Untuk SMP
Kelas VII b
Muktar B. Panjaitan
107966003
Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, buku siswa dengan
judul “Pemuaian Zat dan Perpindahan Kalor” ini dapat diselesaikan dengan
baik dan tepat pada waktu yang ditentukan. Buku ini disusun berdasarkan
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kurikulum 2013.
“Tiada gading yang tak retak”, penulis menyadari bahwa buku siswa
ini jauh dari kesempurnaan, sehingga kritik dan saran serta masukan yang
membangun demi keberhasilan kami dalam mengembangkan perangkat
mengajar ini. Besar harapan kami semoga buku siswa ini bermanfaat bagi
kami selaku penulis untuk proses pembelajaran, perkembangan mutu
pendidikan di Indonesia, dan masyarakat.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ..................................................................................................................................i
Daftar Isi ..............................................................................................................................................ii
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ................................................................................... iii
BAB 1 PEMUAIAN............................................................................................................................1
1. Proses Pemuaian Zat Padat .........................................................................................4
2. Pemuaian Pada Zat Cair dan Gas...............................................................................9
GLOSARIUM ....................................................................................................................................44
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................45
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Sekolah : Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Pematangsiantar
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : VII/ 2
Materi Pokok : Suhu dan Perubahannya & Kalor dan Perpindahannya
Alokasi Waktu : 6 kali pertemuan
A. Kompetensi Inti
1 : [KI 1] [KI 2] Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya dan mengamalkan
perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
2 : [KI 3] Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
fenomena dan kejadian tampak mata. Mencoba mengolah dan menyajikan dalam ranah
abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/ teori.
3 : [KI 4] Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah kongkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, dan membuat).
BAB 1
Pertemuan 1
Pemuaian pada zat padat
Pertemuan 2
Pemuaian pada zat cair dan Gas
Tinjauan Bab Ide pokok
Dalam kehidupan sehari-hari kita Pada umumnya zat akan memanas ketika dipanaskan
tak pernah lepas dari pemuaian suatu dan menyusut ketika didinginkan
zat. Perltatikan gambar di atas. Celah Proses pemuaan berkaitan erat dengan kalor dan suhu
baja pada jembatan seperti gambar di tertentu pada zat
atas berfungsi untuk menyediakan cukup
ruang untuk pemuaian sehingga 1. Proses Pemuaian Zat Padat, Cair dan Gas
jembatan tidak melengkung ketika
terjadi pemuaian. Di sekitar kita masih Pada umumnya, zat-zat akan memuai ketika
banyak peristiwa berkaitan pemuaian. dipanaskan dan menyusut kernbali ketika didinginkan. Hal
Dapatkah kalian menyebutkannya? ini terjadi karena molekul-molekul benda bergetar lebih
Pemasangan kaca jendela dan cepat, maka, molekul tersebut memerlukan lebih banyak
pemasangan rel kereta api harus ruang sehingga zat rnemuai. Tetapi, ada pula sebagian zat
memperhatikan faktor pemuaian akan menyusut bila didinginkan pada suhu tertentu.
Pemuaian zat pada umumnya ke segala arah, namun
Tinjauan bab ini adalah mempelajari untuk hal khusus kita dapat memperhatikan pemuaian
tentang pemuaian zat padat, zat cair pada arah tertentu, misalnya bertambah panjang atau
serta membandingkan pemuaian pada luas, dan arah pemuaian lainnya diabaikan. Ada 3 macam
berbagai zat padat proses pemuaian zat yang akan kita bicarakan, yaitu:
pemuaian zat padat, zat cair, dan gas.
Proses pemuaian berkaitan erat dengan kalor dan
suhu tertentu pada zat. Pada umumnya, zat yang
mempunyai suhu yang tinggi akibat adanya kalor yang
bekerja akan menyebabkan terjadinya pemuaian.
Pemuaian di sini berarti mengalami pertambahan ukuran.
V= Vo.. T
Keterangan:
V = pertambahan volume dalam satuan
m3
Gambar 1. 5. Sebuah kaca sebelum Vo = Volume mula-mula dalam satuan m2
dipanaskan dan setelah = 3 = koefisien muai volume dalam
dipanaskan satuan /oC
T = perubahan suhu dalam satuan oC
Pertambahan luas suatu zat bila dipanaskan akan :
1. Berbanding lurus dengan luas mula-mula 2. PRINSIP PEMUAIAN DALAM TEKNOLOGI
2. Berbanding lurus dengan perubahan suhu Berbagai contoh dan manfaat pemaaian zat
3. Bergantung dari jenis zat Di rumah kamu mungkin pernah
Pertambahan luas yang terjadi apabila benda mendapatkan tiba-tiba pintu lemari atau
menerima panas, secara matematis dapat jendela terasa sulit untuk dibuka ataupun
dituliskan: ditutup, dan di saat
lain pintu lemari
A= Ao.. T
tersebut mudah
Keterangan:
A = pertambahan luas dalam satuan m2
lagi untuk dibuka.
Ao = luas mula-mula dalam satuan m2 Mengapa bisa
= 2 = koefisien muai luas dalam terjadi demikian?
satuan /oC Pintu akan memuai
T = perubahan suhu dalam satuan oC sehingga
mengakibatkan
1.1.3 Pemuaian Volume Pada Zat Padat sulit untuk dibuka,
Jika benda yang kita panaskan berbentuk balok, keadaan tersebut
kubus, atau berbentuk benda pejal lainnya, muai biasa terjadi di Gambar 1.7 Jendela dan
volumlah yang harus kita perhatikan (paling kusen dibuat berjarak
saat musim panas.
dominan).
Pertambahan volume suatu zat yang Dan akan kembali mudah dibuka kembali saat
dipanaskan, secara fisis : musim dingin telah datang.
Buku Ajar Siswa Suhu dan Perubahannya 4
Benda lainnya yang akan memuai jika beton pada jembatan disambung dengan batang-
dipanaskan misalnya kabel-kabel listrik yang batangbajayang diberi celah di antaranya. Celah ini
melengkung di saat cuaca panas, namun di saat disediakan untuk menampung pemuaian dan
cuaca mulai dingin kabel-kabel listrik tersebut penyusutan jalan dan batang-batan baja yang
makin lurus. Hal tersebut membuktikan telah disambung tanpa menyebabkan kerusakan
terjadi pemuaian pada kabel saat terkena sinar (jembatan melengkung
Matahari, dan kabel akan menyusut lagi saat
panas Matahari tak lagi menyinari. Untuk lebih
mengetahui tentang
pemuaian kamu bisa
mempelajari beberapa
contoh berikut dan
mencari contoh
lainya.
Gambar 1.10 Celah pada jembatan
Gambar 1.8 keadaan kawat listrik (a) pada
jalan.
hari panas; (b) pada hari dingin
Pengelingan
Desain awal sambungan rel kereta api Pengelingan adalah penyambungan dua plat
selalu menyediakan celah di antara sambungan logam dengan menggunakan paku keling. Kedua
dua batang rel. Hal ini dilakukan agar pemuaian plat yang akan disambung. Paku keling yang sudah
kedua rel yang disambung tidak menyebabkan rel dipanaskan hingga membara kemudian digunakan
m-elengkung. Pada hari yang sangat panas, celah untuk menyambung, setelah itu dipukul hingga
yang telah disediakan dapat saja tidak cukup untuk rata. Pada saat dingin kembali, paku menyusut dan
menampung pemuaian rel yang sangar besar. Jika kedua plat dapat tersambung erat.
ini terjadi, maka rel dapat melengkung
Gambar 1.9 Celah pada Gambar 1.11 Pengelingan logam jaman dahulu
sambungan rel banyak digunakan pada
pembuatan roda pedati
Desain awal. yang banyak digunakan
adalah batangbatang re l dilas untuk membentuk Keping Bimetal
rel panjang yang bersambung. Dengan cara ini, Bimetal artinya dua buah logam. Keping bimetal
hanya 50 atau 100 meter terakhir dari setiap rel adalah dua keping logam yang memiliki
yang panjang yang memuai. Ternyata, cara ini koefisien muai panjang berbeda (biasanya
kuningan dan besi) yang dikeling menjadi satu.
kurang efektif. Selanjutnya untuk mengatasi
Keping bimetal sangat peka terhadap perubahan
masalah ini cara menyambung dua rel panjang
suhu. Pada suhu normal panjang kedua logam
untuk memungkinkan terjadinya pemuaian tanpa
sama, jika suhunya naik, kedua logam memuai
menyebabkan kerusakan (rel melengkung) adalah
dengan pertambahan panjang yang berbeda,
dengan cara ujung rel diruncingkan dan akibatnya keping bimetal membengkok ke arah
disambung saling bertautan. Dua lintasan jalan logam yang mempunyai koefisien terkecil.
Contoh jawaban:
1. Penghantar panas.
2. Buat jari-jari sepeda
3. Alat percobaan pemuaian
Variabel: 3 4 20
(a) yang dikontrol: (dijaga tetap) 4 6 20
(b) yang dimanipulasi: (yang diubah-ubah) 5 8 20
(c) yang merespon: (yang diamati)
4. Tuliskan definisi operasional variabel-variabel
yang telah kalian tentukan D. Mengasosiasi
(a) Definisi Operasional Variabel Kontrol :
(b) Definisi Operasional Variabel Manipulasi : 1. Apa hubungan waktu pemanasan dengan
(c) Definisi Operasional Variabel Respon : pertambahan panjang logam? Jelaskan
jawaban kalian.
2. Apa yang dapat kalian simpulkan dari hasil
Alat dan Bahan pengujian pemuaian panjang yang sudah
1. Alat Musschenbroek 1 buah dilakukan:
2. Pembakar Spritus 1 buah 3. Mengapa terjadi pertambahan panjang pada
3. Spritus secukupnya logam?
4. Korek api 1 buah
5. Logam aluminium 20 cm Penyelidikan lebih lanjut
6. Logam tembaga 20 cm
Kamu dan kelompokmu masuk ke
7. Logam besi 20 cm
Laboratorium, dan menemukan alat
Muschenbroek dan berbagai jenis
D. Mengumpulkan Informasi kawat atau logam, apa yang akan
1. Siapkan alat Musschenbroek di atas meja kamu lakukan?
percobaan
Berpikir kreatif analog dengan sinar yang masuk
pada cermin divergen, sinar itu akan dipantulkan
menyebar dari titik pusat cermin
Koefisien muai ruang atau rruai. aolurne adalah Pemuaian zat cair dapat
bilangan yang menunjukkan pertambahan volume dimanfaatkan dalam penggunaan
setiap satuan volume suatu zat bila suhu naik 1oC. termometer zat cair, biasanya zat cair
yang digunakan adalah raksa atau
Tabel 1.2 Koefisien muai ruang beberapa alkohol. Sifat naik atau turunnya zat
jenis zat cair cair dalam pipa kapiler sebagai akibat
pemuaian zat cair inilah yang
No Jenis zat cair Koefisien muai digunakan untuk mengukur suhu.
ruang (/oC) Permukaan zat cair naik sepanjang
1 alkohol (meryl) 0,00120 pipa kapiler dan ber henti pada posisi
2 Alkohol (ethyl 0,00110 tertentu yang sesuai dengan suhu
Gambar 1.17
3 Gliserin 0.00053 benda. Suhu yang terukur dinyatakan Termometer
4 Minyak parafin 0,00090 oleh skala yang berimpit dengan alkohol
5 Air Raksa 0,00018 permukaan zat cair pada pipa kapiler
6 Air 0,00044 tersebut.
7 Karbor Sulfida 0,00112 Pemuaian yang terjadi pada zat cair adalah
8 Terpentin 0,00105 muai volume. Air yang keluar dari bejana merupakan
9 Aseton 0,00150 indikasi perbedaan pemuaian yang berbeda antara
zat padat dan zat cair. Air yang tertumpah dari
Pada rumus pemuaian volume zat cair ternyata bejana menandakan pemuaian zat cair yang lebih
berlaku besar dari muai zat padat, dalam hal ini adalah
untuk zat padat. Persamaannya sebagai berikut: bejananya.
V2 = V1 [1 + (T2- T1)]
Keterangan: Anomali Air
V2 = volume pada suhu T2oC (m3 atau cm3)
V1 = volume pada suhu T1oC (m3 atau cm3) Hampir semua zat akan memuai jika dipanaskan dan
= koefisien muai ruang (/oC ) menyusut jika didinginkan. Tetapi, air memiliki
T1 = suhu awal (oC) sedikit pengecualian. Jika suhu diturunkan, memang
T2 = suhu akhir (oC) volume air akan makin kecil seperli lainnya. Namun
pada suatu ketika volume air justru membesar
b. Air
Karena angka muai ruang air cukup besar maka
rurnus
Gambar 1.18 Grafik suhu 4°C air menunjukkan sifat yang digunakan:
anomali V2=V1{1 +(T2 – T1)}
= 2000 cm3 {1 + 0,000 44 (70 - 20)}
Ketika danau di daerah yang bersuhu = 2000 cm3 {1 + 0,022}
dingin membeku, es yang terbentuk akan = 2000 cm3 {1,022}
mengapung di atas permukaan air. Hal ini terjadi = 2044 cm3
karena massa jenis es lebih kecil daripada air yang Jadi, volume air yang tumpah
bersuhu 1°C sampai 4°C. Itulah sebabnya V=V2 air - V2 aluminium
permukaan danau sudah menjadi es, namun di = 2044 cm3 - 2007.5 cm3
dasarnya masih menjadi air. Begitu juga bila kita = 36,5 cm3
membuat es batu dengan menggunakan pendingin
(refrigerator), volume air sebelum menjadi es 2.2 Pemuaian Gas
akan jauh lebih kecil dibandingkan setelah seluruh
air telah berubah menjadi es.
Gas mengalami pemuaian ketika suhunya
bertambah dan
Penerapan matematika ke dalam konsep mengalami penyusutan
jika suhunya turun.
Contoh soal Pada gas tidak dikenal
1. Sebuah bejana aluminium berisi penuh air 2000 muai panjang dan muai
cm3. Suhu bejana dipanaskan dari 20oC menjadi luas, yang ada hanyalah
70oC. Berapa iir yang tumpah jika koefisien muai muai volume gas. Dari
panjang aluminium 0,000 025/oC dan koefisien penelitian yang
muai ruang air 0,000 44/oC? dilakukan
Cara penyelesaian: menunjukkan bahwa koefisien muai volume
Gambar 1.19. Balon udara
Buku Ajar Siswa Suhumerupakan
dan Perubahannya
salah satu 10
contoh penerapan muai gas
semua gas sama yaitu : 0,00367 /K.
V1 = Vo {1 + 1/273 (T2- T1)} Pada rumus pemuaian volume zat cair ternyata
berlaku
Keterangan: untuk zat padat. Persamaannya sebagai berikut:
V1 = volume gas setelah dipanaskan (m3 atau cm3) V2 = V1 [1 + (T2- T1)]
Vo = volume gas sebelum dipanaskan (m3 atau
cm3)
Berdasarkan hasil pengamatan, ternyata
T0 = suhu gas sebelum dipanaskan
besarkoefisien muai ruang zat padat tiga kali
T1 = suhu gas sesudah dipanaskan
koefisien muai panjang, = 3 .
Penerapan matematika ke dalam konsep
Koefisien muai volume (ruang) semua gas
Contoh soal adalah sama besar yaitu 1/273 atau 0,003663 /oC
Sebuah gas pada rekanan tetap, volume gas pada (dikemukan oleh Joseph L. Gay-Lussac dari
suhu 0oC adalah 12 m3. Berapakah volume gas pada Perancis
suhu 546oC?
Persamaannya:
Penyelesaian:
V1 = Vo {1 + 1/273 (T2- T1)}
Diketahui:
Vo=72m3
T1 = 0oc
T2 = 546oC Pengecekan diri
Ditanyakan: Vt =...?
1. Sebutkan masing-masing 3 (tiga) contoh
Jawab: pemuaian pada zat cair dan gas yang pernah
Vt = Vo {1 + 1/273 (T2- T1)} kamu amati dalam kehidupan sehari-hari.
= 12 {1 + (1/1273)(546)} 2. Apa perbedaan antara pemuaian volume
=12(1+2) m3 pada zat cari dan gas??
=36 m3 3. Volume minyak tanah dalam sebuah wadah
pada suhu 0oC adalah satu liter. Jika
Jadi, volume gas setelah memuai sebesar 36 m3 koefisien ruang minyak tanah adalah
0,000955/oC. Tentukan volume minyak
Anda harus berpikir
Berpikir kritis dan kreatif
Coba kamu pikirkan dan silahkan
tuliskan pendapatmu, apa yang 1. Andaikan anda melakukan praktikum
pemuaian pada zat cair. Volume zat cair tentu
akan terjadi andaikan koefisien
akan bertambah. Tentukan volume akhir zat
muai volume antara zat padat dan cair yang Anda uji dalam praktik Anda.
zatAjar
cairSiswa
sama 2. Apakah pemuaian zat cair dan gas hanya
Buku Suhu dan Perubahannya 11
menimbulkan kerugian saja?
tersebut pada saat 100oC. 1. Mengukur; Masukkan air dan minyak goreng
Lab 2: LKS 2 ke dalam labuh didih hingga penuh.
2. Psikomotor: Pasang pipa kapiler pada lubang
sumbat karet.
A. Pengamatan (fenomena)
Yanti membeli minuman bersoda dalam
Alat dan bahan
kemasan kaleng dan air mineral dalam
1. Labu didih 2 buah
kemasan plastik. Dia menemukan hal yang 2. Sumbat karet 2 buah
berbeda, minuman bersoda tidak penuh 3. Pipa kapiler 2 buah
sedangkan minuman mineral penuh. Dia 4. Pembakar Spritus 1 buah
mengingat pelajarannya di sekolah bahwa zat 5. Statif 2 buah
cair memuai bila dipanaskan. Apakah 6. Air 1 liter
penyelidikan dapat dilakukan untuk 7. Minyak goreng secukupnya
8. Pewarna 2 warna
mengetahui adanya perbedaan volume
akibat pemuaian pada kedua zat cair
tersebut?
Menanya
1. Dengan sumber panas yang sama, jika dua jenis
zat cair dipanasi pertambahan kedua zat cair
sama?
2. Apakah perbedaan jenis zat cair berpengaruh
terhadap perubahan volume pemuaian.
Mengasosiasi
1. Apakah yang terjadi pada zat cair dalam
pipa?
2. Menunjukkan apakah naiknya zat cair pada
pipa?
3. Apakah naiknya zat cair pada kedua pipa
sama tinggi?
4. Berilah kesimpulan dari kegiatan di atas
disertai dengan bukti-bukti hasil
pengamatan!
Berpikir Kreatif
1. Apa yang dilakukan seorang juru masak
Penyelidikan Lanjutan agar makanana yang dimasaknya
Untuk melakukan pengujian pemuaian secepat mungkin dapat disajikan?
pada zat cair tentunya berbagai jenis zat 2. Bagamana cara menyimpan minuman
cair dapat diuji, apa yang kamu lakukan? bersoda dalam kulkas?
3. Apakah pemuaian zat cair dan gas
hanya menimbulkan kerugian saja?
2. Angka muai panjang besi 0,000 017 /oC. Jika 7. Perhatikan alat-alat berikut ini.
panjang besi mula-mula 100 cm dan dipanaskan 1. setrika otomatis
hingga kenaikan suhu 200 oC, maka panjang besi 2. sekring
sekarang menjadi.... 3. alarm kebakaran
a. 100,72 cm c. 200,72 cm Alat di atas yang menggunakan prinsip bimetal
b. 100,24 cm d. 240 cm adalah....
a. 1 dan 3 c. 2 dan 3
3. Perhatikan grafik di bawah ini. b.1 dan 3 d. 1, 2 dan 3
Kata-kata Kunci
Kalor Titik beku
Konduktivitas Deposisi
termal Kalor jenis
Menguap Kapasitas kalor
Menyublim
Kalor laten
Titik didih
Mencair Asas Black
Titik lebur Konduksi
Membeku Konveksi
Radiasi
Contoh jawaban No 1:
a. Perubahan Wujud Padat menjadi Gas dan 1. Air pada tekanan udara 76 cmHg (1 atmosfer)
Sebaliknya o air akan berwujud padat bila suhunya
Benda berwujud padat bisa langsung berubah kurang dari atau sama dengan 0oC.
menjadi gas pada suhu kamar tanpa mengalami o air akan berwujud cair bila suhunya 0oC
wujud cair terlebih dahulu. Contoh: kapur sampai 100oC.
barus, yodium, dan naftalin.Sebaliknya, gas o air akan berwujud gas bila suhunya
(uap) dapat langsung didinginkan menjadi lebih dari atau sama dengan '100'C.
padat tanpa mengalami wujud cair terlebih 2. Tembaga, pada tekanan udara 76 cmHg (1
dahulu. Contoh: pembentukan jelaga pada atmosfer)
cerobong asap dan pembentukan salju di o tembaga akan berwujud padat bila
atmosfer. suhunya di bawah 1083oC.
o tembaga akan berwujud cair bila
suhunya 1083oC sampai 2300oC
o tembaga akan bewujud gas bila suhunya
di atas 2300oC
dengan:
Qlepas = kalor yang dilepaskan benda bersuhu
lebih tinggi
Qterima = kalor yang diterima benda bersuhu
lebih rendah
3. Panaskan labu erlenmeyer yang berisi air m1 = massa benda yang melepaskan kalor
25 mL di atas nyala api pembakar spiritus m2 = massa benda yang menerima kalor
atau pembakar bunsen. Bersamaan itu, T1 = suhu benda yang lebih tinggi
masukkan termometer dan panaskan terus T2 = suhu benda yang lebih rendah
air dalam labu erlenmeyer sampai suhunya Ta = suhu akhir setelah benda disentuhkan
80oC. Hati-hati, tandon termometer jangan (dicampur)
sampai menyentuh dasar gelas, peganglah
termometer dengan penjepit pada statif. UJI KOMPETENSI 2.4
4. Masukkan sesegera mungkin air panas
tersebut ke dalam labu erlenmeyer yang 1. Besi yang bermassa 100 gram bersuhu
berisi air dingin 50 mL. Campurlah kedua 100oC. Kemudian, besi tersebut dimasukkan
air dengan cara mengaduknya. Catat suhu ke dalam bejana berisi air 200 gram yang
campuran yang terjadi. bersuhu 40oC. Berapakah suhu akhir besi
tersebut jika kalor jenis besi 460 joule/KgoC
dan kalor jenis air 4200 joule/KgoC?
Apa
yang terjadi pada suhu air panas setelah dicampur
dalam air dingin? Ya, tentu saja air panas suhunya
turun karena melepaskan kalor dan air dingin
suhunya naik karena menerima kalor. Berdasarkan
data di atas hitunglah banyaknya kalor yang diserap
air dingin dan banyaknya kalor yang dilepas air
panas dengan menggunakan rumus berikut.
Perpindahan kalor secara konduksi berlangsung 3. Tempelkan lilin pada tempat yang
pada benda padat, terutama logam. Sebatang berurutan pada barang besi/penggaris
logam.
penggaris logam yang terbuat dari nikel kamu 4. Nyalakan pembakar spiritus atau pembakar
pegang pada salah satu ujungnya, sedangkan bunsen. Amatilah apa yang terjadi pada
ujung yang lain dipanaskan. Tidak lama batang lilin-lilin tadi. Apa yang dapat kamu
kemudian ujung penggaris yang kamu pegang simpulkan?
terasa panas. Berarti, kalor berpindah melalui
batang penggaris dari ujung yang panas ke
ujung yang dingin Selama proses perpindahan Ternyata, lilin yang terletak paling dekat dengan
kalor di atas ddak ada partikel nikel yang ikut nyala api akan meleleh terlebih dahulu
berpindah. Nyala api mula- dilanjutkan dengan lilin yang di sebelahnya (lilin
mula memberikan energi panas pada bagian yang di tengah), dan kemudian lilin yang paling
ujung penggaris logam yang berada dalam nyala jauh dari nyala lilin. Hal ini membuktikan bahwa
Keterangan:
Latihan Berpikir Kreatif
h = koelfisien konveksi yang besarnya tergantung
pada bentuk dan kedudukan permukaan. Nilai h 1. Mengapa bahan konduktor dan isolator
diperoleh dari percoban.
selalu digunakan dalam instalasi listrik?
Contoh soal 2. Sebutkan sebanyak mungkin bahan
Permukaan dalam suatu dinding rumah dijaga konduktor dan isolator yang berguna
bersuhu tetap 30oC pada saat udara luar 20oC. dalam pengembangan sains
Berapa banyak kalor yang hilang karena konveksi 3. Bagaimana cara menguji bahan konduktor
alami pada dinding berukuran 8,00 m x 4,00 m yang lebih baik?
selama sehari. Dianggap koefisien konveksi rata-rata
3,5 J/s.m2.K
Penyelesaian: Berpikir Kreatif:
Diketahui: Contoh jawaban Soal 1:
T1 = 30o C
1. Keselamatan kerja
T2=20oC
T =30 oC – 20o C 2. Agar panas tidak terbuang
A = 8 m x 4 m =32 m2 3. Agar tidak membahayakan erhadap nyawa
t = 24 jam = 86499 s manusia.
Ditanyakan: Q =...? 4. Mengurangi teradina kebakaran
Jawab: 5. Agar bahan-bahan isolator juga bernilai
Q = hATt ekonomi.
= (3,5 J s m2 K)(3,2 m2)(10 K)(86 400 s)
= 9,68 x 10-7 J
Jadi banyakya kalor yang hilang karena konveksi
sebesar
9,68 x 10-7 joule.
PERPINDAHAN KALOR: RADIASI terima dari nyala api unggun disebabkan oleh
Radiasi adalah perpindahan balor tanpa melalui energi pancaran. Kalor ini berpindah tanpa
zat perantara. melalui zat perantara. Jadi pengertian Radiasi
Perpindahan panas secara radiasi hanya terjadi adalah perpindahan kalor tanpa melalui zat
dalam gas maupun dalam ruang hampa udara. Jika perantara.
kita berdiri di dekat api unggun, tungku perapian, Contoh lain yang merupakan peritiwa
atau panas lampu, maka kita merasa hangat.
radiasi adalah peristiwa panasnya sinar
Panas yang kita rasakan tidak dihantarkan melalui
matahari hingga sampai ke bumi. Peristiwa ini
udara, sebab udara termasuk konduktor yang
dimanfaatkan untuk mengeringkan sesuatu
buruk. Panas tersebut juga tidak dipindahkan
misalnya menjemur pakaian. Jika tidak ada
secara konveksi, sebab udara yang panas mengalir
peristiwa radiasi anda tidak akan bisa
ke atas, bukan ke samping. Coba kamu bayangkan
mengeringkan pakaian. Bagaimana cara
jika panas dari nyala api unggun atau tungku
mengetahui adanya radiasi atau pancaran kalor?
perapian mengalir secara konduksi atau konveksi,
tentu pakaian dan kulitmu akan terbakar. Alat yang digunakan untuk mengetahui
adanya radiasi kalor atau energi pancaran kalor
disebut termoskop. Termoskop terdiri dari dua
buah bola kaca yang dihubungkan dengan pipa
U berisi air alkohol yang diberi pewarna.
Perhatikan gambar!
27oC. Jika luas permukaannya 3 m2, berapakah memperhatikan bahwa kue dalam kantongan
kalor yang dipancarkan selama satu menit? biru masih utuh, sedangkan kue dalam
Penyelesaian: kantongan hitam seolah-olah meleleh.
Diketahui: T = 27oC = 300 K
Akhirnya Mega hanya memakan kue yang di
A = 2m2
dalam kantongan biru. Lantas dia berpikir
t =1 menit=60 sekon
mengapa ini terjadi, apakah kue yang di
Ditanyakan: Q=. .?
Jawab: dalam kantongan hitam memperoleh panas
c. Mengumpulkan Informasi
Suhu Kalor
Aliran energi
Termometer
Massa, m
Celsius Termometer Zat Cair
Kalor jenis, c
Termometer Gas
Kelvin
Perubahan suhu, t
Termometer Bimetal
Fahrenheit
Pyrometer Optik
Dari data di atas perubahan wujud yang 5. Energi kalor sebesar 400 joule diberikan pada
memerlukan 500 gram air untuk dipanaskan dari suhu
kaloradalah.... 35oC sampai 75oC. Kapasitas kalor tersebut
a. 1 dan 2 b. 2 dan 3 adalah . . . .
c. 3 dan 4 d. 1 dan 4 a. 10 J/ oC c. 80 J/oC
o
b. 40 J/ C d. 160 J/oC
3. Perhatikan tabel pemanasan parafin berikut ini.
6. Tembaga yang massanya 2 kg pada suhu 80
o
C didinginkan hingga suhunya menjadi 20 oC.
Bila kalor jenis tembaga 400 J/kg oC, maka
kalor yang dilepas tembaga sebanyak . . . .
a. 12.000 J c. 30.000 J
b. 28,000 J d. 48.000 J
7. Sebuah pemanas dicelupkan ke dalam
Berdasarkan tabel di atas parafin sebuah bejana yang berisi 200 gram air.
memerlukan kalor terdapat pada yang paling Ketika elemen pemanas dihubungkan ke
banyak baris ke.... baterai, arus mengalir melalui elemen
pemanas seperti diagram berikut.
a. 1 c. 3
b. 2 d. 4
a. 1 c. 3
b. 2 d. 4
materi
anomali air segala sesuatu yang memiliki massa dan
keanehan sifat air antara suhu 0oC sampai menempati ruang
dengan 4oC
mengukur
berat jenis membandingkan suatu besaran dengan suatu
berat zat tiap satuan volume satuan
bimetal radiasi
dua jenis logam yang berbeda dikeling menjadi perpindahan energi tanpa zat perantara
satu
Blaustein. D.. Butler, L.. Matthias. W. & Hixson. B. 1999. Science. An Introduction to the Life.
Earth.and Physical Sciences. New York: GLENCOE/McGraw-Hill.
Chew, Charles and Leong See Cheng. 2003. Comprehensive Physics for O level Scince. Singapore.
Chuen Wee Hong, et al. 2001. Spectrum. Interactive Science for Lower Secondart Levels.
Coursebook 1. Singapore: SNP Pan Pacific Publishing.
Cooper. Christopher. 2001. Jendela Iptek: Materi. Jakarta: Balai Pustaka.
Eisenkraft, A. 2010. Active Physics A Project-Based Inquiry Approach Third Edition. USA: It’s
About Time
Giancoli, DC, 2001. Physics Principles with Application 6th. New Jersey: Pearson Prentice Hall.
Glencoe Science. 2005. Physics Principles and Problems. USA: McGraw Hill Companies
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP/MTs
Kelas VII .Jakarta: 2013.
Wasis, dkk. 2008. Contextual Teaching and Learning. Ilmu Pengetahuan Alam. Sekolah Menengah
Pertama Kelas VII (BSE). Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.