Anda di halaman 1dari 4

Sistem Keamanan Bangunan

Sistem Keamanan Bangunan (Fire Protection)


Terdapat 2 macam proteksi dalam menghadapi kebakaran, yaitu :

•Proteksi aktif
ketentuan alat deteksi dan alarm kebakaran, sprinkler, sertahidran.
•Proteksi pasif
adanya pintu dan tangga darurat kebakaran, bahan penghambat api, dan
sebagainya.

Perlengkapan pencegah kebakaran:


1. APAR / Fire Extinguishers / Racun Api
Bahan yang ada dalam tabung pemadam api tersebut ada yang dari
bahankinia kering, foam / busa dan CO2, untuk Halon tidak diperkenankan
dipakaidi Indonesia.
Fire Extinguishers
2. Detektor Asap / Smoke Detector
Peralatan yang memungkinkan secara otomatis akan
m e m b e r i t a h u k a n kepada setiap orang apabila ada asap pada suatu daerah
maka alat ini akanberbunyi, khusus untuk pemakaian dalam gedung.
3. Fire Alarm
Peralatan yang dipergunakan untuk memberitahukan kepada setiap orang
akanadanya bahaya kebakaran pada suatu tempat.
4. Sprinkler
Peralatan yang dipergunakan khusus dalam
g e d u n g , y a n g a k a n memancarkan air secara otomatis apabila
terjadi pemanasan pada suatusuhu tertentu pada daerah di mana ada
sprinkler tersebut . Alat ini sendirihanya dapat digunakan sekali dalam
pemakaiannya, cairan yang terdapatpada air ini yaitu air raksa. Setiap
jarak 3 meter dipasang alat ini, karenad a ya s e mb u r a n n ya b e r a d a
p a d a r a d i u s 3 m 2 apabila terjadi kebakaransprinkler menyala terus
tergantung dari sumbernya.
5. Hydrant
Terdapat dua jenis hydrant yaitu: I n d o o r H yd r a n t B o x dan O u t d o o r
H yd r a n t B o x , b i a s a n ya p a d a Outdoor Hydrant Box disebelahnya
terdapat pillar Hydrant yang berfungsi untukmenambah pasokan air,
apabila pasokan air dalam mobil pemadam sudahhabis. Sumber air berasal
dari Water Tank pada bagian basement gedung ini.Kelengkapan pada Hydrant
Box ini yaitu terdapatselang air dan Fire Alarm. Apabila terjadi
kebakarancara penggunaan alarm dengan cara memecahkankaca yang ada pada
box ini dengan demikian alarma k a n b e r b u n yi . Te r d a p a t ja c k p h o n e
ya n g d a p a t digunakan dengan head phone untuk berkomunikasi dengan Ruang
control.
6. Visitor Management System

Visitor Management System adalah sebuah sistem yang dipergunakan untuk


melakukan managemen tamu atau pengunjung, yang biasanya diterapkan pada
high rise building, perkantoran, instansi umum atau pemerintahan yang fungsi
utamanya adalah untuk mengurangi resiko yang tidak diiinginkan, baik berupa
unsur kriminal, terorisme, dan tindakan yang bersifat negatif lainya.
Visitor Management System merupakan sebuah cara terbaik untuk saat ini
untuk mencegah sesuatu yang tidak diinginkan, yang ditempatkan pada porsi
membantu sistem keamanan dan pengamanan sebuah instansi yang sudah ada
sebelumnya, tetapi tidak untuk mengganti yang sudah ada.

7. Access Control

Sebuah sistem keamanan Access Control memungkinkan pemilik bangunan dan


properti untuk melakukan lebih dari sekedar mengontrol masuk ke daerah yang
diproteksi. Sistem ini juga dapat membuat catatan history atau informasi secara
elektronik mengenai siapa saja yang masuk ke dalam ruangan yang sudah
diproteksi. Dengan adanya cacatan informasi tersebut membantu pemilik usaha
mengidentifikasi siapa saja yang masuk ke ruangan pada waktu-waktu tertentu.
Ada beberapa metode verifikasi pada sistem Access Control yang cocok
digunakan, dan itu merupakan pilihan bagi anda yang menginginkan sistem
keamanan seperti apa yang anda perlukan sesuai dengan kebutuhan serta budget
yang anda miliki tentunya.

8. CCTV (Closed Circuit Television)

CCTV (Closed Circuit Television) adalah penggunaan kamera video untuk


mentransmisikan signal video ke tempat spesifik, dalam beberapa set monitor.
Berbeda dengan siaran televisi, sinyal CCTV tidak secara terbuka
ditransmisikan. CCTV paling banyak digunakan untuk pengawasan pada area
yang memerlukan monitoring seperti bank, gudang, tempat umum, dan rumah
yang ditinggal pemiliknya.
Sistem CCTV biasanya terdiri dari komunikasi fixed (dedicated) antara kamera
dan monitor. Teknologi CCTV modern terdiri dari sistem terkoneksi dengan
kamera yang bisa digerakkan (diputar, ditekuk, dan di-zoom) , dapat
dioperasikan jarak jauh lewat ruang kontrol, dan dapat dihubungkan dengan
suatu jaringan baik LAN, Wireless-LAN maupun Internet.

9. Penangkal petir

Terdapat pada lebih dari 2 lantai atau pada letak yang tinggi. Peletekan
penangkal petir ini terletak pada bagian atas bangunan atau pada bagian atap.
10. Pintu darurat

Pada sebuah gedung atau bangunan harus memiliki pintu darurat yang
berfungsi sebagai akses evakuasi. Dalam perencanaan pintu darurat memiliki
jarak tempuh minimal dengan jalur akses utama. Memungkinkan agar tidak
terlalu jauh sehingga mudah diakses jiga terjadi bencana.
http://www.scribd.com/doc/46167484/Sistem-Keamanan-Bangunan-Dan-
Sistem-Transportasi-Dalam-Bangunan-Studi-Kasus-Mal-Araya-Malang#scribd

http://ciptaalphateknologi.com/sistem-keamanan-yang-terintegrasi-pada-
gedung/

Anda mungkin juga menyukai