Panduan Pelayanan Tahap Terminal
Panduan Pelayanan Tahap Terminal
TERMINAL
1. Latar Belakang
Kehilangan dan kematian adalah peristiwa dari pengalaman manusia yang
bersifat universal dan unik secara individual.Hidup adalah seragkaian
kehilangan dan pencapaian.Dukacita adalah respon alamiah terhadap
kehilangan. Penting artinya untuk diperhatikan bahwa apapun yang dikatakan
disini tentang proses dukacita dan kehilangan yang terdapat dalam perspektif
social dan historis mungkin berubah sepanjang waktu dan situasi. Menjadi tua
adalah proses alamiah yang akan dihadapi oleh setiap mahluk hidup dan
meninggal dengan tenang adalah dambaan setiap insan. Namun sering kali
harapan dan dambaan tersebut tidak tercapai. Kondisi terminal merupakan suatu
kondisi dimana seseorang mengalami sakit atau penyakit yang tidak mempunyai
harapan untuk sembuh dan menuju pada proses kematian dalam 6 (enam) bulan
atau kurang. Dalam masyarakat kita, umur harapan hidup semakin bertambah
dan kematian semakin banyak disebabkan oleh penyakit-penyakit degeneratif
seperti kanker dan stroke. Pasien dengan penyakit kronis seperti ini akan
melalui suatu proses pengobatan dan perawatan yang panjang. Jika penyakitnya
berlanjut maka suatu saat akan dicapai stadium terminal yang ditandai dengan
oleh kelemahan umum, penderitaan, ketidak berdayaan, dan akhirnya kematian.
Tujuan
Menghargai nilai yang dianut pasien, agama, dan preferensi budaya.
Mengikutsertakan pasien dan keluarga dalam aspek pelayanan kesehatan.
Memberikan respon pada hal psikologis, emosional, spiritual, dan budaya
dari pasien dan keluarganya.
Diharapkan untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam kaitannya
dengan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : “
Cara Menangani Pasien Yang Sakaratul Maut atau Hampir Meninggal”.
Pengertian
Pelayanan pada tahap terminal adalah pelayanan yang diberikan untuk
pasien yang mengalami sakit atau penyakit yang tidak mempunyai harapan
untuk sembuh dan menuju pada proses kematian dalam 6 (enam) bulan
atau kurang. Pasien yang berada pada tingkat akhir hidupnya memerlukan
pelayanan yang berfokus akan kebutuhannya yang unik. Pasien dalam
tahap ini dapat menderita gejala lain yang berhubungan dengan proses
penyakit atau terapi kuratif atau memerlukan bantuan berhubungan dengan
faktor psikososial, agama , dan budaya yang berhubungan dengan proses
kematian. Keluarga dan pemberi layanan dapat diberikan
kelonggaranmelayani pasien tahap terminal dan membantu meringankan
rasa sedih dan kehilangan.
Penyakit terminal adalah suatu penyakit yang tidak bisa disembuhkan
lagi.Kematian adalah tahap akhir kehidupan. Kematian bisa datang tiba-tiba
tanpa peringatan atau mengikuti priode sakit yang panjang . Terkadang
kematian menyerang usia muda tetapi selalu menunggu yang tua.
Kondisi terminal adalah: Suatu proses yang progresif menuju kematian berjalan
melalui suatu tahapan proses penurunan fisik , psikososial dan spiritual bagi
individu. (Carpenito ,1995 )
Pasien Terminal adalah pasien – pasien yang dirawat , yang sudah jelas bahwa
mereka akan meninggal atau keadaan mereka makin lama makin memburuk.
(P.J.M. Stevens, dkk ,hal 282, 1999 )
Pendampingan dalam proses kematian adalah Suatu pendampingan dalam
kehidupan karena mati itu termasuk bagian dari kehidupan .Manusia dilahirkan,
hidup beberapa tahun, dan akhirnya mati. Manusia akan menerima bahwa itu
adalah kehidupan, dan itu memang akan terjadi, kematian adalah akhir dari
kehidupan ( P.J.M. Stevens, dkk, 282,1999 ).
Sakaratul Maut (Dying) merupakan kondisi pasien yang sedang menghadapi
kematian, yang memiliki berbagai hal dan harapan tertentu untuk meninggal.
=========================================================
=====================
Bayi – 5 tahun
Tidak mengerti tentang kematian, keyakinan bahwa mati adalah tidur atau pergi
yang temporer.
5-9 tahun
Mengerti bahwa titik akhir orang yang mati dapat dihindari.
9-12 tahun
Mengerti bahwa mati adalah akhir dari kehidupan dan tidak dapat dihindari,
dapat mengekspresikan ide-ide tentang kematian yang diperoleh dari orang tua
atau dewasa lainnya.
12-18 tahun
Mereka takut dengan kematian yang menetap, kadang-kadang memikirkan
tentang kematian yang dikaitkan dengan sikap religi.
18-45 tahun
Memiliki sikap terhadap kematian yang dipengaruhi oleh religi dan keyakinan
45-65 tahun
Menerima tentang kematian terhadap dirinya. Kematian merupakan puncak
kecemasan
Tatalaksana kegiatan pelayanan pada tahap terminal akhir hidup di rumah sakit
……………. ……………. terdiri antara lain :
Layanan tahap akhir di rumah sakit dilakukan di instalasi gawat darurat dan di
unit rawat inap. Adapun proses operasional pelayanan ini atau asesmen pasien
tahap terminal dilakukan oleh perawat /bidan dengan kualifikasi lulusan d3 / D4
/ S1 keperawatan atau kebidanan yang mempunyai surat tanda registrasi ( STR )
dan bekerja di rumah sakit ……………. minimal 6 bulan, yang meliputi
intervensi atau mengurangi rasa sakit, gejala primer, dan atau sekunder,
mencegah gejala dan komplikasi sedapat mungkin intensitas dalam hal masalah
psikologis, pasien dan keluarga, masalah emosional dan kebutuhan spiritual
mengenai kematian dan kesusuhan, intervensi dalam masalah keagamaan dan
aspek budaya pasien dan keluarga, serta mengikutsertakan pasien dan keluarga
dalam pemberian pelayanan.
1. Monitor
2. ECG
3. Defibrilator
4. Ambubag (VSM)
5. Masker oksigen & Tabung Oksigen
6. Suction set
7. Endoctracheal tube
8. Kateter
9. Pipa endotracheal
10.Nasogastric tube (NGT)
11.Disposible Spuit
12.Alkohol swab
13.Injeksi Plug
14.Wing niddle
15.Infus set
16.Injeksi analgesic
17.Obat-obatan resusitasi (adrenalin, dopamin, sulfas atropin, dan lain-lain)
1. Monitor (ICU)
2. ECG
3. Defibrilator
4. Ventilator (ICU)
5. Ambubag (VSM)
6. Masker oksigen dan tabung oksigen
7. Suction set
8. Endotrakeal tube
9. Kateter
10.Pipa endotracheal
11.Nasogastric tube (NGT)
12.Disposible spuit
13.Alkohol swab
14.Injeksi Plug
15.Wing niddle
16.Infus set
17.Injeksi Analgesik
18.Obat-obatan resusitasi (adrenalin, dopamin, sulfas atropin, dan lain-lain).
Prosedur :
1. Memberitahukan pada keluarga pasien
2. Mempersiapkan peralatan dan dekatkan ke jenazah
3. Mencuci tangan
4. Memakai celemek atau skort
5. Memakai hands scoon
6. Melepas perhiasan dan benda-benda berharga lain diberikan kepada
keluarga pasien (dimasukkan dalam kantong plastik).
7. Melepaskan peralatan invasif (selang, kateter, NGT tube dan lain-lain)
8. Membersihkan mata pasien dengan kassa, dan ditutup dengan kapas
berminyak.
9. Membersihkan bagian hidung kassa, dan ditutup dengan kapas berminyak.
10.Membersihkan bagian telingan dengan kassa, dan ditutup dengan kapas
berminyak.
11.Membersihkan bagian mulut dengan kassa
12.Merapikan rambut jenazah dengan sisir.
13.Mengikat dagu dari bawah dagu sampai ke atas kepala dengan verban
gulung.
14.Menurunkan selimut sampai ke bawah kaki
15.Membuka pakaian bagian atas jenazah, taruh dalam ember
16.Melipat tangan dan mengikat pada pergelangan tangan dengan verban
gulung
17.Membuka pakaian bagaian bawah, taruh dalam ember
18.Membersihkan genetalia dengan kassa kering dan waslap
19.Membersihkan bagian anus dengan cara memiringkan jenazah ke arah kiri
dengan meminta bantuan keluarga.
20.Memasukkan kassa berminyak ke dalam anus jenazah
21.Melepaskan stick laken dan perlak bersamaan dengan membentangkan kain
kafan, lipat stick laken dan taruh dalam ember.
22.Mengembalikan ke posisi semula
23.Mengikat kaki dibagian lutut jenazah, pergelangan kaki, dan jari-jari
jempol dengan menggunakan verban gulung
24.Mengikatkan identitas jenazah, pada jempol kaki
25.Membuka boven laken bersamaan dengan pemasangan kain kafan
26.Jenazah di rapikan dan dipindahkan ke brankart
27.Alat-alat tenun dilepas dan dimasukkan ke dalam ember serta melipat kasur
28.Merapikan alat
29.Melepas hand scoon
30.Melepaskan celemek
31.Mencuci tangan
=========================================================
======================
=========================================================
======================
BAB IV – PENUTUP
Pelayanan tahap terminal merupakan bagian dari pelayanan kesehatan paripurna
di rumah sakit, yang terkait dengan keenam dasar fungsi RS, yaitu peningkatan,
pencegahan, penyembuhan, pemulihan, pendidikan, dan penelitian.
Dengan pelayanan Tahap terminal yang tepat dan berhasil guna akan membantu
pasien dan keluarganya dalam melewati fase kritisnya.
Perawatan kepada pasien yang menghadapi sakaratul maut (dying) oleh petugas
kesehatan dilakukan dengan cara memberi pelayanan khusus jasmaniah dan
rohaniah sebelum pasien meninggal. Perawat memiliki peran untuk memenuhi
kebutuhan biologis, sosiologis, psikologis, dan spiritual pasien sakaratul maut
dengan memperhatikan moral, etika serta menumbuhkan sikap empati dan
caring kepada pasien. Penanganan pasien perlu dukungan semua pihak yang
terkait, terutama keluarga pasien dan perlu tindakan yang tepat dari perawat.
DIREKTUR,
RS ………………………….
…………………………………………………..
========================================================
==============
DAFTAR PUSTAKA
Sharon, Brehm. Sharon Saul Kassin (1991). Social Psychology
: Understanding Human Interaction.
Gladding T. Samuel (2000). Conseling L a Comprehensive Professio. New
Jersey : Prentice hall. Inc.
Kubler-Rose, E. (1998). On Death and Dying (Kematian sebagai bagian
dari kehidupan). Jakarta PT. Gramedia Pustaka Utama.
Herlin Megawe. (1998). Addult Development Psychology and Aging. USA
: Mc. Graw Hill Company.