Anda di halaman 1dari 7

LEMBAR KERJA AUDIT KLINIS DI PUSKESMAS

1. Topik

No UsulanTopik Kriteria pemilihan topik Jumlah


High High High Problem
Volume Cost Risk Prone
1. Diabetes Melitus 3 3 3 3 12
2. Hipertensi 3 2 2 3 10
3. ISPA 3 1 1 2 7
4. Tuberculosis 1 3 3 2 9
5. Diare 2 2 1 2 7

2. Latar Belakang, tujuan dan sasaran


a. Latar belakang :
Diabetes mellitus adalah ; Diabetes Melitus (DM) tipe 2, menurut American
Diabetes Association (ADA) adalah kumpulan gejala yang ditandai oleh
hiperglikemia akibat defek pada kerja insulin (resistensi insulin) dan sekresi insulin
atau kedua-duanya. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013,
terjadi peningkatan dari 1,1% (2007) menjadi 2,1% (2013). Proporsi penduduk ≥15
tahun dengan diabetes mellitus (DM) adalah 6,9%. WHO memprediksi kenaikan
jumlah penyandang DM tipe 2 di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi
sekitar 21,3 juta pada tahun 2030. Senada dengan WHO, International Diabetes
Federation (IDF) pada tahun 2009, memprediksi kenaikan jumlah penyandang DM
dari 7,0 juta pada tahun 2009 menjadi 12,0 juta pada tahun 2030. Meskipun
terdapat perbedaan angka prevalensi, laporan keduanya menunjukkan adanya
peningkatan jumlah penyandang DM sebanyak 2-3 kali lipat pada tahun 2030.
Diabetes melitus merupakan salah satu dari 10 penyakit kronis terbanyak di
puskesmas yang membutuhkan pengobatan yang panjang dan biaya yang tinggi
juga resiko komplikasi yang tinggi jika tidak ditatalaksana secara komprehensif.
Ditemukan Banyak kasus DM yang belum terkontrol. Adanya kebijakan dari BPJS
Kesehatan terkait update diagnosa non spesialistik bahwa kasus Non Independent
Diabetes Mellitus masuk kedalam kasus yang harus tuntas dilayani di FKTP,
sehingga perlu adanya upaya peningkatan mutu dalam penatalaksanaan Diabetes
Melitus di UPTD Puskesmas Bekasi Jaya.

b. Tujuan :
Untuk meningkatkan mutu dalam penatalaksanaan Diabetes Mellitus di
UPTD Puskesmas Bekasi Jaya.

c. Sasaran:
1. Untuk memastikan bahwa penegakkan diagnosis DM dilakukan sesuai
standard,

1|Page
LEMBAR KERJA AUDIT KLINIS DI PUSKESMAS

2. Untuk memastikan penatalaksanaan DM dilakukan sesuai standard


3. Untuk memastikan kepatuhan pasien dalam jadwal pengobatan
4. Untuk memastikan apakah DM terkendali

3. Menetapkan kriteria

No Kriteria Perkecualian Petunjuk


pengambilan data
1. Apakah petugas melakukan Pasien tidak sadar, Rekam medis
anamnese adanya keluhan polifagi, pasien anak, pasien
polidipsi, poli uri, penurunan BB atau dengan kendala
keluhan tidak khas ? komunikasi (lansia
dengan demensia)
2. Apakah melakukan pemeriksaan Rekam medis
glukosa darah sewaktu (GDS) ?
3. Apakah petugas memberikan jenis Pasien dengan alergi Rekam medis
obat sesuai standar ? atau gangguan lain
yang mempengaruhi
interaksi obat
4. Apakah petugas memberikan Pasien tidak sadar Rekam medis
edukasi kepada pasien mengenai
DM ?
5. Apakah petugas memeriksa kembali Pasien baru Rekam medis
kadar gula darah puasa atau 2 jam
PP sekurangnya setelah 1 bulan
terapi ?
6. Apakah pasien dalam status gula Pasien baru Rekam medis
darah terkendali ?

4. Mengumpulkan data
.
KRITERIA REKAM MEDIS %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Apakah petugas melakukan 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 80
anamnese adanya keluhan
polifagi, polidipsi, poli uri,
penurunan BB atau keluhan
tidak khas ?
2. Apakah melakukan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100
pemeriksaan glukosa darah
sewaktu (GDS) / GDP ?
3. Apakah petugas memberikan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100
jenis obat sesuai standar ?

2|Page
LEMBAR KERJA AUDIT KLINIS DI PUSKESMAS

4. Apakah petugas memberikan 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 50


edukasi kepada pasien
mengenai DM ?
5. Apakah petugas memeriksa 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 100
kembali kadar gula darah puasa
atau 2 jam PP sekurangnya
setelah 1 bulan terapi ?
6. Apakah pasien dalam status 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 50
gula darah terkendali ?

Rumusan Masalah :
1. 50% petugas tidak memberikan edukasi kepada pasien mengenai DM
2. 50% pasien masih dalam kondisi status gula darah yang belum terkendali

5. Analisa data

3|Page
LEMBAR KERJA AUDIT KLINIS DI PUSKESMAS

Masalah Analisa Akar Masalah


1. Mengapa 50% pasien masih dalam Kurangnya pengawasan dalam
kondisi status gula darah yang belum pemantauan pasien DM dikarenakan
terkendali? Kurangnya dokter di puskesmas
2. Mengapa 50% petugas tidak Membuat SOP klinis DM dengan
memberikan edukasi kepada pasien langkah-langkah yang lebih spesifik,
mengenai DM kemudian disosialisasikan dan
dimonitor pelaksanaannya secara
berkala.

4|Page
LEMBAR KERJA AUDIT KLINIS DI PUSKESMAS

6. Menyusun dan menetapkan perubahan


Akar masalah : Kurangnya pengawasan dalam pemantauan pasien DM dikarenakan
Kurangnya dokter di puskesmas
Tindak Lanjut Tujuan Indikator Penanggun Jangka
Keberhasilan g Waktu
Jawab
Mereview SOP Untuk Meningkatnya PJ UKP 1 hari
Layanan Klinis meningkatkan jumlah pasien
kasus DM Kronis jumlah pasien dengan GD
yang ditekankan dengan GD terkontrol
pada beberapa point terkontrol
sebagai berikut:
1. Merujuk pasien
ke FKTL apabila
tidak ada
perbaikan
dengan terapi
oral yang
tersedia di
puskesmas
2. Bagi pasien
dalam pantauan
puskesmas wajib
dipantau
GDP/GD2PP
setiap bulan.

Mensosialisasikan Petugas Tersosialisasi Dokter 1 hari


kembali SOP memahami SOP kannya SOP baru Puskesmas
Layanan Klinis DM baru
Memantau  Untuk  Jumlah pasien Dokter 3 bulan
pelaksanaan SOP membantu DM yang Puskesmas
DM : dalam terpantau
Dokter Merujuk pemantauan dengan baik
pasien DM ke poli pasien DM meningkat
Penyakit Dalam  Untuk  Proses
untuk pemeriksaan memastikan pengendalian
dan pengobatan SOP sudah Gula Darah
lebih lanjut apabila dilaksanakan pasien DM
tidak ada perbaikan dengan baik sesuai dengan
dengan terapi oral standar
yang tersedia di
puskesmas

5|Page
LEMBAR KERJA AUDIT KLINIS DI PUSKESMAS

Dokter memantau
kadar GDP/GD2PP
bagi pasien dalam
pantauan
Puskesmas setiap
bulannya.

6|Page
LEMBAR KERJA AUDIT KLINIS DI PUSKESMAS

7|Page

Anda mungkin juga menyukai