Metode Pelaksanaan Konstruksi Jembatan PDF
Metode Pelaksanaan Konstruksi Jembatan PDF
Metode Pelaksanaan Konstruksi Jembatan PDF
Oleh:
Yogi Oktopianto (16309875)
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
diberikan oleh Ibu Ida Ayu Anggraeni, ST., MT sebagai dosen mata kuliah
Metode Konstruksi. Tidak lupa penulis berterima kasih kepada berbagai pihak
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu dibutuhkan
Semoga makalah yang di buat ini dapat diterima dan menambah wawasan para
pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Cover ………………………………………………………………………… i
Daftar Gambar…………………………………………………………........... v
BAB 1 PENDAHULUAN
2.1 Jembatan.……………………………………………………………… 3
iii
BAB 3 METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI JEMBATAN
4.2 Saran………………………………………………………………….. 46
iv
DAFTAR GAMBAR
v
Gambar 2.23 Expantion Joint………………………………………………… 17
vi
Gambar 3.23 Survey Bkisting ………………………………………………... 36
vii
DAFTAR PUSTAKA
78156234/Jembatan-Arch
jembatan-gelagar
-i-Girder
/2010/07/17/jembatan-cable-stayed/
Struyk, J., Van der Veen, K.H.C.W., dan Soemargono. 1995. Jembatan. PT.
http://manajemenproyekindonesia.com/?p=618
Gunadarma, Jakarta.
viii
BAB 1
PENDAHULUAN
jalan melalui suatu rintangan yang berada lebih rendah, dimana rintangan ini
biasanya jalan berupa lain yaitu jalan air atau jalan lalu lintas biasa (Struyk, 1995).
Jembatan memiliki arti penting bagi setiap orang, dengan tingkat kepentingan
yang berbeda-beda tiap orangnya (Supriyadi, 2000). Menurut Dr. Ir. Bambang
merupakan suatu sistem transportasi, jika jembatan runtuh maka sistem akan
lumpuh.
peradaban manusia, dari tipe yang sederhana sampai dengan tipe yang kompleks,
dengan material yang sederhana sampai dengan material yang modern. Jenis
perencana harus tepat memilih jenis jembatan yang sesuai dengan tempat tertentu.
menentukan jenis jembatan apa yang tepat untuk dibangun di tempat tertentu dan
metode pelaksanaan apa yang akan digunakan. Penggunaan metode yang tepat,
praktis, cepat dan aman, sangat membantu dalam penyelesaian pekerjaan pada
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
konstruksi Jembatan.
Beton.
Rangka.
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 JEMBATAN
meneruskan jalan untuk melewati suatu rintangan yang berada lebih rendah,
daerah lain yang terpisah akibat rintangan seperti sungai, selat, dan bahkan jalan
lain yang memotong jalan yang dimaksud. Suatu bangunan jembatan pada
umumnya terbagi atas beberapa bagian-bagian pokok, yaitu terdiri dari struktur
beban yang disalurkan dari beban struktur atas, dan kemudian beban – beban
1. Pondasi
Pondasi pada jembatan memiliki fungsi yang sama dengan pondasi yang
ada pada struktur bangunan gedung, dimana fungsi dari pondasi itu sendiri
bagian yaitu :
b. Pile Cap
3
Gambar 2.1 Tiang Pancang dan Pile Cap
2. Kolom Pier
a. Pier
b. Pier Head
4
3. Abutment
yang memiliki fungsi sebagai pendukung untuk bangunan struktur atas dan
berikut :
a. Abutment
b. Wing Wall
c. Pelat Injak
d. Back Wall
5
4. Oprit
Oprit adalah akses penghubung antara jembatan dengan jalan yang ada.
Perencanaan konstruksi oprit ini sangat perlu diperhatikan agar design oprit
yang dihasilkan nantinya dapat aman dan awet sesuai dengan umur rencana
6
Gambar 2.6 Melintang Oprit
ditimbulkan oleh lalu lintas orang, kendaraan, dan lain sebagainya. Bangunan atas
biasanya terdiri dari pelat, lapisan permukaan jalan, dan gelagar dari jembatan.
Upper Structure
7
Struktur Atas (Upper Structure) terdiri dari :
1. Komponen
a. Deck Jembatan
Deck Jembatan ini bisah berupa I Girder, U Girder , Box Girder , Truss,
dll.
b. Bearing
8
Gambar 2.10 Pot Bearing
c. Expansion Joint
9
2. Pembagian Span (Bentang)
a. Approach Span
b. Main Span
10
2.2 KLASIFIKASI JEMBATAN
a. Jembatan gelagar
Jembatan Gelagar merupakan tipe jembatan yang paling umum dan paling
tua. Jembatan ini memiliki bagian penyangga yang ditanamkan pada halangan
yang dilewati. Penyangga ini akan menopang bagian yang akan dilewati oleh
sarana transportasi. Jembatan gelagar terdiri dari I Girder, Box Girder, dan U / V
Girder.
11
Gambar 2.14 Jembatan gelagar I Girder
Jembatan gelagar kotak (box girder) tersusun dari gelagar longitudinal dengan
slab diatas dan dibawah yang berbentuk rongga (hollow) atau gelagar kotak. Tipe
12
c. Jembatan gelagar U / V Girder.
secara alami akan mengalihkan beban yang diterima lantai kendaraan jembatan
menuju ke abutmen yang menjaga kedua sisi jembatan agar tidak bergerak
kesamping.
sebelum jembatan besi dan baja diperkenalkan. Ketika menahan beban akibat
13
berat sendiri dan beban lalu lintas, setiap bagian pelengkung menerima gaya
tekan, karena alasan itulah jembatan pelengkung harus terdiri dari material yang
dihubungkan satu sama lain dengan pelat buhul, dengan pengikat paku keling,
baut atau las. Batang batang rangka ini hanya memikul gaya dalam aksial
(normal) tekan atau tarik, tidak seperti pada jembatan gelagar yang memikul gaya-
14
Gambar 2.18 Jembatan rangka (truss bridge)
Di Jembatan gelagar biasa, gelagar dan pier adalah adalah struktur yang
terpisah, namun pada rigid frame bridge adalah dimana gelagar dan pier adalah
15
2.2.5 Jembatan gantung (suspension bridge)
penggantung.
16
2.3 BEARING dan EXPANSION JOINT
Expantion Joint.
a. POT Bearing
b. Expantion Joint.
17
BAB 3
Cast insitu dan Precast segmental. Cast insitu merupakan metode pelaksanaan
Precast segmental merupakan metode pelaksanaan dimana beton disuplai dari luar
e. Precast Beam
18
3.1.1 MSS (Movable Scaffolding System)
START
SUPPORTING
BRACKETS
LAUNCHING
WAGON
MAIN GIRDER
TRANSVERSE
BEAM
SUSPENSION
GALLOWS
EXTERNAL
FORMWORK
INTERNAL
FORMWORK
END
19
Gambar 3.2 Movable Scaffolding System
20
Contoh pembangunan Jembatan yang menggunakan metode Movable
Scaffolding System.
21
3.1.2 ILM (Increamental Launching Method)
ILM adalah suatu metode erection pada jembatan bentang panjang yang
Venezuela. Metode ini ditemukan oleh Prof. Dr. Ing. F. Leonhardt dan partnernya
Willi Baur. Metode ini telah dipatentkan sejak tahun 1967. Metode jembatan ini
gangguan pada sisi bawah lantai jembatan. Metode ini mengharuskan tersedianya
lahan yang cukup luas di lokasi belakang abutment untuk produksi segment lantai
jembatan.
menggunakan metode ILM ini dapat dijelaskan secara prinsip sebagai berikut:
22
2. Pada bagian Ujung depan lantai dipasang Nose yang terbuat dari struktur baja.
momen yang besar yang terjadi ketika rangkaian pelat lantai membentuk
beban yang harus dipikul oleh struktur lantai jembatan. Struktur Nose
3. Pada saat segment yang telah diproduksi dan umur beton telah mencukupi,
23
Gambar 3.7 Pulling Jack
4. Permukaan pilar dikondisikan memiliki tahanan geser yang kecil. Hal ini
24
5. Jika diperlukan berdasarkan perhitungan, dapat ditambahkan temporary
support di tengah bentang antara pilar jembatan. Temporary support ini akan
berfungsi mengurangi besarnya momen yang dipikul oleh struktur pelat lantai
jembatan.
25
6. Pilar jembatan dapat ditambahkan perkuatan. Hal ini disebabkan jembatan
beban. Untuk mengatasi tambahan beban gaya horizontal, maka pilar dipasang
perkuatan kabel.
jembatan jalan raya tertinggi di dunia. Jembatan Millau Viaduct (bahasa Perancis :
26
3.1.3 Balanced Cantilever dengan FormTraveller
dilakukan secara cor setempat (cast in situ) atau secara segmen pracetak (precast
segmental).
27
Secara umum urutan pekerjaan erection precast balanced cantilever untuk
lapangan adalah:
Field Segment
Pier Segment
28
3. Segmen yang pertama kali dipasang adalah pier segment, karena bearing
pot bearing.
Field Segment
bagian depan
29
5. Kemudian dipasang field segment-field segment yang lain sampai selesai satu
kantilever.
30
7. Setelah 1 buah kantilever selesai dibangun maka kantilever tersebut disatukan
digunakan di dalam maupun luar Negeri. Salah satu contoh yang menerapkan
Layang Pasupati – Bandung, dengan panjang jalan berkisar 2,5 kilometer dan
31
3.1.4 Cable Stayed
umumnya jembatan cable stayed menggunakan gelagar baja, rangka, beton atau
beton pratekan sebagai gelagar utama (Zarkasi dan Rosliansjah, 1995). Pemilihan
bahan gelagar tergantung pada ketersediaan bahan, metode pelaksanaan dan harga
stayed.
Mulai
Pelaksanaan Pekerjaan
Bored Pile
Pelaksanaan Pekerjaan
Pile Cap
Pelaksanaan Pekerjaan
Struktur Atas
Selesai
32
1. Pelaksanaan Pekerjaan Platform
tiang pancang serta sebagai tempat bagi berbagai aktivitas di tengah laut selama
b. Caisson baja yang berfungsi sebagai bekisting bawah pile cap kemudian
dipasang.
pile cap.
33
e. Pelaksanaan Pekerjaan Pylon
segmen berikutnya.
pilar sementara.
34
3.1.5 Metode Precast Segmental
penting dalam teknik jembatan yang tergolong baru dalam beberapa tahun
box girder terdiri dari elemenelemen pracetak yang dipratekan bersama-sama oleh
tendon eksternal. Berikut adalah metode plaksanaan precast segmental box girder.
35
3. Survey Bkisting (Formwork)
4. Install Besi dan Ducting Tendon dalam Cetakan Sementara (Rebar Jig)
36
6. Install Besi ke dalam Bekisting (Formwork)
37
9. Final Survey sebelum Pengecoran
11. Curring
38
12. Survey Setelah Pengecoran sebagai Data as-Built
39
15. Segment Box Girder disimpan di Stock Yard
17. Erection
40
3.2 METODE JEMBATAN RANGKA
Temporary Support dan Cantilever. Dimana secara lebih rinci adalah sebagai
berikut.
c. Full Cantilever
d. Semi Cantilever
dengan jumlah yang banyak. Kondisi sungai yang memungkinkan untuk dipasang
support. Pada metode Full temporary support setiap buhul dapat dipasang
41
3.2.2 Semi Temporary Support
pemasangan perancah tidak pada setiap buhul akan tetapi bisa loncat dari
beberapa titik sampai pada tempat yang bisa untuk dipasang perancah. Pada
42
3.2.3 Full Cantilever
menggunakan pemberat pada bagian ujung atau counter weight. Pada tahapan
awal rangka dipasang didarat, setelah selesai pada bagian ujung ditambah beban
Kemudian tahapan terahir adalah proses erection dimana jembatan yang telah di
rangkai diluncurkan menggunkan Link set, seperti terlihat pada gambar berikut.
perancah. Perbedaan antara kedua metode ini adalah pada penggunaan perancah
dimana pada Full cantilever tidak menggunakan perancah akan tetapi pada
43
metode Semi cantilever menggunakan beberapa perancah sebagai alat bantu pada
darat, kemudian setelah selesai ditambahkan beban pemberat pada bagian ujung
dan terahir adalah proses erection yang diluncurkan menggunakan Link set
gambar berikut.
44
BAB 4
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
e. Precast Beam
45
4. Metode Temporary support terdiri dari Full temporary support dan Semi
4.2 SARAN
46