Anda di halaman 1dari 8

Disusun oleh : INDOTANG

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT. Atas berkah , rahmad , taufik, dan
hidahyahNYA, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah analisi SWOT Yang berjudul
“GERAKAN LITERASI MELALUI GERAKAN PRAMUKA” ini dengan baik . Salawat serta salam
tak lupa kami haturkan kepada nabi besar Muhammad SAW. Yang menuntun umat dari alam gelap
gulIta menuju alam terang menderang.

Saya sangat berterima kasih kepada Pembina dan andalan Kwartir Cabang yang telah
mempercayakan dalam melakukan analisis SWOT untuk kepentingan bersama. Namun, saya sangat
menyadari bahwa makalah analisis SWOT ini masih banyak kekurangan . oleh karena itu, saya sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna meningkatan kualitas dari makalah ini. mudah-
mudahan makalah ini dapat bermanfaat dan dapat dilaksanakan dalam kehidupan kita sehari-hari.

Tanjungandan , Agustus 2019

Penulis

INDOTANG
BAB I
PENDAHULUAN

1. Kondisi Literasi Dunia, Indonesia Dan Belitung


CCSU merilis peringkat literasi negara-negara dunia pada maret 2016. Pemeringkatan
perilaku literasi ini dibuat berdasar lima indikator kesehatan literasi negara, yakni
perpustakaan, surat kabar, pendidikan, dan ketersediaan computer. Indonesia berada
diurutan 60 dari 61 negara yang disurvei. Indonesia masih unggul dari satu negara , yakni
Botswana yang berada dikerak peringkat di literasi ini. Nomor satu adalah Finlandia,
disusul Norwegia, Islandia, Denmark, Swedia, Swiss, AS, dan Jerman. ( detik news )

Dari uraian diatas dapat disimpulkan mengenai minat baca dan budaya literasi
diindonesia sangatlah minim / kurang, kondisi seperti ini yang seharusnya diubah . selain
itu, indikator-indikator lain yang menyebabkan hal ini terjadi adalah kurangnya peran
pemerintah sebagai wadah penyalur literasi bergerak untuk merubah kondisi ini.

Peran serta masyarakat juga penting untuk menunjang keberhasilan budaya literasi
untuk diterapkan dikehidupan bermasyarakat khususnya untuk organisasi terbesar
diIndonesia yaitu Gerakan Pramuka yang bisa secara aktif berperan untuk merubah
generasi muda yang buta akan huruf dan angka menjadi generasi yang berliteral.

2. Masalah Yang Akan Dihadapi

Masalah terbesar yang akan dihadapi baik secara umum dan khusus adalah :
1. Berkurang nya generasi penerus bangsa yang berliteral maksudnya generasi yang
mempunya kemampuan berfikir kritis dan pandai berpendapat.
2. Budaya literasi yang lambat laun akan hilang bersamaan dengan perkembangan zaman
diEra Globalisasi ini.
3. Media seperti buku di perpustakaan akan berkurang minat bacanya, sehingga buku
tidak berarti lagi dikarenakan adanya teknologi yang lebih canggih dan dapat d akses
dengan cepat, padahal buku adalah jendela dunia.
4. Minat baca yang berkurang akan menciptakan generasi yang buta. Maksudnya, buta
dalam hal menyaring informasi yang akurat sehingga generasi muda mudah termakan
dengan berita-berita yang tidak benar ( HOAX ).
5. Cara berfikir kritis, berpendapat, kreatif dan inovatif akan berkurang dikarenakan
kurangnya budaya literasi.

BAB II

MENGANALISIS GERAKAN LITERASI MELALUI GERAKAN PRAMUKA


1. Pengertian Literasi
Literasi adalah istilah umum yang merujuk kepada seperangkat kemampuan dan keterampilan
individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghiting dan memecahkan masalah pada tingkat
keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga, literasi tidak bisa
dilepaskan dari kemampuan berbahasa.

Pengertian literasi didasarkan dalam beberapa referensi yang menjabarkantentang apa itu
literasi, rinciannya sebagai berikut:

● Istilah literasi dalam bahasa latin disebut sebagai literatus yang artinya adalah orang yang
belajar.
● Selanjutnya national institut for literacy sendiri menjelaskan bahwa yang dimaksud dena
literas adalah kemampuan seseorang untuk membaca, menulis, berbicara menghitung dan
memecahkan masalah pada tingkat keahlian yng diperlukan dalam pekerjaan, keluarga dan
masyarakat.
● Education Development Center (EDC) juga turut menjabarkan pengertian dari literasi,
yaitu kemampuan individu untuk menggunakan potensi serta skill yang dimilikinya, dan
tidak hanya sebatas hanya kemampuan baca tulis saja.
● UNESCO juga menjelaskan bahwa literasi adalah seperangkat keterampilan yang nyata,
khususnya keterampilan kognitif dalam membaca dan menulis yang terlepas dari konteks
dimana keterampilan yang dimaksud diperoleh, dari siapa keterampilan tersebut diperoleh
dan bagaimana cara memperolehnya. Menurut UNESCO, pemahaman seseorang mengenai
literasi ini akan dipengaruhi oleh kompetensi bidang akademik, konteks nasional, institusi,
nilai-nilai budaya serta pengalaman.
● Didalam kamus online Merriam – Webster, dijelaskan bahwa literasi adalah kemampuan
atau kualitas melek aksara dimana didalamnya terdapat kemampuan membaca, menulis dan
juga mengenali serta memahami ide-ide visual.

(sumber Wikipedia)

1. Analisis SWOT

Saat ini diIndonesia mengalami masalah untuk generasi muda khususnya


masalah Literasi. Masalah ini sudah lama dan sampai saat ini belum ada perubahan. Hal
ini terjadi karena kurangnya sosialisasi untuk kalangan muda mengenai pentingnya
literasi bagi generasi muda untuk membentuk generasi yang cerdas . DiBelitung sendiri
hal ini masih awam bagi masyarakat sekitar. Karena kurangnya kesadaran dan minat
sehingga hal ini dianggap tidak penting dan juga kurangnya rasa keingintahuan kaum
muda Belitung untuk menerapkan literasi untuk kehidupan sehari-hari.

Untuk memperbaiki hal tersebut harus dilakukan metode-metode yang tepat untuk
mengetahui apa yang bisa dilakukan dan apa yang menyebabkan terjadinya penurunan
Literasi bagi kaum muda. Berikut hasil Analisis yang saya dapatkan :

STRENGHTS WEAKNESS
1. Dewan kerja cabang 1. Kurangnya sosialisasi
Belitung memiliki tentang literasi.
anggota yang bisa 2. Ketidak pedulian
SW membudayakan
generasi muda untuk
gerakan literasi
mempelajari literasi
diBelitung dibawah
sejak dini
naungan kwarcab
3. Minimnya rasa
Belitung.
2. Terdapat andalan-
keingintahuan

andalan cabang yang 4. Pengaruh teknologi


bisa memberi yang semakin canggih

OT pengajaran mengenai seperti gadget


literasi kepada dewan sehingga
kerja untuk disalurkan mempengaruhi minat
ke gugus depan dan dan bakat generasi
masyarakat.
muda

OPPORTUNITY STRATEGI SO STRATEGI WO


1. Peluang bagi generasi 1. Melaui dewan kerja 1. Diperlukannya
muda untuk berfikir cabang dan kwarcab sosialisasi kepada
kritis dan Belitung bekerja anggota pramuka
mendapatkan sama untuk yang ada digugus
pengajaran baru membangun dan depan untuk
meningkatkan budaya
2. Meningkatkan minat literasi untuk menambah pengatuan
baca bagi generasi keningkatkan tentang literasi
muda kemampuan literasi 2. Mengajak masyarakat
3. Menjadikan gerakan yang baik bagi khususnya anggota
literasi sebagai anggotan pramuka pramuka untuk
gerakan pembuka bahkan masyarakat. melakukan literasi
kunci jendela dunia setidaknya 15 menit
yang sudah mulai sebelum memulai
tertutup. kegiatan latihan atau
belajar

TREAT STRATEGI ST STRATEGI WT


1. Rasa malas dan 1. Menjadikan gerakan 1. Memberikan motivasi
kurangnya rasa peduli literasi sebagai tolak kepada kaum muda
terhadap literasi pada ukur untuk untuk mengurangi
diri sendiri dan bangsa,
meningkatkan rasa malas.
hal ini terjadi
kemauan seoarang 2. Memberikan
disebabkan
anggota pramuka pengajaran yang bisa
perkembangan
untuk latihan melatih otak untuk
teknologi yang kebih
pramuka berfikir kritis , seperti
menarik seperti game
online, sehingga 2. Menjadikan latihan debat agar pemikiran
mereka tidak peduli pramuka menarik dan pendapat kaum
dengan akibat yang minat melalui muda terbuka.
terjadi. gerakan literasi dan
2. Banyaknya organisasi- sebaliknya
organisasi lain yang 3. Pembelajaran literasi
lebih menarik perhatian
dapat juga dilakukan
kaum muda. Pramuka
menggunakan
kalah tenar dengan
teknologi gadget
organisasi-organisasi
untuk mencari bahan
yang ada saat ini.oleh
karena itu, perncitraan
pembelajaran

pramuka menjadi selanjutnya


sangat penting untuk memberikan waktu
dilakukan.
3. Turunnya dukungan untuk membaca dan
untuk kemajuan menaggapinya.
gerakan literasi melalui
gerakan pramuka
karena dianggap masih
awam dan sulit untuk
diterapkan dalam
kehidupan
bermasyarakat.

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Literasi adalah keberaksaraan , yaitu kemampuan menulis dan membaca dan menghitung.
Budaya literasi dimaksudkan untuk melakukan kebiasaan berfikir yang diikuti oleh sebuah
proses membaca, menulis yang pada akhirnya apa yang dilakukan dalam sebuah proses
kegiatan tersebut akan menciptakan karya. Untuk membudayakan atau menggerakan
literasi gerakan pramukalah salah satu wadahnya disana kita bisa belajar membaca, menulis
bahkan memahami apa yang dibaca dan ditulis selanjutnya bacaan atau tulisan itu bisa
diterapkan dalam sebuah kreatifitas masing – masing individu atau kelompok.

Gerakan pramuka juga bertujuan untuk membentuk setiap pramuka agar memiliki
kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotic, taat hukum,
disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup sebagai
kader bangsa dalam menjaga dan menbangun Negara Kesatuan Republik Indonesia,
mengamalkan pancasila, serta melestarikan lingkungan hidup.

Gerakan Pramuka dapat menjadi sarana membangun budaya literasi contohnya saja
dasadarma dibaca, diikrarkan, dipahami dan dilaksanakan anggota pramuka dalam
kehidupan sehari-hari. Anggota pramuka juga dilatih untuk berkomunikasi, bersosialisasi
dan berkaloborasi. Hal itu sebagai wujud membangun budaya atau gerakan literasi.

2. Saran

Adapun saran untuk menyikapi makalah yang saya buat sebagai berikut :

a. Membudayakan gerakan literasi melalui gerakan Pramuka untuk menambah


kegiatan pramuka agar tidak monoton dan memberikan warna baru untuk
perkembangan teknologi yang makin berkembang.

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Wikipedia
Detik news

Anda mungkin juga menyukai