Analisis Swot Gerakan Literasi Melalui Gerakan Pramuka
Analisis Swot Gerakan Literasi Melalui Gerakan Pramuka
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT. Atas berkah , rahmad , taufik, dan
hidahyahNYA, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah analisi SWOT Yang berjudul
“GERAKAN LITERASI MELALUI GERAKAN PRAMUKA” ini dengan baik . Salawat serta salam
tak lupa kami haturkan kepada nabi besar Muhammad SAW. Yang menuntun umat dari alam gelap
gulIta menuju alam terang menderang.
Saya sangat berterima kasih kepada Pembina dan andalan Kwartir Cabang yang telah
mempercayakan dalam melakukan analisis SWOT untuk kepentingan bersama. Namun, saya sangat
menyadari bahwa makalah analisis SWOT ini masih banyak kekurangan . oleh karena itu, saya sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna meningkatan kualitas dari makalah ini. mudah-
mudahan makalah ini dapat bermanfaat dan dapat dilaksanakan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Penulis
INDOTANG
BAB I
PENDAHULUAN
Dari uraian diatas dapat disimpulkan mengenai minat baca dan budaya literasi
diindonesia sangatlah minim / kurang, kondisi seperti ini yang seharusnya diubah . selain
itu, indikator-indikator lain yang menyebabkan hal ini terjadi adalah kurangnya peran
pemerintah sebagai wadah penyalur literasi bergerak untuk merubah kondisi ini.
Peran serta masyarakat juga penting untuk menunjang keberhasilan budaya literasi
untuk diterapkan dikehidupan bermasyarakat khususnya untuk organisasi terbesar
diIndonesia yaitu Gerakan Pramuka yang bisa secara aktif berperan untuk merubah
generasi muda yang buta akan huruf dan angka menjadi generasi yang berliteral.
Masalah terbesar yang akan dihadapi baik secara umum dan khusus adalah :
1. Berkurang nya generasi penerus bangsa yang berliteral maksudnya generasi yang
mempunya kemampuan berfikir kritis dan pandai berpendapat.
2. Budaya literasi yang lambat laun akan hilang bersamaan dengan perkembangan zaman
diEra Globalisasi ini.
3. Media seperti buku di perpustakaan akan berkurang minat bacanya, sehingga buku
tidak berarti lagi dikarenakan adanya teknologi yang lebih canggih dan dapat d akses
dengan cepat, padahal buku adalah jendela dunia.
4. Minat baca yang berkurang akan menciptakan generasi yang buta. Maksudnya, buta
dalam hal menyaring informasi yang akurat sehingga generasi muda mudah termakan
dengan berita-berita yang tidak benar ( HOAX ).
5. Cara berfikir kritis, berpendapat, kreatif dan inovatif akan berkurang dikarenakan
kurangnya budaya literasi.
BAB II
Pengertian literasi didasarkan dalam beberapa referensi yang menjabarkantentang apa itu
literasi, rinciannya sebagai berikut:
● Istilah literasi dalam bahasa latin disebut sebagai literatus yang artinya adalah orang yang
belajar.
● Selanjutnya national institut for literacy sendiri menjelaskan bahwa yang dimaksud dena
literas adalah kemampuan seseorang untuk membaca, menulis, berbicara menghitung dan
memecahkan masalah pada tingkat keahlian yng diperlukan dalam pekerjaan, keluarga dan
masyarakat.
● Education Development Center (EDC) juga turut menjabarkan pengertian dari literasi,
yaitu kemampuan individu untuk menggunakan potensi serta skill yang dimilikinya, dan
tidak hanya sebatas hanya kemampuan baca tulis saja.
● UNESCO juga menjelaskan bahwa literasi adalah seperangkat keterampilan yang nyata,
khususnya keterampilan kognitif dalam membaca dan menulis yang terlepas dari konteks
dimana keterampilan yang dimaksud diperoleh, dari siapa keterampilan tersebut diperoleh
dan bagaimana cara memperolehnya. Menurut UNESCO, pemahaman seseorang mengenai
literasi ini akan dipengaruhi oleh kompetensi bidang akademik, konteks nasional, institusi,
nilai-nilai budaya serta pengalaman.
● Didalam kamus online Merriam – Webster, dijelaskan bahwa literasi adalah kemampuan
atau kualitas melek aksara dimana didalamnya terdapat kemampuan membaca, menulis dan
juga mengenali serta memahami ide-ide visual.
(sumber Wikipedia)
1. Analisis SWOT
Untuk memperbaiki hal tersebut harus dilakukan metode-metode yang tepat untuk
mengetahui apa yang bisa dilakukan dan apa yang menyebabkan terjadinya penurunan
Literasi bagi kaum muda. Berikut hasil Analisis yang saya dapatkan :
STRENGHTS WEAKNESS
1. Dewan kerja cabang 1. Kurangnya sosialisasi
Belitung memiliki tentang literasi.
anggota yang bisa 2. Ketidak pedulian
SW membudayakan
generasi muda untuk
gerakan literasi
mempelajari literasi
diBelitung dibawah
sejak dini
naungan kwarcab
3. Minimnya rasa
Belitung.
2. Terdapat andalan-
keingintahuan
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Literasi adalah keberaksaraan , yaitu kemampuan menulis dan membaca dan menghitung.
Budaya literasi dimaksudkan untuk melakukan kebiasaan berfikir yang diikuti oleh sebuah
proses membaca, menulis yang pada akhirnya apa yang dilakukan dalam sebuah proses
kegiatan tersebut akan menciptakan karya. Untuk membudayakan atau menggerakan
literasi gerakan pramukalah salah satu wadahnya disana kita bisa belajar membaca, menulis
bahkan memahami apa yang dibaca dan ditulis selanjutnya bacaan atau tulisan itu bisa
diterapkan dalam sebuah kreatifitas masing – masing individu atau kelompok.
Gerakan pramuka juga bertujuan untuk membentuk setiap pramuka agar memiliki
kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotic, taat hukum,
disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup sebagai
kader bangsa dalam menjaga dan menbangun Negara Kesatuan Republik Indonesia,
mengamalkan pancasila, serta melestarikan lingkungan hidup.
Gerakan Pramuka dapat menjadi sarana membangun budaya literasi contohnya saja
dasadarma dibaca, diikrarkan, dipahami dan dilaksanakan anggota pramuka dalam
kehidupan sehari-hari. Anggota pramuka juga dilatih untuk berkomunikasi, bersosialisasi
dan berkaloborasi. Hal itu sebagai wujud membangun budaya atau gerakan literasi.
2. Saran
Adapun saran untuk menyikapi makalah yang saya buat sebagai berikut :
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Wikipedia
Detik news