a. Tugas-tugas Rutin
Yaitu tugas umum yang biasanya dilakukan oleh seorang sekretaris setiap hari,
tanpa adanya intruksi atau menunggu intruksi khusus dari pimpinan. Tanpa adanya
intruksi atau penugasan, seorang sekretaris sudah harus melaksanakan tugas-tugas
rutin ini. Tugas ini meliputi:
1) Menyusun dan membuka surat (korespodensi).
2) Menyiapkan pembuatan laporan
5) Menyimpan arsip/surat.
b. Tugas-tugas Khusus
3) Mengadakan pemeriksaan peralatan kantor, mana yang perlu diperbaiki dan mana
yang tidak perlu diperbaiki atau penambahan alat-alat dan sarana kantor.
d. Memberikan peluang kepada pimpinan untuk lebih berfokus pada hal-hal strategis
dan memiliki dampak jangka panjang.
Sekretaris bertanggung jawab terhadap upaya pencapaian superioritas kinerja kantor dan
pengaruhnya terhadap kinerja perusahaan. Tanggung jawab ini terwujud melalui
aktivitas:
a. Menciptakan suasana (fisik dan mental) yang mendukung kelancaran kerja.
b. Mendukung penciptaan budaya kerja yang positif.
d. Mengelola anak buah untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja di kantor.
Salah satu segi penting dari jabatan sekretaris, walaupun kemungkinan besar tidak
tercantum dalam peraturan tertulis, adalah tanggung jawab hukumnya sebagai perantara
pimpinan dalam transaksi. Sebagai perantara, berarti sekretaris berperan menjadi wakil
pimpinan dalam urusan bisnis dengan pihak ketiga, karena sekretaris mempunyai
wewenang ini. Jadi sekretaris harus bertindak hati-hati dan bertanggung jawab.
d. Sekretaris harus mengikuti secara cermat dan tepat semua instruksi pimpinan dalam
melaksanakan tugas rutin.
e. Keterangan dari pimpinan mengenai batas-batas yang jelas dan pasti mengenai
wewenang sekretaris sangat diperlukan dan jangan sekali-kali bertindak melampaui
batas-batas tersebut.
WEWENANG SEKRETARIS
Batasan wewenang:
1. Atas sepengetahuan direksi mengadakan dan membina hubungan dengan para pihak
sebagai upaya meningkatkan loyalitas para stake holder
2. Memberikan keterangan pers mengenai kebijakan perusahaan
3. Memberikan pertimbangan hukum kepada direksi dalam merumuskan suatu peraturan
atau kebijakan
4. Merekomendasikan konsep perjanjian kerjasama yang akan ditandatangani oleh
direksu
5. Mengkoordinasikan penyusunan laporan triwulan perusahaan, laporan manajemen,
annual report
6. Atas persetujuan direksi mewakili perusahaan dalam rangka menyelesaikan
perselisihan hukum dengan pihak lain di dalam maupun di luar pengadilan
7. Menjadi fasilisator dalam pengelolaan dan pengembangan sistem manajemen mutu
perusahaan
8. Mengkoordinasikan penyusunan sasaran mutu dan prosedur mutu unit kerja sampai
disahkan oleh direksi