Persembahan Menurut Agenda HKBP
Persembahan Menurut Agenda HKBP
Rumusan persembahan dalam agenda: Ya Allah, Bapa kami yang di surga. Kami mengaku
bahwa Tuhan adalah sumber dari segala karunia yang melimpah dalam kehidupan kami
persembahan kepada Tuhan. Terimalah dan berkatilah persembahan umatMu ini, agar dapat
kami pergunakan untuk pekerjaan dan pelayanan Kerajaan Tuhan di dunia ini. bukalah hati
kami untuk mengenal betapa banyak karunia yang kami peroleh dari Tuhan, supaya kami
senantiasa bersyukur kepadaMu di dalam Nama Yesus Kristus Tuhan kami. Amin.1
Berbicara tentang persembahan maka kita tidak bisa lepas dari prinsip kepemilikan Allah.
Bumi dan segala kekayaannya adalah ciptaan Allah dan oleh karena itu adalah milik Allah.
Semuanya itu diperuntukkan bagi keperluan anak-anak-Nya dan diberikan kepada mereka
dengan suatu sifat tertentu yaitu sebagai persekutuan. Dalam hal ini Allah tidak membeda-
bedakan, berkatnya adalah sama kepada semua orang. Memang secara material berkat itu
berbeda-beda namun kasih yang menyertai berkat itu sama. Persembahan sebagai pengakuan
bahwa Tuhan adalah pencipta dan pemilik lagit, bumi dan segala isinya (Kis. 4 : 24). Dengan
demikian setiap orang memberikan persembahan, maka dia telah mengaku bahwaTuhan
adalah yang menciptakan, memelihara dan memerintah segala yang kelihatan dan yang tidak
kelihatan, dari awal hingga selama-lamanya.2 Apa yang diperoleh dan dialami dalam
kehidupan ini adalah pemberian Allah, sehingga wajar bila dipersembahkan kepada Allah,
sebagai tanda pengakuan akan Dia. Dan sebagai puji-pujian kepada kemurahan yang tidak
terbatas kepada Dia yang sudah memberikan segala sesuatu untuk kita di bumi ini. Maka
memberi persembahan kepada Allah bukanlah syarat untuk mendapat berkat dan
kemakmuran dari Dia tetapi ketika kita memberi karena telah menerima kasih-Nya.
1
Agenda HKBP, Percetakan HKBP: Pematangsiantar, hlm. 5-6
2
Pengakuan Iman HKBP, Percetakan HKBP: Pematangsiantar, 2013, hlm. 123.
Persembahan adalah partisipasi pelayanan Kristus, karena kita sudah diangkat menjadi teman
sekerja Kristus. Manusia yang percaya dipanggil Allah menjadi anak Allah dan menjadi mitra
kerjaNya dalam Kerajaan Allah (1 Kor 3 : 9). Menjadi mitra kerja/bagian dalam pelayanan
Kerajaan Tuhan di dunia adalah keistimewaan dan keistimewaan itu di wujud nyatakan
melalui persembahan. Jadi persembahan bukan diberikan berdasarkan minat ataupun suka
tidak suka terhadap pengelola persembahan melainkan sebagai wujud nyata ikut melakukan
“Sebahagian daripada karunia itu, kami serahkan kembali sebagai persembahan kepada
Tuhan.” Bukan berarti kita menyerahkan persembahan langsung kepada Tuhan baik berupa
material maupun persembahan diri kita, melainkan kita memberikan persembahan kepada
Tuhan melalui orang-orang yang ada disekitar kita. Dalam Matius 25 : 40 “Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk saudara-Ku yang paling
hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.” Jadi persembahan untuk Tuhan bisa kita
sampaikan melalui sesama kita. Melayani sesama sama dengan melayani Tuhan.
Manusia terpanggil untuk bekerja dan hasil pekerjaannya menjadi korban syukur bagi Allah
dan memperhatikan orang yang berkekurangan (2 Kor. 9: 2-11). Dengan ajaran ini HKBP
menolak pekerjaan yang tidak dikehendaki Allah, dan supaya warga jemaat setia, dapat
dipercaya dan bertanggungjawab melakukan hukum dan firman Allah baik atau tidak baik
waktunya, terutama pada saat terjadi pencobaan misalnya korupsi, judi, pencurian,
penyalahgunaan wewenang, mencari keuntungan yang tidak wajar.3 Melaikan jemaat bekerja
dengan rajin, sesuai dengan yang dikehendaki Tuhan sehingga hasil dari pekerjaannya layak
menjadi persembahan kepada Tuhan. Melalui pekerjannya manusia sadar bahwa segala
sesuatu yang diperolehnya adalah karunia Tuhan yang patut untuk di syukuri.
3
Pengakuan Iman HKBP, percetakan HKBP: Pematangsiantar, 2013, hlm. 143.