Anda di halaman 1dari 28

WS ReDOWSKo

Jakarta, 22-23 November 2018

dr. Nico A. Lumenta, K.Nefro, MM, MHKes


Komisi Akreditasi Rumah Sakit
1/14
2/14
3/14
4/14
5/14
6/14

PAB 3.3 EP 1
7/14
8/14
9/14
10/14
11/14
12/14
13/14
14/14
Standar PAB.7.4
RS menetapkan regulasi yg mengatur ttg asuhan pasien operasi yg
menggunakan implan dan harus memperhatikan pertimbangan khusus ttg
tindakan yg dimodifikasi.

Implan prostetik
Elemen Penilaian PAB.7.4
1. Ada regulasi yg meliputi a) s/d h) pada maksud dan tujuan. (R)
2. Ada daftar alat implan yg digunakan di RS. (D,W)
3. Bila implan yg dipasang dilakukan penarikan kembali (recall), ada bukti RS
dapat melakukan telusur thd pasien terkait.(D,O,W)
4. Ada bukti alat implan dimasukkan dalam prioritas monitoring unit terkait.
(D,W)

16
Maksud dan Tujuan PAB.7.4
Banyak tindakan bedah menggunakan implan prostetik a.l. panggul, lutut, pacu
jantung, pompa insulin. Tindakan operasi spt ini mengharuskan tindakan operasi
rutin yg dimodifikasi dgn mempertimbangkan faktor khusus seperti:
a) Pemilihan implan berdasarkan peraturan perUUan
b) Modifikasi surgical safety checklist utk memastikan ketersediaan implan di
kamar operasi dan pertimbangan khusus utk penandaan lokasi operasi.
c) kualifikasi dan pelatihan setiap staf dari luar yg dibutuhkan untuk
pemasangan implan (staf dari pabrik/perusahaan implan untuk
mengkalibrasi).
d) proses pelaporan jika ada kejadian yg tidak diharapkan terkait implan
e) proses pelaporan malfungsi implan sesuai dgn standar/aturan pabrik.
f) pertimbangan pengendalian infeksi yg khusus.
g) instruksi khusus kepada pasien setelah operasi.
h) kemampuan penelusuran (traceability) alat jika terjadi penarikan kembali
(recall) alat dgn melakukan a.l. menempelkan barcode alat di rekam medis.
17
RUANG OPERASI
Standar PAB.8
Desain tata ruang operasi harus memenuhi syarat sesuai dgn peraturan dan
perundang-undangan
Tata Ruang Km Operasi
Elemen Penilaian PAB.8
1. RS menetapkan jenis pelayanan bedah yg dapat dilaksanakan. (R)
2. Ruang operasi memenuhi persyaratan ttg pengaturan zona berdasarkan
tingkat sterilitas ruangan sesuai peraturan perUUan. (O,W)
3. Ruang operasi memenuhi persyaratan ttg alur masuk barang2 steril harus
terpisah dari alur keluar barang dan pakaian kotor. (O,W)
4. Ruang operasi memenuhi persyaratan ttg koridor steril dipisahkan / tidak
boleh bersilangan alurnya dengan koridor kotor. (O,W)

18
(Lampiran Hal 65-80)

19
(Pedoman Teknis
Ruang Operasi RS
KemKes 2012)

20
(Pedoman Teknis
Ruang Operasi RS
KemKes 2012) 21
Pembagian
Zona pada
Sarana Ruang
Operasi RS

(Pedoman Teknis
Ruang Operasi RS
KemKes 2012)

22
(Pedoman Teknis
Ruang Operasi RS
KemKes 2012)
23

Anda mungkin juga menyukai