Anda di halaman 1dari 37

PEMBINAAN KEBUGARAN

JASMANI ANAK SEKOLAH


ORIENTASI TEKNIS KESEHATAN OLAHRAGA
BAGI PUSKESMAS
14 MEI 2018
KOMPONEN KEBUGARAN JASMANI
• Kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan (Health related
fitness) :
• Komposisi tubuh (indeks massa tubuh (IMT), prosentase lemak)
• Kebugaran jantung paru
• Daya tahan dan kekuatan otot
• Kelentukan otot

• Kebugaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan (Skill related


fitness)
• Kelincahan
• Keseimbangan
• Kecepatan gerak
• Kecepatan reaksi
• Koordinasi
Overweight dan obesitas pada anak di dunia semakin meningkat :
4,2% di tahun 1990 menjadi 6,7% di tahun 2010, dan diperkirakan akan
mencapai 9,1% di tahun 2020
(Global prevalence and trends of overweight and obesity among preschool children. Am J Clin Nutr. 2010)

Indonesia : obesitas pada anak balita tahun 2007 (12,2%), 2010


(14,0%) dan tahun 2013 (11,9%)
 (Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013)

Anak lebih banyak menghabiskan waktu outdoor nya dengan aktivitas


sedentari (49%) dan hanya 18% yang melakukan aktivitas fisik
 (Hannon dan Brown, 2008)
https://www.gov.uk/government/publications/childhood-obesity-applying-all-our-health/childhood-obesity-applying-all-our-health
• Physical activity : setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh pergerakan otot
rangka yang mengeluarkan energi
• Physical inactivity : tidak memenuhi standar aktivitas fisik teratur yang
disarankan
• Sedentary behaviour : karakteristik pengeluaran energi yang sangat sedikit
seperti duduk, berbaring
• Exercise : akivitas fisik yang terstruktur dan terencana, dan berulang yang
bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran
AKTIVITAS FISIK YANG DISARANKAN UNTUK ANAK
Panduan aktivitas fisik anak

• Aktivitas fisik sekurang-kurangnya 60 menit/hari, yang terdiri dari :


• Aerobik intensitas sedang-berat: 3 kali/minggu
• Latihan untuk kekuatan otot dan tulang (bagian dari aktivitas fisik 60
menit/hari): 3 kali/minggu
• Aktivitas fisik sehari-hari untuk kesehatan
• Sesuai dengan usia, menyenangkan dan bervariasi

• Batasi aktivitas nonton TV : tidak lebih dari 2 jam/hari

• Batasi aktivitas sedentari : transportasi ke sekolah (jalan/sepeda),


kurangi duduk/aktivitas dalam ruangan
Aktivitas menonton

• National Heart, Lung, and Blood Institute dan American


Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan waktu
nonton TV maksimal 2 jam/hari
Aktivitas aerobik
Intensitas • Aktivitas rekreasi
sedang • Bersepeda
• Jalan cepat

• Bersepeda
Intensitas berat • Lompat tali
• Olahraga beladiri seperti karate
• Olahraga permainan seperti sepakbola, basket, renang,
tenis
Aktivitas kekuatan tulang

• Memicu pertumbuhan dan kekuatan


tulang
• Contoh :
• lompat
• skipping
• Lari
• Olahraga seperti senam, basket,
volley, tenis
Aktivitas kekuatan otot

• Permainan tidak terstruktur :


• Memanjat pohon
• Gantung siku/berayun di palang besi

• Terstruktur
• Latihan kekuatan otot dengan elastic bands
dan body weight (Sit-ups, Push-ups dan
pull-ups)
Koordinasi motorik
• Usia anak SD: penting untuk perkembangan motorik
• Koordinasi motorik berhubungan dengan prestasi akademik, partisipasi aktif
dalam berbagai aktivitas fisik, perkembangan keahlian motorik, dan
kebugaran
• Anak dengan kemampuan koordinasi motorik yang baik cenderung memiliki
tingkat aktivitas fisik yang lebih tinggi
• Anak dengan kemampuan motorik yang kurang akan mempengaruhi tingkat
aktivitas fisik dan kebugarannya saat dewasa
• Keahlian motorik tidak berkembang secara alami tapi harus dilatih melalui
berbagai macam aktivitas yang terstruktur
Perbedaan tingkat koordinasi motorik anak SD desa-kota

64
70

54
60

50 Kurang sekali
32 Kurang
40
Cukup
26
Baik
30
Baik sekali
14
20
10

10

0
Desa Kota

Penelitian “Hubungan Koordinasi Motorik terhadap Aktivitas Fisik,


Kebugaran, dan Kelincahan pada Anak SD usia 10-11 tahun perkotaan
dibanding Pedesaan”
Perbedaan tingkat kebugaran anak SD desa-kota

Penelitian “Hubungan Koordinasi Motorik terhadap Aktivitas Fisik,


Kebugaran, dan Kelincahan pada Anak SD usia 10-11 tahun perkotaan
dibanding Pedesaan”
Gambaran tingkat kebugaran anak sekolah

• Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI) Diknas thn 2010 pada 12.240 siswa SD-
SMA/SMK di 17 Provinsi : 17% tingkat kebugaran jasmani baik, 38% sedang, 45%
kurang
KEBUGARAN JTG PARU ANAK SEKOLAH KOTA BANDUNG
TH 2015
(%)

54 53
47
Pemeriksaan BKOM di
36
33
28
beberapa SD-SMP-SMA
21 2015-2016
13
0 0 0 3 2 1 8

BS B C K KS
SD SMP SMA
KEBUGARAN JTG PARU ANAK SEKOLAH KOTA BANDUNG
TH 2016
(%)

58

44

30 31
26 26 26

14 16
0 5 0 5 8 12

% BS B C K KS

SD SMP SMA
Hubungan kebugaran jasmani dengan prestasi belajar

Oksigenasi jaringan tubuh Kekuatan kontraksi otot


termasuk otot jantung

OLAHRAGA YANG Metabolisme hormonal >


BBTT efisien dan optimal

PRESTASI BELAJAR Kemampuan daya serap


pelajaran Efisiensi curah jantung

Kapasitas fisik/kebugaran VO2 max dan musculoskeletal


Daya tahan anak untuk belajar
jasmani
Tujuan Latihan Fisik pada Anak Sekolah Dasar

• Usia 6-9 tahun : kemampuan gerak dasar dikombinasi dengan ketepatan gerakan,
yang menjadi dasar keterampilan cabang olahraga.
• Contoh : melempar bola pada sasaran tertentu, menendang bola ke gawang,
lempar tangkap bola
• Usia 10-12 tahun: pengembangan keterampilan motorik digabungkan dengan
keterampilan kognitif anak.
• Contoh : keterampilan bermain sepak bola disertai peraturan permainannya.
Latihan Fisik Anak SD

Aerobik Beban Fleksibilitas Motorik


Rekomendasi latihan fisik anak

Baik Benar Teratur Terukur

DNM : 208- (0.7xUmur) kali per menit

Kurang : 35-59% DNM


Cukup : 60-79% DNM
Baik : 80-89% DNM
Baik sekali : >90% DNM
Program latihan fisik anak

AEROBIK
 Aktivitas fisik
 (60 menit/hari)
 Intensitas sedang-berat
LATIHAN BEBAN
 2-3 kali/minggu
 Latihan kalistenik
 Latihan weight training

LATIHAN FLEKSIBILITAS
 2-3 kali/minggu

American college of sport medicine, 2015


Pelayanan kesehatan anak sekolah

PENJARINGAN
KESEHATAN PENDIDIKAN JASMANI, KEBUGARAN
OLAHRAGA, KESEHATAN ANAK SEKOLAH
Pengukuran
Kebugaran
Penilaian
Kebugaran

Awal Tahun/Penjaringan Tengah Tahun Awal Tahun Ajaran


Berikutnya

Penilaian
Kebugaran
Pembinaan Kebugaran Jasmani di Sekolah
Sarana dan prasarana untuk Latihan fisik yang aman bagi
anak sekolah
Talent scouting bagi olahraga ekstrakurikuler (SMP dan
SMA)
Pembudayaan :
 Stretching dan senam ringan sebelum masuk belajar (5-10 menit) (Gerak
barisan)
 Stretching antara jam belajar (Gerak kapiten)
 Senam kebugaran jasmani pada jam pelajaran olahraga (Senam anak
bangsa)
 Aktivitas fisik saat jam istirahat (permainan daerah, kesenian, olahraga
tradisional)

Poliklinik sekolah : penanganan cedera olahraga akut


• Menciptakan Budaya Aktif di sekolah:
• Senam ringan sebelum masuk kelas (5-10’)
• Peregangan diantara jam pelajaran.
• Bermain saat istirahat
• Budayakan Lingkungan sekolah Bersih dengan melibatkan anak sekolah
• Memberikan penugasan agar anak mencatat aktivitas fisiknya (misal; membantu
menyapu di rumah, dll)

26
• Pengukuran kebugaran jasmani berkala
• Melakukan sosialisasi /penyuluhan kepada orang tua tentang pentingnya aktivitas fisik,
kebugaran dan prestasi pada anak.

27
• Aktivitas/latihan fisik
PEMANTAUAN • Pengukuran kebugaran jasmani

• Partisipasi
EVALUASI aktivitas/latihan fisik
• Angka kesakitan
/ketidakhadiran
Penjaringan kesehatan anak sekolah
(Pengukuran Kebugaran Jasmani, dll) di
UKS

PUSKESMAS ( merangkum dan


melaksanakan MONEV)

Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten


(melaksanakan MONEV dan menentukan
Kebijakan selanjutnya)
Pengukuran kebugaran jasmani Anak sekolah

SINGLE TEST 6-9 tahun 10-12 tahun 13-19 tahun


Putra Putri Putra Putri Putra Putri
Lari 600 m 1000 m 1600 m
Penilaian single test usia 6-9 tahun

Kategori 6-9 tahun


Putra Putri
Baik sekali ≤ 2’39” ≤ 2’53”
Baik 2’40”-3’00” 2’54”-3’23”
Cukup 3’01”-3’45” 3’24”-4’08”
Kurang 3’46”-4’’48” 4’09”-5’03”
Kurang sekali ≥ 4’49” ≥ 5’04”
Penilaian Single Test Usia 13 – 19 Tahun (Putera)
Usia
Baik Sekali Baik Cukup Kurang Kurang Sekali
(Tahun)

13  7.23 7.24 – 8.40 8.41 – 9.58 9.59 – 11.15 ≥ 11.16

14  7.06 7.07 – 8.14 8.15 – 9.21 9.22 – 10.28 ≥ 10.29

15  6.32 6.33 – 7.46 7.47 – 9.01 9.02 – 10.16 ≥ 10.17

16  6.31 6.32 – 7.43 7.44 – 8.55 8.56 – 10.06 ≥ 10.07

17  6.28 6.29 – 7.40 7.41 – 8.52 8.53 – 10.04 ≥ 10.05

18  6.27 6.28 – 7.27 7.28 – 8.56 8.27 – 9.25 ≥ 9.26

19  6.21 6.22 – 7.21 7.22 – 8.26 8.21 – 9.29 ≥ 9.20


Penilaian Single Test Usia 13 - 19 Tahun (Puteri)
Usia
Baik Sekali Baik Cukup Kurang Kurang Sekali
(Tahun)

13  9.29 9.30 – 10.55 10.56 – 12.21 12.22 – 13.46 ≥ 13.47

14  9.26 9.27 – 10.51 10.52 – 12.15 12.16 – 13.39 ≥ 13.40

15  9.03 9.04 – 10.33 10.34 – 12.04 12.05 – 13.34 ≥ 13.35

16  7.55 7.56 – 9.48 9.49 – 11.40 11.41 – 13.32 ≥ 13.33

17  7.54 7.55 – 9.43 9.44 – 11.33 11.34 – 13.22 ≥ 13.23

18  7.52 7.53 – 9.27 9.28 – 11.02 11.03 – 12.37 ≥ 13.28

19  7.51 7.52 – 9.25 9.26 – 11.00 11.01 – 12.34 ≥ 12.35


Laporan Hasil Penilaian Tes Kebugaran Jasmani
HASIL PENILAIAN TES KEBUGARAN JASMANI
Puskesmas : …………………

Nama Sekolah : ………..........


Alamat : ……………..
Kelas : ……………..
No Nama JK Usi Single Test Nilai Kesimpulan (klasifikasi)
Peserta a
didik
600 m 1000 m 1600 m

1.
2.
dst
REKAP PENILAIAN TES KEBUGARAN JASMANI
Puskesmas:……………….

Nama Sekolah :
Alamat :
Kelas :

No Nama JK Usia Single Test

Baik Sekali Baik Sedang Kurang Kurang


Sekali
1.

2.
dst

Anda mungkin juga menyukai