Jtptunimus GDL Idadianani 5194 3 Bab2 PDF
Jtptunimus GDL Idadianani 5194 3 Bab2 PDF
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
pada uterus dan apa yang terjadi pada organ dan struktur lain hanya
Proses ini dimulai segera setelah plasenta lahir akibat kontraksi otot-otot
promontorium sakralis. Pada saat ini besar uterus kira-kira sama dengan
sel otot dan hipertropi, yaitu pembesaran sel-sel yang sudah ada. Pada
7
autolisis. Proses involusi uterus adalah sebagai berikut :
a. Autolysis
dan lima kali lebar dari semula selama kehamilan. Sitoplasma sel yang
b. Atofi jaringan
atrofi pada otot-otot uterus, lapisan desidua akan mengalami atrofi dan
8
plasenta serta mengurangi perdarahan. Luka bekas perlekatan plasenta
jam pertama post partum intensitas kontraksi uterus bisa berkurang dan
a. Senam nifas
masa nifas.
masa nifas, memperkuat otot perut, otot dasar panggul, dan mem
9
involusi, melancarkan fungsi organ gastrointestinal dan organ
c. Menyusui dini
d. Gizi
( Arisman,2004).
e. Psikologis
maupun terlalu rendah. Kadar estrogen yang rendah pada ibu post
10
suasana hati dan kejadian depresi pada ibu post partum .
f. Faktor usia
g. Faktor paritas
Wulandari,2008 ).
otot rahim.
endometrium.
11
5. Perubahan normal pada uterus selama post partum.
lahir
Involusi dapat diamati dari luar dengan memeriksa fundus uteri sebagai
jam kemudian kembali 1cm diatas pusat dan menurun kira-kira 1cm setiap
12
hari. Pada hari ke dua setelah persalinan tinggi fundus uteri 1cm dibawah pusat.
tinggi fundus uteri setengah pusat sampai simpisis. Pada hari ke 10 tinggi fundus
umbilikus dan apakah fundus berada pada garis tengah abdomen atau bergeser
Dilakukan melalui palpasi dan mengukur TFU pada puncak fundus dengan
Ada dua ciri konsistensi uterus yaitu uterus keras teraba sekeras batu dan
plasenta dalam uterus sehingga proses involusi uterus tidak berjalan dengan
normal atau terhambat , bila subinvolusi uterus tidak ditangani dengan baik ,
secara progresif dalam pengembalian ukuran uterus , uterus teraba lunak dan
13
kontraksinya buruk , sakit pada punggung atau nyeri pada pelvik yang
Masa nifas ( puerperium ) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika
1.Lochea
darah dan sisa jaringan desidua yang nekrotik dari dalam uterus. Lochea
lebih cepat daripada kondisi asam yang ada pada vagina normal. Lochea
mempunyai bau amis/ anyir seperti darah menstruasi, meskipun tidak terlalu
menyengat dan volumenya berbeda - beda pada setiap wanita. Lochea yang
14
2 Proses keluarnya darah nifas atau lochea terdiri atas 4 tahapan :
Lochea ini muncul pada hari 1 sampai hari ke 4 masa post partum. Cairan
yang keluar berwarna merah karena berisi darah segar, jaringan sisa-sisa
b. Lochea Sanguilenta
c. Lochea serosa
dan laserasi plasenta. Muncul pada hari kr 7 sampai hari ke 14 post partum.
d. Lochea alba
Mengandung leukosit, sel desidua, sel epitel, selaput lendir servik dan serabut
jaringan yang mati. Lochea alba bisa berlangsung selama 2 sampai 6 minggu
postpartum ( Doengoes,2001).
C. Menyusui Dini
dan mengasuh bayi, dan dengan penambahan makanan pelengkap pada paruh
15
Menyusui Dini merupakan suatu aktivitas menyusui bayi segera setelah
pada perempuan 200gram, pada wanita hamil aterm 400-600gram dan masa
areola mamae letaknya mengelilingi puting susu dan berwarna kegelapan yang
mamae terdapat lubang - lubang kecil yang merupakan muara dari duktus
laktiferus, ujung - ujung serat otot polos yang tersusun secara sirkuler
sehingga bila ada kontraksi maka duktus laktiferus akan memadat dan
bagian yaitu kulit, jaringan sub cutan, dan corpus mamae. Corpus mamae terdiri
duktus laktiferus, duktulus, lobus dan alveoli. Ada 15-20 duktus laktiferus,
16
10-100 alveoli dan masing-masing dihubungkan dengan saluran air susu
sehingga merupakan suatu pohon .Bila diikuti pohon tersebut dari akarnya
pada puting susu, akan didapatkan saluran air susu yang disebut duktus
duktulus pada ekelompok alveoli Didalam alveoli terdiri dari duktulus yang
terbuka, sel-sel kelenjar yang menghasilkan air susu dan mioepitelium yang
2. Fisiologi Meyusui
ASI biasanya belum keluar karena masih dihambat oleh kadar estrogen yang
tinggi. Pada hari kedua atau ketiga pasca partum, kadar estrogen dan
pada saat inilah mulai terjadi sekresi ASI. Dengan menyusukan labih dini
sehingga sekresi ASI semakin lancar. Dua refleks pada ibu yang sangat
penting dalam proses menyusui yaitu refleks prolaktin dan refleks aliran timbul
a. Refleks Prolaktin
Sewaktu bayi menyusu, ujung saraf peraba yang terdapat pada puting
hormon prolaktin kedalam darah. Melalui sirkulasi prolaktin memacu sel kelenjar
17
( alveoli ) untuk memproduksi air susu. Jumlah prolaktin yang disekresi dan
setelah oksitoksin dilepas kedalam darah akan mengacu otot - otot polos
yang mengelilingi alveoli dan duktulus berkontraksi sehingga memeras air susu
dari alveoli, duktulus dan sinus menuju puting susu . Refleks let-down dapat
dirasakan sebagai sensasi kesemutan atau dapat juga ibu rasakan dalam
sensasi apapun. Tanda-tanda lain dari let-down adalah tetesan pada payudara lain
yang sedang dihisap oleh bayi. Refleks ini dipengaruhi oleh kejiwaan ibu
( Roesli,2000).
suplai ASI dan penurunan refleks secara psikologis. Ketenangan jiwa dan
pikiran akan meningkatkan produksi ASI yang baik Faktor makanan karena
kelenjar pembuat ASI tidak dapat bekerja dengan sempurna tanpa makanan.
Faktor anatomis buah dada , bila jumlah lobus dalam buah dada berkurang
18
sel-sel acini yang memghisap zat-zat makan dari pembuluh darah akan
berkurang.
orang tua terhadap anaknya dimulai dari sejak periode kehamilan dan semakin
bayinya melalui sentuhan / Touch , kontak mata / Eye to eye contact , bau badan
payudara yaitu bentuk puting yang abnormal misal puting kedalam atau retracted
nipple menyebabkan ibu kesulitan untuk menyusui bayinya, puting susu lecet
akibat tehnik menyusu yang salah, bayi tidak mengisap sampai areola mamae tapi
hanya dibagian putting saja , putting susu nyeri pada waktu awal menyusui
payudara bengkak terjadi pada hari- hari pertama sekitar 2 – 4 jam disebabkan
rasa nyeri dan panas, suhu tubuh meningkat , didalam payudara terasa masa
19
padat kejadian ini terjadi pada masa nifas 1 - 3 minggu setelah persalinan
D. Kerangka Teori
Faktor-faktor :
Senam nifas
Mobilisasi dini
Gizi UTERI
Psikologis
Umur
Paritas
E. Kerangka konsep
20
F. Variabel Penelitian
Variabel merupakan sesuatu yang digunakan sebagai ciri , sifat atau ukuran
yang dimiliki atau didapat oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep
1. Variabel Independent
Disebut juga variabel bebas yaitu variabel yang menjadi sebab timbulnya atau
2. Variabel Dependent
G. Hipotesa Penelitian
Hipotesa alternatif :
Ada hubungan antara menyusui dini dengan involusi uteri pada ibu post
21