Anda di halaman 1dari 11

BRANNA

2015/2016

  

BRIGADE  ANTI  NARKOBA
(BRANNA)
UPTD SMA NEGERI 1 GROGOL
2015

PENDAHULUAN

Generasi muda, khususnya para siwa adalah penerus cita-cita


perjuangan bangsa dan sumber insan bagi pembangunan nasional. Perlindungan
terhadap generasi penerus tersebut dianggap penting. Baik secara fisik maupun moral.
Perlindungan secara moral terhadap generasi muda sangatlah penting. Karena generasi
muda sangat rawan dimasuki paham-paham yang bertolak belakang dengan norma-
norma yang telah ada.  Salah satu anggapan yang salah adalah trend dalam
penyalahugunaan Narkoba. Pada era globalisasi ini seakan-akan tiada hentinya kita
mendengar tentang kasus-kasus penyalahgunaan narkoba oleh semua kalangan tidak
terkecuali remaja dari yang putus sekolah hingga yang masih aktif bersekolah.
Sungguh merupakan ironi melihat para siswa yang terjerat dalam penyalahgunaan
narkoba untuk itu perlu diadakanya sosialisasi dan pengawasan terhadap
penyalahgunaan narkoba.
            Sekolah yang merupakan lembaga pendidikan dan pengontrol perilaku remaja
disamping keluarga, memerlukan suatu satuan tugas khusus dalam rangka
memberikan sosialisasi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba. Satgas yang
diwujudkan dari, untuk, dan oleh siswa serta dibina oleh para guru di lingkungan SMA
Negeri 1 Grogol telah dibentuk dengan nama “BRANNA” yang merupakan
kependekan dari Brigade Anti Narkoba SMAGRO.
Berpijak padahal tersebut, pembinaan dan pengawasan bahaya penyalahgunaan
narkoba kepada siswa-siswi SMA Negeri 1 Grogol melalui BRANNA perlu
dilaksanakan secara terpadu, terprogram dan bekesinambungan. Hal ini dimaksudkan
agar tujuan utama pembentukan organisasi ini yaitu: mewujudkan generasi muda dan
lingkungan yang terbebas dari penyalahgunaan narkoba dapat terwujud.
Untuk mendukung upaya yang dimaksud, maka perlu dilaksanakan kegiatan-
kegiatan yang memuat unsur pendidikan, sosialisasi, pengawasan dan penumbuh
kreatifitas yang dapat mengalihkan minat meyalahgunakan narkoba bagi bagi seluruh
siswa SMA Negeri 1 Grogol. Yang mana semua kegiatan tersebut telah kami susun
dalam PROGRAM KERJA BRANNA 2015/2016, yang memuat rincian kegiatan, waktu,
dan teknik pelaksanaanya. Semoga dengan disusunya program kerja ini dapat
membantu kelancaran dan percepatan pencapaian visi dan misi BRANNA di SMA
Negeri 1 Grogol selama masa kerja 2015/2016.

PROGRAM KERJA
WAKTU ALOKASI
no KEGIATAN PELAKSANA
PELAKSANAAN WAKTU
Penjaringan dan 1.      Juli 2015 Per tahun Seksi
1
Kaderisasi 2.      Juli 2016 ajaran baru Kaderisasi
Diskusi bahaya 1.      Desember 2015 Pengurus
2 Per semester
penyalahgunaan narkoba 2.      Juni 2016 Harian
1.      Desember 2015 Pengurus
3 Tes Urine Per semester
2.      Juni 2016 Harian
Penyuluhan dan sosialisasi
1.      Oktober 2015 Per kegiatan Seksi
4
bahaya narkoba 2.      Maret 2016 midsemester Pemberdayaan
Bimbingan rohani dan Seksi
5 Desember 2015 1 hari
tausiah bahaya narkoba Pemberdayaan
Pemilihan duta anti
6 Mei 2016 2 hari Seksi Humas
narkoba sekolah
Pengurus
7 Karnaval anti narkoba Mei 2016 1 hari
Harian
Inovasi mendaur ulang Seksi
8 Mei 2016 1 hari
bungkus rokok Pemberdayaan
Stand up comedy tema
9 Mei 2016 2 hari Seksi Humas
anti narkoba
Lomba Debat dan Cerdas
1.      Desember 2015 Per kegiatan Seksi
10 cermat bahaya
2.      Juni 2016 akhir semester Advokasi
penyalahgunaan narkoba
11 2Lomba Karikatur 1.      Oktober 2015 Per kegiatan Seksi
penyalahgunaan narkoba 2.      Maret 2016 midsemester Pemberdayaan
1.      Oktober 2015 Per kegiatan
12 Lomba Puisi anti narkoba Seksi Humas
2.      Maret 2016 midsemester
13 1.      Desember 2015 Per kegiatan Seksi
Lomba Poster anti narkoba
2.      Juni 2016 akhir semester Pemberdayaan
14 Lomba cerpen anti 1.      Desember 2015 Per kegiatan Seksi
narkoba 2.      Juni 2016 akhir semester Pemberdayaan
15 Lomba Drama anti 1.      Desember 2015 Per kegiatan Seksi
narkoba 2.      Juni 2016 akhir semester Humas
16 Lomba menghias kelas
Sesuai event di Seksi
dan Mading kelas dengan situasional
sekolah Humas
tema anti narkoba

PEMBAGIAN RENCANA KERJA


Pada dasarnya program kerja BRANNA dikelompokan menjadi dua prioritas.
Berikut merupakan kegiatan dengan prioritasnya:
1.      Prioritas Primer
TAHUN
no KEGIATAN SIFAT PELAKSANAAN
2015 2016
1 Penjaringan dan Kaderisasi PENTING √ √
2 Diskusi bahaya penyalahgunaan narkoba PENTING √ √
3 Tes Urine PENTING √ √
Penyuluhan dan sosialisasi bahaya
4 PENTING √ √
narkoba
Bimbingan rohani dan tausiah bahaya
5 PENTING √
narkoba

2.      Prioritas Sekunder
TAHUN
no KEGIATAN SIFAT PELAKSANAAN
2015 2016
1 Pemilihan duta anti narkoba sekolah Situasional √
2 Karnaval anti narkoba Situasional √
3 Inovasi mendaur ulang bungkus rokok Situasional √
4 Stand up comedy tema anti narkoba Situasional √
Lomba Debat dan Cerdas cermat bahaya
5 Situasional √ √
penyalahgunaan narkoba
6 Lomba Karikatur penyalahgunaan
Situasional √ √
narkoba
7 Lomba Puisi anti narkoba Situasional √ √
8 Lomba Poster anti narkoba Situasional √ √
9 Lomba cerpen anti narkoba Situasional √ √
10 Lomba Drama anti narkoba Situasional √ √
11 Lomba menghias kelas dan Mading kelas
Situasional √ √
dengan tema anti narkoba
RINCIAN KEGIATAN PROGRAM PRIORITAS PRIMER

1.      PENJARINGAN DAN KADERISASI


a.      Tujuan
i. Menjaring kader potensial BRANNA
                                              

                                     ii.      Regenerasi kepengurusan BRANNA


                                   iii.      Memberi kesempatan kepada setiap siswa untuk lebuh memamahami wawasan anti
narkoba melalui BRANNA

b.      Sasaran
Kegiatan ini ditujukan kepada setiap siswa yang mendaftarkan diri atau yang
berminat bergabung dengan BRANNA

c.       Pelaksanaan
i. Tempat       : UPTD SMAN 1 GROGOL
                                              

                                     ii.      Waktu         : 1. Juli 2015


2. Juli 2016

d.     Sarana dan Prasarana


i. Ruang Kelas
                                              

                                     ii.      Lapangan Basket

e.      Bentuk Kegiatan
i. Pemberian meteri wawasan penyalahgunaan narkoba
                                              

                                     ii.      Seleksi tulis dan wawancara


                                   iii.      Perkemahan satu malam

2.      DISKUSI BAHAYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA


a.      Tujuan
i. Menambah wawasan siswa tentang bahaya narkoba
                                              

                                     ii.      Menciptakan persebsi bersama tentang penyalahgunaan narkoba


                                   iii.      Sharing dan berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang  bahaya penyalahgunaan
narkoba

b.      Sasaran
Kegiatan ini ditujukan kepada seluruh siswa SMA Negeri 1 Grogol, kelas X, XI,
dan XII

c.       Pelaksanaan
i. Tempat       : UPTD SMA Negeri 1 Grogol
                                              

                                     ii.      Waktu         : 1. Desember 2015


2.   Juni 2016

d.     Sarana dan Prasana


i. Aula
                                              

                                     ii.      Sound System


                                   iii.      LCD Proyektor

e.      Bentuk Kegiatan
i. Penyampaian materi dari narasumber
                                              

                                     ii.      Sesi Tanya jawab


                                   iii.      Sharing dan cerita pengalaman pribadi baik dari peserta maupun narasumber

3.      TES URINE
a.      Tujuan
i. Memberikan kesadaran tentang bahaya penyalahgunaan narkoba
                                                 

                                        ii.      Untuk menolong dan merehabilitasi pengguna narkoba


                                      iii.      Mengkondisikan lingkungan sekolah bebas narkoba

b.      Sasaran
Kegiatan ini ditujukan kepada seluruh warga SMA Negeri 1 Grogol
c.       Pelaksanaan
i. Tempat          : UPTD SMA Negeri 1 Grogol
                                                 

                                        ii.      Waktu                        :  1. Desember 2015


                                                      2.Juni 2016

a.      Sarana dan Prasarana


i. Kamar Mandi
                                                 

                                        ii.      Ruang UKS


                                      iii.      Tenda

b.      Bentuk Kegiatan
Pengambilan sampel urine warga sekolah dan pengetesan sampel

4.        PENYULUHAN DAN SOSIALISASI BAHAYA NARKOBA


a.      Tujuan
i. Memberi wawasan dan pengetahuan anti narkoba
                                                 

                                        ii.      Menciptakan persebsi bersama tentang penyalahgunaan narkoba


                                      iii.      Sharing dan berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang  bahaya penyalahgunaan
narkoba

b.      Sasaran
Kegiatan ini ditujukan kepada seluruh siswa SMA Negeri 1 Grogol, kelas X, XI,
dan XII

c.       Pelaksanaan
i. Tempat       : UPTD SMA Negeri 1 Grogol
                                              

                                     ii.      Waktu         : 1. Oktober 2015


3.   Maret 2016

d.     Sarana dan Prasana


i. Aula
                                              

                                     ii.      Sound System


                                   iii.      LCD Proyektor

e.      Bentuk Kegiatan
i. Penyampaian materi dari narasumber
                                              

                                     ii.      Sesi Tanya jawab


                                   iii.      Kuis berhadiah seputar materi penyalagunaan narkoba

5.      BIMBINGAN ROHANI DAN TAUSIAH ANTI NARKOBA


a.      Tujuan
i. Memberi wawasan dan pengetahuan anti narkoba
                                                 

                                        ii.      Menciptakan persebsi bersama tentang penyalahgunaan narkoba dalam sudut


pandang agama
                                      iii.      Sharing dan berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang  bahaya penyalahgunaan
narkoba
                                      iv.      Menjauhkan warga sekolah dari perbuatan yang negatif

b.      Sasaran
Kegiatan ini ditujukan kepada seluruh warga  SMA Negeri 1 Grogol.

c.       Pelaksanaan
i. Tempat       : UPTD SMA Negeri 1 Grogol
                                              

                                     ii.      Waktu         : Desember 2015

d.     Sarana dan Prasana


i. Halaman depan
                                              
                                     ii.      Sound System
                                   iii.      Karpet dan Tikar

e.      Bentuk Kegiatan
i. Penyampaian materi pembuka
                                              

                                     ii.      Ceramah dan tausiah bahaya penyalahgunaan narkoba


                                   iii.      Sesi Tanya jawab

PENUTUP
Demikianlah gambaran rencana program kerja ini kami susun dengan
harapan akan menjadi acuan dalam melaksanakan langkah-langkah kegiatan
BRANNA, sehingga perkembangan kegiatan ini akan lebih jelas dan terarah dalam
pencapaian tujuan Dengan di sertai bantuan oleh pihak-pihak yang terkait, baik secara
langsung maupun tidak langsung semoga rencana kegiatan ini akan dapat terlaksana
dengan baik dan tentu saja hasil akhirnya akan mencapai tujuan yang telah di tentukan
serta dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

LEMBAR PENGESAHAN

                                                                             Grogol,   Agustus 2015
Pembina 1,                                                                         Ketua,

Drs. Didik Puji Santosa                                                    Rizal Ayub B


NIP 19641128 198903 1 008                                              NIS 7723

Mengetahui
Kepala UPTD SMAN 1 Grogol

Drs. Tajuddin Subekti, M.Si.


NIP 19651005 199003 1 020
BIMBINGAN TEKNIS
ASISTENSI PENGUATAN SEKOLAH BERSIH NARKOBA

Desember 2022

Materi Ajar : Program Sekolah Bersih dari Narkoba (Sekolah Bersinar)


Jumlah Jam :
KOMPETENSI :
1. Menganalisis Langkah-langkah menuju sekolah bersinar
2. Menerapkan alur penanganan reahabilitasi siswa di dalam atau luar sekolah

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


1.1. Mampu menyebutkan tahapan pelaksanaan program sekolah bersinar
1.2. Mampu melaksankan program sekolah bersinar sesuai tahapan
1.3. Mampu melakukan pendampingan siswa penyalahgunaan narkoba di dalam atau di luar sekolah
untuk mendapatkan layanan rehabilitasi
1.4. Mampu melakukan layanan pendampingan siswa pasca rehabilitasi

Materi :
1. Tahapan program sekolah bersinar
2. Pelaksanaan program sekolah bersinar
3. Alur layanan penanganan penyalahgunaan narkoba untuk mendapat layanan rehabilitasi dan pasca
rehabilitasi

Media, Alat, dan Sumber :


1. Informasi tahapan program sekolah bersinar
2. Informasi pelaksanaan program sekolah bersinar
3. Informasi alur layanan penanganan penyalahgunaan narkoba untuk mendapat layanan rehabilitasi
dan pasca rehabilitasi

Metode :
Video comment, poster comment, gallery walk, information search, inquiry and discovery, problem
based learning, dan contextual teaching and learning. Dengan metode-metode tersebut peserta
mengamati, menentukan konsep dan prinsip, lalu memetakan kompetensi yang berhubungan dengan
Program Sekolah Bersinar.

Kompetensi yang Diharapkan :


Setelah melakukan kegiatan pada sesi ini, diharapkan peserta mampu :
1. Menggugah kesadaran siswa tentang pentingnya pemahaman tentang Program Sekolah Bersinar
2. Menggugah kesadaran siswa tentang pentingnya pemahaman tentang pelaksanaan Program
Sekolah Bersinar
3. Mengajarkan dan menerapkan alur penanganan penyalahgunaan narkoba di sekolah untuk
mendapatkan pelayanan rehabilitasi dan pasca rehabilitasi

Tahapan Pasca Pelatihan :


1. Menghasilkan sekolah bersih dari narkoba
2. Menghasilkan penerapan alur penanganan penyalahgunaan narkoba di sekolah untuk
mendapatkan layanan rehabilitasi dan pasca rehabilitasi
3. Mengaplikasikannya dalam pembelajaran di kelas
4. Melakukan perancangan aksi nyata dalam bentuk-bentuk yang bervariasi

Langkah-langkah kegiatan :
Tahapan Deskripsi Kegiatan Waktu
Kegiatan
Persiapan Mengecek kelengkapan alat pembelajaran berupa laptop, LCD proyektor, 5
PPT, speaker, atau media pembelajaran lainnya yang digunakan
Instruktur berinteraksi dengan peserta melalui tanya jawab tentang apa, 5
mengapa, dan bagaimana tentang Program Sekolah Bersinar
Instruktur memotivasi peserta untuk menggali potensi yang ada pada 10
bidang pendampingan kepada siswa yang terpapar penyalahgunaan
narkoba di sekolah untuk mendapat layanan rehabilitasi dan pasca
rehabilitasi
Instruktur mengkondisikan peserta pelatihan dalam beberapa kelompok, 10
membagikan lembar kerja pada masing-masing kelompok dan ice breaking
Kegiatan Inti Pemutaran film pendek contoh sekolah bersinar serta upaya sekolah untuk 15
memberikan pendampingan untuk dapat layanan rehabilitasi dan pasca
rehabilitasi
Instruktur meminta masing-masing kelompok untuk mendiskusikan isi 20
video / film tersebut dan menuliskan komentarnya pada lembar kerja (L.K,
1.1)
Instruktur meminta masing-masing kelompok untuk menyampaikan 20
komentarnya (mengkomunikasikan)
Instruktur mengaitkan isi film dan komentar peserta, dan memfasilitasi 10
terjadinya dialog interaktif
Instruktur memberi penguatan materi Program Sekolah Bersinar dan alur 10
penanganan rehabilitasi siswa di dalam atau luar sekolah untuk
mendapatkan layanan rehabilitasi dan pasca rehabilitasi
Peserta mendapatkan kesimpulan tentang program Sekolah Bersinar alur 5
penanganan rehabilitasi siswa di dalam atau luar sekolah untuk
mendapatkan layanan rehabilitasi dan pasca rehabilitasi
Penutup Setiap kelompok memiliki perencanaan aksi dan dikomunikasikan 20
kemudian fasilitator memberikan penguatan

Uraian Materi :
A. TAHAPAN PROGRAM SEKOLAH BERSINAR
Tahap 1.
Penentuan Lingkungan Sebagai Sasaran pelaksanaan kegiatan pencegahan penyalahgunaan
narkoba dalam rangka sekolah bersinar
Sebelum melaksanakan kegiatan pencegahan penyalahgunaan narkoba di lingkungan sekolah, perlu
dilakukan penentuan lingkungan Pendidikan yang berada di suatu kecamatan sebagai tempat
pelaksanaan kegiatan tersebut.
Kriteria dalam memilih tempat atau lingkungan untuk kegiatan pencegahan adalah :
1. Lingkungan sekolah yang memiliki anggota yang peduli dan siap mendukung kegiatan
pencegahan
2. Berpotensi bekerjasama dengan pemerintah daerah, LSM, dan pihak terkait dengan
pencegahan penyalahgunaan narkoba di lingkungan sekolah
3. Memiliki sumber daya yang memadai
4. Sekolah yang selama ini jarang atau belum pernah mendapatkan sosialisasi program
pencegahan narkoba

Tahap 2.
Pembentukan Tim pelaksana pencegahan dengan fasilitator dari lingkungan sekolah dalam
rangka Program Sekolah Bersinar
Untuk mencapai tujuan program pencegahan penyalahgunaan narkoba dengan fasilitator di
lingkungan sekolah, perlu menghimpun dukungan semua komponen masyarakat atau melibatkan
semua pihak terkait.

Tahap 3.
Pembekalan Tim Pelaksana Program di Bidang Pencegahan untuk Lingkungan Sekolah dalam
rangka Sekolah Bersinar
Peningkatan pengetahuan dan pengembangan kapasitas anggota tim (pelaksana program) atau
capacity building sangat penting agar mereka dapat melaksanakan tugas masing-masing dengan
baik. Dalam tahap ini fasilitator diberikan bekal pengetahuan dan keterampilan agar mereka menjadi
dinamisator dan motivator yang handal dalam pencegahan penyalahgunaan Narkoba.
Adapun materi pelatihan yang diberikan, antara lain:
1. Pengertian tentang Narkoba; bahaya dan dampak Narkoba bagi tubuh, dampak Narkoba bagi
individu, keluarga, dan masyarakat);
2. Pencegahan berbasis keluarga dan peran orangtua dalam pencegahan (faktor protektif/ faktor
resiko penyalahgunaan Narkoba dalam keluarga; peran orangtua seperti orangtua sebagai role
model, orangtua sebagai pendidik, orangtua sebagai pengawas, dan lain-lain);
3. Ciri-ciri perkembangan pertumbuhan pada tahap perkembangan anak (usia Balita (0 – 5 tahun),
Usia SD (6 – 10 tahun), Masa Puber (11 – 14 tahun), Remaja (15 – 18/19 tahun);
4. Pendidikan keterampilan kepribadian dan sosial (Life skills);
5. Pola hidup sehat

Tahap 4.
Penelaahan Permasalahan atau Kebutuhan
Dalam tahapan ini, tim pelaksana dengan stakeholder terkait diharapkan melakukan penelaahan
permasalahan/ kebutuhan. Perlu menjadi catatan bahwa ada beberapa data yang perlu dikumpulkan
sebelum melaksanakan kegiatan pencegahan di lingkungan sekolah.
1. Analisis Geografi, Demografi dan Potensi Sumber Daya Alam
a. Melakukan observasi dan analisis tentang geografis wilayah (wilayah yang dekat dengan
perbatasan negara lain, wilayah yang memiliki jalur laut atau sungai, wilayah yang memiliki
karakteristik atau kekhasan tanaman);
b. Situasi/kondisi lingkungan (contoh: banyak terdapat lokasi hiburan, terapi dan rehabilitasi
pengguna Narkoba; lapas dan rutan; banyak terdapat tempat kost atau hunian dengan privasi tinggi);
c. Kondisi kehidupan sosial/ ekonomi lingkungan (contoh: angka kemiskinan, angka pengangguran,
ketiadaan sarana publik, rendahnya interaksi sosial masyarakat, banyak anak dropout/ berhenti
melanjutkan sekolah, kerawanan dan masalah sosial, seperti tawuran antar kampung, angka
perceraian, dan lain-lain);
d. Data demografis (jumlah penduduk, struktur penduduk; jumlah laki-laki/ perempuan, jumlah
keluarga yang mempunyai anak balita, anak berusia 6-11 tahun, anak berusia 12-15 tahun;
e. Potensi sumber daya alam.

2. Pemetaan Permasalahan Narkoba di Lingkungan Sekolah yang Menjadi Sasaran Layanan


Pencegahan
Pemetaan ini meliputi data-data tentang permasalahan Narkoba, seperti: angka atau jumlah
prevalensi penyalahgunaan Narkoba atau estimasi penyalahguna Narkoba; jenis-jenis Narkoba
yangdisalahgunakan, penyebab penyalahgunaan Narkoba, pengetahuan/ sikap/ perilaku terhadap
bahaya Narkoba.
3. Pemetaan Tentang Pengetahuan dan Keterampilan Dari Masyarakat yang Menjadi Sasaran;
Pemetaan ini meliputi cara penerapan pola perilaku hidup bersih dan sehat, cara pencegahan
penyalahgunaan Narkoba dalam sekolah maupun tempat kerja; keterampilan hidup (life skills).
Dalam rangka menelaah kebutuhan program pencegahan bahaya penyalahgunaan Narkoba,
fasilitator/ tim pelaksana dari sektor kesehatan dapat melakukan berbagai cara, antara lain:
1. Pertemuan yang fokus melalui Focus Group Discussion dengan tokoh masyarakat/ pekerja/
LSM, organisasi masyarakat/ organisasi sosial;
2. Pemetaan tentang kondisi permasalahan Narkoba di tempat;
3. Indikator sosial (Laporan kriminalitas, angka kenakalan remaja, dan lain-lain);
4. Indikator kesehatan ibu dan anak (angka penyakit di puskesmas);
5. Pemetaan pengetahuan/ sikap orang tua/ guru/ anak pelajar terhadap bahaya Narkoba;
6. Pemetaan pengetahuan orangtua dan anak tentang keterampilan hidup (life skills);
7. Pemetaan pengetahuan dan keterampilan karyawan tentang cara menghadapi masalah dan
tekanan.

Tahap 5.
Pembuatan rencana aksi dalam rangka Sekolah Bersinar
Dalam tahap penyusunan rencana aksi, tim pelaksana pencegahan perlu menyusun rencana aksi yang
jelas karena ini akan menjadi pedoman pelaksanaan kegiatan pencegahan di lingkungan sekolah.
Proses penyusunan rencana aksi terdiri dari:
1. Identifikasi permasalahan
2. Menetapkan tujuan
3. Memilih kegiatan atau intervensi untuk mencapai tujuan
4. Menentukan sasaran
5. Mengadakan sarana/ prasarana
6. Menunjuk penanggung jawab
7. Menyusun jadwal kegiatan (Time schedule)
8. Identifikasi indikator keberhasilan
Terdapat contoh rencana aksi yang telah di aplikasikan oleh guru di sekolah yang berasal dari SMK
Negeri 5 Pangkalpinang untuk siswa biasa dan dari SLB Pembina Tingkat Nasional Bagian C Malang
untuk Anak Berkebutuhan Khusus. (Terlampir)
Tahap 6.
Pelaksanaan Kegiatan Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba di Lingkungan Sekolah dalam
rangka Sekolah Bersinar
Dalam tahapan ini, fasilitator menjalankan rencana kerja yang telah dibuat sebelumnya.

Tahap 7.
Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi perlu dilakukan dalam sebuah rangkaian pelaksanaan kegiatan pencegahan
penyalahgunaan Narkoba di lingkungan sekolah. Monev tersebut ditindaklanjuti dengan proses
evaluasi pelaksanaan kegiatan pencegahan di lingkungan sekolah yang dituju, kemudian dilanjutkan
dengan pembuatan laporan pelaksanaan kegiatan oleh fasilitator.
Indikator Keberhasilan Sekolah Bersinar
a. Adanya komitmen pihak sekolah dalam upaya pencegahan penyalahgunaan Narkoba yang
dituangkan melalui regulasi/kebijakan.
b. Adanya kegiatan pencegahan penyalahgunaan Narkoba yang dilakukan pihak sekolah secara rutin
atau berkelanjutan.
c. Terbentuknya Satuan Tugas Anti Narkoba di sekolah

B. ALUR PENANGANGAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA DISEKOLAH


Siswa yang menyalahgunakan Narkoba merupakan korban yang perlu mendapat layanan
pendampingan dari guru dan orang tua sehingga mendapatkan proses rehabilitasi dan pasca
rehabilitasi. Guru harus peka dan peduli terhadap berbagai perubahan yang terjadi pada siswa
siswinya baik perubahan fisik perilaku ataupun emosinya, dengan merujuk perubahan fisik,perilaku
dan emosi pada siswa yang terpapar Narkoba maka guru harus segara mengambil sikap kepada siswa
yang diduga menjadi korban penyalahgunaan narkoba. Layanan pendampingan yang diberikan oleh
guru terhadap siswa yang terpapar narkoba di bedakan menjadi 2 ( dua), yaitu temuan yang terjadi di
sekolah saat siswa tersebut masih dalam pengelolaan sekolah dan temuan ketika sudah diluar
lingkungan sekolah.

Prosedur operasinalnya merujuk pada tatatertib sekolah, dengan memposisikan siswa sebagai
korban.Maka proses layanan pendampingannya adalah:
1. Guru bidang study,atau guru BK atau Wali kelas, melakukan investigasi kasus tersebut
dimulaidengan pemanggilan kepada sisiwa yang tercirikan menjadi korban penyalahgunaannarkoba
2. Melakukan koordinasi intern unsur sekolah ,guru bidang study,guru BK , wali Kelas untuk
menentukan sikap
3. Pemanggilan orang tua dan saksi lainnya untuk mendapatkan informasi utuh tentang penyebab
sisiwa tersebut terpapar penyalahgunaan Narkoba
4. Sekolah berkoordinasi dengan IPWL terdekat untuk mendapatkan informasi tentang proses
layanan rehabilitasi
5. Bersama orang tua guru(BK,Wali Kelas) mendampingi sisiwa tersebut untuk mendapatkan layanan
rehabilitasi sesuai tingkatan ketergantungannya

Layanan temuan Siswa Korban Penyalaggunaan Narkoba di Luar lingkungan sekolah


1. Guru BK bersama wali kelas mengadakan kunjungan ke rumah siswa tersbut,untu mendapatkan
informasi utuh tentang siswatersebut.
2. Jika penangan dilakukan oleh aparat kepolisian, maka bersama dengan oarang tua guru BK dan
wali kelas mendatangi aparat kepolisisan untukmeyakinkan bahwa siswanya merupakan korban
sehingga proses hukum bukan menjadi pilihan namun rehabilitasi adalah cara yang bijaksana
3. Sekolah berkoordinasi dengan IPWL terdekat untuk mendapatkan informasi tentang proses
layanan rehabilitasi
4. Bersama orang tua guru(BK,Wali Kelas) mendampingi sisiwa tersebut untuk mendapatkan layanan
rehabilitasi sesuai tingkatan ketergantungannya.

Uraian materi diatas dapat menjadi salah satu pedoman bagi para guru untuk berperan aktif
membantu siswanya terhindar dari penyalahgunaan narkoba dan pendampngan untuk mendapatkan
layanan rehabilitasi kepada siswanya yang terpapar penyalahgunaan Narkoba.

Anda mungkin juga menyukai