Disusun oleh:
Yuseta Wuri Chancarini, S.Pd
19040210010349-PPGDJ Angkatan 3
I. Prasyarat Pembelajaran
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya
KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata
KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
Interaksi antar negara adalah komunikasi dan saling mempengaruhi antar negara
dan merupakan suatu hal yang kerap kali digelar dengan tujuan tertentu, interaksi sangat
perlu dilakukan untuk menjalin kerjasama di berbagai bidang. Kerjasama antar negara
bisa digelar antara 2 negara saja atau lebih dan hasil dari sebuah kerjasama biasanya
menghasilkan satu kesepakatan yang menguntungkan semua pihak yang terlibat.
Kerja sama adalah menjalin hubungan antara dua negara atau lebih demi mencapai
suatu kesepakatan. Organisasi internasional seperti ASEAN dibentuk guna mengatasi
dan meminimalisasi masalah yang dapat ditimbulkan dari interaksi antarnegara dalam
berbagai bidang.
Kerja sama politik ini ditujukan untuk menciptakan keamanan, stabilitas, dan
perdamaian antarnegara di ASEAN. Beberapa contoh nyata kerja sama politik dan
keamanan adalah:
a. Dibentuknya APSC (ASEAN Political Security Community) untuk menjaga
keamanan dan kestabilan poitik negara anggota
b. Traktat Bantuan Hukum Timbal Balik di Bidang Pidana (Treaty on Mutual
Assistance in Criminal Matters/MLAT)
c. Konvensi ASEAN tentang Pemberantasan Terorisme (ASEAN Convention on
Counter Terrorism/ACCT)
d. Pertemuan para Menteri Pertahanan (Defence Ministers Meeting/ADMM) yang
bertujuan mempromosikan perdamaian dan stabilitas kawasan melalui dialog
serta kerja sama di bidang pertahanan dan keamanan
e. Penyelesaian sengketa Laut Cina Selatan
f. Kerja sama pemberantasan kejahatan lintas negara yang mencakup
pemberantasan terorisme, perdagangan obat terlarang, pencucian uang
penyelundupan dan perdagangan senjata ringan dan manusia, bajak laut,
kejahatan internet, dan kejahatan ekonomi internasional
g. Kerja sama di bidang hukum, bidang migrasi dan kekonsuleran, serta
kelembagaan antarparlemen.
3. Bidang Pendidikan
Kerjasama dalam bidang pendidikan ini bertujuan untuk memajukan dunia
pendidikan dan peningkatan kualitas peserta didik. Berikut contoh bentuk kerja sama
negara-negara ASEAN dalam bidang pendidikan:
a. ASEAN Council of Teachers Convention (ACT) di Sanur, Denpasar, Sabtu
(8/12/2012), dengan tema ASEAN Community 2015: Teacher Professionalism
for Quality Education and Humanity. Pada pertemuan ini hadir organisasi guru
dari Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand,
Vietnam, serta Korea Selatan
b. Penawaran beasiswa pendidikan. Contohnya, Singapura memberikan beasiswa
latihan pengelolaan jasa pelabuhan udara, kesehatan dan keselamatan kerja
industri, komunikasi bahari, dan lain-lain. Contoh lain: Indonesia memberikan
beasiswa pendidikan kedokteran, bahasa, dan seni kepada pelajar
negaranegara anggota ASEAN dan kawasan negara berkembang
c. Negara-negara ASEAN memanfaatkan beasiswa untuk belajar di berbagai
universitas di negara-negara ASEAN dan Jepang atas biaya yang diberikan oleh
ASEAN-Japan Scholarship Fund (Dana Beasiswa ASEAN-Jepang)
d. Olimpiade di bidang pendidikan sering diadakan pada taraf regional Asia
Tenggara. Contoh: Pertamina menyelenggarakan Olimpiade Sains Nasional
(OSN) 2015
4. Bidang Ekonomi