I. PENDAHULUAN
Daya hantar atau konduktansi dilambangkan dengan huruf G atau L, dan dinyatakan
dalam S.I unit yang disebut siemens (S atau mho). Daya hantar merupakan kebalikan dari tahanan
larutan. Sebagaimana dibahas daloam konteks tahanan daya hantar diukur untuk solusi yang
berkaitan dengan jarak antara elektroda (l) dan luas permukaan mikroskopis. Dan persamaannya
adalah sebagai berikut :
G = l/R = k A/d
k, diatas disebut konduktivitas dan memuat semua informasi pengukuran kimia misalnya
konsentrasi dan mobilitas dari ion. Rasio d/A adalah tetapan sel, dan disebut sebagai tetapan sel,
K. (Mulyasuryani,2018)
Daya hantar/ Konduktivitas Ekuivalen didefinisikan sebagai konduktansi elektrolit yang
diperoleh dengan melarutkan satu gram-ekuivalen (setara) dalam sejumlah volume (cc)
air.(Bahl,2010)
Konduktansi = κ
Konduktansi
ekuivalen, Λ =
konduktansi dari 9
kubus = κ x 9
Gambar 1.1 : Larutan 1 g-ekuivalen dilarutkan dalam 9 cc air antara plat elektroda yang terpisah 1
cm memiliki L = κ x 9
(Bahl,2010)
Surfaktan adalah molekul yang memiliki gugus polar yang suka air atau hidrofilik dan
gugus non polar yang suka minyak atau lipofilik sekaligus, sehingga campuran yang terdiri
dari minyak dan air dapat menyatu (Murni, S.W.,dkk., 2013).
Penambahan surfaktan dalam larutan akan menyebabkan turunnya tegangan permukaan.
Setelah mencapai konsentrasi tertentu, tegangan permukaan akan konstan meskipun konsentrasi
surfaktan dinaikkan. Bila konsentrasi surfaktan ditambahkan melebihi konsentrasi ini maka
surfaktan mengagregasi membentuk misel. Berdasarkan gugus hidrofiliknya, surfaktan
diklasifikasi menjadi empat golongan antara lain surfaktan anionik, surfaktan kationik,
surfaktan nonionik, surfaktan amfoter (Oppusunggu, J.R., dkk., 2015).
Misel adalah penggabungan (agresi) dari ion-ion surfaktan dimana rantai hidrokarbon
yang lipofil akan menuju bagian misel meninggalkan gugus hidrofil yang kontak dengan medium
air. Misel hanya terbentuk diatas.(Aktins,1997)
CMC dideteksi dengan memperhatikan perubahan fisik yang nyata sifat larutan, terutama
konduktivitas molar. Tidak ada perubahan properti di CMC, sebaliknya, ada daerah transisi yang
sesuai dengan rentang konsentrasi di sekitar CMC di mana sifat fisiknya bervariasi tetapi tidak
linier dengan konsentrasi. Bagian dalam hidrokarbon dari misel seperti tetesan minyak. Resonansi
magnetik nuklir menunjukkan bahwa hidrokarbon ekornya bergerak, tetapi sedikit lebih terbatas
daripada dalam jumlah besar. Misel penting dalam industri dan biologi karena fungsi
kelarutannya, materi dapat diangkut oleh air setelah dilarutkan dalam interior hidrokarbonnya.
Oleh karena itu, sistem micellar digunakan sebagai deterjen, untuk sintesis organik, flotasi buih,
dan pemulihan minyak bumi. (Aktins,1997)
Beberapa misel pada konsentrasi jauh di atas CMC membentuk lembaran paralel yang
diperpanjang dua molekul tebal, disebut bilayers planar. Molekul individu terletak tegak lurus
terhadap lembaran, dengan gugus hidrofilik di luar dalam larutan air dan bagian dalam di media
II. METODOLOGI
II.1. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini meliputi gelas kimia 250 ml, Gelas ukur 100ml,
pipet tetes,gelas kimia 100ml, pengaduk magnet, konduktivimeter, statif dan klem, buret
50ml,corong. Dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah akudes,NaCl
0,5M,Surfaktan.
40
20
10
0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000
C
150
100
50
0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500
C
V. DAFTAR PUSTAKA
Atkins, P., Paula, & de, J.1997. Atkins' Physical Chemistry. Oxford University Press.
Bahl, Arun, B.S. Bahl, dan G.D. Tuli. 2010. Essentials of Physical Chemistry. New Delhi: S. Chand &
Company Ltd.
Hartomo, A.J dan M.C Widiatmoko. 1993. Emulsi dan Pangan Instan Ber-lesitin. Yogyakarta :
Andi Offeset
Mulyasuryani, Ani , 2018.ELEKTROANALITIK : Dasar dan Aplikasi. Yogyakarta, CV Budi
Utama.
Murni,S.W.,dkk. 2013. Pembuatan Surfaktan Berbahan Dasar Jerami Padi Eksergi.Vol.11 No.1.
43-49
Oppusunggu,J.R.,dkk.2015.Pengaruh Jenis Pelarut dan Temperatur Reaksi Sintesis Surfaktan dari
Asam Oleat dan n-Metil Glukamina dengan Katalis Kimia. Jurnal Teknik Kimia.Vol.4
No.1.25-29