Dokumen - Tips - Sterilisasi Saluran Akar
Dokumen - Tips - Sterilisasi Saluran Akar
MEDICATION)
Sterilisasi saluran akar dilakukan setelah melakukan ekstirpasi jaringan pulpa dan debris,
pelebaran saluran akar, dan pembersihan saluran akar dengan melakukan irigasi.
1. Obat-obat nonspesifik
2. Preparat poliantibiotik
1. Obat-obat nonspesifik
Bersifat racun protoplasma, menghancurkan bakteri dan jamuan mudah menguap dan
tegangan permukaannya rendah.
Harus hati-hati dalam pemakaian, karena sifat iritasi terhadap jaringan periapikal dapat
menimbulkan inflamasi dan rasa sakit pada pemakaian yang terlulu banyak.
Daya desinfektan dan sifat mengiritasi lebih kecil daripada formocresol. Memiliki
spektrum antibakteri yang luas dan juga efektif terhadap jamur. ChKM dapat dipakai
pada semua macam perawatan endodontik, terutama pada gigi yang apexnya masih
terbuka, dan juga pada gigi dengan kelainan periapikal.
Cresatin (metacresylacetate)
Chresophen
Chresophen merupakan antiphlogisticum, sangat baik untuk kasus dengan
permulaan periodontitis apikalis akut yang dapat terjadi pada peristiwa overinstrumentasi.
Masa aktifnya antara 3-5 hari.
KalsiumHidroksida
Pengaruh antiseptiknya berkaitan dengan pH-nya yang tinggi dan pengaruh
melumerkan jaringan pulpa yang nekrotik. Ca(OH)2 merupakan desinfektan intra pulpa
yang sangat efektif. Masa aktifnya 7-14 hari.
Kalsium hidroksida elain efek antibakteri, kalsium hidrokasida juga bersifat anti-
inflamasi dan kemampuan osteogenic karena kadar alkali yang tinggi sehingga dapat
menghambat pertumbuhan bakteri yang ditemukan pada infeksi endodontik.
Formocresol
Suatu kombinasi formalin dan cresol yang bersifat desinfeksi dan fixasi. di pakai
sebagai dressing pada perawatan pulpotomi untuk memfixir jaringan pulpa yang
ditinggalkan.
Eugenol
2. Preparat Pliantibiotik
Terdiri dari campuran beberapa antibiotik, biasanya berupa pasta, contohnya :
P.B.S.C. yang di ajukan oleh GROSSMAN, terdiri dari :
Penicilin – efektif terhadap bakteri gram positif
Bacitracin – efektif terhadap bakteri yang resisten terhadap penicilin.
Streptomycin – efektif terhadap bakteri gram negatif
Caprylate sodium – efektif terhadap jamur.
Frekuensi Medikasi
Obat-obat yang nonspesifik sebaiknya diganti seminggu sekali dan tidak boleh lebih dari
dua minggu karena dressing menjadi cair oleh eksudat periapikal dan membusuk karena interaksi
dengan mikroorganisme. Dressing saluran akar sebaiknya dilakukan dengan cara memasukkan
butiran kapas yang telah dibasahi medikamen dan diperas kelebihan medikamennya. Uap yang
keluar dari medikamen sudah cukup efektif untuk mendisinfeksi kavitas pulpa. Saluran akar
ditutup dengan meletakkan butiran kapas steril yang kedua diatas butiran kapas yang telah diberi
obat dan ditutup dengan tumpatan sementara Cavit, Seng Oksid eugenol atau IRM
Sedangkan obat-obat pliantibiotik boleh lebih lama di tinggal di dalam saluran akar. Obat
golongan pliantibiotik harus berkontak langsuung dengan dinding saluran akar. Jadi cara
meletakkan pasta pliantibiotik adalah dengan cara menginjeksikannya kedalam saluran akar atau
dapat juga bersama-sama dengan paperpoint.
Dalam hal ini gutta percha bukan berfungsi sebagai “sealing agent”, tapi untuk mencegah
masuknya partikel ZOE waktu membuka tambalan sementara yang jatuh kekamar pulpa dan
didorong kedalam saluran akar oleh explorer atau alat-alat saluran akar. Gutta percha disini tidak
mempengaruhi efek obat saluran akar karena gutta percha bersifat tidak mudah larut dan
nonreaktif.
Mula-mula dikamar pulpa diletakkan cotton pellet, lalu diatasnya ditutup gutta percha
yang telah dipanaskan dan cukup lunak. Baru diatasnya di letakkan pasta ZOE. Bahan lain yang
juga baik sebagai tambalan sementara adalah civit, kemasannya berupa tube yang siap dipakai.
DAFTAR PUSTAKA