoC
dan kalor jenis air 4200 joule/KgoC?
Apa
yang terjadi pada suhu air panas setelah dicampur
dalam air dingin? Ya, tentu saja air panas suhunya
turun karena melepaskan kalor dan air dingin
suhunya naik karena menerima kalor. Berdasarkan
data di atas hitunglah banyaknya kalor yang diserap
air dingin dan banyaknya kalor yang dilepas air
panas dengan menggunakan rumus berikut.

Q = mcT (kalor jenis air: 4200 joule/KgoC)

Percobaan ini pertama kali dilakukan oleh


Joseph Black (1728-1799), ahli kimia
berkebangsaan Inggris. Berdasarkan

Kalor dan Perpindahannya | 26


6. Mengamati: Amati dan catat waktu es
Lab 4: LKS 4 mencair pada kedua gelas kimia.
A. Apakah ada pengaruh perbedaan
massa es batu terhadap perubahan
wujud zat padat ?
Fenomena (Mengamati)
Tiga orang siswa memesan teh panas di
kantin sekolah, tetapi mereka ingin
segera dapat meminum teh yang
dipesannya. Akhirnya mereka
memutuskan untuk membeli es batu agar Tabel 1 Hasil Pengamatan Penyelidikan
mereka mencampur es batu dengan teh
panas. Mereka bertiga masing masing
mencampur es batu dengan ukuran yang
berbeda, dan ternyata yang mencampur
es batu lebih banyak lebih dulu dapat
minum teh. Mereka memperhatikan
bahwa es pada gelas mereka telah
mencair. Mereka berpikir bahwa kalor
dapat mengubah wujud benda. Namun
mereka bertanya bagaimana hubungan D. Mengasosiasi
jumLah massa dengan kecepatan I. Pertanyaan
a. Apakah yang terjadi pada zat cair pada kedua
perubahan wujud jika diberikan kalor. gelas kimia?
b. Apakah sama kenaikan suhu zat cair pada tiap
Alat dan bahan pengamatan?
1. Gelas kimia 2 buah c. Apakah sama waktu yang dibutuhkan untuk
2. Statif 2 buah mengubah zat padat (es) menjadi air? Jelaskan!
3. Pembakar spirtus 2 buah d. Berilah kesimpulan dari kegiatan di atas disertai
4. Termometer 2 buah dengan bukti-bukti hasil pengamatan
5. Stopwatch 2 buah II. Penyelidikan lebih lanjut:
6. Korek api 1 buah 1. Andaikan kamu melakukan penyelidikan
7. Es batu 1 kg tentang perubahan wujud zat, bahan-bahan
8. Air 1 liter apa saja yang akan kamu cobakan?
Jawab: Berbagai bahan yang bisa diselidiki
dalam proses perubahan wujud zat,
c. Mengumpulkan Informasi misalnya, minyak goreng yang membeku,
mentega.
1. Siapkan 2 buah gelas kimia, masing-masing 2. Bagaimana kesimpulanmu pada
diisi es batu dengan massa yang berbeda. penyelidikan lanjutan yang kamu lakukan?
2. Mengukur: Masukkan air sebanyak Jawab:Bahwa jumlah kalor yang diutuhkan
untuk mengubah waujud zat bergantung
50 mL pada masing-masing gelas.
pada massa zat yang akan diubah.
3. Mengukur: Ukurlah suhu suhu awal air
dan es pada masing-masing gelas kimia.
4. Eksperimen: Nyalakan pembakar spritus.
5. Catat perubahan suhu setiap dua menit.

Kalor dan Perpindahannya | 27


Uji Kompetensi 2.2 (Contoh jawaban) Uji Kompetensi 2.4
1. Contoh zat padat yang mudah berubah Diketehui:
wujud menjadi gas. mb = 100 gram = 0,1 Kg
- kapur barus di dalam lemari kain. ma = 200 gram = 0,2 Kg
- yodium, dan Tb = 100oC
- naftalin Ta = 40oC
besi = 460 J/KgoC
2. Contoh peristiwa yang menunjukkan aair = 4.200 J/KgoC
perubahan wujud gas menjadi wujud cair. Ditanya Takhir = ......
- Uap air menjadi es Jawab:
- Terjadinya salju Persamaan Asas Black
- Jelaga yang terbentuk pada cerobong Qlepas = Qterima
asap mbcb(Tb-T) = maca (T-Tair)

0.1 kg .(460 J/KgoC) (100oC – T) = 0.2 kg (4200


J/KgoC) (T – 40oC)
Uji Kompetensi 2.3 (Contoh Jawaban)
1. Bagaimana usaha yang dilakukan
46 (100 – T) = 840 (T – 40)
seorang ibu, agar pakaian yang 4600 – 46 T = 840 T – 33600
38.200 = 886 T
dijemurnya cepat kering?
T = 43,11 oC
- Dijemur di tempat panas
Jadi suhu akhir adalah 43,11oC
- Melebarkan permukaan kain
- Dijemur pada atap
2. Bagaimana usaha yang kamu lakukan
ketika minum kopi panas agar cepat
Latiha Berpikir Kreatif
hangat?
- Meniup
- Mengaduk 1. Sebutkan sebanyak munkin perubahan
- Menuangkan ke dalam piring atau wujud yang terjadi dalam kehiduan
tempat yang lebih besar
sehari-hari?
2. Bagaimana peranan kalor dalam
perubahan wujud?
3. Kamu memanaskan es batu menjadi uap
air? Dapatkah kamu tentukan berapa
kalor yang dibutuhkan untuk
mengubahnya?
Contoh jawaban No 1
- Air menjadi es dan sebaliknya
- Es krim mencair
- Coklat meleleh
- Minyak goreng membeku
- Margarine mencair
- Minyak yang ditambang mencair

Kalor dan Perpindahannya | 28


Pertemuan PERPINDAHAN KALOR api. Akibatnya, partikel-partikel nikel pada
5 Energi panas berpindah bagian itu bergetar dengan hebat dan
dari benda yang membentur partikel lain sekitarnya. Tumbukan
bertemperatur tinggi ke antar partikel terus berlanjut ke seluruh batang
benda yang bertemperatur rendah. Jika kita penggaris logam.
memegang es, panas dari tangan akan bepindah
ke es, sehingga es mencair. Salah satu cara
perpindahan panas adalah konduksi. Konduksi
merupakan perpindahan energi panas melalui
bahan dengan kontak langsung. Energi
dipindahkan ketika partikel-parrikel bahan
bergerak dengan kecepatan yang berbeda.
Ketika partikel yang bergerak cepat
bertumbukan dengan partikel-partikel yang
bergerak lambat, maka akan terjadi
perpindahan panas dari partikel yang bergerak Tentu saja, tumbukan itu menghasilkan energi
cepat ke partikel yang bergerak lambat. panas yang kamu rasakan pada bagian ujung
Konduksi panas dapat terjadi pada zat padat, penggaris logam yang kamu pegang.
cair dan gas, tetapi zat padat lebih baik
mengkonduksi panas daripada zat cair dan zat JELAJAH KONSEP 2.6 2.6
gas. Meskipun demikian zat padat mempunyai
kemampuan yang berbeda dalam konduksi
1. Sediakan batang besi/penggaris logam,
panas. Logam mempunyai elektron bebas yang
pembakar spiritus atau pembakar bunsen,
dapar bergeak bebas, yang dapat memindahkan kaki tiga, lilin (3 buah), dan korek api.
energi kineiik ke partikel tetangganya. Perak, 2. Susunlah alat dan bahan seperti pada
tembaga, dan aluminium merupakan konduktor gambar di samping.
panas yang baik, sedangkan kayu, plastik, kaca
dan fiberglass merupakan konduktor panas
yang buruk.

2.6.1 Konduksi untuk Zat Padat


Konduksi adalah perpindahan balor melalui zat Gambar 2.7 Membuktikan
Perpindahan Kalor
disertai perpindahan partikel zat

Perpindahan kalor secara konduksi berlangsung 3. Tempelkan lilin pada tempat yang
pada benda padat, terutama logam. Sebatang berurutan pada barang besi/penggaris
logam.
penggaris logam yang terbuat dari nikel kamu 4. Nyalakan pembakar spiritus atau pembakar
pegang pada salah satu ujungnya, sedangkan bunsen. Amatilah apa yang terjadi pada
ujung yang lain dipanaskan. Tidak lama batang lilin-lilin tadi. Apa yang dapat kamu
kemudian ujung penggaris yang kamu pegang simpulkan?
terasa panas. Berarti, kalor berpindah melalui
batang penggaris dari ujung yang panas ke
ujung yang dingin Selama proses perpindahan Ternyata, lilin yang terletak paling dekat dengan
kalor di atas ddak ada partikel nikel yang ikut nyala api akan meleleh terlebih dahulu
berpindah. Nyala api mula- dilanjutkan dengan lilin yang di sebelahnya (lilin
mula memberikan energi panas pada bagian yang di tengah), dan kemudian lilin yang paling
ujung penggaris logam yang berada dalam nyala jauh dari nyala lilin. Hal ini membuktikan bahwa

Kalor dan Perpindahannya | 29


kalor merambat dari ujung yang dekat nyala api ∆ ( − )
=
ke ujung yang lain. Susunan atom-atom zat ∆
padat sangat berdekatan sehingga atom-atom
saling bertumbukkan dengan atom yang ada di
dekatnya ketika kalor dirambatkan. Atom akan Keterangan:
menumbuk atom tetangganya secara berantai A = luas penampang lintang
sampai ke ujung yang lain. Dengan cara ini, l = jarak antara kedua ujung yang mempunyai
panas berpindah dari satu tempat ke tempat suhu
lain, sementara atom-atom zat tetap pada lebih tinggi T2 dan suhu lebih rendah T1
tempatnya tidak ikut berpindah. Proses k = konstanta pembanding yang disebut
perpindahan kalor seperti ini disebut konduktivitas termal
perpindahan kalor secara konduksi.
Pada umumnya, logam merupakan penghantar
Contoh peristiwa konduksi antara lain: panas y ng baik, seperti terlihat pada Tabel 6.5.
1. Ketika kita mengaduk minuman panas
dalam gelas dengan sendok logam, maka Tabel 6.5 Konduktivitas panas berbagai bahan
ujung sendok yang kita pegang terasa Ahan Konduktivitas
panas. panas Jm-1s-1k-1
2. Peralatan Perak 420
dapur Tembaga 380
untuk Aluminum 200
menggor Baja 40
eng yang Batubara 0,84
terbuat Air 0,56
dari Asbes 0,16
logam jika tidak diberi pegangan dari Kayu 0,08 – 0,16
bahan isolator seperti kayu atau plastik, Udara 0,023
maka saat memasak tangan kita terasa
panas. Demikian halnya, dengan Bahan yang memiliki nilai konduktivitas panas
daun/pegangan panci yang biasanya rendah menunjukkan hantaran panasnya
dilapisi bahan isolator. rendah, dengan kata lain bahan tersebut
3. Saat di kantin sekolah kamu membeli merupakan isolator panas.
bakso/soto yang kuahnya panas, maka
coba pegang mangkuknya, maka Contoh soal
mangkuk juga terasa panas. Hitung kecepatan aliran kalor melalui jendela
kaca dengan luas kaca 2,0 m X 1,5 m dan tebal
Hantaran kalor hanya terjadi jika ada perbedaan
3,2 mm, jlka tempeteratur pada permukaan
suhu. Kecepatan aliran kalor melalui benda
dalam dan luar 15,0oC dan
tersebut sebanding dengan perbedaan suhu
Penyelesaian:
antara ujung-ujungnya bergantung pada ukuran
Diketahui A = (2,0 m)(1,5 m) = 3,0 m2
benda dan jenis benda. Secara kuantitatif aliran
l = 3,2 x 10-3 m
kalor melalui benda yang uniform (seragam) Jawab:
ditemukan dari percobaan bahwa aliran kalor
Ditanyakan Q/t?
Q per selang waktu t dinyatakan oleh
∆ 0,884 / (3,0 ), (15,0 − 14)
persamaan: =
∆ 3,2 10
= 790 /

Kalor dan Perpindahannya | 30


Jelajah Konsep 2.7

1. Sediakan sebuah pipa kaca berbentuk


huruf O, lilin, pembakar spiritus atau
pembakar bunsen, zat pewarna air/tinta,
Uji Kompetensi 2.5 korek api, dan air secukupnya
2. Isilah pipa kaca berbentuk huruf O seperti
1. Berikan 3 contoh peristiwa konduksi yang
terjadi pada peralatan dapur pada saat pada Gambar 2.9 dengan air sampai
memasak. hampir penuh.
2. Berikan 3 contoh peristiwa konduksi dalam 3. Masukkan zat pewarna airltinta pada air
kehidupan sehari-hari. di bagian pipa horizontal di bagian atas.
3. Berikan 3 manfaat dari penerapan Usahakan agar zat berwarna belum
peristiwa konduksi dalam kehidupan menyebar pada air di bagian pipa vertikal
sehari-hari.
dan pipa horizontal bawah.
4. Panasilah bagian pipa horizontal bawah
2.6.2 Konveksi untuk Zat Cair dan Zat dengan nyala api.
Gas 5. Amati gerakan penyebaran zat pewarna
Konveksi adalah perpindahan kalor melalui suatu zat air/tinta pada air di semua bagian pipa
)tang disertai perpindahan partikel zat tersebut. kaca selama proses pemanasan air
Perpindahan kalor secara konveksi dapat terjadi bila sampai air mendidih.
zat mengalami pemanasan, Pemanasan 6. Apa yang dapat kamu simpulkan dari
menyebabkan perbedaan massa jenis antara bagian kegiatan di atas?
zat yang dipanaskan secara langsung dan bagian zat
yang lebih dingin.
Bagian zat yang dipanaskan akan memiliki massa
jenis yang lebih kecil dibandingkan dengan bagian Pemanasan pipa kaca horizontal bagian
zat yang lebih dingin. Zat yang mengalami bawah, menyebabkan air di tempat itu menjadi
perpindahan kalor secara konveksi, misalnya fluida lebih cepat panas dibandingkan dengan air pada
(air dan udara).
bagian pipa kaca vertikal dan pipa kaca
horizontal atas. Air yang dingin pada bagian pipa
a. Konveksi dalam Air
Untuk mengetahui terjadinya konveksi dalam air, kaca horizontal aras akan pindah ke bagian pipa
kamu bisa melakukan kegiatan sebagai berikut. kaca horizontal bawah melalui pipa kaca vertikal
sambil membawa zat pewarna airltinta.
Sebaliknya, air panas pada pipa kaca horizontal
bawah akan naik ke atas. Hal ini terjadi karena
perbedaan massa jenis. Proses perpindahan
kalor karena perbedaan massa jenis seperti
peristiwa di atas disebut perpindahan kalor
secara konveksi (aliran).

Contoh peristiwa konveksi pada air, antara lain:


1. Pemanasan air dalam ketel sebagian
terjadi karena konduksi melalui dinding
ketel sebagiannya lagi karena konveksi di
dalam air itu sendiri sehingga air
bisa mendidih seluruhnya.
2. Proses peleburan logam-logam bekas
yang terbuat dari besi pada tungku
peleburan logam (tanur). Selain
perpindahan kalor secara konduksi pada
dinding tanur, kalor iuga berpindah
secara konveksi pada saat besi-besi

Kalor dan Perpindahannya | 31


bekas mulai mencair. Besi cair di bagian Gerakan asap menunjukkan aliran
bawah tanur memiliki suhu yang lebih konveksi udara ke bawah melaui pipa kiri, lalu
tinggi dengan massa jenis lebih kecil mengalir ke atas melalui pipa kanan. Hal ini
daripada besi cair di bagian atas tanur disebabkan udara di atas lilin menjadi panas
sehingga besi cair tersebut dapat sehingga massa jenisnya berkurang. Udara
bertukar tempat. Akhlrnya, Besi cair hasil panas ini selanjutnya diisi oleh udara dingin
peleburan besi-besi bekas dalam tanur yang mengalir ke bawah melalui pipa kiri sambil
akan memiliki suhu yang sama karena membawa serta asap. Demikian seterusnya'
kalor mengalir secara konveksi dalam sehingga terjadi suatu sirkulasi udara yang
cairan Iogam tersebut. disebut konveksi.
Konveksi udara bisa dijumpai pada:
Konveksi dalam Udara 1. Terjadinya angin darat pada malam hari
Peristiwa konveksi lebih cepat terjadi dalam dan angin laut pada siang hari. Pada
udara dibandingkan dalam air. Hal ini, malam hari daratan lebih cepat dingin
disebabkan udara mengalami pemuaian yang sehingga massa jenis udara di atas
besar bila dipanaskan. Walaupun gas termasuk daratan lebih besar maka udara akan
penghantar kalor yang buruk, tetapi udara berpindah (mengalir) ke atas udara di
masih dapat menghantarkan kalor dengan cara atas laut yang lebih ringan. Aliran udara
konveksi.
Jelajah Konsep 2.8 dari daratan ke arah laut disebut angin
darat. Sebaliknya, pada siang hari
1. Sediakan kotak asap atau buatlah sebuah daratan lebih cepat panas sehingga
kotak berbentuk persegi panjang tertutup udara dari atas laut mengalir ke arah
dengan dinding kaca di sebelah depan. daratan. Aliran udara dari laut ke arah
2. Buatlah dua lubang pada dinding atasnya daratan disebut angin laut.
sehingga dapat dimasuki pipa, seperti
cerobong asap (lihat Gambat 2.10).

Gambar 2.10 Kotak asap


Gambar 2.11 Siang hari terjadi angin
3. Letakkan lilin yang menyala di bawah laut.
salah satu lubang, sedangkan di atas
lubang yang lain diletakkan sebatang
kayu/kain yang mengeluarkan asap. Kayu
atau kain berasap ini dapat juga kamu
gantikan dengan obat anti nyamuk bakar
yang telah mengeluarkan asap.
4. Amatilah dengan seksama pergerakan
asap melalui dinding kaca. Bagimanakah
pola pergerakan asap?
Gambar 2.12 Malam hari terjadi angin
darat.

Kalor dan Perpindahannya | 32


2. Cerobong asap pabrik, cerobong asap Jelajah Konsep 2.9
berguna untuk mengadakan sirkulasi 1. Disetiap rumah sehat mengapa selalu ada
udara. jendela? Jelaskan menurut pendapatmu,
3. Pengharum ruangan yang diletakkan sehubungan dengan perpindahan kalor.
pada penyejuk udara (AC) dapat tercium 2. Mungkin kamu pernah melihat, seorang
ke seluruh bagian ruangan. Udara wangi perempuan yang menutup hidungnya dengan
yang dihasilkan pengharum ruangan tisu setelah melihat orang yang duduk di
dapat tercium ke seluruh ruangan sampingnya terlihat mengepulkan asap
karena udara dalam ruangan mengalir rokok. Sehubungan dengan perpindahan
secara konveksi dengan bantuan AC. kalor, menurut pendapatmu mengapa
perempuan tersebut berperilaku demikian?
Suhu udara dalam ruangan yang tadinya
Jelaskan.
berbeda akan sama dengan bantuan AC.
Laju aliran kalor Q/t ketika sebuah
benda panas memindahkan kalor ke
fluida sekitarnya secara konveksi adalah
sebanding dengan luas permukan A yang Berpikir Kreatif
bersentuhan dengan fluida dan beda Ada beberapa jenis logam, bagaimana
suhu t antara benda dan fuida secara caramu menguji logam mana yang lebih
matematis dinyatakan oleh persamaan: baik bila logam tersbut akan
dijadirancang sebagai alat masak?
Q/t = hAt

Keterangan:
Latihan Berpikir Kreatif
h = koelfisien konveksi yang besarnya tergantung
pada bentuk dan kedudukan permukaan. Nilai h 1. Mengapa bahan konduktor dan isolator
diperoleh dari percoban.
selalu digunakan dalam instalasi listrik?
Contoh soal 2. Sebutkan sebanyak mungkin bahan
Permukaan dalam suatu dinding rumah dijaga konduktor dan isolator yang berguna
bersuhu tetap 30oC pada saat udara luar 20oC. dalam pengembangan sains
Berapa banyak kalor yang hilang karena konveksi 3. Bagaimana cara menguji bahan konduktor
alami pada dinding berukuran 8,00 m x 4,00 m yang lebih baik?
selama sehari. Dianggap koefisien konveksi rata-rata
3,5 J/s.m2.K
Penyelesaian: Berpikir Kreatif:
Diketahui: Contoh jawaban Soal 1:
T1 = 30o C
1. Keselamatan kerja
T2=20oC
T =30 oC – 20o C 2. Agar panas tidak terbuang
A = 8 m x 4 m =32 m2 3. Agar tidak membahayakan erhadap nyawa
t = 24 jam = 86499 s manusia.
Ditanyakan: Q =...? 4. Mengurangi teradina kebakaran
Jawab: 5. Agar bahan-bahan isolator juga bernilai
Q = hATt ekonomi.
= (3,5 J s m2 K)(3,2 m2)(10 K)(86 400 s)
= 9,68 x 10-7 J
Jadi banyakya kalor yang hilang karena konveksi
sebesar
9,68 x 10-7 joule.

Kalor dan Perpindahannya | 33


Lab 5: LKS 5 (b) Definisi Operasional Variabel Manipulasi :
A. Apakah ada pengaruh jenis benda/logam (c) Definisi Operasional Variabel Respon :
terhadap daya konduktivitas?
c. Mengumpulkan Informasi

Pengamatan (fenomena) 1. Psikomotor; Siapkan batang besi, aluminium


Yanti sedang menggoreng ikan, dia membiarkan sendok
dan kayu dengan ukuran hampir sama.
goreng bertangkai besi tetap berada dalam kuali. Saat
Yanti membalikkan ikannya dia merasakan tangkai
2. Psikomotor;Tempelkan mentega dengan
sendoknya sangat panas, sehingga dia tidak jadi ukuran sama dan paku payung pada ujung
membalikkan ikannya. Yanti akhirnya mengambil sendok besi, aluminium dan kayu.
goreng lainnya dan membalikkan ikannya. Setelah 3. Psikomotor Masukkan batang-batang
ikannya dibalik, yanti melihat bahwa ikannya sudah dengan posisi berdiri pada gelas kimia.
gosong sebelah. Yanti berpikir bahwa sendok bertangkai 4. Eksperimen; Nyalakan pembakar spritus.
besi tidak baik dibiarkan pada kuali pada saat 5. Amatilah dan catat waktu/urutan jatuhnya
menggoreng ikan?
paku payung.

Menanya Tabel 1 Hasil Pengamatan Penyelidikan


Bila dua benda (logam dipanaskan, apakah daya
hantar panas atau konduktivitas kedua benda
itu sama?
Alat dan bahan
1. Gelas kimia/beker gelas 1 buah
2. Batang besi kecil 1 buah
3. Batang Aluminium 1 buah
4. Batang kayu (sumpit) 1 buah D. Mengasosiasi
5. Paku payung 3 buah I. Pertanyaan
6. Stopwatch 1 buah a. Apakah yang terjadi pada ketiga batang
7. Air 1 liter percobaan di atas?
8. Pembakar spritus 1 buah b. Apakah sama waktu jatuhnya paku payung?
9. Mentega Secukupnya c. Jelaskan mengapa waktu jatuhnya paku payung
dari ketiga batang percobaan berbeda!
d. Berilah kesimpulan dari kegiatan di atas disertai
. Untuk menjawab permasalahan tersebut,
dengan bukti-bukti hasil pengamatan!
kalian harus melakukan sebuah percobaan.
1. Sebelum melakukan percobaan, coba kalian II. Penyelidikan lebih lanjut:
tuliskan rumusan masalah yang akan kalian 1. Andaikan kamu melakukan penyelidikan
pecahkan melalui percobaan ini dengan kata- tentang uji perambatan kalor secara
katamu sendiri di LKS5 yang dibagikan guru! konduksi, bahan-bahan apa saja yang akan
(Menanya) kamu cobakan?
2. Berdasarkan rumusan masalah yang kamu tulis, 2. Bagaimana kesimpulanmu pada
buatlah rumusan hipotesis atau dugaan penyelidikan lanjutan yang telah kamu
sementara mu di LKS5 yang dibagikan guru! lakukan
3. Berdasarkan hipotesis di atas, identifikasi variabel
pada percobaan ini! Uji Kompetensi 2.5
Variabel: 1. Sendok goreng terasa panas sampai ke
(a) yang dikontrol: (dijaga tetap) ujung dekat tangan; panas dari bawah
ceret sampai ke pegangan; sendok terasa
(b) yang dimanipulasi: (yang diubah-ubah) panas saat mengaduk teh.
(c) yang merespon: (yang diamati) 2. Berikan 3 contoh peristiwa konduksi
4. Tuliskan definisi operasional variabel-variabel dalam kehidupan sehari-hari.
yang telah kalian tentukan 3. Berikan 3 manfaat dari penerapan
(a) Definisi Operasional Variabel Kontrol : peristiwa konduksi dalam kehidupan
sehari-hari.

Kalor dan Perpindahannya | 34


Pertemuan
6 2.6.3 Radiasi berjauhan. Bagaimanakah panas api unggun
dapat sampai ke badanmu? Kalor yang kamu

PERPINDAHAN KALOR: RADIASI terima dari nyala api unggun disebabkan oleh
Radiasi adalah perpindahan balor tanpa melalui energi pancaran. Kalor ini berpindah tanpa
zat perantara. melalui zat perantara. Jadi pengertian Radiasi
Perpindahan panas secara radiasi hanya terjadi adalah perpindahan kalor tanpa melalui zat
dalam gas maupun dalam ruang hampa udara. Jika perantara.
kita berdiri di dekat api unggun, tungku perapian, Contoh lain yang merupakan peritiwa
atau panas lampu, maka kita merasa hangat.
radiasi adalah peristiwa panasnya sinar
Panas yang kita rasakan tidak dihantarkan melalui
matahari hingga sampai ke bumi. Peristiwa ini
udara, sebab udara termasuk konduktor yang
dimanfaatkan untuk mengeringkan sesuatu
buruk. Panas tersebut juga tidak dipindahkan
misalnya menjemur pakaian. Jika tidak ada
secara konveksi, sebab udara yang panas mengalir
peristiwa radiasi anda tidak akan bisa
ke atas, bukan ke samping. Coba kamu bayangkan
mengeringkan pakaian. Bagaimana cara
jika panas dari nyala api unggun atau tungku
mengetahui adanya radiasi atau pancaran kalor?
perapian mengalir secara konduksi atau konveksi,
tentu pakaian dan kulitmu akan terbakar. Alat yang digunakan untuk mengetahui
adanya radiasi kalor atau energi pancaran kalor
disebut termoskop. Termoskop terdiri dari dua
buah bola kaca yang dihubungkan dengan pipa
U berisi air alkohol yang diberi pewarna.
Perhatikan gambar!

Gambar 2.13 Api unggun


Mungkin anda sebagai siswa tidak asing
dengan istilah api unggun. Api unggun yang
sering dinyalakan ketika melakukan kegiatan
kemah atau pramuka pada malam hari. Apa
yang dapat kamu rasakan saat kamu berada di
sekitar nyala api unggun? Kamu akan Gambar 2.14 Termoskop
merasakan hangatnya api unggun dari jarak

Kalor dan Perpindahannya | 35


Salah satu bola lampu dicat hitam, 1. Permukaan benda hitam, kusam, dan
sedangkan yang lain dicat putih. Apabila kasar merupakan pemancar dan
pancaran kalor mengenai bola A, hal ini penyerap kalor yang baik.
mengakibatkan tekanan gas pada bola A 2. Permukaan benda putih, mengkilap dan
menjadi besar. Hal ini mengakibatkan turunnya halus merupakan pemancar dan
permukaan zat cair yang ada di bawahnya. penyerap kalor yang buruk
Bagaimanakah sifat radiasi dari berbagai Oleh karena itu jika anda ingin
permukaan? melancong ke pantai pada siang hari jangan
menggunakan pakaian hitam gunakan pakaian
yang mengkilap atau putih. Kenapa? Ini akan
berlaku konsep perpindahan kalor secara
radiasi.
Demikian pula panas dari sinar Matahari dapat
mencapai permukaan Bumi tidak secara konduksi
atau konveksi, karena ada ruang hampa udara
antara Bumi dan Matahari. Perpindahan panas
Gambar 2.15 Proses pada Termoskop Marahari hanya terjadi dengan cara radiasi.
Perpindahan panas dengan cara radiasi bisa
Alat yang digunakan untuk menyelidiki
melalui ruang hampa udara, artinya berlangsung
sifat radiasi berbagai permukaan disebut tanpa perlu zat perantara. Pancaran radiasi dari
termoskop diferensial. Kedua bola lampu dicat sinar Matahari ini adalah pancaran gelombang
dengan warna yang sama, tetapi di antara bola elektromagnetik. Kalor tidak hanya dipancarkan
tersebut diletakkan bejana kubus yang salah oleh Matahari saja, tetapi semua benda bisa
satu sisinya permukaannya hitam kusam dan memancarkan kalor yang diserapnya. Penyerapan
sisi lainnya mengkilap. Jika bejana kubus diisi dan pemancaran/pemantulan kalor oleh suatu
dengan air panas, akan terlihat permukaan benda bergantung dari sifat permukaan benda
alkohol di bawah bola B turun. Perbedaan ini terhadap penyerapan dan pemancaran kalor.

disebabkan karena kalor yang diserap bola B


lebih besar daripada bola A. Dari hasil Energi radiasi yang dipancarkan oleh
suatu permukaan persatuan waktu per satuan
pengamatan yang dilakukan dapat ditarik
luas, tegantung pada sifat permukaan serta
kesimpulan bahwa:
suhuya. Pada suhu rendah radiasi yang
dipancarkan kecil. Kecepatan sebuah benda

Kalor dan Perpindahannya | 36


meradiasikan energi sebanding dengan pangkat menyerap kalor sama sekali. Permukaan
empat suhu Kelvin T Kecepatan radiasinya juga mengkilat memancarkan radiasi yang lebih kecil,
sebanding dengan luas A dari benda yang tetapi juga menyerap sedikit radiasi yang
memancarkannya. Secara matematis ditulis: mengenainya (sebagian besar dipantulkan) Benda
hitam dan yang sangat gelap menyerap hampir
Q/t=eAT4 seluruh radiasi yang menimpanya.

Persamaan di atas disebut persamaan Stefan-


Boltzmann. Untuk permukaan benda hitam Maka dapat kita katakan bahwa penyerap yang
sempurna, banyak kalor yang dipancarkan adalah: baik juga merupakan pemancar yang baik. Jika
E=T4 sebuah benda dengan emisivitas e dan luas A
Benda hitam sempurna adalah benda yang dapat berada pada temperatur T1 dan benda tersebut
memancarkan dikelilingi oleh lingkungan yang bertemperatur T,
atau menyerap kalor secara sempurna. Akan dan emisivitasnya tinggi, kecepatan radiasi eneigi
tetapi dalam kenyataannya tidak ada benda hitam oleh sekitarnya sebanding dengan T24 dan
sempurna. Oleh karena itu, persamaan radiasi kecepatan total aliran kalor radiasi dari benda
kalor dapat ditulis: dinyatakan oleh persamaan
E=eT4 ∆
= ( − )

Keterangan:
E = laju pancaran kalor tiap satuan luas
Keterangan:
Q = kalor yang di pancarkan
A = luas permukaan
t = waktu (lama pancaran)
e = emisivitas benda
T = suhu mutlak
T2 = ruhu sekelilingnya
 = konstanta Stefan-Boltzmann; = 5,67 x l0-8
W/m-2K-4
Karena kedua benda dan sekelilingnya
e = emisivitas, merupakan bilangan yang
meradiasikan energi, ada transfer energi total dari
menyatakan
satu ke yang lainnya kecuali keduanya
karakterisiik materi memiliki nilai dari 0
mempunyai suhu sama.
sampai 1
Dari persamaan di atas jika T1 lebih besar T2,
Permukaan yang sangat hitam mempunyai
aliran total dari benda ke
e mendekati 1, sementara permukaaan yang
sekelilingnya/lingkungannya, sehingga benda
mengkilat mempunyai e mendekati 0. Jika nilai e =
menjadi dingin. Sebaliknya akan terjadi jika T1
0, benda tidak dapat memancarkan atau
Iebih kecil dari T2.

Kalor dan Perpindahannya | 37


Pemanasan benda dengan radiasi matahari tidak = 5,7 x 10-8 W/m2 x (300) 4
dapat dihitung dengan rumus di atas, tetapi = 5,7 x 10-8 w/m2 x 81 x 108
dihitung dengan menggunakan fakta bahwa = 461,7 W/m2
sekitar 1350 J energi Matahari menimpa Bumi per Sehingga,
sekon per meter persegi luas yang membentuk Q= EAt
sudut siku-siku terhadap berkas sinar Matahari. = 461,7 W/m2 x 3 m2 x 60 s
Angka 1350 W/m2 disebut konstanta Matahari, = 83106 joule
atmosfer menyerap 70 % energi ini sebelum = 349045,2 kaI
sampai ke permukaan Bumi, saat udara sangat = 349 kkal (kalor yang dipancarkan)
cerah bisa mencapai 1000 W/m2. Catatan: satuan joule = watt detik (1 J = 1 Ws).

Sebuah benda yang emisivitasnya e dengan luas


Lab 6: LKS 6
permukaan A yang menghadap matahari
menyerap kalor dengan kecepatan:
A. Bagaimana pengaruh warna benda
Q/t = (1000 watt/m2 e A cos ) terhadap kenaikan suhu pada peristiwa
radiasi?

di mana  adalah sudut antara berkas sinar Pengamatan (fenomena)


matahari dan garis yang tegak lurus permukaan. Waktu pulang sekolah dengan cuaca panas,
Untuk itulah maka radiasi matahari lebih banyak Mega membeli 2 bungkus kue basah. Penjual
memanasi Bumi pada waktu tengah hari, di mana
kue membungkus dengan kantongan plastik
posisi Matahari persis di atas kepala kita.
warna hitam dan biru. Setelah sampai di

rumah Mega hendak memakan kuenya dan


Contoh soal
Sebuah benda hitam sempurna mempunyai suhu membuka kantongan plastik, lantas dia

27oC. Jika luas permukaannya 3 m2, berapakah memperhatikan bahwa kue dalam kantongan
kalor yang dipancarkan selama satu menit? biru masih utuh, sedangkan kue dalam
Penyelesaian: kantongan hitam seolah-olah meleleh.
Diketahui: T = 27oC = 300 K
Akhirnya Mega hanya memakan kue yang di
A = 2m2
dalam kantongan biru. Lantas dia berpikir
t =1 menit=60 sekon
mengapa ini terjadi, apakah kue yang di
Ditanyakan: Q=. .?
Jawab: dalam kantongan hitam memperoleh panas

E =T4 lebih banyak?

Kalor dan Perpindahannya | 38


2. Mengukur; Catat penunjukkan masing-
Alat dan bahan masing thermometer.
1. Termometer 3 buah 3. Psikomotor; Bungkus tiap termometer
dengan plastik yang sama jenis dan tebalnya,
2. Plastik warna hitam secukupnya tetapi warnanya berbeda.
3. Plastik warna merah secukupnya 4. Eksperimen; Letakkan ujung reservoir
termometer pada jarak yang sama pada
4. Plastik warna putih secukupnya lampu pijar atau pembakar spritus (misalnya
5. Lampu pijar 1 buah jarak 10 cm).
5. Catat suhu yang ditunjukkan ketiga
6. Kabel listrik secukupnya termometer setiap 3 menit.
Menanya
1. Bagaimana pengaruh warna benda terhadap
kenaikan suhu pada peristiwa radiasi?
2. Apakah semakin gelap warna benda maka makin
banyak kalor yang diserap, sehingga kenaikan
suhunya makin besar pada peristiwa radiasi?
.

B. Untuk menjawab permasalahan


tersebut, kalian harus melakukan
sebuah percobaan.
1. Sebelum melakukan percobaan, coba kalian
tuliskan rumusan masalah yang akan kalian D. Mengasosiasi
pecahkan melalui percobaan ini dengan kata- I. Pertanyaan
katamu sendiri di LKS3 yang dibagikan guru! a. Apakah yang terjadi ketiga termometer
(Menanya) setelah dipanasi?
2. Berdasarkan rumusan masalah yang kamu tulis, b. Apakah sama suhu yang ditunjukkan
buatlah rumusan hipotesis atau dugaan termometer pada awal pengamatan (menit
sementara mu di LKS3 yang dibagikan guru! ke-3)?
3. Berdasarkan hipotesis di atas, identifikasi variabel c. Jelaskan mengapa suhu yang ditunjukkan
pada percobaan ini! ketiga termometer berbeda!
Variabel: d. Berilah kesimpulan dari kegiatan di atas
(a) yang dikontrol: (dijaga tetap) disertai dengan bukti-bukti hasil pengamatan!
(b) yang dimanipulasi: (yang diubah-ubah) II. Penyelidikan lebih lanjut:
(c) yang merespon: (yang diamati) 1. Untuk memastikan bahwa jumlah kalor yang
4. Tuliskan definisi operasional variabel-variabel dibutuhkan bergantung pada massa benda,
yang telah kalian tentukan percobaan apa yang kamu lakukan?
(a) Definisi Operasional Variabel Kontrol : 2. Bagaimana kesimpulan dari penyelidikan
(b) Definisi Operasional Variabel Manipulasi : lanjutan yang telah kamu lakukan.
(c) Definisi Operasional Variabel Respon :

c. Mengumpulkan Informasi

1. Psikomotor; Siapkan tiga (3) termometer.

Kalor dan Perpindahannya | 39


5. Kapasitas Kalor adalah banyaknya kalor yang
Latihan Berpikir Kreatif diperlukan suatu benda untuk menaikkan suhu
sebesar 1oC
1. Mengapa cat rumah di Indonesia
cenderung warnah cerah atau putih? = = ∆

2. Dapatkah kita memanaskan air tanpa Kalor didefinisikan sebagai: satu kalori (kal) adalah
menggunakan api dan pemanas listrik? banyaknya kalor yang diperlukan oleh suatu zat
3. Rancanglah alat pengganti pemanas untuk memanaskan 1 gram air sehingga suhunya
naik 1oC
konvensioan dan pemanas listrik.

Contoh Jawaban Soal 1: 6. Kalor jenis


- Agar tak terlalu panas pada siang dan Kalor jenis didefinisikan sebagai banyaknyar kalor
yang diperlukan oleh suatu zat untuk menaikkan
dingin pada malam
suhu 1 kg zat itu sebesar 1oC.
- Lebih indah dan nyaman
= ∆ = ∆
- Kelihatan bersih dan tidak kusam
- Lebih rajin membersihkan
7. Beberapa peralatan yang memanfaatkan sifat
kalor, misalnya: mesin pendingln, pressure
RANGKUMAN cooker, otoklaf, ketel uap, roket, dan pesawat
antariksa. Semua peralatan itu digerakkan oleh
1. Pengaruh kalor terhadap perubahan suhu benda kalor yang berasal dari pembakaran bahan bakar.
sebandia dengan'kalor yang diberikan.
2. Perubahan Wujud 8. Kalor dapar berpindah dari benda yang suhunya
a. Perubahan wujud yang memerlukan kalor lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah.
- Melebur Perpindahan kalor dapat terjadi secara konduksi,
- Menguap konveksi, dan radiasi.
- Menyublim
b. Perubahan wujud yang melepas kalor 9. Perpindahan kalor secara konduksi adalah
- Membeku perpindahan kalor melalui zat tanpa disertai
- Mengembun, perpindahan bagian-bagian zat itu.
- Deposisi Perpindahan kalor secara konduksi terjadi
3. Penguapan adalah perubaahan wujud dari cair melalui konduktor.
menjadi gas. Pada waktu menguap, zat
memerlukan kalor. Penguapan dapat dipercepat 10. Perpindahan kalor secara konveksi adalah
dengan cara sebagai berikut. perpindahan kalor melalui zat yang disertai
a. memanaskan zat cair perpindahan bagian-bagian zat itu. Terjadinya
b. memperbesar luas permukaan zat cair ngin darat, angin laut, angin gunung, dan angin
c. rnengalirkarr udara kerihg di atas lembah merupakaan peristiwa konveksi di
permukaan zat cair udara.
d. mengurangi rekanan uap dipermukaan zat 11. Perpindahan kalor secara radiasi adalah
cair perpindahan yang tidak memerlukan zat
perantara. Contoh peristiwa aliran kalor secara
4. Kalor adalah energi yang diterima (dilepaskan)
radiasi misalnya, ketika menghangatkan badan
oleh sebuah benda sehingga suhu benda
di bawah sinar Matahari pagi di dekat nyala api
tersebut naik atau turun, atau wujudnya
unggun, dan di dekat nyala api dari tungku
berubah.
pemanas ruangan.

Kalor dan Perpindahannya | 40


PETA KONSEP SUHU dan KALOR

Suhu Kalor

Aliran energi

Termometer

Massa, m
Celsius Termometer Zat Cair

Kalor jenis, c
Termometer Gas
Kelvin
Perubahan suhu, t
Termometer Bimetal

Fahrenheit
Pyrometer Optik

Konduksi Konveksi Radiasi

Zat Padat Zat Cair dan Gas Tanpa


Medium

Kalor dan Perpindahannya | 41


ULANGAN BAB 2
A. PENILAIAN PEMAHAMAN KONSEP 4. Perhatikan grafik antara suhu (T) dan waktu
I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling (t) pada pemanasan suatu zat berikut.
tepat.
1. Berikut ini hubungan kalor dengan
perubahan wujud zatadalah....
a. melebur dan menguap memerlukan
kalor
b. menguap dan mengembun memerlukan
kalor
c. membeku dan melebur melepaskan
kalor
d. melebur dan mengembun melepaskan Pernyataan yang benar adalah . . . .
kalor a. AB benda dalam keadaan mencair
2. Diketahui data sebagai berikut: b. BC benda dalam keadaan menguap
1. Mencair 3. Membeku c. CD benda dalam keadaan melebur
2. Mengembun 4. Menguap d. DE benda dalam keadaan mendidih

Dari data di atas perubahan wujud yang 5. Energi kalor sebesar 400 joule diberikan pada
memerlukan 500 gram air untuk dipanaskan dari suhu
kaloradalah.... 35oC sampai 75oC. Kapasitas kalor tersebut
a. 1 dan 2 b. 2 dan 3 adalah . . . .
c. 3 dan 4 d. 1 dan 4 a. 10 J/ oC c. 80 J/oC
o
b. 40 J/ C d. 160 J/oC
3. Perhatikan tabel pemanasan parafin berikut ini.
6. Tembaga yang massanya 2 kg pada suhu 80
o
C didinginkan hingga suhunya menjadi 20 oC.
Bila kalor jenis tembaga 400 J/kg oC, maka
kalor yang dilepas tembaga sebanyak . . . .
a. 12.000 J c. 30.000 J
b. 28,000 J d. 48.000 J
7. Sebuah pemanas dicelupkan ke dalam
Berdasarkan tabel di atas parafin sebuah bejana yang berisi 200 gram air.
memerlukan kalor terdapat pada yang paling Ketika elemen pemanas dihubungkan ke
banyak baris ke.... baterai, arus mengalir melalui elemen
pemanas seperti diagram berikut.
a. 1 c. 3
b. 2 d. 4

Kalor dan Perpindahannya | 42


Maka kenaikan suhu air dalam bejana setelah II. Jawablah dengan singkat dan jelas.
2 menit adalah.... 1. Air suhu 20oC dengan massa 200 g
a. 4,3 oC c. 8,6 oC dicampur dengan air 500 g dengan suhu
b. 7,5 oC d. 9,2 oC 80oC. Kemudian air tersebut dicampur
menjadi satu. Berapa suhu campuran?
8. Perhatikan gambar berikut. 2. Jelaskan proses penguapan berdasarkan
teori partikel zat dan bagaimana cara
mempercepat penguapan?
3. Sebuah kumparan kawat disambung ke
sebuah sumber tegangan searah 110
volt. Kumparan itu berada dalam bejana
yang berisi 1 liter air. Dalam waktu 80
detik suhu air naik sebesar 5oC. Jika 1
Dua bejana yang berisi air dengan suhu joule = 0,24 kalori dan kalor untuk
berbeda dicampur. menaikkan suhu bejana diabaikan.
Suhu akhir air campuran tersebut adalah . . . . Berapa hambatan kumparan yang
a. 55oC c. 65oC digunakan?
o
b. 60 C d. 110oC 4. Berapa jumlah kalor yang harus
diberikan pada 0,2 kg es supaya suhunya
9. Perpindahan kalor yang terjadi ketika salah naik dari -4oC menjadi 50oC adalah ....
satu ujung penggaris logam dipanaskan (kalor jenis es = 2100 J/Kg, Kalor lebur es
adalah secara.... = 336 000 J/kg, dan kalor jenis air 4 200
a. konduksi c. radiasi J/kgoC)
b. konveksi d. emisi 5. Jelaskan pembuatan termos panas
berdasarkan prinsip perpindahan kalor.
10. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut
ini. B. PENILAIAN KINERJA ILMIAH
1. Kalor dari sebuah lampu dapat I. Penilaian Proyek
dirambatkan secara konveksi dan 1. Tulislah beberapa peristiwa di
radiasi. lingkungan sekitar sekolah/rumah yang
2. Panas Matahari dirambatkan secara menunjukkan terjadinya proses
radiasi. perubahan wujud dari:
3. Perambatan kalor pada besi terjadi a. padat menjadi cair
secara konduksi. b. padat menjadi gas
4. Aliran udara pada cerobong asap terjadi c. cair menjadi padat
secara radiasi. d. cair menjadi gas
e. gas menjadi padat
Pernyataan di atas yang salah adalah f. gas menjadi cair

a. 1 c. 3
b. 2 d. 4

Kalor dan Perpindahannya | 43


2. Jika kamu pergi ke ruang dapur dan Hubungan antara Keterampilan Proses Sains dengan
ruang makan, sesungguhnya di sana Berpikir Kreatif
banyak kegiatan yang bisa menunjukkan Keterampilan Keterampilan Indikator berpikir
proses sains kreatif
adanya perpindahan kalor. Coba data ke Dasar (Basic) Mengobservasi Terbuka terhadap
giatan apa saja y ang bisa menunj ukkan pengalaman: menjadi
perpindahan kalor secara: peka dan jeli.
Membandingkan Fleksibilitas:
a. konveksi membandingkan dari
b. konduksi berbagai sudut
pandang.
c. radiasi Mengelompokkan Fleksibilitas dan
Elaborasi:
II. Penilaan Produk mempertimbangkan
berbagai cara untuk
Penyulingan air asin mengelompokkan
Air keran 500 mL dicampur dengan dua sesuatu serta
memberikan detil
sendok garam dapur kemudian dimasukkan karakteristik dari
ke dalam bejana. Bejana kemudian kriteria kelompok
dipanaskan sampai air garam mendidih dan Mengukur (Biasanya
keterampilan ini tidak
menjadi uap air. Uap air dialirkan melalui terlalu memerlukan
sebuah pipa kaca pada bejana lainnya yang proses berpikir
kreatif).
kosong. Dinginkan pipa kaca tempat uap Menengah Mengomunikasikan Elaborasi:
mengalir dengan aliran air keran. Atur (Intermediate) memberikan
bukaan keran sehingga air yang keluar tidak penjelasan dengan
jelas dan lengkap.
terlalu deras dan mengalir terus-menerus. Menginferensi Fleksibilitas:
Biarkan proses ini berlangsung terus- memikirkan berbagai
pemaknaan sebelum
menerus sampai terbentuk embun pada memilih inferensi
bejana kosong tempat menampung uap air. tertentu
Setelah air garam yang dipanaskan kira-kira Memprediksi Fleksibilitas
Konvergensi:
dan

tinggal seper dganya, hentikan proses mempertimbangkan


pemanasan dengan memadamkan nyala api. berbagai
kemungkinan sebelum
memilih yang paling
memungkinkan.
Mahir Membuat Hipotesis Kelancaran dan
(Advanced) konvergensi:
membuat hipotesis
berdasarkan
kemungkinan terpilih,
tidak mau cepat
mengambil
kesimpulan jawaban.
Mendefinisikan dan Elaborasi:
Mengendalikan merencanakan cara
Variabel mengendalikan
variabel secara
seksama.

Kalor dan Perpindahannya | 44


menyublim
GLOSARIUM perubahan wujud padat menjadi gas

materi
anomali air segala sesuatu yang memiliki massa dan
keanehan sifat air antara suhu 0oC sampai menempati ruang
dengan 4oC
mengukur
berat jenis membandingkan suatu besaran dengan suatu
berat zat tiap satuan volume satuan

bimetal radiasi
dua jenis logam yang berbeda dikeling menjadi perpindahan energi tanpa zat perantara
satu

deposisi perubahan wujud gas menjadi padat titik lebur


suhu dimana zat padat mulai melebur menjadi
zat cair
destilasi
proses pendidihan zat cair menjadi uap dan titik uap
mendinginkan lagi menjadi zat cair suhu dimana zat cair mulai mendidih pada
tekanan 1 atmosfer
isolator
zat yang sukar menghantarkan kalor termometer
alat untuk mengukur suhu suatu benda
massa jumlah zat yang dikandung suatu benda
titik beku
massa jenis suhu dimana suatu zat cair mulai membeku
bilangan yang menyatakan jumlah zat yang titik didih suhu dimana zat cair mulai mendidih
dikandung tiap satu satuan volume pada tekanan 1 atmosfer

membeku titik embun


perubahan wujud cair menjadi padat suhu dimana uap mulai mengembun menjadi
zat cair
mencair
perubahan wujud padat menjadi cair titik lebur
suhu dimana zat padat mulai melebur menjadi
menguap zat cair
perubahan wujud cair menjadi gas
titik uap
mengembun suhu dimana zat cair mulai mendidih pada
perubahan wujud gas menjadi cair tekanan 1 atmosfer

Kalor dan Perpindahannya | 45


Daftar Pustaka

Blaustein. D.. Butler, L.. Matthias. W. & Hixson. B. 1999. Science. An Introduction to the Life.
Earth.and Physical Sciences. New York: GLENCOE/McGraw-Hill.
Chew, Charles and Leong See Cheng. 2003. Comprehensive Physics for O level Scince. Singapore.
Chuen Wee Hong, et al. 2001. Spectrum. Interactive Science for Lower Secondart Levels.
Coursebook 1. Singapore: SNP Pan Pacific Publishing.
Cooper. Christopher. 2001. Jendela Iptek: Materi. Jakarta: Balai Pustaka.
Eisenkraft, A. 2010. Active Physics A Project-Based Inquiry Approach Third Edition. USA: It’s
About Time
Giancoli, DC, 2001. Physics Principles with Application 6th. New Jersey: Pearson Prentice Hall.
Glencoe Science. 2005. Physics Principles and Problems. USA: McGraw Hill Companies
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP/MTs
Kelas VII .Jakarta: 2013.
Wasis, dkk. 2008. Contextual Teaching and Learning. Ilmu Pengetahuan Alam. Sekolah Menengah
Pertama Kelas VII (BSE). Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.

Kalor dan Perpindahannya | 46


Kalor dan Perpindahannya | 47

Anda mungkin juga menyukai