Modul V Analisa Data Oseanografi PDF
Modul V Analisa Data Oseanografi PDF
Dosen Pengampu:
Dr. Eng. Totok Suprijo
19710521 199703 1 003
Asisten:
Umar Abdurrahman 22418004
Putra Azhiz 12914028
I. Tujuan
1. Praktikan memahami konsep Empirical Orthogonal Function (EOF) secara umum
2. Praktikan dapat membuat peta batimetri dengan mendigitasi peta analog
Analisis EOF menentukan sebuah set dari fungsi orthogonal yang mempunyai karakteristik
kovarian dari time series untuk sebuah set dari grid points. Sehingga dari setiap X grid points
dengan nilai N dalam waktu, kita akan mempunyai setiap X pola EOF dengan nilai N dalam
waktu. Variabilitas dengan skala besar akan berada pada orde rendah EOF dan orde tinggi EOF
akan mempunyai amplitudo yang rendah dengan sangat berkurangnya gangguan. EOF1
merupakan indeks time series yang menghasilkan peta karakteristik pola spasial yang dominan
dengan amplitudo yang kuat, sedangkan EOF2 merupakan indeks time series yang
menghasilkan peta karakteristik pola spasial yang dominan dengan amplitudo yang kuat setelah
mengurangi variabel yang berhubungan dengan EOF1, begitu pula untuk orde EOF selanjutnya
(Hannachi, 2004 dalam Hatmaja, 2018).
Gambar 1 Pola spasial dan temporal mode pertama EOF (EOF 1) anomali SST
(Hatmaja, 2018)
Analisis Data Oseanografi ITB 2018 – Tim Asisten
Metode EOF telah banyak digunakan dalam analisis di bidang oseanografi dan
meteorologi. Secara umum perumusan suatu variabel, apabila menggunakan perumusan EOF,
ditunjukan oleh persamaan di bawah ini:
𝑁𝑁
dengan,
𝐻𝐻(𝑥𝑥, 𝑦𝑦, 𝑡𝑡) : Nilai variabel pada posisi tertentu dan waktu tertentu
b. Batimetri
Istilah batimetri berasal dari bahasa Yunani yaitu bathy yang berarti kedalaman dan metry
yang berarti ilmu ukur, sehingga batimetri didefinisikan sebagai pengukuran dan pemetaan dari
topografi dasar laut (Pipkin dkk., 1977). Batimetri merupakan ukuran tinggi rendahnya dasar
laut dimana peta batimetri memberikan infomasi mengenai dasar laut (Nurjaya, 1991).
Batimetri adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik yang memiliki kedalaman
yang sama. Data batimetri sangat dibutuhkan untuk memahami hidrodinamika suatu perairan
dan umumnya disajikan dalam bentuk peta batimetri (Indrayani dkk., 2015). Peta batimetri
diperoleh dengan melakukan interpolasi antar titik dengan menggunakan teori Universal
Kriging dan teori IRFK (Intrinsic Random Function of Order K). Teknik interpolasi yang
umum digunakan dalam pembuatan peta batimetri adalah teori universal Kriging (Larson,
2002).
Survei batimetri dimulai dengan menggunakan tali yang ditandai panjangnya untuk
menandakan kedalaman dan jangkar. Pada awal tahun 1930 dilakukan survei dengan
menggunakan metode akustik. Survei ini dilakukan dengan menggunakan echosounder.
Awalnya echosounder menggunakan sistem single-beam, kemudian seiring berjalannya waktu
single-beam di gantikan dengan multiple-beam. Multiple-beam lebih efektif dalam
menggambarkan dasar laut karena mengambil gambar secara menyebar. Gambar 2
menunjukkan ilustrasi dari echosounder.
Analisis Data Oseanografi ITB 2018 – Tim Asisten
Batas-batas pantai yang merupakan daerah peralihan antara daratan dan lautan sering
ditandai dengan adanya suatu perubahan kedalaman yang berangsur-angsur. Bagian-bagian
tersebut adalah:
• Continental Shelf merupakan daerah yang mempunyai lereng yang landai dan berbatasan
langsung dengan daratan.
Analisis Data Oseanografi ITB 2018 – Tim Asisten
• Continental Slope memiliki lereng yang lebih terjal daripada Continental Shelf.
• Continental Rise merupakan daerah yang mempunyai lereng yang kemudian perlahan-
lahan menjadi datar pada dasar lautan.
Daftar Pustaka
Bjornsson H. dan S. A. Venegas, 1997, A manual for EOF and SVD analyses of climate data,
McGill University, CCGCR Report No. 97-1, Montréal, Québec, 52pp.
Hatmaja, R.B., 2018, Dinamika Perairan Samudra Hindia Pada Kejadian Indian Ocean Dipole
(IOD) Tahun 1993–2016, Tugas Akhir Sarjana, Program Studi Oseanografi, FITB-ITB,
Bandung.
Indrayani, E., K.H. Nitimulyo, S. Hadisusanto, dan Rustadi, Peta Batimetri Danau Sentani
Papua, Jurnal Ilmu Perairan, Pesisir, dan Perikanan 4(3):116-120.
Larson, T.M.J., 2002, Kriging water levels with a regional-linear and point logarithmic drift,
Ground Waters, 33(1):338-357.
Pipkin, B.W., D.S. Gorsline, R.E. Casey, dan D.E. Hammond, 1977, Laboratory Exercises in
Oceanography, WH. Freeman and Company, New York.