Anda di halaman 1dari 34

 

5/26/2018 Fa r ma kokinetika Pe mbe r ia n Oba t Se c a ra Ora l (Ekstrava skula r) - slide pdf.c om

FARMAKOKINETIKA PEMBERIAN
OBAT SECARA ORAL
(ekstravaskuler)
Ita Nur Anisa

http://slide pdf.c om/re a de r/full/fa r ma kokinetika -pe mbe r ia n-oba t-se c a ra -ora l-e kstrava skula r 1/34
5/26/2018 Fa r ma kokinetika Pe mbe r ia n Oba t Se c a ra Ora l (Ekstrava skula r) - slide pdf.c om

http://slide pdf.c om/re a de r/full/fa r ma kokinetika -pe mbe r ia n-oba t-se c a ra -ora l-e kstrava skula r 2/34
 

5/26/2018 Fa r ma kokinetika Pe mbe r ia n Oba t Se c a ra Ora l (Ekstrava skula r) - slide pdf.c om

KOMPARTEMEN SATU DAN DUA

http://slide pdf.c om/re a de r/full/fa r ma kokinetika -pe mbe r ia n-oba t-se c a ra -ora l-e kstrava skula r 3/34
5/26/2018 Fa r ma kokinetika Pe mbe r ia n Oba t Se c a ra Ora l (Ekstrava skula r) - slide pdf.c om

http://slide pdf.c om/re a de r/full/fa r ma kokinetika -pe mbe r ia n-oba t-se c a ra -ora l-e kstrava skula r 4/34
 

5/26/2018 Fa r ma kokinetika Pe mbe r ia n Oba t Se c a ra Ora l (Ekstrava skula r) - slide pdf.c om

•   Tubuh dianggap sebagai kompartemen terbuka karena obat masuk


ke dalam tubuh mengalami metabolisme sehingga menjadi
metabolit yang umumnya secara farmakologik atau terapeutik tidak
aktif dan akhirnya
tersebut lebih polar dari semula,
dieksresi dan obat utuh maupun metabolit
dari tubuh
•  Jika tubuh diasumsikan sebagai satu kompartemen ialah bahwa
perubahan kadar obat dalam darah mencerminkan perubahan
kadar obat dalam jaringan
•  Asumsi berikutnya, bahwa eliminasi obat dari tubuh setiap saat
sebanding dengan jumlah atau kadar obat yang tersisa dalam tubuh
pada saat itu.
•  Pada kinetik orde pertama, meski jumlah obat yang dieliminasi
berubah menurut jumlah yang masih ada dalam tubuh, namun
fraksi atau persentase obat yang dieliminasi dari tubuh tetap setiap
saat, berapapun jumlah obat yang berada dalam tubuh.
•  Jika suatu obat kinetiknya mengikuti orde nol, jumlah obat yang
dieliminasi
dalam tubuh,tetap danfraksi
namun tidakyang
tergantung jumlah
dieliminasi obatsemakin
berubah, yang tersisa
lama
semakin besar.

http://slide pdf.c om/re a de r/full/fa r ma kokinetika -pe mbe r ia n-oba t-se c a ra -ora l-e kstrava skula r 5/34
 

5/26/2018 Fa r ma kokinetika Pe mbe r ia n Oba t Se c a ra Ora l (Ekstrava skula r) - slide pdf.c om

Kinetik orde pertama Kinetik Orde nol


waktu  jumlah Jumlah obat Fraksi obat
waktu  jumlah Jumlah obat Fraksi obat setelah obat yang dieliminasi yang
setelah obat yang dieliminasi yang pemberia didalam pada jam dieliminasi
pemberia didalam pada jam dieliminasi n obat tubuh sebelumnya pada jam
n obat tubuh sebelumnya pada jam (jam) (mg) (mg) sebelumnya
(jam) (mg) (mg) sebelumnya

0 1000 0 0

0 1000 0 0.1

1 900 100 0.1


1 900 100 0.1

2 800 100 0.11


2 810 90 0.1

3 700 100 0.13


3 729 81 0.1

http://slide pdf.c om/re a de r/full/fa r ma kokinetika -pe mbe r ia n-oba t-se c a ra -ora l-e kstrava skula r 6/34
5/26/2018 Fa r ma kokinetika Pe mbe r ia n Oba t Se c a ra Ora l (Ekstrava skula r) - slide pdf.c om

KONSEP
KOMPARTEMEN
Kompartemen Pemberian
Kompartemen 1 terbuka Tunggal
2 terbuka
Pemberian Data
Pemberian tunggal Darah
Tunggal
Pemberian
Data Urin
berulang

Data darah

http://slide pdf.c om/re a de r/full/fa r ma kokinetika -pe mbe r ia n-oba t-se c a ra -ora l-e kstrava skula r 7/34

 
5/26/2018 Fa r ma kokinetika Pe mbe r ia n Oba t Se c a ra Ora l (Ekstrava skula r) - slide pdf.c om

ABSORPSI OBAT ORAL


•  Pada pemberian per oral obat tidak langsung
masuk ke pembuluh darah, tp harus masuk ke
lambung dulu dan diabsropsi di lambung/usus
tergantung pHnya.
•   Pada ekstravaskuler jumlah obat yang diterima
oleh obat tidak sama dengan dosis yg kita
berikan. Pertama saat diabsorpsi ada sejumlah
obat yang hilang.

http://slide pdf.c om/re a de r/full/fa r ma kokinetika -pe mbe r ia n-oba t-se c a ra -ora l-e kstrava skula r 8/34

 
5/26/2018 Fa r ma kokinetika Pe mbe r ia n Oba t Se c a ra Ora l (Ekstrava skula r) - slide pdf.c om

DGI atau jumlah obat


yang ada di saluran

gastrointestinal yang
menyangkut juga
tentang laju absorbsi
obat.
DE atau jumlah obat

yang dieliminasi.
Sehingga jumlah obat
yang diterima
tubuh/dalam saluran
darah sistemik (DB)
itu tergantung pada
DGI dan DE

http://slide pdf.c om/re a de r/full/fa r ma kokinetika -pe mbe r ia n-oba t-se c a ra -ora l-e kstrava skula r 9/34

 
5/26/2018 Fa r ma kokinetika Pe mbe r ia n Oba t Se c a ra Ora l (Ekstrava skula r) - slide pdf.c om

Kurva kadar dalam plasma-waktu untuk pemberian


obat
secara oral dosis tunggal.

http://slide pdf.c om/re a de r/full/fa r ma kokinetika -pe mbe r ia n-oba t-se c a ra -ora l-e kstrava skula r 10/34

 
5/26/2018 Fa r ma kokinetika Pe mbe r ia n Oba t Se c a ra Ora l (Ekstrava skula r) - slide pdf.c om

Perbedaan laju absorpsi dan eliminasi berbeda:


•   Pada fase absorpsi : laju absorpsi obat lebih besar dari laju eliminasi
dDGI/dt > dDE/dt
•   Pada waktu konsentrasi puncak (Cmax) : laju eliminasi obat = laju
absoprsi dDGI/dt = dDE/dt
•   Setelah obat mencapai puncak (fase pasca absorpsi) , obat2 tsb tidak

langsung hilang semua. tp ada beberapa obat yang masih berada di


saluran cerna. Namun laju eliminasinya lebih cepat dari laju
absorpsinya dDGI/dt < dDE/dt
•   Pada fase eliminasi dimana obat jumlahnya jauh berkurang, yang
terjadi hanyalah eliminasi. Fase absorpsi tidak terjadi dan dianggap nol.
Fase eliminasi ini biasanya mengikuti orde ke satu
dDB/dt = -KDB K merupakan tetapan laju eliminasi order kesatu

http://slide pdf.c om/re a de r/full/fa r ma kokinetika -pe mbe r ia n-oba t-se c a ra -ora l-e kstrava skula r 11/34

 
5/26/2018 Fa r ma kokinetika Pe mbe r ia n Oba t Se c a ra Ora l (Ekstrava skula r) - slide pdf.c om

PENETAPAN TETAPAN LAJU ABSORPSI DARI


DATA ABSORSPI ORAL(data darah)
•   Metode residual( feathering)
Pada metode residual nilai Ka dianggap sangat besar
dibanding K (Ka >>> K), merupakan metode baku untuk
menghitung nilai farmakokinetika obat berdasarkan
model kompartemen.
Sehingga laju absorpsi cepat dan dianggap sempurna
•   Penentuan Ka dengan menggambar persen obat yang
tidak terabsorpsi VS waktu(Metode Wagner-Nelson)
Setelah suatu obat diberikan secara oral dengan dosis
tunggal, total dosis obat yang ada dalam tubuh, dalam
urin dan dinding usus dihitung secara lengkap.

http://slide pdf.c om/re a de r/full/fa r ma kokinetika -pe mbe r ia n-oba t-se c a ra -ora l-e kstrava skula r 12/34

 
5/26/2018 Fa r ma kokinetika Pe mbe r ia n Oba t Se c a ra Ora l (Ekstrava skula r) - slide pdf.c om

MODEL ABSORPSI ORDER KESATU


•  Model ini menganggap laju absorpsi dan laju
eliminasi termasuk order ke satu.
•   Parameter yang dipakai untuk menunjukkan
fraksi obat yang sampai di saluran sistemik
yaitu   F    (bioavailabilitas). Selain itu ada
pula   Ka   atau tetapan laju absorpsi obat di
saluran gastro intestinal.

http://slide pdf.c om/re a de r/full/fa r ma kokinetika -pe mbe r ia n-oba t-se c a ra -ora l-e kstrava skula r 13/34

 
5/26/2018 Fa r ma kokinetika Pe mbe r ia n Oba t Se c a ra Ora l (Ekstrava skula r) - slide pdf.c om

Beberapa parameter farmakokinetik


pada sediaan oral
1.Tetapan Laju Absorpsi (Ka) dan Waktu Paruh Absorpsi
(t½a)
Tetapan laju absorpsi (Ka) adalah tetapan laju absorpsi
order kesatu dengan satuan waktu-1. Ka diperoleh
dengan membuat kurva antara waktu absorpsi dengan
ln Cp kemudian diregresikan sehingga diperoleh
persamaan regresi. Harga Ka dapat dihitung dengan
rumus:
Ka (waktu-1) = (-slope) atau
Ka (waktu-1) = (-b)
Sedangkan t½a dihitung dengan menggunakan rumus:
t½a   = 0, 693/Ka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/fa r ma kokinetika -pe mbe r ia n-oba t-se c a ra -ora l-e kstrava skula r 14/34

 
5/26/2018 Fa r ma kokinetika Pe mbe r ia n Oba t Se c a ra Ora l (Ekstrava skula r) - slide pdf.c om

2.Tetapan kecepatan eliminasi (K) dan waktu paruh


eliminasi (t½e)
Tetapan laju eliminasi (K) adalah tetapan laju
eliminasi order kesatu dengan satuan waktu-1.
Harga
waktu K diperoleh
eliminasi dengan
denganmembuat
ln Cpkurva antara
kemudian
diregresikan sehingga diperoleh persamaan
regresi. Harga Ke diperoleh dengan rumus:
Ke (waktu-1) = (-slope) atau
Ke (waktu-1) = (-b)
t½e  = 0,693/K

http://slide pdf.c om/re a de r/full/fa r ma kokinetika -pe mbe r ia n-oba t-se c a ra -ora l-e kstrava skula r 15/34

 
5/26/2018 Fa r ma kokinetika Pe mbe r ia n Oba t Se c a ra Ora l (Ekstrava skula r) - slide pdf.c om

3.   Waktu yang diperlukan untuk mencapai kadar maksimum


(tmaks)
tmaks adalah waktu konsentrasi plasma mencapai puncak dapat
disamakan dengan waktu yang diperlukan untuk mencapai
konsentrasi obat maksimum setelah pemberian obat.

Waktu
maksimum yang
tidak diperlukan untuk
tergantung pada dosismencapai konsentrasi
tetapi tergantung pada
tetapan laju absorpsi (Ka) dan eliminasi (K). Semakin besar
tetapan kecepatan absorbsi, semakin kecil nilai tmaks. Harga
tmaks dapat dihitung sebagai berikut:
In (Ka/K)
Tmaks   =
Ka – K

http://slide pdf.c om/re a de r/full/fa r ma kokinetika -pe mbe r ia n-oba t-se c a ra -ora l-e kstrava skula r 16/34

 
5/26/2018 Fa r ma kokinetika Pe mbe r ia n Oba t Se c a ra Ora l (Ekstrava skula r) - slide pdf.c om

4. Kadar maksimum dalam darah (Cpmaks)


Cpmaks   adalah konsentrasi plasma puncak
menunjukkan konsentrasi obat maksimum dalam

plasma setelah pemberian obat secara oral


Pada konsentrasi maksimum, laju absorpsi obat
sama dengan laju eliminasi, sehingga harga Cpmaks
dapat dihitung dengan rumus di bawah ini:
Cpmaks   = Cpo (e-K.tmaks – e-Ka.tmaks)

http://slide pdf.c om/re a de r/full/fa r ma kokinetika -pe mbe r ia n-oba t-se c a ra -ora l-e kstrava skula r 17/34

 
5/26/2018 Fa r ma kokinetika Pe mbe r ia n Oba t Se c a ra Ora l (Ekstrava skula r) - slide pdf.c om

5. Volume distribusi (Vd)


Volume distribusi dipengaruhi oleh keseluruhan laju
eliminasi dan jumlah perubahan klirens total obat di dalam
tubuh.
Harga Vd yang didapat tidak menerangkan Vd yang
sebenarnya, tapi volume model
Vd tergantung harga Cp0 , bila harga Cp0 kecil dan dosis
obat yang diberikan tetap, maka nilai Vd besar,hal ini terjadi
karena sebagian besar obat terikat oleh komponen jaringan
atau cairan ekstavaskular.
Do x F x Ka
Vd =
Cpo (Ka – K)

http://slide pdf.c om/re a de r/full/fa r ma kokinetika -pe mbe r ia n-oba t-se c a ra -ora l-e kstrava skula r 18/34

 
5/26/2018 Fa r ma kokinetika Pe mbe r ia n Oba t Se c a ra Ora l (Ekstrava skula r) - slide pdf.c om

6. Area di bawah kurva (AUC)


AUC mencerminkan jumlah total obat
aktif yang mencapai sirkulasi sistemik.
AUC
kadarmerupakan
obat dalam area
plasmadi –bawah kurvat
waktu dari
= 0 sampai t = ∞. Harga AUC dapat
diperoleh dengan cara:
regresi linier dari fase eliminasi
Dapat y = bx +a
b = slope = Ke (tetapan laju eliminasi)
a = intersep, anti ln a =  B
regresi linier dari fase absorbsi
Dapat y = bx +a
b = slope = Ka (tetapan laju absorpsi)
a = intersep, anti ln a =  A
maka AUC 0-inf = (B/K) – (A/Ka)

http://slide pdf.c om/re a de r/full/fa r ma kokinetika -pe mbe r ia n-oba t-se c a ra -ora l-e kstrava skula r 19/34
 
5/26/2018 Fa r ma kokinetika Pe mbe r ia n Oba t Se c a ra Ora l (Ekstrava skula r) - slide pdf.c om

7. Klirens total (Cltot)


Klirens adalah volume plasma yang dibersihkan
dari obat persatuan waktu oleh seluruh tubuh
(ml/menit). Klirens obat merupakan ukuran
eliminasi obat dari tubuh tanpa
mempermasalahkan mekanisme prosesnya.
Klirens total adalah jumlah total seluruh jalur
klirens di dalam tubuh termasuk klirens melalui
ginjal dan hepar.
Cltot  = Vd . Ke

http://slide pdf.c om/re a de r/full/fa r ma kokinetika -pe mbe r ia n-oba t-se c a ra -ora l-e kstrava skula r 20/34
 
5/26/2018 Fa r ma kokinetika Pe mbe r ia n Oba t Se c a ra Ora l (Ekstrava skula r) - slide pdf.c om

FENOMENA FLIP-FLOP
•   Pada pemberian ekstravaskular, fase terminal
pada kurva kadar obat dalam darah terhadap
waktu biasanya menerangkan tetapan kecepatan
eliminasi k dan tetapan absorpsi Ka(rate limiting
step)
•   Namun ada suatu anomali, dimana slope fase
terminal menerangkan Ka, sedangkan slope garis
lurus residual adalah k. yang terjadi akibat Ka<K,
dan fenomena ini disebut flip flop
•  Karena Ka<K, maka kadar obat dalam darah dan
kecepatan eliminasi meningkat, sehingga ketika
mencapai kadar puncak, Ke=Ka

http://slide pdf.c om/re a de r/full/fa r ma kokinetika -pe mbe r ia n-oba t-se c a ra -ora l-e kstrava skula r 21/34
 
5/26/2018 Fa r ma kokinetika Pe mbe r ia n Oba t Se c a ra Ora l (Ekstrava skula r) - slide pdf.c om

Penentuan Ka dengan menggambar persen obat yang


tidak terabsorpsi VS waktu(Metode Wagner-Nelson)
•   Buatlah grafik antara log kadar obat darah(Ct) terhadap
waktu
•   Tentukan harga K dari slope fase terminal, slope = -k/2,303
•   Buatlah grafik antara Ct terhadap waktu, dan hitunglah AUC
tiap-tiap segmen. Jumlahkan semua segmen AUC untuk
mendapatkan AUC t=0 sampai t=∞
•   Kalikan tiap segmen AUC dengan nilai k. hasilnya masing-
masing ditambah Ct.
•   Mencari nilai Ab/Ab∞  pada tiap-tiap waktu, nilai Ab∞ pada
t terakhir.
•   Mendapatkan nilai (1-Ab/Ab∞)pada tiap-tiap waktu.

•   Buat
pada kurva
sumbuantara Ln(1-Ab/Ab
x, akan ) pada
diperoleh garis sumbu
lurus y dan
dengan waktu
slope faset
terminal = -Ka.

http://slide pdf.c om/re a de r/full/fa r ma kokinetika -pe mbe r ia n-oba t-se c a ra -ora l-e kstrava skula r 22/34
 
5/26/2018 Fa r ma kokinetika Pe mbe r ia n Oba t Se c a ra Ora l (Ekstrava skula r) - slide pdf.c om

CONTOH
waktu(jam) Ct(μg/ml) [AUC]tntn-1   [AUC]t0   k. [AUC]t0   Ct + k. [AUC]t0   Ab/Ab ∞
1-Ab/Ab ∞

0 0 0 0 0 0 0 1
1 3.13 1.57 1.57 0.157 3.287 0.332 0.668
2 4.93 4.03 5.6 0.56 5.49 0.554 0.446
3 5.86 5.4 10.99 1.099 6.959 0.702 0.298
4 6.25 6.06 17.05 1.705 7.955 0.802 0.198
5 6.28 6.26 23.31 2.331 8.61 0.869 0.131
6 6.11 6.2 29.51 2.951 9.061 0.914 0.086

7
8 5.81
5.45 5.96
5.63 35.47
41.1 3.547
4.11 9.357
9.56 0.944
0.964 0.056
0.036
9 5.06 5.26 46.35 4.635 9.693 0.978 0.022
10 4.66 4.86 51.21 5.121
12 3.9 8.56 59.77 5.977
14 3.24 7.14 66.91 6.691
16 2.67 5.92 72.83 7.283
18 2.19 4.86 77.69 7.769
24 1.2 10.17 87.85 8.785
28 0.81 4.02 91.87 9.187
32 0.54 2.7 94.57 9.457
36 0.36 1.8 96.37 9.637
48 0.1 2.76 99.13   9.913

http://slide pdf.c om/re a de r/full/fa r ma kokinetika -pe mbe r ia n-oba t-se c a ra -ora l-e kstrava skula r 23/34
 
5/26/2018 Fa r ma kokinetika Pe mbe r ia n Oba t Se c a ra Ora l (Ekstrava skula r) - slide pdf.c om

•  Menghitung [AUC]tn tn-1 = Cn-1 + Cn(tn-tn-1)


2
•   Nilai K didapat dari kurva log Ct terhadap
waktu t, sehingga diperoleh nilai k = 0.10 jam-1
mulai dari t = 10 sampai t = 48 dengan
intersep pada sumbu y = 13,03 μg/ml
•   Ab/Ab∞ = Ct + K. [AUC]t
0
K. [AUC] ∞
0

http://slide pdf.c om/re a de r/full/fa r ma kokinetika -pe mbe r ia n-oba t-se c a ra -ora l-e kstrava skula r 24/34
 
5/26/2018 Fa r ma kokinetika Pe mbe r ia n Oba t Se c a ra Ora l (Ekstrava skula r) - slide pdf.c om

PENETAPAN TETAPAN LAJU ABSORPSI


DARI DATA ABSORPSI ORAL(data urin)

2 metode data urin

Metode kecepatan
eksresi urin Metode eksresi urin
kumulatif 
(rate method ) (sigma-minus method )

http://slide pdf.c om/re a de r/full/fa r ma kokinetika -pe mbe r ia n-oba t-se c a ra -ora l-e kstrava skula r 25/34
 
5/26/2018 Fa r ma kokinetika Pe mbe r ia n Oba t Se c a ra Ora l (Ekstrava skula r) - slide pdf.c om

Metode kecepatan eksresi


  Hal yang perlu diperhatikan dalam metode
urin (rat e method 
)
ini:
•   Metode ini tidak memerlukan pengumpulan
Suatu obat diberikan urin sampai tidak terhingga
ekstravaskular dosis tunggal dan •   Kehilangan satu interval pengumpulan urin
kinetik obat mengikuti model 1 tidak mengganggu pengumpulan data
kompartemen terbuka dengan •   Pengumpulan urin dapat dihentikan dan
absorpsi dan eliminasi menurut diteruskan kemudian.
proses orde pertama, maka
•   Fluktuasi kecepatan eliminasi obat dan
kecepatan eksresi obat adalah :
kesalahan eksperimental dapat
dDu/dt = F. Dev. Ke. Ka (e -k.t-e-ka.t) menyebabkan kurva tidak linear
Ka-K •   Semakin panjang interval waktu
Dimana : pengumpulan urin(terhadap t1/2e), semakin
dDu/dt adalah kecepatan eksresi
besar kesalahan penetapan K dan Ke.
obat setiap saat ke dalam urin. •   Metode ini lebih mencerminkan eksresi
obat yang tidak terikat protein
F adalah ketersediaan hayati
•   Lebih peka terhadap perubahan eliminasi
Dev adalah dosis obat yang
obat.
diberikan secara ekstravaskular
Ke adalah tetapan kecepatan Ke = Du∞.K/F. Dev
eksresi renal
Du∞ = F. Dev. Ke/k

http://slide pdf.c om/re a de r/full/fa r ma kokinetika -pe mbe r ia n-oba t-se c a ra -ora l-e kstrava skula r 26/34
 
5/26/2018 Fa r ma kokinetika Pe mbe r ia n Oba t Se c a ra Ora l (Ekstrava skula r) - slide pdf.c om

Metode eksresi urin kumulatif 


(sigma-minus method )
Ada dua syarat dalam metode ini :
•   Kecepatan absorpsi harus lebih besar dari
eliminasinya.
•   Sampel urin harus diambil seawal mungkin,
setelah pemberian ekstravaskular sehingga
plot log(Du∞-Du) terhadap waktu t berbentuk
bifase

 
http://slide pdf.c om/re a de r/full/fa r ma kokinetika -pe mbe r ia n-oba t-se c a ra -ora l-e kstrava skula r 27/34
5/26/2018 Fa r ma kokinetika Pe mbe r ia n Oba t Se c a ra Ora l (Ekstrava skula r) - slide pdf.c om

Waktu Du Du∞-Du Du∞-Du(mg) Du∞-Du(mg)


(jam) (mg) (mg) ekstrapolasi residual
CONTOH SOAL
Konsentrasi obat dalam 1 0.36 49.64 63.18 13.54
plasma pada seorang 2 1.32 48.68 59.5 10.37
penderita yang menerima
3 2.7 47.3 55.19 7.89
dosis oral tunggal suatu
obat (Du∞ = 50 mg/kg) 4 4.37 45.63 51.59 5.96
didapatkan sebagai
berikut: 6 8.23 41.77 45.06 3.29
tentukan: 8 12.35 37.65 39.37 1.72
a. Tetapan laju absorpsi, 12 20.24 29.76
Ka
b. Tetapan laju eliminasi,K 18 29.82 20.18

c. T1/2  absorpsi? 24 36.55 13.45


36 44.11 5.9

∞   50

http://slide pdf.c om/re a de r/full/fa r ma kokinetika -pe mbe r ia n-oba t-se c a ra -ora l-e kstrava skula r 28/34
5/26/2018 Fa r ma kokinetika Pe mbe r ia n Oba t Se c a ra Ora l (Ekstrava skula r) - slide pdf.c om

  http://slide pdf.c om/re a de r/full/fa r ma kokinetika -pe mbe r ia n-oba t-se c a ra -ora l-e kstrava skula r 29/34
5/26/2018 Fa r ma kokinetika Pe mbe r ia n Oba t Se c a ra Ora l (Ekstrava skula r) - slide pdf.c om

waktu(jam) Konsentrasi(μg/ml)
CONTOH SOAL 0 0
2 23.7
Konsentrasi obat dalam 4 35.4
plasma pada seorang
penderita yang menerima 6 39.6
dosis oral tunggal suatu 8 39.6
obat(10 mg/kg) didapatkan 10 37.2
sebagai berikut:
12 33.7
Dengan anggapan bahwa 14 29.7
80% terabsorpsi, tentukan:
16 25.8
a. Tetapan laju absorpsi,
Ka 18 22.1
b. T1/2  eliminasi? 20 18.7
22 15.8
c. Tmaks? 24 13.2
d. Volume distibusi
penderita? 26 11
28 9.14

 
http://slide pdf.c om/re a de r/full/fa r ma kokinetika -pe mbe r ia n-oba t-se c a ra -ora l-e kstrava skula r 30/34
5/26/2018 Fa r ma kokinetika Pe mbe r ia n Oba t Se c a ra Ora l (Ekstrava skula r) - slide pdf.c om

JAWAB
1.Gambar Cp VS t pada kertas semilog dan gunakan
metode residual untuk mendapatkan Ka dan Ke
2.Dapatkan slope pada akhir bagian kurva K = 0,092
 jam-1 , dapatkan intersep I = 150
3. Dapatkan Ka dari garis “feathering” Ka = 0,2 jam-1
4.Dapatkan Vd dengan menggunakan persamaan
berikut: intersep I = D0 F Ka/ Vd (ka-K)
5. Substitusikan D = 10.000 μg, F = 0,8 ke
Vd = D F Ka/I (Ka-K), hasilnya didapat 99 ml/kg
6. T maks = Ln(Ka/K)/ Ka-K, hasilnya didapat 7,1 jam

 
http://slide pdf.c om/re a de r/full/fa r ma kokinetika -pe mbe r ia n-oba t-se c a ra -ora l-e kstrava skula r 31/34
5/26/2018 Fa r ma kokinetika Pe mbe r ia n Oba t Se c a ra Ora l (Ekstrava skula r) - slide pdf.c om

TUGAS
Suatu obat diberikan per oral dengan dosis
tunggal(Dpo 50 mg) kepada subyek. Kemudian
darah diambil melalui vena secara serial setiap

interval waktu tertentu untuk penetapan


kadar obat dalam darah. Ternyata diperoleh
kadar obat dalam darah terhadap waktu
sampling seperti di bawah ini

http://slide pdf.c om/re a de r/full/fa r ma kokinetika -pe mbe r ia n-oba t-se c a ra -ora l-e kstrava skula r 32/34
 
5/26/2018 Fa r ma kokinetika Pe mbe r ia n Oba t Se c a ra Ora l (Ekstrava skula r) - slide pdf.c om

PERTANYAAN waktu(jam) kadar obat darah(μg/mL)


1. Berapakah tetapan
kecepatan absorpsi dan
0 0
eliminasi pada subyek
tersebut? 0.5 5.36
2. Bagaimanakan
1 9.95
persamaan yang 2 17.18
menerangkan kadar
obat dalam darah 4 25.75
terhadap waktu?
3. Hitunglah waktu paro- 8 29.78
absorpsi dan eliminasi 12 26.63
obat, Cmaks, Tmaks,
AUC, Vd, dan Cl jika 18 19.4
diketahui ketersediaan 24 13.26
hayati obat 0,80?

4. Berapakah perkiraan
 jumlah obat yang tersisa 36 5.88
48 2.56
50 jam setelah
pemberian? 72 0.49

http://slide pdf.c om/re a de r/full/fa r ma kokinetika -pe mbe r ia n-oba t-se c a ra -ora l-e kstrava skula r 33/34
5/26/2018 Fa r ma kokinetika Pe mbe r ia n Oba t Se c a ra Ora l (Ekstrava skula r) - slide pdf.c om

http://slide pdf.c om/re a de r/full/fa r ma kokinetika -pe mbe r ia n-oba t-se c a ra -ora l-e kstrava skula r 34/34

Anda mungkin juga menyukai