Anda di halaman 1dari 4

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PEMANFAATAN BUMERH SEBAGAI BAHAN DASAR


KEBAL

Diusulkan oleh :
Eriq Jhon Benjamin Naa; 610015014; 2015
Fitri Julia Mambrisauw; 610015030; 2015
Muhammad Azi Saffruddin; 610015031; 2015
Violen Pia Kondrada Toyap; 610015100; 2015
Julida Tesalonika Masternela DJitmau; 610015109; 2015

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL


YOGYAKARTA
2017
PENGESAHAN PROPOSAL PKM-KEWIRAUSAHAAN

1. Judul Kegiatan : Pemanfaatan Bumerh sebagai Bahan


Dasar Kebal
2. Bidang Kegiatan : PKM-K
3. Ketua Pelaksanaan :
a. Nama Lengkap :
b. NIM :
c. Jurusan :
d. Institut :
e. Alamat Rumah dan No. Tel./HP :
f. Email :
4. Anggota Pelaksan Kegiatan/Penulis :
5. Dosen Pendamping :
a. Nama Lengkap dan Gelar :
b. NIDN/NIDK :
c. Alamat Rumah dan No. Tel./HP :
6. Biaya Kegiatan Total :
a. Kemristekdikti :
b. Sumber lain :
7. Jangka Waktu Pelaksanaan :

Yogyakarta, Tanggal-Bulan-2017

Menyetujui Ketua Pelaksan Kegiatan,


Wakil/Pembantu Dekan atau
Ketua Jurusan/Departemen/Program Studi/
Pembimbing Unit Kegiatan Mahasiswa

(_ ) (_ )
NIP/NIK NIM

Ketua Sekolah Tinggi, Dosen Pendamping

(_ ) (_ )
NIP/NIK NID.
Judul Kegiatan
Bidang Kegiatan
Ketua Pelaksana
NIM
Jumlah anggota
Anggota 1
Anggota 2
Anggota 3
Anggota 4
Anggota 5
Dosen pendamping
Perguruan Tinggi
Fakultas/Program Studi
Alamat Surel (email)
Proposal Biaya Kegiatan
NILAI
No. KRITERIA Bobot (%) Skor
(Bobot x Skor)
Kreativitas :
1. Gagasan (unik
dan bermanfaat)

C. Kandungan dan Khasiat


Adapun penelitian tentang khasiat pengobatan Buah Merah pertama kali dilakukan
oleh peneliti dosen Universitas Cendrawasih di Jayapura yaitu Drs. I Made Budi M.S.
sebagai ahli gizi dan dosen Universitas Cendrawasih sempat mengamati secara seksama
kebiasaan masyarakat tradisional di Wamena, Timika dan desa-desa kawasan pegunungan
Jayawijaya yang mengonsumsi Buah Merah. Pengamatan atas masyarakat lokal berbadan
lebih kekar dan berstamina tinggi, padahal hidup sehari-hari secara asli tradisional yang
serba terbatas dan terbuka dalam berbusana dalam kondisi alam yang keras serta kadang-
kadang bercuaca cukup dingin di ketinggian pegunungan. Keistimewaan fisik penduduk lain
yakni jarang yang terkena penyakit degeneratif seperti: hipertensi, diabetes, penyakit
jantung dan kanker.
Dengan meneliti kandungan komposisi gizinya, ternyata dalam ujud sari Buah Merah
itu banyak mengandung antioksidan (kandungan rata-rata):
 Karoten (12.000 ppm)
 Betakaroten (700 ppm)
 Tokoferol (11.000 ppm)
Di samping beberapa zat lain yang meningkatkan daya tahan tubuh, antara lain: asam
oleat, asam linoleat, asam linolenat, dekanoat, Omega 3 dan Omega 9 yang semuanya
merupakan senyawa aktif penangkal terbentuknya radikal bebas dalam tubuh.
Betakaroten berfungsi memperlambat berlangsungnya penumpukan flek pada arteri.
Jadi aliran darah ke jantung dan otak berlangsung tanpa sumbatan. Interaksinya dengan
protein meningkatkan produksi antibodi. Ini meningkatkan jumlah sel pembunuh alami dan
memperbanyak aktivitas sel T Helpers dan limposit. Suatu kutipan studi membuktikan
konsumsi betakaroten 30-60 mg/hari selama 2 bulan membuat tubuh dapat memperbanyak
sel-sel alami pembasmi penyakit. Bertambahnya sel-sel alami itu menekan kehadiran sel-sel
kanker karena ampuh menetralisasikan radikal bebas senyawa karsinogen penyebab
kanker.
Dalam beberapa penelitian terbatas yang dilakukan I Made Budi dengan metode
pengobatan langsung dengan Sari Buah Merah, peneliti mengungkapkan keberhasilan yang
amat tinggi dalam upaya pengobatan yang dilaksanakan terhadap beberapa penyakit.
D. Efek Samping
Sampai saat ini, penelitian tentang Buah Merah sebagai obat masih belum tuntas.
Oleh sebab itu, sari Buah Merah yang dihasilkan untuk sementara tetap digolongkan
sebagai jamu atau food supplement. Secara empiris memang banyak sekali penderita
penyakit degeneratif yang tertolong jiwanya karena mengonsumsi sari Buah Merah.
Meskipun demikian, uji klinis tentang khasiatnya sampai sekarang masih belum selesai
dilakukan. Seperti halnya jamu dan obat-obatan modern, pemanfaatan sari Buah Merah
untuk membantu proses penyembuhan penyakit juga mempunyai efek samping.
Sampai saat ini, secara empiris efek samping yang ditimbulkan setelah
mengonsumsi sari Buah Merah adalah lemas, mual, dan mengantuk. Rasa mengantuk ini
disebabkan oleh efek sedatif atau penenang dari Buah Merah. Ada pula yang merasakan
gatal-gatal di tenggorokan dan mengalami diare. Rasa gatal dan diare disebabkan sari Buah
Merah yang dikonsumsi kotor atau kurang higienis dan banyak mengandung bakteri akibat
pengolahannya salah. Gatal-gatal di tenggorokan juga bisa disebabkan sebelum dan
sesudah mengonsumsi sari Buah Merah tidak minum air terlebih dahulu. Efek lain
mengonsumsi sari Buah Merah yang ditemukan menyerupai efek pijat refleksi. Biasanya
orang yang mempunyai gangguan kesehatan, setelah minum sari Buah Merah akan
merasakan sakit pada organ yang bermasalah. Contohnya, penderita kanker payudara
setelah minum sari Buah Merah akan merasakan sakit pada payudaranya dan pada
penderita kanker paru-paru akan merasakan sakit di daerah paru-parunya, begitu juga
dengan penderita lainnya. Efek ini biasanya terjadi pada hari pertama atau kedua setelah
meminum sari Buah Merah.
Sari Buah Merah yang diproses menggunakan pemanasan tinggi bisa menyebabkan
kolesterol pada penderita kelebihan kadar kolesterol meningkat. Hal ini disebabkan
pemanasan yang tinggi membuat sari Buah Merah yang dihasilkan berupa minyak jenuh.
Efek yang paling berbahaya adalah jika penderita terlalu banyak mengonsumsi sari Buah
Merah. Tokoferol yang terkandung di dalam Buah Merah mempunyai efek mengencerkan
darah. Oleh sebab itu, pasien atau konsumen yang mengonsumsi Buah Merah dianjurkan
tidak mengonsumsi obat-obatan sejenis warfarin, seperti Aspirin, Ascardia, atau Aspilet. Hal
Ini disebabkan warfarin juga mempunyai efek mengencerkan darah. Mengonsumsi Buah
Merah bersama warfarin bisa jadi bagus untuk penderita blood clotting (darah kental),
tekanan darah tinggi, atau stroke akibat penggumpalan darah, tetapi jika berlebihan bisa
mengakibatkan pembuluh darah pecah. Hingga saat ini belum ditemukan efek samping
akibat over dosis dalam mengonsumsi sari Buah Merah. Barangkali hal ini disebabkan
kandungan terbesar dari sari Buah Merah adalah vitamin dan mineral. Meskipun demikian,
masyarakat disarankan tidak mengonsumsi berlebihan karena Buah Merah mengandung zat
besi. Zat besi yang berlebihan bisa membahayakan kesehatan karena tidak bisa dikeluarkan
memalui kotoran (urine dan feses).

Anda mungkin juga menyukai